NIM : 20/463158/SA/20725
Prodi : Sejarah
Mata kuliah : Sejarah Asia Tenggara
Tuntutan mereka dalam bidang politik adalah mendapatkan hak dan kesempatan yang
sama dalam berpartisipasi dalam dunia politik. Dalam bidang kebudayaan mereka menuntut
adanya kesetaraan dalam mengenyam pendidikan. Yang paling mendasar dalam tuntutan mereka
adalah permasalahan di dalam rumah tangga, kesetaraan dalam pengambilan keputusan, dan hak
milik serta membesarkan anak. Isu yang diangkat oleh organisasi ini sangat beragam tidak hanya
masalah perempuan tetapi juga mengenai militerisasi, krisis ekonomi, dan globalisasi serta
pangkalan militer Amerika. Ketika Benigno Aquino tewas pada Agustus 1983, Gabriela
melakukan protes terhadap pemerintah. Aksi mereka lakukan secara marathon di Filipina.
Tercatat sebanyak 200 aksi digerakkan oleh Gabriela dalam waktu 8 bulan. Pada tahun 1985
mereka melakukan aksi massa yang mengangkat permasalahan buruh perempuan.
Kemenangan Corazon Aquino tidak terlepas dari peran Gabriela yang secara tidak
langsung organisasi ini sangat berjasa dalam proses menggulingkan kediktatoran Presiden
Marcos. Tidak hanya berhenti sampai di situ, organisasi Gabriela juga menyatukan seluruh kelas
masyarakat mulai dari bawah hingga ke tingkat elite. Bahkan kelompok Gabriela inilah yang
menjadi pelopor revolusi damai di Filipina. Kedua organisasi tersebut sama-sama
memperhatikan mengenai permasalahan perempuan, tetapi kedua memiliki perbedaan dalam
perkembangannya. Gerwani sudah dilarang sejak terjadi Gerakan 30 September, tetapi Gabriela
Women’s Party sampai saat ini masih aktif melakukan kegiatan yang memperjuangkan hak-hak
perempuan di Filipina.