Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meuretta Alawiyah Pulungan

NIM : 06111281722020

Mata kuliah : Technopreneurship

Dosen pengampu: Apit Fathurohman S.Pd.,M.Si.,Ph.D

Kisah Inspiratif Pendiri Whatsapp


Jan Koum berasal dari keluarga keturunan Yahudi yang lahir pada 24 Februari 43 tahun silam di
daerah Fastiv bagian Kiev, Ukraina.

Jan Koum tidak lahir di tengah keluarga serba ada. Ayahnya saat itu bekerja sebagai manajer
konstruksi dan Ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga.

Kondisinya saat itu sungguh memprihatinkan, karena Jan Koum hidup di tengah gejolak politik
dan meningkatnya gerakan anti Yahudi di Ukraina.

Bahkan, fasilitas pun serba dibatasi seperti listrik dan air, sehingga untuk mandi pun harus
mengantre di tempat mandi umum.

Menimbang risiko yang semakin tinggi, Jan Koum dan keluarga memutuskan pindah ke Amerika
Serikat pada tahun 1990 dan tinggal di wilayah Mountain View.

Saat itu, Jan Koum yang berusia 16 tahun tinggal bersama Ibu dan neneknya. Sementara sang
Ayah masih bertahan di Ukraina.

Namun sayangnya, belum sempat menyusul ke Amerika Serikat, Ayah Jan Koum meninggal tahun
1997 di Ukraina.

Meski berhasil lolos dari gejolak politik dan gerakan yang mengancam keluarganya, hidup yang
dijalani Jan Koum tidak berarti baik-baik saja.

Menggantikan peran sang Ayah, Jan Koum dan Ibunya harus bekerja keras untuk bertahan hidup
di Amerika Serikat.

Dikisahkan dalam biografinya, Jan Koum sempat bekerja sebagai cleaning service di sebuah toko
sedangkan sang Ibu bekerja sebagai pengasuh anak. Namun tetap saja, tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidup.

Hidup serba sulit yang dialami Jan Koum pun membuatnya harus menggantungkan hidup pada
subsidi makan yang diterima dari pemerintah setempat yang sebenarnya ditujukan bagi para
tunawisma atau gelandangan.

Untuk mendapatkannya, ia harus menunggu dalam antrean yang sangatlah panjang.


Bahkan, untuk menikmati waktu istirahat pun seringkali hanya beralaskan tanah dan beratapkan
langit.

Segala macam pekerjaan ia coba lakoni ketika pertama kali pindah ke Amerika hanya untuk
menyambung hidupnya saja.

Meskipun hidup serba pas-pasan, Jan Koum tidak menyerah begitu saja.

Pribadinya amatlah tangguh, sehingga ia terus berusaha dan berusaha hingga terbentuklah kisah
perjalanan hidupnya sebelum mendirikan WhatsApp yang sungguh menginspirasi.

Anda mungkin juga menyukai