Anda di halaman 1dari 13

Analisa Kepribadian Tokoh “Oprah Winfrey”

Berdasarkan Holistic Dynamic Theory (Abraham Maslow)

A. Latar Belakang
Setiap manusia pasti memiliki tujuan dan harapan didalam hidupnya.
Karena manusia mampu menentukan dan memilih akan seperti apa kehidupannya
kelak. Tujuan dan harapan itulah yang membuat manusia berjuang dengan
melakukan berbagai macam cara untuk mewujudkannya. Beberapa tahapan dilalui
untuk mencapai tujuan tersebut. Namun tidak jarang ditemukan banyak hambatan
dan rintangan yang harus dilalui, hambatan tersebut bisa berasal dari dalam diri
manusia itu maupun dari lingkungan luar yang memengaruhinya.
Salah satu hal penting yang harus dimiliki manusia dalam rangka
mencapai tujuan hidupnya adalah motivasi. Hal ini pun dibahas dalam teori
holistic dynamic dari Abraham Maslow yaitu manusia termotivasi secara terus-
menerus dikarenakan satu kebutuhan atau kebutuhan lainnya. Dalam hal ini
berarti manusia akan termotivasi untuk mencapai dan memenuhi kebutuhan–
kebutuhannya. Dimana jika satu kebutuhan sudah terpenuhi, akan muncul
kebutuhan baru sampai akhirnya manusia mencapai tujuannya/aktualisasi dirinya.
Di dalam teori Maslow terdapat tingkatan – tingkatan kebutuhan manusia
yaitu: Kebutuhan akan terpenuhinya fisiologis, kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan untuk dicintai dan dimiliki, kebutuhan akan penghargaan dan yang
terakhir adalah aktualisasi diri. Dan setiap manusia melalui tingkatan – tingkatan
kebutuhan ini, tidak terkecuali para tokoh dunia dan orang – orang yang sukses.
Mereka juga melalui tahapan – tahapan kebutuhan ini sebelum akhirnya sukses
mencapai tujuannya.
Untuk mencapai tahapan-tahapan kebutuhan, manusia memerlukan meta
needs didalamnya. Meta needs sendiri adalah sebuah kemampuan dimana manusia
menggunakannya untuk mencapai aktualisasi dirinya. Meta needs terdiri dari
selalu ada dalam setiap tahapan kebutuhan manusia dan membantu melewati serta
mencapai rangkaian susunan kebutuhan ini. Beberpa bentuk dari meta needs ini
adalah kebaikan, keteraturan dan berkehidupan. Hal-hal ini lah yang membantu
individu mencapai aktualisasi diri.
Salah satu tokoh yang akan penulis coba analisis adalah Oprah Winfrey.
Pemilihan tokoh ini dikarenakan penulis mendapati adanya keteraturan dan
berkehidupan sesuai dengan teori Maslow dalam kisah hidupnya. Dalam
mencapai tujuan hidupnya tokoh melalui berbagai macam halangan dan
hambatan. Dan sesuai dengan teori dari Maslow, di dalam perjalanan hidupnya
tokoh melalui tahapan demi tahapan dengan mengandalkan kekuatan meta needs
yang dia miliki. Sampai pada akhirnya dia dapat mengaktualisasikan dirinya.

B. Biografi Tokoh Taylor Swift


Oprah Winfrey lahir pada tanggal 29 Januari 1954 di Kosciusko,
Mississippi. Ayahnya bernama Vernon Winfrey dan ibunya bernama Vernita Lee.
Ia memiliki dua saudara perempuan bernama Patricia Lee Lloyd dan Patricia
Lofton serta saudara laki-laki bernama Jeffrey Lee. Sejak kecil ia dibesarkan di
sebuah perternakan oleh neneknya yang keras bernama Hattie Mae, selama enam
tahun. Oprah mulai berbicara di gereja neneknya ketika baru berusia 3 tahun. Ia
memiliki bakat untuk tampil di depan umum dan menjadi sangat populer dalam
perkumpulannya.
Ketika berusia enam tahun, ibunya, Vernita, mendapatkan pekerjaan
sebagai pembantu di Milwaukee, Wisconsin dan akhirnya mengambil Oprah
kembali dari neneknya. Di Milwaukee, sama seperti di peternakan, Oprah masih
sangat miskin, ia harus tinggal dalam satu kamar bersama ibu dan dua saudara tiri,
laki – laki dan perempuan. Setiap hari Vernita meninggalkan anak-anak itu pagi-
pagi sekali dan baru pulang pada malam hari, sehingga ia tidak punya waktu
untuk keluarganya. Agar ibunya memperhatikannya, Oprah sering kabur dari
rumah
Pada usianya yang ke-9, ia mengalami pelecehan seksual oleh sepupunya
yang berusia 19 tahun yang sedang bertugas menjaganya. Oprah yakin itu
kesalahannya dan tidak menceritakan apa yang ia alami kepada siapapun. Tanpa
bimbingan dari seorang pun, prilaku Oprah semakin tidak terkendali. Dalam
Biografi Oprah Winfrey diketahui bahwa ketika ia menginjak usia 14 tahun,
Oprah hamil dan bayinya meninggal tidak lama setelah dilahirkan.
Ketika itu Oprah melarikan diri selama satu minggu, ibunya memutuskan
bahwa ia tidak bisa lagi mengurus Oprah. Saat itulah ibunya mengirim Oprah
untuk hidup bersama ayahnya di Nashville. Oprah yang benar–benar takut dengan
ayahnya orang yang paling disiplin yang ia kenal, bersumpah, kalau sampai ia
sanggup tinggal bersama ayahnya, ia akan merubah hidupnya, ia akan
menunjukan siapa dia yang sebenarnya. Pada umur 14 tahun, Oprah tinggal
bersama ayahnya, Vernon Winfrey dan ibu tirinya, Zelma, yang merupakan
anggota terhormat masyarakat Tennessee.
Profesi ayahnya adalah tukang cukur, pemilik toko, anggota dewan kota,
dan pejabat gereja. Ayah Oprah tidak bisa mentoleransi sikap negatif Oprah atau
nilai sekolahnya yang buruk. Oprah memperoleh nilai – nilai C di Milwaukee,
tetapi hanya nilai A yang bisa diterima oleh ayahnya. Disamping pekerjaan
rumahnya dari sekolah, setiap minggu Vernon dan Zelma mewajibkan Oprah
untuk menulis laporan buku dan menanyakan kepadanya kosakata baru. Awalnya,
Oprah benci pada aturan tegas dan harapan tinggi mereka. Tapi, ternyata justru
itulah yang ia perlukan, orangtua yang membuat peraturan dan menerapkannya
dengan tegas, tapi juga memberikan cinta dan perhatian yang diinginkannya.
Oprah pun bangkit. Tidak saja nilai sekolahnya yang meroket, ia juga jadi
lebih ramah dan populer daripada sebelumnya. Di SMA, ia terpilih untuk
mewakili sekolahnya pada suatu konfrensi pemuda di Gedung Putih. Ia kemudian
memenangkan beasiswa sebesar $1,000 atas pidato yang ia tulis, “Orang Negro,
Konstitusi, dan Amerika Serikat”. Ayahnya begitu mendukung Oprah untuk
bermimpi besar, dan ia melakukannya.
Pada usia 16 tahun, Oprah menempuh perjalanan ke Los Angeles untuk
menjadi pembicara di suatu gereja. Ketika kembali, Oprah bercerita kepada
ayahnya kalau suatu saat nanti cetak telapak tangannya akan ada di samping
deretan cetak telapak tangan bintang lain di luar Teater Mann’s Chinese. Pada usia
17 tahun, dia memperoleh pekerjaan pertamanya di dunia pertunjukan sebagai
penyiar berita di stasiun radio lokal. Mereka bahkan membayarnya $100 per
minggu, yang terhitung besar buat siswa sekolah menengah pada tahun 1970-an.
Oprah mempertahankan pekerjaannya, bahkan setelah dia memperoleh
beasiswa ke Universitas Negara Bagian Tennessee dan mulai masuk perguruan
tinggi. Pada usianya yang ke-19, ia ditemukan oleh sebuah stasiun televisi di
Nashville untuk dipekerjakan sebagi wartawan dan penyiar berita. Dalam Biografi
Oprah Winfrey diketahui bahwa pada 1976, Oprah menjadi pembawa acara TV di
Baltimore dan kemudian dipromosikan sebagai pendamping pemandu acara
bincang-bincang pagi (talk show) yang bernama People Are Talking (Orang–
orang Mulai Berbicara)
Format talk show tersebut sempurna untuk Oprah, penonton menyukai
lelucon, kejujuran, dan kepribadian yang membumi dan peringkat acara ini
membubung tinggi. Pada 1984, Oprah mendapatkan terobosan besar. Dia diminta
menjadi pemandu acaranya sendiri disebuah Chicago. Acara A. M. Chicago
mengudara pada waktu yang sama dengan acara Phill Donahue Show yang
populer.
Phill adalah raja TV siang hari, tetapi tidak butuh waktu lama bagi Oprah
untuk menurunkan Phill dan takhtanya. Dalam waktu singkat dia menjadi bintang
di 120 kota besar di seluruh Amerika. The Oprah Winfrey Show membuat debut
nasional pertamanya pada tahun 1986, dan meraih sukses dengan cepat dengan
menjadi pertunjukan yang paling populer di televisi, menjadikannya wanita kulit
hitam yang bangkit dari kemiskinan dan menjadi bintang dengan bayaran
tertinggi.
The Oprah Winfrey Show menjadi talk show nomer satu saat itu, di
produksi oleh perusahaan sendiri Harpo Production, Inc (yang diambil dari
kebalikan dari nama Oprah). Acara ini di tonton oleh 48 juta pemirsa setiap
minggunya di Amerika dan disiarkan secara internasional di 126 negara. Pada
bulan April tahun 2000, Oprah dan Majalah Hearts memperkenalkan O, The
Oprah Magazine, sebuah majalah bulanan yang menjadi gaya hidup wanita-wanita
saat itu.
Majalah tersebut menjadi majalah yang sukses dalam sejarah penerbitan
dengan sirkulasi 2,3 juta pembaca setiap bulannya. Di April 2002, ia meluncurkan
edisi pertama internasional dari O, The Oprah Magazine di Afrika Selatan. Oprah
juga menjadi Produser Broadway theatre “The Color Purple”, membuat situsnya
sendiri (oprah.com), dan memiliki radio satelit Oprah and Friends. Kesuksesannya
sebagai seorang entertainer atau pembawa acara terkenal membuat beberapa
majalah menobatkan ia sebagai pembawa acara terkaya di dunia berkat reality
show “The Oprah Winfrey Show”.
Namun, di balik segala kesusesan yang berhasil diraihnya tersebut, tidak
menjadikan Oprah menjelma menjadi seorang miliarder yang hanya memikirkan
dirinya sendiri. Oprah bahkan mendirikan yayasan untuk membantu sesama kita
yang kurang beruntung, yakni The Angel Network

C. Landasan Teori – Holistic Dynamic (Abraham Maslow)


1. Pengertian Teori
Seorang psikolog Humanistik bernama Abraham Maslow
mengembangkan teori kepribadian yang mampu memberikan pengaruh terhadap
banyak bidang keilmuan. Maslow mengembangkan teori yang memiliki tingkat
kepraktisan yang tinggi sehingga mudah dipahami. Teori ini disebut juga dengan
teori Maslow. Teori ini menggambarkan tentang realitas. Isi dari teori ini dapat
dipahami dengan mudah karena memuat fitur dari pengalaman atau perilaku
manusia yang pernah dialami namun tidak pernah dimasukkan dalam kata- kata.

Maslow merupakan seorang psiokolg humanistik dimana humanis tidak


percaya bahwa manusia dirangsang oleh kekuatan mekanik, naluri sadar
(psikoanalisis), atau kebiasaan (behaviorisme). Humanis memiliki fokus pada
potensi. Manusia memiliki batas-batas diri dan potensi diri untuk menggapai
capaian pada tingkatan tertentu atas usaha atau kemampuan. Manusia memiliki
kreativitas untuk mencapai kesadaran dan kebijaksanaan. Maslow menyebut orang
yang berada di tingkatan tertingginya dengan sebutan “orang aktualisasi diri”.
Teori yang dikemukakan oleh Maslow yaitu teori hierarki kebutuhan dasar
manusia menjadi dasar dari perkembangan keilmuan lain yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Pemenuhan kebutuhan dasar dibagi
menjadi suatu tingkatan tertentu yang memprioritaskan kebutuhan manusia dari
yang paling dasar.

2. Struktur Kepribadian
Maslow menyusun teori motivasi manusia, dimana variasi kebutuhan
manusia dipandang tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang
kebutuhan dapat dipenuhi hanya jenjang sebelumnya telah (relatif) terpuaskan .
Jenjang motivasi bersifat mengikat, maksudnya ; kebutuhan pada tingkat yang
lebih rendah harus relatif terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi
oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi. Jadi kebutuhan fisiologis harus
terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa aman. Sesudah
kebutuhan fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan
rasa aman. Sesudah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan, baru muncul
kebutuhan kasih sayang, begitu seterusnya sampai kebutuhan dasar terpuaskan
baru akan ke aktualisasi diri.
1) Kebutuhan Dasar 1 (Kebutuhan Fisiologis)
Pada umumnya kebutuhan fisiologis bersifat homeostatic (usaha menjaga
keseimbangan unsure-unsur fisik) seperti makan minum, gula, garam, protein,
serta kebutuhan intirahat dan seks. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat dalam
keadaan absolute (kelaparan dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan
dan orang mencurahkan semua kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.

2) Kebutuhan Dasar 2 (Kebutuhan Keamanan)


Sesudah kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncul kebutuhan
keamanan, stabilitas, proeksi, strukturhukum, keteraturan,batas, kebebasan dari
rasa taku dan cemas. Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah
kebutuhan mempertahankan kehidupan. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan
hidup jangka pendek, sedangkan keamanan adalah pertahanan hudup jangka
panjang. Menurut maslow gejala neurotic obsesi-kompulsif banyak dilator
belakangi oleh kegagalan memenuhi kebutuhan keamanan. Misalnya orang
berulang-ulang meneliti pintunya sudah terkunci atau belum , atau orang
komplusif mencuci pakaian terus menerus agar kumannya hilang.

3) Kebutuhan Dasar 3 (Kebutuhan Dimiliki dan Dicinta)


Kebutuhan dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok social dan cinta
menjadi tujuan yang dominan. Orang sangat peka dengan kesendirian,
pengasingan, ditolak lingkunagan dan kehilangan sahabat atau kehilangan cinta.
Kebutuhan dimiliki ini terus penting sepanjang hidup. Ada dua jenis cinta
(dewasa) yakni eficiency atau D-love dan Being atau B-love. Kebutuhan cinta
karena kekurangan, itu D-love; orang yang mencintai sesuatu yang tidak
dimilikinya, seperti hargadiri, seks atau seseorang yang membuat dirinya menjadi
tidak kesepian.
Misalnya, hubgan pacar, hidup bersama ata perkawinan yang membuat
seseorang terpuaskan kenyamanannya dan keamanannya. D-love adalah cinta
yang mementingkan diri sendiri, lebih memperoleh daripada member. B-love
didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan
mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak
mempengaruhi, dan terutama bertujuan member orang lain gambaran positif,
penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang untuk
berkembang.
Menurut maslow, kegagalan memenuhi kebutuhan dimiliki dan cinta
menjadi sebab hampir semua bentuk psikopatologi. Pengalaman kasih saying
anak-anak menjadi dasar perkembangan kepribadian yang sehat. Gangguan
penyesuaian bukan disebabkan oleh frustasi keinginan social, tetapi lebih karena
tidak adanya keintiman psikologik dengan orang lain.

4) Kebutuhan Dasar 4 (Kebutuhan Harga Diri)


Ada dua jenis harga diri:
a) Menghargai diri sendiri (self respect).
Kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri,
kemandirian, dan kebebasan. Orang membutuhkan pengetahuan tentang dirinya
sendiri, bahwa dirinya berharga, mampu menguasai tugas dan tantangan hidup.

b) Mendapatkan penghargaan dari oaring lain(respect from others)


Kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, statu
ketenaran,dominasi, menjadi orang penting, kehormatan, diterima dan apresiasi.
Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal baik dan dinilai baik
oleh orang lain. Kepuasan kebutuhan hargadiri menimbulkan perasaan
sikappercaya diri, diri berharga, diri mampu, dan perasaan berguan dan penting di
dunia. Sebaliknya frustasi karena kebutuhan harga diri tak terpuaskan akan
menimbulkan perasaan dan sikap inferior, cangung, lemah, pasif, tergatung,
penakut, tidak mampu mengatasi tuntutan hidup dan rendah diri dalam pergaulan.
Menurut Maslow, penghargaan dari orang lain hendaknya diperoleh berdasarkan
penghargaan diri kepada diri sendiri . orang seharusnya memperoleh hargadiri dari
kemampuan dirinya sendiri, bukan dari ketenaran eksternal yang tidak dapat
dikontrolnya, yang membuatnya tergantung kepada orang lain.

5) Kebutuhan Meta (Aktualisasi Diri)


Akhirnya setelah kebutuhan dasar terpenuhi, muncul kebutuhan meta atau
aktualisasi diri, kebutuhan meta atau kebutuhan aktulisasi diri, kebutuhan menjadi
sesuatu yang orang itu mampu mewujutkannya memakai (secara maksimal)
seluruh bakat-kemampuan-potensinya. Aktualisasi diri adalah keinginan untuk
memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (self fulfiment), untuk menyadari
semau potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya, dan
untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya. Manusia
yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh,
memperoleh kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang orang lain bahkan tidak
menyadari adanya kebutuhan semacam itu. Mereka mengekspresikan kebutuhan
dasar kemanusiaan secara alami, dan tidak mau ditekan oleh budaya.
Menurut Maslow, meta kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri terdiri
dari: Kebenaran, Kebaikan, Keindahan atau kecantikan, Keseluruhan (kesatuan),
Dikotomi-transedensi, Berkehidupan (berproses, berubah tetapi tetap pada
esensinya), Keunikan, Kesempurnaan, Keniscayaan, Penyelesaian, Keadilan,
Keteraturan, Kesederhanaan, Kekayaan (banyak variasi, majemuk, tidak ada yang
tersembunyi, semua sama penting), Tanpa susah payah (santai, tidak tegang),
Bermain (fun, rekreasi, humor), Mencukupi diri sendiri

Meta patologi terjadi jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka
akan terjadi meta patologi seperti: Apatisme, Kebosanan, Putus asa, Tidak punya
rasa humor lagi, Keterasingan, Mementingkan diri sendiri, Kehilangan selera dan
sebagainya

3. Dinamika Kepribadian
Maslow berpendapat bahwa kepribadian manusia dihasilkan dari motifasi
manusia diorganisasikan ke dalam sebuah hirarki kebutuhan yaitu suatu susunan
kebutuhan yang sistematis, suatu kebutuhan dasar harus dipenuhi sebelum
kebutuhan dasar yang lainya muncul. Kebutuhan ini bersifat instinktif yang
mengaktifkan atau mengarahkan prilaku manusia. Meskipun kebutuhan tersebut
bersifat instinktif namun prilaku yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan
tersebut sifatnya dipelajari, sehingga terjadi variasi prilaku dari setiap orang dalam
cara memuaskannya. Kebutuhan itu mempunyai beberapa karakteristik sebagai
berikut.
1.) Kebutuhan yang lebih rendah dalam hirarki merupakan kebutuhan yang
kuat, potensial, dan prioritas; sementara yang lebih tinggi dalam hirarki
merupakan kebutuhan yang paling lemah.
2.) Kebutuhan yang lebih tinggi muncul terakhir dalam rentan kehidupan
manusia. Kebutuhan fisiologi (biologis) dan rasa aman muncul pada usia anak,
kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan muncul pada usia remaja, sementara
kebutuhan akualisasi diri muncul pada usia dewasa.
3.) Kebutuhan yang lebih tinggi kurang diperlukan dalam rangka
mempertahankan hidup, sehingga pemuasannya dapat diabaikan. Kegagalan
dalam pemuasannya tidak akan menimbulkankrisis, tidak seperti apabila gagal
dalam menimbulkan krisis, tidak seperti apabila gagal dalam memenuhi kepuasan
kebutuhan yang lebih rendah. Dengan alasan ini, maslow menyebut kebutuhan
yang lebih rendah ini dengan kebutuhan deficit atau defisien. Kegagalan dalam
memuaskan kebutuhan ini akan mengakibatkan defisiensi (ketidaknyamanan)
dalam diri individu.
4.) Walaupun kebutuhan yang lebih tinggi itu kurang begitu perlu dalam rangka
survival, namun kebutuhanitu memberikan kontribusi terhadap survival itu sendiri
dan juga perkembangan. Kepuasan yang diperoleh dari kebutuhanyang lebih
tinggi itu dapat meningkatkan kesehatan, panjang usia, dan efisien biologis.
Dengan alasan ini Maslow menamakan kebutuhan ini dengan kebutuhan
perkembangan atau berada. Motivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini
menyebabkan terjadinya dinamika atau pergerakan pada kepribadian dan prilaku
manusia. Setiap kebutuhan telah tercapai maka kebutuhan lainnya akan mendesak
sehingga manusia terdorong untuk melakukan suatu tindakan atau prilaku untuk
memenuhi kebutuhan yang bersangkutan. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa perilaku manusia timbul karena adanya motivasi untuk memenuhi
kebutuhan.

D. Analisa Tokoh – Oprah Winfrey


Berdasarkan struktur dan dinamika yang dibahas sebelumnya, kali ini
penulis akan mencoba untuk menganalisis Tokoh yaitu Oprah Winfrey
berdasarkan teori Holistic Dynamic. Seperti yang diketahui bahwa manusia
memiliki 2 kebutuhan menurut teori ini yaitu kebutuhan dasar dan kebutuhan
meta. Dimana 2 kebutuhan ini saling berkesinambungan dan mempengaruhi satu
sama lain.
Dalam teori humanistik, manusia dipandang memiliki potensi dalam diri,
kreativitas dan kemampuan untuk mencapai tujuannya. Dalam kisah Oprah
terdapat sebuah kejadian dimana Oprah yang telah jatuh, terpuruk dan berada di
masa terburuk dalam hidupnya, karena berbagai peristiwa seperti kehamilannya
dan nilainya yang kurang bagus. Hal ini membuat buruk keadaan hidupnya.
Namun Oprah memiliki meta needs yang membuatnya dapat melalui tahapan-
tahapan kebutuhan dalam hidupnya dan mencapai harapan serta potensi yan
dimiliki. Jika dianalisis dari struktur dan dinamika kepribadian berdasarkan
holistic dynamic ini adalah:
1. Kebutuhan Dasar Fisiologis
Dalam kasus Oprah, kebutuhan fisiologis yang paling di prioritaskan ini
terlihat sudah terpenuhi, karena meskipun Oprah tinggal dengan keadaan yang
seadanya sewaktu ia diasuh oleh nenek dan ibunya, namun dia masi memiliki
makanan, tempat tinggal dan pakaian yang dapat digunakan. Dalam meta needs
yang terlihat dalam kebutuhan dasar ini adalah mencukupi diri sendiri. Karena
kebutuhan fisiologis Oprah sudah tercukupi.
2. Kebutuhan Dasar Keamanan
Kebutuhan akan keamanan ini salah satunya terdiri dari kebutuhan akan
keamanan, keteraturan, dan batas. Saat sepupu laki-laki oprah melakukan
pelecehan seksual terhadapnya, kebutuhan dasar akan keamanan belum terwujud.
Sampai pada akhirnya Oprah tinggal bersama ayahnya dan secara perlahan
keamanan ini terbentuk. Dalam meta needs keteraturan berperan penting. Karena
adanya keteraturan yang dimiliki Oprah, sehingga ia mampu mengikuti apa yang
dikatakan ayahnya dan hidup disiplin.
3. Kebutuhan Dasar Dimiliki dan Dicintai
Kebutuhan ini memerlukan orang lain untuk mencintai dan menerima
dirinya dengan apa adanya. Individu sangat peka dengan kesendirian, pengasingan
dan kehilangan orang yang dicintainya. Oprah Winfrey dalam perjalanan
kehidupannya mengalami berbagai kejadian tentang cinta dan mencintai dari
orang-orang disekitarnya. Oprah kecil pun kehilangan sosok ibunya dikarenakan
kesibukan yang dimiliki sang ibu, Oprah kurang mendapatkan kasih sayang dari
orangtuanya. Terlebih lagi Oprah harus meninggalkan ibunya dan segala yang dia
miliki saat bersama ibunya untuk tinggal dengan ayahnya. Oprah kehilangan
orang yang ada disekitarnya, namun dengan meta needs yang dimilikinya, dalam
hal ini adalah keniscayaan. Oprah berhasil melaui tahapan keterasingan ketika dia
tinggal bersama ayahnya dan Oprah percaya bahwa dirinya akan menjadi lebih
baik dengan didikan dari ayah dan ibu tirinya. Sampai pada akhirnya Oprah
mampu mengikuti cara didik ayahnya dan mendapatkan kasih sayang dari mereka.
4. Kebutuhan Dasar Harga Diri
Didalam kebutuhan akan harga diri ini terdapat 2 jenis harga diri. Pertama
adalah self respect. Kekuatan, kompetensi dan prestasi akan mendukung dalam
merealisasikan kebutuhan ini. Dimana orang membutuhkan ini untuk menyadari
bahwa dirinya berharga dan mampu melalui tantangan hidup. Oprah Winfrey,
memiliki masa kecil yang buruk, bahkan ia sempat hamil karena pelecehan
seksual. Namun Oprah dengan kekuatan meta needs yang dimiliknya dapat
mampu bertahan dan memutuskan untuk mengubah hidupnya.
Dalam proses yang panjang, yang di dalam meta needs disebut
berkehidupan yaitu keadaan dimana individu berproses dan berubah namun tetap
dalam esensinya. Oprah berproses mulai dari menaati peraturan yang ayahnya
berikan seperti keharusan memiliki nilai yang baik dan hal tersebut membentuk
Oprah menjadi sosok yang berbeda dari waktu ke waktu, yaitu menjadi sosok
yang lebih positif dibandingkan dengan sosok yang sebelumnya. Bahkan menjadi
sosok idola banyak orang sekarang
Oprah berusaha untuk mencapai cita-cita dan mimpinya. Dengan
keniscayaan bahwa dirinya dapat mencapai apa yang diharapkannya, Oprah
percaya bahwa dirinya akan menjadi orang yang hebat kelak. Dalam prosesnya ini
Oprah mampu menghargai dirinya sendiri, meskipun sebelumnya Oprah telah
banyak melakukan kesalahan yang fatal.
Kemudian kedua adalah respect from other. Oprah mendapatkan
penghargaan dari orang-orang sekitar, bahkan dari orang yang tidak dikenalnya
ketika dia makin terkenal.

E. Kritik Dan Evaluasi


Saya menyadari bahwa banyak kekurangan dari tugas analisa ini. Mulai dari
materi yang kurang, analisis yang kurang mendalam dan keterlambatan
penyetoran tugas ini. Juga tugas analisis ini mengalami banyak perubahan dan
yang paling jelas adaah perubahan tokoh yang dianalisis, hal itu dikarenakan saya
merasa tokoh yang sebelumnya tidak sesuai ekspektasi ketika saya mendapatkan
banyak berita tentangnya sehingga diganti dengan tokoh yang sekarang. Ke
depannya saya akan berusaha untuk memperbaiki sistem belajar saya yang kacau,
karena sebenarnya ini juga yang merugikan saya sendiri. Sehingga dengan
demikian saya dapat mengerjakan tugas analisis lebih baik lagi.

https://ootingmangoo6.wordpress.com/2012/12/15/oprah-winfrey-dan-kisah-
hidupnya/
https://www.biografiku.com/biografi-oprah-winfrey/

Anda mungkin juga menyukai