A. Latar Belakang
Setiap manusia pasti memiliki tujuan dan harapan didalam hidupnya.
Karena manusia mampu menentukan dan memilih akan seperti apa kehidupannya
kelak. Tujuan dan harapan itulah yang membuat manusia berjuang dengan
melakukan berbagai macam cara untuk mewujudkannya. Beberapa tahapan dilalui
untuk mencapai tujuan tersebut. Namun tidak jarang ditemukan banyak hambatan
dan rintangan yang harus dilalui, hambatan tersebut bisa berasal dari dalam diri
manusia itu maupun dari lingkungan luar yang memengaruhinya.
Salah satu hal penting yang harus dimiliki manusia dalam rangka
mencapai tujuan hidupnya adalah motivasi. Hal ini pun dibahas dalam teori
holistic dynamic dari Abraham Maslow yaitu manusia termotivasi secara terus-
menerus dikarenakan satu kebutuhan atau kebutuhan lainnya. Dalam hal ini
berarti manusia akan termotivasi untuk mencapai dan memenuhi kebutuhan–
kebutuhannya. Dimana jika satu kebutuhan sudah terpenuhi, akan muncul
kebutuhan baru sampai akhirnya manusia mencapai tujuannya/aktualisasi dirinya.
Di dalam teori Maslow terdapat tingkatan – tingkatan kebutuhan manusia
yaitu: Kebutuhan akan terpenuhinya fisiologis, kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan untuk dicintai dan dimiliki, kebutuhan akan penghargaan dan yang
terakhir adalah aktualisasi diri. Dan setiap manusia melalui tingkatan – tingkatan
kebutuhan ini, tidak terkecuali para tokoh dunia dan orang – orang yang sukses.
Mereka juga melalui tahapan – tahapan kebutuhan ini sebelum akhirnya sukses
mencapai tujuannya.
Untuk mencapai tahapan-tahapan kebutuhan, manusia memerlukan meta
needs didalamnya. Meta needs sendiri adalah sebuah kemampuan dimana manusia
menggunakannya untuk mencapai aktualisasi dirinya. Meta needs terdiri dari
selalu ada dalam setiap tahapan kebutuhan manusia dan membantu melewati serta
mencapai rangkaian susunan kebutuhan ini. Beberpa bentuk dari meta needs ini
adalah kebaikan, keteraturan dan berkehidupan. Hal-hal ini lah yang membantu
individu mencapai aktualisasi diri.
Salah satu tokoh yang akan penulis coba analisis adalah Oprah Winfrey.
Pemilihan tokoh ini dikarenakan penulis mendapati adanya keteraturan dan
berkehidupan sesuai dengan teori Maslow dalam kisah hidupnya. Dalam
mencapai tujuan hidupnya tokoh melalui berbagai macam halangan dan
hambatan. Dan sesuai dengan teori dari Maslow, di dalam perjalanan hidupnya
tokoh melalui tahapan demi tahapan dengan mengandalkan kekuatan meta needs
yang dia miliki. Sampai pada akhirnya dia dapat mengaktualisasikan dirinya.
2. Struktur Kepribadian
Maslow menyusun teori motivasi manusia, dimana variasi kebutuhan
manusia dipandang tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang
kebutuhan dapat dipenuhi hanya jenjang sebelumnya telah (relatif) terpuaskan .
Jenjang motivasi bersifat mengikat, maksudnya ; kebutuhan pada tingkat yang
lebih rendah harus relatif terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi
oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi. Jadi kebutuhan fisiologis harus
terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa aman. Sesudah
kebutuhan fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan
rasa aman. Sesudah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan, baru muncul
kebutuhan kasih sayang, begitu seterusnya sampai kebutuhan dasar terpuaskan
baru akan ke aktualisasi diri.
1) Kebutuhan Dasar 1 (Kebutuhan Fisiologis)
Pada umumnya kebutuhan fisiologis bersifat homeostatic (usaha menjaga
keseimbangan unsure-unsur fisik) seperti makan minum, gula, garam, protein,
serta kebutuhan intirahat dan seks. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat dalam
keadaan absolute (kelaparan dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan
dan orang mencurahkan semua kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.
Meta patologi terjadi jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka
akan terjadi meta patologi seperti: Apatisme, Kebosanan, Putus asa, Tidak punya
rasa humor lagi, Keterasingan, Mementingkan diri sendiri, Kehilangan selera dan
sebagainya
3. Dinamika Kepribadian
Maslow berpendapat bahwa kepribadian manusia dihasilkan dari motifasi
manusia diorganisasikan ke dalam sebuah hirarki kebutuhan yaitu suatu susunan
kebutuhan yang sistematis, suatu kebutuhan dasar harus dipenuhi sebelum
kebutuhan dasar yang lainya muncul. Kebutuhan ini bersifat instinktif yang
mengaktifkan atau mengarahkan prilaku manusia. Meskipun kebutuhan tersebut
bersifat instinktif namun prilaku yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan
tersebut sifatnya dipelajari, sehingga terjadi variasi prilaku dari setiap orang dalam
cara memuaskannya. Kebutuhan itu mempunyai beberapa karakteristik sebagai
berikut.
1.) Kebutuhan yang lebih rendah dalam hirarki merupakan kebutuhan yang
kuat, potensial, dan prioritas; sementara yang lebih tinggi dalam hirarki
merupakan kebutuhan yang paling lemah.
2.) Kebutuhan yang lebih tinggi muncul terakhir dalam rentan kehidupan
manusia. Kebutuhan fisiologi (biologis) dan rasa aman muncul pada usia anak,
kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan muncul pada usia remaja, sementara
kebutuhan akualisasi diri muncul pada usia dewasa.
3.) Kebutuhan yang lebih tinggi kurang diperlukan dalam rangka
mempertahankan hidup, sehingga pemuasannya dapat diabaikan. Kegagalan
dalam pemuasannya tidak akan menimbulkankrisis, tidak seperti apabila gagal
dalam menimbulkan krisis, tidak seperti apabila gagal dalam memenuhi kepuasan
kebutuhan yang lebih rendah. Dengan alasan ini, maslow menyebut kebutuhan
yang lebih rendah ini dengan kebutuhan deficit atau defisien. Kegagalan dalam
memuaskan kebutuhan ini akan mengakibatkan defisiensi (ketidaknyamanan)
dalam diri individu.
4.) Walaupun kebutuhan yang lebih tinggi itu kurang begitu perlu dalam rangka
survival, namun kebutuhanitu memberikan kontribusi terhadap survival itu sendiri
dan juga perkembangan. Kepuasan yang diperoleh dari kebutuhanyang lebih
tinggi itu dapat meningkatkan kesehatan, panjang usia, dan efisien biologis.
Dengan alasan ini Maslow menamakan kebutuhan ini dengan kebutuhan
perkembangan atau berada. Motivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini
menyebabkan terjadinya dinamika atau pergerakan pada kepribadian dan prilaku
manusia. Setiap kebutuhan telah tercapai maka kebutuhan lainnya akan mendesak
sehingga manusia terdorong untuk melakukan suatu tindakan atau prilaku untuk
memenuhi kebutuhan yang bersangkutan. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa perilaku manusia timbul karena adanya motivasi untuk memenuhi
kebutuhan.
https://ootingmangoo6.wordpress.com/2012/12/15/oprah-winfrey-dan-kisah-
hidupnya/
https://www.biografiku.com/biografi-oprah-winfrey/