Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN ISLAM,

KEINDONESIAAN, DAN
WILAYAH
PERBATASAN

Oleh:
Rizky Akbar Febriansyah (2240301017)
Muh. Firmansyah Hakim (2240301013)
Hendrawan (2240301078)
Muhammad Nur (2240301079)
Garis Besar Materi

01 Sejarah Masuknya Islam ke 02 Perkembagan Islam di


Indonesia Indonesia

Pengertian Kawasan
03 Tantangann Islam di 04 Perbatasan dan Interaksi
Indonesia saat ini budaya keagamaan di
wilayah Kalimantan Utara
Sejarah Datangnya Islam ke Indonesia
Teori masuknya Islam ke Indonesia

1 3 Teori Persia
Teori Makkah
Teori ini menyatakan bahwa Islam di Indonesia di bawa
Teori ini menyatakan bahwa Islam datang ke Indonesia oleh orang persia atas dasar pengaruh persia dalam
langsung dari Arab pada abad ke 7-8 Masehi dan dibawa kehidupan masyarakat Indonesia saat itu.
oleh pedagang-pedagang Arab.
4 Teori Cina
2
Teori Gujarat India Menurut teori ini Islam datang ke Indonesia dibawa oleh
pedagang-pedagang muslim Cina, melalui jalur
Teori ini menyatakan bahwa Islam datang ke Indonesia perdagangan pada abad ke 7-8 Masehi.
di bawa oleh orang Arab yang bermazhab Syafi’i yang
menetap di India kemudian mereka membawa dan
menyebarkannya di Indonesia. 5 Teori Turki
Teori perkembangan ini diajukan oleh Martin van
Bruinessan, menurutnya selain orang Arab dan Cina,
orang Indonesia juga menerima Islam dari orang-orang
Kurdi dari Turki
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia
3 Era Orde Lama
1 Era Kedatangan Islam Pada era ini muncul seorang bernama Prof. Dr. Kahruddin
Yunus beliau adalah seorang ilmuwan ekonomi Islam
Banyak yang meyakini bahwa kehadiran Islam ke (syariah) Indonesia. Ia mengemukakan gagasan yang
Indonesia pada awalnya bersamaan dengan kegiatan dinamai sistem ekonomi bersamaisme.
ekonomi. Artinya , proses islamisasi di Indonesia tidak
dapat dilepaskan dari aktivitas ekonomi , khususnya 4 Era Orde Baru
perdagangan.
Pada era ini mulai di gagas lagi hal hal mengenai ekonomi
berbasis syariah. Hingga pada akhirnya melaluli berbagai
2 upaya pada 1 November 1992 berdirilah Bank Muamalat
Era Pra kemerdekaan Indonesia.
Gagasan ekonomi Islam di Indonesia telah ada sejak awal
abad XX ketika Haji Samanhudi tahun 1912 mendirikan 5 Reformasi
Sarekat Islam ( SI ) dalam rangka menerapkan ajaran
ekonomi menurut islam dan menentang kebijakan Pada masa reformasi perbankan syariah terus
ekonomi kolonialisme Belanda . berkembang pesat, terlebih setelah lahirnya Undang-
undang No 10 tahun 1998,sebagai mamandemen
Undang-undang No. 7 tahun 1992, dimana dibukanya
peluang perbankan konvensional menjadi bank syariah.
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Intelektual Islam di Indonesia
2 Periode akhir abad 16 – abad 19
1 Era Kerajaan Islam Pada periode ini muncul tonggak-tonggak intelektualitas
Pada Era ini kerajaan-kerajaan menjadi pusat Agama Islam yang cemerlang melalui berbagai karya ulama yang
dan tempat berkumpul ulama dari berbagai negara Islam monumental dalam berbagai cabang ilmu-ilmu Islam.
untuk berdiskusi tentang masalah masalah keagamaaan Mereka menghasilkan karya-karya dengan nilai tinggi.
dan sekaligus keduniaan.

3 Periode abad ke-19 5 Periode abad ke-20 sampai sekarang


Pada periode ini juga gencar wacana gerakan
pembaruan islam dengan gagasan “reformisme islam”, Pada periode ini berdiri perhimpunan-perhimpunan
dengan gagasan Wahhabiyah. Tujuan utama gerakan ini reformis-modernis telah melahirkan jaringan madrasah
adalah mengembalikan agama untuk memurnikannya dari yang mengajarkan pelajaran-pelajaran umum
penambahan dan pengurangan ajaran-ajarannya. memperkerjakan para guru “orang biasa” (bukan ulama),
Namun, pada periode ini juga berkembang tradisi dan bahkan memberikan pendidikan kepada para siswa
keilmuan pesantren berkiblat pada pemikiran-pemikiran perempuan. Dengan begitu, madrasah dijalankan selaras
seperti Imam Syafi’I dalam hal fiqih, Abu Musa al-Asy’ari dengan proyek kemajuan, namun pada saat yang
dalam hal pemikiran Tauhid (teologi), dan Syekh Juneid bersamaan masih berakar pada cara pandang Islam.
dalam pemikiran tasawuf.
Tantangan Islam di Indonesia Saat Ini
Radikalisme Penggunaan syari’at Islam sebagai dasar
hukum
Menuangkan syariat Islam sebagai hukum negara
Kita tidak tahu apakah seharusnya senang karena
bukanlah pekerjaan yang mudah karena syariat Islam
tampaknya gerakan ini menjadi pengawal Islam yang
merupakan hukum Allah, harus diterjemahkan ke
kuat, atau seharusnya curiga karena kemungkinan
dalam hukum formal melalui proses interpretasi yaitu
kepentingan lain yang menumpanginya, ataukah
fiqih. Perbedaan interpretasi terhadap syariat Allah ini
seharusnya takut dan menghindar karena kesan bringas
juga menjadikan upaya penerapan syari’at Islam ini
yang kerap ditunjukkan
mendapatkan tanggapan pro dan kontra .
Pluralitas dan Ekslusivisme

Pluralitas agama merupakan realitas alamiah dalam Liberalisme


kehidupan manusia. Perbedaan yang muncul dari
Pembaharuan dalam Islam memang suatu keharusan
pluralitas ini harus termanage sehingga menjadi kekuatan
dalam rangka menghidupkan ajaran Islam sepanjang
untuk kebersamaan, dan bukan sebaliknya disikapi
masa. Akan tetapi dalam Islam Liberal, ini terlalu
dengan ekslusive sehingga menjadi potensi konflik.
longgar dalam menafsirkan ajaran Islam
Pengertian Daerah Perbatasan

Menurut UU No. 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara


pada pasal 1 ayat 6 berbunyi “ Kawasan Perbatasan
adalah bagian dari Wilayah Negara yang terletak pada
sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan
negara lain, dalam hal Batas Wilayah Negara di darat,
Kawasan Perbatasan berada di kecamatan.”
Interaksi Budaya Keagamaan di Wilayah
Kalimantan Utara

Penduduk asli provinsi kalimantan utara didominasi oleh tiga suku yaitu suku
Tidung, suku Bulungan, dan suku Dayak. Melimpahnya suku-suku juga
beriringan dengan banyaknya tradisi budaya dan ritual keagamaan yang
dilakukan dari masing masing suku yang ada di Kalimantan Utara.
Tradisi budaya dan ritual keagamaan yang masih berkembang saat ini
sering kali dipadupadankan dengan kepercayaan atau agama yang dianut
oleh masing-masing suku. Artinya perpaduan budaya dan agama menjadi
sebuah karya cipta (kebudayaan) yang harmonis dan bermanfaat menjadi
pengikat bagi masyarakat dan warganya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai