Tugas 3 Hukum Pidana
Tugas 3 Hukum Pidana
HUKUM PIDANA
Tutor :
Zabidin, S.H, M.H
DISUSUN OLEH :
SATRIA PURNAMA
NIM : 043581874
Perbarengan tindak pidana (Concursus / Samenloop Van Strafbaarfeit) terjadi ketika seseorang
melakukan beberapa tindak pidana yang terpisah dan memiliki kejahatan masing-masing, namun
dijatuhi hukuman secara bersamaan dalam satu putusan pengadilan. Kasus di atas merupakan
perbarengan tindak pidana antara pencurian sepeda motor, penggelapan mobil, pencurian
handphone, dan pembunuhan.
Kasus di atas merupakan perbarengan tindak pidana yang termasuk dalam perbarengan nyata
(samenloop van materiële delicten). Hal ini karena tindak pidana yang dilakukan oleh Harley
terdiri dari beberapa perbuatan melanggar hukum yang berbeda secara nyata.
- Sistem Residivis Tetap (vaste recidive): Sistem ini memberlakukan ancaman pidana yang lebih
berat bagi pelaku yang merupakan residivis.
- Sistem Residivis Bersyarat (voorwaardelijke recidive): Sistem ini memberikan ancaman pidana
yang lebih berat bagi pelaku yang telah melakukan tindak pidana sebelumnya dan melanggar
hukum dalam jangka waktu tertentu setelah pembebasan.
3.b. Perbuatan Harley tidak dapat dikategorikan sebagai residivis menurut KUHP Indonesia karena
residivis mengacu pada pelaku yang telah melakukan tindak pidana sebelumnya dan melanggar
hukum dalam jangka waktu tertentu setelah pembebasan. Dalam kasus ini, Harley baru saja bebas
dari penjara dan melakukan pembunuhan terhadap Jhonson. Oleh karena itu, Harley tidak
memenuhi syarat sebagai residivis karena tidak ada catatan sebelumnya mengenai pelanggaran
hukum setelah pembebasannya.