1)
Diskursus tentang kedatangan islam di Nusnatara senantiasa diwarani perdebatan
panjang yang berpijak pada tiga persoalan penting : tempat asal kedatangan
islam,para pembawa,dan waktu kedatangannya.teori yang ada bagi Sumanto
( 2003:105) tidak tuntas dan jauh dari mediasi memandai dari samping karena data
yang minimal,juga karena karateristik teori ituyang aspekual dan subjektif.inilah
yang membuat sebuah teori dalam sebuah teori dalam segi-segi tertentu gagal
menjelaskan kedatangan islam,konversi agama yang terjadi dan proses- proses
islamisasi yang terlibat di dalamnya.watak apologertik primodialisme,dan
subjektivitas para ahli makin membuat teori islamisasi bertambah kusut.berdasarkan
atas tempat asal kedatangan islam ke nusantara.maka para sejarawan tebagi menjadi
dua,timur tengah (Arab dan anak Benua India.dapat di pastikan bahwa tidak ada
sejarawan yang berpendapat secara ekspilisit,bahwa islamisasi Nusantara berasal
dari China.hal ini masih menjadi debatable dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Azyumarardi azara berpedapat bahwa ada empat tema pokok yang berkaitan dengan
permulaan penyebaran islam di Nusantara yaitu:
Islam di bawa langsung dari Arab
Islam di perkenalkan oleh para guru dan penyiar Profesional ( maksudnya
mereka yang khusus datang Ke Nusantara untuk menyebarkan Islam )
Pihak yang Mula-mula masuk Islam adalah penguasa
Mayoritas para penyebar Islam Profesional ini datang ke Nusantara pada
abad ke 12 dan 13 selanjutnya Azra menyatakan bahwa meskipun mungkin
Islam sudah di perkenalkan Ke Nusantara Sejak abad pertama Hijriah,anmun
hanya setelah abad ke 12 M Pengaruh islam tampak lebih nyata,dan proses
islamisasi baru mengalami akselerasi antara abad ke 12 dan 16 M. kampanye
besar-besaran atas Islam terjadi ketika kaum muslimin memegang hegemoni
politik di pesisir jawa.sebelumnya islam sebagai pendatang baru merupakan
komunitas kecil yang kurang berarti dan tidak di perhitungkan.interaksi antar
pedagang muslim dari berbagai negeri seperti Arab,Persia,Anak Benua
India,Jeumpa,Melayu,dan china,yang berlangsung lama dan intensif
membuat komunitas ini secara gradul makin beribawa.
2)
Dan akhirnya dapat membeentuk masyarakat muslim.di sini Islam berperan sebagai
realitas yang mampu menciptakan Solidaritas Emosional dan perekat Ideologi
sesama kaum muslim.sekaligus membuat jaringan yang solid antar mereka.Islam
yang masuk kedalam wilayah kekuasaan kerajaan mengindikasikan,bahwa Islam
telah mampu menjadi kekuatan yang berpengaruh dan di perhitungkan oleh
penguasa lokal.
3)
RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud konsep reformsi dalam hukum islam.
Bagaimana bentuk reformasi hukum islam di indonesia.
Bagaimana perjalanan hukum islam di indonesia
Mengapa terajdi pembaharuan hukum islam dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi peraturan peraturan hukum di lingkungan peradilan agama
menjadi objek pembaharuan hukum islam di indonesia.
Bagaimana pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang menjadi
kompetensi peradilan agama di indonesia .
4)
BAB II
PEMBAHASAN
5)
2. BENTUK REFORMASI HUKUM ISLAM DI INDONESIA
6)
Baru sejak di kenalnya urgensi prularisme pemikirarn hukum lewat
kompilasi hukum islam yang disahkan dengan Inpres tahun 1991,gagasan
yang terpendam lama itu mendapat angin segar unutuk bangkit
kembali.setidaknya respon positif masyarakat bisa di baca dari animodan
antusiasme hukum dan terbitnya buku fiqh sosial-nya ali Yafie.
4. Mengapa terajdi pembaharuan hukum islam dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi peraturan peraturan hukum di lingkungan peradilan agama
menjadi objek pembaharuan hukum islam di indonesia.
7)
Pembaharuan itu dapat terjadi dalam tiga bentuk atau tiga kondisi :
Apabila hasil ijtihad lama itu adalah salah satu dari sekian
kebolehjadian yang di kandung oleh suatu teks al-Quran dan Hadith.
Bila hasil ijtihad lama di dasarkan atas urf setempat dan bila urf itu
sudah berubah maka hasil ijtihad lama itu dapat di ubah dengan
menetapkan hasil ijtihd baru di di dasarkan urf setempat yang telah
berubah itu.
Apabila hasil ijtihad lama di tetapkan dengan qiyas maka
pembaharuan dapat di lakukan dengan meninjau kembali hasil-hasili
ijtihad atau ketentuan-ketentuan hukum yang di tetapkan dengan
qiyas dengan menggunakan istihsan.
Fakor-Faktor yang melandasi pembaharuan hukum islam adalah sebagai
berikut :
Untuk mengisi kekosongan hukum karena norma-norma di dalam
kitab fiqih klasik tidak begitu jelas mengaturnya,sedangkan
kebutuhan masyarakat tehadap hukum dan masalah-masalah yang
terjadi sangat mendesak untuk di terpkan
Pengaruh globalisasi ekonomi dan iptek yang harus mengalami
kemajuan sehingga perlunya hukum yang mengaturnya.
Pengaruh reformasi dalam berbagai bidang yang memberikan
peluang kepada hukum islam untuk di jadikan sebagai refrensi
hukum dalam membuat hukum nasional.
Pengaruh para pembaru pemikiran hukum islam baik nasional
maupun internasional,terutama yang menyangkut hal-hal
berkaitan dengan ilmu dan teknologi.
8)
Sasaran huku atau objek hukum islam di golongkan menjadi dua kategori yaitu
spesifikasi dan umum.
Saasaran umum :sasaran umum hukum islam mengarahkan kepada kesejahteraan
manusia pada umumnya.tujuannya adalah mereka yang memiliki tujuan
mewujudkan kesejahteraan umum manusia.
Sasaran spesifik :spesifik hukum islam yaitu untuk merealisir aktivitas manusia
lebih dangkal,seperti ekonomi,dan politik.tujuan spesifik hukum islam adalah
hukum islam yang berusaha untuk mewujudkan dalam ranah sempit aktivitas
manusia seperti ekonomi ,kehidupan keluarga,atau tatanan politik.
9)
Dengan demikian di pilihnya kompetensi peradilan Agama dalam
interprestasi di indonesia di dasarkan pada beberapa pertimbangan sebagai
berikut :
1. Peradilan islam mewajiban adanya peradilan syariah islam dalam
kehidupan beragama,bermasyarakat dan bernegara.
2. Jumlah penduduk indonesia yang mayoritas islam
3. Menurut ajaran islam dalam menyelesaikan syariah isalm tidak
dikenal dengan adanya pilihan hukum dan pengadilan selain hukum
syariah di selenggarakan peradilan syariah islam.
10)
Peradilan agama hanya dapat tumbuh dan berkembang manakalan
terjadi negara untuk memenuhi perkembangan kebutuhan hukum
masyarakat.
Peradilan agama secara yuridis memerlukan pengaturan dan
kelembagaan khusus karena eksitensi dan sifatnya yang spesifik
BAB III
KESIMPULAN
11)
Pengertian uregensi sendiri adalah sesuatu yang mendorong kita atau memaksa kita
untuk segerak di selesaikan.yang di maksudkan adalah dalam pada waktu itu umat
islam di nusantara ( indonesia ) masih mengikuti ijtihad dari para ulama sedangkan
pada waktu itu sudak banyak ijtihad ulama yang sudah tidak relevan lagi serta
berbedanya zaman dan geografis.maka dari itu harus ada pembaharuan agar apa yang
di jalankan umat islam di idnonesia sesuai dengan ajaran islam yang
sebenarnya..dengan adanya uregensi dalam perkembangan hukum di indonesia di
maksudkan agar dapat menyesuaikan budaya di lingkungan tersebut agar penerimaan
hukum islam di indonesia dapat di terima dengan baik pada awal mula agama islam
masuk ke indonesia.,pembaharuan pada kaidah yang sesuai dengan kondisi dan situasi
sosial masyarakat indonesia dan dilegalisasikan oleh intansi yang berwenang sehingga
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
12)