Abstract - This study aims to determine the effect of interpersonal communication on job satisfaction
in employees at PLN Customer Service Unit (ULP) Tondano. This study used quantitative research
methods with the population and sample in this study amounting to 40 respondents using saturated
sampling. Saturated sampling is a sampling technique when all members of a population are sampled.
The data collection method used is to use questionnaires directly. The data analysis technique used in
data management is simple linear regression using the help of the computer program SPSS 26
(Statistical Package For Service Solution) for windows. The results of this study showed that Ha was
accepted. The significance value is 0.000 < 0.05 and the correlation value (R) is 0.643. From these
results can be obtained (R Square) of 0.413 which contains the understanding that the influence of the
independent variable (Interpersonal Communication) on the dependent variable (Job Satisfaction) is
41.3% and the remaining 58.7% is influenced by other variables that are not included in this study and
have not been studied.
Keywords: Interpersonal Communication, Job Satisfaction
I. PENDAHULUAN kerjanya menjadi tidak maksimal bahkan
A. Latar Belakang menurun dan hal ini dapat merugikan
Perkembangan organisasi saat ini perusahaan. Menurut Baliartati (2016)
semakin sulit, setiap perusahaan dituntut kepuasan kerja adalah cerminan dari
untuk mempunyai Sumber Daya Manusia perasaan atau sikap emosi positif yang
(SDM) yang berkualitas serta mampu berasal dari pengalaman kerja seseorang,
mengembangkan dan mempertahankan serta aspek- aspek yang ada di dalam
sumber daya manusia tersebut agar pekerjaanya.
memperoleh keberhasilan dalam mencapai Apabila melakukan kegagalan
tujuan perusahaan. Kunci keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia
perusahaan terletak pada sumber daya dapat menimbulkan gangguan dalam
manusianya, karena sumber daya manusia pencapaian tujuan perusahaan, baik dalam
menjadi faktor utama dan pengendali kinerja, profit dan kelangsungan hidup
dalam proses pengelolaan maupun perusahaan itu sendiri. Setiap individu
pencapaian tujuan organisasi. Menurut memiliki target kepuasan yang berbeda-
Dessler (2015) karyawan merupakan beda sesuai sistem nilai yang berlaku pada
makhluk sosial yang menjadi kekayaan dirinya, semakin banyak aspek-aspek
utama bagi setiap perusahaan. Mereka dalam pekerjaan, misalnya kebutuhan
menjadi perencana, pelaksana dan ekonomi, kebutuhan bersosialisasi,
pengendali yang selalu berperan aktif kebutuhan untuk berkarya, kebutuhan
dalam mewujudkan tujuan perusahaan. untuk dihargai, kebutuhan untuk status dan
Karyawan menjadi pelaku yang lain sebagainya yang sesuai dengan
menunjang tercapainya tujuan, mempunyai keinginan individu tersebut maka akan
pikiran, perasaan, dan keinginan yang semakin tinggi kepuasan kerja yang
dapat dipengaruhi sikap-sikapnya terhadap dirasakan. Sebaliknya bila karyawan
pekerjaannya. dalam suatu perusahaan tidak
Sikap itu akan menentukan prestasi mendapatkan kepuasan maka mereka akan
kerja, dedikasi, dan kecintaan terhadap cenderung mencari perusahaan lain yang
pekerjaan yang diberikan kepadanya. mampu memberikan kepuasan ataupun
Sikap yang ada pada karyawan dapat melakukan tindakan-tindakan untuk
berupa sikap positif dan sikap negatif. meminta perhatian pada perusahaan agar
Sikap negatif yang ada pada karyawan memikirkan kepuasan kerja bagi
harus dihilangkan dan sikap postif yang karyawan.
