Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nashiroh Putri

No Absen : 23
Kelas : X MIPA 3

JAN KOUM

Jan Koum (bahasa Rusia: Ян Кум; lahir 24 Februari 1976)


adalah CEO dan pendiri WhatsApp bersama Brian Acton. WhatsApp
merupakan aplikasi pesan bergerak yang diakuisisi oleh Facebook Inc. pada
Februari 2014 dengan nilai $19 miliar. Koum dibesarkan di sebuah desa di
luar Kiev, Ukraina. Ia pindah ke California bersama ibu dan neneknya tahun
1992. Saat ini Koum memegang 45% saham WhatsApp dengan nilai
mendekati US$7 miliar.
Jan Koum lahir pada 24 Februari 1976 di daerah bernama Fastiv
bagian Kiev, Ukraina. Jan Koum berasal dari keluarga keturunan Yahudi.
Ayah Jan Koum bekerja sebagai manager konstruksi dan ibunya hanya seorang Ibu rumah tangga.
Daerah tempat tinggal Koum sangat memprihatinkan karena segala fasilitas sangat terbatas seperti
listrik, bahkan hanya untuk mandi mereka harus mengantri di tempat pemadian umum. Karena
tingginya gejolak politik dan gerakan anti yahudi di Ukraina, untuk menghindarinya keluarga Jan
Koum memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1990. Koum yang saat itu masih
berusia 16 tahun hanya pindah bersama ibu dan neneknya lalu merekatinggal di wilayah Mountain
View, Amerika Serikat. Sementara itu, ayahnya masih di Ukraina dan akan menyusul. Sayangnya,
belum sempat menyusul pada tahun 1997 ayah koum meninggal dunia. Sejak itu, Koum dan ibunya
berjuang keras untuk bertahan hidup di Amerika. Ibu Jan Koum lalu mencoba bekerja sebagai
pengasuh anak dan Koum menjadi penyapu toko untuk memenuhi kebutuhan mereka. Meski
begitu, mereka masih sangat kekurangan. Untuk makan, koum mengandalkan jatah makan gratis
dari pemerintah untuk tunawisma. Selain itu, ia juga kadang tidur di tempat umum.
Saat pindah ke Amerika Serikat, Koum sudah mahir berbahasa inggris sehingga ia mudah
untuk masuk sekolah di Amerika. Di sekolahnya, Koum dikenal sebagai anak yang nakal karena ia
sangat susah menyesuaikan diri dan sering terlibat perkelahian, meski begitu ia murid yang cerdas
dan sangat menyukai pemrograman komputer yang ia pelajari secara otodidak dari buku bekas.
Koum belajar mengenai jaringan komputer secara otodidak dan ia juga bergabung dengan grub
hacker dengan nama w00w00 saat di sekolah. Setelah lulus, ia kemudian melanjutkan
pendidikannya di San Jose University. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliahnya,
Koum bekerja sebagai penguji sistem keamanan komputer di Ernst & Young.
Diterima Bekerja Di Yahoo
Pada tahun 1997, Koum bertemu dengan Brian Acton, yaitu seorang pegawai Yahoo yang
kemudian menjadi teman dekatnya. Berbekal pengetahuan tentang komputer yang cukup, Koum
lalu mencoba melamar pekerjaan di Yahoo atas saran Brian Acton dan kemudian ia diterima.
Pada tahun 2000, Ibunya meninggal dunia karena penyakit kanker dan kini ia hanya tinggal
bersama dengan neneknya.
Karena masih kuliah, kemudian ia memutuskan untuk Drop Out dari kampusnya dan fokus untuk
bekerja di Yahoo setelah sempat dimarahi oleh CEO Yahoo saat itu yaitu David Filo. Tujuh tahun
bekerja di Yahoo, pada tahun 2007 Jan Koum dan Brian Acton memutuskan mundur dari Yahoo.
Setelah itu, mereka kemudian menghabiskan waktu dengan berlibur dan berwisata di daerah
Amerika Selatan selama setahun.
Ditolak Facebook dan Terciptanya Aplikasi WhatsApp
Jan Koum dan Brian Acton mencoba melamar pekerjaan di Facebook, namun mereka berdua
ditolak. Pada tahun 2009, Iphone saat itu sedang tenar dan Koum pun membelunya lalu ia tertarik
dengan kumpulan kontak dan juga app storenya, koum melihat potensi besar dari aplikasi app store
tersebut dan itu memberinya sebuah ide untuk menciptakan aplikasi yang dapat menampilkan status
pada kontak telepon di Iphone.
Kemudian, ide tersebut ia ceritakan pada temannya yaitu Alex Fishman. Mendengar itu, Alex
Fishman lalu memperkenalkan Koum pada Igor Solomennikov yaitu seorang developer aplikasi
Iphone. Dari perkenalan tersebut, Koum berhasil mewujudkan ide dan kemudian ia menciptakan
aplikasi yang ia namakan dengan WhatsApp.
Pada Februari 2009, Koum kemudian mendirikan perusahaan WhatsApp Inc yang berbasis di
California. Koum banyak menghabiskan waktunya untuk mengembangkan aplikasi ciptaannya
tersebut walaupun aplikasi WhatsApp miliknya tersebut masih sering mengalami crash dan bisa
dikatakan belum sempurna dan masih versi awal. Saat diluncurkan. aplikasi WhatsAppnya hanya di
download sekitar 250 orang dan itupun kebanyakan teman Jan Koum sendiri.
Walaupun ragu, Jan Koum terus mengembangkan aplikasi ciptaannya. Kemudian Apple datang
dengan bantuan push notifications, hal tersebut memberi jalan bagi Koum untuk memodifikasi
aplikasi buatannya sehingga saat pengguna WhatsApp mengubah status di aplikasinya otomatis
akan mengabarkannya di jaringan.
WhatsApp Mengalami Perkembangan yang Pesat
Versi awal WhatsApp hanyalah sebagai update status di kontak telepon di Iphone. Kemudian Koum
merilis WhatsApp v2.0 yang dilengkapi dengan fitur pesan instan yang kemudian berhasil
menaikkan jumlah penggunanya mencapai 250 ribu pengguna. Saingan WhatsApp saat itu hanya
Blackberry Messengger (BBM) saja, tapi melihat terbatasnya penggunaan BBM yaitu hanya
pengguna ponsel Blackberry saja maka Koum terus mengembangkan aplikasi miliknya.
Brian Acton lalu membantu Koum dengan mencari investor untuk mendanai pengembangan
aplikasi WhatsApp. Alhasil dana terkumpul sebanyak 250 ribu dollar, dana tersebut berasal dari
mantan karyawan Yahoo. Kemudian secara resmi Acton bergabung dengan Jan Koum
mengembangkan aplikasi WhatsApp.
WhatsApp terus dikembangkan oleh Jan Koum dan berhasil meluncurkan fitur pengiriman foto di
Iphone, selain itu ia juga merilis WhatsApp untuk device lain seperti Android dan Blackberry.
Kemudian pada tahun 2010, WhatsApp diubah menjadi aplikasi berbayar dan mereka berhasil
memperoleh pendapatan sebesar 5 ribu dollar pada bulan pertama. Hal tersebut membuat investor
lain berdatangan untuk menanamkan modalnya di WhatsApp seperti Sequoia Capital yang
menanamkan dana sebesar 8 Juta Dollar.
Memasuki tahun 2011, WhatsApp masuk dalam 20 besar aplikasi populer di App Store da Sequoia
Capital kembali menyuntikkan dana sebesar 50 juta dollar ke WhatsApp dan membuat nilai
WhatsApp melambung menjadi 1,5 Milyar Dollar. Hal ini membuat perusahaan Facebook merayu
Koum untuk menjual WhatsApp, Namun ditolak. Pada tahun 2013, WhatsApp berhasil memiliki
pengguna aktif sekitar 200 juta.
WhatsApp Dibeli oleh Facebook
WhatsApp yang terus berkembang pesat, membuat Google dan Facebook berebut mengakusisinya.
Kemudian pada tahun 2013, Koum bersama Brian Acton setuju untuk menjual WhatsApp ke
Facebook dengan nilai sebesar 19 Millar Dollar. Hal itu, membuat mereka menjadi orang kaya
baru. Kekayaan Jan Koum melonjak drastis sebesar 6,8 Milyar Dollar atau sekitar 80 Trilyun
Rupiah. Menurut majalah Forbes, pada tahun 2015 kekayaan Koum naik sebesar 7,9 Milyar Dollar
atau sekitar 109 Trilyun rupiah

Anda mungkin juga menyukai