Anda di halaman 1dari 10

HUKUM PERIZINAN

PERSETUJUAN BANGUNAN
GEDUNG (PBG)

HUKUM PERIZINANA BT20/H


Dosen Pengampu Dr. Imran, S.H., M.H.
ANGGOTA KELOMPOK 2:
1. Esa Intan Nurul Hartati_D101-21-025
2. Nurmila _D101-21-035
3. Nur Mulyani_D101-21-043
4. Hidrawani_D101-21-046
5. Mar’atussoleha_D101-21-060
6. Nurul Arafah M.A Yusuf_D10121-077
7. Saskia AfifahZahira_D101-21-094
8. Arsyil Sendana Baso_D101-21-095
9. Nur Alya Aksan_D101-21-119
10. Magfira_D101-21-141
11. Mohamad Hidayat Mosi_D101-21-142
TOPIK PEMBAHASAN:
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Persetujuan Bangunan
Gedung (PBG).?
2. Apa Alasan (IMB) (Izin Mendirikan Gedung) Di Ubah
Menjadi (PBG) (Persetujuan Bangunan Gedung).?
3. Faktor Apa Saja Yang Membedakan (IMB) Dan (PGB).?
4. Bagaimana Cara Pendaftaran Dan Proses Penerbitan
(PBG).?
5. Apa Dampak Dari Berlakunya Undang-undang Cipta
Kerja Terhadap Penetapan Retribusi Persetujuan
Bangunan Gedung (PBG).?
Pengertian Persetujuan Bangunan Gedung
(PBG)?
Menurut Pasal 1 Poin 17 PP 16/2021, Persetujuan Bangunan Gedung Yang
Selanjutnya Disingkat (PBG) Adalah Perizinan Yang Diberikan Kepada Pemilik
Bangunan Gedung Untuk Membangun Baru, Mengubah, Memperluas, Mengurangi,
Dan/Atau Merawat Bangunan Gedung Sesuai Dengan Standar Teknis Bangunan
Gedung. Berdasarkan Penjelasan Tersebut PEMILIK GEDUNG Dapat Membangun
GEDUNG BARU, MENGURANGI, MEMPERLUAS, Ataupun MERAWAT PROPERTINYA
Sesuai Dengan Standar Teknis Yang Ada
Selain Itu, (PBG) Adalah Perizinan Yang Turut Mengatur Tentang Ketentuan
Penyelenggaraan Bagunan Gedung Lainnya Seperti :
 BGFK (Bangunan Gedung Fungsi Khusus)
 BGCB (Bangunan Gedung Cagar Budaya)
 BGN (Bangunan Gedung Negara)
 BGH (Bangunan Gedung Hijau)
Lanjutan

Adapun Dasar Hukum PBG diantaranya :


 Undang-Undang (UU) No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau
UU Cipta Kerja (UU Ciptaker) Pasal 24 dan Pasal 185 huruf b,
 Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung.
PBG dapat diterbitkan apabila :
Memenuhi Standar Teknis Sesuai Ketentuan Peraturan Perundang-
undangan, Untuk Mengetahui Apakah Rencana Teknis Tersebut
Memenuhi Standar Teknis Atau Tidak, Diperlukan Sebuah Proses
Konsultasi Yang Melibatkan Tenaga Ahli Yang Memiliki Kemampuan
Dan Keahlian Terkait Bangunan Gedung.
APA ALASAN IMB (IZIN MENDIRIKAN GEDUNG) DI
UBAH MENJADI (PBG) (PERSETUJUAN BANGUNAN
GEDUNG).?
Sebelumn ADA UU CIPTA KERJA, Izin Untuk Membangun Gedung
Dikenal Sebagai "Izin Mendirikan Bangunan" (IMB) Yg Berdasarkan
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
Dan PP Nomor 36 Tahun 2005 Mengenai Pelaksanaan UU No. 28
Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
Namun Dengan Berlakunya UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta
Kerja, Terjadi Perubahan Nomenklatur, Yg Tadinya (IMB) Menjadi
(PBG). Adanya UU CIPTA KERJA MEMBUAT PP Nomor 36 Tahun 2005
Dinyatakan Tidak Berlaku Lagi Dan Digantikan PP Nomor 16 Tahun
2021 Mengenai Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung
FAKTOR APA SAJA YANG MEMBEDAKAN IMB DAN PGB.?

(IMB) Merupakan Izin Yang Harus Diperoleh Pemilik Bangunan Sebelum Atau
Saat Mendirikan Bangunan Di Mana Teknis Bangunan Harus Dilampirkan Saat
Mengajukan Permohonan Izin. Sementara (PBG) Dijelaskan Sebagai Perizinan
Yang Diberikan Kepada Pemilik Bangunan Gedung Untuk Membangun Baru
Mengubah Memperluas Mengurangi Merawat
Berdasarkan Penjelasan Tersebut (PBG) Lebih Bersifat Sebagai Aturan
Perizinan Yang Mengatur Soal Bagaimana Bangunan Harus Didirikan.
Adapaun Faktor Yang Membedakan IMB Dan PGB Yaitu :
 Faktor Permohonan Izin
 Faktor Fungsi Bangunan
 Faktor Syarat Administratif
 Faktor Peraturan Pasca Pembongkaran Bangunan
Bagaimana Cara Pendaftaran Dan Proses Penerbitan (PBG).?

 Proses Pendaftaran Persetujuan Bangunan Gedung


SIMBG merupakan sistem yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR untuk perizinan terkait
bangunan, termasuk proses pendaftaran (PBG). Dilansir dari laman website SIMBG, untuk
mengakses SIMBG perlu dilakukan pendaftaran akun SIMBG, sehingga pemilik bangunan gedung
dapat mengajukan permohonan pendaftaran PBG setelah mendaftar dan membuat akun.
 Proses Penerbitan Persetujuan Bangunan Gedung
Proses Penerbitan (PGB) Dapat Di Lihat Dalam Pp No 16 Tahun 2021 Pasal 261, Ayat 1), 2), 3), 5)
Dan 7), Adapun Proses Penerbitan (PGB) Menurut Pasal 261 Yaitu Sebagai Berikut :
1. Penerbitan PBG meliputi:
 Penetapan nilai retribusi daerah
 Pembayaran retribusi daerah
 Penerbitan PBG
2. Penetapan nilai retribusi daerah dilakukan oleh Dinas Teknis
3. Nilai retribusi daerah ditetapkan berdasarkan indeks terintegrasi dan harga satuan retribusi
4. Harga satuan retribusi ditetapkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota
5. Penerbitan PBG dilakukan setelah DPMPTSP mendapatkan bukti pembayaran retribusi.
Apa Dampak Dari Berlakunya Undang-undang Cipta Kerja Terhadap
Penetapan Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).?
Undang-undang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) Memiliki Dampak
Yang Signifikan Terhadap Penetapan Retribusi Persetujuan
Bangunan Gedung (PBG). Undang-undang Cipta Kerja
Menetapkan Prinsip Dan Sasaran Dalam Penetapan Tarif Retribusi
Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), Yang Didasarkan Pada
Tujuan Untuk Mengurangi Beban Biaya Yang Ditimbulkan Oleh
Penerbitan (PGB). Hal Ini Mengatur Bahwa Retribusi PBG Dapat
Dipungut Di Wilayah Daerah Dan Ditetapkan Oleh Bupati Atau
Pejabat Yang Ditunjuk.
 Oleh Karena Itu Undang-undang Cipta Kerja MEMILIKI
DAMPAK LANGSUNG Terhadap Penetapan Retribusi Pbg, Yang
Ditetapkan Oleh Pemerintah Daerah Sesuai Dengan
KETENTUAN PERATURAN DAERAH MASING-MASING.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai