Anda di halaman 1dari 3

Nama = Cut Alya Zahra

Kelas = X MM 1
Absen = 15

Biografi Maya Angelou

Maya Angelou adalah seorang penulis Amerika, aktris, penulis skenario, penari, penyair dan
aktivis hak-hak sipil yang terkenal karena memoarnya tahun 1969, I Know Why the Caged Bird
Sings, yang menjadikan sejarah sastra sebagai buku terlaris nonfiksi pertama oleh seorang wanita
Afrika-Amerika. Angelou menerima beberapa penghargaan sepanjang karirnya, termasuk dua
NAACP Image Awards dalam kategori karya sastra (nonfiksi) yang luar biasa, pada tahun 2005
dan 2009.

Angelou dilahirkan pada tanggal 4 April 1928, di St. Louis, Missouri. Angelou memiliki masa
kecil yang sulit. Orang tuanya berpisah ketika dia masih sangat muda, dan dia dan kakak laki-
lakinya, Bailey, dikirim untuk tinggal bersama ibu ayah mereka, Anne Henderson, di Stamps,
Arkansas.

Sebagai seorang Afrika-Amerika, Angelou mengalami prasangka rasial dan diskriminasi secara
langsung di Arkansas. Dia juga menderita di tangan rekan keluarga sekitar usia 7: Selama
kunjungan dengan ibunya, Angelou diperkosa oleh pacar ibunya. Sebagai pembalasan atas
serangan seksual itu, paman Angelou membunuh pacarnya. Begitu trauma dengan pengalaman
itu, Angelou berhenti berbicara. Dia kembali ke Arkansas dan menghabiskan bertahun-tahun
sebagai bisu virtual.

Selama Perang Dunia II, Angelou pindah ke San Francisco, California. Di sana ia memenangkan
beasiswa untuk belajar tari dan akting di California Labour School. Juga selama waktu ini,
Angelou menjadi konduktor kereta gantung wanita kulit hitam pertama, pekerjaan yang hanya
dia pegang sebentar di San Francisco.
Pada pertengahan 1950-an, karier Angelou sebagai pemain mulai lepas landas. Dia mendapat
peran dalam produksi tur Porgy dan Bess, yang kemudian muncul dalam produksi Broadway
Broadway Calypso Heat Wave (1957) dan merilis album pertamanya, Miss Calypso (1957).

Sebagai anggota Harlem Writers Guild dan seorang aktivis hak-hak sipil, Angelou mengorganisir
dan membintangi pertunjukan musik Cabaret for Freedom sebagai manfaat untuk Southern
Christian Leadership Conference, yang juga menjabat sebagai koordinator utara SCLC.

Pada tahun 1961, Angelou muncul dalam sebuah produksi Broadway-The Jeans The Blacks
dengan James Earl Jones, Lou Gossett Jr. dan Cicely Tyson di Broadway. Angelou kemudian
mendapatkan nominasi Tony Award untuk perannya dalam drama Look Away (1973) dan
nominasi Emmy Award untuk karyanya di miniseri televisi Roots (1977), di antara penghargaan
lainnya.

Angelou menghabiskan sebagian besar tahun 1960-an di luar negeri, pertama-tama tinggal di
Mesir dan kemudian di Ghana, bekerja sebagai editor dan penulis lepas. Angelou juga
memegang posisi di Universitas Ghana untuk sementara waktu. Di Ghana, ia juga bergabung
dengan komunitas “Revolutionist Returnees” yang mengeksplorasi pan-Africanism dan menjadi
dekat dengan aktivis hak asasi manusia dan pemimpin nasionalis kulit hitam Malcolm X. Pada
tahun 1964, setelah kembali ke Amerika Serikat, Angelou membantu Malcolm X mendirikan
Organisasi Afro-American Unity, yang dibubarkan setelah pembunuhannya pada tahun
berikutnya.

Salah satu karyanya yang paling terkenal, Angelou menulis puisi ini khusus untuk dan dibacakan
di upacara pelantikan Presiden Bill Clinton pada Januari 1993. Kesempatan itu menandai
pembacaan pelantikan pertama sejak 1961, ketika Robert Frost menyampaikan puisinya “The
Gift Outright” di John F. Pelantikan Kennedy.

Angelou kemudian memenangkan Grammy Award (album kata yang diucapkan terbaik) untuk
versi audio dari puisi itu.

‘I Know Why the Caged Bird Sings’ (1969)

Teman dan sesama penulis James Baldwin mendesak Angelou untuk menulis tentang
pengalaman hidupnya. Karya yang dihasilkan adalah memoar tahun 1969 yang sangat sukses
tentang masa kecilnya dan dewasa muda, I Know Why the Caged Bird Sings.

Kisah pedih membuat sejarah sastra sebagai buku terlaris nonfiksi pertama oleh seorang wanita
Afrika-Amerika. Buku itu, yang menjadikan Angelou sebagai bintang internasional, terus
dianggap sebagai karya otobiografinya yang paling populer.

Setelah menerbitkan Caged Bird, Angelou membuka jalan baru secara artistik, pendidikan dan
sosial dengan drama Georgia, Georgia pada tahun 1972, yang menjadikannya wanita Afrika-
Amerika pertama yang memiliki skenario pembuatan filmnya. Pada tahun 1998, ia mencari
tantangan kreatif baru, Angelou membuat debut sutradara dengan Down in the Delta, dibintangi
oleh Alfre Woodard.
Nilai-Nilai Ketokohan Maya Angelou

Maya Angelou merupakan tokoh panutan saya karena ia menginspirasi saya untuk tetap berpikir
positif bahkan dalam keadaan yang sulit. Beliau pernah berpesan “Kita mungkin menghadapi
banyak kekalahan, tetapi kita tidak harus dikalahkan. Bahkan mungkin diperlukan untuk
menghadapi kekalahan, sehingga kita bisa tahu siapa kita. Sehingga kita bisa berkata, Oh, itu
terjadi, dan saya bangkit. Saya benar-benar terjatuh di depan seluruh dunia, dan saya bangkit.
Saya tidak lari; Saya bangkit tepat di tempat saya dipukul jatuh.”

Maya Angelou juga berkali-kali menekankan akan pentingnya punya keberanian. Menurutnya,
keberanian itu penting karena tanpa keberanian tidak ada kebajikan yang konsisten. Maya juga
mencontohkan bahwa pilihannya untuk bergerak membela mereka yang diperlakukan tidak
manusiawi butuh keberanian besar.

Meski sulit, Maya punya optimisme serta harapan yang besar akan berkembangnya kesadaran
orang-orang atas kemanusiaan. Menurut Maya, seksisme, rasisme, bahkan ageisme begitu marak,
namun ia tetap optimis bahwa sebagai manusia kita lebih mampu melihat kesamaan dalam diri
satu sama lain ketimbang melihat perbedaannya.

Anda mungkin juga menyukai