Anda di halaman 1dari 49

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KOLIK

ABDOMEN DENGAN NYERI AKUT DI INSTALASI GAWAT DARURAT


RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners

Diajukan Oleh
Frias Setiyaningsih
NIM: 202203043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2023

i Universitas Muhammadiyah Gombong


ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KOLIK
ABDOMEN DENGAN NYERI AKUT DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners

Diajukan Oleh
Frias Setiyaningsih
NIM: 202203043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2023

i Universitas Muhammadiyah Gombong


ii Universitas Muhammadiyah Gombong
iii Universitas Muhammadiyah Gombong
iv Universitas Muhammadiyah Gombong
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji kami ucapkan kepada-Nya karena telah memberikan segala
kesempatan, kemampuan, kekuatan dan kelancaran serta petunjuk dalam setiap
usaha yang saya lakukan, sehingga saya mampu menyelesaikan kasus karya ilmiah
ners yang berjudul “analisis asuhan keperawatan nyeri akut pada klien dengan kolik
abdomen dengan tindakan terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi
lavender di instalasi gawat darurat rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong”.
Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan nikmat sehat kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan lancar.
2. Kedua orang tua saya (bapak Sutoyo dan ibu Mungningsih) yang sanat saya
sayangi yang berpengaruh besar dalam hidup saya, yang selalu memotivasi saya
dan selalu mendoakan saya agar diberi kelancaran dalam pembuatan proposal
ini.
3. Untuk kedua adik saya (Fadli Yudistian dan Falah Ardiansyah) yang sangat saya
sayangi yang menjadi motivasi dan semangat saya untuk terus berjuang dan
bertahan, berkat mereka saya bersemangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Untuk kakek nenek saya, keluarga besar saya yang sudah mendoakan saya dan
selalu memberi semangat dan nasehat nasehat untuk saya.
5. Dr Herniyatun M.Kep, Sp. Mat, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Gombong.

6. Wuri Utami, M.Kep, selaku Ketua Program Studi Keperawatan Pendidikan


Profesi Ners Univeritas Muhammadiyah Gombong
7. Putra Agina WS., M.Kep. selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan pengarahan.
8. Untuk saudara sepupu saya Helis Andrean Setiyadi terimakasih sudah selalu
ada, mendengarkan keluh kesah saya dan menemani di setiap keadaan meskipun
sama-sama mumetnya. Semoga segera menyusul gelar sarjananya dan
dilancarkan rejekinya Aamiin.

v Universitas Muhammadiyah Gombong


9. Teman-teman seperjuangan penulis dalam menempuh Karya Ilmiah Akhir
jenjang Profesi Ners yang ikut serta memberi semangat, bantuan dan saran untuk
kelancaran penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu,
memberikan semangat dan mendoakan, agar segera terselesaikannya
penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini.

Saya penyusun menyadari bahwa laporan kasus karya ilmiah akhir ners ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga Allah SWT memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin

Kebumen, 19 September 2023


Penulis

Frias Setiyaningsih

vi Universitas Muhammadiyah Gombong


vii Universitas Muhammadiyah Gombong
Program Ners Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Gombong
KIA-N, September 2023
Frias Setiyaningsih 1 ) Putra Agina WS.,M.Kep 2)
friassetiyaningsih@gmail.com

ABSTRAK
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KOLIK
ABDOMEN DENGAN NYERI AKUT DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Latar Belakang: Kolik abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul
dan bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen. Kolik abdomen dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain: infeksi pada organ dalam perut, kembung, dan alergi
makanan. Nyeri kolik abdomen dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan pada
aktivitas sehari-hari.
Tujuan: Melakukan analisis asuhan keperawatan nyeri akut pada klien dengan kolik
abdomen dengan tindakan terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi lavender di
instalasi gawat darurat rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus.
Subjek penelitian adalah 5 orang pasien dengan kolik abdomen di instalasi gawat darurat
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong. Intervensi yang diberikan adalah terapi
kompres hangat dan kombinasi aromaterapi lavender. Pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan format asuhan keperawatan, Nursing Kit, dan SOP inovasi tindakan terapi
kompres hangat dan kombinasi aromaterapi lavender.
Hasil: 1. Hasil pengkajian menunjukkan kelima pasien memiliki keluhan utama yang sama
nyeri akut. Diagnosa keperawatan prioritas pada Pasien I-V adalah nyeri akut yang
dibuktikan pada kelima pasien yang mengeluh nyeri pada rentang skala 5-7. Intervensi
keperawatan yang dilakukan yaitu manajemen nyeri dan terapi kompres hangat dan
kombinasi aromaterapi lavender. Implementasi keperawatan yang dilakukan yaitu
manajemen nyeri. Selain manajemen nyeri, penulis juga menerapkan t terapi kompres
hangat dan kombinasi aromaterapi lavender. Hasil evaluasi keperawatan pada Pasien I-V
menunjukkan adanya penurunan gejala nyeri setelah dilakukan terapi kompres hangat dan
kombinasi aromaterapi lavender. Inovasi tindakan penerapan terapi kompres hangat dan
kombinasi aromaterapi lavender menunjukkan adanya penurunan skala nyeri. Pasien 1
mengalami penurunan skala nyeri 3. Pasien II mengalami penurunan skala nyeri 3. Pasien
III mengalami penurunan skala nyeri 4. Pasien IV mengalami penurunan skala nyeri 3.
Pasien V mengalami penurunan skala nyeri 2.
Kesimpulan: Terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi lavender dapat menjadi
salah satu alternatif tindakan nonfarmakologi untuk menurunkan nyeri kolik abdomen
pada pasien di instalasi gawat darurat..
Rekomendasi: Direkomendasikan untuk membuat SOP baku inovasi tindakan terapi
kompres hangat dan kombinasi aromaterapi lavender untuk memudahkan implementasi
tindakan di lapangan..
Kata kunci:Asuhan keperawatan, kolik abdomen, nyeri akut, terapi kompres hangat,
aromaterapi lavender

1) Mahasiswa Program Ners Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gombong


2) Pembimbing Dosen Universitas Muhammadiyah Gombong

viii Universitas Muhammadiyah Gombong


Program Ners Keperawatan
Universitas Muham madiyah Gombong
KIA-N, September 2023
Frias Setiyaningsih 1 ) Putra Agina WS.,M.Kep 2)
friassetiyaningsih@gmail.com

ABSTRACT
ANALYSIS OF NURSING CARE FOR CLIENTS WITH ABDOMINAL COLLIC
WITH ACUTE PAIN IN THE EMERGENCY INSTALLATION OF PKU
MUHAMMADIYAH GOMBONG HOSPITAL

Background: Abdominal colic is pain in the stomach that comes and goes and originates
from the organs in the abdomen. Abdominal colic can be caused by various factors,
including: infection of the internal organs of the stomach, bloating, and food allergies.
Abdominal colic pain can cause discomfort and interference with daily activities.
Objective: To conduct an analysis of acute pain nursing care for clients with abdominal
colic using warm compress therapy and a combination of lavender aromatherapy in the
emergency department of PKU Muhammadiyah Gombong Hospital
Method: This research uses a descriptive method with a case study approach. The research
subjects were 5 patients with abdominal colic in the emergency department at PKU
Muhammadiyah Gombong Hospital. The intervention provided was warm compress
therapy and a combination of lavender aromatherapy. Data collection was carried out using
the nursing care format, Nursing Kit, and innovative SOP for warm compress therapy and
a combination of lavender aromatherapy.
Results: The results of the assessment showed that the five patients had the same main
complaint of acute pain. The priority nursing diagnosis for Patients I-V was acute pain as
evidenced by the five patients who complained of pain in the scale range of 5-7. The nursing
interventions carried out were pain management and warm compress therapy and a
combination of lavender aromatherapy. The nursing implementation carried out is pain
management. Apart from pain management, the author also applies warm compress therapy
and a combination of lavender aromatherapy. The results of the nursing evaluation for
Patients I-V showed a reduction in pain symptoms after warm compress therapy and a
combination of lavender aromatherapy. The innovative action of applying warm compress
therapy and a combination of lavender aromatherapy showed a reduction in the pain scale.
Patient 1 experienced a decrease in the pain scale 3. Patient II experienced a decrease in
the pain scale 3. Patient III experienced a decrease in the pain scale 4. Patient IV
experienced a decrease in the pain scale 3. Patient V experienced a decrease in the pain
scale 2.
Conclusion: Warm compress therapy and a combination of lavender aromatherapy can be
an alternative non-pharmacological treatment to reduce abdominal colic pain in patients in
the emergency department.
Recommendation: It is recommended to create a standard SOP for the innovation of warm
compress therapy and a combination of lavender aromatherapy to facilitate implementation
of the action in the field.
Key words: Nursing care, abdominal colic, acute pain, warm compress therapy, lavender
aromatherapy
1. Student of Muhammadiyah University of Gombong
2. Lecturer of Muhammadiyah University of Gombong

ix Universitas Muhammadiyah Gombong


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
KATA PENGANTAR......................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... vii
ABSTRAK....................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan............................................................................... 3
C. Manfaat Penulisan ............................................................................ 4
BAB II KONSEP DASAR ................................................................................. 5
A. Konsep Dasar Penyakit ..................................................................... 5
B. Nyeri Akut ..................................................................................... 9
C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ................................................ 18
D. Kerangka Konsep ........................................................................... 25
BAB III METODE STUDI KASUS .................................................................. 26
A. Desain Studi Kasus ......................................................................... 26
B. Subyek Studi Kasus........................................................................ 26
C. Fokus Studi Kasus .......................................................................... 27
D. Definisi operasional ........................................................................ 27
E. Instrumen Studi Kasus .................................................................... 28
F. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 28
G. Analisa Data dan Penyajian Data.................................................... 29
H. Etika Studi Kasus ........................................................................... 30
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN .................................. 32
A. Profil Lahan Praktek ...................................................................... 32
B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan ......................................... 32
C. Pembahasan................................................................................... 50
D. Keterbatasan .................................................................................. 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 56
A. Kesimpulan ................................................................................... 56
B. Saran ............................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

x Universitas Muhammadiyah Gombong


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep........................................................................... 25

xi Universitas Muhammadiyah Gombong


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional .......................................................................... 27

xii Universitas Muhammadiyah Gombong


1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kolik abdomen adalah suatu penyakit dimana munculnya rasa nyeri
yang bersifat hilang timbul yang berasal dari organ yang terdapat dalam rongga
abdomen (Siallagan, 2019). Data dari World Health Organization (WHO)
menunjukkan bahwa negara yang mempunyai kasus kolik abdomen terbanyak
adalah Amerika Serikat dimana ada sekitar 20 juta orang yang mengalami
penyakit kolik abdomen di Amerika Serikat pada tahun 2020 (WHO, 2021). Di
Asia terdapat sekitar 3 – 10% kasus kolik abdomen (Chang et al., 2020).
Sementara itu, terdapat sebanyak 9,16 % kasus kolik abdomen yang ditemukan
di Indonesia. Angka tersebut terbilang cukup tinggi karena mayoritas orang
Indonesia memakan makanan yang mengandung biji-bijian, seperti cabai
(Kemenkes RI, 2021).
Penyebab kolik abdomen beragam yang terdiri dari infeksi, distensi dan
obstruksi pada organ di dalam abdomen yang kemudian menimbulkan rasa
nyeri yang akut dan disertai mual muntah (Smeltzer & Bare, 2015). Berdasarkan
SDKI, nyeri akut adalah sebuah pengalaman sensori dan emosional yang
berkaitan dengan terdapatnya suatu jaringan yang mengalami kerusakan secara
aktual atau fungsional, dengan onset yang tiba-tiba yang terjadi dalam waktu
kurang dari 3 bulan dengan intensitas yang bervariasi mulai dari ringan hingga
berat (PPNI, 2017).
Nyeri dapat diatasi dengan terapi farmakologis maupun non
farmakologis. Terapi farmakologi merupakan suatu intervensi kolaborasi yang
dilakukan oleh perawat dan dokter dalam pemberian obat untuk menurunkan
nyeri yaitu obat analgesik (Andarmoyo, 2017). Pemberian analgetik hanya
dilakukan bila perlu dan untuk mengurangi nyeri dapat dilakukan tindakan
lainnya yaitu terapi non farmakologis. Terapi non farmakologis adalah tindakan
yang dilakukan dengan teknik yang simple, mudah, murah, dan tidak
mempunyai dampak yang berbahaya untuk membantu terapi farmakologi

Universitas Muhammadiyah Gombong


1
2

dalam menangani nyeri pasien (Potter & Perry, 2017). Menurut Andarmoyo
(2017), terapi non farmakologi yang dapat diberikan antara lain relaksasi seperti
latihan napas dalam, distraksi, stimulasi kulit transkutan, serta kompres dingin
dan kompres hangat. Pemberian kompres hangat suatu tindakan independen
perawat yang bisa menyebabkan adanya pelepasan endorfin yang bisa
mencegah transmisi stimulasi nyeri (Utami dan Kartika, 2019). Menurut Natalia
(2013), kompres hangat bisa memberikan sensasi hangat yang efeknya dapat
melebarkan pembuluh darah yang kemudian kondisi ini akan meningkatkan
aliran darah ke jaringan yang membawa nutrisi dan memperbaiki eliminasi zat
sisa sehingga bisa menurunkan nyeri kolik abdomen. Hal ini senada dengan
penelitian yang dilakukan oleh Darsini dan Praptini (2017) yang juga
menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan pada skala nyeri kolik
abdomen antara sebelum dan sesudah pemberian kompres hangat.
Selain memberikan kompres hangat, terapi non farmakologis lainnya
yang bisa digunakan untuk mengatasi nyeri adalah aroma terapi lavender
(Susilarini et al., 2017). Aroma terapi lavender adalah metode yang
menggunakan esential oil lavender untuk meningkatkan kesehatan fisik dan
emosi (Koensoemardiyah, 2019). Saat aromaterapi dihisap, zat aktif yang
terdapat di dalamnya akan merangsang hipotalamus (kelenjar hipofisis) untuk
mengeluarkan hormon endorfin. Endorfin diketahui sebagai zat yang
menimbulkan rasa tenang, rileks, dan bahagia (Brown, 2014). Zat aktif lain
berupa linaool dan linalyl acetate yang terdapat dalam lavender berefek sebagai
analgetik (Potter et al., 2017).
Sejalan dengan hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Yuwono &
Azizah (2017) tentang Penerapan Distraksi Relaksasi Aromaterapi Lavender
untuk Mengurangi Nyeri Akut pada Pasien Post Operasi Appendik di RS PKU
Muhammadiyah Gombong serta Susilarini, Winarsih & Idhayanti (2017)
tentang Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Pengendalian
Nyeri Persalinan Kala I pada Ibu Bersalin yang sama-ama menunjukkan
adalanya pengaruh signifikan aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri.

