Anda di halaman 1dari 8

Perguruan IKSPI Kera Sakti dan Perananya

Dalam Mewujudkan Pluralitas Serta Dialog Antar Umat Beragama

(Geovani Taqiuddin Jamil/17105020038)

Abstrak

Perguruan IKS PI Kera sakti merupakan salah satu di antara banyak perguruan pencak silat yang
ada di Indonesia. Sebagai perguruan silat yang lahir di pulau Jawa, harusnya perguruan ini kental
dengan norma norma Jawa yang berlaku, namun uniknya pencak silat ini mempunyai dua entitas
nilai dan aliran yang berbeda. Selain itu, pencak silat ini mempunya massa dari berbagai
kalangan, mulai dari tua hingga yang muda, laki laki maupun perempuan, dan massa dari latar
belakang agama yang berbeda beda. Jurus dalam pencak silat ini sebagian mengadopsi dari
ajaran ajaran kungfu China selatan yang kemudian di kolaborasikan dengan pencak silat aliran
Nusantara. Kebanyakan orang tertarik dengan pencak silat ini karena meskipun mempunyai logo
dan seragam mirip mirip dengan tradisi China/Tionghoa, namun di dalamnya justru banyak yang
bukan orang/etnis Tionghoa. Selain itu, dalam pencak silat ini juga di ajarkan ilmu ilmu
kebatinan yang bagi sebagian orang jawa menjadi trend tersendiri terutama di kalangan remaja.
1. Pendahuluan
Olahraga mempunyai peranan yang cukup penting dalam kehidupan sehari hari. Mensana
in corpore sano frase tersebut tidak asing terdengar dalam konteks olahraga dan pendidikan
untuk mengungkapkan teori bahwa latihan fisik adalah bagian penting atau esensial dari
kesejahteraan mental dan psikologis. Hal tersebut semakin di kuatkan dengan pembuktian
pembuktian akademis yang mengatakan bahwa dalam satu metabolisme tubuh, harus ada
keselarasan agar mental dan fisik berjalan beriringan. Selain berguna sebagai sarana kesehatan,
sebagian orang menggunakannya untuk gaya hidup serta untuk kebutuhan diet. Pentingnya ber
olahraga ini mengakibatkan banyak sekali cabang cabang olahraga yang kemudian mejadi hobby
serta euforia tersendiri apabila sedang melihatnya sekalipun. Seperti sepakbola, bulu tangkis, dan
bola basket misalnya, cabang cabang olahraga tersebut mempunyai atlet dan penggemarnya
masing masing dari setiap kalangan.
Dari sekitar 50 cabang olahraga di dunia, salah satu di antara nya adalah cabang pencak
silat. Pencak silat sendiri merupakan hasil dari budaya manusia Indonesia untuk membela atau
mempertahankan eksistensi (kemandirian) dengan integritasnya (manunggaling) terhadap
lingkungan hidup atau alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan
iman dan taqwa kepada tuhan yang maha esa1. Pencak silat juga merupakan cabang olahraga
yang belum lama di resmikan oleh pemerintah inonesia dan dunia untuk di masukkan ke dalam
cabang olahraga dunia. Secara historis, pencak silat memang murni lahir dari rahim ibu pertiwi
berpuluh puluh tahun silam. Banyak cerita dari para nenek moyang bahwa dahulu pencak silat di
gunakan murni sebagai membela diri dari penjajahan Belanda maupun Jepang. Setelah
kemerdekaan, pencak silat tetap lestari dan semakin banyak pengikutnya karena sudah banyak
latihan latihan yang di buka bebas dimana pada masa penjajahan dahulu latihan latihan pencak
silat banyak yang di bubarkan karena di anggap menumbuhkan bibit bibit pemberontak.
Periode tahun 70-an ke atas semakin banyak cabang cabang pencak silat yang bermunculan
di Indonesia, salah satu nya di Madiun Jawa timur. Sesuai slogannya yaitu Madiun kampung
pesilat, setidaknya ada 6 perguruan silat yang lahir dari kota ini. Masing masing perguruan
tersebut sudah terdaftar dalam IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) di bawah naungan
kementerian pemudan dan olahraga. Dari situ, Banyak atlet atlet pencak silat yang lahir dari
berbagai organisasi pencak silat yang ada di Madiun. Para atlet dan anggota yang tergabung
1
Harsoyo, “Himpunan kertas kerja sarasehan pencak silat 1984” www.silatindonesia.com di akses pada 28 Juni
2021
dalam pencak silat selain di berikan materi jurus bela diri, mereka juga di bekali dengan budi
pekerti dan norma norma kesopanan khas orang orang timur terkhusus Indonesia. Selain itu, ada
beberapa pencak silat yang mengajarkan kepada anggotanya ilmu ilmu kerohanian/kanuragan
yang sengaja di berikan untuk membantu sesama seperti mengobati orang sakit, menyembuhkan
orang kesurupan, dan praktisnya di gunakan sebagai penjagaan diri dari kekuatan kekuatan di
luar nalar yang memungkinkan untuk menyerang secara tiba tiba.
Zaman ke zaman perkembangan pencak silat semakin pesat dan semakin bertambah pula
massa nya. hal tersebut salah satunya di latarbelakangi oleh banyak nya atlet pencak silat yang
mampu unjuk gigi di kancah internasional seperti misalnya pada perhelatan Sea gemaes, Asian
games, dan Olimpiade. Sehingga banyak orang antusias menunjukkan dukungannya kepada atlet,
dan bentuk euforia yang di lakukan salah satu nya adalah dengan bergabung bersama perguruan
perguruan silat yang sama dengan atlet tersebut. Nama nama seperti Gunawan Sutrisno Putra,
Rio Tirto, dan Sunoto misalnya, mereka bertiga merupakan atlet MMA yang dewasa ini menjadi
tontonan favorit semua kalangan layaknya film action. Sebelum mereka menjadi petarung di
gelanggang MMA, terlebih dahulu mereka di didik bersama dalam satu perguruan bernama IKS.
PI Kera Sakti.
IKS. PI Kera Sakti merupakan salah satu perguruan pencak silat yang cukup unik. Di sebut
demikian karena perguruan ini mampu menyatukan dua budaya yang berbeda di dalam satu
wadah yang sama yakni pencak silat. IKS. PI kera sakti cukup di kenal masyarakat terutama
yang berada di karisidenan Madiun dan sekitarnya. Cukup mudah untuk mengenali ciri ciri dari
perguruan ini, yakni mempunyai seragam berwarna hitam dengan sedikit kombinasi putih pada
kerah dan kancing serta mempunyai lambang seekor Kera dengan bayangan manusia di
belakangnya yang keseluruhannya kental dengan nuansa tradisi China/Tionghoa.
Selain itu, IKS. PI juga di kenal dengan perguruan silat yang di dalamnya di ajarkan ilmu
tentang kerohanian/kanuragan bagi setiap anggota nya. Dalam peraturan yang di buat oleh dewan
guru IKS.PI kera sakti, bahwa pengesahan menjadi anggota/warga di laksanakan setahun 3 kali.
Pengesahan ini adalah sebagai simbolik bahwa siswa yang telah menempuh latihan dengan kurun
waktu yang sudah di tentukan akan resmi menjadi anggota/warga IKS.PI Kera Sakti sekaligus
juga sebagai sarana mediasi untuk memasukkan ilmu kerohanian tersebut langsung dari ketua
umum pusat kepada para siswa.
2. Profil Pendiri, Sejarah singkat, dan perkembangan IKS.PI Kera Sakti
Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia atau di singkat IKS.PI berdiri pada tanggal 15
Januari 1980 ketika bapak R. Totong Kiemdarto selaku guru besar sekaligus pendiri IKS.PI
mendeklarasikan perguruan ini di kediamannya jalan merpati nomor 45 Madiun Jawa Timur.
Totong Kiemdarto merupakan seorang Jawa tulen yang lahir dari keluarga sederhana. Sejak kecil
ia di asuh oleh saudara nya yang notabende ber etnis Tionghoa dengan hidup yang
berkecukupan. Nama totong adalah sumbangan dari saudara yang mengasuhnya sedari kecil
sedangkan Kiemdarto adalah nama yang di titipkan dari orang tua kandungnya untuk di selipkan
dalam penamaan lengkap. 2
Layaknya anaka muda pada umumnya, Totong Kiemdarto semasa muda sangat suka
berkelana, hanya saja perkelanaan nya atas dasar penasaran akan ilmu ilmu beladiri dan
kerohanian. Gus Maksum (pendiri Pagar Nusa) menyebutkan bahwa bapak Totong adalah teman
dekatnya, tidak jarang beliau sering berkunjung ke pondok pesantren Lirboyo Kediri untuk
sekedar sowan dan bertemu dengan Gus Maksum. Selain Gus Maksum, masih banyak Kyai Kyai
yang di datangi oleh Bapak Totong. Kegandrungannya dalam ilmu kebatinan tidak hanya sampai
di situ, setelah ia merasa cukup dengan apa yang di dapat dalam perkelanaannya, kemudian ia
lanjut mempelajari senam Yoga, pencak silat dari berbagai aliran, serta kungfu.
Bapak Totong Kiemdarto mendirikan IKS.PI mula mula adalah murni aliran kungfu.
Namun karena situasi dan kondisi rezim pada waktu itu sedikit menaruh sentimen pada yang
berbau China dan Tionghoa, beliau akhirnya menambahkan jurus jurus pencak silat di dalamnya
dengan tidak meninggalkan jurus jurus kungfu. Selang 2 tahun setelah IKS.PI berdiri, kemudian
perguruan ini di masukkan dalam daftar Ikatan Pencak Silat Indonesia sehingga IKS.PI secara
legalitas resmi berdiri sebagai anggota perhimpunan IPSI.
IKS.PI yang pada awalnya hanya berkembang di daerah Madiun, lambat laun namanya
terdengar hingga ke karesidenan Madiun. perkembangannya sangat pesat sehingga orang yang
ingin belajar berbondong bondong menuju kediaman bapak Totong. Melihat kejadian tersebut,
bapak Totong kemudian memerintahkan beberapa murid kinasihnya untuk membuka tempat
latihan di tempatnya masing masing sehingga latihan IKS.PI tidak hanya berpusat pada
kediaman bapak Totong Kiemdarto. dari situ lah IKS.PI berkembang pesat hingga sekarang
tersebar di seluruh persada Nusantara bahkan mancanegara. Tidak sedikit pula dari anggota
IKS.PI yang berpestasi di bidang atlet pencak silat.
2
Ah. Havidh Mawardi, ”perilaku menyimpang anggota IKS.PI Kera Sakti dalam konteks etika Nicomachea
Aristoteles (studi kasus desa pucangro, kecamatan kalitengah, kabupaten Lamongan), Skripsi, 2018.
3. IKS.PI Kera Sakti Sebagai Simbol pluralitas Agama dan Budaya
Manusia hidup senantiasai di liputi dengan salah dan benar. Namun kesalahan dan
kebenaran adalah sesuatu yang tidak bisa untuk di samakan dalam diri setiap manusia begitu juga
dengan perbedaan. Pluralisme berasal dari kata plural yang berarti banyak atau bentuk kata yang
di gunakan untuk menunjukkan lebih dari satu, sedangkan pluralisme dalam kasanah filsafat
3
adalah pandangan yang melihat dunia terdiri dari banyak makhluk. secara terminologis,
pluralisme mempunyai arti suatu pandangan atau paham yang memiliki prinsip bahwa
keanekaragaman itu jangan menghalangi untuk bisa hidup berdampingan secara damai dalam
satu masyarakat yang sama.4
Dalam setiap perbedaan manusia sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak bisa hidup
berdampingan, termasuk dalam aktivitas manusia setiap hari nya yang sebenarnya penuh dengan
konflik dan perbedaan apabila di kaji lebih mendalam. Pluralisme sebagai bentuk pemahaman
modernisasi yang bertujuan menciptakan komunikasi untuk menjembatani jurang ketidaktahuan
dan kesalahpahaman timbal balik antara budaya dunia yang berbeda dan membiarkan mereka
5
bicara serta mengungkapkan pandangan mereka dalam bahasanya sendiri. perbedaan bisa
berupa warna kulit, ras, agama, budaya, bahasa, dll. Pada dasarnya memahami suatu perbedaan
adalah perbedaan itu sendiri, dan barangsiapa berhasil untuk memahami perbedaan tersebut
niscaya ia akan mengerti sikap yang akan di lakukannya.
Selain hidup dengan segudang perbedaan, manusia juga hidup di tengah tengah simbol.
Terlihat membingungkan memang, namun itu lah yang terjadi. Segala bentuk bahasa, suku,
agama semua itu adalah sebuah benang yang membetuk jaring simbolis. Benang dan jaring
tersebut tercipta karena pengalaman pengalaman manusia yang beragam yang kemudian
membentuk sebuah labirin labirin pada akhir nya nanti. Seluruh kemajuan dan pola berfikir
manusia yang semakin maju membuat jaring jaring ini semakin kuat. Seperti hal nya pluralitas,
simbol simbol yang ada di sekitar manusia juga perlu mendapatkan perhatian. Perhatian bukan di
maksudkan untuk sesuatu yang berlebihan, namun ke pekaan terhadap sesuatu yang ter
internalisasi kedalam tubuh manusia sehingga menghasilkan respon pada akhirnya nanti.
Bagaimana jadinya apabila dalam satu komunitas/perkumpulan terdapat berbagai macam
suku, agama, ras, etnis dan budaya yang berbeda? Hal tersebut tergambar salah satu nya dalam

3
Abd A’la, “Nilai Nilai Pluralisme Dalam Islam”, (Bandung:Nuansa 2005), hlm 68 ...
4
Mundir, Yusuf, “Islam dan Budaya Lokal”, (Yogyakarta: pokja akademik UIN Sunan Kalijaga, 2004) hlm 30...
5
Sudiarjo, Dialog Intra Religious, (Yogyakarta: Kanisus,1994), hlm. 33.
perguruan IKS.PI Kera Sakti. Dalam AD/ART yang sudah di sepakati, IKS.PI terbuka untuk
semua golongan maupun kalangan. Hal tersebut memberikan pesan tersurat kepada siapapun
bahwa tidak ada pembedaan dari segi manapun untuk menjadi anggota, hanya ada minimal umur
kemudian kesiapan untuk di sumpah.
IKS.PI Kera Sakti sebagai simbol, menampung begitu banyak perbedaan di dalamnya.
Mulai dari budaya China di kombinasikan dengan Jawa, kemudian ritual ritual khsus yang dapat
di lakukan secara universal oleh semua agama. Hal tersebut berjalan puluhan tahun tanpa ada
gejolak gejolak perpecahan dan intoleransi. Ada satu rangkaian kegiatan yang menggambarkan
sebuah pluralitas sejati ketika siswa di sahkan menjadi anggota. Mereka di satukan dalam sebuah
ritual rtual khusus dengan menyebut Tuhannya masing masing. kegiatan tersebutlah yang
kemudian menjembatani seseorang untuk menuju kepada realitas yang sakral. Realitas yang
sakral ini dapat di pahamai baik sebagai kekuatan, energi, roh, setan, malaikat, sebagai tuhan
(personal), sebagai Tuhan (impersonal), ataupun realitas tertinggi (nirvana). 6
Nuansa Agama, kepercayaan, magis sangat kental dalam ajaran IKS.PI Kera Sakti. Dalam
beberapa kesempatan, warga warga dari IKS.PI Kera Sakti di beri kesempatan untuk unjuk
kemampuan semacam debus, di sana mereka memakan kaca, memecahkan batako dengan
kepala, mampu menngantung tubuh di bawah neon, dan kebal senjata tajam. Setelah ada
beberapa orang bertanya bagaiamana bisa kemampuan di luar nalar tersebut di dapatkan, mereka
menjawab ada do’a do’a khusus yang di baca ketika itu dan yang di amalkan rutin dalam waktu
waktu tertentu, serta yang paling penting adalah percaya kepada Tuhan.
Dalam khasanah Studi agama agama, fenomena tersebut termasuk dalam klasifikasi
Animisme dan magis oleh E.B. Taylor dan J.G.Frazer. Namun yang menjadi pusat perhatian
adalah, orang berkumpul dalam suatu komunitas berupa perguruan silat dengan latar belakang
suku, agama, ras, etnis, tradisi yang berbeda dengan tidak ada yang di pertentangkan secara dari
sudut pandang mana pun. Hal hal semacam itu yang akan mengubah kita, tidak hanya mengubah
jawaban jawaban kita tetapi juga pertanyaan pertanyaan kita. Tidak hanya memahami diri kita
dan dunia, tetapi juga pemaknaan kita terhadap realitas mutlak tersebut.

IKS.PI Kera Sakti mempunya daya tarik tersendiri, itulah mengapa dengan umurnya yang
relatif masih muda, sudah berhasil menaruh perhatian lebih di tengah masyarakat terutama dalam

6
Hans Kung, “Jalan Dialog” (Yogyakarta:Mizan,2006) hlm,13 ..
bidang bela diri pencak silat. Konteks sosio kultural terkhusus di daerah karesidenan Madiun
juga berpengaruh dalam perkembangan perguruan ini. Perguruan ini sebagian besar anggota nya
adalah remaja. Ikut serta tergabung dalam sebuah perguruan pencak silat bagi orang orang
Madiun dan sekitarnya merupakan livestyle/trend tersendiri. Terlebih apabila perguruan tersebut
mempunyai nama yang sudah besar dan eksistensi nya besar pula. Tren trend seperti kanuragan
dan sejenisnya itu masih sangat relevan di remaja sekitaran Madiun. Tidak jarang juga mereka
ingin bergabung karena menginginkan satu dua hal. Namun tidak sedikit juga mereka yang
bergabung dengan benar benar niatan untuk melestarikan budaya leluhur dan sekaligus menjadi
pelopor pluralitas di Indonesia.

4. Kesimpulan
IKS.PI Kera Sakti berdiri atas gagasan seorang guru besar bernama Raden Totong
Kiemdarto yang lahir di Madiun pada tanggal 20 Oktober tahun 1953. Beliau berkelana mencari
wawasan tentang bela diri dan ilmu kebatinan. Perguruan yang di dirikannya dulu kini
mempunya banyak massa yang terdiri dari berbagai macam kalangan. Perguruan IKS.PI kera
sakti dalam peraturannya tidak di atur mengenai apa agama, jenis kelamin, ras, suku dll, hanya
terdapat batasan minimal umur untuk dapat bergabung menjadi anggota. Ajaran ajaran dalam
IKS.PI Kera Sakti berisi bela diri fisik dan kerohanian. Perguruan ini mempunyai lambang
seekor kera dengan bayang bayang manusia di belakanya dan di dominasi warna merah. Pendiri
perguruan IKS.PI Kera Sakti memadukan antara dua tradisi budaya yakni jawa dengan
China/Tionghoa.

DAFTAR PUSTAKA
Ah. Havidh Mawardi, (2018), Skripsi, ”perilaku menyimpang anggota IKS.PI Kera Sakti dalam
konteks etika Nicomachea Aristoteles (studi kasus desa pucangro,
kecamatan kalitengah, kabupaten Lamongan),
Abd A’la, (2005)“Nilai Nilai Pluralisme Dalam Islam”, (Bandung:Nuansa)
Mundir, Yusuf, (2004), “Islam dan Budaya Lokal”, (Yogyakarta: pokja akademik UIN Sunan
Kalijaga)
Sudiarjo, (1994), Dialog Intra Religious, (Yogyakarta: Kanisus,)
Hans Kung, (2006), “Jalan Dialog” (Yogyakarta:Mizan)

Harsoyo, “Himpunan kertas kerja sarasehan pencak silat 1984” www.silatindonesia.com di


akses pada 28 Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai