Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
selaku penulis makalah ini dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"APBD KOTA DENPASAR TAHUN 2023" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Project Mata Pelajaran Ekonomi.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai anggaran
pendapatan dan belanja daerah di Kota Denpasar bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna, maka dari itu penulis terbuka atas kritik/saran yang diberikan
untuk perbaikan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
keuangan adalah suatu ukuran kinerja yang menggunakan indikator keuangan.
Analisis kinerja keuangan pada dasarnya dilakukan untuk menilai kinerja di masa
lalu dengan melakukan berbagai analisis sehingga diperoleh posisi keuangan yang
mewakili realitas entitas dan potensi- potensi kinerja yang akan berlanjut. Rasio
kemandirian menggambarkan ketergantungan daerah terhadap sumber dana
ekstern. Semakin tinggi rasio kemandirian mengandung arti bahwa tingkat
ketergantungan daerah terhadap bantuan pihak ekstern (terutama pemerintah pusat
dan provinsi) semakin rendah dan demikian pula sebaliknya. Rasio kemandirian
juga menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.
Semakin tinggi rasio kemandirian, semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam
membayar pajak dan retribusi daerah akan menggambarkan tingkat kesejahteraan
masyarakat yang tinggi.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyusunan APBD di Kota Denpasar
2. Untuk mengetahui pengelolaan keuangan di Kota Denpasar
3. Untuk mengetahui anggaran yang ada didalam APBD Kota Denpasar
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Penyusunan APBD Kota Denpasar
APBD adalah rancangan keuangan tahunan yang disusun oleh pemerintah
daerah atas hasil persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Penggunaan APBD sebagai prosedur utama dalam menentukan jumlah pengeluaran
serta pendapatan. Berikut adalah Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah di
Kota Denpasar:
5 BELANJA
5.1 BELANJA OPERASI 1.843.846.965.298
5.1.01 Belanja Pegawai 899.077.793.104
5.1.02 Belanja Barang dan Jasa 805.563.030.869
5.1.05 Belanja Hibah 136.458.691.325
5.1.06 Belanja Bantuan Sosial 2.747.450.000
4
Total Surplus/(Defisit) (230.411.935.701)
6 PEMBIAYAAN
6.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 234.988.340.789
6.1.01 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya 234.988.340.789
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendapatan Daerah Kota Denpasar yang sebelumnya dirancang sebesar
Rp2,12 triliun lebih dan setelah perubahan dirancang sebesar Rp2,29 triliun lebih.
Selanjutnya, Belanja Daerah dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2023
dirancang sebesar Rp2,70 triliun lebih atau bertambah sebesar Rp348,55 miliar
lebih dibandingkan dengan APBD Induk. Rancangan Perubahan APBD 2023
terjadi defisit sebesar Rp413,36 miliar. Rencana defisit ini akan ditutupi dari
pembiayaan daerah yang terdiri atas penerimaan pembiayaan yang bersumber dari
SILPA Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp448,94 miliar lebih dan pengeluaran
pembiayaan daerah sebesar Rp35,57 miliar lebih.
3.2 Saran
Penulis telah memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tentan pengaruh
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pengeluaran dan Belanja
Daerah (APBD), maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar semakin baik
diperlukan meningkatkan pendapatan daerah. Dengan cara melakukan pembenahan
terhadap retribusi daerah, pajak daerah, pengawasan, pengendalian anggaran dan
tempat wisata. Terutama di dalam pengawsan yang dimana masih terdapat
kesalahan dalam hal mengawasi.
6
DAFTAR PUSTAKA