Universitas Muhammadiyah Gombong


3

Hasil observasi di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit PKU


Muhammadiyah Gombong ditemukan 5 pasien dengan diagnosa kolik abdomen
dengan berbagai penyebab yang berbeda-beda mulai dari ileus obstruktif,
konstipasi, dan gastritis. Dari 5 kasus yang ditemui, sebanyak 100% atau semua
pasien mengeluhkan nyeri. Nyeri yang dirasakan hilang timbul, tampak wajah
pasien meringis, terdapat peningkatan tanda-tanda vital, gelisah dan sulit tidur.
Tindakan non farmakologi penerapan tarik nafas dalam sudah dilakukan di
IGD namun tindakan terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi
lavender belum pernah dilakukan sehingga penulis merasa perlu melakukan
analisis asuhan keperawatan nyeri akut pada klien dengan kolik abdomen
dengan tindakan terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi lavender di
instalasi gawat darurat rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners ini untuk
menguraikan hasil analisis asuhan keperawatan nyeri akut pada klien
dengan kolik abdomen dengan tindakan terapi kompres hangat dan
kombinasi aromaterapi lavender di instalasi gawat darurat rumah sakit
PKU Muhammadiyah Gombong
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis hasil pengkajian pada klien kolik abdomen dengan nyeri
akut.
b. Menganalisis masalah keperawatan yang muncul pada klien kolik
abdomen dengan nyeri akut.
c. Menganalisis intervensi keperawatan pada klien kolik abdomen dengan
nyeri akut.
d. Menganalisis implementasi keperawatan pada klien kolik abdomen
dengan nyeri akut.

Universitas Muhammadiyah Gombong


4

e. Menganalisis evaluasi keperawatan pada klien kolik abdomen dengan


nyeri akut.
f. Menganalisis penurunan tingkat nyeri sebelum dan sesudah penerapan
terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi lavender pada klien
kolik abdomen dengan nyeri akut.

C. Manfaat Penelitian
1) Bagi Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi
mahasiswa nantinya dalam menerapkan asuhan keperawatan berupa
intervensi keperawatan pada klien kolik abdomen dengan nyeri akut dengan
menggunakan manajemen nyeri terapi kompres hangat dan kombinasi
aromaterapi lavender
2) Bagi Praktek Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan masukan
dalam memberi praktek pelayanan keperawatan yang komprehensif terapi
kompres hangat dan kombinasi aromaterapi lavender
3) Bagi Pasien
Mendapatkan pelayanan keperawatan penatalaksanaan manajemen
nyeri terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi lavender

Universitas Muhammadiyah Gombong


DAFTAR PUSTAKA

Adhata, W. A., Sulistyaningsih, E., & Wijayanti, I. (2018). Faktor-faktor yang


berhubungan dengan kejadian kolik abdomen di Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Soetomo Surabaya tahun 2017. Jurnal Keperawatan, 10(2), 121-130.

Aji, S., A., Istiqomah, M., & Wibowo, A. D. (2021). Perbedaan teknik masase
abdomen dan kompres hangat terhadap nyeri kolik abdomen pada anak usia
prasekolah. Jurnal Keperawatan, 13(2), 117-125.

Asmadi. (2017). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Berman, A. Snyder, S., Kozier, B., & Erb, G (2019). Buku Ajar Praktik Klinis.
Kozier & Erb . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tamsuri. (2017). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC

Hidayat. (2017). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data.


Jakarta: Salemba Medika

Makaju, A., & Latifah, R. (2021). Gambaran karakteristik pasien kolik abdomen
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene tahun 2020. Jurnal
Keperawatan, 13(2), 126-133.

Natali. (2018). Konsep dan Penerapan Kompres Hangat. Jakarta: EGC

Notoatmodjo. (2015). Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Nisa, M. (2018). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kolik


abdomen pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran,
Universitas Diponegoro.

Nurjanah (2016). Efektivitas Kompres Normal Salin Dan Air Hangat Terhadap
Derajat Flebitis Pada Anak Yang Dilakukan Pemasangan Infus. Cimahi:
STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi

Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika

Notoadmojo, S. (2011). Kesehatan masyarakat: Ilmu dan seni. Jakarta: Rineka


Cipta.

Palestin B. (2017). Prinsip-prinsip Etika Penelitian Ilmiah. Jakarta

Universitas Muhammadiyah Gombong


PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan


Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.

PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria


Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.

Potter dan Perry. (2017). Fundamental keperawatan buku 3. Edisi 7. Jakarta :


Salemba Medika

Potts, N. L., & Mandleco, B. L. (2017). Pediatric Nursing Caring for Children and
their Families (3rd ed). New York: Delmar Cengage Learning.

Steven, P.J.M (2016). Ilmu Keperawatan Jilid 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Siallangan, W. (2020). Gambaran karakteristik pasien kolik abdomen di Rumah


Sakit Umum Daerah Labuhanbatu Selatan tahun 2019. Skripsi, Program Studi
D3 Keperawatan, STIKes Santa Elisabeth Medan.

Widiastuti, E. (2019). Gambaran karakteristik pasien kolik abdomen di Rumah


Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya tahun 2018. Skripsi, Program
Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga.

Yuliaw, E. (2019). Pengaruh kompres hangat terhadap nyeri kolik abdomen. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 22(1), 1-8.

Universitas Muhammadiyah Gombong


JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Jenis Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Mar Jun Jul
2022 2022 2022 2023 2023 2023 2023 2023

1. Pemgajuan
Tema dan Judul

2. Penyusunan
Proposal

3. Ujian Proposal

4. Implementasi
kegiatan

5. Penyusunan
BAB 4 & 5

6. Ujian Hasil

Universitas Muhammadiyah Gombong


PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN
(PSP)

Kami adalah mahasiswa berasal dari Universitas Muhammadiyah Gombong


Program Studi Ners Keperawatan dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi
dengan sukarela dalam studi kasus yang berjudul “Analisis asuhan keperawatan
nyeri akut pada klien dengan kolik abdomen dengan tindakan terapi kompres hangat
dan kombinasi aromaterapi lavender di instalasi gawat darurat rumah sakit PKU
Muhammadiyah Gombong”
1. Tujuan dari studi kasus ini adalah melakukan asuhan keperawatan pasien kolik
abdomen dengan masalah keperawatan nyeri akut yang dapat memberi manfaat
berupa menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan dibidang keperawatan
pada pasien.
2. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik menggunakan format asuhan keperawatan untuk
mendapatkan data yang relevan. Setelah didiagnosa dokter IGD mengalami
kolik abdomen berikan penerapan terapi kompres hangat dan kombinasi
aromaterapi lavender selama 15 – 30 menit atau dilakukan sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP)
3. Melakukan pengukuran nyeri kolik abdomen.
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada studi kasus ini
adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan dan tindakan
yang diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan akan
tetap dirahasiakan.

Mahasiswa
Frias Setiyaningsih

Universitas Muhammadiyah Gombong


INFORMED CONCENT
(Persetujuan Menjadi Partisipasi)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai studi kasus yang
akan dilakukan oleh Frias Setiyaningsih dengan judul “Analisis asuhan
keperawatan nyeri akut pada klien dengan kolik abdomen dengan tindakan terapi
kompres hangat dan kombinasi aromaterapi lavender di instalasi gawat darurat
rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong”.
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada studi kasus ini secara
sukarela tanpa paksaan. Bila selama studi kasus ini saya menginginkan
mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi
apapun.

Gombong, ......................... 2023


Saksi, Yang Membuat Pernyataan

(..............................) ( )

Universitas Muhammadiyah Gombong


PROSEDUR PEMBERIAN HUMIDIFIER AROMATERAPI LAVENDER

1. Tahap Pra Interaksi


a. Identifikasi pasien
b. Melakukan kebersihan tangan /cuci tangan
c. Persiapan Alat-alat
A. Aromaterapi Lavender
B. Air Matang
C. Humidifier
2. Tahap Orientasi
a. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
b. Menyampaikan maksud dan tujuan humidifier aromaterapy
Lavender.
c. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
d. Menanyakan persetujuan pasien.
e. Menjaga privasi pasien
3. Tahap Kerja
a. Lakukan cuci tangan dan menggunakan sarung tangan
b. Atur posisi pasien senyaman mungkin
c. Ukur skala nyeri pasien sebelum diberikan humidifier aromaterapy
Lavender
d. Nyalakan Humidifier
e. Masukkan air matang ke humidifier
f. Teteskan 3-6 tetes aromaterapi Lavender pada air matang di
humidifier
g. Anjurkan pasien untuk menghirup aromaterapi Lavender selama 15
menit ulangi 2 kali untuk menimbulkan relaksasi
h. Tunggu selama 30 menit
i. Bereskan alat
j. Lakukan evaluasi skor skala nyeri pasien setelah diberikan
humidifier aromaterapy Lavender
k. Mecuci tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi tindakan pasien.
b. Memberikan reinforcement positif.
c. Berpamitan pada Pasien.
d. Melakukan dokumentasi

Universitas Muhammadiyah Gombong


SOP PEMASANGAN BULI-BULI PANAS
(Kompres hangat)
n Memberikan kompres panas kering dengan menggunakan
buli-buli panas
Tujuan 1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Mengurangi rasa sakit/ Nyeri
3. Merangsang peristaltik
Indikasi 1. Klien dengan rasa sakit/ Nyeri
2. Klien yang kedinginan (suhu tubuh rendah)
3. Klien dengan perut kembung
4. Klien yang mempunyai penyakit peradangan, seperti
radang persendian
5. Spasme otot
Kontra Indikasi 1. Trauma 12-24 jam pertama
2. Pendarahan edema
3. Pasien yang berdarah (luka terbuka)
Peralatan 1. WWZ dan sarungnya
2. Perlak dan alasnya
3. Termos berisi air panas (suhu 50-60 C)
4. Thermometer air
5. Lap kerja
Instruksi Kerja Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
1. Menjaga privacy
2. Mengatur pasien dalam posisi senyaman mungkin
3. Mengisi WWZ dengan air panas: ½ - · (saat mengisi
air, WWZ diletakkan rata dengan kepala, WWZ
ditekuk sampai permukaan air kelihatan agar udara

Universitas Muhammadiyah Gombong


tidak masuk)
4. Menutup dengan rapat dan membalik kepala WWZ
di bawah untuk meyakinkan bahwa air tidak tumpah
5. Mengeringkan WWZ dengan lap kerja agar tidak
basah, lalu bungkus dengan sarung WWZ
6. Meletakkan pengalas di bawah daerah yang akan di
pasang WWZ
7. Meletakkan WWZ pada bagian tubuh yang akan di
kompres dengan kepala WWZ mengarah keluar
tempat tidur
8. Memantau respons pasien
9. Merapikan pasien
Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan

Universitas Muhammadiyah Gombong


Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan
1. Pasien I
a. Pengkajian fokus
1) Identitas
Berdasarkan hasil pengkajian pada Klien I didapatkan data
umur 58 tahun, jenis kelamin laki-laki, alamat: Gombong, status:
menikah, agama:Islam, suku: Jawa, pendidikan: SMA, pekerjaan:
buruh, No RM: 3345xxxx, diagnose medis : Kolik Abdomen.
2) Keluhan utama
Klien I mengalami nyeri pada abdomen menjalar ke ulu hati
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien I datang dari IGD RS PKU Muhammadiyah Gombong
dengan keluhan nyeri pada area abdomen menjalar ke ulu hati. P :
Nyeri pada area abdomen, Q : Klien mengatakan seperti tertusuk
tusuk, R : Daerah abdomen menjalar ke ulu hati, S : Skala nyeri 6,
T : Terjadi tiba tiba
4) Pemeriksaan fisik
Hasil pemeriksaan fisik pada Klien I, Tanda tanda vital
Tekanan darah : 150/90 mmHg, Suhu : 37,6°CN : 110x/m, Spo2 :
98%, RR : 20x/m2). Kepala : Bentuk kepala simetris, tampak bersih,
klien mengeluh sakit kepala, distribusi rambut jarang. Klien tampak
sesekali meringis kesakitan. Mata: Penglihatan normal, konjungtiva
tidak anemis, sclera tidak ikterik (warna putih), tidak ada edema
pada kelompa mata, pupil isokor, tidak mengalami pitosis, bola mata
bergerak kesegalah arah, tidak adanya benjolan pada bola mata.
Telinga : Telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak
ada tanda peradangan, tidak teraba adanya massa. Hidung : Hidung
kiri dan kanan simetris, tidak ada secret, tidak ada peradangan dan
pendarahan, tidak ada nyeri, fungsi penciuman normal (mampu
mencium bau bauan). Tenggorokan dan mulut : Fungsi berbicara
normal, bibir lembab, tidak ada gigi palsu, tidak ada nyeri saat

Universitas Muhammadiyah Gombong


menelan. Leher : Tidak ada pembekakan kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pelebaran vena jungularis,
mobilitas leher baik. Thorak dan paru paru : Bentuk dada simteris,
pengembangan dada baik, retraksi dinding dada baik, tidak ada jejas,
tidak ada masa, suara nafas normal, (tidak ada penambahan suara
nafas), tidak ada nyeri dada. Abdomen : pada saat di inspeksi tampak
Abdomen klien, membesar, pada saat di palpasi terdapat nyeri tekan,
klien mengatakan perut terasa penuh (Distensi Abdomen), perut
klien teraba keras, tidak terdapat ostomy. Payudara: Payudara
tampak simetris, tidak ada nyeri tekan. Genitalia : Klien mengeluh
BAK tidak tuntas. Ekesermitas : Turgor kulit lembab, tidak terdapat
jejas, tidak adaoedema, eksermitas bawah tidak ada oedema, turgor
kulit baik,tidak adanya jejas pada kaki.
5) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Darah
Hasil pemeriksaan darah Klien I menunjukkan WBC 12.6
dengan nilai normal 4-10. Grand% 11.7 dengan nilai normal 0.1-
1.2.
b) Pemeriksaaan Ultrasunografi Abdomen
Tampak massa solid heterogen, irregular, nonklasifikasi,
ukuran ±4.62 cm x 5.62 cm x 5.30 cm pada pelvis renalis dextra
yang meluas kearah lateralsuperior dan curiga mendesak
Common bile duc, tampak dilatasi dari pelvis renalis dengan
kortex renal menipis..
2) Terapi
Klien I mendapatkan terapi Injeksi Ketorolac 1 Amp/IV,
Omeprazol 1vial/12 jam/IV, Injeksi Ondansetron 1Amp/IV, Injeksi
Dexamethasone 1Amp/IV, Ciprofloxacin 1 Tab, Amlodipin 10 mg
b. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada Klien I
mengatakan nyeri pada abdomen menjalar ke ulu hati, nyeri seperti

Universitas Muhammadiyah Gombong


tertusuk tusuk, skala nyeri 6, mengeluh sulit tidur dan sering terjaga saat
malam hari karena terasa nyeri pada abdomen. Klien tampak sesekali
meringis kesakitan, tampak kesulitan rileks, tampak klien mengalami
nyeri sedang, Tanda tanda vital TD : 150/90 mmHg N : 110 x/m, R :
20/M, S : 37,6°C.
c. Intervensi Keperawatan
Intervensi yang telah dilakukan dengan diagnosa utama nyeri akut
berhubungan dengan agen cededera fisiologis (I.08238)
Observasi
1) Identifikasi adanya lokasi,karateristik,intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi factor yang memperberat nyeri
4) Identifikasi faktoryang mempengaruhi kualitas hidup
Terapeutik
1) Berikan terapi nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
2) Control lingkungan yang memperberat nyeri
3) Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk menguranginnyeri
Edukasi
1) Anjurkan tirah baring
2) Anjurkan aktifitas bertahap
3) Anjurkan koping untuk mengurangi kelelahan
d. Implementasi Keperawatan
Implementasi yang dilakukan pada Klien I adalah mengkaji skala nyeri,
pasien mengatakan mau untuk dilakukan penerapan tenik nonfarmakologi
terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi lavender. Memberikan
terapi obat, Injeksi Ketorolac 1 Amp/IV, Omeprazol 1vial/12 jam/IV,
Injeksi Ondansetron 1 Amp/IV, Injeksi Dexamethasone 1Amp/IV,
Ciprofloxacin 1 Tab, Amlodipin 10 mg. Setelah penerapan tenik
nonfarmakologi terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi
lavender, nyeri berkurang dari 6 menjadi 3.

Universitas Muhammadiyah Gombong


e. Evaluasi Keperawatan
Hasil evaluasi keperawatan pada Klien I yaitu S: mengatakan nyeri
pada area Abdomen menurun dengan skala nyeri 3. O: Klien sudah tidak
tampak meringis, Klien sudah tampak lebih rileks, TTV TD:120/70
mmHg, S : 36°C, P : 22x/m, N : 84x/m. A: masalah keperawatan dengan
nyeri akut telah teratasi dengan indikasi penurunan skala nyeri. P:
lanjutkan intervensi terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi
lavender.

Universitas Muhammadiyah Gombong


2. Pasien II
a. Pengkajian fokus
1) Identitas
Berdasarkan hasil pengkajian pada Klien II didapatkan data
umur 18 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat: Petanahan,
status: belum menikah, agama:Islam, suku: Jawa, pendidikan:
SMA, pekerjaan: karyawan swasta, No RM: 3345xxxx, diagnose
medis : Kolik Abdomen.
2) Keluhan utama
Klien II mengeluh nyeri perut sejak 1 hari yang lalu
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien II datang dari IGD RS PKU Muhammadiyah Gombong
dengan keluhan nyeri pada area abdomen menjalar ke ulu hati P :
Klien mengatakan karena adanya peradangan pada perutnya, Q :
Klien mengatakan seperti tertusuk tusuk, R : Daerah abdomen
tembus belakang dan menjalar ke ulu hati, S : Skala nyeri 5, T :
Terjadi tiba tiba
4) Pemeriksaan fisik
Hasil pemeriksaan fisik pada Klien II, Tanda tanda vital
Tekanan darah : 110/70 Mmhg, Suhu : 36°C, Nadi : 68, Spo2 : 97,
Pernapasan : 20x/m. Kepala: Bentuk kepala simetris, tampak bersih,
distribusi rambut baik. Mata: Penglihatan normal, konjungtiva tidak
anemis, sclera tidak ikterik (warna putih), tidak ada edema pada
kelompa mata, pupil isokor, tidak mengalami pitosis, bola mata
bergerak kesegalah arah, tidak adanya benjolan pada bola mata.
Telinga: Telinga simetris kir dan kana, tidak ada serumen, tidak ada
tanda peradangan, tidak teraba adanya massa. Hidung: Hidung kiri
dan kanan simetris, tidak ada secret, tidak ada peradangan dan
pendarahan, tidak ada nyeri, fungsi penciuman normal (mampu
mencium bau bauan). Tenggorokan dan mulut: Fungsi berbicara
normal, bibir kering, tidak ada gigi palsu, tidak ada nyeri saat

Universitas Muhammadiyah Gombong


menelan. Leher: Tidak ada pembekakan kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pelebarana vena jungularis,
mobilitas leher baik. Thorak dan paru paru: Bentuk dada simteris,
pengembangan dada baik, retraksi dinding dada baik, tidak ada jejas,
tidak ada masa,suara nafas normal, (tidak ada penambahan suara
nafas), tidak ada nyeri dada. Abdomen: Klien mengeluh nyeri pada
area abdomen, terdapat nyeri tekan, tidak ada distensi Abdomen,
Ketika dipalpasi perut klien teraba keras, tidak terdapat ostomy.
Payudara: Payudara tampak simetris, tidak ada nyeri tekan.
Genitalia: Tidak ada keluhan pada genitalia. Ekesermitas: Pada
eksermitass atas terpasang IV line RL ditangan sebelah kanan, turgor
kulit lembab, tidak terdapat jejas,tidak ada edema, eksermitas bawah
tidak ada oedema, turgor kulit baik, tidak adanya jejas pada kaki.
Pengkajian kebutuhan dasar (Kenyamanan): Klien mengeluh nyeri
pada area abdomen menjalar ke ulu hati, saat di raba abdomen klien
terasa keras, karakteristik nyeri tertusuk tusuk, intesitas nyeri hilang
timbul. Nyeri terjadi secara tiba tiba, klien mengatakan kesulitan
untuk beraktivitas ketika sedang mengalami nyeri. Pengkajian
Istirahat tidur: Klien mengeluh sulit tidur, Klien mengatakan sering
terjaga saat malam hari karena terasa nyeri pada abdomen, Jumlah
jam tidur siang ± 40 Menit dan jumlah tidur malam ± 3 jam.
5) Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan darah Klien II menunjukkan WBC 16.7
dengan nilai normal 4-10. Grand% 14.0 dengan nilai normal 2-7.
6) Terapi
Klien II mendapatkan terapi Injeksi Ketorolac 1 Amp/IV,
Ranitidin 1 amp.
b. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada Klien II
mengatakan nyeri perut kanan bawah tembus belakang dan menjalar ke
ulu hati, yerinya hilang timbul, nyeri seperti tertusuk tusuk, skala nyeri

Universitas Muhammadiyah Gombong


5, mengeluh sulit tidur dan sering terjaga saat malam hari karena terasa
nyeri pada abdomen. Klien tampak sesekali meringis kesakitan, tampak
gelisah, Tanda tanda vital TD : 110/70 mmHg, Pernapasan : 20x/m,
Suhu : 36°C, Nadi : 68x/M.
c. Intervensi Keperawatan
Intervensi yang telah dilakukan dengan diagnosa utama nyeri akut
berhubungan dengan agen cededera fisiologis (I.08238)
Observasi
1) Identifikasi adanya lokasi,karateristik,intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi factor yang memperberat nyeri
4) Identifikasi faktoryang mempengaruhi kualitas hidup
Terapeutik
1) Berikan terapi nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
2) Control lingkungan yang memperberat nyeri
3) Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk menguranginnyeri
Edukasi
1) Anjurkan tirah baring
2) Anjurkan aktifitas bertahap
3) Anjurkan koping untuk mengurangi kelelahan
d. Implementasi Keperawatan
Implementasi yang dilakukan pada Klien II adalah mengkaji skala
nyeri, pasien mengatakan mau untuk dilakukan penerapan tenik
nonfarmakologi terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi
lavender. Memberikan terapi obat, Injeksi Ketorolac 1 Amp/IV,
Omeprazol 1vial/12 jam/IV, Injeksi Ondansetron 1 Amp/IV, Injeksi
Dexamethasone 1Amp/IV, Ciprofloxacin 1 Tab, Setelah penerapan
tenik nonfarmakologi terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi
lavender, nyeri berkurang dari 5 menjadi 2.

Universitas Muhammadiyah Gombong


e. Evaluasi Keperawatan
Hasil evaluasi keperawatan pada Klien II yaitu S: mengatakan sudah
bisa beradaptasi dengan nyerinya, nyeri pada area Abdomen menurun
dengan skala nyeri 2. O: Klien sudah tidak tampak meringis, Klien sudah
tampak lebih rileks, TTV TD:110/70 mmHg, S : 36°C, P : 20x/m, N :
84x/m. A: masalah keperawatan dengan nyeri akut telah teratasi dengan
indikasi penurunan skala nyeri. P: lanjutkan intervensi terapi kompres
hangat dan kombinasi aromaterapi lavender.

Universitas Muhammadiyah Gombong


3. Pasien III
a. Pengkajian fokus
1) Identitas
Berdasarkan hasil pengkajian pada Klien III didapatkan data
umur 24 tahun, jenis kelamin laki-laki, alamat: Klirong, status:
belum menikah, agama:Islam, suku: Jawa, pendidikan: SMA,
pekerjaan: buruh, No RM: 3345xxxx, diagnose medis : Kolik
Abdomen.
2) Keluhan utama
Klien III mengeluh nyeri perut pada perut kanan bawah
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien III datang dari IGD RS PKU Muhammadiyah Gombong
dengan mengatakan nyeri pada perut kanan bawah, klien
mengatakan tidak mengetahui penyebab nyeri yang dirasakan,tiba-
tiba bangun di pagi hari langsung merasakan nyeri pada perut kanan
bawah lalu klien dibawa ke Rumah Sakit oleh keluarga., Klien
mengatakan nyeri hebat pada perut kanan bawah yang di rasakan
pada saat pertama masuk rumah sakit. P : klien mengatakan nyeri
pada perut kanan bawah, Q : klien mengatakan nyeri yang di rasakan
seperti teriris-iris, R : klien mengatakan nyeri di bagian perut kanan
bawah, S : skala nyeri 5 (sedang), T : nyeri yang di rasakan terus
menerus.
4) Pemeriksaan fisik
Hasil pemeriksaan fisik pada Klien III, Tanda tanda vital
Tekanan darah : 110/70 Mmhg, Suhu : 36°C, Nadi : 68, Spo2 : 97,
Pernapasan : 20x/m. Kepala: Bentuk kepala simetris, tampak bersih,
distribusi rambut baik. Mata: Penglihatan normal, konjungtiva tidak
anemis, sclera tidak ikterik (warna putih), tidak ada edema pada
kelompa mata, pupil isokor, tidak mengalami pitosis, bola mata
bergerak kesegalah arah, tidak adanya benjolan pada bola mata.
Telinga: Telinga simetris kir dan kana, tidak ada serumen, tidak ada

Universitas Muhammadiyah Gombong


tanda peradangan, tidak teraba adanya massa. Hidung: Hidung kiri
dan kanan simetris, tidak ada secret, tidak ada peradangan dan
pendarahan, tidak ada nyeri, fungsi penciuman normal (mampu
mencium bau bauan). Tenggorokan dan mulut: Fungsi berbicara
normal, bibir kering, tidak ada gigi palsu, tidak ada nyeri saat
menelan. Leher: Tidak ada pembekakan kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pelebarana vena jungularis,
mobilitas leher baik. Thorak dan paru paru: Bentuk dada simteris,
pengembangan dada baik, retraksi dinding dada baik, tidak ada jejas,
tidak ada masa,suara nafas normal, (tidak ada penambahan suara
nafas), tidak ada nyeri dada. Abdomen: Klien mengeluh nyeri pada
area abdomen, terdapat nyeri tekan, tidak ada distensi Abdomen,
Ketika dipalpasi perut klien teraba keras, tidak terdapat ostomy.
Payudara: Payudara tampak simetris, tidak ada nyeri tekan.
Genitalia: Tidak ada keluhan pada genitalia. Ekesermitas: Pada
eksermitass atas terpasang IV line RL ditangan sebelah kanan, turgor
kulit lembab, tidak terdapat jejas,tidak ada edema, eksermitas bawah
tidak ada oedema, turgor kulit baik, tidak adanya jejas pada kaki.
Pengkajian kebutuhan dasar (Kenyamanan): Klien mengeluh nyeri
pada area abdomen menjalar ke ulu hati, saat di raba abdomen klien
terasa keras, karakteristik nyeri tertusuk tusuk, intesitas nyeri hilang
timbul. Nyeri terjadi secara tiba tiba, klien mengatakan kesulitan
untuk beraktivitas ketika sedang mengalami nyeri. Pengkajian
Istirahat tidur: Klien mengeluh sulit tidur, Klien mengatakan sering
terjaga saat malam hari karena terasa nyeri pada abdomen.
5) Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan darah Klien III menunjukkan WBC 15.1
dengan nilai normal 4-10. Lymp 9.5 dengan nilai normal 20-40.
Grand 79.0 dengan nilai normal 50-70., HGB 16.3 dengan nilai
normal 12-16.

Universitas Muhammadiyah Gombong


6) Terapi
Klien III mendapatkan terapi IVFD RL 20 Tpm, Inj.cetorolac
1amp/IV, Inj.omeprazol
b. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada Klien III
mengeluh nyeri pada bagian abdomen kiri bawah, nyeri yang dirasakan,
timbul secara tiba tiba, lama nyeri terjadi selama 10-15 menit, skala nyeri
5 (sedang), sulit tidur dimalam hari dan selalu terbangun jika nyeri perut
muncul. Klien terlihat meringis, terlihat takut saat bergerak, tampak
gelisah, Ada nyeri tekan pada bagian abdomen kiri, TD : 140/80 mmHg,
N : 76x/m, P : 16x/m, S : 36,5 °C
c. Intervensi Keperawatan
Intervensi yang telah dilakukan dengan diagnosa utama nyeri akut
berhubungan dengan agen cededera fisiologis (I.08238)
Observasi
1) Identifikasi adanya lokasi,karateristik,intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi factor yang memperberat nyeri
4) Identifikasi faktoryang mempengaruhi kualitas hidup
Terapeutik
1) Berikan terapi nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
2) Control lingkungan yang memperberat nyeri
3) Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk menguranginnyeri
Edukasi
1) Anjurkan tirah baring
2) Anjurkan aktifitas bertahap
3) Anjurkan koping untuk mengurangi kelelahan
d. Implementasi Keperawatan
Implementasi yang dilakukan pada Klien III adalah mengkaji skala
nyeri, pasien mengatakan mau untuk dilakukan penerapan tenik
nonfarmakologi terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi

Universitas Muhammadiyah Gombong


lavender. Memberikan terapi obat, terapi IVFD RL 20 Tpm, Inj.cetorolac
1amp/IV, Inj.omeprazol. Setelah penerapan tenik nonfarmakologi terapi
kompres hangat dan kombinasi aromaterapi lavender, nyeri berkurang
dari 5 menjadi 1.
e. Evaluasi Keperawatan
Hasil evaluasi keperawatan pada Klien III yaitu S: mengatakan
perutnya sudah tidak tidak nyeri, skala nyeri 1, O: Klien sudah tidak
tampak meringis, Klien sudah tampak lebih rileks, TTV TD:120/80
mmHg, S : 36°C, P : 20x/m, N :69x/m. A: masalah keperawatan dengan
nyeri akut telah teratasi dengan indikasi penurunan skala nyeri. P:
lanjutkan intervensi terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi
lavender.

Universitas Muhammadiyah Gombong


4. Pasien IV
a. Pengkajian fokus
1) Identitas
Berdasarkan hasil pengkajian pada Klien IV didapatkan data
umur 39 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat: Sempor, status:
menikah, agama:Islam, suku: Jawa, pendidikan: SMA, pekerjaan:
IRT, No RM: 3345xxxx, diagnose medis : Kolik Abdomen.
2) Keluhan utama
Klien IV mengeluh nyeri pada uluh hati,
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien IV datang dari IGD RS PKU Muhammadiyah Gombong
dengan mengatakan Nyeri pada uluh hati, klien mengatakan
Nyerinya hilang timbul, klien mengatakan sering kualiatas Nyerinya
seperti tertusuk-tusuk, klien mengatakan skala Nyeri 7 (1-10).
Nampak klien meringis, nampak klien lemas, WBC : 22,3, klien
nampak memegang daerah yang nyeri, klien nampak membatasi
aktivitas atau kebutuhan dibantu keluarga, klien nampak melindungi
area yang sakit.
4) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil tekanandarah
120/80 mmHg, frekuensi pernafasan 20 kali/menit, frekuensinadi
80 kali/menit, suhu tubuh 36,8 C. pemeriksaan berat badan 55kg,
tinggi badan 170 cm dan imt 2,34.
Pemeriksaan fisik pada bagian kepala didapatkan hasilbentuk
kepala hormosefali atau tidak ada kelainan, keadaan kulitkepala
bersih, tidak ada nyeri kepala, klien tidak merasa pusing,distribusi
rambut bersih, rambut tidak udah tercabut, dan tidak adaalopesia.
Pada pemeriksaan mata didapatkan hasil kedua matasimetris,
tidak ada edema dan ptosis, sclera kemerah-merahan,konjungtiva
tidak anemis, reflex pupil normal, ketajaman matabaik, pergerakan
bola mata baik, lapang pandang baik, tidak ada50diplopia, tidak ada

Universitas Muhammadiyah Gombong


photopobia, tidak ada nistagmus, reflex korneabaik, tidak ada nyeri
pada kedua mata.
Pada pemeriksaan telinga didapatkan hasil kedua
telingasimetris, tidak ada sekret atau serumen, ketajaman
pendengaranbaik, tinnitus baik, tidak ada nyeri yang dirasakan pada
telinga.
Pemeriksaan hidung didapaatkaan hasil hidung simetris,tidak
ada perdarahan, tidak ada sekresi, fungsi penciuman baik, dantidak
ada nyeri pada hidung.
Pemeriksaan pada mulut didapatkan hasil fungsi
berbicarabaik, kelembapan bibir baik, posisi uvula baik, mukosa
bibir baik,keadaan tonsil baik, stomatitis baik, warna lidah merah
mudah,tidak ada tremor pada lidah, kebersihan lidah bersih, tidak
ada baumulut, kelengkapan gigi sudah lengkap, kebersihan gigi
bersih,terdapat karies pada gigi, suara parau tidak ada, tidak ada
kesulitanmenelan, kemampuan menunyah baik, dan fungsi
mengecap baik.
Pemeriksaan pada leher didapatkan hasil mobilitas leherbaik,
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesarankelenjar
limfe, tidak ada pelebaran vena jugularis, dan trachea
baik.Pemeriksaan pada thoraks bagian paru-paru didapatkanhasil
bentuk dada simetris, pengembanan dada tidak normal, tidakada
retraksi dinding dada, tidak ada tanda jejas, taktir fremitusgetaran
kiri dan kanan, tidak ada massa, tidak ada dispnea, tidak ada
ortopnea, tidak ada bunyi nafas tambahan ronchi, tidak nyeripada
dada.
Pemeriksaan thoraks bagian jantung didapatkan hasil
uktuskordis normal, ukuran jantung normal, klien mengatakan
tidaknyeri pada dada, tidak ada palpitaasi, dan bunyi jantun normal.
Pemeriksaan abdomen didapatkan hasil warna kulit
sawomatang, distensi abdomen : nyeri pada uluh hati/terlambat

Universitas Muhammadiyah Gombong


makan,tidak ada ostomy, tidak ada tanda jejas, peristaltic 12x/menit,
tidakada massa, dan ada nyeri tekan.
Pemeriksaan payudara didapatkan hasil kedua
payudarasimetris, keadaan puting susu baik, tidak ada massa, tidak
ada nyeritekan, dan tidak ada lesi.Pemeriksaan system saraf
didapatkan hasil tingkatkesadaran composmentis, koordinasi baik,
memori baik, orientasibaik, konfusi baik, keseimbangan baik, tidak
ada kelumpuhan,tidak ada gangguan sensasi, dan tidak ada kejang-
kejang.Pemeriksaan reflex didapatkan hasil reflex tendon
bisepnormal, reflex tendon trisep normal, reflex lutut baik, tidak
adakaku kuduk, brudzinski I normal, dan brudzinski II normal.
Pemeriksaan anus dan perianal didapaatkan hasil tidak
adatanda haemoroid, tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri pada anus.
Pemeriksaan ekstremitas didapatkan hasil warna kulit
sawomatang, tidak terdapat purpura atau ekimosis, tidak terdapat
atropi, tidak ada hipertropi, tidak ada lesi atau luka, pigmentasi baik,
tidakada deformitas sendi, tidak ada deformitas tulang, tidak ada
tremor,tidak ada varises, tidak ada edema, turgor kulit baik,
kelembapankulit baik,capillary tefilling time (CRT) dibawah 2
detik,pergerakan ekstremitas normal, tidak ada kekakuan sendi,
tidak adakekakuan tulang, tonus otos normal, kekuatan sendi baik,
tidak adanyeri, dan tidak terjadi diaphoresis.
5) Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan darah Klien IV menunjukkan WBC 22.3
dengan nilai normal 4-10. Midh 1.9 dengan nilai normal 0.1-1.2.
Grand 16.7 dengan nilai normal 2-7., HGB 16.3 dengan nilai normal
12-16.
6) Terapi
Klien IV mendapatkan terapi IVFD RL 20 Tpm, Inj.cetorolac
1amp/IV, Inj.omeprazol

Universitas Muhammadiyah Gombong


b. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada Klien IV
mengeluh mengatakan nyeri pada uluh hati, nyerinya hilang timbul,
mengatakan qualitas nyerinya seperti tertusuk-tusuk. Skala nyeri 7 (1-
10), cepat kenyang, nafsu makan menurun, mual. Nampak klien
meringis, lemas, mual, memegang daerah yang nyeri, membatasi
aktivitas atau kebutuhan dibantu keluarga, melindungi area yang sakit.
TTV: TD: 120/80 mmhg, N: 80xpermenit, SB: 36,8 C, R: 20xpermenit.
c. Intervensi Keperawatan
Intervensi yang telah dilakukan dengan diagnosa utama nyeri akut
berhubungan dengan agen cededera fisiologis (I.08238)
Observasi
1) Identifikasi adanya lokasi,karateristik,intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi factor yang memperberat nyeri
4) Identifikasi faktoryang mempengaruhi kualitas hidup
Terapeutik
1) Berikan terapi nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
2) Control lingkungan yang memperberat nyeri
3) Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk menguranginnyeri
Edukasi
1) Anjurkan tirah baring
2) Anjurkan aktifitas bertahap
3) Anjurkan koping untuk mengurangi kelelahan
d. Implementasi Keperawatan
Implementasi yang dilakukan pada Klien IV adalah mengkaji skala
nyeri, pasien mengatakan mau untuk dilakukan penerapan tenik
nonfarmakologi terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi
lavender. Memberikan terapi obat, terapi IVFD RL 20 Tpm, Inj.cetorolac
1amp/IV, Inj.omeprazol. Setelah penerapan tenik nonfarmakologi terapi

Universitas Muhammadiyah Gombong


kompres hangat dan kombinasi aromaterapi lavender, nyeri berkurang
dari 7 menjadi 4.
f. Evaluasi Keperawatan
Hasil evaluasi keperawatan pada Klien IV yaitu S: mengatakan
perutnya sudah tidak tidak nyeri, skala nyeri 4, O: Klien sudah tidak
tampak meringis, Klien sudah tampak lebih rileks, TTV TD:120/80
mmHg, S : 36°C, P : 20x/m, N :69x/m. A: masalah keperawatan dengan
nyeri akut telah teratasi dengan indikasi penurunan skala nyeri. P:
lanjutkan intervensi terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi
lavender.

