Penyebab utama dari Perang Peloponnesos adalah persaingan antara dua kota-kota
Yunani kuno yang kuat, yaitu Athena (dipimpin oleh Liga Delos) dan Sparta (dipimpin
oleh Liga Peloponnesos), yang bersaing untuk supremasi di Yunani. Persaingan ini
meliputi masalah ekonomi, politik, dan ideologi.
Athena: Athena dipimpin oleh Perikles dan didukung oleh Liga Delos, sebuah aliansi
yang awalnya didirikan untuk melawan Persia. Athena adalah kota dengan kekuatan
militer besar, dan mereka cenderung menganut sistem demokrasi. Mereka memiliki
angkatan laut yang kuat dan mengandalkan strategi pertahanan dan blokade.
Sparta: Sparta adalah kota dengan sistem pemerintahan oligarki, di mana kekuasaan
dipegang oleh sejumlah kecil elite. Sparta memiliki pasukan darat yang sangat kuat
dan mengandalkan taktik pertempuran darat. Mereka juga memiliki sekutu, termasuk
negara-negara di Liga Peloponnesos.
4 Konflik ini dimulai pada tahun 431 SM ketika Sparta mengirim ultimatum kepada
Athena, menuntut penghentian dukungan Athena terhadap kota-kota di Liga Delos.
Titik awal pertempuran antara keduanya adalah ketika pasukan Athena menyerang kota
Megara, yang merupakan salah satu sekutu Sparta.
5 Strategi militer utama yang digunakan oleh Athena adalah pertahanan, pemblokiran
pelabuhan, dan perang asimetris di laut. Sparta mengandalkan taktik pertempuran
darat dan menghindari pertempuran laut. Mereka juga menggunakan kebijakan
pengepungan untuk mencoba melemahkan Athena.
8 Perang berakhir pada tahun 404 SM ketika Athena menyerah kepada Sparta setelah
pengepungan yang panjang. Kejatuhan Athena disebabkan oleh berbagai faktor,
termasuk isolasi oleh Sparta, wabah penyakit, dan kelaparan di kota.
9 "Plague of Athens" adalah wabah penyakit yang melanda Athena pada tahun 430 SM
selama Perang Peloponnesos. Wabah ini menyebabkan banyak kematian di Athena,
termasuk Perikles sendiri, dan melemahkan kota tersebut secara signifikan.
10 Perdamaian Nikias adalah perjanjian damai antara Athena dan Sparta yang dicapai
pada tahun 421 SM. Ini memungkinkan untuk sementara menghentikan pertempuran dalam
perang. Namun, perjanjian ini tidak tahan lama dan perang berlanjut.
11 Pelajaran yang dapat dipetik dari Perang Peloponnesos adalah kompleksitas dan
destruktivitas perang dalam konteks politik dan budaya. Ini juga mengilustrasikan
pentingnya diplomasi dalam mencegah konflik, serta pentingnya persatuan dan
solidaritas dalam menghadapi ancaman eksternal.
12 Ada beberapa perbandingan dan persamaan antara Perang Peloponnesos dan konflik
modern. Salah satunya adalah bahwa kedua konflik tersebut melibatkan persaingan
kekuasaan antara negara-negara yang berbeda. Namun, ada juga perbedaan signifikan
dalam teknologi, taktik, dan geopolitik yang memengaruhi konflik modern. Selain
itu, Perang Peloponnesos juga merupakan studi kasus tentang perang antara sistem
pemerintahan demokrasi dan oligarki, yang tidak selalu relevan dalam konflik
modern.