Anda di halaman 1dari 9

EVALUASI ORGANISASI

PSHT

SOSIOLOGI

Roseana Ulfa, S.E

Disusun Oleh :

SITI AISYAH

Jl. Poros Tugu Udang Desa Sungai Nibung


Kecamatan Dente Teladas
Kabupaten Tulang Bawang
Provinsi Lampung
KEGIATAN ORGANISASI PSHT
1. Melatih Atlit

Kegiatan saya di organisasi yaitu melatih atlit. Di dalam PSHT terdapat

dua latihan yaitu Prestasi dan Ajaran.

Saya melatih atlet PSHT sejak tahun 2018 sampai dengan sekarang

Alhamdulillah saya masih aktif dalam organisasi PSHT. Untuk latihan atlit

dilakukan seminggu sekali dan itu dilakukan dalam satu hari penuh. Oleh

karena itu kami sebagai pelatih memilih hari libur sebagai hari latihan atlet.

2. Melatih PSHT
Latihan PSHT dilakukan seminggu sebanyak 3 kali yaitu pada malam

selasa,malam kamis, malam minggu. Latihan dimulai pada pukul 20.00

sampai sesuai tingkatan sabuk sebagai berikut ini :

a. Sabuk polos jam 20.00 sampai dengan jam 23.00

b. Sabuk jambon jam 20.00 sampai dengan jam 24.00

c. Sabuk hijau jam 20.00 sampai dengan jam 02.00

d. Sabuk putih jam 20.00 sampai dengan jam 04.00/05.00

3. Kegiatan UKT (Ujian Kenaikan Tingkat) Hijau Ke Putih

Dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai tingkatan.UKT ini bertujuan

untuk kenaikan pangkat. Yang diujikan adalah mental, fisik dan

kerohanian
DESKRIPSI ORGANISASI PSHT

Persaudaraan Setia Hati Terate (dikenal luas sebagai PSHT atau SH

Terate) adalah organisasi olahraga yang diinisiasi oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo

pada tahun 1922 dan kemudian disepakati namanya menjadi Persaudaraan Setia

Hati Terate pada kongres pertamanya di Madiun pada tahun 1948.

SH Terate merupakan organisasi pencak silat yang tergabung dan salah

satu yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tanggal 18

Mei 1948. Tahun 2016 tercatat SH Terate diikuti sekitar kurang lebih 1 juta

anggota, memiliki cabang di 236 kabupaten/kota di Indonesia, 20 komisariat di

perguruan tinggi dan 8 cabang khusus luar negeri di Malaysia, Belanda, Rusia

(Moskwa), Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia, dan Prancis.

Pada tahun 1903, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo (EBI: Ki Ageng

Surodiwiryo) meletakkan dasar gaya pencak silat Setia Hati di Kampung Tambak
Gringsing, Surabaya (kawasan dekat Tanjung Perak). Sebelumnya, gaya silat ini

ia namai Djojo Gendilo Tjipto Muljo (EBI: Joyo Gendilo Cipto Mulyo) dengan

sistem persaudaraan yang dinamai Sedulur Tunggal Ketjer. Pada tahun 1917, ia

pindah ke Madiun dan mendirikan Persaudaraan Setia Hati di Winongo.

Pendidikan pencak silat di SH Terate memiliki inti unsur pembelaan diri

untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan, kebahagiaan, dan kebenaran.

Materi yang diajarkan terbagi untuk 3 kelompok, yaitu kelompok pencak silat

ajaran (pemula) yang terdiri dari, senam massal, senam dasar, jurus, senam dan

jurus toya, jurus belati, kuncian (kripen), dan silat seni untuk tunggal, ganda, dan

beregu. Kelompok kedua adalah kelompok pencak silat prestasi untuk mengikuti

kejuaraan atau ajang olahraga yang melibatkan pencak silat dengan materi tanding

serta dan silat seni baik tunggal, ganda, maupun beregu. Dan yang terakhir adalah

kelompok Pencak Silat Bela Diri Praktis yang diberi materi bela diri profesional,

pertunjukan dan keterampilan khusus.

Selain itu SH Terate juga mengajarkan beberapa ajaran seperti Ajaran

Setia Hati, di mana warga akan belajar mengenai upaya mendekatkan hubungan

manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia serta hubungan

manusia dengan alam semesta. Ajaran Setia Hati mengharuskan warganya mampu

memahami dirinya sendiri dan hati nuraninya, bahwa manusia dapat dihancurkan,

manusia dapat dimatikan (dibunuh) tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama

manusia itu setia pada hatinya sendiri dan tidak ada kekuatan apa pun di atas

manusia yang bisa mengalahkan manusia kecuali kecuali kekuatan Tuhan Yang

Maha Esa. Ajaran selanjutnya adalah Ajaran dan Gerakan Budi Luhur di mana

warga SH Terate harus ikut berupaya mewujudkan memayu hayuning bawana


dalam upaya mewujudkan masyarakat nyaman, adil, makmur, dan sejahtera lahir

batin.

PERKEMBANGAN ORGANISASI PSHT

Perkembangan PSHT bisa dikatakan Sangat pesat, dengan struktur

organisasinya yang telah terstruktur dengan baik dengan mempedomani

AD/ART PSHT, membuat perguruan PSHT terarah dan maju.

Perguruan PSHT sejak berdirinya sampai saat ini telah banyak melahirkan

pesilat pesilat tangguh. Menurut ketua PSHT, untuk jumlah siswa yang

telah tamat mencapai angka ribuan. Siswa siswa itu berasal dari berbagai suku

dan latar belakang agama yang telah lama hidup berdampingan. Lama latihan silat

PSHT adalah dua tahun sekali dan setiap dua tahun juga diadakan acara

pengesahan (wisuda/tamat).14Keberadaan suatu organisasi atau lembaga

ditengah-tengah masyarakat tentu mempunyai dampak atau pengaruh

terhadap masyarakat dimana suatu lembaga


Keberadaan Perguruan Pencak Silat PSHT sejak berdirinya sampai

sekarang,rasa persaudaraan yang ditanamkan oleh PSHT ternyata membawa

dampak yang positif bagi lingkungan dan muda mudi di sekitar organisasi PSHT

dalam organisasi ini, semua siswa dianggap sebagai saudara dan tidak pernah

membedakan golongan sedikitpun.


UPAYA PENGEMBANGAN DALAM ORGANISASI PSHT

1. Memperkuat Tali Persaudaraan

Dalam organisasi PSHT persaudaraan sangatlah dijaga dan semua siswa

adalah saudara, walaupun mereka berasal dari suku dan agama yang berbeda.

Untuk terus melestarikan dan mengembangkan organisasi PSHT saya selaku

pelatih akan terus menjaga persaudaraan di dalam organisasi ini.

2. Lebih Aktif Di Latihan

Saya akan lebih aktif dalam berlatih supaya lebih memahami makna serta arti

semua jurus yang diajarkan

3. Mengembangkan Ilmu Yang Ada Dalam PSHT

Sayaakan terus mengembangkan ilimu yang diajarkan didalam organisasi

PSHT agar kelak ilmu ilmu tersebut dapat membantu dan bermanfaat bagi

lingkungan disekitar organisasi ini berdiri


4. Menerapkan Cara Berlatih Yang Santai Tapi Serius

Latihan yang terlalu serius memang sangat membosankan dan melelahkan.

Oleh karena itu, saya selaku pelatih akan sedikit merubah cara berlatih yang

terlalu serius tersebut menjadi lebih santai tapi serius. Hal itu bertujuan agar

para siswa khususnya yang masih bersekolah di jenjang SD dan SMP dapat

merasa gembira dalam berlatih setiap pertemuan. Dan diharapkan dengan cara

berlatih yang santai tapi serius ini para siswa dapat bersemangat dan rutin

mengikuti latihan setiap minggunya.

Anda mungkin juga menyukai