Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

MATA KULIAH
-KEWIRAUSAHAN-
BIOGRAFI
PENGUSAHA SUKSES

NUR ALFIAH MUFIDHA J.


INDAH SUCI RAMADHANI
SITI FATIMA AMALIA

UNIVERSITAS
HASANUDDIN
2018
Pengusaha Sukses (Nasional dan Internasional)

01 Tirto Utomo
Pendiri AQUA Golden Mississippi

Jan Koum
02 Pendiri Whatsapp
TIRTO UTOMO
(1930-1994)
Founder Of AQUA Golden Mississippi
PROFIL
Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw
adalah salah satu pengusaha sukses
Indonesia. Lulusan Fakultas Hukum
Universitas Indonesia ini dikenal
sebagai pendiri Aqua Golden
Mississipi pada tahun 1973. Suami
dari Lisa Utomo (Kwee Gwat Kien)
ini lahir pada 9 Maret 1930 di
Wonosobo dan meninggal pada 16
Maret 1994 di Jakarta.
Biografi Tirto Utomo - Pendiri Aqua

Orang Indonesia pasti mengenal merk Aqua, Merk ini sangat


dikenal masyarakat di seluruh daerah dari perkotaan sampai dengan
pedesaan. Aqua menjadi pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia, yang merupakan
ide dari Tirto Utomo yang tidak lain adalah Pendiri Aqua. Tirto Utomo atau Kwa Sien
Biauw dilahirkan di Wonosobo, Jawa Tengah 8 Maret 1930. Karena di Wonosobo tidak ada
SMP maka Tirto Utomo harus bersekolah di Magelang yang berjarak sekitar 60 kilometer,
perjalanan itu ditempuh dengan sepeda. Kehidupannya tergolong lumayan karena
orangtuanya pengusaha susu sapi an pedagang ternak. Lulus SMP Tirto Utomo melanjutkan
sekolah ke HBS (sekolah setingkat SMA di zaman Hindia Belanda) di Semarang dan
kemudian di Malang. Masa remaja Tirto Utomo dihabiskan di Malang dan di situlah dia
bertemu dengan Lisa / Kienke (Kwee Gwat Kien).
MENYANDANG GELAR SH
Selama dua tahun kuliah di Universitas Gajah Mada yang ada di Surabaya, dia mengisi waktu
luang dengan menjadi wartawan Jawa Pos dengan tugas khusus meliput berita-berita pengadilan.
Namun, karena kuliah tidak menentu, akhirnya Tirto pindah ke Fakultas Hukum Universitas
Indonesia. Di Jakarta sambil kuliah ia bekerja sebagai Pimpinan Redaksi harian Sin Po dan majalah
Pantja Warna.

Musibah datang pada tahun 1959. Tirto diberhentikan sebagai pemimpin redaksi Sin Po. Akibatnya
sumber keuangan keluarga menjadi tidak jelas. Namun, akibat peristiwa itulah Tirto Utomo
memiliki kemauan yang bulat untuk menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum UI. Sementara
Lisa berperan sebagai pencari nafkah yaitu dengan mengajar dan membuka usaha catering, Tirto
belajar dan juga ikut membantu istrinya. Pada Oktober 1960 Tirto Utomo berhak menyandang
gelar Sarjana Hukum. Setelah lulus, Tirto Utomo melamar ke Permina (Perusahaan Minyak
Nasional) yang merupakan cikal bakal Pertamina. Setelah diterima, ia ditempatkan di Pangkalan
Brandan. Di sana, keperluan mandi masih menggunakan air sungai. Berkat ketekunannya, Tirto
Utomo akhirnya menanjak karirnya sehingga diberi kepercayaan sebagai ujung tombak pemasaran
minyak.
IDE AIR MINUM KEMASAN AQUA
Nam Aqua mudah diucapkan dan mudah diingat selain bermakna ‘air’. Aqua sebenarnya bukan nama
asing baginya. Dia sendiri sering memakai nama samaran ‘A Kwa’ yang bunyinya mirip dengan ‘Aqua’
.Nama A Kwa sendiri diambil dari nama aslinya yaitu Kwa Sien Biauw sedangkan nama Tirto Utomo
mulai dipakainya pertengahan tahun 1960-an yang tidak sengaja diambil yang berarti ‘air yang utama’.

“Dulu bukan main sulitnya. Dikasih saja orang tidak mau. ‘Untuk apa minum air mentah’, itulah
celaan yang tak jarang kami terima,” ujar Willy Sidharta. Saat itu minuman rignan berkabonasi seperti
Cola Cola, Sprite, 7 Up, dan Green Spot sedang naik daun sehingga gagasan menjual air putih tanpa
warna dan rasa, bisa dianggap sebagai gagasan gila.

Hingga 1978 penjualan Aqua tersendat-sendat. Tidak heran bila Tirto Utomo sendiri mengakui hampir
menutup perusahaannya karena sekitar lima tahun berdiri tetapi titik impas belum juga dapat diraih. Ia
tidak tahan harus menombok terus menerus. Tetapi selalu ada rezeki bagi orang yang ulet dan tabah.
Tirto Utomo bersama manajemennya akhirnya mengeluarkan jurus pamungkas dengan menaikkan harga
jual hampir tiga kali lipat. Waktu itu ide ini bisa dibilang juga bisa dibilang ide gila. Masa, ketika dalam
kesulitan keuangan, bukannya menurunkan harga agar para pelanggan berminat tapi malah menaikkan
harga.
MEMBAGI SAHAM
Pada tahun 1982, Aqua mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor
ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena dianggap
mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium,
potasium, zat besi, dan sodium. Salah satu pelanggannya yaitu kontraktor
pembangunan jalan tol Jagorawi, Hyundai. Dari para insinyur Korea Selatan itu,
kebiasaan minum air mineral pun menular kepada rekan kerja pribumi mereka. Melalui
penularan semacam itulah akhirnya air minum dalam kemaasan diterima di
masyarakat. Penampilan Tirto sehari-hari sangat sederhana, ramah, murah senyum,
namun cerdas berpikir. Dalam hubungannya dengan bawahan, ia menganut gaya
manajemen kekeluargaan dan mempercayai kemampuan karyawannya melalui
sejumlah pengembangan dan pelatihan manajemen. Pada waktu itu biaya pengemasan
dapat mencapai 65% dari biaya produksi. Melihat itu, Tirto Utomo kemudian
menyetujui ide Willy untuk menggabungkan pabrik botol dengan bisnis air
mineralnya yang bernama PT. Tirta Graha Parama.
Saat ini, keluarga Tirto Utomo bukan lagi pemegang saham mayoritas karena sejak tahun 1996
perusahaan makanan asal Prancis Danone menguasai saham mayoritas, sedangkan saham
keluarga ‘tinggal’ 26 persen. Meskipun demikian, Willy Sidharta, yang merupakan anak kandung
dari Tirto Utomo sendiri, memegang jabatan direktur dalam perusahaan tersebut. Pilihan
bergabung dengan perusahaan multinasional diakui membuat langkah Aqua semakin lincah.
Ketatnya persaingan industri air mineral menuntut upaya-upaya agresif. Sejak itu, terjadi
perubahan besar dalam manajemen Aqua. Dalam produksi, Aqua juga melonjak tajam, dari 1
miliar liter sekarang mencapai 3.5 miliar liter. Aqua menguasai 40% pangsa pasar air mineral di
dalam negeri.
“Banyak orang mengira bahwa memproduksi air kemasan adalah hal yang mudah. Mereka pikir yang
dilakukan hanyalah memasukkan air kran ke dalam botol. Sebetulnya, tantangannya adalah membuat air
yang terbaik, mengemasnya dalam botol yang baik dan menyampaikannya ke konsumen”. - Tirto Utomo.
JAN KOUM
Pendiri Whatsapp
PROFIL
Nama : Jan Koum
Lahir : Kiev, Ukraina, 24 Februari
1976
Suku :Yahudi
Almamater : San Jose State University
Pekerjaan : CEO Whatsapp dan
Direktur Pelaksana Facebook, Inc
Terkenal karena mendirikan
sebuah aplikasi Whatsapp
bersama Brian Acton dengan total
kekayaan Bersih 9,1 miliar USD
sekitar 120 Trilyun
Kehidupan

Jan Koum dibesarkan di pinggiran kota Kiev dan pindah bersama ibu dan neneknya ke Mountain View,
Califonia pada usia 16 tahun. Program bantuan sosial pemerintah membantu keluarganya mendapatkan
apartemen kecil berkamar dua di sana. Koum menjadi pembersih di sebuah toko kelontong. Pada usia 18
tahun, ia mulai tertarik dengan pemrograman. Koum hampir tidak lulus dari sebuah SMA di Mission Vejo,
California, kemudian melanjutkan pendidikannya di San Jose State University sambil bekerja sebagai
penguji keamanan di Ernst and Young
Pada tahun 1997, Jan Koum dipekerjakan oleh Yahoo! sebagai teknisi infrastruktur. Ia pun bertemu Brian
Acton. Selama sembilan tahun berikutnya, mereka bekerja di Yahoo. Ia pun memutuskan untuk berhenti
kuliah.Pada September 2007, Koum dan Acton keluar dari Yahoo, lalu keliling Amerika Selatan dan bermain
frisbeeselama satu tahun. Keduanya pernah melamar di Facebook, tetapi gagal. Pada bulan Januari 2009, ia
membeli iPhone dan menyadari bahwa App Store yang saat itu berusia tujuh bulan akan menggebrak
industri aplikasi dunia. Koum memilih nama WhatsApp karena terdengar seperti frasa "what's up". Pada hari
ulang tahunnya tanggal 24 Februari 2009, ia mendirikan WhatsApp Inc. di California.
Tidak membutuhkan waktu lama sehingga WhatsApp menjadi terkenal, dan ini menarik perhatian pendiri
dan CEO Facebook Mark Zuckerberg. Zuckberberg menghubungi Koum dan keduanya kemudian melakukan
perbincangan bisnis seiring makan malam bersama sebelum pada akhirnya Zuckerberg dengan formal
mengajak Koum untuk bergabung dengan Facebook.
Ditolak Bekerja oleh Facebook dan Terciptanya Aplikasi WhatsApp

Setelah itu, Jan Koum bersama Brian Acton kemudian mencoba untuk melamar pekerjaan di Facebook
namun mereka berdua ditolak oleh Facebook. Kemudian pada tahun 2009, saat itu Iphone sedang
mengalami ketenaran dan Jan Koum pun membelinya, ia kemudian tertarik pada kumpulan kontak di
iphone dan juga pada app store, ia melihat potensi besar dari aplikasi app store di iphone yang kemudian
memberinya sebuah ide yaitu menciptakan aplikasi yang dapat menampilkan status pada kontak telepon
di iphone. Ide itulah yang kemudian mendorong terciptanya sebuah aplikasi yang diberi nama
WhatsApp.

Dari situ ia kemudian mendirikan perusahaan WhatsApp Inc yang berbasis di California pada bulan
Februari 2009. Jan Koum banyak menghabiskan waktunya dengan mengembangkan aplikasi ciptaannya
tersebut meskipun aplikasi WhatsApp buatnnya masih sering mengalami crash dan bisa dikatakan belum
sempurna dan masih dalam versi awal. Saat diluncurkan pun, aplikasinya hanya di download sekitar 250
orang saja, dan kebanyakan dari teman-teman Jan Koum sendiri.
Perkembangan yang lambat

Perkembangan WhatsApp yang lambat membuat Jan Koum hampir menyerah. Dari
situ timbul niat Jan Koum untuk menghentikan pengembangan aplikasi tersebut dan
berniat untuk bekerja apa saja. Ketika hampir menyerah, teman baiknya, Brian Acton
kemudian menyuruhnya untuk terus mengembangkan aplikasi WhatsApp buatan Jan
Koum dan memberi waktu beberapa bulan melihat potensi besar aplikasi tersebut.

Disertai dengan rasa ragu-ragu Jan Koum terus mengembangkan aplikasi ciptaannya.
Apple kemudian datang dengan bantuan push notifications pada tahun 2009, hal ini
kemudian memberi jalan bagi Jan Koum untuk memodifikasi aplikasi buatannya
sehingga ketika pengguna WhatsApp mengubah status di aplikasinya otomatis akan
mengabarkannya di jaringan.
Perkembangan Pesat WhatsApp
Versi awal WhatsApp hanyalah sebagai update status di kontak telepon di Iphone. Kemudian Jan Koum merilis
WhatsApp v2.0 yang dilengkapi dengan fitur pesan instan yang kemudian berhasil menaikkan jumlah pengguna
aplikasi tersebut menjadi 250 ribu pengguna. Saingan aplikasi WhatsApp ketika itu hanyalah Blackberry
Messengger (BBM) saja, namun melihat terbatasnya penggunaan BBM hanya di ponsel Blackberry saja maka Jan
Koum terus mengembangkan aplikasinya.

Brian Acton kemudian membantu Jan Koum dengan mencari investor untuk mendanai pengembangan aplikasi
WhatsApp. Hasilnya dana yang terkumpul sejumlah 250 ribu dollar yang berasal dari mantan karyawan Yahoo.
Dan secara resmi Acton kemudian bergabung dengan Jan Koum mengembangkan aplikasi WhatsApp.

WhatsApp kemudian terus dikembangkan oleh Jan Koum dengan berhasil meluncurkan fitur pengiriman foto
pada tahun 2009 di Iphone selain itu ia juga merilis WhatsApp untuk device lain seperti Android dan
Blackberry.

Kemudian WhatsApp diubah menjadi aplikasi berbayar pada tahun 2010 dan mereka berhasil memperoleh
pendapatan sebesar 5000 dollar pada bulan pertama. Hal ini kemudian membuat investor lain banyak
berdatangan untuk menanamkan modalnya di WhatsApp seperti Sequoia Capital yang menyuntikkan dana
sebesar 8 Juta Dollar.
WhatsApp Dibeli oleh Facebook dan Jan Koum Menjadi Orang Kaya Baru

Memasuki tahun 2011, WhatsApp buatan Jan Koum berhasil masuk dalam 20 besar aplikasi
populer di App Store da sekali lagi Sequoia Capital kembali menyuntikkan dana sebesar 50
juta dollar ke WhatsApp dan membuat nilai WhatsApp melambung menjadi 1,5 Milyar
Dollar. Hal ini kemudian membuat perusahaan Facebook merayu Jan Koum untuk menjual
WhatsApp, Namun ditolak oleh Jan Koum. Terus berkembang kemudian pada tahun 2013,
WhatsApp berhasil memiliki pengguna aktif sekitar 200 juta.

Google dan Facebook kemudian berebut untuk mengakusisi WhatsApp yang sangat itu
berkembang dengan pesat. Hingga kemudian pada tahun 2013, Jan Koum bersama Brian
Acton setuju untuk menjual WhatsApp ke Facebook dengan nilai sebesar 19 Millar Dollar.
Menjadikan keduanya sebagai orang kaya baru berkat perjuangan mereka mengembangkan
aplikasi WhatsApp. Jan Koum sendiri setelah aplikasinya berhasil dibeli oleh Facebook,
kekayaannya melonjak drastis sebesar 6,8 Milyar Dollar atau sekitar 80 Trilyun Rupiah, dan
di tahun 2015 lalu kekayaannya naik sebesar 7,9 Milyar Dollar atau sekitar 109 Trilyun
rupiah menurut majalah Forbes.
TOTAL KEKAYAAN

Your Text Here Your Text Here


Get a modern Get a modern
PowerPoint PowerPoint
Presentation that is Presentation that is
beautifully designed. beautifully designed.

2015 2016 2017 2018


Your Text Here Your Text Here
Get a modern Get a moder
PowerPoint n
Presentation that is PowerPoint
beautifully designed. Presentation that is
beautifully designed.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai