Anda di halaman 1dari 5

SOSIOLOGI OLAHRAGA

HAL YANG TABU DAN TIDAK TABU PADA SUKU PUJAKESUMA


DALAM BIDANG OLAHRAGA

Disusun Oleh :

Nama : 1.Khairi Hilmi Syauqi


2.Gilang Ramadhan
3.Deni Kurniawan
4.Dipa Febrianda Utama
5.Halia Oktavia
6.Mhd.Irfan
7.Mhd.Elza
8.Surya Krisnadi
Dosen Pengampu : Dr.Nimrot Manalu M.Kes

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


TAHUN 2023/2024
Ada berbagai cara untuk menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan mental, salah
satunya dengan berolahraga. Terdapat beberapa jenis olahraga yang lebih disukai oleh
banyak orang di Indonesia.

Indonesia memiliki 34 Provinsi yang tersebar dari seluruh pelosok negeri Indonesia.
Setiap provinsi daerah memiliki olahraga tradisional yang sudah sejak zaman dahulu
dilakukan dan turuntemurun pada generasi berikutnya. Sumatera Barat merupakan
provinsi yang memiliki olahraga tradisional yang cukup terkenal dan banyak dikenal
oleh masyarakat luas. Olahraga tradisional merupakan aktivitas terapan nilai-nilai
budaya dalam khasanah kearifan lokal masyarakat Indonesia. Banyak hal dalam
olahraga tradisional yang mengantung nilai-nilai budaya dan kearifan lokal pada suatu
daerah tertentu. Olahraga tradisional merupakan suatu aktivitas rutinitas para nenek
moyang dalam memenuhi kebutuhan hidup yang harus dipenuhi serta mengaplikasikan
nilai kearifan lokal pada daerahnya. Sejatinya olahraga tradisional merupakan aset
warisan nenek moyang yang diturunkan pada generasi berikutnya. Dalam olahraga
tradisional memiliki banyak nilai-nilai religius, nilai-nilai sosial, nilainilai fisik yang sangat
bermanfaat bagi perkembangan karakteristik anak. Dengan melakukan olahraga
tradisional selain mendapatkan manfaat bagi tubuh sekaligus upaya melestarikan
budaya olahraga masyarakat Indonesia.

Walet Puti yang merupakan singkatan dari warisan leluhur tunggal pusaka tradisional
Indonesia dibentuk oleh alm. Bapak Sofyan Ratta yang merupakan Maha Guru
Perguruan Silat Walet Puti pada tanggal 16 Agustus 1970 di Kisaran Kabupaten
Asahan.

a. Olahraga Tradisional Walet Putih

Olahraga tradisional merupakan aktivitas gerak generasi muda dalam mengisi waktu
luang dan juga sebagai dasar bagi masyarakat untuk membela diri. Olahraga beladiri
silat merupakan olahraga asli Indonesia, Dalam masa beberapa tahun, perkembangan
Perguruan Silat Walet Puti terus berjalan dengan penuh suka dan duka. MAHAGURU
dan murid-muridnya serta beberapa sahabat, saling bahu membahu untuk meneruskan
dan mengembangkan perguruan silat ini dalam arti yang seluas-luasnya, hal ini dapat
dilihat hasilnya dengan dibukanya cabang-cabang di luar Padepokan Perguruan Silat
Walet Puti yang berkedudukan di Sidomukti Kisaran kabupaten Asahan Sumatera
Utara.
Perguruan Walet Putih adalah sebuah organisasi atau komunitas yang memiliki
sejumlah tradisi, adat, dan aturan yang harus diikuti oleh anggotanya. Beberapa hal
yang dianggap tabu atau tidak pantas dalam perguruan Walet Putih antara lain:

 Melakukan tindakan yang merugikan atau mencemarkan nama baik perguruan


Walet Putih.
 Melakukan tindakan kekerasan atau merugikan orang lain di luar perguruan Walet
Putih.
 Mengungkapkan rahasia perguruan atau membeberkan informasi tentang
anggota perguruan tanpa izin.
 Melakukan pengkhianatan terhadap perguruan atau anggota perguruan Walet
Putih.
 Tidak menghormati atau mengikuti aturan dan tradisi yang ditetapkan oleh
perguruan.
 Sebaliknya, hal-hal yang dianggap pantas atau dianjurkan dalam perguruan Walet
Putih antara lain:

Menghormati dan menghargai sesama anggota perguruan Walet Putih.


Menjaga persatuan dan kesatuan dalam perguruan.
Mengikuti aturan dan tradisi perguruan dengan tulus dan ikhlas.
Mengembangkan kemampuan diri dan belajar dari para guru atau senior di
perguruan.
Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh untuk mendukung praktik beladiri atau
ilmu yang diajarkan dalam perguruan.
>TOTOK DARAH
WALET PUTIH  yang menggunakan sepasang stik dari bahan perak untuk merangsang titik-titik
saraf dan mengatasi penyumbatan-penyumbatan pembuluh darah serta telah disempurnakan
lagi dengan penyaluran energy metafisik yang dapat dilakukan secara jarak jauh dang telah
terbukti sangat efektif dalam penyembuhan berbagai penyakit.

Ilmu Totok Darah ini tidak ada kaitannya sedikitpun dengan totok darah dari negeri Cina yang
dikenal dengan nama Jurus Utara Selatan, maupun Ilmu Pengobatan negeri lainnya, tetapi Ilmu
Pengobatan ini adalah berdiri sendiri, tunggal , tidak berteman dan tidak pula bertukar pikiran
kepada siapapun atau bangsa manapun. Asli Milik Indonesia.
B.KUDA LUMPING

Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda
tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun catatan
sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda
tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun catatan
sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Konon, tari kuda lumping merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat
jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi
penjajah Belanda. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping
menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan
Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini
mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan
Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda.
Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari kuda lumping merefleksikan
semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau
kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui
kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah
peperangan.
Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang
mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi
mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di
atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan
supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan
Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan
pasukan Belanda.
Di Jawa Timur, seni ini akrab dengan masyarakat di beberapa daerah, seperti
Malang, Nganjuk, Tulungagung, dan daerah-daerah lainnya. Tari ini biasanya
ditampilkan pada event-event tertentu, seperti menyambut tamu kehormatan,
dan sebagai ucapan syukur, atas hajat yang dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa.

Dalam pementasanya, tidak diperlukan suatu koreografi khusus, serta


perlengkapan peralatan gamelan seperti halnya Karawitan. Gamelan untuk
mengiringi tari kuda lumping cukup sederhana, hanya terdiri dari Kendang,
Kenong, Gong, dan Slompret, yaitu seruling dengan bunyi melengking. Sajak-
sajak yang dibawakan dalam mengiringi tarian, biasanya berisikan himbauan
agar manusia senantiasa melakukan perbuatan baik dan selalu ingat pada Sang
Pencipta.

Hal yang tabu dan tidak tabu saat Kuda Lumping :


Kegiatan ini harus diiringi mencium wajib hirup minyak aroma melati,dupa,dan
kemenyan karena ada hal gaib mengiringinya yang membuat itu kedalam hal
yang tabu karena jatuh kedalam hal musyrik.

Anda mungkin juga menyukai