Anda di halaman 1dari 8

PROFESI PENDIDIKAN

“Keprofesian Bidan Pengawasan Sekolah”

OLEH :

Nama Kelompok 4 :
1. I Gede Adi Sanjaya Putra (202009031)
2. A.A. Ngurah Bagus Gandhi Paramawangsa (202009040)
3. I Komang Budi Arcana (202009046)

PENDIDIKAN SENI PERTUNJUKAN


FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
1.1 Apa Pengertian Dari Pengertian Sekolah
1.2 Apa Tugas Pokok dan Fungsi dari Pengawasan Sekolah
1.3 Bagaimana Wewenang dan Kualifikasi Pengawasan Sekolah
PENUTUP
2.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian dari Pengawasan Sekolah

Pemaknaan terhadap kata supervisor (pengawas sekolah) tidak dapat dipisahkan


dengan kata supervisi. Secara etimologis kata supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu
supervision yang terdiri dari kata super dan vision. Kata super bermakna atas atau lebih,
sedangkan kata vision berarti lihat atau awasi, dengan demikian dapatlah dimaknai bahwa
supervisi yaitu melihat dari atas atau melakukan pengawasan. Sehingga kata supervisor
dimaknai sebagai orang atau pihak yang melakukan pengawasan. Pengawasan sekolah
adalah orang yang memberikan bantuan pembimbingan, pengarahan terhadap guru
dan/atau tenaga kependidikan lainnya untuk meningkatkan pembelajaran. Pengawasan
sekolah merupakan seseorang yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan sekolah dengan
melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada
satuan dasar dan menengah.
Pengawasan (supervisor) adalah salah satu tenaga kependidikan yang bertugas
memberikan pengawasan agar tenaga kependidikan (guru, kepalan sekolah, personil lainnya
di sekolah) dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Di dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka
Kreditnya dijelaskan bahwa pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diberi
tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Berdasarkan
pemaparan di atas dapatlah dimaknai bahwa pengawas sekolah (supervisor) adalah personil
yang memberikan layanan bantuan kepada personil sekolah dan lembaga pendidikan dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan di lembaga pendidikan tersebut. Keberadaannya
memberikan dorongan dan bantuan dalam menyelesaikan segala jenis dan bentuk
persoalan yang muncul dalam pembelajaran dan manajerial di sekolah.

1.2. Tugas Pokok dan fungsi dari pengawasan sekolah

Nana Sudjana ( 2006 ) mengemukakan bahwa tugas pokok Pengawas Sekolah adalah
melakukan penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik
supervisi akademik maupun supervisi manajerial. Wewenang yang diberikan kepada
pengawas sekolah meliputi:
1. Memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal dalam
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik profesi,
2. Menetapkan tingkat kinerja guru dan tenaga lainnya yang diawasi beserta faktor-
faktor yang mempengaruhinya,
3. Menentukan atau mengusulkan program pembinaan serta melakukan pembinaan.
Namun demikian pengawas perlu berkolaborasi dengan kepala sekolah dan guru agar dalam
melaksanakan tugasnya sejalan dengan arah pengembangan sekolah yang telah ditetapkan.

Secara umum pengawas sekolah sebagai tenaga kependidikan bertugas


melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Secara khusus,
pengawas pendidikan memiliki tugas membantu guru untuk meningkatkan kemampuan
profesionalnya, meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Membantu guru untuk lebih memahami dan menghayati tujuan-tujuan pendidikan
atau standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga pencapaian tujuan
pendidikan berjalan dengan baik.
2. Membantu guru untuk lebih memahami kebutuhan- kebutuhan dan masalah-
masalah yang dihadapi peserta didik.
3. Membantu guru dalam menerapkan kepemimpinan efektif dalam rangka
meningkatkan profesional guru.
4. Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya di dalam kelas.
5. Membantu guru dalam mendesain program pembelajaran.
6. Membantu guru meningkatkan kompetensi, baik kompetensi kepribadian,
pedagogik, profesional maupun sosial.
7. Mendorong guru untuk meningkatkan jabatan karirnya.

