Anda di halaman 1dari 32
Energi Hidro * Energi hidro berdasar energi mekanis — Energi air terjun — Energi ombak laut — Energi pasang surut * Energi hidro berdasar energi termal — Energi panas laut Aliran energi surya Aliran energi dari matahari ke bumi menyebabkan — Terjadi keseimbangan energi di bumi : energy in = energy out — Dari seluruh energi surya yang sampai ke bumi 30% dipantulkan, 70% secara termal di radiasikan kembali Beberapa energi yang sampai, diserap dalam proses di bumi sbb : — Sebagian besar memanaskan udara/air dan tanah — Sebagian besar menyebabkan perubahan cuaca (hujan, angin) — Beberapa bagian menjadi arus di lautan — Beberapa bagian menjadi proses photosintesa di tumbuhan Distribusi energi terbarukan 174,000 x 10"? w Short-wave Long-wave Tis Direct reflection 52,000 = 10" w (20%) Direct conversion to heat 82,000 x 10? W 47% Evaporation, precipitation, etc. ‘Storage “40,000 x 10" w 23% water and ice na ines 0.3107 w Winds, waves, convection, and currents 370x107 W ‘Storage Conduction Photosynthesis in plants 40x 10 W Terrestrial Nuclear, thermal Fossil fuels Figure 5.1 Natural energy flow (in units of power) to and from the earth. (Source: M. K. Hubbert, “Man’s Conquest of Energy: Its Ecological and Human Consequences,” in The Environmental and Ecological Forum 1971-1972, Washington D.C.: U.S. Atomic Energy Commission Publication TID—25857, 1972.) Distribusi energi surya Radiasi surya yang sampai ke bumi : 174x1045 W — Yaitu 1370 W/m? dikalikan luas permukaan bumi yang menghadap matahari (7R?) 30% langsung dipantulkankembali ke ruang angkasa — Oleh awan, udara, tanah 47% memanaskan udara, tanah dan air 23% menguapkan air hingga menjadi hujan, angin , dll (bagian dari cuaca) 0.21% menjadi angin, ombak laut, arus laut 0.023% disimpan dalam energi kimia melalui photosintesa tanaman Energi dalam siklus hidrologi Energi untuk menguapkan satu gram air adalah : 2,250 J Sementara untuk menaikkan satu gram air ke lapisan troposfere (10,000 m) membutuhkan energi mgh = (0.001 kg)x(10 m/s2)x(10,000 m) = 1005 Artinya > 96% energi dalam pembentukan awan adalah untuk penguapan air; < 4% adalah untuk mengangkatnya keatas Ketika air dalam awan mengalami kondensasi, dia melepaskan energi yang dikandungnya ini Ketika jatuh hujan energi potential dilepaskan menjadi energi kinetik dan panas Sebagian kecil energi potensial ini tetap tersisa ketika hujan jatuh di daerah pegunungan (lebih tinggi dari permukaan laut asalnya) — sebagian kecil energi tersisa ini yang menyebabkan terjadinya aliran sungai — Pembuatan Dam pada aliran sungai adalah usaha memusatkan energi potensial ini agar mudah di dayagunakan menjadi PLTA Siklus hidrologi Tne MATT “KRM Wa WAAAY, AAR AA wa VAs Figure §.2 The hydrologic cycle. Electricity is produced in the hydroelectric plant by the action of water against a turbine connected to a generator. In this way the stored potential energy of the water in the reservoir becomes electrical energy. Lots of energy associated with evaporation: both mgh (4% for 10 km lift) and latent heat (96%) of water Energi dari siklus hidrologi yang dapat diambil * Sejumlah 40x1015 W energi surya digunakan untuk penguapan air — Hal ini kira-kira 1.6x10?° kg per detik air laut yang diuapkan! — Artinya pula 3.5 mm per hari permukaan laut menguap (digantikan oleh hujan) ¢ Energi potensial grafitasi yang diberikan ke uap air di atmosfir (dalam awan) per detik adalah: mgh = (1.6x101° kg)x(10 m/s2)<(2000 m) = 3.2x1014J ¢ Apabila hanya 2.5% dari total energi ini yang bisa kita ambil dan hanya 1.25% yang bisa dimanfatkan jumlahnya sudah sangat besar Prinsip kerja energi air terjun Energi air terjun dimanfatkan berdasarkan prinsip bahwa suatu benda yang berda pada ketinggian relatif terhadap tanah karena adanya gaya grafitasi akan memiliki energi potensial. Air terjun atau air sungai yang mengalir pada ketinggain tertentu banyak ditemukan didaratan yang memiliki elevasi beberapa puluh hingga ratusan meter diatas level permukaan laut. Air pada ketinggian tertentu tersebut memiliki energi potensial sebesar : Epot = m.g.h Dengan m =masa air (kg) g = gaya grafitasi h = ketinggian air terhadap level permukaan bumi tertentu (meter) Daya yang dapat dihasilkan dari energi potensial tersebut adalah : P=g.Q.h dengan Q = debit air (m?/ detik) Daya tersbut yang dapat memutar turbin-generator menjadi listrik Pertimbangan pemanfaatan energi air terjun Jumlah air yang tersedia yang merupakan fungsi curah hujan atau salju. Hal in tergantung dari siklus hidrologi dari daerah penangkapan air di sekitar lokasi tersebut Tinggi air terjun yang dapat dimanfaatkan yang tentunya tergantung dari topografi daerah tersebut. Apabila akan dilakukan pembangunan bendungan (dam) luasan dan struktur tanah dari daerah yang akan terbenam oleh dam. Jarak lokasi terhadap pusat beban atau jaringan transmisi. Jumlah energi yang secara teoritis dapat diperolah selama setahun baik di musim hujan maupun musim kering. Besar daya pusat listrik yang akan dipasang dengan memperhatikan apakah pusat listrik tersebut akan dipakai sebagai pemikul beban dasar atau beban puncak. Klasifikasi PLTA 1. Berdasarkan jumlah ketersediaan air 2. Berdasarkan ketersedian tinggi jatuh air (head) 3. Berdasarkan jenis pembebanan Berdasarkan jumlah ketersediaan air : a. PLTA jenis terusan aliran sungai (run-of-river) tanpa kolam pengatur PLTA jenis ini tidak menyimpan air; memanfaatkan langsung air yang mengalir di sungai begitu air tersedia. Sehingga energi yang dibangkitkan pembangkit ini tergantung dari laju aliran air, selama musim penghujan aliran air di sungai menjadi besar, maka energi listrik yang dihasilkan besar dan sebaliknya pada musim kemarau. Klasifikasi PLTA b. PLTA jenis terusan aliran sungai (run-of-river) dengan kolam pengatur Di i kolam pengatur dapat menyimpan air pada waktu diluar beban puncak (off peak) dan memanfaatkannya selama beban puncak. Sehingga jenis pembangkit ini dapat digunakan menyesuaikan dengan bentuk kuva beban harian dari sistem tenaga listrik, yang tentunya lebih bermanfaat dari pada tipe tanpa kolam pengatur. c. PLTA dengan waduk (Dam) waduk berfungsi untuk menyimpan air selama musim penghujan hingga musim kemarau berikutnya. Air yang tersimpan dalam waduk dapat dikendalikan untuk dimanfatkan sesuai kebutuhan. Pembangkit ini mempunyai kapasitas yang lebih baik dan dapat dimanfaatkan secara efisien sepanjang tahun. Kapasitasnya dapat diatur besar kecilnya dan dapat digunakan baik sebagai pembangkit beban dasar (base load) atau beban puncak (peak load) sesuai kebutuhan. Sebagian besar PLTA adalah jenis ini. Jenis ini unumnya berfungsi juga sebagai pengatur irigasi, banjir dan untuk rekreasi. PLTA jenis terusan aliran sungai (run-of-river) PLTA jenis ini memanfaatkan aliran sungai secara alami untuk menghasilkan energi listrik. Air di hilir sungai dimanfaatkan tanpa mengganggu aliran sungai ke hulu. Energi listrik yang dihasilkan sebanding dengan jumlah volume air perdetik yang mengalir. Sehingga saat sungai kering, generator tidak menghasilkan listrik. Namun keuntungannya biaya konstruksinya murah dan pembangunannya sederhana. PLTA ini cocok dibangun pada sungai-sungai besar di Indonesia yang lokasinya masih terisolasi dan bertujuan untuk mendapatkan sumber energi listrik yang ramah lingkungan dengan segera PLTA dengan kolam pengatur (regulating pond) Turbia - Generator PLTA + PLTA jenis ini menggunakan bendungan yang melintang disungai, yang bertujuan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik. PLTA jenis ini memiliki efisiensi yang lebih baik daripada PLTA tipe terusan aliran sungai. * Dengan menggunakan cara seperti ini, kita juga dapat mengatur aliran sungai per hari ataupun per minggu untuk membangkitkan listrik sesuai dengan kebutuhan beban. Karena bisa mengatur aliran sungai, PLTA jenis ini bisa digunakan sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan sumber energi pada saat beban puncak. FIGURE 1. A ‘typical’ run-of-river hydro project. Soren Henrich drawing PLTA dengan menggunakan waduk (Dam) Hydroelectric Dam Long Distance Power Lines Waduk/Reservoir/ Dam — menampung air sungai dan air hujan Penstock — pipa yang mengalirkan air dari dam ke ruang turbin. Bisa ditanam dalam tanah atau diatas tanah. Turbin — mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik untuk memutar generator. Generator — mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik Intake — pintu air yang mengatur volume air yang dialirkan ke penstock Transformer - untuk menaikkan tegangan dari generator ke tegangan dari jaringan transmisi yang mengirimkan listrik ke pelanggan PLTA dengan menggunakan waduk (dam) PLTA tipe ini mirip dengan prinsip PLTA yang menggunakan kolam pengatur. Cuma disini dibuatkan sebuah waduk yang dapat menampung air dalam jumlah besar, sehingga kapasitas pembangkitan energi listrik PLTA juga menjadi lebih besar lagi. Waduk ini biasanya berbentuk hampir seperti danau buatan, atau dapat dibuat dari danau asli sebagai penampung air hujan sebagai cadangan untuk musim kemarau. PLTA jenis banyak terdapat di negara-negara yang memiliki curah hujan sedikit, hanya 2-3 bulan saja, atau negara 4 musim. Sayangnya pembuatan PLTA yang menggunakan bendungan ini selain menghabiskan tanah dan modal yang besar. terkadang bisa menyebabkan perubahan atau kerusakan lingkungan yang fatal. Klasifikasi PLTA Berdasarkan ketersedian tinggi jatuh air (head) : a. PLTA dengan head rendah ( < 30 meter ) Bisa menggunakan waduk/ dam kecil dan rendah atau tanpa_waduk. Umumnya PLTA jenis run-of-river memiliki head < 30 meter. Kapasitas pembangkitnya dapat sampai 25 MW PLTA dengan head medium ( antara 30 m s/d 300 meter) Umumnya menggunakan Dam besar, seperti pada PLTA Saguling, PLTA Cirata dan PLTA Jatiluhur. Kapasitas pembangkitnya besar (PLTA Cirata 1008 MW) PLTA dengan head tinggi ( > 300 meter ) Umumnya menggunakan waduk dengan Dam besar yang terletak di ketinggian pegunungan Klasifikasi PLTA Berdasarkan jenis pembebanan : a. PLTA pemikul beban dasar (base load) PLTA dipakai sebagai pemikul beban dasar, apabila dapat menyediakan daya secara terus menerus sepanjang hari dan sepanjang tahun. PLTA jenis run-of-river umumnya dioperasikan sebagai base load, karena apabila air sungai yang tersedia tidak dimanfaatkan maka air tsb akan dibuang percuma, padahal biaya Operasi PLTA sangat murah. PLTA waduk dapat juga dioperasikan sebagai base load apabila kapasitas air di waduk mencukupi. b. PLTA pemikul beban puncak (peak load) sebagian kapasitas PLTA waduk umumnya digunakan sebagai peak load, yaitu sebagai pengganti PLTG minyak yang umumnya dioperasikan sebagai peaker. PLTA pumped storage dirancang khusus sebagai PLTA peak load. Pembebanan Pembangkit 16000 14000 @ Waduk GHSD @ MFO O Batubara O Gas @ Geotermal G@ROR 12000 10000 8000 6000 4000 2000 oO Pgh PP PP PP PP oP we PLTA jenis pompa — generator (pumped-storage) Vishors Center 7}. Pumped-Storage Plant Pes Ce aL /" @~ Surge Chamber Peerage trend | Breakers Be aos PLTA jenis pumped - storage PLTA jenis ini membutuhkan dua buah kolam pengatur. Saat kebutuhan listrik meningkat, air akan dialirkan dari kolam pengendali atas dan ditampung di kolam pengendali yang bawah. Energi potensial aliran air inilah yang dimanfaatkan menjadi energi listrik. Sedangkan saat beban minimal, listrik yang dihasilkan pembangkit listrik lain digunakan untuk memompa balik air ke kolam penampung diatas untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Di Indonesia pembangkit ini cocok dikembangkan karena pada saat malam hari, semua orang serempak menggunakan listrik sehingga beban melonjak secara seketika, sedangkan siang hari hanya sedikit orang yang menggunakan listrik. Pembangkit ini bertujuan untuk menyimpan energi listrik sisa yang dibangkitkan. Sisa listrik yang dibangkitkan oleh PLTU lainnya digunakan untuk memompa air dan digunakan saat beban puncak di malam hari. Klasifikasi Turbin Air 1. Berdasarkan jenis aliran air a. Axial flow: memiliki aliran sepanjang poros b. Inward radial flow : aie mengalir sepanjang radius c. Tangensial or peripheral flow : air mengalir dari arah tangensial d. Mixed flow : air masuk dari arah radial dan keluar dari arah axial 2. Berdasarkan gerakan air dalam memutar turbin : a. Turbin impuls (Impulse turbine) b. Turbin reaksi (Reaction turbine) 3. Berdasarkan nama penemunya : a. Turbin Pelton b. Turbin Francis c. Turbin Kaplan Turbin Impuls dan Turbin Reaksi Impulse Turbine Reaction Turbine Moving — / af buckets Rotor Fixed Moving : oN Zw Fixed TX ZZ he ag a Rote Fe a ZS a Loy sz gy =F 1. oT Rotation Turbin Pelton Ditemukan oleh Lester Allan Pelton sekitar tahun 1870 Merupakan jenis turbin impuls, artinya menghasilkan energi dari tekanan air sesuai dengan Hk. Newton kedua. Merukan jenis tangential flow impulse turbine, Air mengalir searah tangensial dari runner. Nosel mengarahkan aliran air bertekanan ke sederetan mangkok diujung roda. Setiap mangkok membalikkan arah air dengan mengambil energinya, sehingga terjadi putaran impuls dari turbin. Mangkok dibuat sepasang kiri kanan untuk menjaga kesesimbangan roda, serta agar transfer momentum dari fluida ke roda efisien dan lebih smooth. Turbin Pelton paling efisien untuk PLTA dengan head tinggi Umumnya dipakai pada PLTA dengan head tinggi dan flow rendah Turbin Pelton All 21 buckets on 78" OD aligned within .080" vertical alignment when using Our Cope & Drag insertstt Turbin Kaplan Turbin Kaplan merupakan turbin air tipe propeller yang memiliki sudu- sudu yang dapat diatur. Turbin ini pertama dikembangkan tahun 1913 oleh Austrian professor Viktor Kaplan Turbin Kaplan merupakan evolusi dari Turbin Francis, yang memungkinkan dapat menghasilkan tenaga lebih efisien pada kondisi head yang rendah. Dimana hal ini sebelumnya tidak bisa untuk Turbin Francis. Saat ini banyak digunakan di seluruh dunia pada PLTA yang memiliki flow tinggi dangan head rendah. Turbin Kaplan merupakan jenis inward flow reaction turbine, yang artinya tekanan dari fluida kerja berubah selama mengalir melalui turbin sambil melepaskan energi. Rancangan design turbin ini merupakan kombinasi dari tipe radial dan axial variasi dari turbin kplan cukup banyak, antara lain : — Turbin Propeler Turbin Bulb (Tubular Turbin) — Straflo Turbin (S-Turbin) Tyson Turbin Turbin Kaplan Turbin Francis Turbin Francis dikembangkan oleh James B. Francis. Merupakan tipe inward flow reaction turbine yang mengkombinasikan konsep radial and axial flow . Merupakan jenis turbin air yang paling banyak digunakan saat ini. Dapat dioperasikan dengan variasi head mulai dari 10 meter hingga beberapa ratus meter Turbin ini merupakan jenis turbin reaksi, artinya tekanan fluida kerja berubah selama mengalir melalui turbin sambil melepaskan energinya. Dibutuhkan suatu penstock untuk mengalirkan air. Turbin biasanya diletakkan didasar dam. Inlet berbentuk spiral. Sudu pengarah mengarahkan air secara tangensial ke runner. Aliran radial ini mengena pada sudu runner menyebabkan runner berputar. Sudu pengarah (guide vanes or wicket gate) dapat diatur guna memungkinkan operasi turbin lebih efisien sesuai dengan kondisi flow dari air. Turbin ini dedesain spesifik tergantung dari lokasinya, agar diperoleh efisiensi turbin yang dapat mencapai 90 %. Turbin ini dapat beroperasi pada berbagai variasi head mulai 20 meter hingga beberapa ratus meter, dayanya dari beberapa kW hingga 1000 MW, dimensinya dari beberapa sentimeter hingga 10 meter. Pada instalasi PLTA jenis Pumped Storage, umumnya digunakan turbin Francis, yang dapat juga berfungsi sebagai pumpa. Turbin Francis Guide vanes at Francis turbine Guide vanes at minimum flow and generator full flow setting setting 1, 4. Contoh-contoh PLTA PLTA dengan menggunakan waduk (Dam) Contoh : PLTA Saguling, PLTA Cirata, PLTA jatiluhur, PLTA Sutami, dll. PLTA jenis terusan aliran sungai atau run-of-river Contoh : PLTA Sengguruh, PLTA Niagara Falls PLTA dengan kolam pengatur (regulating pond) Contoh : PLTA pompa — generator (pumped storage) Rencana PLTA Cisokan PLTA Hydroseries atau cascade Contoh : PLTA Saguling — Cirata - Jatiluhur PLTA cascade (berurutan) PLTA Hydroseries atau cascade atau berurutan Pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) tertentu dapat dibangun beberapa PLTA mulai dari hilir sungai hingga ke hulu sungai, dengan menggunakan aliran sungai yang sama. Misalnya — PLTA Saguling— Cirata - Jatiluhur pada DAS sungai Citarum — PLTA Wlingi — Sengguruh — Sutami pada DAS sungai Brantas Bahkan di beberapa negara dapat dibuat PLTA cascade hingga lebih dari 5 PLTA, misalnya : — DAS sungai Yangste di China ada 8 PLTA — DAS sungai........... Di Swedia hingga 9 PLTA Scale of Hydropower Projects » Large-hydro ° More than 100 MW feeding into a large electricity grid. >» Medium-hydro ° 15-100 MW usually feeding a grid. >» Small-hydro ° 1-15 MW - usually feeding into a grid. » Mini-hydro © Above 100 kW, but below 1 MW. » Micro-hydro © From 5kW up to 100 kw ° Usually provided power for a small community or rural industry in remote areas away from the grid. » Pico-hydro © From a few hundred watts up to 5kW. ° Remote areas away from the grid.

Anda mungkin juga menyukai