Anda di halaman 1dari 2

Speaker2 (00:00):

Bagaimana itu dia alasan, mengapa satu boleh, dan itu juga cuman ilustrasi, seolah-olah bukan itu yang dibahas,
bukan dari situ kita mendapatkan masalah bahwa ketentuan ini tidak berlaku dalam praktek.

Speaker4 (00:21):
Om, aku agak interpensi karena aku ikut kemarin diskusi, yang harus dia putuskan dulu, kemarin itu menjadi
kewajiban si penyelidik atau menjadi haknya si tersangka atau si pelaku untuk mendapatkan garansi bantuan
hukum itu.

Speaker2 (00:39):
Ini dia akan mereview atau meninjau atau meneliti tentang kewajiban.

Speaker4 (00:46):
Nah, itu dulu dia gimana ini, karena memaknanya itu dua hal yang berbeda. Sudah saya buat hak tersangka dulu
untuk mendapatkan kewajiban, seperti yang kita diskusikan kemarin. Ya, berarti kau mau ngomong hak
tersangka untuk mendapatkan pendampingan hukum.

Speaker3 (01:03):
Hak tersangka untuk mendapatkan peninjukan penelitian hukum serta kewajiban. Nah, itu dua hal yang berbeda
lagi.

Speaker4 (01:11):
Dua, kita masukkan terus. Kalau kewajiban, kau nanti harus cari itu tentang mereka itu apa basis kewajipannya.
Nanti dengan sendirinya akan melihat apakah kasus yang diinginkan tadi macam itu, Pum. Apakah tingkat
penyelidikan atau memang di segala tingkatan pengadilan, proses pengadilan hukum.

Speaker2 (01:34):
Di bawah ini baru kamu buat. Kalau kemarin itu, di bawah ini, kita lahirkan dari dari. Itu udah ada di terangka
pemikiran di bawah. Kacau lagi dia nih, tiba-tiba kesana.

Speaker4 (01:52):
Saya kira itu itu. Kayaknya dia bikin bingung orang dia buat. Oh, itu bukan menyanser orang. Ini si Arpan. Ada
pendelasan. Aku rasa udah mabuk juga sih, Om.

Speaker2 (02:04):
Gila, nggak tahu mulai yang mana ini, makanya mulai dua-dua gitu kan. Iya, iya, iya. Atau gini aja, nanti duduk
di tengah, jadi enak. Biar fokus satu persatu. Gimana? Yang...

Speaker3 (02:29):
Ini, Pak. Saya lihat, dasarnya kan di Duham itu deklarasi universal human rights untuk peroleh keadilan.
Kemudian saya lihat piagam itu yang di Inggris, yang belajaran buat.

Speaker2 (02:46):
Ini adalah hal yang...

Speaker 1 (02:49):
...yang benar-benar terjadi. Mereka telah melakukannya.

Speaker2 (02:53):
Mereka telah mempertentangkan dan melakukannya. Mereka telah mempertentangkan dan melakukannya. Ya,
kemarin... ...saya berfikir... ...fasal itu yang kita... ...yang kita bongkar. Fasal 56. Fasal 56, ya. Fasal 56 kan
bukan begini. Ini boleh nanti dalam analisa. Dalam analisa, analisa nanti... ...boleh
dipertentangkan... ...berapa... ...hak dulu yang dipersoalkan. Dan untuk fasal ini, ...berapa kewajiban dulu.
Memang itu... ...bukan ada dalam tulisan... ...unilatif itu ya. Ya, mengambil itu... ...berapa poin dari... ...rule of
law itu, yang dia bilang... ...hukum apa... ...civil law itu. Yang sehukum dengannya itu...

Speaker5 (03:51):
...lebih...

Speaker2 (03:53):
...menekankan pada kewajiban... ...warga negara terlebih dahulu... ...dipada H. Sedangkan hukum versi common
law itu... ...dia lebih menekankan pada H. Itu sudah H. Apa namanya... ...state of the art atau gaya... ...masing-
masing. Nah, tapi kita... ...kepengen gaya itu juga... ...ternyata kan memberi pengaruh... ...lebih besar dalam
praktek. Jadi, kalau misalnya kita mengikuti gaya... ...lebih dulu, barangkali itu... ...lebih... ...jelas... ...kewajiban
negara atau perlindungan negara... ...terhadap keluarganya. Kewajiban dulu... ...apa yang disuruh negara. Jadi,
itu bisa nanti dianalisa... ...di peruntakan ini. Nanti buat satu atau dua... ...subbab tentang ini. Kalau kamu pahas
ini. Tapi ini... ...menurut saya konsisten dulu dengan apa... ...dengan... ...kosel yang mana.

Speaker4 (05:12):
Kita makan, Pak? Sudah. Makan suku Kudus... ...dia bahasa Jawa, tapi... ...mangat... ...raos. Rasa. Enak. Rasa
enak. Campuran Jawa-Kudus... ...dengan Aceh. Nanti baru... ...baru disini. Ini, kamu sengaja dicari... ...kerana
ini orang polda kayaknya. Supaya kalau punya klien... ...tama ini nanti ke depannya. Ganteng juga. Oh, lain lagi
dia, Amidan. Agak keras sikit itu. Karena tulang semua. Ini dia S1. Tapi kalau baca nanti tulisannya
itu... ...untuk anak S3 saja kerumitan. Nah, jadi kalau sekali... ...nganiaya, Pak Saleh ini kayak gini... ...lana.
Kalau mau dia nyaiya terus. Makanya, kok jangan ngikutin kali... ...kata Pak Saleh, dia nyaiya kok. Suruh baca.
Nah, dia sok-sokan ngikutin Pak Saleh... ...diajar terus. Udah 2 tahun nggak siap-siap deh.

Speaker2 (06:33):
Ya, kalau ilmu aja...

Speaker4 (06:35):
...bisa lah kalau 5 tahun... ...dia 2 tahun. Senang ngelirang di luar. Senang ngelirang di luar. Bahagia dia. Di atas
suarai deritaan kawan. Senang. Senang banget ini.

Speaker3 (06:56):
Ini adalah sistem normatif. Ini adalah... ...fog legal, abstract legal... ...ocean legal system... ...cultural normatif
system... ...cultural system...

Speaker2 (07:28):
...benturan...

Speaker3 (07:30):
...benturan dari sistem normatif.

Speaker2 (07:32):
Jadi, sebenarnya... ...implikasinya tidak... ...ketidakpastian. Jadi ACML konsepnya ketidakpastian... ...keluasan
tanah juga. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai