Identitas Umum:
A. INFORMASI UMUM
Identifikasi
Ketersediaan Materi:
➢ Mandiri: mengelola pikiran, perasaan, dan tindakannya agar tetap optimal untuk
mencapai tujuan pengembangan diri dan prestasinya.
➢ Bergotong-royong: Memiliki kemampuan kolaborasi, bekerja sama dengan orang
lain disertai perasaan senang dan menunjukkan sikap positif, memahami prespektif
lain, memiliki kemampuan berbagi dan menenpatkan segala sesuatu sesuai tempat
dan porsinya. Serta menghargai pencapaian dan kontribusi orang lain, dan
menghargai keputusan bersama dan berusaha untuk membuat keputusan melalui
musyawarah untuk mufakat.
Model Pembelajaran
• Discovery Learning
• Pendekatan Saintifik
• Metode tanya jawab,wawancara,diskusi dan barmain peran
Materi Ajar
• Struktur Benzena
• Tata nama senyawa benzen
• Sifat-sifat senyawa benzene
• Kegunaan benzene
Sumber Belajar
B. KOMPONEN INTI
TUJUAN PEMBELAAJARAN
PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mempelajari topik ini, peserta didik dapat memahami rumus struktur dan tata nama
senyawa benzena dan turunannya seperti tata nama orto yang terdapat di posisi(1,2),meta
(1,3),dan para (1,4). Serta dapat mengidentifikasi senyawa benzena dan turunannya seperti
fenol,asam benzoat,asam salisilat,dan asetosal(asam asetilsalisilat).
PERTANYAAN PEMANTIK
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Membaca materi
2. Menyiapkan lembar kerja
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara
lisan atau mempresentasikan mater dengan
rasa percaya diri Struktur benzena dan
turunan, Tata nama senyawa benzene,Sifat-
sifat senyawa benzene dan Kegunaan
benzene.sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Struktur benzena dan turunan, Tata nama
senyawa benzene,Sifat-sifat senyawa benzene
dan Kegunaan benzene.
Fase 4. Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan 20
processing CRITICAL THINKING (BERPIKIR menit
(pengolahan KRITIK)
Data)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi
mengolah data hasil pengamatan
dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Struktur benzena dan turunan, Tata nama
senyawa benzene,Sifat-sifat senyawa benzene
dan Kegunaan benzene.
1. Mengolah informasi dari materi Struktur
benzena dan turunan,Tata nama senyawa
benzene,Sifat-sifat senyawa benzene dan
Kegunaan benzene.yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
2. Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai materi Struktur benzene dan
turunan, Tata nama senyawa benzene,Sifat-
Verification sifat senyawa benzene dan Kegunaan
(pembuktian) benzene.
Materi
Benzena adalah senyawa yang sebenarnya sejak tahun 1400 sudah digunakan dan
diperdagangkan. Hanya saja, pada saat itu belum ada yang mengetahui dan menganalisis
senyawa ini. Barulah pada tahun 1825 seorang ahli bernama Michael Faraday berhasil
menyintesis benzena dari minyak bumi.Senyawa satu ini memiliki banyak senyawa turunan
yang juga banyak digunakan dalam berbagai hal di kehidupan sehari-hari. Senyawa
benzena dan turunannya termasuk golongan senyawa aromatik karena kebanyakan
senyawanya memiliki aroma yang khas
Benzena adalah senyawa hidrokarbon aromatis yang bersifat tidak jenuh dengan rumus
struktur C6H6
Struktur benzena pertama kali diperkenalkan oleh Friedrich August Kekule, kimiawan dari
Jerman pada tahun 1865. Menurutnya, keenam atom karbon pada benzena tersusun
secara melingkar membentuk segi enam beraturan dengan sudut ikatan masing-
masing 120 derajat. Ikatan antara karbon adalah ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal
yang berselang seling (terkonjugasi). Benzena termasuk senyawa aromatik dan memiliki
rumus molekul C6H6.
Pada 1872, Kekule mengusulkan perubahan struktur benzena. Menurut Kekule, benzena
mengandung tiga ikatan tunggal dan tiga ikatan rangkap yang posisinya berselang-seling.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa setiap atom C pada cincin benzena memiliki
sifat yang sama. Hal ini ditentukan setelah para ilmuwan mengetahui bahwa semua ikatan
antaratom C memiliki panjang yang sama, yakni 140 pm (pikometer). Oleh karena semua
atom C memiliki fungsi yang sama, ikatan rangkap senantiasa berubah-ubah.
Setiap senyawa turunan benzena memiliki nama yang berbeda-beda tergantung dari gugus
fungsi yang diikatnya. Melalui tabel berikut ini, Sobat Pijar bisa lebih mengenal lagi nama-
nama dari masing-masing senyawa berdasarkan gugus fungsinya.
Dalam menentukan gugus utama pada senyawa turunan benzena yang memiliki lebih dari 1
gugus, Sobat Pijar harus memprioritaskan gugus berikut ini COOH > SO3H > CHO > OH >
NH2 > R > NO2 > X. Semakin besar prioritas gugus, maka akan menjadi gugus fungsi utama
dalam senyawa.Dari segi aturan penamaan, benzena memiliki aturan penamaan yang agak
berbeda dari penamaan senyawa hidrokarbon pada umumnya. Selain menggunakan posisi
angka, juga terdapat penamaan dengan huruf berdasarkan letak gugusnya.Jika ada dua gugus
yang saling bersebelahan, maka gunakanlah awalan o (orto). Jika dua gugus tersebut terpisah
oleh 1 atom C, maka gunakanlah awalan m (meta). Dan jika kedua gugus posisinya
berseberangan, maka awalan yang digunakan adalah p (para).
Contoh tata nama ini bisa Sobat Pijar perhatikan dari contoh berikut ini:
Benzena memiliki beberapa sifat yang dibagi menjadi 2 yaitu sifat kimia dan juga sifat fisika.
Sifat-sifat fisika dari senyawa benzena yang perlu Sobat Pijar ketahui adalah sebagai
berikut:
Berwujud cair dan tidak berwarna (bening) serta mudah menguap.Memiliki titik
didih sekitar 80 derajat celcius.Memiliki aroma/bau yang sangat khas.Mudah
terbakar.
Senyawa benzena memiliki fungsi sebagai pelarut non polar di dalam laboratorium. Senyawa
turunannya juga memiliki berbagai kegunaan yang berbeda-beda tergantung dari jenisnya.
Toluena
Stirena
Mungkin beberapa dari Sobat Pijar pernah mengetahui tentang polistirena yang
menjadi bahan dasar seperti piring, cangkir, sol sepatu dan lainnya. Polistirena
merupakan polimer yang tersusun atas senyawa stirena yang dibuat dengan proses
polimerisasi.
Anilina
Anilina menjadi senyawa bahan dasar pembuatan zat-zat warna diazo yang biasa
digunakan sebagai pewarna tekstil seperti pada kain, mainan, dan yang sejenisnya.
Fenol
Fenol adalah senyawa turunan benzena dengan gugus alkohol (–OH) yang
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai sebagai zat desinfektan
seperti karbol maupun lisol.
Parasetamol
Senyawa satu ini tidak perlu dijelaskan panjang lebar lagi karena Sobat Pijar pastinya
sudah memahami fungsinya yaitu sebagai obat nyeri atau sakit kepala.
Natrium Benzoat
Jika Sobat Pijar sering melakukan pengecekan pada komposisi makanan instan atau
makanan kemasan, maka pasti pernah membaca nama natrium benzoat. Senyawa ini
merupakan pengawet yang sangat sering digunakan dalam makanan kemasan.
Asam Benzena Sulfonat atau yang biasa disingkat menjadi ABS merupakan senyawa
yang sering terdapat di sabun cuci atau deterjen sebagai bahan aktif. Dengan adanya
senyawa ABS, cucian bisa menjadi lebih bersih dan busa yang dihasilkan saat
mencuci juga menjadi lebih banyak.
Agar pemahaman Sobat Pijar terhadap materi benzena dan turunannya ini semakin kuat,
berikut adalah contoh soal yang bisa dipelajari oleh Sobat Pijar.
a.
b.
c.
Jawaban:
a. O-metilfenol
b. P-metilanilina
Benzena dan turunannya merupakan senyawa yang sangat banyak kegunaannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Senyawa turunan seperti fenol, asam benzoat, anilina, dan lain-lain
sudah menjadi bagian dalam kehidupan dengan fungsinya masing-masing.
ASESMEN
Bentuk Asesmen:
• Tertulis (Esai)
• Soal pengayaan untuk pesesrta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran
• Soal remedial untuk peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran
LEMBAR PENILAIAN RANAH SIKAP
1.Teknik penilaian
a. Sikap
- Penilaian observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap.
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
95 = Sangat Baik
85 = Baik
80 = Cukup
70 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
92,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
83,01 – 91,00 = Baik (B)
75,01 – 80,00 = Cukup (C)
< 75,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
b. Pengetahuan
• Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
• Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan Praktek
Monolog atau Dialog
Penilaian aspek percakapan
No Aspek yang di Skala Jumlah Skor Kode
nilai Skor Sikap Nilai
75 80 85 100
1. Intonasi
2. Pelapalan
3. Kelancaran
4. Ekspresi
5. Penampilan
6. Gestur
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian unjuk kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen penilaian
No Aspek yang dinilai Sangat Baik Cukup Kurang
baik (85) (75) (70)
(100)
1. Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2. Keserasian pemilihan kata
3. Kesesuaian pemilihan tata
bahasa
4. Pelafalan
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 300)x 100 = 83,33
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Samahalnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.
Pengamat :
CATATAN :
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = (3 x100) + (1 x 50) =350
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (350 :400) x 100= 87,5
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
GLOSARIUM
DAFTAR FUSTAKA :