Nur Anisa - HUKUM PIDANA
Nur Anisa - HUKUM PIDANA
Harley merupakan seorang pesulap jalanan berpenghasilan pas-pasan, Harley jatuh cinta kepada
Layla yang materialistis. Karena ingin mendapatkan cinta dari Layla, pada tanggal 31 Januari
2020 dengan menggunakan kunci ‘T’ Harley mencuri sepeda motor pada sebuah minimarket di
daerah Miramar. Uang hasil mencuri motor pun digunakan untuk bersenang-senang bersama
Layla.
Setelah uang tersebut habis, pada 14 Februari 2020 Harley meminjam mobil milik Jhonson yang
akan digunakan untuk merayakan hari Valentine bersama Layla. Setelah tiga hari, mobil tersebut
tidak dikembalikannya, namun mobil tersebut ia jual kepada Franco. Jhonson yang merasa
mobilnya dilarikan oleh Harley melapor kepada Polisi. Pada 10 Maret 2020 Harley tertangkap
saat sedang melakukan pencurian handphone yang tergeletak di atas sebuah etalase pada sebuah
counter handphone milik Vexana.
Ketika dilakukan pemeriksaan di kepolisian, terungkap semua perbuatan Harley, dari mulai
pencurian sepeda motor, melarikan mobil Johnson, dan pencurian handphone. Pada saat
persidangan, Pada Oktober 2020 Harley dijatuhi hukuman 8 tahun penjara.
Setelah Harley bebas, Pada bulan Maret tahun 2014, Harley masih menyimpan dendam terhadap
Jhonson yang pernah melaporkannya ke Polisi. Secara kebetulan, mereka bertemu di sebuah
pasar bernama Pochinki. Tanpa pikir panjang, Harley langsung mengambil sebuah tongkat besi
yang ada di jalan dan menusukkan nya ke dada Jhonson secara berulang-ulang sampai Jhonson
tewas.
JAWAB
Kasus di atas mencakup beberapa jenis perbarengan tindak pidana yang diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
Dengan merinci tindakan Harley, dapat disimpulkan bahwa kasus ini melibatkan perbarengan
tindak pidana yang mencakup concursus idealis, materialis, dan realis sepanjang rentang waktu
tertentu.
2. Uraikanlah perbuatan Harley, kemudian tentukanlah dasar hukum dan ancaman pidana
maksimalnya menurut KUHP!
JAWAB
3. Pencurian dengan Pemberatan (Pasal 363 KUHP): Ancaman pidana maksimal 9 tahun penjara.
4. Pembunuhan (Pasal 338 KUHP): Ancaman pidana maksimal seumur hidup atau hukuman
mati.
Dalam hal ini, Harley dapat dijerat dengan Pasal 362, 372, 363, dan 338 KUHP tergantung pada
perbuatan spesifiknya. Ancaman pidana total akan dipertimbangkan berdasarkan keseluruhan
tindakan kriminal yang dilakukannya, dengan pidana paling berat sebagai dasar perhitungan.
JAWAB
Sistem ini bertujuan memberikan hukuman yang lebih berat kepada pelaku yang sering
berulang kali melanggar hukum.
Setiap kali pelaku melakukan tindak pidana, hukuman yang diterimanya akan lebih berat
daripada hukuman sebelumnya, tanpa memperhitungkan jumlah pelanggaran sebelumnya.
Fokus pada peningkatan hukuman untuk setiap tindak pidana individual, tanpa
mempertimbangkan sejarah pelanggaran.
Pelaku dapat menerima hukuman yang lebih berat jika mereka kembali melanggar hukum
setelah masa hukuman sebelumnya berakhir.
(b). Apakah perbuatan Harley dapat dikategorikan sebagai Residivis menurut KUHP
Indonesia? Jelaskanlah!
JAWAB
Perbuatan Harley memenuhi unsur-unsur residivisme karena dia terlibat dalam serangkaian
pelanggaran hukum setelah masa hukuman sebelumnya. Sebagai residivis, Harley melakukan
tindakan kriminal yang semakin berat, dari pencurian hingga pembunuhan. Oleh karena itu,
berdasarkan KUHP Indonesia, Harley dapat dikategorikan sebagai residivis, dan hukumannya
dapat diperberat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
REFERENSI
Eddy O.S Hiariej. 2014. HKUM4203 – Hukum Pidana. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka