Anda di halaman 1dari 31

NWDI

O
L
E
H

KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK

Baiq Nurul Hidayati Nurul Zaini


NWDI
Dian Faisal Hadi Rika Harnita

Gina Alfina Sarah Nabila Aulia


• Pulau Lombok terletak antara 8 12’ dan 9 1’ LS, dan antara 115 44’-116 40’ BT.
• kota utama : Mataram
• Kabupaten teluas : Lombok Timur (1.605,55 KM2 = 33,8%)
• Iklim : Tropis dengan suhu = 19C-35
• Selat Lombok sebagai batas flora dan fauna
• Tofografi : Di dominasi gunung berapi Rinjani (3.726 Mdpl)
• Jumlah penduduk : 3.758.632 Jiwa
• Penduduk terbesar : Lombok Timur (1.326.240 jiwa
• Secara Dermatologis (80% etnis suku sasak, 15% suku
bali dan sisanya suku Jawa, Tiongha, Arab, dan
Sulawesi
• Sasak : bahasa sansakerta yakni “sahsaka” terdiri dari
kata “sah” yang berarti meninggalkan tanah asal dan
“saka” berarti pergi
• sudah terdapat lapisan sosial masyarakat pada setiap
desa, yakni: (1) perwangsa, (2) kawulabala atau petani
bebas, (3) panjak atau buruh tani
• Startifikasi sosial masyarakat menentukan hak
kepemilikan tanah desa (ditarik ketika kerajaan
mataram-karangasem menguasai lombok)
• 2 kategori tanah yang diolah yaitu tanah druwe dalem
dan druwe jabe
• masayarakat sebagian besar menjadi petani,
kemudian nelayan, dan sebagian kecil sebagai
pedagang. perdagangan terjadi secara internal
• Sistem sosial dan ekonomi masyarakat lombok
dikelompokkan menjadi 2, yaitu Masyarakat
tradisional dan perdagangan
Masyarakat Tradisional

• Unsur-unsur budaya luar belum ada


• Corak kehidupan dibai dua yatu masyarakat agraris
dan pesisir
• Masyarakat agrasis memiliki sistem irigasi disebut
subak yang memiliki peraturan yang disebut awig-
awig.
• Kesejahteraan dan keamanan desa diurus oleh
kepala desa dibantu keliang (kepala dusun),
sedangkan kas desa dari pajeg tanah yang disebut
trigasama carik.
• Trigasama carik dbagi menjadi 2 yaitu pajeg dan
suwinih
Masyarakat Perdagangan
• Perdagangan mulai ramai terjadi sejak permulaan abad ke-
19
• lombok timur memungkinkan sebagai pusat perdagangan
dengan 5 pelabuhan alam (Pandangrea, Sugian, Labuhan
lombok, Labuhan Haji, dan Pijot)
• corak masyarakatnya multikultur
• tahun 1882 singaraja menjadi ibukota Kerasidenan Bali
dan Lombok dan pemerintah belanda menertibkan orang-
orang cina dan arab dilombok
• orang cina dan arab sebagai jembatan untuk kontak
perdagangan dengan orang asing (mulai mengenal uang
muka)
ALAM PIKIR DAN SISTEM
KEPERCAYAAN
• Memiliki agama asli Monoteis
• masyarakat sasak juga memiliki pandangan dan sistem
kepercayaan kosmos
• kepercayaan masyarakat pra-islam adalah animisme dan
dinamisme
• disamping itu juga berkembang agama budha sekitar abad ke-
8 atau awal abad ke-9
• penganut agama budha pindah ke agama hindu (Wiratsari)
diperkirakan hal ini menyebabkan timbulnya “kutukan”
Islam Watu Telu
• Muncul sebagai akibat dari proses islamisasi yang belum
tuntas
• metode dakwah yang sangat toleran untuk tidak merusak adat
istiadat setempat
• kebijakan politik keagamaan para penguasa hindu-bali
• penyebaran agama hindu semakin aktif saat ajaran islam
mulai pudar
• usaha belanda dalam mewujudkan pertentangan antar kaum
muslim lombok
SISTEM KEKUASAAN

01 Kepemimpinan Adat

02 Kepemimpinan Perkanggo

03 Kepemimpinan Agama
Kepemimpinan Adat

• Terdiri dari dua bentuk kepemimpinan, yatu Pemangku dan


Kiai
• Biasanya bersifat turun temurn
• kebiasaan turun temurun diperkuat dengan sanksi
supranatural
• Selain kepala desa, kepala pemerintahan juga dipimpin oleh
pemimpin adat yang disebut mangkubumi atau pemangku
adat
Kepemimpinan Perkanggo

• Berkaitan erat dengan struktur sosial masa lalu yang


kemudian dibagi menjadi 2 Tingkatan sosial yaitu golongan
bangsawan disebut perwangsa dan bangsa ama’
• Golongan perwangsa dibagi menjadi tingkatan yaitu
perwangsa (menggunakan gelar datu dan dende) dan
triwangsa (menggunakan gelar lalu dan baiq
• Golongan bangsa ama’ atau jajar karang adalah masyarakat
biasa yang menggunakan panggilan lo’ atau loq dan le’ atau
laq
Kepemimpinan Agama

• kepemimpinan agama berada pada otoritas keulamaan


yang dikenal tuan guru
• Ikut berperan dalam beberapa peristiwa seperti
mengundang belanda untuk mengusir kolonialisme bali
• Sejarah masuk dan bekembangnya Islam di Lombok pada dasarnya hasil
kontak perdagangan pada pedagang muslim dengan kerajan-kerajaan
nusantara sekitar abad ke-15 dan ke-16.
• Disebarkan melalui para mubalig dari kalangan penganut islam sufi
(tasawuf) yang dibawa oleh Syeikh Yusuf Makasar dan mengirim ulama-
ulama untuk berdakwah di Lombok
• salah seorang keturunan Syeikh Yusuf Makasar yakni Syeikh Maulana
Abdullah yang diutus menyebarkan agama d lombok, sumbawa, dan bima
• masuknya islam dari lombok bagian barat melalui jalur pulau jawa (wali
songo dengan mengutus sunan Giri IV dan kerajaan islam demak tahun
1500-1550)
• Islam masuk ke lombok bagian selatan melalui mublaigh dari arab bernama
Syeikh Nurur Rasyid
Penyebaran islam oleh sunan Prapen di wilayah labuhan carik

• Mulai menyebarkan Islam kira-kira pada permulaan abad ke-16


• Menggunakan adat istiadat sebgai alat untuk meyebarkan Islam
• penyebaran Ialam dibantu oleh raja lombok dan ia berada di Lombok
kurang lebih 5 tahun
• setelah berhasil di Islamkan, desa-desa sekitar wilayah labuhan carik
berubah menjadi Bayan
• kedatangan sunan Prapen dibantu oleh sunan Pengging melalui
sebelah utara bayan
• membangun masjid setelah behasil menaklukan perlawanan
masyarakat
Penyebaran islam oleh para Mubaligh Islam kalangan non-jawa

• Menyebarkan islam melalui dua tahap, yaitu memperkenalkan islam


pada masyarakat lombok dan memantapkan keislaman masyarakat
lombok melalui media santren dan penilisan kembali teks-teks oleh
masyarakat
• terdapat mubaligh dari wilayah sumatera bernama Tuan Lebe yang
menyebarkan islam di daerah Ketangge dan beberapa wilayah
lombok timur
• mubaligh utusan dari kerajaan goa. Kerajaan goa diislamkan oleh
mubaligh Minangkabau yakni Dato’ Ri Bandang, Dato’ Ri Patimang,
dan Dato’ Ri Tiro
• Salah satu teori Latar belakang lahirnya NWDI dan NBDI
adalah teori struktural fungsional
• Lawer mendasar teori ini pada 7 asusmsi
• Teori struktural fungsional memandang masyarakat
sebaga suatu sistem yang memiliki struktur yang terdiri
atas banyak lembaga yang memiliki fungsi sendiri-sendiri
• Struktur yang bersifat fungsional dijelaskan dalam konsep
AGIL oleh Parsons (1951)
Pokok pikiran yang berkatan dengan hubungan sosial
ekonomi, sistem kepercayaan, sistem kekuasaan dengan
sistem pendidikan sebelum indonesia mardeka

• sistem pendidikan diselenggarakan oleh tokoh agama


(tuan guru) pada masa penguasaan raja-raja bali
bercorak islam melalui pesantren
• Didirikan lembaga pendidikan formal dengan pola klasikal
• Pada masa pendudukan jepang sekolah dijadkan sebagai
tempat militer dan propaganda
PENDIDIKAN MASA JEPANG

• Banyak dipelopori oleh tokoh-tokoh agama seperti


Muhammadiyah (1937) mendirikan sekolah Muallimin di
Pancor di bawah kepemimpinan Asmo dan sekolah
kemajuan islam di bawah kepemimpinan Haji Muhammad
Sedek
• Sekolah TK di Selong dan Mataram
• Madrasah Ibtidaiyah Di pancor oleh tokoh agama dari NW
di bawah pimpinan TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid








Pendidkan khususnya pendidikan Islam
1 diselenggaran secara terbatas baik akses
maupun tujuan pembelajarannya.

Masa kolonial dapat dikatakan bahwa


pendidikan didirikan hanya untuk
2
kepentingan untuk membantu bisnis
kolonial

munculnya lembaga pendidikan islam


turut mewarnai sistem pendidikan suku
3
sasak di Lombok terutama dalam
membebaskan dari cengkraman,
kebodohan, kemiskinan, dan penderitaan
yang sangat panjang.

Anda mungkin juga menyukai