Anda di halaman 1dari 12

Perda tentang Izin Mendirikan Bangunan Kota Bogor

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN


Izin Mendirikan Bangunan atau biasa dikenal dengan IMB adalah perizinan yang diberikan
oleh Kepala Daerah kepada pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah,
memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan sesuai dengan persyaratan
administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. IMB merupakan salah satu produk hukum
untuk mewujudkan tatanan tertentu sehingga tercipta ketertiban, keamanan, keselamatan,
kenyamanan, sekaligus kepastian hukum. Kewajiban setiap orang atau badan yang akan
mendirikan bangunan untuk memiliki Izin Mendirikan Bangunan diatur pada Pasal 5 ayat 1
Perda 7 Tahun 2009. [1]
IMB akan melegalkan suatu bangunan yang direncanakan sesuai dengan Tata Ruang yang
telah ditentukan. Selain itu, adanya IMB menunjukkan bahwa rencana kostruksi bangunan
tersebut juga dapat dipertanggungjawabkan dengan maksud untuk kepentingan bersama.
(Wikipedia)

Dasar Hukum IMB

Peraturan dan perundang-undangan yang memuat IMB adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang no. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung


2. Undang-undang no. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
3. PP no. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang no. 28 tahun
2002 tentang Bangunan Gedung.

Perda tentang Izin Mendirikan Bangunan Kota Bogor

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR


TAHUN 2007 NOMOR 1 SERI C
PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR
NOMOR 2 TAHUN 2007
TENTANG
RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA BOGOR,
RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

Izin tentang RIMB Perda Kota Bogor No 2 Tahun 2007 : RIMB Kota Bogor No. 2 Th 2007

Izin tentang IMB Perda Kab.Bogor No. 23 Tahun 2000 : IMB Kab.Bogor No. 23 Th 2000

Diposkan oleh Muhammad Hamdi di 13.29


http://muhammadhamhamdy.blogspot.co.id/2014/10/perda-tentang-izin-mendirikan-
bangunan.html
PERATURAN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA BOGOR

Sesuai ketentuan Pasal 10 ayat (1) Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2006
tentang Bangunan Gedung, setiap orang pribadi atau badan yang akan mendirikan bangunan
wajib memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Izin Mendirikan Bangunan gedung yang
selanjutnya disebut IMB adalah izin yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada orang
pribadi atau badan untuk membangun dalam rangka pemanfaatan ruang sesuai pemanfaatan
ruang dan sesuai peruntukannya.

Permohonan IMB diajukan kepada Walikota melalui SKPD dengan cara mengisi formulir
yang telah disediakan dan dilengkapi persyaratan yang telah ditentukan. Persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :

1. Fotokopi kartu tanda penduduk pemohon, dan bagi badan hukum dilengkapi dengan
identitas badan hukum berupa akte pendirian badan hukum,
2. Surat kuasa dan fotocopi kartu tanda penduduk yang diberi kuasa dalam hal permohonan
bukan dilakukan oleh pemohon sendiri,
3. Fotokopi sertifikat hak atas tanah atau bukti perolehan tanah,
4. Fotokopi tanda pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir,
5. Surat pemberitahuan tidak keberatan dari tetangga untuk bangunan bertingkat,
6. Gambar rencana arsitektur (denah tampak dan potongan),
7. Perhitungan dan gambar rencana konstruksi serta laporan hasil penyelidikan tanah untuk
jenis bangunan yang memerlukan penelitian tersebut,
8. IMB dan gambar bangunan gedung terdahulu bila bermaksud memperluas bangunan
gedung,
9. Surat pernyataan kesanggupan mematuhi persyaratan teknis bangunan sesuai dengan
pedoman teknis bangunan gedung yang dibuat,
10. Keterangan mengenai Pemanfaatan Ruang,
11. Daftar luas tanah dan bangunan, khusus untuk permohonan perumahan,
12. Gambar Site Plan,
13. Luas bangunan komersil sampai dengan 5.000m² (lima ribu meter persegi) diwajibkan
menyediakan pohon kenari/mahoni paling sedikit 5 buah dengan tinggi minimal 2m. Luas
bangunan komersil diatas 5.000m² (lima ribu meter persegi) diwajibkan menyediakan pohon
kenari/mahoni paling sedikit 10 buah dengan tinggi minimal 2m,
14. Luas billboard mulai 6.m² (enam meter persegi) keatas diwajibkan memelihara taman di
lahan yang dipergunakan billboard tersebut.

Untuk pembangunan perumahan (horizontal) diwajibkan menyediakan prasarana, sarana, dan


utilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, dan Pasal 9 dengan luasan KDB yang
dipersyaratkan sebagai berikut:

 perumahan dengan kepadatan sedang besarnya KDB yang ditetapkan adalah maksimal 60%
(enam puluh perseratus) dari luas lahan sesuai rencana tapak yang telah disahkan,
 perumahan dengan kepadatan tinggi besarnya KDB yang ditetapkan adalah 50% (lima puluh
perseratus) dari luas lahan sesuai rencana tapak yang telah disahkan

Untuk pembangunan perumahan (vertikal) diwajibkan menyediakan lahan parkir, taman,


RTH, sarana kesehatan, sarana peribadatan, utilitas umum, dan PJU dengan luasan KDB yang
dipersyaratkan adalah:
 rumah susun/apartemen dengan ketinggian 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) lantai, besarnya
KDB yang dipersyaratkan adalah 40% (empat puluh perseratus) dari luas lahan sesuai
pertelaan dan rencana tapak yang telah disahkan,
 rumah susun/apartemen dengan ketinggian 6 (enam) lantai ke atas, besarnya KDB yang
dipersyaratkan adalah 30% (tiga puluh perseratus) dari luas lahan sesuai pertelaan dan
rencana tapak yang telah disahkan. Untuk pembangunan ruko/rukan diwajibkan
menyediakan lahan parkir, taman, utilitas umum, RTH, dan PJU, luasan KDB yang
dipersyaratkan adalah 50 % (lima puluh perseratus) dari luas lahan sesuai rencana tapak
yang telah disahkan,

Untuk pembangunan fasilitas komersial perdagangan dapat menyediakan Jembatan


Penyeberangan Orang (JPO), lahan parkir, taman, RTH, PJU, dan utilitas umum dengan
luasan KDB yang dipersyaratkan adalah 30 % (tiga puluh perseratus) sampai dengan 50 %
(lima puluh perseratus) dari luas lahan sesuai rencana tapak yang telah disahkan.

Koefisien Dasar Hijau (KDH) sebagaimana dimaksud pada ayat (2), meliputi :

1. Koefisien Dasar Hijau (KDH) rendah yaitu dibawah 20%


2. Koefisien Dasar Hijau (KDH) sedang yaitu 20% – 40%
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) tinggi yaitu di atas 40%

SUMBER :

http://siskum.kotabogor.go.id/index.php/peraturan-daerah/finish/15-perwali-2007/77-perwali-
no4-tahun-2007
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu- IMB Kota Bogor

Disusun Kembali Oleh Ari Supriatna

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu


Kota Bogor

Alamat Kantor :
Balaikota Bogor
Jl. Ir. H. Juanda No 10 Bogor
Jawa Barat - Indonesia
Telp : + 62251- 8321075

Bagi Kota Bogor, pemberlakuan Otonomi Daerah adalah tantangan yang perlu
dijawab dengan serius, sesuai dengan semangat Otonomi, Kota Bogor
diharapkan Memiliki keunggulan yang Kompetitif dan Kemudahan dalam
pelayanan perijinan dan investasi.

Salah satu Langkah Kongkrit Pemerintah Kota Bogor Melelui Perda No. 13 Tahun
2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor membentuk lembaga
baru yaitu Badan Pelayanan Perizinan terpadu (BPPT).

Pembentukan BPPT tersebut dimaksudkan untuk memberikan Kemudahan


Pelayanan dibidang perizinan dengan Perinsip dapat dipercaya, mudah, murah,
cepet dan terasparan melalui satu Pintu.
VISI :
Terwujudnya kepuasan masyarakat dan pelaku usaha.
MISI :

1. Meningkatkan daya Dukung sarana dan prasarana kantor


2. Meningkatkan kualitas pelayanan umum
3. Meningkatkan Peluang Investasi dan menngkatkan Potensi Daerah

MOTO
Kepuasan Anda Merupakan Komitmen Kami ( mudah, cepat, akurat dan
trasparan )

Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 24 tahun 2006 tetntang Pedoman
Peyelenggaraan Pelayanan satu Pintu

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2006 tentang Pedoman dan Tata
Kerja Unit Pelayanan Perizinan terpadu

3. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 7 Tahun 2007, tentang Pedoman


Penyusunan Standar Perizinan Terpadu Satu Pintu.