Universitas Muhammadiyah Gombong


5. Pasien V
a. Pengkajian fokus
1) Identitas
Berdasarkan hasil pengkajian pada Klien V didapatkan data
umur 41 tahun, jenis kelamin laki-laki, alamat: Gombong, status:
menikah, agama:Islam, suku: Jawa, pendidikan: SMA, pekerjaan:
buruh, No RM: 3345xxxx, diagnose medis : Kolik Abdomen.
2) Keluhan utama
Klien V mengalami nyeri pada abdomen menjalar ke ulu hati
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien V datang dari IGD RS PKU Muhammadiyah Gombong
dengan keluhan nyeri pada area abdomen menjalar ke ulu hati. P :
Nyeri pada area abdomen, Q : Klien mengatakan seperti tertusuk
tusuk, R : Daerah abdomen menjalar ke ulu hati, S : Skala nyeri 5,
T : Terjadi tiba tiba
4) Pemeriksaan fisik
Hasil pemeriksaan fisik pada Klien V, Tanda tanda vital
Tekanan darah : 150/90 mmHg, Suhu : 37,6°CN : 110x/m, Spo2 :
98%, RR : 20x/m2). Kepala : Bentuk kepala simetris, tampak bersih,
klien mengeluh sakit kepala, distribusi rambut jarang. Klien tampak
sesekali meringis kesakitan. Mata: Penglihatan normal, konjungtiva
tidak anemis, sclera tidak ikterik (warna putih), tidak ada edema
pada kelompa mata, pupil isokor, tidak mengalami pitosis, bola mata
bergerak kesegalah arah, tidak adanya benjolan pada bola mata.
Telinga : Telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak
ada tanda peradangan, tidak teraba adanya massa. Hidung : Hidung
kiri dan kanan simetris, tidak ada secret, tidak ada peradangan dan
pendarahan, tidak ada nyeri, fungsi penciuman normal (mampu
mencium bau bauan). Tenggorokan dan mulut : Fungsi berbicara
normal, bibir lembab, tidak ada gigi palsu, tidak ada nyeri saat
menelan. Leher : Tidak ada pembekakan kelenjar tiroid, tidak ada

Universitas Muhammadiyah Gombong


pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pelebaran vena jungularis,
mobilitas leher baik. Thorak dan paru paru : Bentuk dada simteris,
pengembangan dada baik, retraksi dinding dada baik, tidak ada jejas,
tidak ada masa, suara nafas normal, (tidak ada penambahan suara
nafas), tidak ada nyeri dada. Abdomen : pada saat di inspeksi tampak
Abdomen klien, membesar, pada saat di palpasi terdapat nyeri tekan,
klien mengatakan perut terasa penuh (Distensi Abdomen), perut
klien teraba keras, tidak terdapat ostomy. Payudara: Payudara
tampak simetris, tidak ada nyeri tekan. Genitalia : Klien mengeluh
BAK tidak tuntas. Ekesermitas : Turgor kulit lembab, tidak terdapat
jejas, tidak adaoedema, eksermitas bawah tidak ada oedema, turgor
kulit baik,tidak adanya jejas pada kaki.
5) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Darah
Hasil pemeriksaan darah Klien V menunjukkan WBC 12.6
dengan nilai normal 4-10. Grand% 11.7 dengan nilai normal 0.1-
1.2.
b) Pemeriksaaan Ultrasunografi Abdomen
Tampak massa solid heterogen, irregular, nonklasifikasi,
ukuran ±4.62 cm x 5.62 cm x 5.30 cm pada pelvis renalis dextra
yang meluas kearah lateralsuperior dan curiga mendesak
Common bile duc, tampak dilatasi dari pelvis renalis dengan
kortex renal menipis..
6) Terapi
Klien I mendapatkan terapi Injeksi Ketorolac 1 Amp/IV,
Omeprazol 1vial/12 jam/IV, Injeksi Ondansetron 1Amp/IV, Injeksi
Dexamethasone 1Amp/IV, Ciprofloxacin 1 Tab, Amlodipin 10 mg
b. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada Klien V
mengatakan nyeri pada abdomen menjalar ke ulu hati, nyeri seperti
tertusuk tusuk, skala nyeri 6, mengeluh sulit tidur dan sering terjaga saat

Universitas Muhammadiyah Gombong


malam hari karena terasa nyeri pada abdomen. Klien tampak sesekali
meringis kesakitan, tampak kesulitan rileks, tampak klien mengalami
nyeri sedang, Tanda tanda vital TD : 150/90 mmHg N : 110 x/m, R :
20/M, S : 37,6°C.
c. Intervensi Keperawatan
Intervensi yang telah dilakukan dengan diagnosa utama nyeri akut
berhubungan dengan agen cededera fisiologis (I.08238)
Observasi
1) Identifikasi adanya lokasi,karateristik,intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi factor yang memperberat nyeri
4) Identifikasi faktoryang mempengaruhi kualitas hidup
Terapeutik
1) Berikan terapi nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
2) Control lingkungan yang memperberat nyeri
3) Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk menguranginnyeri
Edukasi
1) Anjurkan tirah baring
2) Anjurkan aktifitas bertahap
3) Anjurkan koping untuk mengurangi kelelahan
d. Implementasi Keperawatan
Implementasi yang dilakukan pada Klien V adalah mengkaji skala
nyeri, pasien mengatakan mau untuk dilakukan penerapan tenik
nonfarmakologi terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi
lavender. Memberikan terapi obat, Injeksi Ketorolac 1 Amp/IV,
Omeprazol 1vial/12 jam/IV, Injeksi Ondansetron 1 Amp/IV, Injeksi
Dexamethasone 1Amp/IV, Ciprofloxacin 1 Tab, Amlodipin 10 mg.
Setelah penerapan tenik nonfarmakologi terapi kompres hangat dan
kombinasi aromaterapi lavender, nyeri berkurang dari 5 menjadi 3.

Universitas Muhammadiyah Gombong


e. Evaluasi Keperawatan
Hasil evaluasi keperawatan pada Klien V yaitu S: mengatakan nyeri
pada area Abdomen menurun dengan skala nyeri 3. O: Klien sudah tidak
tampak meringis, Klien sudah tampak lebih rileks, TTV TD:120/70
mmHg, S : 36°C, P : 22x/m, N : 84x/m. A: masalah keperawatan dengan
nyeri akut telah teratasi dengan indikasi penurunan skala nyeri. P:
lanjutkan intervensi terapi kompres hangat dan kombinasi aromaterapi
lavender.

Universitas Muhammadiyah Gombong


Universitas Muhammadiyah Gombong
Universitas Muhammadiyah Gombong
Universitas Muhammadiyah Gombong

Anda mungkin juga menyukai