Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN

DAN BELAJAR GERAK

NAMA: HALIA OCTAVIA

NIM: 6221111045

KLS: PJKR B 2022

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN


TEORI PERKEMBANGAN
MACAM-MACAM TEORI PERKEMBANGAN

1. TEORI KEMATANGAN (MATURATION THEORY)

MENURUT PENDAPAT AHLI:

- Menurut Monks

kematangan didefinisikan sebagai kesiapan individu dalam melaksanakan tugas-


tugas perkembangan tertentu dan kemampuan untuk berfungsi dalam tingkat
yang lebih tinggi sebagai hasil pertumbuhan.

- Menurut Abraham Maslow

kematangan adalah kemampuan efisiensi dalam menerima realistis, mempunyai


relasi yang baik dengan lingkungannya dan tidak takut pada hal-hal yang belum
pernah dialami.

- Menurut Chaplin

kematangan sosial merupakan suatu perkembangan seseorang mengenai


ketrampilan, adat kebiasaan yang khas dari kelompok.
- Menurut Hurlock

menyatakan bahwa seseorang memperlihatkan kematangan sosialnya dengan


menerima orang lain, sebagaimana adanya tidak mengecam atau mencoba
mengubah mereka sesuai dengan konsep dirinya sendiri. Kematangan sosialnya
juga ditunjukkan dalam wawasan sosialnya yang memungkinkan seseorang
menilai dan menyesuaikan diri dengan cepat terhadap orang yang berbeda dalam
berbagai situasi sosial.
- Menurut Doll

menyatakan kematangan seseorang itu terlihat dalam perilakunya. Perilaku-


perilaku tersebut menunjukkan kemampuan individu dalam mengurus dirinya
sendiri dan partisipasi dalam aktivitas-aktivitas yang akhirnya mengarah pada
kemandirian sebagaimana layaknya orang dewasa.

2.TEORI KEPERILAKUAN ( BEHAVIORAL THEORY)

- Menurut Berliner

Menyatakan bahwa menurut keperilakuan adalah perubahan tingkah laku sebagai


hasil dari pengalaman.Teori keperilakuan menekankan pada pengukuran, sebab
pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya
perubahan perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.

- Menurut Thorndike

Menurut Thorndike (1911), salah seorang pendiri aliran tingkah laku, teori
behavioristik dikaitkan dengan belajar adalah proses interaksi antara stimulus
(yang berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga berupa
pikiran, perasaan, dan gerakan). Jelasnya menurut Thorndike, perubahan tingkah
laku boleh berwujud sesuatu yang konkret (dapat diamati), atau yang non-konkret
(tidak bisa diamati). Dalam implementasinya, siswa sekolah dasar mengalami
peningkatan kemampuan membaca dengan adanya interaksi siswa dengan media
belajar, dalam hal ini berupa media cerita bergambar. Belajar dengan
menggunakan media pembelajaran akan terbentuk proses penguasaan karena
adanya interaksi dalam belajar.

- Menurut Ivan Petrovich Pavlov


Classic Conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang
ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap hewan anjing, di mana
perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara
berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan. Dari contoh
tentang percobaan dengan hewan anjing bahwa dengan menerapkan strategi
Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara dengan mengganti
stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan
respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia
dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.

- Menurut John B. Watson

Stimulus dan respons harus berbentuk tingkah laku yang bisa diamati
(observable). Dengan kata lain, Watson mengabaikan berbagai perubahan mental
yang mungkin terjadi dalam belajar dan menganggapnya sebagai faktor yang tidak
perlu diketahui. Bukan berarti semua perubahan mental yang terjadi dalam benak
siswa tidak penting. Semua itu penting. Akan tetapi, faktor-faktor tersebut tidak
bisa menjelaskan apakah proses belajar sudah terjadi atau belum.

- Menurut Burrhus Frederic Skinner


Menurut Skinner, deskripsi antara stimulus dan respons untuk menjelaskan
parubahan tingkah laku (dalam hubungannya dengan lingkungan) menurut versi
Watson tersebut adalah deskripsi yang tidak lengkap. Respons yang diberikan
oleh siswa tidaklah sesederhana itu, sebab pada dasarnya setiap stimulus yang
diberikan berinteraksi satu dengan lainnya, dan interaksi ini akhirnya
mempengaruhi respons yang dihasilkan. Sedangkan respons yang diberikan juga
menghasilkan berbagai konsekuensi, yang pada gilirannya akan mempengaruhi
tingkah laku siswa.

3. TEORI KOGNITIF (COGNITIVE THEORY)

- Menurut Williams dan Susanto

adalah bagaimana seseorang dalam memecahkan sebuah masalah dilihat dari


cara seseorang itu bertingkah laku, bertindak dan cepat atau lambatnya.
- Menurut Neisser

Menurut Neisser teori kognitif itu hanya bicara tentang tiga konsep yaitu
perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Jadi kognitif adalah
bagaimana perolehan, penataan dan penggunaan pengetahuan.

- Menurut Gagne

Menurut Gagne kognitif merupakan proses internalisasi ilmu pengetahuan yang


terjadi pada susunan saraf pusat ketika seseorang berfikir memahami sesuatu.

- Menurut Drever

Drever berpendapat bahwa kognitif istilah yang dipakai untuk memahami sebuah
metode pembelajaran. Metode pemahaman, yakni persepsi, penilaian, penalaran,
imajinasi, dan penangkapan makna adalah sepaket dengan kognitif.

- Menurut Piaget

Menurut Piaget adalah kegiatan seorang anak bagaimana ia beradaptasi dan


menginterpretasikan obyek serta kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar dirinya.

Anda mungkin juga menyukai