Anda di halaman 1dari 9

Tugas Dasar-Dasar Pemahaman Tingkah Laku

KONSEP PEMAHAMAN TINGKAH LAKU


Dosen : Drs. Muhammad Anas, M. Si.

Oleh :
AULIA WASILAH FATHONAH SALIM
A. MUHAMMAD NURTAQWIM
ARESTA DWI MAHAYANI
FIRDHA SUCI MARDHATILLAH
DEWI MARLINA
FARHA AULIYA AUS

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KONSEP PEMAHAMAN TINGKAH LAKU
1. Pentingnya BK memahami Tingkah Laku
Guru bimbingan dan konseling atau yang sering kita sebut sebagai BK merupakan
unsur yang sangat penting dalam sistem pendidikan. Bimbingan dan konseling sendiri
berasal dari kata bimbingan penyuluhan (BP) atau di amerika di sebut school counselor.
Mereka memiliki berbagai macam tugas yang penting dalam pembentukan karakter siswa
mulai dari kepribadian, bakat,dan keinginan dari siswa tersebut.
Oleh karena itu penting bagi seorang guru BK untuk dapat dekat dengan siswa
atau peserta didiknya, namun tak dapat dipungkiri bahwa kedudukan guru BK cenderung
ditakuti oleh para siswa, guru BK dilihat sebagai seorang yang menakutkan, galak, dan
justru dijauhi oleh siswa. Mengapa demikian?
- Seorang guru BK cenderung lebih berurusan dengan anak-anak yang bermasalah dan
melakukan pelanggaran terhadap peraturan sekolah. Tidak dapat dipungkiri lagi
bahwa yang sering datang dan menjadi tamu dari guru.
- BK adalah siswa-siswa yang bermasalah sehingga jika ada kabar seorang siswa yang
masuk ke ruang BK akan menjadi masalah.
- Cara bersikap guru BK dalam sehari-hari yang kita tahu selama ini kebanyakan
cenderung bersikap terlalu formal dalam lingkungan sekolah sehingga para siswa
tidak berani untuk berhadapan atau bahkan hanya untuk mengucapkan salam saat
bertemu. Padahal seharusnya guru BK haruslah bersikap ramah,mudah bergaul
dengan siswa. Dengan begitu akan lebih mudah untuk melakukan pendekatan dengan
siswa.
Pandangan terebut harus dihapuskan dari mindset siswa, bagaimana cara
melakukannya? Alasan BK perlu memahami tingkah laku karena :
- Guru BK menjadi teladan bagi siswanya adalah hal utama yang bisa dilakukan
dimana seorang siswa bisa meniru sikap dan tingkah laku guru BK sebagai penutan
dalam kehidupan baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah.
- Seorang guru BK juga harus mampu memahami dan melakukan pendekatan dengan
siswanya dengan tujuan mendapatkan hati mereka. Maksudnya adalah agar tercipta
hubungan yang alamiah antar siswa dan guru.
- Bimbingan dan konseling merupakan bagian dari personal work, yaitu pelayanan
khusus terhadap para siswa di sekolah. Personal work ini meliputi penyediaan
fasilitas termasuk tawaran bantuan tenaga ahli dalam menghadapi maslaha pribadi
serta penyelesaiannya. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan
dapat membantu siswa dalam menjaga kesehatan mentalnya.

Bimbingan dan Konseling (BK) seringkali dianggap oleh siswa hanya sebagai
salah satu mata pelajaran yang diadakan sekali seminggu. Guru BK selalu menjadi
momok yang menakutkan sehingga mereka enggan mengikuti pelajaran BK. Mengikuti
pelajaran saja enggan apalagi melakukan konseling di ruangan BK. Siswa menganggap
bahwa fasilitas tentang BK seperti ruangan khusus dan konselor hanya digunakan untuk
menindak siswa yang melakukan pelaggaran aturan sekolah.
Disinilah sebabnya perlunya BK memahami Tingkah Laku. Jika hal-hal yang
telah disebutkan tersebut dapat dilakukan maka dapat dipastikan bahwa mindset guru BK
menakutkan dapat hilang dari pandangan siswa.

2. Definisi Tingkah Laku (menurut para ahli secara umum)


Tingkah laku manusia ialah sekumpulan tingkah laku yang ditonjolkan
oleh manusia dan dipengaruhi oleh budaya, sikap, emosi, nilai, etika, autoriti, hubung
baik, hipnosis, pujukan, paksaan, dan/atau genetik. Ia merupakan salah satu faktor yang
penting dalam masyarakat manusia. Menurut sudut pandangan humanisme, setiap
manusia mempunyai tingkah laku yang berbeda. Tingkah laku manusia dikaji
dalam disiplin akademik seperti psikologi, kerja sosial, sosiologi, ekonomi,
dan antropologi.
Dari sudut biologis tingkah laku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organism
yang bersangkutan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. tingkah
laku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri. Secara oprasional tingkah laku
dapat diartikan suatu respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar
subjek tersebut.
Ensiklopedi Amerika mendefinisikan tingkah laku adalah sebagai suatu aksi
reaksi organism terhadap lingkungan. Tingkah laku baru terjadi apabila ada sesuatu yang
diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan.
Menurut Ribert Kwick tingkah laku adalah tindakan atau prilaku suatu organism
yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. Sedangkan menurut Drs. Sunaryo
M.Kes tingkah laku adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respon serta
dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.
Tingkah Laku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap
lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi dua, yakni bentuk pasif
(tanpa tindakan nyata atau konkrit), dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit),
Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan
bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus
terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini
disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
Menurut Heri Purwanto, perilaku adalah pandangan-pandangan atau perasaan
yang disertai kecendrungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi.
Menurut Petty Cocopio, perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat manusia
terhadap dirinya sendiri, obyek atau issue.
Menurut Chief, Bogardus, Lapierre, Mead dan Gordon Allpoert, menurut
kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap
suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang
dimaksudkan merupakan kecendrungan yang potensial untuk bereaksi dengan cara
tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya
respon.
Menurut Louis Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood, menurut
mereka perilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti sikap
seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable)
maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek
tersebut.
Menurut Elton Mayo, Studi Hawthorne di Western Electric Company, Chicago
pada tahun 1927-1932 merupakan awal munculnya studi perilaku dalam organisasi Mayo
seorang psikolog bersama Fritz Roetthlisberger dari Harvard University memandu
penelitian tentang rancang ulang pekerjaan, perubahan panjang hari kerja dan waktu kerja
dalam seminggu, pengenalan waktu istirahat, dan rencana upah individu dibandingkan
dengan upah kelompok.
Menurut Reward dan Reinforcement, menurut pendapat mereka tingkah laku
seseorang senantiasa didasarkan pada kondisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan
seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan memperoleh insight untuk pemecahan
masalah.
Menurut Chester Barnard, Barnard dalam karyanya The Functions of The
Executive menekankan agar organisasi dan individu dapat berhasil, organisasi atau
individu tersebut harus mengembangkan kerja sama. Barnard menekankan pentingnya
pengakuan terhadap adanya organisasi formal, Barnard merupakan orang pertama yang
memperlakukan organisasi sebagai suatu system.
Menurut Parker Follet, keduanya memfokuskan studinya pada hubungan antara
atasan dan bawahan, Follet meletakkan kelompok diatas individu. Melalui kelompok
kemampuan individu dapat dimaksimalkan, organisasi ditentukan oleh kerjasama atasan
dengan bawahan dengan meningkatkan partisipasi, komunikasi, kooordinasi, dan
pembagian wewenang.
Menurut Frederick Herzberg, sama halnya seperti Maslow, Herzbeg dalam
studinya juga mengembangkan konsep-konsep motivasi yang mana merupakan penentu
utama munculnya motivasi yaitu kondisi tempat kerja, upah kualitas pengawasan dan
pengakuan, promosi dan peningkatan profesionalisme.

3. Ilmu-ilmu tentang Tingkah Laku


Psikologi adalah segala yang berkaitan dengan manusia. Pikiran, perasaan,
mental, dan tingkah lakunya. Menurut para ahli, psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia. Praktis psikologi adalah memahami segala alasan dari tingkah laku
manusia. Tak heran jika psikologi pasti berkaitan dengan mental dan pikiran. Mental dan
pikiran inilah yang nantinya bisa membentuk kesejahteraan atau kehancuran bagi
manusia. Bidang kesehatan menyebut psikologi kesehatan sebagai solusi berbagai
masalah psikologi. Mulai dari masalah psikis, mental, depresi, stres, frustasi, dan masih
banyak lagi.
Secara garis besar, psikologi mencakup area keilmuan berikut ini :
Hewan dan manusia, Banyak orang yang menyangka bahwa psikologi hanya
mempelajari manusia, tetapi dalam percobaan tentang proses-proses dalam diri ini, hewan
juga banyak dilibatkan terutama ketika menghadapi masalah etika tentang objek
penelitian yang melibatkan manusia, misalnya ketika menguji-coba sebuah zat percobaan
di otak yang belum pernah diketahui hasilnya. Maka dalam hal ini hewan-hewan
dianggap pengganti yang lebih berterima secara moral daripada menggunakan objek
manusia.
Keturunan atau lingkungan, Di sepanjang sejarah psikologi selalu ada
pertentangan akan mana yang lebih berperan, apakah faktor keturunan atau faktor
lingkungan. Faktor keturunan merujuk pada apa yang diwariskan secara turun-temurun
secara genetis, dari generasi ke generasi. Sementara faktor lingkungan merujuk pada apa
yang terjadi di sepanjang hidup termasuk pengetahuan, pengalaman hidup, trauma, atau
luka yang diperoleh fisik misalnya karena kecelakaan lalu-lintas. Walaupun banyak
penelitian membuktikan bahwa kedua faktor ini berpengaruh, baik secara sendiri-sendiri
maupun dengan cara saling berinteraksi, namun kesimpulan ini tidak cukup untuk
menghentikan dilakukannya penelitian-penelitian lainnya yang hasilnya mengarah pada
memperkuat atau memperlemah kesimpulan ini.
Alam sadar dan alam bawah sadar, Sebuah perilaku banyak dipengaruhi
oleh kesadaran atau alam sadar kita, tetapi ada banyak konsep psikologi yang
berpendapat bahwa alam bawah sadar yaitu sebuah ranah diri manusia yang terletak di
bawah pengetahuan kesadaran diri mempengaruhi latar/motif tindakan dan respon
seseorang.
Normal dan tidak normal, Kadar penderitaan (distress) dan
keterbatasan/ketidakmampuan (dysfunction) dijadikan ukuran untuk menentukan apakah
pikiran dan perilaku seseorang itu termasuk kategori normal atau tidak normal. Ukuran-
ukuran tentang kadar keselarasan dengan lingkungan atau apakah menyimpang dari
norma (deviant), ketidakteraturan/ ketidakterkelolaan/ ketidakterkendalian (disruptive),
atau bahaya dan kerusakan yang ditimbulkannya (dangerousness) terhadap individu atau
masyarakat juga dijadikan tolok ukur untuk menentukannya.
Rentang usia, Karena faktor lingkungan atau faktor perjalanan hidup di atas
banyak berpengaruh kepada pembentukan diri pada manusia, maka psikologi mengkaji
keseluruhan perjalanan hidup manusia, namun ada banyak penelitian psikologi
yang hanya mengkaji rentang usia tertentu saja, misalnya mengenai masa pra-sakit pada
gangguan skizofrenia yang sangat banyak terjadi di usia remaja akhir dan dewasa awal.
(Skizofrenia adalah semacam gangguan halusinasi yang dialami dalam jangka waktu
yang lama).

Jenis-jenis Terapi Psikologi bisa berupa :


Seni
Dalam terapi seni, orang didorong untuk mengekspresikan diri secara kreatif dalam
bentuk menggambar, melukis, membuat kolase, memahat dan media lainnya. Selama sesi
terapi seni, yang sering digunakan untuk anak-anak asien dan terapis akan membuat
karya seni untuk dibuat. Terapis akan sering mengamati (tanpa penilaian) orang yang ia
ciptakan. Setelah seni selesai, ahli terapi seni akan menganalisis warna, tekstur, dll, untuk
nada emosional.
Psikoedukasi
Psikoedukasi mengacu pada proses memberikan pendidikan dan informasi kepada
mereka yang mencari atau menerima layanan kesehatan mental. Psikoedukasi dapat
berupa beberapa bentuk, termasuk kelas formal, kelompok pendukung atau terapis yang
menjelaskan kepada pasien bagaimana masalah kesehatan mental mereka dapat
mempengaruhi kehidupan mereka.
Perilaku Kognitif
Terapi perilaku kognitif adalah jenis perawatan psikoterapi yang membantu pasien
memahami pikiran dan perasaan yang memengaruhi perilaku. Terapi ini umumnya
digunakan untuk mengobati berbagai gangguan, termasuk fobia, kecanduan, depresi, dan
kecemasan.
Keluarga
Terapi ini dikenal sebagai konseling pernikahan atau konseling keluarga. Anda akan
mempelajari perilaku anggota keluarga serta melihat bagaimana pengaruhnya terhadap
hubungan, baik itu dengan anggota keluarga lain atau secara keseluruhan. Terapi ini
dinilai efektif untuk mengatasi konflik antar pasangan ataupun dengan anggota keluarga
yang lain.
Interpersonal
Psikoterapi interpersonal biasanya digunakan untuk mengobati gangguan suasana hati,
dengan tujuan utama adalah untuk meningkatkan hubungan seseorang dan interaksi sosial
untuk membantu mengurangi tekanan yang dialami.
Psikodinamik
Terapi psikodinamik adalah bentuk tradisional terapi kesehatan mental yang
menggunakan percakapan mendalam yang membahas dunia eksternal pasien. Ini
digunakan terutama dengan mereka yang berurusan dengan depresi, tetapi juga dapat
bekerja untuk orang yang berurusan dengan kecanduan, gangguan kecemasan sosial dan
gangguan makan. Dalam terapi psikodinamik, orang-orang didesak untuk berbicara
tentang apa saja dan segala sesuatu yang muncul di benak mereka, dengan tujuan
keseluruhan menempatkan gejala negatif ke dalam remisi dan meningkatkan harga diri
individu.
Hipnoterapi
Hipnoterapi sering digunakan bersama dengan bentuk lain dari terapi kesehatan mental
dan biasanya digunakan untuk membantu seseorang menangani perilaku tertentu, seperti
merokok, susah tidur, fobia, dan disfungsi seksual. Hipnoterapi bekerja dengan cara
menghambat bagian otak. Dalam sesi hipnoterapi yang khas, seseorang menutup mata
mereka dan dibantu untuk rileks. Penghipnotis kemudian memberikan saran dan
membimbing imajinasi orang tersebut. Hipnosis juga dapat mengurangi stres dan
kecemasan dengan mengaktifkan respons relaksasi sistem saraf parasimpatis.
4. Cabang-cabang dari Tingkah Laku
Orang yang menekuni psikologi, atau yang biasa disebut psikolog, mempelajari
kejiwaan manusia melalui pengamatan terhadap tingkah laku mereka. Pengamatan ini
didasarkan atas anggapan bahwa tingkah laku manusia (atau hewan) mencerminkan
kondisi kejiwaannya, dan juga memiliki hasil yang Lebih baik atas proses observasi,
pencatatan, dan pengukurannya. Pengamatan perilaku ini juga meliputi Latar Belakang,
imajinasi, fantasi, contoh, proses, dan sebagainya, yang Kesemuanya menjadi penyebab
timbulnya tingkah laku tersebut. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, ilmu
psikologi dibagi menjadi beberapa cabang. Pembagian ini terjadi dengan tujuan agar
dicapainya pemahaman yang lebih baik ketika psikologi dipelajari dan diterapkan dalam
cabang ilmu lain. Pembagian cabang-cabang ilmu psikologi secara rinci meliputi :
Psikologi abnormal (abnormal psychology). Cabang ilmu psikologi ini menggali lebih
jauh tentang penyakit kejiwaan dan perilaku abnormal, seperti: depresi, OCD, perilaku
seks menyimpang dan perilaku menyendiri.
Biopsikologi (biopsychology). Cabang ilmu ini mempelajari tentang fungsi otak dan