4. Peraturan Daerah Kota Bogor No. 3 Tahun 2008, tentang Urusan Pemerintah
Kota Bogor

5. Peraturan Daerah Kota Bogor No. 13 Tahun 2008, tentang Organisasi


Perangkat Daerah Kota Bogor

6. Peraturan Walikota Bogor No. 45 Tahun 2008, tentang Tugas Pokok, Fungsi, Tata
Kerja, dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di lingkungan Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu Kota Bogor

7. Keputusan Walikota Bogor No. 503.45-2 Tahun 2009, tentang Bagan Alur
Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bogor

8. Keputusan Walikota Bogor No. 030.45-139 Tahun 2009, tentang Pelimpahan


Kewenangan Penandatanganan Perizinan,Pendaftaran dan Surat Keterangan.

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Untuk Rumah Tinggal

Dasar Hukum:
1. Perda No. 7 Tahun 2006
2. Perda No. 2 tahun 2007
3. Perda No. 4 Tahun 2007
Persyaratan Pengajuan IMB:

1. Fotocopy KTP yang masih berlaku


2. Fotocopy surat kepemilikan tanah
3. Fotocopy PBB tahun terakhir
4. Surat Pemberitahuan tidak keberatan dari tetangga (untuk bangunan
bertingkat)
5. Gambar bangunan/rencana bangunan
6. Denah tampak & potongan skala 1:100, 200
7. Bak sampah saluran air, septic tank
8. gambar situasi skala 1:500, 1000
9. Gambar dan perhitungan konstruksi (untuk bangunan bertingkat)
10.Surat Pernyataan kesanggupan mematuhi ketentuan teknis
11.SK IMB dan gambar bangunan terdahulu (bila memperluas bangunan)
12.Gambar Site Plan

Biaya:

1. Rumah kecil diatas 500 m2 Rp. 18.000/m


2. Rumah kecil dibawah 500 m2 Rp. 16.000/m
3. Rumah sedang diatas 500 m2 Rp. 22.000/m
4. Rumah sedang dibawah 500 m2 Rp. 20.000/m
5. Rumah besar diatas 500 m2 Rp. 28.000/m
6. Rumah besar dibawah 500 m2 Rp. 26.000/m

Jangka Waktu Penyelesaian:


14 (empat belas) hari kerja

Last Updated (Friday, 30 April 2010 07:05)

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Untuk Perumahan/ Ruko/ Pertokoan

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Untuk Perumahan/Ruko/ Pertokoan

Dasar Hukum:
1. Perda No. 7 Tahun 2006
2. Perda No. 2 tahun 2007
3. Perda No. 4 Tahun 2007
Persyaratan Pengajuan IMB:

1. Fotocopy KTP yang masih berlaku


2. Fotocopy surat kepemilikan tanah
3. Fotocopy pembayaran PBB terakhir
4. Gambar rencana bangunan
5. Gambar dan perhitungan konstruksi/zondir
6. Surat Pernyataan kesanggupan mematuhi ketentuan teknis
7. Rekomendasi Walikota/Izin Lokasi/Surat Keterangan Pemanfaatan Ruang
8. BA TPU untuk perumahan
9. Luas banguna komersial maksimal 5000 m2 diwajibkan menyediakan
pohon
10.Gambar Site Plan
11.IMB dan gambar bangunan terdahulu

Jangka Waktu Penyelesaian:


14 (empat belas) hari kerja

Last Updated (Monday, 21 December 2009 12:23)

Sumber : http://www.bppt.kotabogor.go.id

http://jendralari.blogspot.co.id/2012/09/badan-pelayanan-perizinan-terpadu-imb.html
http://www.bogor16710.com/2014/09/produk-hukum-kabupaten-kota-bogor.html
Contoh Peraturan Daerah Kabupaten Bogor tentang Izin Mendirikan
Bangunan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR


NOMOR 30 TAHUN 2011
TENTANG
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BOGOR,
Menimbang :
a. bahwa berkembangnyaa pembangunan di kabupaten Bogor terutama dalam pembangunan
pemukiman / perumahan, industri, perkantoran, pusat keramaian umum lainnya, memerlukan
pengawasan dan pengendalian
b.bahwa untuk pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud dalam huruf a baik
secara teknis maupun administratif perlu di atur izin mendirikan bangunan yang ditetapkan
dengan peraturan daerah.
Mengingat :
1. pasal 18 ayat (1), (2), (5), dan ayat (6) perubahan kedua undang-undang dasar tahun 1945.
2. ketetapan majelis permusyawaratan rakyat republik indonesia nomor III/MPR/2000 tetang
hukum dan tata urutan peraturan perundang-undang.
3. undang-undang nomor 14 tahun 1950 tentang pemerintahan daerah kabupaten dalam
lingkungan Jawa Barat (berita negara tahun 1950 nomor 8);
4. undang-undang nomor 5 tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agama (lembaran
negara tahun 1960 nomor 104, tambahan lembaran negara nomor 2043)
5. undang-undang nomor 8 tahun 1981 tentang hukum acara pidana (lembaran negara tahun
1981 nomr 76, tambahan lembaran negara nomor 3209)
6. undang-undang nomor 4 tahun 1992 tentang perumahan (lembaran negara tahun 1992 nomor
23, tambahan lembaran negara nomor 3469)
7. undang-undang nomor 24 tahun 1992 tentang penataan ruang (lembaran negara tahu 1992
nomor 115, tambahan lembaran negara nomor 3501)
8. undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen (lembaran negara tahun
1999 nomor 42, tambahan lembaran negara nomor 3821)
9. undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah (lembaran negara tahun
1999 nomor 60, tambahan lembaran negara nomor 3839)
10. peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan
kewenangan propinsi sebagai daerah otonomi (lembaran negara tahun 2000 nomor 54,
tambahan lembaran negara nomor 3952)

Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
BOGOR
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG IZIN
MENDIRIKAN BANGUNAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
dalam peraturan daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah kabupaten Bogor
2. Pemerintah Daerah adalah pemerintah kabupaten Bogor
3. Kepala Daerah adalah bupati Bogor
4. Dinas adalah Dinas teknis menangani izin mendirikan Bangunan
5. Kepala Dinas adalah kepala Dinas teknis yang menangani izin mendirikan bangunan
6. Pejabat yang ditunjuk adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang izin mendirikan
bangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
7. Badan adalah suatu badan usaha yang meliputi perseroan terbatas , perseroan komanditer,
perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan bentuk apapun ,
persekutuan , perkumpulan, firma, kongsi, koperasi atau organisasi yang sejenis, lembaga
dana pensiun, bentuk usaha tetap serta badab usaha lainnya
8. tata ruang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang baik direncanakan maupun
yang tidak direncanakan
9. izin mendirikan bangunan (IMB) adalah izin yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada
perseorangan atau badan untuk membangun
10. mendirikan bangunan adalah setiap kegiatan membangun , memperaruhi, merubah ,
mengganti seluruh atau sebagian memperluas bangunan dan bangunan-bangunan
11. bangunan adalah suatu perwujudan fisik arsitektur yang digunankan sebagai wadah kegiatan
manusia
12. bangun-bangunan adalah suatu perwujudan fisik arsitektur yang tidak digunankan untuk
kegiatan manusia
13. bangunan pemutihan adalah bangunan yang sudah berdiri akan tetapi belum memilik izin
mendirikan bangunan.

BAB II
IZIN MENDIRKAN BANGUAN (IMB)
Bagian pertama
Kewajiban
Pasal 2
setiap mendirikan bangunan dan atau banguan-bangunan , baik perorangan atau badan wajib
memilik izin mendirikan bangunan (IMB) yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
Bagian kedua
Pengecualian pengenaan IMB
pasal 3
izin mendirikan bangunan tidak diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:
a. segala sesuatu yang termaksuk pemeliharaan biasa dengan nilai biaya tidak melebihi 10%
(sepuluh persen) dari RAB
b. mendirikan bangunan yang bersifat sementara selama-lamanya 6 (enam) bulan

BAB III
TATA CARA PEMBERIAN
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)
Bagian pertama
Permohonan
Pasal 4
1. untuk memperoleh IMB pemohon harusa mengajukan permohonan secara tertulis kepada
kepala dinas atau pejabat lain yang ditunjuk
2. ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus memenuhi persyaratan umum dan
persyaratan khusus
3. persyaratan umum dan jhusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) secara lebih rinci diatur
dalam keputusan bupati
Pasal 5
1. unsur dinas mengadakan penelitian kelengkapan persyaratan permohonan IMB sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4
2. Izin mendirikan banguan ditantatangani oleh kepala dinas atau pejabat laiin yang ditunjuk

sumber : http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id/files/KAB_BOGOR_23_2000.pdf

Anda mungkin juga menyukai