DI
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA
Jl. Moch Toha No. 77 Bandung Jawa Barat 40253.
KONFIGURASI HOTSPOT MENGGUNAKAN
MIKROTIK RB750Gr3 DI RUANGAN AUDITORIUM
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari
SMK Negeri 1 Cimahi
Oleh :
Mengetahui,
KEPALA SMK NEGERI 1 CIMAHI
Pembimbing,
Mengetahui,
KEPALA DIREKTUR PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI
INDONESIA
EDI WITJARA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
terkait pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan. Tidak lupa shalawat serta
salam semoga selalu tercurah limpahkan keapada Nabi Muhammad
Shallaalahu’Alaihi wa Sallam karena berkatnya penulis dapat membuat suatu
karya tulis yang berjudul “KONFIGURASI HOTSPOT MENGGUNAKAN
MIKROTIK RB750GR 3 di RUANGAN AUDIRORIUM”.
Penulisan karya ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cimahi sekaligus sebagai tugas
pertanggung jawaban secara tertulis mengenai pelaksanaan Praktek Lapangan
Kerja di PT INTI PERSERO selama 6 (enam) bulan terhitung dari tanggal 3 Juli
2023 sampai dengan 31 Desember 2023.
Dalam penyelesaian PKL dan karya tulis ini, penulis mendapat banyak
bantuan, bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis ingin mengucapkan rasa hormat dan banyak terimakasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan bantuan vinansial
dan doa untuk penulis.
2. Bapak Agus Priyatmono Nugroho, S.Pd, M.Si.,selaku Kepala
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cimahi.
3. Bapak Ungul Priyanto selaku Komisaris Utama PT INDUSTRI
TELEKOMUNIKASI INDONESIA.
4. Bapak Edi Witjara selaku President Director PT Industri
Telekomunikasi Indonesia.
5. Seluruh Staff Hubungan Industri (HUBIN) Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Cimahi.
6. Bapak Antoni Budiman, S.Pd., selaku ketua Kompetensi Keahlian
Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Cimahi dan juga sebagai Wali Kelas tingkat 4 (empat)
Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi.
i
7. Bapak Diky Ridwan S.Kom, selaku pembimbing penulis dari pihak
sekolah.
8. Bapak Doyo Gogo Prayogo selaku pembimbing penulis dari pihak
industri.
9. Seluruh rekan – rekan prakerin di PT Industri Telekominikasi
Indonesia.
10. Rekan – rekan tingkat IV Sistem Informatika Jaringan dan Aplikasi
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cimahi yang telah
memberikan support dalam menyusun laporan ini.
11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis tulis satu persatu yang
telah membantu dan memberikan dukungan motifasi maupun
masukan sebagai petunjuk dalan pembuatan laporan Praktik Kerja
Lapangan ini.
Dalam Penyusunan Laporan ini, penulis sudah mengupayakan yang
terbaik dengan ilmu yang penulis miliki. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat kepada semua orang yang telah membaca laporan ini dan memberikan
semangat untuk terus menggali ilmu Allah swt terutama dalam bidang
pengetahuan dan teknologi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
3.4 Perangkat Jaringan .................................................................... 22
3.4.1 Router ................................................................................. 22
3.4.2 Mikrotik .............................................................................. 23
3.5 Protokol Jaringan ...................................................................... 26
3.5.1 IP Address ........................................................................... 27
3.5.2 DHCP.................................................................................. 28
3.5.3 Netmask .............................................................................. 28
3.5.4 DNS .................................................................................... 28
3.6 Sistem Operasi .......................................................................... 29
3.7 Perangkat Lunak (Software) ...................................................... 30
3.7.1 Winbox ............................................................................... 30
3.7.2 Microsoft Edge .................................................................... 31
BAB IV KONFIGURASI HOTSPOT MENGGUNAKAN MIKROTIK
RB750Gr3 DI RUANGAN AUDITORIUM ........................................... 34
4.1 Perencanaan.................................................................................. 34
4.1.1 Topologi.............................................................................. 34
4.1.2 Alat dan Bahan .................................................................... 35
4.2 Langkah Kerja ........................................................................... 36
4.2.1. Login Winbox .................................................................... 36
4.2.2 Pembuatan bridge ................................................................ 36
4.2.3 Konfigurasi Local Network .................................................. 39
4.2.4 Konfigurasi Hotspot ............................................................ 40
4.3 Pengujian .................................................................................. 46
BAB V PENUTUP ................................................................................. 50
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 50
5.2 Saran ......................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 51
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 4. 1 Topologi........................................................................ 34
Gambar 4.2 Login pada Winbox ........................................................ 36
Gambar 4. 3 Langkah Awal Pembuatan Bridge ................................. 37
Gambar 4. 4 Konfigurasi Interface Bridge ......................................... 37
Gambar 4.5 Port yang akan di bridge ................................................. 38
Gambar 4.6 Port yang sudah di Bridge .............................................. 38
Gambar 4. 7 Menu Quict Set ............................................................. 39
Gambar 4. 8 Konfigurasi Router ........................................................ 39
Gambar 4. 9 Konfigurasi DHCP Server ............................................. 40
Gambar 4. 10 Menu servers pada hotspot .......................................... 40
Gambar 4. 11 Pool IP Address Hotspot.............................................. 41
Gambar 4. 12 Pemberian Local Address untuk Hotspot ..................... 41
Gambar 4. 13 Pool IP Address Hotspot.............................................. 41
Gambar 4. 14 Sertificate SSL untuk Hotspot ..................................... 42
Gambar 4. 15 SMTP Server untuk Hotspot ........................................ 42
Gambar 4. 16 IP DNS Untuk Hotspot ................................................ 42
Gambar 4. 17 DNS Name Untuk Hotspot .......................................... 43
Gambar 4. 18 Local Hotspot Server ................................................... 43
Gambar 4. 19 Hotspot yang sudah dibuat........................................... 44
Gambar 4. 20 Hotspot User ............................................................... 44
Gambar 4. 21 New Hotspot User ....................................................... 45
Gambar 4. 22 Daftar Hotspot User..................................................... 45
Gambar 4. 23 Tampilan Data Rate Limition ...................................... 45
Gambar 4. 24 Data Rate Limit Berhasil ............................................. 46
Gambar 4. 25 Disable Wi-Fi .............................................................. 46
Gambar 4. 26 Internet Protocol Version ............................................. 46
Gambar 4. 27 Pengaturan IP Address ................................................ 47
Gambar 4. 28 Tampilan Hotspot Login .............................................. 47
Gambar 4. 29 Tes Pada CMD ............................................................ 48
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai
a) Menyediakan layanan internet bagi para staf, tamu yang sedang
menggunakan ruangan tersebut.
b) Membatasi total traffic secara otomatis yang bisa dicapai oleh client
hotspot yang berada pada satu group.
1
2
Daftar Pustaka
Berisi sumber – sumber yang penulis dapatkan untuk menyelesaikan
pembuatan laporan.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Logo INTI terdiri dari serangkaian huruf visual yang dapat di baca
(logotype). Logotype diolah sedemikian rupa dengan memperhatikan nilai
keseimbangan, simplicity, perbedaan yang khas, mudah di baca dan menyatu
dalam konsep yang bercirikan keluwesan, dinamika dan modern. Situasi
huruf “N” pada “INTI” merupakan pengembangan dari ide kurva perubahan,
bentuk kurva biru muda yang bermuara pada lingkaran biru tua
melambangkan konsep perubahan berkelanjutan. Sesuai dengan visi INTI
untuk menjadi pilihan pertama bagi pelanggan untuk mentansformasikan
“mimpi” menjadi “realita”.
Kurva baru menuju pengembangan INTI yang lebih baik. Logo
menggunakan warna biru muda dan biru tua, mengambil inspirasi dari warna
langit dan samudra yang dalam. Mencerminkan sifat dasar INTI yang tenang
4
5
VISI
Menjadi perusahaan teknologi terpercaya dengan cakupan industri yang
luas dan berkualitas.
MISI
Perwujudan visi Perusahaan sebagaimana dituangkan di atas akan dicapai
melalui upaya-upaya yang terkandung dalam misi Perusahaan sebagai
berikut:
1. Menciptakan bisnis berkelanjutan dengan menerapkan operational
excellence
2. Membangun kerjasama strategis dengan mitra global untuk
memperkuat produk lokal yang handal
7
8
9
3.1.1 PAN
PAN merupakan singkatan dari Personal Area Network. Jaringan
komputer ini hanya mencakup komputer pribadi dengan berbagai perangkat
di sekitarnya misalnya keyboard, mouse, headphone, dll. Jaringan ini
biasanya digunakan untuk menghubungkan perangkat pribadi Anda atau
menghubungkan ke jaringan internet. Biasanya jaringan ini dibantu dengan
adanya teknologi seperti USB ataupun bluetooth untuk menghubungkan antar
perangkat.
3.1.2 LAN
LAN atau Local Area Network ialah suatu jaringan komputer yang
digunakan untuk mencakup wilayah yang kecil saja. Misalnya mencakup
wilayah suatu gedung kantor, sekolah, kampus, atau di dalam rumah. Dalam
suatu jaringan LAN terdapat beberapa komputer yang terhubung di mana ada
satu unit komputer yang berperan sebagai server atau bank data dan yang
lainnya sebagai client.
10
3.1.3 MAN
MAN atau Metropolitan Area Network ialah suatu jaringan komputer
yang dapat mencakup area yang lebih luas dan menggunakan teknologi yang
lebih canggih dari LAN. Jaringan MAN merupakan gabungan beberapa
jaringan LAN yang mana menjangkau hingga 10 s.d. 50 km.
3.1.4 WAN
WAN yang artinya Wide Area Network, WAN memiliki area
jangkauan yang lebih luas sehingga dapat menghubungkan beberapa wilayah
bahkan hingga mencapai wilayah negara lainnya. Jaringan ini membutuhkan
suatu router. WAN ini digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal pada
suatu wilayah dengan jaringan lokal lainnya pada wilayah lain.
1) UTP
UTP merupakan singkatan dari Unshielded Twisted Pair adalah kabel
yang tidak memiiki pelindung aluminium. Minimnya pelindung jenis kabel
ini kurang resisten terhadap inteferensi elektromagnetik.
Seperti yang dapat dilihat pada gambar 3..11 kabel UTP tidak memiliki
area pelindung pada kabelnya berbeda hal nya dengan kabel STP. Baik UTP
ataupun STP memiliki 4 pasang warna.
Warna dari kabel UTP dan FTP yaitu putih biru – biru, putih cokelat –
cokelat, putih orange – orange, putih hijau – hijau. Urutan kabel berwarna
disesuaikan pada kebutuhannya yaitu untuk Straight dan Cross.
dan orange.
2. Penghantar paket suara: Biru dan putih biru.
2) STP
STP merupakan singkatan dari Shielid Twisted Pair sebuah kabel twisted
pair yang mempunyai pasangan berbelit dimana bagian dalamnya terdapat
sebuah lapisan pelindung berupa tembaga atau alumunium foil. Lapisan ini
berguna untuk pelindung kabel dari gangguan interferensi elektromagnetik,
adapun kabel STP sendiri berfungsi sebagai media transmisi untuk
kepentingan perpindahan data.
18
3.2.2.1 WLAN
Wireless Local Area Network (disingkat Wireless LAN atau WLAN)
adalah media jarangan computer yang menggunakan frekuensi radio dan
infrared sebagai media transmisi data. Proses komunikasi tanpa kabel ini
dimulai dengan bermunculnya peralatan berbasis gelombang radio,seperti
walkie talkie, remote control, ponsel, dan peralatan elektronik lainnya.
Penggunaan jaringan WLAN untuk transmisi distandarisasi data
melalui gelombang frekuensi radio. Standar operasional terbentuk oleh
Institute of Electrical Electronic Engineers (IEEE). Berikut merupakan
beberapa standard Wireless LAN :
1. IEEE 802.1
Pada Tahun 1997, IEEE menciptakan standar wireless yang pertama
bekerja pada frekuensi 2,4 GHz yang dinamakan 802.11. Namun standar ini
hanya mendukung bandwidth jaringan maksimal 2 Mbps, terlalu kecil untuk
komunikasi jaringan pada saat ini.
2. IEEE 802.11a
Standar 802.11a dipublikasikan pada tahun 1999 yang digunakan untuk
mendefiniskan jaringan Wirelessdengan frekuensi 5 GHz Unlicensed
National Information Infrastrusture (UNII). Kecepatan jaringan ini lebih
cepat dari standar 802.11 dan standar 802.11b pada kecepatan transfer sampai
54 Mbps. Kelebihan dari standar 802.11a adalah karena beroperasi pada
frekuensi radio 5 GHz sehingga tidak perlu bersaing dengan perangkat
komunikasi tanpa kabel (cordless) lainnya seperti telepon tanpa kabel
(cordless phone) yang umumnya menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
20
3. IEEE 802.11b
Standar ini dipublikasikan pada tahun 1999. 802.11b merupakan
pengembangan dari standar 802.11 untuk lapisan fisik dengan kecepatan
tinggi 802.11b. Standar 802.11b hanya berkonsentrasi pada lapisan fisik dan
MAC (Media Access Control). Standar ini hanya menggunakan satu jenis
frame yang memiliki lebar maksimum 2.346 byte. Namun, dapat dibagi lagi
menjadi 1.518 byte jika di hubungkan secara silang (cross) dengan perangkat
access point sehingga dapat juga berkomunikasi dengan jaringan berbasis
Ethernet (berbasis kabel).
4. IEEE 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu
menyediakan jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun,
frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan frekuensi yang
digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga
dapat kompatibel dengan standar 802.11b.
5. IEEE 802.11n
802.11n adalah amandemen baru yang meningkatkan atas standar 802,11
sebelumnya dengan menambahkan multiple-input multiple-output (MIMO)
dan banyak fitur-fitur baru lainnya. IEEE telah menyetujui amandemen dan
itu diterbitkan pada bulan Oktober 2009. Sebelum ratifikasi akhir, perusahaan
telah bermigrasi ke jaringan 802.11n didasarkan pada Wi-Fi Alliance
sertifikasi produk sesuai dengan rancangan tahun 2007 proposal yang
802.11n.
3.2.2.2 Hotspot
Hotspot merupakan salah satu cara untuk mengotorisasi user yang
terhubung ke suatu jaringan dalam mengakses beberapa sumber daya jaringan
seperti akses internet. Sebagaimana diketahui bahwa hotspot adalah wilayah
yang dipayungi oleh jaringan nirkabel dari pemancar access point yang
terhubung dengan jaringan internet broadband. Access point merupakan
pemancar sinyal dan penyedia layanan agar sinyal dapat dipakai. Untuk
mengakses internet secara nirkabel.
21
3.2.2.3 WiFi
Wi-Fi atau Wireless Fidelity merupakan sebuah wilayah terbatas
(coverange area) yang dilayani oleh satu atau sekumpulan acces point.
Sedangkan Acces Point adalah sebuah signal penghubung yang
mengoneksikan point satu dengan point lainnya.
Biasanya WiFi berada di tempat – tempat umum atau tempat dengan
banyak orang, seperti di bandara, kafe, mall, stasiun kereta api, maupun
tempat – tempat pendidikan.”(Onno W . Purbo: 2006). Pada umumnya
hotspot menggunakan standarisasi WLAN IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g.
Teknologi WLAN ini mampu memberikan kecepatan akses yang tinggi
hingga 11 Mbps (IEEE 802.11b) dan 54 Mbps (IEEE 802.11g) dalam jarak
hingga 100 meter.
3.4.1 Router
Router adalah perangkat yang mengirimkan paket data dari internet ke
perangkat lain melalui proses routing. Proses routing itu sendiri meneruskan
paket jaringan satu sama lain. Fungsi router yaitu untuk mengelola lalu lintas
antar jaringan dan membagikan koneksi internet ke bebrapa perangkat lain.
23
Router sendiri berbeda dengan modem dan gateaway karena modem ialah
sebuah perangkat untuk menerima dan mengirim data sedangkan router untuk
menghubungkan beberapa computer atau perangkat seluler ke internet.
Sedangkan gateaway ialah perangkat yang dipakai untuk
menghubungkan jaringan di antara satu perangkat komputer dengan
perangkat lainnya. Masing-masing perangkat memang biasanya mempunyai
protokol komunikasi yang berbeda-beda, sehingga memerlukan gateway
untuk menyambungkannya. Gateway bertugas untuk menjadi penghubung
antara satu jaringan dengan jaringan yang lainnya
3.4.2 Mikrotik
Mikrotik ialah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk menjadikan computer menjadi router network. Mikrotik
menggunakan system operasi berbasis linux yang berfungsi untuk
mendukung router jaringan.
Mikrotik sendiri merupakan nama Perusahaan kecil yang berkantor di
Negara Latvia, dan dibuat oleh John Trully serta Arnis Riekstins pada tahun
1966. Sejak awal berdirinya, Mikrotik fokus secara eksklusif pada Internet
Service Provider (ISP) atau penyedia layanan internet yang memberikan
layanan kepada pelanggan dengan menggunakan teknologi nirkabel.
Fungsi dari Mikrotik yaitu memberikan Sistem Otekansi, Konfigurasi
jaringan local, Memisahkan bandwitch traffic internasional dan local.
Perangkat lunak berbasis system operasi jaringan ini terbagi menjadi dua
jenis yaitu Mikrotik RouterOS dan Mikrotik Routerboard.
Sumber : (Mikrotik)
Gambar 3. 19 Mikrotik Routerboard RB750 gr3
Sumber : ( citraweb )
Gambar 3. 20 Mikrotik Cloud Core Router 1072-IG-8S+
Sumber : (Citraweb)
Gambar 3. 21 Mikrotik RB941-2nD
access point embedded 2,4 GHz, antenna embedded 2x1,5 dbi. Sudah
termasuk power adaptor.
Sumber : (Pricebook)
Gambar 3. 22 Mikrotik RB450
3.5.1 IP Address
Internet Protocol Address atau IP Address adalah alamat atau suatu
address unik pada jaringan computer yang digunakan sebagai identitas
perangkat itu sendiri. IP Address yang umum digunakan saat ini adalah IPv4
dengan format sepanjang 32-bit.
Alamat IP versi 4 terdiri dari 4 oktet, 1 oktet bernilai 255. Karena ada 4
oktet, maka jumlah alamat IP yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255.
Jumlah alamat IP ini harus didistribusikan ke semua orang Pengguna internet
di seluruh dunia. Untuk menyederhanakan proses alokasi, alamat IP harus
dikelompokkan ke dalam kategori.
Pembagian kelas-kelas IP Address didasarkan pada dua hal,
yaitu Network ID dan Host ID dari suatu IP Address Setiap IP Address selalu
merupakan pasangan network ID (Identitas Jaringan) dan Host ID (Indentitas
Host) dalam suatu jaringan).
2. Perbandingan Host – ID :
Tabel 3.2 Perbandingan Host – ID tiap kelas
Kelas IP Host - ID
A xxx.255.255.254
B xxx.xxx.255.254
28
C xxx.xxx.xxx.254
3.5.2 DHCP
DHCP adalah singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol.
DHCP adalah protokol untuk mendistribusikan alamat IP secara dinamis
dalam jaringan komputer. DHCP memungkinkan Anda mengkonfigurasi
alamat IP secara otomatis untuk perangkat apa pun di jaringan komputer.
Fungsi DHCP sebagai berikut :
a. Mencegah Terjadinya Konflik IP.
b. Pembaruan IP Secara Otomatis.
c. Mendukung Penggunaan Kembali IP.
Berbeda dengan system DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-
alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server,
basis data alamat IP dalam sebuah DHCP server tidak akan direplikasi ke
DHCP server lainnya.
3.5.3 Netmask
Netmask adalah konsep penting dalam jaringan komputer.Netmask
digunakan untuk memisahkan alamat IP menjadi dua bagian: bagian host dan
bagian jaringan.
Dengan cara ini, netmask memberitahu perangkat jaringan untuk
membedakan alamat IP mana yang termasuk dalam jaringan lokal dan alamat
IP mana yang termasuk dalam jaringan eksternal. Netmask juga membatasi
atau mengatur jumlah alamat IP yang dapat digunakan dalam suatu jaringan.
3.5.4 DNS
DNS merupakan server yang dapat menangani permintaan untuk
mencari alamat IP yang digunakan oleh suatu domain. Contoh sederhana:
Jika Anda ingin mengakses suatu website maka server DNS anda akan
mencari alamat IP dari website tersebut dan mengizinkan komputer Anda
mengakses website yang dituju.
29
1. Windows
3.7.1 Winbox
Winbox adalah alat yang digunakan untuk membuat koneksi dan
pengaturan MikroTik berdasarkan alamat MAC atau protokol IP. Winbox
memungkinkan kita dengan cepat dan mudah mengkonfigurasi MikroTik
RouterOS dan RouterBoard dalam mode GUI. Winbox dibangun dengan
biner Win32 tetapi dapat digunakan di Linux, Mac OSX menggunakan Wine.
Semua fungsi Winbox dirancang dan dibuat semirip dan sedekat mungkin
dengan fungsi console.
31
Sumber : (Microsoft.com)
Gambar 3. 25 Microsoft Edge
4.1 Perencanaan
Sebelumnya pada ruangan auditorium ini memiliki access point, tetapi
dikarenakan fungsionalitas nya sudah tidak berfungsi dengan baik maka
penulis melakukan upgrade pada layanan internet diruangan ini. Dalam
menggelola akun hotspot di ruangan auditorium PT.INDUSTRI
TELEKOMUNIKASI INDONESIA, penulis merancang metode konfigurasi
hotspot menggunanakan mikrotik RB750gr3 dan data teknis yang mendukung
pelaksanaan manajemen hotspot pengguna. Tamu nantinya akan melakukan
pengisian user dan password untuk terkoneksi ke internet.
4.1.1 Topologi
Topologi untuk hotspot pengunjung ditunjukan pada gambar
dibawah ini :
34
35
Gateaway, dan IP DNS Servers. Dalam quick set ada beberapa metode tetapi
dalam pembuatan kali ini menggunakan metode static.
Tabel 4.1 Setting IP
Perangkat IP Address
IP Address Vlan : 192.168.1.150
Wlan : 192.168.88.1
DNS Servers 4.2.2.2
IP DHCP Address 192.168.88.2 – 192.168.88.253
Pada table 4.1.2 menyebutkan alat dan bahan apa saja yang
dibutuhkan dalam pembuatan konfigurasi hotspot login pada ruangan
auditorium.
4.1.2.1 Laptop Acer
Spesifikasi laptop acer yang digunakan ialah sebagai berikut :
a. Processor Intel(R) Pentium(R) 3556U @ 1.70GHz 1.70 GHz
b. Ram 2.00 GB
c. HDD 500 GB
4. Pada gambar 4.5 ialah gambar yang menunjukan port yang sudah
menjadi interface bridge. Gambar 4.5 menunjukkan sebuah port yang
telah menjadi koneksi bridge. Menu peran menunjukkan status port,
apakah berfungsi atau tidak. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar
4.5 mode port ether2 dan ether3 disable port, sehingga kedua port
berfungsi lalu terhubung.
10. Hasil dari hotspot setup yang sudah dibuat, dapat dilihat di menu
Servers.
44
11. Pada gambar 4.18 menunjukan menu hotspot user yang nantinya
akan dilakukan penambahan user.
13. Setelah meng klik Apply lalu Ok maka akan menjadi seperti pada
gambar 4.21.
15. Setelah meng klik Apply dan Ok maka akan muncul seperti ini.
4.3 Pengujian
1. Penulis meng disable kana tau menghentikan jaringan internet yang
terhubung pada Laptop.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari project yang sudah dibuat, penulis bisa menyimpulkan
bahwa date rate limitation digunakan untuk user hotspot yang belum di
setting bandwitch limit pemakaianya. Dalam pengaturannya penulis sudah
berhasil membuat date rate limitation sebesar 512Kbps/3Mbps yang artinya
kecepatan pengunduhan sebesar 3Mbps dan upload sebesar 512Kbps.
Pengunjung bisa menggunakan internet dengam login terlebih dahulu
menggunakan user dan password yang telah diberi tahu sebelumnya yaitu
nama user (intiwl) dan password (12344321).
Pada saat dilakukan pengujian terdapat kekurangan yaitu tidak ada bukti
pengetesan melalui Speedtest User Premium.
5.2 Saran
Adapun saran perbaikan atau peningkatan yang perlu dilakukan ialah :
a. Yang pertama yaitu peningkatan otekensi yaitu untuk
mempertimbangkan metode etentikasi, seperti integrasi dengan server
RADIUS untuk manajemen pengguna yang lebih canggih.
b. Periksa dan perbarui secara berkala pada jaringan agar tidak
menurunnya pelayanan terhadap pengguna.
c. Memperbarui perangkat lunak yaitu Mikoritk secara berkala untuk
mendapatkan keamanan terbaru dan pembaruan fungsionalitas.
d. Pertimbangkan kapasitan jaringan yang diberikan apabila jika jumlah
pengguna diperkirakan meningkat agar dapat menangani lalu lintas
yang lebih besar.
e. Pada pengembangan berikutnya penulis memberi saran agar kecepatan
jaringan di tes terlebih dahulu agar sesuai dengan setting an nya.
50
DAFTAR PUSTAKA
51