syaraf dalam pengaruhnya terhadap perasaan dan perilaku. Biopsikologi menggabungkan
neuroscience dan ilmu dasar psikologi.
Psikologi klinis (clinical psychology). Fokus dari cabang itmu ini adalah penilaian dan
perawatan yang tepat terhadap penyakit mental dan perilaku abnormal.
Psikologi kognitif (cognitive psychology). Cabang ilmu ini terfokus pada persepsi dan
proses mental. Contohnya adalah: fokus pada "bagaimana orang berpikir dan memproses
pengalaman dan kejadian tertentu-termasuk di dalamnya adalah refleks dan dasar
kepercayaannya." Selain itu, di dalamnya juga termasuk "bagaimana mereka belajar,
menghafal, dan mengingat kembali sebuah informasi."
Psikologi komparatif (comparative psychology). Cabang itmu ini mempelajari tentang
perilaku hewan. Psikologi komparatif sangat berkaitan erat dengan ahli biologi, ekologi,
antropologi, dan genetika.
Psikologi konseling (counselling psychology). Dalam cabang ilmu ini, fokusnya adalah
penyediaan terapi intervensi kepada klien yang sedang berjuang dengan masalah mental,
sosial, dan perilaku. Psikologi konseling juga memperhatikan cara-cara hidup yang baik,
dengan tujuan agar orang mampu mencapai potensi maksimat mereka dalam hidupnya.
Psikologi perkembangan (developmental psychology). Cabang ilmu ini terfokus
terhadap perkembangan manusia semenjak lahir hingga mati. Perhatian juga difokuskan
terhadap hal-hal yang berubah, tetap, ataupun yang memburuk. Selain itu, fokusnya juga
termasuk perkembangan dan perubahan yang berkelanjutan, atau yang berkaitan dengan
umur dan tingkat hidup manusia. Fokus lain dari psikologi perkembangan juga tertuju
pada interaksi dari gen dan lingkungan.
Psikologi pendidikan (educational psychology). Cabang ilmu ini terfokus pada belajar,
mengingat, mempertunjukkan, dan mendapatkan ilmu. Psikologi pendidikan juga
termasuk efek-efek dari perbedaan individu, pelajar berbakat, dan ketidakmampuan
dalam belajar.
Psikologi eksperimental (experimental psychology). Walaupun psikologi menekankan
pada pentingnya metode ilmiah, namun pelaksanaan proses pendesainan, dan
pengimplementasian dari teknik-teknik ekperimental, dan menganalisa serta
menginterpretasi hasil merupakan tugas utama dari psikolog eksperimental. Psikolog ini
bekerja dalam ruang lingkup dan Tatar belakang yang luas, termasuk sekolah, kampus,
universitas, laboratorium, organisasi pemerintah, dan bisnis pribadi.
Psikologi forensik (forensic psychology). Psikologi dan hukum bersinggungan pada
cabang ilmu ini. lni merupakan cabang ilmu yang para psikolog (semisal psikolog klinis,
ahli syaraf, psikolog konseling, dan lain-lain) berbagi kepintaran profesionalnya dalam
kasus legal maupun
Psikologi kesehatan (health psychology). Cabang ilmu ini menganjurkan kesehatan
fisik, mental, dan emosional, termasuk strategi pencegahan dan pengobatan. Cabang ilmu
ini terfokus terhadap bagaimana orang berhadapan dengan stres, dan mengatasi dan
memulihkan diri dari penyakit.
Psikologi faktor manusia (human factors psychology). Cabang ilmu memayungi
berbagai kategori, yang meliputi ergonomi, keselamatan tempat kerja, kesalahan
manusia, desain produk, dan interaksi-interaksi antara mesin.
Psikologi organisasi-industri (industrial-organizational psychology). Cabang ilmu ini
melingkupi psikologi teoritis terhadap tempat kerja. Tujuan dari cabang ilmu ini adalah
peningkatan kepuasan, performa, produktivitas dan kesesuaian posisi dengan
keterampilan pekerja. Keterkaitannya yang lainnya juga termasuk dinamika grup, dan
perkembangan dari kemampuan memimpin.
Psikologi sosial (social psychology). Psikologi sosial merupakan asumsi dari apa yang
dipikirkan ketika mendengarkan kata psikologi. Cabang ilmu ini juga meliputi penelitian
terhadap tingkah laku grup, norma sosial, kecocokan, prasangka, perilaku
nonverbal/bahasa tubuh, dan perilaku kasar manusia.
Psikologi olahraga (sports psychology). Cabang ilmu ini menyelidiki tentang
bagaimana meningkatkan dan mempertahankan motivasi, faktor yang berperan dalam
puncak performa, dan bagaimana menjadi aktif dapat meningkatkan taraf hidup kita.

Namun begitu, terdapat juga gagasan tentang Cabang-cabang besar dalam ilmu
psikologi. Setidaknya ada lima cabang besar dalam itmu psikologi, yaitu:
a. Psikologi sosial
Psikologi sosial adalah cabang ilmu psikologi yang meneliti pengaruh sosial terhadap
peritaku manusia. Cabang ilmu psikologi memiliki 3 lingkup studi yaitu :
- Studi yang mempetajari tentang pengaruh sosial terhadap proses mental suatu
individu seperti studi tentang sifat (atribusi), motivasi dan juga persepsi.
- Studi yang mempelajari tentang proses-proses individual yang dilakukan bersama
atau dalam suatu kelompok seperti bahasa, perilaku meniru dan sikap sosial.
- Studi yang mempelajari suatu interaksi dalam kelompok seperti kepemimpinan,
kerja sama, persaingan dan konflik.
b. Psikologi perkembangan
Psikotogi perkembangan adalah suatu cabang ilmu psikologi yang mempelajari
proses perkembangan manusia dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi peritaku
seseorang sejak dia lahir hingga berusia lanjut. Cabang psikologi yang satu iii sangat
berkaitan dengan psikologi sosial dan psikologi (epribadian.
c. Psikotogi klinis
Psikologi klinis adalah cabang psikologi yang menerapkan csikologi untuk
memahami dan memulihkan kembali (keadaan psikologi seseorang ke dalam
psikologi normal serta mencegah terjadinya perilaku abnormal.
d. Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan yaitu suatu cabang psikologi yang mempelajari bagaimana
suatu individu dalam rinelakukan kegiatan belajar dan juga meninjau keefektifan
suatu cara pengajaran. Psikologi pendidikan sebenarnya merupakan perkembangan
dan pengabungan antara psikologi sosial dan psikologi perkembangan.
e. Psikologi industri dan organisasi
Psikologi industri adalah ilmu psikologi yang difokuskan tentang bagaimana
perkembangan, prediksi kinerja dan evaluasi kerja yang dilakukan seseorang.
Sedangkan psikologi organisasi adalah ilmu psikologi yang mempelajari bagaimana
sebuah organisasi dalam berinteraksi dan mempengaruhi para anggotanya.

Kesimpulan :
Psikologi dapat digunakan untuk menjadikan hidup manusia lebih baik dan lebih bahagia.
Manusia dapat memahami mengenai tingkah laku sesamanya dengan mempelajari psikologi.
Psikologi juga menjadi sarana dalam mengenal tingkah laku manusia sebagai upaya dari
penyesuaian diri dana bagaimana manusia berhubungan dengan orang lain. Mempelajari
prikologi juga bermanfaat untuk menyelenggarakan pendidikan dengan baik, khususnya
psikologi pendidikan. Psikologi juga dapat digunakan untuk memaksimalkan diri dan mencapai
kualitas hidup yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai