Anda di halaman 1dari 2
Pemikiran = Filosofis Ki Hadjar 5, Dewantara O14 PENDIDIKAN DAN PENGAJYARAN MENURUT KHD Pengajaran (onderwijs) © merupakan _ proses pendidikan dalam memberi ilmu atau. berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) _memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitingginya _baik sebagai seorang manusia maupun sebagai amggota masyarakat. Ki Hajar Dewantara memberikan pemikirannya tentang Dasar-dasar Pendidikan. Menurut KHD, Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasamya) hidup dan —_tumbuhnya kekuatankodrat anak. KODRAT ALAM DAN KODRAT ZAMAN MENURUT KHD KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat" dan "bentuk" lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan ‘si’ dan "irama" KHD mengelaborasi Pendidikan terkait kodrat alam dan kodrat zaman sebagai berikut: Kodrat alam berkaitan dengan lingkungan sekitar sedangkan kodrat zaman_berkaitan dengan waktu. Jika melihatkodrat zaman saat ini yaitu era atau zaman digital,dalam pembelajaran kita harus menyesuaikannya. BUD] PEKERT] MENURUT KHD Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter perasaandan kehendak atau kemauan sehinggameni ; merupakan perpaduan antara gerak pikiran, imbulkan tenaga. KHD menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seoranganak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi- pekerti (pembentukan watak ini dividual), SISTEM AMONG KHD Pendidikan sistem among merupakan metode pengaj jaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah dan asuh. Sistem among sebenamya berdasarkan cara berlakunya tidak lepas dari semboyan Tut Wuri Handayani. * ing ngarso sung tulodho(di depan memberiteladan), + ing madyo mangun karso (ditengahmembangun kehendak), dan + tut wuri handayani (di belakang memberidorongan). Oleh : Widy. a Utami i Penerapan |de Sesuai Filosofi Ki Hajar Dewantara KHD mengibaratkan peran pendidikan seperti seorang petani atau tukang kebun. anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah desediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan perairan yang baik maka meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik (kurang berkualitas) dapat tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari pak tani. Demikian sebaliknya, meskipun biji jagung itu disemai adalah bibit berkualitas baik namun tumbuh di lahan yang gersang dan tidak mendapatkan pengairan dan cahaya matahari serta ‘tangan dingin’ pak tani, maka biji jagung itu mungkin tumbuh namun tidak akan optimal. GURU SEBAGAI PENDIDIK MAKA HARUS MENERAPKAN SEMBOYAN KHD YAITU: + ING NGARSO SUNG TULODHO (DI DEPAN MEMBERI TELADAN), + ING MADYO MANGUN KARSO (DITENGAH MEMBANGUN KEHENDAK), DAN + TUT WURI HANDAYANI (DI BELAKANG MEMBERI DORONGAN). SEHINGGA GURU MENJADI FASILITATOR BAGI MURIDNYA MENGEMBANGKAN POTENSI DALAM DIRINYA SEHINGGA MENJADI PRIBADI YANG SESUAI DENGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA. ole SALAH SATU TANTANGAN DALAM MENERAPKAN PEMIKIRAN KHD DI KELAS DAN SEKOLAH ADALAH PERLUNYA KOORDINASI ANTARA PENDIDIK, SEKOLAH, DAN ORANG TUA DALAM MELAKUKAN PENDIDIKAN TERHADAP PESERTA DIDIK, DIMANA ORANG TUA. SEDANGKAN DI DALAM KELAS, PENDIDIK HARUS LEBIH MEMPERSIAPKAN PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN KEMAMPUAN DAN MINAT SISWANYA, DAN HARUS DAPAT MENJADI TAULADAN BAGI PESERTA DIDIK. Oleh : Widya Utami

Anda mungkin juga menyukai