Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 2

PUTUSAN MK NOMOR
55/PUU-XVII/2019
Terkait desain Pemilihan Umum (Pemilu) serentak di Indonesia

Get Started
KELOMPOK 2

Aisyah Fakhira Ramadhani Marsya Ananta


0201128232819 02011182328066

Fatah Hidayatullah Putri Nabila Maharani


02011282328336 02011282328182

Lexga Saputra Prima Adrian


02011182328057 02011282328266

Rahma Nurhaliza Putri


M. Elhan Bintang.H. 02011182328072
02011282328194

Muhammad Abdul Aziz Sherly Melisa


02011282328252 02011282328057
PUTUSAN MK
NO. 55/PUU-XVII/2019

Pokok Perkara
Pengujian terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945

Pemohon
Sekelompok individu yang terdaftar dalam
akta penerimaan berkas permohonan
dengan Nomor 116/PAN.MK/2019. Nama-
nama pemohon tidak disebutkan secara
spesifik
PENJELASAN KASUS PUTUSAN MK
NO. 55/PUU-XVII/2019
Terkait desain Pemilihan Umum (Pemilu) serentak di Indonesia.
Pemilu serentak ini dinilai memunculkan banyak permasalahan,
kemudian dilakukan judicial review terhadap desain keserentakan
pemilu yang diatur dalam UU pemilu.
Permohonan uji materi ini berlandaskan:

Desain Pemilu serentak lima kotak tidak memberikan penguatan


terhadap sistem presidensiil dan tidak sesuai dengan asas pemilu di
dalam UUD NRI 1945.

Pemilu serentak lima kotak adalah sesuatu yang tidak dapat


dimanajemen (unmanageable) oleh penyelenggara pemilu.
pemilu)

Pemilu serentak lima kotak memperbesar suara tidak sah serta


menurunkan derajat keterwakilan.
MAJELIS HAKIM MENYATAKAN BAHWA TERDAPAT
SEJUMLAH PILIHAN MODEL KESERENTAKAN
PEMILU YANG DINILAI KONSTITUSIONAL
3. Pemilu serentak untuk memilih 5. Pemilu serentak nasional untuk memilih
1. Pemilu serentak untuk memilih Presiden/Wakil Presiden, anggota Presiden/Wakil Presiden,
Presiden/Wakil Presiden, serta DPR, DPD, DPRD, serta pemilihan anggota DPR dan DPD; kemudian beberapa waktu
Gubernur, dan Bupati/Walikota. setelahnya
anggota dilaksanakan pemilu serentak provinsi untuk
DPR, DPD, dan DPRD. memilih anggota DPRD
4. Pemilu serentak nasional untuk memilih
Provinsi dan memilih gubernur; dan beberapa
Presiden/Wakil Presiden,
2. Pemilu serentak untuk waktu setelahnya lagi dilaksanakan pemilu serentak
anggota DPR dan DPD; kemudian beberapa
kabupaten/kota untuk memilih anggota
memilih Presiden/Wakil waktu setelahnya
DPRD Kabupaten/Kota dan memilih
Presiden, anggota dilaksanakan pemilu serentak lokal untuk Bupati/Walikota;
DPR, DPD, Gubernur, dan memilih anggota DPRD
Bupati/Walikota. Provinsi, anggota DPRD Kabupaten/Kota, 6. Pilihan-pilihan lainnya sepanjang tetap menjaga
serta pemilihan Gubernur, sifat keserentakan
dan Bupati/Walikota. pemilu untuk memilih Presiden/Wakil Presiden,
serta anggota DPR
dan DPD

Melalui 6 varian model pelaksanaan pemilu serentak, penentuan model yang akan dipilih merupakan ranah pembentuk
undang-undang dalam memustuskannya.
Sehingga, Majelis Hakim pada akhir pertimbangan perkara tersebut sampai pada sebuah konklusi bahwa pokok permohonan
pemohon tidak beralasan menurut hukum sehingga berakibat pada permohonan ditolak untuk seluruhnya.
JENIS PENAFSIRAN

PENAFSIRAN HISTORICAL
Hasil yang didapatkan dari penafsiran ini menunjukkan bahwa pemaknaan
pemilu serentak tidak hanya merujuk pada pemilu serentak lima kotak
sebagaimana yang diputuskan dalam Putusan MK Nomor 14/PUU-XI/2013,
sehingga masih terdapat ruang untuk keserentakan pemilu dilaksanakan
dengan desain dan mekanisme yang berbeda dengan pelaksanaan pemilu
pada tahun 2019 lalu.

PENAFSIRAN FUNGSIONAL
Apabila dikaitkan dengan dengan basis argumentasi yang dikemukakan oleh Majelis
Hakim dalam Putusan a quo maka terkait pelaksanaan pemilu serentak untuk memilih
anggota legislatif di tingkat pusat dengan pemilu presiden dan wakil presiden ialah
suatu konsekuensi logis dari upaya penguatan sistem pemerintahan presidensiil
sehingga tercipta satu kesatuan struktur dan sistem hukum yang harmonis.
PERTIMBANGAN HAKIM LAIN

Putusan Mahkamah Dalam putusan Mahkamah


Konstitusi Nomor 55/PUU- Konstitusi Nomor 55/PUU-
XVII/2019 terkait desain XVII/2019, tidak terdapat
pemilihan umum serentak dissenting opinion atau
merupakan putusan concurring opinion dari
kolektif yang diambil oleh hakim-hakim yang terlibat
seluruh hakim Mahkamah dalam proses pengambilan
Konstitusi. keputusan.
KESIMPULAN
Putusan Mahkamah secara tersirat menyatakan
Konstitusi (MK) Nomor bahwa putusan MK terkait
permasalahan ini sudah sesuai
55/PUU-XVII/2019
dengan konstitusional
menyangkut desain
Indonesia dan tidak melanggar
pemilihan umum serentak di
prinsip-prinsip konstitusi itu
Indonesia, dengan dua fokus
sendiri, dibuktikan dengan
masalah: metode penafsiran
tidak adanya dissenting
konstitusi dan konstruksi
opinion dan masih
desain pemilu yang dijalankannya putusan
demokratis. tersebut pada pemilu 2024.

Presentasi Bidang Hukum


Thank You

Anda mungkin juga menyukai