ada pada karyawan harus dipertahankan. Beberapa hasil penelitian terkait
Sikap postif yang ada pada karyawan komunikasi interpersonal dengan kepuasan
disebut juga dengan kepuasan kerja. kerja adalah peneltian yang dilakukan oleh
Spector (1997) mengungkapkan bahwa Ayuni (2018) pada karyawan PT. Djarum
kepuasan kerja adalah perasaan seseorang Kudus” dan penelitian Tobing (2022) pada
secara umum terhadap pekerjaanya karyawan PT. PLN (PERSERO) UP3
ataupun sebagai rangkaian yang saling PEMATANG SIANTAR. Penelitian ini,
berhubungan dari sikap-sikap seseorang mengungkapkan bahwa komunikasi
terhadap aspek-aspek pekerjaanya. interpersonal berhubungan dengan
Kepuasan kerja merupakan tingkat dimana kepuasan kerja. Dalam hal ini menurut
seseorang menyukai (merasa puas) atau Wood (2013) bahwa komunikasi
tidak menyukai (tidak puas) dengan interpersonal adalah komunikasi yang
pekerjaannya. Ketika karyawan menyukai dilakukan dua orang atau lebih dengan
jenis pekerjaan yang diberikan kepadanya interaksi secara tatap muka ataupun
maka hasil kerjanya akan meningkat. bermedia dan biasanya feedbacknya
Sebaliknya, apabila karyawan tidak langsung diketahui. Muhammad (2014)
menyukai pekerjaannya maka hasil mengungkapkan bahwa komunikasi
interpersonal membentuk hubungan pimpinan dengan karyawan maupun
dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan karyawan dengan karyawan. Jika kondisi
pendapat dari Aw (2011) bahwa hubungan interpersonal baik akan
komunikasi interpersonal adalah proses menimbulkan respon-respon positif
penyampaian dan penerimaan informasi terhadap pimpinan, sikap tanggap atas
baik secara langsung maupun tidak kebutuhan-kebutuhan pribadi dan
langsung yang dilakukan oleh pengirim organisasi, kepekaan terhadap perasaan
pesan dengan penerima pesan. Komunikasi pegawai dan kesediaan untuk berbagi
langsung dilakukan tanpa melalui sebuah informasi. Hal-hal tersebut adalah
media, sedangkan komunikasi tidak prasyarat untuk komunikasi interpersonal
langsung dilakukan dengan adanya yang efektif, agar tercipta suasana kerja
perantara media tertentu. yang harmonis dan baik untuk
Hasil observasi awal yang meningkatkan semangat kerja yang akan
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 12-13 mempengaruhi hasil pekerjaannya.
Juni 2023 di PLN ULP Tondano, diperoleh Berdasarkan uraian tersebut, maka
bahwa beberapa karyawan mengalami penelitian ini akan mengkaji lebih jauh
masalah kepuasan kerja seperti desakan mengenai komunikasi interpersonal
waktu, lokasi kerja dan medan kerja yang sebagai variabel bebas karena dari sekian
apabila cuaca buruk maka medannya pun banyak variabel bebas yang ada, variabel
berbahaya. Hal ini dapat menimbulkan komunikasi interpersonal adalah variabel
kecemasan yang kemudian mengakibatkan yang penting untuk diteliti dan didukung
kepuasan kerja yang rendah pada dengan hasil penelitian sebelumnya.
karyawan karena tuntutan pekerjaan yang Ketika karyawan memiliki komunikasi
dialami sehingga produktivitas karyawan interpersonal yang baik maka hal tersebut
juga akan menurun dan menjadi hambatan dapat meningkatkan kepuasan dalam
perusahaan untuk mencapai tujuan yang pekerjaanya. Sebaliknya ketika
telah ditetapkan. komunikasi interpersonal karyawan
PT. Perusahaan Listrik Negara dengan pimpinan atau karyawan dengan
(Persero) atau biasa disingkat menjadi karyawan tidak berjalan dengan baik,
PLN adalah sebuah badan usaha milik maka hal tersebut dapat menurunkan
negara yang menyediakan kebutuhan kepuasan dalam pekerjaanya. Hal tersebut
listrik bagi masyarakat Indonesia (PLN, yang memutuskan peneliti untuk meneliti
2020). Pertumbuhan di dunia ekonomi dan lebih lanjut mengenai “Pengaruh
industri serta perkembangan teknologi Komunikasi Interpersonal Terhadap
mendorong bertambahnya pengguna listrik Kepuasan Kerja Karyawan Di PLN
di Indonesia. Karena kebutuhan yang Unit Layanan Pelanggan (ULP)
banyak, PT. PLN penyedia kebutuhan Tondano”.
energi listrik membutuhkan karyawan
yang memiliki kinerja yang baik. B. Rumusan Masalah
Komunikasi yang lancar antar Berdasarkan latar belakang yang
karyawan dengan pihak manajemen telah diuraikan, maka masalah yang akan
merupakan alasan seseorang untuk diteliti adalah apakah ada pengaruh
menyukai jabatan maupun pekerjaannya. komunikasi interpersonal terhadap
Dalam hal ini adanya kesediaan pihak kepuasan kerja karyawan di PLN Unit
atasan untuk bersedia mendengar, Layanan Pelanggan (ULP) Tondano?
memahami dan mengakui pendapat
ataupun prestasi kerja karyawannya. Hal C. Tujuan Penelitian
ini sangat berperan dalam menimbulkan Berdasarkan rumusan masalah
rasa puas terhadap pekerjaan. Komunikasi yang telah diuraikan, maka tujuan
interpersonal merupakan jembatan antara penelitian yaitu, untuk mengetahui
pengaruh komunikasi interpersonal emosional yang menyenangkan dan
terhadap kepuasan kerja karyawan di PLN mencintai pekerjaanya.
Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tondano. Mangkunegara (2004)
mengungkapkan bahwa kepuasan kerja
D. Manfaat Penelitian adalah perasaan yang berhubungan dengan
1) Manfaat Teoretis pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti
Bagi peneliti diharapkan dapat upah atau gaji yang diterima, kesempatan
memberikan pengembangan ilmu pada pengembangan karir, hubungan dengan
bidang psikologi industri dan organisasi pegawai lainnya, penempatan kerja,jenis
terkait dengan kualitas komunikasi pekerjaan, struktur organisasi perusahaan
interpersonal dan kepuasan kerja dan mutu pengawasan. Sedangkan
2) Manfaat Praktis perasaan yang berhubungan dengan
a. Bagi karyawan agar dapat dirinya antara lain umur, kondisi
meningkatkan hubungan kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
komunikasi interpersonal yang Pendapat lain dikemukakan oleh
efektif sehingga mencapai tingkat Robins (2007) bahwa kepuasan kerja
kepuasan kerja yang baik. adalah sikap umum terhadap pekerjaan
b. Menjadi acuan bagi perusahaan seseorang, menunjukkan perbedaan antara
untuk meningkatkan kualitas jumlah penghargaan yang diterima pekerja
sumber daya manusia yang dimiliki dan jumlah yang mereka yakini seharusnya
c. Untuk peneliti selanjutnya, mereka terima. Kepuasan kerja adalah
penelitian ini dapat menjadi acuan sikap emosional yang menyenangkan dan
dan diharapkan dapat mencintai pekerjaanya. Sikap ini
memperdalam penelitian dicerminkan oleh moral kerja, kedisplinan
sebelumnya. dan prestasi kerja. Kepuasan kerja
dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan
dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
II. KAJIAN PUSTAKA
disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah
A. Kepuasan Kerja
perasaan seseorang terhadap berbagai
1. Pengertian Kepuasan Kerja
aspek yang terkandung dalam pekerjaanya.
Kepuasan kerja mencerminkan
sikap seseorang terhadap pekerjaanya. Hal
2. Aspek-aspek Kepuasan Kerja
ini dapat dilihat dalam sikap positif
Menurut Spector (1997) terdapat
pegawai terhadap pekerjaan dan segala
sembilan aspek yang sangat berpengaruh
sesuatu yang dihadapi di lingkungan
terhadap kepuasan kerja seseorang.
kerjanya. Dengan demikian kepuasan kerja
Kesembilan aspek tersebut adalah:
merupakan aspek penting yang harus
a. Gaji (wages), yaitu kepuasan
dimiliki seorang oleh karyawan, mereka
terhadap gaji yang diberikan dan
dapat berinteraksi dengan lingkungan
kenaikan gaji yang diterima.
kerjanya sehingga pekerjaan dapat
b. Promosi (promotion), yaitu
dilaksanakan dengan baik dan sesuai
kepuasan untuk memperoleh
tujuan perusahaan.
kesempatan peningkatan karir atau
Menurut Spector (1997) kepuasan
promosi.
kerja dianggap sebagai suatu perasaan
c. Kepemimpinan (supervision), yaitu
seseorang secara umum terhadap
kepuasan terhadap perilaku
pekerjaanya ataupun sebagai rangkaian
pemimpin atau atasan.
yang saling berhubungan dari sikap-sikap
d. Tunjangan (fringe benefit), yaitu
seseorang terhadap aspek-aspek
kepuasan akan keuntungan atau
pekerjaanya. Kepuasan kerja adalah sikap
tunjangan yang didapatkan.
e. Penghargaan dari perusahaan 3. Faktor finansial, merupakan faktor
(contingen rewards), yaitu yang berhubungan dengan jaminan
kepuasan terhadap reward yang serta kesejahteraan pegawai yang
diberikan terhadap performa yang meliputi sistem penggajian,
baik. jaminan sosial, besarnya tunjangan,
f. Prosedur kerja (operating fasilitas yang diberikan, promosi
conditions), yaitu kepuasan dan lain-lain.
terhadap peraturan-peraturan dan 4. Faktor sosial, merupakan faktor
prosedur perusahaan. yang berhubungan dengan interaksi
g. Rekan kerja (coworkes), yaitu sosial baik antara sesama
kepuasan terhadap rekan kerja. karyawan, dengan atasanya
h. Sifat pekerjaan (Interest in work), maupun karyawan dengan
yaitu kepuasan terhadap kesesuaian karyawan yang berbeda jenis
akan jenis pekerjaan yang pekerjaanya.
dilakukan dan menimbulkan Pendapat lain dikemukakan oleh
komitmen dalam bekerja. Sutrisno (2011) bahwa ada empat faktor
i. Quality of relationship, yaitu yang menimbulkan kepuasan kerja yaitu :
kepuasan kerja terhadap hubungan 1. Kedudukan
karyawan di dalam organisasi baik Pada umumnya manusia
dengan rekan kerja,dengan atasan beranggapan bahwa seseorang
atau bawahan. yang bekerja pada pekerjaan yang
lebih tinggi akan merasa lebih puas
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi daripada mereka yang bekerja pada
Kepuasan Kerja pekerjaan yang lebih rendah. Pada
Keinginan dan motivasi seseorang beberapa penelitian menunjukkan
bersumber dari berbagai macam dorongan bahwa hal tersebut tidak selalu
baik dari dalam maupun dari luar. Agar benar, tetapi justru perubahan
lebih mengerti alasan seseorang bertindak dalam tingkat pekerjaanlah yang
dalam mencapai tujuannya terdapat banyak mempengaruhi kepuasan kerja.
faktor yang mempengaruhi perilakunya. 2. Pangkat
Semua faktor-faktor tersebut tidak Pada pekerjaan yang mendasarkan
seluruhnya mempengaruhi setiap individu perbedaan tingkat atau golongan
tetapi dapat pula hanya sebagian dan sehingga pekerjaan tersebut
intensitasnya dalam setiap individu juga memberikan kedudukan tertentu
berbda-beda. Menurut As’ad (1995), faktor pada orang yang melakukannya.
yang mempengaruhi kepuasan kerja antara Apabila ada kenaikan upah, maka
lain: sedikit banyaknya akan dianggap
1. Faktor psikologi, merupakan faktor sebagai kenaikan pangkat dan
yang berhubungan dengan kebanggaan terhadap kedudukan
kejiwaan pegawai yang meliputi yang baru itu akan mengubah
minat, ketentraman kerja, sikap perilaku dan perasaanya.
terhadap kerja dan perasaan kerja. 3. Jaminan finansial dan sosial
2. Faktor fisik, merupakan faktor Finansial dan jaminan sosial
yang berhubungan dengan fisik kebanyakan berpengaruh terhadap
lingkungan kerja dan kondisi fisik kepuasan kerja
pegawai ,meliputi jenis pekerjaan, 4. Mutu pengawasan
pengaturan waktu dan Hubungan antara karyawan dengan
perlengkapan kerja, sirkulasi udara pihak pimpinan sangat penting
dan kesehatan pegawai. artinya dalam menaikkan
produktivitas kerja. Kepuasan
dapat ditingkatkan melalui penyampaian pesan oleh satu orang serta
perhatian dan hubungan yang baik penerimaan pesan oleh orang lain atau
dari pimpinan kepada bawahaan sekelompok kecil orang, dengan berbagai
sehingga karyawan akan merasa dampaknya serta dengan peluang untuk
bahwa dirinya merupakan bagian memberikan umpan balik segera. Hal ini
yang penting dari organisasi kerja. sejalan dengan pendapat dari Wiryanto
Menurut Martoyo (2007), faktor- (2008) bahwa komunikasi interpersonal
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah proses bertukar informasi antara
seseorang adalah : dua orang atau lebih dari suatu kelompok
1. Tingkat absensi karyawan manusia kecil dengan berbagai efek dan
2. Perputaran (turn over) tenaga kerja umpan balik.
3. Semangat keja Dari pernyataan tersebut, dapat
4. Keluhan-keluhan disimpulkan bahwa komunikasi
5. Masalah-masalah personalia interpersonal adalah proses penyampaian
lainnya dan penerimaan informasi yang
Dari pernyataan tersebut faktor- berlangsung antara dua orang atau lebih.
faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja adalah faktor 2. Tujuan Komunikasi Interpersonal
psikologis, faktor fisik, faktor Secara umum komunikasi
finansial dan faktor sosial. Menurut interpersonal bertujuan untuk
peneliti faktor-faktor tersebut menghubungkan orang-orang, memperkuat
sejalan dengan pendapat dari ikatan sosial, meningkatkan pemahaman,
Spector (1997). memecahkan masalah, memperbaiki
hubungan dan mencapai tujuan bersama.
B. Komunikasi Interpersonal Menurut Fajar (2009) tujuan komunikasi
1. Pengertian Komunikasi Interpersonal interpersonal adalah sebagai berikut:
Sebagai Langkah yang pertama a. Mengenali diri sendiri dan orang
untuk memahami karakterisktik unik dari lain
komunikasi interpersonal adalah dengan b. Mengetahui dunia luar
mengetahui makna dari interpersonal. Kata c. Menciptakan dan memelihara
ini merupakan turunan dari awalan inter hubungan menjadi bermakna
yang berarti “antara” dan kata person yang d. Mengubah sikap dan perilaku
berarti orang. Komunikasi interpersonal e. Bermain dan mencari hiburan
yang efektif dapat meningkatkan kualitas f. Membantu
hubungan yang membantu memecahkan Aw (2011) mengungkapkan bahwa
masalah yang muncul di dalamnya. tujuan komunikasi interpersonal itu
Komunikasi interpersonal pada umumnya bermacam-macam, beberapa diantaranya
merupakan proses pertukaran informasi, adalah sebagai berikut:
gagasan, perasaan dan pandangan antara a. Mengungkapkan perhatian kepada
dua orang atau lebih. orang lain
Pace (1979) mengungkapkan b. Menemukan diri sendiri
bahwa komunikasi interpersonal c. Menemukan dunia luar
merupakan proses komunikasi yang d. Membangun dan memelihara
berlangsung antara dua orang atau lebih hubungan yang harmonis
secara tatap muka dimana pengirim dapat e. Mempengaruhi sikap dan tingkah
menyampaikan pesan secara langsung dan laku
penerima pesan dapat menerima serta f. Mencari kesenangan atau sekedar
menanggapi secara langsung. menghabiskan waktu
Menurut DeVito (2007) g. Menghilangkan kerugian akibat
komunikasi interpersonal adalah salah komunikasi
h. Memberi bantuan (konseling) verbal maupun non verbal,
Dari tujuan komunikasi yang telah
diuraikan, dapat disimpulkan bahwa tujuan informasi dan bantuan nyata
komunikasi interpersonal adalah untuk
dapat mendekatkan diri dengan orang lain 4. Sikap positif (Positiveness)
yang nantinya akan mendapatkan lebih
banyak lagi informasi baru yang Sikap positif adalah sikap
diperlukan serta dapat membantu dalam
pemecahan suatu masalah. Selain itu seseorang ketika menghadapi suatu
dengan komunikasi interpersonal yang
lebih menekankan terhadap perasaan maka masalah tidak bersikap bertahan
akan meciptakan suatu hubungan yang
harmonis. namun bersedia untuk melakukan