Anda di halaman 1dari 4

Proses memandikan jenazah:

1.) Siram seluruh tubuh jenazah dengan air secara merata.


2.) Shampo kepala dan rambut jenazah, kemudian disisir pelan pelan agar tidak rontok. Kemudian bilas.
Apabila ada rambut yang rontok maka wajib dikubur dan sunnah memasukkan rambut yang rontok
kedalam kain kafan bersama jenazah.
3.) siram seluruh tubuh jenazah dengan air yang telah dicampur dengan sabun.
4.) siram tubuh mayit dengan air bersih untuk membersihkan sisa air sabun dimulai dari sebelah kanan .
Kemudian mayit di miringkan ke kiri untuk menyiram bagian punggung dari arah kanan. Setelah
menyiram bagian kanan, jenazah dimiringkan ke kanan untuk menyiram bagian punggung dari arah kiri.
Saat memiringkan jenazah kekanan mulailah dengan mengangkat kaki kirinya kemudian di naikkan di
atas kaki kanan. Begitu pula sebaliknya.
5.) menyiram jenazah dengan air yang telah di campur dengan daun bidara.
6.) siram seluruh tubuh mayit dengan air yang telah di campur dengan sedikit kapur barus.

Tata cara mengkafani jenazah laki- laki:


1.) sunnah menggunakan tiga lembar kain kafan berwarna putih.
2.)taruhlah 5 kain sebagai tali untuk mengikat jenazah dengan dipanjangkan sebelah kanan karena
nantinya ikatan tali akan berada di sebelah kiri
3.)Rentangkan kain pertama pada posisi tengah, kain kedua agak geser ke sebelah kanan jenazah dan
kain ketiga agak geser sebelah kiri jenazah.
4.)letakkan jenazah di atas kain kafan yang sudah di tata rapi di atas kain.
5.) kedua ibu jari kaki diikat dengan kain secukuopnya. Dan sedekapkan tangan jenazah dengan posisi
tangan kanan di atas tangan kiri (tidak wajib)
6.)tutuplah setiap lubang jenazah dengan kapas.
7.)lipatlah kain kafan pertama dan kedua dengan rapi.
8.)ambil kain yang menutupi aurat jenazah sebelum melipat kain terakhir.
9.)lipat kain terakhir untuk menutupi seluruh anggota badan jenazah.
10.)ikatlah tali jenzah dengan ikatan yang mudah dilepas dengan menempatkan ikatanya di sebelah kiri.

Jenazah Laki-Laki Batas minimal mengafani jenazah, baik laki-laki maupun perempuan, adalah selembar
kain yang dapat menutupi seluruh tubuh jenazah, sedangkan batas sempurna bagi jenazah laki-laki
adalah tiga lapis kain kafan.

a) Bentangkan kain kafan sehelai demi helai yang paling bawah lebih lebar dan luas serta setiap lapisan
diberi kapur barus.
b) Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan memanjang
lalu ditaburi wangi-wangian.
c) Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, qubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan
kotoran dengan kapas.
d) Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri.
Selanjutnya, lakukan seperti tersebut selembar demi lembar dengan cara yang lembut.
e) Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan.

Tata cara mengkafani jenazah perempuan:

1.) sunnah menggunakan lima lembar kain putih dengan rincian dua lapis pembungkus, kerudung,
sarung dan baju.
2.)taruh 5 kain sebagai tali untuk mengikat jenazah dengan dipanjangkan sebelah kanan karena nantinya
ikatan tali akan berada di sebelah kiri.
3.) rentangkan kain pertama agak geser ke sebelah kanan jenazah,kemudian kain kedua agak geser ke
sebelah kiri jenazah.
4.)rentangkan baju tepat pada tubuh jenazah.
5.) rentangkan sarung dan kerudung pada lapisan paling atas.
6.)letakkan jenazah di atas kain dengan hati-hati.
7.) kedua ibu jari kaki diikat dengan kain secukuopnya. Dan sedekapkan tangan jenazah dengan posisi
tangan kanan di atas tangan kiri (tidak wajib)
8.)tutuplah setiap lubang jenazah dengan kapas.
9.)lipatlah kain kafan mulai dari sarung dan kerudung dengan rapi.
10.)lipatlah baju untuk menutupi sarung dan kerudung.
11.) ambil kain yang menutup aurat jenazah
12.)lipat kain ke empat dan kelima.
13.)ikatlah tali jenzah dengan ikatan yang mudah dilepas dengan menempatkan ikatanya di sebelah kiri.

Jenazah Perempuan Batas minimal mengafani jenazah, baik laki-laki maupun perempuan, adalah
selembar kain yang dapat menutupi seluruh tubuh jenazah.
Sedangkan batas sempurna untuk jenazah perempuan adalah lima lapis: terdiri dua lapis kain kafan,
ditambah kerudung, baju kurung, dan kain.
Kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri dari lima lembar kain, urutannya sebagai berikut.
Lembar 1 untuk menutupi seluruh badan.
Lembar 2 sebagai kerudung kepala.
Lembar 3 sebagai baju kurung.
Lembar 4 menutup pinggang hingga kaki.
Lembar 5 menutup pinggul dan paha.
Adapun tata cara mengafani jenazah perempuan adalah sebagai berikut:
a) Susun kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian dengan tertib. Lalu,
angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan sejajar, serta
taburi dengan wangi-wangian atau dengan kapur barus.
b) Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
c) Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya.
d) Pakaikan sarung, juga baju kurungnya.
e) Rapikan rambutnya, lalu julurkan ke belakang.
f) Pakaikan kerudung.
g) Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua ujung kain kiri dan kanan
lalu digulungkan ke dalam.
h) Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan.

Tata Cara Sholat jenazah


1. Membaca niat kemudian takbiratul ikram
Niat sholat jenazah :
ِ ‫ض كفَا َيةِ ا َما ًما| َمأ ْ ُم ْو ًما ِللِ تَ َعا َل‬
‫ى‬ ْ َ‫علَى َهذ‬
َِ ‫اال َميِّتِ ا َ ْر َب َِع تَ ْكب َراتِ فَ ْر‬ َ ‫صلِّى‬
َ ُ‫ا‬
2.)Membaca surat al fatihah
3.)Takbir kedua Membaca sholawat nabi
‫س ِّيدنَا‬ ِ ‫ع ٰل‬
َ ِ‫ى ٰال‬ َ ‫ع ٰلى‬
َ ‫س ِّيدنَا ُم َحمدِ َو‬ َ ِ‫ع ٰلى ٰال‬
َ ِْ‫س ِّيدنَا إب َْراهي َِْم و َبارك‬ َ ‫س ِّيدنَا إب َْراهي َِْم َو‬ ِ ‫ع ٰل‬
َ ‫ى‬ َ َِ‫صليْت‬َ ‫س ِّيدنَا ُم َحمدِ َك َما‬ َ ‫آل‬ ِ ‫ع ٰلى‬ َ ‫س ِّيدنَا ُم َحمدِ َو‬ َ ‫ع ٰلى‬ َ ‫ص ِِّل‬َ ِ‫اللّٰ ُهم‬
ِ‫ي العَالَميْنَِ إنكَِ َحميْدِ َمجيْد‬ْ ِْ ‫س ِّيدنَا إب َْراهي َِْم ف‬
َ ِ‫على ال‬ ٰ ٰ َ ‫س ِّيدنَا إب َْراهي َِْم َو‬َ ‫على‬ ٰ َ َِ‫ار ْكت‬َ ‫ُم َحمدِ َك َما َب‬
4.)Takbir ketiga mendoakan jenazah
ُ‫ع ْن ِه‬
َ ‫ْف‬
ُِ ‫عاف ِه َواع‬ َ ‫ار َح ْم ِهُ َو‬ْ ‫اَلل ُهمِ ا ْغف ْرلَ ِهُ َو‬
5.)Takbir keempat mendoakan jenazah
ُ‫لَ تَ ْفتنا َب ْع َدِهُ َوا ْغف ِْر لَنَا َولَ ِه‬ِ ‫ل تَحْ ر ْمنَا اَجْ َرِهُ َو‬ َِ ِ‫الل ُهم‬
6.) Mengucapkan salam

Tata Cara Menguburkan jenazah


1.) Sesampainya mayit di tempat pemakaman, keranda diletakkan pada arah posisi peletakan kaki mayit.
2.) Jenazah dikeluarkan dari keranda, dimulai dari kepalanya, lalu diangkat dengan posisi agak miring
dan wajah jenazah menghadap qiblat secara pelan- pelan.
3.) Jenazah diserahkan pada orang yang yang sudah bersiap-siap dalam liang untuk menguburnya. Hal
ini dilakukan oleh tiga orang, orang pertama mene- rima bagian kepala, orang kedua bagian lambung,
dan orang ketiga bagian kaki.
4.) Bagi orang yang menerima mayit disunahkan membaca do'a:
ِ‫س ِْع لَ ِهُ في قَبْره‬ ِّ ‫اب الس َماءِ ل ُروحهِ َوأ َ ْكر ِْم نُ ُزلَ ِهُ َو َو‬
ِّ ‫س ِْع َم ْد َخلَ ِهُ َو َو‬ َِ ‫ح أَب َْو‬
ِْ َ‫الل ُهمِ ا ْفت‬
5.) Dan bagi orang yang meletakkan mayit di sunnahkan membaca:
‫للا‬
ِ ِ‫سول‬ ُ ‫سنةِ َر‬ ُ /ِ‫علَى ملة‬ َ ‫بسْمِ للاِ َو‬
6.) Kemudian mayit diletakkan di liang kubur dan dihadapkan ke arah qiblat dengan posisi miring pada
lambung sebelah kanan.
7.) Menyandarkan wajah dan kaki pada dinding bagian dalam liang. 8.) Memberi bantalan tanah liat
pada bagian kepala.
9.) mengganjal bagian punggungnya dengan gumpalan tanah atau batu bata agar mayit tetap dalam
posisi miring menghadap kiblat
10.) Membuka simpul, terutama bagian atas, kemudian meletakkan pipinya pada bantalan tanah liat
yang telah ada.
11.) Salah satu pengiring mengumandangkan adzan adan iqamah di dalam liang kubur. Adapun lafadz-
nya sama dengan lafadz adzan dan iqamah dalam shalat.
12.) Bagian atas mayit ditutup dengan papan atau bambu sampai rapat, kemudian liang kubur ditimbun
dengan tanah.
13.) Membuat gundukan setinggi satu jengkal dan memasang dua batu nisan, satu lurus dengan kepala
dan satunya lagi lurus dengan kaki mayit.
14.) Menaburkan bunga, memberi minyak wangi dan memercikan air di atas makam.
15.) Selanjutnya, salah satu pihak keluarga atau orang ahli ibadah melakukan prosesi talqin mayit.
Kesunahan mentalqin ini hanya berlaku bagi mayit dewasa dan tidak gila.
16.) Mulaqin duduk dengan posisi menghadap muka kepala mayit, sedangkan para hadirin dalam posisi
berdiri.
17.) Mulaqin mulai membaca bacaan talqin sebanyak tiga kali. Adapun contoh bacaan talqin adalah
َ‫ل إلَ ِه‬ َِ ‫ن‬ ِْ َ ‫ش َها َدِة ُ أ‬
َ :‫علَي ِْه منَِ ال ُّد ْن َيا‬
َ َِ‫ أذكر العهد الذي خ ََرجْ ت‬،‫يا فالن بن فالن‬
‫ قُلِْ َرضيتُِ باّللِ َربًّا َوب ْاْلس َْال ِم‬،‫ن في ْالقُبُور‬ ِْ ‫ث َم‬ َِ ِ‫ َوأَن‬،‫ْب في َها‬
ُِ ‫ّللا َي ْب َع‬ َِ ‫ل َري‬ َِ ِ‫ع َةِ أَت َية‬
َ ‫ َوأَنِ السا‬،ُ‫سولُه‬ َ ‫ َوأَنِ ُم َحمدًا‬،ُ‫ل شَريكَِ لَه‬
ُ ‫ع ْب ُدِهُ َو َر‬ َِ ُ‫ّللا َوحْ َدِه‬
ُِ ‫إل‬
ِ‫ َوه َُِو َربُِّ ْال َع ْرشِ ْال َعظيم‬،‫ل إ َل ِهَ إلِ ه َُو‬ َِ ‫ّللا‬
ُِ ‫ي‬َِ ‫ َر ِّب‬،‫ َوب ْالقُ ْرآنِ إ َما ًما َوب ْال ُمسْلمينَِ إ ْخ َوا ًنا‬،‫ َوب ْال َك ْع َبةِ ق ْب َل َة‬،‫سل َِم نَبيًّا‬
َ ‫ع َلي ِْه َو‬ ُِ ‫ص َلى‬
َ ‫ّللا‬ َ ِ‫ َوب ُم َحمد‬،‫دي ًنا‬.
18.)Setelah liang kubur ditutup, sebelum ditimbun dengan tanah, para pengiring disunahkan meng-
ambil tiga genggam tanah bekas galian kemudian menaburkannya ke dalam liang kubur.
Pada taburan pertama membaca:
‫م ْن َها َخلَ ْق ٰن ُك ِْم‬
Taburan kedua
‫َوف ْي َها نُع ْي ُد ُك ِْم‬
Taburan ketiga
‫َارِة ً ا ُ ْخ ٰرى‬ َ ‫ َوم ْن َها نُ ْخر ُج ُك ِْم ت‬.
19.) Setelah selesai talqin pihak keluarga dan para hadirin tinggal sebentar untuk mendo'akan mayit.
Adapun
20.) Setelah selesai berdo'a secukupnya, para hadirin pulang

Anda mungkin juga menyukai