Anda di halaman 1dari 1

Renungan Harian, 8 Maret 2024

Tetapi Dia tertikam oleh karena


pemberontakan kita, Dia diremukkan
oleh karena kejahatan kita.
Yesaya 53:5

Kristus telah berkarya bagi keselamatan kita supaya kita memperoleh damai,
sukacita, sorga dan kemuliaan kekal. Ia ditetapkan akan berkeringat darah di dalam
penderitaan-Nya dan bergumul dengan pemikiran tentang kematian yang harus
ditanggung-Nya karena dosa-dosa kita. Ia berteriak, meratap, dan berduka di bawah
cambukkan keadilan. Ia dipakukan pada kayu salib dengan tangan-Nya yang terentang
lebar untuk memperlihatkan manfaat karya penebusan-Nya yang dikaruniakan secara
cuma-cuma kepada kita jika kita datang kepada-Nya.
Betapa Ia dengan sepenuh hati akan merangkul kita dengan kedua tangan-Nya! Ia
menawarkan segalanya secara cuma-cuma; betul, Ia datang, sesuai berita Injil, dengan
darah mengucur di wajah-Nya, air mata di pipi-Nya, penuh luka di kaki dan tangan-Nya,
dan darah yang mengalir dari rusuk-Nya, untuk mendesak Anda menerima tawaran
pendamaian (rekonsiliasi) yang penuh kemurahan hati.
Apakah Anda mencintai dosa lebih dari anugerah, dan kegelapan lebih dari terang?
Akankah Anda menutup mata terhadap Dia tetapi membuka mata lebar-lebar bagi
kesenangan jasmani? Apakah Anda mau menerima risiko kematian kekal di hari
penghakiman? Apakah Anda memandang rendah Dia dan menolak anugerah-Nya?
Apakah Anda ingin berkubang dalam dosa terus hingga hari penghakiman?
Kebinasaan jiwa bukanlah cerita dongeng. Tubuh dan jiwa, dua-duanya akan
dibinasakan di neraka. Tubuh jasmani adalah sarana, dan jiwa manusia adalah sang
aktor, tetapi jiwa adalah si pendosa dan, sebagai bagian utama, jiwa harus dihukum!
Jiwa memiliki tangan paling tercemar dalam dosa, dan sang jiwalah yang harus
menanggung beban hukuman. Jiwalah yang akan menjadi paling tersiksa dan
menanggung sendiri hukumannya. Di luar anugerah Kristus, tubuh dan jiwa pasti
terhilang, terbuang dan dihakimi di neraka karena dosa. Apa yang dapat penulis
katakan? Alangkah mengerikan berada di tempat tak terhingga jauhnya dari Allah!
Siapakah yang dapat menyelami kedahsyatan murka Allah, bobot dosa, siksaan-siksaan
yang akan menelan habis jiwa, dan berapa lamanya keabadian, ketika terbuang dari
hadirat Allah? Oh, apakah yang dapat diberikan manusia sebagai ganti jiwanya?

John Bunyan (1628-1688)

Anda mungkin juga menyukai