Asuhan Keperawatan Pasien Pneumonia
Asuhan Keperawatan Pasien Pneumonia
Disusun oleh:
GITA CINTHIA NOPIANA
2022030044
Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
ii
iii
Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa KIA ini saya yang berjudul ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN PNEUMONIA DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS
TIDAK EFEKTIF DI RS PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.
iv
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PNEUMONIA
DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF
DI RS PROF.DR.MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Latar belakang : Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang terdapat infeksi
pada saluran pernafasan akut yang mempunyai gejala batuk dengan juga adanya
sesak nafas disebabkan adanya agen infeksius yang meliputi virus, bakteri,
mycroplasma dan aspirasi substansi asing berupa radang pada paru-paru dengan
disertai konsolidasi dan eksudasi menurut NANDA Nic-Noc, 2015.
Tujuan penelitian : Menganalisis Asuhan Keperawatan Anak Pasien Pneumonia
Dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Di RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo
Purwokerto.
Metode penelitian : metode penelitian ini menggunakan desain studi kasus untuk
mengeksplorisasi masalah asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami
pneumonia dengan masalah keperawatan utama bersihan jalan nafas tidak efektif
dengan intervensi fisioterapi dada di RS prof.Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Hasil : Pada tindakan fisioterapi dada untuk melihat hasil yang didapatkan penulis
menggunakan observasi bersihan jalan nafas tidak efektif. Pada tindakan fisioterapi
dada penulis mendapatkan hasil frekuensi pernafasan ada perubahan dalam batas
normal yaitu kurang dari 30 menit, irama pernafasan menjadai teratur, suara nafas
4 klien vesikuler dan 1 klien masih ronchi, penggunaan otot bantu pernafasan
menggunakan pernafasan dada. Hal tersebut menunjukan ada pengaruh yang
signifikan pada tindakan fisioterapi dada pada Bersihan jalan nafas tidak efektif.
Kesimpulan : Pada hasil inovasi terapi fisioterapi dada di dapatkan dari 5 klien
mengalami perubahan pada bagian frekuensi pernafasan menjadi <40 x/menit,
irama pernafasan menjadi teratur, suara pernafasan 2 klien sudan vesikuler namun
1 klien masih ronchi basah halus, penggunaan otot bantu yaitu menggunakan
pernafasan dada.
Rekomendasi: bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti tentang
penggunaan aroma terapi jahe merah pada masalah pernafasan.
Kata kunci: bersihan jalan nafas tidak efektif, pneumonia, fisioterapi dada
¹Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gombong
²Dosen Universitas Muhammadiyah Gombong
vi
ABSTRACK
NURSING CARE OF PNEUMONIA PATIENTS
UNEFFECTIVE AIRWAY CLEANING
AT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO HOSPITAL
vii
Puji dan syukur Penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
hanya oleh rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat melakukan penelitian
dan menyelesaikan penyusunan – penyusunan skripsi yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Pasien Pneumonia Dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Di
RS Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto”
Dalam proses penyelesaian KIA ini, Penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Dr.Herniyatun, M.Kep.Sp.Mat selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Gombong.
2. Wuri Utami M.Kep selaku ketua Program Studi profesi ners dan
pembimbing KIA yang telah membimbing dan memberikan saran dan
masukannya dalam penyelesaian penyusunan setiap tahapan KIA.
3. Agustina Desy Putri S.Kep., Ns selaku dewan penguji yang telah
memberikan saran dan masukannya untuk menyempurnakan dalam
penelitian KIA.
4. Seluruh staf pengajar bidang profesi ners Universitas Muhammadiyah
Gombong yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Penulis
selama menempuh masa pendidikan.
5. Rasa cinta dan terima kasih kepada orang tua Penulis, Ayahanda bapak
Panggung Supriyadi, dan Ibunda Sri Haryani, kakak Penulis Lupika Wulan
Oviana yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman – teman dan sahabat semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, dan motivasi dari
awal perkuliahan sampai selesainya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa KIA ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar Penulis dapat
viii
ix
xi
xii
xiii
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Radang paru yang di sebabkan oleh adanya bakteri disertai dengan gejala
batuk berdahak, demam tinggi, frekuensi nafas cepat >50x/menit, sesak nafas
dan adanya gejala lain yang muncul diantaranya gelisah, sakit kepala, dan
kurangnya dalam nafsu makan disebut dengan pneumonia menurut Riskesdas,
2013. Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang terdapat infeksi pada
saluran pernafasan akut yang mempunyai gejala batuk dengan juga adanya sesak
nafas disebabkan adanya agen infeksius yang meliputi virus, bakteri,
mycroplasma dan aspirasi substansi asing berupa radang pada paru-paru dengan
disertai konsolidasi dan eksudasi menurut NANDA Nic-Noc, 2015. Di
RSUD.ProF.Dr. Margono Soekarjo Purwokerto terdapat jumlah pasien yang
mengalami pneumonia sejumlah 23 pasien anak anak pada November sampai
desember tahun 2021, 14 laki laki dan 9 perempuan data tersebut merupakan
data pasien yang keluar ruma h sakit dengan kondisi hidup dan terdapat 1 laki-
laki dan 1 perempuan yang keluar rumah sakit dalam kondisi meninggal
sehingga total 25 pasien.
menular lainnya yaitu malaria, TB, campak, AIDS amun pada kalangan
masyarakat untuk pneumonia iyu sendiri masih minim mendapat perhatian
(UNICEF, 2017). Jumlah kasus 920.139 anak yang mempunyai usia dibawah 5
tahun tercatat meninggal dengan pneumonia pada tahun 2015, pneumonia
menjadi penyumbang sebanyak 16% pada kasus kematian anak yang telah
dikatakan oleh WHO, 2016. WHO memperkirakan adanya 15% kematian anak
dibawah 5 tahun pada tahun 2017 yang telah meninggal disebabkan karena
pneumonia yang tercatat dengan jumlah 800.000 anak. Dengan jumlah 2 juta
anak tercatat meninggal setiap tahun karena disebabkan oleh pneumonia (WHO,
2019).
Penyebab kematian pada bayi dibawah lima tahun ataupun bayi baru lahir
tertinggi disebabkan karena pneumonia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS, 2018). Prevalensi pneumonia pada tahun 2018 tercatat naik dari
jumlah 1,6% di tahun 2013 naik menjadi 2% dari jumlah balita yang ada di
Indonesia pada tahun 2018. Perawat telah melakukan tindakan untuk
penanganan pada kasus pneumonia ini diantaranya dilakukan dengan cara
melalui pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan secara komprehensif
pada klien, orang tua klien juga telah diberikan informasi dan pelajaran
Pendidikan terkait dengan pneumonia yang telah di derita oleh klien serta adanya
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya yang menangani pneumonia pada
anak yang mempunyai harapan tinggi ketika penanganan pneumonia dilakukan
dengan cara kolaborasi antara perawat dan orang tua pneumonia itu sendiri dapat
teratasi dengan baik dan dapat disembuhkan, bukan hanya perawat tenaga
kesehatan lainnya juga berperan pentin dalam proses penyembuhan pada pasien
dengan pneumonia. Berdasarkan penelitian tersebut yang telah dikutip dari
berbagai sumber dan penelitian yang menjelaskan terkait dengan pneumonia
penulis tertarik untuk melakukan “Analisis Asuhan Keperawatan Anak Pasien
Pneumonia Dengan Pola Nafas Tidak Efektif Di RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto”
2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan proposal karya tulis ilmiah ini dibedakan
menjadi dua tujuan yaitu sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
Menganalisis Asuhan Keperawatan Anak Pasien Pneumonia Dengan
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.
b. Tujuan Khusus
1) Memaparkan hasil pengkajian pasien pneumonia dengan masalah bersihan
jalan nafas tidak efektif.
2) Memaparkan hasil rumusan diagnosa pada pasien pneumonia dengan
masalah bersihan jalan nafas tidak efektif.
3) Memaparkan hasil intervensi keperawatan pada pasien pneumonia dengan
masalah bersihan jalan nafas tidak efektif.
4) Memaparkan hasil implementasi keperawatan pada pasien pneumonia
dengan masalah bersihan jalan nafas tidak efektif.
5) Memaparkan hasil evaluasi pada pasien pneumonia dengan masalah
bersihan jalan nafas tidak efektif.
6) Memaparkan hasil frekuensi pernafasan, irama pernafasan, suara
pernafasan, dan penggunaan otot bantu pernafasan dalam analisis inovasi
keperawatan fisioterapi dada (sebelum dan sesudah tindakan) pada kasus
berdasarkan kebutuhan dasar manusia.
3. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dalam penulisan karya tulis ini meliputi:
a. Manfaat Teoritis
Memberikan asuhan keperawatan secara kompleks sebagai bahan awal
teori pada klien dengan kasus pneumonia.
b. Manfaat Praktis
1) Institusi Pendidikan
Dalam meningkatkan pengalaman belajar yang mempunyai kualitas
sehingga dapat dijadikam sumber informasi dan kepustakaan.
2) Rumah Sakit
Sebagai sumber informasi di rumah sakit dalam memberikan asuhan
keperawatan pada klien dengan kasus pneumonia.
3) Pasien/keluarga
Sebagai sumber untuk menambah ilmu pengetahuan dan informasi untuk
tindakan pencegahan pada kasus pneumonia.
4) Mahasiswa
Untuk menambah informasi dan wawasan tambahan pada mahasiswa
untuk belajar lebih lanjut atau lebih dalam tentang pneumonia.
Aldaudy, C. U. & Fithria. 2018. Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif. JIM FKep,
vol. 4, no. 1, pp. 84-91.
Arini , H. 2012. Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui?. Jakarta: Flash Book.
Astuti, I. 2013. Determinan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui. Journal
Health Quality, 4(1). Diunduh 16 Februari 2017
dariwww.poltekkesjakarta1.ac.id
Bennete (2013). Teknik prosedural konsep & aplikasi kebutuhan dasar klien.
Jakarta: Salemba Medika.
Brunner & Suddarth. (2016), Perawatan anak sakit, edisi 2. Jakarta: EGC
Carpenito & moyet. (2017). Perawatan anak sakit, edisi 2. Jakarta: EGC
Dahlan, A., Mubin, F., Mustika, D. N. 2013. Hubungan Status Pekerjaan dengan
Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan Kota
Semarang.
Dahlan, A., Mubin, F., Mustika, D. 2013. Hubungan Status Pekerjaan dengan
Pemberian Asi Eksklusif di Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan Kota
Semarang. Jurnal Unimus. Diunduh 20 November 2016
Masyarakat Nasional, 8 (8). Gloria. (2013). Asuhan keperawatan pada anak. Edisi
1. Yogyakarta: Garaha Ilmu
Maidartati. (2014). Pengaruh fisioterapi dada terhadap bersihan jalan nafas pada
anak usia 1-5 tahun yang mengalami gangguan bersihan jalan nafas di
N Kegiatan Se ok No De Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag
o p t v s n b r r i n l s
1 Penentuan
tema
2 Penyusuna
n proposal
3 Ujian
proposal
4 Penyusuna
n hasil
KIA
5 Ujian
hasil KIA
Kepada Yth.
Calon Responden
Di tempat
Dengan hormat,
NIM : 2022030044
Penelitian ini tidak ada akibat yang merugikan responden. Semua informasi dari
hasil penelitian akan dijaga kerahasiaanya dan hanya dipergunakan untuk
kepentingan penelitian. Jika saudara/I bersedia, maka saya mohon kesediaannya
untuk menandatangani lembar persetujuan yang saya lampirkan.
Atas perhatian dan kesediaanya menjadi responden saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Nama :
Alamat :
No HP :
Demikian surat pernyataan ini saya sampaikan dengan sadar dan tanpa paksaan dari
pihak manapun.
Peneliti Responden
A. IDENTITAS
a. Identitas klien
Nama : An. A
No RM : 047844
Usia : 3 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : Purwokerto barat
Agama : islam
Diagnosa medik : pneumonia
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. p
Usia : 47 tahun
Alamat : Purwokerto barat
Hubungan dengan klien : Ayah
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama
Sesak nafas
b. Riwayat kesehatan sekarang
An. A saat dirumah mengalami batuk kering, sesak nafas, demam, An.A
rutin control poli anak, anak. A mengalami sakit sudah 1 minggu, pasien
dibwa ke Rs Margono pada tanggal 26 februari 2023 dan dirawat
diruang Aster. Hasil yang di dapatkan batuk sejak 1 minggu sesak nafas,
demam 1 minggu, tindakan yang sudah dilakukan yaitu memasang
oksigen 2 lpm, memberikan injeksi Iv, memasang infus, mengambil
sampel darah, terapi yang telah diberikan infus KAEN B 20 Tpm, Inj
Keterangan:
: Laki - Laki : Tinggal Serumah
: Pasien
P
i. Riwayat sosial
An.A diasuh oleh kedua orang tuanya, An.A sebelum sakit merupakan
anak yang aktif,An.a selalu bermain dengan teman seusianya.
j. Riwayat tumbuh kembang
Perkembangan sosial, ibu pasien mengatakan setiap hari pasien selalu
bermain dengan teman seusianya secara aktif.
Motoric kasar, ibu pasien mengatakan sudah bisa menggambar,
mewarnai dan menulis, bermain bola dan lain sebagainya.
Bahasa, pasien dapat berbicara dengan baik sesuai usianya.
C. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL GORDON
a. Pola persepsi kesehatan
Ibu An. A mengatakan jika anak sakit langsung membawa ke pelayanan
kesehatan, An.A sebelumnya sudah rutin control di poli anak dan ibu
pasien mengatakan sudah sedikit paham tentang sakit anaknya.
b. Pola nutrisi dan metabolic
Sebelum sakit : pasien makan 3x sehari dengan nasi, lauk, susu,
sayur. Tidak ada alergi, tidak ada nyeri telan dan nafsu makan baik.
Saat dikaji : ibu pasien mengatakan anaknya kurang nafsu
makan, hanya makan ½ porsi yang disediakan oleh rumah sakit.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : tidak ada masalah pada BAB dan BAK, BAB 1x
sehari BAK 3-4 kali sehari.
Saat dikaji : tidak ada masalah pada BAB dan BAK saat dirumah
sakit, BAB 1x sehari BAK 3-4 kali sehari.
Saat dikaji
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Mobilitas √
Ambulasi √
Makan dan minum √
Keterangan
0: mandiri
1: dibantu sebagian
2: perlu dibantu orang lain
3: perlu dibantu orang lain dan alat
4: ketergantungan
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit: ibu mengatakan pasien tidur malam 7-8 jam dan tidur
siang 1-2 jam.
Saat dikaji: ibu mengatakan pasien tidur tidak nyenyak dan sering
terbangun karena batuk hanya tidur sekitar 3-4 jam dan tidur siang hanya
sekitar 30 menit.
Pemeriksaan rontgen:
1. Cor dalam batas normal
2. Pneumonia
H. ANALISA DATA
Tanggal Data fokus Problem Etiologi
27 DS: ibu pasien mengatakan Bersihan Sekresi yang
febeuari batuk mulai berkurang, jalan nafas tertahan
2023 belum keluar lender dan tidak efektif
batuk dirasakan sudah 1
munggu yang lalu, mengeluh
sesak nafas.
DO: RR 42x/menit
N95x/menit
Ronchi (+), sekret (-), pasien
tampak batuk
: Perempuan
: Pasien
P
i. Riwayat sosial
An.C diasuh oleh kedua orang tuanya, An.C sebelum sakit merupakan
anak yang aktif, An.C selalu bermain dengan teman seusianya.
j. Riwayat tumbuh kembang
Perkembangan sosial, ibu pasien mengatakan setiap hari pasien selalu
bermain dengan teman seusianya secara aktif.
Motoric kasar, ibu pasien mengatakan sudah bisa menggambar,
mewarnai dan menulis, bermain bola dan lain sebagainya.
Bahasa, pasien dapat berbicara dengan baik sesuai usianya.
C. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL GORDON
a. Pola persepsi kesehatan
Ibu An.C mengatakan jika anak sakit langsung membawa ke pelayanan
kesehatan, An.C sebelumnya belum pernah mengalami sakit yang sama
seperti sekarang sehingga belum terlalu paham tentang sakitnya.
b. Pola nutrisi dan metabolic
Sebelum sakit : pasien makan 3x sehari dengan nasi, lauk, susu,
sayur. Tidak ada alergi, tidak ada nyeri telan dan nafsu makan baik.
Saat dikaji : ibu pasien mengatakan anaknya kurang nafsu
makan, hanya makan ½ porsi yang disediakan oleh rumah sakit.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : tidak ada masalah pada BAB dan BAK, BAB 1x
sehari BAK 3-4 kali sehari.
Saat dikaji : tidak ada masalah pada BAB dan BAK saat dirumah
sakit, BAB 1x sehari BAK 3-4 kali sehari.
Saat dikaji
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Mobilitas √
Ambulasi √
Makan dan minum √
Keterangan
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu dibantu orang lain
3 : perlu dibantu orang lain dan alat
4: ketergantungan
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : ibu mengatakan pasien tidur malam 7-8 jam dan tidur
siang 1-2 jam.
Saat dikaji : ibu mengatakan pasien tidur tidak nyenyak dan sering
terbangun karena batuk hanya tidur sekitar 4-5 jam dan tidur siang hanya
sekitar 45 menit.
Pemeriksaan rongen :
1. Cor dalam batas normal
2. Pneumonia
H. ANALISA DATA
Tanggal Data fokus Problem Etiologi
3 maret DS : ibu pasien mengatakan Bersihan Sekresi yang
2023 anaknya batuk belum keluar jalan nafas tertahan
lender , sesak nafas, mual dan tidak efektif
batuk.
DO : RR 37x/menit N
110x/menit S 37,5°C Spo2
97%
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal Dx SLKI SIKI
keperawatan
3 maret Bersihan jalan Setelah dilakukan Latihan batuk efektif
2023 nafas tidak tindakan I.01006
efektif b.d keperawatan Observasi
sekresi yang selama 3x24 jam 1. Identifikasi
tertahan diharapkan kemampuan
masalah batuk
keperawatan 2. Monitor adanya
dapat teratasi retensi sputum
dengan kriteria Terapeutik
hasil : 1. Atur posisi semi
Bersihan jalan fowler atau
nafas L.01001 fowler
1. Ronchi 2. Pasang perlak
menurun dan bengkok di
2. Produksi pangkuan
sputum pasien
menurun 3. Buang sekret
3. Dispnea pada tempat
menurun sputum
Edukasi
K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal Dx Implementasi Respon
3 maret Bersihan 1. Monitor keluhan 1. S : ibu pasien
2023 jalan nafas pasien mengatakan batuk
tidak efektif belum keluar
b.d sekresi lender, demam,
yang tertahan sesak nafas, mual.
O : tampak batuk,
sesak nafas,
demam dan mual.
2. Mengukur 2. S : -
TTV O : RR 37x/menit
N 110x/menit S
37,5°C Spo2 97%
3. S : -
3. Memberikan O : dexametazone
terapi obat 1gr/24 jam, pct
(jika demam,
fentolin sirup ½
sendok teh / 8jam
L. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal DX Evaluasi Paraf
3 maret Bersihan jalan S : ibu pasien mengatakan
2023 nafas tidak batuk sudah mulai berkurang,
efektif b.d belum keluar dahak, masih
sekresi yang sesak nafas, mual.
tertahan O : tampak batuk, sesak nafas,
mual, demam RR 37x/menit N
110x/menit S 37,5°C Spo2 97%
A : masalah keperawatan belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
A. IDENTITAS
a. Identitas klien
Nama : An. F
No RM : 011556
Usia : 5 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : purwokerto selatan
Agama : islam
Diagnosa medik : pneumonia
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Sdr. A
Usia : 26 tahun
Alamat : purwokerto selatan
Hubungan dengan klien : kaka pasien
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama
Sesak nafas
b. Riwayat kesehatan sekarang
An.F usia 5 tahun dibawa ke IGD rs margono pada tanggal 8 maret 2023
dengan keluhan sesak nafas dan batuk dahak belum keluar sudah 2 hari
sebelum masuk rumah sakit. Selama di IGD anak diberikan tindakan
pasang infuse IVFD D5 NS 15 tpm. Saat dilakukan pengkajian di ruang
Aster pada tanggal 9 maret 2023 kakak klien mengatakan adiknya batuk
dahak belum keluar dan sesak nafas 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Tanda-tanda vital menunjukan S:36,7 C. N:125 x/menit, RR:40 x/menit,
: Perempuan
: Pasien
P
i. Riwayat sosial
An.F diasuh oleh ibu dan kaka, An.F sebelum sakit merupakan anak
yang aktif, An.F selalu bermain dengan teman seusianya.
Saat dikaji
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Mobilitas √
Ambulasi √
Makan dan minum √
Keterangan
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu dibantu orang lain
3 : perlu dibantu orang lain dan alat
4: ketergantungan
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : kaka pasien mengatakan pasien tidur malam 7-8 jam dan
tidur siang 1-2 jam.
Pemeriksaan rongen :
1. Cor dalam batas normal
2. Pneumonia
H. ANALISA DATA
Tanggal Data fokus Problem Etiologi
9 maret DS : kaka pasien mengatakan Bersihan Sekresi yang
2023 adiknya batuk belum keluar jalan nafas tertahan
lender dan sesak nafas. tidak efektif
DO : RR 40x/menit N
125x/menit S 36,7°C Spo2
98%
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal Dx SLKI SIKI
keperawatan
9 maret Bersihan jalan Setelah dilakukan Latihan batuk efektif
2023 nafas tidak tindakan I.01006
efektif b.d keperawatan Observasi
sekresi yang selama 3x24 jam 1. Identifikasi
tertahan diharapkan kemampuan
masalah batuk
keperawatan dapat 2. Monitor adanya
teratasi dengan retensi sputum
kriteria hasil : Terapeutik
Bersihan jalan 1. Atur posisi semi
nafas L.01001 fowler atau
1. Ronchi fowler
menurun 2. Pasang perlak
2. Produksi dan bengkok di
sputum pangkuan pasien
menurun 3. Buang sekret
3. Dispnea pada tempat
menurun sputum
Edukasi
K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal Dx Implementasi Respon
9 maret Bersihan jalan 1. Monitor 1. S : kaka pasien
2023 nafas tidak keluhan pasien mengatakan
efektif b.d adiknya batuk
sekresi yang belum keluar
tertahan lender dan
sesak nafas.
O : tampak batuk
dan sesak nafas.
2. Mengukur 2. S : -
TTV O : RR 40x/menit
N 110x/menit S
37,5°C Spo2
97%
3. Memberikan 3. S : -
terapi obat O : infus D5 ¼
NS 18 Tpm,
Ventolin exp 3x
L. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal DX Evaluasi Paraf
9 maret Bersihan jalan S : kaka pasien mengatakan
2023 nafas tidak adiknya batuk sudah mulai
efektif b.d berkurang, belum keluar dahak,
sekresi yang masih sesak nafas.
tertahan O : tampak batuk dan sesak
nafas RR 40x/menit N
112x/menit S 36,3°C Spo2 98%
A. IDENTITAS
a. Identitas klien
Nama : An. N
No RM : 007768
Usia : 5 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : Purbalingga
Agama : islam
Diagnosa medik : pneumonia
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. H
Usia : 39 tahun
Alamat : purbalingga
Hubungan dengan klien : Ayah
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama
Sesak nafas
b. Riwayat kesehatan sekarang
An.N usia 5 tahun dibawa ke IGD Rs Margono pada tanggal 15 maret
2023 dengan keluhan sesak nafas, batuk belum keluar dahak dan demam
naik turun 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Selama di IGD anak
diberikan tindakan pasang infuse IVFD NaCI 12 tpm, nasal kanul 2 lpm
dan injeksi pamol 100 mg. Tanda-tanda vital menunjukan S:38°C, N:95
x/menit, RR:36 x/menit, SpO2: 95%. Saat dilakukan pengkajian di
ruang Aster pada tanggal 16 maret 2023 ibu pasien mengatakan An.N
batuk dan sesak nafas 4 hari sebelum masuk rumah sakit,. Tanda-tanda
: Perempuan
: Pasien
P
i. Riwayat sosial
An.N diasuh oleh kedua orang tuanya, An.N sebelum sakit merupakan
anak yang aktif, An.N selalu bermain dengan teman seusianya.
j. Riwayat tumbuh kembang
Perkembangan sosial, ibu pasien mengatakan setiap hari pasien selalu
bermain dengan teman seusianya secara aktif.
Motoric kasar, ibu pasien mengatakan sudah bisa menggambar,
mewarnai dan menulis, bermain bola dan lain sebagainya.
Bahasa, pasien dapat berbicara dengan baik sesuai usianya.
C. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL GORDON
a. Pola persepsi kesehatan
Ibu An.N mengatakan jika anak sakit langsung membawa ke pelayanan
kesehatan.
b. Pola nutrisi dan metabolic
Sebelum sakit : pasien makan 3x sehari dengan nasi, lauk, susu,
sayur. Tidak ada alergi, tidak ada nyeri telan dan nafsu makan baik.
Saat dikaji : ibu pasien mengatakan anaknya kurang nafsu
makan, hanya makan ½ porsi yang disediakan oleh rumah sakit.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : tidak ada masalah pada BAB dan BAK, BAB 1x
sehari BAK 3-4 kali sehari.
Saat dikaji : tidak ada masalah pada BAB dan BAK saat dirumah
sakit, BAB 1x sehari BAK 3-4 kali sehari.
Saat dikaji
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Mobilitas √
Ambulasi √
Makan dan minum √
Keterangan
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu dibantu orang lain
3 : perlu dibantu orang lain dan alat
4: ketergantungan
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : ibu mengatakan pasien tidur malam 7-8 jam dan tidur
siang 1-2 jam.
Saat dikaji : ibu mengatakan pasien tidur tidak nyenyak dan sering
terbangun karena batuk hanya tidur sekitar 4 jam dan tidur siang hanya
sekitar 40 menit.
Pemeriksaan rongen :
1. Cor dalam batas normal
2. Pneumonia
H. ANALISA DATA
Tanggal Data fokus Problem Etiologi
16 DS : ibu pasien mengatakan Bersihan Sekresi yang
maret anaknya batuk belum keluar jalan nafas tertahan
2023 lender, demam naik turun tidak efektif
sudah > 3 hari dan mengeluh
sesak nafas.
DO : RR 36x/menit N
95x/menit SPO2 96% S 38%
Ronchi (+), sekret (-), pasien
tampak batuk dan sesak nafas
K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal Dx Implementasi Respon
16 maret Bersihan 1. Monitor keluhan 1. S : ibu pasien
2023 jalan nafas pasien mengatakan
tidak efektif batuk namun
b.d sekresi belum keluar
yang tertahan lender, sesak
nafas dan demam
>3 hari.
O : tampak batuk
dan sesak nafas.
2. Mengukur 2. S : -
TTV O : RR 36x/menit
N 95x/menit S
38°C Spo2 96%
3. Memberikan 3. S : -
terapi obat O : ceftriaxone
250mg / 12 jam,
pamol infus 100
mg / 8 jam,
ambroxol
2,5mg/8jam.
4. Memberikan 4. S : -
dan memonitor O : paien tampak
saturasi 02 sesak nafas dan
L. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal DX Evaluasi Paraf
16 maret Bersihan jalan S : ibu pasien mengatakan
2023 nafas tidak batuk sudah mulai berkurang,
efektif b.d belum keluar dahak, masih
sekresi yang sesak nafas dan demam.
tertahan O : tampak batuk, sesak nafas,
RR 36x/menit N 95x/menit S
38°C Spo2 96%
A : masalah keperawatan belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
: Perempuan
P : Pasien
i. Riwayat sosial
An.B diasuh oleh kedua orang tuanya, An.B sebelum sakit merupakan
anak yang aktif, An.B selalu bermain dengan teman seusianya.
j. Riwayat tumbuh kembang
Perkembangan sosial, ibu pasien mengatakan setiap hari pasien selalu
bermain dengan teman seusianya secara aktif.
Motoric kasar, ibu pasien mengatakan sudah bisa menggambar,
mewarnai dan menulis, bermain bola dan lain sebagainya.
Bahasa, pasien dapat berbicara dengan baik sesuai usianya.
C. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL GORDON
a. Pola persepsi kesehatan
Ibu An. B mengatakan jika anak sakit langsung membawa ke pelayanan
kesehatan.
b. Pola nutrisi dan metabolic
Sebelum sakit : pasien makan 3x sehari dengan nasi, lauk, susu,
sayur. Tidak ada alergi, tidak ada nyeri telan dan nafsu makan baik.
Saat dikaji : ibu pasien mengatakan anaknya kurang nafsu
makan, hanya makan ½ porsi yang disediakan oleh rumah sakit.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : tidak ada masalah pada BAB dan BAK, BAB 1x
sehari BAK 3-4 kali sehari.
Saat dikaji : tidak ada masalah pada BAB dan BAK saat dirumah
sakit, BAB 1x sehari BAK 3-4 kali sehari.
Saat dikaji
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Mobilitas √
Ambulasi √
Makan dan minum √
Keterangan
0: mandiri
1: dibantu sebagian
2: perlu dibantu orang lain
3: perlu dibantu orang lain dan alat
4: ketergantungan
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit: ibu mengatakan pasien tidur malam 7-8 jam dan tidur
siang 1-2 jam.
Saat dikaji: ibu mengatakan pasien tidur tidak nyenyak dan sering
terbangun karena batuk hanya tidur sekitar 5 jam dan tidur siang hanya
sekitar 45 menit.
Pemeriksaan rontgen:
1. Cor dalam batas normal
2. Pneumonia
H. ANALISA DATA
Tanggal Data fokus Problem Etiologi
22 DS : ibu pasien mengatakan Bersihan Sekresi yang
maret anaknya batuk belum keluar jalan nafas tertahan
2023 lender, demam naik turun tidak efektif
sudah 3 hari dan mengeluh
sesak nafas.
DO : RR 40x/menit N
93x/menit SPO2 96% S
37,7%
Ronchi (+), sekret (-), pasien
tampak batuk dan sesak nafas
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal Dx SLKI SIKI
keperawatan
22 maret Bersihan jalan Setelah dilakukan Latihan batuk efektif
2023 nafas tidak tindakan I.01006
efektif b.d keperawatan Observasi
sekresi yang selama 3x24 jam 1. Identifikasi
tertahan diharapkan kemampuan
masalah batuk
keperawatan dapat 2. Monitor adanya
teratasi dengan retensi sputum
kriteria hasil : Terapeutik
Bersihan jalan 1. Atur posisi semi
nafas L.01001 fowler atau
1. Ronchi fowler
menurun 2. Pasang perlak
2. Produksi dan bengkok di
sputum pangkuan
menurun pasien
3. Dispnea 3. Buang sekret
menurun pada tempat
sputum
Edukasi
1. Jelaskan tujuan
dari batuk
efektif
Kolaborasi
K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal Dx Implementasi Respon
22 maret Bersihan 1. Monitor 1. S : ibu pasien
2023 jalan nafas keluhan pasien mengatakan
tidak efektif batuk namun
b.d sekresi belum keluar
yang tertahan lender, sesak
nafas dan demam
sudah 3 hari.
O : tampak batuk
dan sesak nafas.
2. Mengukur 2. S : -
TTV O : RR 40x/menit
N 93x/menit S
37,7°C Spo2 96%
3. Memberikan 3. S : -
terapi obat O : pct
100mg/8jam,
ambroxol 1
sendok teh,
dexametazon 1
gr/8 jam
4. S : -
L. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal DX Evaluasi Paraf
22 maret Bersihan jalan S : ibu pasien mengatakan batuk
2023 nafas tidak sudah mulai berkurang, belum
efektif b.d keluar dahak, masih sesak nafas
sekresi yang dan demam sudah 3 hari.
tertahan O : tampak batuk, sesak nafas,
RR 40x/menit N 93x/menit S
37,7°C Spo2 97%
A : masalah keperawatan belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi