Anda di halaman 1dari 3

NAMA : TIANI NURUL FATIMAH

NIM : 151150040
KELAS : B / HI AMERIKA LATIN

“DON’T CRY FOR ME ARGENTINA” JASA EVA PERON AKAN SELALU DIKENANG

Eva dilahirkan oleh Juan Duarte, merupakan imigran Basque Perancis. Sementara sang
ibu Juana Ibarguren adalah imigran Basque dari Spanyol. Merujuk pada sertifikat lahir yang
dikeluarkan pemerintah Junin, Maria Eva Duarte lahir 7 Mei 1922. Namun, jika melihat surat
baptisnya, dia bernama Eva Maria Ibarguren, dan lahir pada 7 Mei 1919, atau tiga tahun lebih
tua. Ketika Eva baru berusia setahun, Duarte memilih meninggalkan Ibarguren dan kembali
ke istri dan anaknya di Chivilcoy. Situasi itu bearat ini membuat Ibu Evita memutuskan untuk
berpindah ke desa paling miskin di Junin yaitu Los Toldos. Ibarguren melakukan jasa jahit
pakaian bagi tetangganya. Setelah finansialnya lebih baik, Ibunda Evita ini mulai mendirikan
sekolah asrama. Disana kecintaan Evita terhadap sinema mulai tumbuh, ia pun bermimpi
untuk menjadi seorang aktris.

Debutnya sebagai aktris dimulai pada Oktober 1993. Eva pindah ke Buenos Aires
setelah menjadi aktris terkenal diusianya yang baru menginjak 15 tahun. Pada 15 Januari 1944
gempa bumi mengguncang San Juan dan menewaskan 10.000 orang. Peristiwa hebat ini telah
mempertemukan Perwira Kolonel Juan Peron yang berstatus sebagai Sekertaris Buruh dengan
Evita yang saat itu menjadi penghibur dalam acara penggalangan dana untuk korban gempa.
Keduanya kemudian menikah pada 18 Oktober 1945. Saat itu, Peron mulai menunjukkan
niatnya untuk maju sebagai Presiden Argentina.

Jalan Juan Peron untuk menjadi Presiden tidaklah mudah, sampai akhirnya tahun
1946 Evita membantu berkampanye lewat radio dengan memperjuangkan hak buruh dan
juga hak perempuan. Berkat kiprahnya Peron naik jadi Presiden pada 4 Juni 1946, Evita
kemudian menjadi figur legendaris dalam kancah politik Argentina. Selain itu, dia juga
membentuk Yayasan Eva Peron yang bertugas mendirikan ribuan rumah sakit, sekolah, panti
asuhan, panti, wreda, serta lembaga amal lain. Ia juga mendirikan partai Feminim Peronista
pada 1949 dan dua tahun kemudian dia ditawari jabatan Wakil Presiden. Namun, militer
kemudian mengintervensi, dan memaksanya untuk mundur. Sampai pada 26 Juli 1952, Eva
meninggal dalam usia 33 tahun karena penyakit kanker seviks yang dideritanya. Jenazahnya
kemudian diawetkan sehingga para pendukungnya bisa memberikan penghormatan untuk
yang terakhir.

Saya pikir sosok Eva Peron tidak akan pernah dilupakan oleh masyarakat Argentina.
Meskipun sudah tiada, jasanya akan selalu dikenang oleh masyarakat luas. Terlahir dengan
latar belakang keluarga sederhana telah menjadikannya sebagai wanita penuh perhatian dan
kasih sayang terhadap sekitarnya. Mahkota kehormatan tidak didapat seseorang karena
warisan atau karena dia punya latar belakang hebat, Evita telah membuktikannya. Dia terlahir
sebagai anak diluar pernikahan orangtuanya bahkan ayahnya sendiri tidak pernah
mendampingi masa kecilnya. Namun, kehidupan Evita yang penuh harapan dan kerja keras
telah membuatnya berdiri tegak sebagai Ibu negara Argentina yang dihormati rakyatnya.

Setiap orang memiliki karakter dan ciri khas yang berbeda, hal inilah yang membuat
seorang pemimpin memiliki seni dalam memimpin. Evita tidak memiliki latar belakang politik
dalam hidupnya, ia hanya seorang pekerja seni. Masa kecilnya diselimuti tantangan dan
penderitaan tapi karena terbentur hal itu, dia terbentuk menjadi pribadi yang kuat. Dengan
karisma dan kepribadian yang kuat, dia berhasil melukis jalan indah untuk suaminya
menduduki kursi Presiden. Dibalik seorang pria hebat pasti ada wanita hebat juga yang
mendampinginya, pepatah ini berhasil dibuktikan melalui perjuangan Evita.
Melalui radio-radio, Evita menyampaikan pemikiran-pemikiranya terhadap gerakan
perubahan untuk Argentina. Gaya pidato yang khas dan dengan ketulusan hatinya, kampanye
berhasil menarik perhatian rakyat Argentina untuk mendukung Peron. Dia menyampaikan
dukungannya kepada para buruh yang selama ini belum mendapatkan kesejahteraan. Juan
Peron membuat kebijakan manaikan gaji para buruh yang merupakan ide dari istrinya.
Sebuah kalimat legendaris dalam pidato kampanyenya adalah pujian untuk suaminya Juan
Peron, “Peron adalah hati, jiwa, darah dan realitas rakyat argentina. Kita semua tahu
bahwa hanya ada satu orang dalam pergerakan kita yang memiliki sumber terangnya
sendiri. Kita semua tergantung pada terang itu dan orang itu adalah Peron”. Ungkapan dari
hatinya itu menyita perhatian publik Argentina dan membuat sosoknya sangat dicintai oleh
mereka.

Sebagai Ibu negara, Evita aktif dalam berbagai kegiatan sosial melalui yayasan yang
didirikannya. Yayasan yang pendanaannya berasal dari persatuan buruh, pengusaha, maupun
dana nasional lain ini telah menciptakan banyak kemajuan dalam pembangunan di Argentina.
Hal ini menjadi fondasi yang kuat untuk mendukung pemerintahan suaminya. Dia juga mulai
mendirikan partai politik untuk mendukung gerakan wanita di Argentina. Kini wanita di
Argentina telah memiliki hak politik dan tidak lagi takut untuk mengeluarkan pendapatnya.
Meskipun meninggal diusia muda, dia menunjukan kepada kita bahwa masa-masa hidupnya
membawa banyak makna bagi banyak orang.

Sosok Eva Peron memang tidak dikukuhkan sebagai seorang tokoh politik langsung,
perannya sebagai ibu negara juga tidak bisa dikatakan sebagai sebuah jabatan. Menurut saya
untuk bisa mengubah nasib sebuah negara, kita tidak perlu menunggu untuk menjadi
seseorang yang memiliki jabatan ataupun pangkat, cukuplah dengan ketulusan untuk
mengabdi dan jadilah diri sendiri. Politik era modern kini memang dipandang masyarakat
sebagai hal yang kotor dan palsu karena selalu ada kepentingan seseorang atau golongan
tertentu yang bersembunyi dibelakangnya. Tapi kisah Evita dan Juan Peron serta
kesuksesannya memimpin Argentina telah menunjukan pada dunia bahwa politik tidak harus
seperti itu. Sosoknya telah memberikan contoh dan inspirasi untuk dunia, politik tidak harus
diawali dengan materi atapun dengan hubungan darah. Argentina kini tidak perlu menangis
lagi karena jasa-jasa the first lady of Argentina ini akan selalu hidup menginspirasi generasi
muda untuk menciptakan perubahan.

Anda mungkin juga menyukai