Anda di halaman 1dari 318

TRANSFORMASI DIGITAL

SEKTOR KONSTRUKSI UNTUK


MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 1
2
TRANSFORMASI DIGITAL
SEKTOR KONSTRUKSI UNTUK
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 3
Pemenang Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023
Juara 2 - Hardy Wiratama

4 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


TRANSFORMASI DIGITAL SEKTOR KONSTRUKSI
UNTUK MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN
TIM PENYUSUN Indri Eka Lestari, S.Ikom
Ryan Wijisovia, A.Md, DG
TIM PENGARAH Nanang Supriyadi
Muhammad Elan Aqsa, S.Tr.T
Ir. Rachman Arief Dienaputra
Fatih Fauzi Mustafa, S.T
Dewi Chomistriana, S.T., M.Sc.
David Silitonga, SIP
Indro Pantja Pramodo, S.T., M.T
Ir. Nicodemus Daud, M.Si.
Ir. Abdul Muis, M.T.
Dr. Dedy Natrifahrizal D.N, S.E., M.Si.
Ir. Kimron Manik, M.Sc.

TIM PELAKSANA
Ir. Yaya Supriyatna Sumadinata (Koordinator Utama)
Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, M.T., IPU, ASEAN, Eng
(Koordinator Buku I)
Ir. Mochammad Natsir, M.Sc. (Koordinator Buku II)
Nazib Faizal, S.T., M.Sc (Koordinator Buku III)
Dr. Ir. Putut Marhayudi, MM (Koordinator Buku IV)
Dr. Meylina Hasbullah, S.T., M.M.
Masayu Dian Rochmanti, S.T., MPSDA
Ir. Atik Niene Nierani Iskandar, M.Si
Nurasih Asriningtyas, S.T
Niken Dwi Pramesti, S.T., MBA
Kartika Indryhapsari Putri, S.Y
Dr. Taufan Madiasworo, S.T., M.T
Komang Sri Hartini, ST, M.Sc
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Atina Dwi Palupi, S.Kom, MTI
PERUMAHAN RAKYAT
Diya Eka Wicaksana, S.T., M.Eng
Gedung Utama Kementerian PUPR
Dasdo Yessa, S.T., MM
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru
Dicki Rinaldi, S.T., M.T., M.Sc
Jakarta Selatan 12110
Dimas Bayu Susanto, S.T., MPSDA
Telepon/Fax: 021-7228497
Dyah Sitaresmi Budiarti, S.T., MMG, MPWK
Email: pupr@pu.go.id
Darti Tresnawati, S.E., M.T.
Badriya, S.H., M.Hum Hak cipta dilindungi Undang-undang.
Dipersilahkan mengutip atau memperbanyak sebagian buku
SEKRETARIAT ini dengan seizin tertulis dari penulis dan/atau penerbit.
Tri Berkah, S.H., M.H.
Eka Prasetyawati, S.T., M.Tech Copyright @Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Ahmad Agus Fitrah Akbar, S.T., M.T 2023
Yosaphat Bisma W., S.Sos., M. Ikom.
Evita Ayu Komaladewi Suyoto, S.T., MSE Cetakan Pertama, 31 Oktober 2023
Lya Trisnawati, S.H., M.Hum ISBN: 978-979-8230-52-3
Resdilla Septi, SAP Catatan Tim Penyusun: Artikel dalam buku Konstruksi
Shabrina Asmarani, S.T. Indonesia 2023 merupakan pendapat pribadi penulis dan
Agus Firngadi, SAP tidak mewakili tim penyusun Buku Konstruksi Indonesia
Hari Maradika, S.Ikom 2023 atau Kementerian PUPR

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 5


Daftar Isi
Sambutan Menteri 8
Kata Pengantar 10

01 Pendahuluan 13
• Transformasi Digital Sektor
Konstruksi Menuju Pembangunan
yang Berkelanjutan 14

02 Pembangunan Infrastruktur 25
Berkelanjutan
2.1 Regulasi dan Implementasi
Kebijakan Konstruksi
Berkelanjutan 26
2.2 Roadmap Strategi Pengurangan
Belanja Impor Kementerian PUPR
dalam Mendukung Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan 34
2.3 Perkembangan Penerapan
Investasi Hijau dalam Mendukung
Infrastruktur Berkelanjutan di 42
Indonesia
2.4 Peningkatan Kapasitas Pelaku
Jasa Konstruksi Indonesia untuk
Mendukung Penyelenggaraan
Konstruksi Berkelanjutan 56
2.5 Pembangunan Infrastruktur
Berkelanjutan di Ibu Kota
Nusantara 70
2.6 Penerapan Konstruksi
Berkelanjutan dalam
Pembangunan Infrastruktur
Jalan Tol Binjai-Langsa 84
2.7 Perencanaan Keselamatan
Konstruksi 94

6
Daftar Isi

Transformasi Digital Sektor 109 4.2 Perkembangan Digitalisasi


03 Konstruksi dan Keberlanjutan di bidang
Arsitektural 224
3.1 Roadmap Transformasi Digital
Sektor Konstruksi 2045 110 4.3 Perkembangan Digitalisasi
dan Keberlanjutan di Bidang
3.2 Perkembangan Pembangunan Keinsinyuran 238
Sistem Informasi Jasa Konstruksi
Teritegrasi 122 4.4 Digitalisasi Registrasi ACPE
Dalam Rangka Mendorong
3.3 Peningkatan Kapasitas Mobilitas Lintas Batas Negara
Penyedia Jasa dalam Digitalisasi Insinyur Profesional 248
Penyelenggaraan Konstruksi 142
4.5 Aspek Hukum dan Kontrak
3.4 Penyiapan Tenaga Kerja Digitalisasi dan Keberlanjutan
Konstruksi dalam Mendukung 264
Sektor Konstruksi
Akselerasi Digitalisasi Sektor
Konstruksi 154 4.6 Peran Pejabat Fungsional
Pembina Jasa Konstruksi dalam 276
3.5 Konsepsi Kembaran Digital untuk Era Digitalisasi
Transformasi Digital Sektor
Konstruksi 176
3.6 Kesiapan Organisasi Perangkat 05 Penutup 292
Daerah dalam Penerapan
Digitalisasi Penyelenggaraan 194
Konstruksi Kontributor 304

Akselerasi Implementasi
04 Transformasi Digital Sektor 213
Konstruksi
4.1 Digitalisasi Penyelenggaraan
Konstruksi dalam Pembangunan 214
Ibu Kota Nusantara

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 7


Sambutan

SAMBUTAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
Transformasi pelaksanaan pembangunan dengan konsep berkelanjutan
merupakan upaya mengurangi dampak negatif pembangunan infrastruktur.
Penyelenggaraan pembangunan infrastruktur berkelanjutan diharapkan dapat
menjawab masalah yang saat ini dihadapi seluruh manusia, yaitu perubahan
iklim, hilangnya keanekaragamanan hayati, polusi dan limbah serta menciptakan
pemerataan pembangunan antar generasi serta keharmonisan antara manusia
dan lingkungan.

Di sisi lain, transformasi digital secara optimal dapat membantu untuk


mengakselerasi pemenuhan tujuan penyelenggaraan pembangunan
infrastruktur berkelanjutan. Transformasi digital menuju sustainability tidak
hanya menciptakan berbagai teknologi yang ramah lingkungan untuk berbagai
sektor industri, melainkan juga meningkatkan efisiensi penggunaan sumber
daya, meningkatkan produktivitas, penciptaan inovasi, inklusivitas, serta
keterlibatan peranan masyarakat.

8 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Untuk mencapai hal tersebut, terdapat beberapa prasyarat yang harus dipenuhi
untuk keberhasilan transformasi digital di antaranya pola pikir kolaboratif,
visi dan digital leadership, serta enabling policies dalam bentuk kebijakan
pemerintah yang kuat, baik dalam bentuk regulasi maupun insentif-insentif
yang memudahkan para pelaku konstruksi untuk melakukan transformasi
menuju keberlanjutan.

Satu hal yang ingin saya tekankan bahwa


pemanfaatan teknologi digital hanya sebuah
instrumen, yang di belakangnya harus didukung
oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur
yang handal untuk memanfaatkan kemajuan
teknologi tersebut.

Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dapat terwujud dengan


dukungan dan kerjasama berbagai pihak. Saya ingin menegaskan kembali
pentingnya kolaborasi dan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan baik
Pemerintah maupun masyarakat. Untuk itu, Pemerintah akan terus membuka
diri untuk menerima masukan dan ide-ide kritis dari pelaku usaha, komunitas,
akademisi, media, maupun masyarakat secara umum.

Saya menyambut baik hadirnya Buku Konstruksi Indonesia 2023 ini. Semoga
buku ini dapat menjadi sumber inspirasi dan literatur masyarakat jasa konstruksi
dalam mewujudkan tata kelola industri jasa konstruksi yang berdaya saing,
berkualitas dan infrastruktur berkelanjutan melalui transformasi digital.

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

M. Basuki Hadimuljono

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 9


Kata Pengantar

KATA PENGANTAR
DIREKTUR JENDRAL
BINA KONSTRUKSI
Tahun ini menandakan 20 tahun penyelenggaraan Konstruksi Indonesia,
sejak yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2003. Buku Konstruksi
Indonesia 2023 diterbitkan sebagai bagian dari agenda tahunan Konstruksi
Indonesia, yang secara rutin dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.

Buku ini merupakan seri ke-sebelas dari Penyusunan Buku Konstruksi


Indonesia sejak tahun 2005, dimana Buku Konstruksi Indonesia sebelumnya
yang terakhir diterbitkan pada tahun 2021.

Buku Konstruksi Indonesia 2023 mengangkat tema ’’Transformasi Digital Sektor


Konstruksi untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan’’.
Buku ini merupakan kompilasi pengalaman empirik, hasil penelitian, referensi
untuk implementasi dan pengembangan kebijakan, serta strategi pembinaan

10 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Konsepsi serta inovasi kebijakan, manajemen
dan teknologi beserta praktik dan dukungan
yang dibutuhkan dalam karya nyata perlu
didokumentasikan dalam sebuah buku guna
memperkaya wawasan dan mendorong peran
serta masyarakat yang bertanggung jawab.

dan pengembangan industri konstruksi nasional yang berkaitan dengan


berbagai dinamika baru yang terjadi di sektor konstruksi, yang dikemas dalam
bentuk artikel ilmiah populer.

Buku Konstruksi Indonesia 2023, diharapkan dapat menjadi legasi


pengetahuan jasa konstruksi, yang menginformasikan pengetahuan dan
praktis penyelenggaraan jasa konstruksi. Dalam penulisannya melibatkan
masyarakat jasa konstruksi yang meliputi regulator, asosiasi, pelaku usaha,
tenaga kerja, akademisi, pakar, dan pelaku rantai pasok.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang selalu memberikan keteladanan melalui leadership
dan membuka ruang untuk berinovasi sehingga buku ini dapat diterbitkan. Tak
lupa kami sampaikan terimakasih kepada para kontributor artikel dan semua
pihak yang telah mencurahkan tenaga dan pemikiran terbaiknya, sehingga
Buku Konstruksi Indonesia 2023 dapat hadir dan memperkaya khasanah
pengetahuan industri konstruksi. Semoga buku ini menjadi inspirasi dan
kekuatan bagi seluruh masyarakat Jasa Konstruksi untuk terus maju dan
berkarya membangun bangsa Indonesia dalam Transformasi Digital Sektor
Konstruksi untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan.

DIREKTUR JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Rachman Arief Dienaputra

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 11


12 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
01

PENDAHULUAN

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 13


01

TRANSFORMASI DIGITAL
SEKTOR KONSTRUKSI
MENUJU PEMBANGUNAN
YANG BERKELANJUTAN
Arief Setiawan Budi Nugroho
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi,
Universitas Gadjah Mada

PERKEMBANGAN INDUSTRI KONSTRUKSI DI INDONESIA

Perkembangan industri konstruksi Indonesia bergerak sangat cepat pada


masa sepuluh tahun terakhir ini. Pembangunan infrastruktur dilakukan
di berbagai bidang baik transportasi, sumber daya air, bangunan gedung,
perumahan, maupun fasilitas lainnya. Pembangunan infrastruktur pendukung
kemudahan konektifitas antarwilayah di Indonesia menjadi salah satu fokus
utamanya. Pertumbuhan jalan tol di Pulau Jawa, salah satunya, tercatat naik
sebesar 1.019,03 km dari 784,06 km di tahun 2014 menjadi 2.652,72 km di
tahun 2019 [1, 2]. Hampir seluruh ibukota propinsi di Pulau Jawa yaitu Jakarta,
Banten, Bandung, Semarang, dan Surabaya, kecuali Yogyakarta, saat ini sudah
terhubung dengan infrastruktur jalan tol. Keberadaan infrastruktur ini berhasil
mempersingkat waktu perjalanan, mempermudah perpindahan penumpang
dan menekan biaya logistik. Namun demikian, berbeda dari sebelumnya di
mana pembangunan jalan tol banyak terfokus di Pulau Jawa, pada sepuluh
tahun terakhir pelaksanaannya tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Tercatat terdapat peningkatan panjang ruas jalan tol sebesar 849,63 km di luar

14 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pendahuluan

Pulau Jawa yang tersebar di wilayah Kalimantan, Things (IoT) sebagai pendukung sistem monitoring
Sulawesi, Bali, maupun Sumatera [1, 2]. utilitas maupun kebencanaan [4]. Sensor-sensor
yang langsung mentransmisi data terkait polusi
Pembangunan infrastruktur tidak dapat udara, polusi suara, maupun kualitas air yang
dipisahkan dari rencana jangka panjang dapat memberikan pemantauan agar sistem
pembangunan ekonomi. Perencanaan dan pelayanan publik tetap terjaga sesuai dengan
pelaksanaan pembangunan infrastruktur tidak standar dipasang di beberapa tempat, termasuk
hanya dilakukan berdasarkan kajian kebutuhan pemantauan kondisi asap sebagai early warning
untuk menyelesaikan permasalahan yang system dari potensi kebakaran hutan.
dihadapi suatu daerah di masa sekarang, namun
juga harus lebih jauh diproyeksikan untuk dapat Rencana pengembangan IKN dilakukan bertahap
mendukung pembangunan ekonomi masyarakat yang mana pembangunan infrastruktur utama
dan bangsa di masa yang akan datang. dan dasar ditargetkan untuk dapat diselesaikan
sampai dengan tahun 2024, dilanjutkan dengan
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sektor pembangunan infrastruktur pendukung sektor
konstruksi berkontribusi rata-rata sebesar ekonomi prioritas sampai dengan tahun 2035, dan
10,56% dari tahun 2016 s.d. 2021 [3]. Selain pembangunan seluruh infrastruktur hingga 2045.
mempercepat perputaran roda ekonomi melalui Total kebutuhan anggaran pembangunan di IKN
potensi pembukaan investasi, seiring kebutuhan adalah sebanyak 466 Triliun [5]. Pembangunan
dan keterlibatan tenaga kerja pada tahap ini menjadi suatu mega proyek yang tentunya
pelaksanaan konstruksi yang cukup besar, memerlukan keseriusan dan dukungan semua
proyek infrastruktur juga berperan penting dalam pihak.
pembukaan lapangan kerja.
KOMPETENSI TENAGA AHLI MENENTUKAN
Seiring dengan pemerataan pembangunan, KESUKSESAN PEMBANGUNAN
Pemerintah Indonesia merealisasikan komitmen
pembangunan ibu kota baru (Ibu Kota Nusantara Pembangunan IKN yang merupakan Proyek
- IKN) di luar Pulau Jawa. IKN direncanakan Strategis Nasional menjanjikan manfaat sekaligus
melibatkan pembangunan berbagai infrastruktur tantangan dalam industri konstruksi Indonesia.
seperti jalan tol sepanjang 77,02 km yang Proyek konstruksi yang sangat kompleks dengan
terhubung dengan immersed tunnel, serta 6.671 standar kualitas tinggi namun harus dilakukan
Ha area pemerintahan untuk menjadi kota cerdas dengan sumber daya yang terbatas menuntut
(smart city) yang paling berkelanjutan di dunia inovasi dan efisiensi. Lima sumber daya utama
[4] [5]. Hal ini diterapkan melalui desain yang proyek konstruksi yaitu sumber daya manusia
aman dan menyatu dengan alam, konektivitas (man - SDM), bahan konstruksi (material), alat
tinggi, sirkuler, serta rendah emisi karbon. bantu konstruksi (machine), metode pelaksanaan
Tuntutan penggunaan teknologi informasi dalam konstruksi (method) dan tentunya adalah
pembangunan infrastruktur IKN juga tinggi anggaran (money) perlu serius memperoleh
khususnya terkait pemanfaatan Internet of perhatian.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 15


Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023
Nur Efendi

Dari kelima sumber daya utama konstruksi, terjadinya kegagalan bangunan yang dapat
permasalahan sumber daya manusia (engineer menjadi sumber bencana kemanusiaan. Sekarang
- sarjana teknik) baik dari sisi jumlah maupun ini tercatat jumlah tenaga ahli konstruksi
kompetensi merupakan salah satu tantangan Indonesia hanya sebanyak 24.611 orang di tingkat
besar di Indonesia yang perlu dicari jalan keluarnya. muda, 28.933 orang di tingkat madya, dan 6.022
Kebutuhan lulusan sarjana teknik di Indonesia orang di tingkat utama [7]. Ketidak seimbangan
pada tahun 2025 diprediksi akan mencapai antara suplai (supply) dan kebutuhan (demand),
jumlah sebesar 276.298 orang, sedangkan menjadikan kualitas (kompetensi) tenaga kerja
ketersediaan lulusan hanya sekitar 27.721 orang konstruksi perlu menjadi perhatian serius.
[6]. Data tersebut menunjukan bahwa secara Penugasan tenaga professional konstruksi yang
teoritis seluruh lulusan seharusnya akan terserap kurang kompeten memunculkan potensi resiko
dunia kerja. Namun demikian, sebagai salah satu kerugian besar yang perlu dimitigasi.
industri yang dituntut hasil kerja dengan tingkat
keberhasilan bangunan dan keselamatan proses Sehubungan dengan kempetensi SDM di industri
pelaksanaan konstruksi yang tinggi, industri konstruksi, penguasaan pengetahuan yang
konstruksi menuntut sumber daya manusia diperoleh di bangku perkuliahan perlu didukung
dengan tingkat kompetensi yang tinggi pula. dengan pengalaman dan keterlibatannya dalam
Kesalahan dalam perencanaan, pelaksanaan, industri konstruksi. Banyaknya pembangunan
maupun pemeliharaan dapat mengakibatkan infrastruktur fisik di Indonesia merupakan

16 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pendahuluan

potensi yang sangat besar dalam peningkatan MELANJUTKAN KESUKSESAN


kompetensi SDM konstruksi Indonesia. Proyek PEMBANGUNAN MELALUI TRANSFORMASI
IKN sebagai smart city menjadi proyek konstruksi DIGITAL
masa depan yang dapat menjadi “kawah
candradimuka” untuk menempa engineer- Konstruksi merupakan salah satu sektor utama
engineer Indonesia menjadi professional engineer yang terdampak pandemi Covid-19. Pada masa
yang benar-benar kompeten demi tujuan bangsa pandemi Covid-19 banyak proyek terhenti,
yang lebih besar di masa yang akan datang. terjadi pengurangan tenaga kerja, serta banyak
perusahaan konstruksi yang mengalami
Keberadaan tenaga kerja asing di beberapa penurunan nilai valuasinya. Namun demikian,
proyek konstruksi Indonesia khususnya pandemi telah membawa perubahan signifikan
pada proyek-proyek besar dengan teknologi pada sektor konstruksi khususnya dalam hal
tinggi memunculkan anekdot bahwa engineer inovasi metode kerja maupun adopsi teknologi.
Indonesia hanya mampu menjadi “penonton” Sehubungan ketentuan pembatasan mobilitas
di negeri sendiri. Di masa yang akan datang, pada era pandemi, adopsi pemanfaatan teknologi
engineer Indonesia harus dapat mengubah teleconference menjadi lazim digunakan dalam
anekdot tersebut menjadi professional engineer mendukung proses koordinasi, pengawasan
yang berani “berburu” di negeri orang. Penurunan maupun monitoring pekerjaan di lapangan.
jumlah penduduk dan ketertarikan generasi
muda pada bidang non-engineering merupakan Beberapa tahun terakhir, potensi pengembangan
fenomena yang sekarang terjadi di negara- IT yang mendukung bidang konstruksi terutama
negara lain yang relatif lebih maju dari Indonesia. Building Information Modeling (BIM) cukup tinggi
Hal ini tentunya menjadi peluang bagi industri di Indonesia. Pengembangan konsep ruang
konstruksi Indonesia di masa yang akan datang virtual yang merepresentasikan kondisi fisik dan
untuk terlibat pada proyek-proyek konstruksi di fungsi dari suatu infrastruktur diharapkan mampu
luar Indonesia. Atmosfer pembangunan sekarang digunakan untuk membuat, mengembangkan,
ini harus dapat menjadi titik tolak peningkatan dan menyampaikan informasi secara terintegrasi
kemampuan dan kompetensi SDM serta industri guna mendukung proses pengambilan keputusan.
konstruksi Indonesia. Suatu peluang yang Perkembangan pemanfaatan BIM dimulai sejak
perlu dipersiapkan sejak sekarang. Dengan diundangkannya Peraturan Presiden Nomor
perencanaan yang baik, langkah ini dipastikan 122 Tahun 2020 yang mengatur peningkatan
akan menjadi solusi permasalahan lapangan kualitas pekerjaan di seluruh siklus hidup
kerja selain juga menjadi sumber devisa dan konstruksi berbasis teknologi BIM. Peraturan ini
peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di dilanjutkan dengan peraturan lain dibawahnya
masa yang akan datang. yang mengatur penggunaan BIM baik di level
organisasi maupun proyek.

Pada era disrupsi seperti sekarang ini,


keberhasilan pelaksanaan suatu proyek yang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 17


kompleks menuntut pemenuhan dukungan membentuk era baru yang berkelanjutan agar
penggunaan peranti lunak dan teknologi kemanfaatan secara constructability – desain
informasi yang andal. Penggunaaan teknologi efisien, biaya murah, dan waktu cepat; maupun
yang mengintegrasikan BIM dan Geographic kemanfaatan secara sustainability – seperti emisi
Information System (GIS) menjanjikan sistem rendah dan pengurangan waste; dapat tercapai.
pengelolaan desain yang dapat mempermudah
kolaborasi serta pemantauan baik pada proses KONSTRUKSI INDONESIA YANG
perencanaan maupun pelaksanaan konstruksi BERKELANJUTAN
[8]. Kemudahan tersebut seperti pengelolaan
dokumen secara digital serta keberadaan Dibalik penggunaan teknologi yang begitu masif,
fitur yang mendukung proses koordinasi terdapat tujuan utama dalam mewujudkan
dan persetujuan untuk mempercepat proses konstruksi yang berkelanjutan. Langkah ini dimulai
pengambilan keputusan. Integrasi kedua sistem ini dari proses perencanaan yang dibantu teknologi
juga diharapkan mampu melakukan analisis serta visualisasi bangunan yang mempermudah dalam
menyajikan visualisasi dan pelaporan kepada membentuk infrastruktur yang tidak hanya
para pihak terkait. Untuk itu, adopsi penggunaan ramah lingkungan namun juga memberikan
integrasi kedua sistem ini diharapkan tidak ruang optimal bagi pengguna. Infrastruktur
hanya akan memberikan transparansi terkait yang dibuat diharapkan dapat secara efisien
perkembangan pembangunan, namun juga dapat memangkas waste yang tidak hanya berupa
memberikan peluang keterlibatan dan kontribusi barang namun juga waktu, proses produksi,
dari berbagai pihak terkait dalam pembangunan. maupun pergerakan sumber daya. Pembuatan
keputusan dalam proses konstruksi dibantu
Teknologi juga memberikan ruang untuk teknologi memungkinkan adanya efisiensi tidak
melakukan efisiensi pekerjaan seperti hanya mencakup biaya dan mutu namun juga
implementasi 3D printing untuk konstruksi. sebagai langkah memangkas overproduction
Perkembangan 3D printing ini digunakan untuk maupun rework. Peran adopsi teknologi dan
pembuatan komponen bangunan tanpa bekisting konstruksi yang berkelanjutan merupakan satu
maupun pemadatan untuk mendapatkan hasil konsep yang tidak terpisahkan.
konstruksi yang efisien, hemat biaya tenaga,
dan mengurangi waste material [8]. Di sisi lain, TANTANGAN DAN SOLUSI DIGITALISASI
penggunaan Unmanned Aerial Systems (UAS) SEKTOR KONSTRUKSI
atau drones cukup marak dalam hal melakukan
pengawasan perubahan desain konstruksi [9], Strategi Perubahan Paradigma Konvensional
progres pekerjaan [10], maupun audit bangunan Vs Digital Menuju Konstruksi Berkelanjutan
eksisting yang perlu rekonstruksi, mengingat Digitalisasi konstruksi diharapkan mampu
penggunaan teknologi ini mampu memberikan mengimplementasikan teknologi seperti BIM, IoT,
data yang cepat dengan menanggulangi kesulitan dan kecerdasan buatan (AI) untuk optimalisasi
akses dan memberikan jaminan keselamatan proses konstruksi, penyediaan informasi akurat
[11]. Teknologi-teknologi ini diharapkan mampu pendukung proses pengambilan keputusan, dan

18 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pendahuluan

peningkatan efisiensi. Upaya setiap organisasi keterlibatan para ahli dalam implementasinya,
konstruksi dalam merangkul kemajuan teknologi serta dasar hukum (peraturan perundang-
dengan membuat strategi yang sesuai dengan undangan) yang melandasinya. Sosialisasi
nilai-nilai perusahaan dalam bentuk organizational peraturan menjadi peran penting agar telaah
change management perlu dilakukan. Hal ini implementasi atas peraturan yang diundangkan
menuntut keterlibatan dan komitmen dari senior oleh pemerintah dapat dipahami secara
managerial dalam menyusun kebijakan yang menyeluruh oleh para pemangku kepentingan.
mendorong perubahan budaya dan proses kerja Pemahaman mengenai tujuan, ruang lingkup,
organisasi. Selain itu, alokasi anggaran yang cukup dan implikasi dari kebijakan transformasi digital
untuk mendukung pelaksanaan pelatihan-pelatihan perlu dipahami untuk membentuk visi yang sama
peningkatan kompetensi yang berkelanjutan bagi guna meminimalisir konflik maupun kesalahan
seluruh pihak yang terlibat perlu disiapkan. Semua implementasi. Selain itu, diseminasi akan
itu dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja membentuk suatu sistem dukungan yang efektif
baru yang lebih adaptif yang mengedepankan dari seluruh pemangku kepentingan dan dapat
inovasi sehingga kemanfaatan adopsi teknologi menepis budaya skeptis terhadap perubahan
benar-benar dapat diperoleh. yang lebih baik. Pemahaman mengenai
kemanfaatan dan tantangan yang dihadapi perlu
Kebijakan strategi adopsi perlu dilakukan dikomunikasikan dengan baik guna mendapatkan
secara hati-hati sehubungan fenomena disrupsi strategi-strategi yang efektif.
teknologi yang tidak dapat dihindari. Disrupsi
teknologi dalam industri konstruksi meski Keamanan Data yang Didukung Teknologi
memberikan dampak positif berupa kemudahan Karya Anak Negeri
untuk mencapai keberhasilan pembangunan,
namun disisi lain dapat membawa dampak Penggunaan teknologi di industri konstruksi yang
negatif berupa perilaku “pseudo technology” berbasis perekaman langsung dan penyampaian
para pemangku kepentingan. Perilaku “pseudo data secara real-time, perlu diimbangi dengan
technology” adalah perilaku di mana teknologi sistem keamanan data yang terpadu. Hasil data
digunakan tanpa adanya tujuan, standar, maupun monitoring dapat menjadi dasar pengambilan
indikator keberhasilan. Untuk itu, kebijakan keputusan pihak-pihak terkait yang ada, dan bukan
adopsi harus dibentuk dalam suatu sistem yang merupakan data bebas yang dapat dimanfaatkan
secara intensif memuat framework pedoman oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
implementasi penggunaan informasi dari suatu Penyampaian data melalui platform atau cloud
teknologi. milik negara asing perlu dipahami merupakan
salah satu bentuk penyampaian data ke pihak lain
Sosialisasi dan Diseminasi Kebijakan yang tidak berkepentingan. Untuk itu, keamanan
Transformasi Digital data yang melindungi aset dokumen proyek
konstruksi khususnya proyek konstruksi vital
Penerapan suatu teknologi memerlukan kajian negara seperti IKN, selain perlu dikembangkan
detail terkait kebutuhannya di lapangan, dengan platform yang disediakan secara mandiri

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 19


oleh Pemerintah Indonesia juga memerlukan pelaku industri konstruksi sebagai usaha dalam
regulasi perlindungan privasi dan keamanan data mengoptimalkan pengelolaan tenaga ahli,
secara ketat. Dengan demikian, cita-cita untuk tenaga terampil, alat maupun material harus
mewujudkan era industri 5.0 di mana terciptanya disiapkan. Data informasi setiap sumber daya
kolaborasi antarpemangku kepentingan secara perlu ditata dengan baik dan dimutakhirkan
efektif dalam ruang virtual benar-benar dapat secara berkala untuk memastikan kebaharuan
berjalan dengan baik. data. Informasi terkait kompetensi, kualifikasi
dan pengalaman tenaga ahli dan badan usaha
Tuntutan adanya pengelolaan data yang aman konstruksi diharapkan dapat secara mudah
ini juga perlu diimbangi dengan inovasi peranti diakses dan diverifikasi oleh pengguna Jasa
lunak atau platform yang mendukung penerapan Konstruksi. Sementara informasi ketersediaan,
teknologi konstruksi secara mandiri. Keberadaan spesifikasi dan kondisi terkait material dan alat
anak-anak bangsa yang ahli di bidang information berat juga diperlukan. Dengan sistem informasi
technology merupakan potensi yang perlu yang baik dan terintegrasi, proses perencanaan,
didorong untuk menjadi kreator-kreator peranti pelaksanaan, analisis risiko, evaluasi dan
lunak pendukung digitalisasi konstruksi Indonesia. monitoring proyek konstruksi diharapkan dapat
Melalui pengembangan mandiri, framework dilakukan dengan lebih mudah dan efisien.
peranti lunak dapat disesuaikan berdasarkan
kebutuhan sistem dan kebijakan konstruksi HARAPAN DARI BUKU KONSTRUKSI
di Indonesia. Hal ini tidak hanya mewujudkan INDONESIA 2023
digitalisasi yang berkelanjutan namun juga
meningkatkan potensi Indonesia sebagai pusat Seiring dengan perkembangan industri konstruksi
inovasi konstruksi dunia. di Indonesia yang cukup signifikan, peningkatan
kompetensi tenaga ahli konstruksi Indonesia
Sistem Informasi Pendukung Rantai Pasok dan penggunaan teknologi informasi terkini yang
Sumber Daya Konstruksi mendukung sektor konstruksi menjadi potensi
Keberadaan proyek konstruksi yang tidak hanya besar yang diharapkan mampu mewujudkan
membutuhkan tenaga ahli yang kompeten konstruksi Indonesia yang berkelanjutan. Besar
namun juga informasi terkait sumber daya lain harapan adanya suatu wadah yang merekam
seperti alat berat, tenaga terampil bersertifikat, dengan baik proses-proses konstruksi di
dan ketersediaan material menumbuhkan sistem Indonesia untuk dapat dijadikan sumber
rantai pasok sumber daya konstruksi. Fakta pembelajaran bagi generasi selanjutnya.
menunjukkan bahwa rantai pasok tidak dapat Mengingat sifat konstruksi yang sangat variatif
terhenti maupun terganggu demi tercapainya dan unik, rekaman proses konstruksi dapat
kesuksesan proyek konstruksi yang dijalankan. dimanfaatkan para engineer sebagai sarana
Untuk itu sistem rantai pasok sumber daya pembelajaran untuk peningkatan pengetahuan
konstruksi perlu ditata dan dikelola dengan dan kompetensi tanpa harus terlibat langsung
baik. Sistem informasi rantai pasok sumber dalam proyek tersebut. Kemudahan akses
daya konstruksi yang dapat diakses oleh para informasi terkait praktik terbaik, prosedur efisien,

20 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pendahuluan

manajerial yang rapi, teknologi terkini, dan Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian PUPR. Data Jalan
Tol Operasi, Bidang Operasi dan Pemeliharaan, Sekretariat
profesionalisme yang tinggi akan membentuk BPJT. 2023; Available from: https://bpjt.pu.go.id/konten/
konsep keberlanjutan kompetensi tenaga ahli. progress/beroperasi.

Kementerian PUPR., Buku Informasi Statistik Infrastruktur


Selain itu, pengembangan inovasi dan perbaikan PUPR 2022. 2022: Pusat Data Dan Teknologi Informasi
kebijakan industri konstruksi harus terus didorong (PUSDATIN). p. 1-110.
untuk membentuk industri konstruksi yang
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur,
agile yang mampu memunculkan ide-ide kreatif Kementerian PUPR., Informasi Kegiatan Pembangunan
untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang Infrastruktur Jalan di Ibu Kota Nusantara (IKN), BBPJN
Kalimantan Timur. 2022, Balai Besar Pelaksanaan Jalan
positif. Melalui kerja sama pemerintah, organisasi
Nasional Kalimantan Timur, Kementerian PUPR.
industri, dan akademisi yang erat, maka
lingkungan yang mendukung pengembangan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.,
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara. 2021, Badan
inovasi dan pembaruan akan terbentuk secara Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia.
baik. Hal ini diharapkan dapat menghadirkan
solusi yang efisien dan berkelanjutan untuk Bisnis, K24., Indonesia Kekurangan Sarjana dan Diploma
Teknik. 2020 Available from: https://kabar24.bisnis.com/
memecahkan permasalahan pada proyek-proyek read/20200603/15/1247991/indonesia-kekurangan-
konstruksi yang ada. sarjana-dan-diploma-teknik].

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR.


Buku ini diharapkan dapat memberikan ulasan Tenaga Kerja Konstruksi Terbitan LPJK. 2023; Available
dari para ahli terkait transformasi digital sektor from: https://binakonstruksi.pu.go.id/dashboard-tenaga-
ahli/.
konstruksi sehingga dapat menjadi panduan
yang berharga dan pemicu tumbuhnya inovasi di Zhang, J., et al., A review of the current progress and
sektor konstruksi. Lebih jauh hasil-hasil studi yang application of 3D printed concrete. Composites Part A:
Applied Science and Manufacturing, 2019. Composites
disajikan semoga dapat menjadi landasan dalam Part A 125.
perumusan kebijakan dan strategi pengembangan
industri konstruksi Indonesia di masa yang akan Huang, R., et al., Semantics-aided 3D change detection on
construction sites using UAV-based photogrammetric
datang. Kolaborasi antarpemangku kepentingan point clouds. Automation in Construction, 2022. 134.
baik pemerintah, pelaku industri konstruksi, dan
akademisi diharapkan akan terus berlanjut untuk Hamledari, H., et al. Evaluation of computer vision- And
4D BIM-based construction progress tracking on a UAV
menciptakan arus pengembangan pengetahuan platform. in 6th CSCE-CRC International Construction
yang tidak pernah terhenti. Dengan kerja sama Specialty Conference 2017 - Held as Part of the Canadian
Society for Civil Engineering Annual Conference and
yang solid dan peran aktif dari semua pihak, cita- General Meeting 2017. 2017. Vancouver, Canada.
cita terwujudnya konstruksi Indonesia yang mandiri
dan berkelanjutan insya Allah dapat dicapai. Rakha, T. and A. Gorodetsky, Review of Unmanned Aerial
System (UAS) applications in the built environment:
Towards automated building inspection procedures using
DAFTAR PUSTAKA drones. Automation in Construction, 2018. 93: p. 252-264.

Kementerian PUPR., Buku Informasi Statistik Infrastruktur


PUPR 2014. 2014: Pusat Data Dan Teknologi Informasi
(PUSDATIN). p. 1-110.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 21


Pemenang Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023
Juara 1 - Agustinus Elwan

22 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pendahuluan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 23


24 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

02

Pembangunan
Infrastruktur
Berkelanjutan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 25
2.1

Regulasi dan
Implementasi
Kebijakan Konstruksi
Berkelanjutan
Kimron Manik dan Tsasca Dewi Arsyia Asyiffa
Direktorat Keberlanjutan Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi

PENDAHULUAN

Pembangunan infrastruktur yang masif merupakan salah satu strategi dalam


pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi COVID-19. Manfaat
pembangunan infrastruktur ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,
seperti peningkatan ketahanan pangan, pengembangan konektivitas, serta
pemberdayaan ekonomi. Namun, pembangunan infrastruktur tidak selamanya
memberikan dampak positif, seperti berkurangnya luas lahan pertanian
produktif, dapat mengganggu konservasi keanekaragaman hayati, hingga
turut menyumbang emisi karbon. Emisi karbon tersebut dapat mengakibatkan
pemanasan global sehingga pembangunan infrastruktur harus dilakukan
secara hati-hati dan mempertimbangkan aspek keberlanjutan bagi lingkungan
sekitar.

Berdasarkan data yang dirilis oleh US EPA pada tahun 2019 menyatakan
bahwa pembangunan infrastruktur turut menyumbang 23% polusi udara
dan emisi gas rumah kaca (GRK). Di samping itu, Intergovernmental Panel
on Climate Change (IPCC) melansir pernyataan bahwa terdapat peluang
kenaikan suhu global lebih dari 1,5˚C selama lima tahun ke depan. Tingginya

26 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

angka kenaikan suhu tersebut mengakibatkan pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan


ketidakseimbangan iklim sehingga dibutuhkan ekonomi lokal.
upaya ambisius agar dapat menurunkan
angka kenaikan suhu global. Desakan untuk Kebijakan mengenai pembangunan berkelanjutan
mencanangkan suatu upaya ambisius untuk tak dapat berjalan sendiri. Tentunya, diperlukan
mengurangi kenaikan suhu global menjadi salah key players yang secara kolaboratif mendukung
satu alasan lahirnya kebijakan untuk menerapkan kebijakan tersebut agar dapat terimplementasi
aspek keberlanjutan bagi lingkungan namun tidak dengan baik serta tujuan kebijakan tersebut
menghilangkan kebermanfaatannya bagi sosial dapat diwujudkan. Key players tersebut adalah
dan ekonomi sekitarnya pada seluruh sektor sebagai berikut:
ekonomi. Sektor konstruksi pun tak luput dari
target penerapan kebijakan tersebut. 1. Pemerintah sebagai motor kebijakan
pendukung penyelenggaraan konstruksi
Perubahan signifikan dalam sikap maupun berkelanjutan, penciptaan enabling conditions,
kebijakan terkait dampak lingkungan dan sosial dan mengaktifkan kolaborasi serta kemitraan
yang dihasilkan oleh akivitas industri telah lintas sektor;
berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.
Tekanan untuk melibatkan aspek peningkatan 2. Industri memiliki peran penting sebagai actor
ekonomi, pemberdayaan sosial, dan keberlanjutan peningkatan praktik resource efficiency,
lingkungan menyebabkan upaya pengembangan pengelolaan limbah, standarisasi dan
kebijakan untuk menerapkan aspek-aspek sertifikasi produk, penggunaan produk ramah
tersebut di berbagai sektor termasuk sektor lingkungan termasuk penggunaan material
konstruksi.. Sektor konstruksi tak luput dari lokal, turut mendukung inovasi teknologi
target pengembangan kebijakan dan praktik konstruksi;
implementasi penyelenggaraan konstruksi yang
menerapkan aspek-aspek tersebut. Oleh karena 3. Akademisi memiliki peran penting untuk
itu, tren “business with a conscience” menjadi mendorong penelitian dan pengembangan
tren terkini dalam penyelenggaraan konstruksi. terkait teknologi dan inovasi konstruksi
yang ramah lingkungan guna mendukung
Tren tersebut menjadi tren yang potensial untuk penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan;
mendorong penyelenggaraan dan kebijakan
terkait konstruski berkelanjutan yang mendukung 4. Komunitas berperan penting dalam
kelestarian bagi lingkungan dan membawa mendukung produk ramah lingkungan serta
dampak positif bagi pemberdayaan ekonomi keterlibatannya dalam pembangunan, seperti
sosial masyarakat. Kompleksitas konstruksi pemberdayaan tenaga kerja lokal, kaum
berkelanjutan tersebut perlu diatur dalam perempuan, kaum disabilitas, dan kaum
suatu kebijakan yang terintegrasi. Kebijakan marjinal; dan
tersebut perlu mengatur integrasi antara kualitas
bangunan, partisipasi dari masyarakat sekitar,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 27


Tabel 1. Proyeksi Penurunan Emisi Per Sektor

Proyeksi Penurunan Emisi per-Sector

GHG GHG Emission Level 2030 GHG Emission Reduction Annual


Emission Average Average
Sector Level MTon CO2e MTon CO2e %of Total BaU Growth Growth
2010* (2010-2012)
(Mton CO2e)
BaU
BaU CM1 CM2 CM1 CM2 CM1 CM2 (2010-2030)

1. Energy* 453.2 1,669 1,355 1,407 314 441 11% 15.5% 6.7% 4.502

2. Waste 88 296 285 270 11 26 0.38% 1.0% 6.3% 4.00%

3. IPPU 36 69.6 66.85 66.35 2.75 3.25 0.105 0.11% 3.4% 0.10%

4. Agriculture 110.5 119.66 110.39 115.86 9 4 0.32% 0.13% 0.4% 1.30%

5. Forestry and 647 714 217 68 497 692 17.2% 24.5% 0.5% 2.70%
Other Land
Uses (FOLU)

Total 1,334 2,869 2,034 1,927 834 1,166 29% 41% 3.9% 3.20%

Sumber: Keterangan: • CM2: Counter Measure 2


Updated NDC Republic of Indenoesia, 2021 • BaU: Business as Usual (dengan dukungan internasional)
• CM1: Counter Measure 1 (dengan upaya sendiri) • IPPU: Industrial Processes and Product Use

5. Media bertugas untuk mempublikasikan Tindak lanjut kegiatan tersebut, Indonesia telah
informasi penyelenggaraan konstruksi meratifikasi Paris Agreement melalui penetapan
berkelanjutan, pembangunan rendah karbon, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang
dan ekonomi hijau serta berperan penting Pengesahan Paris Agreement to the United
dalam wadah interaksi dengan publik. Nations Framework Convention on Climate
Change. Berdasarkan kebijakan-kebijakan
Perkembangan Kebijakan Pembangunan tersebut, Indonesia mencanangkan target NDC
Berkelanjutan di Indonesia dengan mengurangi emisi pada tahun 2030
sebesar 41% dengan dukungan internasional
Tahun 2016 atau 29% dengan upaya sendiri sebagaimana
Tak kalah dengan negara lain, Indonesia ditunjukkan pada Tabel 1.
telah berkomitmen untuk turut serta dalam
penanganan perubahan iklim. Kegiatan tersebut Tahun 2017
dimulai sejak tahun 2016 di mana Indonesia Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor
mengeluarkan First NDC Republik of Indonesia 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Undang-
yang selanjutnya diperbaharui melalui Enhanced undang tersebut menyatakan dalam Pasal 59
NDC Republik of Indonesia pada tahun 2021. bahwa:

28 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

1. Ayat (1), Setiap penyelenggaraan Jasa Tahun 2021-Sekarang


Konstruksi, Pengguna Jasa dan Penyedia Perwujudan cita-cita untuk mengurangi emisi tak
Jasa wajib memenuhi standar Keamanan, hanya sampai di situ. Indonesia mengundangkan
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
2. Ayat (3), Standar K4 paling sedikit meliputi: Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Pelaksanan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang
a. mutu bahan;
Jasa Konstruksi. Peraturan tersebut mengatur
b. mutu peralatan; dalam Pasal 84F ayat 1 bahwa Penyelenggaraan
Usaha Jasa Konstruksi harus menerapkan
c. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3); prinsip Konstruksi Berkelanjutan. Di samping
d. prosedur pelaksanaan Jasa Konstruksi; itu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
PUPR mengeluarkan kebijakan lainnya
e. mutu hasil pelaksanaan Jasa Konstruksi; mengenai upaya pengurangan emisi karbon,
yaitu Peraturan Menteri PUPR Nomor 9 Tahun
f. operasional dan pemeliharaan;
2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan
g. perlindungan sosial tenaga kerja; dan Konstruksi Berkelanjutan. Regulasi tersebut
mengatur mengenai 3 (tiga) pilar dasar konstruksi
h. pengelolaan lingkungan hidup. berkelanjutan yang wajib dilaksanakan, yaitu

Tahapan

Pekerjaan Konstruksi

Konsultasi Konstruksi
Pemrogaman

Perencanan Umum

Tanah Material Air Energi Ekosistem


Sumber Daya

• Kesamaan Tujuan • Reuse sumber daya • Mitigasi risiko keselamatan dan


kesehatan perubahan iklim dan
12 Prinsip

• Pemenuhan standar K4 • Inovasi teknologi


• Pengurangan penggunaan • Penggunaan sumber daya bencana
sumber daya recycle • Orientasi kepada siklus hidup
• Pengurangan timbulan limbah • Perlindungan dan pengelolaan • Orientasi mutu
lingkungan • Dukungan kelembagaan,
kepemimpinan dan manajemen
Sumber: PP Nomor 14 Tahun 2021

Gambar 1. Kerangka Pikir Konstruksi Berkelanjutan Berdasarkan PP Nomor 14 Tahun 2021

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 29


Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023
Chandra Musliminnata

secara ekonomi layak dan dapat meningkatkan Menteri PUPR nomor 10 tahun 2021 tentang
kesejahteraan masyarakat, menjaga pelestarian Pedoman SMKK, diamanatkan bahwa Penerapan
lingkungan, dan mengurangi disparitas sosial SMKK dilakukan guna mewujudkan pemenuhan
masyarakat. standar keamanan, keselamatan, kesehatan
dan keberlanjutan (Standar K4) yang menjamin
Berdasarkan Permen PUPR Nomor 9 Tahun keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan
2021, penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik
memenuhi 12 (dua belas) prinsip berkelanjutan dan lingkungan. Pemenuhan Standar K4 dalam
yang harus diterapkan pada seluruh sumber daya penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan
meliputi tanah, material, air, energi dan ekosistem diharapkan dapat mewujudkan infrastruktur
pada seluruh siklus hidup bangunan dan tahapan yang tangguh dan resisten terhadap bencana
penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan serta memiliki umur sesuai dengan rencana.
dimulai dari tahap perencanaan.
Implementasi penyelenggaraan konstruksi
Penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan tidak berkelanjutan perlu didukung dengan adanya
terlepas dari penerapan standar keamanan, pedoman dan pelaksanaan pengadaan
keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan berkelanjutan yang memuat kriteria-kriteria
(Standar K4). Hal ini sebagaimana tertuang pada terkait konstruksi berkelanjutan. Sebagai
Pasal 84 dalam PP Nomor 14 tahun 2021 tentang turunan dari Permen PUPR Nomor 9 Tahun 2021,
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah telah disusun Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja
Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan yang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun digunakan sebagai acuan baik bagi masyarakat
2017 Tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Jasa Konstruksi maupun tim penilai dalam

30 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

pemberian predikat Konstruksi Berkelanjutan. Bangunan Gedung Hijau. Penyelenggaraan


Selain itu, guna kelancaran pemberian predikat, konstruksi berkelanjutan yang disinergikan
telah dibentuk tim penilai kinerja konstruksi yang dengan penyelenggaraan bangunan gedung
inklusif berasal dari unsur Aparatur Sipil Negara hijau diproyeksikan mampu mendorong upaya
(ASN), praktisi serta akademisi. Dengan adanya perwujudan bangunan yang menghasilkan nol
instrument kelengkapan dan kelembagaan, emisi karbon serta upaya konservasi air dan energi.
pemberian predikat Konstruksi Berkelanjutan
dapat dilakukan secara massif kepada pekerjaan Penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan
konstruksi yang telah menerapkan prinsip di Indonesia akan dilakukan secara bertahap
Konstruksi Berkelanjutan. dengan mempertimbangkan kejelasan
dalam target pencapaian, kemudahan, dalam
Di sisi lain, dalam mendukung penerapan prinsip implementasi. Keterbatasan kapasitas sumber
Konstruksi Berkelanjutan pada pembangunan daya manusia, pembiayaan, dan pencapaian
Ibu Kota Negara (IKN), telah diterbitkan pedoman pada target yang telah ditentukan sebelumnya.
pengadaan berkelanjutan yang sifatnya masih Penyusunan tahapan dalam penyelenggaraan
terbatas dalam kekhususan kegiatan persiapan, konstruksi berkelanjutan merupakan proses
pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara, yang penting mengingat adanya gap dari segi
yakni Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2022 kesiapan dan kapasitas di daerah dalam proses
tentang Otorita Ibu Kota Nusantara dan Peraturan penyelenggaraan siklus bangunan. Oleh karena
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa itu, peta jalan (roadmap) konstruksi berkelanjutan
Pemerintah (LKPP) No. 5 Tahun 2022 Tentang perlu disusun untuk membantu memastikan
Pedoman Penyediaan Infrastruktur dan penyelenggaraannya sudah berada di jalur yang
Pengadaan Barang/Jasa yang Lainnya dengan tepat guna mencapai target penurunan emisi
Kekhususan dalam rangka Kegiatan Persiapan, NDC di sektor energi pada tahun 2030.
Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Negara,
serta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Menurut Willar (2019), hambatan penyelenggaraan
Khusus Ibu Kota Nusantara. Kebijakan tersebut konstruksi berkelanjutan di Indonesia ditengarai
mengatur tentang kewajiban pemberdayaan oleh beberapa alasan sebagai berikut:
pelaku usaha lokal serta penggunaan tenaga
kerja lokal dan material lokal. 1. Biaya pembangunan proyek yang tinggi;

Selain itu, dukungan penyelenggaraan konstruksi 2. Kurangnya inovasi teknologi yang memadai;
berkelanjutan bertambah dengan adanya sinergi
penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau (BGH). 3. Kurangnya kesepahaman antara stakeholder
Penyelenggaraan BGH diatur dalam Peraturan mengenai manfaat penyelenggaraan
Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 tentang konstruksi berkelanjutan;
Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau dan
Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 4. Kurangnya petunjuk teknis mengenai praktik
2022 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja konstruksi berkelanjutan;

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 31


5. Kurangnya sumber daya material konstruksi 3. Dukungan Sistem Regulasi
yang ramah lingkungan; Regulasi yang ditetapkan oleh Pemerintah
perlu memuat penjelasan rinci terkait
6. Kurangnya sumber daya manusia yang kriteria konstruksi berkelanjutan, baik
ahli dalam penyelenggaraan konstruksi dalam pedoman teknis penyelenggaraan
berkelanjutan; dan hingga pedoman pengadaan barang/jasa.
Dukungan pelaksanaan regulasi dapat
7. Kelemahan penyedia jasa dalam menyusun dibantu dengan adanya sistem penghargaan
strategi dan budaya yang mendukung dan penetapan sanksi bagi pihak yang tidak
penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan. menyelenggarakan konstruksi berkelanjutan.

Guna mendukung pencapaian keberhasilan 4. Kesiapaan Sumber Daya Manusia


penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan Upaya perwujudan penyelenggaraan
diperlukan implementasi kerangka pikir konstruksi konstruksi berkelanjutan yang memenuhi
berkelanjutan di Indonesia. Persiapan yang harus standar teknis konstruksi dan memiliki kinerja
dipenuhi dalam rangka implementasi kerangka terukur secara signifikan dalam penghematan
pikir konstruksi berkelanjutan, yaitu teknologi, energi, air, dan sumber daya lainnya melalui
kelembagaan dan sistem tata nilai dengan rincian penerapan prinsip konstruksi berkelanjutan
sebagai berikut: sesuai dengan fungsi dan klasifikasi dalam
setiap tahapan penyelenggaraannya
1. Kesiapan Inovasi Teknologi Konstruksi diperlukan kapasitas penyelenggara
Penelitian dan pengembangan terkait inovasi konstruksi berkelanjutan yang berkualitas
teknologi konstruksi yang mendukung serta memiliki kompetensi yang mumpuni
penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan
perlu didukung. Inovasi teknologi tersebut Tak berhenti sampai di situ, Otoritas Jasa Keuangan
diharapkan dapat mengadopsi budaya atau (OJK) telah mengembangkan mekanisme
kearifan lokal dalam konteks kemudahan Taksonomi Hijau Indonesia (THI) yang merupakan
penerapan yang menyangkut sumber daya panduan identifikasi kriteria-kriteria hijau dari
manusia, material, peralatan, serta mudah kegiatan sektor ekonomi yang mendukung
diterima masyarakat arah, strategi, kebijakan, dan tujuan Pemerintah
Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan
2. Kesiapan Kelembagaan dan Sistem Tata Nilai berdasarkan peraturan perundangan-undangan
Seluruh stakeholder dalam konstruksi, mulai yang berlaku di Indonesia. Keberadaan THI
dari Pemerintah hingga masyarakat pengguna mendukung peningkatan investasi hijau di
jasa, perlu memahami dan mendukung Indonesia serta pemanfaatan dan inovasi sumber
pelaksanaan prinsip konstruksi berkelanjutan daya yang berkelanjutan. Di samping itu, THI
dapat meringankan permasalahan ekonomi
terkait tingginya biaya yang dikeluarkan untuk
melaksanakan aktivitas ekonomi hijau.

32 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

Upaya untuk mendukung pelaksanaan ramah lingkungan” namun sebagai salah satu upaya
penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan peningkatan pemberdayaan sosial ekonomi di
perlu digiatkan mengingat besarnya dampak sekitarnya. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya
positif yang dihasilkan. Kementerian PUPR meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa
melalui Permen PUPR Nomor 9 Tahun 2021 mengorbankan keberlangsungan hidup generasi
telah mengatur adanya mekanisme pemberian mendatang. Giatnya penyelenggaraan konstruksi
predikat konstruksi berkelanjutan yang bertujuan berkelanjutan diharapkan terjadinya keselarasan
mendorong masyarakat Jasa Konstruksi pembangunan infrastruktur berkualitas yang
agar dapat menerapkan prinsip Konstruksi bersinergi dengan keberlangsungan alam dan
Berkelanjutan di sepanjang siklus bangunan manusia di dalamnya.
hidup bangunan.
DAFTAR PUSTAKA
Kunci keberhasilan pelaksanaan penyelenggaraan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2021).
konstruksi berkelanjutan adalah dibutuhkannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
komitmen serta pemahaman yang kuat terkait Rakyat Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja
Bangunan Gedung Hijau.
konstruksi berkelanjutan di seluruh lapisan
manajemen sehingga menjadi budaya yang Manik, K., Hartati, S., & Pramesti, N. D. (2021). Membangun
diterapkan pada setiap aktivitas kegiatan. Selain Budaya Konstruksi Berkelanjutan dalam Penyelenggaraan
Konstruksi. Dalam Kementerian Pekerjaan Umum dan
itu, diperlukan adanya sinergi dan kolaborasi Perumahan Rakyat, Era Baru Konstruksi: Berkarya Menuju
pemangku kepentingan di seluruh tingkat Indonesia Maju (hal. 80). Kementerian Pekerjaan Umum
manajemen pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya, dan Perumahan Rakyat.

manfaat konstruksi berkelanjutan tidak hanya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dirasakan pada lingkup proyek namun lebih luas Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan
lagi, meliputi: Konstruksi Berkelanjutan. (t.thn.).

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang


1. Perubahan proses bisnis yang dilaksanakan Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
akibat adanya penerapan kerangka pikir
Nomor 2 Tahunn 2017 Tentang Jasa Konstruksi. (t.thn.).
konstruksi berkelanjutan yang bermanfaat
bagi keberlanjutan lingkungan hidup sekitar; Policy and Legislation. (2008). Dalam S. Halliday, Sustainable
Construction (hal. 28-56). Elsevier.

2. kuantitas volum limbah yang berkurang akibat Publikasi Otoritas Jasa Keuangan tentang Taksonomi Hijau
pendekatan yang tepat dalam melaksanakan Indonesia. (2021).

pembangunan infrastruktur; dan


Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi. (t.thn.).
3. kepedulian terhadap lingkungan hidup sekitar
Willar , D., Waney, E. V., Pangemanan, D. D., & Mait, R. E. (2019).
menjadi meningkat. Sustainable Construction Pratices in The Execution of
Infrastructure Project: The Extent of Implementation.
Konstruksi berkelanjutan tidak hanya sebatas Emerald Insight.

“menjalankan pembangunan infrastruktur yang World Bank. (2023). State and Trends of Carbon Pricing 2023.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 33


2.2

ROADMAP STRATEGI
PENGURANGAN BELANJA
IMPOR KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN
Nicodemus Daud, Disaintina Ari Nusanti
dan Dwi Haryanti Putri
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi

PENDAHULUAN

Pembangunan infrastruktur berkelanjutan merupakan proses pelaksanaan


pembangunan yang memperhatikan seluruh aspek yang terdampak dari
pembangunan infrastruktur tersebut mulai dari hulu hingga ke hillir. Beberapa
aspek yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur
berkelanjutan, yaitu aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek lingkungan.

Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo pembangunan infrastruktur


merupakan fokus utama dalam upaya penguatan pondasi kemajuan Indonesia
di masa yang akan datang, pembangunan sarana dan prasarana Infrastruktur,
dan penggunaan produk dalam negeri (PDN) yang sustainable dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional.

34 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

Mendorong Peningkatan Penggunaan Sesuai dengan PP 29 Tahun 2018, pengguna


Produk Dalam Negeri (P3DN) dalam setiap PDN wajib menggunakan PDN apabila terdapat
penyelenggaraan kegiatan Pengadaan Barang PDN yang memiliki penjumlahan nilai tingkat
dan Jasa Pemerintah merupakan upaya komponen dalam negeri (TKDN) dan nilai Bobot
pemerintah untuk menghasilkan multiplier Manfaat Perusahaan minimal 40% (empat
effect, seperti menciptakan lapangan pekerjaan, puluh persen). PDN yang wajib digunakan harus
menggerakan sektor ekonomi, dan meningkatkan memiliki nilai TKDN paling sedikit 25% (dua
utilitas nasional yang memiliki pengaruh positif puluh lima persen). Nilai TKDN ini mengacu pada
terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam
Untuk mendorong dan menjaga hal tersebut, negeri yang diterbitkan oleh kementerian yang
pemerintah selaku regulator menyusun kebijakan menyelenggarakan urusan pemerintahan di
dan strategi terkait dengan program peningkatan bidang perindustrian.
penggunaan PDN.

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Giri Wijayanto

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 35


Pada Tahun 2022 Presiden Joko Widodo kegiatan Temu Bisnis. Pelaksanaan kebijakan
menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 2 dan program di atas perlu dilakukan secara
Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan berkesinambungan agar dapat menekan
Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk penggunaan produk impor dan meningkatkan
Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dalam penggunaan produk dalam negeri.
rangka menyukseskan Gerakan Nasional Bangga
Buatan Indonesia pada pelaksanaan Pengadaan Permasalahan dalam Penggunaan Produk
Barang/Jasa Pemerintah dengan 16 (enam Dalam Negeri (PDN) di Kementerian PUPR
belas) poin arahan yang wajib dilaksanakan oleh Pembatasan belanja barang impor dan tenaga
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah kerja asing paling tinggi sebesar 10% pada
terkait P3DN. Instruksi Presiden tersebut akan tahun 2022, paling tinggi sebesar 5% dari pagu
dituangkan dalam Roadmap Pengurangan Impor anggaran Kementerian PUPR pada tahun 2023
Kementerian PUPR. Pada roadmap tersebut dan 2024 serta 4,5% pada tahun 2025 dan 4%
menggambarkan rencana strategis, isu strategis, pada tahun 2026. Perlu upaya bersama agar
dan strategi Kementerian PUPR dalam mencapai pencapaian target pengurangan impor tersebut
komitmen yang telah ditetapkan. dapat tercapai, serta mendukung pencapaian
target pemerintah Republik Indonesia untuk
POTENSI DAN PERMASALAHAN PRODUK membelanjakan paling sedikit Rp. 400 Triliun
DALAM NEGERI dari seluruh Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah dan BUMN.
Potensi Penggunaan Produk Dalam Negeri
(PDN) di Kementerian PUPR Penggunaan produk impor dan/atau tenaga kerja
Pengurangan impor menjadi salah satu langkah asing pada pekerjaan konstruksi disebabkan
strategis untuk meningkatkan penggunaan karena masih minimnya kemampuan kapasitas
PDN produk dalam negeri sehingga mampu produksi, bahan baku, teknologi dan SDM dalam
memperkuat industri dalam negeri, hal tersebut negeri untuk menciptakan dan menghasilkan
sejalan dengan hasil pelaksanaan monitoring barang tertentu sesuai dengan kebutuhan dan
dan evaluasi yang telah dilaksanakan pada tahun spesifikasi yang dibutuhkan pada suatu paket
2022 oleh Tim P3DN Kementerian PUPR. Dalam pekerjaan konstruksi. Selain itu, masih cukup
mendukung pengurangan impor, Kementerian banyak produk yang belum memiliki sertifikat
PUPR telah menerbitkan dan melaksanakan TKDN terutama produk-produk dari Usaha Mikro
beberapa kebijakan dan program yaitu: (i) 1) Kecil dan Menengah (UMKK).
peraturan terkait P3DN pada tahun 2022 sebagai
penguatan kebijakan, (ii) 2) pelaksanaan verifikasi STRATEGI PENGURANGAN IMPOR
dalam rangka untuk pelaksanaan pengawasan KEMENTERIAN PUPR
pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi, (iii) 3)
pemberian penghargaan penghargaan kepada Dalam pelaksanaan program P3DN masih
stakeholder terkait P3DN, (iv) 4) pelaksanaan menghadapi berbagai permasalahan dan
bimbingan teknis dan (v) 5) sosialisasi serta tantangan di tengah-tengah kekuatan dan

36 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

peluang yang dimiliki. Untuk mengetahui 2. Pengendalian Penggunaan Barang Impor dan
faktor-faktor yang memengaruhi optimalisasi Tenaga Kerja Asing pada Pekerjaan Konstruksi
program dan strategi yang telah disusun dan
direncanakan, Kementerian PUPR melalui Tim Sesuai dengan Surat Menteri PUPR Nomor
P3DN Kementerian PUPR melakukan identifikasi PB0101-Mn/2075, penggunaan barang
dengan melakukan pemetaan terhadap kekuatan impor dan tenaga kerja asing perlu adanya
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang pembatasan penggunaanya dengan tujuan
(opportunities), dan ancaman (threats) yang untuk meningkatkan utilitas produk dalam
tertuang dalam Roadmap Pengurangan Impor negeri dan tenaga kerja lokal. Oleh sebab itu,
Kementerian PUPR. Kementerian PUPR melalui Tim P3DN telah
menyusun langkah-langkah pengawasan
Dari analisis SWOT tersebut, terdapat 4 (empat) dalam penggunaan barang impor dan tenga
langkah strategi yang telah disusun oleh Tim kerja asing di Kementerian PUPR, sebagai
Pelaksana P3DN Kementerian PUPR dalam berikut:
upaya untuk mencapai target pengurangan impor
a. melakukan kunjungan lapangan (proyek,
di Kementerian PUPR, yaitu:
produsen/pabrik);
1. Penguatan Regulasi b. melaksanakan Bimbingan Teknis dan
Sosialisasi; dan
Dalam penyelenggaraan negara, regulasi
merupa instrumen untuk merealisasikan c. melaksanakan verifikasi TKDN.
kebijakan-kebijakan negara dalam rangka
mencapai tujuan bernegara. Sebagai Selain itu perlu adanya dorongan dari
instrumen untuk merealisasikan setiap Kementerian PUPR untuk produsen dalam
kebijakan negara maka regulasi perlu dibentuk negeri (lokal) terutama pelaku usaha UMKK,
dengan cara yang benar sehingga mampu mendaftarkan produknya untuk memperoleh
mendorong terselenggaranya dinamika sosial sertifikat TKDN maupun SNI, sehingga
yang tertib serta mampu mendorong kinerja dapat meningkatkan nilai penggunaan dan
penyelenggaraan negara dalam mencapai jual produk tersebut terutama pada proses
target yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
tersebut, penguatan regulasi dan penyusunan Pemerintah.
kebijakan dengan mengutamakan
ketersediaan sumber daya dalam negeri 3. Perencanaan APBN dalam Pengutamaan
(lokal) yang tersertifikasi dalam upaya untuk Produk Dalam Negeri
mencapai tujuan P3DN di Kementerian PUPR
perlu dilaksanakan dengan baik sehingga Kementerian PUPR berkomitmen penuh dalam
target yang telah ditetapkan dapat berjalan penggunaan PDN Pada tahap perencanaan,
sesuai dengan rencana. ketersediaan PDN ber-TKDN merupakan salah
satu kriteria utama dalam menyusun rencana
kerja dan anggaran Kementerian pada setiap
tahunnya.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 37


4. Penguatan Rantai Pasok Dalam Negeri d. penerbitan BUKU KITA (Kendali Impor dan
Tenaga Asing);
Program ini bertujuan untuk meningkatkan
e. pengusulan mekanisme kenaikan
utilitas nasional yang sangat berpengaruh
tunjangan kinerja ASN bagi K/L yang
terhadap kinerja rantai pasok dalam negeri,
membelanjakan min. 95% anggarannya
tidak terkecuali pada bidang konstruksi.
untuk PDN dan mendapat penghargaan
Kementerian PUPR melalui Tim P3DN-nya
dari Presiden RI;
menyusun strategi peningkatan pemanfaatan
teknologi informasi dan peningkatan kualitas f. penyusunan Peraturan Menteri PUPR
PDN dalam upaya memperkuat rantai pasok tentang Peningkatan Penggunaan Produk
konstruksi dalam negeri. Dalam Negeri (P3DN);

ROADMAP PENGURANGAN IMPOR g. penerapan preferensi harga pada calon


KEMENTERIAN PUPR Penyedia Jasa yang menawarkan PDN;
dan
Roadmap Pengurangan Impor di Kementerian
h. penetapan izin impor menjadi bagian
PUPR menargetkan pengurangan impor sebesar
dokumen permintaan pemilihan Penyedia
10% di tahun 2022, 5% di tahun 2023, 5% di
Jasa.
tahun 2024, 4,5% di tahun 2025, dan 4% di
tahun 2026. Langkah nyata Kementerian PUPR
2. Pengendalian Penggunaan Produk Impor
pada tahun 2022 dalam melaksanakan 4 (empat)
dan/atau Tenaga Kerja Asing pada Pekerjaan
strategi untuk pencapaian target tersebut, yaitu:
Konstruksi (Stakeholder: Kementerian PUPR,
Kementerian Perindustrian, Kementerian
1. Penguatan Regulasi (Stakeholder:
Ketenagakerjaan, Kementerian Keuangan,
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
LKPP, Penyedia Jasa, dan BUMN):
dan Investasi, Kementerian PUPR,
Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian a. Memfasilitasi pembahasan penggunaan
Perindustrian, Kementerian Ketenagakerjaan, belanja impor dan tenaga kerja asing
dan Kementerian PAN-RB): dengan izin sesuai kewenangan serta
kemungkinan tersedia produk substitusi
a. Pengendalian penggunaan barang PDN dan tenaga kerja lokal;
impor dan/ atau tenaga kerja asing pada
b. melaksanakan kunjungan lapangan dan
pembelanjaan dana APBN, Loan, dan
kunjungan workshop/pabrik/produsen;
KPBU;
c. pengisian data melalui e-Monitoring PUPR;
b. penetapan peraturan terkait Batas
Minimum Nilai TKDN Jasa Konstruksi; d. penghitungan Capaian TKDN melalui
Aplikasi Kalkulator TKDN;
c. penetapan Pengendalian Belanja Barang
e. sinkronisasi data PDN PUPR pada Sirup
Impor dan Tenaga Kerja Asing;
LKPP, SPSE PUPR, SAKTI Kementerian
Keuangan, dan i-eMonitoring PUPR;

38 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

f. melaksanakan bimbingan teknis b. Mendorong para Produsen untuk memiliki


perhitungan TKDN di Kementerian/ sertifikat TKDN dan BMP;
Pemerintah Daerah/Lembaga;
c. Mendorong Produsen atau pengusaha
g. melaksanakan verifikasi capaian nilai lokal untuk mendafatarkan usahanya
TKDN pada pekerjaan konstruksi; dan kedalam e-Katalog Sektoral;
h. pelaksanaan pengawasan oleh APIP dan/
d. Mendorong Produsen dalam negeri
atau Tim Pelaksana P3DN Kementerian
untuk mencatatkan produknya kedalam
PUPR pada proses pengadaan barang/
Sistem Informasi Material dan Peralatan
jasa yang dilaksanakan pada tahapan
Kosntruksi (SiMPK) dengan tujuan untuk
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
mendapatkan gambaran terkait supply-
serah terima.
demand konstruksi;

3. Perencanaan APBN dalam Pengutamaan e. Mendorong para Produsen untuk


Produk Dalam Negeri (Stakeholder: memproduksi produk substitusi impor;
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
f. Membuka akses Penyedia Jasa untuk
dan Investasi, Kementerian PUPR,
pembelian melaui e-Katalog; dan
Kementerian Perindustrian, dan LKPP):

a. Percepatan penayangan produk material


kedalam e-Katalog Sektoral; g. Peningkatan belanja produk dalam negeri
oleh Kementerian dan/atau Lembaga,
b. Pembuatan aplikasi perhitungan nilai
terutama belanja produk UMKK pada
TKDN berbasis website;
pelaksanaan pekerjaan konstruksi/
c. Business Matching/Temu Bisnis; penyediaan pasar bagi produk dalam
negeri untuk pekerjaan konstruksi.
d. Gerakan Nasional Bangga Buatan
Indonesia dan Bangga Berwisata di
Dengan adanya roadmap ini diharapkan dapat:
Indonesia; dan
1) menekan pelaksanaan pengurangan impor
e. Penghargaan PPK terbaik dalam pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa di
membelanjakan PDN tertinggi. kementerian PUPR; 2) menggambarkan kondisi
yang ingin dicapai dalam pelaksaan program
4. Penguatan Rantai Pasok Dalam Negeri pengurangan impor pada pekerjaan konstruksi di
(Stakeholder: Kementerian PUPR, Kementerian PUPR; 3) menjadi arah dan acuan
Kementerian Perindustrian, Produsen, bagi pemangku kepentingan, serta menajadi
Penyedia Jasa, dan BUMN): pengikat para pengambil kebijakana dalam
pelaksanaan program pengurangan impor; dan
a. Mendorong para Penyedia Jasa menekan 4) mempercepat pelaksanaan pengurangan
pembelanjaan impor; impor dengan memperhatikan ketentuan dan
persyaratan pelsaksanaan yang telah ditetapkan
oleh Kementerian Perindustrian.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 39


Tabel 1. Roadmap Pengurangan Impor di Kementerian PUPR

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
(10%) (5%) (5%) (4,5%) (4%)
Strategi

- Penguatan - Perencanaan - Perencanaan - Perencanaan - Perencanaan


Regulasi APBN dalam APBN dalam APBN dalam APBN dalam
Pengutamaan Pengutamaan Pengutamaan Pengutamaan
- Pengendalian
PDN PDN PDN PDN
Penggunaan
Produk Impor - Penguatan - Penguatan - Penguatan - Penguatan
dan/atau TKA Regulasi Regulasi Regulasi Regulasi
Konstruksi - Pengendalian - Pengendalian - Pengendalian - Pengendalian
- Percepatan Penggunaan Penggunaan Penggunaan Penggunaan
Penayangan Produk Impor Produk Impor Produk Impor Produk Impor
e-Katalog dan/atau TKA dan/atau TKA dan/atau TKA dan/atau TKA
pada Pekerjaan pada Pekerjaan pada Pekerjaan pada Pekerjaan
Konstruksi Konstruksi Konstruksi Konstruksi
- Percepatan - Penguatan Rantai - Penguatan Rantai
Belanja melalui Pasok Dalam Pasok Dalam
e-Purchasing Negeri Negeri

- Monev Penerapan - Monev Penerapan - Monev Penerapan - Monev Penerapan - Monev Penerapan
Evaluasi

P3DN P3DN P3DN P3DN P3DN


- Pemberian - Pemberian - Monev - Monev - Monev
Penghargaan Penghargaan Penggunaan Penggunaan Penggunaan
Produk Impor Barang Impor Produk Impor
dan/atau TKA dan/atau TKA dan/atau TKA
- Pemberian - Pemberian - Pemberian
Penghargaan dan Penghargaan dan Penghargaan dan
Sanksi Sanksi Sanksi

Kementerian PUPR, Kementerian PUPR, Kementerian PUPR, Kementerian PUPR, Kementerian PUPR,
Instansi Terkait

Kementerian Kementerian Kementerian Kementerian Kementerian


Perindustrian, Perindustrian, Perindustrian, Perindustrian, Perindustrian,
Penyedia Jasa, LKPP, Penyedia LKPP, Penyedia LKPP, Penyedia LKPP, Penyedia
Asosiasi Rantai Jasa, Asosiasi Jasa, Asosiasi Jasa, Asosiasi Jasa, Asosiasi
Pasok Konstruksi Rantai Pasok Rantai Pasok Rantai Pasok Rantai Pasok
Konstruksi Konstruksi Konstruksi, Konstruksi,
Produsen Produsen

Sumber: Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi

40 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

PENUTUP Adapun target roadmap pengurangan impor di


Kementerian PUPR sebesar 10% di Tahun 2022,
Dalam rangka mendorong peningkatan 5% di Tahun 2023, 5% di Tahun 2024, 4,5% di
penggunaan PDN dirumuskan Roadmap Tahun 2025, dan 4% di Tahun 2026. Diharapkan
Pengurangan Impor di Kementerian PUPR yang dengan adanya roadmap ini mampu menjadi
terdiri atas 4 strategi, yaitu penguatan regulasi, pedoman dalam peningkatan penggunaan
pengendalian penggunaan barang impor dan/atau produk dalam negeri di lingkungan Kementerian
tenaga kerja asing pada pekerjaan konstruksi, PUPR sehingga tercapai pengurangan impor
perencanaan APBN dalam pengutamaan PDN, sesuai target.
dan penguatan rantai pasok dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Roadmap Pengurangan Impor di Kementerian
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
PUPR mengacu pada Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2014 tentang Perindustrian dan Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang
Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri.

Pemberdayaan Industri. Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi.


2023. Roadmap Pengurangan Impor Kementerian PUPR.
Jakarta: Kantor Kementerian PUPR

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Dinar Fathinara

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 41


2.3

Perkembangan
Penerapan
Investasi Hijau
dalam Mendukung
Infrastruktur
Berkelanjutan di
Indonesia
Yuki Yasarani dan Budiman Eka Saputra Rohman
Departemen Surveillance dan Kebijakan Sektor Jasa Keuangan
Terintegrasi Otoritas Jasa Keuangan

PENDAHULUAN

Perkembangan global dan domestik pasca-pandemi mengakibatkan perlunya


percepatan upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB)/Sustainable Development Goals. Hal ini menjadi krusial karena dampak
volatilitas perekonomian dan geopolitik global, terganggunya rantai pasok
global, serta meningkatnya kemiskinan pasca-pandemi yang diperparah
dengan dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Berbagai upaya telah
ditempuh Pemerintah untuk mengakselerasi capaian TPB, salah satunya
melalui pembangunan infrastruktur berkelanjutan, yang tidak hanya berfokus
pada aspek ekonomi, namun juga aspek sosial, dan lingkungan.

42 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat lebih Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan
jauh terkait kebutuhan infrastruktur, Rencana memiliki berbagai peran penting, salah
Pembangunan Jangka Menengah Nasional satunya adalah untuk mendukung capaian
(RPJMN) 2020 - 2024 telah menggambarkan target penurunan emisi dalam rangka
pentingnya infrastruktur yang berkelanjutan, mitigasi perubahan iklim maupun menjaga
antara lain ketahanan kebencanaan infrastruktur ketahanan terhadap perubahan iklim (adaptasi)
yang memiliki dampak cukup signifikan. Kerugian sebagaimana telah ditetapkan dalam Nationally
finansial akibat bencana alam dalam kurun waktu Determined Contribution Indonesia. Infrastruktur
2002-2015 di Indonesia mencapai 1,26 miliar berkelanjutan atau sustainable infrastructure
USD per tahun (International Disaster Database, didefinisikan sebagai jaringan prasarana dasar
2018). Risiko bencana semakin bertambah pendukung kegiatan sosialisasi ekonomi yang
seiring dengan meningkatnya dampak negatif terbangun secara harmonis dengan bentang
akibat perubahan iklim. Tingginya pemukiman di alam dan menggunakan teknologi yang ramah
berbagai kawasan yang rentan terhadap bencana lingkungan serta murah dalam hal pemeliharaan
alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, (Kementerian PUPR). Untuk mendukung
dan letusan gunung berapi menyebabkan tingkat pembiayaan infrastruktur berkelanjutan, OJK
keterpaparan masyarakat dan aset ekonomi telah menerbitkan rangkaian kerangka kebijakan
terhadap bencana semakin tinggi. Kondisi ini terkait Keuangan Berkelanjutan yang diharapkan
semakin menguatkan bahwa pembangunan dapat menarik pembiayaan dalam jangka panjang,
infrastruktur perlu dilakukan dengan tetap termasuk di dalamnya adalah untuk infrastruktur
memperhatikan aspek keberlanjutan. berkelanjutan.

Berdasarkan report UNOPS tahun 2021, sektor Roadmap Keuangan Berkelanjutan


infrastruktur menyumbang 79 persen emisi Implementasi Keuangan Berkelanjutan pada
Gas Rumah Kaca (GRK) secara global. Untuk Sektor Jasa Keuangan oleh OJK telah dimulai
itu, diperlukan pembiayaan sebesar USD 100 sejak tahun 2015, melalui penerbitan Roadmap
miliar untuk mendukung penurunan emisi sektor Keuangan Berkelanjutan Tahap I (2015 - 2019)
infastruktur. Sebesar 50 persen pembiayaan sebagai kerangka dasar yang berfokus pada
tersebut perlu didukung oleh sektor swasta program awareness dan penetapan dasar
berdasarkan riset Climate Policy Initiative tahun kebijakan implementasi keuangan berkelanjutan
2021. Aset infrastruktur memiliki eksposur jangka dengan penerapan pada 8 (delapan) prinsip
panjang dengan risiko yang kompleks sehingga Keuangan Berkelanjutan yang tercermin dalam
membawa tantangan atas mitigasi risiko dalam risiko Lingkungan Sosial dan Tata Kelola (LST/
jangka panjang, sehingga terdapat gap investasi ESG).
aset infrastruktur yang perlu didukung untuk
mendorong pembiayaan aset infrastruktur Beberapa inisiatif/program kerja telah
secara berkelanjutan. dilakukan sebagai realisasi dari Roadmap
Keuangan Berkelanjutan Tahap I antara lain
yaitu melalui POJK No 51/2017 tentang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 43


• Menerbitkan Peraturan
terkait Implementasi • Menerbitkan
Sustainable Finance Roadmap Keuangan
(POJK 51/2015) & Berkelanjutan Tahap
Green Bond (POJK II (2021-2025)
Indonesia menjadi First Mover
60/2017)
untuk Inisiatif Keuangan • Membentuk Task
Menerbitkan Roadmap • Bali Center for Berkelanjutan di Emerging Force Keuangan
Keuangan Berkelanjutan Sustainable Finance Countries, implementasi POJK Berkelanjutan di
Tahap I (2015-2019) (12 Juli 2017) 51/2017 bagi Bank SJK (TF SF)
2015 2017 2019 2021

2016 2018 2020


Mengembangkan Sustainable Terbit Green Bond/Sukuk Dukungan Perbankan dalam
Finance Information Hub dan pertama, Insentif untuk Green Penerapan Percepatan
Pilot Project: Bond, serta Inisiatif Keuangan Kendaraan Bermotor Listrik
• First Movers on Sustainable Berkelanjutan Indonesia (IKBI) Berbasis Baterai (s/d 2023)
Banking
2023
2022

Panduan Climate Risk


Taksonomi Hijau Stress Testing
Indonesia (THI) edisi 1.0 Perbankan 1.0

Consultative Paper POJK 14 Tahun 2023


“Prinsip Manajemen yang tentang Perdagangan
Efektif atas Risiko Karbon melalui Bursa
Keuangan terkait Iklim” Karbon

Gambar 1. Roadmap Keuangan Berkelanjutan

Keuangan Berkelanjutan/Sustainable Finance Sebagaimana diatur dalam POJK 51/


sebagai landasan atas penerapan Keuangan POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan
Berkelanjutan di Lembaga Jasa Keuangan, Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan,
Emiten, dan Perusahaan Publik, pembentukan Emiten, dan Perusahaan Publik (POJK SF),
First Movers on Sustainable Banking, penyusunan Keuangan Berkelanjutan didefinisikan sebagai
Buku Seri Keuangan Berkelanjutan Sektoral, dan dukungan menyeluruh dari sektor jasa
berbagai program kerja lainnya. keuangan untuk menciptakan pertumbuhan

44 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

• Buku Seri Keuangan Berkelanjutan (sektoral)


• Kampanye Nasional - Indonesia Sustainability Week
• Taksonomi Hijau • Program Inklusi Keuangan Berkelanjutan
• Publikasi yang Informatif untuk Investor Baru
• Penerapan Integrasi ESG
Risk Dalam Manajemen
Risiko LJK
• Pengembanga Insentif • Capacity
Awareness
• Pedoman Penerapan Building/Workshop
Sumber
Keuangan Berkelanjutan Keuangan Berkelanjutan
di Pasar Modal dan IKNB
Daya
Manusia • Pengembangan
e-learning
Kebijakan

• Inovasi Produk dan Jasa Sustainable Dukungan • Pengembangan Pusat


Finance Non Penelitian
Pemerintah
Indonesia • Pilot Project Keuangan
Berkelanjutan
• Pengembangan Produk
Sustainable Finance
Information Hub Koordinasi • Task Force Keuangan
• Pengembangan Primary Kementerian/ Berkelanjutan
dan Secondary Market Infrastruktur Lembaga
• Monitoring dan Evaluasi
Pasar
dari Implementasi
Keuangan Berkelanjutan

Gambar 2. Sustainable Finance Indonesia

ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan Dalam pelaksanaan awareness dan capacity


kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan building, OJK bersama 8 (delapan) Lembaga Jasa
hidup. Lebih lanjut, Undang-Undang No. 4 Tahun Keuangan telah menginisiasi The First Movers
2023 tentang Pengembangan dan Penguatan on Sustainable Banking (Bank Mandiri, BRI, BNI,
Sektor Keuangan (UU PPSK) mengatur juga BCA, BJB, Bank Muamalat, BAGI, BRI Syariah)
bahwa Keuangan Berkelanjutan adalah sebuah yang menjadi pionir berdirinya Inisiatif Keuangan
ekosistem dengan dukungan menyeluruh berupa Berkelanjutan Indonesia (IKBI). Saat ini anggota
kebijakan, regulasi, norma, standar, produk, IKBI terdiri dari 13 bank nasional dan PT SMI.
transaksi, dan jasa keuangan yang menyelaraskan Peningkatan awareness tersebut juga ditempuh
kepentingan ekonomi, lingkungan hidup, dan dengan memanfaatkan media lain, yakni melalui
sosial dalam pembiayaan kegiatan berkelanjutan Buku Seri Keuangan Berkelanjutan. Buku
dan pembiayaan transisi menuju pertumbuhan tersebut merupakan acuan kredit/pembiayaan
ekonomi yang berkelanjutan. berkelanjutan yang disusun secara sektoral
antara lain pada Sektor Perkebunan dan Industri
Kelapa Sawit, Energi Bersih, Energi Efisiensi,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 45


Bangunan Hijau (green building) dan Pertanian 2. berbagai insentif terkait teknologi energi bersih
Organik dengan skema syariah. seperti Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis
Baterai (KBLBB) termasuk ekosistemnya
Selanjutnya, untuk mengakselerasi penerapan seperti infrastruktur pendukung KBLBB;
prinsip ESG pada Lembaga Jasa Keuangan,
Emiten, dan Perusahaan Publik serta menciptakan 3. pelaksanaan business matching sebagai pilot
ekosistem Keuangan Berkelanjutan yang project dalam upaya mendorong pembiayaan
komprehensif dan melibatkan seluruh pemangku terhadap pryek hijau;
kepentingan, maka pada tahun 2021 diterbitkan
Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 4. Panduan Climate Risk Stress Test Volume 1.0;
- 2025) yang berfokus pada 7 komponen utama
yang penting dalam pengembangan keuangan 5. kegiatan awareness dan capacity building;
berkelanjutan di Indonesia, yakni Kebijakan, Produk, dan
Infrastruktur Pasar, Koordinasi Kementerian/
Lembaga, Dukungan Non-Pemerintah, Sumber 6. inisiatif maupun kebijakan Keuangan
Daya Manusia, dan Awareness. Berkelanjutan lainnya.

Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II PEMBAHASAN


disusun untuk menjawab tantangan yang timbul
pada periode roadmap pertama, diantaranya Dalam rangka mendukung pembiayaan
adalah masih terbatasnya pemahaman industri infrastruktur berkelanjutan di Indonesia,
terhadap ESG, belum terdapatnya standardisasi OJK telah menyusun bauran kebijakan
atas produk, layanan maupun produk hijau, masih serta pengaturan terkait instrumen maupun
terdapatnya peluang-peluang besar yang belum mekanisme pembiayaan yang dapat digunakan
dimanfaatkan, belum terintegrasinya risiko ESG untuk mendukung investasi hijau dalam sektor
ke dalam kerangka manajemen risiko LJK, serta infrastruktur yang berkelanjutan sebagaimana
perlunya peningkatan koordinasi dan kerja sama berikut.
dengan kementerian/lembaga. Atas dasar hal
tersebut, kemudian ketujuh komponen utama Taksonomi HIjau Indonesia Edisi 1.0 (THI)
dalam Roadmap Tahap II dibentuk. Taksonomi Hijau Indonesia Edisi 1.0 (THI)
merupakan salah satu inisiatif OJK yang disusun
Bauran kebijakan telah dilaksanakan sebagai sebagai pedoman klasifikasi aktivitas ekonomi
tindak lanjut roadmap, antara lain: yang mendukung upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup serta mitigasi
1. Taksonomi Hijau Indonesia Edisi 1.0 sebagai dan adaptasi terhadap perubahan iklim. THI
pedoman klasifikasi aktivitas ekonomi secara resmi diterbitkan pada tanggal 20 Januari
yang mendukung upaya perlindungan dan 2022 oleh Presiden RI Bpk. Joko Widodo dalam
pengelolaan lingkungan hidup serta mitigasi Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan
dan adaptasi terhadap perubahan iklim; (PTIJK) 2022. THI merupakan sebuah living

46 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

document yang disusun dengan berkolaborasi kegiatan usaha yang tidak memenuhi kriteria/
bersama 8 kementerian utama, yakni Kementerian ambang batas Hijau dan Kuning.
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian
Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Dalam mendukung infrastruktur berkelanjutan
Perikanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya di Indonesia, THI telah memasukkan berbagai
Mineral, Kementerian Perhubungan, Kementerian aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan
Pertanian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kegiatan konstruksi, antara lain meliputi 39
Kreatif, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan kelompok usaha pada KBLI 2017. Kelompok usaha
Perumahan Rakyat. dimaksud kemudian telah dilengkapi pula dengan
berbagai indikator/batasan dari Kementerian
THI merupakan milestone yang penting dalam Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
pengembangan Keuangan Berkelanjutan di maupun kementerian terkait lainnya, antara
Indonesia. Peranan THI menjadi sangat krusial lain seperti persyaratan kepemilikan Sertifikasi
mengingat dalam pengembangan Keuangan Bangunan Gedung Hijau yang digunakan dalam
Berkelanjutan, diperlukan adanya sebuah standar kriteria kategori hijau untuk kelompok usaha di
atau kesamaan bahasa dalam mendefinisikan bidang konstruksi.
serta melakukan klasifikasi atas berbagai
aktivitas ekonomi terhadap aspek keberlanjutan. Saat ini penerapan THI masih dalam tahap pilot
Saat ini telah terdapat 919 kelompok/aktivitas project dan terbatas. Namun demikian, dengan
ekonomi yang diadopsi dari Klasifikasi Baku masuknya berbagai kelompok usaha konstruksi
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2017 serta pada THI, diharapkan ke depan THI dapat
198 kelompok/aktivitas ekonomi (potensi membantu mendorong berbagai pembiayaan/
pengembangan) yang disusun dalam THI investasi hijau pada sektor kelompok usaha
dan telah teridentifikasi ambang batas untuk tersebut.
masing-masing kategorinya (merah, kuning,
hijau). Kategori Hijau adalah kegiatan usaha yang Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan
melindungi, memperbaiki, meningkatkan kualitas (Green Bond)
atas perlindungan dan pengelolaan lingkungan Pasar Modal merupakan salah satu sumber
hidup serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, pembiayaan berkelanjutan yang memiliki
memenuhi standar tata kelola yang ditetapkan berbagai instrumen, diantaranya adalah Efek.
pemerintah, serta menerapkan praktik terbaik UU PPSK mengatur bahwa Efek adalah surat
di tingkat nasional dan internasional. Kategori berharga atau kontrak investasi baik dalam
Kuning merupakan kategori transisi atas kegiatan bentuk konvensional dan digital atau bentuk lain
usaha yang memenuhi beberapa kriteria/ambang sesuai dengan perkembangan teknologi yang
batas hijau, namun penentuan manfaat dari memberikan hak kepada pemiliknya untuk secara
kegiatan usaha ini terhadap perlindungan dan langsung maupun tidak langsung memperoleh
pengelolaan lingkungan masih harus ditetapkan manfaat ekonomis dari penerbit atau dari pihak
melalui pengukuran serta dukungan praktik tertentu berdasarkan perjanjian dan setiap
terbaik lainnya. Kategori Merah merupakan Derivatif atas Efek, yang dapat dialihkan dan/

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 47


BOX 1: Laporan Portofolio Pembiayaan/Kredit Sebelum THI

• Sebelum adanya THI, sebagaimana di atur dalam Peraturan OJK No. 51/POJK.03/2017
tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan
Perusahaan Publik, secara bertahap Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, maupun Perusahaan
Publik di Indonesia telah melaporkan kinerja keberlanjutannya dalam Laporan Keberlanjutan.
Salah satu informasi yang dilaporkan adalah portofolio berdasarkan kegiatan usaha
berkelanjutan yang mengadopsi standardisasi definisi Kategori Kegiatan Usaha
Berwawasan Lingkungan (KUBL) sebagaimana diatur pada Pasal 4 Peraturan OJK No.
60/POJK.04/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan
Lingkungan (Green Bond). Salah satu kegiatan usaha yang tercakup dalam KUBL adalah
Bangunan Berwawasan Lingkungan yang Memenuhi Standar atau Sertifikasi yang Diakui
Secara Nasional, Regional, atau Internasional (Bangunan Berwawasan Lingkungan).

• Berdasarkan data Laporan Keberlanjutan dari 17 bank besar sepanjang tahun 2020 s.d.
2022, kredit/pembiayaan bank terhadap kegiatan usaha Bangunan Berwawasan
Lingkungan berturut-turut sebesar Rp 20.492,00 Miliar, Rp 28.027,00 Miliar, dan Rp
36.254,00 Miliar atau 6,52%, 7,01%, dan 8,03% dari total kredit/pembiayaan pada kegiatan
usaha berkelanjutan (tanpa memperhitungkan kredit/pembiayaan kepada Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah).

Kredit/Pembiayaan 17 Bank Besar berdasarkan Kegiatan Usaha Berkelanjutan (Rp Miliar)


188.279
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan lahan yang berkelanjutan 230.090
259.502
27.410
Kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan lainnya 30.543
33.747
18.117
Energi terbarukan 29.692
37.214
20.492
Bangunan berwawasan lingkungan 28.027
36.254
27.473
Transportasi Ramah Lingkungan 25.862
27.733
16.339
Produk ramah lingkungan 19.273
27.392
9.194
Efisiensi energi 23.506
17.714
4.675
Pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan 6.161
4.530
1.590
Pencegahan dan pengendalian polusi 6.141
6.789
722
Konservasi keanekaragaman hayati darat dan air 725
611
Adaptasi perubahan iklim

50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000

2020 2021 2022

48 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

BOX 2: Insentif Green Bond

Sejak tahun 2017, OJK telah mengatur penerbitan dan persyaratan Green Bond dalam
Peraturan OJK No. 60/POJK.04/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat
Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond). Peraturan ini kemudian didukung juga oleh
berbagai insentif, antara lain insentif dari OJK berupa potongan biaya pungutan penerbitan
Green Bond menjadi 25% dari pungutan semula serta insentif dari Bursa Efek Indonesia berupa
potongan biaya pencatatan sebesar 50% dari biaya obligasi konvensional.

atau diperdagangkan di Pasar Modal. Efek DINFRA


terbagi ke dalam berbagai macam jenis dan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) adalah
salah satunya adalah Efek Bersifat Utang wadah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Berwawasan Lingkungan (Green Bond). Green yang dipergunakan untuk menghimpun dana
Bond adalah Efek bersifat utang yang dana hasil dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
penerbitannya digunakan untuk membiayai atau sebagian besar diinvestasikan pada aset
membiayai ulang sebagian atau seluruh kegiatan infrastruktur oleh Manajer Investasi. Ragam
usaha berwawasan lingkungan. infrastruktur yang dapat dibiayai melalui DINFRA
antara lain adalah infrastruktur transportasi,
Sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. jalan, ketenagalistrikan, sumber daya air dan
60/POJK.04/2017 tentang Penerbitan dan irigasi, air minum, sistem pengelolaan air limbah,
Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan pengelolaan sampah, minyak dan gas bumi serta
Lingkungan (Green Bond), penerbitan Green energi baru terbarukan, serta aset infrastruktur
Bond hanya dapat dilakukan untuk tujuan lainnya.
pembiayaan dan/atau pembiayaan ulang atas
KUBL. KUBL adalah kegiatan usaha dan/atau Komposisi portofolio investasi DINFRA minimum
kegiatan lain yang bertujuan untuk melindungi, sebesar 51 persen dapat dilakukan secara
memperbaiki, dan/atau meningkatkan kualitas langsung maupun tidak langsung. Investasi
atau fungsi lingkungan. KUBL yang dapat secara langsung dilakukan melalui pembelian
dibiayai dari hasil penerbitan Green Bond dapat langsung aset infrastruktur berupa fasilitas
berupa kegiatan usaha dan/atau kegiatan lain teknis, fisik, sistem, hardware serta software;
yang berkaitan dengan 11 kegiatan, diantaranya dan investasi secara tidak langsung dilakukan
adalah Bangunan Berwawasan Lingkungan yang melalui investasi pada Efek Bersifat Utang/Sukuk
Memenuhi Standar atau Sertifikasi yang Diakui (EBUS) yang pembayarannya berasal dari aset
Secara Nasional, Regional, atau Internasional. infrastruktur, serta investasi pada ekuitas dan/
atau EBUS yang diterbitkan perusahaan yang
Sampai dengan tahun 2023, telah terdapat memiliki, menguasai atau mengendalikan aset
beberapa green bond yang diterbitkan, antara infrastruktur. sedangkan komposisi investasi
lain: maksimum 49 persen dapat dilakukan kepada

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 49


Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023
Hariyanto Surbakti

aset lain berupa instrumen uang, portofolio efek likuid. Hingga saat ini, instrument DINFRA telah
yang terdiri dari efek yang diterbitkan dalam memfasilitasi pembiayaan infrastruktur jalan tol.
negeri dan instrumen lain yang ditetapkan OJK,
dan dalam bentuk kas dan setara kas maksimum Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA)
sebesar 20 persen. Pembiayaan melalui DINFRA Untuk mengatasi backlog perumahan dan
akan mengakselerasi pembangunan infrastruktur penyediaan perumahan bagi Masyarakat
dan perekonomian daerah, dan untuk pemilik aset Berpenghasilan Rendah (MBR), Pemerintah
infrastruktur dapat memperoleh pendanaan baru menyediakan berbagai bantuan pembiayaan
serta mengubah aset yang tidak likuid menjadi perumahan, antara lain melalui program Subsidi

50 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

Selisih Bunga (SSB), Subsidi Bantuan Uang rangka memenuhi kebutuhan setiap orang yang
Muka (SBUM), Fasilitas Likuiditas Pembiayaan berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
Perumahan (FLPP) dan Tabungan Perumahan tinggal, mendapatkan lingkungan hidup yang baik
Rakyat (Tapera). dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
Tapera adalah bentuk simpanan yang dilakukan
oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu Tapera dikelola oleh BP Tapera yang merupakan
tertentu yang hanya dapat dimanfaatkan untuk Lembaga Jasa Keuangan Khusus yang
pembiayaan rumah. Tapera dibentuk dalam dibentuk Pemerintah untuk menghimpun dan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 51


menyediakan dana murah jangka panjang yang Rp 21,04 Triliun untuk membiayai 166.000 unit
berkelanjutan guna pembiayaan perumahan rumah. Dalam pengelolaan dan penyaluran dana
dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah yang Tapera dan Tapera, BP Tapera bekerja sama
layak dan terjangkau bagi para peserta Tapera. dengan Pengembang/Developer, Agregator
Berdasarkan ekosistem pembiayaan perumahan, dan Lembaga Jasa Keuangan, baik Perbankan
pemenuhan kebutuhan perumahan dilakukan maupun Lembaga Jasa Keuangan Non Bank, Self
melalui berbagai program antara lain Bantuan Regulatory Organizations (SRO) serta Manajer
Stimulasi Perumahan Swadaya, Rumah Susun Investasi.
Sederhana Sewa, Subsidi Bantuan Uang Muka,
Selisih Subsidi Bunga, termasuk program Fasilitas Blended finance
Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Blended finance merupakan bauran pendanaan
Pembiayaan Tapera. yang menggabungkan peranan berbagai pihak
antara lain berupa investasi, pembiayaan,
Pengelolaan Dana Tapera dilakukan melalui fasilitas derisking, hibah, dan bentuk lainnya.
tiga proses, yaitu Pengerahan, Pemupukan The Organization for Economic Cooperation and
dan Pemanfaatan. Pengerahan Dana Tapera Development (OECD) mendefinisikan blended
merupakan kegiatan untuk menghimpun finance sebagai strategi penggunaan pembiayaan
Simpanan Peserta, yang kemudian dikelola pembangunan untuk memobilisasi tambahan
melalui Pemupukan Dana Tapera untuk dana untuk pembangunan berkelanjutan di
memberikan nilai tambah atas Dana Tapera melalui negara berkembang. Lebih lanjut, International
investasi. Selanjutnya, Pemanfaatan Dana Tapera Finance Corporation (IFC) mendefinisikan
dilakukan dalam bentuk pembiayaan perumahan blended finance sebagai penggunaan dana donor
bagi Peserta MBR melalui skema Kredit Pemilikan dalam jumlah yang relatif kecil untuk mengurangi
Rumah (KPR), Kredit Pembangunan Rumah (KBR), risiko investasi yang spesifik dan membantu
dan Kredit Renovasi Rumah (KRR). Selain hasil menyeimbangkan kembali risk-reward profile
pengembangan sumber Dana Tapera dari peserta, yang tidak dapat dilanjutkan dengan persyaratan
dana Tapera juga dapat bersumber dari dana komersial yang ketat.
wakaf dan dana lainnya yang sah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pada tahun 2018, Pemerintah melalui PT Sarana
Multi Infrastruktur yang merupakan Lembaga
BP Tapera merupakan Operator Investasi Jasa Keuangan Khusus telah membentuk
Pemerintah yang mengelola FLPP senilai platform SDG Indonesia One (SIO) yang merupakan
Rp 60 Triliun sejak akhir tahun 2021, yang platform terintegrasi yang mempertemukan dana
penyalurannya pada tahun 2022 telah mencapai publik dan private dalam skema blended finance
Rp 25,15 Triliun. Pada tahun 2024, Pemerintah untuk mendukung pembangunan infrastruktur
telah mengalokasikan dana FLPP sebesar Rp berkelanjutan di Indonesia. Hingga akhir 2022,
13,72 Triliun, serta pengembalian pokok atas Platform SIO telah mendukung pembiayaan 84
dana yang telah digulirkan sebesar Rp 7,09 Triliun proyek yang meliputi persiapan dan pembiayaan,
untuk mendukung target penyaluran sebesar menghimpun pembiayaan dari 34 mitra dalam

52 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

bentuk komitmen sebesar USD3,25 miliar 2. )ptimalisasi dukungan kebijakan fiskal,


dan perjanjian senilai USD 931 juta, dan telah mikroprudensial, moneter, sistem pembayaran,
direalisasikan sebesar USD 233 juta. Platform dan makroprudensial;
SIO juga membentuk ekosistem enabler blended
finance dalam bentuk penyelenggaraan SDG 3. Pengembangan basis data dan infrastruktur
centre, pelaksanaan capacity building, dan pendukung pelaksanaan Keuangan
benchmarking. Infrastruktur yang dibiayai Berkelanjutan; dan
meliputi Pembangkit Listrik Energi Baru/
Terbarukan termasuk tenaga surya, serta 4. Koordinasi dalam menJrusun taksonomi
berbagai infrastruktur perkotaan. berkelanjutan.

Potensi Dukungan Kebijakan Lainnya Dengan dibentuknya Komite Keuangan


Komite Keuangan Berkelanjutan Berkelanjutan, maka diharapkan pengembangan
Pada bulan Januari 2023, UU PPSK ditetapkan kebijakan Keuangan Berkelanjutan ke depan
dan menjadi babak baru dalam pengembangan akan lebih terkoordinasi dan berkesinambungan,
Keuangan Berkelanjutan di Indonesia. termasuk diantaranya adalah dukungan terhadap
Melalui undang-undang ini, definisi keuangan infrastruktur yang berkelanjutan.
berkelanjutan diperluas menjadi sebuah ekosistem
dengan dukungan menyeluruh berupa kebijakan, ASEAN Taxonomy
regulasi, norma, standar, produk, transaksi, dan ASEAN Taxonomy Board (ATB) dibentuk pada
jasa keuangan yang menyelaraskan kepentingan Maret 2021 di bawah naungan ASEAN Finance
ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial dalam Ministers and Central Bank Governors’ Meeting
pembiayaan transisi menuju pertumbuhan (AFMGM) dan didukung oleh ASEAN Capital
ekonomi yang berkelanjutan. Pembiayaan Markets Forum (ACMF), ASEAN Insurance
transisi tersebut mencakup pembiayaan Regulators Meeting (AIRM), ASEAN Senior
untuk proyek yang melakukan peralihan atau Level Committee on Financial Integration (SLC),
transformasi dari kegiatan yang menghasilkan ASEAN Working Committee on Capital Market
emisi karbon tinggi menuju pada kegiatan yang Development (WC-CMD). ATB bertujuan untuk
lebih ramah lingkungan. Selanjutnya, dalam mendorong kegiatan dan investasi berkelanjutan
rangka pengembangan Keuangan Berkelanjutan di kawasan termasuk salah satunya menyusun
di Indonesia, Kementerian Keuangan, Otoritas Taxonomy di level kawasan. OJK turut berperan
Jasa Keuangan, dan Bank Indonesia membentuk aktif dalam ATB sebagai principle representative
Komite Keuangan Berkelanjutan. Dalam Pasal Indonesia di ATB serta menyuarakan kepentingan
223 UU PPSK mengatur bahwa Komite Keuangan nasional di kawasan.
Berkelanjutan melakukan:
Pada 10 November 2021, ATB telah menerbitkan
1. Koordinasi dalam menyusun dan menetapkan ATSF version 1, yang memuat kerangka
strategi, kebijakan, dan program Keuangan konseptual multi-tier taxonomy dengan dua
Berkelanjutan; elemen utama, yaitu Foundation Framework

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 53


merupakan prinsip-prinsip umum yang Setelah penerbitan version 2, ATSF akan
digunakan untuk menilai aspek berkelanjutan melanjutkan pengembangan TSC untuk
dari suatu aktivitas ekonomi; dan Plus Standard sektor konstruksi dan transportasi (v3A) yang
yang berisi Technical Screening Criteria (TSC). ditargetkan terbit Maret 2024; dan sektor
Taksonomi ini ditujukan untuk fasilitasi transisi agrikultur, manufaktur dan waste (v3B) dengan
dengan mempertimbangkan keragaman dalam target penerbitan Maret 2025. Dengan masuknya
pembangunan ekonomi, sektor keuangan, dan sektor konstruksi pada ASEAN Taxonomy, maka
infrastruktur di berbagai ASEAN Member States akan mempermudah AMS dalam menyusun
(AMS). taksonomi sektor konstruksi di negaranya.

Pada 27 Maret 2023, sebagai lanjutan dari version PENUTUP


1, ATB telah menerbitkan ASEAN Taxonomy for
Sustainable Finance version 2 (ATSF v2) dengan Berbagai instrumen keuangan tersebut
pokok-pokok sebagai berikut: diharapkan dapat membantu Pemerintah
dan para Pemangku Kepentingan terkait
1. Penyelesaian Foundation Framework, terdiri untuk mencapai target pembangunan melalui
dari decision trees dan guiding questions, infrastruktur berkelanjutan. Selain itu, diperlukan
serta dilengkapi use cases; dan kolaborasi berbagai pihak untuk mendukung
implementasi bauran kebijakan keuangan
2. Plus Standard dengan pengembangan TSC berkelanjutan, yang memerlukan keahlian
untuk focus sector pertama yaitu sektor teknis serta kapasitas pihak terkait. Untuk itu,
energi. Plus Standard mengklasifikasikan diperlukan upaya bersama untuk meningkatkan
suatu aktivitas menjadi Green, Amber Tier kapasitas dalam lingkup nasional yang tidak
2 dan Amber Tier 3. Green tier diselaraskan hanya dilakukan pada level Pusat, namun juga
dengan taksonomi internasional lainnya dan pada Pemerintah Daerah. Upaya ini antara lain
mengacu pada target Perjanjian Paris 1,50C. meliputi aspek kerangka pengaturan untuk
Sementara Amber Tier 2 dan Amber Tier 3 mendukung kapasitas pembiayaan Pemerintah
bertujuan untuk mendorong transisi aktivitas untuk infrastruktur berkelanjutan, peningkatan
ekonomi. akses keuangan untuk proyek infrastruktur,
serta koordinasi lintas pemangku kepentingan
ATSF v2 juga menyoroti pentingnya aspek sosial untuk mendukung pembiayaan infrastruktur
dalam Taksonomi, dengan menggabungkannya berkelanjutan dilakukan dengan tepat sasaran.
sebagai EC ketiga di samping “Do No Significant
Harm” (DNSH) dan “Remedial Measures to
Transition” (RMT). ATSF menjadi pionir global untuk
taksonomi kawasan yang mempertimbangkan
secara menyeluruh upaya penghentian
penggunaan batu bara (coal phase-out/CPO).

54 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

DAFTAR PUSTAKA

BP Tapera. 2023. Diakses pada 29 September 2023 dari


https://tapera.go.id/produk/realisasi-2023/

Indonesia. 2017. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor


51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan
Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten,
dan Perusahaan Publik. Lembaran Negara RI Tahun 2017,
Nomor 169. Jakarta.

Indonesia. 2017. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor


60/POJK.04/2017 tentang Penerbitan Dan Persyaratan
Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green
Bond). Lembaran Negara RI Tahun 2017, Nomor 281.
Jakarta.

Indonesia. 2020. Peraturan Presiden Republik Indonesia


Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Lembaran
Negara RI Tahun 2020, Nomor 10. Jakarta.

Indonesia. 2023. Undang-Undang No. 4 Tahun 2023 tentang


Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.
Lembaran Negara RI Tahun 2023, Nomor 4. Jakarta.

OECD. 2023. Improving the Landscape for Sustainable


Infrastructure Financing. OECD Publishing. Paris. Diakses
pada 29 September 2023 dari https://doi.org/10.1787/
bc2757cd-en

Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Roadmap Keuangan


Berkelanjutan di Indonesia 2015-2019. Diakses pada
14 September 2023 dari https://www.ojk.go.id/Files/
box/keuangan-berkelanjutan/roadmap-keuangan-
berkelanjutan.pdf

Otoritas Jasa Keuangan. 2021. Roadmap Keuangan


Berkelanjutan Tahap II 2021-2025. Diakses pada 13
September 2023 dari https://ojk.go.id/id/berita-dan-
kegiatan/publikasi/Documents/Pages/Roadmap-
Keuangan-Berkelanjutan-Tahap-II-(2021-2025)/
R o a d m a p % 2 0 Ke u a n g a n % 2 0 B e r k e l a n j u t a n % 2 0
Tahap%20II%20(2021%20-%202025).pdf

Otoritas Jasa Keuangan. 2022. Taksonomi Hijau Indonesia


Edisi 1.0 – 2022. Diakses pada 12 September 2023 dari
https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/info-terkini/
D o c u m e nt s / P a g e s / Ta k s o n o m i - H i j a u - I n d o n e s i a -
Edisi-1---2022/Taksonomi%20Hijau%20Edisi%201.0%20
-%202022.pdf

UNOPS. 2021. Infrastructure for Climate Action. Diakses pada Pemenang Lomba Foto KI 2019
Juara Harapan 4 - Adityaariawan
29 September 2023 dari https://www.unops.org/news-
and-stories/news/infrastructure-for-climate-action

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 55


2.4

Peningkatan
Kapasitas Pelaku
Jasa Konstruksi
Indonesia
UNTUK MENDUKUNG PENYELENGGARAAN
KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
Taufik Widjoyono, Agus Taufik Mulyono dan Syarif Burhanuddin
Pengurus LPJK Bidang VI (Monitoring dan Evaluasi)
periode 2020-2024

PENDAHULUAN
Peran Strategis Sektor Konstruksi

Sektor Konstruksi tidak dapat dipungkiri memiliki peran sangat strategis


dalam proses pembangunan nasional di mana dengan adanya pembangunan
infrastruktur yang secara tidak langsung menciptakan lapangan kerja baru,
menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional menuju arah
yang positif. Hal tersebut tentu juga menjadi salah satu faktor pengungkit
peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Hal tersebut, didukung oleh data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS), yang menyatakan bahwa kontribusi sektor konstruksi terhadap PDB
meningkat rata-rata 5% per tahun pada periode 2014 sampai dengan 2019

56 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Bagas Cahya Raditya

dengan nilai rata-rata kontribusi senilai 10,6% dari Adanya keterkaitan dengan sektor lainnya
PDB nasional. Sebagai perbandingan pada tahun tersebut membuat kolaborasi antar-stakeholder
2022, sektor konstruksi berkontribusi terhadap sektor konstruksi dengan sektor lainnya menjadi
PDB nasional sekitar 9,77% dan menempati hal yang mutlak dilaksanakan dan harus terjalin
urutan kelima dari sektor-sektor penyumbang dengan baik. Untuk itu, salah satu hal yang
pertumbuhan ekonomi Indonesia. dilakukan Pemerintah Indonesia adalah dengan
mengamanatkan adanya sebagian kewenangan
Selain itu, sektor konstruksi memiliki backward Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan Jasa
dan forward linkage dengan sektor ekonomi Konstruksi melalui suatu Lembaga, yang dibentuk
lainnya. Backward linkages sektor konstruksi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
adalah adanya kesempatan untuk memberikan Rakyat, yaitu Lembaga Pengembangan Jasa
peluang investasi bagi sektor lain, sementara Konstruksi (LPJK). Hal tersebut sesuai dengan
forward linkages dengan mengukur keterkaitan amanat amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun
ke depan, di mana sektor konstruksi menjadi 2017 tentang Jasa Konstruksi.
penyedia input bagi sektor ekonomi lainnya.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 57


Sebagaimana amanat tersebut, LPJK berperan alam. Dalam penerapan konstruksi berkelanjutan,
memiliki peran strategis antara lain pelaksanaan dibutuhkan konsep yang terintegrasi dalam
kegiatan registrasi Tenaga Kerja Konstruksi penggunaan material, peralatan dan SDM
(TKK) dan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK), dengan metodologi pelaksanaan yang berbasis
akreditasi asosiasi bidang konstruksi, pemberian keberlanjutan. Pada tahap inilah, peranan LPJK
rekomendasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), dalam konstruksi berkelanjutan menjadi hal yang
pemberian serta lisensi Lembaga Sertifikasi Badan nyata. LPJK dalam hal ini berkontribusi dalam
Usaha (LSBU), Penyetaraan Tenaga Kerja Asing, mendukung tahapan sejak proses perencanaan,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), perancangan, pelaksanaan/konstruksi, serta
serta melaksanakan pelatihan dan sertifikasi operasi dan pemeliharaan bangunan konstruksi,
Penilai Ahli Kegagalan Bangunan. Peran tersebut di mana seluruh proses tersebut dilakukan oleh
merupakan upaya untuk terus mengembangkan SDM Konstruksi dan BUJK.
sumber daya konstruksi, utamanya sumber daya
manusia (SDM), BUJK, serta usaha rantai pasok SDM Konstruksi dan BUJK yang terlibat tersebut,
material dan peralatan konstruksi tentu harus merupakan SDM yang kompetensi
serta BUJK yang memiliki kemampuan dalam
Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan suatu proses konstruksi. Di mana pembinanaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan SDM konstruksi dan BUJK baik secara langsung
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 9 tahun maupun tidak langsung tidak terlepas dari tugas
2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan dan fungsi LPJK. Di mana untuk dinyatakan
Konstruksi Berkelanjutan, penyelenggaraan kompeten, SDM Konstruksi tersebut disertifikasi
konstruksi harus memperhatikan 3 (tiga) pilar oleh LSP yang diberi rekomendasi lisensi
utama pembangunan berkelanjutan yaitu oleh LPJK dan LSP dapat dibentuk oleh salah
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ketiga pilar ini satunya Asosiasi Profesi Terakreditasi yang
harus dijalankan dengan sinergis dan seimbang dilakukan akreditasinya oleh LPJK. Sementara
sehingga proyek konstruksi tidak hanya fokus BUJK kemampuan atau kelayakannya dalam
pada pertumbuhan ekonomi, namun tetap menjalankan suatu proses konstruksi, dinilai oleh
memperhatikan aspek sosial serta lingkungan. LSBU yang diberi Lisensi oleh LPJK, di mana
Sehingga menjadi penting adanya upaya yang LSBU ini dibentuk oleh Asosiasi Badan Usaha
sistematis dalam menerapkan prinsip konstruksi Terakreditasi yang proses akreditasinya juga
berkelanjutan tersebut, pada setiap tahapan dilakukan oleh LPJK.
penyelenggaraan konstruksi untuk meminimalisir
dampak negatif dari suatu pekerjaan konstruksi. PERKEMBANGAN PELAKU JASA KONSTRUKSI

Pada praktiknya, konstruksi berkelanjutan Sebelum LPJK dibentuk sesuai dengan amanat
juga bertujuan untuk mendorong siklus hidup UU No. 2 Tahun 2017 dan penetapan Peraturan
bangunan yang lebih panjang, mengurangi limbah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
konstruksi, dan menciptakan lingkungan yang Nomor 9/PRT/M/2020 tentang Pembentukan
lebih sehat dan berkelanjutan bagi manusia dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi

58 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

di mana LPJK saat ini merupakan lembaga Sebagaimana tugas dan fungsi LPJK berdasarkan
nonstruktural (LNS) di bawah Menteri Pekerjaan UU No. 2 Tahun 2017 tersebut, serta Peraturan
Umum dan Perumahan Rakyat, maka sebelumnya Pemerintah No. 14 Tahun 2021, maka salah
terdapat LPJK pada tingkat nasional (LPJKN) dan satu hal yang dilakukan oleh LPJK dalam
tingkat provinsi (LPJKP) yang berdiri berdasarkan rangka peningkatan kapasitas pelaku usaha
UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Jasa Konstruksi, adalah dengan melaksanakan
Adanya perubahan bentuk kelembagaan tersebut penilaian akreditasi bagi asosiasi bidang Jasa
juga membuat adanya perbedaan yang signifikan Konstruksi, yang terdiri dari asosiasi badan usaha,
dalam hal pelaksanaan tugas dan fungsi. Sebagai asosiasi profesi, dan asosiasi terkait rantai pasok.
gambaran, perbandingan tugas dan fungsi dari Saat ini jumlah Asosiasi yang telah terakreditasi
LPJKN/LPJKP dengan LPJK disandingkan sesuai di LPJK sesuai dengan jenis asosiasinya dapat
tabel 1 berikut. dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 1. Perbandingan Tugas dan Fungsi LPJKN/LPJKP dengan LPJK

LPJKN / LPJKP UU LPJK Kementerian PUPR


No 18 Tahun 1999 UU No 2 Tahun 2017

1. Melakukan dan mendorong 1. Akreditasi bagi asosiasi badan


penelitian dan pengembangan usaha;
jasa konstruksi; 2. Akreditasi bagi asosiasi profesi
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pemberian rekomendasi
dan pelatihan jasa konstruksi; lisensi LSP;
3. Melakukan registrasi tenaga 3. Pencatatan dan menetapkan
kerja konstruksi meliputi penilai ahli;
klasifikasi, kualifikasi, dan 4. Penyetaraan Tenaga Kerja
sertifikasi keterampilan dan Asing;
keahlian kerja;
5. Membentuk LSP atau panitia
4. Melakukan registrasi BUJK; dan teknis uji kompetensi (PTUK);
5. Mendorong dan meningkatkan 6. Lisensi LSBU;
peran arbitrase, mediasi, dan
penilai ahli di bidang jasa 7. Pencatatan BUJK dan Tenaga
konstruksi. Kerja;
8. Pencatatan Pengalaman Badan
Usaha, TKK;
9. Pencatatan LSP dan LSBU;
10. Pelaksanaan Tugas Tambahan
dari Menteri PUPR.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 59


Tabel 2. Jumlah SKK-K dan TKK sesuai Kualifikasi, 5 September 2023

No Asosiasi Jumlah

1. Asosiasi Badan Usaha Terakreditasi 17

2. Asosiasi Profesi Terakreditasi 33

3. Asosiasi Terkait Ramtai Pasok Terakreditasi 1

Total 51

Selain itu, pelaksanaan kegiatan usaha Jasa Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). SKK-K
Konstruksi harus didukung oleh rantai pasok dan SBU tersebut merupakan bukti dan/atau
sumber daya konstruksi yang berkualitas dan pernyataan pemenuhan standar pelaksanaan
memenuhi standar keamanan, keselamatan, kegiatan usaha yang dilaksanakan melalui suatu
kesehatan, dan keberlanjutan (K4) konstruksi proses sertifikasi yang diselenggarakan oleh
yang diimplementasikan sesuai dengan ketentuan lembaga sertifikasi Jasa Konstruksi.
peraturan perundang-undangan. TKK serta
BUJK merupakan pelaku usaha Jasa Konstruksi Saat ini, LPJK berdasarkan data dari Sistem
yang juga termasuk bagian dari unsur rantai Informasi Konstruksi Indonesia (SIKI) per tanggal
pasok sumber daya konstruksi. Dalam rangka 5 September 2023 mencatat jumlah SKK-K saat
penjaminan kualitas pelaksanaan kegiatan usaha ini adalah sebanyak 397.751 sertifikat dengan
Jasa Konstruksi, setiap TKK dan BUJK yang jumlah TKK pemilik sertifikat tersebut sebanyak
melaksanakan kegiatan usaha di bidang Jasa 335.133 orang. Detail dari jumlah SKK-K dan TKK
Konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi tersebut dapat dilihat pada Tabel.3 di bawah ini.
Kerja Konstruksi (SKK-K) dan Sertifikat Badan
Usaha (SBU) Jasa Konstruksi yang telah Selanjutnya, untuk jumlah SBU Jasa Konstruksi
diregistrasi oleh Menteri melalui Lembaga yang saat ini telah tercatat di LPJK adalah

Tabel 3. Jumlah Asosiasi Jasa Konstruksi Terakreditasi, 5 September 2023

Kualifikasi Jumlah SKK-K Jumlah TKK

Ahli (Jenjang 7-9) 157.378 sertifikat 120.993 orang

Teknisi/Analis/Operator 240.373 sertifikat 214.140 orang


(Jenjang 1-6)

Total 397.751 sertifikat 335.133 orang

60 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

Tabel 4. Jumlah SBU dan BUJK sesuai Kualifikasi, 5 September 2023

Kualifikasi Jumlah SBU Jasa Konstruksi Jumlah BUJK

Kecil 253.798 sertifikat 69.590 badan usaha

Menengah 37.478 sertifikat 9.175 badan usaha

Besar 4.968 sertifikat 1.858 badan usaha

Spesialis/ Perorangan 4.865 sertifikat 2.518 badan usaha

Total 301.109 sertifikat 83.141 badan usaha

sebanyak 301.109 sertifikat/subklasifikasi mendapatkan rekomendasi lisensi dari LPJK. Saat


dengan jumlah BUJK sebanyak 83.141 badan ini LPJK telah memberikan rekomendasi lisensi
usaha. Data detail SBU dan BUJK sesuai dengan kepada LSP, baik LSP baru maupun penambahan
kualifikasi yang dimilikinya, dapat dilihat pada ruang lingkup (PRL), dengan data rekomendasi
tabel 4. lisensi dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, Untuk BUJK, proses penerbitan SBU dilaksanakan
bahwa proses sertifikasi kompetensi kerja oleh LSBU yang telah diberi lisensi dan tercatat di
konstruksi diselenggarakan oleh LSP yang LPJK, di mana saat ini berdasarkan data SIKI per
telah terlisensi oleh Lembaga independen dan tanggal 5 September 2023, jumlah LSBU yang
teregistrasi di LPJK. Saat ini, jumlah LSP yang saat ini telah terlisensi dan telah teregistrasi di
telah terlisensi dan teregistrasi di LPJK adalah LPJK adalah sebanyak 15 LSBU yang dibentuk
sebanyak 42 LSP (SIKI LPJK, 5 September oleh asosiasi badan usaha terakreditasi (ABUT).
2023). LSP dapat dibentuk oleh asosiasi profesi Ada pun rincian LSBU berdasarkan jenis kegiatan/
terakreditasi (APT) atau lembaga pendidikan usahanya adalah sebagaimana tabel 7 berikut:
dan pelatihan kerja (LPPK) di bidang Konstruksi
yang telah teregistrasi di LPJK, di mana saat ini LSBU dibentuk oleh ABUT yang telah teregistrasi
terdapat APT yang telah teregistrasi oleh LPJK di LPJK. Berdasarkan data SIKI tersebut, jumlah
sebanyak 33 dari 80 Asosiasi Profesi, sedangkan ABUT yang telah teregistrasi di LPJK adalah
untuk jumlah LPPK yang telah teregistrasi adalah sebanyak 17 dari 82 Asosiasi Badan Usaha. Ada
sebanyak 278 lembaga. Ada pun rincian LSP pun data jumlah unsur pembentuk LSBU dapat
beserta unsur pembentuknya dapat dilihat pada dilihat pada tabel 8 berikut.
tabel 5 berikut.
Selain melaksanakan tugas dan fungsinya
Sebelum mendapatkan lisensi dari lembaga tersebut, dalam mendukung pelaksanaan Jasa
independen, LSP harus terlebih dahulu Konstruksi, LPJK juga menerbitkan produk

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 61


Tabel 5. Jumlah LSP Terlisensi berdasarkan Unsur Pembentuknya, 5 September 2023

Jumlah Jumlah Jumlah


Unsur Pembentuk LSP yang telah Asosiasi Profesi LSP yang
teregistrasi terakreditasi terlisensi

Asosiasi Profesi 80 33 27

LPK Pemerintah 15 - 1

LPK Perusahaan 5 - 1
Lembaga
Pendidikan LPK Swasta 24 - 2
dan Pelatihan
Kerja (LPPK) Perguruan Tinggi 16 - 0

Politeknik 21 - 0

SMK 197 - 11

Total LSP Terlisensi 42

kebijakan untuk dapat memberikan arahan dalam Surat Keputusan dan Surat Edaran Ketua
terkait pelaksanaan Jasa Konstruksi agar LPJK. Ada pun produk kebijakan LPJK yang masih
dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan berlaku diantaranya dapat terlihat pada tabel 9
dan peraturan perundang-undangan. Produk sebagai berikut.
kebijakan yang diterbitkan oleh LPJK tertuang
Tabel 6. Jumlah Rekomendasi Lisensi berdasarkan Unsur Pembentuk, 5 September 2023

No Unsur Pembentuk Baru PRL Jumlah

1 APT 41 38 72

2 LPK Pemerintah 11 1 12

3 LPK Perusahaan 2 0 2

4 LPK Swasta 13 5 16

5 LP Perguruan Tinggi 9 4 12

6 LP Politeknik 20 1 20

7 LP SMK 75 5 78

Total 171 54 225

62 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

Tabel 7. Jumlah LSBU berdasarkan Jenis Kegiatan/Usaha, 5 September 2023

Jenis Kegiatan/Usaha Jumlah LSBU

Jasa Konsultansi Konstruksi 2


Pekerjaan Konstruksi 11
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi 2

Total 15

Tabel 8. Jumlah LSBU Terlisensi berdasarkan Unsur, 5 September 2023

Jumlah Asosiasi Jumlah Asosiasi Jumlah


Unsur Pembentuk Badan Usaha Badan Usaha LSBU yang
Teregistrasi Terakreditasi Terlisensi

Asosiasi Badan Usaha 82 17 15

Pemenang Lomba Foto Konstruksi indonesia 2019


Juara 1 - Yogi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 63


Tabel 9. Produk Kebijakan LPJK
No SE Ketua LPJK Tentang
Akreditasi

1 01/SE/LPJK/2023 Pedoman Teknis Akreditasi Asosiasi Badan Usaha, Asosiasi


Profesi, dan Asosiasi Terkait Rantai Pasok Jasa Konstruksi
Pencatatan

1 07/SE/LPJK/2021 Pedoman Teknis Registrasi Lembaga Pendidikan dan


Pelatihan Kerja Bidang Jasa Konstruksi.

2 11/SE/LPJK/2021 Pedoman Teknis Konversi Jenjang Kualifikasi Jabatan Kerja


pada Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi dengan
Klasifikasi Sipil, Mekanikal, dan Manajemen Pelaksanaan.

3 12/SE/LPJK/2021 Pedoman Teknis Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan


Asosiasi Badan Usaha, Asosiasi Profesi, dan Asosiasi Terkait
Rantai Pasok Jasa Konstruksi Terakreditasi.

4 13/SE/LPJK/2021 Pedoman Layanan Informasi Terpadu.

5 14/SE/LPJK/2021 Pedoman Pencatatan Asesor Kompetensi dan Asesor Badan


Usaha Jasa Konstruksi.

6 16/SE/LPJK/2021 Pedoman Teknis Sertifikasi Kompetensi Kerja Konstruksi


Melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Terlisensi.

7 17/SE/LPJK/2021 Pedoman Teknis Sertifikasi Badan Usaha Jasa Konstruksi


Melalui Lembaga Sertifikasi Badan Usaha.

8 18/SE/LPJK/2021 Pedoman Pencatatan Sertifikat Badan Usaha (SBU), dan


Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi.

9 19/SE/LPJK/2021 Pedoman Pencatatan Pengalaman Badan Usaha Jasa


Konstruksi, Pengalaman Profesional Tenaga Kerja
Konstruksi, dan Pencatatan Lembaga Sertifikasi Badan
Usaha.

10 4/SE/LPJK/2022 Perubahan Atas SE Ketua LPJK Nomor 15/SE/LPJK/2021


Tentang Pedoman Pencatatan Asosiasi Jasa Konstruksi.

Penilai Ahli

1 2/SE/LPJK/2022 Perubahan Atas SE Ketua LPJK Nomor 06/SE/LPJK/2021


Tentang Pedoman Tata Cara Pendaftaran, Pelatihan, Uji
Kompetensi, Dan Pencatatan Penilai Ahli.
64 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

2 3/SE/LPJK/2022 Perubahan Atas SE Ketua LPJK Nomor 09/SE/LPJK/2021


9 19/SE/LPJK/2021 Pedoman Pencatatan Pengalaman Badan Usaha Jasa
Konstruksi, Pengalaman Profesional Tenaga Kerja
Pembangunan
Konstruksi, dan Pencatatan Lembaga Sertifikasi Badan
Infrastruktur Berkelanjutan
Usaha.

10 4/SE/LPJK/2022 Perubahan Atas SE Ketua LPJK Nomor 15/SE/LPJK/2021


Tentang Pedoman Pencatatan Asosiasi Jasa Konstruksi.

Penilai Ahli

1 2/SE/LPJK/2022 Perubahan Atas SE Ketua LPJK Nomor 06/SE/LPJK/2021


Tentang Pedoman Tata Cara Pendaftaran, Pelatihan, Uji
Kompetensi, Dan Pencatatan Penilai Ahli.

2 3/SE/LPJK/2022 Perubahan Atas SE Ketua LPJK Nomor 09/SE/LPJK/2021


Tentang Pedoman Tata Cara Pengakuan Kompetensi Terkini
Penilai Ahli.

3 6/SE/LPJK/2022 Pedoman Tata Cara Penugasan Penilai Ahli Kegagalan


Bangunan.

4 2.1/SE/LPJK/2023 Pedoman Tata Cara Pembinaan Penilai Ahli Kegagalan


Bangunan.
PKB

1 4.1/SE/LPJK/2022 Perubahan atas SE Ketua LPJK Nomor 08/SE/LPJK/2021


tentang Pedoman Verifikasi dan Validasi, serta Penilaian
Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

Rekomendasi Lisensi

1 2/SE/LPJK/2021 Pedoman Teknis Lisensi Lembaga Sertifikasi Badan Usaha


Jasa Konstruksi.

2 5/SE/LPJK/2022 Perubahan Kedua Atas SE Ketua LPJK Nomor


20/SE/LPJK/2021 Tentang Pedoman Pemberian
Rekomendasi Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),
Pencatatan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Terlisensi,
Serta Daftar Penyesuaian Standar Kompetensi Kerja dan
Jabatan Kerja Konstruksi.

3 3/SE/LPJK/2023 Perubahan Atas SE Ketua LPJK Nomor 02/SE/LPJK/2023


tentang Pedoman Pemberian Rekomendasi Lisensi Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP), Pencatatan Lisensi Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP) Terlisensi, serta Daftar Penyesuaian
Standar Kompetensi Kerja dan Jabatan Kerja Konstruksi.

TKKA

1 2.1/SE/LPJK/2022 Perubahan Atas SE Ketua LPJK Nomor 04/SE/LPJK/2021


Tentang Pedoman Teknis Penyetaraan Kompetensi Tenaga
Kerja Konstruksi Asing.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 65


PENUTUP LPJK membentuk tim penyelenggara sertifikasi
melalui SK No. 10/KPTS/LPJK/V/2023 dan bekerja
Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi untuk sama dengan asosiasi profesi dan inisiator lainnya
Jabatan Kerja yang Belum Dapat Dilaksanakan (LPPK, BUJK, dll) untuk melaksanakan sertifikasi
oleh LSP dan/atau Belum Terbentuknya PTUK untuk jabatan kerja yang belum dapat diampu. Tim
Dalam proses pelaksanaan Sertifikasi penyelenggara sertifikasi melayani permohonan
Kompetensi Kerja Konstruksi oleh LSP, masih baru maupun perpanjangan atas jabatan kerja yang
terdapat 4 klasifikasi yang memiliki pengampu belum dapat dilayani oleh LSP dan/atau belum
dari total 8 (delapan) klasifikasi bidang keilmuan, terbentuknya PTUK sampai dengan jabatan kerja
yaitu Sipil, Mekanikal, Manajemen Pelaksanaan tersebut dapat dilayani oleh LSP sebagaimana
dan Pengembangan Wilayah dan Kota. diatur pada PP Nomor 14 Tahun 2021.
Sementara masih tersisa 4 bidang keilmuan yang
belum memiliki pengampu yaitu Arsitek, Tata Sampai dengan 5 September 2023, jumlah
Lingkungan, Sains dan Rekayasa, serta Arsitek permohonan sertifikasi yang diterima sejumlah
Lanskap, Iluminasi, dan Desain Interior (ALIDI). 5.843 Permohonan yang terdiri dari 2.554
Hal ini menjadi penghambat bagi pemilik sertifikat Permohonan sertifikasi jenjang ahli dan 3.289
sebelumnya pada klasifikasi yang belum ada permohonan sertifikasi jenjang terampil.
pengampunya, yang ingin memperpanjang Tim Sertifikasi bekerja sama dengan 5 (lima)
atau meningkatkan jenjang keahliannya. asosiasi profesi untuk melaksanakan sertifikasi
Demikian pula para calon pemohon ahli muda/ jenjang ahli dan menghasilkan 1.813 Sertifikat
jenjang 7 yang berminat memohon SKK baru, Kompetensi Ahli (SKA) serta 6 (enam) inisiator
akan terhambat karena tidak ada LSP sebagai dan Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW) untuk
pengampu jabatan kerja bersangkutan. Salah melaksanakan sertifikasi jenjang terampil dan
satu implikasi dari masih adanya bidang keilmuan menghasilkan 2.745 Sertifikat Kompetensi Terampil.
yang belum terdapat LSP pengampunya adalah
jumlah SKK konstruksi secara keseluruhan yang Untuk dapat meningkatkan produktivitas
menurun, seiring dengan penurunan jumlah sertifikasi terhadapp jabatan kerja yang belum
pelaku Jasa Konstruksi. Hal ini juga akan terkait ada pengampunya tersebut, LPJK memerlukan
dengan proses pengadaan barang dan jasa, di kerja sama dengan lebih banyak baik dengan
mana ketersediaan TKK bersertifikat menjadi asosiasi profesi maupun inisiator lainnya agar
salah satu input dalam proses pengadaan barang pelaksanaan sertifikasi berdasarkan SE 214/2022
dan jasa. dapat berjalan dengan optimal dan dapat
memenuhi kebutuhan pelaku Jasa Konstruksi
Sehubungan dengan hal tersebut, Dirjen Bina dalam mendapatkan sertifikasi kompetensi pada
Konstruksi telah menerbitkan SK No. 214 Tahun jabatan kerja yang belum dapat dilayani oleh LSP
2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sertifikasi dan/atau belum terbentuknya PTUK.
Kompetensi Kerja Konstruksi bagi Jabatan Kerja
yang Belum Dapat Dilaksanakan Oleh LSP dan/ Proses Lisensi LSP oleh Lembaga Independen
atau Belum Terbentuknya Panitia Teknis Uji Sebagaimana tercantum dalam PP 14 Tahun
Kompetensi. Berdasarkan SK DJBK No.214/2022, 2021 Pasal 30 B ayat (3), LSP diberikan lisensi

66 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Tantangan dan hambatan tersebut perlu disikapi
setelah mendapatkan rekomendasi lisensi dari oleh LPJK dengan melakukan upaya percepatan
Menteri PUPR, yang dalam hal ini rekomendasi terhadap proses lisensi dan operasionalisasi LSP
lisensi diberikan melalui LPJK. Proses lisensi dengan membentuk Satuan Tugas (SATGAS)
oleh lembaga independen ini idealnya memakan Percepatan Operaional LSP. Satgas yang
waktu paling lama 60 hari, sebagaimana diatur dibentuk oleh LPJK ini bertujuan untuk melakukan
dalam PP 14 Tahun 2021 Pasal 30 F ayat (3), upaya dan langkah percepatan operasional
namun saat ini, proses lisensi LSP membutuhkan LSP yang perlu dilakukan dengan melakukan
waktu yang lebih lama dari ketentuan tersebut, pendampingan serta koordinasi bersama LSP
sehingga banyak calon LSP yang belum dan lembaga independen yang melakukan lisensi
mendapatkan lisensi sehingga belum dapat kepada LSP. Dalam upaya percepatan, satgas
melaksanakan sertifikasi kompetensi sesuai telah mengidentifikasi masalah dan melakukan
ketersedian jabatan kerja masing-masing. Hal ini pengelompokan yaitu:
tentu saja akan menghambat proses sertifikasi • Kelompok pertama, LSP yang sudah
utamanya bidang keilmuan yang belum memiliki terlisensi namun belum beroperasi;
pengampu. Hasil monitoring LPJK terhadap LSP
yang berproses untuk mendapatkan lisensinya • Kelompok kedua, LSP yang sudah
di BNSP, tidak dapat ditentukan batasan waktu mendapatkan rekomendasi lisensi namun
terhadap proses lisensi LSP. Dari beberapa belum terlisensi; dan
LSP yang telah mendapatkan lisensi, terdapat • Kelompok ketiga Asosiasi Profesi yang
LSP yang terlisensi dalam kurun waktu di sedang membentuk LSP.
bawah 60 hari, namun lebih banyak LSP yang
terlisensi dengan waktu proses lisensinya lebih Dengan melakukan identifikasi dan masalah
dari 60 hari hingga mencapai tahunan. Hal ini, tersebut, telah menghasilkan beberapa kemajuan
tentu juga perlu menjadi bahan evaluasi ke walaupun masih belum maksimal.
depan, untuk dapat dicari letak masalahnya
sehingga dapat segera diatasi. Hal ini menjadi Saran Pengembangan dalam rangka
penting mengingat kebutuhan SKK-K semakin Peningkatan Kapasitas Satgas Pelaku Jasa
meningkat sejalan banyaknya kebutuhan untuk Konstruksi
kegiatan pengadaan barang dan jasa maupun Beberapa hal yang dapat dilaksanakan dalam
untuk kebutuhan perijinan berusaha. Disamping rangka memaksimalkan upaya LPJK untuk
itu jumlah pemegang SKA/SKK-K semakin peningkatan kapasitas pelaku Jasa Konstruksi
berkurang akibat masa berlakunya telah kedepan adalah:
berakhir sehingga dapat berpengaruh terhadap
percepatan pembangunan infrastruktur secara • Pertama, Pembentukan PTUK
nasional. Saat ini tercatat bahwa jumlah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
pemegang SKA yang akan berakhir sampai akhir 14 Tahun 2021 Pasal 6 ayat (1) poin f, salah
tahun 2023 sebanyak 63.333 sertikat atau satu wewenang masyarakat Jasa Konstruksi
50.542 TKK. yang dilakukan oleh LPJK adalah membentuk
LSP atau Panitia Teknis Uji kompetensi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 67


(PTUK) untuk melaksanakan tugas Sertifikasi keputusan, pengelolaan sumber daya dan
Kompetensi Kerja (SKK) yang belum dapat melakukan pengaturan sehingga dapat
dilakukan LSP yang dibentuk Asosiasi Profesi/ mewadahi kebutuhan dan menyikapi
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan. PTUK perubahan kondisi dan dinamika dalam
dirasa perlu dan penting dibentuk untuk perkembangan Jasa Konstruksi dengan lebih
mendorong sertifikasi kompetensi khususnya efektif dan dengan waktu yang lebih efisien.
untuk jabatan kerja yang belum dapat
diampu oleh LSP sehingga diharapkan dapat Berbagai upaya yang telah dilakukan LPJK dalam
meningkatkan jumlah sertifikat kompetensi menjalankan tugas dan fungsinya tersebut, serta
pelaku Jasa Konstruksi. saran yang telah disusun untuk pengembangan
LPJK ke depan sebagaimana uraian-uraian di
• Kedua, Peninjauan dan Penyesuaian terhadap atas diharapkan dapat menjadi langkah nyata
Regulasi untuk Mendukung Kemudahan bagi LPJK dalam memberikan konstribusi bagi
Perizinan Berusaha bagi Pelaku Jasa peningkatan kapasitas pelaku Jasa Konstruksi.
Konstruksi Adanya upaya peningkatan kapasitas pelaku
Dinamika yang terjadi dalam perkembangan Jasa Konstruksi tersebut, tentunya juga
Jasa Konstruksi mengharuskan adanya sejalan dengan upaya LPJK dalam mendukung
peninjauan kembali serta penyesuaian penyelenggaran konstruksi berkelanjutan.
terhadap regulasi yang sudah ada untuk
menilai relevansi regulasi untuk mendukung DAFTAR PUSTAKA
kemudahan perizinan berusaha untuk dapat
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 Tentang
menciptakan lingkungan yang lebih kondusif Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
bagi pertumbuhan dan perkembangan sektor 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.
konstruksi. Hal ini juga dapat berkontribusi
pada pencapaian tujuan berkelanjutan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
pembangunan infrastruktur dan lingkungan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2022 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa
yang lebih baik. Peninjauan dan penyesuaian Konstruksi dalam Rangka Mendukung Kemudahan
regulasi akan membantu pemerintah untuk Perizinan Berusaha bagi Pelaku Usaha Jasa Konstruksi
menjawab perubahan kondisi dan memastikan
https://pu.go.id/berita/peran-strategis-sektor-konstruksi-
bahwa regulasi tetap relevan, efisien dan pada-pendapatan-negara (12 September 2023)
sesuai dengan tujuan–tujuan kebijakan yang
Putri, Petty Ramadhani. (2014). Peran Sektor Konstruksi
ditetapkan.
Dalam Perekonomian Indonesia (Analisis Input-Output).
Universitas Sriwijaya
• Ketiga, Peningkatan Peran dan Kewenangan
Triadi Agoeng, Konstruksi Berkelanjutan: Sebuah Pengantar.
LPJK
LPJK diharapkan dapat menjadi lembaga https://binakonstruksi.pu.go.id/informasi-terkini/sekretariat-
direktorat-jenderal/20-tahun-lpjk-berkarya-bersama-
pemerintah yang memiliki peran dan
pemerintah-majukan-sektor-konstruksi/
kewenangan lebih untuk dapat mengambil

68 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

https://siki.pu.go.id/ (5 September 2023) Sekretariat Direktorat Jenderal. 2023. Kementerian PUPR


Terapkan Konstruksi Berkelanjutan Bersama Industri
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/02/06/ Alat Berat Dalam Negeri. Diakses pada 12 September
pdb-indonesia-2022-tembus-rp19-kuadriliun-ini-sektor- 2023. https://binakonstruksi.pu.go.id/informasi-terkini/
penyumbangnya ((12 September 2023) sekretariat-direktorat-jenderal/kementerian-pupr-
terapkan-konstruksi-berkelanjutan-bersama-industri-
https://pu.go.id/berita/gelar-konstruksi-indonesia-2023- alat-berat-dalam-negeri/
kementerian-pupr-transformasi-digital-dan-teknologi-
untuk-pembangunan-infrastruktur-berkelanjutan(12 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
September 2023) Nomor 9 tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Konstruksi Berkelanjutan

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Utoyo Prie Achdi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 69


2.5

Pembangunan
Infrastruktur
Berkelanjutan di Ibu
Kota Nusantara
Dendy Rahadian
Supporting Team Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur IKN Bidang
Pelaksanaan Penataan Kawasan, Kementerian PUPR

PENDAHULUAN

Presiden Jokowi pada tanggal 26 Agustus 2019 memberikan pengumuman


kepada publik bahwa telah menetapkan Lokasi Ibu Kota Negara yang baru
di Penajam Paser Utara. Bukan tanpa pertimbangan, mengapa akhirnya
Kalimantan yang dipilih.

Kalimantan terletak sebagai “Center of Indonesia”, perpindahan Ibu Kota


Negara ke pulau Borneo akan lebih mendorong pemerataan pembangunan
dan ekonomi yang terkonsentrasi ke bagian Timur Indonesia, selain tentunya
faktor lain seperti keamanan dari risiko bencana, daya dukung infrastruktur
yang diapit oleh 2 kota yang sudah berkembang (Balikpapan dan Samarinda)
dan kepemilikan lahan yang mayoritas dimiliki oleh pemerintah.

Secara kajian, Bappenas (2021) merilis fakta-fakta, setidaknya terdapat 6 faktor


utama mengapa Ibu Kota Negara diusulkan untuk pindah:

1. Beban kependudukan Indonesia selama ini terkonsentrasi di Pulau Jawa.


BPS (2020) menyatakan, bahwa populasi penduduk di Pulau Jawa pada
tahun 2020 telah mencapai 151,59 juta atau sekitar 56,10 persen dari total
populasi penduduk Indonesia.

70 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

Samarinda

Balikpapan
Gambar 1. Posisi IKN Diapit Kota Balikpapan dan Samarinda

2. Dominasi dan kontribusi ekonomi per pulau 3. Kondisi ketersediaan air bersih di Jawa yang
terhadap PDB nasional belum merata. PDB tengah menghadapi krisis air khususnya DKI
2021 Pulau Jawa berkontribusi sebesar Jakarta dan Jawa Timur.
57,89 persen dari PDB 2021 yang mencapai
Rp16.970,8 trliun dengan PDB per kapita 4. Pulau Jawa telah banyak perubahan/konversi
mencapai Rp62,2 juta atau USD 4.349,5. fungsi lahan. Pemodelan dari Kajian Lingkungan
Mayoritas kontribusi PDB Pulau Jawa Hidup Strategis (KLHS) menjelaskan terdapat
tersebut berasal dari kawasan Jabodetabek proporsi yang tidak imbang bahwa Pulau
yang mencapai 20,85 persen. Jika dilihat Jawa lima kali lipat penggunaan lahan untuk
dari PDB per kapita DKI Jakarta mencapaI kebutuhan konsumsi dibandingkan Pulau
Rp.274,7 juta, sementara rata-rata nasional Kalimantan.
hanya mencapai Rp62,2 juta. Artinya PDB per
kapita DKI Jakarta lebih dari empat kalinya
PDB rata-rata nasional.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 71


5. Pertumbuhan urbanisasi di Pulau Jawa yang Korea Selatan, Malaysia, dst, terdapat faktor
begitu masif terutama di Kawasan penyangga penyebab yang didominasi karena kepadatan
DKI Jakarta yakni Bogor, Depok, Tangerang, penduduk yang mempengaruhi pemerataan
Bekasi, Puncak, dan Cianjur (sekitar 32 Juta ekonomi dan kemacetan yang menimbulkan
populasi penduduk). kerugian ekonomi negara (60%), faktor kedua,
politik dan keamanan termasuk sosial (26%), faktor
6. Potensi dan kerawanan lingkungan seperti ketiga, lokasi/lingkungan strategis (13%), kemudian
banjir, longsor, abrasi air laut, polusi sungai, faktor ke empat sumber daya yang dimiliki (1%).
maupun terkait kemacetan lalu lintas
(Bappenas, 2019). Hal–hal sosial, ekonomi dan lingkungan akan
sangat erat kaitannya dengan Pembangunan
Sehingga jika kita sederhanakan dari 6 poin Infrastruktur Berkelanjutan pada dimensi
tersebut, mengerucut pada 3 hal, yaitu ekonomi, pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara.
sosial dan lingkungan (ekologi).
Perspektif Regulasi
Termasuk jika kita melihat fakta alasan dari 15
negara yang pernah melakukan perpindahan ibu Konteks “Pembangunan Berkelanjutan” diatur Pada
kota negara diantaranya Inggris, Australia, Rusia, Undang-Undang No.2 Tahun 2017 tentang Jasa

1%

13%

Kepadatan Penduduk
Politik, keamanan dan Sosial
Lokasi/Lingkungan Strategis
26%
60% Sumber daya yang dimiliki

Diagram 1. Faktor Yang Mempengaruhi 15 Negara melakukan Perpindahan Ibu Kota

72 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

Konstruksi sebagaimana mengalami perubahan Mari kita juga melihat dari sisi ketentuan turunan
minor pada klausul perizinan berusaha pada Perpu dari UU No. 2 Tahun 2017 beserta perubahannya
No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja, disebutkan pada Perpu No 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja,
“asas penyelenggaraan Jasa Konstruksi” dijelaskan pada PP No. 14 Tahun 2021 tentang
salah satunya berlandaskan Pembangunan Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 22
Berkelanjutan yang berarti bahwa penyelenggaraan Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Jasa Konstruksi dilaksanakan dengan memikirkan UU No. 2 Tahun 207 tentang Jasa Konstruksi
dampak yang ditimbulkan pada lingkungan yang disebutkan bahwa untuk mewujudkan bangunan
terjaga secara terus menerus menyangkut aspek konstruksi yang kukuh, andal, berdaya saing
Ekologi, Ekonomi dan Sosial Budaya. tinggi, berkualitas dan berkelanjutan harus ada
upaya pengelolaan penyelenggaraan usaha Jasa
Selanjutnya diksi “Berkelanjutan” pada Undang- Konstruksi yang baik dan tepat. Kemudian secara
Undang tersebut dikaitkan dengan kalimat detail dijelaskan juga pada PP No.14 Tahun 2021,
“Pengembangan Usaha Berkelanjutan” yang Konstruksi Berkelanjutan merupakan sebuah
ditujukan pada Badan Usaha Jasa Konstruksi pendekatan dalam melaksanakan rangkaian
(Pekerjaan Konstruksi dan/atau Jasa Konsultansi) kegiatan yang diperlukan untuk menciptakan
atau salah satu stakeholder yang terlibat, yang suatu fasilitas fisik yang memenuhi tujuan
berarti didalamnya terdapat konteks sistem ekonomi, sosial dan lingkungan pada saat ini dan
manajerial, kompetensi, tata kelola sumber daya, pada masa yang akan datang.
dst, yang menjadi satu kesatuan. Dalam hal ini
tentu “Aspek Ekonomi” menjadi hal terhubung Pada tataran teknis dalam rangka melaksanakan
dengan 3 aspek yang sebutkan di awal. amanah peraturan peraturan tersebut, Konstruksi

Secara ekonomi layak dan


dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat

3 PILAR Menjaga pelestarian


Konstruksi lingkungan
Berkelanjutan

Mengurangi disparitas
sosial masyarakat

Gambar 2. Tiga Pilar Konstruksi Berkelanjutan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 73


Berkelanjutan dituangkan dalam Permen air, sumber daya alam maupun sumber daya
PUPR No. 9 Tahun 2021 tentang Pedoman manusia, 4) pengurangan timbulan limbah, baik
Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan, fisik maupun nonfisik, 5) penggunaan kembali
yang dilaksanakan dari tahap perencanaan sumber daya yang telah digunakan sebelumnya,
umum, programming, pelaksanaan konsultansi 6) penggunaan sumber daya hasil siklus ulang,
konstruksi, dan tahap pelaksanaan pekerjaan 7) perlindungan dan pengelolaan terhadap
konstruksi. Permen PUPR tersebut menjadi lingkungan hidup melalui upaya pelestarian,
panduan pada semua penyelenggaraan Jasa 8) mitigasi risiko keselamatan, kesehatan,
Konstruksi di lapangan termasuk pembangunan perubahan iklim, dan bencana, 9) orientasi kepada
infrastruktur di IKN. siklus hidup, 10) orientasi kepada pencapaian
mutu yang diinginkan, 11) inovasi teknologi untuk
Terdapat 12 Prinsip Berkelanjutan yang tertuang perbaikan yang berlanjut; dan, 12) dukungan
dalam Permen PUPR No. 9 / 2021 tersebut yaitu kelembagaan, kepemimpinan, dan manajemen
1) kesamaan tujuan, pemahaman, serta rencana dalam implementasi.
tindak, 2) pemenuhan standar keamanan,
keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan Konsepsi Konstruksi Berkelanjutan
(penerapan SMKK), 3) pengurangan penggunaan Pada tataran konsepsi Pembangunan
sumber daya, baik berupa lahan, material, Berkelanjutan atau Sustainable Construction

Visi dan Misi Ibu Kota Negara “NUSANTARA”

01 Kota
Berkelanjutan 02 Penggerak Ekonomi
Indonesia di Masa Depan
di Dunia VISI
KOTA DUNIA
Aman dan Selaras
UNTUK SEMUA Peluang Ekonomi Nyaman dan Efisien
Terjangkau dengan Alam Tangguh untuk melalui Teknologi
Semua dan Inovasi

Net zero
emission
Sirkular dan
Tangguh 03 Simbol Identitas
Nasional

Keindahan Indonesia-
Terhubung, Aktif,
Bhineka Tunggal Ika
dan Mudah diakses

Otorita Ibu Kota Kerjasama Pemerintah &


Nusantara ENABLERS Badan Usaha (KPBU

Kolaborasi Tiga Kota Sektor Prioritas Masa Depan

Infrastruktur Cerdas Kota Layak Huni Pemerintah yang efektif dan efisien
dan Konektivitas

Sumber: Perpres 63/2022 tentang Perincian Rencana Induk IKN dalam 1MPP Buku Panduan Implementasi OIKN, 2022

Gambar 3. Visi dan Misi IKN

74 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

dikemukakan oleh Prof. Charles J. Kibert, Charles J. Kibert mengemukakan beberapa aspek
“Sustainable construction is the creation and konstruksi berkelanjutan yaitu reduce resource
responsible management of a healthy built consumption, reuse resource, use recycelable
environment based on resource efficient and resource, protect nature, eliminate toxics, apply
ecological principles” yang berarti, pembuatan life cycle costing, focus on quality dengan
dan pengelolaan yang bertanggung jawab dari menerapkan konsep konstruksi berkelanjutan
sebuah lingkungan pembangunan yang sehat pada pembangunan infrastruktur diharapkan
berdasarkan pengefisiensian sumber daya dan dapat memberikan manfaat yang semakin besar
prinsip ekologi. dengan dampak negatif yang semakin berkurang.

Awal mula istilah Konstruksi Berkelanjutan muncul International Council for Building (CIB) atau Dewan
akibat perubahan suhu (climate change) dan Internasional untuk Penelitian dan Inovasi dalam
sumber daya alam yang terbatas keberadaannya. Bangunan dan Konstruksi (Conseil International

Tabel 1. Definisi Konstruksi Berkelanjutan (Sustainable Construction)


pada Negara Berbeda

Definisi
No Penjelasan
Konstruksi Berkelanjutan

1 Negara Finlandia Proses dan selama umur guna gedung, bertujuan untuk
meminimasi penggunaan energi dan emisi yang
berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan sekitar, serta
memberikan informasi yang bersangkutan bagi
konsumen dalam mereka membuat keputusan (Agenda
21. 1999).

2 Negara Indonesia Konsep membangun dengan kualitas hidup yang lebih


baik dengan lebih kompetitif serta menguntungkan,
menyajikan kepuasan, kenyamanan, dan nilai lebih
untuk klien dan pengguna, melindungi lingkungan, serta
meminimalisasi penggunaan sumber daya dan energi
(DETR, 2000),

3 Negara Belanda Suatu keadaan bangunan yang bertujuan untuk


mengurangi dampak negatif yang berpengaruh pada
kesehatan dan lingkungan yang disebabkan oleh proses
konstruksi bangunan atau karena bangunan/lingkungan
kota yang sudah ada (Agenda 21. 1999).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 75


Ilustrasi IKN

du Bâtiment) adalah jaringan pakar bangunan Selanjutnya mari kita seksama masuk pada kata
dan konstruksi di seluruh dunia, mendefinisikan kunci ekonomi, Sosial dan Lingkungan pada tahapan
kerangka global Sustainable Construction pelaksanaan pembangunan infrastruktur IKN.
dengan pendekatan dan prioritas diserahkan ke
masing-masing negara. PEMBAHASAN

Tiga negara mendefinisikan Konstruksi Presiden RI pada banyak kesempatan dalam


Berkelanjutan menekankan keywords yang sama pidato kenegaraan menyatakan bahwa Indonesia
terhadap aspek kesehatan dan lingkungan serta sedang membangun peradaban dan membangun
untuk kualitas hidup. keunggulan bangsa melalui infrastruktur
termasuk impact pembangunan infrastruktur IKN
Terdapat 3 kata kunci yang kita amati berulang pada skala nasional dan internasional. Bagaimana
baik dari sisi faktor penyebab pemindahan ibu tidak Kompas (04/07) merilis bahwa terdapat
kota maupun aspek landasan hukum “konstruksi 256 calon investor dari 19 negara yang telah
berkelanjutan” yaitu Ekonomi, Sosial dan menyatakan minat berinvestasi di IKN mulai dari
Lingkungan. Tidak berlebihan juga jika penulis Jepang, Singapura, Malaysia, USA, China, dan
berpendapat bahwa pemindahan Ibu Kota beberapa negara lainnya.
Negara merupakan implementasi dari Konstruksi
Berkelanjutan pada lingkup pembangunan Berbagai upaya dan strategi dilakukan
nasional. Pemerintah pada pembangunan infrastruktur
IKN diantaranya untuk akselerasi transformasi

76 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

ekonomi.dalam rangka peningkatan produktivitas 2. Paket fisik persiapan dan proses tender
serta mendorong prinsip berkeadilan dengan sebanyak 19 paket dengan total 79 paket Total
berupaya menghilangkan disparitas antara 79 paket fisik tersebut dengan pembagian dua
wilayah Barat dan Timur. Penyediaan Infrastruktur batch, diantaranya:
yang memadai akan mempersatukan antar
a. Batch Pertama, jumlah paket fisik 40
wilayah menjadi satu kesatuan wilayah Indonesia
paket fisik (2020 – maret 2023), dengan
yang dapat membangkitkan dan meningkatkan
total pagu terkontrak (pekerjaan fisik) Rp.
daya saing negara di mata internasional dan
24,517 T dengan persentase Progres fisik
Indonesia sudah on the right track bahwa
45,928%; dan
pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara
sedang melaksanakan misi tersebut. b. Batch Kedua, jumlah paket fisik 39 paket
fisik (setelah Maret 2023 – 2024), dengan
Kemajuan Pembangunan Infrastruktur IKN total pagu terkontrak (pekerjaan fisik) +
terkontrak Rp. 30,566 T dengan progres
Kementerian PUPR sebagaimana diamanahkan fisik 0,2743%,
oleh Presiden Jokowi untuk melakukan penyediaan
atas infrastruktur dasar pada pembangunan Pembangunan per 14 September 2023
di IKN, mulai dari pembangunan Bendungan, termonitor sudah melibatkan 11.050 tenaga
Embung, Pengendali Banjir, Jalan, Jembatan, Akes kerja, ± 2.000 alat berat, serta jutaan meter kubik
Kerja, Jalan Tol, Pembangunan Gedung Kantor, material yang selalu bergerak dinamis di lapangan
Bangunan Rumah, Instalasi Pengelolaan Air dengan mayoritas terkonsentrasi di area KIPP
Minum, Pengelolaan Air Limbah, beserta Jaringan (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan) pada luasan
Pipa Utama, Air Limbah, Landskap Kawasan, dan area 6.671 hektar (Ha) termasuk mobilisasi
Bangunan Pendukung, lainnya. tenaga kerja, material dan peralatan dengan
intensitas tinggi menuju akses keluar masuk jalan
Pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan, para darat dan pelabuhan menuju KIPP. Hal tersebut,
pihak yang terlibat terus melakukan upaya- suka atau tidak suka, akan mempengaruhi
upaya percepatan. Hingga saat ini Progres status kondisi lingkungan, sosial ekonomi masyarakat
data e-monitoring Pusdatin 14 September 2023 setempat.
pelaksanaan pembangunan infrastruktur IKN
secara fisik terus digenjot, terdapat total 79 paket Peningkatan Sosial dan Ekonomi
pekerjaan konstruksi (fisik) 2020-2024 dengan
total pagu anggaran pekerjaan fisik terkontrak Pergerakan tenaga kerja sekitar 10.000 orang
Rp. 55,084 T dengan Progres Fisik 20,594%, tersebut telah membawa dampak yang baik pada
terdiri atas: perekonomian masyarakat setempat. Media
Parlementaria, DPR RI (24/08) merilis bahwa
1. Paket fisik proses konstruksi sebanyak 50 dampak pembangunan IKN dapat dirasakan,
paket (Batch 1: 30 paket, selesai 10 paket, geliat ekonomi masyarakat terus bergerak naik,
Batch 2 : 20 Paket); dan lapangan kerja terbuka, UMKM (Usaha Mikro

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 77


Kecil dan Menengah) barang dan Jasa meningkat, yang bersumber dari faktor internal maupun
dunia usaha/pariwisata ikut mengalami kenaikan faktor eksternal, sehingga dapat terwujud suatu
positif. kesejahteraan sosial.

Nada positif juga diungkapkan oleh Pemprov. Sementara itu, kajian kelompok riset nasional
Kalimantan Timur, mengutip dari laman website yang mengatakan pemindahan ibu kota Negara
diskominfo.kaltimprov.go.id (27/07), bahwa akan mendorong perdagangan antar wilayah
momentum IKN telah membuka banyak investasi Indonesia dengan perkiraan akan ada lebih dari
baru sebagai efek dari penetapan Kalimantan Timur 50% wilayah Indonesia yang ikut merasakan
sebagai ibukota negara (IKN). Daerah-daerah sebagai peningkatan arus perdagangan. serta akan
penyangga IKN dan lokasi utama IKN diperkirakan ada penurunan kesenjangan antarkelompok
menerima dampak positif bagi investasi di Kaltim. pendapatan dan penurunan indikasi ketimpangan
Pada triwulan pertama 2023, investasi terealisasi tingkat regional maupun di tingkat nasional
mencapai Rp. 15,42 Triliun. Realisasi investasi (indonesiabaik.id).
pada triwulan pertama Januari hingga Maret 2023
meningkat sebesar 3,03 persen dibandingkan Dari hasil riset tersebut tentu penduduk lokal
dengan periode yang sama 2022. Kalimantan Timur sangat penting peranannya,
merekalah yang merasakan langsung
Dari jumlah tersebut, investasi Penanaman dampaknya. Untuk mendorong multipllier etfect
Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp. 11,36 pembangunan tersebut, Kementerian PUPR
Triliun, dengan melibatkan 3.573 proyek yang mendorong penyedia jasa yang terlibat harus
tersebar di seluruh Kabupaten Kota. Sementara memanfaatkan 30-40% tenaga kerja konstruksi
itu, Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan lokal yang terlatih. Untuk mendukung hal
pertama tahun 2023 mencapai Rp. 4,06 Triliun, tersebut Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina
dengan melibatkan 448 proyek PMA yang Konstruksi secara khusus telah melakukan dan
tersebar di Provinsi Kalimantan Timur. akan terus melakukan sertifikasi tenaga kerja
konstruksi kepada masyarakat setempat.
Terdapat riset yang menunjukkan (Mazda,
2022) bahwa pemindahan Ibu Kota Negara Pada September 2022 lalu, para penyedia jasa
mampu menjadi solusi dalam menyelesaikan dapat memanfaatkan 817 orang TKK tersertifikat,
permasalahan yang terjadi sekaligus memberikan yang terdiri dari 500 orang peserta dengan
dampak positif terhadap jaminan sosial (social peserta berasal dari Kecamatan Sepaku sebanyak
security) bagi masyarakat baik di daerah DKI 121 orang, Kecamatan Penajam sebanyak 106
Jakarta maupun untuk masyarakat di daerah Ibu orang, Kecamatan Waru sebanyak 53 orang;
Kota Negara baru, Kalimantan Timur. Terminologi dan Kecamatan Babulu sebanyak 220 orang.
“Jaminan Sosial” pada riset Mazda tersebut Masyarakat setempat yang terlatih tersebut
adalah kemampuan masyarakat secara mandiri untuk berbagai jenis jabatan kerja, diantaranya:
untuk terus berkembang serta mewaspadai, Tukang Bangunan Umum dengan spesialisasi
mencegah, dan mengatasi terjadinya krisis, Tukang Plester Bangunan Gedung, Tukang

78 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

Ilustrasi IKN

Pasang Bata, Tukang Besi Beton, Tukang Pasang konstruksi adalah pada proses quantity take-
Rangka Atap Baja Ringan, dan Tukang Pasangan off. Metode perhitungan pada quantity take off
Keramik, Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung, membutuhkan ketelitian yang tinggi sehingga
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan, Juru seringkali terjadi kekeliruan dalam perhitungan
Ukur/Asisten Surveyor. Selain itu sebanyak 317 volume, metode BIM dalam proses quantity take-
orang daring pelatihan BIM (Building Information off dapat mengantisipasi kekeliruan tersebut
Modeling) untuk Jabatan kerja BIM Modeller. karena perhitungan dilakukan secara digital
menggunakan program.
Terkait dengan pelatihan BIM, pemanfaatan
teknologi pembangunan Infrastruktur IKN Pengendalian Lingkungan
dengan menggunakan BIM juga menjadi aspek
yang harus dilakukan oleh semua penyedia jasa Pembangunan dan Lingkungan ibarat koin yang
yang terlibat di IKN. memiliki dua sisi. Dua hal tersebut bukan untuk
menentukan siapa yang harus lebih diprioritaskan,
BIM merupakan salah satu konsep digitalisasi keduanya tidak dapat dipertentangkan melainkan
konstruksi pada tahap perencanaan konstruksi. harus dikelola beriringan. Goal akhirnya adalah
BIM bertujuan untuk merencanakan dan manfaat yang optimal dari proses dan hasil
memonitoring suatu bangunan dalam life pembangunan infrastruktur dan kelestarian
cycle bangunan tersebut. Salah satu fungsi fungsi lingkungan agar tetap berjalan sesuai
implementasi BIM pada tahap perencanaan fungsi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 79


Hal–hal tersebut sudah menjadi perhitungan dan Bahwa pada prinsipnya keempat hal tersebut
dilakukan upaya pengendalian oleh Kementerian harus diselamatkan oleh semua pihak yang
PUPR. Menteri PUPR, Basuki H. Moeljono, pada terlibat, dengan indikator-indikator pengendalian
saat PCM (Pre Construction Meeting) I atau Rapat yang sudah dijelaskan dengan detail pada
Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Tahap I terus Permen PUPR No. 10/2021 dan SE Menteri PUPR
menekankan betapa pentingnya implementasi No. 10/2022, jika tidak, akan ada punishment
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi pencopotan pada pihak-pihak yang bertanggung
(SMKK) di lapangan kepada semua pihak yang jawab, sebaliknya jika berjalan baik, Menteri PUPR
terlibat dalam proses pembangunan dalam hal ini akan memberikan penghargaan pada Hari Bhakti
pengguna jasa dan penyedia jasa. PU 3 Desember.

SMKK merupakan upaya pelaksanaan Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur


Keselamatan pada 4 (empat) Hal, diantaranya: (Satgas PI) IKN yang dibentuk Menteri PUPR,
1) Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada pihak ditugaskan khusus untuk melakukan koordinasi
pihak yang terlibat dan terdampak, 2) Keselamatan dan pengendalian salah satunya pada empat
Keteknikan Konstruksi, 3) Keselamatan Publik; aspek tersebut. Khusus pada aspek pengendalian
dan 4) Keselamatan Lingkungan. lingkungan, beberapa arahan yang dilakukan
diantaranya:

Ilustrasi IKN

80 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

1. Untuk pengendalian kenyamanan lingkungan kendaraan, menggunakan barak pekerja yang


sekitar penyedia jasa harus menyiapkan lokasi telah disediakan, serta agar selalu menjaga
limbah/sampah terpusat, menempatkan tanah kebersihan lingkungan kerja dan lingkungan
galian di dumping area terpadu secara terpisah yang terdampak.
antara tanah humus (top soil) dan tanah
galian biasa, tidak memanfaatkan air tanah, Khusus untuk indikator assessment pada
mematuhi ketentuan penebangan pohon, dan aspek Keselamatan Keteknikan Konstruksi,
membersihkan jalan dari kotoran tanah, polusi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
debu akibat akses jalan yang terdampak, Keselamatan Lingkungan, dan Keselamatan
serta melakukan perlindungan terhadap flora Publik, Kementerian PUPR selaku pengguna jasa
dan fauna pada kawasan tersebut dengan secara tegas sudah mulai menerapkan sistem
melakukan koordinasi dengan instansi/ penilaian “Nol” jika salah satu dari ke empat aspek
lembaga berwenang. tersebut tidak dipenuhi.

2. Untuk pengendalian risiko bencana Pemenuhan dokumen lingkungan dalam hal ini
banjir penyedia jasa harus menggunakan Kementerian PUPR selaku pemrakarsa telah
titik referensi surface yang sama dan memiliki studi amdal yang mengacu pada PP
memperhatikan dan menjamin keberadaan No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
embung, riparian dan peil banjir Q100. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
dan Permen LHK No. 3/2021.
3. Untuk pengendalian dampak lalu lintas,
Kementerian PUPR telah berkoordinasi Kewajiban tersebut dilaksanakan sebagai
dengan instansi berwenang dalam menjaga implementasi amanah Undang-Undang Nomor
ketertiban lalu lintas, keselamatan, kesehatan 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
dan keamanan. Ditjen Perhubungan Darat Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Permen
Kementerian Perhubungan telah memberikan LHK No. 4/2021, Kementerian PUPR telah
Persetujuan Teknis kepada Kementerian menyelesaikannya sesuai dengan proses
PUPR Cq. Ditjen Bina Marga atas Hasil Analisis persetujuan lingkungan yang diharapkan
Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Bangkitan sebagaimana tertuang dalam surat Keputusan
Tinggi Pembangunan IKN, melalui Surat Menteri LHK No. SK.1306 tahun 2022 tentang
Keputusan Nomor: KP.23/LT.408/DJPD- Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan
Andalalin/2023. Pembangunan Kawasan Terpadu Ibu Kota
Nusantara dan Fasilitas Pendukungnya di
4. Kemudian untuk pemenuhan aspek Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota
keselamatan dan kesehatan telah dilakukan Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.
pembatasan tamu atau masyarakat yang
ingin melihat pembangunan, Selain itu, para Dokumen tersebut berisi tentang upaya
penyedia jasa harus mematuhi ketentuan penanganan dampak lingkungan yang ditimbulkan
pengangkutan tenaga kerja dengan dari kegiatan pembangunan baik yang bersifat

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 81


Ilustrasi IKN

positif dan negatif serta upaya pemantauan Berkelanjutan menjadi salah satu acuan pada
komponen lingkungan hidup yang terkena dampak Pembangunan Infrastruktur di Indonesia
dari kegiatan Pembangunan tersebut. termasuk Pembangunan Infrastruktur IKN.
Pemindahan Ibu Kota Negara merupakan
PENUTUP implementasi dari Konstruksi Berkelanjutan pada
lingkup pembangunan nasional.
Bahwa Pemerintah Indonesia melalui Undang-
Undang No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara Prinsip “Konstruksi Berkelanjutan” pada
telah memutuskan pemindahan Ibu Kota Negara tahap teknis pembangunan infrastruktur
ke wilayah Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di IKN merupakan implementasi pada tahapan
Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai upaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan
untuk mewujudkan tujuan bernegara sebagaimana konstruksi yang dilaksanakan dengan melakukan
amanat UUD Tahun 1945. pengendalian atas dampak yang ditimbulkan dan
berpengaruh pada kondisi Sosial, Ekonomi dan
Upaya memperbaiki tata kelola wilayah Ibu Kota Lingkungan setempat yang harus dikelola secara
Negara merupakan upaya untuk mewujudkan bertanggungjawab berdasarkan prinsip efisiensi
sarana pemenuhan kebutuhan masyarakat sumber daya dan kelestarian lingkungan.
Indonesia, serta untuk mewujudkan Ibu Kota
Negara yang aman, modern, berkelanjutan dan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur
berketahanan. Berkelanjutan di IKN merupakan sebuah
sistem besar dari pelaksanaan teknis pekerjaan

82 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

konstruksi yang melaksanakan sebuah sub- Komunikasi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian PUPR. Edisi 2. Tahun 2022.
sistem dari Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK). SMKK fokus menghasilkan Siregar, M. Jehansyah. 2012. Kebijakan Pembangunan Kota
output/hasil konstruksi dengan menjamin Baru di Indonesia: Antara Fasilitasi Bisnis dan Pelayanan
Publik. Jurnal NALARs Volume 11 No 2 Juli 2012 :125-142.
kualitas dan mutu hasil pengkajian, perencanaan,
perancangan sekaligus kualitas dan mutu dari Sumadi, Pungki. 2020. Seminar “Pembangunan Ibu Kota
rencana teknis pembangunan, pengoperasian Negara Libatkan Masyarakat Lokal Hingga Kembangkan
Sektor Industri Digital Dan Inovasi” Siaran Pers Bappenas.
dan pemeliharaan, serta kualitas dan mutu atas 26 Feb – humas@bappenas.go.id ;
penggunaan metode pelaksanaan pekerjaan,
material dan peralatan yang dapat berimplikasi UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara beserta aturan
turunan;
langsung pada efisiensi biaya, waktu,
keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagaimana
diubah oleh Perpu No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja,
publik dan lingkungan.
beserta aturan turunan;

Kementerian PUPR dalam melaksanakan Permen PUPR No. 9/ 2021 tentang Pedoman Penyeleng-
garaan Konstruksi Berkelanjutan;
Pembangunan Infrastruktur di IKN selalu
mengedepankan prinsip Sustainable Permen PUPR No. 10 /2021 tentang Pedoman Sistem
Cosntruction untuk menuju Visi Indonesia Manajemen Keselamatan Konstruksi;
2045 dengan empat pilar yaitu pembangunan
Pusdatin, Kementerian PUPR. 2023. Laporan Progres
manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan Pembangunan IKN_7 September.
teknologi (IPTEK), pembangunan ekonomi yang
Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR. 2022. Rencana
berkelanjutan, pemerataan pembangunan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan
pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola Lingkungan Hidup (RKL-RPL) – Rencana Kegiatan
pemerintahan, untuk mencapai pertumbuhan Pembangunan Kawasan Terpadu IKN dan Fasilitas
Pendukungnya Provinsi Kalimantan Timur.
ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui
akselerasi pembangunan Kawasan Indonesia (dn) https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190827093658
-32-424906/kenapa-harus-pindah-ibu-kota/1 ;

DAFTAR PUSTAKA https://www.cnbcindonesia.com/news/20200127164940-


4-133106/ibu-kota-ri-resmi-pindah-dari-jakarta-ke-
Bappenas. 2021. Buku Saku Pemindahan IKN. Kementerian kaltim-juni-2020 ;
PPN/Bappenas RI.
https://money.kompas.com/read/2023/07/04/170000426/
Mazda, CN. 2022. Analisis Dampak Pemindahan Ibu Kota 256-calon-investor-tertarik-investasi-di-ikn-sektor-
Negara (IKN) Terhadap Social Security. Jurnal Enersia infrastruktur-dan-energi ;
Publika, Vol. 6, No. 1, Juni, Hal 1-12.
https://www.merdeka.com/trending/tujuan-wawasan-
Purnama, Suryadi Jaya., dkk. 2022. Analisis Kebijakan nusantara-sebagai-geopolitik-indonesia-manfaat-serta-
Publik Pemindahan Ibu Kota Negara. Jurnal Ekonomi dan fungsinya.html?page=6 ;
Kebijakan Publik. Vol. 13, No. 2. www. https://jurnal.dpr.
go.id/index.php/ekp/article/view/3486. https://radarsampit.jawapos.com/nasional/27/03/2023/
proyek-ikn-nusantara-memberikan-dampak-positif-bagi-
Rahadian, Dendy. 2022. Perpindahan Ibukota Negara (IKN): masyarakat/ ;
Perkuatan Geopolitik, Geostrategi, dan Geoekonomi
Indonesia. Buletin Konstruksi. Media Informasi dan https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/46022/t/

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 83


2.6

Penerapan
Konstruksi
Berkelanjutan
dalam Pembangunan
Infrastruktur Jalan
Tol Binjai-Langsa
Muhamad Rana Tirtayasa, Martin Hutagalung,
dan Mahmud Fakhruddin
PT Hutama Karya (Persero)

PENDAHULUAN

Sektor infrastruktur jalan merupakan salah satu sektor vital untuk memacu
pertumbuhan ekonomi. Pembangunan jalan memiliki fungsi aksesibilitas
untuk membuka keterisoliran daerah yang kurang berkembang dan
fungsi mobilitas untuk memacu daerah yang telah berkembang. Jalan tol
merupakan infrastruktur penting terutama di Pulau Sumatra yang memiliki
potensi komoditas perekonomian yang tinggi. Pembangunan jalan tol
tidak diberlatarbelakangi pembangunan infrastruktur saja, namun untuk
menghasilkan multiplier effect dalam pembangunan nasional, pertumbuhan
dan pemerataan ekonomi sekaligus. Hal itu akan tampak pada pembangunan
pabrik dan kawasan industri baru yang pasti akan menyebabkan tersedianya
banyak lapangan kerja dan menghasilkan dampak lanjutan meningkatkan
pendapatan keluarga, pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

84 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

Total GHG emissions

China

USA

India

EU12

Indonesia

Russian
Federation
LULUCF CO2
Brazil
Fosil C02 FFI,
International CH4, N2O, F-gases
transport
GtCO2e
-3 0 3 6 9 12 15

Gambar 1. Total dan Perkapita Emisi GHG dari Mayoritas Negara


yang Mengeluarkan Emisi pada Tahun 2020

Berdasarkan Laporan United Nations Environment sektor industri yang menjadi penghasil emisi
Programme Report tahun 2022 Indonesia berada CO2 terbesar. Sektor konstruksi di Indonesia
di peringkat ke 5 setelah China, Amerika Serikat, menyumbang secara langsung 4% emisi CO2
india dan EU27 dalam hal penghasil emisi gas yang dihasilkan dari penggunaan energi untuk
rumah kaca (GRK) di dunia. Emisi GRK per kapita pembangunan dan operasional bangunan,
rata-rata dunia (termasuk LULUCF) adalah 6,3 dan secara tidak langsung 16% emisi gas CO2
ton setara CO2 (tCO2e) pada tahun 2020. Amerika akibat penggunaan listrik untuk pemanas dan
Serikat masih jauh di atas, yaitu 14 tCO2e, diikuti pendingin bangunan (Climate Transparency,
Rusia sebesar 13 tCO2e, Tiongkok di 9,7 tCO2e, 2020). Sehingga pembangunan dengan prinsip
sekitar 7,5 tCO2e di Brasil dan Indonesia, serta 7,2 berkelanjutan sangat dibutuhkan. Pembangunan
tCO2e di Uni Eropa. yang memenuhi aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan yang dapat menciptakan kualitas
Hal ini menimbulkan kekhawatiran, Industri hidup yang lebih baik bagi masyarakat saat ini
konstruksi sendiri merupakan salah satu dan bagi generasi yang akan datang.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 85


Konstruksi berkelanjutan merupakan konsep 3 masih dalam tahap konstruksi. Sedangkan
yang penting dalam pembangunan infrastruktur untuk Seksi 4 dan Seksi 5 masih dalam tahap
jalan tol, yang menekankan pada pemanfaatan perencanaan.
sumber daya secara efisien, pengurangan
dampak negatif terhadap lingkungan, dan Dalam pelaksanaannya PT Hutama Karya
peningkatan kualitas hidup manusia. Dalam (Persero) selaku Badan Usaha Jalan Tol
konteks jalan tol, konstruksi berkelanjutan menerapkan konstruksi yang berkelanjutan
mengedepankan praktik-praktik yang dapat sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan
meminimalkan penggunaan sumber daya Umum dan Perumahan Rakyat Republik
alam, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta Indonesia Nomor 9 Tahun 2021 Tentang Pedoman
menekan produksi limbah. Melalui pendekatan ini, Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan. Hal
pembangunan jalan tol tidak hanya memberikan ini juga sejalan dengan Konferensi Tingkat Tinggi
manfaat dalam bentuk peningkatan konektivitas (KTT) Bumi pada tahun 1992, telah dipublikasikan
dan aksesibilitas, tetapi juga membantu dalam konsep pembangunan berkelanjutan
pelestarian lingkungan dan sumber daya alam. (sustainable development) dan respon terhadap
gerakan tersebut dalam konferensi Bali yang
Pulau Sumatra memiliki potensi komoditas diselenggarakan tahun 2007, Indonesia telah
perekonomian yang tinggi untuk mendukung menyepakati untuk menurunkan konsentrasi
peningkatan ekonomi nasional. Provinsi Sumatra CO2 di udara sebesar 26% - 41% di akhir tahun
Utara khususnya, memiliki pengaruh terhadap 2020. Salah satu agenda yang diusulkan dalam
perekonomian Indonesia, karena provinsi ini dokumen Konstruksi Indonesia 2030, adalah
termasuk kedalam lima kontributor terbesar melakukan promosi sustainable construction
terhadap perekonomian Indonesia (Arifah, 2021). untuk penghematan bahan dan pengurangan
Untuk itu, pembangunan Jalan Tol di Sumatra limbah/bahan sisa serta kemudahan
Utara akan mendorong percepatan pertumbuhan pemeliharaan bangunan pasca-konstruksi
ekonomi di provinsi ini. Salah satu jalan tol yang (LPJKN, 2007). Konstruksi Berkelanjutan adalah
dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) di sebuah pendekatan dalam melaksanakan
Sumatra Utara adalah Jalan Tol Ruas Binjai- rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk
Langsa yang merupakan rangkaian dari Jalan menciptakan suatu fasilitas fisik yang memenuhi
Tol Trans Sumatra (JTTS). Jalan tol ini akan tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan pada saat
menghubungkan Provinsi Sumatra Utara dengan ini dan pada masa yang akan datang. Konstruksi
Provinsi Aceh yang terdiri dari 5 (lima) seksi yaitu Berkelanjutan mempunyai 3 (tiga) pilar dasar
Seksi 1 (Binjai-Stabat), Seksi 2 (Stabat-Tanjung yang meliputi secara ekonomi layak dan dapat
Pura), Seksi 3 (Tanjung Pura-Pangkalan Brandan), meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
Seksi 4 (Pangkalan Brandan-Kuala Simpang), dan menjaga pelestarian lingkungan; dan mengurangi
Seksi 5 (Kuala Simpang-Langsa). Adapun seksi disparitas sosial masyarakat
1 (Binjai-Stabat) telah diresmikan langsung oleh
Bapak Presiden Republik Indonesia pada tanggal Pada saat ini, pentingnya konstruksi
4 Februari 2022. Sementara Seksi 2 dan Seksi berkelanjutan di jalan tol semakin mendapat

86 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

perhatian dari pemerintah, pengembang, infrastruktur berkelanjutan bisa diwujudkan


dan masyarakat. Penerapan prinsip-prinsip tanpa mengorbankan efisiensi atau kualitas.
berkelanjutan dalam proyek jalan tol tidak hanya
akan berkontribusi terhadap pemenuhan target Tahap Perencanaan
pembangunan berkelanjutan nasional, tetapi juga Perencanaan umum merupakan langkah awal
mempromosikan pengembangan infrastruktur dalam proses konstruksi yang melibatkan
yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan penyusunan Rencana Tata Ruang dan Wilayah,
di masa depan. Oleh karena itu, implementasi mitigasi risiko bencana, Analisis Mengenai
konstruksi berkelanjutan dalam pengembangan Dampak Lingkungan (AMDAL), dan evaluasi
jalan tol menjadi krusial untuk menjamin kelayakan investasi. Pembangunan Jalan Tol Ruas
keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan Binjai-Langsa, Seksi Binjai-Pangkalan Brandan
pelestarian lingkungan. bertujuan untuk mendukung pengembangan
wilayah yang terpadu dengan menyelaraskan
PEMBAHASAN rencana pembangunan dengan Rencana Tata
Ruang dan Wilayah yang ada di Provinsi Sumatra
Penerapan konstruksi berkelanjutan masih Utara.
tergolong baru di industri konstruksi Indonesia.
Seiring dengan perkembangan zaman dan Upaya mitigasi diterapkan untuk mengurangi
meningkatnya kebutuhan infrastruktur, risiko bencana berdasarkan Rencana Aksi
pertanyaan tentang bagaimana membangun Nasional Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
infrastruktur yang tidak hanya kukuh tetapi (RAN-MAPI), yang merujuk pada pedoman Dewan
juga berkelanjutan menjadi semakin relevan. Nasional Perubahan Iklim (DNPI). Melalui upaya
Tujuan sustainable construction adalah ini, resiko banjir dan gempa bumi dianalisis dan
menciptakan bangunan berdasarkan desain diminimalkan dengan penerapan standar nasional
yang memperhatikan lingkungan, efisien dalam seperti SNI 03-2833-2016 untuk perencanaan
penggunaan sumberdaya alam, dan ramah jembatan terhadap beban gempa.
lingkungan selama operasional bangunan (CIB,
1994). Di Indonesia, di mana pembangunan Dalam perencanaan pembangunan Jalan Tol Ruas
infrastruktur dianggap sebagai salah satu kunci Binjai-Langsa, Seksi Binjai-Pangkalan Brandan,
kemajuan ekonomi dan sosial, tantangannya analisis telah dilakukan mengenai kebutuhan
menjadi lebih kompleks. Dari sini muncul sumber daya lokal, yang telah diakomodasi dalam
kebutuhan untuk membahas secara detail dokumen AMDAL. Dokumen ini telah memperoleh
bagaimana prinsip-prinsip keberlanjutan, seperti izin lingkungan hidup dan kehutanan dan sudah
yang diuraikan dalam Permen PUPR No. 9 Tahun sesuai dengan Keputusan Gubernur Sumatra
2021, dapat diterapkan dalam pembangunan Utara tentang kelayakan lingkungan hidup.
infrastruktur skala besar. Khususnya pada proyek Selain itu, kajian mengenai kelayakan investasi
Jalan Tol Binjai-Langsa, sebuah proyek Jalan Tol juga telah dilakukan, di mana Studi Kelayakan
Trans Sumatra sepanjang 131 km yang memiliki dan Desain Awal Jalan Tol Trans Sumatra Ruas
potensi besar untuk dapat dilakukan konsep Medan–Banda Aceh menilai bahwa proyek ini

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 87


layak secara ekonomi dengan Internal Rate of prinsip-prinsip keberlanjutan. Proses ini
Return (IRR) sebesar 14,68% dan Payback Period melibatkan implementasi teknologi canggih,
(PBP) sebesar 22,92 tahun. penggunaan material ramah lingkungan, dan
penerapan praktik-praktik konstruksi yang
Dengan perhatian khusus pada isu gender, efisien, dengan tujuan mengurangi dampak
disabilitas, dan masyarakat marjinal, serta negatif terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi
penerapan regulasi dan norma yang ketat, proyek sejak tahap awal hingga akhir konstruksi.
ini tidak hanya mendukung pengembangan Pengelolaan sumber daya secara efektif,
ekonomi pada tingkat kawasan, wilayah, meminimalisasi limbah, penghematan energi,
atau nasional tetapi juga berkomitmen untuk dan kepatuhan terhadap standar keberlanjutan
memberikan kontribusi terhadap pembangunan adalah beberapa komponen yang harus
yang berkelanjutan dan bertanggung jawab diperhatikan selama tahap pelaksanaan untuk
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. memastikan pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan dan penciptaan nilai jangka panjang
Tahap Konstruksi bagi masyarakat dan lingkungan.
Dalam tahap pelaksanaan konstruksi
berkelanjutan, pendekatan yang holistik dan Penerapan Konstruksi Berkelanjutan dimulai
terintegrasi menjadi krusial untuk memastikan dengan pemenuhan Standar Keamanan,
bahwa setiap aspek pembangunan memenuhi Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan

Stabat Jalan Tol


Ruas Binjai - Langsa, Seksi Binjai - Pangkalan Brandan

88 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

disajikan dalam dokumen Rencana Keselamatan Binjai-Langsa, Seksi Binjai-Pangkalan Brandan.


Konstruksi (RKK) Pelaksanaan, dokumen Dengan mengimplementasikan CSP proyek ini
Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan berhasil mengintegrasikan inovasi konstruktif
Lingkungan Hidup (RKPPL), dokumen Rencana yang bertujuan untuk mendukung keberlanjutan
Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP), lingkungan. CSP menghadirkan solusi yang
dokumen Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi efisien dan praktis, dengan pemasangan yang
(RMPK) dan Program Mutu. lebih cepat sebesar 40% dibandingkan dengan
menggunakan Box Beton Underpass, dapat
Jalan akses masyarakat yang berpotongan mengurangi waktu konstruksi serta dampak
dengan jalan tol difasilitasi dengan 14 lokasi penghentian lalu lintas dan aktivitas sekitar
Underpass dan 29 lokasi CSP untuk perlintasan selama fase konstruksi.
pejalan kaki dan kendaraan yang tidak
mengganggu aktivitas masyarakat. Salah satu Kelebihan lain dari penggunaan CSP adalah
upaya PT Hutama Karya (Persero) untuk ikut kemampuannya untuk mengurangi penggunaan
berkontribusi dalam mengurangi emisi dan beton, memiliki daya tahan dan durabilitas
penggunaan sumber daya alam yaitu penerapan yang tinggi, menawarkan solusi hemat biaya
teknologi Corrugated Steel Pipe (CSP) sebagai dalam hal perawatan dan operasional, yang juga
pengganti box underpass beton di 29 titik berdampak pada pengurangan emisi selama
lokasi disepanjang 57,5 km pada Jalan Tol Ruas siklus hidupnya. Implementasi CSP dalam

Penggunaan Corrugated Steel Pipe (CSP)


sebagai peganti Box Underpass

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 89


Gambar 2. Ilustrasi Pemanfaatan Smart LED System

proyek ini menunjukkan komitmen kuat untuk kurang lebih sebanyak 266 buah tersebar di
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan lokasi Interchange, Intersection, dan Gerbang Tol.
pengurangan dampak lingkungan. Cara kerja smart LED system pada PJU sendiri
menggunakan sistem interkoneksi & komunikasi
Penggunaan CSP di 29 lokasi dalam ruas yang dapat diatur secara terpusat dengan
jalan tol tersebut mencerminkan upaya nyata perangkat lunak cerdas (smart lighting system)
dalam menciptakan infrastruktur yang ramah salah satunya menggunakan koneksi WiFi.
lingkungan dan berkelanjutan. Solusi seperti Dengan penggunaan Smart LED System dapat
ini sebagai langkah maju dalam merespons memberikan kendali penuh pada lampu-lampu
tantangan perubahan iklim dan mengurangi jejak PJU di jalan Tol dari me-monitoring kondisi lampu
karbon industri konstruksi. secara real time hingga mengontrol pemakaian
dayanya. Ketika kondisi jalan tidak ramai dan
Berbagai bentuk konservasi juga diterapkan volume kendaraan yang melintasi menurun,
demi pembangunan berkelanjutan melalui sistem lampu ini memiliki kemampuan untuk
konservasi energi dan konservasi air. Konservasi mengurangi intensitas cahaya lampu, sehingga
energi dilakukan dengan efisiensi energi seperti konsumsi energi listrik dapat diminimalkan.
penggunaan lampu LED dan smart lamp sesuai Berdasarkan informasi dari Balitbang ESDM,
rancangan. Penggunaan solar cell pada flashing dengan mengatur Sistem PJU Pintar untuk
lamp dan CCTV merupakan inovasi yang meredupkan cahaya lampu jalan antara pukul
dilakukan dalam upaya konservasi energi. Lebih 23.00 – 04.30 WIB, konsumsi energi dapat
lanjut dalam rangka mengurangi penggunaan dikurangi hingga 30%.
energi di Jalan Tol Ruas Binjai–Langsa, Seksi
Binjai–Brandan telah digunakan lampu Smart Untuk mendukung konektivitas jalan tol Ruas
LED system. Sistem pencahayaan ini dipasang Binjai–Langsa, seksi Binjai-Brandan, terdapat

90 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

kebutuhan untuk membangun jembatan yang kondisi lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu,
tidak hanya aman dan nyaman untuk pengguna, desain awal telah direvisi dalam rencana teknik
tetapi juga ramah lingkungan, khususnya terhadap akhir, di mana Jembatan Sei Wampu kini didesain
ekosistem sungai yang ada. Pembangunan ini dengan struktur baja menerus atau continuous
harus selaras dan berkesinambungan dengan truss bridge, dengan total bentang sepanjang
peraturan daerah Provinsi Sumatra Utara dalam 231 meter dan main span 130 meter, tanpa pilar
rangka menjaga kelestarian, fungsi air, dan di penampang basah sungai.
mempertimbangkan keberlanjutan penggunaan
sumber daya air. Pemilihan desain ini dimaksudkan untuk menjaga
stabilitas morfologi sungai dan untuk tidak
Desain awal jembatan ini telah dibuat dengan mengurangi penampang basah yang sudah ada.
mempertimbangkan penggunaan beton balance Seluruh perubahan dalam rencana teknik akhir ini
cantilever yang memiliki bentang tengah dilakukan untuk menghasilkan desain jembatan
sepanjang 100 meter dan pilar yang terletak di yang dapat memenuhi kebutuhan masa kini tanpa
badan sungai. Namun, setelah melalui serangkaian mengorbankan kebutuhan generasi mendatang.
kajian dan rekomendasi teknis, penting untuk
memastikan bahwa pembangunan jembatan Penggunaan teknologi dan inovasi dalam
tidak akan merubah perilaku aliran sungai dan perencanaan maupun pelaksanaan konstruksi

Penggunaan Lampu Smart System


pada Jalan Tol Binjai - Langsa

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 91


dilakukan melalui sistem Building Information Kehadiran proyek jalan tol berdampak positif
Modeling (BIM) sehingga menciptakan kolaborasi terhadap peningkatan perekonomian daerah
kerja yang lebih baik antara stakeholder proyek. setempat. Mendukung usaha lokal, perkuatan
Selain itu sistem BIM memungkinkan para usaha mikro, kecil, dan menengah lokal dengan
stakeholder dapat melakukan pengambilan jumlah 92 item material di mana 64 diantaranya
keputusan dan analisis sehingga menghasilkan adalah item lokal. Adapun sebanyak 329 tenaga
produk konstruksi yang efisien, tepat guna dan kerja yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi
transparan. di mana 168 orang (51%) diantaranya adalah
tenaga kerja konstruksi lokal sesuai dengan
Penggunaan teknologi dan inovasi BIM yang juga kompetensi yang dimiliki. Selain warga lokal,
sangat membantu dalam pelaksanaan pekerjaan tenaga kerja wanita, disabilitas, dan kaum marginal
karena telah menggunakan output BIM seperti juga dilibatkan sebanyak 32 orang (10%) sebagai
sharing data dalam satu platform cloud yang bentuk responsif PT Hutama karya (Persero).
terintegrasi, pembuatan gambar kerja, scheduling
pelaksanaan dan volume pekerjaan dari model Dari sisi kontraktor, terdapat 597 tenaga kerja
3D BIM. Selain itu, dengan menggunakan BIM yang 329 orang diantaranya tenaga kerja
kesalahan–kesalahan dalam perencanaan dapat lokal (55%) dan 46 orang tenaga kerja wanita
diminimalisir dengan fitur clash detection, yang dan disabilitas (14%). Sementara dari sisi
akan berdampak kepada peningkatan efektivitas subkontraktor dan mandor, secara total terdapat
dan efisiensi pelaksanaan Proyek 1.207 orang tenaga kerja.

Selain itu, beragam upaya telah diimplementasikan PENUTUP


guna mendukung konsep konstruksi
berkelanjutan. Salah satunya adalah mengurangi Berbagai upaya dilakukan demi terciptanya
air limpasan melalui proses peresapan air di area lingkungan hijau di area proyek, termasuk jalan tol,
yang ditumbuhi rumput. Upaya lainnya adalah serta konstruksi yang berbasis ramah lingkungan.
menjaga kualitas udara dengan menambahkan Dengan komitmen tinggi untuk melestarikan
area terbuka hijau yang ditanami berbagai jenis lingkungan, serta terciptanya lingkungan hijau
pohon. Area-area hijau ini tidak hanya terletak di area jalan tol, PT Hutama Karya (Persero)
di sepanjang Right of Way (ROW) jalan tol, tetapi selalu mempertimbangkan aspek yang ada pada
juga di pekarangan rest area dan kantor gerbang Pedoman Konstruksi Berkelanjutan.
tol. Ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan
yang lebih sehat dan berkelanjutan di sekitar
infrastruktur jalan tol tersebut.

92 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Irhan Khoirul Akbar

DAFTAR PUSTAKA Arifah, Luthfi Fajar. Sunarjo, Deden Achmad (2021). Analisis
Keterkaitan Antar Industri di Sumatra Utara dan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pengaruhnya terhadap Perekonomian Indonesia Tahun
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2021 Tentang Pedoman 2016 (Analisis IO dan IRIO) United Nations Environtment
Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan Programme (2022).

Buku Saku Green Construction dan Green Road #Edisi Lembaga Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional
01/2021 PT Hutama Karya (Persero) 2007, Konstruksi Indonesia 2030 untuk kenyamanan
Lingkungan Terbangun, Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi Nasional, Jakarta.
Climate Transparency, 2020. Climate Transparency Report
2020 Indonesia.

United Nations Environtment Programme (2022). Emissions


Gap Report 2022: The Closing Window – Climate crisis
calls for rapid transformation of societies. Nairobi. https://
www.unep.org/emissions-gap-report-2022

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 93


2.7

Perencanaan
Keselamatan
Konstruksi
Akhmad Suraji
KK MKI Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Andalas

PENGANTAR

Peribahasa “If you fail to plan then you plan to fail” sangat relevan dalam
memastikan bahwa keselamatan konstruksi harus direncanakan dengan
cermat dan tepat. Tujuan tulisan ini adalah mendesiminasikan ilmu pengetahuan
perencanaan keselamatan konstruksi. Tulisan ini menjelaskan tentang konsepsi
dan metodologi sebagai prinsip dan kerangka dasar dalam merencanakan
keselamatan suatu pekerjaan konstruksi. Penyusunan substansi tulisan ini
didasarkan hasil riset dan pengalaman keterlibatan penulis sejak 2018 sebagai
anggota Komite Keselamatan Konstruksi (K2K) Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat. Tulisan ini terdiri dari 2 (dua) bagian bahasan utama.
Bagian pertama tulisan ini mencakup pengertian dan pemahaman tentang apa
itu keselamatan konstruksi dan bagian kedua menyajikan bahasan tentang
mengapa perencanaan keselamatan konstruksi sangat penting dan bagaimana
metoda merencanakan keselamatan konstruksi.

Sebagaimana Peraturan Menteri PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman


Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, tulisan ini diharapkan bermanfaat
menjadi referensi bagi para pemilik proyek, onwers, clients, dan bauwheer baik

94 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

proyek pemerintah maupun swasta, serta kerja Konstruksi masih menjadi industri dengan risiko
sama pemerintah dan swasta dalam menyusun tinggi terhadap kecelakaan yang menimbulkan
ketentuan pemilik (owner’s requirements) atau korban manusia, kerusakan harta benda dan
ketentuan pejabat pembuat komitmen (PPK), lingkungan (Suraji & Arman, 2023; Mahfudiyanto
kontraktor rancang bangun atau kerangka acuan et al, 2022). Budaya berkeselamatan masih
kerja bagi konsultan perencana atau perancang menjadi tantangan besar di industri ini (DJBK,
dalam menyusun rancangan konseptual sistem 2019). Kematangan budaya keselamatan di
manajemen keselamatan konstruksi (RK- tingkat perusahaan konstruksi di Indonesia masih
SMKK) pada tahapan perencanaan maupun pada tingkat reaktif (Mahfudiyanto, et al 2020).
perancangan suatu bangunan baik gedung Tata kelembagaan dan kebijakan afirmatif serta
maupun sipil. Disamping itu, tulisan singkat ini penegakan penerapan standar dalam sistem
juga diharapkan menjadi panduan umum bagi manajemen proyek masih sangat terfragmentasi
konsultan pengawas dalam menyusun rencana inter dan antarorganisasi proyek. Beragam
keselamatan konstruksi (RKK) pengawasan perundangan terkait keselamatan masih belum
dan kontraktor dalam menyusun rencana konvergen penerapannya dan terdistribusi parsial
keselamatan konstruksi penawaran atau rencana berdasarkan sektoral pengampunya. Undang-
keselamatan konstruksi pelaksanaan. undang Nomor 1 Tahun 1970 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 menjadikan
KONSEPSI KESELAMATAN KONSTRUKSI keselamatan di industri konstruksi masih
dipersepsikan hanya tanggung jawab kontraktor
Keselamatan konstruksi adalah keadaan tanpa (Suraji et al, 2012). Undang-Undang Nomor 2
bahaya (free from hazard) yang berpotensi Tahun 2017 secara tegas mengatur bahwa para
menimbulkan korban manusia, kerusakan penyelenggara konstruksi baik pemilik, para
harta benda dan lingkungan serta secara konsultan dan kontraktor wajib menerapkan
agregat menimbulkan kerugian bisnis dalam standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan
penyelenggaraan konstruksi. Keselamatan keberlanjutan (Standar K4). Standar tersebut
konstruksi juga dapat dimaknai pelaksanaan meliputi standar material, standar peralatan,
pekerjaan konstruksi yang selamat dari kejadian standar prosedur, standar keselamatan dan
yang membayakan mereka yang sedang bekerja kesehatan kerja, dan standar perlindungan
(people) dan/atau mereka para masyarakat lingkungan (DJBK, 2018).
umum (public) dan/atau harta benda (property)
baik di dalam maupun di luar lapangan dan/ Suraji (2002) mengungkap bahwa urusan
atau lingkungan (environment) baik lingkungan keselamatan di industri konstruksi merupakan
hidup (natural enviornment) maupun lingkungan urusan pemilik, konsultan desain, konsultan
sosial budaya dan perekonomian (socio-cultural pengawas, kontraktor dan semua rantai
environment) atau lingkungan terbangun (built pasoknya. Symbersky (1996) menyatakan
environment). bahwa tahapan desain memiliki kemampuan
mempengaruhi keselamatan sangat tinggi.
Proses protokol keselamatan wajib dimulai sejak

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 95


Pemenang Lomba Foto Infrastruktur Indonesia 2019
Harapan 2 - Agustinus Elwan

pra-konstruksi (Suraji et al, 2012). Endroyo et keseluruhan bangunan yang dapat menimbulkan
al (2016) menemukan bahwa semakin matang korban tenaga kerja dan/atau korban masyarakat
perencanaan keselamatan pada pra-konstruksi dan/atau kerusakan harta benda dan/atau
semakin tinggi resiliensi keselamatan pada saat kerusakan lingkungan. Keselamatan konstruksi
konstruksi. Proyek konstruksi yang mengalami diwujudkan melalui penerapan standar keamanan,
kejadian bahaya yang menimbulkan korban keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan
manusia dan kerusakan harta benda dan dalam perencanaan, perancangan, pengadaan,
lingkungan memiliki kematangan perencanaan pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan
keselamatan sangat rendah. Permen PUPR 10 dan pembongkaran sebagian atau keseluruhan
Tahun 2021 menjelaskan bahwa keselamatan bangunan gedung maupun bangunan sipil oleh
konstruksi adalah keselamatan keteknikan, pemilik, konsultan, kontraktor dan semua rantai
keselamatan tenaga kerja, keselamatan publik pasok industri konstruksi.
dan keselamatan lingkungan. Suraji (2019)
mendefinisikan keselamatan konstruksi adalah Mematangkan budaya keselamatan konstruksi
ketiadaan potensi kejadian bahaya selama masih memerlukan tata kelembagaan dan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, operasi dan kebijakan publik yang solid. Mahfudiyanto et
pemeliharaan serta pembongkaran sebagian atau al (2022) mengajukan teori bahwa struktur,

96 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

perilaku dan kinerja organisasi proyek menjadi (CDM) Regulation (UK, 2017), perencanaan
prasyarat terbangunnya sistem manajemen yang keselamatan dibedakan dalam tahapan-tahapan
mampu menumbuhkan kematangan budaya siklus hidup proyek. Perencanaan keselamatan
keselamatan dan selanjutnya memberikan dilakukan sejak pre tender plan dan final plan
kinerja keselamatan yang tinggi. Kasus-kasus (Fink, 1997). Pre tender plan dilaksanakan oleh
kecelakaan konstruksi melibatkan banyak planning supervisor dan menjadi bagian dari
ragam penyebab mulai dari kegagalan teknis, dokumentas tender yang disampaikan kepada
kegagalan manajemen dan kegagalan manusia. para kontraktor sebagai peserta tender. Pre
Suraji & Arman (2023) mengajukan prinsip tanpa tender safety plan menginformasikan semua
kegagalan (no failure) – tanpa kecelakaan (no resiko teridentifikasi terhadap keselamatan yang
accident). Ragam kegagalan tersebut dapat berkaitan dengan pelaksanaan proyek konstruksi
dipicu oleh substandar atas mutu sistem, mutu dan memberi kesempatan kepada kontraktor
layanan, mutu prosedur, mutu barang dan mutu untuk mengembangkan sistem manajemen
manusia yang terjadi pada berbagai tingkat dan dan prosedur keselamatan sesuai dengan
tahapan dari penyelenggaraan konstruksi mulai proyek tersebut. Final safety plan merupakan
desain hingga pelaksanaan di lapangan. tanggungjawab kontraktor pemenang tender.
Kontraktor wajib mengembangkan pre-tender
URGENSI PERENCANAAN KESELAMATAN safety plan menjadi dokumen final safey
KONSTRUKSI plan. Pemilik proyek harus memastikan bahwa
rencana keselamatan akhir telah secara lengkap
Keselamatan konstruksi tidak hanya tugas dan dikembangkan dengan tepat sebelum mereka
tanggungjawab para pihak yang melaksanakan mengijinkan kontraktor memulai pekerjaan
kegiatan konstruksi di lapangan (Suraji & konstruksi di lapangan. Semua perubahan yang
Sulaiman, 2006). Banyak studi menyimpulkan dilakukan oleh kontraktor terhadap pre tender
bahwa kecelakaan konstruksi dapat dihindari safety plan harus dikonfirmasikan kepada pihak
atau dicegah dengan kematangan perencanaan planning supervisor sebelum diimplementasikan
keselamatan (Maitra, 2003). Namun demikian, di lapangan (Fink,1997).
perencanaan keselamatan sering hanya
dipersepsikan sebagai bagian dari perencanaan Proses perencanaan merupakan tahapan
kegiatan konstruksi oleh kontraktor. Padahal kunci kesuksesan proyek konstruksi (Callahan
studi mutakhir tentang kecelakaan konstruksi et al 1992). Keselamatan konstruksi perlu
menyimpulkan bahwa faktor-faktor organisasional diwujudkan dengan baik dan maka diperlukan
dan manajerial yang berada di hulu (upstream/ suatu perencanaan keselamatan yang telah
pre-construction) berkontribusi terhadap disusun sebelum tahap konstruksi. Rekomendasi
faktor-faktor penyebab kecelakaan konstruksi dari Barrie (1990), Koehn (1995), Hinze (1997),
di lapangan. Oleh karena itu, perencanaan Oberlender (2000), dan Suraji (2000), para pihak
keselamatan pra-konstruksi merupakan faktor proyek melakukan perencanaan keselamatan
kunci bagi keselamatan konstruksi di lapangan. konstruksi yang sedini mungkin dan selanjutnya
Dalam Construction Design Management perencanaan keselamatan itu harus dilaksanakan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 97


pada tahap konstruksi dan operasi. Perencanaan pekerja baru, safety talk, safety patrol, safety
keselamatan konstruksi seharusnya dibuat meeting, dan sebagainya. Padahal menurut
secara matang sebelum dilanjutkan dalam teori-teori terbaru, penyebab kecelakaan
tahap berikutnya. Endroyo & Suraji (2015) dapat dipicu dan dipacu oleh berbagai
menyatakan bahwa perencanaan keselamatan ketidaktepatan (deficiencies) sebelum tahap
konstruksi yang matang adalah perencanaan konstruksi (Suraji, 2004). Mitigasi risiko
yang komprehensif, integratif, dan sistematis. kecelakaan konstruksi pada organisasi
Endroyo dkk (2016) mengkritik bahwa selama ini upstream masih sangat terbatas.
perencanaan keselamatan belum dilaksanakan
dengan matang. Kasus-kasus kecelakaan yang 2. Perencanaan keselamatan konstruksi belum
telah terjadi mengindikasikan bahwa banyak menyeluruh dan masih parsial (Endroyo
perencanaan keselamatan pra-konstruksi yang & Suraji, 2015). Selama ini perencanaan
tidak matang. Endroyo & Suraji (2015) mencatat keselamatan konstruksi terlihat belum
bahwa di Inggris, walaupun telah 10 tahun komprehensif karena belum melibatkan
memberlakukan CDM (Construction Design semua penyelenggara proyek dan semua
Management) Regulation, sampai tahun 2006 aspek faktor-faktor distal dan proximal
para perencana masih kurang memanfaatkan penyebab kecelakaan. Resiko kecelakaan
potensi mereka untuk mengeliminasi dan konstruksi yang terjadi di lapangan masih
memitigasi resiko di proyek konstruksi (www. menjadi tanggungjawab kontraktor. Teori
hse.gov.uk,20/09/2006). Ketidakmatangan mutakhir penyebab kecelakaan dapat saja
perencanaan keselamatan konstruksi selama ini dipicu dan dipacu oleh tindakan mereka
terlihat dari beberapa fenomena berikut (Endroyo para konsultan perencana atau perancang,
dkk, 2016). konsultan manajemen konstruksi atau
konsultan pengawas dan bahkan pemilik
1. Perencanaan keselamatan konstruksi timpang proyek (Suraji, 2001).
hanya pada tahap pelaksanaan pekerjaan.
Selama ini perencanaan keselamatan 3. Perencanaan keselamatan konstruksi belum
konstruksi belum memperhatikan usaha- integratif. Perencanaan keselamatan selama
usaha mitigasi risiko pada tahap perencanaan ini juga belum saling terintegrasi dari semua
dan perancangan (upstream). Pencegahan penyelenggara proyek dan berbagai faktor-
kecelakaan konstruksi pada proyek-proyek faktor distal seperti design to construct dan
skala besar, menengah dan kecil masih lebih proximal seperti memasukan faktor lapangan
bersifat downstream pada tahap pekerjaan dalam metoda pelaksanaan pekerjaan yang
konstruksi dan hanya fokus pada penggunaan selamat (Suraji, 2001) belum dihubungkan
alat pelindung diri (APD) untuk pekerja dan satu sama lain. Sesungguhnya semua pihak
tamu, serta penggunaan alat pelindung kerja penyelenggara proyek dapat menciptakan
(APK) seperti safety net. Beberapa proyek suatu keselamatan konstruksi secara
sudah menerapkan komitmen perusahaan kolaboratif antara konsultan, kontraktor dan
tetapi hanya kontraktor, pelatihan kepada pemilik yang bekerja bersama dari puncak

98 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

organisasi mereka masing-masing turun semua kegiatan. Peran masing-masing


kepada para pihak lapangan atau pekerja penyelenggara proyek dalam perencanaan
(Tom Will, 2004). Peran perencana atau keselamatan konstruksi belum terlihat,
perancang untuk kemudahan suatu proses sehingga tanggung jawab di antara mereka
konstruksi dengan memperhitungkan potensi menjadi tidak jelas. Dalam pelaksanaan CDM
bahaya pada tahap perencanaan dengan Regulation di Inggris, sampai sekarang masih
pengintegrasian perancangan–konstruksi diperlukan konsep yang tepat tentang
(Suraji, 2000). hubungan antara perencana dengan
partisipan proyek yang lain termasuk klien dan
4. Perencanaan keselamatan konstruksi belum kontraktor (www.hse.gov.uk, 20/09/2006).
sistematis. Perencanaan yang sistematis
adalah perencanaan yang secara rinci Perkembangan mutakhir banyak perusahaan
menyebutkan uraian tugas, tahapan dan di banyak negara telah mengadopsi konsep
pertanggungjawaban semua pihak atas manajemen mutu terpadu termasuk perusahaan

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Ahmad Wahyudi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 99


di sektor rekayasa dan konstruksi. Sampai dengan adalah tidak tepat (Mohamed, 2003). Perencana
akhir tahun 2002 sektor konstruksi menempati mempunyai peran besar terhadap suatu proses
urutan paling banyak jumlah perusahaannya konstruksi yang selamat. Dalam pedoman SMKK
yang memiliki sertifikat ISO 9000 (Franshurullah, (Permen PUPR No. 10 Tahun 2021), perencanaan
2005). Keselamatan merupakan subyek yang keselamatan konstruksi merupakan salah satu
menjadi suatu pusat perhatian dan bagian elemen utama rencana keselamatan konstruksi
integral dalam program pengendalian mutu (RKK), disamping kepemimpinan dan partisipasi
terpadu (Fiegenbaum, 1991). Kajian Total Project pekerja (disarankan stakeholders), sumberdaya
Management oleh ECI (2005) menunjukkan keselamatan konstruksi, operasi rencana
bahwa keselamatan perlu diintegrasikan dalam keselamatan konstruksi, dan peninjauan rencana
tahapan dari siklus hidup proyek mulai dari keselamatan konstruksi.
konsepsi sampai proyek selesai (from conception
to completion). Penilaian keselamatan perlu KERANGKA PERENCANAAN KESELAMATAN
dimulai dari tahap perencanaan proyek (pre- KONSTRUKSI
project), evaluasi tender, kontrak, konstruksi
sampai ke tahap pemeliharaan dan bahkan Perencanaan keselamatan konstruksi adalah
sampai ke perobohan (demolition) (ECI, 1995). perumusan dan penetapan metoda pengendalian
Pengendalian keselamatan harus dilakukan menyeluruh terintegrasi yang menentukan
secara terpadu (total safety control). Konsep (integrated determining control) atas berbagai
rasional Total Safety Control adalah suatu risiko kecelakaan konstruksi. Pengendalian
pengintegrasian tindakan manajemen dan tersebut mencakup pengendalian keteknikan
tindakan pelaksanaan yang sinergis untuk (engineering control) dan/atau pengendalian
mempromosikan suatu proses konstruksi yang manajemen (management control) dan/atau
selamat (Suraji, 2004). pengendalian manusia (human control) termasuk
penentuan pihak-pihak yang melaksanakan
Keterlibatan semua pihak proyek dalam pengendalian tersebut dan perhitungan estimasi
keselamatan konstruksi. Oberlender (2000) biaya pengendalian. Pengendalian keteknikan
menyatakan walaupun praktIk yang sekarang merupakan tindakan operasional dengan faktor
menempatkan tanggung jawab keselamatan keselamatan (safety factor) atau kapasitas
konstruksi itu kepada kontraktor namun atau daya dukung dari kestabilan, kekuatan/
seharusnya kerja sama semua penyelenggara kekukuhan dan kekakuan struktur sementara,
proyek yang memahami dan menerapkan pengoperasian peralatan, akses jalan, komponen
suatu filosofi keselamatan untuk meningkatkan material. Pengendalian manajemen merupakan
keselamatan di proyek konstruksi. Suraji tindakan manajerial di setiap tingkatan melakukan
(2000) menyatakan bahwa keselamatan pengorganisasian, pengawasan, inspeksi,
merupakan tanggung-jawab semua yang monitoring, penyediaan prosedur operasional dan
terlibat di dalam penyelenggaraan konstruksi. pendampingan. Pengendalian manusia merupakan
Pandangan tradisional yang menganggap bahwa tindakan personal dengan kepemimpinan,
keselamatan itu tanggungjawab kontraktor kesadaran, komitmen, kesungguhan, sikap

100 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

profesional dan kompetensi untuk berperilaku sedang bekerja (people) dan/atau masyarakat
mengutamakan keselamatan untuk semua, (public) Ragam bahaya tersebut berkaitan
dengan mode kegagalan (failure modes)
Komponen utama dalam perencanaan dari material, peralatan, struktur sementara,
keselamatan konstruksi mencakup: tempat kerja, kondisi tanah/lahan termasuk
akses dan lorong/jalan kerja, topografi, cuaca,
1. Menyusun uraian pekerjaan atau work temperatur, kelembaban, dan bangunan yang
breakdown structure (WBS) termasuk analisis sedang dikerjakan. Identifikasi bahaya ini
tahapan (stage analysis). Uraian pekerjaan ini didasarkan pada beragam teori kecelakaan
sampai level 4 atau 5 atas kegiatan (task) dari konstruksi (Suraji, 2001) dan hukum Murphy
suatu satuan pekerjaan. Penyusunan WBS ini yang menyatakan anything that can go wrong
didasarkan pada daftar lingkup pekerjaan dan will go wrong atau jika suatu hal bisa terjadi
volumenya (BoQ), gambar rancangan (DED) maka hal tersebut kemungkinan terjadi.
dan spesifikasi teknis, serta dokumen kontrak Data statistik dan hasil audit keselamatan
lainnya, dan investigasi kecelakaan konstruksi,
serta engineering judgement para insinyur
2. Membuat rumusan metoda kerja atau lapangan/pakar/praktisi dapat digunakan
work method statement (WMS) termasuk sebagai rujukan.
keberadaan sumber daya sebagai input,
termasuk lokasi pekerjaan, dan rangkaian 4. Analisis keselamatan konstruksi selanjutnya
prosedur pekerjaan termasuk apa saja rencana adalah menghitung besaran risiko atas bahaya
inspeksi dan pengujian (ITP) dan gambar kerja yang teridentifikasi berbasis analisis risiko
(shop drawing) serta perhitungan teknis, berganda atau multiple risk analysis (MRA).
standard & code sebagai standar proses (SOP) Analisis risiko ini menghasilkan skala besaran
serta keluaran (output). Penyusunan WMS ini risiko setiap kejadian yang membahayakan
didasarkan pada daftar lingkup pekerjaan dan (hazard/dangerous occurrence). Analisis risiko
volumenya (BoQ), gambar rancangan (DED) berganda ini dimaksudkan untuk menghitung
dan spesifikasi teknis, serta dokumen kontrak besaran potensi kemungkinan kejadian bahaya
lainnya. Gambar 1 berikut ini menjelaskan p(Eh) dan potensi kemungkinan besaran
model korespodensi antara uraian pekerjaan dampak dari kejadian bahaya tersebut p(Ih).
(WBS) dan rumusan metoda kerja (WBS) dan Dalam hal ini Ih meliputi tingkat keparahan
identifikasi banyak bahaya (MHI). korban manusia dan/atau tingkat kerusakan
harta benda misalnya material, peralatan,
3. Melakukan analisis keselamatan konstruksi struktur sementara, dan aset infrastruktur
(AKK) dengan pertama kali mengidentifikasi atau fasilitas publik, dan/atau kerusakan
ragam bahaya atau multi hazard identification lingkungan alam berupa flora dan fauna, air,
(MHI) dari setiap jenis kegiatan (task) dan udara, tanah dan/atau lingkungan sosial
metoda kerjanya. Bahaya adalah peristiwa ekonomi berupa kegiatan sosial, produksi,
yang dapat mencelakakan orang yang konsumsi dan distribusi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 101


WORK BREAKDOWN STRUCTURE
ERECTING GIRDERS

Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan


HAULING GIRDERS LIFTING GIRDERS SETTING GIRDERS
LOADING GD TRANSPORTING GD MOVING GD LIFTING GD FIXING GD FRAMING GD
MC GULING TB GULING MC NGGULING MC GULING MC GLIMPANG ALAT JATUH
HAZARD
RELATED
EQUIPMENT
MC AMBRUK GD GLIMPANG GD JATUH LG AMBRUK LG JATUH MC GULING
HAZARD BREAKDOWN STRUCTURE

GD GLIMPANG TB JUNGKEL MC AMBRUK GD JATUH GD GLIMPANG GD JATUH


HAZARD
RELATED
MATERIAL GD FRAME
TB BLESEK GD AMBRUK TB MBLESEK CS LEPAS
GLIMPANG JEPAT
PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA
KEPLESET KEJENGKANG KEBENTUR KESRIMPET KEPLANTING KEPROSOT
HAZARD
RELATED
OPERATIVES PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA
KEPLESET KEJENGKANG KEBENTUR KESRIMPET KEPLANTING KEPROSOT
TANAH JALAN JALAN
HAZARD PETIR PETIR GEMPA
LONGSOR AMBROL AMBLAS
REL.ATED
WORKPLACE
& SITES JEMBATAN PUTING
BANJIR PETIR KEBAKARAN BADAI
AMBRUK BELIUNG
HAZARD RUNTUH AMBRUK JEBOL AMBRUK JEBOL AMBRUK
RELATED
TEMPORARY
STRUCTURE
AMBRUK RUNTUH AMBROL RUNTUH RONTOK RUNTUH

102
Gambar 1. Contoh Identifikasi Multi Bahaya
Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

5. Persamaan 1.1 di bawah ini rumus dasar analisis kerja. Sedangkan tindakan pengendalian
risiko berganda bahwa satu kejadian bahaya manajemen (management control) mencakup
(E) dan menimbulkan lebih dari satu dampak tindakan detail rencana inspeksi, pengawasan,
dan maka perlu perhitungan risiko agregat dari pengujian, dan evaluasi, koordinasi, kolaborasi
semua kategori dampak (I). Matrik risiko baik dan organisasi. Tindakan pengendalian
kriteria nilai probabilitas kejadian bahaya dan manusia (human control) dapa berupa training,
kriteria tingkat keparahan dampaknya dapat mentoring, induksi, pemanduan, peningkatan
merujuk pada Permen PUPR No. 10 Tahun kesadaran, kompetensi. Gambar 2 ini
2021 atau sumber lain yang terpecaya. menunjukan format AKK.

7. Perencanaan keselamatan konstruksi


juga perlu dilengkapi organisasi yang
Persamaan 1.1 melaksanakan pengendalian keteknikan,
manajemen dan manusia. Disamping itu,
di mana: rencana biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan pengendalian tersebut juga
RA = Risiko Kecelakaan Konstruksi perlu dihitung. Perhitungan biaya pelaksanaan
pengendalian tersebut selanjutnya disebut
Eh = Potensi Kejadian Bahaya (h)
rencana biaya keselamatan konstruksi.
Ih = Potensi Keparahan Dampak (I) Rencana biaya keselamatan tersebut
misalnya mencakup biaya-biaya pengadaan
6. Menyusun tindakan-tindakan pengendalian material, peralatan, tenaga kerja, teknologi,
yang menentukan atau determining control operasi dan pemeliharaan fasilitas antara
secara menyeluruh dan terintegrasi (IDC) lain stabilitas material/komponen bahan
baik intervensi keteknikan, manajemen bangunan, stabilitas dudukan atau akses
dan manusia atas semua risiko kecelakaan jalan peralatan, stabilitas atau kekuatan
konstruksi. Beragam jenis tindakan alat angkut & angkat, kelaikan peralatan
pengendalian tersebut dihitung seberapa atau plant atau crane, kekuatan dan kakuan
mampu menurunkan besaran risiko menjadi shoring/formwork, stabilitas bidang galian &
as low as acceptable risk profile (ALARP) baik timbunan tanah, pemasangan pagar, barrier,
dalam hal menurunkan probabilitas maupun lampu dan drainase lapangan dan site layout.
menurunkan keparahan. Selanjutnya, tindakan Biaya lainnya meliputi kebutuhan anggaran
pengendalian keteknikan (engineering control) untuk inspeksi dan pengujian, koordinasi,
dielaborasi secara detail dalam dokumen pengawasan tambahan, dan pengadaan
lampiran atau gambar atas perhitungan peralatan keselamatan (safety devices).
safety factor atau rasio kapasitas atas
aspek kestabilan, kekuatan dan kekakuan/
kekukuhan atau daya dukung dari berbagai
material, peralatan, struktur sementara,
kondisi tanah dan ketepatan metoda/prosedur

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 103


CONSTRUCTION
ANALISIS RISIKO/RISK ANALYSIS
INTEGRATED DETERMINING
CONSEQUENCE/DAMPAK P(I)
No TASK/ WMS/ HAZARD TOTAL
METHOD OCCURENCE/

LINGKUNGAN
KEGIATAN P(E) RISIKO

PROPERTI
PEKERJA
KEJADIAN ENGINEERING MANAGEMENT

PUBLIK
(K) OF WORKS (R)

P(I)
BAHAYA(E) CONTROL CONTROL

Gambar 2. Contoh Formulir Analisis Keselamatan Konstruksi (AKK)

PENUTUP menjamin dan mengendalikan mutu sistem,


proses, layanan, barang dan personal (quality
Perencanaan keselamatan konstruksi assurance & control) sedemikian rupa sehingga
merupakan salah satu elemen utama rencana tidak memicu dan/atau memacu kejadian bahaya
keselamatan konstruksi (RKK). Pada prinsipnya, (incident) yang dapat menimbulkan korban
perencanaan keselamatan konstruksi adalah manusia, harta dan lingkungan (accident).
rumusan (statement) metoda, teknik, cara,
upaya dan kegiatan pengendalian atas semua DAFTAR PUSTAKA
risiko kecelakaan konstruksi. Perencanaan
Abdelhamed, Tariq S and John G Everett (2000). Identifying
keselamatan konstruks boleh menjadi bagian Root Causes of Construction Accidents. Journal of
metoda pelaksanaan pekerjaan atau safe work Construction Engineering and Management, Jan-Feb.
2000
method statement (SWMS).
Aouad, Ghassan et.al. (tt). A Synchronised Process/IT Model
Berdasarkan teori keselamatan konstruksi (Suraji, To Support The Comaturation Of Processes And IT in The
Construction Sector. Time Research Institute University of
2001), perencanaan keselamatan konstruksi Salford.
menjadi manifestasi mengendalikan kecacatan
(defects) dan kegagalan (failures) dengan Arka. I Gusti Made (2008) Kebijakan Pemerintah Terkait
Dengan Penerapan K3 di Sektor Konstruksi. Bahan

104 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

SAFETY ANALYSIS
ANALISIS RISIKO SISA/RESIDUAL RISKAN ALYSIS
CONTROL
CONSEQUENCE/DAMPAK P(I)
DOKUMEN BIAYA TOTAL
RESPONSIBLE P(E) P(I) RISIKO KET.

LINGKUNGAN
KESELAMATAN KESELAMATAN

PROPERTI
PERSON

PEKERJA
KONSTRUKSI KONSTRUKSI
HUMAN SISA

PUBLIK
CONTROL

(1)
DOK
LAMPIRAN

Lokakarya K3 Konstruksi 11-12 Desember 2008. Jakarta: Efansyah, M. Noor. (2007). OHSAS 18001:1999- Sistem
Dir. Pengawasan Norma K3. Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Modul
Pelatihan. Yogyakarta: Deras Training Center.
Barrie, Donald S. et. al. (1990). Manajemen Konstruksi
Profesional. Terjemahan oleh Sudinarto. Jakarta: Penerbit B. Endroyo, and A. Suraji, Model Penilaian untuk Kematangan
Erlangga. Perencanaan Keselamatan dalam Tahap Pra-Konstruksi,”
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL, vol. 20, no. 2, pp. 167-
Chua, D.K.H dan Y M Goh (2004) Incident Causation Model 178, Oct. 2015. https://doi.org/10.14710/mkts.v20i2.9258
for Improving Feedback of Safety Knowledge. Journal of
Construction Engineering and Management, July/Aug Everett, John and Willard S Thompson (1995) Experience
2004 Modification Rating for Workers Compensation Insurance.
Journal of Construction Engineering and Management,
Davies, V J and K. Tomasin (1996). Construction safety March 1995
Handbook. London: Thomas Telford Publishing
Fang, Dongping et. al. (2006) safety Climate in
Elbeltagi, Emad. et al (2004) Dynamic Layout of Construction Construction Industry: A Case Study In Hong Kong. Journal
Temporary Facilities Considering Safety. Journal of of Construction Engineering and Management, June 2006
Construction Engineering and Management, July/Aug
2004 Franshurullah, M Asa. el al (2005) Pemetaan model Sistem
Manajemen Mutu Untuk Jasa Konstruksi di Indonesia.
ECI-Europan Construction Institute (1995) Total Project Makalah pada peringatan 25 tahun Pendidikan MRK di
Management of Construction Safety, Health and Indonesia.
Environment. Thomas Telford.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 105


Fellow, Richard and Anita Liu (1977). Research Method for Mohamed, Sherif (2002). Safety Climate in Construction Site
Construction. Fiegenbaum, Armand V. (1991). Total Quality Environments. Journal of Construction Engineering and
Control. McGraw-Hill. Management, Sept-Oct 2002.

Fink, Susan (1997). Health and Safety Law for The Mohamed, Sherif (2003). Scorecard Approach to
Construction Industry. London: Thomas Telford Publishing Benchmarking Organizational Safety Culture in
Construction. Journal of Construction Engineering and
Gambatese, A John. et al (2005). Viability of Designing for Management, January-February 2003.
Construction Worker Safety. Journal of Construction
Engineering and Management, September 2005 Suraji, Akhmad dan A. Roy Duff (2000). Constraint-Response
Theory of Construction Accident Causation. The
Hinze, W Jimmie and Debra Bosma Russell (1995). Analysis International Conference on Designing for Safety, ECI/CIB/
of Fatalities Recorded by OSHA. Journal of Construction HSE, London
Engineering and Management, June 1995
Suraji, Akhmad. ( 2001). Incorporating Constructability Factors
Hinze, W Jimmie (1997). Construction Safety. Prentice-Hall, into Design for a Safe Construction Process.
Inc.
Suraji, Akhmad, et. al. (2001). Development of Causal Model of
Howarth, Tim. et.al (2000). A Review of The Construction Construction Accident Causation. Journal of Construction
(Design and Management) Regulations. Sixteenth Annual Engineering and Management, July-August 2001 hal. 343
Conference 2000 September 6-8, Glasgow Caledonian
University Volume 1. Suraji, Akhmad and Khairuddin Sulaiman (2004). Total
Safety Control. International Building Control Conference,
Jaselskis, Edward J. et. al. (1996). Strategies for Achieving Kualalumpur, Mei 2004.
Excellence in Construction Safety Performance. Journal of
Construction Engineering and Management, March 1996 Tom Will (2004). Working Safely in Global Construction, Rohm
and Haas Company.
Johnson, Holly M. et. al. (1998). Fall Protection Analysis for
Workers on Residental Roofs. Journal of Construction Wirahadikusumah, Reini D dan Febby Feisal (2005). Kajian
Engineering and Management, Sept-Okct 1998. Penerapan Pedoman Keselamatan Kerja pada Pekerjaan
Galian Konstruksi. Journal Teknik Sipil Volume 12 No. 2,
Koehn, Enno et. al. (1995) Safety in Defeloping Countries: April 2005.
Professional and Bureaucratic Problems. Journal of
Construction Engineering and Management, September
1995 hal. 261 – 265

Levitt, Raymond E and Nancy M Samelton (1993).


Construction Safety Management. New York: John Wiley
& Sons, Inc.

Loushine, Todd W. et al. (2003). Safety and Quality


Management System in Construction: Some Insight from
Contractors. University of Winconsin-Madison Whitewater,
WI 53190.

Machfudiyanto, R. A., Latief, Y., Suraji, A., & Sagita, L. Safety


Institutional Structure Model for Developing Safety
Culture in Construction Industry. International Journal of
Engineering Research and Technology. ISSN 0974-3154,
Volume 12, Number 10 (2019), pp. 1701-1706

Mitropoulos, Panagiotis et.al. (2005). System Model of


Construction Accident Causation Jurnal of Constuction
Engineering and management, July 2005..

106 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Eko Sumartopo

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 107


108 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

03

Transformasi
Digital Sektor
Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 109
3.1

ROADMAP
TRANSFORMASI DIGITAL
SEKTOR KONSTRUKSI
2045
Mochammad Natsir
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi

PENDAHULUAN

Peran Strategis Sektor Kostruksi dalam Perkenomian Nasional

Sebelum pandemi Covid-19, kontribusi Sektor Konstruksi terhadap


perekonomian nasional (Produk Domestik Bruto/PDB) terus meningkat.
Dengan kontribusi sebesar 10,53% dari PDB, pada Tahun 2018 Sektor
Konstruksi menempati urutan ke 4 penyumbang PDB terbesar. Pada Tahun
2019, dengan kontribusi sebesar 10,75% dari PDB, kedudukan Sektor
Konstruksi tetap pada urutan ke 4 penyumbang PDB terbesar setelah Sektor
Industri, Sektor Perdagangan, dan Sektor Pertanian serta mengungguli Sektor
Pertambangan. Pertumbuhan Sektor Konstruksi juga selalu lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi nasional, misalnya pada Tahun 2018 Sektor Konstruksi
tumbuh sebesar 6,09%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01
dan pada Tahun 2019 Sektor Konstruksi tumbuh sebesar 5,76%, lebih tinggi
dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02%. Disamping itu, Sektor Konstruksi
juga menyerap lebih dari 8 juta tenaga kerja (sekitar 5,5% dari angkatan kerja).

110 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Sektor konstruksi juga memiliki hubungan/ konsep Industri 4.0 yang berbasis pada kerja
keterkaitan ke belakang (backward linkage) sama global secara fleksibel antara sistem
dan hubungan/keterkaitan ke depan (forward manufaktur virtual dan fisik yang kemudian
linkage) dengan sektor ekonomi yang lain. mengubah paradigma berbagai industri (Pribadi
Tingkat keterkaitan ke belakang dapat diukur dan Soemardi, 2021). Selanjutnya revolusi industri
dengan indeks daya penyebaran, sementara ke 4 ini mendorong munculnya gelombang
tingkat keterkaitan ke depan dapat diukur dengan terobosan di berbagai bidang teknologi yang
indeks derajat kepekaan. Studi ”Pengembangan saling berinteraksi dalam domain fisik, digital dan
Satellite Account Sektor Konstruksi Tahun biologi yang membedakannya dengan revolusi
2012” yang dilaksanakan atas kerja sama industri terdahulu (Pribadi dan Soemardi, 2021).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Selanjutnya, revolusi tersebut mampu membuka
Pusat Statistik melaporkan berbagai kegiatan berbagai peluang usaha baru yang menimbulkan
pekerjaan konstruksi di Kementerian Pekerjaan dampak ekonomi sangat luas karena dapat
Umum yang memiliki tingkat daya penyebaran meningkatkan efektivitas operasional berbagai
dan/atau derajat kepekaan yang lebih besar industri serta mengembangkan berbagai model
dari sektor ekonomi yang lain. Disamping itu, bisnis, layanan dan produk-produk baru (Lassi
Sektor Konstruksi juga sering menjadi solusi dkk., 2014 dalam Pribadi dan Soemardi, 2021).
dalam upaya pemulihan dampak pasca-”bencana
ekonomi” termasuk dampak pandemi Covid-19, Sebagaimana dikutip Pribadi dan Soemardi
yaitu diantaranya melalui kegiatan pekerjaan (2021), Bahrin et al. (2016) merangkum bidang-
konstruksi padat karya. bidang teknologi yang menjadi pendukung
kunci dari Industri 4.0, yaitu mencakup integrasi
Memperhatikan peran strategis tersebut, sudah sistem horizontal dan vertikal, Internet of Things
seharusnya Sektor Konstruksi dikelola (diatur, (IoT), cybersecurity, Cloud, analisis Big Data,
diberdayakan dan diawasi) dengan serius untuk simulasi, additive manufacturing (3D printing),
menunjang terwujudnya tujuan pembangunan augmented reality dan robotika. Lebih lanjut,
nasional serta menjamin ketertiban dan kepastian Pribadi dan Soemardi (2021) mengutip Lee &
hukum dalam penyelenggaraan konstruksi. Lee (2015) yang menyatakan bahwa Internet of
Things atau Internet of Everything atau Industrial
Sektor Konstruksi di Era Industri 4.0 Internet merupakan suatu paradigma teknologi
baru berupa jaringan global mesin-mesin dan
Sejak diperkenalkan pada tahun 2011 (Lassi dkk., peralatan yang mampu berinteraksi satu sama
2014 dalam Pribadi dan Soemardi, 2021), “Industri lain, yang menghasilkan berbagai jenis produk
4.0” menjadi topik yang menarik perhatian dan layanan baru. Lima teknologi IoT yang saat
kalangan dunia usaha, para peneliti di perguruan ini telah sukses berkembang meliputi radio
tinggi maupun pusat-pusat penelitian (Herman frequency identification (RFID), wireless sensor
dkk, 2015 dalam Pribadi dan Soemardi, 2021). networks (WSN), middleware (perangkat lunak
Pada tahun 2016, Klaus Schwab, pendiri dan CEO yang menghubungkan berbagai perangkat lunak
dari World Economic Forum, memperkenalkan lainnya, popular dengan sebutan API-Application

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 111


Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023
Widarko Hartono

Programming Interface), cloud computing dan Kebutuhan Transformasi Digital Sektor


berbagai perangkat lunak aplikasi IoT lainnya. Konstruksi Indonesia
Pribadi dan Soemardi (2021) juga menutip Min
Xu dkk. (2018) yang memprediksi peluang- Penelitian dengan tema Industri Konstruksi 4.0
peluang yang muncul dari revolusi industri 4.0, telah banyak dilakukan. Seperti dikutip Pribadi
diantaranya meliputi: 1) mengecilnya hambatan dan Soemardi (2021), mulai tahun 2009 sampai
(barrier) antara penemu (inventor) dan pasar, 2) tahun 2020, Perrier dkk. (2020) meneliti trend
peran lebih aktif dari kecerdasan buatan (AI), 3) riset dalam pemanfaatan teknologi 4.0 di bidang
integrasi berbagai teknik dan domain (fusi), 4) konstruksi. Hasil kajiannya menunjukkan,
peningkatan kualitas hidup kita (robotika), dan 5) bahwa kajian-kajian terkait Industri Konstruksi
kehidupan yang terhubung (Internet). 4.0 umumnya terfokus pada tahapan-
tahapan konstruksi, khususnya proses-proses
Meskipun Sektor Konstruksi memberikan manajemen kualitas, risiko, keselamatan dan
kontribusi signifikan kepada ekonomi suatu kesehatan kerja. Berbeda dengan industri
negara (termasuk Indonesia), namun secara manufaktur, dalam industri konstruksi masih
umum produktivitas dan tingkat penerapan jarang ditemukan solusi manajemen bisnis yang
teknologi maju dalam industri konstruksi masih terintegrasi, termasuk dalam penerapan Building
rendah termasuk pemanfaatan mekanisasi/ Information Modeling (BIM) yang merupakan
komputerisasi dan robot (Hossain dan Nadeem, salah satu wujud Industri Konstruksi 4.0. Dalam
2019 dalam Pribadi dan Soemardi, 2021). hal ini justru banyak muncul solusi teknologi yang
Kendati demikian, Sektor Konstruksi memiliki tidak terintegrasi yang berkaitan dengan sains
banyak peluang untuk memanfaatkan Industri data, fabrikasi digital, prefabrikasi, BIM, artificial
4.0 dalam rangka meningkatkan efisiensi dan intelligence (AI), sistem pemodelan (Augmented
produktivitasnya karena digitisasi, automatisasi Reality/Virtual Reality, pemodelan n-dimensi)
dan integrasi memberikan peluang yang sangat serta teknologi-teknologi terkait monitoring,
besar bagi peningkatan produktivitas dan kualitas misalnya GIS (laser scanning, drones, Unmanned
produk suatu industri. Aerial Vehicles/UAVs), photogrammetry, GPS dan
penelusuran material (RFID tags).

112 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Sebagaimana dikutip Pribadi dan Soemardi justru mempercepat masuknya teknologi digital
(2021), Hossain & Nadeem (2019) juga melalui keharusan bekerja dari rumah (WFH).
menyatakan, bahwa tujuan utama dari Hal tersebut menjadi pendorong bagi penerapan
Konstruksi 4.0 adalah untuk menciptakan teknologi digital lebih lanjut yang menjadi cikal
situs digital konstruksi yang dapat memantau bakal Konstruksi 4.0 untuk meningkatkan
seluruh progress dalam seluruh daur hidup produktivitas dan efektifitas konstruksi Indonesia
proyek konstruksi yang melibatkan berbagai dalam menghadapi tuntutan pembangunan
teknologi. Dengan demikian, Konstruksi 4.0 tidak infrastruktur yang semakin besar. Di samping itu,
hanya mengubah proses konstruksi, tetapi juga berbagai negara di Asia termasuk negara-negara
mengubah struktur organisasi dan proyek serta tetangga di wilayah ASEAN juga sudah memulai
mengubah pendekatan terfragmentasi menjadi transformasinya ke arah Konstruksi 4.0, sehingga
suatu industri yang terintegrasi. Selanjutnya menjadi ancaman pesaingan bagi industri
Hossain & Nadeem (2019) dalam Pribadi dan konstruksi nasional, khususnya menghadapi
Soemardi (2021) memperkenalkan prinsip-prinsip momentum pasar terbuka ASEAN 2025.
rancangan Konstruksi 4.0 yang meliputi: BIM
model yang didukung oleh: 1) interconnection Selanjutnya, Pribadi dan Soemardi (2021)
and interoperability dengan mengeksplor menyarankan agar pembinaan konstruksi
potential interoperability issues in construction Indonesia untuk mewujudkan Konstruksi 4.0
for effective communication and coordination; harus menjadi bagian dari pengembangan dan
2) information transparency melalui virtual pembinaan konstruksi di Indonesia, yang pada
reality and augmented reality in construction; dasarnya merupakan suatu proses transformasi
3) decentralized decision melalui BIM cloud; dari Jasa Konstruksi yang semula: 1) menggunakan
dan 4) technical assistance melalui robotics in teknologi konstruksi tradisional yang berfokus
construction (drone, robots, 3D printing, etc.). pada aspek transaksional dari perdagangan
konstruksi, 2) sangat terfragmentasi, dan 3)
Indonesia telah memulai mendorong industri memiliki tingkat produktivitas, kualitas produk
manufaktur menuju penerapan Industri 4.0 konstruksi dan keselamatan dan kesehatan
melalui program Making Indonesia 4.0 yang telah kerja serta keselamatan konstruksi yang rendah,
diluncurkan oleh Kementerian Perindustrian. menjadi industri konstruksi yang: 1) maju dan
Oleh karena itu, Pribadi dan Soemardi (2021) kokoh, 2) menerapkan teknologi digital dari
berkesimpulan, bahwa momentum Making Industri 4.0, dan 3) memiliki tingkat integrasi
Indonesia 4.0 merupakan saat yang tepat untuk horizontal dan vertilal yang lebih tinggi di seluruh
memulai proses pemanfaatan teknologi Industri rantai nilainya, sehingga produktivitas dan
4.0 dalam industri konstruksi yang pembinaannya efektivitasnya meningkat dan memiliki daya
menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR. saing global yang lebih tinggi.
Peluang untuk ini terbuka lebih lebar dengan
adanya kebangkitan konstruksi Indonesia Memperhatikan uraian-uraian tersebut di atas,
sejalan dengan percepatan pemulihan dari maka transformasi digital Sektor Konstruksi
dampak pandemi Covid 19, yang salah satunya sebagai salah satu sektor ekonomi adalah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 113


suatu keniscayaan. Suka-tidak suka, siap- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
tidak siap, Sektor Konstruksi nasional tidak Rakyat (PUPR) pada Tahun 2022.
mungkin terhindar dari proses transformasi
digital yang sedang dan akan terus berlangsung. ROADMAP PEMBINAAN KONSTRUKSI 2045
Untuk memberikan arah dan pentahapan
proses transformasi yang jelas, terstruktur dan Metodologi
terukur, diperlukan suatu peta jalan (roadmap) Roadmap Pembinaan Konstruksi 2045 disusun
proses transformasi digital sektor konstruksi melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu 1) studi
yang dapat menjadi acuan bagi seluruh literatur dan pelaksanaan self-assessment,
pemangku kepentingan sektor konstruksi dalam 2) pengisian kuesioner, dan 3) kegiatan Focus
merencanakan dan mengalokasikan sumber Group Discussion (FGD). Pendekatan tersebut
daya yang dimilikinya untuk mewujudkan sasaran sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1 di
bersama pengembangan Sektor Konstruksi bawah ini.
nasional.

PEMBINAAN KONSTRUKSI YANG TERARAH,


TERUKUR DAN TERINTEGRASI

MASUKAN STAKEHOLDER
1. STUDI KEBIJAKAN TERKAIT
FGD KUISIONER
2. STUDI ROADMAP TERDAHULU
DAN
3. RENCANA STRATEGIS INDUSTRI
KONSTRUKSI NEGARA LAIN
ROADMAP PEMBINAAN
KONSTRUKSI 2045
SELF ASSESMENT PELAKSANAAN VISI MISI
KEWENANGAN UU 2/2017

AGENDA STRATEGI

Gambar 1. Skema Pendekatan yang Dilakukan dalam Penyusunan Roadmap 2045

Transformasi digital Sektor Konstruksi merupakan Pendekatan pertama adalah studi literatur dan
bagian dari pengembangan dan pembinaan self-assessment yang dilaksanakan melalui 4
konstruksi nasional. Oleh karena itu, Roadmap (empat) tahapan, yaitu:
Transformasi Digital Sektor Konstruksi 2045 yang
akan diuraikan pada kesempatan ini merupakan 1. Studi kebijakan terkait, khususnya studi
bagian dari Roadmap Pembinaan Konstruksi terkait kebijakan Visi Indonesia 2045 agar
2045 yang telah dikembangkan dan diterbitkan Roadmap Pembinaan Konstruksi 2045 dapat
oleh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK), menjadi salah satu bagian dari pencapaian

114 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Visi Indonesia 2045 tersebut. Studi kebijakan Construction 2025” dan “Construction
lainnya dilakukan atas kebijakan dan Sector Deal”, Middle East Technical University,
pengaturan dalam: Undang-Undang Jasa Ankara, “Turki Innovation Vision of the Turkish
Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 dan Undang- Construction Industry: A Comparative
Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020 Qualitative Content Analysis off Strategic
beserta peraturan pelaksanaannya, Rencana Roadmaps”, dan Ministry of Labour Ontario,
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Canada “Construction Health and Safety
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Action Plan”;
Nasional (RPJMN), Rencana Strategis
Kementerian PUPR, serta Rencana Strategis 4. Self-assessment pelaksanaan kewenangan
DJBK; Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Jasa Konstruksi untuk mengetahui kondisi
2. Studi Roadmap terkait pengembangan dan eksisting di lingkungan DJBK, Kementerian
pembinaan konstruksi yang meliputi: Roadmap PUPR yang meliputi: pencapaian pelaksanaan
Strategi Pembinaan Konstruksi DJBK amanat dan tanggung jawab penyelenggaraan
(2015), Roadmap Harmonisasi Rantai Pasok Jasa Konstruksi sesuai yang tercantum dalam
Konstruksi (dalam Buku Konstruksi Indonesia Pasal 4 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017,
2012), Roadmap Pembinaan Sumber Daya data jumlah dan persentase program yang
Konstruksi (dalam Buku Konstruksi Indonesia dikategorikan berdasarkan target cakupan
2013), dan Roadmap Konstruksi Indonesia dari program, pembagian 51 kewenangan
2030 dalam Konstruksi Indonesia 2030 Pemerintah Pusat yang diamanatkan oleh
untuk Kenyamanan Lingkungan Terbangun Undang-Undang Jasa Konstruksi Tahun 2017
(Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi diantara unit kerja Eselon II di lingkungan
Nasional/LPJKN); DJBK, analisis kesesuaian tugas dan fungsi
DJBK dibandingkan dengan kewenangan
3. Studi trend industri konstruksi global dalam yang tercantum dalam Undang-Undang
rangka memahami arah perkembangan Jasa Konstruksi Tahun 2017 khususnya
industri konstruksi dunia, yang meliputi: kewenangan pada level unit kerja Eselon II,
World Economic Forum “Shaping the Future serta analisis kondisi Sumber Daya Manusia
of Construction: A Breakthrough in Mindset (SDM) yang ada di lingkungan DJBK.
and Technology”, Mc Kinsey Global Institute
“Reinventing Construction: a Route to Higher Pendekatan ke dua adalah dengan mengadakan
Productivity”, Mc Kinsey & Company “The diskusi-diskusi atau Focus Group Discussion
Next Normal in Construction: How Disruption (FGD) yang dilakukan secara inclusive bersama
in Reshaping the World’s Largest Ecosystem”, dengan 5 (lima) klaster pemangku kepentingan
HM Government Industrial Strategy jasa terkait terkait sebagaimana ditunjukkan
“Government and Industry in Partnership pada Gambar 2 di bawah ini.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 115


• Telah dilaksanakan pada tanggal 09 Mei 2022
FGD 1 • Stakeholder yang diundang berasal dari Kementrian/Lembaga
dan Pemerintah Daerah

• Telah dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2022


FGD 2
• Stakeholder yang diundang berasal dari Internal Kementrian PUPR

• Telah dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2022


FGD 3 • Stakeholder yang diundang berasal dari Asosiasi Terakreditasi, LPPK,
LPJK, dan Instansi non-Pendidikan

• Telah dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2022


FGD 4 • Stakeholder yang diundang berasal dari Badan Usaha, Pengembang
(Deveveloper), Investor, dan Tenaga Kerja

• Telah dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2022


FGD 5 • Stakeholder yang diundang berasal dari Instansi Pendidikan dan
Pakar/Akademisi

Gambar 2. Pembagian Waktu Pelaksanaan FGD Roadmap Pembinaan Konstruksi

Topik-topik yang dibahas dalam FGD disesuaikan fungsi unit kerja dilingkungan DJBK yang terlibat
dengan lingkup substansi yang menjadi domain dalam penyusunan Roadmap ini dalam rangka
tiap-tiap klaster pemangku kepentingan yang pendalaman/identifikasi terhadap 1) potret
dilibatkan. Kegiatan FGD tersebut ditujukan untuk pelaksanaan pembinaan konstruksi saat ini, 2)
menggali masukkan, pendapat, dan pandangan Permasalahan dalam pembinaan konstruksi saat
dari tiap-tiap pemangku kepentingan dalam ini, 3) Agenda dan program-program pembinaan
penyusunan Roadmap sehingga diharapkan akan konstruksi ke depan, dan 4) Kolaborasi antar-
dapat dirumuskan hasil akhir berupa visi, misi, dan pemangku kepentingan dalam mendukung
agenda utama Roadmap Pembinaan Konstruksi pembinaan konstruksi nasional. Selanjutnya
sampai dengan Tahun 2045. pendalaman identifikasi ini disusun menjadi 20
butir pertanyaan dalam bentuk kuisioner.
Pendekatan ke tiga adalah penyusunan
dan pembagian kuesioner kepada seluruh Rumusan Roadmap Pembinaan Konstruksi
pemangku kepentingan terkait. Pertanyaan- 2045
pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner Berdasarkan studi literatur, self-assessment,
telah disesuaikan dengan lingkup tugas dan

116 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

kegiatan diskusi melalui FGD, serta pengisian 4. Makmur:


kuesioner yang melibatkan para pemangku
• Menjadikan industri konstruksi yang
kepentingan terkait secara inclusive, dirumuskan
profitable dan bertumbuh.
Visi Pembinaan Konstruksi 2045, yaitu
“Mewujudkan Industri Konstruksi Unggul yang • Menjadikan industri konstruksi dapat
Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur”. Sedangkan berkelangsungan dan berkelanjutan.
Misi Pembinaan Konstruksi 2045 meliputi: 1)
Meningkatkan produktivitas konstruksi nasional; Berdasarkan Komponen Visi tersebut di atas,
2) mewujudkan konstruksi nasional yang dirumuskanlah 12 Agenda Utama Roadmap
berkualitas; 3) mewujudkan konstruksi nasional Pembinaan Konstruksi 2045 berikut:
yang berkeselamatan; 4) mewujudkan industri
konstruksi berbasis inovasi dan teknologi maju; 1. Meningkatkan penggunaan produk dan
dan 5) mewujudkan tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi dalam negeri (tingkat TKDN
konstruksi yang baik. konstruksi);

Untuk dapat menjabarkan Visi dan Misi ke dalam 2. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja
Agenda Utama dan Program Pembinaan, perlu konstruksi (sertifikasi TKK);
dirumuskan Komponen Visi yang nantinya
dapat terkait langsung dengan Agenda Utama. 3. Membangun Sistem Informasi Jasa Konstruksi
Komponen Visi tersebut meliputi: Terintegrasi;

1. Berdaulat:
4. Modernisasi pengadaan Jasa Konstruksi;
• Menjadikan industri konstruksi nasional
sebagai tuan rumah di negeri sendiri dan 5. Mendorong keseimbangan antara kebutuhan
unggul di pasar konstruksi internasional. dan ketersediaan material peralatan
• Memanfaatkan produksi dalam negeri. konstruksi utama;

2. Maju:

• Menjadikan industri konstruksi yang 6. Meningkatkan penerapan Sistem Manajemen


produktif, berkualitas dan berkeselamatan, Keselamatan Konstruksi (SMKK) dan
serta berbasis teknologi maju. penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan;

3. Adil: 7. Mereposisi kelembagaan;

• Meningkatkan kesetaraan dalam


8. Meningkatkan penguasaan pangsa pasar Jasa
bertransaksi sehingga semua pihak
Konstruksi dalam negeri oleh Badan Usaha
memiliki peluang yang sama.
Jasa Konstruksi (BUJK) nasional;

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 117


KERANGKA ROADMAP PEMBINAAN KONSTRUKSI 2045
9. Meningkatkan penetrasi pangsa pasar Jasa Kerangka Roadmap Pembinaan Konstruksi
Mewujudkan struktur usaha yang kukuh,
Konstruksi internasional oleh BUJK nasional; 2045 yang merupakan
Mewujudkan penjabaran dari Tujuan
tertib penyelenggaraan
andal, berdaya saing tinggi, dan hasil jasa
konstruksi
konstruksi yang berkualitas Pengaturan Jasa Konstruksi berdasarkan
10. Mendorong peningkatan kemampuan BUJK UUJK Tahun 2017, Visi, Misi, 12 Agenda Utama
Mewujudkan keselamatan publik dan
nasional (akses permodalan dan penjaminan;
Mewujudkan partisipasi masyarakat dan 6 Sasaran
kenyamanan Pembinaan Konstruksi 2045
lingkungan terbangun
TUJUAN UU ditunjukkan pada Gambar 3. Sedangkan
2/2017
11. Meningkatkan penerapan Keterkaitan Visi, integrasi
Komponen Visi,daridan Agenda
Menjaminteknologi mutakhir Menciptakan nilai tambah
tata kelola penyelenggaraan
setiap tahapan penyelenggaraan jasa
dalam penyelenggaraan konstruksi;
jasa kostruksidan
yang baik Utama dalam Roadmap konstruksi
Pembinaan Konstruksi
2045 ditunjukkan pada Gambar 4.
12.Mendorong peningkatan penelitian dan
Mewujudkan industri konstruksi unggul yang Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur
pengembangan Sektor Konstruksi.
VISI
Meningkatkan Mewujudkan konstruksi Mewujudkan konstruksi
KERANGKA ROADMAP
produktivitas PEMBINAAN
nasional yang KONSTRUKSInasional
2045 yang
konstruksi berkualitas berkeselamatan
Mewujudkan struktur usaha yang kukuh,
Mewujudkan tertib penyelenggaraan
andal, berdaya saing tinggi, dan hasil jasa
konstruksi
konstruksi yang berkualitas
Mewujudkan industri Mewujudkan tata kelola
konstruksi berbasis
Mewujudkan inovasi
partisipasi masyarakat penyelenggaraan konstruksi
Mewujudkan keselamatan publik dan
kenyamanan lingkungan terbangun
dan teknologi yang baik
MISI TUJUAN UU
2/2017 Menciptakan integrasi nilai tambah dari
Menjamin tata kelola penyelenggaraan
setiap tahapan penyelenggaraan jasa
jasa kostruksi yang baik
Meningkatkan penggunaan produk dan jasa konstruksikonstruksi
dalam negeri (tingkat TKDN konstuksi)

Mewujudkan industri konstruksi unggul yang Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur
Modernisasi pengadaan jasa konstruksi Reposisi kelembagaan
VISI
Meningkatkan Mewujudkan konstruksi Mewujudkan konstruksi
Mendorong peningkatan
produktivitas kemampuan BLK nasionalnasional
nasional yang (aksesyangpermodalan dan penjaminan)
konstruksi berkualitas berkeselamatan
12 AGENDA
UTAMA Meningkatkan kompetensi tenaga kerja Mewujudkan
konstruksi
Mewujudkan industri tata(sertifikasi
kelola TKK)
konstruksi berbasis inovasi penyelenggaraan konstruksi
dan teknologi yang baik
MISI
Mendorong keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan material peralatan konstruksi
Meningkatkan penggunaan produk dan jasa konstruksi dalam negeri (tingkat TKDN konstuksi)
Meningkatkan penguasaan pangsa pasar jakon dalam negeri oleh BUJK nasional
Modernisasi pengadaan jasa konstruksi Reposisi kelembagaan

Mendorong peningkatan kemampuan BLK nasional (akses permodalan dan penjaminan)


Meningkatkan penerapan teknologi mutakhir dalam penyelenggaraan konstruksi
12 AGENDA
UTAMA Meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi (sertifikasi TKK)
Membangun sistem informasi jasa konstruksi terintegrasi
Mendorong keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan material peralatan konstruksi

Meningkatkan penguasaan pangsa pasar jakon dalam negeri oleh BUJK nasional
Meningkatkan penerapan smkk dan penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan
Meningkatkan penerapan teknologi mutakhir dalam penyelenggaraan konstruksi
Meningkatkan penetrasi pangsa pasar jakon internasional oleh BUJK nasional
Membangun sistem informasi jasa konstruksi terintegrasi

Meningkatkan penerapan smkk dan penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan


Mendorong peningkatan r&d sektor konstruksi
Meningkatkan penetrasi pangsa pasar jakon internasional oleh BUJK nasional

Tenaga kerjaMendorong
konstruksi (TKK)r&d sektor konstruksi
peningkatan BUJK Kelembagaan jasa konstruksi

Tenaga kerja konstruksi (TKK) BUJK Kelembagaan jasa konstruksi


6 SASARAN MPK Teknologi Konstruksi Tepat Guna Akses Permodalan dan Penjamin
6 SASARAN MPK Teknologi Konstruksi Tepat Guna Akses Permodalan dan Penjamin

Gambar 3.Gambar 3. Kerangka Roadmap Pembinaan Konstruksi 2045


Kerangka Roadmap Pembinaan Konstruksi 2045

118 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Quick Win DJBK

ADIL Modernisasi
Mewujudkan Industri Konstruksi Keselarasan dalam Bertransaksi Pengadaan
Peluang yang Sama Bagi Semua Pihak
Unggul yang Berdaulat, Maju,
Adil dan Makmur.
MAKMUR Keseimbangan
Profitable antara Kebutuhan Reposisi
Bertumbuh dana ketersediaan Kelembagaan
MPK Utama
Berkelangsungan & Berkelanjutan

BERDAULAT Penguasaan
Peningkatan
Penetrasi pangsa penggunaan
Tuan Rumah di Negeri Sendiri & Unggul di pangsa pasar
pasar jakon produk dan jasa
Pasar Konstruksi Internasional jakon
internasional konstruksi dalam
dalam negeri
Memanfaatkan Produksi DAlam Negeri negeri

MAJU Penerapan Peningkatan


Sistem Informasi Peningkatan akses
Produktif, Berkualitas & jasa konstruksi
teknologi Peningkatan R&D Peningkatan
permodalan &
penerapan SMKK
Berkeselamatan kostruksi sektor konstruksi Kompetensi TKK & Konstruksi
terintegrasi penjaminan BUJK
mutakhir berkelanjutan
Berbasis teknologi

Gambar 4. Keterkaitan Visi, Komponen Visi, dan Agenda Utama dalam


Roadmap Pembinaan Konstruksi 2045

Pentahapan Roadmap Pembinaan Konstruksi dibagi menjadi 3 (tiga) jangka waktu, yaitu:
2045
Roadmap Pembinaan Konstruksi 2045 adalah 1. Jangka Pendek (periode Tahun 2022-2024) ;
rangkaian agenda dan program pembinaan
konstruksi yang dituangkan dalam kerangka 2. Jangka Menengah (periode Tahun 2025-
waktu sampai dengan tahun 2045. Roadmap 2034); dan
ini disusun dengan pendekatan fast track,
yaitu agenda dan program yang disusun dapat 3. Jangka Panjang (periode Tahun 2035-2045).
dilaksanakan lebih cepat dari jadwal semula
serta dapat pula dilanjutkan pada kurun waktu Pentahapan Roadmap Pembinaan Konstruksi
selanjutnya, menyesuaikan dengan situasi dan 2045 secara garis besar ditunjukkan pada
kondisi yang dihadapi. Pentahapan Roadmap Gambar 5.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 119


PENTAHAPAN ROADMAP
PEMBINAAN KONSTRUKSI2022-2045

PROGRAM LINGKUP

2040-2045 Mewujudkan Budaya


5 Keberlanjutan • Produktif
PANJANG

• Berkesinambungan Konstruksi
• Kompetitif Nasional
2035-2039
4 Determinasi Pembinaan • Tertib Penyelenggaraan
• Berkeselamatan

2030-2034 Proyek
3 Perluasan Jangkauan Pembinaan Strategis
• Harmonisasi Regulasi
MENEGAH

(Swasta) Swasta
• Kolaborasi dan Insentif
2025-2029 • Pengembangan Program
Proyek
2 Perluasan Jangkauan Pembinaan Pembinaan Pengawasan
Strategis
(Pemerintah Lintas K/L/D) K/L/D

• Penguatan Regulasi
PENDEK

2022-2024 • Intensifikasi Penerapan IKN &


1 Internalisasi & Konsolidasi Pembinaan Program Pembinaan Proyek PUPR
• Monev

Gambar 5. Pentahapan Roadmap Pembinaan Konstruksi 2045

Strategi Roadmap Pembinaan Konstruksi 2045 Roadmap Transformasi Digital Sektor


Tersusunnya Agenda Utama Roadmap Konstruksi 2045
Pembinaan Konstruksi 2045 mendorong perlunya Roadmap Transformasi Digital Sektor Konstruksi
merumuskan strategi pembinaan konstruksi 2045 merupakan bagian dari Roadmap Pembinaan
pada masing-masing periode waktu, yaitu periode Konstruksi 2045, khususnya terkait dengan 3
Jangka Pendek (2022-2024), Jangka Menengah Agenda Utama, yaitu: Agenda 3 (Membangun
(2025-2034) dan Jangka Panjang (2035-2045). Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi),
Penyusunan strategi pembinaan konstruksi Agenda 11 (Meningkatkan penerapan teknologi
tersebut merujuk hasil self-assessment DJBK mutakhir dalam penyelenggaraan konstruksi), dan
untuk mengetahui kondisi dasar (baseline) dan Agenda 12 (Mendorong peningkatan penelitian
mengakomodir masukan pemangku kepentingan dan pengembangan Sektor Konstruksi). Dengan
dari kegiatan FGD dan pengisian kuisioner. demikian, maka Visi, Komponen Visi (Berbasis
Teknologi), Misi, Agenda Utama (Agenda 3,

120 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Agenda 11, dan Agenda 12), Sasaran, Strategi, Jenderal Bina Konstruksi (DJBK), Kementerian
Pentahapan dan Program Roadmap Transformasi Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Digital Sektor Konstruksi 2045, secara garis pada Tahun 2022, khususnya terkait dengan 3
besar mengacu pada Roadmap Pembinaan Agenda Utama, yaitu: Agenda 3 (Membangun
Konstruksi 2045. Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi),
Agenda 11 (Meningkatkan penerapan teknologi
PENUTUP mutakhir dalam penyelenggaraan konstruksi), dan
Agenda 12 (Mendorong peningkatan penelitian
Transformasi digital Sektor Konstruksi adalah dan pengembangan Sektor Konstruksi). Roadmap
suatu keniscayaan selaras dengan proses tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi
transformasi digital Industri 4.0 yang sedang para pemangku kepentingan Sektor Konstruksi
dan akan terus berlangsung dalam rangka dalam mengembangkan dan melaksanakan
mewujudkan industri konstruksi yang: 1) maju kegiatan pengembangan dan pembinaan
dan kokoh, 2) menerapkan teknologi digital dari konstruksi. Program terkait transformasi digital
Industri 4.0, dan 3) memiliki tingkat integrasi Sektor Konstruksi yang telah diuraikan di atas
horizontal dan vertikal yang lebih tinggi di perlu dielaborasi lebih rinci menjadi rencana
seluruh rantai nilainya, sehingga produktivitas kegiatan serta dukungan sumber daya yang
dan efektivitasnya meningkat dan memiliki daya diperlukan.
saing global yang lebih tinggi. Untuk memberikan
arah dan pentahapan proses transformasi yang DAFTAR PUSTAKA
jelas, terstruktur dan terukur, diperlukan suatu
Pribadi, Krishna Suryanto dan Soemardi, Biemo W.,
peta jalan (Roadmap) proses transformasi “Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Era Industri 4.0”,
digital Sektor Konstruksi yang dapat menjadi Buku Konstruksi Indonesia 2021, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat RI, Jakarta, 2021;
acuan bagi seluruh pemangku kepentingan
Sektor Konstruksi dalam merencanakan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan
dan mengalokasikan sumber daya yang Umum dan Perumahan Rakyat, “Roadmap Pembinaan
Konstruksi 2045”, Jakarta, 2022.
dimilikinya untuk mewujudkan sasaran bersama
pengembangan Sektor Konstruksi nasional.

Roadmap Transformasi Digital Sektor Konstruksi


2045 merupakan bagian dari Roadmap
Pembinaan Konstruksi 2045 yang telah
dikembangkan dan diterbitkan oleh Direktorat

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 121


3.2

PENGEMBANGAN
PROSES BISNIS
DALAM SISTEM
INFORMASI JASA
KONSTRUKSI
TERINTEGRASI (SIJKT)
Dewi Chomistriana, Tri Berkah dan Atina Dwi Palupi
Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Ahmad Agus Fitrah Akbar dan Masayu Dian Rochmanti
Sekretariat Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi

PENDAHULUAN

Pembangunan infrastruktur yang adil dan merata akan memberikan modal


dasar bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi serta meningkatkan
konektivitas antar daerah. Hal tersebut akan mempermudah distribusi barang
dan jasa yang akan berdampak pada pemerataan peningkatan produktivitas
masyarakat. Dengan adanya peningkatan produktivitas masyarakat dan
pemerataan perekonomian masyarakat di wilayah-wilayah, akan berdampak
pada peningkatan perekonomian nasional.

Pembangunan infrastruktur tersebut juga menjadi salah satu faktor


meningkatnya peran sektor konstruksi terhadap perekonomian nasional. Hal

122 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

ini dapat dilihat dari besarnya kontribusi sektor secara signifikan dari sistem analog/manual ke
konstruksi terhadap Produk Domestik Bruto digital di berbagai aspek kehidupan agar menjadi
(PDB) sebesar 9,45% terhadap PDB (sumber: lebih cepat, mudah, dan praktis. Transformasi
Konstruksi Dalam Angka 2022, BPS). Mengingat digital terdiri atas 3 (tiga) tahapan, yaitu:
peran sektor konstruksi yang strategis tersebut
sudah selayaknya sektor konstruksi harus 1. Digitization;
dikelola, dibina, diatur, dan diberdayakan,
serta diawasi dalam rangka menunjang tujuan 2. Digitalization;
pembangunan nasional. Salah satunya dengan
mengimplementasikan transformasi digital pada 3. Digital Transformation.
sektor konstruksi.

KONSEP DAN TAHAPAN TRANSFORMASI DIGITAL

1 2 3
DIGITIZATION DIGITALIZATION DIGITAL
TRANSFORMATION

CONVERSION ADAPTATION CREATION


(Data) (Process) (Value)

Konversi data dan informasi dari Pemanfaatan teknolgi digital • Pemanfaatan


bentuk analog/fisik ke bentuk untuk: pengetahuan
digital • Digitalisasi/otomasi proses • Perubahan mindset
bisnis (melalui sistem informasi) • Budaya kolaborasi
• Streamlive proses bisnis (interoperabel)
• New Business Model
• Value proposition

Gambar 1. Konsep dan Tahapan Transformasi Digital


Sumber : Direktorat Jenderal Bina Konstruksi

Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa Transformasi Implementasi Transformasi digital dalam


digital merupakan proses pemanfaatan teknologi penyelenggaraan pemerintahan mengacu pada
yang bertujuan untuk membawa perubahan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 123


tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik inefisiensi, bottleneck, serta aktivitas yang tidak
(SPBE) dan untuk Kementerian Pekerjaan bernilai tambah dan dapat berdampak pada
Umum dan Perumahan Rakyat mengacu juga mengubah susunan/urutan proses maupun
pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan pihak yang terlibat.
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2020 tentang Penerapan Sistem Penyelesaian masalah dan/atau peningkatan
Pemerintahan Berbasis Elektronik. kinerja proses, dapat dilakukan melalui perbaikan
proses “To-Be” melalui rekayasa proses. Rekayasa
Metode Evaluasi SPBE dilakukan dengan dari proses yang ada akan sangat bergantung
mengukur tingkat kematangan pada 47 indikator kepada seberapa sederhana atau rumit proses
penilaian di domain Kebijakan, Tata Kelola, “As-Is” nya. Beberapa pilihan metode yang
Manajemen, dan Layanan SPBE. Salah satu dapat dilakukan untuk merekayasa proses bisa
indikator tersebut, yaitu Tingkat Kematangan melalui rancang ulang proses (process redesign),
Inovasi Proses Bisnis SPBE yang berada pada pengerjaan ulang (process rework), mengurangi/
Domain Tata Kelola SPBE dan Aspek 2, yaitu menghilangkan (removing process), alih daya
Perencanaan Strategis SPBE (Indikator 14). (process outsource), dan/atau mengganti/
Pengukuran terhadap indikator tersebut yaitu otomasi proses (replace /automation). Metode
dengan menilai sejauh mana Instansi Pusat/ Rekayasa Proses To-Be dapat dilihat pada
Pemerintah Daerah melakukan inovasi proses Gambar 2.
bisnis SPBE. Inovasi Proses Bisnis SPBE dilakukan
melalui perbaikan dari proses bisnis sebelumnya Rancang Ulang Proses (Process Redesign)
dan telah diterapkan ke dalam sistem elektronik.
Salah satu metode yang bisa digunakan dalam Perancangan ulang proses (redesign) dilakukan
melakukan inovasi proses bisnis, yaitu dengan dengan menganalisis kemungkinan pengulangan
melakukan Rekayasa Proses Bisnis (Business (redundancies), duplikasi (duplications), inefisiensi,
Process Re-engineering) atau biasa disingkat kemacetan (bottleneck), dan /atau aktivitas yang
dengan BPR. tidak menambah nilai (non value added activities).
Beberapa prinsip utama rancang ulang proses
Rekayasa Proses Bisnis - Business Process Re- meliputi:
Engineering (BPR)
a. Sedapat mungkin menghilangkan pemborosan
Menurut Michael Hammer, Rekayasa Proses atau aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah
Bisnis (Business Process Re-engineering) (non value added activities);
adalah pertimbangan ulang mendasar dan
desain ulang dari proses organisasi, untuk b. Mengatur aktivitas berdasarkan hasil, contoh:
mencapai peningkatan kinerja saat ini dalam memperlakukan sumber daya yang tersebar
hal biaya, kecepatan, dan kualitas layanan. secara geografis seolah-olah berada di pusat;
Rekayasa proses bisnis dilakukan pada proses
yang terindikasi adanya pengulangan, duplikasi, c. Menjaga kualitas pada sumber data, contoh:

124 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Rekayasa Proses To-Be

OUT REPLACE/
REDESIGN REWORK REMOVING SOURCING OUTOMATION

Rancangan ulang Pengerjaan ulang Pengurangan atau Alih daya yang Proses/sub-proses
proses proses penghilangan disebabkan keterbatasan yang ada dapat
• Pengulangan • Onsite ke Online proses yang tidak kapasitas (keterampilan, digantikan
• Duplikasi • Tanggungjawab perlu dilakukan di SDM, teknologi, dll.) sepenuhnya oleh
• Inefisiensi bbrp orang ke kondisi tertentu proses/sub-proses lain
satu orang

Gambar 2. Metode Rekayasa Proses To-Be


Sumber : Pelatihan Business Process Engineer – Kominfo RI

menyediakan bukti kesalahan proses, dengan best practice, dapat memungkinkan


menangkap informasi dalam bentuk digital dilakukannya perbaikan proses melalui
langsung dari sumbernya. penghapusan langkah-langkah yang tidak
berkontribusi banyak pada hasil kerja akhir.
d. Mengurangi waktu menunggu;
Pengerjaan Ulang Proses (Process Rework)
e. Menggunakan pemrosesan paralel;
Pengerjaan ulang proses berfokus pada
f. Menerapkan otomatisasi dan teknologi yang mengubah cara (aktivitas) proses dijalankan
tepat; (dimana dan bagaimana) tanpa mengubah
proses. Beberapa pendekatan untuk melakukan
g. Menggunakan sistem kontrol proses berbasis pengerjaan ulang proses, di antaranya:
visual.
a. Mengubah layanan yang membutuhkan
Menghilangkan Proses (Removing Process) kunjungan ke kantor departemen, menjadi
layanan mandiri yang dapat digunakan warga
Dalam keadaan tertentu, baik berdasarkan hasil negara di mana saja/kapan saja;
analisis proses “As-Is” maupun membandingkan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 125


b. Standarisasi dan penyederhanaan proses dan b. Basis data bersama (shared databases):
alat proses (formulir, dokumen, daftar periksa Pembaruan data secara near-time oleh
dll). beberapa sistem, penggunaan layanan satu
atap;
Alih Daya Proses (Process Outsource)
c. Teknologi Biometrik: Otentikasi, Identifikasi
Alih daya proses atau outsourcing adalah duplikat.
pengaturan dimana satu organisasi memberikan
layanan untuk organisasi lain. Keputusan untuk Business Process Re-engineering (BPR) Pada
melakukan outsourcing biasanya didorong oleh Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi
pertimbangan berikut: Khususnya Layanan Sertifikasi dan Registrasi
BUJK
a. Batasan kapasitas keterampilan, tenaga kerja,
teknologi dll; SIJKT sebagai salah satu penerapan sistem
pemerintahan berbasis elektronik di sektor Jasa
b. Tuntutan meningkatkan layanan penuh Konstruksi dikembangkan berdasarkan amanat
(full service), seperti layanan informasi atau dari Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang
pengaduan. Jasa Konstruksi dan peraturan pelaksanaannya
beserta perubahannya. Pengembangan SIJKT
Mengganti Proses / Otomatisasi (Replacing / dilakukan melalui integrasi semua sistem
Automating) informasi eksisting terkait jasa konstruksi agar
terwujud Satu Data Jasa Konstruksi.
Proses/sub-proses yang ada dapat digantikan
sepenuhnya oleh proses/sub-proses lain. Dalam Gambar 3 memperlihatkan Skema Integrasi pada
banyak kasus, ini berarti otomatisasi lengkap dari SIJKT yang mengintegrasikan berbagai sumber
proses/sub-proses. Otomatisasi proses dapat data baik yang berasal internal Kementerian
dimaknai sebagai upaya penggunaan teknologi. PUPR (DJBK & LPJK, dan Unit Organisasi terkait)
Penerapan rancang ulang (proses rework, dan sumber eksternal PUPR (contoh: Data NIK
removing process, dan proses alih daya) harus Nasional Ditjen Dukcapil dari Kementerian Dalam
memperhitungkan fitur yang dimiliki teknologi Negeri) serta beberapa sistem informasi dan
terbaru, yang bertujuan mengurangi parameter integrasi yang sedang dikerjakan pada tahun
waktu dan biaya secara signifikan. Diantara 2023 (contoh: Sistem Informasi Kontrak dan
teknologi tersebut meliputi: Manajemen Pengendalian Pelaksanaan Kontrak
/ SIKOMPAK). Proses integrasi dan pengolahan
a. Perangkat genggam (handheld)/perangkat dilakukan melalui teknologi Data Warehouse.
internet of things (IoT): Pengumpulan data Hasilnya dipresentasikan dan divisualisasikan
di lokasi terpencil, mendigitalkan data di dalam Business Intelligence (BI) Presentation
sumbernya; Layer, misalnya antara lain: Profiling BUJK,
Profiling TKK serta Dashboard Irisan Aplikasi.

126 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

SKEMA INTEGRASI SIJKT

DATA SOURCES BI PRESENTATION

INTERNAL PUPR SKEMA INTEGRASI SIJKT LAYER

SIKI:
EXISTING : DJBK & LPJK
Sertifikat Badan Usaha,
1. Sistem Informasi Pengalaman BUJK & TKK Sertifikat Tenaga Kerja,
DATA SOURCES BI PRESENTATION
(SIMPAN) Asosiasi Jasa Konstruksi,
LAYER
2. Sistem Informasi Konstruksi Indonesia (SIKI)
INTERNAL PUPR Lembaga Sertifikasi
3. Pemberdayaan Tenaga Kerja Konstruksi SIKI:
EXISTING : DJBK & LPJK INTEGRASI
(DAYANAKER) Sertifikat Badan Usaha,
SIMPANAN:
4. Sistem1.Informasi
Sistem Informasi Pengalaman BUJK & TKK
Material dan Peralatan INTEGRASI DATA
Sertifikat Tenaga Kerja,
(SIMPAN) Pegalaman
Asosiasi Jasa Konstruksi, BUJK, a. Profilling BUJK anatara
Konstruksi (SIMPK)
2. Sistem Informasi Konstruksi Indonesia (SIKI) Lembaga Sertifikasi
Pengalaman Profesional lain: data umum BUJK,
5. Sistem3.Informasi Pengadaan
Pemberdayaan JasaKonstruksi
Tenaga Kerja
Tenaga Kerja INTEGRASI kemampuan BUJK,
Konstruksi (SIPBJ)
(DAYANAKER)
SIMPANAN: Pernaglaman BUJK,
6. Sistem4.Pelaporan
Sistem Informasi
Tahunan Material dan Peralatan
(SILAPTA) & INTEGRASI DATA
Pegalaman BUJK,
Konstruksi (SIMPK) a. Profilling BUJK anatara
paket on going, kinerja
Sistem Informasi Jasa Konstruksi Asing PengalamanSIPBJ:
Profesional lain: data umum BUJK,
5. Sistem Informasi Pengadaan Jasa BUJK, Data peralatan on
(SIJAKA). Konstruksi (SIPBJ) Tenaga KerjaData Paket Pekerjaan kemampuan BUJK,
6. Sistem Pelaporan Tahunan (SILAPTA) & PUPR, Pernaglaman BUJK, going.
Sistem Informasi Jasa Konstruksi Asing SIPBJ: Pemenang Pekerjaan, paket on going, kinerja
UNIT ORGANISASI TERKAIT
(SIJAKA). Data Paket Pekerjaan
Data Personil on going, b. Profiling
BUJK, Data peralatan on TKK antara lain
1. Data Pegawai PUPR (E-HRM PUPR) PUPR, going. data umum, kompetensi
Peralatan on-going
UNIT ORGANISASI TERKAIT Pemenang Pekerjaan, TKK, pengalaman TKK,
Data Personil on going, b. Profiling TKK antara lain
1. Data Pegawai PUPR (E-HRM PUPR) SIMPK: data umum, kompetensiperkerjaan on going,
Peralatan on-going
Datawarehouse Data Material dan TKK, pengalaman TKK,kinerja TKK
EKSTERNAL PUPR SIJ K SIMPK: Peralatan
perkerjaan on going,
Datawarehouse kinerja TKK
1. Data NIK Nasional Ditjen Kemendagri
EKSTERNAL PUPR Terintegrasi
SIJK
Data Material dan c. Dasboard Irisan
2. Data Pengalaman Lelang (SIPSE Kementian PUPR Peralatan Aplikasi
1. Data NIK Nasional Ditjen Kemendagri
dan SIKAP Nasional)
Terintegrasi DAYANAKER: c. Dasboard Irisan
2. Data Pengalaman Lelang (SIPSE Kementian PUPR
DAYANAKER:Pembinaan Jasa KonstruksiAplikasi
3. Data Wajibdan
Pajak (KSWP)
SIKAP Nasional)
Pembinaan Jasa Konstruksi
3. Data Wajib Pajak (KSWP)

ON GOING ON 2023
ON GOING ON 2023
1. Sistem 1.Informasi Kontrak dan Manajemen
Sistem Informasi Kontrak dan Manajemen
Pengendalian Pelaksanaan
Pengendalian Kontrak
Pelaksanaan (SIKOMPAK)
Kontrak (SIKOMPAK)
TABLEAU SERVER
TABLEAU SERVER
2. OSS, BKPM
2. OSS, (viaBKPM
Pusdatin).
(via Pusdatin).
3. AHU, Kementrian Hukum dan HAM
3. AHU, Kementrian Hukum dan HAM (via Pusdatin) (via Pusdatin)

Gambar 3. Skema Integrasi Pada SIJKT


Gambar 3. Skema
Sumber Integrasi
: Ditjen Bina Konstruksi. Pada SIJKT
Sumber : Ditjen Bina Konstruksi.

Tulisan ini bertujuan untuk melakukan analisis Proses Bisnis Layanan Sertifikasi dan Registrasi
perkembangan proses bisnis dalam SIJKT BUJK mengalami perbaikan dari masa ke masa
terkait Layanan Sertifikasi dan Registrasi dan salah satu sistem informasi pada SIJKT yang
Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) dengan digunakan untuk mendukung layanan ini adalah
menggunakan metode Rekayasa Proses Bisnis Sistem Informasi Konstruksi Indonesia (SIKI).
atau Business Process Re-engineering (BPR). Analisis perbaikan dan perkembangan Proses
Layanan Sertifikasi dan Registrasi Badan Usaha Bisnis Layanan Sertifikasi dan Registrasi BUJK
Jasa Konstruksi yaitu layanan middle tier atau dalam tulisan ini dibagi menjadi 3 periode, di
penghubung (simulasi database) antara portal antaranya seperti tertuang pada Tabel 1 berikut
perizinan PUPR dengan Sistem Informasi layanan ini:
Sertifikasi di LSBU (Lembaga Sertifikasi Badan
Usaha).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 127


Tabel 1. Pembagian Periode Perbaikan Proses Bisnis Permohonan SBU

No Periode Referensi Produk Hukum

1 Mulai tahun 2011 • Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi


nomor 02 tahun 2011 tentang Tata Cara Registrasi Ulang,
Perpanjangan Masa Berlaku, dan Permohonan Baru
Sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi. (status
: tidak berlaku)
• Surat Edaran LPJK Nomor: 01/SE/LPJK-N/XII/2011
Perihal : Registrasi Ulang, Perpanjangan Masa Berkalu dan
Permohonan Baru Sertifikasi Badan Usaha dan Tenaga
Kerja Konstruksi. (status : tidak berlaku)

2 Mulai tahun 2015 • Peraturan Menteri PUPR nomor 51 tahun 2015 tentang
Tata Cara Pemilihan Pengurus, Masa Bakti, Tugas Pokok
dan Fungsi, serta Mekanisme Kerja Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi. (status : tidak berlaku)
• Surat Edaran Menteri PUPR nomor 06/SE/M/2019
tentang Sertifikat Badan Usaha, Sertifikat Keahlian, dan
Sertifikat Keterampilan dalam bentuk Elektronik. (status :
berlaku)
• Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Nasional Nomor: 3 Tahun 2017 tentang Sertifikasi dan
Registrasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi.

3 Mulai tahun 2021 - • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 5 tahun


sekarang 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko. (status : berlaku)
• Peraturan Menteri PUPR nomor 8 tahun 2022 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Standar
Jasa Konstruksi dalam Rangka Mendukung Kemudahan
Perizinan Berusaha bagi Pelaku Usaha Jasa Konstruksi.
(status : berlaku)
• Surat Edaran LPJK Nomor 17/SE/LPJK/2021 tentang
Pedoman Teknis Sertifikasi Badan Usaha Jasa Konstruksi
melalui Lembaga Sertifikasi Badan Usaha.

128 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Proses Bisnis Layanan Sertifikasi dan Tabel 2 memperlihatkan Alur Proses


Registrasi Badan Usaha Jasa Konstruksi Permohonan SBU pada periode mulai tahun
(BUJK) Mulai Tahun 2011 2011.

Tabel 2. Alur Proses Permohonan SBU pada periode mulai tahun 2011

ALUR PROSES PERMOHONAN SBU BARU Pada gambar tersebut, secara umum alur proses
(Badan Usaha yang memiliki Asosiasi) permohonan SBU baru bagi BUJK yang sudah menjadi
BADAN USAHA anggota Asosiasi sebagai berikut:
1 1. Badan Usaha anggota asosiasi mengajukan
SURAT PERMOHONAN
permohonan SBU kepada Asosiasi;
ASOSIASI
2. Asosiasi melakukan proses Verifikasi dan Validasi
Ver/Val
Tidak
Awal;

Ya
3. Jika data permohonan tidak lengkap, maka
Upload ke STI
dikembalikan ke pemohon / badan usaha;
2
4. Jika data permohonan lengkap, maka asosiasi
Berita acara Ver & Val
mengunggah data pemohon SBU ke Sistem Teknologi
Print Logo &
Informasi (STI) LPJK;
Ttd
5. Asosiasi membuat Berita Acara Verifikasi dan Validasi;
6. Asosiasi mencetak logo dan memberikan tanda tangan
LPJK
Ketua Asosiasi pada halaman belakang SBU;
No
Verifikasi 7. LPJK Nasional oleh Unit Layanan Sertifikat Nasional
Yes atau LPJK Daerah oleh Unit Layanan Sertifikat Daerah
3
Unit Layanan Sertifikat sesuai kewenangannya melakukan penilaian klasifikasi
Nasional/Daerah
dan kualifikasi dengan mengunduh data Badan Usaha
dari pangkalan data LPJK;
Cetak SBU
8. SBU dicetak dalam bentuk hardcopy.

ALUR PROSES PERMOHONAN BARU SBU Pada gambar tersebut, secara umum alur proses
(Badan Usaha yang belum menjadi anggota Asosiasi) permohonan SBU baru bagi BUJK yang belum menjadi
BADAN USAHA anggota Asosiasi sebagai berikut:
1. Badan Usaha anggota asosiasi mengajukan
SURAT PERMOHONAN
permohonan SBU kepada LPJK;
LPJK
2. LPJK melakukan proses Verifikasi dan Validasi;
Tidak
3. Jika data permohonan tidak lengkap, maka
Ver/Val
dikembalikan ke pemohon / badan usaha
Ya
ULSN/D
4. Jika data permohonan lengkap, maka LPJK
Upload ke STI mengunggah data pemohon SBU ke Sistem Teknologi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 129
Informasi (STI) LPJK;
Penetapan Kualifikasi
5. LPJK Nasional oleh Unit Layanan Sertifikat Nasional
Yes atau LPJK Daerah oleh Unit Layanan Sertifikat Daerah
3
Unit Layanan Sertifikat sesuai kewenangannya melakukan penilaian klasifikasi
Nasional/Daerah
dan kualifikasi dengan mengunduh data Badan Usaha
dari pangkalan data LPJK;
Cetak SBU
8. SBU dicetak dalam bentuk hardcopy.

ALUR PROSES PERMOHONAN BARU SBU Pada gambar tersebut, secara umum alur proses
(Badan Usaha yang belum menjadi anggota Asosiasi) permohonan SBU baru bagi BUJK yang belum menjadi
BADAN USAHA anggota Asosiasi sebagai berikut:
1. Badan Usaha anggota asosiasi mengajukan
SURAT PERMOHONAN
permohonan SBU kepada LPJK;
LPJK
2. LPJK melakukan proses Verifikasi dan Validasi;
Tidak
3. Jika data permohonan tidak lengkap, maka
Ver/Val
dikembalikan ke pemohon / badan usaha
Ya
ULSN/D
4. Jika data permohonan lengkap, maka LPJK
Upload ke STI mengunggah data pemohon SBU ke Sistem Teknologi
Informasi (STI) LPJK;
Penetapan Kualifikasi
5. LPJK Nasional oleh Unit Layanan Sertifikat Nasional
Print SBU atau LPJK Daerah oleh Unit Layanan Sertifikat Daerah
sesuai kewenangannya melakukan penilaian klasifikasi
BADAN USAHA
dan kualifikasi dengan mengunduh data Badan Usaha
dari pangkalan data LPJK;
6. SBU dicetak dalam bentuk hardcopy.

ALUR PROSES PERPANJANGAN/REGISTRASI Pada gambar tersebut, secara umum alur proses
ULANG SBU
permohonan perpanjangan/registrasi SBU bagi BUJK
BADAN USAHA sebagai berikut:
SURAT PERMOHONAN 1 1. Badan Usaha anggota asosiasi mengajukan
permohonan SBU kepada Asosiasi;
ASOSIASI
2. Asosiasi melakukan proses Verifikasi dan Validasi
Tidak
Ver/Val Awal;
Ya
3. Jika data permohonan tidak lengkap, maka
Upload ke STI dikembalikan ke pemohon / badan usaha;
2
4. Jika data permohonan lengkap, maka asosiasi
Berita acara Ver & Val
mengunggah data pemohon SBU ke Sistem Teknologi
Informasi (STI) LPJK;
Print Logo &
Ttd 5. Asosiasi membuat Berita Acara Verifikasi dan Validasi;
6. Asosiasi mencetak logo dan memberikan tanda tangan
LPJK
Ketua Asosiasi pada halaman belakang SBU;
Verifikasi
Tidak 7. LPJK Nasional oleh Unit Layanan Sertifikat Nasional

Ya
atau LPJK Daerah oleh Unit Layanan Sertifikat Daerah
3
Unit Layanan Sertifikat
sesuai kewenangannya melakukan penilaian klasifikasi
Nasional/Daerah dan kualifikasi dengan mengunduh data Badan Usaha
dari pangkalan data LPJK;
Cetak SBU
8. SBU dicetak dalam bentuk hardcopy.

130 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

PERUBAHAN PROSES BISNIS


PENGAJUAN PERMOHONAN SBU
Lampiran Permen PUPR - No.51 Tahun 2015

ALUR
ABU LPJK SBU DIUNDUH OLEH
PERMOHONAN PERMOHONAN
VVA (Proses Sertifikasi)
SBU
BUJK MELALUI SIKI
LAMA

PP NO. 5 TAHUN 2021 - PASAL 102 & 103

ALUR PORTAL
LPJK
LSBU (Pencatatan SBU DIUNDUH OLEH
PERMOHONAN PERMOHONAN OSS PERIZINAN
(Proses Sertifikasi) pada
SBU
BUJK MELALUI SIKI
PUPR
LAMA SIJKT/SIKI)

Gambar 4. Perubahan Proses Bisnis Pengajuan Permohonan SBU


Sumber : Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi.

Proses Bisnis Layanan Sertifikasi dan Pemilihan Pengurus, Masa Bakti, Tugas Pokok
Registrasi Badan Usaha Jasa Konstruksi dan Fungsi, Serta Mekanisme Kerja Lembaga
(BUJK) Mulai Tahun 2015 Pengembangan Jasa Konstruksi, Mekanisme
Registrasi Badan Usaha, yaitu sebagai berikut:
Gambar 4 menunjukkan perubahan proses bisnis
pengajuan permohonan Sertifikat Badan Usaha 1. Pemohon mengajukan dokumen aplikasi
(SBU) yang terdiri dari alur permohonan yang kepada asosiasi.
lama (sesuai Peraturan Menteri PUPR nomor
51 tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan 2. Asosiasi melakukan verifikasi awal dan
Pengurus, Masa Bakti, Tugas Pokok dan Fungsi, validasi awal terhadap dokumen aplikasi.
serta Mekanisme Kerja Lembaga Pengembangan
Jasa Konstruksi) dan alur permohonan yang baru 3. Asosiasi mengajukan dokumen aplikasi yang
(sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia sudah diverifikasi awal dan validasi awal
nomor 5 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan kepada Kesekretariatan Lembaga.
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko)
4. Kesekretariatan Lembaga memeriksa
Pada gambar 5, proses bisnis layanan sertifikasi kelengkapan dokumen aplikasi mengacu
dan registrasi BUJK ditunjukkan pada Alur pada Peraturan Lembaga. Dalam hal dokumen
Permohonan Lama. Berdasarkan Peraturan aplikasi tidak lengkap maka dokumen aplikasi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan dikembalikan kepada Asosiasi.
Rakyat Nomor 51 Tahun 2015 tentang Tata Cara

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 131


5. Unit Sertifikasi melakukan penilaian 9. Khusus untuk badan usaha baru yang
persyaratan (verifikasi dan validasi) dokumen belum tergabung dalam asosiasi pada tahun
aplikasi mengacu pada Peraturan Lembaga. pertama, dapat mengajukan dokumen
Dalam hal hasil penilaian adalah tidak layak aplikasi langsung kepada Kesekretariatan
maka dokumen dikembalikan kepada Lembaga dan pada tahun berikutnya badan
Kesekretariatan Lembaga. usaha tersebut diharuskan mengajukan
dokumen aplikasi melalui asosiasi.
6. Unit Sertifikasi membuat Berita Acara
Kelayakan mengenai klasifikasi dan 10. Proses registrasi badan usaha
kualifikasi pemohon dan menyampaikan diselenggarakan 1 (satu) tahun dalam 4
kepada Kesekretariatan Lembaga. (empat) periode, masing-masing periode
memiliki jangka waktu 3 (tiga) bulan.
7. Dokumen aplikasi dan Berita Acara Kelayakan
dari Kesekretariatan Lembaga dibahas dalam Proses Bisnis Layanan Sertifikasi dan
Rapat Pengurus Lembaga yang dicatat dalam Registrasi Badan Usaha Jasa Konstruksi
Berita Acara Registrasi dan Buku Registrasi. (BUJK) Mulai Tahun 2021

8. Kesekretariatan Lembaga menerbitkan Gambar 5 menjelaskan mengenai Alur


sertifikat badan usaha berdasarkan Buku Permohonan Sertifikasi SBU Jasa Konstruksi
Alur Permohonan Sertifikasi SBU Jasa Konstruksi
Registrasi. melalui Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU).
Tidak lengkap

Alur Permohonan Sertifikasi SBU Jasa Konstruksi


Belum Kompeten/Proses Banding
PUPR/UMKU
LPJK/
SIKI
Permohonan Tidak lengkap Melakukan
Permohonan Penerbitan
Belum Invoice
Kompeten/Proses Banding
Pembayaran
Penunjukkan Asesor
BUJK OSS SBUPerijinan
PUPR/UMKU Tinjuan Lengkap dan Perjanjian dan Melaksanakan
Sesuai LSBU (Start Asesmen
PUPR LPJK/ Sertifikasi
Asessment)
SIKI
Penerbitan - (<7 Hari Kerja)
1. Permohonan Baru Permohonan Melakukan
Permohonan Penerbitan Invoice Email/ Payment GatewayPenunjukkan Asesor
BUJK
2. Permohonan Perpanjangan OSS SBUPerijinan SBUKonstruksi Tinjuan Lengkap dan Perjanjian
Pembayaran
- Notifikasi dan Melaksanakan
Sesuai LSBU (Start ke SIKI dan UMKU
3. Permohonan Perubahan PUPR (E-Sertifikat) Membuat Laporan dan Sertifikasi Asesmen Penetapan
Asessment)
data teknis Keputusan
Permohonan Pencatatan - (<7 Hari Kerja)
Penerbitan
1. NIB 1. Permohonan Baru LSBU
Email/ Payment Gateway
2. Permohonan Perpanjangan
2. Sertifikat Standar SBUKonstruksi - Notifikasi ke SIKI dan UMKU
3. Permohonan Perubahan (E-Sertifikat) Membuat Laporan dan Penetapan
3. UMKU
data teknis Keputusan
4. SBU Permohonan Pencatatan
1. NIB LSBU
2. Sertifikat Standar
3. UMKU
4. SBU API SIJK

API SIJK

DB OSS DB SIKI DB SIMPAN DB SIMPK

DB OSS DB SIKI DB SIMPAN DB SIMPK

PJBU, PJTBU,
Data Administrasi Pengalaman Peralatan
PJSKBU
PJBU, PJTBU,
Data Administrasi Pengalaman Peralatan
PJSKBU

- Identitas Perusahaan Data Refrensi TKK - Data Referensi Pengalaman Lampau Data Refrensi
- Akte Pendirian
- Identitas Perusahaan (DataData
Personal,
Refrensi TKK -- Data
DataReferensi
Pengalaman Terverifikasi
Pengalaman Lampauhasil Data RefrensiPeralatan
- Saham - Akte Pendirian Klasifikasi/Subklasifikasi,
(Data Personal, Sertifikasi
- Data Pengalaman Terverifikasi hasil Peralatan
- Saham Kualifikasi, Jenjang)
Klasifikasi/Subklasifikasi, Sertifikasi
Kualifikasi, Jenjang)

Gambar 5. Alur
Gambar 5. Alur
Permohonan
Permohonan Sertifikasi SBU
Sertifikasi SBU Jasa
Jasa Konstruksi
Konstruksi
Sumber
Sumber : LembagaPengembangan
: Lembaga Pengembangan Jasa
JasaKonstruksi.
Konstruksi.

132 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

PENJELASAN ALUR PERMOHONAN


1 Pelaku usaha mendaftar melalui OSS dan mengisi data pendaftaran
2 Pelaku usaha mengisi data usaha dan melakukan validasi risiko (KBLI Subsektor Jasa
Konstruksi)

3 Pelaku usaha menyatakan persetujuan kesanggupan pemenuhan persyaratan kewajiban


perizinan berusaha
4 OSS RBA melakukan validasi kelengkapan dokumen (secara otomatis dengan sistem)
5 Apabila terdapat data tidak lengkap pelaku usaha melakukan pengisian data usaha kembali
6 OSS RBA menerbitkan NIB dan Sertifikat Standar (SS) dg status belum terverifikasi
7 Pelaku usaha melakukan pengajuan perizinan berusaha untuk menunjang kegiatan usaha
(PB UMKU) pada sistem K/L, melalui Single Sign On (SSO) masuk ke portal perizinan PUPR
8 Pelaku usaha memilih jenis pengajuan: baru/ perubahan/ perpanjangan mengacu pada SBU
versi PP 5 Th. 2021 dan sekaligus memilih Asosiasi dan LSBU pada portal perizinan PUPR
9 Pelaku Usaha mengisi data dan dokumen persyaratan PB-UMKU (Sertifikat Badan Usaha)
di portal perizinan PUPR
10 Pelaku Usaha mengisi data dan dokumen persyaratan PB-UMKU (Sertifikat Badan Usaha)
di portal perizinan PUPR
11 Jika terdapat syarat yang belum terpenuhi, LSBU menotifikasi pelaku usaha agar
melengkapi data persyaratan SBU, Pelaku usaha kembali melakukan proses Nomor 9
12 LSBU menerbitkan tagihan biaya dan mengirimkan draft perjanjian sertifikasi kepada pelaku
usaha
13 Pelaku usaha menerima notifikasi tagihan pembayaran dari LSBU
14 Pelaku usaha melakukan pembayaran sesuai tagihan, kemudian menyampaikan bukti bayar
sesuai mekanisme yang berlaku
15 Admin LSBU melakukan konfirmasi pembayaran pada Sistem LPJK
16 Jika pembayaran dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja belum terkonfirmasi maka proses tidak
dilanjutkan (selesai)
17 Saat pembayaran terkonfirmasi, LSBU mengklik PROSES SERTIFIKASI menandakan waktu
mulai dilaksanakannya proses sertifikasi
18 LSBU menugaskan asesor Badan Usaha untuk melakukan penilaian kelayakan badan usaha
19 Asesor melakukan penilaian kelayakan badan usaha, kemudian asesor menyampaikan
rekomendası dan laporan penilaian Badan Usaha kepada LSBU
20 LSBU menetapkan kemampuan badan usaha berdasarkan laporan dan rekomendasi asesor
21 Jika hasil menyatakan bahwa badan usaha tidak layak maka proses dihentikan (selesai). *)
Pelaku usaha dapat melakukan banding dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja
setelah selesai proses sertifikasi sesuai mekanisme yang berlaku
22 Jika hasil menyatakan bahwa badan usaha layak, LSBU menyampaikan RKS ke LPJK dan
laporan pelaksanaan sertifikasi
23 LPJK melakukan penomoran dan pencatatan SBU
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 133

24 LPJK menyampaikan data SBU ke Portal Perizinan untuk diproses ke OSS


19 Asesor melakukan penilaian kelayakan badan usaha, kemudian asesor menyampaikan
rekomendası dan laporan penilaian Badan Usaha kepada LSBU
20 LSBU menetapkan kemampuan badan usaha berdasarkan laporan dan rekomendasi asesor
21 Jika hasil menyatakan bahwa badan usaha tidak layak maka proses dihentikan (selesai). *)
Pelaku usaha dapat melakukan banding dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja
setelah selesai proses sertifikasi sesuai mekanisme yang berlaku
22 Jika hasil menyatakan bahwa badan usaha layak, LSBU menyampaikan RKS ke LPJK dan
laporan pelaksanaan sertifikasi
23 LPJK melakukan penomoran dan pencatatan SBU
24 LPJK menyampaikan data SBU ke Portal Perizinan untuk diproses ke OSS
25 Portal perizinan PUPR memproses Data SBU menjadi dokumen Data Teknis yang siap
disatukan dengan Dokumen Sertifikat Standar
26 Portal perizinan menotifikasi OSS dan Pemegang Hak Akses Kementerian PUPR, Data
Teknis Sertifikat Standar terkirim ke OSS RBA
27 Pemegang Hak Akses melakukan verifikasi dan persetujuan terhadap Sertifikat Standar di
Sistem OSS RBA
28 Jika Sertifikat Standar tidak disetujui dapat ditolak untuk dilakukan perbaikan (opsional);
atau
29 Jika tidak memenuhi syarat dapat ditolak dan pengajuan selesai (opsional)
30 Jika Sertifikat Standar disetujui, maka NIB dan Sertifikat Standar terverifikasi terbit melalui
Sistem OSS RBA
Legenda: OSS PB-UMKU PUPR
Gambar 6. Penjelasan Alur Permohonan SBU
Sumber : Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi.

Visualisasi untuk menggambarkan dianalisis, antara lain:


perkembangan Proses Bisnis Layanan Sertifikasi
dan Registrasi BUJK sebelum dilakukan BPR / A. Metode: Redesign
Business Process Re-engineering (proses As-
Is) dan sesudah dilakukan BPR (proses To-Be) Perancangan ulang / redesign Proses Bisnis
menggunakan tools Visual Paradigm dengan Layanan Sertifikasi dan Registrasi BUJK secara
notasi standar yaitu Business Process Model and umum dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek, yaitu:
Notation (BPMN). Penyajian visual proses bisnis
hanya bisa dilakukan dengan membandingkan 1. Pelaksana Tinjauan Kelengkapan Berkas
2 (dua) layer, dalam hal ini yaitu layer Proses
As-Is (proses bisnis mulai tahun 2015) dan • Proses As-Is (sebelum dilakukan BPR)
Proses To-Be (proses bisnis mulai tahun 2021). Sesuai Peraturan Lembaga Pengembangan
Pada tabel di bawah ini disajikan penjelasan Jasa Konstruksi Nasional Nomor: 3 Tahun
mengenai proses bisnis mulai tahun 2011 untuk 2017 tentang Sertifikasi dan Registrasi
dijadikan pembanding yang memperlihatkan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi,
perkembangan/perbaikan proses bisnis. pelaksana kegiatan Tinjauan Kelengkapan
Berkas, yaitu Badan Pelaksana (LJPK).
Pada Proses Bisnis Layanan Sertifikasi dan • Proses To-Be (sesudah dilakukan BPR)
Registrasi BUJK, beberapa metode Business Sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 8
Process Re-engineering (BPR) yang bisa tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan

134 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa Sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 8


Konstruksi dalam Rangka Mendukung tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Kemudahan Perizinan Berusaha bagi Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa
Pelaku Usaha Jasa Konstruksi, pelaksana Konstruksi dalam Rangka Mendukung
kegiatan Tinjauan Kelengkapan Berkas, Kemudahan Perizinan Berusaha bagi
yaitu Lembaga Sertifikasi Badan Usaha Pelaku Usaha Jasa Konstruksi, pelaksana
(LSBU). sertifikasi adalah LSBU. LSBU adalah
lembaga yang melaksanakan kegiatan
Hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor
sertifikasi badan usaha yang dibentuk
02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi,
oleh Asosiasi BUJK terakreditasi dan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023
dilisensi oleh LPJK.
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun Hal ini Berdasarkan Undang-Undang Nomor
2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang- 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi,
Undang, dan Peraturan Pemerintah Nomor Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023
14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Undang, dan Peraturan Pemerintah Nomor
Konstruksi, terdapat perubahan struktur 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
organisasi LPJK menjadi Lembaga Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020
Non Struktural, sehingga sudah tidak ada lagi tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Badan Pelaksana LPJK, dan digantikan oleh Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Sekretariat LPJK. Dalam hal penyelenggaraan Konstruksi, terdapat perubahan struktur
sertifikasi BUJK dilakukan oleh LSBU. organisasi LPJK menjadi Lembaga Pemerintah
Non Struktural, sehingga sudah tidak ada lagi
2. Pelaksana Sertifikasi Badan Pelaksana LPJK, dan digantikan oleh
Sekretariat LPJK. Dalam hal penyelenggaraan
• Proses As-Is (sebelum dilakukan BPR)
sertifikasi BUJK dilakukan oleh LSBU.
Sesuai Peraturan Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional 3. Sistem Informasi Pendukung
Nomor: 3 Tahun 2017 tentang Sertifikasi
dan Registrasi Usaha Jasa Pelaksana • Proses As-Is (sebelum dilakukan BPR)
Konstruksi, pelaksana sertifikasi adalah Sesuai Peraturan Lembaga Pengembangan
Unit Sertifikasi Badan Usaha. Unit Jasa Konstruksi Nasional Nomor: 3 Tahun
Sertifikasi Badan Usaha yang selanjutnya 2017 tentang Sertifikasi dan Registrasi
disebut USBU adalah unit kerja yang Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi, Sistem
dibentuk oleh LPJK untuk melakukan Informasi pendukung Layanan Sertifikasi
proses sertifikasi Badan Usaha. dan Registrasi BUJK, yaitu SIKI-LPJK.
Sistem Informasi Konstruksi Indonesia
• Proses To-Be (sesudah dilakukan BPR)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 135


Pemenang Lomba Foto Konstruksi indonesia 2019
Juara 1 - Anizudin

LPJK yang selanjutnya disebut SIKI-LPJK c. Sistem Informasi Material dan Peralatan
Nasional adalah sistem informasi berbasis Konstruksi (SIMPK) yang memuat data
teknologi informasi yang dikembangkan material dan peralatan Konstruksi.
dan dimiliki oleh LPJK Nasional. SIKI
Selain itu, Sistem Informasi pendukung lainnya,
juga merupakan Aplikasi tunggal untuk
antara lain:
mendukung proses bisnis Layanan
Sertifikasi Badan Usaha Jasa Konstruksi. • Online Single Submission (OSS). Sistem
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
• Proses To-Be (sesudah dilakukan BPR)
Elektronik (Online Single Submission)
Sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 8
yang selanjutnya disebut Sistem OSS
tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan
adalah sistem elektronik terintegrasi
Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa
yang dikelola dan diselenggarakan oleh
Konstruksi dalam Rangka Mendukung
Lembaga OSS untuk penyelenggaraan
Kemudahan Perizinan Berusaha bagi
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
Pelaku Usaha Jasa Konstruksi, Sistem
Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi • Portal Perizinan PUPR. Dalam hal proses
(SIJKT) untuk mendukung pelaksanaan permohonan SBU baik permohonan baru,
perizinan berusaha sektor Pekerjaan perpanjangan, maupun perubahan data
Umum dan Perumahan Rakyat meliputi: belum dapat dilakukan melalui Sistem OSS,
permohonan pengajuan SBU dilakukan
a. Sistem Informasi Konstruksi Indonesia
melalui portal perizinan Kementerian.
(SIKI);

b. Sistem Informasi Manajemen


Pengalaman (SIMPAN) yang memuat
data pengalaman penyedia jasa;

136 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

B. Metode: Rework

REWORK

Proses Bisnis Proses Bisnis Proses Bisnis


No (mulai 2011) (mulai 2015) (2021-sekarang)

Pemohon Pemohon menyerahkan Pemohon / Pelaku usaha


1
menyerahkan berkas berkas permohonan menginput data sertifikasi
permohonan (hardcopy) ke Asosiasi kepada LSBU melalui portal
(hardcopy) ke secara fisik. perizinan PUPR yang
Asosiasi secara fisik. terintegrasi dengan SIKI (misal:
Pada tahun 2019, Pemohon cukup memasukkan
berkas permohonan di Nomor Registrasi tenaga kerja,
scan oleh Asosiasi lalu maka profil tenaga kerja
di-upload di Aplikasi tersebut otomatis import dari
SIKI. database SIKI); data
pengalaman dari SIMPAN; data
peralatan dari SIMPK.

Pemohon mengisi Pemohon mengisi Pemohon / Pelaku usaha


2
seluruh data dan seluruh data dan form melakukan simulasi atau
form penilaian penilaian mandiri penilaian mandiri pada portal
mandiri (hardcopy). (hardcopy). perizinan PUPR (database
berasal dari SIKI).

Pemohon mengambil Pemohon mengambil Pemohon / Pelaku usaha


3
Fisik Sertifikat ke Fisik Sertifikat ke men-download sertifikat di OSS.
Asosiasi Asosiasi. Data sertifikat tercatat di SIKI.

Pada tahun 2019,


Sertifikat Badan Usaha
(SBU) sudah berbentuk
Elektronik.*

Pemohon bisa
men-download
softcopy sertifikat
melalui Aplikasi SIKI.

* sesuai: Surat Edaran


Menteri PUPR nomor
06/SE/M/2019 tentang
Sertifikat Badan Usaha,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 137
Sertifikat Keahlian, dan
Sertifikat Keterampilan
Sertifikat Badan Usaha
(SBU) sudah berbentuk
Elektronik.*

Pemohon bisa
men-download
softcopy sertifikat
melalui Aplikasi SIKI.

* sesuai: Surat Edaran


Menteri PUPR nomor
06/SE/M/2019 tentang
Sertifikat Badan Usaha,
Sertifikat Keahlian, dan
Sertifikat Keterampilan
dalam bentuk Elektronik.

Pembuatan Berita Unit Sertifikasi Pembuatan Berita Acara oleh


4
Acara ke Badan mengirimkan Berita LSBU pada sistem yang dimiliki
Pelaksana secara Acara Kompeten ke oleh LSBU dan tercatat di SIKI.
manual. Badan Pelaksana
melalui SIKI

Tanda tangan Tahun 2015: Tanda Tanda tangan approval


5
approval berupa tangan approval berupa dilakukan di OSS atas nama
tanda tangan basah. tanda tangan basah. Menteri PUPR oleh
Kementerian Investasi / Badan
Tahun 2019: Tanda Koordinasi Penanaman Modal
tangan approval (BKPM).
menggunakan Digital
Signature.

Pembayaran Pembayaran sertifikasi Implementasi Pembayaran Non


6
sertifikasi dan dan registrasi dilakukan Tunai melalui LSBU.
registrasi dilakukan melalui transfer / cash.
melalui transfer / Mekanisme pembayaran sesuai
cash. prosedur di LSBU. Ada yang
sudah tersedia payment
gateway sehingga notifikasi dari
kedua pihak bisa sekaligus.

SIKI mendapatkan notifikasi


status pembayaran proses
sertifikasi.

Mengecek Tahun 2015: Mengecek keabsahan Sertifikat


7
keabsahan Sertifikat Sertifikat Badan Usaha Badan Usaha (SBU) melalui
Badan Usaha (SBU) (SBU) memiliki nomor Aplikasi Jakontrust.
hardcopy dan seri dan Hologram serta
138 website via QR Code memiliki
Transformasi Digital Sektor Konstruksi QR CodePembangunan
Untuk Mewujudkan yang Infrastruktur Berkelanjutan
umum. bisa dibaca oleh QR
Code Reader umum.
melalui transfer / Mekanisme pembayaran sesuai
cash. prosedur di LSBU. Ada yang
sudah Transformasi
tersedia Digital
payment
Sektor Konstruksi
gateway sehingga notifikasi dari
kedua pihak bisa sekaligus.

SIKI mendapatkan notifikasi


status pembayaran proses
sertifikasi.

Mengecek Tahun 2015: Mengecek keabsahan Sertifikat


7
keabsahan Sertifikat Sertifikat Badan Usaha Badan Usaha (SBU) melalui
Badan Usaha (SBU) (SBU) memiliki nomor Aplikasi Jakontrust.
hardcopy dan seri dan Hologram serta
website via QR Code memiliki QR Code yang
umum. bisa dibaca oleh QR
Code Reader umum.

Tahun 2019:
QR Code pada SBU
hanya bisa dibaca oleh
LPJK Scanner.

C. Metode: Outsourcing OUTSOURCING

Proses Bisnis Proses Bisnis Proses Bisnis


No (mulai 2011) (mulai 2015) (2021-sekarang)

Data mengenai Pada Tahun 2015: Telah dilakukan integrasi


1
Pengalaman BUJK Data mengenai dengan Aplikasi lain:
dan Tenaga Kerja dari Pengalaman BUJK dan
SIKI ditulis di Formulir Tenaga Kerja diisi Data pengalaman BUJK dari
Isian / Blanko. secara mandiri oleh Aplikasi SIMPAN; Data tenaga
Pemohon dalam file kerja dari Aplikasi SIKI; dan data
hardcopy. peralatan dari Aplikasi SIMPK.

Pada Tahun 2019:


Dokumen permohonan
dari Pemohon di-scan
dan di¬-upload oleh
Asosiasi di Aplikasi SIKI.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 139


D. Metode: Replace / Automation

REPLACE / AUTOMATION

Proses Bisnis Proses Bisnis Proses Bisnis


No (mulai 2011) (mulai 2015) (2021-sekarang)

Asosiasi melakukan Asosiasi melakukan Mulai tahun 2019, Penilaian


1
Verifikasi dan Validasi Verifikasi dan Validasi mandiri dan simulasi dilakukan
Awal (VVA) dari Awal (VVA) dari berkas pada portal perizinan PUPR
berkas hardcopy dari hardcopy dari pemohon. (database berasal dari SIKI).
pemohon.
Data legalitas, contoh:
Data legalitas, NPWP sesuai inputan Data legalitas, contoh: NPWP,
contoh: NPWP sesuai dari Asosiasi. ditarik dari OSS.
inputan dari Asosiasi.
Mulai tahun 2019,
Penilaian mandiri dan
simulasi dilakukan pada
portal perizinan PUPR
(database berasal dari
SIKI).

Pemohon tidak bisa Pemohon bisa Pemohon bisa mengecek


1
mengetahui status mengetahui status melalui website LPJK dan OSS.
permohonan. proses permohonan
melalui aplikasi. Data inputan di portal perizinan
diteruskan ke Aplikasi di LSBU.

PENUTUP melalui transformasi digital. Untuk mempercepat


transformasi digital khususnya pengembangan
Sektor konstruksi memiliki peran yang strategis SIJKT maka perlu terus didorong kolaborasi dan
bagi perekonomian Indonesia. Melihat tantangan partisipasi aktif antar stakeholder baik dari unsur
ke depan yang harus dihadapi, maka teknologi Pemerintah, Masyarakat maupun swasta yang
informasi memiliki peran penting dalam terlibat dalam pengelolaan dan pemanfaatan
mewujudkan infrastruktur yang berdaya saing layanan yang disediakan dalam SIJKT.

140 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

DAFTAR PUSTAKA M. Hammer and J. Champey, (1993) “Re-engineering the


Corporation: A Manifesto of Business Revolution,” New
Direktorat Statistik Industri. (2022). Konstruksi Dalam Angka York : Harper Business.
2022. Construction in Figures 2022. BPS RI
Mohapatra, Sanjay. (2013). Business Process Reengineering,
Gupta, K. (2016). Process complexity: The right metric for Automation Decision Points in Process Reengineering,
automation opportunity evaluation. https://www.linkedin. Springer US, doi: 10.1007/978-1-4614-6067-1
com/pulse/process-complexity-right-metric-automation-
evaluation-gupta/ National Institute for Smart Government (NISG), (2012).
Government Process Re-engineering: GPR Reading
Heizer, J., Render, B., and Munson, C. (2017). Operations Supplement Handbook
Management: Sustainability and Supply Chain
Management. Twelfth Edition. Pearson Education Limited.

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Achmad Tristan Yulianto

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 141


3.3

PENINGKATAN
KAPASITAS
PENYEDIA JASA
DALAM DIGITALISASI
PENYELENGGARAAN
KONSTRUKSI
Amy Rachmadhani Widyastuti
Senior Analyst Digital Construction PT Hutama Karya (Persero)

PENDAHULUAN

Rethinking: Fundamental Change in Business as Usual


Tren global dalam kenaikan jumlah populasi, perubahan iklim dan transformasi
digital pada dekade terakhir menciptakan perubahan lingkungan global dan
memaksa seluruh industri untuk rethink: memikirkan ulang strategi pengelolaan
bisnis secara keseluruhan. Pemain lama tidak dibiarkan menggunakan komposisi
resep andalan yang sudah digunakan di dekade-dekade sebelumnya semata
dan mengharapkan kesuksesan, melainkan menjadi adaptif dan mau berubah
agar dapat menjadi market leader. Disamping itu, pemain baru berkesempatan
untuk mengejar market share melalui agility dalam penggunaan teknologi
sepanjang proses bisnis organisasi.

142 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

bergeser dari aspek yang nice-to-have menjadi


must-have, di mana setiap organisasi perlu
memastikan investasi yang mereka lakukan
Technology disruption is forcing untuk digitalisasi memberi keuntungan secara
jangka pendek dan jangka panjang bagi kemajuan
business to reinvent themselve or
organisasi.
to be behind. those who embrace
will, while those who resist will Rethinking: Transformation Impact
perish Sulit untuk memprediksi secara akurat dampak
otomasi dan digitalisasi terhadap pasar tenaga
kerja, karena dampaknya dapat sangat bervariasi
Lebih dari dua dekade digitalisasi industri
antar negara, sektor, dan kelompok kerja.
sudah berlangsung, kebanyakan organisasi
Menurut penelitian yang dilakukan oleh PWC
memulai transformasi ini dengan memandang
(2018), hingga 30% pekerjaan di Inggris akan
proses digitalisasi sebagai faktor tambahan
berisiko terkena otomatisasi pada awal tahun
dari keseluruhan bisnis mereka. Pada dekade
2030an, dibandingkan dengan 35% di Jerman
terakhir, paradigma ini semakin berubah, di mana
dan angka yang jauh lebih rendah yaitu 21%. di
secara perlahan digitalisasi menjadi aktivitas
Jepang. Risiko tertinggi terjadi pada transportasi
yang tidak dapat terpisahkan dari bisnis inti dari
dan pergudangan (56%), manufaktur (46%)
setiap organisasi. Hal tersebut terjadi seiring
dan perdagangan (44%), sedangkan risiko
maturitas yang meningkat dari ekosistem digital
terendah (17%) terjadi pada sektor-sektor yang
yang kini semakin relevan terhadap kebutuhan
memerlukan lebih sedikit keterlibatan manusia
bisnis, tekanan persaingan dan perubahan
seperti kesehatan dan pekerja sosial. Penelitian
perilaku pelanggan yang menjadi penggerak
ini mengklaim bahwa proses otomasi akan
inovasi dan kreativitas untuk menjadi unggul dan
mempengaruhi industri yang berbeda dengan
meningkatkan daya saing organisasi. Digitalisasi
cara yang berbeda dari waktu ke waktu.

DIGITAL IN
THE BUSINESS THE CORE

DIGITAL
(AT THE
SIDELINE)

FROM... ...TO

Gambar 1. Model Transformasi Digital


Sumber: Digital Transformation A Model to Master Digital Disruption

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 143


Keadaan ini menghasilkan tantangan dan Dalam konteks industri konstruksi, salah satu
kesempatan yang tentunya membutuhkan contoh paling nyata adalah terdapatnya peran
komitmen dari seluruh pihak yang terlibat. Banyak baru untuk mendukung implementasi BIM
produk yang saat ini dikonsumsi masyarakat sebagai titik tengah yang memberikan kekuatan
bahkan belum ada beberapa dekade yang transformatif dari digitalisasi konstruksi seperti
lalu. Saat otomasi dan digitalisasi memberikan adanya peran BIM Manager, BIM Coordinator dan
keleluasaan untuk menciptakan produk dan BIM Modeler. Disamping itu, peran yang sudah
layanan baru, maka akan tercipta jenis konsumsi ada sebelumnya, seperti Drafter, didorong untuk
baru dan mutasi peran dalam lapangan kerja yang beradaptasi dan memiliki kemampuan produksi
tidak terpikirkan sebelumnya. Contohnya peran informasi sesuai dengan metode BIM yang
AI chat bot dalam menjadi jembatan pelayanan kini digunakan dan perkembangan teknologi
pelanggan, penjaga pintu tol yang kini bergeser mendatang.
peran dengan adanya gerbang otomatis,
maka pergeseran skill dari pekerjaan padat Oleh karena itu, tantangan sebenarnya bukanlah
karya menjadi padat teknologi adalah hal yang pada kehabisan lapangan kerja, namun apakah
mutlak di mana sebagai individu dan organisasi struktur pasokan tenaga kerja di masa depan
penyelenggara layanan dituntut adaptif dalam akan memenuhi permintaan akan lapangan kerja
menjawab perubahan zaman. baru yang sedang diciptakan (Frey & Osborne,
2013).

Gambar 2. Penggunaan BIM dalam Lifecycle Industri Konstruksi


Sumber: BCG - The Transformative Power of Building Information Modelling

144 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

PEMBAHASAN Urgensi Pembangunan Infrastruktur Indonesia


dan Aspek Pendukungnya
Digitalisasi pada Industri Konstruksi Global Sebagai negara berkembang, Indonesia
Pada skala global, industri konstruksi yang menggenjot pembangunan infrastrukturnya, di
menyumbang hingga 13% dari PDB global mana berdasarkan data Kementerian Keuangan
sedang berada dalam fase transformasi digital terdapat peningkatan RPJMN untuk Dana
yang ditunjukkan dengan banyaknya organisasi Penyediaan Infrastruktur dari Tahun 2015-2019
yang mengadopsi teknologi termutakhir untuk sebanyak Rp 4,7 Triliun menjadi Rp 6,4 Triliun di
meningkatkan efisiensi, Tahun 2020-2024, yaitu meningkat sebanyak
36%. Dalam rangka mempercepat pertumbuhan
produktivitas dan kualitas. Melalui kajiannya dan pemerataan ekonomi Indonesia penyediaan
di tahun 2016, Boston Consulting Group infrastruktur merupakan salah satu pilihan
menyimpulkan manfaat digitalisasi secara strategis untuk bisa mewujudkan hal tersebut.
penuh pada tahun 2025 akan menghasilkan Walapun kuantitas dan kualitas infrastruktur
penghematan biaya tahunan secara global di Indonesia telah mengalami peningkatan
sebesar 13-21% pada tahap desain, engineering namun daya saing infrastruktur masih perlu
dan konstruksi, serta 10-17% pada tahapan ditingkatkan, di mana dalam RPJMN 2020-2024,
operasi sebuah fasilitas. Perubahan ini secara pembangunan infrastruktur masih diprioritaskan
substansial didorong oleh digitalisasi tidak pada infrastruktur untuk mendukung pelayanan
hanya melalui adopsi teknologi, namun juga pada dasar, pembangunan ekonomi, dan perkotaan.
perubahan proses kerja. Dalam rangka mendukung kesuksesan
pembangunan infrastruktur yang masif di
dekade ini, pembangunan sumber daya manusia
yaitu meningkatkan kualitas pendidikan dan
manajemen talenta menjadi salah satu dari
“By 2025, “full-scale 5 Prioritas Kerja Presiden pada 2019-2024
digitalization…will lead to annual disamping memangkas hambatan investasi untuk
global cost savings of 13% to 21% membuka luas lapangan kerja dan melakukan
reformasi birokrasi.
in the design, engineering and
construction phases and 10% to Kapasitas dan Kapabilitas dalam Organisasi
17% in the operations phase”. Dalam tataran organisasi, sumber daya manusia
– BCG “Digital in Engineering and menjadi aset utama yang berperan dalam
mencapai tujuan dari organisasi tersebut.
Construction: The Transformative
Mengacu pada ISO 19650, Kapasitas mengacu
Power of Building Information pada kemampuan menyelesaikan suatu
Modelling” 2016 kegiatan dalam waktu yang diperlukan, di mana
harus didukung oleh kapabilitas mengacu pada
kemampuan melakukan aktivitas tertentu,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 145


misalnya dengan memiliki pengalaman yang Perubahan Organisasi dalam Digitalisasi
diperlukan, keterampilan atau sumber daya Konstruksi
teknis. Ketiga hal tersebut menjadi kunci penting Untuk memastikan tersedianya kapasitas
transformasi digital dalam sebuah organisasi, organisasi sebagai penyedia jasa dalam
di mana sumber daya manusia memberikan mendukung pembangunan infrastruktur,
landasan bagi kapabilitas, dan kapasitas khususnya di Indonesia, dibutuhkan strategi
organisasi memberikan sarana untuk mencapai pengelolaan yang komprehensif dalam
kemampuan tersebut, mendorong transformasi organisasi sebagai
sebuah cara baru dalam bekerja. Tanpa hal
Di dalam pelaksanaan proyek, sesuai dengan tersebut, transformasi digital dalam organisasi
ISO 19650, pihak penyedia jasa atau lead tidak akan membuahkan hasil yang diharapkan,
appointed party harus mempersiapkan kapasitas seperti hasil riset yang menyebutkan hanya 16%
dan kapabilitas delivery team yang ditawarkan organisasi sukses dalam melakukan transformasi
pada masa tender, maka di pihak pemilik kerja digital dan mendapatkan hasil yang sustainable
atau appointing party harus melakukan review (McKinsey, 2018).
terhadap kapasitas dan kapabilitas dari delivery
team untuk memastikan pemenuhan kebutuhan Tanggung jawab dalam melakukan perubahan ini
informasi proyek. Tidak hanya kemampuan untuk tidak menjadi beban satu pihak saja, melainkan
memproduksi dan mengelola informasi secara membutuhkan peran dari seluruh bagian dalam
tepat waktu, melainkan kapasitas delivery team organisasi mulai level strategis, managerial dan
dinilai dari komitmen dan kemampuan mereka teknis yang dapat dituangkan dalam sebuah
untuk bekerja secara kolaboratif. roadmap pengembangan.

Common EU Performance Level for The Implementation of BIM

Responsibilities Legal and contractual


Skill Procurement
Capacity Specified data requirements
Incentivies People Delivery plan
& Skill Policy

Process Technical
Data exchange Security
Collaborative working & coordination Technical information
Information management Validation
System engineering Use

Gambar 3. Framework Implementasi BIM dan Digitalisasi Konstruksi


Sumber: EU BIM Task Group Handbook

146 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Framework yang menjadi komponen kunci antara praktisi, akademisi dan pelaku industri
untuk memastikan tersedianya kapasitas konstruksi dalam Institut BIM Indonesia pada
organisasi sebagai penyedia jasa tidak hanya 2017 dengan pihak regulator di Indonesia
melalui penyediaan pelatihan bagi sumber daya untuk bersama menumbuhkan ekosistem
manusia, namun secara komprehensif mereka BIM di Indonesia. Lahirnya Peraturan Menteri
harus didukung dalam menghadapi digitalisasi Pekerjaan Umum No 22 Tahun 2018 mengenai
konstruksi melalui 4 aspek sebagai berikut: penggunaan BIM wajib pada Bangunan gedung
Negara tidak sederhana dengan luas diatas
1. Policy 2000m2 menjadi pemicu gerakan yang lebih
meluas untuk masing-masing stakeholder
Aspek policy atau kebijakan bergantung pada mengejar ketertinggalan dalam melakukan
faktor internal dan eksternal dalam suatu implementasi BIM, yang kemudian dilanjutkan
organisasi. Faktor eksternal yang berpengaruh dengan pembuatan dokumen-dokumen yang
adalah adanya regulasi yang berlaku secara menjadi acuan implementasi BIM.
nasional sebagai dorongan dari pemerintah.

Gambar 4. Beberapa Dokumen Berupa Panduan, Standar Protokol dan SKKNI


yang Menjadi Acuan Implementasi Bim Di Indonesia

Sebagaimana implmentasi BIM di Indonesia di Dalam sebuah organisasi, kebijakan internal


mana secara individu hal tersebut sudah mulai harus didukung oleh kepemimpinan yang
diadopsi oleh praktisi dan akademisi sejak transformatif untuk dapat menentukan
medio 90-an. Namun dampak yang masif strategi terbaik yang akan diterjemahkan
muncul setelah berlangsungnya kolaborasi dalam action plan yang akan melibatkan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 147


pembuatan kebijakan baru, modifikasi Implementasi BIM memungkinkan adanya
kebijakan yang sudah ada, atau penghapusan pekerjaan-pekerjaan baru yang sebelumnya
kebijakan yang sudah ketinggalan zaman yang dilakukan secara independen kini dilakukan
lebih meluas lagi dengan membuat dokumen secara terintegrasi dengan adanya
tata kelola sebagai panduan implementasi kemampuan teknologi untuk dapat bertukar
sesuai proses bisnis organisasi. data secara reguler dan menghilangkan silo
yang sebelumnya terjadi dengan proses
2. Process konvensional menjadi kolaboratif antar
stakeholder yang terlibat. Selanjutnya, setiap
Untuk menjadikan digitalisasi sebagai bagian organisasi perlu untuk berkolaborasi dengan
dari proses bisnis organisasi, dibutuhkan rantai pasok untuk memastikan data yang
perubahan gradual pada metode kerja yang dihasilkan dari proses implementasi BIM dan
akan berdampak pada alur kerja. Digitalisasi digital construction dapat dimanfaatkan
idealnya akan dapat memangkas alur kerja dengan optimal sesuai dengan karakteristik
yang belum efisien dan terjadi perulangan, rantai pasok.
sehingga perubahan ini bisa berdampak pada
desain ulang alur kerja sesuai kebutuhan Monitoring dan kontrol terhadap perubahan
proses bisnis termutakhir. Hal ini mungkin proses kerja harus dilakukan secara berkala
melibatkan penyederhanaan atau otomatisasi dan terus menerus untuk memastikan
tugas, menghilangkan redundansi, atau implementasinya telah tepat sasaran dan
membuat alur kerja baru yang menunjang mencapai efektivitas yang diinginkan.
manajemen proyek.

Gambar 5. Perubahan Proses dalam Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi yang Dimungkinkan


oleh Adanya Bim dan Teknologi Digital Construction
Sumber: Pt Hutama Karya (Persero)

148 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

3. Technical/Technology hanya sebagai bentuk fear-of-missing-out.


Selain investasi pada software, hardware serta
Teknologi dapat memainkan peran kunci dalam jaringan, kepemilikan dan keamanan informasi
memungkinkan dan mendukung perubahan. harus menjadi pertimbangan organisasi dalam
Misalnya, sistem perangkat lunak baru dapat bertransformasi.
diimplementasikan untuk mengotomatisasi
tugas, meningkatkan komunikasi, atau Digital construction diwujudkan melalui
menghasilkan data yang lebih detail. integrasi tools digital, teknologi dan proses
Organisasi perlu mempersiapkan landasan yang dilakukan di industri konstruksi dengan
teknologi dengan melakukan identifikasi dan tujuan untuk meningkatkan efisiensi,
prioritas penerapan teknologi digital yang produktivitas dan kolaborasi sepanjang
paling relevan sesuai dengan tingkat maturitas lifecycle konstruksi. Teknologi yang mampu
serta kebutuhan bisnis dan pasar yang dituju. untuk berintegrasi tidak terbatas kepada BIM,
Dengan variasi teknologi yang tersedia begitu Internet of Things, robotik, artificial intelligence
besar, organisasi harus memastikan investasi dan cloud computing, sehingga adopsinya
yang dilakukannya dapat memberikan dampak perlu dilakukan secara komprehensif sesuai
positif dalam mencapai visi organisasi, tidak kebutuhan perusahaan.

Gambar 6. Pemetaan Eksositem Teknologi Konstruksi


Sumber: McKinsey, 2018

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 149


4. People b. Mengelola BIM proyek: meliputi
Manajemen kerja proyek, Koordinasi teknis
Manusia adalah aspek terpenting dalam dan administratif
mengelola transformasi digital. Penting untuk
c. Melaksanakan BIM proyek: meliputi
memahami bagaimana setiap individu akan
pengaturan aspek teknis, pengelolaan
bereaksi terhadap perubahan dan memberikan
data hingga memproduksi data model.
dukungan yang dibutuhkan untuk beradaptasi.
Hal ini mencakup mengkomunikasikan
Implementasi SKKNI BIM kedepannya
perlunya perubahan, memberikan pelatihan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas
dan sumber daya, dan mengatasi segala
deliverables yang diharapkan muncul dari
kekhawatiran atau penolakan sehingga dapat
peran BIM Manager, BIM Coordinator dan BIM
meminimalisir resistensi terhadap budaya
Modeler, serta didukung oleh Juru Gambar BIM
baru yang ditanamkan oleh organisasi. Untuk
sehingga BIM tidak hanya menjadi alat, namun
membangun tim yang memiliki kompetensi
metode yang strategis untuk mendorong
digital baru, organisasi perlu untuk membangun
peningkatan kualitas built environment hingga
budaya perusahaan yang kondusif bagi inovasi
smart cities yang menjadi masa depan bangsa
dan peningkatan keterampilan digital dan
ini.
memastikan seluruh bagian organisasi yang
tersebar menjadi bagian dari transformasi.
Organisasi dianggap berhasil menguasai
teknologi digital, membangun pola pikir digital
Salah satu upaya standarisasi kompetensi
(digital mindset), dan menerapkan cara kerja
terhadap peran baru yang timbul dari proses
digital untuk dapat mencapai ritme baru
adopsi BIM di Indonesia adalah melalui
dan perbaikan berkelanjutan (continuous
penyusunan SKKNI No 3 Tahun 2023 Bidang
improvement). Dengan mempertimbangkan
Building Information Modeling dengan
framework tersebut, organisasi dapat
tujuan utama untuk menerapkan BIM pada
meningkatkan peluang keberhasilan mereka
penyelenggaraan proyek Jasa Konstruksi
ketika menerapkan perubahan secara
sepanjang siklus bangunan berlangsung
lebih efektif jika keempat aspek tersebut
yang memenuhi syarat, standar, integrasi dan
didefinisikan dan dikembangkan secara
interoperabilitas.
menyeluruh dalam tujuan mempersiapkan
kapasitas organisasi penyedia jasa di industri
SKKNI BIM dipetakan untuk dapat memenuhi
konstruksi yang memiliki daya saing, baik
3 aspek kompetensi yang meliputi kompetensi
secara nasional maupun global.
strategis, manajerial dan teknis yang menjadi
acuan global dalam memastikan keberhasilan
PENUTUP
implementasi BIM. Aspek ini diterjemahkan
dalam Fungsi kunci sebagai berikut:
Transformasi digital dalam industri konstruksi
a. Mengelola BIM organisasi: meliputi Strategi adalah sebuah perjalanan, dan seperti perjalanan
dan kebijakan, manajemen kerja organisasi lainnya, transformasi digital membutuhkan visi

150 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

dan tujuan yang jelas dengan perencanaan dan oleh pelaku yang berani untuk mengambil langkah
persiapan yang matang. Transformasi besar pada awal sebagai early adopter dalam menyiapkan
industri konstruksi—yang sudah lama tertunda— kapasitas organisasinya yang agile dan inovatif.
kini tidak bisa dihindari, di mana manfaatnya

Gambar 7. Value dari Implementasi Digitalisasi Konstruksi


Sumber: PT Hutama Karya (Persero)

tidak hanya dirasakan oleh level organisasi atau Perjalanan dalam mengembangkan kapasitas
sektoral, melainkan dapat memberikan dampak organisasi penyedia jasa membutuhkan
perekonomian nasional dan global. endurance yang baik dan pada prosesnya akan
mempertanyakan alasan untuk mau menjalani
Pelaku pasar akan dipaksa untuk bekerja sama transformasi ini. Disaat itulah prinsip untuk
lebih erat dibandingkan saat ini untuk bersama- mendapatkan Value terhadap proses kerja
sama bergerak dan mengambil keputusan menjadi bahan bakar bagi organisasi untuk terus
strategis untuk meningkatkan kolaborasi yang bergerak. Beberapa value yang menjadi manfaat
mendukung pertumbuhan ekosistem pendukung digitalisasi konstruksi yaitu:
digitalisasi industri konstruksi. Berbagi dan
berkolaborasi menjadi kunci dari pertumbuhan 1. Aspek time/waktu: dapat mengakselerasi
industri ini, di mana pasar Indonesia adalah pengambilan keputusan dengan basis data
unik dan memiliki tantangan spesifik, sehingga yang akurat dan berkualitas.
peluang mencapai keunggulan akan didapatkan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 151


2. Aspek quality/kualitas: dapat meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
kualitas melalui kolaborasi yang lebih
Ciccotti, K. (2014). The human factor in project management.
baik dengan memahami situasi proyek Paper presented at PMI® Global Congress 2014—North
berdasarkan data yang tersaji secara intensif America, Phoenix, AZ. Newtown Square, PA: Project
Management Institute.
dan mengeliminasi proses yang inefisien.
Caudron, J., Peteghem, DV. (2014). Digital Transformation A
3. Aspek cost/biaya: dapat teroptimasi dengan model to master digital disruption. BookBaby.
menghindari risiko cost overrun sedini
Gerbert, P., Castagnino, S., (2016). The Transformative Power
mungkin dari tahap perencanaan melalui of Building Information Modelling. The Boston Consulting
akurasi perhitungan yang didapatkan secara Group. https://www.bcg.com/publications/2016/enginee-
red-products-infrastructure-digital-transformative-
oromatis dan membantu mempertajam power-building-information-modeling
strategi investasi.
EU BIM Taskgroup. (2018). Handbook for the introduction of
Building Information Modelling by the European Public
4. Aspek governance/tata kelola organisasi: Sector. European Union.
dapat mendukung melalui transparansi
informasi yang dihasilkan dan terdatabase Stukovszky, S.G.N.A. T. (2023). Smart Business and Digital
Transformation. Taylor & Francis.
dengan baik, sehingga memitigasi potensi
kecurangan data dan meminimalisir Lardi, K. (2023). The Human Side of Digital Business
Transformation. West Sussex: Wiley.
perselisihan informasi di masa depan.
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
Data yang terbentuk dari proses digitalisasi Nomor 3 Tahun 2023 tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia kategori Aktivitas
konstruksi akan memiliki potensi pemanfaatan Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas
yang tidak terbatas. Hal ini berarti, seluruhnya Arsitektur dan Keinsinyuran, Analisis dan Uji Teknis Bidang
tergantung pada organisasi yang didukung Building Information Modelling.

individu-individu unggul untuk menjadikannya Jusron, D. Global Infrastructure Hub (GIH) dan Penyediaan
sebagai kesempatan dengan segala Infrastruktur. Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan
tantangannya dalam mengkuantifikasi hasil dari Usaha Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
https://kpbu.kemenkeu.go.id/read/1160-1476/umum/
proses panjang ini. Kepemimpinan yang hadir kajian-opini-publik/global-infrastructure-hub-gih-dan-
untuk siap beradaptasi terhadap zaman akan penyediaan-infrastruktur
menjadi kunci dalam setiap organisasi memegang
kendali terhadap masa depannya, dan semuanya
harus bergerak secara kolaboratif, sekarang.

152 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Mohammad Reza Gemi Amandi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 153


3.4

PENYIAPAN TENAGA
KERJA KONSTRUKSI
DALAM MENDUKUNG
AKSELERASI
DIGITALISASI SEKTOR
KONSTRUKSI
Riky Aditya Nazir, Tisky Anisha Azwen,
Byondita Primadewi dan Khairul
Direktorat Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi

PENDAHULUAN
Digitalisasi dan Tenaga Kerja Konstruksi

“Fourth Industrial Revolution is a fundamental shift in how we produce,


consume and relate to one another, driven by the convergence of the physical
world, the digital world and human beings ourselves” (Prof. Klaus Schwab,
2016). Secara singkat, Industry 4.0 merupakan kondisi di mana pelaku industri
membiarkan komputer saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain
untuk akhirnya membuat keputusan tanpa keterlibatan manusia. Dengan kata
lain Revolusi Industri 4.0 memungkinkan seluruh entitas di dalamnya untuk
saling berkomunikasi kapan saja secara real time dengan memanfaatkan
teknologi internet. Pemanfaatan teknologi dalam rangka Revolusi Industri
4.0 berlangsung cukup lambat di Indonesia, terutama di sektor konstruksi.
Sektor konstruksi yang dikenal sebagai sektor yang padat karya dan padat

154 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

modal memang cenderung skeptis mengadopsi mereka. Dengan kata lain, pandemi ini telah
teknologi mengingat pemanfaatan teknologi menjadi katalisator percepatan perubahan di
membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan hampir semua industri dengan meningkatnya
nilai manfaat yang baru dapat dirasakan pelaku penggunaan teknologi kolaboratif, termasuk
usaha dalam jangka panjang, seringkali membuat konstruksi, yang sudah lama tidak berinovasi
banyak badan usaha Jasa Konstruksi enggan dengan kecepatan dan skala yang seharusnya.
untuk beralih ke digitalisasi.

Gambar 1. Index Digitalisasi dalam Industri


Sumber: McKinsey Global Institute

Sebelum Pandemi Covid-19 menyerang, Sebagai katalis, pandemi ini menuntut percepatan
industri konstruksi sudah menghadapi berbagai arus digitalisasi untuk masuk pada seluruh
tantangan yang cukup besar seperti produktivitas sektor ekonomi, salah satunya sektor industri
yang rendah dan jumlah waste yang tinggi. Hal ini konstruksi. Dunia konstruksi memang tidak akan
terjadi karena kurangnya pemanfaatan teknologi pernah lepas dengan perkembangan digitalisasi
konstruksi dalam pembangunan infrastruktur. dan perkembangan teknologi yang semakin hari
Namun, selama masa lockdown, masyarakat dari semakin tumbuh dan berkembang dengan cukup
berbagai sektor mau tidak mau harus mengadopsi pesat. COVID-19 juga mendorong perubahan
teknologi digital untuk mempertahankan bisnis sikap terhadap teknologi digital dalam praktik

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 155


konstruksi serta meningkatkan awareness dan nantinya akan menentukan keberlangsungan
keinginan berinvestasi pada teknologi baru. usaha badan usaha Jasa Konstruksi di Indonesia

COVID-19 Changes: Here to Stay?

Gambar 2. Procore Owner Sentiment Survey


Sumber: Procore Owner Sentiment Survey, April 2020

Berdasarkan survei Procore pada tahun 2020, di masa depan. Untuk mewujudkan cita-cita
78% dari pemilik perusahaan konstruksi akan bersama menjadi Indonesia Digital yang maju,
meningkatkan penggunaan teknologi terutama hilirisasi atas implementasi digitalisasi pada
yang dapat mendukung kolaborasi antar semua sektor termasuk sektor konstruksi perlu
stakeholders di sepanjang rantai pasoknya dan dikawal dan dilaksanakan secara simultan.
56% sepakat akan pentingnya peningkatan
pemanfaatan teknologi keselamatan di proyek- Kesiapan ekosistem digital menjadi sebuah poin
proyek konstruksi. Kedua teknologi ini menjadi penting untuk mengembalikan daya saing dan
sorotan perusahaan-perusahaan konstruksi produktivitas sektor-sektor ekonomi nasional
selama pandemi Covid 19. Oleh karena itu, termasuk sektor konstruksi. Transformasi
transformasi digital diprediksi akan terus digital dalam sektor konstruksi dapat menjadi
meningkat dan akan menjadi standar baru bahkan pemicu utama untuk mewujudkan peningkatan

156 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

produktivitas. Digitalisasi membuat kolaborasi Namun, digitalisasi dimaksudkan sebagai isu


antara pemerintah dan stakeholders bidang yang lebih luas dan kompleks dari sekadar adopsi
konstruksi menjadi lebih optimal, baik di dalam teknologi berupa hardware maupun software.
maupun luar negeri. Hal ini juga dapat memotivasi Digitalisasi diharapkan mentransformasi bisnis
stakeholders agar lebih cepat beradaptasi dengan dengan memanfaatkan potensi teknologi
tantangan serta pengembangan Era Konstruksi digital untuk menciptakan pendapatan
4.0. baru dan memberikan nilai tambah (added
value) yang lebih tinggi. Untuk dapat sukses
Transformasi digital terbukti memberikan banyak mengimplementasikan digitalisasi, maka harus
efisiensi dan efektivitas dalam jangka panjang, dilakukan perubahan terhadap 4 (empat) elemen
mendorong profitabilitas yang lebih tinggi, dasar yaitu perubahan model bisnis dengan
meningkatkan predictability dari resiko yang pendekatan digital, penyusunan kebijakan publik
ada, peningkatan keselamatan konstruksi dalam (public policy) yang mendorong digitalisasi untuk
proyek-proyek konstruksi. Berbagai teknologi tumbuh dan berkembang, memahami value
dan solusi digital telah diperkenalkan untuk of data yang diikuti dengan adopsi teknologi
meningkatkan efisiensi, produktivitas, keamanan, terkini serta re-shaping atau bahkan re-inventing
dan kolaborasi di industri konstruksi di antaranya keterampilan dan kompetensi tenaga kerja
dengan program Building Information Modelling konstruksi dengan tingkat literasi digital yang
(BIM), Penggunaan Drone, Internet of Things (IoT), tinggi.

Elemen Dasar dalam Implementasi Digitalisasi

BISNIS KEBIJAKAN DATA TENAGA


PROSES PUBLIK KERJA
KONSTRUKSI

Gambar 3. Identifikasi Elemen untuk Perubahan


Sumber: Committee For European Construction Equipment

Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), Salah satu tantangan terbesar dalam adopsi
Cloud Computing, Analitik Data dan Kecerdasan teknologi di sektor konstruksi yaitu kurangnya
Buatan (Artificial Intelligence). kemampuan serta sulitnya merekrut digital
talents di sektor konstruksi padahal hal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 157


tersebut merupakan kebutuhan mendasar sumber daya. Dengan kata lain, perkembangan
dalam implementasi digitalisasi di tahun-tahun teknologi dan inovasi dalam metode konstruksi
mendatang. Nantinya, kemampuan tenaga kerja telah mengubah tuntutan terhadap keahlian
konstruksi tidak hanya sebatas kemampuan dan keterampilan tenaga kerja. Dari penggunaan
teknis seperti data analytics namun juga BIM hingga teknologi cerdas di lapangan, pekerja
kepemimpinan dan manajemen sebagai satu konstruksi harus memiliki pemahaman tentang
kesatuan. Lebih lanjut, digitalisasi sendiri akan teknologi modern.
menyebabkan perubahan signifikan terhadap
pengorganisasian sumber daya manusia pada Industri konstruksi sedang menghadapi
badan usaha Jasa Konstruksi, apalagi dengan perubahan yang signifikan dalam transformasi
rendahnya daya tarik sektor konstruksi bagi tenaga kerja baik dari keterampilan teknis maupun
para lulusan teknik dikarenakan masih terdapat keterampilan lunak. Perubahan ini membutuhkan
anggapan negatif terhadap industri konstruksi pendekatan komprehensif yang mencakup
sebagai industri yang “dirty, dangerous and pendidikan, pelatihan, dan pengembangan
dull”. Oleh karena itu, banyak lulusan teknik yang berkelanjutan. Dengan menghadapi tantangan ini,
cenderung beralih profesi ke industri perbankan, industri konstruksi dapat mengubah perubahan
sektor publik, dan bahkan ke perusahaan- menjadi peluang dan membangun tenaga kerja
perusahaan teknologi startup. Dengan demikian, yang adaptif, inovatif, dan berhasil menghadapi
adanya peralihan ke skenario digital diharapkan masa depan yang dinamis.
dapat mengubah anggapan buruk tersebut dan
meningkatkan daya tarik sektor konstruksi bagi Belakangan ini teknologi digital mulai memasuki
lulusan teknik muda yang berpotensi menjadi industri konstruksi secara bertahap, mengubah
digital talents. cara infrastruktur, real estate, dan aset bangunan
lainnya dirancang, dibangun, dioperasikan, dan
Perkembangan Teknologi di Sektor Konstruksi dipelihara. Dengan adanya Internet of Things (IoT)
Dalam 50 tahun terakhir, perusahaan-perusahaan yang memungkinkan berbagai perangkat untuk
konstruksi di dunia masih sangat bergantung berkomunikasi, mengendalikan, menghubungkan,
pada tenaga kerja manual, teknologi mekanik, dan bertukar data selama masih terhubung
serta model operasi dan bisnis konvensional ke internet (machine-to-machine atau M2M).
yang sudah dijalankan selama puluhan tahun. Lebih lanjut, IoT sendiri saat ini juga didukung
Akibatnya, produktivitas mengalami stagnasi oleh Artificial Intelligence (AI) yang dirancang
dikarenakan tumpulnya inovasi serta lambatnya untuk membuat sistem komputer mampu
adaptasi teknologi di sektor konstruksi. Oleh meniru kemampuan intelektual manusia. AI
karena itu, inisiatif penerapan Industri 4.0 pada memungkinkan komputer untuk belajar dari
sektor konstruksi pada dasarnya bertujuan pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat
untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas
keterlambatan pelaksanaan proyek, menghemat kompleks dengan cepat dan efisien. Kombinasi
biaya, mengelola kompleksitas dengan lebih baik, IoT dan AI ini mendorong terciptanya teknologi-
meningkatkan keamanan, kualitas dan efisiensi teknologi cerdas seperti Building Information

158 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Modelling (BIM), prefabrication, wireless sensors, dan penyedia layanan untuk merancang,
3D printing and automated, and robotic membangun, serta mengelola bangunan. BIM
equipment mempengaruhi industri konstruksi sendiri bisa menghasilkan pemodelan 2D
secara keseluruhan. hingga 5D. Di Indonesia sendiri, BIM ditemukan

Gambar 4. Future Of Construction


Sumber: Future of Construction, World Economic Forum, Boston Consulting Group

Boston Consulting Group (BCG) menggambarkan paling banyak pada pemodelan 3D kolaboratif
konstruksi di masa depan dengan implementasi yang bertujuan untuk meningkatkan
penuh teknologi sebagai “Future of akurasi dan mengurangi revisi pada tahap
Construction” pada World Economic Forum. perencanaan (clash detection), mempermudah
BCG mengidentifikasi setidaknya terdapat 10 dokumentasi, mempermudah koordinasi,
teknologi digital yang akan mengubah sektor visualisasi & simulasi pemodelan 3D,
konstruksi secara radikal, di antaranya: mempermudah komunikasi, mempermudah
kolaborasi, permintaan eksternal (pasar,
1. Building Information Modelling (BIM) client), mengurangi Request For Information
Building Information Modeling (BIM) adalah (RFI), dan integrasi software.
konsep atau cara kerja menggunakan
pemodelan 3D digital (virtual) yang di BIM sendiri juga dapat diintegrasikan dengan
dalamnya berisi semua informasi pemodelan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk
yang terintegrasi untuk fasilitas koordinasi, mendukung kegiatan survei dan pemetaan.
simulasi, serta visualisasi antar semua pihak Teknologi tersebut dapat menggunakan data
yang terkait, sehingga dapat membantu owner ortofoto yang diperoleh dari pengolahan foto

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 159


udara yang diambil menggunakan tiga jalur 3. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality
penerbangan yaitu Nadir, Oblique, dan Circular (VR)
untuk selanjutnya dapat dikembangkan Virtual Reality dan Augmented Reality
menjadi model BIM 3D dengan tingkat terletak pada perangkat yang digunakan di
akurasi yang lebih tinggi. Dengan kata lain, mana AR menggunakan pengaturan dunia
implementasi BIM mendorong tenaga kerja nyata, sedangkan VR sepenuhnya virtual.
konstruksi dari berbagai bidang keilmuan untuk Pengguna AR dapat menampilkan secara
mampu berkolaborasi dalam menghasilkan 3D real-time terhadap digital konten yang dibuat
Modelling yang cepat dan akurat. oleh komputer sedangkan pengguna VR
dikendalikan oleh sistem. AR adalah teknologi
2. Penggunaan Drone yang menambahkan informasi visual, audio,
Penggunaan UAV atau Drone untuk memantau atau haptic pada dunia nyata yang ditampilkan
proses konstruksi merupakan inovasi baru melalui perangkat seperti smartphone,
bagi dunia konstruksi. Drone merupakan tablet, atau kacamata AR. Ini memungkinkan
salah satu pemilihan metode untuk berbagai pengguna untuk melihat dunia nyata dengan
aktivitas pemetaan di konstruksi. Manfaat tambahan informasi yang ditambahkan oleh
drone dapat digunakan sebagai bahan dasar komputer. Contoh aplikasi dari AR adalah
beberapa opsi rekayasa meliputi pemilihan pemasangan tambahan informasi seperti
lokasi kelayakan, pemetaan, laporan, label, peta, atau instruksi pada lingkungan
monitoring, dan menganalisa cepat dalam sekitarnya.
aspek konstruksi. Hampir keseluruhan
proyek konstruksi mengandalkan tenaga Lebih lanjut, Virtual Reality (VR) adalah teknologi
manusia untuk melakukan pengawasan dan yang menciptakan lingkungan atau dunia yang
pemantauan proses konstruksi, namun seiring tidak nyata dengan menggunakan komputer.
berjalannya waktu, drone dapat menggantikan Ini menghadirkan suasana yang seolah-olah
peran manusia dalam proses pemetaan nyata dan memungkinkan pengguna untuk
topografi dan monitoring keamanan lapangan. berinteraksi dengan lingkungan tersebut.
Berikut merupakan manfaat dari penggunaan VR menggunakan perangkat seperti kepala
drone pada sektor konstruksi: yang dipasang (head-mounted display) atau
kacamata VR untuk membuat pengguna
a. Memetakan area sebelum konstruksi
merasa seolah-olah mereka berada di dalam
b. Memeriksa dan inspeksi lokasi konstruksi lingkungan yang dibuat oleh komputer. Dalam
lingkungan virtual, tenaga kerja konstruksi
c. Survei bangunan dan Infrastruktur dapat bergerak dan berinteraksi dengan objek
yang ada di dalamnya, seperti mengambil alih
Penggunaan drone membantu tenaga kerja kendali karakter atau menjelajahi lingkungan.
konstruksi untuk menghasilkan peta area AR dan VR dapat memamerkan desain model
dengan efektif dan efisien. 3D bahkan menyediakan tur kepada klien
mengenai seperti apa bangunan tersebut

160 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

sebelum dan setelah terbangun. pada material yang bersifat non-renewable.


Dengan meningkatnya awareness terhadap
4. Cloud Computing dan Real Time Collaboration kelestarian lingkungan dan resiko kelangkaan
Cloud computing (komputasi awan) adalah sumber daya material, banyak riset dilakukan
metode penyampaian berbagai layanan untuk menciptakan material konstruksi
melalui internet. Sumber daya yang yang renewable, memiliki efisiensi tinggi, dan
dimaksud contohnya adalah aplikasi seperti ramah lingkungan dengan mengkombinasikan
penyimpanan data, server, database, jaringan, material konstruksi yang sudah ada dengan
dan perangkat lunak. Cloud computing teknologi untuk menghasilkan advanced
memberikan banyak keuntungan, seperti irit buiiding material. Beberapa advanced buiiding
biaya, meningkatkan produktivitas, kecepatan, material yang mulai digunakan seperti cross
efisiensi, performa, dan keamanan. Sementara laminated timber, bioplastic, translucent wood,
Real Time Collaboration merupakan jenis light generating concrete dan lain-lain.
kolaborasi perusahaan yang memungkinkan
karyawan bekerja sama pada dokumen dan 7. 3D Printing & Additive Manufacturing
tipe data lainnya, yang disimpan di luar lokasi Merupakan proses pembuatan bahan
dan di luar firewall perusahaan. Tenaga Kerja konstruksi tiga dimensi dari data elektronik.
Konstruksi menggunakan platform kolaborasi Produksi objek cetak 3D dicapai dengan
berbasis cloud untuk berbagi, mengedit, dan menggunakan proses aditif. Dalam prosedur
bekerja sama dalam proyek. aditif, terdapat metode penambahan
material secara berturut-turut. Proses 3D
5. Pre-Fabrication & Modular Construction Printing mempersingkat waktu pengerjaan
Elemen pada konstruksi diproduksi di luar dan mengurangi penggunaan tenaga kerja
lokasi, kemudian diangkut ke lokasi dan konstruksi karena pengaplikasiannya
dirakit di site. Sebagai contoh yaitu fasad menggunakan mesin.
(muka bangunan) dan bagian-bagian pada
kamar mandi. Dengan pengimplementasian 8. Autonomous Construction
Pre-Fabrication & Modular Construction Autonomous Construction bisa menjadi
diharapkan menjadi inovasi yang efektif alternatif pada sektor konstruksi terutama
pada proyek konstruksi. Dengan semakin pada lingkungan yang berbahaya atau tidak
maraknya penggunaan material pra-fabrikasi dapat diakses oleh manusia. Autonomous
dan modular, maka tenaga kerja konstruksi Construction didefinisikan sebagai tugas
juga harus memiliki pengetahuan terkait robotik dalam melakukan pengambilan,
material konstruksi serta perakitan dan pengangkutan, dan penyimpanan material
penggunaannya di lapangan. untuk membangun suatu struktur. Robot atau
alat berat tersebut harus dilengkapi dengan
6. Advanced Building Material sensor, prosesor, dan aktuator yang diperlukan
Banyak material konstruksi yang kita gunakan agar dapat berinteraksi dengan lingkungan.
saat ini seperti kayu, baja, batu bata bergantung Dalam studi ini, alat tersebut sepenuhnya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 161


mandiri, yaitu penginderaan, pemrosesan, kompatibel dengan hampir semua kondisi
dan aktuasi ada di dalamnya serta mampu yang menggunakan sensor digital. Kondisi
bergerak dan mencari material bangunan ini memungkinkan fleksibilitas yang lebih
di lingkungan. Sistem otomatis tersebut besar dalam penempatan mesin, lokasi
menggunakan GPS, lidar, radar, dan berbagai dan kepadatan sensor, serta sentralisasi
sensor sehingga alat berat tersebut tidak pemantauan jaringan di ruang besar.
memerlukan pengemudi dan tidak terdapat
kabin. Dengan demikian, di masa depan 10. 3D Scanning & Photogrammetry
nanti, alat berat dapat dioperasikan secara Merupakan proses pengambilan foto dari suatu
remote oleh operator tanpa harus berada di objek di berbagai sudut dan menyatukannya
onsite bahkan memungkinkan operator untuk untuk membuat model 3D. Kamera digital dapat
mengoperasikan lebih dari 1 (satu) alat berat di digunakan dengan perangkat lunak khusus
saat bersamaan. dengan mendeteksi pola yang tumpang tindih

Gambar 5. Autonomous Construction System


Sumber: Vision of a connected site by 2035, enabled by CAP technologies

9. Wireless Monitoring & Connected Equipment untuk membangun rekonstruksi 3D dari objek
Merupakan model pengumpulan secara yang difoto sehingga dapat mengefektifkan
otomatis yang memungkinkan penggunaan pekerjaan tenaga kerja konstruksi.
teknologi gabungan untuk memeriksa
kondisi mesin, kinerja, dan terjadinya Teknologi digital akan menjadi terobosan baru bagi
penyimpangan secara sekilas. Teknologi ini industri konstruksi, mempercepat modernisasi,

162 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

dan memberikan jawaban terhadap tantangan 2019). Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi
dan peluang. Proyek-proyek konstruksi dapat tenaga konstruksi perlu mendapat perhatian
dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien karena produktivitas SDM akan mempengaruhi
dengan memanfaatkan kekuatan dari teknologi kinerja pembangunan infrastruktur.
yang telah disebutkan di atas. Dalam beberapa
tahun ke depan, semakin banyak perusahaan Lebih lanjut, jika ditinjau dari jumlah TKK
konstruksi di seluruh dunia yang akan beralih bersertifikat, menunjukan bahwa jumlah TKK
ke teknologi baru di mana akan menghasilkan bersertifikat mengalami penurunan yang sangat
sektor konstruksi yang lebih tangguh, efisien, signifikan pada tahun 2023 jika dibandingkan
dan berkelanjutan serta mengubah cara pandang dengan tahun 2020. Penurunan terbesar
dalam merancang, membangun, dan memelihara (hingga 66%) bahkan terjadi pada tahun 2022
bangunan serta infrastruktur. Pada akhirnya, jika dibandingkan dengan tahun 2021 dan
sektor konstruksi berikut rantai pasoknya akan tren penurunan ini masih terlihat hingga tahun
beradaptasi dengan teknologi secara simultan 2023 di mana tenaga kerja konstruksi yang
guna mencapai peningkatan produktivitas dan bersertifikat menjadi 335.133 atau hampir
efisiensi yang optimal. separuh dari jumlah sertifikat kompetensi tahun
2020. Penurunan jumlah sertifikat kompetensi
TENAGA KERJA KONSTRUKSI INDONESIA: merupakan salah satu dampak perubahan
KINI DAN NANTI pengaturan di bidang Jasa Konstruksi dengan
ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 14
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2021 yang salah satunya berupaya untuk
industri konstruksi berkontribusi sebesar 9,45% mencapai tertib pelaksanaan sertifikasi serta
dari total PDB Nasional pada Triwulan III 2022. kepemilikan sertifikat kompetensi yang sejalan
Di sisi lain, sektor konstruksi menempati posisi dengan kompetensi tenaga kerja konstruksi.
ke-5 dengan penyerapan tenaga kerja terbanyak Jumlah sertifikat kompetensi kerja konstruksi
setelah pertanian, perdagangan, industri diprediksi akan terus bertumbuh seiring dengan
pengolahan, akomodasi dan makanan/minuman pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
dengan persentase 6,27% dari angkatan kerja yang semakin meningkat serta bertumbuhnya
nasional atau setara dengan 8,4 juta jiwa. awareness terhadap kepemilikan sertifikat
kompetensi kerja konstruksi bagi seluruh tenaga
Transformasi dan akselerasi pembangunan kerja konstruksi di Indonesia.
infrastruktur membutuhkan kualitas tenaga kerja
konstruksi yang andal. Berdasarkan data BPS Implementasi era revolusi 4.0 akan menjadi
pada 2017, tenaga konstruksi didominasi pekerja tantangan bagi 8,4 juta angkatan kerja di sektor
tukang atau pembantu tukang, yakni sebanyak konstruksi. Dinamika digitalisasi ini menciptakan
74 persen. Apabila ditarik rentang tahun 2015 shifting keahlian yang mengharuskan
hingga 2019, tenaga kerja konstruksi masih penyesuaian penerapan teknologi dalam proses
didominasi lulusan SMA ke bawah, yakni sebesar bisnis yang dijalankan. Tenaga kerja konstruksi
70 persen dari total tenaga kerja konstruksi (BPS, baik di level Ahli hingga operator, tidak hanya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 163


Diagram 1. Tren Penurunan Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi
Sumber: LPJK, Juli 2023

dituntut tangkas dan andal dalam mengerjakan A. Membangun Digital Mindset


pekerjaan lapangan, tetapi juga wajib
mengupgrade kemampuan dan keterampilannya Secara umum untuk sukses
dalam penggunaan teknologi terkini dengan mengimplementasikan industri konstruksi
kompleksitas tinggi. 4.0 maka diperlukan perubahan mindset
seluruh stakeholders bidang konstruksi
Disrupsi teknologi digital secara tidak langsung terhadap pemanfaatan teknologi dalam
berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan praktik-praktik konstruksi. Harvard Business
tenaga kerja konstruksi dengan tingkat literasi Review mendefinisikan pola pikir digital
digital yang tinggi. Kebutuhan transformasi sebagai seperangkat sikap dan perilaku yang
tenaga kerja konstruksi mulai dari keterampilan memungkinkan orang dan organisasi melihat
teknis hingga keterampilan perangkat lunak. bagaimana data, algoritma, dan AI membuka
Perubahan ini juga membutuhkan pendekatan kemungkinan-kemungkinan baru dan memetakan
komprehensif yang mencakup aspek pendidikan, jalan menuju kesuksesan dalam lanskap bisnis
pelatihan, dan pengembangan kompetensi yang semakin didominasi oleh teknologi yang
secara berkelanjutan. Riset yang dilaksanakan berfokus pada data dan teknologi cerdas. Oleh
Committee for European Construction Equipment karena itu, percepatan arus digitalisasi pada
(CECE) menyimpulkan bahwa gelombang seluruh sektor ekonomi dan industri memerlukan
digitalisasi akan berubah secara bertahap dan mindset baru untuk bersama-sama membangun
mempengaruhi pasar tenaga kerja di sektor industri menjadi lebih kuat.
konstruksi di tahun-tahun mendatang. Beberapa
tren terkait keterampilan dan kompetensi tenaga Transformasi dalam menciptakan pola pikir digital
kerja konstruksi dalam menyongsong industri harus dilihat sebagai perubahan organisasi
konstruksi 4.0 diantaranya: (organization change) karena hal ini nantinya
akan berdampak langsung pada budaya

164 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

organisasi, mulai dari cara dan tempat orang meningkatkan pola pikir digital masyarakat dinilai
bekerja, cara pekerja berkomunikasi, dan cara tinggi dan memerlukan berbagai upaya untuk
suatu proses dibangun. Akan tetapi, kesiapan mempersiapkannya dengan mengupayakan self
pola pikir digital nyatanya masih minim di sektor regulation, self motivation, dan self leadership.
konstruksi di mana masih terdapat kesenjangan Self regulation merupakan dorongan yang
pengetahuan terkait industri 4.0 dan hard skills perlu dilakukan individu untuk dapat menerima
individu. “Kesenjangan tersebut menandakan keberadaan teknologi baru dan memiliki
perlu adanya akselerasi intervensi program pada pemikiran bahwa teknologi hadir untuk dipelajari
organisasi atau perusahaan dalam meningkatkan secara disiplin dan konsisten. Sementara itu,
pengetahuan dan hard skills berdasarkan self motivation merupakan cara membangun
komponen yang sesuai dengan konsep pola kepercayaan diri dalam menggunakan teknologi
pikir digital,” (Hendrawan, 2021). Beberapa baru sehingga tumbuh daya inovasi, eksplorasi,
tantangan membentuk suatu digital mindset dan kesanggupan dalam mengambil risiko.
di sektor konstruksi diantaranya, adanya gap Sedangkan, self leadership mengacu pada
antara pekerja lintas generasi, keraguan terhadap kemampuan dalam mengembangkan pola pikir
perubahan, dan kurangnya pelatihan yang digital secara mandiri, optimistis, dan visioner
memadai. Setiap badan usaha Jasa Konstruksi supaya mampu menjadi pemimpin digital bagi diri
harus mengembangkan alat dan pendekatan sendiri.
peningkatan keterampilan agar pembelajaran
terkait digitalisasi tersedia, didorong, dan menjadi Dengan demikian, organisasi yang gagal
kebiasaan di seluruh organisasi. menciptakan pola pikir digital akan tertinggal
dengan organisasi yang melakukan transformasi
Oleh karena itu, dalam mendorong pola pikir digital secara cepat dan permanen. Hal ini tidak
digital perlu memperhatikan komponen kognitif hanya berfokus pada adopsi teknologi dan
atau pengetahuan di mana dapat ditingkatkan proses baru, tetapi juga memastikan pekerja
melalui peran aktif individu dalam literansi digital merasa nyaman dan terbuka terhadap fungsi dan
melalui sumber multimedia, program knowledge efisiensi yang dihasilkan oleh teknologi tersebut.
sharing, pelatihan bertema digital, teknologi, IT,
maupun konteks lain terkait industri 4.0, atau B. Adopsi Keterampilan dan Kompetensi Digital
bahkan dengan mengambil program pendidikan (digital skills)
singkat.
Perkembangan teknologi dan inovasi dalam
Peningkatan kesiapan pola pikir digital ini tentu metode konstruksi telah mengubah tuntutan
tidak hanya menjadi tanggungan bagi masing- terhadap keterampilan tenaga kerja. Keterampilan
masing perusahaan atau organisasi. Di sisi akan berubah secara bertahap sebagai
lain, pemerintah juga telah menggaungkan konsekuensi dari transformasi digital. Perusahaan
program akselerasi percepatan transformasi di sektor konstruksi perlu memperoleh sumber
digital 4.0. Oleh karena itu, urgensi dalam daya manusia dengan keterampilan digital

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 165


karena pemanfaatan teknologi menyebabkan CECE mengidentifikasi 5 (lima) kompetensi
meningkatnya kebutuhan pengumpulan, analisis, penting yang perlu dimiliki oleh digital talents
dan pengelolaan data. Di masa depan, sebuah masa depan di sektor konstruksi diantaranya:
sistem ataupun mesin dioperasikan dengan
memanfaatkan IoT dan AI, sehingga pekerja 1. Information and Communication Technology
konstruksi di masa depan harus dibekali dengan (ICT) Safety
keterampilan untuk menggunakan perangkat Kompetensi terkait ICT Safety diperlukan
cerdas yang akan membuat penggunaan mesin untuk melindungi informasi rahasia dari
dan pemantauan proses dan operasi di lokasi penggunaan, modifikasi, kehilangan atau
kerja menjadi lebih mudah dan bermanfaat. pengeluaran informasi secara tidak sah.
Data seperti topografi lokasi kerja, volume Elemen pada kompetensi ini meliputi proteksi
tanah, lokasi armada, hingga status tahapan user, perlindungan data, perlindungan
proyek akan mudah diakses di smartphone, identitas digital, tahapan keamanan/langkah-
sehingga memudahkan pertukaran informasi dan langkah keamanan, dan penggunaan secara
komunikasi di lokasi kerja. aman dan berkelanjutan.

Gambar 6. Digital Skills


Sumber: ESCO EU skills/competences

166 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

2. Digital Communication and Collaboration 5. Digital Content Creation


Kompetensi terkait Digital Communication Digital Content Creation adalah kemampuan
and Collaboration melibatkan perilaku dan dalam membuat dan mengelola konten
sikap untuk bekerja dengan orang lain di digital seperti mengelola website, artikel
ruang digital. Dengan demikian, komunikasi web, desain grafis, video editing dan konten
dapat dilakukan dengan menggunakan digital lainnya yang sangat dibutuhkan oleh
berbagai instrumen seperti email, media sosial perusahaan. Semakin kita melangkah lebih
untuk berbagi foto, presentasi, video, bekerja jauh ke era digital, pembuatan konten digital
secara online dengan orang lain dalam proyek, yang berkualitas menjadi semakin penting.
berbagi file, mengerjakan dokumen, dan Dengan begitu banyak informasi yang tersedia
menyelesaikan tugas. secara online, kini semakin penting untuk
memiliki konten yang menarik dan informatif.
3. Digital data processing Digital Content Creation memerlukan
Kompetensi terkait Digital data meliputi persiapan karena tujuannya bukan sekedar
kompetensi dalam menganalisis informasi mempublikasikan teks atau gambar dalam
dan data dan mentransfernya ke berbagai format digital melainkan juga menangkap
jaringan. Dengan meningkatnya ketersediaan pesan yang disampaikan melalui konten digital
data digital dalam menciptakan, mentransfer, yang dibuat.
menyimpan, dan menganalisis data memiliki
potensi untuk menyusun dan membentuk Tantangan utama adalah mendidik tenaga kerja
suatu project. dengan keterampilan yang sesuai dengan tren
baru ini sekaligus memperbarui keterampilan
4. Problem Solving with Digital Tools pekerja yang sudah berpengalaman. Di sisi lain,
perusahaan harus bersikap strategis ketika
Teknologi tidak hanya menjadi alat untuk
menghadirkan teknologi baru karena terdapat
menyelesaikan masalah, tetapi juga menjadi
resiko resistensi penerimaan teknologi oleh
sumber inspirasi dan inovasi. Langkah
tenaga kerja konstruksi meskipun teknologi
pertama dalam proses penyelesaian masalah
tersebut membuat pekerjaan mereka lebih
adalah mendefinisikan masalah dengan jelas
mudah dan aman. Sebaliknya, mereka lebih
dan tepat. Teknologi juga dapat membantu
suka menggunakan cara-cara lama dalam
membingkai masalah dengan cara yang
melakukan sesuatu. Perusahaan perlu berupaya
berbeda, yaitu dengan menggunakan alat bantu
untuk mengintegrasikan kemajuan teknologi
visual, peta pikiran, diagram, atau simulasi.
secara perlahan dan pasti untuk meningkatkan
Oleh karena itu, dibutuhkan kompetensi untuk
keterampilan tenaga kerja konstruksi. Diharapkan
dapat menggunakan teknologi sebagai alat
semakin banyak perusahaan konstruksi yang
bantu dalam mendefinisikan masalah bahkan
mengadopsi kemajuan teknologi terkini dengan
menyusun opsi solusi yang dapat digunakan.
harapan untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi, dan kualitas, serta keamanan dan
profitabilitas.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 167


C. Transformasi pendidikan dan pelatihan dengan keterampilan digital dan teknis yang
bagi TKK diperlukan, sekaligus memenuhi kebutuhan
untuk menciptakan eksekutif baru di sektor
Transformasi digital tidak terbatas pada adopsi konstruksi yang mampu memimpin organisasi
peralatan digital dan perangkat lunak inovatif saja dalam skenario digital baru.

Gambar 7. Kombinasi Digital Skills dan Managerial Skills


Sumber: ID Consulting and S.I.RI.O

namun hal ini juga berarti memikirkan kembali Untuk menciptakan tenaga kerja konstruksi
(bahkan menciptakan kembali) organisasi dan dengan digital, manajerial serta leadership skill,
model bisnis yang sejalan dengan konsep-konsep maka perlu disesuaikan kurikulum pendidikan
digitalisasi teknologi. Akibatnya, tidak hanya bagi calon lulusan teknik pada setiap jenjang
keterampilan teknis yang akan terkena dampak pendidikan mulai dari pendidikan vokasi hingga
proses digitalisasi, namun juga keterampilan perguruan tinggi. Penggunaan teknologi
manajerial dan leadership. Keterampilan lunak dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan
juga menjadi semakin penting dalam industri teknik sebagai contoh penggunaan BIM bagi
konstruksi yang semakin terhubung dan calon lulusan dari lembaga pendidikan akan
kolaboratif dengan pemanfaatan teknologi bekerja sebagai drafter hingga manager BIM,
informasi. Lebih lanjut, kemampuan komunikasi, atau penggunaan drone dalam survey pemetaan.
kepemimpinan, dan manajemen waktu Lebih lanjut, pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja
memainkan peran sentral dalam kesuksesan konstruksi juga hendaknya mengusung konsep
proyek dan keberlangsungan karir seorang teknologi digital. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pekerja konstruksi. kaji ulang Standar Kompetensi Kerja dan modul
pelatihan yang ada saat ini untuk mengadopsi
Penggunaan teknologi baru membutuhkan implementasi teknologi digital. Perusahaan
tingkat pengetahuan khusus/tertentu. Oleh konstruksi juga perlu berinvestasi dalam program
karena itu, perlunya memikirkan kembali konsep pelatihan yang mencakup penggunaan teknologi
dasar pendidikan dan pelatihan bidang konstruksi terbaru, praktik berkelanjutan, dan keterampilan
agar dapat memenuhi tujuan membekali tenaga manajemen proyek. Pelatihan berkelanjutan
kerja konstruksi saat ini dan masa depan akan membantu membangun keterampilan yang

168 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

relevan seiring dengan perubahan teknologi di E. Kesenjangan Antara Pekerjaan Tingkat Tinggi
industri konstruksi di masa mendatang. Dengan dan Tingkat Rendah Akan Semakin Besar
adanya pendekatan pelatihan berbasis teknologi,
diharapkan akan membentuk SDM yang dapat Beberapa riset menyimpulkan bahwa salah
memahami teknologi konstruksi sehingga dapat satu dampak digitalisasi yang tidak diinginkan
mewujudkan pembangunan infrastruktur yang adalah resiko hilangnya pekerjaan yang bersifat
lebih aman dalam mencapai zero accident. teknis secara bertahap. Sebagai contoh,
sumber daya seperti operator wheel loader atau
D. Kolaborasi badan usaha Jasa Konstruksi operator excavator yang terampil menghadapi
dengan lembaga pendidikan risiko dikeluarkan dari peran mereka karena
diperkenalkannya sistem mengemudi otonom.
Pelaksanaan pelatihan mengenai penggunaan Dengan penerapan sistem mengemudi otonom,
teknologi baru di lokasi merupakan hal yang keterampilan yang dahulu dibutuhkan untuk
biasa bagi perusahaan konstruksi. Namun, mengoperasikan mesin tidak lagi berguna
kebutuhan akan keterampilan dan kompetensi karena siapapun dapat mengemudikan mesin
baru juga memerlukan kolaborasi yang lebih digital. Dengan demikian, akan ada penurunan
erat dengan sistem pendidikan di semua jumlah operator berketerampilan rendah di lokasi
tingkatan. Jika kolaborasi dengan lembaga proyek. Di sisi lain, pekerjaan tersebut akan
pendidikan merupakan hal yang mendasar, digantikan oleh posisi tingkat yang lebih tinggi
maka perusahaan di sektor konstruksi perlu (yaitu pengembang perangkat lunak, pemrogram
menemukan bentuk kolaborasi baru dengan aplikasi) yang nantinya akan bertanggung
sekolah dan universitas untuk menciptakan jawab untuk menciptakan solusi inovatif atas
program pendidikan baru yang bertujuan untuk permasalahan di lapangan. Oleh karena itu,
mengedukasi dan melatih karyawan dalam tenaga kerja konstruksi harus meningkatkan
pemanfaatan teknologi konstruksi terkini di kemampuan penggunaan teknologi sesuai bidang
masa yang akan datang. Beberapa perusahaan keahliannya agar nantinya mampu bersaing di
telah bekerja sama dengan sekolah bisnis dan era industri 4.0.
teknik untuk menyelenggarakan seminar dan
kegiatan umum lainnya guna merangsang F. Digitalisasi dapat Mengatasi Permasalahan
kesadaran (awareness) terhadap implementasi Generasi dan Gender
teknologi 4.0. Bentuk kolaborasi ini diperkirakan
akan terus tumbuh di tahun-tahun mendatang. Sektor konstruksi merupakan salah satu
Sekolah dan universitas dapat memainkan peran industri yang mengalami “generational issue”
yang sangat penting dalam menciptakan talenta- di mana terdapat gap antara generasi tua (yang
talenta digital baru di sektor konstruksi sehingga merepresentasikan mayoritas dari tenaga kerja
dapat mengatasi salah satu hambatan utama konstruksi di banyak negara) dengan keahlian dan
dalam proses digitalisasi yaitu kurangnya digital pengalaman yang kuat namun cenderung kurang
talents. terbuka terhadap adopsi teknologi digital, dengan
generasi muda yang memiliki literasi digital yang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 169


cukup tinggi namun tidak memiliki ketertarikan tua sambil membuka peluang bagi generasi muda
kepada industri konstruksi. Lebih lanjut, jumlah untuk berinovasi dan membawa gagasan segar.
generasi tua yang mulai memasuki usia pensiun
tidak sebanding dengan jumlah generasi muda Kementerian PUPR Mendorong Digitalisasi Di
yang masuk ke industri konstruksi. Generasi Sektor Konstruksi
muda sendiri merasa industri konstruksi tidak
menarik dikarenakan jam kerja yang panjang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
remunerasi yang belum sesuai ekspektasi, dan Rakyat (PUPR) terus mendorong peningkatan
peluang di sektor lain yang lebih menggiurkan pemanfaatan teknologi digital di bidang Jasa
seperti sektor perbankan. Konstruksi salah satunya adalah implementasi
Building Information Modelling (BIM). Beragam
Pandangan ini pula yang menyebabkan jumlah upaya telah dilakukan mulai dari penyiapan
tenaga kerja wanita di sektor konstruksi payung hukum penerapan BIM di lingkungan
cenderung jauh lebih sedikit dibandingkan dengan PUPR, pelatihan BIM bagi tenaga kerja konstruksi,
tenaga kerja pria. Namun, digitalisasi dipercaya hingga perumusan dan penetapan Standar
mampu membalikkan tren ini karena teknologi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang
diyakini mewakili elemen penting dari daya tarik Building Information Modelling.
suatu industri baik bagi pekerja perempuan
maupun laki-laki. Sehingga dengan hadirnya Beberapa peraturan perundang-undangan di
digitalisasi di sektor konstruksi, diperkirakan akan Kementerian PUPR telah ditetapkan dalam rangka
menjadi daya tarik bagi tenaga kerja konstruksi mendorong penerapan Building Information
wanita untuk terjun ke industri konstruksi. Modelling (BIM) dalam proyek-proyek konstruksi
di lingkup Kementerian PUPR. Di sektor
Lebih lanjut, generasi muda atau generasi digital konstruksi sendiri, payung hukum penerapan BIM
sangat terbuka terhadap adopsi teknologi baru adalah Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021
dan mereka dapat memainkan peran penting tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No.
di tahun-tahun mendatang dalam mendorong 22 tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
digitalisasi dalam sektor konstruksi. Meskipun UU No. 2/2017 tentang Jasa Konstruksi di
demikian, pengetahuan dan pengalaman historis mana mengatur spesifik terkait konstruksi
yang dimiliki generasi tua masih akan memainkan berkelanjutan. Pada Pasal 84, PP no. 14/2021
peran mendasar dalam mempertahankan daya disampaikan bahwa:
saing yang tinggi di sektor konstruksi. Dengan
kata lain, industri konstruksi menghadapi “Penyelenggaraan Jasa Konstruksi untuk
peralihan dari generasi tua ke generasi muda di mendirikan bangunan Gedung dan/atau bangunan
mana kedua kelompok ini memiliki pandangan sipil harus memenuhi prinsip berkelanjutan,
dan metode yang berbeda terhadap pekerjaan. sumber daya, dan siklus hidup bangunan gedung
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk dan/atau bangunan sipil yang selanjutnya akan
menciptakan lingkungan yang menghormati disebut sebagai konstruksi berkelanjutan”.
pengetahuan berbasis pengalaman dari generasi

170 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Konstruksi berkelanjutan sendiri pada Peraturan Sejalan dengan itu, telah ditetapkan pula Instruksi
Menteri PUPR Nomor 9/2021 tentang Pedoman Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan Rakyat Nomor 4/IN/M/2022 tentang Strategi
dijelaskan lebih lanjut sebagai penyelenggaraan Pencegahan Risiko Penyimpangan Dalam Proses
konstruksi berkelanjutan yang dilakukan secara Pengadaan Barang/Jasa Kementerian Pekerjaan
terpadu dan efisien dengan memperhatikan: Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2022
-2024 yang mengamanatkan untuk mendorong
a. Prinsip konstruksi ramping; dan/atau
implementasi BIM pada proyek strategis nasional
b. Penggunaan teknologi pemodelan sejak tahap perencanaan sampai dengan
informasi bangunan (Building Information tahap operasi dan pemeliharaan, mendorong
Modelling) pelaksanaan kegiatan pelatihan dan sertifikasi
penggunaan teknologi BIM, dan mendorong
Di sisi lain, secara lebih teknis untuk bangunan penetapan Rancangan SKKNI BIM menjadi
gedung negara, Peraturan Pemerintah No. 16 SKKNI.
Tahun 2021 dan Peraturan Menteri PUPR No. 22
Tahun 2018 mewajibkan Penggunaan Building Oleh karena itu, dalam rangka mencetak tenaga
Information Modelling (BIM) wajib diterapkan kerja konstruksi yang memiliki kemampuan BIM,
pada Bangunan Gedung Negara tidak sederhana Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal
dengan kriteria luas di atas 2.000 m2 dan Bina Konstruksi telah melaksanakan pelatihan
di atas 2 (dua) lantai. Untuk sektor jalan dan BIM dengan bekerja sama dengan vendor BIM
jembatan, telah ditetapkan pula Surat Edaran yaitu Trimble Solution sejak tahun 2022 yang
Direktur Jenderal Bina Marga No. 11 Tahun 2021 lalu. Hingga saat ini sudah terlatih lebih dari 1.000
tentang Penerapan BIM pada Perencanaan tenaga kerja konstruksi dengan standar pelatihan
Teknis, Konstruksi, dan Pemeliharaan Jalan dan BIM yang berskala internasional.
Jembatan di Direktorat Jenderal Bina Marga.

Gambar 8. Landasan Hukum Implementasi BIM

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 171


Lebih lanjut, dalam mendukung pelaksanaan PENUTUP
pelatihan dan sertifikasi di bidang BIM,
Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Digitalisasi dalam konstruksi merujuk pada
Bina Konstruksi juga telah berhasil menyusun penggunaan teknologi digital dan komputer
dan mensukseskan penetapan SKKNI No. 3 untuk mengotomatisasi, meningkatkan, dan
Tahun 2023 tentang Bidang Building Information mengintegrasikan proses-proses yang terlibat
Modelling. SKKNI ini nantinya akan menjadi acuan dalam siklus hidup proyek konstruksi. Ini
standar kompetensi tenaga kerja konstruksi di mencakup penerapan berbagai alat dan platform
bidang BIM pada jabatan kerja Juru Gambar BIM, digital yang dirancang untuk mengoptimalkan
BIM Modeller, BIM Coordinator, dan BIM Manager. perencanaan, desain, pengelolaan proyek,
konstruksi, dan pemeliharaan infrastruktur.

Gambar 9. Jabatan Kerja Bidang Building Information Modelling (BIM)

Sekalipun telah ditetapkan SKKNI bidang Dalam beberapa dekade terakhir, digitalisasi
Building Information Modelling (BIM) berikut telah mengubah banyak sektor perekonomian,
modul pelatihan bidang BIM, namun hingga saat termasuk konstruksi. Penerapan teknologi baru
ini sertifikasi bidang BIM masih menggunakan dan alat digital telah merevolusi cara proyek
sertifikasi oleh vendor aplikasi BIM. Lembaga konstruksi pada perencanaan, perencanaan,
Sertifikasi Profesi (LSP) bidang konstruksi pembangunan, dan pengelolaan. Digitalisasi juga
diharapkan segera dapat mengakomodir memungkinkan pengurangan biaya dan waktu
skema sertifikasi di bidang Building Information konstruksi. Alat perencanaan dan desain digital
Modelling (BIM) guna memastikan kompetensi memungkinkan pengguna mengidentifikasi dan
tenaga kerja konstruksi yang terstandardisasi menyelesaikan masalah sebelum pekerjaan
secara nasional dan mencetak lebih banyak konstruksi dimulai, sehingga mengurangi biaya
tenaga kerja konstruksi bersertifikat. dan waktu pengerjaan. Digitalisasi memungkinkan

172 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

otomatisasi banyak komponen pekerjaan Namun, terlepas dari banyaknya manfaat


khususnya pada sektor konstruksi, mengurangi digitalisasi dalam konstruksi, masih terdapat
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan tantangan yang perlu diatasi. Kurangnya
mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk keterampilan digital di kalangan pekerja, yang
penyelesaiannya. terbiasa dengan model tradisional, merupakan
hambatan besar dalam penerapan teknologi baru.
Terdapat 10 (sepuluh) teknologi pada sektor Berikut merupakan tantangan yang dihadapi
konstruksi yang nantinya akan mengubah dalam penyiapan Tenaga Kerja Konstruksi dengan
paradigma pelaksanaan konstruksi konvensional digital skills:
diantaranya Building Information Modelling (BIM),
augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), a. Masih terbatasnya pendidikan dan pelatihan
drone, hingga otomasi dengan penggunaan Salah satu tantangan utama adalah
robot. Teknologi tersebut memungkinkan sektor keterbatasan keterampilan digital dalam
konstruksi bekerja dengan pandangan jauh tenaga kerja konstruksi saat ini. Banyak
ke depan dan melakukan perubahan desain pekerja konstruksi mungkin belum terbiasa
dengan cepat dan tingkat akurasi yang tinggi jika dengan teknologi digital atau tidak memiliki
dibandingkan dengan konstruksi tradisional. Hal pendidikan dan/atau pelatihan yang memadai.
tersebut dimungkinkan menjadi circular process
di mana mengurangi kerusakan lingkungan b. Biaya implementasi yang besar
dan meningkatkan efisiensi dalam pengeluaran Pengenalan teknologi digital memerlukan
anggaran sehingga menghasilkan sistem yang investasi awal dalam perangkat keras,
lebih berkelanjutan. Berikut manfaat teknologi perangkat lunak, dan pelatihan bagi tenaga
digital dalam industri konstruksi, di antaranya: kerja. Ini bisa menjadi hambatan terutama
untuk perusahaan kecil dan menengah.
1. Optimalisasi tujuan dan peningkatan kualitas
infrastruktur terbangun c. Perubahan budaya organisasi
Mengadopsi teknologi digital memerlukan
2. Peningkatan daya saing (melalui peningkatan
perubahan budaya dalam perusahan
efektivitas dan efisiensi dalam proses bisnis
konstruksi. Terkadang, perubahan ini bisa
keseluruhan)
sulit diterima oleh pekerja yang telah lama
beroperasi dalam metode tradisional.
3. Peningkatan interoperabilitas antar organisasi
sehingga memangkas biaya operasional
d. Privasi dan keamanan data
secara signifikan
Penggunaan teknologi digital menghasilkan
banyak data sensitif. Menjaga keamanan
4. Pengurangan dampak lingkungan melalui
dan privasi data menjadi tantangan penting.
pengurangan waste
Pekerja juga perlu diedukasi terkait privasi
dan keamanan data mengingat teknologi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 173


konstruksi pada dasarnya mengubah seluruh DAFTAR PUSTAKA
dokumentasi proyek ke dalam arsip digital.
Adeccogroup.com. 2022. The Importance of a Digital Mindset
in the Changing Future of Work. The Addeco Group. Diakses
e. Regulasi dan standar yang dinamis pada 29 September 2023 pada https://www.adeccogroup.
com/future-of-work/latest-insights/the-importance-of-
Standar dan regulasi dalam industri a-digital-mindset-in-the-changing-future-of-work/
konstruksi sering kali berubah seiring dengan
perkembangan teknologi. Penyesuaian bcg.com. 2017. Shaping the Future of Construction: Inspiring
Innovators Redefine the Industry. Boston Consulting
dengan peraturan baru bisa menjadi kompleks Group. Diakses pada 25 September 2023 pada https://
bagi perusahaan dan tenaga kerja konstruksi. www.bcg.com/publications/2017/engineered-products-
project-business-innovation-shaping-future-of-
construction-inspiring-innovators-redefine-industry
f. Ketergantungan pada teknologi
bi.go.id. 2023. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat.
Terlalu bergantung pada teknologi juga
Departemen Komunikasi Bank Indonesia. Diakses pada 25
memiliki risiko di mana gangguan teknologi September 2023 pada https://www.bi.go.id/id/publikasi/
atau kegagalan sistem dapat mengganggu ruang-media/news-release/Pages/sp_252823.aspx

proyek secara signifikan terlebih jika pekerja bpiw.pu.go.id. 2022. Kementerian PUPR Dorong
bergantung sepenuhnya pada teknologi dan Pembangunan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan
tidak terbiasa dengan pola kerja tradisional. Pemerataan Ekonomi. Badan Pengembangan Infrastruktur
Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. Diakses pada 25 September 2023 pada https://
g. Kesenjangan generasi bpiw.pu.go.id/article/detail/kementerian-pupr-dorong-
pembangunan-infrastruktur-untuk-pertumbuhan-dan-
Industri konstruksi sering menghadapi pemerataan-ekonomi.
kesenjangan generasi dalam pengetahuan
English.sv.ugm.ac.id. 2021. Education: “Digital Content
teknologi. Mengintegrasikan tenaga kerja
Creation” Course. Universitas Gadjah Mada. Diakses
yang lebih muda yang terbiasa dengan pada 25 September 2023 pada https://english.sv.ugm.
teknologi dengan pekerja senior yang mungkin ac.id/2021/06/08/education-digital-content-creation-
course/
kurang akrab dengan teknologi bisa menjadi
tantangan manajemen. Europeanbuildingsummit.com. 2014. Digitization In The
Construction Industry Benefit. European Building Summit
Barcelona. Diakses pada 25 September 2023 pada
Untuk mengatasi tantangan-tantangan https://europeanbuildingsummit.com/en/digitization-in-
ini, diperlukan strategi yang cermat dalam the-construction-industry-benefits/
penyiapan tenaga kerja konstruksi dan
Frontiersin.org. 2016. Information Communication Technology
melibatkan pendidikan dan pelatihan yang Use for Public Safety in the United States. Frontiers.
kuat, perubahan budaya stakeholders bidang Diakses pada 25 September 2023 pada https://www.
frontiersin.org/articles/10.3389/fcomm.2016.00008/full
konstruksi, dukungan dari pemerintah dan
industri, serta investasi dalam teknologi dan Gocontractor.com. 2017. What Workforce Challenges Does
keamanan data. The Construction Industry Face. GoContractor. iakses

174 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

pada 25 September 2023 pada https://gocontractor.com/ Journeyapps.com. 2019. Which Industries Are the Most Digital,
blog/construction-workforce-challenges/ and Why?. McKinsey Global Institute Analysis. Diakses
pada 25 September 2023 pada https://journeyapps.com/
Hordemarketing.com. The Important Of Quality Digital Content blog/which-industries-most-digital-why/
Creation. Horde Marketing. Diakses pada 25 September
2023 pada https://hordemarketing.com/articles/the- Naraga, C. dkk. 2020. Buletin Konstruksi Edisi 3. Kementerian
importance-of-digital-content/ Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Indonesia.go.id. 2023. Transformasi Digital Wujudkan Sategna, L. G., Meinero, D., Volontà, M. 2019. Digitalizing the
Pembangunan Berkelanjutan. Portal Informasi Indonesia. Construction Sector: Unlocking the potential of data
Diakses pada 25 September 2023 pada https://indonesia. with a value chain approach. Committee for European
go.id/kategori/editorial/7230/transformasi-digital- Construction Equipment.
wujudkan-pembangunan-berkelanjutan?lang=1
Schwab, K, 2016, The Fourth Industrial Revolution, World
Ivtinternational.com. UK to Showcase Autonomous Economic Forum.
Construction Scoring System. International Industrial
Vehicle Technology. Diakses pada 25 September Statisticaldataintegration.abs.gov.au. A Guide for Data
2023 pada https://www.ivtinternational.com/news/ Integration Projects Involving Commonwealth Data for
autonomous-vehicles/uk-to-showcase-autonomous- Statistical and Research Purposes. Commonwealth
construction-scoring-system.htm Arrangements. Diakses pada 25 September 2023
pada https://statisticaldataintegration.abs.gov.au/
Investor.id. 2021. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur topics/secure-data-management/information-and-
Melalui Teknologi Digital. Diakses pada 29 September 2023 communication-technology-security
pada https://investor.id/opini/236171/mempercepat-
pembangunan-infrastruktur-melalui-teknologi-digital. Wirahadikusumah, R. dkk. 2021. Konstruksi Indonesia:
Era Baru Konstruksi Berkarya Menuju Indonesia Maju.
itb.ac.id. 2021. Hadapi Transformasi Digital, Minimnya Kesiapan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pola Pikir Digital Masyarakat Perlu Dituntaskan. Diakses
pada 29 September 2023 pada https://www.itb.ac.id/
berita/hadapi-transformasi-digital-minimnya-kesiapan-
pola-pikir-digital-masyarakat-perlu-dituntaskan/58329.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 175


3.5

KONSEPSI KEMBARAN
DIGITAL UNTUK
TRANSFORMASI DIGITAL
SEKTOR KONSTRUKSI
Muhamad Abduh dan Biemo W. Soemardi
Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, FTSL, ITB

PENDAHULUAN

Sektor konstruksi, di mana pun, saat ini tengah mencoba memperbaiki dirinya,
meski dengan kecepatan rendah namun lebih cepat dari periode-periode
sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya tantangan, tuntutan, serta peluang dari
berbagai hal seperti semakin tingginya harapan pemilik, tersedianya teknologi
dengan kemampuan yang semakin tinggi, adanya generasi pekerja konstruksi
yang baru, semakin banyaknya pengusaha baru yang inovatif di sektor
konstruksi, hadirnya kebijakan pemerintah terkait konstruksi yang mendukung,
serta banyaknya proyek-proyek infrastruktur yang menantang (Wyman,
2018). Oleh sebab itu, sektor yang tadinya diwakili oleh semen dan bata, serta
kerja keras berkeringat di lapangan untuk produksi, sudah selayaknya melihat
potensi bantuan dari teknologi informasi dan memasuki dunia digital, yang
sudah banyak digunakan oleh sektor dan industri lain, terutama manufaktur,
dan menunjukkan potensi peningkatan dan perbaikan yang signifikan.
Kerangka bertransformasi ke arah digitalisasi di industri manufaktur dikenal
dengan Industri 4.0; sedang di sektor konstruksi diperkenalkan dengan istilah
Konstruksi 4.0. Baik Industri 4.0 dan juga Konstruksi 4.0, penggerak utamanya
adalah upaya digitalisasi di semua aspek dan keterkaitan yang erat antara

176 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

dunia siber dan dunia fisik dalam sebuah sistem era digital, sehingga memotivasi sektor konstruksi
terpadu (Sahwney dkk, 2020). untuk mulai melakukan transformasi digitalnya.
Tidak akan ada KD jika tidak ada transformasi
Pembelajaran dari industri manufaktur tidak hanya digital di sektor konstruksi baik dalam tahapan
sekedar mengikuti saja, tetapi harus dibarengi proyek konstruksi (konstruksi cerdas) maupun
dengan adopsi yang mempertimbangkan tahapan operasi dan pemeliharaan produk
perbedaan karakter antara manufaktur dan konstruksi (bangunan cerdas).
konstruksi, dari segi filosofi produksi, pihak-
pihak yang terlibat, penggunaan tenaga kerja Konstruksi 4.0
dan peralatan, serta tingkat kematangan dalam Kerangka Konstruksi 4.0, dimotivasi oleh adanya
penggunaan teknologi. Misalnya terkait Industri Industri 4.0 yang merupakan era baru industri
4.0 ini, industri manufaktur menempatkan manufaktur yang menggunakan sistem fisik-
lingkupnya lebih kepada tahapan operasi atau siber dan teknologi Internet of Things atau IoT,
produksi secara masal, sedangkan Konstruksi data serta layanannya untuk menghubungkan
4.0 lebih kepada tahap operasi di lapangan untuk teknologi produksi dengan proses produksi yang
menghasilkan objek atau aset, yang disebut pintar. Sebagaimana Industri 4.0, komponen
sebagai daur hidup proyek konstruksi (project- pokok dari Konstruksi 4.0 ada dua, yaitu
based), bersifat unik, bukan pada tahap operasi ekosistem digital (digital ecosystem) dan sistem
dari objeknya itu sendiri atau pada tahap operasi siber-fisik (cyber-physical system) (Sawhney
dan pemeliharaan dalam suatu daur hidup aset; dkk, 2020). Ekosistem digital (ED) ini merupakan
yang pertama sering disebut smart construction, gabungan perusahaan, perorangan atau benda
dan yang kedua disebut smart building. Meskipun yang berbagi platform digital yang terstandar
demikian, terdapat konsep, kerangka kerja, untuk kebermanfaatan bersama; ini berarti
serta teknologi yang bersifat umum dapat ekosistem tidak bisa terbentuk jika tidak ada
digunakan dalam Industri 4.0 dan Konstruksi 4.0, standardisasi dan digitalisasi di semua pemangku
yang berbasis teknologi digital. Artinya untuk kepentingan sektor konstruksi. Adapun sistem
mendapatkan kebermanfaatan secara maksimal siber-fisik (SSF) merupakan teknologi yang
Konstruksi 4.0 yang merupakan Gerakan menjadikan dunia virtual (siber) dan dunia nyata
transformasi digital, maka langkah awalnya (fisik) menyatu untuk menciptakan dunia yang
adalah proses digitalisasi; yang sebelumnya benar-benar saling terhubung dengan bantuan
masih terbatas hanya upaya digitasi. objek-objek yang cerdas saling berkomunikasi
dan berinteraksi.
Artikel ini membahas konsep Kembaran Digital
(KD), atau Digital Twin, dan pengembangannya Gambar 1 secara konseptual menjelaskan
untuk dapat diterapkan di sektor konstruksi, bagaimana kerangka Konstruksi 4.0, dan
dalam kerangka Konstruksi 4.0. Konsep KD menegaskan bahwa Konstruksi 4.0 berfokus pada
yang awalnya digunakan oleh industri antariksa, penyelenggaraan proyek dan proses konstruksi
ditengarai akan banyak memberikan peluang di lapangan; meliputi upaya yang harus dilakukan
untuk memperbaiki kinerja sektor konstruksi pada pada saat tahapan desain dan juga pada

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 177


tahapan konstruksi hingga produk konstruksi Data Environment (CDE) berbasis Cloud adalah
terealisasi. Kegiatan produksi di lapangan atau kunci dari Konstruksi 4.0. Menurut Sawhney dkk
biasa juga disebut sebagai operasi konstruksi (2020), sebagai sebuah platform yang digunakan
adalah tahapan-tahapan pelaksanaan kerja yang berbagai pihak dan kebutuhan, BIM dan CDE akan
berulang dan menghasilkan bentuk fisik produk dapat membantu untuk:
konstruksi; ini mirip dengan Industri 4.0 yang
hasilnya adalah produk manufaktur dalam jumlah 1. Menyatukan berbagai tahapan dalam
banyak dan dilakukan secara berulang. daur hidup proyek (integrasi vertikal), juga

PENYELENGARAAN PROYEK
Perangkat Digital
Lapisan Digital

Sistem Cloud-Based VR/AR AI Ciber Security Big Data Blockchain Laser Scanner
Nirawak Udara PM
Data

Cloud-Based
BIM
CDE
Lapisan Fisik-Lokasi Proyek

IoT Aktuator
Sensor

Additive
Manufacturing

Robot &
Automasi Peralatan
dengan IoT

Pekerja dan Pre-Fabrikasi


Wearable Sensor Aset yang
sedang dibangun

PROSES KONSTRUKSI

Gambar 1. Kerangka Konseptual Konstruksi 4.0 (Diadopsi dari Sawhney dkk, 2020)

Terlihat di gambar tersebut di atas, bahwa menyatukan semua anggota tim proyek
Building Information Modeling (BIM) dan Common (integrasi horizontal), dan pengelolaan

178 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

pengetahuan dan pembelajaran antar proyek sektor konstruksi, kebutuhan akan keahlian yang
(integrasi longitudinal). baru terkait transformasi digital, masih adanya
fragmentasi longitudinal pembelajaran dari
2. Menghubungkan lapisan (layer) fisik dan proyek satu ke proyek lainnya, masih rendahnya
lapisan digital untuk semua tahapan daur hidup standardisasi, permasalahan keamanan siber, dan
proyek dengan bantuan berbagai teknologi aspek legal dan ketidakpastian dalam kontrak
informasi dan komunikasi, serta robot. (Sawhney dkk, 2020).

Berdasarkan kerangka Konstruksi 4.0, maka Ekosistem Digital (ED)


Sawhney dkk (2020) menyatakan bahwa sektor
konstruksi harus melakukan transformasi Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya
dengan mengarah kepada industrialisasi produksi bahwa terdapat dua komponen penting dari
konstruksi, sistem siber-fisik di konstruksi, dan Konstruksi 4.0, yaitu ekosistem digital (ED) dan
teknologi digital. Sudah banyak pakar, praktisi, sistem siber-fisik (SSF). Komponen ED tidak akan
dan peneliti yang melihat potensi dari perubahan dibahas lebih lanjut dan mendetail pada artikel ini,
yang terjadi jika ketiga transformasi tersebut karena pada dasarnya komponen ini sangat terkait
dilakukan dalam kerangka Konstruksi 4.0, yaitu dengan perkembangan di industri perangkat
berupa menyediakan lingkungan yang kondusif lunak (developer) dan teknologi informasi. Pada
untuk inovasi, meningkatkan keberlanjutan, intinya ED adalah ekosistem yang diciptakan dan
memperbaiki citra sektor konstruksi, mengurangi dibuka oleh pemilik suatu platform digital beserta
biaya konstruksi, mempercepat proses modul-modul yang tersedia untuk perusahaan
konstruksi, meningkatkan keselamatan kerja, atau individu lain melakukan pengembangan
lebih mudah diprediksi, meningkatkan kualitas, lebih jauh sesuai kebutuhan pengguna. Sebagai
memperbaiki komunikasi dan kolaborasi, dan contohnya ED ini adalah Autodesk Forge dengan
lebih mengarah kepada pelayanan terbaik bagi platform BIM 360, Procore App Marketplace,
pelanggan atau pengguna. dan Bentley dengan platform i.Model.js-nya
(Sawhney dan Odeh, 2020).
Namun demikian, tantangan selalu ada di depan
mata untuk bisa melakukan semua transformasi Meskipun demikian, sektor konstruksi tetap
yang diperlukan dalam kerangka Konstruksi 4.0 harus memberikan masukan kepada para
ini, mengingat kondisi saat ini baik yang terkait developer dengan praktik-praktik yang sudah ada
sektor konstruksi itu sendiri maupun terkait beserta standardisasinya. Bahwa kemungkinan
dengan teknologi yang tersedia. Beberapa praktik-praktik dan standardisasi tersebut akan
tantangan yang harus kita akui ada saat ini yaitu berubah nantinya dengan adanya ED yang
kecenderungan untuk tidak mau berubah, nilai ditawarkan para developer, harus diantisipasi
yang ditawarkan oleh kerangka Konstruksi 4.0 oleh sektor konstruksi; hal ini terjadi karena
masih belum terlihat jelas, masih tingginya biaya adanya perbedaan paradigma antara pendekatan
implementasi yang harus dikeluarkan, rendahnya analog dengan pendekatan digital. Jadi akan
investasi dalam riset dan pengembangan di tetap relevan bagi sektor konstruksi untuk

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 179


memperbaiki hal-hal berikut terkait dengan ED, pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Selain itu,
yaitu pentingnya standardisasi produk dan Qureshi dkk. (2022) menekankan bahwa konsep
proses, kesepakatan akan protokol pertukaran SSF ini berkaitan erat dengan proses komputasi,
data, kesepakatan penggunaan platform digital komunikasi dan kendali (3K).
untuk berkolaborasi, dan kesepakatan akan
pemodelan data dan informasi.

DATA DATA
PENGINDERAAN

FISIK SIBER
Interaksi Manusia Interaksi Manusia
(Pekerja di lapangan) (Pengambil keputusan)

AKTUASI
AKSI AKSI

Gambar 2. Model Konseptual Sistem Siber-Fisik (Diadopsi dari Sawhney dkk, 2020)

Sistem Siber-Fisik (SSF) Berdasarkan gambar di atas, terdapat interaksi


antara dunia siber dan dunia fisik dalam dua
Sehubungan dengan tujuan artikel ini ditulis, kemungkinan, yaitu mode F-S dan mode
maka komponen penting Konstruksi 4.0 yang S-F. Mode F-S melingkupi pendeteksian atau
satu ini, yaitu cyber-physical system (CPS) atau pengamatan kegiatan konstruksi dan detail
sistem siber-fisik (SSF), akan dibahas lebih lanjut elemennya di lapangan menggunakan teknologi
dan lebih detail dibandingkan komponen ED. pengindraan digital. Data kemudian dikumpulkan
dan dipindahkan ke teknologi siber untuk
Secara konseptual, Sawhney dkk (2020) diproses lebih lanjut. Adapun mode S-F mencoba
menggambarkan SSF sebagaimana disampaikan untuk mengendalikan dan mengelola kegiatan
pada Gambar 2 berikut ini. Terlihat bahwa fisik di lapangan berdasarkan data yang telah
terdapat hubungan yang sangat erat antara dunia dikumpulkan dan dianalisis hasil pengindraan
fisik dan dunia siber, dengan memanfaatkan sebelumnya. Pengendalian dan pengelolaan
teknologi untuk pengindraan serta teknologi dapat berupa tindakan aktuasi suatu teknologi
untuk melakukan aktuasi secara jarak jauh. konstruksi, seperti robot atau peralatan yang
Campur tangan manusia diminimalkan dalam terhubung dengan dunia siber dengan adanya
hal ini, meski untuk beberapa kegiatan interaksi perintah jarak jauh.
antara mesin dengan manusia diperlukan, seperti
melakukan pengambilan keputusan dan juga Agar SSF berjalan efektif, Qureshi dkk. (2022)

180 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

mensyaratkan ketersediaan teknologi yang Selain itu penting juga disampaikan bahwa
harus dipenuhi pada tiga tingkatan berikut: telah ada model sistem arsitektur untuk SSF ini
dikembangkan, dan model SSF arsitektur tersebut
1. Persyaratan pada Tingkat Perangkat. dikembangkan sesuai dengan kebutuhannya,
Konektivitas, pertukaran data, identifiers, sehingga sulit menentukan mana yang lebih baik
dan interaksi manusia harus disediakan oleh dari yang lain. Model SSF arsitektur ini bertujuan
perangkat yang digunakan untuk mendukung sebagai petunjuk untuk pengembangan SSF.
SSF. Untuk koneksi, teknologi dapat berbasis Beberapa model SSF arsitektur tersebut adalah:
kabel atau nirkabel, sesuai ketersediaan di 5C Architectural Model, RAMI 4.0, dan IIRA
lokasi. Pertukaran data dapat berupa satu (Qureshi dkk, 2022).
arah, namun akan lebih baik jika dapat dua
arah antar perangkat. Identifier diperlukan agar Berkaitan dengan teknologi untuk mendukung
dapat diyakinkan perangkat yang terhubung SSF, menurut Whiteman dkk (2018) pada dasarnya
adalah yang telah dikenali dan diprogramkan, terdapat tiga lapisan yang saling terhubung, yaitu
sehingga dapat dilakukan pertukaran data. lapisan fisik yang merupakan lapisan persepsi,
Adapun interaksi manusia tetap diperlukan, lapisan jaringan yang merupakan lapisan aplikasi,
karena tingkat kematangan teknologi masih dan lapisan informasi yang merupakan lapisan
bervariasi dan kebutuhan untuk pengambilan transmisi (Gambar 3). Lapisan fisik terdiri dari
keputusan di lapangan. teknologi untuk dapat melakukan rekognisi atau
persepsi yang biasanya didukung oleh teknologi
2. Persyaratan pada Tingkat Platform. Platform sensor, aktuator, perangkat pribadi, model virtual,
di sini terdiri dari platform fisik dan platform serta konektivitas.
digital; platform fisik terdiri dari jaringan sensor
nirkabel, sedangkan platform digital terdiri dari
komputasi awan (cloud), BIM, atau internet.
Integrasi BIM, konektivitas, interoperabilitas,
dan keamanan siber merupakan persyaratan LAPISAN
JARINGAN
penting pada tingkat platform.

3. Persyaratan pada Tingkat Sistem. Persyaratan


tingkat sistem menentukan kemampuan
LAPISAN LAPISAN
operasional dan tujuan yang dirancang untuk FISIK INFORMASI
dicapai oleh sistem, dan untuk mendukung
kebutuhan tingkat perangkat dan tingkat
platform. Persyaratan tersebut adalah respons
yang real-time, autonomi, time management, Gambar 3. Lapisan Teknologi untuk Mendukung
keandalan, integrasi, optimasi sumber daya, Sistem Siber-Fisik (Diadopsi dari Whiteman dkk, 2018)
dan adaptabilitas.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 181


Lapisan jaringan sering juga disebut sebagai terhadap kegiatan fisik konstruksi; masih sedikit
lapisan transportasi yang terdiri dari teknologi atau tidak ada mekanisme untuk memastikan
berbasis kabel dan nir-kabel. Lapisan ini bertugas koordinasi dua arah antara konstruksi fisik dan
untuk memproses pertukaran data dan informasi model virtual (Qureshi, 2022).
antara lapisan fisik dan lapisan informasi. Transmisi
dan interaksi data pada lapisan ini dicapai dengan Kembaran Digital (KD)
menggunakan jaringan komunikasi, internet,
jaringan area lokal, atau jaringan lain yang sudah Saat ini muncul istilah Digital Twin atau Kembaran
ada melalui banyak teknologi seperti Generasi Digital (KD), yang jika sekilas diperhatikan banyak
Keempat (4G), Bluetooth, Inframerah, ZigBee, diartikan sebagai SSF pada kerangka Industri
dan Wi-Fi, yang juga tergantung pada perangkat 4.0. Pada dasarnya, KD dan SSF, tidaklah sama.
sensor yang digunakan (Alzubi et al, 2022). Namun dalam penggunaannya sehari-hari
kedua istilah ini menjadi kabur dan disamakan
Adapun lapisan informasi bertanggung pengertiannya, terutama bagi orang kebanyakan.
jawab atas pemrosesan informasi, termasuk KD merupakan suatu teknologi yang baru muncul
identifikasi, penghitungan, pencocokan pola, dan atau emerging technologies sebagaimana
pemrosesan lain dari informasi yang dikumpulkan digambarkan oleh Gartner (2022) pada Gambar
oleh lapisan fisik, pengelolaan dan konfigurasi 4 berikut, meskipun diprediksi akan mendekati
sistem, pelestarian semua jenis informasi di kurva mendatar (plateau) dari Hype Cycle sekitar
sistem, pembuatan perintah dan keputusan 5-10 tahun yang akan datang.
berdasarkan persepsi, dan penjadwalan sumber
daya dan tugas (Whiteman dkk, 2018). Lapisan KD didefinisikan sebagai abstraksi virtual
ini terdiri dari pusat data dan pusat kendali, yang komputer dari subset dunia nyata (Ghosh dkk,
tentunya sangat tergantung juga akan dukungan 2020). Dalam kerangka Industri 4.0, KD sering
kendali terhadap privasi dan keamanan Informasi. diartikan sebagai pemrosesan dan digitalisasi
objek apa pun. Konsep KD sendiri berasal dari
Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada bidang antariksa, sebuah industri yang mirip
beberapa peneliti melakukan penelitian terkait dengan konstruksi karena hasil produksinya unik.
integrasi konstruksi fisik dan model digital KD ini dibutuhkan untuk melakukan simulasi dan
ini dengan menggunakan berbagai teknologi kendali kepada suatu perangkat antariksa yang
data akuisisi seperti foto, pemindai laser, berada jauh secara fisik, tetapi harus berinteraksi
dan RFID. Kegiatan penelitian tersebut telah dengan real-time dengan mengindra apa yang
berhasil menunjukkan kemampuan untuk terjadi di sekitarnya; perangkat antariksa adalah
mengintegrasikan konstruksi fisik dan model dunia fisik, sedangkan model digital di kantor
digital untuk pemodelan suatu fasilitas dengan kendali merupakan dunia digitalnya, kembaran
lebih baik, pengamatan dan pelacakan komponen digital. Jadi pada awal kelahirannya, KD ada ketika
di lokasi konstruksi, dan pemantauan kemajuan. suatu objek fisik dibuat, maka dibuat pula model
Namun demikian, upaya integrasi ini masih belum digitalnya (KD) untuk menyimulasikan dan juga
lancar memberikan umpan balik atau kendali mengendalikan objek fisik tersebut. Kemudian

182 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

HYPE CYCLE FOR EMERGING TECH, 2022

Foundation Models
Web3
Decentralized Identity
Computational Storage
EXPECTETIONS

Superapps NFT
Cloud Data Ecosystems
Industry Cloud Platforms

Internal Talent Marketplaces

Digital Humans
Dynamic Risk
Governance
Observability-Driven
Development
Cloud Sustainability
Data Observability
Platform Engineering
Causal AI Metaverse
Open Telemetry
Minimum Viable
Architecture Augmented FinOps
Digital Twin of Machine Learning
a Customer Code Generation
Generative Design AI
Autonomic Systems
Cybersecurity
Mesh
Architecture
Innovation Peak of Inflated Trough of Slope of Plateau of
Trigger Expectations Disillusionment Enlightenment Productivity

Plateau will be reached:


TIME
less than 2 years 2 to 5 years 5 to 10 years less than 2 years less than 2 years less than 2 years

Gambar 4. Posisi KD di Kurva Hype Cycle Teknologi (Gartner 2022)

konsep ini diperluas ke proses produksi industri, tipologi dan geometrik struktur suatu produk
yang sebenarnya lebih untuk proses produksi (Qureshi dkk, 2022). Namun, secara umum, konsep
yang masal, dan saat ini mulai menarik perhatian dan komponen dari KD dapat digambarkan seperti
sektor konstruksi. pada Gambar 5, yang terdiri dari komponen fisik,
komponen virtual, dan keterhubungan data antar
Berdasarkan kerangka Industri 4.0, KD kedua komponen tersebut (Shahinmoghadam
diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu dan Motamedi, 2019).
fenomena kembar, proses kembar, dan objek
kembar. Fenomena kembar merupakan simulasi Jika diperhatikan, Gambar 4 yang terkait dengan
suatu abstraksi proses produksi yang dapat KD, dan dibandingkan dengan Gambar 2 yang
dikomputasi, seperti getaran, kekasaran terkait SSF, sangat mirip, namun jika dilihat
permukaan, deformasi parsial, suhu pemotongan, definisinya, SSF adalah konsep yang lebih umum,
keausan pahat, dll. Proses kembar adalah sedangkan KD lebih kepada sisi digitalnya, yang
simulasi suatu abstraksi rencana produksi yang merupakan replika dari suatu objek fisik. Konsep
dapat dikomputasi, seperti bill of material (BOM), SSF adalah konsep keseluruhan dari interaksi
penjadwalan, perencanaan pesanan, dll. Adapun, antara dunia digital dan dunia fisik yang saling
objek kembar adalah simulasi suatu abstraksi terhubung. Dengan kata lain, KD adalah bagian
fasilitas yang dapat dikomputasi terkait dengan dari SSF, dari sisi dunia digitalnya. Memang dalam

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 183


FISIK
N KEL
U LKA OLA
MP
KU

DATA KD DATA

PRO
SES AN
UK
TEM
VIRTUAL

Gambar 5. Model Konseptual Kembaran Digital


(Diadopsi dari Shahinmoghadam dan Motamedi, 2019)

praktik di lapangan memang penggunaan kedua tahap awal perencanaan, kemudian desain,
istilah ini sering ditukar-tukar. Berdasarkan hal dan konstruksi; hingga serah terima pekerjaan
ini, maka komponen, teknologi dan tantangan konstruksi selesai.
implementasi KD akan juga merupakan hal sama
pada SSF. Dilain pihak, pendekatan KD, yang sebenarnya
mencoba membuat replika suatu objek fisik
Konsepsi Kembaran Digital Konstruksi ke dalam bentuk digitalnya untuk melakukan
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, simulasi dan juga mengendalikan, dapat diadopsi
Konstruksi 4.0 diadopsi dari Industri 4.0 yang untuk memodelkan bangunan yang sudah jadi
berfokus pada produksi manufaktur yang ke dalam dunia digital; sehingga terbentuklah
berulang, yang sebenarnya mirip dengan operasi kembaran digitalnya. Tentu saja pendekatan KD
konstruksi yang berulang. Dengan demikian, dibutuhkan dalam operasi dan pemeliharaan
untuk lingkup penyelenggaraan proyek, pada bangunan tersebut, misalnya dalam bentuk
daur hidup proyek, yaitu mulai dari desain hingga bangunan Gedung, sehingga disebut sebagai
konstruksi di lapangan, kerangka konseptual smart building atau bangunan cerdas. Yang jelas,
Konstruksi 4.0 (Gambar 1), dapat diadopsi untuk KD untuk bangunan cerdas ini pun menggunakan
mendukung apa yang dikenal sebagai smart konsep SSF.
construction atau konstruksi cerdas. Konstruksi
cerdas adalah penerapan dari konsep SSF pada Jika kedua pendekatan di atas digabungkan, maka
masa penyelenggaraan konstruksi, mulai dari dapat diilustrasikan sebuah konsepsi kembaran

184 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

digital di sektor konstruksi yang meliputi seluruh maka BIM dan CDE memegang peranan sentral.
daur hidup bangunan (aset), bukan saja daur
hidup proyek (lihat Gambar 6).

Perangkat Digital
Lapisan Digital

Sistem Cloud-Based VR/AR AI Ciber Security Big Data Blockchain Laser Scanner
Nirawak Udara PM

Facility
BIM
Data

Management

Cloud-Based CDE

PENGINDERAAN KEMBAR DIGITAL AKTUASI PENGINDERAAN KEMBAR DIGITAL AKTUASI


Lapisan Fisik

Aset yang Sedang Dibangun Aset Terbangun


KONSTRUKSI CERDAS BANGUNAN CERDAS

Gambar 6. Model Konseptual Kembaran Digital Konstruksi

Meskipun terlihat seperti ada dua pendekatan dan Peranan BIM dalam Kembaran Digital
dua bentuk kembaran digital untuk mendukung Konstruksi
konstruksi cerdas dan bangunan cerdas, pada
kenyataannya adalah sesuatu kebutuhan dan Building Information Modeling atau BIM
sebaiknya juga, bahwa kedua hal tersebut merupakan bagian dari upaya digitalisasi di sektor
terintegrasi dari awal hingga akhir mengikuti konstruksi dengan mengintegrasikan pemodelan
tahapan daur hidup aset tersebut. Terlihat di informasi bangunan yang akan dibuat yang
gambar tersebut, semua itu bisa terjadi, selain melingkupi seluruh daur hidup bangunan tersebut.
dari teknologi terkait perangkat digital dan robot, Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 185


bahwa BIM merupakan teknologi yang penting cerdas berdasarkan teknik AI tingkat lanjut,
dalam KD, Deng dkk (2021) menggambarkannya memungkinkan sistem mengambil respons
seperti pada Gambar 7 berikut terkait dengan otomatis bergantung pada strategi kontrol dan
peran BIM dalam KD. hasil yang dioptimalkan. Adapun Level 5 adalah

Level 4 Level 5
Level 3
Level 2 BIM KD
BIM +
Level 1 BIM + AI
+ Sensor
BIM Simulasi

Gambar 7. Model Tangga BIM dalam Konteks KD (Diadopsi dari Deng dkk, 2021)

Sebagaimana digambarkan oleh studi yang konsep KD yang ideal di konstruksi, di mana
dilakukan oleh Deng dkk (2021) bahwa terdapat KD seperti ini dapat menyediakan pemantauan,
tingkatan atau level dari penggunaan BIM dalam perkiraan, dan menghasilkan sistem umpan balik
mendukung KD di konstruksi. Level 1 adalah otomatis secara real-time untuk mengontrol
upaya-upaya penelitian dan pemanfaatan penyesuaian parameter bangunan berdasarkan
sederhana terkait BIM, seperti menggunakan kebutuhan. KD Level 5 kadang disebut KD
kemampuan BIM secara umum, ini bisa generasi berikutnya atau Next-Generation Digital
dikategorikan sebagai KD yang sederhana. Untuk Twin atau (NGDT).
Level 2 adalah pemanfaatan BIM untuk simulasi,
seperti evaluasi kinerja energi bangunan, proses DIGITALISASI DAN IMPLEMENTASI BIM DI
konstruksi 4D, dll. Kemudian Level 3 mencakup INDONESIA
BIM yang sudah diintegrasikan dengan sensor,
dan juga teknologi IoT untuk pengelolaan proyek Baru ini Autodesk mengeluarkan laporan
bangunan secara real-time; untuk memantau bersama Deloitte yang menggambarkan kondisi
secara tepat status aktivitas yang sedang adopsi digital sektor konstruksi di negara
berlangsung. Level 4 menggambarkan BIM yang Australia, Jepang dan Singapura dengan cukup
sudah terintegrasi dengan Artificial Intelligence optimis, yaitu sudah 40% menggunakan BIM,
(AI). Dengan Level 4, bangunan terbangun dapat 34% menggunakan prefabrikasi dan modular,
diberdayakan dengan kontrol umpan balik 39% menggunakan perangkat lunak berbasis

186 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Cloud, 33% menggunakan data analitik, dan 33% melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan
menggunakan aplikasi di telepon genggamnya Perumahan Rakyat (PUPR) mulai menerapkan
(Deloitte, 2023). Kondisi ini memang masih belum teknologi BIM melalui Peraturan Menteri PUPR
baik jika dibandingkan dengan kondisi adopsi tentang Bangunan Gedung (PUPR, 2018), yang
digital di industri lain, di mana konstruksi masih mewajibkan penggunaan BIM pada Bangunan
selalu tertinggal, sebagaimana yang dilaporkan Gedung Negara tidak sederhana dengan kriteria
oleh McKinsey Global Institute (Agarwal dkk, luas di atas 2.000 m2 dan di atas 2 (dua) lantai.
2016), meskipun teknologi telah tersedia dengan
akses yang mudah. Kesenjangan juga terjadi Selanjutnya, Direktorat Jenderal Bina Marga
antara kematangan teknologi jika dibandingkan menerbitkan surat edaran tentang kewajiban
dengan tingkat adopsi baik oleh individu, bisnis, penggunaan BIM di lingkungan Ditjen Bina Marga,
dan pembuat kebijakan, yang secara berurutan yang isinya antara lain mewajibkan penggunaan
kesenjangannya ditengarai semakin tinggi. metode BIM di setiap kegiatan pembangunan
Bagaimana dengan tingkat implementasi yang memenuhi kriteria sebagai berikut: jalan
digitalisasi di sektor konstruksi di Indonesia? yang bersifat kompleks, jalan bebas hambatan,
jalan tol, terowongan jalan, dan jembatan khusus.
Karena BIM merupakan bagian penting dari Pada surat edaran tersebut juga dinyatakan
transformasi digital di sektor konstruksi, ada kewajiban penggunaan BIM 3D, 4D dan 5D
baiknya melihat sejauh mana implementasi BIM sementara BIM 6D, 7D dan 8D bersifat pilihan
di Indonesia. Semakin meyakinkan implementasi sesuai dengan kebutuhan. Untuk memfasilitasi
BIM oleh pemangku kepentingan di sektor koordinasi, kolaborasi, dan dokumentasi/
konstruksi Indonesia, maka akan semakin optimis publikasi, informasi digital yang dihasilkan dari
transformasi digital dapat terjadi, demikian pula BIM harus dipindahkan ke platform kolaborasi
penerapan konsep KD di sektor konstruksi. proyek (Common Data Environment - CDE Bina
Beberapa Catatan implementasi BIM di Indonesia Marga).
disampaikan pada bagian berikut ini.
Selanjutnya Soemardi dan Wirahadikusumah
Implementasi BIM di Indonesia (2023) menegaskan bahwa dibandingkan
Menurut Soemardi dan Wirahadikusumah (2023), dengan teknologi konstruksi lainnya, adopsi
meskipun pada awalnya hingga saat ini masih teknologi BIM di Indonesia dapat dikatakan
paling banyak digunakan dalam pengelolaan berlangsung dengan lebih cepat dan lebih baik.
proyek-proyek konstruksi bangunan gedung, Biaya investasi teknologi BIM dinilai relatif lebih
teknologi BIM mulai populer dan mulai banyak murah dibanding dengan investasi pengadaan
digunakan dalam perencanaan, perancangan, peralatan dan permesinan, yang merupakan
dan pembangunan infrastruktur lainnya. ciri dari industrialisasi konstruksi. Selain itu,
Hal ini sudah dimulai dari tahun 2000an, di semakin membaiknya ketersediaan infrastruktur
mana penggunaan BIM dimulai pada proyek teknologi informasi dan internet, serta semakin
perancangan pembangunan gedung sektor kondusifnya usaha teknologi dan layanan
swasta. Kemudian di sektor publik, pemerintah teknologi informasi, juga semakin mendorong

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 187


pemanfaatan berbagai media digital termasuk ditemukan pula fakta-fakta implementasi BIM
BIM di lingkungan industri konstruksi. Bahkan sebagai berikut:
selama pandemi Covid-19 dua tahun terakhir
ini, peran teknologi informasi dalam berbagai 1. Konteks: Sesuai dengan kapasitas yang
usaha dan industri konstruksi semakin terbukti. dimiliki oleh BIM terkait dengan kemampuan
Dipelopori badan usaha milik pemerintah (BUMN) kolaborasi dan mengakomodasi banyaknya
di bidang konstruksi, penerapan teknologi BIM di perubahan, beberapa proyek yang
bidang konstruksi dan infrastruktur mulai marak. dipresentasikan merupakan tempat yang
Di beberapa proyek gedung dan infrastruktur tepat untuk penerapan BIM. Kebutuhan yang
teknologi Augmenter Reality (AR) telah pula belum jelas di awal dari owner, terjadinya
diterapkan secara terbatas. Pada beberapa lokasi perubahan di tengah jalan dengan berbagai
ditempel QR code yang menjadi kunci awal untuk alasan, membuat BIM menjadi alat yang efektif.
akses ke AR, yang jika hal ini dapat dilakukan Tentu saja seharusnya setiap perubahan akan
secara lebih luas, tersistem dan rutin terkini memberikan konsekuensi kepada berbagai
akan mempercepat implementasi BIM sebagai pihak, dan seharusnya sudah disepakati di
bagian dari Kembaran Digital untuk konstruksi di awal bagaimana mengakomodasinya.
Indonesia.
2. Pengguna BIM: Berdasarkan presentasi
Evaluasi terhadap Implementasi BIM di dan penjelasan dalam tanya jawab, terlihat
Indonesia bahwa semua pihak penting terkait dengan
Secara umum bagi pelaku konstruksi di Indonesia proyek sudah menggunakan BIM. Mulai dari
penerapan BIM masih terbatas pada visualisasi developer, owner, designer, kontraktor dan
pemodelan digital 3D, yang bahkan pada banyak subkontraktor. Terdapat sebuah developer
kasus hal ini masih dipicu kewajiban regulasi, yang sudah menggunakannya dari hulu ke
sehingga pemanfaatan potensi BIM ini belum hilir tahapan konstruksi bangunan. Namun
optimal. Evaluasi pernah dilakukan oleh penulis demikian, masih sangat kentara inisiatif
terhadap implementasi BIM dalam salah satu tertinggi untuk implementasi BIM datang dari
kegiatan kompetisi BIM yang diselenggarakan pihak kontraktor.
oleh sebuah vendor BIM untuk mendukung
dimensi BIM 5D. Terdapat 10 peserta finalis 3. Dimensi BIM: Telah banyak upaya dilakukan
kompetisi ini yang memasuki tahap penilaian, untuk meningkatkan implementasi BIM
yang merupakan perwakilan tim proyek yang hingga dimensi 8D; catatan: saat ini sudah ada
mengimplementasikan BIM, kebanyakan dari definisi 9D untuk Lean Construction dan 10D
pihak kontraktor (BUMN dan swasta), meski ada untuk Industrialisasi. Pada kegiatan kompetisi
juga yang dari pihak owner atau developer. tersebut, semua peserta telah mencoba untuk
menerapkan BIM 5D; informasi kuantitas
Secara umum, kesan positif dari implementasi BIM sangat dibutuhkan oleh kontraktor untuk
terdapat pada penerapan dimensi BIM sejauh ini; produksi, seperti optimasi produksi tulangan
ada yang sudah mencoba hingga 8D. Selanjutnya dan ACP dan dapat terintegrasi dengan

188 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

pemesanan material untuk subkontraktor kritik untuk perbaikan dalam implementasi BIM di
atau supplier. Untuk 6D, dikaitkan dengan Indonesia sebagai berikut:
upaya untuk mengidentifikasi pencahayaan
dan konsumsi energi pada gedung yang akan 1. Integrasi masih menjadi tantangan. Berbagai
dibangun. 7D berkaitan dengan manajemen aplikasi yang ada untuk membantu BIM
fasilitas; meskipun ini masih terbatas untuk dalam berbagai dimensi, masih terkendala
as-built drawing, dalam daur hidup gedung dengan kemudahan ekspor dan impor data.
tertentu, dan lemah pemahamannya. Dan 8D Masih ada upaya manusia dibutuhkan untuk
dikaitkan dengan aspek keselamatan untuk menyempurnakan hasil ekspor atau impor ini.
konstruksi di lapangan.
2. Automasi bukan Pemodelan Informasi.
4. Aplikasi BIM: Berbagai aplikasi telah banyak Berbagai software yang ada masih fokus
digunakan untuk mengimplementasikan membantu automasi terkait proses tertentu,
BIM dengan berbagai dimensinya tersebut. bukan memodelkan informasinya itu sendiri;
Penggunaan Common Data Environtment padahal BIM adalah pemodelan informasi.
(CDE) sudah banyak dilakukan dan berbagai
aplikasi tambahan untuk memanfaatkan model 3. Aliran Inisiasi BIM belum dari Hulu ke Hilir.
BIM untuk kebutuhan spesifik juga demikian. Masih banyak inisiasi BIM di mulai di tengah,
Terlihat sudah banyak vendor yang terlibat bukan dari hulu lalu ke hilir. Kontraktor banyak
untuk suatu proses tertentu. Hal ini tentu yang berinisiasi, dan menarik (pull) hulunya,
baik, sesuai dengan keterlibatan berbagai perencana dan owner, lalu mem-push hilirnya,
pihak pengguna BIM dan juga dimensi BIM yaitu subkon dan owner sebagai operator
yang diimplementasikan. Ini penting untuk produk konstruksi.
mendukung ED.
4. CDE belum umum dan optimal digunakan.
5. Inovasi: Beberapa kontraktor telah mencoba Sebagai platform untuk bertukar data
untuk menggunakan model BIM untuk dan model, CDE masih digunakan untuk
menyelesaikan kebutuhan kerja di lapangan, manajemen dokumen proyek BIM saja; belum
yang dikembangkan di luar aplikasi resmi dari menjadikan CDE sebagai pusat kegiatan
vendor. Ini tentunya sangat menggembirakan, pelaksanaan proyek berbasis BIM.
karena memang ketika integritas data dan
model BIM telah baik, maka akan banyak 5. Pemahaman terhadap dimensi BIM perlu
peluang penggunaannya untuk berbagai diluruskan. Banyak beredar aplikasi post
keperluan selama daur hidup bangunan processor BIM yang mengklaim merupakan
tersebut. Ini juga sangat mendukung dimensi dari BIM, misalnya 5D yang fokus ke
terjadinya ED. kuantitas, bukan cost-nya itu sendiri; 6D yang
lebih ditekankan untuk simulasi perancangan
Berdasarkan fakta-fakta hasil pengamatan pada bangunan berkaitan dengan penghematan
kompetisi di atas, dapat disampaikan beberapa energi (green), bukan keberlanjutan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 189


(sustainability); atau 7D yang digunakan untuk ARAHAN UNTUK TRANSFORMASI DIGITAL
inventarisasi mebeuler yang ada di bangunan, DAN KEMBARAN DIGITAL
bukan inventory bangunan itu sendiri sebagai
manajemen aset dan bagaimana O&M Indonesia tentu belum sepenuhnya memasuki
dilakukan berbasis BIM. era Industri 4.0, ada yang masih di era Industri
3.0 bahkan lebih rendah; demikian pula untuk
6. Standarisasi masih belum diakomodasi. Konstruksi 4.0. Sektor konstruksi Indonesia yang
Ini penting bahwa standar yang berlaku di masih mengandalkan sumber daya manusia
Indonesia disuntikkan di dalam BIM, agar sebagai pekerja konstruksi di lapangan, baru
produk sesuai dengan standar dan tidak dalam tahapan awal melakukan digitalisasi.
banyak perselisihan di lapangan dan perbedaan Sebagaimana kurva Hype Cycle dari Gartner,
perhitungan antar pihak. Misalnya terkait secara umum kematangan digitalisasi masih
aturan atau standarisasi detail penulangan; membutuhkan usaha dan waktu yang lama.
masih ada yang mengacu standar yang lama. Keberadaan pioneer dari pihak kontraktor,
konsultan maupun owner untuk memulai
7. Validasi di lapangan masih diperlukan. tranformasi digital di masing-masing lingkup
Ini menjadi dua kali kerja, di mana hasil usahanya merupakan sebuah optimisme yang
perhitungan BIM, misalnya terkait dengan harus selalu dibagikan kepada masyarakat
kuantitas, berbeda antar pihak dan tidak konstruksi kebanyakan. Mereka inilah yang
sesuai dengan di lapangan. Ini terkait dengan akan memulai dan belajar dari kesalahan, yang
kebutuhan terjadinya KD, antara dunia digital mungkin mengeluarkan dana yang besar, tetapi
dan dunia nyata. membantu secara keseluruhan mematangkan
transformasi digital di Indonesia (Abduh, 2018).
8. BIM masih belum dapat dipercaya 100%.
Hitungan manual tetap diperlukan, BIM hanya Kematangan teknologi pun beragam, dan banyak
validasi terhadap hitungan manual tersebut. pilihannya, sehingga upaya untuk menilai
Ini dikarenakan masih banyak faktor yang teknologi mana yang diadopsi oleh para pioneer
membuat model BIM belum dipercaya. ini penting sekalin pada tahapan awal ini. Yang
jelas, adopsi teknologi, sebaiknya tidak dilakukan
9. BIM belum masuk ke Owner. Implementasi saat teknologi tersebut masih berada di kurva
BIM masih didominasi oleh kontraktor, awal ataupun saat berada pada puncak kurva
sedangkan perencana masih terbatas untuk awal dari Hype Cycle yang dibuat oleh Gartner.
menghasilkan desain yang LOD-nya belum Kecepatan perkembangan dan adopsi teknologi
cukup detail. Adapun Owner masih belum pun tidak sama sehingga perlu jeli untuk pemilihan
menganggap BIM penting baginya, apalagi teknologi tersebut untuk sektor konstruksi.
jika owner-nya tidak beroperasi di bidang Sebagai contoh, meskipun keberadaan teknologi
infrastruktur atau developer. drone dan BIM hampir bersamaan, tetapi
teknologi drone ternyata lebih cepat mencapai
kurva plateau dari pada BIM, meskipun keduanya

190 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

sudah melewati puncak kurva awal; ini berkaitan secara lebih lengkap dan menyeluruh tentang
dengan kesiapan ekosistem digital masing- kondisi lapangan tersebut. Data spasial terkait
masing teknologi. visualisasi dimensi-geometri yang diperoleh
melalui pemantauan LiDAR dan drone maupun
Mengingat bahwa BIM merupakan teknologi data non-spatial seperti dokumen proyek
kunci untuk KD, dan juga melihat sejauh mana tentang waktu, produktivitas, biaya dan lainnya
tingkat implementasinya, termasuk kritisi akan sangat bermanfaat dalam pengambilan
terhadapnya, maka upaya digitalisasi melalui BIM keputusan konstruksi. Besarnya volume dan
harus menjadi prioritas. Dengan adopsi BIM yang beragamnya format data lapangan yang tidak
benar, maka peluang untuk dimanfaatkan lebih terstruktur merupakan tantangan tersendiri yang
lanjut oleh berbagai teknologi pendukung SSF juga harus dijawab. Dalam menjawab tantangan
akan lebih terbuka. tersebut Big Data Analytics mempunyai potensi
untuk diterapkan di konstruksi di Indonesia.
Selain itu, tidak kalah pentingnya, untuk Data tentang konstruksi, khususnya teknologi di
mendukung tercapainya ED atau ekosistem Indonesia diyakini sudah ada walaupun letaknya
digital yang kondusif dengan sektor konstruksi masih tersebar pada beberapa entitas dan tidak
di Indonesia, beberapa pekerjaan rumah terstruktur dengan baik (Soemardi, dkk., 2022).
yang belum tuntas harus dilakukan segera. Jika konsep Mahadata atau Big Data ini dapat
Sebagaimana disampaikan oleh Sahwney diimplementasikan tentunya akan meningkatkan
dan Odeh (2020) transformasi digital harus terwujudnya implementasi Digital Twin di
dibarengi dengan transformasi produk dan konstruksi di Indonesia.
tranformasi penyelenggaraan. Pekerjaan
rumah di ranah produk dan penyelenggaraan PENUTUP
masih banyak. Digitalisasi tidak akan efektif
jika standarisasi produk dan proses belum Artikel ini membahas konsepsi kembaran
ada, dan penyelenggaraan konstruksi masih digital (KD) atau yang lebih dikenal Digital
menggunakan pendekatan tradisional dengan Twin, dan bagaimana konsep ini bermanfaat
banyaknya pihak yang terlibat dan kontrak untuk menggerakkan sektor konstruksi
transaksional. meningkatkan upaya digitalisasinya, dalam
rangka transformasi digital, yang ujung-ujungnya
Selain hal-hal di atas perlu juga diperhatikan untuk memperbaiki produktivitasnya. Potensi
kembali fungsi utama dari kembaran digital, KD untuk menggerakan semua pihak di sektor
yakni memberikan informasi terkini (real konstruksi untuk melakukan transformasi digital
time) tentang kondisi konstruksi di lapangan sangat besar, dan menjanjikan peningkatan
agar dapat dijadikan landasan pengambilan kinerja semua pihak yang terlibat. Namun
keputusan yang paling tepat. Informasi visual demikian, sektor konstruksi di Indonesia masih
yang diperoleh melalui BIM akan jauh lebih sangat tergantung kepada kebijakan pemerintah
bermakna jika dibarengi dengan berbagai data dalam berbagai hal, sehingga beban transformasi
terkait yang relevan untuk menggambarkan digitalnya pun terletak pada pundak pemerintah.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 191


Tentu kepercayaan kepada pemerintah perlu kita construction for industry 4.0: A case of surface roughness.
Journal of Manufacturing and Materials Processing, 4(1),
berikan untuk melakukan tugas besar ini, dengan 11. https://doi.org/10.3390/jmmp4010011
mempertimbangkan kematangan teknologi dan
tingkat adopsinya. Di lain pihak, undangan harus Qureshi, A.H., Alaloul, W.S., Khalid Mhmoud Alzubi, K.M.
(2022). Fundamentals of Cyber-Physical Systems. Cyber-
dibuka lebar kepada semua pihak yang mampu Physical Systems in the Construction Sector, Ed. Salah
untuk menjadi pioneer dalam transformasi digital Wesam Alaloul. CRC Press.
ini, dan tentunya mendapatkan apresiasi dan
Sawhney, A., Odeh, I.S. (2020). Digital Ecosystems in
insentif yang selayaknya. Sambil mengamati the Construction Industry: Current State and Future
perkembangan KD di berbagai negara maju, Trends. Construction 4.0: An Innovation Platform for
the Built Environment (1st ed.). Routledge. https://doi.
hendaknya sktor konstruksi segera mengambil
org/10.1201/9780429398100
inisiatif aktif untuk mulai menerapkan kembaran
digital di Indonesia. Sawhney, A., Riley, M., & Irizarry, J. (2020). Construction 4.0:
Introduction and Overview. Construction 4.0: An Innovation
Platform for the Built Environment (1st ed.). Routledge.
DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.1201/9780429398100

Abduh, M. (2018). Harnessing Smart Construction Shahinmoghadam, M. and A. Motamedi. 2019. Review
Technologies In Indonesia. Construction +. BCI Asia. of BIM-centered IoT deployment: State of the art,
https://www.constructionplusasia.com/id/harnessing- opportunities and challenges. Proceedings of the 36th
smart-construction-technologies-in-indonesia/ International Symposium on Automation and Robotics in
Construction, ISARC 2019, (ISARC), 1268–1275. https://
Agarwal, R., Chandrasekaran, S., Sridhar, M. (2016). Imagining doi.org/10.22260/ISARC2019/0170
construction’s digital. McKinsey Global Institute. https://
www.mckinsey.com/~/media/mckinsey/industries/ Soemardi, B.W., dan Wirahadikusumah, R.D. (2023). Teknologi
capital%20projects%20and%20infrastructure/our%20 Building Information Modeling dalam Manajemen
insights/imagining%20constructions%20digital%20 Konstruksi Jalan Tol di Indonesia. Pengelolaan Aspek
future/imagining-constructions-digital-future.pdf Teknis dalam Perencanaan dan Pembangunan Jalan
Tol, editor: Santosa dkk. PT. PII dan Pustral UGM. https://
Alzubi, K.M., Alaloul, W.S., Qureshi, A.H. (2022). Technology institute.iigf.co.id/e-library/lainnya/58/kajian-kritis-
Requirements for Cyber Physical Systems Implementation pembangunan-jalan-tol-di-indonesia
in Construction. Cyber-Physical Systems in the
Construction Sector, Ed. Salah Wesam Alaloul. CRC Press. Soemardi, B. W., Putri, A., and Wibisono, H. (2022), Strategy for
the Development of Construction Technology Database,
Deloitte (2023). The State of Digital Adoption in Construction Proceedings of International Structural Engineering and
Report 2023. Autodesk. Construction, 9(2), 2022, CON-10-1 – CON-10-6

Deng, M., C. C. Menassa and V. R. Kamat. (2021). From BIM Whiteman, M. L., P. L. Fernández-Cabán, B. M. Phillips, F. J.
to digital twins: A systematic review of the evolution of Masters, J. A. Bridge and J. R. Davis. (2018). Multi-objective
intelligent building representations in the AEC-FM industry. optimal design of a building envelope and structural system
Journal of Information Technology in Construction, using cyber-physical modeling in a wind tunnel. Frontiers
26(November 2020), 58–83. https://doi.org/10.36680/j. in Built Environment, 4, 13. https://doi.org/10.3389/
itcon.2021.005 fbuil.2018.00013

Gartner. (2022). What’s New in the 2022 Gartner Hype Cycle Wyman, O. (2018). Digitalization of the Construction
for Emerging Technologies. https://emtemp.gcom.cloud/ Industry: The Revolution is Underway. Marsh&McLennan
ngw/globalassets/en/articles/images/hype-cycle-for- Company. https://www.oliverwyman.com/our-expertise/
emerging-tech-2022.png insights/2018/sep/digitalization-of-the-construction-
industry.html
Ghosh, A. K., A. S. Ullah, A. Kubo, T. Akamatsu and D.
M. D’Addona. (2020). Machining phenomenon twin

192 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Deni Dahniel

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 193


3.6

KESIAPAN OPD
DALAM PENERAPAN
DIGITALISASI
PENYELENGGARAAN
KONSTRUKSI
Teguh Marsetiawan
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan
Provinsi Kepulauan Riau

PENDAHULUAN

Meningkatnya laju perkembangan pembangunan infrastruktur menuntut


Pemerintah Daerah dapat melaksanakan Penyelenggaraan Konstruksi sesuai
dengan kondisi dan tantangan yang ada pada saat ini. Oleh karena itu, diperlukan
Pemerintah Daerah yang sigap dan tanggap dalam mengimplementasikan
penyelenggaraan konstruksi sehingga dapat memberikan arah pertumbuhan
dan perkembangan Jasa Konstruksi untuk mewujudkan struktur usaha
yang kukuh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil Jasa Konstruksi yang
berkualitas yang merupakan salah satu tujuan penyelenggaraan Jasa
Konstruksi. Dengan adanya penyelenggaraan konstruksi secara sistem
digitalisasi maka hal ini menuntut kesiapan Organisasi Pemerintah Daerah
(OPD) yang menyelenggarakan Konstruksi untuk mengerakkan operasional
sumber daya organisasi yang dimiliki dalam rangka menghadapi penerapan
proses percepatan transformasi digital sektor konstruksi untuk mewujudkan
pembangunan infrastruktur berkelanjutan.

194 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Kewenangan OPD Sub-Urusan Jasa Konstruksi Kota dilaksanakan sesuai dengan norma,
Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan
pembangunan infrastruktur di daerah oleh Pemerintah Pusat pada sub-urusan Jasa
diamanahkan juga untuk dapat melakukan Konstruksi meliputi:
pembinaan bagi masyarakat konstruksi melalui
OPD yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah 1. penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil
itu sendiri di Urusan Pemerintahan Bidang konstruksi;
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada
sub-urusan Jasa Konstruksi. Namun demikian 2. penyelenggaraan sistem informasi Jasa
terdapat pembagian kewenangan pemerintahan Konstruksi cakupan daerah kabupaten/kota;
daerah pada sub-urusan tersebut yang saat ini
tertuang pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 3. penerbitan Perizinan Berusaha kualifikasi
2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah kecil, menengah, dan besar; dan
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022
tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang yang 4. pengawasan tertib usaha, tertib
terdapat pada pasal 52 yaitu adanya beberapa penyelenggaraan, dan tertib pemanfaatan
ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 2 Jasa Konstruksi.
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi yang
diubah, namun secara mendasar tidak mengubah Sedangkan kewenangan Pemerintah Pusat
urutan pasal kewenangan tanggung jawab tertuang pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun
Pemerintah Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/ 2017 tentang Jasa Konstruksi pasal 4 dan pasal
Kota yang terdapat pada Undang-Undang Nomor 5 yang selanjutnya diubah beberapa ketentuan
2 Tahun 2017. Kewenangan Pemerintah Provinsi tercantum dalam Undang-Undang Nomor 6
terdapat pada pasal 7 yang mengamanatkan Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan
bahwa Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
dilaksanakan sesuai dengan norma, standar, Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-
prosedur, dan kriteria (NSPK) yang ditetapkan Undang terdapat pada pasal 52, sedangkan untuk
oleh Pemerintah Pusat pada sub-urusan Jasa mendukung pencapaian tujuan tanggungjawab
Konstruksi meliputi: Pemerintah Pusat pada pasal 4 maka diberikan
kewenangan Gubernur sebagai wakil pemerintah
1. penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli Pusat di daerah sebagaimana tertuang pada
konstruksi; dan pasal 6 dengan mengubah beberapa ketentuan.

2. penyelenggaraan sistem informasi Jasa Peran OPD Sub-Urusan Jasa Konstruksi dalam
Konstruksi cakupan daerah provinsi. Penerapan Digitalisasi Penyelenggaraan
Konstruksi
Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota
terdapat pada pasal 8 yang amanatkan bahwa Akselerasi transformasi digital sektor konstruksi
Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/ berguna untuk dapat mewujudkan pembangunan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 195


Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023
Gunawan Rustandi

infrastruktur berkelanjutan salah satunya 3. Penyelenggaraan Sistem Informasi Jasa


melaksanakan penyelenggaraan sistem informasi Konstruksi cakupan daerah provinsi meliputi
Jasa Konstruksi yang dikelola oleh Kementerian tahapan:
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sehingga
a. identifikasi data dan informasi Jasa
dalam hal ini Pemerintah Daerah melalui OPD
Konstruksi cakupan daerah provinsi;
Sub-Urusan Jasa Konstruksi selaku Pembina
Pengembangan Jasa Konstruksi di daerah perlu b. pengumpulan data dan informasi Jasa
berperan dapat menindaklanjuti tantangan Konstruksi cakupan daerah provinsi;
tersebut. Dalam rangka penerapan digitalisasi
maka dilaksanakan penyelenggaraan sistem c. analisis dan pengolahan data dan informasi
informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah baik Jasa Konstruksi cakupan daerah provinsi;
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ dan
Kota yang diatur berdasarkan Peraturan
d. pengelolaan sub-sistem informasi Jasa
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 pasal 114
Konstruksi cakupan daerah provinsi
yang terdapat kewenangan Pemerintah Provinsi
merupakan bagian Sistem Informasi Jasa
sebagaimana berikut :
Konstruksi yang dikelola Menteri.

1. Gubernur melakukan fasilitasi


Demikian pula hal yang sama terhadap
penyelenggaraan Sistem Informasi Jasa
kewenangan Penyelenggaraan Kebijakan Jasa
Konstruksi cakupan daerah provinsi.
Konstruksi pada pasal 119 pada peraturan
tersebut yang menyebutkan bahwa:
2. Data dan informasi harus dimuat dalam Sistem
Informasi Jasa Konstmksi terintegrasi yang
1. Bupati/walikota melakukan fasilitasi
dikelola oleh Menteri.
penyelenggaraan Sistem Informasi Jasa
Konstruksi cakupan daerah kabupatenlkota.

196 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

2. Data dan informasi harus dimuat dalam Sistem 4. pengembangan sistem permodalan dan
Informasi Jasa Konstruksi terintegrasi yang sistem penjaminan usaha Jasa Konstruksi;
dikelola oleh Menteri.
5. perizinan badan usaha Jasa Konstruksi
3. Penyelenggaraan Sistem Informasi Jasa nasional;
Konstruksi cakupan daerah kabupaten/kota
meliputi tahapan: 6. perizinan perwakilan badan usaha Jasa
Konstruksi asing dan badan usaha Jasa
a. identifikasi data dan informasi Jasa
Konstruksi penanaman modal asing;
Konstruksi cakupan daerah kabupaten/
kota;
7. pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi
b. pengumpulan data dan informasi Jasa nasional;
Konstruksi cakupan daerah kabupaten/
kota; 8. pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi
asing dan penanaman modal asing;
c. analisis dan pengolahan data dan
informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah 9. pengelolaan informasi pasar Jasa Konstruksi;
kabupaten/kota; dan
10. registrasi pengalaman badan usaha Jasa
d. pengelolaan sub-sistem informasi Jasa
Konstruksi;
Konstruksi cakupan daerah kabupaten/
kota merupakan bagian Sistem Informasi
Jasa Konstruksi yang dikelola Menteri. 11. pengembangan sistem pemilihan Penyedia
Jasa;
Sistem Informasi Jasa Konstruksi yang dikelola
Menteri mempunyai cakupan nasional dalam 12. pengelolaan kontrak kerja Konstruksi;
melaksanakan penyelenggaraan kebijakan
pengembangan Jasa Konstruksi dalam bentuk 13. pengelolaan pengaduan masyarakat dan
fasilitasi (pasal 102). Pengelolaan Sistem penyelesaian sengketa;
Informasi Jasa Konstruksi nasional antara lain
tertuang pada penjelasan Peraturan Pemerintah 14. pengembangan sistem kinerja Penyedia
Nomor 22 Tahun 2020 pasal 103 sebagai berikut: Jasa;

1. sertifikasi dan registrasi badan usaha; 15. pengembangan sistem manajemen mutu
Konstruksi;
2. akreditasi asosiasi perusahaan Jasa
Konstruksi dan asosiasi terkait rantai pasok; 16. pengembangan Standar Keamanan,
Keselamatan,Kesehatan, dan Keberlanjutan
3. lisensi lembaga sertifikasi badan usaha; Jasa Konstruksi;

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 197


17. pengawasan penerapan Standar Keamanan, 31. pengembangan standar material dan
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan; peralatan konstruksi dan inovasi teknologi
Konstruksi;
18. registrasi Penilai Ahli;
32. pengembangan skema kerja sama antara
19. penetapan Penilai Ahli dalam hal Kegagalan institusi litbang;
Bangunan;
33. pengembangan teknologi prioritas;
20. pengembangan standar kompetensi kerja
dan pelatihan Jasa Konstruksi; 34. penerapan standar mutu material dan
peralatan Konstruksi sesuai dengan standar
21. pengelolaan lembaga pendidikan dan nasional indonesia;
pelatihan kerja Konstruksi;
35. pengelolaan kekayaan intelektual material
22. pelatihan tenaga kerja Konstruksi strategis dan peralatan konstruksi dan teknologi
dan percontohan; Konstruksi;

23. pengelolaan sistem sertifikasi kompetensi 36. pengembangan sistem rantai pasok material
tenaga kerja Konstruksi; dan peralatan konstruksi dan teknologi
Konstruksi;
24. registrasi tenaga kerja Konstruksi;
37. peningkatan penggunaan produk dalam
25. registrasi pengalaman profesional tenaga negeri.
kerja Konstruksi;
38. peningkatan kapasitas kelembagaan
26. penyetaraan tenaga kerja Konstruksi asing; Masyarakat Jasa Konstruksi;

27. penetapan standar remunerasi minimal 39. penyelenggaraan forum Jasa Konstruksi;
tetraga kerja Konstruksi;
40. peningkatan partisipasi masyarakat dalam
28. pengawasan sistem sertifikasi, pelatihan, pengawasan dan usaha penyediaan
dan standar remunerasi minimal tenaga kerja bangunan; dan
Konstruksi;
41. peningkatan kapasitas OPD sub-urusan Jasa
29. akreditasi asosiasi profesi; Konstruksi.

30. lisensi lembaga sertifikasi profesi; Dengan adanya sistem digitalisasi yang sudah
berjalan maupun belum berjalan di atas, diperlukan
peran penting OPD sub-urusan Jasa Konstruksi

198 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

untuk mewujudkan akselerasi penyelenggaraan Penerapan digitalisasi penyelenggaraan


industri Kontruksi 4.0 di daerah. konstruksi di daerah dari kedua tabel kewenangan
Provinsi dan Kabupaten/Kota dilaksanakan
Nomenklatur Program Kegiatan Kewenangan melalui nomenklatur kegiatan Penyelenggaraan
OPD Sub-Urusan Jasa Konstruksi Sistem Informasi Jasa Konstruksi (SIPJAKI)
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pada Cakupan Daerah Provinsi dan Penyelenggaraan
penganggaran kegiatan yang diselenggarakan Sistem Informasi Jasa Konstruksi Cakupan
oleh OPD Sub-Urusan Jasa Konstruksi mengacu Daerah Kabupaten/Kota. Kegiatan ini sebagai
kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor tindaklanjut dari amanah Peraturan Pemerintah
900.1.15.5-1317 Tahun 2023 tentang Perubahan Nomor 22 Tahun 2020 pada pasal 114 dan pasal
Atas Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 119. Dalam hal ini dengan adanya nomenkatur
050-5889 Tahun 2021 Tentang Hasil Verifikasi, di atas maka Pemerintah Provinsi dan
Validasi, dan Inventarisasi Klasifikasi, Kodefikasi Kabupaten/Kota mempunyai tanggung jawab
dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dalam penyelenggaraan Sistem Informasi Jasa
dan Keuangan Daerah. Konstruksi yang dikelola oleh Kementerian PUPR.

Tabel 1. Nomenklatur Program Pengembangan Jasa Konstruksi Urusan Kewenangan


Pemerintah Provinsi pada Sub-Urusan Jasa Konstuksi

NOMENKLATUR URUSAN PROVINSI KINERJA INDIKATOR SATUAN

Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi

Penyediaan Instruktur/ Asesor/ Penyelenggara Pelatihan Jumlah Instruktur/ Asesor/ Orang


Penyelenggara Pelatihan Tenaga Ahli Tenaga Ahli Konstruksi Penyelenggara Pelatihan Tenaga Kerja
Konstruksi Konstruksi Kualifikasi Ahli yang Disediakan

Penyediaan Training Need Tersedianya Training Need Jumlah Dokumen Training Need Dokumen
Assessment (TNA) Pelatihan Tenaga Assessment (TNA) Pelatihan Assessment (TNA) Pelatihan Tenaga Kerja
Kerja Konstruksi Kualifikasi Ahli Tenaga Kerja Konstruksi Konstruksi Kualifikasi Ahli yang Disediakan
Kualifikasi Ahli

Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi Tenaga Kerja Konstruksi Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi Orang
Kualifikasi Ahli Kualifikasi Ahli yang Kualifikasi Ahli yang Dilatih
mendapatkan Pelatihan

Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Jasa Konstruksi Jumlah Lembaga Jasa Konstruksi yang Lembaga
Kelembagaan Konstruksi yang mendapatkan Pembinaan Dibina dan Ditingkatkan Kapasitasnya
dan Peningkatan Kapasitas

Penyediaan SOP Penyelenggaraan Tersedianya SOP Jumlah Dokumen SOP Penyelenggaraan Dokumen
Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi Penyelenggaraan Pelatihan Pelatihan TKK Kualifikasi Ahli yang
Kualifikasi Ahli Tenaga Kerja Konstruksi Disediakan
Kualifikasi Ahli

Fasilitasi Sertifikasi Tenaga Kerja Terfasilitasinya Sertifikasi Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi Orang
Konstruksi Kualifikasi Ahli Tenaga Kerja Konstruksi Kualifikasi Ahli Difasilitasi Sertifikasi
Kualifikasi Ahli

Pemantauan dan Evaluasi Terpantau dan Terevaluasinya Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi Orang
Pelatihan Tenaga Kerja Pelatihan Tenaga Kerja Kualifikasi Ahli yang Dipantau dan
Konstruksi Kualifikasi Ahli Konstruksi Kualifikasi Ahli Dievaluasi Pelatihannya

Identifikasi Potensi Kerja Sama Teridentifikasinya Potensi Kerja Jumlah Lembaga Jasa Konstruksi yang Lembaga
dan Pemberdayaan Jasa Sama dan Pemberdayaan Jasa diidentifikasi Potensi Kerja Sama dan
Konstruksi Konstruksi Pemberdayaannya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 199
Pengembangan Kompetensi Terlaksananya Pengem-bangan Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi bagi OAP Orang
Keahlian dan Teknik konstruksi Kompetensi Keahlian dan yang Mengikuti Pengembangan
bagi OAP Teknik konstruksi bagi OAP Kompetensi Keahlian dan Teknik
Kualifikasi Ahli Tenaga Kerja Konstruksi Disediakan
Kualifikasi Ahli

Fasilitasi Sertifikasi Tenaga Kerja Terfasilitasinya Sertifikasi Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi Orang
Konstruksi Kualifikasi Ahli Tenaga Kerja Konstruksi Kualifikasi Ahli Difasilitasi Sertifikasi
Kualifikasi Ahli

Pemantauan dan Evaluasi Terpantau dan Terevaluasinya Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi Orang
Pelatihan Tenaga Kerja Pelatihan Tenaga Kerja Kualifikasi Ahli yang Dipantau dan
Konstruksi Kualifikasi Ahli Konstruksi Kualifikasi Ahli Dievaluasi Pelatihannya

Identifikasi Potensi Kerja Sama Teridentifikasinya Potensi Kerja Jumlah Lembaga Jasa Konstruksi yang Lembaga
dan Pemberdayaan Jasa Sama dan Pemberdayaan Jasa diidentifikasi Potensi Kerja Sama dan
Konstruksi Konstruksi Pemberdayaannya

Pengembangan Kompetensi Terlaksananya Pengem-bangan Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi bagi OAP Orang
Keahlian dan Teknik konstruksi Kompetensi Keahlian dan yang Mengikuti Pengembangan
bagi OAP Teknik konstruksi bagi OAP Kompetensi Keahlian dan Teknik
Konstruksi

Pengembangan Kompetensi Terlaksananya Pengem-bangan Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi bagi OAP Orang
Keahlian dan Teknik konstruksi Kompetensi Keahlian dan yang Mengikuti Pengembangan
bagi OAP Teknik konstruksi bagi OAP Kompetensi Keahlian dan Teknik
Konstruksi

Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Informasi Jasa Konstruksi (SIPJAKI) Cakupan Daerah Provinsi

Operasionalisasi Layanan Beroperasinya Layanan Jumlah Layanan Informasi Jasa Layanan


Informasi Jasa Konstruksi Informasi Jasa Konstruksi Konstruksi yang Dioperasikan Informasi

Penyediaan Perangkat Tersedianya Perangkat Jumlah Perangkat Pendukung Layanan Perangkat


Pendukung Layanan Informasi Jasa Pendukung Layanan Informasi Informasi Jasa Konstruksi yang Pendukung
Konstruksi Jasa Konstruksi Disediakan
Dokumen
Penyediaan Data dan Informasi Jasa Tersedianya Data dan Informasi Jumlah Dokumen Data dan
Konstruksi Cakupan Provinsi Jasa Konstruksi Cakupan Infromasi Jasa Konstruksi Cakupan
Provinsi Provinsi yang Disediakan
Orang
Peningkatan Kapasitas Meningkatnya Kapasitas Jumlah Pengelola SIPJAKI yang
Pengelolaan SIPJAKI Pengelola SIPJAKI Ditingkatkan Kapasitasnya

Kegiatan Kebijakan Khusus Terhadap Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

Pengawasan dan Evaluasi Jasa Konstruksi Provinsi dan Jumlah Paket Pekerjaan Jasa Konstruksi Paket
TertibPenyelenggaraan Jasa Lintas Kabupaten/ Kota yang Provinsi dan Lintas Kabupaten/ Kota yang Pekerjaan
Konstruksi Provinsi dan Lintas mendapatkan Pengawasan Diawasi dan Dievaluasi Tertib
Kabupaten/Kota dan Evaluasi Tertib Penyelenggaraan
Penyelenggaraan

Pengawasan dan Evaluasi Tertib Jasa Konstruksi Provinsi dan Jumlah Bangunan Konstruksi Provinsi dan Bangunan
Pemanfaatan Produk Jasa Konstruksi Lintas Kabupaten/ Kota yang Lintas Kabupaten/ Kota yang Diawasi dan Konstruksi
Provinsi dan Lintas Kabupaten/Kota mendapatkan Pengawasan dan Dievaluasi Tertib
Evaluasi Tertib Pemanfaatan Pemanfaatan Produk
Produk

Pembinaan Tertib Usaha, Tertib Jasa Konstruksi yang Jumlah Lembaga Jasa Konstruksi yang Lembaga
Penyelenggaraan, dan Tertib mendapatkan Pembinaan Tertib Dibina Tertib Usaha,
Pemanfaatan Produk Jasa Konstruksi Usaha, Tertib Penyelenggaraan, TertibPenyelenggaraan, dan Tertib
dan Pemanfaatan Produk Pemanfaatan Produk

Pengawasan dan Evaluasi Tertib Usaha Jasa Konstruksi Provinsi dan Jumlah Badan Usaha Jasa Konstruksi Badan
Jasa Konstruksi Provinsi dan Lintas Lintas Kabupaten/ Kota yang Provinsi dan Lintas Kabupaten/Kota yang Usaha
Kabupaten/Kota mendapatkan Pengawasan dan Diawasi dan Dievaluasi Tertib Usaha
Evaluasi Tertib Usaha

Penyusunan Produk Hukum Daerah Tersusunnya Produk Hukum Jumlah Dokumen Produk Hukum Daerah Dokumen
terkait Penyelenggaraan Jasa Daerah terkait terkait Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Konstruksi di Provinsi Penyelenggaraan di Provinsi yang Disusun
Jasa Konstruksi di Provinsi

Sumber : Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.15.5-1317 Tahun 2023

200 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Tabel 2. Nomenklatur Program Pengembangan Jasa Konstruksi Urusan Kewenangan


Pemerintah Kabupaten/Kota pada Sub-Urusan Jasa Konstuksi

NOMENKLATUR URUSAN
KINERJA INDIKATOR SATUAN
KABUPATEN/KOTA

Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan Tenaga Terampil Konstruksi

Penyediaan Training Need Assessment Tersedianya Training Need Jumlah Training Need Assessment (TNA) Dokumen
(TNA) Pelatihan Tenaga Kerja Assessment (TNA) Pelatihan Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi
Konstruksi Kualifikasi Jabatan Operator Tenaga Kerja Konstruksi Kualifikasi Jabatan Operator dan Teknisi
dan Teknisi atau Analis Kualifikasi Jabatan Operator atau Analis yang Disediakan
dan Teknisi atau Analis

Fasilitasi Sertifikasi Tenaga Kerja Terfasilitasinya Sertifikasi Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi Orang
Konstruksi Kualifikasi Jabatan Operator Tenaga Kerja Konstruksi Kualifikasi Jabatan Operator dan Teknisi
dan Teknisi atau Analis Kualifikasi Jabatan Operator atau Analis yang Difasilitasi Sertifikasi
dan Teknisi atau Analis

Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Jasa Konstruksi Jumlah Lembaga Jasa Konstruksi yang Lembaga
Kelembagaan Jasa Konstruksi yang mendapatkan Pembi- Dibina dan Ditingkatkan Kapasitasnya
naan dan Peningkatan
Kapasitas

Penyediaan Tersedianya Jumlah Instruktur/Asesor/ Penyelenggara Orang


Instruktur/Asesor/Penyelenggar a Instruktur/Asesor/Penyelengga Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi
Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi ra Pelatihan Tenaga Kerja Kualifikasi Jabatan Operator dan Teknisi
Kualifikasi Jabatan Operator dan Konstruksi Kualifikasi Jabatan atau Analis yang Disediakan
Teknisi atau Analis Operator dan Teknisi atau
Analis

Identifikasi Potensi Kerja Sama dan Teridentifikasinya Potensi Kerja Jumlah Lembaga Jasa Konstruksi yang Lembaga
Pemberdayaan Jasa Konstruksi Sama dan Pemberdayaan Jasa Diidentifikasi Potensi Kerja Sama dan
Konstruksi Pemberdayaannya

Pemantauan dan Evaluasi Pelatihan Terpantau dan Terevaluasinya Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi Dokumen
Tenaga Kerja Konstruksi Kualifikasi Pelatihan Tenaga Kerja Kualifikasi Jabatan Operator dan Teknisi
Jabatan Operator dan Teknisi atau Konstruksi Kualifikasi Jabatan atau Analis yang Dipantau
Analis Operator dan Teknisi atau dan Dievaluasi Pelatihannya
Analis

Penyediaan SOP Penyelenggaraan Tersedianya SOP Jumlah Dokumen SOP Penyelenggaraan Dokumen
Pelatihan Tenaga Kerja Penyelenggaraan Pelatihan Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi
Konstruksi Kualifikasi Jabatan Tenaga Kerja Konstruksi Kualifikasi Jabatan Operator, Teknisi atau
Operator, Teknisi atau Analis Kualifikasi Jabatan Operator, Analis yang Disediakan
Teknisi atau Analis

Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi Tenaga Kerja Konstruksi Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi Orang
Kualifikasi Jabatan Operator, Teknisi Kualifikasi Jabatan Operator, Kualifikasi Jabatan Operator, Teknisi atau
atau Analis Teknisi atau Analis yang Analis yang Dilatih
mendapatkan Pelatihan

Pengembangan Kompetensi Terlaksananya Pengembangan Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi bagi OAP Orang
Keterampilan dan Ketehnikan Kompetensi Keterampilan dan yang Mengikuti Pengembangan
konstruksi bagi OAP Ketehnikan konstruksi bagi OAP Kompetensi Keterampilan dan Ketehnikan

Pengembangan Kompetensi Terlaksananya Pengembangan Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi bagi OAP Orang
Keterampilan dan Ketehnikan Kompetensi Keterampilan dan yang Mengikuti Pengembangan
konstruksi bagi OAP Ketehnikan konstruksi bagi OAP Kompetensi Keterampilan dan Ketehnikan

Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Informasi Jasa Konstruksi Cakupan Daerah Kabupaten/ Kota

Penyediaan Perangkat Pendukung Tersedianya Perangkat Jumlah Perangkat Pendukung Layanan Perangkat
Layanan Informasi Jasa Konstruksi Pendukung Layanan Informasi Informasi
Kementerian Jasa Konstruksi
Pekerjaan Umum dan yang Pendukung
Perumahan Rakyat 201
Jasa Konstruksi Disediakan

Penyediaan Data dan Informasi Jasa Tersedianya Data dan Informasi Jumlah Dokumen Data dan Informasi Jasa Dokumen
Konstruksi Cakupan Kabupaten/Kota Jasa Konstruksi Cakupan Konstruksi Cakupan Kabupaten/Kota yang
mendapatkan Pelatihan

Pengembangan Kompetensi Terlaksananya Pengembangan Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi bagi OAP Orang
Keterampilan dan Ketehnikan Kompetensi Keterampilan dan yang Mengikuti Pengembangan
konstruksi bagi OAP Ketehnikan konstruksi bagi OAP Kompetensi Keterampilan dan Ketehnikan

Pengembangan Kompetensi Terlaksananya Pengembangan Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi bagi OAP Orang
Keterampilan dan Ketehnikan Kompetensi Keterampilan dan yang Mengikuti Pengembangan
konstruksi bagi OAP Ketehnikan konstruksi bagi OAP Kompetensi Keterampilan dan Ketehnikan

Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Informasi Jasa Konstruksi Cakupan Daerah Kabupaten/ Kota

Penyediaan Perangkat Pendukung Tersedianya Perangkat Jumlah Perangkat Pendukung Layanan Perangkat
Layanan Informasi Jasa Konstruksi Pendukung Layanan Informasi Informasi Jasa Konstruksi yang Pendukung
Jasa Konstruksi Disediakan

Penyediaan Data dan Informasi Jasa Tersedianya Data dan Informasi Jumlah Dokumen Data dan Informasi Jasa Dokumen
Konstruksi Cakupan Kabupaten/Kota Jasa Konstruksi Cakupan Konstruksi Cakupan Kabupaten/Kota yang
Kabupaten/Kota Disediakan

Peningkatan Kapasitas Pengelola Meningkatnya Kapasitas Jumlah Pengelola SIPJAKI yang Orang
SIPJAKI Pengelola SIPJAKI Ditingkatkan Kapasitasnya

Operasionalisasi Layanan Informasi Beroperasinya Layanan Jumlah Layanan Informasi Jasa Layanan
Jasa Konstruksi Informasi Jasa Konstruksi Konstruksi yang Dioperasikan Informasi

Kegiatan Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional (Non Kecil dan Kecil) Konstruksi

Pemantauan dan Evaluasi Perizinan Terpantau dan Terevaluasinya Jumlah Dokumen Perizinan Berusaha Dokumen
Berusaha Berbasis Risiko Jasa Perizinan Berusaha Berbasis Berbasis Risiko Jasa Konstruksi yang
konstruksi Risiko Jasa Konstruksi Dipantau dan Dievaluasi

Penyusunan Produk Hukum Daerah Tersusunnya Produk Hukum Jumlah Dokumen Produk Hukum Daerah Dokumen
terkait Penyelenggaraan Jasa Daerah terkait terkait Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Konstruksi di Kabupaten/Kota Penyelenggaraan Jasa di Kabupaten/Kota yang Disusun
Konstruksi di Kabupaten/Kota

Kegiatan Pengawasan Tertib Usaha, Tertib Penyelenggaraan dan Tertib Pemanfaatan Jasa Konstruksi

Pengawasan dan Evaluasi Tertib Jasa Konstruksi Jumlah Paket Pekerjaan Jasa Konstruksi Paket
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Kabupaten/Kota yang Kabupaten/Kota yang Diawasi dan Pekerjaan
Kabupaten/Kota mendapatkan Pengawasan dan Dievaluasi Tertib Penyelenggaraan
Evaluasi Tertib
Penyelenggaraan

Pengawasan dan Evaluasi Tertib Jasa Konstruksi Jumlah Bangunan Konstruksi Bangunan
Pemanfaatan Produk Jasa Konstruksi Kabupaten/Kota yang Kabupaten/Kota yang Diawasi dan Konstruksi
Kabupaten/Kota mendapatkan Pengawasan dan Dievaluasi Tertib Pemanfaatan Produk
Evaluasi Tertib Pemanfaatan
Produk

Pembinaan Tertib Usaha, Tertib Jasa Konstruksi yang Jumlah Lembaga Jasa Konstruksi yang Lembaga
Penyelenggaraan, dan Tertib mendapatkan Pembinaan Tertib Dibina Tertib Usaha, Tertib
Pemanfaatan Produk Jasa Konstruksi Usaha, Tertib Penyelenggaraan, Penyelenggaraan, dan Tertib Pemanfaatan
dan Tertib Pemanfaatan Produk Produk

Pengawasan dan Evaluasi Tertib Usaha Jasa Konstruksi Jumlah Badan Usaha Jasa Konstruksi Badan
Jasa Konstruksi Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota yang Kabupaten/Kota yang Diawasi dan Usaha
mendapatkan Pengawasan dan Dievaluasi Tertib Usaha
Evaluasi Tertib Usaha

Penyusunan SOP/Pedoman Tertib Tersusunnya SOP/Pedoman Jumlah SOP/Pedoman Tertib Usaha, Dokumen
Usaha, Tertib Penyelenggaraan, dan Tertib Usaha, Tertib Tertib Penyelenggaraan, dan Tertib
Tertib Pemanfaatan Produk Jasa Penyelenggaraan, dan Tertib Pemanfaatan Produk Jasa Konstruksi
Konstruksi Pemanfaatan Produk Jasa yang Disusun
Konstruksi

Sumber : Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.15.5-1317 Tahun 2023

202 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Dalam pembagian kewenangan cakupan daerah berlebel OPD Pekerjaan Umum atau OPD
Provinsi dan cakupan daerah Kabupaten/ Perumahan Permukiman akan tetapi terdapat
Kota terdapat 4 (empat) perspektif yang pelaksanaan pembangunan sektor konstruksi
perlu mendapat perhatian agar terwujudnya ini dikerjakan oleh beberapa Organisasi
tertib penyelenggaraan sistem informasi Jasa Pemerintah Daerah lainnya seperti Dinas
Konstruksi yaitu: Kesehatan yang membangun Rumah Sakit
atau Infrastuktur Kesehatan lainnya, Dinas
1. Kegiatan yang bukan pada kewenangan Pemuda dan Olah Raga yang membangun
Pemerintah Pusat infrastruktur Gedung Olah Raga, Dinas
Perhubungan yang membangun Terminal
2. Kegiatan konstruksi yang dibiayai dengan atau Pelabuhan, dan di beberapa Organisasi
dana APBD Provinsi atau APBD Kabupaten/ Pemerintah Daerah lainnya. Pelaksanaan
Kota. pembangunan infrastruktur oleh Organisasi
Pemerintah Daerah ini menggunakan
3. Lokasi kegiatan konstruksi berada di lintas pendanaan yang bersumber dari Anggaran
kabupaten/kota atau dalam satu kabupaten/ Pendapatan Belanja Daerah (APBD) baik dari
kota Provinsi maupun Kabupaten/Kota sehingga
capaian target keberhasilan pembangunan
4. Kegiatan yang dibiayai dengan dana infrastrukur tersebut tetap berada di OPD itu
masyarakat, swasta atau badan usaha sendiri termasuk di dalamnya bagaimana OPD
mengacu kepada lokasi kegiatan konstruksi. ini dapat menjalankan penerapan digitalisasi
penyelenggara konstruksi dengan beberapa
OPD dalam Penyelenggaraan Konstruksi sistem informasi jasa kontruksi yang sudah
Dalam rangka mewujudkan dan menjamin tata berjalan maupun dengan sistem digitalisasi
kelola penyelenggaraan konstruksi yang baik pendukung penyelenggaraan konstruksi
oleh Pemerintah Daerah diperlukan perangkat seperti Building Information Modelling (BIM)
organisasi yang dapat melaksanakan sesuai atau aplikasi digitalisasi lainnya.
dengan peran tugas yang diberikan. Untuk itu
terdapat 4 (empat) unsur utama yang berperan 2. OPD yang mempunyai Sub-Urusan Jasa
di Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan Konstruksi dalam melaksanakan tugas utama
konstruksi yaitu : melaksanakan pembinaan Pengembangan
Jasa Konstruksi di daerah sesuai dengan
1. OPD yang melaksanakan pembangunan kewenangan yang telah dijelaskan di atas.
infrastruktur konstruksi yang tugas tersebut Peran Sub-Urusan Jasa Konstruksi pada
diberikan tanggungjawab untuk dijalankan oleh dasarnya merupakan unsur perangkat lunak
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di organisasi (software) dalam pendukung terlaksananya
tersebut mulai dari tahap perencanaan hingga sistem Penyelenggaraan Konstruksi di daerah
serah terima pekerjaan. OPD penyelenggara untuk menjadi lebih baik.
konstruksi ini tidak hanya dilaksanakan yang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 203


3. OPD Biro atau Bagian Pengadaan Barang/ mendasar tantangannya adalah melakukan
Jasa Pemerintah yang melaksanakan peningkatan kemampuan sumber daya
berperan langsung sebagai garda terdepan manusia di OPD tersebut dalam menghadapi
dalam pelaksanaan proyek Jasa Konstruksi akselerasi digitalisasi agar siap menggunakan
mempunyai peran penting melakukan sistem digitalisasi yang digunakan dalam
pemilihan Penyedia Jasa Kontruksi. OPD ini penyelenggaraan konstruksi di daerah.
pada umumnya berada di dalam organisasi
struktur Sekretariat Daerah. Organisasi ini Dalam hal ini peran tanggungjawab pimpinan OPD
untuk menghadapi tantangan digitalisasi yang melaksanakan pekerjaan konstruksi juga
yang semakin berkembang maka memerlukan sangat dituntut untuk dapat terbuka pola pikir dan
peningkatan kapasitas sumber daya manusia bersikap tanggap perubahan cepat mekanisme
dalam penerapan digitalisasi penyelenggaran penyelenggaraan konstruksi. Bertanggung
konstruksi terutama saat ini diharapkan jawab meningkatkan kemampuan sumber daya
menggunakan prioritas metode pemilihan manusia di organisasi yang dipimpin termasuk
e-purchasing pekerjaan barang/jasa pekerjaan melakukan pembinaan dengan menyebarluaskan
konstrusi melalui toko elektronik atau toko adanya sistem informasi Jasa Konstruksi kepada
daring. Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan
konstruksi di OPD tersebut. Hal ini penting agar
4. OPD Inspektorat melaksanakan pengawasan Penyedia Jasa tersebut tidak tertinggal dalam
pelaksanaan urusan pemerintahan yang salah berkompetisi sehat yang diselenggarakan oleh
satunya pada sektor konstruksi dalam lingkup pemerintah daerah dan dapat bersaing secara
kewenangan Pemerintah Daerah. Hasil cepat sesuai dengan pelaksanaan metode
pengawasan yang dilakukan akan menjadi regulasi digitalisasi yang berlaku. Persiapan OPD
referensi perbaikan evaluasi Penyelenggaraan dalam segala hal untuk menghadapi akselerasi
Konstruksi. digitalisasi penyelenggaran konstruksi sudah
dimulai dari tahap pra-perencanaan, tahap
Tantangan yang dihadapi OPD sebagai perencanaan hingga tahap pelaksanaan dan
Penyelenggara Konstruksi pengawasan untuk mendapatkan proses maupun
Transformasi akselerasi digitalisasi pada hasil konstruksi yang berdaya saing.
OPD yang berperan dalam melaksanakan
pembangunan infrastruktur saat ini perlu secara Penerapan Digitalisasi Penyelenggaraan
konsisten meningkatkan kapasitas kemampuan Konstruksi
dalam rangka perkuatan kelembagaan sebagai Saat ini dalam menyelenggarakan konstruksi
penyelenggara konstruksi dikarenakan sudah semakin gencar menggunakan
seiring kondisi percepatan perubahan dari sistem digitalisasi industri Konstruksi 4.0
metode konvensional menjadi digiitalisasi sehingga kesiapan OPD yang melaksanakan
penyelenggaraan konstruksi yang telah mulai Penyelenggaraan Konstruksi perlu terus
dilaksanakan melalui sistem informasi Jasa mempersiapkan segala sesuatu sumber
Konstruksi yang akan mengarah menjadi sistem daya organisasi terutama pengetahuan dan
informasi Jasa Konstruksi terintegrasi. Paling penggunaan sistem informasi Jasa Konstruksi.

204 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Dibawah ini terdapat beberapa sistem informasi 18 Tahun 2020. Aplikasi SIPJAKI ini sayangnya
terkait penyelenggaraan konstruksi yang perlu belum termasuk dalam bagian pengembangan
diketahui dan dipergunakan oleh OPD. Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi
seperti informasi data paket pekerjaan dan
Penyelenggaraan Konstruksi menggunakan sertifikat kompetensi kerja yang dapat dibuat
proses digitalisasi Pengadaan Barang/Jasa saling terkoneksi dengan sistem lainnya.
Pemerintah secara umum di OPD pada dasarnya
telah dimulai sejak tahap perencanaan pada Dalam rangka Peningkatan Penggunaan Produk
aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Dalam Negeri (P3DN), Pemerintah Daerah
Pengadaan (SIRUP) berbasis web based melalui menggunakan aplikasi pelaporan melalui
laman https://sirup.lkpp.go.id yang fungsinya laman https://p3dn.sipd.kemendagri.go.id dan
untuk mengumumkan rencana umum pengadaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
yang dilaksanakan oleh OPD dan disamping itu layanan Sistem Informasi Pemerintah Daerah
saat ini memprioritaskan untuk menerapkan (SIPD) untuk pelaporan perencanaan dan
pengadaan barang/jasa menggunakan metode realisasi atas penggunaan produk dalam negeri
pemilihan e-Purchasing Pekerjaan Konstruksi yang terintegrasi termasuk didalam pekerjaan
yang sudah tercantum dalam katalog elektronik Konstruksi diselenggarakan oleh OPD.
atau toko daring melalui laman https://e-katalog.
lkpp.go.id hingga melaksanakan penilaian kepada Sistem informasi Material dan Peralatan
Penyedia Jasa melalui aplikasi Sistem Informasi Konstruksi (SIMPK) merupakan salah satu
Kinerja Penyedia (SIKAP) pada https://sikap.lkpp. sistem informasi dalam rangka menyelenggara
go.id. Konstruksi yang memuat Big Data rantai pasok
Material dan Peralatan Konstruksi (MPK) yang
Aplikasi Sistem Informasi Pembina Jasa dapat diakses pada https://simpk.pu.go.id.
Kontruksi (SIPJAKI) melalui situs https:// Pencatatan SDMPK diharapkan dapat dalam
sipjaki.pu.go.id merupakan bagian tugas pokok mengevaluasi pengelolaan sumber daya material
OPD sub-urusan Jasa Konstruksi dalam dan peralatan konstruksi serta mendukung
mengoperasikan layanan informasi konstruksi pembangunan pasok konstruksi di daerah. Salah
dengan berisi muatan Berita Penyelenggaran satu prinsip dasar yang perlu dilakukan adalah
Pembinaan Jasa Kostruksi, Produk Peraturan di membangun big data rantai pasok industri
daerah, Pelatihan yang dilaksanakan, Sertifikat konstruksi.
Kompetensi Kerja, Kecelakaan Kerja, Profil OPD
Sub-Urusan Jasa Konstruksi, Indikator Kinerja Sistem Informasi Pengalaman (e-SMPAN) yang
Konci (IKK) teridiri dari Data Paket Pekerjaan dikelola oleh Lembaga Pengembangan Jasa
dan Potensi Pasar, dan Pengawasan meliputi Konstruksi (LPJK) melalui laman https://simpan.
Tertib Usaha, Tertib Penyelenggaraan dan Tertib pu.go.id merupakan aplikasi yang mewajibkan
Pemanfaatan. Sebagian besar muatan unsur di Badan Usaha dan Tenaga Kerja Konstruksi untuk
atas merupakan bagian dari Laporan Dan Evaluasi mendaftarkan pengalaman Jasa Konstruksi yang
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai telah dilaksanakan. Sistem ini dapat dimafaatkan
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor pada proses pengadaan barang/jasa pemerintah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 205


dalam melakukan evaluasi kebenaran data dapat melakukan registrasi SKK melalui https://
pengalaman tenaga kerja dan badan usaha perizinan.pu.go.id.
konstruksi. Disamping itu Badan Usaha
Konstruksi yang ingin mengajukan perizinan Building Information Modelling (BIM), memberikan
berusaha memerlukan data penjualan tahunan data dan informasi proses desain, pelaksanaan
sebagai salah satu syarat untuk membuktikan konstruksi hingga maintenance yang terintegrasi
dengan rekaman kontrak kerja konstruksi dengan manajemen pada pemodelan gambar visual
menggunakan data yang tercatat dalam aplikasi 3 Dimensi dengan menggunakan aplikasi
ini. digitalisasi maupun dengan penambahan
peralatan otomatisasi digital sesuai dengan
Sistem Informasi Konstruksi Indonesia (SIKI) level kompleksitas yang dikelola dalam rangka
merupakan sistem informasi yang dikembangkan industri Kontruksi 4.0 hingga dimungkinkan
dan dimiliki oleh LPJK untuk menghimpun semua menggunakan teknologi Kecerdasan Buatan
data dan informasi tenaga kerja dan badan usaha (Artificial Intelligence). Penerapan BIM saat ini
Jasa Konstruksi. Sistem ini berfungsi sebagai sudah mengarah suatu kewajiban pada pekerjaan
informasi publik dalam proses registrasi, laporan Konstruksi seperti di BUMN dan Kementerian
permohonan, Pengembangan Keprofesian PUPR pada proyek strategis yang dapat
Berkelanjutan, informasi data Badan Usaha dan memberikan nilai tambah dalam mempercepat
Tenaga Kerja Konstruksi. SIKI dapat diakses waktu perencanaan teknis dan pengendalian
melalui laman https://siki.pu.go.id dan https:// pelaksanaan kontrak pekerjaan konstruksi
lpjk.pu.go.id. Sedangkan jika OPD melaksanakan sehingga BIM ini diharapkan dapat juga untuk
fasilitasi sertifikasi tenaga kerja konstruksi diterapkan di daerah.

PENILAIAN KINERJA
E-KATALOG sikap.lkpp.go.id P3D N
e-katalog.lkpp.go.id p3dn.sipd.kemendagri.go.id

RUP SI P JA K I
sirup.lkpp.go.id sipjaki.pu.go.id

ORGANISASI PERANGKAT DAERAH


S IKI (PENYELENGGARA KONSTRUKSI) e - SI M PA N
siki.pu.go.id simpan.pu.go.id
lpjk/pu.go.id

SI M PK
PERIZINAN BERUSAHA simpk.pu.go.id
perizinan.pu..go.id
oss.go.id BUILDING INFORMATION
MODELING (IBM)

Gambar 1. Perapan Digitalisasi Penyelenggaraan Konstruksi oleh OPD

206 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Sistem-sistem yang diatas bisa dimungkinkan pu.go.id sedangkan di pencatatan Sumber Daya
ke depannya mengarah kepada Information Peralatan Konstruksi (SDPK) masih banyak yang
Communication Technology (ICT). ICT hadir seiring belum tercatat di SIMPK. Kondisi dari informasi
munculnya paradigma baru dalam pemerintahan situs pencatatan sumber daya material dan
berjenjang (network) yang membutuhkan peralatan konstruksi ini juga hampir di semua
kolaborasi (collaborative governance) (Katharina, provinsi terutama di daerah luar pulau jawa.
2020).

Tabel 3. Kondisi Pencatatan SDPK Provinsi Kepulauan Riau

NO Status Pencatatan SDPK Jumlah Keterangan

1 Proses Validasi 64

2 Proses Perbaikan Pemohon 53 119 Instansi/ Perusahaan

3 SDPK Tercatat dengan Dokumen Kadaluarsa 27

Total 144

Tahap draf /pengisian data pemohon pencatatan


231 17 Instansi/ Perusahaan
(belum dajukan ke tahap validasi)

Sumber : Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi PUPR tanggal15 September 2023 (diolah kembali)

Kebutuhan Penerapan Digitalisasi oleh OPD Permasalahan diatas disebabkan sistem belum
Beberapa sistem informasi Jasa Konstruksi berjalan efektif terintergrasi dengan proses
telah berjalan maka OPD harus siap mengikuti pengadaan barang/jasa pemerintah dan belum
penerapan Sistem Informasi Jasa Konstruksi terdapat sanksi administratif sehingga kultur
Terintegrasi (SIJKT) terutama terintegrasi masyarakat “nanti saja” masih tertanam dalam
penuh dengan proses pengadaan barang/ aktifitas namun disamping itu masa berlaku
jasa pemerintah. Namun justru yang menjadi relatif setahun pada surat keterangan layak K3
prioritas tantangan adalah kesiapan pelaku dengan biaya yang dikeluarkan pelaku usaha
usaha konstruksi itu sendiri melakukan registrasi juga mempengaruhi kondisi perkembangan
maupun pencatatan aktifitas konstruksi yang pencatatan di sistem tersebut.
telah diberjalan ke dalam beberapa sistem
informasi Jasa Konstruksi yang telah ada saat ini. Dalam rangka mengoptimalkan pererapan
digitalisasi penyelenggaraan konstruksi terkait
Hal ini dapat dilihat berdasarkan sample di Provinsi dengan sistem informasi Jasa Konstruksi
Kepulauan Riau belum terdapat ada permohonan yang telah berjalan terdapat sedikitnya 5 (lima)
pencatatan Sumber Daya Material Konstruksi Kesiapan Penerapan yang dibutuhkan OPD yaitu
(SDMK) yang terdapat pada situs https://simpk. sebagai berikut.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 207


1. Peningkatan kapasitas dan kemampuan penyelenggaraan Konstruksi membutuhkan
Sumber Daya Manusia di OPD dalam pembinaan berkelanjutan melalui OPD yang
penerapan igitalisasi Penyelenggaraan membidangi sub-urusan Jasa Konstruksi
Konstruksi. OPD dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian PUPR selaku pengelola sistem
2. Penyelenggaraan Forum Koordinasi Bina informasi Jasa Konstruksi.
Konstruksi Berkelanjutan teragendakan per-
periode tertentu antara Pemerintah Daerah Peran strategis Pejabat Pembuat Komitmen
dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi OPD cukup penting dalam melibatkan secara
Kementerian PUPR. langsung untuk mengarahkan Badan Usaha
Jasa Konstruksi agar melakukan pencatatan
3. Perkuatan kapasitas bersama pada pada Sistem Informasi Material dan Peralatan
Kelembagaaan OPD selaku Penyelenggara Kontruksi (SIMPK) dan Sistem Pengalaman
Konstruksi, Pembina Jasa Konstruksi (Sub- (e-SIMPAN).
Urusan Jasa Konstruksi), dan OPD Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dalam melaksanakan Dalam melaksanakan pencatatan SIMPK pada
operasional sistem informasi Jasa Konstruksi. persyaratan menginput item surat keterangan
layat K3 bagi peralatan, dalam hal ini perlunya
4. Fasilitasi edukasi penyelenggaraan sistem relaksasi pencantuman syarat tersebut karena
informasi Jasa Konstruksi kepada pelaku mengingat masa berlaku dan pembiayaan 1 (satu)
usaha konstruksi karena Penyedia Jasa yang tahun apalagi proses verifikasi dan validasi relatif
tangguh dan professional akan melahirkan cukup membutuhkan waktu dan adanya masa
infrastruktur yang bermutu dan akan langsung berlaku syarat surat keterangan layak K3 pada
berdampak menghasilkan keberhasilan OPD SIMPK sehingga diperlukan suatu strategi transisi
penyelenggara infrastruktur itu sendiri. kesiapan pelaksanaan berlakunya SIMPK yang
diharapkan mempunyai prioritas kemudahan
5. Pemberian akses akun monitoring secara harmonisasi masa berlaku pemeriksaan surat
realtime pada sistem informasi Jasa keterangan layak K3 yang diterbitkan Peraturan
Konstruksi yang dikelola oleh Kementerian Menteri Tenaga Kerja Nomor 8 tahun 2020.
PUPR kepada Pemerintah Daerah agar dapat
segera dilakukan tindaklanjut pembinaan 1. Diperlukan evaluasi tahunan terhadap
kepada pelaku usaha konstruksi jika terdapat nomenklatur sub-urusan Jasa Konstruksi
suatu permasalahan pengguna di daerah. pada kegiatan dan subkegiatan pada
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
PENUTUP 900.1.15.5-1317 Tahun 2023 tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Dalam
Dalam rangka mengoptimalkan OPD yang Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021 Tentang
melaksanakan langsung penerapan digitalisasi Hasil Verifikasi, Validasi, dan Inventarisasi

208 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur 5. Meningkatkan peran pimpinan OPD


Perencanaan Pembangunan dan Keuangan penyelenggara konstruksi dan Kelompok
Daerah sesuai dengan kondisi dan tantangan Kerja Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa
dinamis pada Penyelenggaraan Konstruksi Pemerintah untuk dapat melaksanakan
di Daerah yang dilasanakan oleh OPD Sub- metode pemilihan e-purchasing Pekerjaan
Urusan Jasa Konstruksi Daerah. Konstruksi yang sudah tercantum dalam
katalog elektronik atau toko daring di produk
2. Kolaborasi dalam melaksanakan pengelola lokal.
Sistem Informasi Jasa Konstruksi Teritegrasi
yang dikelola oleh Kementerian PUPR hasil OPD yang menyelenggarakan pekerjaan
pencatatan oleh Pelaku Usaha Konstruksi Konstruksi diamanatkan menggunakan dan
Daerah, diharapkan dapat juga dilakukan melaporkan penggunaan komponen produk
monitor oleh Pemerintah Daerah Sub-Urusan dalam negeri pada pekerjaan Konstruksi yang
Jasa Konstruksi agar dapat segera difasilitasi bersumber pendanaan melalui Anggaran
untuk ditindaklanjuti jika terdapat kendala Pendapatan Belanja Daerah.
permasalahan di daerah.
OPD perlu mempersiapkan dan meningkatkan
3. Fasilitasi penyelenggaraan Sistem Informasi kemampuan sumber daya konstruksi yang dimiliki
Jasa Konstruksi cakupan daerah dilaksanakan menyesuaikan perubahan kultur penerapan
oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah sistem digitalisasi dalam melaksanakan Sistem
Kabupaten/Kota melalui OPD yang mengurusi Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi menuju
Sub-Urusan Jasa Konstruksi. Satu Data Konstruksi Indonesia.

4. OPD dapat berperan serta melakukan Peran Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat
kegiatan fasilitasi pencatatan material dan perlu dioptimalkan di daerah sebagaimana amanat
peralatan konstruksi untuk meningkatkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang
kualitas produk rantai pasok konstruksi di Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
daerah, registrasi pengalaman pelaku usaha Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang
dalam rangka meningkatkan kemampuan Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang pada
dan kapasitas usaha Jasa Konstruksi, pasal 52 agar dapat mengakselerasi penerapan
registrasi klasifikasi dan kualifikasi pelaku digitalisasi penyelenggaraan konstruksi di daerah.
usaha Jasa Konstruksi secara elektronik
dalam rangka mendukung perizinan berusaha Dalam rangka menerapkan kesiapan digitalisasi
subsektor Jasa Konstruksi, dan memfasilitasi penyelenggaraan Konstruksi yang lebih baik lagi
berkesinambungan kepada pelaku usaha/ perlu koordinasi secara intensif dengan agenda
penyedia jasa untuk memasukkan produk periode tertentu untuk melakukan monitoring
lokal barang/Jasa Konstruksi di daerah ke dan evaluasi bersama-sama Kementerian PUPR
dalam katalog elektronik atau toko daring. dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini minimal
Pemerintah Provinsi yang mengurusi Sub-
Urusan Jasa Konstruksi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 209


DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa


Konstruksi.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan


Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-
Undang

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2017 tentang Jasa Konstruksi.

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang


Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017.

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan


atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020


tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan Dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pedoman Pengawasan
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang Dilaksanakan
Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.15.5-1317


Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021 Tentang Hasil
Verifikasi, Validasi, dan Inventarisasi Klasifikasi, Kodefikasi
dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan
Keuangan Daerah

Daud, N., & Permatasari, Y.I., “Digitalisasi Pengelolaan Rantai


Pasok Material dan Peralatan Konstruksi, Buku Konstruksi
Indonesia 2021, Kementerian Pekerjaan Umum RI, Jakarta,
2021

Katharina, Riris, “Perkembangan Pelayanan Publik Digital di


Indonesia”, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, ISBN: 978-
623-321-038-6, Desember 2020

Pemenang
PemenangLomba
LombaFoto
FotoKonstruksi
KonstruksiIndonesia
indonesia2019
2023
Juara
JuaraHarapan
3 - Anom
3 -Harya
MufidWicaksana

210 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 211


212 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

04

Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital
Sektor Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 213
4.1

DIGITALISASI
PENYELENGGARAN
KONSTRUKSI DALAM
PEMBANGUNAN IBU
KOTA NUSANTARA
Nazib Faizal, Komang Sri Hartini, Muhammad Ihsan,
Rifda Dwi Lestari, dan Tashadda Fadhlur Razzaq
Pusat Data dan Teknologi Informasi
Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PENDAHULUAN

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah sebuah pekerjaan besar
yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota
negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara di Pulau Kalimantan. Tujuan dari
proyek ini adalah untuk mengurangi beban Jakarta yang menghadapi masalah
serius seperti kemacetan, banjir, dan penurunan tanah yang parah.

Perpindahan ibu kota adalah upaya yang kompleks dan menantang, tetapi IKN
memiliki potensi untuk membuka babak baru dalam perkembangan infrastruktur
dan permukiman di Indonesia serta menjadi contoh dalam penerapan konsep
ibu kota yang modern dan berkelanjutan. Perpindahan ibu kota ini diharapkan
dapat meratakan pembangunan di berbagai wilayah Indonesia dan mengurangi
beban Jakarta sebagai pusat pemerintahan, bisnis, dan populasi.

214 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Digitalisasi penyelenggaraan konstruksi mengacu diselesaikan lebih cepat dengan lebih sedikit
pada penerapan teknologi digital dalam industri masalah.
konstruksi. Ini mencakup penggunaan berbagai
teknologi dan alat digital untuk merancang, Saat ini progres fisik konstruksi pada paket
membangun, mengelola, dan memelihara proyek pekerjaan IKN per tanggal 24 Agustus 2023
konstruksi dengan lebih efisien dan efektif. untuk batch 1 mencapai 42,2768% serta batch
Beberapa aspek utama dari digital konstruksi yaitu 2 mencapai 0,1160%. Dengan menerapkan
Building Information Modeling (BIM), Teknologi digitalisasi konstruksi di IKN, kita dapat me-
Sensor dan Pemantauan, Cloud Computing, monitoring serta mengevaluasi pekerjaan
Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), konstruksi mulai dari progres terhadap jadwal
Pengelolaan Proyek dan Kolaborasi, Pemantauan hingga mendeteksi dini potensi - potensi
dan Pemeliharaan, Teknologi Internet of Things bentrokan konstruksi (clash detection).
(IoT), Penggunaan Drone dan Keberlanjutan.
Dengan penerapan teknologi digital dalam industri
Digital konstruksi bertujuan untuk meningkatkan konstruksi, harapan untuk efisiensi, kolaborasi
efisiensi, mengurangi biaya, meningkatkan yang lebih baik, pengendalian biaya, dan proyek
kualitas, dan mengurangi risiko dalam industri berkelanjutan menjadi lebih tercapai. Manfaat
konstruksi. Dengan adopsi teknologi digital, ini tidak hanya dirasakan oleh para profesional
diharapkan bahwa proyek konstruksi dapat konstruksi, tetapi juga oleh pemilik proyek dan

Sumber: Pusdatin PUPR


Gambar 1. Command Center IKN

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 215


masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, Information Modelling (BIM) pada paket
digital konstruksi memiliki potensi untuk mengubah pembangunan infrastruktur, khususnya di
cara kita membangun dunia di sekitar kita. IKN Nusantara. Seluruh paket pembangunan
infrastruktur di IKN Nusantara diwajibkan
PEMBAHASAN menerapkan BIM sesuai arahan Ketua Satgas
Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN,
Pelaksanaan Digital Konstruksi di IKN Danis H. Sumadilaga. Arahan ini diperkuat dengan
pemanfaatan Command Center Instruksi Menteri PUPR No.4 Tahun 2022 tentang
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia Strategi Pencegahan Risiko Penyimpangan
konstruksi mengalami perubahan signifikan dalam Proses Pengadaan Barang / Jasa
akibat munculnya teknologi digital. Dunia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
konstruksi telah memasuki era digitalisasi yang Rakyat Tahun 2022 - 2024. Dalam Instruksi
mempengaruhi bagaimana suatu infrastruktur Menteri PUPR tersebut, seluruh Proyek Strategis
dibangun, dikelola, sampai dipelihara. Digitalisasi Nasional (PSN) diwajibkan mengimplementasikan
konstruksi ini berdampak pada efisiensi BIM dalam proses konstruksinya.
operasional.
Implementasi digital konstruksi di IKN Nusantara
Pelaksanaan digital konstruksi di Kementerian ini tidak hanya memodelkan BIM dalam bentuk
PUPR dimulai dengan menerapkan Building 3D, 4D, maupun 5D. Implementasi BIM ini
ditampilkan dalam website Command Center

Sumber: Pusdatin PUPR


Gambar 2. Model BIM 3D

216 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Sumber: Pusdatin PUPR


Gambar 3. Model BIM 4D

IKN sebagai bentuk monitoring dan evaluasi oleh penggunaan BIM 3D untuk meningkatkan
pimpinan untuk setiap paket pembangunan di efisiensi, mengurangi biaya, meningkatkan
IKN Nusantara. Command Center IKN memiliki kualitas, dan mengurangi risiko. Penerapan
sembilan modul, yaitu: BIM 3D dalam pembangunan infrastruktur
di IKN salah satunya adalah clash detection.
1. Dashboard
Clash detection berperan sebagai alat bantu
2. Statistik dalam mendeteksi kesalahan - kesalahan dari
desain infrastruktur yang akan di bangun pada
3. Paket Pekerjaan tahapan perencanaan atau desain. Hal ini akan
menghemat biaya dan waktu jika dibandingkan
4. Data Pekerja
dengan clash yang baru terdeteksi pada tahap
5. Fleet Management konstruksi.

6. Web GIS IKN


Penerapan BIM 3D di IKN dilakukan
7. Web 3D Desain bersamaan dengan penerapan BIM 4D. BIM 4D
menambahkan dimensi keempat, yaitu jadwal
8. Web 3D Progres proyek dengan model 3 Dimensi. Sebuah model
4D BIM menghubungkan elemen 3D dengan
9. CCTV
timeline pengerjaan proyek untuk memberikan
sebuah simulasi secara virtual dari pembangunan
BIM 3D, 4D, 5D di IKN
infrastruktur. Penerapan BIM 4D di IKN dapat
BIM 3D di IKN merupakan penerapan dari mempermudah kontraktor dalam melakukan
pelaksanaan digital konstruksi. Pembangunan realisasi terhadap timeline proyek yang telah
infrastruktur di IKN Nusantara menerapkan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 217


Sumber: Pusdatin PUPR
Gambar 4. Model BIM 5D

dibuat. Hal ini akan mempermudah proyek dan Pemanfaatan Common Data Environment (CDE)
meningkatkan efisiensi pekerjaan pembangunan di IKN
infrastruktur di IKN.
Pemanfaatan Common Data Environment
Penerapan BIM 3D dan BIM 4D di IKN (CDE) dalam digital konstruksi sangat penting
dilakukan sehingga pekerjaan pembangunan untuk meningkatkan efisiensi, kolaborasi, dan
infrastruktur dapat dimonitor dengan baik manajemen data. CDE adalah platform terpusat di
dan lebih efisien dalam melakukan pekerjaan mana semua data proyek dapat diintegrasikan dari
di lapangan. Penerapan BIM 3D dan BIM 4D berbagai sumber, termasuk gambar, spesifikasi,
dilakukan bersama dengan penerapan BIM 5D. jadwal, dan data lainnya. Ini memastikan bahwa
BIM 5D menghubungkan data biaya dengan semua pemangku kepentingan memiliki akses ke
daftar kuantitas yang dihasilkan dari model 3D, data yang konsisten dan terkini.
sehingga dapat memberikan estimasi biaya yang
lebih akurat. Penerapan BIM 5D dilakukan untuk Pemanfaatan CDE dalam digital konstruksi
meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya membantu mengatasi banyak tantangan, seperti
secara lebih maksimal. kompleksitas proyek, manajemen dokumen yang
rumit, dan kebutuhan akan kolaborasi yang kuat.

218 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Sumber: Pusdatin PUPR

Gambar 5. CDE Integrasi Pembangunan IKN

Ini meningkatkan efisiensi, mengurangi risiko, telah disusun metode penilaian Key Performance
dan memastikan bahwa proyek konstruksi dapat Index (KPI) penerapan BIM di IKN. KPI tersebut
diselesaikan dengan lebih baik dan tepat waktu. memiliki 6 indikator, yaitu:

Nilai KPI untuk Monitoring dan Evaluasi Paket 1. Kelengkapan Dokumen dan Penunjang
Pekerjaan IKN Penerapan BIM;

Dalam melakukan Monitoring dan Evaluasi 2. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi


implementasi BIM pada paket pekerjaan di IKN, Penerapan BIM;

Grafik Nilai KPI BIM April - Agustus

100

90
85
82.05
78.6 74.7
80 57.75
77.85 75.05
66.97 65.5 68.13 73
70 68.3
71.5 61.06
63
60 66.2
55.2 63.25
50 SDA
39 BM
40
CK
30 P
April Mei Juni Juli Agustus

Sumber: Pusdatin PUPR

Gambar 6. Grafik KPI BIM IKN

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 219


3. Implementasi BIM 3D, 4D dan 5D; Penilaian pada periode April - Agustus 2023
adalah seperti pada grafik dibawah ini.
4. Pelaksanaan Review dan Persetujuan Desain
melalui CDE; Permasalahan Digital Konstruksi

5. Kolaborasi antar Pihak melalui CDE; dan Berdasarkan riset oleh McKinsey mengenai
indeks digital industri tahun 2015, industri
6. Kesesuaian Implementasi BIM.
konstruksi menempati peringkat kedua
terendah hanya lebih baik dari perkebunan. Hal
Aturan KPI tersebut dituangkan dalam SOP
ini disebabkan, meskipun perencanaan sudah
Implementasi BIM untuk Pembangunan IKN.
banyak menggunakan teknologi digital, namun
Penilaian KPI dilakukan setiap 2 (dua) minggu
sebagian besar hanya untuk rencana bukan
oleh supervisi masing-masing paket pekerjaan,
untuk pelaksanaan lapangan. Pelaksanaan masih
kemudian dilaporkan setiap akhir bulan.

Sumber: McKinsey Global Institute

Gambar 7. Index Digitalisasi dalam Industri

220 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

menggunakan gambar kertas dan antar pekerjaan of Things (IoT), dan Sistem Manajemen Proyek
belum terintegrasi. Faktor lain yang menyebabkan Digital adalah tantangan utama.
rendahnya nilai index digitalisasi pada bidang
2. Kekurangan Tenaga Kerja Terampil
konstruksi adalah regulasi yang belum mewajibkan
penggunaan platform konstruksi digital. Adopsi teknologi digital memerlukan tenaga
kerja yang memiliki keterampilan khusus dalam
Digital konstruksi baru berkembang pesat pada 5 penggunaan perangkat lunak dan perangkat
tahun terakhir. Regulasi mengenai pemanfaatan keras terkait. Kekurangan tenaga kerja
konstruksi digital baru ada pada Peraturan Menteri terampil yang memahami teknologi ini dapat
Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pembangunan menjadi hambatan dalam memanfaatkan
Bangunan Gedung Negara. Dalam Permen potensi penuh dari inovasi digital.
tersebut disebutkan tentang kewajiban untuk 3. Keamanan Data
menggunakan Building Information Modeling
Penyimpanan dan pertukaran data digital
(BIM) dalam pembangunan bangunan negara
dalam konstruksi memerlukan perhatian
dengan luas minimal 2000 m2. Penggunaan
khusus terkait keamanan. Keamanan data dan
BIM dalam permen tersebut bukan hanya
perlindungan terhadap serangan siber menjadi
sebatas model 3D bangunan dengan utilitas
masalah penting yang harus diatasi.
didalamnya, namun meliputi jadwal pelaksanaan,
dan biaya dari setiap item dalam bangunan. 4. Perubahan Budaya Organisasi
Selain dari sisi regulasi pemerintah, di Indonesia Konstruksi tradisional cenderung memiliki
juga sudah berdiri Institut BIM Indonesia (IBIMI) budaya kerja yang konservatif. Mengubah
yang bertujuan untuk mengembangkan BIM di budaya organisasi untuk merangkul teknologi
Indonesia dan terdiri dari berbagai macam latar digital dan mempromosikan kolaborasi antar
belakang, baik akademisi, praktisi, dan regulator. tim serta inovasi adalah tantangan besar.

Tantangan ke Depan Digital Konstruksi 5. Biaya Implementasi


Industri konstruksi telah menghadapi perubahan Meskipun teknologi digital memiliki potensi
signifikan akibat perkembangan teknologi digital. untuk menghemat biaya dalam jangka panjang,
Beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh implementasinya membutuhkan investasi
industri konstruksi dalam era digital adalah awal yang signifikan. Perusahaan konstruksi
sebagai berikut: harus merencanakan dan mengelola anggaran
dengan bijak.
1. Integrasi Teknologi
6. Kecepatan Perkembangan Teknologi
Integrasi teknologi digital dalam proses
Teknologi digital terus berkembang dengan
konstruksi membutuhkan investasi besar
cepat. Industri konstruksi harus terus
dalam perangkat keras, perangkat lunak, dan
memantau perkembangan teknologi dan siap
pelatihan karyawan. Membangun infrastruktur
untuk mengikuti perkembangan tersebut agar
yang dapat mengakomodasi teknologi seperti
tidak tertinggal.
Building Information Modeling (BIM), Internet

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 221


Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023
Dwi Pambudo

7. Keterbatasan Infrastruktur mendukung konstruksi ramah lingkungan


Di beberapa lokasi konstruksi, infrastruktur dapat menjadi tantangan tersendiri.
digital mungkin belum tersedia dengan baik.
Ini dapat membatasi kemampuan perusahaan 9. Regulasi dan Kepatuhan
untuk menerapkan teknologi digital. Peraturan dan peraturan terus berkembang
dalam industri konstruksi, terutama terkait
8. Keberlanjutan Lingkungan dengan teknologi dan keamanan. Perusahaan
Ada tekanan yang semakin meningkat untuk harus selalu mematuhi regulasi yang berlaku
membuat konstruksi lebih berkelanjutan dari dan siap menghadapi perubahan regulasi yang
segi lingkungan. Mengadopsi teknologi yang mungkin terjadi.

222 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Tantangan ini berlaku untuk semua pihak. Untuk konstruksi memiliki potensi untuk membawa
regulator dalam hal ini pemerintah khususnya sejumlah manfaat signifikan, termasuk efisiensi,
Kementerian PUPR perlu membuat regulasi pengendalian mutu dan biaya, visualisasi, serta
yang sudah mengadopsi teknologi konstruksi pemeliharaan yang lebih terkelola dengan baik.
digital. Regulator wajib memahami fungsi-fungsi
dari teknologi digital sehingga dapat membuat Digital konstruksi adalah langkah penting
aturan yang dapat mempermudah bagi regulator dalam evolusi industri konstruksi dan memiliki
untuk merencanakan kegiatan dan mengawasi potensi untuk mengubah cara kita merancang,
kegiatan yang akan dilakukan. Untuk perusahaan membangun, dan mengelola proyek konstruksi
konstruksi perlu mengadopsi pendekatan yang di masa depan. Dengan adopsi teknologi yang
proaktif terhadap teknologi digital, memberikan tepat, proyek konstruksi dapat diselesaikan
pelatihan kepada tenaga kerja mereka, dan lebih efisien, lebih cepat, dan dengan dampak
berinvestasi dalam infrastruktur digital. lingkungan yang lebih rendah.
Dan terakhir di sektor akademik, perlu juga
mengimplementasikan teknologi dan regulasi Digitalisasi konstruksi akan mudah diadopsi
terbaru di dalam pengajaran sehingga lulusannya jika kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan
dapat langsung menguasai teknologi digital akademisi berkolaborasi dengan baik. Kolaborasi
sesuai dengan yang dibutuhkan dan disyaratkan. yang baik akan membuat kebutuhan regulator
Kolaborasi antar semua pihak tentunya akan dapat dipenuhi oleh swasta dan akademisi
membuat tantangan tersebut dilewati dengan atau universitas dapat menyiapkan kurikulum
lebih mudah. sehingga lulusannya siap untuk menghadapi
tantangan digitalisasi konstruksi
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Digital konstruksi adalah pendekatan modern
McKinsey Global Institute. 2016. Industry Digitization Index;
dalam industri konstruksi yang memanfaatkan 2015 or latest available data. New York: McKinsey &
teknologi digital untuk merancang, membangun, Company.
dan mengelola proyek konstruksi dengan lebih
Satuan Tugas Perencanaan dan Satuan Tugas Pelaksanaan
efisien dan efektif. Berdasarkan penggunaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara. 2023.
teknologi seperti Building Information Modeling Laporan Monitoring Progres Pembangunan Ibu Kota
Nusantara 24 Agustus 2023 16.00 WITA. Jakarta: Kantor
(BIM), sensor monitoring, cloud computing, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality
(VR), serta Internet of Things (IoT), digital

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 223


4.2

PERKEMBANGAN
DIGITALISASI DAN
KEBERLANJUTAN
DI BIDANG ARSITEKTURAL
Resza Riskiyanto, Arnis Rochma Harani
dan Dani Hermawan
Ikatan Arsitek Indonesia

PENDAHULUAN
Arsitektur dan Digitalisasi

Kehadiran teknologi digital dalam perkembangan dunia modern tidak dapat


dipungkiri telah mempengaruhi cara kita memahami lingkungan binaan (Burry,
2020; Claypool, 2019; Oxman & Oxman, 2014; Picon, 2010; Spiller, 2008).
Teknologi digital telah menjadi bagian dari keseharian manusia masa kini,
mulai dari objek yang kita gunakan untuk berkomunikasi, perangkat yang kita
gunakan untuk bernavigasi hingga infrastruktur yang memungkinkan terjadinya
kolaborasi virtual dan interaksi lintas batas (Kuskoff et al., 2023). Pandemi
COVID-19 mempercepat terjadinya transformasi tersebut, mempengaruhi
cara kita mempelajari arsitektur dan bekerja dalam ranah praktik arsitektur
(Lotfabadi & Abokhamis Mousavi, 2022).

Perkembangan penggunaan berbagai alat digital dalam arsitektur dimulai dari


pembelajaran, modelling hingga teknologi fabrikasi, sampai pada kecerdasan
buatan hingga Big Data semakin meningkat dengan cepat dan tersebar

224 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Sumber: McKinsey Global Institute


Gambar1. Index Digitalisasi dalam Industri

luas (Burry, 2020; Ma et al., 2021; Mikalef et (Burry, 2011). Kedekatan alat digital menjadi lebih
al., 2019). Penggunaan berbagai alat digital di dekat dengan kebutuhan manusia menuntut
berbagai sekolah arsitektur, perusahaan kecil interaktivitas dan konektivitas terhadap data
dan besar sejalan dengan peningkatan minat virtual dan informasi digital sebagai isu penting
dari kehadiran teknologi ini. Bahkan sejauh ini dalam keberlanjutan (Atmodiwirjo et al., 2019).
bahkan hampir tidak ada proyek arsitektur yang Terkait hal ini, peningkatan potensi teknologi
tidak menggunakan alat digital, mulai dari proses digital menjadi peluang besar untuk mengubah
desain, pembuatan model arsitektur, pencetakan pemahaman kita bersama tentang dunia dari
3D, augmented reality untuk konstruksi hingga perspektif arsitektur. Melalui teknologi digital
penggunaan kecerdasan buatan dalam proses hubungan aktual-virtual (gambar 1) menjadi lebih
desain, Namun integrasi teknologi digital dalam luas, pemahaman abstrak dan konseptual menjadi
pengetahuan arsitektur masih berjalan cukup lebih operatif dan praktis dalam menghadirkan
baik sehingga menghasilkan pemahaman yang arsitektur (Redyantanu et al., 2023). Arsitektur
tidak kritis, dan cenderung menempatkan arsitek tidak lagi hanya bermanfaat bagi yang ada di
sebagai pengguna teknologi yang pasif (Johanes tempat secara aktual, namun dapat dirasakan
& Andri Yatmo, 2018). secara lebih luas.

Perkembangan teknologi digital ini juga menjadi Pertanyaan penting yang kemudian muncul
perhatian penting bagi industri arsitektur (Lynn, adalah bagaimana teknologi digital dan fabrikasi
2004; Ma et al., 2021; Mikalef et al., 2019). Pada digital dapat digunakan tidak hanya dalam
masa yang akan datang, penggunaan alat digital perancangan arsitektur, namun juga terkait
memungkinkan kita tidak hanya untuk dapat dengan bagaimana kita menghuni lingkungan
mengakses dan memanfaatkan informasi digital binaan? Apakah alat-alat digital dapat
dengan lebih mudah dalam kehidupan sehari-hari dikembangkan lebih dari sekedar metode yang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 225


dapat menyelesaikan permasalahan teknis, sebelumnya lebih banyak bergantung pada diskusi
atau justru menjadi lebih penting bagi kita untuk di antara komunitas arsitektur dan profesi arsitek.
mengkalibrasi potensinya dalam mengubah Komunitas arsitektur lebih kecil dan terdiri dari para
cara kita mempelajari arsitektur, merancang ahli yang mengetahui detail teknis.
dan membangun ruang hidup masa depan yang
lebih berkelanjutan? Beberapa pertanyaan ini Kenyataan di atas menunjukkan bahwa arsitektur
merupakan poin-poin pembahasan penting yang sebelum era transformasi digital lebih bertujuan
disampaikan pada tulisan ini. untuk menciptakan apa yang dibutuhkan dan
bukan sesuatu yang baru dan belum pernah
Transformasi Digital dalam Arsitektur diketahui. Proses tersebut memerlukan waktu
Dunia pendidikan dan praktik arsitektur telah yang cukup panjang dan bersifat permanen. Tidak
mengalami perubahan signifikan seiring dengan banyak waktu yang tersedia dan konsumsi biaya
berkembangnya berbagai macam ide di bidang yang dikeluarkan untuk melakukan revisi desain
teknologi, berbagai sistem selalu senantiasa atau rekonstruksi menjadi terlalu besar. Oleh
diperbarui untuk mencapai penyempurnaan. Ilmu karena itu, menjadi hal yang wajar bahwa desain
arsitektur juga ikut berkembang dari kebutuhan dan konsep yang diciptakan selalu berulang. Salah
menjadi keinginan karena kemajuan teknologi satu tujuan utamanya adalah untuk menghemat
(Hermawan, n.d.; Picon, 2010). Arsitektur yang waktu dan biaya desain yang dikeluarkan.
sebelumnya diawali dari kebutuhan untuk
bertahan hidup telah berkembang dengan Perkembangan digitalisasi dalam arsitektur telah
banyaknya pemikiran dan integrasinya dengan mendorong perubahan cara merancang dan
bidang lain seperti seni dan teknologi (Burry, 2011; berpikir arsitektur. Identifikasi dan pengenalan
Picon, 2010). Era digital telah mempengaruhi cara serangkaian tren digital pada arsitektur
kita hidup. Keterlibatan teknologi dan inovasi kontemporer menjadi penting tidak hanya bagi
memudahkan pengguna untuk beraktivitas. praktisi desain, namun juga bagi pendidikan
Berbagai fasilitas telah diciptakan dengan arsitektur yang bertujuan untuk mencerminkan
teknologi dan inovasi terkini. praktik kontemporer dalam konteks kurikulum
desain. Kehadiran teknologi media digital dalam
Sebelum era digitalisasi, proses perancangan arsitektur menjawab banyak permasalahan
arsitektur cenderung lebih lambat karena dan membuka berbagai kemungkinan yang
keterbatasan teknologi. Cara arsitek untuk sebelumnya terbatas untuk dieksplorasi mulai
memahami kebutuhan klien dan membuat dari proses desain hingga konstruksi.
rancangan tertentu tergantung pada keahlian
tangan (Doyle, 2016; Johnston, 2015; Riskiyanto et Berbagai macam teknologi yang menjadi cikal
al., 2021). Komunikasi juga hanya memungkinkan bakal transformasi digital dalam arsitektur telah
dilakukan melalui kalimat, model dan gambar statis, banyak diketahui, namun penggunaannya secara
sehingga desainnya terbatas pada jenis bahan maksimal dalam praktiklah yang menghadirkan
yang tersedia. Proses pencarian ide, perwujudan perubahan besar dalam sifat proses desain.
konsep menjadi kenyataan oleh arsitek juga Beberapa yang termasuk di dalamnya adalah

226 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Excel/ 4D/5D Workflow


Access Project/
Complex Geometry Primavera
Workflow Building
Strand/ Explorer
Generative Robot
Components
Analysis Workflow
Ecotect
Navis
Parametric Radiance Works File Management
Software Workflow

Revit 3D Max
Outlook
Rhino 3D Max

Rhino 3D Printer
Physical
Laser Model
Drawing Cutter
InDesign
Documentation
PhotoShop V-Ray
Fabrication Workflow
AutoCad
PowerPoint
Documentation Workflow
Illustrator
Presentation Workflow

Sumber: Modesiit, Adam. “Mashup and Assemblage in Digital Workflow” 2017

Gambar 2. Berbagai Jenis Intrumentasi dan Ekosistem Digital


yang Dipergunakan dalam Proses Perancangan Arsitektur.

pembuatan sketsa digital (Szalapaj, 2005), perangkat lunak dan perangkat keras yang
kemampuan untuk membuat bentuk lengkung semakin mumpuni. Revolusi perangkat digital
yang kompleks (Lynn, 2004), analisis model dimulai dari peran utamanya sebagai alat bantu
digital menggunakan perangkat lunak simulasi pekerjaan desain. Penggunaan perangkat lunak
terintegrasi, kemampuan untuk mengekspresikan Computer-Aided Design (CAD) merupakan salah
hubungan parametrik dan pembuatan prototype satu kemajuan paling signifikan di mana telah
cepat dari suatu model desain (Iwamoto, 2009; menjadi kebutuhan pokok di studio arsitektur
Peters & Peters, 2013). di seluruh dunia. Perangkat lunak CAD, dengan
beberapa perangkat lunak pendukung lainnya
Revolusi dan Potensi Penggunaan Perangkat memungkinkan arsitek untuk membuat gambar
Digital 2D dan 3D yang presisi, mewujudkan konsep
mereka dengan akurasi yang lebih tinggi dari
Kehadiran perangkat digital membawa profesi sebelumnya (gambar 3).
arsitek mengalami kebangkitan digital dalam
beberapa tahun terakhir (Oxman & Oxman,
2014; Spiller, 2008), berkat menjamurnya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 227


“Building Information Model” coined

Autodesk publish BIM White paper

Generative Component released


Bentley Microstation released
Radar CH (ArchiCAD) released

IBM’s Watson wins Jeopardy


Autodesk AutoCad released

Allows workseets in Revit 6


3D Studio (Mas) released

Dynamo fisrt developed


Dassault Catio released

Project Fractal released

Dreamcatcher released
Digital Project released

Project Vasari released


Building model coined

Parametricsm coined
Grasshoper released
Rhinoceros released

Alias Maya released

SketchUp released

Gmail released
Revit released
IFC developed

2000

2006

2009
2008
2004
2004
2003
2002

2007
1990

1998
1984

1993

2010

2016
1992
1982

1995
1985

1997
1987

2017
1981

2011
2000

2020
1990
1980

2010
2D MODELING AREA

3D MODELING AREA

BUILDING INFROMATION MODELING (BIM) ERA

DESIGN COMPUTATION (ALGORITHMIC) ERA

ML ERA

Sumber: Digambar ulang oleh penulis mengacu pada sumber: https://parametricmonkey.com/2018/06/08/a-brief-history-of-computation

Gambar3. Perkembangan Instrumentasi Komputasi untuk Perancangan Arsitektural


dari Pemodelan 2D, 3D hingga Era BIM dan Machine Learning

Teknologi perangkat digital terus diperbarui konsep yang digambar tangan atau opsi
dan penggunaannya diperluas ke berbagai parametrik untuk desain generatif. Peran
sektor, terutama sektor pendidikan arsitektur beberapa perangkat digital ini memfasiliasi
yang berperan sebagai media pembelajaran proses iterasi yang lebih cepat, memungkinkan
arsitektur. Lebih jauh lagi, perangkat digital terus arsitek mengeksplorasi berbagai kemungkinan
dikembangkan dan disempurnakan pada kedua desain dengan cepat dan inovatif (gambar 4).
sektor. Perangkat digital tidak lagi hanya dilihat
sebagai sistem pendukung, melainkan bagian Pada perkembangan yang lebih jauh,
dari rangkaian sistem utama yang menjembatani perangkat lunak Building Information Modeling
ranah pendidikan arsitektur dan praktik profesi (BIM) telah mengantarkan era baru desain
arsitek. Perangkat digital menjadi medium kolaboratif dan kaya data. BIM memungkinkan
pembelajaran dan praktik arsitektur yang arsitek membuat model 3D cerdas yang
digunakan untuk merubah cara memahami ruang berisi informasi rinci tentang setiap aspek
hidup manusia dan ekosistem lain di dalamnya. bangunan, mulai dari komponen struktural
hingga spesifikasi material. Hal ini tidak hanya
1. Perangkat Digital sebagai Alat Bantu meningkatkan keakuratan desain tetapi
Awal mula kehadiran perangkat digital sebagai juga menyederhanakan kolaborasi dengan
alat bantu telah merevolusi tahap awal desain berbagai profesi dan disiplin ilmu lainnya.
arsitektur mulai dari pengembangan konsep
(Oxman & Oxman, 2014). Beberapa perangkat Kehadiran teknologi perangkat digital juga
digital berperan penting untuk menghasilkan berperan penting untuk membantu visualisasi
sketsa ide secara digital, menggunakan alat desain arsitektur. Alat digital telah menjadikan
seperti perangkat tertentu untuk membuat proses pembuatan visualiasi ini lebih mudah

228 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Sumber: Dokumentasi penulis – Formologix 2020

Gambar 4. Ekplorasi Bentuk Secara Generatif dalam Pengajaran Studio Fabrikasi Digital

diakses, namun juga menjadi lebih menarik. Pemanfaatan perangkat digital dalam bidang
Perangkat lunak rendering waktu nyata seperti arsitektur tidak berhenti pada tahap desain.
dapat mengubah model 3D menjadi gambar dan Penggunaannya diperluas ke tahap konstruksi
video fotorealistik yang menakjubkan. Produk dan pasca-konstruksi. Alat digital telah
visual ini memberi klien pratinjau proyek akhir menyederhanakan proses konstruksi dengan
yang realistis, membantu mereka membuat memungkinkan pembuatan dokumentasi
keputusan yang tepat dan lebih memahami konstruksi yang tepat langsung dari model
desain. Virtual Reality (VR), Augmented BIM. Teknologi yang dihadirkan perangkat
Reality (AR) dan Mixed Reality (MR) semakin digital ini berpotensi mengurangi kesalahan,
menambah signifikansi dalam arsitektur dengan meningkatkan efisiensi konstruksi, dan
menyempurnakan model fisik dengan overlay memastikan bahwa bangunan akhir sesuai
digital, memungkinkan arsitek menampilkan dengan tujuan desain. Selain itu, pencetakan
desain dalam konteks dunia nyata (gambar 5). 3D dan teknologi CNC (Control Numeric

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 229


Computer) telah memungkinkan pembuatan dapat mengoptimalkan desain untuk efisiensi
model arsitektur yang rumit dan bahkan dan keberlanjutan energi.
komponen, sehingga mengurangi waktu dan
tenaga yang diperlukan untuk pembuatan 2. Perangkat Digital sebagai Medium
prototipe fisik. Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan arsitektur, integrasi
Pada perkembangannya lebih jauh di era saat alat-alat digital telah mengantarkan era
ini yang ditandai dengan kepedulian terhadap transformatif dengan membentuk cara para
lingkungan, perangkat digital memainkan calon arsitek untuk belajar, merancang,
peran penting dalam mempromosikan memahami ruang hidup dan mempersiapkan
arsitektur berkelanjutan. Beberapa perangkat karir profesionalnya (Indraprastha, 2018).
lunak yang diciptakan memungkinkan arsitek Sebagian besar insitusi pendidikan arsitektur
melakukan simulasi energi dan menilai di Indonesia mulai semakin menyadari
dampak lingkungan dari desain yang dibuat. pentingnya kehadiran perangkat digital
Melalui analisis faktor-faktor paparan sinar sebagai komponen penting dalam kurikulum
matahari, aliran udara, dan insulasi, arsitek arsitektur. Perangkat digital berpotensi

Sumber: https://designwanted.com/fologram/)

Gambar 5. Fologram sebagai Contoh Platform yang Dikembangkan oleh


Cameron Newnham, Nick van den Berg, dan Gwyllim Jahn yang Dapat
Membantu Proses Konstruksi dapat Terkontrol secara mixed-reality.
Sehingga Objek Virtual dapat Tersinkronisasi dengan Kondisi Actual pemasangan

230 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Sumber: Dokumentasi penulis - Formologix 2018

Gambar 6. Pemodelan Energi Bangunan Berbasis Parameter Mempergunakan


Grasshopper + Ladybugs dalam Platform Rhinoceros

untuk menjadi medium pembelajaran yang konfigurasi spasial secara dinamis dan
melampaui manfaat kehadiran ruang kelas interaktif pada proses pembelajaran. Pada
semata. Seperti diantaranya pentingnya perkembangan perangkat digital berbasis
alat digital untuk meningkatkan kreativitas, parameter mendorong untuk berpikir kritis
menyederhanakan proses desain, dan algoritmik. Desain yang rumit menjadi
pembelajaran kolaboratif dan mempersiapkan mungkin dikerjakan dengan memanipulasi
arsitek masa depan untuk memenuhi tuntutan parameter, memupuk pemahaman yang lebih
profesi. mendalam tentang prinsip-prinsip desain,
dan kemampuan untuk menghasilkan solusi
Kehadiran perangkat digital sebagai medium inovatif
pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai
alat bantu, melainkan menjadi kanvas untuk Potensi lain dari pemanfaatan perangkat digital
menuangkan kreativitas dan eksplorasi terkait dengan penyampaian konsep desain
desain. Perangkat lunak seperti Computer- secara efektif. Teknologi yang berkembang
Aided Design (CAD) dan aplikasi Building saat ini memfasilitasi proses ini dengan
Information Modeling (BIM) merubah cara memungkinkan siswa membuat visualisasi
untuk menghasilkan ide menjadi desain dan presentasi yang realistis. Perangkat
nyata dengan presisi dan efisiensi (gambar lunak rendering memungkinkan siswa
6). Oxmann (2008) bahkan mengungkapkan mengubah model 3D mereka menjadi gambar
bahwa teknologi pada perangkat digital dan animasi fotorealistik, menjembatani
memungkinkan ekperimentasi bentuk kesenjangan antara imajinasi dan kenyataan.
arsitektur tanpa batas, material, dan Integrasi Virtual Reality (VR) dan Augmented

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 231


Reality (AR) dalam pendidikan arsitektur Pendidikan arsitektur lebih dari tentang
meningkatkan komunikasi dan pemahaman. pembelajaran estetika desain. Pada lingkup
Teknologinya memungkinkan pembelajaran yang lebih luas, pendidikan arsitektur juga
dalam lingkungan virtual yang memungkinkan mencakup aspek teknis dan praktis dari
untuk mengalami dan mengkritik desain dari pembelajaran profesi arsitek. Perangkat digital
sudut pandang pengguna. muncul sebagai media pembelajaran untuk
menawarkan pengalaman pendidikan yang
Di era digital, pembelajaran telah melampaui dinamis, interaktif, personal dan merupakan
batas-batas ruang kelas dan buku teks bagian integral dalam mempersiapkan
tradisional. Alat digital memberi pendidik calon arsittek menghadapi kerasnya
wawasan berharga melalui analisis data. praktik profesional. Perangkat lunak BIM
Beberapa perangkat dapat melacak kemajuan memperkenalkan konsep membangun,
siswa, mengidentifikasi area perbaikan, dan pemodelan Informasi, membuat model cerdas
menginformasikan strategi pengajaran. dan kaya data yang meningkatkan koordinasi
Pendekatan berbasis data ini memungkinkan proyek dan mengurangi kesalahan. Untuk saat
dukungan yang lebih tepat sasaran dan ini, pengetahuan ini sangat dicari di industri, di
penyempurnaan kurikulum. Oleh karena itu mana BIM telah menjadi standar untuk desain
kehadiran alat digital juga memiliki peran dan konstruksi kolaboratif.
untuk mengubah model pendidikan yang
menunjukkan mengapa kehadirannya 3. Perangkat Digital sebagai Sistem Kolaboratif
semakin diperlukan. Bidang arsitektur akan terus berkembang
seiring dengan kemajuan teknologi yang

Sumber: Dokumentasi penulis - Formologix 2018

Gambar 7. Proses Kolaborasi melalui Pemanfaatan Perangkat Digital secara Realtime

232 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

mendorong perubahan. Pemanfaatan sistem kolaboratif memungkinkan terciptanya


perangkat digital ke dalam pendidikan kerja bersama dalam menilai dampak
dan praktik arsitektur bukan hanya lingkungan dari hasil rancangan arsitektur
tentang kenyamanan proses merancang. yang diciptakan, menanamkan kesadaran
Kehadiran perangkat digital merupakan akan prinsip-prinsip keberlanjutan dan
perubahan mendasar yang meningkatkan memastikan terciptanya rancangan arsitektur
kreativitas, meningkatkan komunikasi, dan yang bertanggung jawab.
mempersiapkan profesi arsitek menghadapi
berbagai tantangan dunia profesional. Arsitek Kalibrasi Perangkat Digital untuk Keberlanjutan
yang memanfaatkan potensi berbagai Arsitektur
perangkat yang ada saat ini akan lebih siap
untuk membentuk masa depan arsitektur, Penelusuran revolusi dan potensi perangkat
di mana kreativitas, keberlanjutan, dan digital menunjukkan bahwa kehadiran era digital
kemahiran teknologi merupakan atribut telah mendemokratisasi pendidikan dan praktik
penting. arsitektur dengan memungkinkan terciptanya
sistem kolaborasi dan konektivitas dalam skala
Perkembangan teknologi perangkat digital saat global. Berbagai macam teknologi digital telah
ini mendukung sistem kolaborasi yang efektif, banyak dimanfaatkan sebagai bagian dari
membantu arsitek melacak tugas, tenggat media baru untuk mengembangkan metode
waktu, dan kemajuan proyek. Kemajuan perancangan arsitektur. Platform dan perangkat
teknologinya menawarkan kolaborasi berbasis desain sebagai sistem kolaboratif memupuk kerja
cloud yang memungkinkan banyak pemangku tim dari berbagai latar belakang profesi, disiplin
kepentingan untuk mengerjakan satu model ilmu dan lokasi geografis. Perangkat digital
secara bersamaan. Beberapa platform yang menjadi aset yang sangat diperlukan dalam
diciptakan memfasilitasi kolaborasi real-time merevolusi proses desain dan konstruksi dengan
pada konsep desain, terlepas dari lokasi fisik memfasilitasi umpan balik dan kritik instan untuk
tim (gambar 7). Platform ini mendorong curah mendorong budaya pembelajaran sejawat dan
pendapat yang kreatif, berbagi ide, dan desain perbaikan berkelanjutan.
berulang.
Pendidikan dan praktik arsitektur selalu
Memanfaatkan perangkat digital dalam beradaptasi dengan teknologi digital yang
pendidikan dan praktik arsitektur memastikan tersedia untuk menyederhanakan alur kerja,
profesi arsitek siap menghadapi perubahan ini. meningkatkan kreativitas, dan memastikan presisi
Bekal keterampilan dan pengetahuan dalam dalam suatu proses perancangan. Namun, untuk
pendidikan semakin dibutuhkan untuk unggul mencapai hasil yang optimal tidak cukup hanya
dalam praktik arsitektur secara profesional melakukan penerapan alat, tetapi juga kalibrasi
yang semakin bergantung pada alat digital yang efektif dari penggunaan perangkat digital
untuk desain, kolaborasi, dan manajemen yang tersedia. Kalibrasi yang dimaksud dalam
proyek. Kehadiran perangkat digital sebagai konteks ini bukan hanya tentang memastikan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 233


ketajaman penggunaan perangkat digital sesuai dengan gaya dan preferensi desain arsitek
tertentu. Kalibrasi dalam hal ini mengoptimalkan akan mendorong pemikiran out-of-the-box dan
penggunaan berbagai perangkat digital agar eksplorasi kemungkinan desain baru.
selaras dengan persyaratan proyek dan tujuan
arsitektur tertentu, sehingga mengoptimalkan Perangkat digital yang dikalibrasi secara efisien
fungsionalitas dan keluarannya. Pentingnya berkontribusi terhadap efektivitas biaya dengan
kalibrasi perangkat digital untuk desain arsitektur meminimalkan pemborosan sumber daya dan
adalah untuk meningkatkan efisiensi kerja mengoptimalkan produktivitas. Penghematan
perangkat sebagai sistem kolaboratif. waktu melalui kalibrasi yang efisien berarti
penghematan biaya bagi arsitek dan klien.
Proses kalibrasi tidak hanya melibatkan Mengkalibrasi perangkat digital untuk desain
konfigurasi dan penyempurnaan perangkat digital arsitektur merupakan langkah mendasar menuju
agar sesuai dengan kebutuhan proyek tertentu. pencapaian efisiensi, presisi, dan kesuksesan
Kalibrasi perangkat juga perlu disesuaikan dalam proyek. Dengan menyelaraskan alat-alat
dengan tujuan desain, preferensi arsitek dan tim ini dengan tujuan proyek dan menyesuaikannya
multidisiplin lainnya. Oleh karena itu, arsitek dan dengan kebutuhan spesifik, arsitek dapat
tim perancang merupakan bagian penting dari memanfaatkan potensi penuh teknologi untuk
sistem kolaboratif bersama dengan perangkat menciptakan desain luar biasa dan memberikan
digital yang perlu dikalibrasi untuk merancang solusi arsitektur. Tinjauan berkelanjutan dan
suatu proyek tertentu. Baik itu merancang penyempurnaan alat-alat yang dikalibrasi
bangunan berkelanjutan, mengoptimalkan ini sangat penting untuk tetap mengikuti
pemanfaatan ruang, atau berfokus pada daya perkembangan terkini dan untuk terus
tarik estetika. Dengan mengkalibrasi alat digital meningkatkan proses desain di bidang arsitektur
agar sesuai dengan alur kerja spesifik suatu yang terus berkembang.
proyek arsitektur, efisiensi dapat dioptimalkan.
Konfigurasi perangkat dan tim yang disesuaikan Untuk mengkalibrasi perangkat digital secara
dengan baik dapat secara signifikan mengurangi efektif untuk desain arsitektur, arsitek harus
waktu dan upaya yang diperlukan untuk mengikuti pendekatan secara terstruktur.
melakukan suatu proses perancangan. Prosesnya dimulai dari memahami persyaratan
spesifik, tujuan, dan batasan proyek. Filosofi
Perangkat digital yang disempurnakan akan desain, tujuan keberlanjutan, anggaran, dan
meningkatkan presisi dan akurasinya, yang preferensi klien menjadi aspek penting yang perlu
sangat penting dalam desain arsitektur. Alat yang dipertimbangkan dalam melakukan kalibrasi.
dikalibrasi menghasilkan gambar, model, dan Setelah itu perlu menyesuaikan pengaturan
simulasi yang lebih presisi, sehingga mengurangi perangkat digital agar selaras dengan
margin kesalahan dalam proses desain. Kalibrasi persyaratan proyek. Termasuk di dalamnya
memungkinkan arsitek untuk mengkonfigurasi yaitu menyiapkan template, menentukan satuan
alat sedemikian rupa sehingga memicu kreativitas pengukuran, mengkonfigurasi standar gambar,
dan inovasi. Menyesuaikan perangkat lunak agar dan menyesuaikan pengaturan visualisasi.

234 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Selanjutnya tetapkan alur kerja dan protokol menawarkan peluang aksesibilitas, interaktivitas,
standar tentang penggunaan perangkat digital di personalisasi, dan jangkauan global. Transformasi
seluruh tim proyek. Tentukan konvensi penamaan, digital telah mengubah cara kita memperoleh
struktur organisasi file, dan proses kolaborasi pengetahuan dan keterampilan. Seiring dengan
untuk memastikan konsistensi dan efisiensi. terus berkembangnya teknologi, sangatlah
penting bagi para pendidik, pengambil kebijakan,
Proses kalibrasi tidak cukup hanya dilakukan dan masyarakat secara keseluruhan untuk
pada perangkat digital yang digunakan. Kalibrasi memanfaatkan potensi dari alat-alat tersebut.
juga perlu dilakukan pada tim perancangan
yang terlibat untuk memastikan seluruh Meskipun kehadiran teknologi pada perangkat
tim cukup mumpuni dalam menggunakan digital menawarkan potensi yang sangat besar,
perangkat yang dikalibrasi. Pelatihan sumber terdapat tantangan yang perlu diperhatikan.
daya untuk meningkatkan keterampilan Salah satunya termasuk masalah kesetaraan
penggunaan perangkat dapat memaksimalkan penguasaan/keahlian penggunaan perangkat
manfaat perangkat digittal yang dikalibrasi. digital, karena tidak semua memiliki akses yang
Umpan balik dari tim dan berbagai penyesuaian sama terhadap teknologi dan perangkat digital.
dapat dilakukan untuk lebih mengoptimalkan Oleh karena itu proses kalibrasi menjadi salah
konfigurasi alat. Peninjauan secara berkala satu hal penting yang perlu dilakukan untuk
efektivitas alat yang dikalibrasi selama proyek mengoptimalkan penggunaan berbagai perangkat
berlangsung dapat bermanfaat sangat penting digital agar selaras dengan persyaratan proyek
untuk mencapai tujuan keberlanjutan proyek. dan tujuan arsitektur tertentu, sehingga efisiensi
kerja perangkat sebagai sistem kolaboratif dapat
PENUTUP tercapai dengan optimal.

Pemikiran digital telah menjadi kunci utama Seiring dengan terus berkembangnya teknologi
inovasi dan kemajuan bidang pendidikan dan digital, para arsitek harus mengembangkan
praktik arsitektur. Arsitek yang menerima kemampuan berpikir digital yang dimiliki agar
perubahan paradigma ini tidak hanya sekedar tetap menjadi yang terdepan di bidangnya.
mendesain bangunan. Arsitek bertugas untuk Dengan memanfaatkan potensi perangkat
membentuk masa depan lingkungan binaan. dan metodologi digital, arsitek tidak hanya
Pemikiran digital memungkinkan arsitek untuk merancang struktur namun juga menciptakan
mendorong batas-batas desain yang ada saat ini, ruang yang dinamis, berkelanjutan, dan visioner
mengoptimalkan keberlanjutan, meningkatkan yang menentukan bentang arsitektur masa
presisi, dan menyederhanakan proses konstruksi. depan. Di era perubahan yang cepat dan tidak
terbatas, pemikiran digital menjadi arahan utama
Penggunaan berbagai perangkat digital untuk memandu para arsitek menuju penciptaan
telah menjadi bagian tak terpisahkan dari lingkungan binaan yang lebih inovatif dan
pendidikan dan praktik arsitektur di era modern. berkelanjutan.
Kehadiran teknologi pada perangkat digital

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 235


DAFTAR PUSTAKA Lynn, G. (Ed.). (2004). Folding in architecture (Rev. ed). Wiley-
Academy.
Atmodiwirjo, P., Johanes, M., & Yatmo, Y. A. (2019). Mapping
stories: Representing urban everyday narratives and Ma, L., Liu, F., & Wu, L. (2021). Big Data Analysis Guides
operations. URBAN DESIGN International, 24(4), 225–240. Landscape Architecture Method Research. E3S Web
https://doi.org/10.1057/s41289-019-00100-x of Conferences, 248, 03053. https://doi.org/10.1051/
e3sconf/202124803053
Burry, M. (2011). Scripting cultures: Architectural design and
programming. John Wiley & Sons. Mikalef, P., Boura, M., Lekakos, G., & Krogstie, J. (2019). Big data
analytics and firm performance: Findings from a mixed-
Burry, M. (2020). Better to Make a Good Future than Predict method approach. Journal of Business Research, 98, 261–
a Bad One. Architectural Design, 90(3), 6–13. https://doi. 276. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2019.01.044
org/10.1002/ad.2561
Oxman, R. (2008). Digital architecture as a challenge for
Claypool, M. (2019). Claypool, M; (2019) The Digital in design pedagogy: Theory, knowledge, models and medium.
Architecture: Then, Now and In the Future. SPACE10: Design Studies, 29(2), 99–120. https://doi.org/10.1016/j.
Copenhagen, Denmark. SPACE10. destud.2007.12.003

Doyle, S. (2016). Bringing Bauhaus Back: Digital Architecture + Oxman, R., & Oxman, R. (Eds.). (2014). Theories of the digital in
Contemporary Craft. Architecture Conference Proceedings architecture. Routledge, Taylor & Francis Group.
and Presentations, 89.
Peters, B., & Peters, T. (Eds.). (2013). Inside Smartgeometry:
Hermawan, D. (n.d.). Peranan dan Penggunaan Teknologi Expanding the architectural possibilities of computational
Digital dalam Proses Disain Arsitektur. design. John Wiley & Sons Ltd.

Indraprastha, A. (2018). Indraprastha, A. (2018). Learning to Picon, A. (2010). Digital culture in architecture: An introduction
Know and Think: Computing for Architecture Course. In for the design professions. Birkhäuser.
SHS Web of Conferences (Vol. 41, p. 05001). EDP Sciences.
41, 05001. Redyantanu, B. P., Yatmo, Y. A., & Atmodiwirjo, P. (2023).
Mapping The Actual-Virtual in Architecture Exhibition.
Iwamoto, L. (2009). Digital fabrications: Architectural and Archives of Design Research, 36(2), 45–61. https://doi.
material techniques. Princeton Architectural Press. org/10.15187/adr.2023.05.36.2.45

Johanes, M., & Andri Yatmo, Y. (2018). Composing the Layer Riskiyanto, R., Andri Yatmo, Y., & Atmodiwirjo, P. (2021).
of Knowledge of Digital Technology in Architecture. SHS Reading (Hidden) Dialogue of Organic Tectonics. The Plan
Web of Conferences, 41, 05002. https://doi.org/10.1051/ Journal, 6(2). https://doi.org/10.15274/tpj.2021.06.02.5
shsconf/20184105002
Spiller, N. (2008). Digital architecture now: A global survey of
Johnston, L. (2015). Digital handmade: Craftsmanship in the emerging talent. Thames & Hudson.
new industrial revolution: 541 illustrations in color and
black and white. Thames & Hudson. Szalapaj, P. (2005). The Digital Design Process in
Contemporary Architectural Practice. In Proc. Of the 23rd
Kuskoff, E., Buchanan, C., Ablaza, C., Parsell, C., & Perales, F. eCAADe Conf. on Digital Design, 751–759.
(2023). Media representations of social housing before
and during COVID-19: The changing face of the socially
excluded. Housing Studies, 38(1), 22–43. https://doi.org/1
0.1080/02673037.2022.2135173

Lotfabadi, P., & Abokhamis Mousavi, S. (2022). Adaptation of


architectural education pedagogy in addressing COVID-19
pandemic. Journal of Educational Technology and Online
Learning, 5(4), 1094–1105. https://doi.org/10.31681/
jetol.1150608

236 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Muhammad Nur Faiz Effendi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 237


4.3

PERKEMBANGAN
DIGITALISASI DAN
KEBERLANJUTAN
DI BIDANG KEINSINYURAN
Suhono Harso Supangkat dan Ayu Latifah
Persatuan Insinyur Indonesia

PENDAHULUAN

Dalam era transformasi digital yang sedang berkembang pesat, sektor


keinsinyuran dalam industri konstruksi Indonesia telah menjadi pusat
perhatian. Perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi telah mengubah
paradigma pekerjaan insinyur, membawa konsep-konsep inovatif seperti
Building Information Modeling (BIM) dan teknologi Digital Twin ke dalam ranah
konstruksi. Seiring dengan itu, fokus terhadap keberlanjutan dan dampak
lingkungan telah menjadi prioritas utama dalam pembangunan infrastruktur
dan bangunan.

Pada saat yang sama, regulasi dan undang-undang yang mengatur konstruksi,
teknologi, dan keberlanjutan juga terus berkembang untuk mencerminkan
perubahan tersebut. Undang-undang ini menjadi landasan hukum yang penting
untuk memandu praktik-praktik keinsinyuran yang berkelanjutan dan digital di
Indonesia.

Chapter ini akan menjelajahi evolusi digitalisasi dan keberlanjutan dalam


bidang keinsinyuran untuk konstruksi di Indonesia, dengan berfokus pada

238 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

peran undang-undang dalam mengatur dan lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan. Wabah
mendorong perkembangan ini. Pada bagian ini COVID-19 telah menjadi pendorong tambahan
akan dieksplorasi bagaimana regulasi hukum yang mempercepat perubahan ini dan mendorong
telah beradaptasi untuk mendukung transformasi untuk mengeksplorasi bagaimana undang-
digital dan upaya untuk mencapai pembangunan undang saat ini mencerminkan perubahan-
yang lebih berkelanjutan. perubahan ini serta bagaimana regulasi di masa
depan harus merespons tantangan dan peluang
Dalam konteks ini, akan diidentifikasi beberapa yang terus berkembang ini.
undang-undang kunci yang berkaitan dengan
perkembangan digitalisasi dan keberlanjutan Pengaruh Digitalisasi Terhadap Proses Insinyur
di industri konstruksi, dan bagaimana undang-
undang tersebut memengaruhi praktik- Digitalisasi telah membawa dampak yang
praktik keinsinyuran. Selain itu, kami juga akan signifikan pada cara insinyur bekerja dan
membahas tantangan dan peluang yang terkait berkolaborasi dalam industri konstruksi.
dengan implementasi undang-undang ini serta Berikut adalah beberapa aspek penting tentang
dampaknya pada industri konstruksi secara bagaimana digitalisasi mempengaruhi proses
keseluruhan. insinyur:

Selama beberapa tahun terakhir, wabah 1. Building Information Modeling (BIM) (Zhang et
COVID-19 telah menjadi faktor penting yang al., 2015)
mendorong percepatan digitalisasi di berbagai
Building Information Modeling (BIM) adalah
sektor, termasuk konstruksi. Pembatasan fisik,
salah satu inovasi terbesar dalam industri
lockdown, dan perubahan dalam cara kerja telah
konstruksi. Dengan BIM, insinyur dapat
mendorong industri konstruksi untuk mencari
membuat model digital yang akurat dari
solusi digital yang memungkinkan pekerjaan
bangunan atau proyek konstruksi. Model ini
dilakukan secara efisien tanpa harus bertatap
mencakup semua informasi yang diperlukan
muka. Ini telah mempercepat penerimaan
tentang struktur, material, sistem mekanis,
teknologi digital dalam industri, termasuk
dan lainnya. Keuntungan utama BIM adalah:
penggunaan BIM untuk kolaborasi jarak jauh,
penggunaan perangkat lunak manajemen proyek a. Efisiensi Desain dan Perencanaan:
berbasis cloud, dan implementasi teknologi Digital BIM memungkinkan insinyur untuk
Twin untuk pemantauan jarak jauh. menciptakan model digital yang
komprehensif dari proyek konstruksi. Ini
Dengan pemahaman mendalam tentang memudahkan dalam perencanaan yang
undang-undang yang mengatur perkembangan lebih baik, pengidentifikasian konflik
digitalisasi dan keberlanjutan, insinyur, profesional desain yang mungkin, dan pengoptimalan
konstruksi, dan pemangku kepentingan lainnya struktur sebelum konstruksi fisik dimulai.
dapat berperan aktif dalam memandu industri
konstruksi Indonesia menuju masa depan yang b. Manajemen Proyek yang Lebih Baik:
Dengan BIM, insinyur dapat melakukan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 239


manajemen proyek yang lebih efisien. e. Keberlanjutan dan Efisiensi Energi:
Mereka dapat me-monitor kemajuan Dalam era yang semakin berfokus
proyek secara real-time, mengidentifikasi pada keberlanjutan, BIM membantu
masalah potensial lebih awal, dan insinyur merancang bangunan yang
mengelola sumber daya dengan lebih baik. lebih efisien secara energi. Mereka dapat
mengidentifikasi cara untuk mengurangi
c. Kualitas dan Keselamatan yang Lebih
konsumsi energi dan meningkatkan kinerja
Tinggi: BIM membantu meningkatkan
berkelanjutan.
kualitas konstruksi dengan memungkinkan
insinyur untuk melakukan analisis yang f. Analisis Prediktif: BIM juga memungkinkan
lebih mendalam dan memprediksi dampak insinyur untuk melakukan analisis prediktif
perubahan desain. Hal ini juga berkontribusi yang lebih akurat. Dengan memanfaatkan
pada keselamatan konstruksi dengan data dan kecerdasan buatan, mereka
mengurangi risiko konflik dan kegagalan dapat memprediksi perilaku struktur di
struktural. bawah berbagai kondisi, menghasilkan
solusi yang lebih aman dan kuat.
d. Kolaborasi yang Lebih Baik: BIM
memfasilitasi kolaborasi yang lebih baik
Dengan demikian, BIM tidak hanya merupakan
antara berbagai pemangku kepentingan
alat teknis, tetapi juga menjadi kunci untuk
proyek, termasuk arsitek, kontraktor, dan
menghadapi tantangan konstruksi masa
pemilik proyek. Semua pihak dapat berbagi
depan. Insinyur yang mengadopsi BIM dengan
informasi dalam waktu nyata, mengurangi
baik akan dapat memberikan hasil yang lebih
kebingungan dan kesalahan komunikasi.
baik, lebih efisien, dan lebih berkelanjutan
dalam proyek konstruksi mereka.

Sumber: BIM to Digital Twins: Smart Construction in the AEC Industry, n.d.

Gambar 1. BIM to Digital Twin

240 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

2. Teknologi Digital Twin pola, mengoptimalkan proses, dan


Penggunaan teknologi Digital Twin telah membuat keputusan yang lebih cerdas
membawa perubahan revolusioner dalam berdasarkan bukti.
praktik keinsinyuran konstruksi. Meskipun
e. Manajemen Pemeliharaan yang Optimal:
terdapat kesamaan dengan Building
Dengan pemantauan real-time dan analisis
Information Modeling (BIM), Digital Twin
data, insinyur dapat merencanakan
memiliki beberapa keunggulan yang
pemeliharaan preventif secara efisien. Ini
membedakannya dan memberikan manfaat
mencegah kegagalan yang tidak diinginkan
tambahan bagi insinyur (Deng et al., n.d.):
dan mengoptimalkan penggunaan sumber
a. Pemahaman yang Lebih Mendalam dalam daya.
Waktu Nyata: Digital Twin tidak hanya
f. Keterlibatan Seluruh Pemangku
menciptakan representasi 3D proyek
Kepentingan: Digital Twin memfasilitasi
konstruksi, tetapi juga menggambarkan
kolaborasi yang lebih baik dengan semua
kinerja sistem fisik secara real-time. Hal ini
pemangku kepentingan, seperti pemilik
memungkinkan insinyur untuk memahami
proyek, kontraktor, dan arsitek. Semua
bagaimana perubahan dalam kondisi fisik
pihak dapat berbagi akses ke data dan
dapat memengaruhi proyek secara akurat.
pemahaman yang sama tentang proyek,
b. Pemantauan Proyek Secara Real- meningkatkan koordinasi.
Time: Insinyur dapat memantau kondisi
g. Dukungan untuk Keberlanjutan: Digital
proyek atau struktur dalam waktu nyata
Twin dapat mendukung prinsip-prinsip
melalui Digital Twin. Ini memberikan
keberlanjutan dengan pemantauan yang
kemampuan untuk mendeteksi masalah
lebih baik terhadap aspek berkelanjutan
atau perubahan yang tidak diinginkan
dalam proyek konstruksi.
segera setelah terjadi, yang penting untuk
menjaga keamanan dan efisiensi.
Integrasi Digital Twin dalam industri
c. Simulasi dan Prediksi yang Lebih Lanjut: konstruksi adalah langkah penting menuju
Digital Twin memungkinkan insinyur untuk efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan
melakukan simulasi dan prediksi yang lebih yang lebih besar. Seperti yang terlihat pada
lanjut tentang perilaku sistem. Dengan Gambar 3, penggunaan teknologi Digital Twin
mengintegrasikan data aktual, AI, dan sebagai solusi untuk mengintegrasikan data,
analitik data, insinyur dapat menjalankan pemantauan, dan pemeliharaan yang lebih
skenario yang berbeda untuk pengambilan baik dalam gedung-gedung komersial. Dengan
keputusan yang lebih baik. pemahaman mendalam dalam waktu nyata
dan peralihan dari manajemen reaktif menjadi
d. Kecerdasan Buatan (AI) yang Terintegrasi: preventif, Digital Twin diharapkan dapat
Digital Twin sering mengintegrasikan AI membantu menciptakan gedung yang lebih
untuk analisis data yang lebih dalam. Ini cerdas, lebih sehat, dan lebih berkelanjutan.
membantu insinyur untuk mengidentifikasi Teknologi ini juga memungkinkan untuk

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 241


memanfaatkan data secara efisien, konstruksi. Oleh karena itu, Digital Twin adalah
mengoptimalkan penggunaan sumber daya, langkah maju yang signifikan dalam peran
dan menyediakan wawasan yang diperlukan insinyur untuk konstruksi.
untuk pengambilan keputusan yang lebih baik
dalam manajemen fasilitas (Hosamo et al., 3. Kolaborasi dan Komunikasi yang Meningkat
n.d.). Berikut akan dibahas secara lebih lanjut Digitalisasi telah mengubah paradigma
terkait integrasi Digital Twin. kolaborasi dan komunikasi di bidang
keinsinyuran konstruksi. Kemajuan teknologi,
Dengan keunggulan-keunggulan ini, Digital seperti platform kolaborasi online dan alat
Twin tidak hanya menciptakan model 3D, pemantauan real-time, telah memungkinkan
tetapi juga menciptakan model “hidup” tim insinyur bekerja lebih efisien, bahkan dari
yang memberikan wawasan mendalam dan lokasi yang berbeda. Mereka dapat berbagi
pemahaman yang lebih baik kepada insinyur. data, berdiskusi, dan mengambil keputusan
Ini membantu menciptakan hasil yang lebih secara bersamaan, mengurangi kesalahan
efisien, aman, dan berkelanjutan dalam industri komunikasi dan meningkatkan produktivitas.

Digital Twin Building Mgmt System

Fire Security

OT/IT System Incident


Response

Connected
Virtual Security
Service
Ops Center

Digital Indoor Air


Twin Sustainability Intelligent
Quality
Security
Democratized
Central Data
ML & AI Insights Occupant
Plant
Utility Apps
Energy Indoor Air
Mgmt Quality

Space Location
Utilization Operational
Services
Health

Automated Lighting
Workflows

CMMS AV/Digital
Asset Mgmt Signage

Sumber: Optimize With Digital Twin Technology, n.d.

Gambar 2. Digital Twin dalam Konstruksi

242 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Selain itu, digitalisasi memungkinkan berbagi informasi proyek yang sensitif. Secara
desain dan model proyek dengan lebih mudah keseluruhan, digitalisasi telah menciptakan
melalui Building Information Modeling (BIM), lingkungan kerja yang lebih efisien, produktif, dan
Digital Twin dan sistem manajemen dokumen terhubung di bidang keinsinyuran konstruksi.
secara online. Insinyur dapat berkolaborasi
pada model digital yang komprehensif, 4. Peningkatan Efisiensi
mengidentifikasi konflik desain, dan membuat Digitalisasi dalam bidang keinsinyuran
perubahan sebelum konstruksi dimulai. konstruksi telah memberikan dampak
Analisis data yang mendalam juga menjadi positif yang signifikan pada peningkatan
mungkin, memungkinkan insinyur menggali efisiensi. Melalui pemantauan real-time, tim
wawasan dari data proyek untuk pengambilan insinyur dapat mengawasi proyek secara
keputusan yang lebih baik. akurat dan mengambil tindakan segera jika
terjadi masalah, menghindari penundaan
Pentingnya kolaborasi antar disiplin ilmu dan biaya tambahan yang tidak perlu.
juga dapat ditingkatkan melalui digitalisasi. Manajemen sumber daya seperti tenaga kerja,
Insinyur dapat bekerja sama dengan arsitek, material, dan peralatan menjadi lebih efisien
ahli lingkungan, dan kontraktor dengan lebih dengan bantuan teknologi, memungkinkan
efektif, menciptakan desain yang lebih holistik. pengoptimalan penggunaan sumber daya dan
Keamanan data dan pengelolaan akses yang meningkatkan produktivitas.
lebih baik juga menjadi fokus, melindungi

DIGITIZATION EFFIENCY
BIODIVERSITY COMPETITIVENESS
ALTERNATIVE POSITIVE USER
MOBILITY CONCEPTS EXPERIENCE
DURABLE INNOVATIVE CAPABILITY
ECONOMY
PRODUCTS QUALITY
BUSINESS
ALTERNATIVE SUSTAINABILITY
NUTRITIONAL CONCEPTS CUSTOMER LOYALTY
RENEWABLE
ENERGIES
ALTERNATIVE EDUCATION
URBAN CONCEPTS ECOLOGY SOCIETY HUMAN RIGHTS
ENVIRONMENT GENERAL EQUAL OPPORTUNITIES
PUBLIC HEALTH PROTECTION
INCLUSION
ETHICAL USE OF
TECHNOLOGIES
DATA & PRIVACY
PROTECTION

Sumber: UID | Why Digitalization Needs Sustainability, n.d.

Gambar 3. Keberlanjutan dalam Konstruksi Digital

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 243


Selain itu, digitalisasi memungkinkan insinyur 2. Manajemen Sumber Daya yang Lebih Baik:
untuk mengoptimalkan desain proyek Digitalisasi memungkinkan manajemen yang
sebelum konstruksi dimulai, mengurangi lebih baik terhadap sumber daya seperti
konflik desain, dan meningkatkan akurasi material dan peralatan. Ini mengurangi
perhitungan. Automatisasi dalam analisis data pemborosan dan meminimalkan dampak
dan proses perhitungan juga mengurangi ekologis yang disebabkan oleh pembuangan
kesalahan manusia, menghasilkan hasil yang sumber daya yang tidak perlu.
lebih akurat. Kolaborasi yang lebih baik dan
keterlibatan tim yang lebih terkoordinasi 3. Pengurangan Limbah Konstruksi: Digitalisasi
memastikan semua anggota tim memiliki memungkinkan perencanaan yang lebih
pemahaman yang sama tentang proyek, baik, yang mengurangi risiko kesalahan dan
menghindari kebingungan dan meningkatkan pembuangan material yang tidak diperlukan.
efisiensi secara keseluruhan. Akibatnya, BIM juga memungkinkan penggunaan material
digitalisasi telah membantu meningkatkan yang lebih efisien.
efisiensi di seluruh siklus proyek konstruksi,
menghasilkan penghematan biaya, 4. Pemantauan Dampak Lingkungan: Teknologi
peningkatan produktivitas, dan pengiriman pemantauan real-time dan Digital Twin
proyek yang lebih cepat. memungkinkan pemantauan dampak
lingkungan proyek secara lebih akurat. Ini
Keberlanjutan dalam Konstruksi Digital memungkinkan insinyur untuk mengambil
tindakan yang tepat jika ada dampak yang
Konstruksi digital telah menjadi pilar penting tidak diinginkan.
dalam upaya untuk mencapai keberlanjutan
dalam industri konstruksi (Bosch-Sijtsema et al., 5. Pengurangan Mobilitas: Kolaborasi online dan
2021). Keberlanjutan dalam konteks ini mencakup teknologi remote memungkinkan anggota tim
aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. untuk berkontribusi dari jarak jauh, mengurangi
mobilitas fisik yang memicu emisi karbon.
Berikut adalah cara konstruksi digital
berkontribusi pada keberlanjutan: 6. Peningkatan Keselamatan: Konstruksi digital
membantu mengidentifikasi potensi bahaya
1. Efisiensi Energi: Building Information dan risiko di lokasi konstruksi. Ini meningkatkan
Modeling (BIM) memungkinkan insinyur untuk keselamatan pekerja dan mengurangi cedera
merancang bangunan yang lebih efisien yang dapat mengakibatkan biaya tambahan.
secara energi dengan melakukan simulasi dan
analisis yang mendalam. Ini membantu dalam 7. Kualitas Bangunan yang Lebih Baik: Dengan
mengidentifikasi cara untuk mengurangi analisis yang lebih mendalam dan perencanaan
konsumsi energi, penggunaan sumber daya yang lebih baik, proyek konstruksi cenderung
yang lebih baik, dan pengoptimalan desain menghasilkan bangunan yang lebih berkualitas
berkelanjutan. dan tahan lama. Ini mengurangi kebutuhan

244 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

untuk perbaikan dan penggantian yang sering, Kota Pintar, Standar Kota Pintar, dan Kanvas
mengurangi limbah. Layanan Kota Pintar.

8. Transparansi dan Keterlibatan Publik: Model Kota Pintar menjelaskan tentang


Digitalisasi memungkinkan informasi karakteristik kota pintar dan bagaimana kota
tentang proyek konstruksi dan dampaknya pintar dapat memberikan solusi inovatif,
untuk diakses oleh publik. Ini meningkatkan terintegrasi, dan berkelanjutan untuk
transparansi dan keterlibatan masyarakat mengatasi tantangan kota. Model Pengukuran
dalam proyek-proyek yang dapat Kota Pintar memberikan kerangka kerja
memengaruhi lingkungan mereka. untuk mengukur kemajuan kota pintar
dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah
9. Efisiensi Transportasi: Dengan pemantauan ditetapkan. Model Kolaborasi Kota Pintar
real-time dan penggunaan teknologi, menjelaskan tentang pentingnya kolaborasi
pengiriman material dan peralatan dapat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor
dijadwalkan dengan lebih efisien, mengurangi swasta dalam pengembangan kota pintar.
perjalanan yang tidak perlu dan dampak Model Implementasi Kota Pintar menjelaskan
transportasi. tentang bagaimana kota pintar dapat
diimplementasikan secara efektif dan efisien.
Dengan demikian, konstruksi digital bukan hanya
tentang meningkatkan efisiensi dan produktivitas, Arsitektur Kota Pintar menjelaskan tentang
tetapi juga tentang meminimalkan dampak infrastruktur teknologi yang diperlukan
negatif pada lingkungan dan masyarakat. Hal ini untuk mendukung pengembangan kota
mendukung perubahan menuju keberlanjutan pintar. Standar Kota Pintar menjelaskan
dalam industri konstruksi, yang menjadi semakin tentang standar yang harus dipenuhi oleh
penting dalam konteks tantangan lingkungan kota pintar dalam hal infrastruktur, teknologi,
global saat ini. dan layanan. Kanvas Layanan Kota Pintar
menjelaskan tentang layanan-layanan yang
Studi Kasus Digitalisasi dalam Industri Kontruksi harus disediakan oleh kota pintar untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
1. Garuda Smart City Framework (Tay et al.,
2018) GSCF dapat digunakan sebagai kerangka
Garuda Smart City Framework (GSCF) adalah kerja untuk mengukur kemajuan kota pintar di
sebuah kerangka kerja yang dikembangkan Indonesia dan membantu pemerintah dalam
oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengembangkan kota pintar yang lebih baik.
membantu pengembangan kota pintar di GSCF juga telah diadopsi oleh Asosiasi Inisiatif
Indonesia. GSCF terdiri dari tujuh komponen, Pintar Indonesia (APIC) sebagai kerangka kerja
yaitu Model Kota Pintar, Model Pengukuran pengembangan kota pintar di Indonesia.
Kota Pintar, Model Kolaborasi Kota Pintar,
Model Implementasi Kota Pintar, Arsitektur

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 245


2. Digital Twin Jalan dan Jembatan dalam pengelolaan infrastruktur jalan dan
Project Digital Twin Jalan dan Jembatan ini jembatan.
menghasilkan pemahaman terkait pentingnya
infrastruktur jalan dan jembatan dalam Tantangan dan Peluang
suatu kota karena sangat mempengaruhi Tantangan dalam digitalisasi konstruksi termasuk
mobilitas dan pertumbuhan ekonomi. masalah keamanan data, kebutuhan akan
Namun, pengelolaan infrastruktur jalan dan keterampilan baru, investasi infrastruktur, dan
jembatan masih banyak mengalami kendala, kompatibilitas sistem yang beragam. Keamanan
seperti kurangnya data yang akurat dan data menjadi prioritas untuk melindungi informasi
terintegrasi, serta kurangnya metode survei sensitif, sementara profesional konstruksi perlu
yang efektif dan efisien. Oleh karenanya menjalani pelatihan agar dapat memanfaatkan
project ini mengadopsi teknologi Digital Twin teknologi digital dengan efektif. Selain itu, investasi
untuk manajemen lifecycle infrastruktur jalan dalam infrastruktur teknologi yang canggih dan
dan jembatan. Teknologi digital twin adalah memastikan kompatibilitas serta interoperabilitas
teknologi yang memungkinkan pembuatan sistem adalah hal yang perlu dipertimbangkan.
model digital dari suatu sistem fisik, sehingga Namun, ada peluang besar dalam digitalisasi
memungkinkan pengelolaan infrastruktur konstruksi, termasuk peningkatan efisiensi
jalan dan jembatan secara lebih efektif dan proyek, keberlanjutan lingkungan, analisis
efisien. data yang mendalam, perencanaan berbasis
bukti, kualitas bangunan yang lebih baik, dan
Dalam project ini, dikembangkan metode kemampuan untuk melakukan simulasi dan
survei kondisi perkerasan jalan semi otomatis perencanaan yang lebih baik sebelum konstruksi
dan otomatis berbasis Internet of Things fisik dimulai. Dengan mengatasi tantangan dan
(IoT) serta photo dan video analytics. Metode memanfaatkan peluang ini, industri konstruksi
ini akan memungkinkan pengumpulan data dapat mencapai transformasi yang positif dan
yang lebih akurat dan terintegrasi, sehingga berkelanjutan.
memudahkan pengelolaan infrastruktur jalan
dan jembatan. Selain itu, dikembangkan cloud KESIMPULAN
system untuk integrasi data dan Integrated
Smart System Platform sebagai platform Pada bagian ini, kita telah menjelajahi
analitics untuk manajemen jalan dan jembatan. perkembangan digitalisasi dan keberlanjutan
Platform ini akan memungkinkan pengelolaan di bidang keinsinyuran konstruksi, dengan
infrastruktur jalan dan jembatan secara fokus pada implementasi teknologi Digital Twin.
lebih efektif dan efisien, serta memudahkan Digital Twin memberikan kerangka kerja yang
pengambilan keputusan yang tepat. memungkinkan pemantauan real-time, simulasi,
dan prediksi dalam konstruksi, memungkinkan
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan perubahan dari manajemen reaktif ke preventif.
produktivitas dan inovasi di Indonesia, serta Integrasi teknologi ini telah terbukti meningkatkan
memberikan solusi yang efektif dan efisien keberlanjutan, produktivitas, dan efisiensi dalam

246 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

proyek konstruksi. Meskipun tantangan seperti Deng, M., Menassa, C., in, V. K.-J. of I. T., & 2021, undefined.
(n.d.). From BIM to digital twins: A systematic review of the
analisis data yang besar telah muncul, Digital Twin evolution of intelligent building representations in the AEC-
memberikan pemahaman yang lebih mendalam FM industry. Itcon.Org. Retrieved September 17, 2023,
tentang sistem dan fasilitas, yang berkontribusi from https://itcon.org/papers/2021_05-ITcon-Deng.pdf

pada pengambilan keputusan yang lebih baik dan Hosamo, H., Imran, A., … J. C.-C.-A. in C., & 2022, undefined.
pemeliharaan yang proaktif. Dengan demikian, (n.d.). A review of the digital twin technology in the AEC-FM
industry. Hindawi.Com. Retrieved September 17, 2023, from
penggunaan Digital Twin di bidang keinsinyuran
https://www.hindawi.com/journals/ace/ 2022/2185170/
konstruksi berpotensi membawa manfaat besar
dalam mencapai proyek yang lebih cerdas, lebih Optimize With Digital Twin Technology. (n.d.). Retrieved
September 17, 2023, from https://facilityexecutive.com/
efisien, dan lebih berkelanjutan.
optimize-with-digital-twin-technology/

DAFTAR PUSTAKA Tay, K. C. K. C., Supangkat, S. H., Cornelius, G., & Arman, A. A.
(2018). The SMART Initiative and the Garuda Smart City
BIM to Digital Twins: Smart Construction in the AEC Industry. Framework for the Development of Smart Cities. Proceeding
(n.d.). Retrieved September 17, 2023, from https://www. - 2018 International Conference on ICT for Smart Society:
indovance.com/knowledge-center/bim-to-digital-twins- Innovation Toward Smart Society and Society 5.0, ICISS
evolving-towards-smart-construction-in-the-aec- 2018. https://doi.org/10.1109/ICTSS.2018.8549961
industry/
UID | Why digitalization needs sustainability. (n.d.). Retrieved
Bosch-Sijtsema, P., Claeson-Jonsson, C., Johansson, M., & September 17, 2023, from https://www.uid.com/en/news/
Roupe, M. (2021). The hype factor of digital technologies in sustainable-digitalization
AEC. Construction Innovation, 21(4), 899–916. https://doi.
org/10.1108/CI-01-2020-0002/FULL/ Zhang, J., Seet, B. C., & Lie, T. T. (2015). Building information
modelling for smart built environments. Buildings, 5(1),
100–115. https://doi.org/10.3390/buildings5010100

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Chandra Musliminnata

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 247


4.4

DIGITALISASI
REGISTRASI ASEAN
CHARTERED
PROFESSIONAL
ENGINEER (ACPE)
DALAM RANGKA MENDORONG MOBILITAS
LINTAS BATAS NEGARA INSINYUR PROFESIONAL

Mochammad Natsir
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi

PENDAHULUAN

Liberalisasi Perdagangan Jasa


Berdasarkan karakteristiknya, perdagangan dapat dibedakan menjadi
perdagangan barang dan perdagangan jasa. Adapun perdagangan jasa adalah
aktifitas yang terkait dengan transaksi, di dalam maupun luar negeri, yang
berkaitan dengan layanan dan unjuk kerja berbetuk pekerjaan atau hasil kerja
yang dicapai, yang diperdagangkan oleh satu pihak kepada pihak lain dalam
masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen atau pelaku usaha (UU
Nomor 7 Tahun 2014). Berbeda dengan perdagangan barang, perdagangan
jasa memiliki karakteristik: intangible; tidak dapat disimpan dalam gudang; tidak
dapat diberlakukan tarif; pengaturannya dalam bentuk kebijakan (measures);

248 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

produksi dan konsumsi berlangsung secara mengurangi hambatan perdagangan dalam


bersamaan; kompetisi lebih banyak ditentukan rangka meningkatkan efisiensi dan persaingan
oleh kualitas jasa dan lebih mudah untuk dagang yang sehat, dan bukan perdagangan
diperdagangkan. bebas yang sebebas-bebasnya serta berbeda
dengan globalisasi yang tidak didasarkan pada
Banyak data menunjukkan, bahwa peran dan pengaturan bersama. Liberalisasi berdagangan
kontribusi sektor jasa dalam perekonomian dan dalam konteks internasional, regional, dan
perdagangan, baik di tingkat nasional maupun bilateral juga merupakan instrumen untuk
internasional, meningkat dari waktu ke waktu membuka pasar dan memperluas perdagangan
hingga pada tingkat yang signifikan. Kenyataan karena kesepakatannya dapat memberikan
tersebut mendorong upaya untuk membangun kepastian pengaturan yang diperlukan oleh para
sektor jasa secara lebih serius. Dalam hal ini, pelaku usaha dalam menyelenggarakan kegiatan
Pemerintah berperan sebagai pembuat kebijakan usahanya.
dalam rangka membangun sektor jasa yang
modern serta membuka akses pasar internasional Putaran Pertama perundingan liberalisasi
melalui perundingan perdagangan bidang jasa. perdagangan dunia (Uruguay Round, 1986-
Sementara pelaku bisnis bidang jasa diharapkan 1994) menghasilkan beberapa kesepakatan,
dapat terus secara aktif meningkatkan penetrasi diantaranya: 1) pembentukan World Trade
pasar domestik maupun internasional. Organization pada tanggal 15 April 1994 (efektif 1
Januari 1995); 2) General Agreement on Trade and
Perdagangan antar negara adalah sebuah Tariff (GATT) yang meliputi berbagai pengaturan
keniscayaan yang tidak bisa dihindari oleh suatu perdagangan barang; dan 3) General Agreement
negara dalam memenuhi kebutuhan ekonominya, on Trade in Services (GATS) yang meliputi berbagai
karena pada dasarnya tidak ada satu negarapun pengaturan perdagangan jasa. Pemerintah
yang dapat memenuhi kebutuhannya dari sumber Indonesia telah menandatangani persetujuan
daya yang dimilikinya sendiri. Agar perdagangan hasil akhir perundingan tersebut, termasuk
antar negara lebih terbuka, bebas dan kompetitif, pembentukan WTO, dan meratifikasikannya
maka dicetuskan ide liberalisasi perdagangan melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 (2
dengan tujuan: 1) meningkatkan perdagangan November 1994). Sebagai konsekuensi logis dari
internasional; 2) menjadikan perdagangan lebih keputusan tersebut, Indonesia perlu mengikuti
pasti dan terprediksi; 3) menghindari tindakan setiap perundingan WTO agar kepentingannya
unilateralisme (tidak fair); dan 4) membantu dapat terakomodasi.
produsen, eksportir dan importir barang dan jasa
dalam melaksanakan kegiatannya sesuai dengan World Trade Organization (WTO) merupakan suatu
prinsip-prinsip yang telah disepakati. Member Driven Organization yang menjalankan
fungsi mengatur perjanjian perdagangan barang
Liberalisasi perdagangan dipahami sebagai dan jasa di antara anggotanya, baik yang bersifat
pengaturan perdagangan yang disusun multilateral (diikuti oleh seluruh anggota) maupun
dan disepakati bersama untuk menghapus/ plurilateral (diikiuti sebagian anggota secara

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 249


Business Communication Construction Distribution Educational Environmental
Services Services Services Services Services Services

Financial Health Recreational, Transportation Tourism Other


Services Services Cultural and Sport Services Services Services
Services

Gambar 1. Klasifikasi Sektor Jasa dalam Liberalisasi Perdagangan Jasa WTO

sukarela). Adapun prinsip dasar yang diterapkan yang telah disepakati. Sedangkan untuk
dalam perundingan WTO meliputi: 1) demokratis kesepakatan perundingan plurilateral WTO,
dan transparan; 2) tidak mendikte negara anggota; seperti pengadaan barang/jasa pemerintah
dan 3) keputusan diambil melalui konsensus (government procurement), hingga saat ini
seluruh negara anggota dan bersifat mengikat. Indonesia belum menjadi signatory. Dengan
demikian, Indonesia masih memiliki kebebasan
Secara khusus, GATS bertujuan untuk: 1) dalam mengaturnya.
membentuk sistem peraturan perdagangan
jasa interbasional yang dapat dijadikan sebagai Liberalisasi perdagangan jasa di WTO meliputi
rujukan oleh seluruh negara anggota; 2) menjamin 12 (duabelas) klasifikasi sektor jasa, yaitu jasa: 1)
adanya perlakuan yang sama dan adil kepada bisnis; 2) komunikasi; 3) konstruksi; 4) distribusi;
seluruh negara anggota (non-diskriminatif); 5) pendidikan; 6) lingkungan; 7) keuangan; 8)
3) menggairahkan kegiatan ekonomi melalui kesehatan; 9) rekreasi, budaya dan olah raga;
berbagai kebijakan yang konsisten; dan 4) 10) pariwisata; 11) transportasi; dan 12) jasa-
memperkenalkan pengembangan arus bisnis jasa lainnya (Gambar 1.). Sektor jasa yang terkait
melalui liberalisasi perdagangan yang progresif. dengan konstruksi adalah Jasa Bisnis (Business
Services) yang di Indonesia kita kenal sebagai jasa
Kesepakatan perundingan multilateral WTO konsultansi dan Jasa Konstruksi (Construction
yang telah ditandatagani oleh seluruh anggota Services) yang di Indonesia dikenal dengan Jasa
(termasuk GATS di mana Indonesia menjadi Pekerjaan Konstruksi.
signatory), bersifat mengikat (binding), artinya
harus menjadi acuan bagi pengaturan domestik Untuk memfaslitasi pelaksaan perundingan
(domestic regulations) yang diterbitkan perdagangan jasa, baik di WTO, ASEAN maupun
setelahnya, sehingga tidak boleh ada pengaturan di fora regional dan bilateral, digunakan
perdagangan jasa yang lebih ketat dari komitmen klasifikasi jasa yang sama, yaitu Central Product

250 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Classification (CPC) versi Provisional W/120 yang Adapun layanan jasa yang termasuk dalam
diterbitkan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) kategori Mode 3: Commercial Presence adalah:
pada bulan Juli 1991. Adapun CPC yang terkait 1) Joint Venture (JV)/badan usaha patungan/
dengan Jasa Konstruksi meliputi: 1) Sektor Jasa perseroan terbatas penanaman modal asing (PT
Bisnis, mencakup jasa: CPC 8671 (Architectural), PMA) dengan badan usaha jasa lokal; dan 2) Joint
8672 (Engineering), 8673 (Integrated Operation/Kerja Sama Operasi dengan badan
Engineering), 86741 (Urban Planning), 86742 usaha jasa lokal didahului dengan pembetukan
(Landscape Architectural), 8675 (Engineering kantor perwakilan badan usaha asing. Badan
Related Scientific), dan 8676 (Technical Testing usaha JV (PT PMA) akan diperlakukan sebagai
and Analysis); serta (ii) Sektor Jasa Konstruksi, badan usaha nasional, sedangkan kantor
mencakup jasa: CPC 511 (Pre-erection Work at perwakilan asing akan diperlakukan sebagai
Construction Sites), 512 (Construction Work badan usaha jasa asing.
for Buildings), 513 (Construction Work for
Engineering), 514 (Assembly and Erection of ASEAN Economic Community
Prefabricated Construction), 515 (Special Trade
of Construction Works), 516 (Installation Works), Pada tanggal 15 Desember 1997, para
517 (Building Completion and Finishing Works), Kepala Negara/Pemerintahan Association of
and 518 (Ranting Services Related to Equipment Southeast Asian Nations (ASEAN) di Kuala
for Construction or Demolition). Lumpur menetapkan Visi ASEAN 2020,
yaitu mengembangkan suatu kawasan yang
Perdagangan jasa internasional dilakukan melalui terintegrasi dengan membentuk suatu komunitas
4 (empat) modalitas (Mode) sebagai berikut: Mode negara-negara Asia Tenggara yang terbuka,
1: Cross Border Supply (Layanan jasa lintas batas damai, stabil dan sejahtera, saling peduli, dan
negara di mana penyedia jasa dan pengguna diikat bersama dalam kemitraan yang dinamis
jasa tetap di negara masing-masing, misalnya di Tahun 2020. Selanjutnya, dalam Konferensi
layanan jasa melaui online); Mode 2: Consumption Tingkat Tinggi (KTT) ke-9 Tahun 2003, para
Abroad (Pengguna jasa melintasi batas negara Kepala Negara/Pemerintahan mengesahkan
mendatangi penyedia jasa untuk mendapatkan Bali Concord II yang menyepakati pembentukan
layanan jasa, misalnya pembangunan kantor Komunitas ASEAN (ASEAN Community) yang
kedutaan besar asing yang dilaksanakan oleh terdiri atas 3 (tiga) pilar, yaitu Komunitas Politik-
penyedia Jasa Konstruksi setempat); Mode 3: Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security
Commercial Presence (Kehadiran penyedia jasa Community/APSC); Komunitas Ekonomi
asing melakukan layanan Jasa Konstruksi di ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC)
negara pengguna jasa, misalnya kehadiran badan dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN (ASEAN
usaha Jasa Konstruksi asing/BUJKA melakukan Socio-Cultural Community/ASCC).
layanan Jasa Konstruksi di Indonesia); dan Mode
4: Movement of Natural Persons/MNP (Kehadiran Seiring dengan upaya mewujudkan Komunitas
tenaga kerja konstruksi asing melaksanakan ASEAN, pada KTT ASEAN ke 13 bulan November
layanan Jasa Konstruksi di Indonesia). 2007 di Singapura telah ditandatangani Piagam

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 251


ASEAN (ASEAN Charter) yang merupakan skala prioritasnya. Dalam hal ini, sektor jasa
undang-undang dasar yang mengubah ASEAN dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kategori, yaitu 1)
dari organisasi yang longgar (loose association) sektor prioritas (29 subsektor) yang meliputi jasa
menjadi organisasi yang berdasarkan hukum transportasi udara, e-ASEAN, kesehatan, dan
(rulesbased organization) dan menjadi subyek pariwisata; 2) sektor logistik (9 subsektor); dan
hukum (legal personality). Piagam ASEAN mulai 3) sektor jasa lainnya (90 subsektor), termasuk
diberlakukan tanggal 15 Desember 2008 setelah sektor jasa bisnis (jasa konsultansi) dan sektor
semua negara anggota ASEAN meratifikasi Jasa Konstruksi (pekerjaan kostruksi).
Piagam tersebut, termasuk Indonesia melalui
Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2008. LIBERALISASI PERDAGANGAN JASA
Dengan demikian, rangkaian perundingan KEINSINYURAN DI ASEAN
yang diselenggarakan setelahnya, merupakan
bagian dari upaya melengkapi landasan hukum Hasil kesepakatan liberalisasi perdagangan jasa
pelaksanaan Piagam ASEAN. ASEAN dituangkan dalam ASEAN Framework
Agreement on Services (AFAS) yang diagendakan
Untuk mewujudkan Komunitas ASEAN pada dalam 10 (sepuluh) putaran dimulai dengan
akhir Tahun 2015 sebagaimana diamanahkan Putaran Pertama pada tanggal 15 Desember
dalam Piagam ASEAN, maka pada KTT ASEAN 1995 (AFAS 1). Paket AFAS terakhir (AFAS 10)
ke 13 di Singapuran juga telah disahkan Cetak telah ditandatangai oleh Indonesia pada Tahun
Biru (Blue Print) Komunitas Ekonomi ASEAN. 2018 dan saat ini dalam proses ratifikasi.
Komunitas tersebut memiliki 4 (empat) rencana
aksi lengkap dengan target waktu hingga 2015, Komitmen liberalisasi perdagangan Jasa
yaitu 1) pasar tunggal dan basis produksi (single Konstruksi yang ditampung dalam dokumen
market and production base) regional; 2) kawasan AFAS menerapkan prinsip dasar, lingkup,
ekonomi berdaya saing tinggi; 3) pembangunan modalitas, jenis, cakupan, sifat dan standar
ekonomi yang merata; dan 4) integrasi dengan format komitmen (SoC) yang sama dengan
perekonomian dunia. Rencana aksi yang erat komitmen di forum WTO (GATS Principles).
hubungannya dengan perdagangan jasa adalah Dalam AFAS 10, Indonesia telah memberikan
pasar tunggal dan basis produksi regional yang komitmen penuh untuk Sektor Jasa Konstruksi
memiliki 5 elemen utama, yaitu: 1) Free Flow of (CPC 51) serta Jasa Arsitektur (CPC 8671), Jasa
Goods; 2) Free Flow of Services; 3) Free Mobility Keinsinyuran (CPC 8672) Jasa Keinsinyuran
of Skilled Labour; 4) Free Flow of Investment; Terintegrasi (8673), Jasa Arsitektur Lanskap
dan 5) Free Flow of Capital; serta bidang-bidang (86741), dan Jasa Perencanaan Kota (CPC
lainnya. 86742) dengan penyertaan modal asing (foreign
equity participation/FEP) untuk pembentukan
Free Flow of Services diwujudkan melalui badan usaha patungan (Joint Venture/JV)
liberalisasi perdagangan jasa dalam bentuk dibatasi maksimum 70% sebagaimana target
penghapusan/pengurangan berbagai hambatan yang ditetapkan dalam AEC Blueprint untuk
pedagangan jasa secara bertahap sesuai dengan dipenuhi oleh seluruh Negara Anggota ASEAN.

252 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Gambar 2. Keberlanjutan dalam Konstruksi Digital

Gambar 3. Komitmen Horisontal Indonesia untuk Mode 4 dalam AFAS Paket 10

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 253


Gambar 4. Komitmen Horisontal Indonesia untuk Mode 4 dalam AFAS Paket 10

Komitmen Indonesia untuk sektor terkait Sesuai dengan Article 3 Dokumen MRA on
konstruksi selengkapnya ditunjukkan pada Engineering Services, persyaratan kualifikasi
Gambar 2, 3, dan 4). pokok untuk registrasi ACPE meliputi: 1) memiliki
gelar sarjana teknik (S1) dari program studi dan
ASEAN MUTUAL RECOGNITION perguruan tinggi keteknikan yang terakreditasi
ARRANGEMENT ON ENGINEERING SERVICES oleh badan akreditasi yang berwenang; 2) memiliki
sertifikat/registrasi untuk berpraktik sebagai
Dalam rangka memfaslitasi mobilitas profesional insinyur yang diterbitkan oleh Professional
(Mode 4), ASEAN telah menyepakati Mutual Regulatory Authority (PRA) yang berwenang di
Recognition Arrangement (MRA) on Engineering Negara asal (sementara ini, di Indonesia dapat
Services (CPC 8672) pada tanggal 5 Desember dalam bentuk sertifikat kompetensi kerja/SKA
2005. Secara garis besar, MRA on Engineering dari LPJK, sertifikat kompetensi kerja dari LSP-
Services mengatur persyaratan, kelembagaan BNSP, atau sertifikat kompetensi insinyur/surat
dan mekanisme registrasi ASEAN Chartered tanda registrasi insinyur dari PII); 3) memiliki
Professional Engineer (ACPE) dan Registered pengalaman praktik profesional sesuai bidang
Foreign Professional Engineer (RFPE). keahliannya tidak kurang dari 7 (tujuh) tahun
setelah kelulusan dari perguruan tinggi dan 2
(dua) tahun diantaranya merupakan pengalaman

254 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Bidang Jasa Konstruksi


Teknik Sipil
LPJK
Teknik Mesin Sertifikasi + Registrasi
Teknik Lingkungan
SKA
IMC ACPECC
Bidang Jasa Non Konstruksi ACPE
Assessment Persetujuan
Teknik Elektrikal SKI + STRI
Teknik Kelautan PII/DII
Teknik Aeronatika Sertifikasi + Registrasi
Teknik Fisika
LSP - Tk II BNSP
Teknik Kimia Sertifikasi Registrasi
Teknik Industri
Sertifikat
Teknik Perminyakan
Kompetensi
Teknik Pertambangan
Teknik Pertanian

Gambar 5. Skema Registrasi ACPE

Insinyur Memenuhi Mengajukan • APP01


Penerimaan
• APP02
Profesional Kriteria Aplikasi • Declaration Sertifikat

Sekretariat Menerima Memeriksa Pengiriman


IMC Aplikasi Kelengkapan Sertifikat

Ketua & Menilai


Anggota IMC Kesesuaian Kriteria

Ketua Mengajukan daftar


IMC nama ke sidang komite

Sidang Komite Persetujuan


ACPECC Aplikasi

Sekretariat Pencatatan Penerbitan


ACPECC Registrasi* Sertifikat
Sumber: Dokumen ASEAN MRA *bila disetujui sidang komite

Gambar 6. Alur Proses Registrasi ACPE

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 255


signifikan; 4) melaksanakan Pengembangan untuk diregistrasi sebagai ASEAN Chartered
Keprofesian Berkelanjutan (PKB)/Continuing Professional Engineer (ACPE).
Professional Development (CPD) dengan
tingkat yang memuaskan; 5) tidak memiliki REGISTRASI ACPE DAN RFPE
catatan pelanggaran serius pada standar
teknis, profesional, dan etika, baik lokal maupun Registrasi ASEAN Chartered Professional
internasional; serta 4) mendapat persetujuan Engineer (ACPE) dilakukan melalui Monitoring
dari Sidang ASEAN Chartered Professional Committee (MC) negara asal. Untuk Indonesia,
Engineer Coordinating Committee (ACPECC) registrasi tersebut dilakukan melalui Indonesia

JUMLAH ACPE Total ACPE: 6.767

2,726

1,507

847
625
342 237 328
32 106 17
ar
a

ia

ia

s
R

re

nd

am
D

ne
di

PD
es

ys

nm

po

ila
ei

bo

n
pi
on

ala

et
un

ga

a
so

ya

ilip
m

Th

Vi
d

n
Br

M
Ca

La

M
In

Ph

Si

Sumber: Report Sidang ACPECC ke 49, Mei 2023

Indonesia setiap tahunnya


1600
1507
1411
1400 1268
1208
1169
1200
1066
970
1000
841
800
566
600

400
151
200
90 94 96 110
0 21
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Gambar 7. Perkembangan Jumlah ACPE yang Teregistrasi

256 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Monitoring Committee on Engineering Services sejak pertama MRA on Engineering Services


(IMCE) yang dibentuk oleh Menteri Pekerjaan diimplementasikan pada Tahun 2008 sampai
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). MC akan dengan Bulan Juni 2023. Riwayat tersebut
melakukan penilaian (assessment) terhadap menunjukkan, bahwa pertambahan registrasi
permohonan (aplikasi) yang disampaikan oleh ACPE Indonesia mencapai anggka tertinggi (415
pemohon (Professsional Engineer) berdasarkan orang) dalam Tahun 2015 bertepatan dengan
Assessment Statement (Skema Penilaian) yang pencanangan dibentuknya Masyarakat Ekonomi
telah disetujui oleh ACPECC. Selanjutnya, MC akan ASEAN pada akhir Tahun 2015. Pertambahan
menyampaikan rekomendasi aplikasi registrasi registrasi ACPE Indonesia terus menurun karena
ACPE kepada ACPECC untuk ditelaah dan disetujui manfaat registrasi ACPE belum bisa dirasakan,
dalam ACPECC Meeting. Kepada pemohon yang terutama dalam memfasilitasi mobilitas lintas
permohonannya disetujui oleh ACPECC Meeting batas negara para ACPE. Pertambahan registrasi
akan diberikan serifikat registrasi ACPE. Skema ACPE Indonesia mencapai jumlah terendah
dan alur proses registrasi ACPE selengkapnya selama periode Pandemi Covid 19 pada Tahun
ditunjukkan pada Gambar 5 dan 6. 2020-2021. Pertambahan registrasi ACPE
kembali naik pada Tahun 2022 (143 orang) yang
Adapun disiplin keinsinyuran yang diregistrasi salah satu diantaranya karena sejak Bulan Juni
oleh IMCE meliputi 12 disiplin, yaitu: Civil, 2021 diterapkan registrasi ACPE Indonesia
Mechanical, Environmental, Electrical, Chemical, melalui aplikasi onlne. Diharapkan pertambahan
Physic, Industrial, Aeronautical, Marine, registrasi ACPE dapat naik kembali di Tahun 2023
Petroleum, Mining, dan Agriculture Engineering. ini dan tahun-tahun yang akan datang.

Sejak di mulai pada Tahun 2008, implementasi Untuk menyelenggarakan layanan jasa di negara
registrasi ACPE berjalan cukup baik. Hal ini dapat tujuan (Host Country), seorang ACPE yang telah
ditunjukkan pada Gambar 7., bahwa sampai diregistrasi di negara asal (Country of Origin)
dengan Bulan Mei 2023, telah diregistrasi harus diregistrasi sebagai Registered Foreign
sebanyak 6.767 ACPE, 1.507 ACPE diantaranya Professional Engineer (RFPE) di negara tujuan oleh
dari Indonesia dan 2.726 ACPE dari Malaysia. Professional Regulatory Authority (PRA) negara
Sampai dengan tanggal 20 November 2020, tujuan. Sesuai dengan peraturan perundang-
jumlah ACPE Indonesia (1.192 orang) lebih undangan yang berlaku, yang dapat bertindak
banyak dari ACPE Malaysia (921 orang). Namun sebagai PRA untuk melakukan registrasi RFPE
sejak tanggal 21 Juni 2021, jumlah ACPE di Indonesia adalah Badan Nasional Sertifikasi
Malaysia (1.578 orang) mengungguli jumlah ACPE Profesi/BNSP (UU Ketenagakerjaan Nomor 13
Indonesia (1.230 orang). Sejak saat itu, jumlah Tahun 2003), Persatuan Insinyur Indonesia/
ACPE Malaysia lebih banyak dari jumlah ACPE PII (UU Keinsinyuran Tahun 2014) dan Lembaga
Indonesia. Pengembangan Jasa Konstruksi/LPKJ (UU Jasa
Konstruksi Tahun 2017). Untuk dapat diregistrasi
Gambar 7. juga menunjukkan riwayat sebagai RFPE, seorang ACPE dari negara asal
pertambahan registrasi ACPE Indonesia harus berkolaborasi dengan seorang Insinyur

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 257


RFPE: REGISTERED FOREIGN PROFESSIONAL ENGINEER
Seorang ACPE yang diterima registerasinya pada Professional Regulatory Authority (PRA) dari Host Country lain untuk
bekerja, tidak secara independen, tetapi berkolaborasi dengan Insinyur Host Country tersebut.

ALUR PROSES RFPE

Insinyur Memiliki Mengajukan Country of


Origin
Profesional ACPE Permohonan
Negara Asal

Professional Memverifikasi/ Menerima Memasukkan Menerbitkan Host Country


Regulatory Memvalidasi Regsitrasi Ke Database RFPE (Negara yang
Authority (PRA) Dokumen dituju)

Insinyur Host Country


Profesional Kolaborasi Kolaborasi (Negara yang
Kolaborasi dapat dilakukan dituju)
Setempat sebelum/sesudah pengajuan RFPE

Ketenagakerjaan Mengurus Izin Kerja Host Country


dan Imigrasi dan Izin Masuk/Tinggal (Negara yang
Mulai Bekerja dituju)

Gambar 8. Alur Proses Registrasi ACPE menjadi RFPEi

Profesional dari negara tujuan yang memiliki mobilitas lintas batas Insinyur Profesional melalui
sertifikat kompetensi kerja sebagai insinyur. skema non-MRA. Beberapa aspek yang sejauh
Sampai dengan tanggal 16 Mei 2023 tercatatat ini dipandang sebagai penyebab hal tersebut
sebanyak 34 RFPE dari seluruh negara ASEAN, diantaranya adalah: 1) kurangnya dukungan
1 RFPE diantaranya berasal dari Indonesia yang Pemerintah negara-negara ASEAN untuk lebih
saat ini bekerja di Malaysia (49th ACPECC, membuka pasar Jasa Keinsinyuran domestik
2023). Alur proses registrasi ACPE menjadi RFPE mereka bagi Insinyur Profesional negara lain,
selengkapnya ditunjukkan pada Gambar 8. 2) informasi tentang pasar layanan Jasa
Keinsinyuran yang potensial di negara-negara
Mobilitas ACPE Lintas Batas Negara ASEAN masih terbatas, 3) pengaturan akses
pasar dalam “Komitmen Horisontal” yang masih
Meskipun jumlah ACPE yang telah teregistrasi mengharuskan mobilitas Insinyur Profesional
cukup banyak (6.767 orang), namun jumlah melalui skema Intra-Corporate-Transfer (ITC)
RFPE yang telah teregistrasi masih sangat di mana Insinyur Profesional hanya dapat
terbatas (27 orang). Hal ini menunjukkan, bahwa melakukan layanan jasa lintas batas negara
mobilitas lintas batas negara yang dilakukan oleh melalui badan usaha yang telah mendapat proyek
Insinyur Profesional melalui skema MRA masih di negara tujuan (Mode 4 mengikuti Mode 3), 4)
rendah, meskipun dapat diketahui banyaknya pengaturan tentang perpajakan dan keimigrasian

258 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

SISTEM REGISTRASI ONLINE

PEMOHONAN N-1 SEKRETARIAT


Membuat akun Verification Verifikasi dan
&
Mengajukan Validation Validasi
registrasi Permohonan
ACPE Confirm Registrasi

ANGGOTA IMC N-2


Penilaian Assessment
Registrasi
Confirm

N-3 SEKRETARIAT
Recomendation Kompilasi daftar
rekomendasi
Registrasi
Pengiriman
rekomendasi
Confirm

SEKRETARIAT N-4
Pengesahan Conferment &
Sidang Komite Certification
Rilis hasil
sidang (Report)
Nomor
FINISH registrasi Confirm
Asean Chartered
Professional Engineer (ACPE)

Gambar 9. Alur Proses Registrasi ACPE secara Online

di negara tujuan, 5) kurangnya pemahaman dan Adapun manfaat registrasi secara online
apresiasi pengguna jasa terhadap sertifikat diantaranya adalah:
ACPE, serta 6) kurangnya ketertarikan/keinginan
Insinyur Profesional untuk melakukan layanan 1. Meningkatkan transparansi dan obyektifitas
jasa lintas batas negara. registrasi ACPE, sehingga akan dapat
meningkatkan pemahaman dan apresiasi
Digitalisasi Registrasi Asean Chartered pengguna jasa terhadap sertifikat ACPE;
Professional Engineer
2. memperluas jangkauan dan mempermudah
Sejak bulan Juni 2021 registrasi ACPE bagi pemohon (Insinyur Profesional Indonesia),
diselenggarakan secara online melalui website khususnya yang berasal dari luar Jakarta/luar
http://www.imc.or.id/imc-eng/registration. Pulau Jawa;

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 259


ACPE ONLINE REGISTRATION
SIGN IN
untuk masuk ke dalam
akun yang sudah terdaftar
SIGN UP
untuk pendaftar akun
baru
HOME
Untuk kembali ke laman
awal (Architectural Services
dan Engineering Services)

Registrasi online dapat


diakses melalui website HOME
www.imc.or.id dan ABOUT US

MENU
memilih link REGISTRATION
Engineering Services ACPE REGISTER
STATISTIC
GALLERY

GRATIS CONTACT US

Gambar 10. Fitur Registrasi ACPE Secara Online (Daring)

ACPE ONLINE REGISTRATION

Pembuatan Akun Pengisian Data dan Pengiriman Status Notifikasi


Pribadi Dokumen pada Permohonan
halaman website (aplikasi)

Pengisian data: APP-01 Form Submission N1:


Nama lengkap Data personal Pengecekan kelengkapan Verifikasi dan Validasi
No Identitas (KTP) Data akademik dan dan kebenaran data serta N2:
No. HP yang aktif registrasi profesional dokumen. Penilaian
Email pribadi yang aktif APP-02 Pengiriman formulir
permohonan (aplikasi) N3:
User dan Password Pengalaman signifikan
kepada Sekretariat IMC Penyusunan Rekomendasi
melalui email terdaftar minimal 2 (dua) tahun
N4:
Login dengan User dan Documents
Persetujuan dan Pengesahan
Password yang diterima Mengunggah dokumen
Sidang Komite/Konsil. dan
yang diminta
Pengurusan sertifikat
Declaration
Pernyataan sebagai
Insinyur profesional

Gambar 11. Fitur Registrasi ACPE secara Online (Daring)

260 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

3. mengefisiensikan waktu dan biaya bagi Keinsinyuran lainnya. Forum ini dimaksudkan
Pemohon yang mengajukan permohonan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi
registrasi ACPE; hambatan yang menyebabkan masih rendahnya
mobilitas lintas batas negara Insinyur Profesional
4. mengefisiensikan waktu dan biaya bagi
yang dilakukan melalui skema MRA sebagaimana
IMCE yang melakukan penilaian terhadap
diindikasikan pada butir E. diatas. Adapun tujuan
kesesuaian kriteria ACPE;
penyelenggaraan ACPE Forum diantaranya
5. memperpendek alur proses registrasi antara adalah: 1) mempromosikan mobilitas Insinyur
Pemohon, Admin Sekretariat, dan IMCE ASEAN di pasar Jasa Keinsinyuran ASEAN,
dengan aplikasi berbasis data informasi dan dengan mempertimbangkan kepentingan
teknologi; dan pemegang registrasi ACPE dalam hal pengakuan
kompetensi, registrasi profesional asing, dan
6. mengakurasikan penyusunan/updating akses pasar ke seluruh negara ASEAN, 2)
database ACPE Indonesia bagi Sekretariat membangun jaringan bisnis yang potensial bagi
IMCE. seluruh pemegang ACPE dalam keterbukaan
peluang bisnis di industri sektor Jasa Keinsinyuran
Memperhatikan manfaat-manfaat tersebut di di berbagai Negara ASEAN, dan tentunya akan
atas, diharapkan digitalisasi registrasi ACPE akan dapat memperluas minat dan keterlibatan satu
dapat mendorong peningkatan mobilitas lintas sama lain, dan 3) membagi pengalaman bisnis
batas negara Insinyur Profesional melalui skema dan profesional untuk membuka wawasan
MRA. dalam mencari peluang mobilitas lintas batas
dan mengembangkan kapasitas kompetensi dan
Adapun diagram dan fitur-fitur yang tersedia daya saingnya.
pada aplikasi registrasi ACPE secara online
adalah sebagaimana ditunjukkan pada Gambar ACPE Forum akan diselenggarakan pada tanggal
8., 9., dan 10. 2 November 2023 bertempat di Lantai 6 Gedung
Pusat Niaga, JIExpo, Kemayoran, Jakarta sebagai
ACPE Forum bagian dari Agenda Konstruksi Indonesia 2023.
Informasi selengkapnya ditumjukkan pada
ACPE Forum dirancang untuk mempertemukan Gambar 11.
para ACPE dengan instansi pemerintah/ lembaga
terkait bidang rekayasa, para Insinyur Profesional PENUTUP
ASEAN non-ACPE, badan usaha Jasa Konstruksi
dan industri, akademisi dan mahasiswa program Perdagangan antar negara adalah sebuah
studi keteknikan, serta Monitoring Committee keniscayaan yang tidak bisa dihindari oleh suatu
on Engineering Services dari negara-negara negara dalam memenuhi kebutuhan ekonominya,
ASEAN dalam suatu forum komunikasi untuk karena pada dasarnya tidak ada satu negara pun
berbagi wawasan dan pengalaman, serta yang dapat memenuhi kebutuhannya dari sumber
memperkuat jejaring profesional di antara daya yang dimilikinya sendiri. Agar perdagangan
ACPE dan pemangku kepentingan sektor Jasa

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 261


antar negara lebih terbuka, bebas dan kompetitif, Registrasi ACPE secara online diharapkan
maka dicetuskan ide liberalisasi perdagangan dapat mempermudah, memperluas, serta
didasarkan pada pengaturan perdagangan meningkatkan transparansi, obyektifitas, akurasi
yang disusun dan disepakati bersama untuk data dan efisiensi proses registrasi, sehingga
menghapus/mengurangi hambatan perdagangan akan dapat meningkatkan pemahaman dan
dalam rangka meningkatkan efisiensi dan apresiasi para pengguna jasa yang pada akhirnya
persaingan dagang yang sehat. Perundingan dapat mendorong peningkatan mobilitas lintas
pengaturan perdagaangan di tingkat dunia batas negara para Insinyur Profesional yang
difaslitasi oleh WTO yang dibentuk pada Tahun menggunakan skema MRA (ACPE).
1994 di mana sejak saat itu Indonesia telah resmi
menjadi salah satu negara anggotanya. Penyelenggaraan ACPE Forum yang akan
melibatkan para ACPE dan pemangku kepentingan
Di tingkat regional ASEAN, telah ditandatangani Jasa Keinsinyuran lainnya dalam suatu wadah
Piagam ASEAN (ASEAN Charter) oleh seluruh komunikasi untuk berbagi wawasan dan
Kepala Negara/Pemerintahan Negara Anggota pengalaman, serta memperkuat jejaring
ASEAN pada Tahun 2007, di mana salah satu professional, diharapkan juga bisa menjadi bagian
agenda yang dicanangkan didalamnya adalah dari upaya untuk untuk mendorong peningkatan
pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mobilitas lintas batas negara para Insinyur
pada akhir Tahun 2015. Salah satu rencana aksi Profesional yang menggunakan skema MRA (ACPE).
dalam pembentukan MEA adalah pembentukan
pasar tunggal dan basis produksi (single market DAFTAR PUSTAKA
and production base) regional yang salah satu
Natsir, Mochammad, “Liberalisasi Perdagangan Jasa
elemennya adalah Free Flow of Services yang Konstruksi sebagai Peluang Pengembangan Usaha Jasa
akan diwujudkan melalui liberalisasi perdagangan Konstruksi”, Buku Konstruksi Indonesia 2021, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, 2021;
jasa, termasuk Jasa Keinsinyuran.
Indonesia Monitoring Committee (IMC) on Engineering
Dalam rangka memfaslitasi mobilitas profesional Services Periode 2019-2022, “Laporan Pelaksanaan
Tugas”, Jakarta, 2022;
(Mode 4), ASEAN telah menyepakati Mutual
Recognition Arrangement (MRA) on Engineering ASEAN Chartered Professional Engineer Coordinating
Services (CPC 8672) pada tanggal 5 Desember Committee (ACPECC),” Report of the Forty Ninth Meeting of
the ASEAN Chartered Professional Engineer Coordinating
2005. MRA tersebut telah diimplementasikan Committee (49th ACPECC)”, Yogyakarta, 2023.
sejak Tahun 2008 dan saat ini telah diregistrasi
6.767 ACPE. Namun demikian, mobilitas
lintas batas negara ACPE masih rendah yang
ditunjukkan oleh jumlah RFPE yang diregistrasi
baru mencapai 34 orang, sementara mobilitas
lintas batas negara Insinyur Profesional yang
memanfaatkan skema non-MRA relatife lebih
banyak.

262 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Agus Kurniawan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 263


4.5

ASPEK HUKUM DAN


KONTRAK DIGITALISASI
DAN KEBERLANJUTAN
SEKTOR KONSTRUKSI
Badriya
Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi

PENDAHULUAN

Sektor Jasa Konstruksi merupakan kegiatan masyarakat dalam mewujudkan


bangunan yang berfungsi sebagai pendukung atau prasarana aktivitas sosial
ekonomi kemasyarakatan dan menunjang terwujudnya tujuan pembangunan
nasional. Selain berperan mendukung berbagai bidang pembangunan, Jasa
Konstruksi berperan pula untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya
berbagai industri barang dan jasa yang diperlukan dalam penyelenggaraan
Jasa Konstruksi dan secara luas mendukung perekonomian nasional.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi mengamanatkan


bahwa salah satu tugas Pemerintah Pusat adalah bertanggung jawab atas
terciptanya iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan Jasa Konstruksi
yang transparan, persaingan usaha yang sehat, serta jaminan kesetaraan hak
dan kewajiban antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa. Untuk mencapai
tujuan tersebut, Pemerintah Pusat memiliki salah satu kewenangan yaitu
mengembangkan Kontrak Kerja Konstruksi yang menjamin kesetaraan hak
dan kewajiban antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, di mana Gubernur

264 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah memiliki melakukan pembayaran hasil layanan Jasa
kewenangan menyelenggarakan pengawasan Konstruksi, termasuk di dalamnya jaminan
Kontrak Kerja Konstruksi. atas pembayaran

Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan g. Wanprestasi, memuat ketentuan tentang


dokumen kontrak yang mengatur hubungan hukum tanggung jawab dalam hal salah satu pihak
antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Pengaturan diperjanjikan;
hubungan kerja antara Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa harus dituangkan dalam Kontrak h. Penyelesaian Perselisihan, memuat ketentuan
Kerja Konstruksi. Dalam Undang-Undang Jasa tentang tata cara penyelesaian perselisihan
Konstruksi diatur bahwa Kontrak Kerja Konstruksi akibat ketidaksepakatan;
paling sedikit harus mencakup uraian mengenai:
i. Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi, memuat
a. Para Pihak, memuat secara jelas identitas ketentuan tentang pemutusan Kontrak Kerja
para pihak; Konstruksi yang timbul akibat tidak dapat
dipenuhinya kewajiban salah satu pihak;
b. Rumusan Pekerjaan, memuat uraian yang
jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai j. Keadaan Memaksa, memuat ketentuan
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan tentang kejadian yang timbul di luar kemauan
waktu pelaksanaan; dan kemampuan para pihak yang menimbulkan
kerugian bagi salah satu pihak;
c. Masa Pertanggungan, memuat tentang jangka
waktu pelaksanaan dan pemeliharaan yang k. Kegagalan Bangunan, memuat ketentuan
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa; tentang kewajiban Penyedia Jasa dan/atau
Pengguna Jasa atas Kegagalan Bangunan dan
d. Hak dan Kewajiban yang setara, memuat jangka waktu pertanggungjawaban Kegagalan
hak pengguna Jasa untuk memperoleh hasil Bangunan;
Jasa Konstruksi dan kewajibannya untuk
memenuhi ketentuan yang diperjanjikan, l. Pelindungan Pekerja, memuat ketentuan
serta hak penyedia Jasa untuk memperoleh tentang kewajiban para pihak dalam
informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
melaksanakan layanan Jasa Konstruksi; kerja serta jaminan sosial;

e. Penggunaan Tenaga Kerja Konstruksi, m. Pelindungan terhadap pihak ketiga selain para
memuat kewajiban mempekerjakan tenaga pihak dan pekerja, memuat kewajiban para
kerja konstruksi bersertifikat; pihak dalam hal terjadi suatu peristiwa yang
menimbulkan kerugian atau menyebabkan
f. Cara Pembayaran, memuat ketentuan kecelakaan dan/atau kematian;
tentang kewajiban Pengguna Jasa dalam

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 265


Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023
Adidiastoro Harmawan

n. Aspek Lingkungan, memuat kewajiban para komponen bangunan, dan/atau peralatan


pihak dalam pemenuhan ketentuan tentang yang harus memenuhi standar yang berlaku;
lingkungan;
Untuk mendukung pelaksanaan kewajiban dalam
o. Jaminan atas risiko yang timbul dan tanggung Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang
jawab hukum kepada pihak lain dalam Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau akibat Lagu Kebangsaan, dalam Undang-undang Jasa
dari Kegagalan Bangunan; dan Konstruksi diatur bahwa Kontrak Kerja Konstruksi
dibuat dalam bahasa Indonesia. Dalam hal Kontrak
p. Pilihan penyelesaian sengketa konstruksi. Kerja Konstruksi dilakukan dengan pihak asing
harus dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Selain uraian minimal sebagaimana tersebut di Inggris. Dalam hal terjadi perselisihan dengan
atas, Kontrak Kerja Konstruksi dapat memuat pihak asing digunakan Kontrak Kerja Konstruksi
hal-hal sebagai berikut: dalam bahasa Indonesia

a. Kesepakatan para pihak tentang pemberian Kemudian, ketentuan mengenai uraian minimal
insentif; yang harus tercantum dalam Kontrak Kerja
Konstruksi berlaku juga dalam hal Kontrak Kerja
b. Untuk layanan jasa perencanaan, Kontrak Konstruksi dilakukan antara Penyedia Jasa
Kerja Konstruksi harus memuat ketentuan dengan Subpenyedia Jasa. Selain itu, oleh karena
tentang hak kekayaan intelektual; Kontrak Kerja Konstruksi mengatur kewajiban
para pihak yaitu Pengguna Jasa dan Penyedia
c. Untuk kegiatan pelaksanaan layanan Jasa Jasa, maka salah satu kewajiban utama para
Konstruksi, dapat memuat ketentuan tentang pihak dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
subpenyedia Jasa serta pemasok bahan, yaitu:

266 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Tabel 1. Perbandingan Kewajiban Penyedia Jasa dan/atau Subpenyedia Jasa


dengan Kewajiban Pengguna Jasa

Kewajiban Penyedia Jasa dan/ Kewajiban


atau Subpenyedia Jasa Pengguna Jasa

Penyedia Jasa dan/atau Subpenyedia Jasa Pengguna Jasa bertanggung jawab atas
wajib menyerahkan hasil pekerjaannya biaya Jasa Konstruksi sesuai dengan
secara tepat biaya, tepat mutu, dan tepat kesepakatan dalam Kontrak Kerja
waktu sebagaimana tercantum dalam Konstruksi.
Kontrak Kerja Konstruksi.

Penyedia Jasa dan/atau Subpenyedia Jasa Pengguna Jasa yang tidak menjamin
yang tidak menyerahkan hasil pekerjaannya ketersediaan biaya dan tidak melaksanakan
secara tepat biaya, tepat mutu, dan/atau pembayaran atas penyerahan hasil
tepat waktu dapat dikenai ganti kerugian pekerjaan Penyedia Jasa secara tepat
sesuai dengan kesepakatan dalam Kontrak jumlah dan tepat waktu dapat dikenai ganti
Kerja Konstruksi kerugian sesuai dengan kesepakatan dalam
Kontrak Kerja Konstruksi

Berkembangnya zaman dan teknologi serta Kebendaan, Buku III tentang Perikatan, dan Buku
dengan adanya revolusi industri 4.0 membuat IV tentang Pembuktian dan Daluwarsa. Mengingat
penyelenggaraan Jasa Konstruksi khususnya KUHPerdata berasal dari zaman pemerintahan
dalam pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi Belanda dan merupakan warisan dari Peraturan
menjadi ke arah proses penggunaan sistem Peralihan Undang-undang Dasar Sementara,
digital. Akan tetapi, digitalisasi tersebut perlu maka KUHPerdata ini dilengkapi dengan daftar
dikaji lebih lanjut mengenai aspek hukum dan persoalan menurut abjad untuk memudahkan
bagaimana proses digitalisasi dapat mendukung istilah-istilah hukum yang asing.
keberlanjutan sektor konstruksi jangka panjang.
Kontrak Kerja Konstruksi secara prinsip harus
PEMBAHASAN memenuhi 3 (tiga) ketentuan dalam KUHPerdata
yaitu:
Aspek Hukum
Kontrak Kerja Konstruksi secara prinsip harus a. Pasal 1313 KUHPerdata:
memenuhi ketentuan dalam Kitab Undang- Pasal ini mengatur mengenai Definisi
Undang Hukum Perdata yang sering disebut Perjanjian di mana suatu perjanjian adalah
KUHPerdata. KUHPerdata yang memuat 1993 suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih
pasal ini merupakan seperangkat peraturan mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau
hukum perdata yang terbagi atas empat buku, lebih.
yaitu Buku I tentang Orang, Buku II tentang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 267


b. Pasal 1320 KUHPerdata 1) Semua perjanjian yang dibuat secara sah
Pasal ini mengatur mengenai Syarat Sahnya (sesuai dengan undang-undang) berlaku
Perjanjian di mana supaya terjadi perjanjian sebagai undang-undang bagi mereka
yang sah, perlu dipenuhi empat syarat: yang membuatnya.

1) Kesepakatan mereka yang mengikatkan 2) Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali
dirinya; selain dengan kesepakatan kedua belah
pihak, atau karena alasan-alasan yang
2) Kecakapan untuk membuat suatu ditentukan oleh undang-undang.
perikatan;
3) Suatu perjanjian harus dilaksanakan
3) Suatu pokok persoalan tertentu; dengan itikad baik.
4) Suatu sebab yang tidak terlarang.
Kontrak Kerja Konstruksi yang merupakan salah
satu bentuk perjanjian tentunya memiliki Subjek
c. Pasal 1338 KUHPerdata
Hukum dan Objek Hukum tertentu. Subjek Hukum
Pasal ini mengatur mengenai Asas Kebebasan
yaitu para pihak (Pihak Pertama dan Pihak Kedua)
Berkontrak di mana:
yang melaksanakan Kontrak Kerja Konstruksi
dapat digambarkan sebagai berikut:

Pengguna Jasa Penyedia


Adalah pemilik atau pemberi pekerjaan Asalah pemberi layanan
yang mengunakan jasa layanan jasa konstruksi
jasa konstruksi
Kontrak Kontrak
atau Sub Penyedia Rantai Pasok

Swasta PA/KPA/PPK
Sumber Dana: Sumber Dana:
Non APBD/APBD APBN/APBD Sub Penyedia Rantai Pasok

Kontrak Kerja Konstruksi


Pokok
Perjanjian 1 Lingkup 2 Biaya 3 Mutu 4 Waktu

Gambar 1. Subjek Hukum Kontrak Kerja Konstruksi

268 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Sedangkan Objek Hukumnya yaitu Kontrak Kerja 1] rancang-penawaran-bangun;


Konstruksi itu sendiri yang dapat dibagi dalam 3
2) rancang-bangun;
(tiga) bagian dokumen yaitu:
3) perekayasaan-pengadaan-pelaksanaan;
a. Pokok perjanjian meliputi Lingkup, Biaya,
Mutu, dan Waktu yang berisi Dasar Hukum, 4) manajemen Konstruksi dengan resiko;
Kesepakatan, Hak dan Tanggung Jawab,
5) manajemen Konstruksi sebagai agen
Prosedur Pelaksanaan, dan Pembagian Risiko;
Pengguna Jasa;

b. Dokumen teknis yang merupakan Persyaratan 6) kemitraan/kerja sama.


Teknis untuk Pelaksanaan Pekerjaan, misalnya
untuk Kontrak Jasa Konsultansi Konstruksi b. Sistem Pembayaran
dapat berupa Kerangka Acuan Kerja dan untuk
Bentuk kontrak berdasarkan sistem
Pekerjaan Konstruksi berupa Spesifikasi
pembayaran ini merupakan metode
Teknis dan Detail Engineering Design;
pembayaran di muka, progress/bulanan,
milestone/tahapan/termin, atau pembayaran
c. Dokumen Harga/Biaya yang merupakan
terima jadi (turnkey)/sekaligus setelah
ketentuan besaran yang harus dibayarkan dan
penyelesaian pekerjaan. Dalam menentukan
dokumen sebagai dasar pembayaran, contoh
bentuk kontrak berdasarkan sistem
Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga untuk
pembayaran maka perlu diatur ketentuan
Kontrak Pekerjaan Konstruksi atau Rincian
pembayaran yang diatur dalam Syarat-
Remunerasi Personil dan Biaya Langsung
Syarat Umum Kontrak yaitu jangka waktu
Non Personil untuk Kontrak Jasa Konsultansi
pembayaran; ganti rugi keterlambatan
Konstruksi.
pembayaran; jaminan; dan dokumen bukti
kemampuan membayar.
Dalam menyusun Kontrak, bentuk Kontrak Kerja
Konstruksi dapat mengikuti perkembangan
c. Sistem Perhitungan
kebutuhan dan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, yang Bentuk kontrak berdasarkan sistem
dapat dipilih berdasarkan hal-hal berikut: perhitungan ini terdiri atas:

a. Sistem Penyelenggaraan Konstruksi (Delivery 1) lumpsum;


System)
2) satuan;
Bentuk kontrak berdasarkan sistem
3) gabungan lumpsum dan harga satuan;
penyelenggaran konstruksi ini
mempertimbangkan kapasitas Pengguna 4) persentase nilai;
Jasa, ketersediaan Penyedia Jasa Konstruksi
dan rantai pasok, yang meliputi: 5) cost reimbursable; dan

6) target cost.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 269


Dalam pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi, kontrak yang dibuat dalam bentuk elektronik.
terdapat tahapan-tahapan yang wajib dilakukan Kegiatan transaksi elektronik mengakibatkan
para pihak yang dapat digambarkan sebagai adanya perikatan atau hubungan hukum secara
berikut: elektronik dengan memadukan jaringan berbasis
komputer dengan sistem komunikasi yang

Gambar 2. Tahapan Pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi

Berdasarkan tahapan tersebut di atas, maka para selanjutnya difasilitasi dengan jaringan internet
pihak melaksanakan pengendalian kontrak yang atau jaringan global.
berupa pengendalian lingkup, biaya, mutu, dan
waktu sesuai ketentuan yang tercantum dalam Beberapa program transformasi digital yang telah
masing-masing Kontrak Kerja Konstruksi sesuai dijalankan pemerintah sebagai berikut:
dengan paket pekerjaan konstruksi yang sedang
dilaksanakan. Oleh sebab itu, perlu adanya a. Building Information Modelling (BIM)
proses digitalisasi yang dapat membantu para
pihak dalam melakukan pengendalian kontraknya BIM adalah metode digital untuk merancang,
masing-masing. membangun, dan mengelola proyek
konstruksi. Dalam BIM, semua informasi
Digitalisasi Kontrak terkait proyek, termasuk desain, struktur,
material, dan jadwal, disimpan dalam model tiga
Perkembangan teknologi membuat kontrak dimensi yang terintegrasi. Ini memungkinkan
kerja konstruksi diharapkan menuju ke proses kolaborasi yang lebih baik antara berbagai
digital sehingga menimbulkan penerapan kontrak pemangku kepentingan, termasuk arsitek,
elektronik sebagai bentuk transformasi digital. insinyur, kontraktor, dan pemilik proyek.
Secara umum kontrak elektronik diartikan sebagai

270 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

c. Penggunaan Drone berbagi dan mengelola informasi secara real-


time, termasuk gambar, jadwal, dan dokumen
Drone telah digunakan secara luas dalam proyek. Ini meningkatkan transparansi,
sektor konstruksi untuk survei dan pemetaan efektivitas komunikasi, dan pengelolaan
lokasi, pemantauan progres konstruksi, dan dokumen.
inspeksi keamanan. Dengan menggunakan
drone, pengumpulan data dapat dilakukan f. Analitik Data dan Kecerdasan Buatan (Artificial
dengan cepat dan akurat, yang membantu Intelligence)
dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan proyek. Dengan memanfaatkan analitik data dan
kecerdasan buatan, sektor konstruksi dapat
c. Internet of Things (IoT) menganalisis data yang dihasilkan dari
berbagai sumber, seperti sensor, perangkat
IoT memungkinkan objek fisik, seperti pemantauan, dan catatan proyek, untuk
peralatan konstruksi, sensor, dan perangkat mendapatkan wawasan yang berharga. Ini
pemantauan, terhubung dan saling membantu dalam pengambilan keputusan
berkomunikasi. Dengan memanfaatkan IoT, yang lebih baik, prediksi risiko, dan
pengumpulan data secara real-time dapat perencanaan yang lebih efisien.
dilakukan untuk memantau performa
peralatan, mengoptimalkan penggunaan Sedangkan bentuk digitalisasi sektor konstruksi
sumber daya, dan meningkatkan efisiensi di Kementerian PUPR yang dilaksanakan untuk
operasional. mendukung Infrastruktur Berkelanjutan adalah
sebagai berikut:
d. Augmented Reality (AR) dan Virtual
Reality (VR) a. Sistem Informasi HPS Terintegrasi (SIPASTI),
sebagai dasar perhitungan HPS untuk seluruh
AR dan VR digunakan dalam sektor konstruksi proyek Kementerian PUPR yang dimulai tahun
untuk simulasi visualisasi proyek, pelatihan, 2024;
dan inspeksi. Mereka memungkinkan
pengguna untuk melihat dan berinteraksi b. Sistem Informasi Manajemen Pengalaman
dengan model 3D secara realistis, membantu (SIMPAN), pengalaman usaha penyedia jasa
dalam pemahaman desain, deteksi kesalahan dan TKK yang terverifikasi oleh pengguna
potensial, dan meningkatkan keamanan. jasa, terintegrasi dengan SPSE dan berlaku
secara nasional;
e. Cloud Computing
c. Sistem Informasi Material dan Peralatan
Layanan cloud computing memungkinkan Konstruksi (SIMPK), inisiasi registrasi alat-alat
akses yang mudah dan kolaborasi yang berat proyek konstruksi Kementerian PUPR;
efisien pada data proyek. Tim proyek dapat

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 271


d. Sistem Informasi Kontrak & Manajemen l. Menilai Kinerja Penyedia;
Pengendalian Pelaksanaan Kontrak
(SIKOMPAK), inisiasi data kontrak elektronik m. Input dan Cetak Berita Acara (BA) Pembayaran
paket pekerjaan konstruksi Kementerian dan BA Serah Terima.
PUPR TA 2024.
Fitur E-Kontrak ini akan aktif jika sudah melewati
Sebenarnya, proses digitalisasi dalam Kontrak beberapa kondisi dalam tahapan pengadaan
Kerja Konstruksi sudah mulai dilakukan melalui barang/jasa yaitu:
SIKOMPAK oleh Kementerian PUPR dan
E-Kontrak yang masuk dalam aplikasi SPSE v.4.5 a. Sudah masuk tahapan SPPBJ atau sudah
dari LKPP. Dalam Aplikasi SPSE, Pihak Pertama melewati tahapan Upload Dokumen
yaitu Pengguna Jasa yang biasanya diwakili Penawaran untuk Tender Cepat;
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memiliki
beberapa wewenang untuk melakukan: b. Pokja Pemilihan sudah menetapkan dan
mengumumkan pemenang;
a. Membuat Paket tender;
c. Seluruh sanggah sudah dijawab oleh Pokja
b. Isi rincian Harga Perkiraan Sendiri (HPS); Pemilihan; dan/atau

c. Isi Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK); d. Seluruh jawaban sanggah Salah/Ditolak.

d. Upload Kerangka Acuan Kerja (KAK); Dalam fitur E-Kontrak ini maka PPK diwajibkan
mengisi lengkap data dengan mengupload Surat
e. Input Form Surat Penunjukan Penyedia Perjanjian, SSKK, SPP, dan Pembayaran. Saat
Barang/Jasa (SPPBJ); melakukan pencatatan E-Kontrak tersebut, PPK
dapat mengisi dan/atau memperbaiki kodifikasi
f. Cetak SPPBJ; barang/jasa untuk item pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
g. Input dan Surat Perjanjian;
Di samping itu, khusus lingkungan Kementerian
h. Input dan Cetak Surat Perintah Kerja; PUPR terdapat aplikasi SIKOMPAK yang
dikembangkan dengan tujuan sebagai berikut:
i. Input dan Cetak Surat Pesanan (Barang);
a. Mendapatkan informasi sumber daya
j. Input dan Cetak Surat Perintah Mulai Kerja konstruksi yang akuntabel dan menghindari
(SPMK) untuk pengadaan selain Pengadaan duplikasi;
Barang;
b. Mendapatkan informasi waktu penyiapan
k. Upload Dokumen Lainnya; kontrak, tanda tangan kontrak, dan addendum
kontrak;

272 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

c. Menurunkan potensi temuan/permasalahan Lebih detail, dalam Peraturan Pemerintah Nomor


hukum; 22 Tahun 2020 juncto Peraturan Pemerintah
Nomor 14 Tahun 2021, dijelaskan bahwa “dalam
d. Mengoptimalkan proses kontrak dan rangka mengimplementasikan prinsip konstruksi
pelaksanaan pekerjaan (seperti klarifikasi, berkelanjutan, penyelenggaraan Jasa Konstruksi
negosiasi, dan addendum, dan lain-lain); harus memenuhi prinsip berkelanjutan, sumber
daya, dan siklus hidup bangunan gedung dan/
e. Memudahkan PPK dalam menyusun atau bangunan sipil”.
administrasi kontrak dan Pelaksanaan
Pekerjaan. Sebagai bentuk komitmen, Kementerian
PUPR telah menerbitkan Peraturan Menteri
Dengan adanya aplikasi SIKOMPAK, diharapkan PUPR Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman
para pihak dapat melaksanakan kontrak dan Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan yang
melakukan monitoring pelaksanaan pekerjaan berlaku bagi Unit Organisasi Teknis Kementerian
secara digital dengan berbasis elektronik dalam PUPR dan/atau Masyarakat Jasa Konstruksi.
bentuk data dan pelaporan.
Dalam menerapkan konstruksi berkelanjutan
Keberlanjutan Sektor Konstruksi pada setiap penyelenggaraan konstruksinya,
Kementerian PUPR selalu memperhatikan
Amanat tentang pelaksanaan konstruksi 3 pilar utama dalam konteks pembangunan
berkelanjutan telah tertuang dalam UU Nomor berkelanjutan, yaitu:
2 Tahun 2017 di mana Setiap penyelenggaraan
Jasa Konstruksi, baik Pengguna Jasa a. Pertama, layak secara ekonomi. Artinya, dapat
maupun Penyedia Jasa wajib memenuhi mewujudkan penyelenggaraan konstruksi
standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, yang memberikan manfaat ekonomi bagi
dan Keberlanjutan (K4). Pihak Kedua yaitu semua pihak dan mendorong peningkatan
Penyedia Jasa dan subpenyedia Jasa dalam kesejahteraan masyarakat secara
penyelenggaraan Jasa Konstruksi memiliki berkesinambungan.
beberapa kewajiban sebagai berikut:
b. Kedua, menjaga pelestarian lingkungan.
a. melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Penerapan konstruksi berkelanjutan
perjanjian dalam kontrak dan wajib memenuhi diharapkan dapat meningkatkan dapat
hak dan kewajiban sebagaimana tercantum mempertahankan kelangsungan daya dukung
dalam Kontrak Kerja Konstruksi; dan daya tampung lingkungan melalui efisiensi
penggunaan sumber daya, meminimalkan
b. memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, dampak lingkungan yang dihasilkan, serta
Kesehatan, dan Keberlanjutan (K4); dan penggunaan peralatan dan material yang
hemat energi dan ramah lingkungan.
c. mengutamakan warga negara Indonesia
sebagai pimpinan tertinggi organisasi proyek.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 273


c. Ketiga, mengurangi disparitas sosial Dalam kaitannya dengan digitalisasi kontrak
masyarakat. Adanya penyelenggaraan maka penerapan BIM menjadi salah satu bentuk
konstruksi berkelanjutan diharapkan dapat pemenuhan prinsip Konstruksi Berkelanjutan
mewujudkan pembangunan yang bersifat dalam Kontrak Kerja Konstruksi sesuai dengan
adil, inklusif, serta mengurangi disparitas dan amanat yang diatur dalam Pasal 6 ayat 3
kesenjangan sosial. Peraturan Menteri PUPR Nomor 9 Tahun 2021
yang menyebutkan bahwa Penyelenggaraan
Konstruksi Berkelanjutan harus diterapkan konstruksi berkelanjutan dilakukan secara
pada seluruh siklus hidup bangunan dimulai terpadu dan efisien dengan memperhatikan:
dari tahap perencanaan umum, pemrograman,
pekerjaan konsultansi konstruksi (mencakup a. Prinsip konstruksi ramping; dan/atau
pengkajian, perencanaan dan perancangan) serta
pekerjaan konstruksi (mencakup Pembangunan b. Penggunaan teknologi pemodelan informasi
dan Pembongkaran). Penerapan konstruksi bangunan (Building Information Building).
berkelanjutan pada tiap-tiap tahapan ini harus
memenuhi 12 (dua belas) prinsip berkelanjutan Dengan adanya penerapan BIM ini maka dapat
pada setiap pemanfaatan sumber daya yang dilakukan clash detection, analisis energi, efisiensi
digunakan. Guna mencapai keberhasilan material, dan analisis keberlanjutan lainnya
penerapan konstruksi berkelanjutan, perlu sehingga proses digitalisasi melalui penerapan BIM
adanya strategi dalam mengimplementasikannya. dapat memberikan manfaat yaitu menampilkan
Perlu adanya detail dan langkah-langkah yang virtual model dengan lebih akurat dan nyata yang
harus dilaksanakan dalam jangka pendek, jangka memudahkan para pihak menganalisa kesalahan
menengah, maupun jangka panjang. Namun lebih dini serta dapat mengurangi kegagalan
yang terpenting disini adalah, bagaimana kita dalam pekerjaan konstruksi yang pada akhirnya
menyiapkan unsur-unsur pendukung untuk menjadi pendukung dalam pemenuhan prinsip
mencapai keberhasilan pada tiap-tiap tahapan. konstruksi berkelanjutan.
Adapun unsur-unsur tersebut antara lain:
PENUTUP
a. Kesiapan inovasi dan teknologi, yang dapat
dihasilkan penelitian dan pengembangan; Berkembangnya zaman dan teknologi membuat
penyelenggaraan Jasa Konstruksi khususnya
b. Kesiapan Kelembagaan yang mendorong dalam pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi
penerapan prinsip konstruksi berkelanjutan; menjadi keniscayaan untuk menuju ke proses
dan digital dalam bentuk penerapan kontrak elektronik
dalam rangka transformasi digital.
c. Kesiapan Sistem Tata Nilai, di mana
keberhasilan konstruksi berkelanjutan Salah satu bentuk transformasi digital dalam
bergantung pada sikap, kesadaran, dan pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi adalah
perilaku stakeholders terkait. fitur E-Kontrak dalam aplikasi SPSE yang

274 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

diselenggarakan oleh LKPP dan aplikasi – Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
SIKOMPAK yang dikembangkan oleh Kementerian
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PUPR. Diharapkan penerapan E-Kontrak dan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan
SIKOMPAK tersebut menjadi bukti nyata bahwa Konstruksi Berkelanjutan

pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi beserta


Santoso, Agus, and Dyah Pratiwi. “Tanggung Jawab
pengendaliannya dapat dilakukan dalam bentuk Penyelenggara Sistem Elektronik Perbankan Dalam
elektronik. Kegiatan Transaksi Elektronik Pasca-Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik.” Jurnal Legislasi Indonesia 5.4 (2018), hal 75
Diharapkan pula dengan penerapan digitalisasi
dalam proses pelaksanaan Kontrak Kerja User Guide SPSE v.4.5 PPK (Agustus 2023) yang diterbitkan
oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Pengadaan Barang/
Konstruksi, pengendalian kontrak menjadi Jasa Pemerintah (LKPP)
lebih terukur, akuntabel, dan memenuhi prinsip
konstruksi berkelanjutan serta dapat menghindari
potensi sengketa/perselisihan ke depan karena
proses digitalisasi membuat administrasi kontrak
kerja konstruksi menjadi lebih tertib.

Sebagai bentuk penerapan tertib administrasi


kontrak dalam pelaksanaan Kontrak Kerja
Konstruksi dan dalam rangka mendukung
pelaksanaan Konstruksi Indonesia 2023, maka
untuk pertama kalinya, Direktorat Jenderal Bina
Konstruksi Kementerian PUPR memiliki agenda
pelaksanaan pemberian penghargaan kepada
PPK yang melaksanakan Tertib Administrasi
Kontrak yang akan diampu oleh Direktorat
Pengembangan Jasa Konstruksi sebagai bentuk
apresiasi atas kinerja PPK dalam melakukan
tertib administrasi kontrak pada setiap tahapan
pelaksanaan kontrak kerja konstruksi.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa


Konstruksi

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 2
tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagaimana telah Pemenang Lomba Foto KI 2019
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun Juara 2 - Dalil Harahap
2021 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor
22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 275


4.6

PERAN PEJABAT
FUNGSIONAL PEMBINA
JASA KONSTRUKSI
DALAM ERA DIGITALISASI
KONSTRUKSI
Wahyu Triwidodo, Teni Agustina Rahyadi
dan Stevanus Susilo
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi

PENDAHULUAN

Sektor infrastruktur di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir mengalami


perkembangan yang signifikan. Dengan bertujuan meningkatkan ekonomi,
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan
ketersediaan dan kualitas infrastruktur di seluruh negeri, mulai dari jalan tol,
bandara, pelabuhan, hingga pembangkit listrik. Salah satu contohnya adalah
program pembangunan jalan tol yang menghubungkan berbagai kota dan
provinsi di Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk mempercepat mobilitas serta
meningkatkan konektivitas antarwilayah. Selain itu, pemerintah juga telah
membangun berbagai bandara baru dan memperluas bandara yang sudah
ada, sehingga meningkatkan akses dan kenyamanan bagi para pengguna jasa
transportasi udara.

Pemerintah juga telah memperbaiki infrastruktur pelabuhan di Indonesia, dengan


membangun pelabuhan modern yang mampu menampung kapal-kapal besar

276 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

dan meningkatkan efisiensi distribusi barang. TUGAS DAN FUNGSI PEMBINA JASA
Pemerintah juga telah membangun berbagai KONSTRUKSI
pembangkit listrik baru yang ramah lingkungan, Transformasi Jabatan Fungsional
seperti pembangkit listrik tenaga surya dan
pembangkit listrik tenaga angin, sehingga mampu Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan
menyediakan listrik yang cukup bagi masyarakat Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Indonesia. Dengan berbagai program dan inisiatif Manajemen Pegawai Negeri Sipil dan peraturan
ini, sektor infrastruktur di Indonesia terus perubahannya, jabatan fungsional merupakan
mengalami perkembangan dan kemajuan yang jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan
signifikan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan
perekonomian Indonesia serta kenyamanan dan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan tugas pejabat fungsional didasarkan
pada tugas dan fungsi serta ruang lingkup
Tentu hal ini tidak lepas dari peran SDM Aparatur organisasi, selain itu pejabat fungsional juga
Sipil Negara, khususnya pada sektor jasa memiliki kedudukan di bawah dan bertanggung
konstruksi, dimana SDM Pejabat Fungsional jawab secara langsung kepada pejabat pimpinan
Pembina Jasa Konstruksi memiliki peran yang tinggi pratama, pejabat administrator, atau
krusial. Dalam sektor jasa konstruksi, SDM pejabat pengawas yang memiliki keterkaitan
Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi dengan pelaksanaan tugasnya.
memiliki kontribusi yang sangat penting dalam
memastikan penyelenggaraan konstruksi Sejalan dengan dinamika dan perubahan yang
berjalan sesuai dengan tertib penyelenggaraan terus terjadi, pengelolaan dan pembinaan
dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. terhadap jabatan fungsional perlu dilakukan
Dengan memiliki SDM Pejabat Fungsional terutama dalam mendukung pencapaian
Pembina Jasa Konstruksi yang handal, proyek tujuan organisasi. Pejabat fungsional, meskipun
konstruksi dapat dilaksanakan dengan efisien, didasarkan kepada keahlian yang spesifik,
aman, dan berkualitas tinggi, sehingga dapat dituntut untuk dapat melaksanakan tugas di luar
tercapai kualitas konstruksi yang diinginkan dan bidangnya apabila diperlukan oleh organisasinya,
mendukung percepatan akselerasi pertumbuhan oleh karena itu timbul semangat untuk melakukan
ekonomi. transformasi jabatan fungsional dan saat ini telah
dilakukan di instansi pemerintah.
Tulisan ini untuk memberikan penguatan sudut
pandang dalam transformasi jabatan fungsional Transformasi jabatan fungsional dapat dipahami
yang diimplementasikan pada tugas dan fungsi sebagai perubahan mendasar dalam struktur dan
Jabatan Fungsional Pembina Jasa Konstruksi tugas-tugas jabatan fungsional yang bertujuan
dengan peningkatan peran serta partisipasi untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi
dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia organisasi melalui peningkatan kinerja dan
khususnya pada sektor jasa kontruksi. produktivitas kerja dari Pejabat Fungsional sesuai
dengan ekpektasi organisasi. Transformasi ini

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 277


melibatkan perubahan dalam pola dan sistem Bagi Jabatan Fungsional Pembina Jasa
kerja yang didukung penggunaan teknologi dalam Konstruksi, transformasi ini bertujuan
melaksanakan tugas-tugas jabatan fungsional untuk memperbaiki sistem penilaian kinerja,
sesuai dengan tujuan organisasi. Melalui meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya,
transformasi ini, seorang Pejabat Fungsional serta meningkatkan pelayanan kepada
dapat menjadi lebih fleksibel, relevan dan mampu masyarakat dalam pelaksanaan tugas
mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi pengawasan dan pengendalian kualitas jasa
organisasi di masa mendatang. konstruksi sehingga menghasilkan produk
konstruksi yang berkualitas tinggi pada berbagai
Terbitnya Peraturan Menteri Pendayagunaan infrastruktur nasional di Indonesia.
dan Aparatur Negara Nomor 1 Tahun 2023
Tentang Jabatan Fungsional memberikan arah Ruang lingkup tugas kegiatan Jabatan
baru dalam pengelolaan kinerja keseluruhan Fungsional Pembina Jasa Konstruksi
bagi Jabatan Fungsional di Indonesia. Kinerja
seorang Pejabat Fungsional dalam menghasilkan Dengan transformasi jabatan fungsional yang
output tidak lagi dinilai berdasarkan UPAK (Usul lebih dinamis, seorang Pejabat Fungsional
Penetapan Angka Kredit) yang sifatnya self Pembina Jasa Konstruksi dalam pelaksanaan
declare, namun menggunakan predikat kinerja tugasnya tidak lagi mengacu pada butir kegiatan
yang diperoleh dari penilaian SKP (Sasaran sebagaimana diatur pada Peraturan Menteri
Kinerja Pegawai) baik periodik maupun tahunan Pendayagunaan dan Aparatur Negara Nomor
yang bersifat asessment. Hal ini memberikan 51 Tahun 2021 Tentang Jabatan Fungsional
arah dan ruang kepada Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi. Melalui simplifikasi
dalam melaksanakan tugas yang lebih agile dan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan dan
dinamis sesuai dengan ekspektasi dari pimpinan Aparatur Negara Nomor 1 Tahun 2023 Tentang
unit kerja tanpa ‘terpaku’ pada ruang lingkup Jabatan Fungsional, Pembina Jasa Konstruksi
jabatan fungsionalnya. Transformasi ini perlu dapat melaksanakan tugas sesuai dengan ruang
dilakukan guna meningkatkan efektivitas dan lingkup tugas Jabatan Fungsional Pembina
efisiensi kerja, serta memperkuat pengambilan Jasa Konstruksi yaitu: 1) Penyusunan program
keputusan yang lebih tepat. Melalui transformasi pembinaan Jasa Konstruksi, 2) penyusunan NSPK
ini, Pejabat Fungsional dapat lebih berkontribusi pembinaan Jasa Konstruksi 3) pemberdayaan
secara signifikan terhadap organisasinya melalui Jasa Konstruksi, 4) pengawasan Jasa Konstruksi,
tugas dan tanggung jawab yang diembannya, 5) pengembangan Pembinaan Jasa Konstruksi,
serta mampu mengembangkan keterampilan dan dan 6) pelaksanaan Pembinaan Jasa Konstruksi.
kompetensinya untuk mendukung karir Pejabat Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi
Fungsional. dapat lebih fleksibel dalam menerima tugas dan
melaksanakan tugas dari atasan untuk memilih
dari keenam poin tersebut yang lebih sesuai
dalam melaksanakan tugas dan berkontribusi
bagi unit kerjanya.

278 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi 14) tertib penyelenggaraan Jasa Konstruksi, 15)
dapat lebih fleksibel dalam menerima tugas dan pengembangan ke-Profesional-an Berkelanjutan
melaksanakan tugas dari atasan untuk memilih (PKB), Continuing Professional Development
dari ke-enam poin tersebut yang lebih sesuai (CPD), 16) teknologi dan penggunaan produk
dalam melaksanakan tugas dan berkontribusi dalam negeri bidang Jasa Konstruksi. 17)
bagi unit kerjanya. pemberian konsultasi/coaching/ mentoring/
fasilitasi pelaksanaan Jasa Konstruksi, 18)
Lalu, bagaimana contoh kontribusi kinerja Pejabat penyebarluasan informasi/publikasi produk
Fungsional dalam skala besar? Khususnya dalam Pembinaan Jasa Konstruksi, 19) pengembangan
proyek IKN, dukungan pembina jasa konstruksi peran serta kelembagaan masyarakat jasa
sangat penting untuk menjamin kelancaran dan konstruksi, 20) training of trainer bidang jasa
keberhasilan proyek. Pembina jasa konstruksi kontruksi, 21) penyiapan/penyusunan materi jasa
dapat membantu dalam perencanaan, pengadaan konstruksi, 23) pemantauan dan pengendalian
material, pengawasan pelaksanaan, serta mutu pelaksanaan Pembinaan Jasa Konstruksi,
pengendalian kualitas pekerjaan sebagaimana 24) pelaksanaan pemaparan/pemberian arahan
penugasan yang diterima. Dengan adanya tentang jasa konstruksi, 25) pelaksanaan
dukungan ini, diharapkan proyek IKN dapat kegiatan jasa konstruksi dalam rangka
berjalan dengan baik dan mencapai target yang mendukung penyelenggaraan sektor terkait,
diinginkan. dan 26) pembinaan penyelenggara konstruksi
selain Tenaga Kerja Konstruksi kegiatan lain yang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi ditetapkan oleh Instansi Pembina.

Penyelenggaraan pembinaan Jasa Konstruksi Rencana Kinerja dan Rencana Aksi Jabatan
dapat mencakup beberapa kegiatan yang tidak Fungsional Pembina Jasa Konstruksi
terbatas pada ruang lingkup saja, namun lebi
spesifik dapat mencakup: 1) penyelenggaraan Dalam pelaksanaan kegiatan tugas jabatannya,
Jasa Konstruksi secara komprehensif, 2) pasar setiap Pejabat Fungsional Pembina Jasa
infrastruktur, 3) kontrak konstruksi, 4) konstruksi Konstruksi dapat ditugaskan di bawah Pejabat
berkelanjutan, 5) sistem manajemen keselamatan Pimpinan Tinggi atau Administrator atau dapat
konstruksi, 6) kelembagaan masyarakat Jasa juga ditugaskan di bawah Pejabat Pengawas
Konstruksi, 7) usaha jasa konstruksi, 8) usaha apabila ditempatkan di Unit Pelaksana Teknis.
rantai pasok sumber daya jasa konstruksi, 9) Pejabat Pimpinan Tinggi atau Administrator
tenaga kerja konstruksi, 10) produktivitas Jasa atau Pejabat Pengawas dapat menjadi atasan
Konstruksi, 11) kerja sama Jasa Konstruksi, 12) langsung bagi Pejabat Fungsional Pembina Jasa
sistem informasi Jasa Konstruksi terintegrasi Konstruksi dan menetapkan predikat kinerja baik
nasional, 13) dokumen pemilihan Jasa Konstruksi, periodik maupun tahunan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 279


Tabel 1. Konversi Predikat Kinerja Tahunan Menjadi Angka Kredit Tahunan

Sangat Butuh Sangat


Simulasi Koefisien Baik Baik Perbaikan Kurang Kurang
Per Tahun Per Tahun
150% 100% 75% 50% 25%

Ahli Pertama 18,75 12,5 9,38 6,25 3,13


12,5
Keahlian

Ahli Muda 37,50 25 18,75 12,50 6,25


25

Ahli Madya
56,25 37,5 28,13 18,75 9,375
37,5

Ahli Utama
75 50 37,50 25 12,50
50

Dengan demikian rencana kinerja setiap pejabat tetap mengacu pada rencana kinerja organisasi.
fungsional Pembina Jasa Konstruksi harus
mengacu pada pada rencana kinerja Pejabat Kemudian, bagaimana atasan langsung atau
Pimpinan Tinggi, Pejabat Administrator atau pimpinan unit kerja dapat mengetahui bahwa
Pejabat Pengawas yang menjadi pimpinannya. penugasan yang diberikan kepada Pejabat
Setiap pimpinan unit kerja bisa memiliki Fungsional Pembina Jasa Konstruksi sesuai
lebih dari satu Pejabat Fungsional Pembina dengan ekspektasinya? Melalui SE Menteri
Jasa Konstruksi, sehingga rencana kinerja PUPR No 6/SE/M/2023 tentang Petunjuk
satu unit kerja dapat terdistribusi kepada Teknis Pembinaan Jabatan Fungsional Pembina
beberapa Pejabat Fungsional Pembina Jasa Jasa Konstruksi, Pejabat Fungsional Pembina
Konstruksi. Berdasarkan SE Menteri PUPR No Jasa Konstruksi dapat mengetahui format dan
6/SE/M/2023, dalam rangka pengumpulan jenis bukti dari pelaksanaan kegiatan/tugas dari
bukti rencana aksi, setiap Pejabat Fungsional atasan pun atasan dapat mengetahui output yang
Pembina Jasa Konstruksi memiliki banyak tugas. dihasilkan oleh Pejabat Fungsional Pembina Jasa
Mengingat jenis dan besaran kegiatan pembinaan Konstruksi yang ditugaskannya. Output tersebut
Jasa Konstruksi dan pelaksanaan operasional dapat diselaraskan dengan rencana aksi melalui
tugasnya bervariasi maka jenis dan besaran penilaian oleh Tim Teknis yang dibentuk Pejabat
rencana kinerja pejabat fungsional Pembina Jasa Penilai Kinerja Jabatan Fungsional Pembina Jasa
Konstruksi relatif dinamis. Untuk itu, penysunan Konstruksi.
rencana kinerjanya harus bersifat fleksibel tetapi

280 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Ahli Utama Ahli Madya


1. Pendahuluan 1. Pendahuluan
a. Latar Belakang a. Latar Belakang
b. Tujuan b. Tujuan
2. Fakta/Data 2. Fakta/Data
a. Lingkup penyelenggaraan jasa konstruksi a. Lingkup penyelenggaraan jasa konstruksi
b. Data dan informasi yang diperoleh dari b. Data dan informasi yang diperoleh dari
kegiatan kegiatan
3. Permasalahan/Persoalan (rumusan 3. Permasalahan/Persoalan (rumusan
berdasarkan fakta/data) berdasarkan fakta/data)
4. Analisis/Pembahasan/Pendalaman 4. Analisis/Pembahasan/Pendalaman (mencari
(menganalisis perumusan penyelesaian solusi dari permasalahan)
masalah dan/atau penyusunan rekomendasi) 5. Kesimpulan/Rekomendasi
5. Strategi/Rekomendasi

Ahli Muda Ahli Pertama


1. Pendahuluan (mencakup maksud dan tujuan) Bukti rencana aksi ahli pertama semuanya
2. Fakta/Data berbentuk dokumen hasil kegiatan
a. Lingkup penyelenggaraan jasa konstruksi
b. Data dan informasi yang diperoleh dari
kegiatan
3. Permasalahan/Persoalan
(permasalahan/persoalan utama terkait
dengan fakta/data serta lingkup
penyelenggaraan jasa konstruksi)
4. Pembahasan/Pendalaman (menjelaskan
permasalahan yang disampaikan/diperoleh
dalam kegiatan)
5. Kesimpulan/Rekomendasi

Gambar 1. Format Laporan/Output Rencana Aksi Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi
Sumber: Surat Edaran Menteri PUPR No. 6/SE/M/2023

Melalui SE Menteri PUPR No 6/SE/M/2023 Jabatan Fungsional Pembina Jasa Konstruksi


tentang Petunjuk Teknis Pembinaan Jabatan dalam memberikan dukungan kinerja kepada
Fungsional Pembina Jasa Konstruksi, penilaian Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi
kinerja atasan kepada Pejabat Fungsional dalam melaksanakan tugas dan menghasilkan
Pembina Jasa Konstruksi dapat dikontrol sesuai kinerja sesuai tujuan organisasi yang juga perlu
ruang lingkup kegiatan Jabatan Fungsional diselaraskan dengan ruang lingkup pelaksanaan
Pembina Jasa Konstruksi. Hal ini diharapkan tugas Jabatan Fungsional Pembina Jasa
memberikan panduan bagi Instansi Pengguna Konstruksi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 281


Implikasi dari mekanisme transformasi 4. BKU 04: Manajemen Pengadaan Barang dan
pengelolaan kinerja, hal ini mengharuskan adanya Jasa Pemerintah;
dialog kinerja antara pimpinan/atasan dengan
Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi 5. BKU 05: Statistik Monitoring Evaluasi dan
baik secara langsung atau tidak langsung melalui Pelaporan; dan
berbagai platform digital.
6. BKU 06: Manajemen Lingkungan Pekerjaan
STANDAR KOMPETENSI JABATAN Konstruksi.
FUNGSIONAL PEMBINA JASA KONSTRUKSI
Standar Kompetensi Teknis Khusus
Standar kompetensi teknis Jabatan Fungsional
Pembina Jasa Konstruksi mencakup Standar kompetensi teknis khusus bagi Jabatan
kemampuan untuk mengelola proyek konstruksi, Fungsional Pembina Jasa Konstruksi ditetapkan
termasuk perencanaan, pengadaan sumber daya sebagai berikut.
konstruksi, pengawasan pelaksanaan konstruksi,
serta pengendalian penyelesaian proyek. 1. BKK 01: Manajemen Penyelenggaraan
Selain itu, juga diperlukan kemampuan dalam Konstruksi
melakukan analisis risiko, manajemen kualitas,
dan penanganan masalah yang mungkin terjadi 2. BKK 02: Pengembangan Kerja Sama Jasa
selama proyek berlangsung. Pejabat Fungsional Konstruksi Strategis di Dalam dan Luar
Pembina Jasa Konstruksi juga harus memiliki Negeri
komunikasi yang efektif dengan stakeholder
seperti asosiasi, klien, mitra, dan tim proyek 3. BKK 03: Manajemen Pemberdayaan Usaha
yang juga menjadi bagian penting dari standar Jasa Konstruksi
kompetensi teknis jabatan fungsional pembina
jasa konstruksi. 4. BKK 04: Manajemen Pengembangan Pasar
Jasa Konstruksi
Standar Kompetensi Teknis Umum
5. BKK 05: Pembinaan Perizinan Berusaha
Standar kompetensi teknis umum bagi Jabatan Jasa Konstruksi
Fungsional Pembina Jasa Konstruksi ditetapkan
sebagai berikut. 6. BKK 06: Manajemen Peningkatan
Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi
1. BKU 01: Manajemen Kontrak Konstruksi
7. BKK 07: Pengembangan Keprofesionalan
2. BKU 02: Manajemen Risiko Penyelenggaraan Berkelanjutan Bidang Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
8. BKK 08: Pembinaan Penyetaraan
3. BKU 03: Kebijakan Publik Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi

282 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

9. BKK 09: Manajemen Peningkatan zaman. Oleh karena itu, diperlukan SDM
Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi
yang mampu menjawab tantangan zaman
10. BKK 10: Manajemen Rantai Pasok Material dengan teknologi dan metode yang sesuai
dan Peralatan Konstruksi dengan kebutuhan saat ini. Pejabat Fungsional
Pembina Jasa Konstruksi berperan memberikan
11. BKK 11: Manajemen Pengembangan pembinaan kepada perusahaan penyedia jasa
Teknologi Konstruksi supaya dapat mengikuti perkembangan teknologi
dan inovasi terbaru untuk meningkatkan efisiensi
12. BKK 12: Manajemen Peningkatan dan kualitas pekerjaan konstruksi. Pejabat
Penggunaan Produk/Komponen Dalam Fungsional Pembina Jasa Konstruksi turut
Negeri berperan aktif dalam mendorong penggunaan
teknologi terkini pada perencanaan, pelaksanaan,
13. BKK 13: Manajemen Pengembangan dan evaluasi proyek konstruksi yang dilakukan
Kelembagaan Jasa Konstruksi oleh penyedia jasa. Walaupun begitu, penting
juga untuk memperhatikan aspek keamanan dan
14. BKK 14: Manajemen K4 Konstruksi lingkungan dalam setiap pembangunan yang
dilakukan. Pejabat Fungsional Pembina Jasa
15. BKK 15: Manajemen Penjaminan dan Konstruksi yang bertanggung jawab dan memiliki
Pengendalian Mutu Konstruksi kesadaran tinggi terhadap hal-hal tersebut akan
memberikan nilai tambah bagi proyek yang
16. BKK 16: Manajemen Konstruksi Hijau. dikerjakan.

Dengan standar kompetensi teknis umum dan Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
khusus, diharapkan Pejabat Fungsional Pembina dan mengikuti perkembangan zaman yang
Jasa Konstruksi dapat terus meningkatkan semakin cepat, Pejabat Fungsional Pembina
kemampuan sesuai kebutuhan penugasan Jasa Konstruksi harus mampu beradaptasi
khususnya pada perkembangan zaman di dan fleksibel dalam menangani setiap proyek
era digitalisasi yang semakin dinamis saat ini yang diberikan. Dengan begitu, pembangunan
guna mendukung capaian kinerja dirinya dan infrastruktur dapat dilakukan dengan baik dan
organisasi. memenuhi standar yang diharapkan.

PERAN SDM PEJABAT FUNGSIONAL Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi


PEMBINA JASA KONSTRUKSI PADA ERA memiliki peran penting dalam pembangunan
DIGITAL infrastruktur pemerintah. Tugas utama Pejabat
Fungsional Pembina Jasa Konstruksi adalah
Dalam era modern seperti sekarang, kebutuhan melakukan pembinaan terhadap stakeholder
akan pembangunan infrastruktur semakin terkait penyelenggaraan jasa konstruksi
meningkat seiring dengan perkembangan khususnya perusahaan jasa konstruksi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 283


yang terdaftar di Kementerian PUPR. Dalam dan memastikan bahwa proses pengadaan
pelaksanaannya, Pejabat Fungsional Pembina barang dan jasa konstruksi berjalan sesuai
Jasa Konstruksi bertanggung jawab untuk dengan aturan dan regulasi yang berlaku. Dalam
memastikan bahwa perusahaan jasa konstruksi e-purchasing, Pejabat Fungsional Pembina Jasa
dan tenaga kerja konstruksi memenuhi standar Konstruksi harus memahami teknologi informasi
kualifikasi dan kompetensi yang ditetapkan dan komunikasi serta mampu melakukan
oleh pemerintah, termasuk penerapan teknologi pengawasan terhadap proses pengadaan yang
saat ini yaitu BIM atau dikenal dengan Building dilakukan secara online. Dengan adanya peran
Information Modelling. Pejabat Fungsional yang jelas dari pejabat fungsional pembina jasa
Pembina Jasa Konstruksi memiliki peran penting konstruksi, diharapkan proses e-purchasing
dalam penerapan Building Information Modelling. dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Mereka bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa proyek konstruksi memanfaatkan Hal lain, Pejabat Fungsional Pembina Jasa
teknologi BIM secara maksimal. Hal ini mencakup Konstruksi juga berperan dalam memberikan
pengawasan penggunaan software BIM oleh saran dan masukan terhadap kebijakan
tim proyek, memastikan kualitas data yang pembangunan infrastruktur pemerintah. Mereka
dimasukkan ke dalam model BIM, serta melakukan memberikan masukan tentang standar-standar
koordinasi antara semua pihak yang terlibat teknis yang seharusnya diterapkan dalam
dalam proyek konstruksi. Dengan dukungan dari pembangunan infrastruktur agar dapat memenuhi
Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi, kebutuhan masyarakat dan memperhitungkan
penerapan BIM dapat membantu meningkatkan aspek lingkungan dan keamanan. Hal ini
efisiensi dan akurasi proyek konstruksi serta ditindaklanjuti salah satunya melalui terbitnya
mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tentang
untuk menyelesaikan proyek Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi Yang Dilaksanakan Pemerintah
Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Dengan
juga berperan dalam proses pengadaan proyek peraturan tersebut, peran Pejabat Fungsional
infrastruktur pemerintah, termasuk dalam Pembina Jasa Konstruksi cukup krusial
e-purchasing. Mereka memastikan bahwa dalam melakukan pengawasan pelaksanaan
perusahaan jasa konstruksi yang mengajukan kegiatan konstruksi di wilayah kerja sesuai
penawaran telah memenuhi persyaratan kewenangannya. Pengawasan perlu dilakukan
administratif dan teknis yang ditetapkan. oleh Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi
Dalam hal ini, Pejabat Fungsional Pembina Jasa untuk menjaga kualitas dan keamanan dari
Konstruksi berperan sebagai pengawas dan sebuah proyek konstruksi, serta ketentuan
penjamin agar proyek infrastruktur pemerintah peraturan perundangundangan yang berlaku.
dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan Sebagai pengawas, Pejabat Fungsional Pembina
rencana. Pejabat Fungsional Pembina Jasa Jasa Konstruksi bertanggung jawab untuk
Konstruksi juga bertugas untuk melakukan memastikan bahwa semua pekerjaan konstruksi
pembinaan terhadap penyedia jasa konstruksi dilakukan sesuai dengan standar dan spesifikasi

284 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

yang telah ditetapkan. Mereka juga harus didukung dengan penggunaan teknologi.
memastikan bahwa semua peraturan keamanan Transformasi jabatan fungsional menyebabkan
dan keselamatan kerja dipatuhi oleh para pekerja pejabat fungsional Pembina Jasa Konstruksi
konstruksi. dapat ditugaskan untuk bekerja di luar lingkup
bidang jasa konstruksi, namun para pejabat
Selain itu, Pejabat Fungsional Pembina Jasa fungsional Pembina Jasa Konstruksi harus
Konstruksi juga harus memastikan bahwa proyek selalu mengembangkan kompetensinya dengan
konstruksi berjalan sesuai dengan jadwal yang meningkatkan pengetahuan dan wawasan di
telah ditetapkan. Jika terdapat masalah atau bidang jasa konstruksi mengingat kompetensi
keterlambatan, Pejabat Fungsional Pembina teknis bidang jasa konstruksi sangat diperlukan
Jasa Konstruksi harus segera mengambil untuk pengembangan karier seorang jabatan
tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki fungsional Pembina Jasa Konstruksi.
situasi tersebut. Dalam hal ini, Pejabat Fungsional
Pembina Jasa Konstruksi dapat diandalkan Pengembangan kompetensi pegawai dapat
sebagai pengawas karena mereka memiliki dilakukan dengan berbagai bentuk, Peraturan
pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam Menteri PUPR Nomor 2 Tahun 2023 tentang
bidang konstruksi. Dengan pengawasan yang Pengembangan Kompetensi Pegawai
tepat, proyek konstruksi dapat selesai dengan Aparatur Sipil Negara menyebutkan bahwa
sukses dan memenuhi standar kualitas yang pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan
diharapkan. melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan
dilakukan dengan pemberian tugas belajar
Secara keseluruhan, peran Pejabat Fungsional melalui pendidikan formal, sementara pelatihan
Pembina Jasa Konstruksi sangat penting dalam merupakan proses pembelajaran dalam upaya
pembangunan infrastruktur pemerintah baik memenuhi persyaratan standar kompetensi
di pusat maupun di darah. Dengan melakukan jabatan yang diperlukan dalam melaksanakan
pembinaan, pengawasan, dan memberikan tugas. Pelatihan dapat dilaksanakan melalui
masukan terhadap kebijakan, diharapkan jalur klasikal maupun non klasikal, setelah
pembangunan infrastruktur dapat berjalan masa pandemi COVID 19, pelatihan tidak lagi
dengan baik dan memberikan manfaat yang hanya dilaksanakan secara tatap muka dan
besar bagi masyarakat serta sesuai kebutuhan dapat menggunakan metode daring sehingga
perkembangan zaman pada sektor infrastruktur para peserta tidak perlu meninggalkan tempat
di era digitalisasi saat ini. tugasnya untuk mengikuti pelatihan.

DIGITALISASI PEMBINAAN JABATAN Di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum


FUNGSIONAL PEMBINA JASA KONSTRUKSI dan Perumahan Rakyat selaku instansi pembina
jabatan fungsional Pembina Jasa Konstruksi,
Di sisi lain, pengelolaan dan pembinaan telah banyak kegiatan pelatihan yang dilakukan
terhadap jabatan fungsional Pembina Jasa secara daring, selain itu tersedia juga berbagai
Konstruksi di era industri 4.0 ini juga perlu media pembelajaran secara elektronik di

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 285


lingkungan Kementerian PUPR seperti SIBIMA proses evaluasi kinerja yang dimulai dari
dan SIMANTU yang dapat diakses oleh pejabat perencanaan SKP, dialog kinerja, pemberian
fungsional Pembina Jasa Konstruksi. Selain umpan balik berkelanjutan sampai dengan
pelaksanaan pengembangan kompetensi yang evaluasi kinerja baik secara periodik maupun
berbasis sistem, untuk mendukung peningkatan tahunan. Untuk pejabat fungsional, evaluasi
kompetensi para pejabat fungsional Pembina kinerja tidak hanya berhenti pada penilaian SKP
Jasa Konstruksi, perlu dikembangkan sebuah saja namun perlu dikonversikan ke dalam angka
media atau aplikasi yang dapat membantu para kredit, sehingga perlu dipertimbangkan untuk
pejabat fungsional Pembina Jasa Konstruksi memasukkan fitur konversi angka kredit pejabat
dalam mengukur tingkat kompetensinya fungsional secara otomatis ke dalam aplikasi
masingmasing sebelum mengikuti uji kompetensi evaluasi kinerja pegawai sehingga prosesnya
sebagai salah satu persyaratan untuk kenaikan dapat dipantau dan terdokumentasi. Rangkaian
jenjang jabatan satu tingkat lebih tinggi. Aplikasi ini transformasi pelaksanaan tugas, pengelolaan
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi kinerja dan pengembangan kompetensi tersebut
teknis jabatan fungsional Pembina Jasa merupakan bagian dari dukungan dalam
Konstruksi dan dapat digunakan secara mandiri mewujudkan ekosistem penyelenggaraan ASN
dengan waktu yang tidak ditentukan. Keberadaan yang menyeluruh berbasis digital.
aplikasi ini dapat memberikan gambaran kepada
para pejabat fungsional Pembina Jasa Konstruksi KESIMPULAN
terhadap level kompetensi yang dimilikinya dan
memberikan informasi akan kompetensi apa saja Pembina Jasa Konstruksi memiliki peran penting
yang harus ditingkatkan. dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi
Hal lain yang tidak kalah penting adalah memainkan peran penting dalam pembangunan
terkait penilaian kinerja jabatan fungsional. infrastruktur di Indonesia khususnya sektor jasa
Sejak diberlakukannya Peraturan Menteri konstruksi. Mereka bertanggung jawab untuk
PANRB Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan memastikan bahwa proyek konstruksi dilakukan
Fungsional, penilaian kinerja jabatan fungsional dengan standar yang tepat dan sesuai dengan
dilakukan melalui konversi predikat kinerja peraturan yang berlaku. Selain itu, mereka
dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Dalam juga bertanggung jawab untuk memantau
mendukung pelaksanaan Sistem Pemerintahan kinerja kontraktor dan mengambil tindakan
Berbasis Elektronik (SPBE) khususnya dalam jika ada pelanggaran. Dengan adanya Pejabat
pengelolaan kepegawaian, sebagian besar Fungsional Pembina Jasa Konstruksi, diharapkan
prosesnya telah dilaksanakan melalui sistem pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat
termasuk di antaranya terkait evaluasi kinerja berjalan dengan lebih efektif dan efisien.
pegawai. Penggunaan sistem memudahkan

286 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi Jasa Konstruksi dalam beradaptasi dengan
perlu memacu dirinya untuk meningkatkan perkembangan teknologi juga cukup penting
kapasitas dan kapabilitas dalam mendukung dalam meningkatkan akselerasi penyelesaian
Konstruksi Indonesia. Peran penting bagi pejabat tugas secara efektif dan efisien, serta
penilai kinerja dan pemangku kepentingan mendukung pengembangan kompetensi dari
lainnya untuk memberikan pembinaan secara Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi
intens kepada Pejabat Fungsional Pembina itu sendiri melalui selflearning. Proses ini
Jasa Konstruksi yang didukung ketersediaan sangat penting bagi Pejabat Fungsional
anggaran sehingga memberikan ruang bagi Pembina Jasa Konstruksi karena dapat
Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi membantu meningkatkan keterampilan
untuk berkinerja sesuai ekspektasi. dan pengetahuan yang diperlukan dalam
menjalankan tugas pembinaan jasa
1. Pimpinan masing-masing unit kerja konstruksi sesuai ruang lingkupnya. Dengan
menginstruksikan Pejabat Fungsional Pembina melakukan self-learning, Pejabat Fungsional
Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawab Pembina Jasa Konstruksi dapat memperoleh
pembinaannya untuk melakukan penyusunan informasi terbaru mengenai bidangnya
Rencana Kinerja Tahunan Berjalan. dan mengembangkan kemampuan yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugasnya.
2. Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi Oleh karena itu, Pejabat Fungsional Pembina
memastikan pelaksanaan kegiatan yang Jasa Konstruksi sebaiknya mengalokasikan
ditugaskan oleh atasannya dapat terlaksana waktu untuk melakukan selflearning secara
dengan baik sesuai dialog kinerja dan rutin agar dapat terus mengembangkan diri
ekspektasi atasan. Kontrol atas kinerja dan memenuhi tuntutan pekerjaan yang
dipantau secara intensif oleh atasan PF semakin kompleks pada zaman yang sangat
PJK guna mengetahui output dan kualitas dinamis saat ini.
kinerja Pejabat Fungsional Pembina Jasa
Konstruksi sesuai dengan penugasan yang 3. Digitalisasi manajemen ASN melalui berbagai
diberikan dan dengan hasil yang diinginkan. transformasi layanan kepegawaian pada
Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi dasarnya dimaksudkan untuk menjawab
juga menggunakan seluruh sumber daya tantangan ASN kedepan dalam mewujudkan
yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan birokrasi yang profesional dan berkelas dunia,
dan penyelesaian tugas. Hal ini sesuai perbaikan indeks persepsi korupsi dan indeks
dengan arah kebijakan transformasi jabatan efektivitas pemerintahan yang semakin
fungsional yang lebih lincah dan profesional baik dan tentunya tujuan akhir mewujudkan
dengan mengedepankan hasil kinerja dalam peningkatan kualitas pelayan publik dan
mendukung target dan capaian organisasi. masyarakat semakin sejahtera.
Kemampuan Pejabat Fungsional Pembina

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 287


DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2023


tentang Aparatur Sipil Negara;

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang


Manajemen Pegawai Negeri Sipil;

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2022 tentang
Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN;

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan
Fungsional;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengembangan Kompetensi
Pegawai Aparatur Sipil Negara;

Surat Edaran Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat Nomor 6/SE/M/2023 tentang
Petunjuk Teknis Pembinaan Jabatan Fungsional Pembina
Jasa Konstruksi.

Pemenang Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Juara Favorit - Akhmat Haridi

288 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 289


290 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Akselerasi Implementasi
Transformasi Digital Sektor Konstruksi

05

PENUTUP

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 291


05

PENUTUP
Krishna Suryanto Pribadi

An organization cannot digitally transform its practices


solely by adopting particular innovations or management
tools; this transformation requires a digital development
strategy, planned change and the designation of champions
within the organization who will focus on adopting and
integrating digital solutions.
(Mc Coy & Yeganefh, 2021 adopted from Kocheyef et al., 2019)

Industri Konstruksi dan Infrastruktur Berkelanjutan

Seperti halnya sektor industri lain di dunia, industri konstruksi secara global
pada saat ini juga sedang menghadapi dua tantangan besar, yaitu isu digitalisasi
dan keberlanjutan. Khususnya isu keberlanjutan sebagai bagian dari tujuan
pembangunan berkelanjutan atau (SDG), industri konstruksi yang dikenal
sebagai industri yang memiliki dampak sangat besar terhadap lingkungan, baik
dari sisi proses perubahan lingkungan alam menjadi lingkungan terbangun,
maupun dari sisi proses transformasi bahan mentah yang berasal dari
sumber daya alam menjadi produk-produk konstruksi. Industri konstruksi juga
membutuhkan energi yang sangat besar dalam proses-proses konstruksi,
menggunakan bahan-bakar fosil dan menghasilkan emisi karbon yang berperan
besar dalam perubahan iklim global. Badan Energi Internasional menyebutkan
bahwa, terkait dengan energi dan proses, industri konstruksi menghasilkan
39% emisi global dan menyerap 36% permintaan energi dunia. Selain itu, sektor

292 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Penutup

ini juga menyumbang 40% polusi air minum dan mendukung pencapaian SDG 9 dan 11, industri
23% polusi udara. konstruksi harus mendorong tersedianya
infrastruktur dan bangunan ramah lingkungan
Penelitian-penelitian mengenai dampak (bangunan hijau). SDG no 12, 13 dan 8 dapat
konstruksi terhadap pencapaian tujuan didukung pencapaiannya oleh industri konstruksi
pembangunan berkelanjutan (SDG) menunjukkan melalui penghematan energi untuk mengurangi
bahwa sektor ini dapat berkontribusi langsung jejak karbon, mengurangi limbah konstruksi
terhdap pencapaian SDG nomor 6, 7, 9 dan 11. dan penyediaan lapangan kerja yang aman dan
(Gambar 1). Pencapaian SDG 6 dapat dilakukan berkelanjutan.

Gambar 1. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG)


Sumber: (https://www.koalisiperempuan.or.id/2016/06/07/sustainable-development-goals/)

mnelalui upaya-upaya meminimumkan Di Indonesia, sektor konstruksi merupakan


penggunaan sumberdaya air dan pemanfaatan sektor yang sangat penting dan strategis serta
kembali air limbah , bukan saja pada proses berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi
konstruksinya tetapi juga menyediakan fasilitas nasional, melalui kontribusinya terhadap PDB
pengelolaan dan pemanfaatan kembali air yang pada bulan Juni 2023 mencapai 9,1%.
limbah pada bangunan2 dan infrastruktur yang Industrri konstruksi di Indonesia memegang
dihasilkannya. Terkait SDG 7, penggunaan peranan penting dalam penyediaan infrastruktur
energi secara efisien, baik pada proses maupun nasional serta berbagai asset property serta
pada produk konstruksinya, serta peningkatan perumahan. Pasar konstruksi di Indonesia tetap
penyediaan sumber-sumber energi terbarukan menarik bagi para pelaku industri konstruksi
perlu dilakukan oleh industri konstruksi. Untuk nasional dan internasional. Mordor Intelligence

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 293


mnemperkirakan nilai pasar konstruksi sebesar Informasi Bangunan (BIM) dapat meningkatkan
USD 264.34 Milyar pada tahun 2023 dan efisiensi desain dan produktivitas konstruksi
akan bertumbuh terus sebesar 7.5% per tahun di lokasi proyek dengan mengurangi kesalahan
mencapai USD 379.41 Milyar. Pasar konstruksi sehingga dapat meminimlkan pemborosan waktu,
yang bertumbuh terus ini seharusnya juga mulai material, energi dan biaya.
memikirkan aspek keberlanjutan, dalam rangka
meminimalkan dampak konstruksi terhadap Transformasi Digital pada Industri Konstruksi
perubahan iklim dan memenuhi prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan demi masa depan Hess et al,(2016) mendefinisikan transformasi
generasi penerus bangsa. digital sebagai :” transformation concerned with
the changes digital technologies can bring about
Berbagai studi dan pengalaman di berbagai in a company’s business model, products or
belahan dunia menunjukkan bahwa seara umum organizational structures”. Gregory Vial, seorang
pemanfaatan teknologi digital sangat berpotensi professor teknologi informasi di Montreal, melalui
untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, suatu studi intensif terhadap berbagai definisi
melalui penerapan konstruksi berkelanjutan yang yang ada pada 2019, mendefinisikan kembali
menghasilkan infrastruktur berkelanjutan. Satu transformasi digital sebagai : “a process that
hal yang membuat keduanya sangat penting aims to improve an entity by triggering significant
adalah bahwa keduanya berkaitan dengan masa changes to its properties through combinations
depan kita. Hanya ada satu jalan menuju kemajuan of information, computing, communication, and
bagi bidang konstruksi, yaitu melalui digitalisasi connectivity technologies”. Kata kunci yang
untuk mencapai proses membangun yang lebih penting di sini adalah perubahan yang signifikan
seimbang dan ramah lingkungan dan dengan dari karakteristik suatu entitas, antara lain
mencapai lingkungan yang lebih seimbang dan menyangkut struktur organisasi, proses dan
ramah lingkungan untuk menghasilkan bangunan model bisnis.
dan infrastruktur berkelanjutan.
Transformasi digital yang merupakan
Berbagai aspek dalam proses konstruksi keniscayaan pada berbagai sektor industri untuk
diharapkan dapat menjadi lebih berkelanjutan menghasilkan kinerja industri yang lebih baik dan
melalui optimalisasi. Teknologi digital seperti produktifitas lebih tinggi juga telah memasuki
perangkat lunak manajemen konstruksi industri konstruksi, meskipun masih lambat
dapat membuat pelaksanaan proyek lebih prosesnya karena berbagai tantangan, antara
mudah dan ramah lingkungan. Penjadwalan lain karena industri konstruksi yang bersifat
dan manajemen aset yang lebih baik dapat sangat terfragmentasi dan memiliki rantai-pasok
membantu kita memastikan bahwa mesin, yang sangat beragam dan tidak terintegrasi. Di
energi, dan transportasi digunakan secara lebih berbagai negara yang sebagian terbesar pasar
efisien. Penguasaan informasi yang tepat terkait konstruksinya adalah sektor publik seperti halnya
pesanan pembelian dan bahan yang dimiliki di Indonesia, transformasi digital juga dapat
akan mencegah risiko pemesanan bahan baru terkendala oleh berbagai regulasi dan birokrasi.
yang tidak dibutuhkan. Penggunaan Pemodelan

294 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Penutup

Pada industri konstruksi, transformasi signifikan serta pengurangan jumlah bahan dan
digital dihasilkan melalui pengintegrasian produksi limbah. Mengoptimalkan proses desain
proses pelaksanaan proyek (mulai dari dan bangunan sebelum dimulainya konstruksi
desain, konstruksi, hingga pengoperasian) merupakan cara tepat untuk mengurangi risiko
memanfaatkan teknologi yang menyediakan kesalahan yang merugikan dan kerja-ulang yang
banyak data dan informasi, sehingga mengurangi menimbulkan pemborosan, keterlambatan dan
asimetri pengetahuan. Dalam proyek konstruksi penggunaan energi, air dan material yang lebih
di masa depan, para pemangku kepentingan banyak.
akan menggunakan teknologi digital untuk
berinteraksi dan berkolaborasi di seluruh tingkat Meminjam teori inovasi disruptif dari Clayton
produksi, implementasi, dan operasi, belajar dari Christensen (2015), teknologi digital dapat
data yang dikumpulkan dari masukan pengguna disebut sebagai inovasi disruptif yang mengubah
dan teknologi yang terhubung. Model informasi proses dan pola-pola bisnis dalam industri
bangunan kemungkinan besar akan menjadi konstruksi. Inovasi disruptif adalah jenis inovasi
pusat infrastruktur informasi ini. yang pada awalnya memberikan kinerja yang
lebih buruk dari solusi yang ada di pasar umum.
Penggunaan teknologi digital diharapkan akan Namun, seiring berjalannya waktu, inovasi
membawa peningkatan kinerja industri konstruksi, disruptif menjadi lebih kuat dan terjangkau, dan
misalnya pemanfaatan pencetakan 3D yang pada akhirnya menggantikan produk dan layanan
akan sangat menghemat waktu konstruksi yang sudah ada. Berbagai teknologi digital
dan penggunaan material serta menghilangkan seperti pemodelan informasi bangunan (BIM),
limbah konstruksi. Meskipun adopsi dalam skala drone, konstruksi modular, kecerdasan buatan
besar dari teknologi pencetakan 3D ini masih (AI), dan pencetakan 3D merupakan inovasi yang
membutuhkan waktu panjang, teknologi ini disruptif. Teknologi ini berpotensi merevolusi cara
diperkirakan menjadi masa depan bagi industri bangunan dirancang, dibangun, dan dioperasikan.
konstruksi. Pemanfaatan perangkat lunak
management konstruksi dan pengelolaan rantai Dalam industri konstruksi, klien dari teknologi
pasok akan meningkatkan efisiensi proses disruptif ini adalah para pemilik proyek, karena
dan mengurangi jumlah limbah konstruksi merekalah yang pada akhirnya bertanggung
secara signifikan. Pemanfaatan metode BIM jawab atas keberhasilan proyek konstruksi. Ketika
3D, 4D dan seterusnya, untuk mengoptimasi teknologi digital menjadi lebih luas dan terjangkau,
proses konstruksi akan sangat mendukung pemilik proyek akan semakin menuntut agar
pencapaian pembangunan berkelanjutaan dan perusahaan konstruksi menggunakan teknologi
SDG, melalui perhitungan penggunaan energi ini untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan
yang lebih akurat, pemilihan bahan bangunan keberlanjutan proyek mereka. Perusahaan
yang memenuhi persyaratan keberlanjutan, konstruksi yang lambat dalam mengadopsi
pengembangan dan pengujian rencana logistik teknologi digital berisiko terganggu oleh
pada lokasi proyek, analisis air dan pencahayaan pendatang baru yang memanfaatkan teknologi
untuk pengelolaan dan optimasi siklus hidup ini.
bangunan dan pengurangan jejak karbon secara

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 295


Untuk menghindari disrupsi, industri konstruksi memenuhi kebutuhan segmen pasar baru,
harus mulai segera investasi teknologi digital berinvestasi dalam teknologi dan sumber daya
dan mengembangkan model bisnis baru yang baru, serta mengembangkan strategi pemasaran
disesuaikan dengan perkembangan era digital. yang baru untuk menjangkau segmen pasar baru.
Inovasi disruptif dalam industri konstruksi ini
telah menciptakan peluang baru bagi perusahaan Inovasi disruptif, seperti teknologi 3D printing,
konstruksi untuk meningkatkan kinerja mereka menyasar segmen pasar yang berbeda, seperti
dan bersaing secara lebih efektif. Namun, pengembang rumah murah atau pemilik rumah
penerapan teknologi digital juga menimbulkan yang ingin membangun rumah mereka sendiri.
tantangan bagi industri konstruksi, seperti biaya Inovasi disruptif lain, seperti teknologi robotika,
awal yang tinggi dan kebutuhan akan tenaga kerja dapat mengubah cara kerja proses konstruksi
yang terampil. Pada dasarnya Inovasi disruptif secara fundamental.
ini diarahkan menyasar segmen pasar yang
diabaikan oleh perusahaan-perusahaan yang Strategi Percepatan Transformasi Digital
ada, yang ada sering kali fokus pada segmen Industri Konstruksi Indonesia
pasar yang sudah mapan, seperti proyek-proyek
konstruksi besar. Kutipan pada awal tulisan ini menggambarkan
bahwa proses transformasi digital pada suatu
Perusahaan-perusahaan konstruksi yang ada perusahaan konstruksi membutuhkan lebih dari
perlu menghadapi tantangan untuk menghadapi sekedar pengadaan perangkat digital seperti
disrupsi teknologi ini. Perusahaan-perusahaan ini misalnya aplikasi BIM, perusahaan harus terlebih
sering kali memiliki model bisnis yang berfokus dahulu menyiapkan strategi pengembangan,
pada segmen pasar yang sudah mapan dan melaksanakan perubahan-perubahan secara
tidak memiliki pengalaman dalam memasarkan terencana dan yang terpenting menetapkan
produk atau layanan baru ke segmen pasar pelopor (champion), misalnya salah satu unit
yang berbeda. Fokus perusahaan-perusahaan dari organisasi perusahaan, yang ditugasi untuk
konstruksi ini lebih mengarah kepada adopsi dan integrasi solusi digital bagi perusahaan
peningkatan efisiensi dan produktivitas, dan tersebut. Sangat penting sekali perusahaan
umumnya memiliki model bisnis yang tidak cocok sudah mengantisipasi pasar yang membutuhkan
untuk produk atau layanan disruptif karena tidak dan siap memanfaatkan layanan solusi digital
memiliki kemampuan atau sumber daya untuk ini dengan baik. Bila tidak ada pemilik proyek
beradaptasi dengan perubahan ini. yang berminat karena memang tidak siap untuk
pemanfaatannya dan juga secara finansial tidak
Untuk menghadapi disrupsi teknologi tersebut, bersedia untuk mengeluarkan biaya ekstra dari
perusahaan-perusahaan konstruksi perlu adopsi solusi digital ini, maka solusi digital yang
mencoba lebih fokus pada segmen pasar yang ditawarkan perusahaan konstruksi tersebut tidak
baru dengan mengidentifikasi segmen pasar akan optimal pemanfaatannya dan investasinya
baru yag dapat dilayani oleh inovasi disruptif, tidak akan membawa pengembalian yang
mengembangkan produk atau layanan yang memadai. DI sini peran pemasaran menjadi sangat

296 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Penutup

penting. Clayton Christensen menyebutkan Industri konstruksi perlu mengidentifikasi


bahwa isu utama teknologi disruptif adalah isu champion teknologi digital yang memiliki
pemasaran. Inovasi disruptif, seperti teknologi kemampuan adopsi dan integrasi digital
AR dan VR misalnya, membutuhkan strategi dalam bisnisnya, misalnya perusahaan-
pemasaran yang berbeda. Perusahaan- perusahaan konstruksi yang sudah memulai
perusahaan konstruksi yang ada mungkin tidak mengintroduksikan layanan digital, antara lain
memiliki pengalaman atau keterampilan yang ERP, teknlogi BIM, drone, laser scanning, IoT dan
diperlukan untuk memasarkan produk atau sebagainya. Perusahaan-perusahaan ini bisa
layanan disruptif ini. berupa perusahaan besar atau menengah, yang
memiliki kapasitas finansial dan sumber daya

Identifikasi Lingkup Menciptakan Pelibatan Implementasi Pemantauan dan


Perubahan dan Biaya Visi SDM Perubahan Penyesuaian

TA HA P PENG EMBA NGAN TAH AP EKSEKUSI

Gambar 2. Pengembangan dan implementasi strategi transformasi digital

Adopsi dari: EU - Handbook Of Digital Maturity Growth For Construction SMEs)

Pendekatan yang sama untuk transformasi memadai, baik milik swasta maupun BUMN, dan
digital pada skala industri juga dapat menerapkan yang sudah memiliki rencana strategis adopsi
langkah-langkah tersebut (Gambar 2). Strategi digital. Melalui perusahaan-perusahaan tersebut
pengembangan digital pada skala industri harus dikembangkan pemasaran layanan konstruksi
dipersiapkan, dan ini menyangkut identifikasi berbasis digital kepada berbagai pemilik proyek
segmen pasar yang potensial, kemudian yang berpotensi mengadopsi layanan digital,
identifikasi prioritas teknologi digital yang seperti developer property dan proyek-proyek
akan didorong maju, disesuaikan dengan skala infrastruktur strategis, Perusahaan-perusahaan
dan kemampuan badan usaha konstruksi champion in dapat diminta untuk berbagi ilmu
dan kemampuan penyerapan pasar, serta dan pengalaman melalui program-program
penanganan berbagai kendala transformasi digital seminar dan pelatihan yang disponsori oleh
pada industri konstruksi di Indonesia, disesuaikan pembina industri konstruksi (pemerintah, asosiasi
dengan karakteristik struktur industri yang perusahaan konstruksi dsb).
didominasi oleh badan usaha konstruksi kecil dan
menengah.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 297


Perhatian khusus perlu diberikan kepada daya yang lebih besar, sehingga mereka dapat
perusahaan konstruksi kecil dan menengah, lebih mudah berinvestasi dalam teknologi
yang memegang peranan penting dalam industri digital. Selain itu, perusahaan konstruksi besar
konstruksi nasional, karena memberikan kontribusi milik negara sering kali menjadi kontraktor
pertumbuhan ekonomi dan menyediakan utama untuk proyek-proyek konstruksi besar,
lapangan kerja yang signifikan. Perusahaan sehingga penerapan teknologi digital oleh
konstruksi kecil dan menengah merupakan mereka dapat memberikan dampak yang lebih
bagian dari rantai pasok industri konstruksi, luas.
dan tranformasi digital pada skala industri akan
berhasil hanya bila terjadi pengintegrasian 2. Pemerintah mendukung perusahaan
teknologi disruptif ini pada keseluruhan rantai konstruksi kecil menengah swasta untuk
pasok konstruksi. Perusahaan konstruksi kecil menangani proyek-proyek konstruksi kecil
dan menengah, yang berperan sebagai kontraktor di pemerintahan daerah dan sektor swasta
baik sebagai offsite provider (supplier, fabricator, untuk mendorong penerapan teknologi digital
sub-kontraktor) maupun onsite contractor (sub- di tingkat yang lebih bawah. Perusahaan
kontraktor), harus mulai mengadopsi teknologi konstruksi kecil menengah swasta memiliki
digital agar dapat terintegrasi ke dalam system peran penting dalam pembangunan
industri konstruksi nasional, karena mereka akan infrastruktur di Indonesia. Dengan mendukung
bekerja sama dengan industri konstruksi besar mereka untuk menerapkan teknologi digital,
yang sudah mengintegrasikan teknologi digital pemerintah dapat membantu mereka untuk
dalam operasinya. Kerja sama antar perusahaan meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan
besar, menengah dan kecil ini akan berjalan kualitas.
mulus, efisien dan produktif bila sama-sama
bekerja di atas suatu platform digital yang sudah Kedua strategi tersebut masing-masing memiliki
disepakati, karena memiliki akses yang simetri beberapa kelebihan dan kekurangan.
terhadap berbagai data dan informasi (G.Yilmaz et
al, 2023). Strategi pertama memiliki kelebihan dapat
memberikan contoh penerapan teknologi digital
Terdapat dua strategi pemerintah untuk yang baik dan dapat memberikan dampak yang
percepatan transformasi digital untuk industri lebih luas, sedangkan kekurangangannya adalah
konstruksi nasional yang dapat saling melengkapi berfokus pada perusahaan konstruksi besar milik
satu sama lain : negara dan dapat menjadi kurang efektif untuk
perusahaan konstruksi kecil menengah swasta.
1. Mendorong perusahaan konstruksi besar milik
negara untuk meningkatkan teknologi digital Strategi kedua memiliki kelebihan dalam
untuk proyek-proyek konstruksi pemerintah mendorong penerapan teknologi digital di
dapat memberikan contoh penerapan tingkat yang lebih bawah dan dapat memberikan
teknologi digital yang baik. Perusahaan manfaat bagi perusahaan konstruksi kecil
konstruksi besar milik negara memiliki sumber menengah swasta, sedangkan kekurangannya

298 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Penutup

adalah berfokus pada perusahaan konstruksi


kecil menengah swasta, sehingga menjadi kurang
efektif untuk perusahaan konstruksi besar milik
negara

Pada akhirnya, strategi yang paling efektif


untuk mempercepat digitalisasi industri
konstruksi Indonesia adalah strategi yang
dapat menggabungkan kelebihan dari kedua
strategi tersebut. Pemerintah dapat mendorong
perusahaan konstruksi besar milik negara untuk
meningkatkan teknologi digital untuk proyek-
proyek konstruksi, serta mendukung perusahaan
konstruksi kecil menengah swasta untuk
menangani proyek-proyek konstruksi kecil di
pemerintahan daerah dan sektor swasta. Gambar 3. Kendala transformasi digital pada
industri konstruksi
Kendala transformasi digital pada industri Sumber: Bajpai, A & Misra SC, 2022
konstruksi

Percepatan transformasi digital dapat terjadi Rekomendasi Percepatan Transformasi Digital


bila industri konstruksi mampu mengatasi untuk Pembangunan Berkelanjutan
berbagai kendala yang menghambat adopsi
teknologi disruptif ini. Bajpai & Misra (2022) Berbagai contoh penerapan teknologi digital
telah memetakan berbagai kendala pada dalam proyek proyek konstruksi serta kebijakan
industri konstruksi dalam proses transformasi transformasi digital telah dipaparkan pada
digital, seperti diperlihatkan pada Gambar 3. bagian-bagian awal buku ini. Contoh contoh
Kendala-kendala tersebut menyangkut biaya penerapan sudah mulai banyak, misal PT WIKA
investasi tinggi, yang umumnya sulit diatasi oleh telah menerapkan teknologi BIM pada 80 proyek
perusahaan-perusahaan konstruksi yang pada sejak 2017 (Kontan.Co.id), teknologi HoloLens,
umumnya memiliki margin keuntungan yang UAV Drone dan Terrestrial Laser Scanning oleh
tidak terlalu besar dan menghadapi banyak risiko Waskita Karya (Antara News, 2019), PT Adhikarya
kegagalan bisnis. Selain itu kendala sumber daya yang telah mampu menerapkan teknologi BIM
manusia yang memadai, infrastruktur digital 7D (Adhikarya 2020) Demikian juga kebijakan
dan konektivitas internet, lemahnya kerja sama dan contoh implementasi konstruksi dan
antar divisi/subdivisi serta kurangnya komitmen infrastruktur berkelanjutan telah disampaikan.
manajemen terhadap implementasi digital. Pemerintah Indonesia juga telah mengambil

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 299


langkah-langkah untuk mendukung penerapan teknologi digital, misal berupa pengurangan pajak,
teknologi digital dalam industri konstruksi, subsidi, atau kemudahan perizinan.
antara lain program Roadmap Transformasi
Digital Sektor Konstrukai 2045 yang bertujuan Terkait dengan tantangan dalam bidang regulasi,
untuk mendorong penggunaan teknologi digital perlu dilakukan reformasi regulasi terkait industri
dalam industri ini. Kesemuanya merupakan konstruksi yang diperlukan agar memberikan
modal awal dan permjulaan yang baik bagi suatu lingkungan yang mendukung proses transformasi
proses transfiormasi digital pada skala industri digital pada sektor konstruksi di Indonesia, antara
konstruksi di Indonesia. lain:

Dengan penerapan teknologi digital yang 1. regulasi perizinan konstruksi yang dapat
tepat, industri konstruksi di Indonesia dapat menghambat penerapan teknologi digital
meningkatkan kinerjanya dan menjadi lebih dalam proses konstruksi, seperti teknologi
kompetitif di pasar global. Beberapa langkah BIM yang membutuhkan data yang akurat
penting yang dapat dimulai untuk mempercepat dan terkini, sistem perizinan konstruksi secara
digitalisasi industri konstruksi di Indonesia untuk online yang terintegrasi dengan berbagai
mendukung konstruksi berkelanjutan yang instansi terkait akan sangat memudahkan
direkomendasikan antara lain: pertukaran data.

1. program pelatihan untuk tenaga kerja 2. pengembangan standar dan sertifikasi


konstruksi tentang penggunaan teknologi teknologi digital konstruksi untuk memastikan
digital untuk konstruksi berkelanjutan bahwa teknologi tersebut aman dan
efektif digunakan dan dapat meningkatkan
2. insentif bagi perusahaan konstruksi yang kepercayaan perusahaan konstruksi dan
menerapkan teknologi digital untuk konstruksi pemerintah untuk menggunakan teknologi
berkelanjutan. digital.

3. kerja sama perusahaan konstruksi dengan Mengingat bahwa banyak perusahaan konstruksi
lembaga penelitian dan pengembangan untuk , khususnya perusahaan kecil dan menengah,
mengembangkan teknologi digital baru untuk yang pasar konstruksinya bergantung kepada
konstruksi berkelanjutan. pasar konstruksi public (dana APBN, APBD
dan juga BUMN/BUMD), maka percepatan
Selain itu, untuk mengatasi masalah kendala transformasi digital juga perlu didukung dengan
investasi karena keterbatasan kapasitas perbaikan-perbaikan regulasi terkait skema
keuangan dan sering rendahnya margin pengadaan barang dan jasa pemerintah, yang
keuntugan dari proyek-proyek konbstruksi, saat ini masih bersifat konvensional dan dapat
insentif yang dapat diberikan pemerintah menghambat penerapan teknologi digital, antara
dapat berupa insentif fiskal dan non-fiskal lain : mengubah skema pengadaan barang dan
bagi perusahaan konstruksi yang menerapkan jasa pemerintah menjadi lebih fleksibel dan

300 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Penutup

inovatif, sehingga memungkinkan penggunaan 1. Peningkatan efisiensi dan produktivitas dalam


teknologi digital. berbagai aspek, seperti desain, konstruksi,
dan pengelolaan proyek.
1. menerapkan prinsip-prinsip pengadaan
berkelanjutan dalam proses pengadaan 2. Peningkatan kualitas dan keamanan
barang dan jasa pemerintah untuk mendorong konstruksi/proyek.
penggunaan teknologi digital yang dapat
mendukung pembangunan berkelanjutan, 3. Pengurangan biaya melalui pengurangan
seperti teknologi BIM dan robotika. biaya pengadaan, konstruksi, dan operasional.

2. meningkatkan sistem pengadaan barang dan 4. Peningkatan daya saing global bagi industri
jasa pemerintah secara online yang sudah konstruksi yang telah menerapkan teknologi
ada pada saat ini (eProcurement) agar dapat digital
mendukung penerapan teknologi digital dalam
proses pengadaan. 5. Tercapainya dukungan bagi pembangunan
berkelanjutan, karena industri konstruksi
3. mengembangkan skema pengadaan barang lebih mudah untuk memenuhi syarat2
dan jasa pemerintah dari tender terbuka pembangunan berkelanjutan, baik dari segi
menjadi tender terbatas atau penunjukan lingkungan, sosial, maupun ekonomi (ESG).
langsung, dengan syarat bahwa penyedia
barang dan jasa tersebut telah menerapkan Selain itu, teknologi digital juga dapat membantu
teknologi digital pemerintah untuk meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas dari proyek-proyek pemerintah.
4. memasukkan persyaratan penggunaan Misalnya, teknologi blockchain dapat digunakan
teknologi digital dalam spesifikasi teknis untuk melacak penggunaan dana proyek dan
barang dan jasa yang akan diadakan memastikan bahwa proyek tersebut sesuai
dengan rencana.
5. meningkatkan sistem pengadaan barang dan
jasa pemerintah secara online agar dapat Terakhir, beberapa prinsip dasar dari transformasi
diintegrasikan dengan sistem perizinan digital dalam sektor konstruksi di Indonesia:
konstruksi., untuk mempercepat proses supaya dapat berjalan dengan cepat dan berhasil
pengadaan dan mengurangi biaya pengadaan. membangun industri konstruksi Indonesia yang
mampu menerapkan konstruksi berkelanjutan
Dengan keberhasilan reformasi regulasi dan menghasilkan infrastruktur berkelanjutan
pengadaan barang dan jasa pemerintah agar yang perlu mendapat perhatian adalah:
dapat mendukung transformasi digital industri
konstruksi Indonesia, maka diharapkan akan 1. Prinsip keberlanjutan: Transformasi
tercapai: digital harus diarahkan untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan, baik dari segi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 301


lingkungan, sosial, maupun ekonomi. Teknologi Clayton M. Christensen, Michael E. Raynor, and Rory
McDonald, 2015, What is Disruptive Innovation, Harvard
digital dapat membantu industri konstruksi Business Review, https://hbr.org/2015/12/what-is-
untuk mengurangi dampak lingkungan, disruptive-innovation
meningkatkan kualitas hidup pekerja, dan
Gokcen Yilmaz, Liz Salter, Duncan McFarlane, Benjamin
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber Sch¨onfuß, 2023, Low-cost (Shoestring) digital solution
daya. areas for enabling digitalisation in construction SMEs,
Computers in Industry 150 (2023) 103941

2. Prinsip kolaborasi: Transformasi digital Hess, T.; Matt, C.; Benlian, A.; Wiesböck, F. (2016), Options
tidak dapat dilakukan oleh satu pihak for Formulating a Digital Transformation Strategy, MIS
Quarterly Executive, Vol. 15, No. 2, pp. 103-119
saja. Pemerintah, perusahaan konstruksi,
akademisi, dan masyarakat perlu bekerja Information Systems (28:2), pp. 118-144.EU - Handbook
sama untuk mewujudkan transformasi digital Of Digital Maturity Growth For Construction SMEs,
https://digitalconstruction.ec.europa.eu/assets/content/
yang sukses. handbook/en/211122_Digital_maturity_growth_for_
construction_SMEs_handbook.pdf
3. Prinsip adopsi teknologi yang tepat: Tidak
Mordor Intelligence, https://www.mordorintelligence.com/
semua teknologi digital cocok untuk semua industry-reports/indonesia-construction-market/market-
proyek konstruksi. Perusahaan konstruksi size
perlu memilih teknologi digital yang tepat
Vadim Koscheyev, Viktoriya Rapgof, Viktoriya Vinogradova,
untuk kebutuhan mereka. 2019, Digital transformation of construction organizations,
IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering
497 (2019) 012010 IOP Publishing doi:10.1088/1757-
4. Prinsip pemberdayaan tenaga kerja: Tenaga 899X/497/1/012010
kerja konstruksi perlu memiliki keterampilan
yang diperlukan untuk menggunakan Vial, G. 2019. “Understanding Digital Transformation: A Review
and a Research Agenda,” The Journal of Strategic https://
teknologi digital. Perusahaan konstruksi perlu investasi.kontan.co.id/news/wijaya-karya-wika-terapkan-
memberikan pelatihan dan pengembangan teknologi-building-information-modeling-pada-80-proyek
kepada tenaga kerja mereka.
Note : Beberapa pandangan yang muncul di dalam tulisan di
atas dirumuskan menggunakan Google BARD AI https://
DAFTAR PUSTAKA bard.google.com/?hl=id

Adhikarya Bim Capability Statement, 2020, https://adhi.co.id/


wp-content/uploads/2022/03/BCS-2020-PT-ADHI-
KARYA.pdf

Bajpai, A & Misra SC, 2022, Barriers to implementing


digitalization in the Indian construction industri,
International Journal of Quality & Reliability Management
Vol. 39 No. 10, 2022 pp. 2438-2464 © Emerald Publishing
Limited 0265-671X DOI 10.1108/IJQRM-09-2020-0318

302 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Penutup

Nominasi Lomba Foto Konstruksi indonesia 2023


Afrizal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 303


Kontributor
Arief Setiawan Budi Nugroho, ST, M.Eng, Ph.D.
Staf dosen dengan bidang keahlian manajemen proyek dan konstruksi,
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada. Pendidikan
sarjana diperoleh dari Departemen Teknik Sipil UGM pada tahun 1999,
sementara Master of Engineering didapat dari Chulalongkorn University,
Thailand pada tahun 2005, dan gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) dicapai
dari Hokkaido University, Japan pada tahun 2010 pada bidang Construction
Engineering and Management. Sepanjang karir meneliti dan berkontribusi
dalam pengembangan ilmu bidang teknik sipil, konstruksi, dan infrastruktur,
serta terlibat dalam pengembangan jasa konstruksi nasional oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta instansi pemerintah lainnya.
Saat ini sedang menjabat sebagai Wakil Rektor bidang Perencanaan Aset dan
Sistem Informasi, Universitas Gadjah Mada 2022-2027.

Ir. Kimron Manik, M.Sc.


Selaku penulis merupakan Direktur Keberlanjutan Konstruksi, Ditjen Bina
Konstruksi, Kementerian PUPR. Pendidikan Sarjana Teknik Sipil di tempuhnya
di Universitas Sumatera Utara, Pendidikan Master of Science bidang Urban
Environment Management di UNESCO-IHE. Penulis terlibat aktif sebagai
sekretaris Komite Keselamatan Konstruksi serta penyusunan kebijakan bidang
konstruksi berkelanjutan.

Tsasca Dewi Arsyia Asyiffa, S.T.


Selaku penulis merupakan pejabat fungsional Pembina Jasa Konstruksi Ahli
Pertama. Penulis menyelesaikan Pendidikan sarjananya di Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya. Penulis terlibat aktif dalam penyusunan
kebijakan bidang konstruksi berkelanjutan.

Ir. Nicodemus Daud, M.Si.


Saat ini mendapat amanah sebagai Direktur Kelembagaan dan Sumber
Daya Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR.
Menyelesaikan Pendidikan S1 Teknik Nuklir di Universitas Gadjah Mada dan
melanjutkan S2 Administrasi Negara, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala
Indonesia (STIAMI). Merupakan Konseptor dan Pengembang eMonitoring

304 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Penutup

Kementerian PUPR, Konseptor dan Inisiator SIMENTOR Jabatan Fungsional


PUPR, berperan dalam Inisiator Satu Data, Satu Peta, Satu Referensi Kementerian
PUPR. Konstribusi dalam pengembangan jasa konstruksi antara lain sebagai
Penyusun materi suburusan jasa konstruksi Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja, Penyusun Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko subsektor
Jasa Konstruksi, Penyusun materi kelembagaan dan sumber daya konstruksi
pada Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksana
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, Penyusun
Peraturan Menteri PUPR Nomor 6 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan
Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Penyusun Peraturan
Menteri PUPR Nomor 7 Tahun 2021 tentang Pencatatan Sumber Daya Material
dan Peralatan Konstruksi

Disaintina Ari Nusanti, S.T, M.M.


Saat ini penulis menjabat sebagai Kasubdit Kelembagaan, Material, Peralatan,
Usaha Jasa Konstruksi Direktorat Kelembagaan Sumber Daya Konstruksi.
Penulis menyelesaikan pendidikan S-2 Magister Manajemen di Institut
Pertanian Bogor.

Dwi Haryanti Putri, S.E, M.M.


Pembina Jasa Konstruksi Ahli Muda di Direktorat Kelembagaan Sumber Daya
Konstruksi

Yuki Yasarani
Kepala Bagian/Analis Senior Departemen Surveillance dan Kebijakan Sektor
Jasa Keuangan Terintegrasi Otoritas Jasa Keuangan yang telah berkecimpung
di OJK sejak tahun 2012. Sebelumnya, penulis berkarir pada Kementerian
Keuangan dan salah satu Kantor Akuntan Publik Big4. Yuki menempuh
pendidikan Master of Public Policy (MPP) di University of Chicago – Harris
School of Public Policy serta Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia -
Fakultas Ekonomi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 305


Budiman Eka Saputra Rohman
Kepala Sub Bagian/Analis Departemen Surveillance dan Kebijakan Sektor Jasa
Keuangan Terintegrasi Otoritas Jasa Keuangan yang telah berkecimpung di
Otoritas Jasa Keuangan sejak tahun 2016. Sebelum bekerja di Otoritas Jasa
Keuangan, penulis juga berkarir di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Budiman menempuh pendidikan Sajana Teknik Informatika di Institut Teknologi
Telkom – Fakultas Teknik Informatika.

Ir. Taufik Widjoyono, M.Sc.


Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, Kementerian PUPR Periode
2021-2024 Pendidikan: Sarjana Teknik Sipil ITB (1981), Master Teknik Sipil
Univercity of Strathclyde UK (1993) Pengalaman Profesional: Widyaiswara
Utama Kementerian PUPR (2016-2021), Sekretaris Jenderal Kementerian
PUPR (2015-2016), Inspektur Jenderal Kementerian PU (2014-2015), Staf Ahli
Menteri PU (2013-2014), Kepala Biro Perencanaan Setjen Kementerian PU
(2011-2014), Sekretaris Ditjen Bina Marga (2010-2011), Direktur Bina Program
Ditjen Bina Marga (2007-2010). Ketua Umum Himpunan Pengembangan
Jalan Indonesia (2018-2019), Sekretaris Umum Himpunan Pengembangan
Jalan Indonesia (2019- 2020). Pada tahun 2012 mendapatkan penghargaan
Satya Lencana Karya Satya 30 Tahun dari Presiden RI. Selain itu, sampai
saat ini aktif mengikuti berbagai organisasi seperti menjadi Tim Pendamping
Percepatan Pengadaan Barang dan Jasa Kementerian PUPR, Tim Pendukung
Penyelenggaraan Infrastruktur Nasional Mendukung PEN, Satgas Perencanaan
dan Pengawasan Pembangunan Infrastruktur KSPN.

Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng.
Menempuh Pendidikan S1 pada Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik UGM
dan lulus pada tahun 1989, Pendidikan S2 pada program Magister Sistem dan
Teknik Transportasi UGM dan lulus pada tahun 1998, kemudian Pendidikan S3
ditempuh pada program Doktor Teknik Sipil Undip dan lulus pada tahun 2007.
Selanjutnya beliau menyelesaikan Program Pendidikan Profesi Insinyur pada
Fakultas Teknik UGM pada tahun 2018. Saat ini menjabat sebagai Pengurus
LPJK Bidang III (Penilai Ahli Kegagalan Bangunan), serta berperan aktif dalam
banyak organisasi antara lain sebagai Ketua Majelis Profesi Masyarakat
Transportasi Indonesia (2022-2025), Ketua Divisi Keselamatan Jalan Himpunan

306 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Penutup

Pengembangan Jalan Indonesia (2019-2024), Insinyur Profesional Utama


pada Persatuan Insinyur Indonesia sejak tahun 2016, dan masih banyak lagi.
Selain itu, beliau juga banyak mendapatkan penghargaan atas konstribusinya
baik sebagai professional maupun Dosen pada Universitas Gadjah Mada (UGM).
Penghargaan tersebut antara lain adalah ASEAN Outstanding Engineering
Achievement Award for Year 2019 dari AFEO dan PII, Dosen Teladan dengan
Nilai Pengabdian Masyarakat yang Tertinggi pada tahun 2018 dari Departemen
Teknik Sipil dan Lingkungan UGM, Piagam Penghargaan Kesetiaan selama 25
tahun secara terus menerus kepada Negara dan Universitas Gadjah Mada pada
tahun 2016, serta masih banyak penghargaan-penghargaan lainnya.

Dr. Ir. H. Syarif Burhanuddin, M.Eng, IPU.


Menempuh Pendidikan S1 pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin dan lulus pada tahun 1985, kemudian melanjutkan program Diploma
of Sanitary Engineering pada IHE-Delft, Netherlands dan lulus pada Tahun
1988. Pendidikan S2 ditempuh pada IHE- Delft, Netherlands jurusan Master
of Engineering dan lulus pada tahun 1999, serta menyelesaikan Pendidikan S3
pada tahun 2010 di Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin. Saat ini menjabat
sebagai pengurus LPJK Bidang VI (Monitoring dan Evaluasi). Pengalaman
professional maupun sebagai Aparatur Sipil Negara, diantaranya Dirjen Bina
Konstruksi Kementerian PUPR (2017-2020), Dosen Khusus Universitas
Hasanuddin, sejak Februari 2021 sampai dengan sekarang menjabat sebagai
Tenaga Ahli Menteri Bidang Hilirisasi Produk Pertanian, Kementerian Pertanian
dan sejak 2020 menjabat sebagai Tenaga Ahli pada Dinas Pekerjaan Umum
dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan. Mendapat penghargaan: Satya
Lancana Karya Satya 30 Tahun pada tahun 2019 dari Presiden RI, Piagam
Penghargaan Gubernur Sulawesi Selatan atas konstribusi dalam Pembangunan
Sulawesi Selatan 2008-2018, Penghargaan ASEAN Federation of Engineering
Organization (AFEO) Honorary Award di Phnom Penh, Kamboja Tahun 2022

Dendy Rahadian, S.Sos. M.Ak.


Pembina Jasa Konstruksi Ahli Muda (Penata Tk., III/D), di Ditjen Bina Konstruksi,
Kementerian PUPR. Supporting Team Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur
IKN Bidang Pelaksanaan Penataan Kawasan, Kementerian PUPR.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 307


Muhamad Rana Tirtayasa, S.T.
Karyawan PT Hutama Karya (Persero) menjabat sebagai Manajer Pengendalian
Pembangunan I Divisi Pembangunan Jalan Tol. Memperoleh Gelar Sarjana di
Universitas Gadjah Mada Jurusan Teknik Sipil dan lingkungan. Saat ini sedang
menyelesaikan pendidikan S2 di Institut Teknologi Bandung dengan jurusan
Magister Rekayasa Konstruksi.

Martin Hutagalung, S.T.


Karyawan PT Hutama Karya (Persero) menjabat sebagai Manajer Pengendalian
Pembangunan II Divisi Pembangunan Jalan Tol. Memperoleh Gelar Sarjana di
Universitas Diponegoro Jurusan Teknik Sipil. Saat ini sedang menyelesaikan
pendidikan S2 di Institut Teknologi Bandung dengan jurusan Master of
Business Administration dan Magister Manajemen di Universitas Pembangunan
Pancabudi Medan.

Mahmud Fakhruddin, S.T.


Karyawan PT Hutama Karya (Persero) menjabat sebagai Junior Manager Design
Engineer pada Proyek pembangunan jalan tol ruas Binjai - Langsa memperoleh
gelar Insinyur di Institut Teknologi Sepuluh Nopember jurusan Teknik Sipil

Ir. Akhmad Suraji, MT, Ph.D, IPM.


Lahir di Banyuwangi dan menyelesaikan pendidikan sarjana teknik sipil di
UGM 1990, pendidikan magister teknik sipil di ITB 1994, Research Trainee on
Construction Safety di University of Tokyo (1995 – 1996) dan menyelesaikan
pendidikan program doktor Building Engineering di UMIST Manchester Inggris
1997 - 2001. Akhmad Suraji pernah bekerja di perusahaan konstruksi 1988 –
1989 sebagai construction planner dan site supervisor pada proyek penggantian
6 jembatan di Jawa Tengah. Kemudian 1990 – 1991 bekerja di Perusahaan
Quantity Surveyor di Jakarta. Selanjutnya, sejak tahun 1991 hingga sekarang
bekerja sebagai staf pengajar KK MKI Departemen Teknik Sipil Universitas
Andalas Padang. Pada tahun 2002 pernah visiting lecture di KMITNB Thailand
dan 2006 visiting research di UM Malaysia di bidang construction safety. Sejak
tahun 2004 – hingga sebagai pengajar tamu di Program Magister Teknik Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi UII Yogyakarta dan pernah tahun 2005
- 2015 mengajar dan co-promotor pada Program Doktor Teknik Sipil UNDIP

308 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Penutup

dan tahun 2011 - 2019 menjadi co-promotor Program Doktor Teknik Sipil UI
Jakarta serta pernah tahun 2012 mengajar Manajemen Aset Infrastruktur
dan Manajemen Proyek pada program S2 MTSB UGM. Akhmad Suraji aktif
menulis publikasi di jurnal nasional dan internasional. Pada tahun 2003 – 2005
bekerja sebagai konsultan nasional ILO untuk Coordinating Team for Rurul
Infrastructure Development, Kantor Menko Perekonomian. Pada tahun 2006 –
2007 menjadi koordinator tim penyusun roadmap Konstruksi Indonesia 2030
untuk LPJK Nasional dan kemudian mendapat amanah sebagai Sekretaris 1
Dewan Pengurus LPJKN 2007 - 2011. Pada tahun 2008 menjadi konsultan
nasional ADB untuk Bappenas dalam pengembangan Standar Dokumen
Pengadaan (SDP) Barang/ Jasa Pemerintah. Pada tahun 2009 menjadi
konsultan Bank Indonesia untuk perumusan kebijakan pembiayaan perbankan
untuk investasi infrastruktur. Pada tahun 2010 menjadi konsultan ADB untuk
Kementerian Pekerjaan Umum dalam pengembangan National Strategic
Framework for HIV/AIDS Prevention in Construction dan modul-modul
pelatihan pencegahan HIV/AIDS di sektor konstruksi. Sejak tahun 2005 hingga
sekarang aktif sebagai nara sumber dan technical assistant di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Pemerintah DIY untuk perumusan kebijakan di bidang
konstruksi dan infrastruktur. Tahun 2006 – 2014 aktif sebagai kontributor dan
editor Buku Konstruksi Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan menjadi anggota Dewan Juri Penghargaan Karya Konstruksi sejak
2009 hingga 2012. Tahun 2010, sebagai sekretaris kluster riset infrastruktur,
transportasi dan pertahanan, DPT Dikti untuk menghasilkan agenda riset
di bidang infrastruktur, transportasi dan pertahanan. Sejak tahun 2011 –
2021 mendapat amanah Ketua PII Wilayah DIY, Wakil Ketua Komite Tetap
KADIN Pusat Bidang Konstruksi, dan kemudian sebagai Wakil Ketua Bidang
Pendidikan dan Pelatihan PII Pusat 2012 – 2015 dan Ketua Komite Penjaminan
Mutu PII (2014 – 2017) dan Ketua Komite Advokasi Insinyur PII (2018 – 2021).
serta mendapat amanah sebagai Sekretaris Komite Litbang LPJKN (2011 –
2015). Tahun 2019 – 2022 mendapat amanah dari Kementerian PUPR sebagai
anggota Indonesia Monitoring Committee (IMC) on Engineering, MRA Asean.
Sejak tahun 2018 hingga sekarang mendapat amanah sebagai anggota Komite
Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR. Sejak 2021 diundang sebagai
pengajar di Program Magister Teknik Sipil UPH dan program Magister Rekayasa
Keselamatan Konstruksi UI. Tahun 2020, Akhmad Suraji menerbitkan buku
Introduction to Construction Accident Theory (Unand Press)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 309


Ir. Mochammad Natsir, M.Sc.
Sejak Februari 2019 sebagai Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi Ahli
Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan IV/e (2018), Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sebelumnya menjabat
sebagai Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Ekonomi dan Investasi (Maret
2017-Januari 2019), Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum-
Kementerian PUPR (Juni 2015-Maret 2017), Direktur Pengembangan Air
Minum-Kementerian PU (Juli 2014-Juni 2015), Sekretaris Badan Pembinaan
Konstruksi-Kementerian PU (Mei 2014-Juli 2014), Kepala Pusat Sumber
Daya Investasi-Badan Pembinaan Konstruksi-Kementerian PU (Juli 2010-
Mei 2014), Ketua Bidang Pengembangan Kompetensi Asosiasi Pejabat
Fungsioanal Pembina Jasa Konstruksi (2021-2024), Ketua Tim Penyusun
Buku Konstruksi Indonesia 2021 (Februari-November 2021), Ketua Tim
Penyusun Roadmap Pembinaan Konstruksi 2045 (April 2021-Desember
2022), Ketua Indonesia Monitoring Committee on ASEAN Engineering Services
(November 2019-Sekarang), Ketua Delegasi Konstruksi Indonesia dalam
Perundingan Liberalisasi Perdagangan Jasa WTO, ASEAN dan fora lain (2005-
2014, 2019-Sekarang), Sekretaris Indonesia Monitoring Committee on ASEAN
Architectural Services (2009-2012). Menyelesaikan Pendidikan Sarjana S1
Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung (1984) dan Master of Science bidang
Environmental Engineering di University of Manitoba-Canada (1992).

Dewi Chomistriana, S.T., M.Sc.


Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi,
Ditjen Bina Konstruksi, Kementerian PUPR dan juga merangkap sebagai
Sekretaris LPJK Periode 2021 - 2024. Lahir di Bandung, tanggal 28 Januari
1971, dan menempuh pendidikan Sarjana Teknik Lingkungan di Institut
Teknologi Bandung tahun 1994 dan melanjutkan studi S2 di bidang Sanitary
Engineering, di UNESCO-IHE Belanda pada tahun 1998. Beliau berkontribusi
dalam penyusunan peraturan di bidang Jasa Konstruksi, diantaranya UU
No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Pelaksanaannya,
UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, PP No. 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, dan PP No. 14 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa

310 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Penutup

Konstruksi. Selain itu, beliau juga pemegang International Certificate untuk


Supply Chain Management, Sertifikat Insinyur Profesional Utama, Sertifikat
Ahli K3 Konstruksi Madya serta Sertifikat Greenship Profesional.

Tri Berkah, S.H., M.H.


Selaku penulis merupakan Kepala Bagian Hukum, Informasi Jasa Konstruksi,
dan Komunikasi Publik, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian PUPR. Penulis menyelesaikan Pendidikan Ilmu Hukum di
Universitas Katolik Parahyangan dan Magister Hukum di Universitas Gadjah
Mada.

Atina Dwi Palupi, S.Kom, M.T.I.


Analis Sistem Informasi, Bagian Hukum, Informasi Jasa Konstruksi, dan
Komunikasi Publik di Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi

Ahmad Agus Fitrah Akbar, S.T, M.T.


Kepala Bagian Administrasi Sekretariat Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi

Masayu Dian Rochmanti, S.T, MPSDA.


Pembina Jasa Konstruksi Ahli Madya, Sekretariat Lembaga Pengembangan
Jasa Konstruksi. Anggota Asosiasi Pejabat Fungsional Pembina Jasa
Konstruksi.

Amy Rachmadhani Widyastuti


Latar belakang pendidikan arsitektur di Universitas Sebelas Maret dan Master’s
Degree in Global BIM Management di University of Barcelona-Zigurat Global
Institute of Technology, saat ini merupakan Senior Analyst Digital Construction
PT Hutama Karya (Persero). Selain sebagai co-founder Institut BIM Indonesia
(IBIMI), ia turut berkontribusi sebagai Tim Perumus RSKKNI pada Bidang
Building Information Modeling (BIM) pada 2022 setelah sebelumnya menjadi
Tim Penyusun Buku Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi pada 2018 bersama
dengan Kementerian PUPR dan IBIMI.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 311


Riky Aditya Nazir, S.T, M.T.
Kepala Sub Direktorat Kompetensi Tenaga Kerja Konstuksi di Direktorat
Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi. Beliau memperoleh gelar master
(M.T) pada bidang Manajemen Konstruksi dari Universitas Indonesia. Beliau
memulai karirnya di Kementerian PUPR di Direktorat Bina Marga, dan pernah
bertugas di Pusat Data dan Informasi Kementerian PUPR serta pernah
menjabat sebagai Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta.

Tisky Anisha Azwen, SE, M.Bus (Adv).


Pembina Jasa Kontruksi Ahli Madya di Direktorat Kompetensi dan Produktivitas
Konstruksi. Beliau memperoleh gelar Master of Business (Advanced) dengan
spesialisasi Public Sector Management dari The University of Queensland,
Australia melalui program beasiswa Australian Development Scholarship.
Keseharian bertugas dalam penyusunan kebijakan terkait tenaga kerja
konstruksi dan sertifikasi kompetensi kerja konstruksi. Pengurus Pusat
Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi.

Byondita Primadewi Tedja Sukmana, S.T.


Pembina Jasa Konstruksi Ahli Pertama, yang memulai karier di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun 2022 dan melaksanakan
tugas dalam hal penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Konstruksi.
Anggota Asosiasi Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi.

Khairul. S.H.
Staf di Direktorat Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi. Gelar Sarjana
(S.H) diperoleh dari Universitas Andalas dengan program kekhususan
Hukum Internasional, Saat ini terlibat sebagai Tenaga Analis di Subdirektorat
Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi

Prof. Ir. Muhamad Abduh, MT, Ph.D.


Penulis adalah guru besar Teknik Sipil ITB dengan bidang kepakaran
Manajemen Operasi Konstruksi. Kegiatan penelitian penulis banyak dilakukan
pada ranah operasi konstruksi, rantai pasok konstruksi, teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) untuk konstruksi dan konstruksi berkelanjutan. Penulis telah
mengampu lebih dari 20 mata kuliah, dengan rata-rata per tahun mengampu

312 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Penutup

9 mata kuliah. Mata kuliah S2 lebih banyak diampu dibandingkan dengan mata
kuliah S1, karena pengutamaan khusus manajemen dan rekayasa konstruksi
(MRK) maupun pengutamaan Rekayasa dan Manajemen Infrastruktur (RMI)
adanya di jenjang magister teknik sipil, sedangkan pada jenjang sarjana teknik
sipil, keilmuan manajemen konstruksi merupakan pengenalan. Penulis juga
aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat bekerja sama dengan
pemerintah, terutama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
yaitu dengan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, LPJK, dan LKPP. Pengabdian
kepada masyarakat untuk industri konstruksi, dilakukan dengan berinteraksi
dengan praktisi konstruksi, baik yang berskala kecil, menengah maupun besar;
baik melalui asosiasi profesinya maupun melalui perusahaannya langsung.

Prof. Biemo W. Soemardi, M.S.E, Ph.D.


Penulis adalah guru besar Teknik Sipil ITB dengan bidang kepakaran Rekayasa
dan Teknologi Konstruksi. Selain sebagai pengajar dan pembimbang mahasiswa
pada program sarjana, magister dan doktor Teknik Sipil di Fakultas Teknik Sipil
dan Lingkungan ITB, penulis juga merupakan ketua dan peneliti aktif di Kelompok
keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi. Lingkup kajian penelitian
penulis mencakup Analisis Rekayasa Konstruksi, Teknologi Konstruksi, aplikasi
TIK dan aspek legal serta kontrak konstruksi. Penulis juga aktif berperan
sebagai penasehat teknis pada pengelolaan proyek-proyek konstruksi dengan
dana dari dalam dan luar negeri, serta pada beberapa organisasi profesi, antara
lain pernah menjabat sebagai ketua komite penelitian LPJKN, dan saat ini
menjabat sebagai ketua bidang Manajemen Konstruksi Jalan dan Jembatan -
HPJI dan ketua bidang Manajemen Poryek dan Manajemen Sistem - PII. Selain
di bidang konstruksi penulis juga aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan
pendidikan tinggi dan penelitian pada Kementerian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi.

Teguh Marsetiawan, S.T.


Penulis merupakan Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi Ahli Madya di
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan
Riau. Penulis menyelesaikan Pendidikan Teknik Geodesi Universitas Gadjah
Mada. Tahun 2009 mendapatkan amanah menjadi Kepala Seksi Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Sungai, Rawa, Pantai, Danau dan Irigasi Bidang
Sumber Daya Air Madya di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 313


kemudian tahun 2017 menjadi Kepala Seksi Pengaturan dan Pengawasan Jasa
Konstruksi pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan
Provinsi Kepulauan Riau. Penulis berperan aktif terbentuknya Jabatan
Struktural Kelembagaan Jasa Konstruksi di beberapa Pemerintah Kabupaten/
Kota Provinsi Kepulauan Riau dan juga turut terlibat berkontribusi terbitnya
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun
2023 tentang Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang
Dilaksanakan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Anggota
Asosiasi Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi.

Nazib Faizal, S.T., M.Sc.


Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Menyelesaikan Studi di Teknik Geodesi dan Geomatika
Institut Teknologi Bandung tahun 2001 kemudian melanjutkan studi Master
of Construction Contract Management di Universiti Teknologi Malaysia tahun
2011.

Komang Sri Hartini, S.T., M.Sc.


Kepala Bidang Data dan Informasi, Pusat Data dan Teknologi Informasi,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Menyelesaikan Studi
di Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada Tahun 2005 kemudian melanjutkan
Studi Master of Disaster Management Twente University Tahun 2010.

Muhammad Ihsan, S.T.


Ketua Tim BIM dan Pengukuran Referensi, Bidang Data dan Informasi, Pusat
Data dan Teknologi Informasi. Generasi muda Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat. Menyelesaikan Studi di Teknik Geodesi dan Geomatika
Institut Teknologi Bandung tahun 2016.

Rifda Dwi Lestari, S.T.


Tim BIM dan Pengukuran Referensi, Bidang Data dan Informasi, Pusat Data
dan Teknologi Informasi. Generasi muda Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Menyelesaikan studi di Teknik Geodesi Universitas Gadjah
Mada tahun 2020

314 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Penutup

Tashadda Fadhlur Razzaq, S.T.


Tim BIM dan Pengukuran Referensi, Bidang Data dan Informasi, Pusat Data
dan Teknologi Informasi. Generasi muda Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Menyelesaikan studi di Teknik Geodesi dan Geomatika
Institut Teknologi Bandung tahun 2014.

Dr. Ar. Resza Riskiyanto, S.T, M.T, IAI.


Pengajar di Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro,
Semarang sejak tahun 2012. Gelar sarjana (S.T) diperolehnya dari Universitas
Diponegoro sementara gelar master (M.T) diperoleh dari Institut Teknologi
Bandung. Beliau merupakan lulusan program doktoral (Dr.) arsitektur Universitas
Indonesia. Fokus kajiannya pada bidang metode perancangan, khususnya
mengenai kajian tektonika dan materialitas. Selain sebagai pengajar, berpraktik
sebagai arsitek profesional. Saat ini penulis tergabung dalam tim Badan
Pengkajian Institut Arsitek Nasional Indonesia (IAI) yang bertugas menampung
berbagai kajian dan penelitian di bidang praktik arsitektur.

Dr. Ar. Arnis Rochma Harani, S.T, M.T, IAI.


Pengajar di Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
sejak tahun 2013. Beliau menyelesaikan gelar Sarjana (S.T.), Magister (M.T.) di
Universitas Diponegoro, dan Doktor (Dr.) di Universitas Indonesia. Penelitiannya
saat ini memiliki ketertarikan khusus pada praktik tata ruang lokal dalam
konteks perkotaan, memahami bagaimana hubungan antara manusia dan
lingkungannya. Penulis aktif terlibat dalam berbagai penelitian dan proyek
bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan yang bertujuan
untuk pemberdayaan masyarakat. Saat ini menjabat sebagai wakil ketua bidang
kompetisi dan penghargaan arsitektur Ikatan Arsitek Arsitektur Indonesia (IAI)
wilayah Jawa Tengah. Penulis juga merupakan editor jurnal MODUL yang fokus
pada arsitektur dan desain perkotaan

Ar. Dani Hermawan, S.T., M.Arch, IAI.


Pengajar di Departemen Arsitektur Universitas Pelita Harapan. Gelar sarjana
(S.T.) diperolehnya dari Universitas Parahyangan. Gelar Master of Architecture
(M.Arch) diperoleh dari Fachbereich Architektur, Facility Management und

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 315


Geoinformation Hochschule Anhalt (FH) Germany. Salah satu pengalaman
profesional yang menonjol adalah sebagai arsitek Paviliun Indonesia untuk
World Expo Milano tahun 2015. Penulis saat ini terlibat aktif sebagai Ketua
Badan Pengkajian Arsitektur Pengurus Nasional Periode 2021-2024 dan
berkontribusi dalam Pengembangan Jasa Konstruksi sebagai penrima
penghargaan IAI Jawa Barat Award 2021 - Kategori Kontribusi untuk Metode
Desain dalam Arsitektur (computational design).

Prof. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat, M.Eng.


Guru Besar Kelompok Keahlian Teknologi Informasi, Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika di Institut Teknologi Bandung dengan Pengalaman sebagai Ketua
Bidang Digitalisasi, AI, Telematika dan Teknologi Informasi, Persatuan Insinyur
Indonesia dan memiliki Kontribusi dalam Pengembangan Jasa Konstruksi
berupa Project Kolaborasi Digital Twin untuk Jalan dan Jembatan dengan
Warwick University (U.K.), Institut Pertanian Bogor dan Universitas Gadjah
Mada.

Ayu Latifah, M.T.


Peneliti dari Kelompok Keahlian Teknologi Informasi, Sekolah Teknik Elektro
dan Informatika di Institut Teknologi Bandung dan Jurusan Ilmu Komputer
Institut Teknologi Garut serta memiliki Kontribusi dalam Pengembangan Jasa
Konstruksi berupa Project Kolaborasi Digital Twin untuk Jalan dan Jembatan
dengan Warwick University (U.K.), Institut Pertanian Bogor dan Universitas
Gadjah Mada.

Badriya, S.H., M.Hum.


Pembina Jasa Konstruksi Ahli Muda Subdirektorat Kontrak Konstruksi
Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi. Anggota Asosiasi Pejabat
Fungsional Pembina Jasa Konstruksi.

Wahyu Triwidodo, S.T., M.Eng.


Kepala Subdirektorat Pengelolaan Jabatan Fungsional Bidang Jasa Konstruksi,
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi.

316 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Penutup

Teni Agustina Rahyadi, S.IP., M.T.


Lahir di Bandung pada tanggal 12 Agustus 1984, bekerja di Kementerian PUPR
sejak tahun 2009 setelah lulus dari jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas
Padjadjaran dengan pendidikan terakhir S2 Studi Pembangunan, Institut
Teknologi Bandung. Penugasan awal di Pusat Pembinaan Penyelenggaraan
Konstruksi beralih ke Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Saat ini menjabat sebagai Pembina Jasa Konstruksi Ahli Muda di Direktorat
Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi. Pengurus Pusat Asosiasi Pejabat
Fungsional Pembina Jasa Konstruksi

Stevanus Susilo, S.E.


Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi Ahli Pertama di Direktorat
Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi. Anggota Asosiasi Pejabat
Fungsional Pembina Jasa Konstruksi.

Prof. Dr. Ing. Krishna Suryanto Pribadi, DEA, AMPU, IPU, CMd.
Lahir di Bandung, 19 Februari 1953, memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil di
Institut Teknologi Bandung tahun 1977 dan menyelesaikan pendidikan Docteur
Ingenieur de Genie Civil di Institute Nationale des Sciences Appliquees (INSA)
Lyon di Perancis pada tahun 1985. Menjadi anggota pengurus LPJK Nasional
sebagai Ketua Komite Penelitian dan Pengembangan pada periode 2011-
2015, kemudian menjadi Wakil Ketua-2 Bidang Litbang, Diklat dan Kerjasama
LN, LPJK Nasional pada periode 2016-2020. Selain itu juga menjadi anggota
dari Indonesia Monitoring Committee for Engineering Services (IMC) dari tahun
2013 hingga 2022. Berbagai publikasinya meliputi pengembangan industri
konstruksi dan sumber daya manusianya, mitigasi bencana dan pemulihan
pasca bencana, perencanaan keberlangsungan usaha. Sebagai anggota IAMPI
memiliki SKA Utama Manajemen Proyek, juga memiliki sertifikat mediator
penyelesaian sengketa dan terdaftar sebagai Penilai Ahli di LPJK.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 317


318 Transformasi Digital Sektor Konstruksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai