Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meuretta Alawiyah Pulungan

NIM : 06111281722020

Mata kuliah : Technopreneurship

Dosen pengampu: Apit Fathurohman S.Pd.,M.Si.,Ph.D

Kisah Inspiratif Christian Dior


Christian Dior lahir pada 21 Januari 1905 di Granville, sebuah kota pesisir laut di Perancis utara.
Dia merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari orangtua bernama Alexandre Louis Maurice
Dior dan Isabelle. Ayahnya merupakan pemilik pabrik pupuk yang sukses. Ketika Christian Dior
masih berusia lima tahun, keluarganya memutuskan pindah ke Paris.
Di kota itulah, dia menghabiskan masa mudanya. Meski begitu menyukai seni dan berkeinginan
menjadi seorang arsitek, tapi tidak bagi sang ayah. Alexandre berharap dia menjadi seorang
diplomat. Pada 1925, dia menempuh mendidikan di Ecole des Sciences Politiques.

Bukannya merintis karier sebagai diplomat, Dior memilih membuka galeri seni kecil setelah lulus
pada 1928. Ayahnya sepakat untuk meminjamkan sejumlah uang kepada putranya itu. Namun, dia
melarang Dior mencantumkan nama keluarga di pintu galerinya. Dalam beberapa tahun, galeri
miliknya melayani pernjualan karya seni dari seniman ternama seperti Georges Braque, Pablo
Picasso, Jean Cocteau, dan Max Jacobs. Namun, galeri itu tak mampu selamat dari Great
Depression yang melanda global. Dia terpaksa menutupnya pada 1931. Pada tahun yang sama, dia
harus kehilangan kakak laki-lakinya dan ibunya. Bisnis sang ayah juga mengalami kejatuhan
finansial.

Dior berupaya memenuhi kebutuhan dengan menjual sketsa busana. Pada 1935, dia berhasil
menjadi ilustrator di majalah Figaro Illustre. Beberapa tahun kemudian dia memutuskan untuk
bekerja dengan perancang busana Robert Piquet. Ketika Perang Dunia II pecah pada tahun
berikutnya, Dior menjadi pasukan yang ditempatkan di Perancis selatan. Setelah Perancis
menyerah terhadap Jerman pada 1940, Dior kembali ke Paris. Dia memulai pekerjaannya di rumah
mode Lucien Long.
Di sana, dia dan Pierre Balmain menjadi perancang andalan. Selama perang masih berkecamuk,
rumah mode Lelong melayani pelanggan dari istri-istri Nazi dan warga Perancis lainnya. Langkah
itu merupakan cara untuk melestarikan industri mode selama konflik, baik untuk alasan ekonomi
maupun seni. Pada saat yang sama, adiknya, Catherine, bergabung dengan French Resistance atau
gerakan rakyat Perancis yang melawan pendudukan Nazi Jerman. Dia ditangkap oleh polisi rahasia
Nazi atau Gestapo dan dipenjara di kamp konsentrasi Ravensbruck. Namun, dia dapat selamat dan
dibebaskan pada 1945.
Dia menunjukkan kecintaannya pada seni dengan menciptakan potongan dan siluet pada karyanya.
Dior memperkenalkan " New Look", dengan menggantikan potongan busana gaya Perang Dunia
II. Gayanya untuk merayakan ultra-feminitas dan kemewahan.
New Look merupakan istilah yang dicetuskan Carmel Snow, pemimpin redaksi majalah Harper's
Bazzar untuk menyebut karya Dior. Rancangannya memperlihatkan bahu perempuan, dengan
garis pinggang atas, dan rok yang sangat besar, sebuah perubahan drastis dari mode Perang Dunia
II yang menutup bahu dan rok pendek. Namun, hasil karyanya tidak langsung diterima secara
terbuka oleh perempuan karena terlalu berat dan menggairahkan. Perempuan masa itu terbiasa
dengan penggunaan kain yang terbatas selama perang berlangsung. Pemborosan kain tidak
diperlukan. Seiring berjalannya waktu, "New Look" mulai diterima dengan baik. Rancangannya
dipakai oleh bintang terkenal dunia seperti Rita Hayworth dan Margot Fonteyn. Dior bahkan
diundang untuk menggelar pameran koleksinya secara pribadi kepada keluarga kerajaan Inggris.
Pada 1948, Christian Dior mencatatkan namanya sebagai rumah mode yang patut diperhitungkan.
Pada 1950-an, Dior memperkenalkan siluet baru termasuk H-line, A-line, dan Y-line. Dior
berperan dalam mengomersialkan mode Paris ke seluruh dunia. Di antara perancang dunia yang
terkenal adalah Yves Saint Laurent. Ternyata dia merupakan asisten perancang Dior pada 1955.
Kala itu, Saint Laurent masih berusia 19 tahun, dan Dior memilihnya untuk meneruskan
keberhasilan rumah mode Dior.
Pada 1957, beberapa bulan setelah menjadi sampul majalah Time, Dior berlibur ke Montecatini,
Italia. Saat berada di sana, tepatnya 23 Oktober 1957, dia mengalami serangan jantung untuk ketiga
kalinya dan meninggal dunia pada usia 52 tahun.

Anda mungkin juga menyukai