MEMPERSIAPKAN PEMENTASAN
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Dody Antony, S.Pd.
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Nagreg
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : Seni Teater
Prediksi Alokasi Waktu : 2xJP (2x45 menit)
Tahun Penyusunan : 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengetahui, menjelaskan, dan menyimpulkan fungsi tata artistik dalam pementasan.
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan observasi untuk melakukan pendekatan
perancangan tata panggung sebagai latar kejadian/cerita berdasarkan lakon yang
sudah telah dibuat oleh siswa.
Merancang dan membuat tata artistik sebagai persiapan pementasan.
Merancang dan menyusun desain produksi pementasan.
Melaksanakan pementasan teater berdasarkan naskah karya siswa.
PERTEMUAN KE-2
TIM ARTISTIK
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan
6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam
satuan pendidikan.
PERTEMUAN KE-3
TIM MANAJEMEN
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan
6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam
satuan pendidikan.
V. ASESMEN/PENILAIAN
Siswa sudah mengenal dunia teater dengan melakukan tiga langkah dalam sebelas
pertemuan pada unit 4 ini, yaitu (1) Tata Artistik, (2) Tim Artistik, dan (3) Tim
Manajemen. Melalui pembelajaran itu apakah siswa sudah semakin memahami teater
sebagai cermin kehidupan masyakat dan mampu membuat pementasan teater? Berilah
tanda centang (√) untuk mengetahui keterampilan siswa!
No. Pertanyaan Ya Tidak Bukti
1 Apakah siswa mengetahui konsep Tata
Artistik?
Bila kelima pertanyaan tersebut guru jawab ya, berarti guru sudah berhasil mengenalkan
konsep teater sebagai cermin kehidupan masyarakat kepada siswa.
Pada unit ini ada dua penilaian yang diambil, yaitu penilaian keterampilan dan penilaian
sikap. Lakukanlah penilaian berikut di akhir unit.
Apa pengertian Tata Artistik dan unsur-unsurnya?
Apa peran dan fungsi Tim Artistik dan Tim Manajemen?
Bagaimana proses pembuatan Desain Produksi Pementasan?
Untuk tujuan apa membuat Desain Produksi Pementasan? Kenapa perlu melakukan
geladi kotor dan geladi bersih sebelum pementasan yang sesungguhnya digelar?
Bagaimana proses persiapan sampai menuju ke pementasan teater?
Penilaian Sikap
Siswa bersedia melakukan tugas dan peran yang diberikan kelompok di sekolah untuk
melakukan kegiatan bersama-sama sebagai bentuk gotong royong. Pada unit ini siswa
bergotong royong melakukan riset dan menulis sinopsis cerita dalam aktivitas
kelompok.
Siswa mendengarkan pendapat temannya. Siswa juga menyampaikan pendapat dengan
santun. Hal tersebut sebagai bentuk menghargai perbedaan. Pada unit ini, siswa
menghargai perbedaan pendapat dengan menyimak pendapat teman. Siswa juga
mengapresiasi setiap presentasi atau penampilan temannya.
No. Nama Siswa Catatan
1 Siswa 1 Siswa antusias mengucapkan kalimat syukur, tetapi
tidak bersedia bergotong royong atau bekerja sama
dalam kelompok.
Siswa antusias menyimak pendapat orang lain,
tetapi belum mampu menyampaikan pendapat
sendiri.
2 Siswa 2
3 Siswa 3
4 Siswa 4
5 Dst
VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
Segala bentuk pengayaan di Unit 4 ini sudah harus berdasarkan pendalaman dan
pengembangan naskah lakon yang dibuat siswa sebagai proses persiapan pementasan.
Mulai dari pelatihan penguatan adegan per-adegan, sampai kepada pelatihan running,
yaitu berlatih mulai dari adegan awal (opening) sampai akhir (ending). Mintalah
kepada setiap kelompok untuk secara bertahap, pada setiap pelatihan, menggunakan
properti atau perlengkapan baik perlengkapan pemain/tokoh (hand properties)
maupun perlengkapan kebutuhan panggung sebagai latar (stage properties). Bahkan
unsur pendukung lainnya seperti tata musik/ ilustrasi, tata busana, dan rias (jika perlu
dan mampu pakai juga tata pencahayaan dan atau multimedia) secara bertahap mulai
digunakan.
Jika dianggap perlu, guru dapat mendatangkan seorang sutradara teater profesional
untuk sekali dua kali mengamati, menilai dan mengevaluasi proses pelatihan siswa.
Jika tidak memungkinkan mendatangkan sutradara teater profesional dari luar
sekolah, guru dapat memohon kepala sekolah atau guru lainnya untuk menjadi
pengamat dan pengevaluasi pelatihan siswa.
Remedial
Berikanlah lembaran materi ajar ‘Tata Artistik’ kepada setiap kelompok. Atau setiap
kelompok ditugaskan untuk mencari materi pembelajaran terkait ‘Tata Artistik’
melalui berbagai sumber bacaan. Boleh juga disertai aktivitas menonton dan
menyimak hal-hal yang berkaitan dengan materi itu melalui tautan (link) yang sudah
dicantumkan pada kegiatan Persiapan Mengajar maupun pada Kegiatan Inti.
Lalu mintalah setiap kelompok untuk berdiskusi mengenai teknik merancang dan
membuat artistik dari sumber bacaan dan tontonan tersebut.
Tugaskan setiap kelompok untuk membuat kesimpulan diskusi kelompok yang
menjawab pertanyaan:
- “Apa yang kamu ketahui tentang tata artistik dalam sebuah pentas teater?”
- “Bagaimana menerapkan tata artistik dalam persiapan sebuah pementasan
maupun dalam kehidupan sehari-hari?”
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PEMENTASAN DRAMA
PENIALAIN
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
( ........................................................)
.......................................................................................................................................................
Keterangan Penilaian:
Ad. 1. Permaianan (Acting) : a) WADAG (physicly), termasuk gestikulasi tubuh, tangan,
kaki, air muka (mimik), re-laksasi, dsb yang kasat mata, b) ANTAWACANA,
termasuk volume suara, proyeksi, diksi, intonasi, artikulasi, dsb, c) PEMERANAN,
termasuk karakterisasi, penghayatan, ekspresi, serta perwujudan a) dan b), dsb.
Ad. 2. Penyutradaraan : termasuk di dalamnya a) penafsiran lakon; b)
komposisi/bloking, dan c) tempo/irama.
Ad. 3. Perencanaan : termasuk di dalamnya a) set, dekor, peralatan; b) tata lampu, c) tata
rias, tata sandang, dan d) tata suara dan tata musik.
Ad. 4. Faktor Tambahan melingkupi penilaian a) kerja sama; b) keselesaian, c)
kerapihan/kebersihan, dan d) keseluruhan.
.............................................., .............................
(…………………….............)
Nama Juri
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Bahan Bacaan Guru
Dra. Yudiaryani, M.A., 2002. Panggung Teater Dunia (Perkembangan dan Perubahan
Konvensi). Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.
Nur Iswantara. 2016. DRAMA: Teori dan Praktik Seni Peran. D I Yogyakarta: Media Kreatifa
N. Riantiarno, 2011. Kitab Teater. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Lampiran 3
GLOSARIUM
Latar Peristiwa, Peristiwa yang melatari adegan itu terjadi dan bisa juga yang melatari lakon
itu terjadi
Latar Tempat, Tempat yang menjadi latar peristiwa lakon itu terjadi.
Latar Waktu, Waktu yang menjadi latar belakang peristiwa, adegan, dan babak itu terjadi
Melodrama, Salah satu jenis lakon yang isinya mengupas suka duka kehidupan dengan cara
yang menimbulkan rasa haru kepada penonton.
Monolog, Cakapan panjang seorang aktor yang diucapkan di hadapan aktor lain.
Opera, Jenis drama musikal yang memiliki sejarah panjang dan terkenal. Dalam opera dialog
para tokoh dinyanyikan dengan iringan musik orkestra dan lagu yang dinyanyikan disebut
seriosa.
Pantomim, Bagian dari seni teater yang diungkapkan melalui gerak ekspresi, tingkah polah
dan mimik para pemain.
Pemeran, Seorang seniman yang menciptakan peran yang digariskan oleh penulis naskah,
sutradara, dan dirinya sendiri.
Properti, Benda atau pakaian yang digunakan untuk mendukung dan menguatkan akting
pemeran.
Rias Fantasi, Tata rias yang diterapkan untuk menggambarkan sifat atau karakter yang
imajinatif.
Rias Karakter, Tata rias yang diterapkan untuk menegaskan gambaran karakter tokoh peran.
Rias Korektif, Tata rias yang diterapkan untuk memperbaiki kekurangan sehingga pemain
nampak cantik.
Teater Boneka, Pertunjukan teater yang memainkan boneka sebagai tokoh.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
Hasanuddin W.S. 1996. Drama, Karya dalam Dua Dimensi: Kajian Teori, Sejarah, dan
Analisis. Bandung: Angkasa.
Herman J. Waluyo. 2001. Drama, Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita.
Herry Dim. 2011. Badingkut, di antara Tiga Jalan Teater. Jakarta: DSP Kementrian
Kebudayaan dan Pariwisata RI.
Iswadi Pratama, dkk. 2010. Teater Asyik, Asyik Teater. Lampung: Teater Satu.
Jakob Sumardjo. 1992. Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Jakob Sumardjo. 2008. Ikhtisar Sejarah Teater Barat. Bandung: Angkasa.
Martin Esslin. 1979. An Anatomy Of Drama. New York: Hill and Wang.
N. Riantiarno, 2011. Kitab Teater. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Putu Wijaya, 2007. Teater: Buku Pelajaran Seni Budaya. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni
Nusantara.
Suyatna Anirun. 2000. Menjadi Sutradara. Bandung: Studiklub Teater Bandung.
Suyatna Anirun. 1998. Menjadi Aktor. Bandung: Studiklub Teater Bandung.