Tugas- tugas pokok dan tanggung jawab pengawas sekolah dijelaskan berikut ini :
 Pertama, melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai
dengan penugasannya pada jenjang pendidikan anak usia dini formal sampai dengan
sekolah menengah.
 Kedua, meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar / bimbingan dan hasil
prestasi belajar / bimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Merujuk pada kedua tugas pokok di atas, kegiatan yang dilakukan oleh pengawas disajikan
berikut ini:
1. Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap tahunnya
pada sekolah yang dibinanya.
2. Melaksanakan penilaian, pengolahan dan analisis data hasil belajar/ bimbingan siswa
dan kemampuan guru.
3. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses pembelajaran/
bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan hasil
belajar/ bimbingan siswa.
4. Melaksanakan analisis komprehensif mengenai berbagai faktor sumber daya
pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah.
5. Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada guru tentang proses
pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
belajar/bimbingan siswa.
6. Melaksanakan penilaian dan Monitoring penyelenggaraan pendidikan di sekolah
binaannya mulai dari penerimaan siswa baru, pelaksanaan pembelajaran,
pelaksanaan ujian sampai kepada pelepasan lulusan/ pemberian ijazah.
7. Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah hasil binaannya dan melaporkannya
kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan pemangku kepentingan lainnya.
8. Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai bahan kajian
untuk menetapkan program kepengawasan semester berikutnya.
9. Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi sekolah.
10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam memecahkan
masalah yang dihadapi sekolah berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan.
Di Inggris ( Depdiknas, 2006 ) tugas pengawas sekolah mencakup:
1. Inspecting ( mensupervisi )
2. Advising ( memberi advis atau nasihat )
3. Monitoring ( memantau )
4. Reporting ( membuat laporan)
5. Coordinating ( mengkoordinasi )
6. Performing leadership ( memimpin untuk melaksanakan kelima tugas pokok
tersebut)

 Tugas pokok inspecting meliputi tugas mensupervisi kinerja kepala sekolah, kinerja
guru, kinerja staf sekolah,pelaksanaan kurikulum/mata pelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya, manajemen sekah, dan
aspek lainnya seperti: keputusan moral, pendidikan moral, kerja sama dengan
masyarakat.
 Tugas pokok advising meliputi advis mengenai sekolah sebagai sistem,memberi advis
kepada guru tentang pembelajaran yang efektif, memberi advis kepada kepala
sekolah dalam mengelola pendidikan, memberi advis kepada tim kerja dan staf
sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah, memberi advis kepada orang tua siswa
dan komite sekolah terutama dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pendidikan.
 Tugas pokok Monitoring meliputi: memantau penjaminan/ standar mutu pendidikan,
memantau penerimaan siswa baru, memantau proses dan hasil belajar siswa,
memantau pelaksanaan ujian, memantau rapat guru dan staf sekolah, memantau
hubungan sekolah dengan masyarakat, memantau data statistik kemajuan sekolah,
memantau program-program pengembangan sekoah.
 Tugas pokok reporting meliputi: melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan
kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Profinsi dan / atau Nasional,
melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan ke masyarakat publik, serta
melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan ke sekolah binaannya.
 Tugas pokok coordinating meliputi: mengkoordinasi sumber-sumber daya sekolah
baik sumber daya manusia, material, finansial dll, mengkoordinasi kegiatan antar
sekolah, mengkoordinasi kegiatan preservice dan in Service Training bagi Kepala
Sekolah, guru dan staf sekolah lainnya, mengkoordinasi personil pemangku
kepentingan yang lain, mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan inovasi sekolah.
 Tugas pokok performing leadership meliputi: memimpin pengembangan kualitas
guru dan staf sekolah binaannya, pengembangan inovasi sekolah, partisipasi dalam
memimpin kegiatan manajerial pendidikan Dinas Pendidikan yang bersangkutan,
partisipasi pada perencanaan pendidikan di kabupaten/kota, partisipasi pada seleksi
calon kepala sekolah/calon pengawas, partisipasi dalam akreditasi sekolah,
partisipasi dalam merkrut personal untuk proyek atau program-program khusus
pengembangan mutu sekolah, partisipasi dalam mengelola konflik di sekolah dengan
solusi menang-menang, dan partisipasi dalam menangani pengaduan baik dari
internal sekolah maupun masyarakat.

Sejalan dengan uraian sebelumnya, untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, pengawas
sekolah melaksanakan fungsi supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi
manajerial.
Supervisi akademik adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pembinaan dan
pengembangan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan
bimbingan di sekolah.

Sasaran supervisi akademik antara lain membantu guru dalam:


1. Merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau bimbingan
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan
3. Menilai proses dan hasil pembelajaran atau bimbingan
4. Memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan pelayanan
pembelajaran/bimbingan
5. Memberikan umpan balik secara tepat dan teratur dan terus-menerus pada siswa
6. Melayani siswa yang mengalami kesulitan belajar
7. Memberikan bimbingan belajar pada siswa
8. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
9. Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran dan atau
bimbingan
10. Memanfaatkan sumber-sumber belajar
11. Mengembangkan interaksi pembelajaran/ bimbingan yang tepat dan berdaya guna
12. Melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran/ bimbingan
13. Mengembangkan inovasi pembelajaran /bimbingan

Supervisi manajerial adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan
sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang
mencakup:
1. Perencanaan
2. Koordinasi
3. Pelaksanaan
4. Penilaian
5. Pengembangan kompetensi SDM kependidikan dan sumber daya lainnya.

Sasaran supervisi manajerial adalah membantu kepala sekolah dan staf sekolah lainnya
dalam mengelola administrasi pendidikan seperti:
1. Administrasi kurikulum
2. Administrasi keuangan
3. Administrasi sarana prasarana / perlengkapan
4. Administrasi personal atau ketentaraan
5. Administrasi kesiswaan
6. Administrasi hubungan sekolah dan masyarakat
7. Administrasi budaya dan lingkungan sekolah
8. Aspek-aspek administrasi lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

1.3. Wewenang dan kualifikasi pengawasan sekolah.

Beberapa kewenangan yang ada pada pengawas sekolah adalah kewenangan untuk:
1. Bersama kepala sekolah dan guru yang dibinanya, menentukan program peningkatan
mutu pendidikan.
2. Menyusun program kerja/agenda kerja kepengawasan pada sekolah binaannya dan
membicarakannya dengan kepala sekolah dan guru pada sekolah yang bersangkutan.
3. Menentukan metode kerja untuk pencapaian hasil optimal berdasarkan program
kerja yang telah disusun
4. Menetapkan kinerja sekolah, kepala sekolah dan guru serta tenaga kependidikan
guna peningkatan kualitas diri dan layanan pengawas.
Kualifikasi Pengawas Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal ( TK/RA ) dan Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah ( SD/MI ) adalah sebagai berikut:
 Berpendidikan minimum sarjana (S1) atau Diploma empat ( D-IV ) kependidikan dari
perguruan tinggi terakreditasi
 Memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang III/c
 Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkat sebagai pengawas satuan
pendidikan
 Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuan pendidikan yang dapat diperoleh
melalui uji kompetensi dan atau pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas,
pada lembaga yang ditetapkan pemerintah
 Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan

Kualifikasi Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah ( SMP/MTs ), Sekolah


Menengah Atas/ Madrasah Aliyah ( SMA/MA ), dan Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah
Aliyah Kejuruan ( SMK/MAK ) adalah sebagai berikut:
 Memiliki pendidikan minimum magister ( S2 ) kependidikan dengan berbasis sarjana
( S1 ) dalam rumpun mata pelajaran yang relevan pada perguruan tinggi terakreditasi
 Memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang III/c
 Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkat sebagai pengawas satuan
pendidikan
 Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuan pendidikan yang dapat diperoleh
melalui uji kompetensi dan atau pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas,
pada lembaga yang ditetapkan pemerintah
 Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan
PENUTUP

Simpulan

Anda mungkin juga menyukai