TENTANG
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Palangka Raya.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas Otonomi dan
tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
4. Wali Kota adalah Wali Kota Palangka Raya.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palangka Raya
yang selanjutnya disingkat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah adalah lembaga perwakilan rakyat Kota Palangka
Raya sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Kota
Palangka Raya.
6. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di
bidang perpajakan dan/atau retribusi daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang
merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha
maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan
lainnya, badan usaha milik negara (BUMN), atau badan
usaha milik daerah (BUMD) dengan nama dan dalam
bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun,
persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga
dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi
kolektif dan bentuk usaha tetap.
8. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari
penghimpunan data objek dan subjek Pajak atau
Retribusi, penentuan besarnya Pajak atau Retribusi yang
terutang sampai kegiatan Penagihan Pajak atau Retribusi
kepada Wajib Pajak atau Wajib Retribusi serta
pengawasan penyetorannya.
-5 -
BAB II
KLASIFIKASI DAN JENIS PAJAK DAERAH
Bagian Kesatu
Klasifikasi dan Jenis Pajak Daerah
Pasal 2
(1) Pajak Daerah terdiri atas 9 (sembilan) jenis, yaitu:
a. PBB-P2;
b. BPHTB;
c. PBJT, yang terdiri atas:
1) Makanan dan/atau minuman;
2) Tenaga Listrik;
3) Jasa Perhotelan;
4) Jasa Parkir; dan
5) Jasa Kesenian dan Hiburan.
- 14 -
d. Pajak Reklame;
e. PAT;
f. Pajak MBLB;
g. Pajak Sarang Burung Walet;
h. Opsen PKB; dan
i. Opsen BBNKB.
(2) Jenis Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
huruf d, huruf e, huruf h, dan huruf i, merupakan jenis
Pajak yang dipungut berdasarkan penetapan Wali Kota.
(3) Jenis Pajak sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (1)
huruf b, huruf c, huruf f, dan huruf g, merupakan jenis
Pajak yang dipungut berdasarkan perhitungan sendiri
oleh Wajib Pajak.
(4) Dokumen yang digunakan sebagai dasar pemungutan
jenis Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (3), antara
lain adalah surat ketetapan pajak daerah dan surat
pemberitahuan pajak terutang.
(5) Dokumen yang digunakan sebagai dasar pemungutan
jenis Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (4), antara
lain adalah surat pemberitahuan pajak daerah.
(6) Dokumen surat pemberitahuan pajak daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (5), wajib diisi dengan
benar dan lengkap serta disampaikan oleh Wajib Pajak
kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturaan perundang-undangan.
Pasal 3
(1) Saat terutang Pajak ditetapkan pada saat orang pribadi
atau Badan telah memenuhi syarat subjektif dan objektif
atas suatu jenis Pajak dalam 1 (satu) kurun waktu
tertentu dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau
bagian Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai perpajakan daerah.
(2) Masa Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib
Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan
Pajak yang terutang untuk jenis Pajak yang dipungut
berdasarkan perhitungan sendiri Wajib Pajak atau
menjadi dasar bagi Wali Kota untuk menetapkan Pajak
terutang untuk jenis Pajak yang dipungut berdasarkan
penetapan Wali Kota.
- 15 -
(3) Masa Pajak yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk
menghitung, menyetor, dan melaporkan Pajak yang
terutang untuk jenis Pajak yang dipungut berdasarkan
perhitungan sendiri Wajib Pajak sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), ditetapkan untuk jangka waktu 1 (satu)
bulan kalender atau jangka waktu lain paling lama 3
(tiga) bulan kalender.
(4) Tahun Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan jangka waktu yang lamanya 1 (satu) tahun
kalender, kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun
buku yang tidak sama dengan tahun kalender.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Masa Pajak, Tahun
Pajak, dan bagian Tahun Pajak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Wali Kota.
BAB III
PAJAK DAERAH
Bagian Kesatu
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Paragraf 1
Objek, Subjek, dan Wajib Pajak
Pasal 4
(1) Objek PBB-P2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) huruf a, adalah Bumi dan/atau Bangunan yang
dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang
pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan
untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan
pertambangan.
(2) Bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk
permukaan Bumi hasil kegiatan reklamasi atau
pengurukan.
(3) Pengecualian dari objek PBB-P2 sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah kepemilikan, penguasaan, dan/atau
pemanfaatan atas:
a. Bumi dan/atau Bangunan kantor Pemerintah,
kantor Pemerintahan Daerah, dan kantor
penyelenggara negara lainnya yang dicatat sebagai
barang milik negara atau barang milik Daerah;
b. Bumi dan/atau Bangunan yang digunakan semata-
mata untuk melayani kepentingan umum di bidang
keagamaan, panti sosial, kesehatan, pendidikan,
dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan
untuk memperoleh keuntungan;
- 16 -
Pasal 5
(1) Subjek Pajak PBB-P2 adalah orang pribadi atau Badan
yang secara nyata mempunyai suatu hak atas Bumi
dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau
memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat
atas Bangunan.
(2) Wajib Pajak PBB-P2 adalah orang pribadi atau Badan
yang secara nyata mempunyai suatu hak atas Bumi
dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau
memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat
atas Bangunan.
Paragraf 2
Dasar Pengenaan, Besaran Tarif, dan Cara Perhitungan
Pasal 6
(1) Dasar pengenaan PBB-P2 adalah NJOP.
(2) NJOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
berdasarkan proses penilaian PBB-P2.
- 17 -
Pasal 7
(1) Tarif PBB-P2 untuk NJOP lebih besar atau sama dengan
Rp1.000.000.001,- (satu milyar satu rupiah) ditetapkan
sebesar 0,2 % (nol koma dua persen) setiap tahun.
(2) Tarif PBB-P2 untuk NJOP sampai dengan
Rp1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) ditetapkan
sebesar 0,1 % (nol koma satu persen) setiap tahun.
(3) Tarif PBB-P2 untuk lahan produksi pangan dan ternak
ditetapkan sebesar 0,09% (nol koma nol sembilan persen)
setiap tahun.
Pasal 8
Besaran pokok PBB-P2 yang terutang dihitung dengan cara
mengalikan dasar pengenaan PBB-P2 sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (5) dengan tarif PBB-P2 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7.
- 18 -
Pasal 9
(1) Tahun Pajak PBB-P2 adalah jangka waktu 1 (satu) tahun
kalender.
(2) Saat penentuan untuk menghitung PBB-P2 yang terutang
yaitu menurut keadaan objek PBB-P2 pada hari kerja
pertama di bulan januari.
(3) Tempat PBB-P2 yang terutang yaitu di wilayah Daerah
yang meliputi letak objek PBB-P2.
(4) Termasuk dalam wilayah Pemungutan PBB-P2
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan wilayah
Daerah tempat Bumi dan/atau Bangunan berikut berada:
a. Perairan darat serta Bangunan di atasnya; dan
b. Bangunan yang berada di luar dan perairan darat
yang konstruksi tekniknya terhubung dengan
Bangunan yang berada di daratan.
Bagian Kedua
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan
Paragraf 1
Objek, Subjek, dan Wajib Pajak
Pasal 10
(1) Objek BPHTB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) huruf b, adalah Perolehan Hak atas Tanah dan/atau
Bangunan.
(2) Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pemindahan hak karena:
1. jual beli;
2. tukar-menukar;
3. hibah;
4. hibah wasiat;
5. waris;
6. pemasukan dalam perseroan atau badan
hukum lain;
7. pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan;
8. penunjukan pembeli dalam lelang;
9. pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai
kekuatan hukum tetap;
10. penggabungan usaha;
11. peleburan usaha;
12. pemekaran usaha; atau
13. hadiah.
- 19 -
Pasal 11
(1) Subjek Pajak BPHTB adalah orang pribadi atau Badan
yang memperoleh Hak atas Tanah dan/atau Bangunan.
(2) Wajib Pajak BPHTB adalah orang pribadi atau Badan
yang memperoleh Hak atas Tanah dan/atau Bangunan.
Paragraf 2
Dasar Pengenaan, Besaran Tarif, dan Cara Perhitungan
Pasal 12
(1) Dasar pengenaan BPHTB adalah nilai perolehan objek
pajak.
(2) Nilai perolehan objek pajak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan sebagai berikut:
a. harga transaksi untuk jual beli;
b. nilai pasar untuk tukar menukar, hibah, hibah
wasiat, waris, pemasukan dalam perseroan atau
badan hukum lainnya, pemisahan hak yang
mengakibatkan peralihan, peralihan hak karena
pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai
kekuatan hukum tetap, pemberian hak baru atas
tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak,
pemberian hak baru atas tanah di luar pelepasan
hak, penggabungan usaha, peleburan usaha,
pemekaran usaha, dan hadiah; dan
c. harga transaksi yang tercantum dalam risalah lelang
untuk penunjukan pembeli dalam lelang.
(3) Dalam hal nilai perolehan objek pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) tidak diketahui atau lebih rendah
daripada NJOP yang digunakan dalam pengenaan pajak
Bumi dan Bangunan pada tahun terjadinya perolehan,
dasar pengenaan BPHTB yang digunakan yaitu NJOP
yang digunakan dalam pengenaan pajak Bumi dan
Bangunan pada tahun terjadinya perolehan.
- 21 -
Pasal 13
(1) Saat terutang BPHTB ditetapkan pada saat terjadinya
perolehan tanah dan/atau Bangunan dengan ketentuan:
a. pada tanggal dibuat dan ditandatanganinya
perjanjian pengikatan jual beli untuk jual beli;
b. pada tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta
untuk tukar-menukar, hibah, hibah wasiat,
pemasukan dalam perseroan atau badan hukum
lainnya, pemisahan hak yang mengakibatkan
peralihan, penggabungan usaha, peleburan usaha,
pemekaran usaha, dan/atau hadiah;
c. pada tanggal penerima waris atau yang diberi kuasa
oleh penerima waris mendaftarkan peralihan haknya
ke kantor bidang pertanahan untuk waris;
d. pada tanggal putusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum yang tetap untuk putusan hakim;
e. pada tanggal diterbitkannya surat keputusan
pemberian hak untuk pemberian hak baru atas
tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak;
f. pada tanggal diterbitkannya surat keputusan
pemberian hak untuk pemberian hak baru di luar
pelepasan hak; dan
g. pada tanggal penunjukan pemenang lelang untuk
lelang.
- 22 -
Pasal 14
Tarif BPHTB ditetapkan sebesar 5% (lima persen).
Pasal 15
(1) Besaran pokok BPHTB yang terutang dihitung dengan
cara mengalikan dasar pengenaan BPHTB sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) setelah dikurangi nilai
perolehan objek pajak tidak kena pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (5) atau ayat (6), dengan
tarif BPHTB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14.
(2) BPHTB yang terutang dipungut di wilayah Daerah tempat
tanah dan/atau Bangunan berada.
Pasasl 16
(1) Saat terutangnya BPHTB ditetapkan:
a. pada tanggal dibuat dan ditandatanganinya
perjanjian pengikatan jual beli untuk jual beli;
b. pada tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta
untuk tukar-menukar, hibah, hibah wasiat,
pemasukan dalam perseroan atau badan hukum
lainnya, pemisahan hak yang mengakibatkan
peralihan, penggabungan usaha, peleburan usaha,
pemekaran usaha, dan/atau hadiah;
c. pada tanggal penerima waris atau yang diberi kuasa
oleh penerima waris mendaftarkan peralihan haknya
ke kantor bidang pertanahan untuk waris;
d. pada tanggal putusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum yang tetap untuk putusan hakim;
e. pada tanggal diterbitkannya surat keputusan
pemberian hak untuk pemberian hak baru atas
tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak;
f. pada tanggal diterbitkannya surat keputusan
pemberian hak untuk pemberian hak baru di luar
pelepasan hak; atau
g. pada tanggal penunjukan pemenang lelang untuk
lelang.
- 23 -
Pasal 17
(1) Pejabat pembuat akta tanah atau notaris sesuai
kewenangannya wajib :
a. meminta bukti pembayaran BPHTB kepada Wajib
Pajak, sebelum menandatangani akta pemindahan
Hak atas Tanah dan/atau bangunan;
b. melaporkan pembuatan perjanjian pengikatan jual
beli dan/atau akta atas tanah dan/atau Bangunan
kepada Wali Kota paling lambat pada tanggal 10
(sepuluh) bulan berikutnya.
(2) Dalam hal pejabat pembuat akta tanah atau notaris
melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dikenakan sanksi administrasi berupa :
a. denda sebesar 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
untuk setiap pelanggaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a; dan/atau
b. denda sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah)
untuk setiap laporan sebagaiman dimaksud pada
ayat (1) huruf b.
(3) Kepala kantor yang membidangi pelayanan lelang negara
wajib :
a. meminta bukti pembayaran BPHTB kepada Wajib
Pajak, sebelum menandatangani risalah lelang; dan
b. melaporakan risalah lelang kepada Wali Kota paling
lambat pada tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya.
(4) Kepala kantor yang membidangi pelayanan lelang negara
yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
- 24 -
Pasal 18
(1) Kepala kantor bidang pertanahan hanya dapat
melakukan pendaftaran peralihan hak atas tanah setelah
Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran BPHTB.
(2) Kerpala kantor bidang pertanahan yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 19
Dalam hal perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan
bukan merupakan objek BPHTB, Wali Kota dapat menerbitkan
surat keterangan bukan objek BPHTB.
Bagian Ketiga
Pajak Barang dan Jasa Tertentu
Paragraf 1
Objek, Subjek, dan Wajib Pajak
Pasal 20
Objek PBJT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
huruf c, adalah penjualan, penyerahan, dan/atau konsumsi
barang dan jasa tertentu yang meliputi:
a. Makanan dan/atau Minuman;
b. Tenaga Listrik;
c. Jasa Perhotelan;
d. Jasa Parkir; dan
e. Jasa Kesenian dan Hiburan.
Pasal 21
(1) Penjualan dan/atau penyerahan Makanan dan/atau
Minuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf a
meliputi Makanan dan/atau Minuman yang disediakan
oleh:
a. restoran yang paling sedikit menyediakan layanan
penyajian Makanan dan/atau Minuman berupa
meja, kursi, dan/atau peralatan makan dan minum;
- 25 -
Pasal 22
(1) Konsumsi Tenaga Listrik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20 huruf b merupakan penggunaan Tenaga Listrik
oleh pengguna akhir.
(2) Pengecualian dari objek konsumsi Tenaga Listrik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. konsumsi Tenaga Listrik oleh instansi Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan penyelenggara negara
lainnya;
b. konsumsi Tenaga Listrik pada tempat yang
digunakan oleh kedutaan, konsulat, dan perwakilan
asing berdasarkan asas timbal balik;
c. konsumsi Tenaga Listrik pada rumah ibadah, panti
jompo, panti asuhan, dan panti sosial lainnya yang
sejenis; dan
d. konsumsi Tenaga Listrik yang dihasilkan sendiri
dengan kapasitas tertentu yang tidak memerlukan
izin dari instansi teknis terkait.
- 26 -
Pasal 23
(1) Jasa Perhotelan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
huruf c meliputi jasa penyediaan akomodasi dan fasilitas
penunjangnya, serta penyewaan ruang rapat/pertemuan
pada penyedia Jasa Perhotelan, seperti:
a. hotel;
b. hostel;
c. vila;
d. pondok wisata;
e. motel;
f. losmen;
g. wisma pariwisata;
h. pesanggrahan;
i. rumah penginapan/guesthouse/bungalo/resort/
cottage;
j. tempat tinggal pribadi yang difungsikan sebagai
hotel; dan
k. glamping.
(2) Pengecualian dari objek Jasa Perhotelan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan
oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah;
b. jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat,
panti jompo, panti asuhan, dan panti sosial lainnya
yang sejenis;
c. jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau
kegiatan keagamaan;
d. jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata; dan
e. jasa persewaan ruangan untuk diusahakan di hotel.
Pasal 24
(1) Jasa Parkir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf
d, meliputi:
a. penyediaan atau penyelenggaraan tempat Parkir;
dan/atau
b. pelayanan memarkirkan kendaraan (parkir valet).
(2) Pengecualian dari objek jasa penyediaan tempat Parkir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. jasa tempat Parkir yang diselenggarakan oleh
Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
- 27 -
Pasal 25
(1) Jasa Kesenian dan Hiburan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 huruf e, meliputi:
a. tontonan film atau bentuk tontonan audio visual
lainnya yang dipertontonkan secara langsung di
suatu lokasi tertentu;
b. pergelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana;
c. kontes kecantikan;
d. kontes binaraga;
e. pameran;
f. pertunjukan sirkus, akrobat, dan sulap;
g. pacuan kuda dan perlombaan Kendaraan Bermotor;
h. permainan ketangkasan;
i. olahraga permainan dengan menggunakan
tempat/ruang dan/atau peralatan dan perlengkapan
untuk olahraga dan kebugaran;
j. rekreasi wahana air, wahana ekologi, wahana
pendidikan, wahana budaya, wahana salju, wahana
permainan, pemancingan, agrowisata, dan kebun
binatang;
k. panti pijat dan pijat refleksi; dan
l. diskotek, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi
uap/spa.
(2) Pengecualian dari objek Jasa Kesenian dan Hiburan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah Jasa
Kesenian dan Hiburan yang semata-mata untuk:
a. promosi budaya tradisional dengan tidak dipungut
bayaran; dan/atau
b. kegiatan layanan masyarakat dengan tidak dipungut
bayaran.
Pasal 26
(1) Subjek PBJT adalah konsumen Barang dan Jasa
Tertentu.
(2) Wajib PBJT adalah orang pribadi atau Badan yang
melakukan penjualan, penyerahan, dan/atau konsumsi
barang dan jasa tertentu.
- 28 -
Paragraf 2
Dasar Pengenaan, Besaran Tarif, dan Cara Perhitungan
Pasal 27
(1) Dasar pengenaan PBJT adalah jumlah yang dibayarkan
oleh konsumen barang atau jasa tertentu, meliputi:
a. jumlah pembayaran yang diterima oleh penyedia
Makanan dan/atau Minuman untuk PBJT atas
Makanan dan/atau Minuman;
b. nilai jual Tenaga Listrik untuk PBJT atas Tenaga
Listrik;
c. jumlah pembayaran kepada penyedia Jasa
Perhotelan untuk PBJT atas Jasa Perhotelan;
d. jumlah pembayaran kepada penyedia atau
penyelenggara tempat parkir dan/atau penyedia
layanan memarkirkan kendaraan untuk PBJT atas
Jasa Parkir; dan
e. jumlah pembayaran yang diterima oleh
penyelenggara Jasa Kesenian dan Hiburan untuk
PBJT atas Jasa Kesenian dan Hiburan.
(2) Dalam hal pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menggunakan voucher atau bentuk lain yang sejenis
yang memuat nilai rupiah atau mata uang lain, dasar
pengenaan PBJT ditetapkan sebesar nilai rupiah atau
mata uang lainnya tersebut.
(3) Dalam hal tidak terdapat pembayaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dasar pengenaan PBJT dihitung
berdasarkan harga jual barang dan jasa sejenis yang
berlaku di wilayah Daerah yang bersangkutan.
(4) Dalam hal Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan
pengendalian penggunaan kendaraan pribadi dan tingkat
kemacetan, khusus untuk PBJT atas Jasa Parkir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,
Pemerintah Daerah dapat menetapkan dasar pengenaan
sebesar tarif parkir sebelum dikenakan potongan.
(5) Nilai jual Tenaga Listrik yang ditetapkan untuk Tenaga
Listrik yang berasal dari sumber lain dengan pembayaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dihitung
berdasarkan:
a. jumlah tagihan biaya/beban tetap ditambah dengan
biaya pemakaian kWh/variabel yang ditagihkan
dalam rekening listrik, untuk pascabayar; dan
b. jumlah pembelian Tenaga Listrik untuk prabayar.
- 29 -
Pasal 28
(1) Tarif PBJT ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).
Khusus tariff PBJT atas jasa hiburan pada diskotek,
karaoke, kelab malam, bar dan mandi uap/spa
ditetapkan 40% (empat puluh persen).
(2) Khusus tarif PBJT atas Tenaga Listrik untuk:
a. konsumsi Tenaga Listrik dari sumber lain oleh
industri, pertambangan minyak bumi, dan gas alam,
ditetapkan sebesar 3% (tiga persen); dan
b. konsumsi Tenaga Listrik yang dihasilkan sendiri,
ditetapkan sebesar 1,5% (satu koma lima persen).
Pasal 29
(1) Besaran pokok PBJT yang terutang dihitung dengan cara
mengalikan dasar pengenaan PBJT sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dengan tarif PBJT
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) dan
ayat (2)
(2) PBJT yang terutang dipungut di wilayah Daerah tempat
penjualan, penyerahan, dan/atau konsumsi Barang dan
Jasa Tertentu dilakukan.
(3) Saat terutang PBJT ditetapkan pada saat:
- 30 -
Bagian Keempat
Pajak Reklame
Paragraf 1
Objek, Subjek, dan Wajib Pajak
Pasal 30
(1) Objek Pajak Reklame sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) huruf d, adalah semua penyelenggaraan
Reklame.
(2) Objek Pajak Reklame sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. Reklame papan/billboard/videotron/megatron;
b. Reklame kain;
c. Reklame melekat/stiker;
d. Reklame selebaran;
e. Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan dengan
tujuan komersil;
f. Reklame udara;
g. Reklame apung;
h. Reklame film/slide; dan
i. Reklame peragaan.
(3) Pengecualian dari objek Pajak Reklame yaitu:
a. penyelenggaraan Reklame melalui internet, televisi,
radio, warta harian, warta mingguan, warta bulanan,
dan sejenisnya;
b. label/merek produk yang melekat pada barang yang
diperdagangkan, yang berfungsi untuk membedakan
dari produk sejenis lainnya;
- 31 -
Pasal 31
(1) Subjek Pajak Reklame adalah orang pribadi atau Badan
yang menggunakan Reklame.
(2) Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau Badan
yang menyelenggarakan Reklame.
Paragraf 2
Dasar Pengenaan, Besaran Tarif, dan Cara Perhitungan
Pasal 32
(1) Dasar Pengenaan Pajak Reklame adalah nilai sewa
Reklame.
(2) Dalam hal Reklame diselenggarakan oleh pihak ketiga,
nilai sewa Reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan berdasarkan nilai kontrak Reklame.
(3) Dalam hal Reklame diselenggarakan sendiri, nilai sewa
Reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dihitung
dengan memperhatikan faktor jenis, bahan yang
digunakan, lokasi penempatan, waktu penayangan,
jangka waktu penyelenggaraan, jumlah, dan ukuran
media Reklame.
(4) Dalam hal nilai sewa Reklame sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), tidak diketahui dan/atau dianggap tidak
wajar, nilai sewa Reklame ditetapkan dengan
menggunakan faktor sebagaimana dimaksud pada
ayat (3).
(5) Perhitungan nilai sewa Reklame sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), ditetapkan dengan Peraturan Wali Kota.
- 32 -
Pasal 33
Tarif Pajak Reklame ditetapkan sebesar 25% (dua puluh lima
persen).
Pasal 34
(1) Saat terutang Pajak Reklame ditetapkan pada saat
terjadinya penyelenggaraan Reklame
(2) Besaran pokok Pajak Reklame yang terutang dihitung
dengan cara mengalikan dasar pengenaan Pajak Reklame
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1), dengan
tarif Pajak Reklame sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 33.
(3) Pajak Reklame yang terutang dipungut di wilayah Daerah
tempat Reklame tersebut diselenggarakan.
(4) Khusus untuk Reklame berjalan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 30 ayat (2) huruf e, Pajak Reklame yang
terutang dipungut di wilayah Daerah tempat usaha
penyelenggara Reklame terdaftar.
Bagian Kelima
Pajak Air Tanah
Paragraf 1
Objek, Subjek, dan Wajib Pajak
Pasal 35
(1) Objek PAT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
huruf e, adalah pengambilan dan/atau pemanfaatan Air
Tanah.
(2) Pengecualian dari objek PAT adalah pengambilan untuk:
a. keperluan dasar rumah tangga;
b. pengairan pertanian rakyat;
c. perikanan rakyat;
d. peternakan rakyat; dan
e. keperluan keagamaan.
Pasal 36
(1) Subjek PAT adalah orang pribadi atau Badan yang
melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan Air
Tanah.
(2) Wajib PAT yaitu orang pribadi atau Badan yang
melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan Air
Tanah.
- 33 -
Paragraf 2
Dasar Pengenaan, Besaran Tarif, dan Cara Perhitungan
Pasal 37
(1) Dasar pengenaan PAT adalah nilai perolehan Air Tanah.
(2) Nilai perolehan Air Tanah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), adalah hasil perkalian antara harga air baku
dengan bobot Air Tanah.
(3) Harga air baku sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan berdasarkan biaya pemeliharaan dan
pengendalian sumber daya Air Tanah.
(4) Bobot Air Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
dinyatakan dalam koefisien yang didasarkan atas faktor
berikut:
a. jenis sumber air;
b. lokasi sumber air;
c. tujuan pengambilan dan/atau pemanfaatan air;
d. volume air yang diambil dan/ atau dimanfaatkan;
e. kualitas air; dan
f. tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
pengambilan dan/ atau pemanfaatan air.
(5) Besarnya nilai perolehan Air Tanah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Wali
Kota dengan berpedoman pada nilai perolehan Air Tanah
yang ditetapkan oleh Gubernur.
Pasal 38
Tarif PAT ditetapkan sebesar 20% (dua puluh persen).
Pasal 39
(1) Saat terutangnya PAT dihitung sejak pengambilan
dan/atau pemanfaatan Air Tanah.
(2) Besaran pokok PAT yang terutang dihitung dengan cara
mengalikan dasar pengenaan PAT sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) dengan tarif PAT
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38.
(3) PAT yang terutang dipungut di wilayah tempat
pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah.
Bagian Keenam
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
- 34 -
Paragraf 1
Objek, Subjek, dan Wajib Pajak
Pasal 40
(1) Objek Pajak MBLB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) huruf f, adalah kegiatan pengambilan MBLB yang
meliputi:
a. asbes;
b. batu tulis;
c. batu setengah permata;
d. batu kapur;
e. batu apung;
f. batu permata;
g. bentonit;
h. dolomit;
i. feldspar;
j. garam batu (halite);
k. grafit;
l. granit/andesit;
m. gips;
n. kalsit;
o. kaolin;
p. leusit;
q. magnesit;
r. mika;
s. marmer;
t. nitrat;
u. obsidian;
v. oker;
w. pasir dan kerikil;
x. pasir kuarsa;
y. perlit;
z. fosfat;
aa. talk;
bb. tanah serap (fullers earth);
cc. tanah diatom;
dd. tanah liat;
ee. tawas (alum);
ff. tras;
gg. yarosit;
hh. zeolit;
ii. basal;
- 35 -
jj. trakhit;
kk. belerang;
ll. MBLB ikutan dalam suatu pertambangan mineral;
dan
mm. MBLB lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pengecualian dari objek Pajak MBLB sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), meliputi pengambilan MBLB:
a. untuk keperluan rumah tangga dan tidak
diperjualbelikan/ dipindahtangankan; dan
b. untuk keperluan pemancangan tiang listrik/telepon,
penanaman kabel, penanaman pipa, dan sejenisnya
yang tidak mengubah fungsi permukaan tanah.
Pasal 41
(1) Subjek Pajak MBLB yaitu orang pribadi atau Badan yang
mengambil MBLB.
(2) Wajib Pajak MBLB yaitu orang pribadi atau Badan yang
mengambil MBLB.
Paragraf 2
Dasar Pengenaan, Besaran Tarif, dan Cara Perhitungan
Pasal 42
(1) Dasar pengenaan Pajak MBLB adalah nilai jual hasil
pengambilan MBLB.
(2) Nilai jual sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dihitung
berdasarkan perkalian volume atau tonase pengambilan
MBLB dengan harga patokan tiap jenis MBLB.
(3) Harga patokan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dihitung berdasarkan harga jual rata-rata tiap jenis
MBLB pada mulut tambang yang berlaku di wilayah
Daerah.
(4) Harga patokan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
ditetapkan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan di bidang pertambangan mineral
dan batu bara.
Pasal 43
Tarif Pajak MBLB bagi orang atau badan usaha ditetapkan
sebesar 20% (dua puluh persen).
- 36 -
Pasal 44
(1) Saat terutang Pajak MBLB ditetapkan pada saat
terjadinya pengambilan MBLB di mulut tambang.
(2) Besaran pokok Pajak MBLB yang terutang dihitung
dengan cara mengalikan dasar pengenaan Pajak MBLB
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) dengan
tarif Pajak MBLB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43.
(3) Pajak MBLB yang terutang dipungut di wilayah tempat
pengambilan MBLB.
Bagian Ketujuh
Pajak Sarang Burung Walet
Paragraf 1
Objek, Subjek, dan Wajib Pajak
Pasal 45
(1) Objek Pajak Sarang Burung Walet sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf g, adalah
pengambilan dan/atau pengusahaan sarang Burung
Walet.
(2) Yang dikecualikan dari objek Pajak Sarang Burung Walet
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pengambilan sarang Burung Walet yang telah dikenakan
penerimaan negara bukan pajak.
Pasal 46
(1) Subjek Pajak Sarang Burung Walet adalah orang pribadi
atau Badan yang melakukan pengambilan dan/atau
mengusahakan sarang Burung Walet.
(2) Wajib Pajak Sarang Burung Walet adalah orang pribadi
atau Badan yang melakukan pengambilan dan/atau
mengusahakan sarang Burung Walet.
Paragraf 2
Dasar Pengenaan, Besaran Tarif, dan Cara Perhitungan
Pasal 47
(1) Dasar pengenaan Pajak Sarang Burung Walet adalah
nilai jual sarang Burung Walet.
(2) Nilai jual sarang Burung Walet sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dihitung berdasarkan perkalian antara
harga pasaran umum sarang Burung Walet yang berlaku
di Daerah dengan volume sarang Burung Walet.
- 37 -
Pasal 48
Tarif Pajak Sarang Burung Walet ditetapkan sebesar 10%
(sepuluh persen).
Pasal 49
(1) Saat terutang Pajak Sarang Burung Walet ditetapkan
pada saat terjadinya pengambilan dan/atau
pengusahaan sarang Burung Walet
(2) Besaran pokok Pajak Sarang Burung Walet yang terutang
dihitung dengan cara mengalikan dasar pengenaan Pajak
Sarang Burung Walet sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 47 ayat (1) dengan tarif Pajak Sarang Burung Walet
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48.
(3) Pajak Sarang Burung Walet yang terutang dipungut di
wilayah tempat pengambilan dan/atau pengusahaan
sarang Burung Walet.
Bagian Kedelapan
Opsen
Paragraf 1
Objek, Subjek, dan Wajib Pajak
Pasal 50
Opsen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf h,
dikenakan atas Pajak terutang dari:
a. PKB; dan
b. BBNKB.
Pasal 51
Wajib Pajak untuk Opsen merupakan Wajib Pajak atas jenis
Pajak:
a. PKB; dan
b. BBNKB
Paragraf 2
Dasar Pengenaan, Besaran Tarif, dan Cara Perhitungan
Pasal 52
Tarif Opsen ditetapkan sebagai berikut:
a. Opsen PKB sebesar 66% (enam puluh enam persen); dan
b. Opsen BBNKB sebesar 66% (enam puluh enam persen)
dihitung dari besaran Pajak terutang.
- 38 -
Pasal 53
(1) Dasar pengenaan Opsen PKB sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 52 huruf a merupakan PKB terutang.
(2) Saat terutang Opsen PKB ditetapkan pada saat
terutangnya PKB.
(3) Wilayah Pemungutan Opsen PKB yang terutang
merupakan wilayah Daerah tempat Kendaraan Bermotor
terdaftar.
Pasal 54
(1) Dasar pengenaan Opsen BBNKB sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 52 huruf b merupakan BBNKB terutang.
(2) Saat terutang Opsen BBNKB ditetapkan pada saat
terutangnya BBNKB.
(3) Wilayah Pemungutan Opsen BBNKB yang terutang
merupakan wilayah Daerah tempat Kendaraan Bermotor
terdaftar.
Pasal 55
Opsen dipungut secara bersamaan dengan Pajak yang
dikenakan Opsen.
BAB IV
KLASIFIKASI DAN JENIS RETRIBUSI DAERAH
Pasal 56
(1) Retribusi Daerah terdiri atas 3 (tiga) jenis, yaitu:
a. Retribusi Jasa Umum;
b. Retribusi Jasa Usaha; dan
c. Retribusi Perizinan Tertentu.
(2) Objek Retribusi adalah penyediaan/pelayanan barang
dan/atau jasa dan pemberian izin tertentu kepada orang
pribadi atau Badan oleh Pemerintah Daerah.
(3) Wajib Retribusi meliputi orang pribadi atau Badan yang
menggunakan/menikmati pelayanan barang, jasa, dan/
atau perizinan.
(4) Wajib Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
wajib membayar atas layanan yang digunakan/
dinikmati.
- 39 -
BAB V
RETRIBUSI JASA UMUM
Pasal 57
(1) Retribusi Jasa Umum sebagaimana dimaksud pada Pasal
56 ayat (1) huruf a, terdiri atas 5 (lima) jenis, yaitu:
a. Pelayanan Kesehatan;
b. Pelayanan Kebersihan;
c. Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;
d. Pelayanan Pasar; dan
e. Pengendalian Lalu Lintas.
(2) Pelayanan dalam Retribusi Jasa Umum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) huruf a dan Pasal 57
ayat (1) disediakan atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah berdasarkan kewenangan sebagaimana diatur
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
termasuk pelayanan yang diberikan oleh BLUD.
(4) Detail rincian objek atas pelayanan yang diberikan oleh
BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diatur dalam
Peraturan Wali Kota sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(5) Detail rincian objek Retribusi yang diatur dalam
Peraturan Wali Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilaksanakan dengan ketentuan:
a. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi;
b. tidak menghambat iklim investasi di Daerah; dan
c. tidak menimbulkan ekonomi biaya tinggi.
(6) Peraturan Wali Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
disampaikan kepada menteri yang menyelenggarakan
urusan keuangan, menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dalam negeri, dan DPRD paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja.
(7) Subjek Retribusi Jasa Umum merupakan orang pribadi
atau Badan yang menggunakan atau menikmati
pelayanan Jasa Umum.
(8) Wajib Retribusi Jasa Umum merupakan orang pribadi
atau badan yang menurut peraturan perundang-
undangan diwajibkan untuk melakukan pembayaran
Retribusi atas pelayanan Jasa Umum.
- 40 -
Bagian Kesatu
Retribusi Pelayanan Kesehatan
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 58
Objek Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 57 ayat (1) huruf a merupakan pelayanan kesehatan di
puskesmas, puskesmas keliling, puskesmas pembantu, balai
pengobatan, rumah sakit umum daerah, dan tempat
pelayanan kesehatan lainnya yang sejenis yang dimiliki
dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, kecuali pelayanan
administrasi.
Pasal 59
(1) Dikecualikan sebagai Wajib Retribusi Pelayanan
Kesehatan terhadap:
a. orang yang tidak mampu;
b. penderita penyakit menular dan keracunan
makanan pada kejadian luar biasa;
c. para perintis kemerdekaan dan veteran pejuang;
d. penduduk di Daerah fokus penularan penyakit dan
Kejadian Luar Biasa/Wabah;
e. para korban bencana alam dan kedaruratan
kompleks pada fase tanggap darurat;
- 41 -
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 60
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Pelayanan Kesehatan
dihitung berdasarkan jumlah, jenis pelayanan, frekuensi
pelayanan, satuan pelayanan, sarana dan prasarana
pelayanan, serta jangka waktu pelayanan.
Pasal 61
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan,
dilaksanakan di Wilayah Daerah tempat penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan.
Bagian Kedua
Retribusi Pelayanan Kebersihan
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 62
(1) Objek Retribusi Pelayanan Kebersihan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 57 ayat (1) huruf b merupakan
pelayanan kebersihan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah, meliputi:
- 42 -
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 63
(1) Tingkat penggunaan jasa pelayanan kebersihan diukur
berdasarkan jenis pelayanan, frekuensi pelayanan,
volume dan/atau jenis sampah atau limbah kakus atau
limbah cair.
(2) Khusus untuk rumah tangga diukur berdasarkan
penggunaan daya listrik yang terpasang.
Pasal 64
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Pelayanan
Kebersihan, dilaksanakan di Wilayah Daerah tempat
penyelenggaraan Pelayanan Kebersihan.
Bagian Ketiga
Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum'
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 65
Objek Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
sebagaimana dimaksud dalam pasal 57 ayat (1) huruf c
merupakan penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum
yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
- 43 -
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 66
Tingkat penggunaan jasa retribusi pelayanan parkir di tepi
jalan umum diukur berdasarkan jenis kendaraan, jenis atau
kawasan lokasi parkir, frekuensi pelayanan dan/atau jangka
waktu pemakaian tempat parkir.
Pasal 67
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Pelayanan Pelayanan
Parkir di Tepi Jalan Umum, dilaksanakan di Wilayah Daerah
tempat penyelenggaraan Pelayanan Pelayanan Parkir di Tepi
Jalan Umum.
Bagian Keempat
Retribusi Pelayanan Pasar
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 68
(1) Objek Retribusi Pelayanan Pasar sebagaimana dimaksud
dalam pasal 57 ayat (1) huruf d merupakan penyediaan
fasilitas pasar tradisional/sederhana, berupa pelataran,
los, dan kios yang dikelola Pemerintah Daerah.
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah pelayanan fasilitas pasar yang
dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta.
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 69
Tingkat penggunaan jasa Pelayanan Pasar diukur
berdasarkan frekuensi pelayanan, jangka waktu pemakaian
fasilitas pasar dan/atau jenis pemakaian fasilitas pasar.
Pasal 70
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Pelayanan Pasar,
dilaksanakan di Wilayah Daerah tempat penyelenggaraan
Pelayanan Pasar.
- 44 -
Bagian Kelima
Retribusi Pengendalian Lalu Lintas
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 71
Dengan nama Retribusi Pengendalian Lalu Lintas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (2) huruf e,
dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan
penggunaan ruas jalan tertentu, koridor tertentu, atau
kawasan tertentu pada waktu tertentu oleh Kendaraan
Bermotor perseorangan dan barang yang disediakan atau
diberikan Pemerintah Daerah.
Pasal 72
(1) Objek Retribusi Pengendalian Lalu Lintas sebagaimana
dimaksud dalam pasal 57 ayat (1) huruf e merupakan
penggunaan ruas jalan tertentu, koridor tertentu, atau
kawasan tertentu pada waktu tertentu oleh Kendaraan
Bermotor perseorangan dan barang.
(2) Ruas jalan tertentu, koridor tertentu, atau kawasan
tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
berdasarkan kriteria:
a. memiliki 2 (dua) jalur jalan yang masing-masing
jalur memiliki paling sedikit 2 (dua) lajur; dan
b. tersedia jaringan dan pelayanan angkutan umum
massal dalam trayek.
(3) Angkutan umum massal sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b harus memenuhi standar pelayanan
minimal berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Waktu tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan tingkat kepadatan lalu lintas
pada suatu ruas jalan, koridor atau kawasan tertentu.
(5) Tingkat kepadatan lalu lintas sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) ditetapkan berdasarkan kriteria:
a. memiliki perbandingan volume lalu lintas kendaraan
bermotor dengan kapasitas jalan pada salah satu
jalur jalan sama dengan atau lebih besar dari 0,9
(nol koma sembilan); dan
b. kecepatan rata-rata sama dengan atau kurang dari
10 (sepuluh kilometer per jam), berlangsung secara
rutin pada setiap hari kerja.
- 45 -
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 73
Tingkat penggunaan jasa Pelayanan Pengendalian Lalu Lintas
diukur berdasarkan jenis dan waktu penggunaan ruas jalan
tertentu, koridor tertentu, atau kawasan tertentu oleh
Kendaraan Bermotor perseorangan dan barang.
Pasal 74
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Retribusi
Pengendalian Lalu Lintas, dilaksanakan di Wilayah Daerah
tempat penyelenggaraan Retribusi Pengendalian Lalu Lintas.
BAB VI
RETRIBUSI JASA USAHA
Pasal 75
(1) Retribusi Jasa Usaha sebagaimana dimaksud pada Pasal
56 huruf b, terdiri atas 10 (sepuluh) jenis, yaitu:
a. Penyediaan Tempat Kegiatan Usaha;
b. Penyediaan Tempat Pelelangan;
c. Penyediaan Tempat Khusus Parkir di Luar Badan
Jalan;
d. Penyediaan Tempat Penginapan/
Pesanggarahan/Vila;
e. Pelayanan Rumah Potong Hewan;
f. Pelayanan Jasa Kepelabuhanan;
g. Pelayanan Tempat Rekreasi, Pariwisata, dan
Olahraga;
- 46 -
Bagian Kesatu
Retribusi Penyediaan Tempat Kegiatan Usaha
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 76
Penyediaan tempat kegiatan usaha sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75 ayat (1) huruf a merupakan penyediaan
tempat kegiatan usaha berupa fasilitas pasar grosir dan
fasilitas pasar atau pertokoan yang dikontrakkan, serta
tempat kegiatan usaha lainnya yang disediakan atau
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 77
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Penyediaan Tempat
Kegiatan Usaha diukur berdasarkan jenis dan volume serta
jangka waktu pemakaian tempat kegiatan usaha berupa pasar
grosir, pertokoan, dan tempat kegiatan usaha lainnya.
Pasal 78
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Retribusi Penyediaan
Tempat Kegiatan Usaha, dilaksanakan di Wilayah Daerah
tempat penyelenggaraan Retribusi Penyediaan Tempat
Kegiatan Usaha.
Bagian Kedua
Retribusi Penyediaan Tempat Pelelangan
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 79
(1) Objek Retribusi Tempat Pelelangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1) huruf b merupakan
penyediaan tempat pelelangan yang secara khusus
disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan
pelelangan ikan, ternak, hasil bumi, dan hasil hutan
termasuk jasa pelelangan serta fasilitas lainnya yang
disediakan di tempat pelelangan.
- 48 -
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 80
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Tempat Pelelangan diukur
berdasarkan pada penggunaan fasilitas yang disediakan di
tempat Pelelangan dan nilai transaksi jual beli.
Pasal 81
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Retribusi Tempat
Pelelangan, dilaksanakan di Wilayah Daerah tempat
penyelenggaraan Retribusi Retribusi Tempat Pelelangan.
Bagian Ketiga
Retribusi Penyediaan Tempat Khusus Parkir
di Luar Badan Jalan
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 82
(1) Objek Retribusi Penyediaan Tempat Khusus Parkir di
Luar Badan Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
75 ayat (1) huruf c merupakan pelayanan tempat khusus
parkir yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh
Pemerintah Daerah.
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), adalah pelayanan tempat parkir
yangdisediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh
Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 83
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Penyediaan Tempat
Khusus Parkir di Luar Badan Jalan diukur berdasarkan pada
penggunaan fasilitas yang disediakan.
- 49 -
Pasal 84
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Retribusi Penyediaan
Tempat Khusus Parkir di Luar Badan Jalan, dilaksanakan di
Wilayah Daerah tempat penyelenggaraan Retribusi Penyediaan
Tempat Khusus Parkir di Luar Badan Jalan.
Bagian Keempat
Retribusi Penyediaan Tempat Penginapan/
Pesanggarahan/Vila
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 85
(1) Objek Retribusi Penyediaan Tempat Penginapan/
Pesanggarahan/Vila sebagaimana dimaksud dalam Pasal
75 ayat (1) huruf d merupakan pelayanan tempat
penginapan/pesanggrahan/villa yang disediakan,
dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), adalah tempat penginapan/
pesanggrahan/villa yang disediakan, dimiliki, dan/atau
dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak
swasta.
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 86
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Penyediaan Tempat
Penginapan/ Pesanggarahan/Vila diukur berdasarkan pada
jenis pelayanan, jenis fasilitas, sarana dan prasarana
pelayanan, serta jangka waktu pelayanan.
Pasal 87
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Retribusi Penyediaan
Tempat Penginapan/ Pesanggarahan/Vila, dilaksanakan di
Wilayah Daerah tempat penyelenggaraan Retribusi Retribusi
Penyediaan Tempat Penginapan/ Pesanggarahan/Vila.
Bagian Kelima
Retribusi Pelayanan Rumah Potong Hewan
- 50 -
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 88
(1) Objek Retribusi Pelayanan Rumah Potong Hewan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1) huruf e
merupakan pelayanan penyediaan fasilitas rumah
pemotongan hewan ternak dan unggas termasuk
pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dan
sesudah dipotong, pelayanan pengangkutan daging
hewan dan/atau daging unggas dari Rumah Pemotongan
Hewan maupun Rumah Pemotongan Unggas ke pasar-
pasar atau tempat penjualan oleh Pemerintah Daerah.
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), adalah pelayanan penyediaan fasilitas
rumah pemotongan hewan ternak yang disediakan,
dimiliki, dan/atau dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak
swasta serta hewan yang dipotong untuk keperluan
upacara keagamaan atau adat tidak dikenakan Retribusi.
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 89
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Pelayanan Rumah Potong
Hewan diukur berdasarkan fasilitas penyediaan rumah potong
hewan, jenis hewan, jasa pemeriksaan, volume dan/atau
sampel, unsur bahan pemeriksaan yang digunakan, dan
jangka waktu.
Pasal 90
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Retribusi Pelayanan
Rumah Potong Hewan, dilaksanakan di Wilayah Daerah
tempat penyelenggaraan Retribusi Retribusi Pelayanan Rumah
Potong Hewan.
Bagian Keenam
Retribusi Pelayanan Jasa Kepelabuhanan
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 91
(1) Objek Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1) huruf f merupakan
pelayanan jasa kepelabuhanan, termasuk fasilitas
lainnya di lingkungan pelabuhan yang disediakan,
dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
- 51 -
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 92
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan
diukur berdasarkan jangka waktu pemakaian tempat tambat
kapal, bongkar muat barang dan orang di Pelabuhan.
Pasal 93
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Retribusi Pelayanan
Kepelabuhanan, dilaksanakan di Wilayah Daerah tempat
penyelenggaraan Retribusi Retribusi Pelayanan
Kepelabuhanan.
Bagian Ketujuh
Retribusi Pelayanan Tempat Rekreasi,
Pariwisata, dan Olahraga
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 94
(1) Objek Retribusi Pelayanan Tempat Rekreasi, Pariwisata,
dan Olahraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75
ayat (1) huruf g merupakan pelayanan tempat rekreasi,
pariwisata, dan olahraga yang disediakan, dimiliki,
dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sebagai berikut:
a. Pelayanan Tempat Rekreasi, Pariwisata, Dan
Olahraga yang disediakan, dimiliki, dan/atau
dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak
swasta; dan
b. kegiatan lain yang direkomendasikan oleh Wali Kota
atau instansi terkait.
c. pelayanan terhadap kegiatan bagi siswa sekolah dari
tingkat sekolah dasar sampai dengan sekolah
lanjutan tingkat atas, dengan melampirkan surat
pengantar dari instansi terkait; dan
e. mahasiswa untuk kepentingan penelitian dan sosial,
yang dibuktikan dengan surat pengantar dari pihak
Perguruan Tinggi.
- 52 -
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 95
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Pelayanan Tempat
Rekreasi, Pariwisata, dan Olahraga diukur berdasarkan jenis
dan jangka waktu pemakaian fasilitas yang ada ditempat
rekreasi, pariwisata, dan tempat olah raga.
Pasal 96
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Retribusi Pelayanan
Tempat Rekreasi, Pariwisata, dan Olahraga, dilaksanakan di
Wilayah Daerah tempat penyelenggaraan Retribusi Retribusi
Pelayanan Tempat Rekreasi, Pariwisata, dan Olahraga.
Bagian Kedelapan
Retribusi Pelayanan Penyeberangan Orang atau Barang
dengan menggunakan Kendaraan di Air
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 97
(1) Objek Retribusi Pelayanan Penyeberangan Orang atau
Barang dengan menggunakan Kendaraan di Air
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1) huruf h
merupakan pelayanan penyeberangan orang atau barang
dengan menggunakan kendaraan di air yang dimiliki
dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah pelayanan penyeberangan yang
dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak
swasta.
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 98
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Pelayanan
Penyeberangan Orang atau Barang dengan menggunakan
Kendaraan di Air diukur berdasarkan jenis pelayanan, jarak
pelayanan, jenis kendaraan, jumlah penumpang dan barang,
serta sarana dan prasaran pelayanan.
- 53 -
Pasal 99
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Retribusi Pelayanan
Penyeberangan Orang atau Barang dengan menggunakan
Kendaraan di Air, dilaksanakan di Wilayah Daerah tempat
penyelenggaraan Retribusi Pelayanan Penyeberangan Orang
atau Barang dengan menggunakan Kendaraan di Air.
Bagian Kesembilan
Retribusi Penjualan Hasil Produksi Usaha
Pemerintah Daerah
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 100
(1) Objek Retribusi Penjualan Hasil Produksi Usaha
Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
75 ayat (1) huruf i merupakan penjualan hasil produksi
usaha Pemerintah Daerah yang dimiliki dan/atau
dikelola oleh Pemerintah Daerah.
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah pelayanan penyeberangan yang
dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak
swasta.
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 101
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Penjualan Produksi Usaha
Daerah diukur berdasarkan jumlah, kualitas dan ukuran
serta jenis hasil produksi usaha daerah.
Pasal 102
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Retribusi Penjualan
Produksi Usaha Daerah, dilaksanakan di Wilayah Daerah
tempat penyelenggaraan Retribusi Retribusi Penjualan
Produksi Usaha Daerah.
Bagian Kesepuluh
Retribusi Pemanfaatan Aset Daerah
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
- 54 -
Pasal 103
(1) Objek Retribusi pemanfaatan Aset Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1) hufuf j merupakan
Aset yang tidak mengganggu penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi Perangkat Daerah dan/atau
optimalisasi Aset Daerah dengan tidak mengubah status
kepemilikan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yaitu pemakaian Aset Daerah yang
tidak mengganggu penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi Perangkat Daerah dan/atau optimalisasi aset
Daerah dengan tidak mengubah status kepemilikan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dalam jangka waktu tertentu yang meliputi :
a. untuk keperluan lainnya;
b. pemakaian Bangunan dan/atau gedung;
c. bangunan/rumah dinas Pemerintah Daerah;
d. pemakaian kendaraan alat-alat berat;
e. pemakaian laboratorium;
f. pemakaian kendaraan angkutan.
(2) Dikecualikan dari pengertian pemanfaatan aset Daerah
yang tidak mengganggu penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi Perangkat Daerah dan/atau
optimalisasi aset Daerah dengan tidak mengubah status
kepemilikan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a dan huruf b yaitu:
a. penggunaan tanah yang tidak mengubah fungsi dari
tanah tersebut; dan
b. pemakaian Bangunan dan/atau Gedung oleh
instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
(3) Bentuk pemanfaatan barang milik daerah dan tata cara
perhitungan besaran tarif dapat ditetapkan dengan
Peraturan Wali Kota untuk pemanfaatan barang milik
daerah berupa :
a. sewa yang masa sewanya lebih dari 1 (satu) tahun;
b. kerja sama pemanfaatan;
c. bangun guna searah atau bangun serah guna; atau
d. kerja sama penyediaan infrastruktur.
(4) Penetapan Peraturan Wali Kota sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dapat dilakukan untuk setiap pelaksanaan
pemanfaatan barang milik daerah.
- 55 -
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 104
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Pemanfaatan Aset Daerah
diukur berdasarkan jenis dan volume serta jangka waktu
pemanfaatan Aset Daerah yang tidak mengganggu
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi Perangkat
Daerah dan/atau optimalisasi aset Daerah dengan tidak
mengubah status kepemilikan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 105
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Retribusi
Pemanfaatan Aset Daerah, dilaksanakan di Wilayah Daerah
tempat penyelenggaraan Retribusi Retribusi Pemanfaatan Aset
Daerah.
BAB VII
RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU
Pasal 106
Retribusi Perizinan Tertentu sebagaimana dimaksud pada
Pasal 56 huruf c, terdiri atas 2 (dua) jenis, yaitu:
a. Persetujuan Bangunan Gedung; dan
b. Penggunaan Tenaga Kerja Asing;
Pasal 107
(1) Subjek Retribusi Perizinan Tertentu merupakan orang
pribadi atau Badan yang menggunakan atau menikmati
pemberian Perizinan Tertentu.
- 56 -
Bagian Kesatu
Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 108
(1) Objek Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106
huruf a, adalah penerbitan PBG dan SLF.
(2) Penerbitan PBG dan SLF sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), meliputi kegiatan layanan konsultasi
pemenuhan standar teknis, penerbitan PBG, inspeksi
bangunan gedung, penerbitan SLF dan surat bukti
kepemilikan bangunan gedung, serta pencetakan plakat
SLF.
(3) Penerbitan PBG dan SLF sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), diberikan untuk permohonan persetujuan:
a. Pembangunan baru;
- 57 -
Pasal 109
Tidak termasuk objek retribusi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 108 ayat (1) adalah penerbitan PBG dan SLF untuk
bangunan milik pemerintah pusat, Pemerintah Daerah, atau
bangunan yang memiliki fungsi keagamaan.
Pasal 110
(1) Subjek Retribusi PBG adalah orang pribadi atau Badan
yang memperoleh PBG dan SLF.
(2) Subjek Retribusi PBG sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), merupakan wajib retribusi yang diwajibkan untuk
melakukan pembayaran Retribusi PBG, termasuk
pemungut atau pemotong Retribusi PBG.
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 111
(1) Besarnya retribusi PBG yang terutang dihitung
berdasarkan perkalian antara tingkat penggunaan jasa
atas penyediaan layanan dan harga satuan retribusi PBG.
- 58 -
Pasal 112
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Retribusi PBG,
dilaksanakan di Wilayah Daerah tempat penyelenggaraan
Retribusi PBG.
Bagian Kedua
Retribusi Penggunaan Tenaga Kerja Asing
Paragraf 1
Nama, Objek, dan Subjek
Pasal 113
Dengan nama Retribusi Penggunaan TKA sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 106 huruf b, dipungut retribusi yang
berasal dari pembayaran DKPTKA atas pengesahan RPTKA
Perpanjangan oleh Pemerintah Daerah.
- 59 -
Pasal 114
Penyelenggaraan pelayanan penggunaan TKA perpanjangan
dilakukan melalui 2 (dua) proses, yaitu:
a. permohonan; dan
b. penerbitan.
Pasal 115
Permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 114 huruf a, diajukan oleh Pemberi Kerja TKA secara
luring atau daring kepada Menteri yang menbidangi
ketenagakerjaan atau Pejabat yang ditunjuk.
Pasal 116
(1) Objek Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106
huruf b, adalah Pengesahan RPTKA Perpanjangan bagi
TKA yang bekerja di Daerah.
(2) Tidak termasuk objek retribusi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), adalah Pengesahan RPTKA Perpanjangan
untuk:
a. instansi pemerintah;
b. perwakilan negara asing;
c. badan internasional;
d. lembaga sosial;
e. lembaga keagamaan; dan
f. jabatan tertentu di lembaga Pendidikan.
(3) Jabatan tertentu di Lembaga Pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), merupakan jabatan yang telah
ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 117
(1) Subjek Retribusi Penggunaan TKA adalah Pemberi Kerja
TKA yang memperoleh Pengesahan RPTKA Perpanjangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Subjek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
merupakan wajib retribusi yang diwajibkan untuk
melakukan pembayaran Retribusi Penggunaan TKA
- 60 -
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa,
Struktur dan Besaran Tarif serta Wilayah Pemungutan
Pasal 118
(1) Besarnya Retribusi yang terutang dihitung berdasarkan
perkalian antara tingkat penggunaan jasa atas pemberian
layanan dengan tarif Retribusi
(2) Tingkat penggunaan jasa Retribusi Penggunaan TKA
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diukur
berdasarkan:
a. jumlah penerbitan Pengesahan RPTKA
Perpanjangan; dan
b. jangka waktu Pengesahan RPTKA Perpanjangan.
Pasal 119
Pemungutan terhadap penyelenggaraan Retribusi Penggunaan
TKA, dilaksanakan di Wilayah Daerah tempat
penyelenggaraan Retribusi Retribusi Penggunaan TKA.
BAB VIII
TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK DAN RETRIBUSI
Bagian Kesatu
Pendaftaran dan Pendataan Pajak
Pasal 120
(1) Dokumen yang digunakan sebagai dasar pemungutan
jenis Pajak berdasarkan penetapan Wali Kota antara lain
surat ketetapan pajak daerah dan surat pemberitahuan
pajak terutang
(2) Dokumen yang digunakan sebagai dasar pemungutan
jenis pajak berdasarkan perhitungan sendiri oleh wajib
pajak antara lain adalah surat pemberitahuan pajak
daerah
(3) Dokumen pemberitahuan pajak daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) wajib diisi dengan benar dan
lengkap serta disampaikan oleh wajib pajak kepada
Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan Perundang-
undangan.
(4) Besaran retribusi terutang ditetapkan dengan SKRD atau
dokumen lain yang dipersamakan baik berbentuk
dokumen bercetak maupun dokumen elektronik.
- 61 -
Pasal 121
(1) Pemungutan pajak dan retribusi dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan umum dan tata cara pemungutan
Pajak dan Retribusi.
(2) Ketentuan umum dan tata cara pemungutan Pajak dan
Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pengaturan mengenai :
a. Pendaftaran dan pendataan;
b. Penetapan besaran Pajak dan Retribusi terutang;
c. Pembayaran dan penyetoran;
d. Pelaporan;
e. Pengurangan, pembetulan, dan pembatalan
ketetapan;
f. Pemeriksaan Pajak;
g. Penagihan Pajak dan Retribusi;
h. Keberatan;
i. Gugatan;
j. Penghapusan piutang Pajak dan Retribusi oleh Wali
Kota; dan
k. Pengaturan lainnya yang berkaitan dengan tata cara
pemungutan Pajak dan Retribusi.
(3) Ketentuan umum dan tata cara pemungutan Pajak dan
Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Wali Kota
berpedoman pada Perauran Perundang-Undangan.
Bagian Kedua
Pemungutan Retribusi oleh Pihak Ketiga
Pasal 122
(1) Pemerintah Daerah dapat melaksanakan kerja sama atau
penunjukan pihak ketiga dalam melakukan Pemungutan
Retribusi.
(2) Kerja sama atau penunjukan pihak ketiga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk penetapan tarif,
pengawasan, dan Pemeriksaan.
- 62 -
Bagian Ketiga
Pembukuan
Pasal 123
(1) Wajib Pajak wajib melakukan pembukuan atau
pencatatan secara elektronik dan/atau non-elektronik,
dengan ketentuan:
a. bagi Wajib Pajak yang melakukan usaha dengan
peredaran usaha paling sedikit Rp4.800.000.000,00
(empat miliar delapan ratus juta rupiah) per tahun
wajib menyelenggarakan pembukuan; dan
b. bagi Wajib Pajak yang melakukan usaha dengan
peredaran usaha kurang dari Rp4.800.000.000,00
(empat miliar delapan ratus juta rupiah) per tahun
dapat memilih menyelenggarakan pembukuan atau
pencatatan.
(2) Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan
dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan
keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya.
(3) Pembukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan pembukuan.
(4) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
paling sedikit memuat data peredaran usaha atau data
penjualan beserta bukti pendukungnya agar dapat
digunakan untuk menghitung besaran Pajak yang
terutang.
- 63 -
Bagian Keempat
Pelaporan
Paragraf 1
Kewajiban Pengisian dan Penyampaian SPTPD
Pasal 124
(1) Wajib Pajak untuk jenis Pajak PBB-P2, Pajak Reklame,
PAT, Opsen PKB, dan Opsen BBNKB yang dipungut
berdasarkan penetapan Wali Kota oleh Wajib Pajak wajib
mengisi SPTPD.
(2) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup
Pajak BPHTB, PBJT, Pajak MBLB, dan Pajak Sarang
Burung Walet terutang yang telah dibayar oleh Wajib
Pajak.
(3) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit memuat peredaran usaha dan jumlah Pajak
terutang per jenis Pajak dalam satu Masa Pajak.
(4) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Wali Kota setelah berakhirnya Masa
Pajak dengan dilampiri SSPD sebagai bukti pelunasan
Pajak.
(5) Khusus untuk BPHTB, SSPD dipersamakan sebagai
SPTPD.
(6) SSPD BPHTB sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
dianggap telah disampaikan setelah dilakukannya
pembayaran.
Pasal 125
(1) Pelaporan SPTPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal
124 ayat (1) dilakukan setiap Masa Pajak.
(2) Masa Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan jangka waktu yang digunakan oleh Wajib
Pajak untuk menghitung Pajak terutang yang harus
dibayarkan atau disetorkan ke kas Daerah dan
dilaporkan dalam SPTPD.
- 64 -
Bagian Kelima
Pengurangan, Keringanan, Pembebasan, Penghapusan atau
Penundaan Pembayaran atas Pokok Pajak, Pokok Retribusi
dan/atau Sanksinya
Paragraf 1
Insentif Fiskal Pajak Dan Retribusi Bagi Pelaku Usaha
Pasal 126
(1) Dalam mendukung kebijakan kemudahan berinvestasi,
Wali Kota dapat memberikan insentif fiskal kepada
pelaku usaha di daerahnya.
(2) Insentif fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa pengurangan, keringanan, dan pembebasan atau
penghapusan atas pokok Pajak, pokok Retribusi,
dan/atau sanksinya.
(3) Insentif fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diberikan atas permohonan Wajib Pajak dan/atau Wajib
Retribusi atau diberikan secara jabatan oleh Wali Kota
berdasarkan pertimbangan, antara lain:
a. kemampuan membayar Wajib Pajak dan/atau Wajib
Retribusi;
b. kondisi tertentu objek Pajak, seperti objek Pajak
terkena bencana alam, kebakaran, dan/atau
penyebab lainnya yang terjadi bukan karena adanya
unsur kesengajaan yang dilakukan oleh Wajib Pajak
dan/atau pihak lain yang bertujuan untuk
menghindari pembayaran Pajak;
c. untuk mendukung dan melindungi pelaku usaha
mikro dan ultra mikro;
- 65 -
Pasal 127
(1) Pemberian insentif fiskal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 126 ditetapkan dengan Peraturan Wali Kota dan
diberitahukan kepada DPRD.
- 66 -
Pasal 128
(1) Dalam hal pemberian insentif fiskal merupakan
permohonan Wajib Pajak dan/atau Wajib Retribusi,
apabila diperlukan Wali Kota atau Pejabat yang ditunjuk
dapat melakukan Pemeriksaan Pajak dan/atau Retribusi
untuk tujuan lainnya.
(2) Pemeriksaan Pajak dan/atau Retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk memastikan
bahwa Wajib Pajak dan/atau Wajib Retribusi yang
mengajukan permohonan insentif fiskal berhak untuk
menerima insentif fiskal sesuai dengan pertimbangan dan
faktor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 ayat (3)
dan ayat (5).
Paragraf 2
Pemberian Keringanan, Pengurangan, dan Pembebasan
Pasal 129
(1) Wali Kota atau Pejabat yang ditunjuk dapat memberikan
keringanan, pengurangan, pembebasan, dan penundaan
pembayaran atas pokok dan/atau sanksi Pajak dan/atau
Retribusi dengan memperhatikan kondisi Wajib Pajak
atau Wajib Retribusi dan/atau objek Pajak atau objek
Retribusi.
(2) Kondisi Wajib Pajak atau Wajib Retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit berupa
kemampuan membayar Wajib Pajak atau Wajib Retribusi
atau tingkat likuiditas Wajib Pajak atau Wajib Retribusi.
(3) Kondisi objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit berupa lahan pertanian yang sangat
terbatas, tanah dan Bangunan yang ditempati Wajib
Pajak atau Wajib Retribusi dari golongan tertentu, nilai
objek Pajak sampai dengan batas tertentu, dan objek
Pajak yang terdampak bencana alam, kebakaran, huru-
hara, dan/atau kerusuhan.
- 67 -
Paragraf 3
Kemudahan Perpajakan Daerah
Pasal 130
(1) Wali Kota dapat memberikan kemudahan perpajakan
daerah kepada Wajib Pajak, berupa:
a. perpanjangan batas waktu pembayaran atau
pelaporan Pajak; dan/atau
b. pemberian fasilitas angsuran atau penundaan
pembayaran Pajak terutang.
(2) Perpanjangan batas waktu pembayaran atau pelaporan
Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
diberikan kepada Wajib Pajak yang mengalami keadaan
di luar kekuasaannya sehingga Wajib Pajak tidak mampu
memenuhi kewajiban Pajak pada waktunya.
(3) Perpanjangan batas waktu pembayaran atau pelaporan
Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat
diberikan Wali Kota secara jabatan atau berdasarkan
permohonan Wajib Pajak yang ditetapkan dalam
keputusan Wali Kota.
(4) Pemberian fasilitas angsuran atau penundaan
pembayaran Pajak terutang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b dilakukan dalam hal Wajib Pajak
mengalami kesulitan likuiditas atau keadaan di luar
kekuasaan Wajib Pajak sehingga Wajib Pajak tidak
mampu memenuhi kewajiban pelunasan Pajak pada
waktunya.
(5) Pemberian fasilitas angsuran atau penundaan
pembayaran Pajak terutang sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) dapat diberikan Wali Kota berdasarkan
permohonan Wajib Pajak yang ditetapkan dalam
keputusan Wali Kota.
(6) Dalam pemberian fasilitas angsuran atau penundaan
pembayaran Pajak terutang sebagaimana dimaksud pada
ayat (4), Wali Kota memperhatikan kepatuhan Wajib
Pajak dalam pembayaran Pajak selama 2 (dua) tahun
terakhir.
- 68 -
Bagian Keenam
Kerja Sama Optimalisasi Pemungutan Pajak
dan Pemanfaatan Data
Paragraf 1
Kerja Sama Optimalisasi Pemungutan Pajak
Pasal 131
(1) Dalam upaya mengoptimalkan penerimaan Pajak,
Pemerintah Daerah dapat melaksanakan kerja sama
optimalisasi Pemungutan Pajak dengan:
a. Pemerintah;
b. Pemerintah Daerah lain; dan/atau
c. pihak ketiga.
- 69 -
Pasal 132
(1) Pemerintah Daerah dapat:
a. mengajukan penawaran kerja sama kepada pihak
yang dituju sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131
ayat (1); dan
b. menerima penawaran kerja sama dari pihak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (1).
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat
(2) dituangkan dalam dokumen perjanjian kerja sama
atau dokumen lain yang disepakati para pihak.
- 70 -
Paragraf 2
Penghimpunan Data dan/atau Informasi Elektronik dalam
Pemungutan Pajak
Pasal 133
(1) Dalam rangka optimalisasi Pemungutan Pajak,
Pemerintah Daerah dapat meminta data dan/atau
informasi kepada pelaku usaha penyedia sarana
komunikasi elektronik yang digunakan untuk transaksi
perdagangan.
(2) Data dan/atau informasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berupa data dan/atau informasi yang berkaitan
dengan orang pribadi atau Badan yang terdaftar dan
memiliki peredaran usaha.
Bagian Ketujuh
Optimalisasi Pemungutan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Secara Internal
Pasal 134
Optimalisasi pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
dilakukan antara lain melalui:
a. penyesuaian tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah
yang melakukan pemugutan;
b. peningkatan koordinasi dengan sesama Perangkat
Daerah; dan
- 71 -
BAB IX
INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAN RETRIBUSI
Pasal 135
(1) Perangkat Daerah yang melaksanakan pemungutan
Pajak dan Retribusi dapat diberi insentif atas dasar
pencapaian kinerja tertentu.
(2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian
insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diatur dengan Peraturan Wali Kota berpedoman pada
peraturan perundang-undangan.
BAB X
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 136
(1) Wajib Pajak yang tidak melaksanakan kewajiban
pelaporan SPTPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal
125 ayat (1) dapat dikenakan sanksi administratif berupa
denda.
(2) Sanksi administratif berupa denda sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan STPD dalam
satuan rupiah untuk setiap SPTPD.
(3) Besaran sanksi administratif berupa denda sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan sebesar Rp. 150.000
(seratus lima puluh ribu rupiah) per STPD.
(4) Sanksi administratif berupa denda sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) tidak dikenakan jika Wajib Pajak
mengalami keadaan di luar kekuasaannya (force majeure).
(5) Kriteria keadaan kahar meliputi :
a. Bencana alam;
b. Kebakaran;
c. Kurusuhan dan/atau huru hara;
d. Pemogokan; dan
e. Pandemi dan/atau epidemi.
- 72 -
BAB XI
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 137
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan
Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai
Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di
bidang Pajak dan Retribusi, sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan
Pemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabat yang
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah:
a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti
keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak
pidana di bidang Pajak dan Retribusi agar
keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih
lengkap dan jelas;
b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan
mengenai orang pribadi atau Badan tentang
kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan
dengan tindak pidana Pajak dan Retribusi;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang
pribadi atau Badan sehubungan dengan tindak
pidana di bidang Pajak dan Retribusi;
d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain
berkenaan dengan tindak pidana di bidang Pajak
dan Retribusi;
e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan
bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen
lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan
bukti tersebut;
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka
pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di
bidang Pajak dan Retribusi;
- 73 -
BAB XII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 138
(1) Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak memenuhi
kewajiban perpajakan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (6), sehingga merugikan Keuangan Daerah,
diancam dengan pidana kurungan atau pidana denda
sesuai pasal Pasal 181 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah.
(2) Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak memenuhi
kewajiban perpajakan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (6), sehingga merugikan Keuangan Daerah,
diancam dengan pidana kurungan atau pidana denda
sesuai pasal Pasal 181 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah.
- 74 -
Pasal 139
Tindak pidana di bidang perpajakan Daerah tidak dapat
dituntut apabila telah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun
terhitung sejak saat Pajak terutang atau masa Pajak berakhir
atau bagian Tahun Pajak berakhir atau Tahun Pajak yang
bersangkutan berakhir.
Pasal 140
Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya
sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 ayat (4), sehingga
merugikan Keuangan Daerah, diancam dengan pidana
kurungan atau pidana denda sesuai pasal Pasal 181 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Pasal 141
Denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138 dan Pasal 140
merupakan pendapatan negara.
BAB XIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 142
Struktur dan besarnya Tarif Retribusi Daerah yang terdiri dari
Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, dan Retribusi
Perizinan Tertentu tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Pasal 143
(1) Tarif retribusi ditinjau paling lama 3 (tiga) tahun sekali.
(2) Peninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan indeks harga
dan perkembangan perekonomian tanpa melakukan
perubahan objek retribusi.
(3) Tarif retribusi hasil peninjauan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan Wali Kota.
- 75 -
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 144
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, terhadap hak
dan kewajiban Wajib Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang
belum diselesaikan sebelum Peraturan Daerah ini
diundangkan, penyelesaiannya dilakukan berdasarkan
peraturan di bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang
ditetapkan sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini.
Pasal 145
Ketentuan mengenai insentif pemungutan Pajak dan Retribusi
sebagaimana diatur dalam Pasal 135, hanya dapat
dilaksanakan sampai dengan diberlakukannya pengaturan
mengenai penghasilan aparatur sipil negara yang telah
mempertimbangkan kelas jabatan untuk tugas dan fungsi
pemungutan Pajak dan Retribusi
Pasal 146
Pada saat Peraturan daerah ini mulai berlaku, khusus
ketentuan mengenai Pajak MBLB dalam Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pajak Daerah (Lembaran
Daerah Kota Palangka Raya Tahun 2018 Nomor 6), masih
tetap berlaku sampai dengan tanggal 4 Januari 2025.
Pasal 147
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku :
a. Peraturan daerah atau Peraturan Wali Kota mengenai
pengelolaan BLUD dinyatakan masih tetap berlaku
sampai dengan diundangkannya Peraturan Daerah
mengenai Pajak dan Retribusi paling lama sampai dengan
tanggal 4 Januari 2024;
b. Ketentuan mengenai pemanfaatan aset daerah berupa
pemanfaatan barang milik daerah dinyatakan masih
tetap berlaku sampai dengan diundangkannya Peraturan
Daerah mengenai Pajak dan Retribusi paling lama sampai
dengan tanggal 4 Januari 2024; dan
c. Ketentuan mengenai pelaksanaan pemanfaatan barang
milik daerah yang telah dilaksanakan berdasarkan
perjanjian masih tetap berlaku sampai berakhirnya masa
perjanjian.
- 76 -
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 148
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, khusus
ketentuan mengenai penentuan harga jual MBLB mengacu
pada Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah.
Pasal 149
Ketentuan mengenai Pajak MBLB, Opsen PKB dan Opsen
BBNKB sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah ini mulai
berlaku pada tanggal 5 Januari 2025.
Pasal 150
Pada saat Peraturan Daerah mulai berlaku, semua peraturan
pelaksanaan dari Peraturan Daerah mengenai Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah yang sudah ada sebelum Peraturan
Daerah ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 151
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku:
a. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pajak
Daerah (Lembaran Daerah Kota Palangka Raya Tahun
2018 Nomor 6);
b. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2018 tentang
Retribusi Daerah (Lembaran Dearah Kota Palangka Raya
Tahun 2018 Nomor 5);
c. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2022 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Palangka Raya
Nomor 3 Tahun 2018 tentang Retribusi Daerah;
Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 152
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, semua
Peraturan Wali Kota yang merupakan peraturan pelaksanaan
dari:
a. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pajak
Daerah (Lembaran Daerah Kota Palangka Raya Tahun
2018 Nomor 6);
b. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2018 tentang
Retribusi Daerah (Lembaran Dearah Kota Palangka Raya
Tahun 2018 Nomor 5);
- 77 -
Pasal 153
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku:
a. Peraturan Daerah atau Peraturan Kepala Daerah
mengenai pengelolaan BLUD dinyatakan masih tetap
berlaku sampai dengan diundangkannya Peraturan
Daerah mengenai Pajak dan Retribusi paling lama sampai
dengan tanggal 4 Januari 2024;
b. Ketentuan mengenai pemanfaatan aset daerah berupa
pemanfaatan barang milik daerah dinyatakan masih
tetap berlaku sampai dengan diundangkannya Peraturan
Daerah mengenai Pajak dan Retribusi paling lama sampai
dengan tanggal 4 Januari 2024; dan
c. Ketentuan mengenai pelaksanaan pemanfaatan barang
milik daerah yang telah dilaksanakan berdasarkan
perjanjian masih tetap berlaku sampai berakhirnya masa
perjanjian.
Pasal 154
(1) Peraturan Wali Kota berkenaan pelaksanaan Pelayanan
pada Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, dan
Retribusi Perizinan Tertentu sebagai peraturan
pelaksanaan dari Peraturan Daerah ini, disusun oleh
Perangkat Daerah yang melaksanakan pelayanan sesuai
tugas pokok dan fungsi.
(2) Peraturan Wali Kota berkenaan pelaksanaan pengaturan
lebih lanjut dari Peraturan Daerah ini, disusun oleh
Perangkat Daerah yang membidangi pendapatan daerah
bersama-sama dengan Perangkat Daerah terkait sesuai
tugas pokok dan fungsi.
Pasal 155
Peraturan Wali Kota sebagai peraturan pelaksanaan dari
Peraturan Daerah ini, ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun
terhitung sejak Peraturan Daerah ini diundangkan
- 79 -
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA
TENTANG
I. UMUM
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
tentang Pajak dan Retribusi Daerah, maka pemungutan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Kota Palangka Raya harus disesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan Selama ini, Kota Palangka Raya telah
menetapkan dan memberlakukan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah
yaitu Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Galian Golongan C dan Pajak Parkir dengan
berdasarkan kepada undang-undang perpajakan daerah yang lama.
Peraturan Daerah ini mengatur 9 (sembilan) Pajak Daerah yaitu
PBB-P2, BPHTB, PBJT, Pajak Reklame, PAT, Pajak MBLB, Pajak Sarang
Burung Walet, serta pemungutan Opsen Pajak antara level pemerintahan
provinsi dan Kota, yaitu Opsen PKB dan Opsen BBNKB, dan mengatur 3
jenis Retribusi meliputi Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha dan
Retribusi Perizinan Tertentu.
Peraturan Daerah ini memberikan landasan hukum bagi
Pemerintah Kota Palangka Raya untuk memungut Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah memberikan kepastian bagi masyarakat dan dunia
usaha di Kota Palangka Raya, serta disisi lainnya dapat mendorong
peningkatan pendapatan asli Daerah, guna membiayai pembangunan
Daerah dan pelayanan kepada masyarakat Kota Palangka Raya.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Ayat (1)
Cukup Jelas.
- 80 -
Ayat (2)
Pajak merupakan kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa. Pungutan
atas nama Pajak yang menjadi wewenang Kota Palangka Raya
dilakukan berdasarkan penetapan Wali Kota atau perhitungan
sendiri oleh Wajib Pajak. Dengan demikian, jika suatu kegiatan
usaha telah dijalankan atau dilaksanakan, maka atas kegiatan
usaha tersebut dapat dipungut Pajak yang menjadi wewenang
Kota Palangka Raya berdasarkan Peraturan Perundang-
Undangan. Walaupun kegiatan usaha tersebut belum atau tidak
memiliki izin. Disamping itu, dalam rangka tertib izin berusaha,
orang pribadi atau badan yang menjadi Pelaku Usaha dimaksud,
tetap diwajibkan sesuai Peraturan Perundang-Undangan untuk
secepatnya melakukan pengurusan izin usaha.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Pasal 3
Ayat (1)
1. Pada prinsipnya saat terutangnya Pajak terjadi pada saat
timbulnya objek pajak yang dapat dikenai Pajak. Namun,
untuk kepentingan administrasi perpajakan saat
terutangnya pajak dapat terjadi pada:
a. suatu saat tertentu, misalnya untuk BPHTB;
b. akhir masa Pajak, misalnya untuk PBJT; atau
c. suatu Tahun Pajak, misalnya untuk PBB-P2.
2. Yang dimaksud dengan “syarat subjektif” adalah
persyaratan yang sesuai dengan ketentuan mengenai
subjek Pajak dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah.
3. Yang dimaksud dengan “syarat objektif” adalah persyaratan
yang sesuai dengan ketentuan mengenai objek Pajak dalam
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
- 81 -
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal 4
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Yang dimaksud dengan "Bumi dan/atau Bangunan untuk
jalur kereta api, moda raya terpadu (Mass Rapid Transit),
lintas raya terpadu (Light Rail Transit), atatt yang sejenis"
adalah jalur rel yang digunakan sebagai infrastruktur
perhubungan untuk moda berbasis rel dimaksud, tidak
termasuk area lain pada stasiun seperti kantor, gedung
parkir, lounge, fasilitas makan/minum, dan fasilitas
hiburan di stasiun.
Huruf h
Cukup jelas.
Huruf i
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
- 82 -
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Huruf a
Contoh pertimbangan berdasarkan kenaikan NJOP hasil
penilaian misal, dalam hal Pemerintah Daerah melakukan
pemuktahiran NJOP dan menyebabkan kenaikan NJOP
yang sangat signifikan, maka dapat diberikan persentase
dasar pengenaan PBB-P2 yang dapat disesuaikan secara
bertahap.
Huruf b
Contoh pertimbangan berdasarkan bentuk pemanfaatan
objek pajak misal, objek pajak yang digunakan semata-
mata untuk tempat tinggal, persentase dasar pengenaan
PBB-P2-nya akan lebih rendah dibandingkan dengan objek
pajak yang digunakan untuk keperluan komersial.
Huruf c
Contoh pertimbangan berdasarkan klasterisasi NJOP dalam
satu wilayah Kota misal, Kota A dapat menyusun
klasterisasi sebagai berikut:
1. NJOP < Rp X juta maka persentase dasar pengenaan
PBB-P2 sebesar 60%;
2. NJOP Rp X juta – Rp Y miliar maka persentase dasar
pengenaan PBB-P2 sebesar 80%;
3. NJOP > Rp Y miliar maka persentase dasar pengenaan
PBB-P2 sebesar 100%.
Ayat (8)
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Ayat (1)
Cukup jelas.
- 83 -
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Contoh: Contoh pemungutan PBB-P2 atas Jembatan A yang
membentang dari daratan yang berada di Kota X
hingga daratan yang berada di Kota Y dan melintasi
wilayah perairan darat diantara dua Kota tersebut, atas
bumi dan/atau bangunan Jembatan A dapat dipungut
PBB-P2 oleh Kota X dan Kota Y.
Wilayah pemungutan PBB-P2 atas Jembatan A akan
dibagi dua sesuai batas administratif Kota X dan Kota
Y dimaksud sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
Pasal 10
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Bahwa yang dimaksud dengan kepentingan ibadah
merupakan rumah ibadah yang digunakan oleh umat
beragama untuk beribadah menurut ajaran agama atau
kepercayaan mereka masing-masing misalnya Gereja,
Masjid, Pura, Vihara, dan Kelenteng.
- 84 -
Huruf h
Hanya ahli waris yang termasuk dalam kriteria Masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) yang ditetapkan sesuai
dengan ketentuan Perundang-Undangan yang
mendapatkan keringan BPHTB.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Yang dimaksud dengan “surat keputusan
pemberian hak untuk pemberian hak baru di luar
pelepasan hak” adalah surat keputusan (akta)
pemberian hak baru yang menyebabkan terjadinya
perubahan nama.
Contoh: Tuan A memiliki hak milik atas tanah
seluas 5000 m2, kemudian Tuan A memberikan
hak guna bangunan di atas tanah tersebut kepada
PT XYZ, maka saat terutangnya BPHTB untuk
transaksi tersebut adalah pada saat
ditandatanganinya surat keputusan (akta)
pemberian hak guna bangunan tersebut atas
nama PT XYZ.
Huruf g
Cukup jelas.
- 85 -
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Ketentuan mengenai penerbitan surat keterangan bukan objek
BPHTB bertujuan untuk memberikan kepastian bagi pejabat
pembuat akta tanah/notaris, kepala kantor lelang negara, dan kepala
kantor bidang pertanahan, bahwa suatu perolehan hak atas tanah
dan/atau Bangunan bukan merupakan objek BPHTB. Sebagai contoh,
Wali Kota atau Pejabat yang ditunjuk dapat menerbitkan surat
keterangan bukan objek BPHTB atas perolehan hak atas tanah
dan/atau Bangunan oleh orang pribadi atau Badan karena wakaf.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Ayat (1)
Huruf a
Contoh Penjualan dan/atau penyerahan Makanan
dan/atau Minuman:
1. Toko Roti A melakukan penjualan roti dan minuman
kepada konsumen. Roti diproduksi dari tempat lain
(pabrik roti), kemudian didistribusikan melalui Toko
Roti A untuk dijual kepada konsumen. Toko Roti A
tidak menyediakan meja, kursi, dan/atau peralatan
makan di lokasi penjualan. Oleh karena itu, Toko Roti
A tidak memenuhi kriteria Restoran, sehingga atas
penjualan roti dan minuman yang dilakukan tidak
terutang PBJT, melainkan merupakan objek pajak
pertambahan nila
- 86 -
Pasal 22
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Bahwa yang dimaksud dengan kepentingan ibadah
merupakan rumah ibadah yang digunakan oleh umat
beragama untuk beribadah menurut ajaran agama atau
kepercayaan mereka masing-masing misalnya Gereja,
Masjid, Pura, Vihara, dan Kelenteng.
- 87 -
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 23
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Cukup jelas.
Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Yang dimaksud dengan "tempat tinggal pribadi yang
difungsikan sebagai hotel adalah rumah, apartemen, dan
kondominium yang disediakan sebagai jasa akomodasi
selayaknya akomodasi hotel, tetapi tidak termasuk bentuk
persewaan (kontrak) jangka panjang (lebih dari satu bulan).
Huruf k
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup je1as.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Yang dimaksud dengan "persewaan ruangan untuk
diusahakan di hotel adalah ruangan yang disewa oleh
pelaku usaha untuk penyelenggaraan kegiatan usaha
seperti kantor, toko, atau mesin anjungan tunai mandiri
(ATM) di dalam hotel.
- 88 -
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Yang dimaksud dengan "permainan ketangkasan" adalah
bentuk permainan yang berada di dalam kawasan arena
dan/atau taman bermain yang dipungut bayaran, baik yang
berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan seperti
permainan ding-dong, lempar bola ke dalam keranjang,
paintball, dan sebagainya.
Huruf i
Yang dimaksud dengan "olahraga permainan" adalah
bentuk persewaan ruang dan alat olahraga seperti tempat
kebugaran (fitness center), lapangan futsal, lapangan tenis,
kolam renang, dan sebagainya yang dikenakan bayaran
atas penggunaannya.
Huruf j
Cukup jelas.
Huruf k
Cukup jelas.
Huruf l
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 26
Ayat (1)
Cukup jelas.
- 89 -
Ayat (2)
Penjualan atau penyerahan barang dan jasa tertentu oleh Wajib
Pajak termasuk penyediaan akomodasi yang dipasarkan oleh
pihak ketiga berupa tempat tinggal yang difungsikan sebagai
hotel. Dalam kondisi dimaksud, yang menjadi Wajib Pajak PBJT
adalah pemilik atau pihak yang menguasai tempat tinggal, yang
menyerahkan jasa akomodasi kepada konsumen akhir, bukan
penyedia jasa pemasaran atau pengelolaan melalui platform
digital
Pasal 27
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan "bentuk lain" dari voucer antara lain
berupa kupon, tiket, atau kartu hadiah (gift card), termasuk
yang dalam bentuk elektronik.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan “tidak terdapat pembayaran” termasuk
voucer atau bentuk lain sejenis yang tidak memuat nilai rupiah
atau mata uang lain.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Huruf a
Penghitungan nilai jual tenaga listrik untuk tenaga listrik
yang dihasilkan sendiri adalah berdasarkan realisasi
penggunaan tenaga listrik. Penggunaan variabel kapasitas
tersedia dalam penghitungan nilai jual tenaga listrik adalah
untuk menetapkan golongan tarif satuan listrik.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas
Ayat (7)
Cukup jelas.
Pasal 28
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
- 90 -
Huruf b
Termasuk kedalam ketentuan pasal ini seperti Mall, Hotel,
Pabrik, Perbankan yang menghasilkan daya listrik sendiri.
Pasal 29
Cukup Jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “pemanfaatan” adalah kegiatan
penggunaan Air Tanah di sumbernya tanpa dilakukan
pengambilan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
Pasal 41
Cukup jelas.
- 91 -
Pasal 42
Cukup jelas.
Pasal 43
Cukup jelas.
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Cukup jelas.
Pasal 46
Cukup jelas.
Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Cukup jelas.
Pasal 49
Cukup jelas.
Pasal 50
Cukup jelas.
Pasal 51
Cukup jelas.
Pasal 56
Cukup jelas.
Pasal 52
Cukup jelas.
Pasal 53
Cukup jelas.
Pasal 54
Cukup jelas.
Pasal 55
Cukup jelas.
Pasal 56
Cukup jelas.
- 92 -
Pasal 57
Cukup jelas.
Pasal 58
Cukup jelas.
Pasal 59
Cukup jelas.
Pasal 60
Cukup jelas.
Pasal 61
Cukup Jelas.
Pasal 62
Cukup jelas.
Pasal 63
Cukup jelas.
Pasal 64
Cukup jelas.
Pasal 67
Cukup jelas.
Pasal 68
Cukup jelas.
Pasal 69
Cukup jelas.
Pasal 70
Cukup jelas.
Pasal 71
Yang dimaksud “kendaraan bermotor” merupakan kendaraan
bermotor angkutan penumpang dan kendaraan bermotor angkutan
barang. Kendaraan bermotor angkutan penumpang meliputi:
1. mobil penumpang; dan
2. mobil bus.
Kendaraan bermotor angkutan barang meliputi semua kendaraan
umum angkutan barang.
Pasal 72
Cukup jelas.
- 93 -
Pasal 73
Cukup jelas.
Pasal 74
Cukup jelas.
Pasal 75
Cukup jelas.
Pasal 76
Cukup jelas.
Pasal 77
Cukup jelas.
Pasal 78
Cukup jelas.
Pasal 79
Cukup jelas.
Pasal 80
Cukup jelas.
Pasal 81
Cukup jelas.
Pasal 82
Cukup jelas.
Pasal 83
Cukup jelas.
Pasal 84
Cukup jelas.
Pasal 85
Cukup jelas.
Pasal 86
Cukup jelas.
Pasal 87
Cukup jelas.
Pasal 88
Cukup jelas.
- 94 -
Pasal 89
Cukup jelas.
Pasal 90
Cukup jelas.
Pasal 91
Cukup jelas.
Pasal 92
Cukup jelas.
Pasal 93
Cukup jelas.
Pasal 94
Cukup jelas.
Pasal 95
Cukup jelas.
Pasal 96
Cukup jelas.
Pasal 97
Cukup jelas.
Pasal 98
Cukup jelas.
Pasal 99
Cukup jelas.
Pasal 100
Cukup jelas.
Pasal 101
Cukup jelas.
Pasal 102
Cukup jelas.
Pasal 103
Cukup jelas.
Pasal 104
Cukup jelas.
- 95 -
Pasal 105
Cukup jelas.
Pasal 106
Cukup jelas.
Pasal 107
Cukup jelas.
Pasal 108
Cukup jelas.
Pasal 109
Cukup jelas.
Pasal 110
Cukup jelas.
Pasal 111
Cukup jelas.
Pasal 112
Cukup jelas.
Pasal 113
Cukup jelas.
Pasal 114
Cukup jelas.
Pasal 115
Cukup jelas.
Pasal 116
Cukup jelas.
Pasal 117
Cukup jelas.
Pasal 118
Cukup jelas.
Pasal 119
Cukup jelas.
Pasal 120
Cukup jelas.
- 96 -
Pasal 121
Cukup jelas.
Pasal 122
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan ‘pertimbangan efisiensi dan efektivitas
Pemungutan Retribusi’ adalah pemungutan Retribusi yang
dilaksanakan oleh pihak ketiga menggunakan sumber daya yang
lebih efisien dari aspek waktu, tenaga, dan biaya, dibandingkan
apabila dilaksanakan sendiri oleh Pemerintah Kota, serta dapat
mencapai realisasi penerimaan yang optimal.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Pasal 123
Cukup jelas.
Pasal 124
Cukup jelas.
Pasal 125
Cukup jelas.
Pasal 126
Cukup jelas.
Pasal 127
Cukup jelas.
Pasal 128
Cukup jelas.
Pasal 129
Cukup jelas.
Pasal 130
Ayat (1)
Cukup jelas.
- 97 -
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Contoh: Pada masa puncak penyebaran wabah penyakit di
suatu daerah pada bulan Juni 2020, batas waktu
pembayaran dan pelaporan Pajak Reklame masa
Pajak Juni yang seharusnya jatuh tempo tanggal 10
Juli untuk pembayaran dan tanggal 15 Juli untuk
pelaporan, diperpanjang menjadi tanggal 10
September untuk pembayaran dan tanggal 15
September untuk pelaporan bagi seluruh Wajib
Pajak Reklame di daerah tersebut.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Ayat (8)
Cukup jelas.
Ayat (9)
Contoh: 1. Wajib Pajak memiliki Utang Pajak sebesar Rp
100 juta untuk masa Pajak April 202X yang
disetujui oleh Wali Kota pada tanggal 5 Mei
202X untuk diangsur selama 4 (empat) bulan
mulai tanggal 1 Juni 202X dengan pembayaran
pro-rata pokok Pajak setiap bulan. Maka
pembayaran angsuran Pajak adalah sebagai
berikut:
a. Pembayaran angsuran pertama tanggal 1
Juni 202X = Rp 25 juta + (1% x Rp 100 juta)
= Rp 26 juta
Misal suku bunga acuan untuk angsuran
Pajak pada Juni 202X sebesar 1%
b. Pembayaran angsuran kedua tanggal 1 Juli
2020 = Rp 25 juta + (0,8% x Rp 75 juta) =
Rp 25,6 juta
Misal suku bunga acuan untuk angsuran
Pajak pada Juli 202X sebesar 0,8%
c. Pembayaran angsuran ketiga tanggal 1
Agustus 2020 = Rp 25 juta + (1% x Rp 50
juta) = Rp 25,5 juta
- 98 -
Pasal 131
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “pihak ketiga” merupakan pihak-
pihak di luar Pemerintah dan Pemerintah Daerah lain,
misalnya akademisi, swasta, dan pihak lainnya di dalam
negeri yang berkaitan dengan optimalisasi pemungutan
Pajak.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud “pengawasan Wajib Pajak bersama”
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan bersama
dengan mitra kerja sama dalam hal ini Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah lain dengan mekanisme
tertentu untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak. Contoh:
Fiscus melakukan permintaan penjelasan atas data
dan/atau keterangan, pemanggilan/ kunjungan (visit)
kepada Wajib Pajak.
- 99 -
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Contoh Penggunaan jasa layanan pembayaran yang
disediakan oleh pihak ketiga, seperti Pelaku Perdagangan
Melalui Sistem Elektronik/PPMSE.
Huruf g
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 132
Cukup jelas.
Pasal 133
Cukup jelas.
Pasal 134
Huruf a
Penyesuaian ini dimaksudkan agar menghindari tumpang tindih
pelaksanaan pungutan dengan objek yang sama
Huruf b
Peningkatan koordinasi salah satunya dilakukan dengan cara
menjadikan syarat perpanjangan perizinan usaha baru adalah
tidak adanya Pajak Daerah atau Retribusi Daerah yang terutang.
Contoh yang lainnya adalah apabila ada suatu event musik di
stadion olahraga, maka dilakukan koordinasi antara Perangkat
Daerah terkait untuk melakukan pemugutan terhadap Retribusi
Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum dengan Perangkat Daerah
lainnya yang juga melakukan pemungutan Retribusi yang
menjadi wewenangnya.
Huruf c
Tim Optimalisasi Perangkat Daerah ini berisikan Perangkat
Daerah terkait dan pihak-pihak lainnya sesuai ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan.
Pasal 135
Cukup jelas.
Pasal 136
Cukup jelas.
- 100 -
Pasal 137
Cukup jelas.
Pasal 138
Ayat (1)
Pendaftaran permohonan oleh pemohon PBG melalui Sistem
Informasi Manajemen Bangunan Gedung dilakukan secara
online maupun offline. Pendaftaran secara offline dilakukan
sebagai alternatif apabila terdapat gangguan atau keterbatasan
dalam hal jaringan sinyal, perangkat pendukung (seperti
komputer, laptop, handphone, gadget dan lain-lain), dan/atau
peta kawasan secara digital. Hasil dari offline nanti kemudian
menjadi dasar penginputan secara online.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 139
Cukup jelas.
Pasal 140
Ayat (1)
Penetapan nilai retribusi didasarkan pada data yang disediakan
oleh Kementerian yang membidangi Bangunan Gedung. Dalam
hal data untuk penetapan nilai retribusi tidak tersedia, maka
menggunakan data lain sesuai ketentuan Peraturan Perundang-
Undangan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 141
Cukup jelas.
Pasal 142
Cukup jelas.
Pasal 143
Cukup jelas.
Pasal 144
Cukup jelas.
Pasal 145
Cukup jelas.
- 101 -
Pasal 146
Cukup jelas.
Pasal 147
Cukup jelas.
Pasal 148
Cukup jelas.
Pasal 149
Cukup jelas.
Pasal 150
Cukup jelas.
Pasal 151
Cukup jelas.
Pasal 152
Cukup jelas.
Pasal 153
Cukup jelas.
Pasal 154
Cukup jelas.
Pasal 155
Cukup jelas.
Pasal 156
Cukup jelas.
LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 1 TAHUN 2024
TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
RETRIBUSI (RP)
NO JENIS PELAYANAN SATUAN JUMLAH JASA JASA
TARIF PELAYANAN SARANA
1 2 3 4 5
I RAWAT JALAN
1 Pemeriksaan Dokter Spesialis Kunjungan 35.000 15.000 20.000
2 Pemeriksaan Dokter Umum Kunjungan 25.000 10.000 15.000
3 Pemeriksaan Dokter Gigi Kunjungan 25.000 10.000 15.000
4 Pemeriksaan Perawat Ahli/Perawat Gigi Kunjungan 20.000 9.000 11.000
Ahli/Bidan Ahli/Gizi Ahli
5 Pemeriksaan Perawat/Bidan/Gigi Kunjungan 15.000 7.000 8.000
6 Suntikan Kasus 15.000 7.000 8.000
7 Tindakan Medik Ringan Kasus 35.000 15.000 20.000
II PERAWATAN GIGI
1 Cabut gigi susu Gigi 30.000 13.000 17.000
a. Tanpa anastesi Gigi 20.000 8.000 12.000
b. Topical Anastesi Gigi 30.000 12.000 18.000
c. Teknik Infiltrasi Gigi 40.000 16.000 24.000
d. Teknik Intraligamen (Citojet) Gigi 50.000 20.000 30.000
2 Pencabutan Dewasa (dengan Citojet)
a. Normal Gigi 65.000 26.000 39.000
b. Dengan Penyulit Gigi 85.000 34.000 51.000
c. Dengan Komplikasi (DM, HT) Gigi 100.000 40.000 60.000
d. Anastesi Teknik Mandibular Block Gigi 30.000 12.000 18.000
3 Cabut gigi tetap seri, taring, Gigi 40.000 16.000 24.000
premolar 1 dan 2
4 Pencabutan Gigi Molar Gigi 65.000 27.000 38.000
5 Cabut gigi tetap dengan penyulit Gigi 75.000 30.000 45.000
6 Cabut gigi tetap dengan cito jet Gigi 85.000 35.000 50.000
7 Perawat pulp capping dan Kasus 25.000 10.000 15.000
trepanasi
8 Oper Bor Kasus 30.000 13.000 17.000
9 Grinding Kasus 25.000 10.000 15.000
10 Tumpatan sementara Kasus 35.000 15.000 20.000
11 Tumpatan Amalagam Kasus 40.000 17.000 23.000
12 Tumpatan glass ionomer Kasus 40.000 17.000 23.000
-2-
31 Pulpektomi
1. Devitalisa : Rp. 20.000 + Harga Kasus 20.000 8.000 12.000
Tumpatan Sementar
2. Preprasi Saluran Akar
a. Akar tunggal : Rp. 40.000 + Kasus 40.000 16.000 24.000
Harga Tumpatan Sementara
b. Akar Ganda : Rp. 60.000 + Kasus 60.000 25.000 35.000
Harga Tumpatan Sementara
3. Sterilisasi Akar
a. Akar Tunggal : Rp. 20.000 + Kasus 20.000 8.000 12.000
Harga Tumpatan Sementara
b. Akar Ganda : Rp. 30.000 + Kasus 30.000 12.000 18.000
Harga Tumpatan Sementara
4. Pengisian
a. Akar Tunggal : Rp. 60.000 + Kasus 60.000 25.000 35.000
Harga Tumpatan
b. Akar Ganda : Rp. 80.000 + Kasus 80.000 32.000 48.000
Harga Tumpatan
32 Hecting Intraoral 1 – 5 Jahitan Kasus 45.000 19.000 26.000
33 Marsupialisasi Mukokel + Hecting Kasus 100.000 40.000 60.000
34 Lepas Jahitan Kasus 20.000 8.000 12.000
35 Debridement Kasus 20.000 8.000 12.000
36 Insisi
a. Intraoral Kasus 25.000 10.000 15.000
b. Extraoral Kasus 40.000 16.000 24.000
37 Bone File Application Kasus 20.000 8.000 12.000
38 Dry Socket Therapy Kasus 30.000 12.000 18.000
39 Odontektomy
a. Ringan (Kelas I Posisi A) Kasus 600.000 240.000 360.000
b. Sedang (Kelas I - II Posisi A – B, Kasus 800.000 320.000 480.000
Vertical, Mesioangular)
c. Berat RUJUKAN
40 Periodonsia dan Bedah Minor
a. Scalling per kuadran Kasus 40.000 16.000 24.000
b. Deep Skaling per kuadran Kasus 60.000 25.000 35.000
c. Stain remover per kuadran Kasus 30.000 12.000 18.000
d. Kuretase per regio Kasus 20.000 8.000 12.000
e. Operkulektomi Kasus 80.000 32.000 48.000
f. Gingivektomi Kasus 200.000 80.000 120.000
g. Splinting per kuadran Kasus 50.000 20.000 30.000
V TINDAKAN FISIOTERAPI
1 Tindakan I (1 areal yang diterapi) Kasus 15.000 7.000 8.000
2 Tindakan II (2 area yang diterapi) Kasus 30.000 13.000 17.000
3 Tindakan III (2 area plus manual Kasus 35.000 15.000 20.000
terapi)
4 Tindakan IV (>3 area plus manual Kasus 45.000 19.000 26.000
terapi)
5 ASKES (1 PAKET) Kasus
VI PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK
1 Radiologi
a. Film 35 x 35 Kasus 40.000 17.000 23.000
b. Film 24 x 30 Kasus 30.000 13.000 17.000
c. Jasa baca hasil Kasus 20.000 9.000 11.000
2 Radiologi gigi
a. Film Kasus 25.000 10.000 15.000
b. Jasa baca hasil Kasus 20.000 9.000 11.000
3 Elektro Kardio Graf (EKG)
a. Pemeriksaan EKG Kasus 30.000 13.000 17.000
b. Jasa baca hasil Kasus 20.000 9.000 11.000
4 Pemeriksaan USG Kasus 140.000 56.000 84.000
VII PELAYANAN PSIKOLOGI
A. ANAK DAN REMAJA
1 Tes kesiapan masuk TK/SD Kasus 35.000 15.000 20.000
2 Tes kecerdasan TK 4½ - 5½ tahun Kasus 80.000 33.000 47.000
3 Tes kecerdasan SD-SMP-SMA Kasus 80.000 33.000 47.000
4 Tes bakat Kasus 80.000 33.000 47.000
5 Tes minat Kasus 80.000 33.000 47.000
6 Pemilihan jurusan pendidikan Kasus 80.000 33.000 47.000
7 Tes kepribadian Kasus 105.000 43.000 62.000
8 Konsultasi Masalah Psikologi (1x Kunjungan 30.000 15.000 20.000
Pertemuan)
-6-
3. Makanan / Minuman
a. Bakteriologi
1) Staphylococcus Tindakan 75.000 30.000 45.000
2) E. Coli Tindakan 75.000 30.000 45.000
3) V. Cholera Tindakan 75.000 30.000 45.000
4) Salmonella Tindakan 75.000 30.000 45.000
5) MPN Coliform Tindakan 75.000 30.000 45.000
6) MPN Colitinja Tindakan 75.000 30.000 45.000
7) Angka Kuman Tindakan 75.000 30.000 45.000
b. Kimiawi
1) Methyl Yellow Tindakan 60.000 25.000 35.000
2) Borax Tindakan 60.000 25.000 35.000
3) Rhodamin B. Tindakan 60.000 25.000 35.000
4) Formalin Tindakan 60.000 25.000 35.000
5) Siklamat Tindakan 60.000 25.000 35.000
6) Sakarin Tindakan 60.000 25.000 35.000
7) Arsenic Tindakan 60.000 25.000 35.000
3 BIDANG HEMATOLOGI
a. Eosinofil, hitung jumlah Tindakan 30.000 12.000 18.000
b. Limfosit Plasma Biru, hitung Tindakan 90.000 37.000 53.000
jumlah
c. Morfologi Sel Tindakan 30.000 12.000 18.000
d. Retikulosit, hitung jumlah Tindakan 20.000 8.000 12.000
-9-
4 BIDANG PATOLOGI
a. Protein dan NPN
1) Albumin Tindakan 30.000 12.000 18.000
2) Asam Urat Tindakan 30.000 12.000 18.000
3) Bilirubin Tindakan 30.000 12.000 18.000
4) Globulin Tindakan 20.000 8.000 12.000
5) Kreatinin Tindakan 30.000 12.000 18.000
6) Nitrit Tindakan 20.000 8.000 12.000
7) Protein Benco Jones Tindakan 20.000 8.000 12.000
8) Protein, penetapan jumlah Tindakan 20.000 8.000 12.000
9) Urea/ Bun Tindakan 30.000 12.000 18.000
10) Urobilin Tindakan 15.000 7.000 8.000
11) Urobilinogen Tindakan 15.000 7.000 8.000
b. Karbohidarat
1) Glukosa Sewaktu Tindakan 20.000 8.000 12.000
2) Glukosa Puasa Tindakan 20.000 8.000 12.000
3) Glukosa, Kurva Toleransi Tindakan 20.000 8.000 12.000
Glukosa 3x/5x
d. Enzim
1) Alkali fosfatase Tindakan 45.000 19.000 26.000
2) Gamma GT/ GlutamiJ Transferas Tindakan 50.000 20.000 30.000
3) Glutamat Oksaloasetik Tindakan 40.000 16.000 24.000
Transaminase/ GOT
4) Glutamat Viruvat Transminase/ Tindakan 40.000 16.000 24.000
SGPT
5) Laktat Dehidrogenase/ LDH Tindakan 45.000 19.000 26.000
6) CK-MB (Pemeriksaan Jantung) Tindakan 75.000 30.000 45.000
5 BIDANG MIKROBIOLOGI
- 10 -
a. Bakteriologi
1) Sputum per slide Tindakan 15.000 7.000 8.000
2) P. Gram Tindakan 20.000 8.000 12.000
3) KOH/ NaCL/ M. Blue Tindakan 20.000 8.000 12.000
b. Parasitologi
1) Malaria Mikrokopis Tindakan 25.000 10.000 15.000
2) Mikrofilaria Tindakan 30.000 12.000 18.000
3) Malaria Stik Tindakan 40.000 16.000 24.000
6 BIDANG SEROLOGI
a. Widal Test Tindakan 35.000 15.000 20.000
b. Hepatitis B Aglutinasi (HBs- Tindakan 35.000 15.000 20.000
AB) (HBs-AG)
c. Tes Kehamilan Tindakan 25.000 10.000 15.000
d. Hepatitis B Antibodi (HBs-AB) Tindakan 35.000 15.000 20.000
e. Narkoba Tindakan 60.000 25.000 35.000
f. Cholenesterasi Tindakan 65.000 26.000 39.000
g. VDRL (sfilis) Tindakan 35.000 15.000 20.000
h. TPHA Tindakan 30.000 12.000 18.000
i. Rheumatoid Faktor (RAF) Tindakan 30.000 12.000 18.000
j. Anti HCV Tindakan 65.000 26.000 39.000
k. Asto Tindakan 30.000 12.000 18.000
A.1.2. STRUKTUR DAN BESARAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN DI UPTD LABORATORIUM KESEHATAN
DAN KALIBRASI KOTA PALANGKA RAYA
JASA JASA
KELOMPOK DAN JENIS JUMLAH
NO SATUAN PELAYANAN SARANA
PEMERIKSAAN TARIF (Rp)
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6
1 HEMATOLOGI
B. Analisis Hb
C. Perbankan Darah
1) Coomb's, percob. Direk &
Parameter 135.000 54.000 81.000
Indirek
2) Penetapan Golongan Darah
Parameter 8.000 3.200 4.800
3) Rhesus Parameter 5.000 2.000 3.000
D. Hemostasis
1) Agregasi Trombosit (ADP) Parameter 150.000 60.000 90.000
2) D-Dimer Exclusion TM Parameter 674.000 269.600 404.400
3) Faktor Pembekuan VIII, IX, X,
Parameter 230.000 92.000 138.000
penetapan kadar
4) Faktor Pembekuan XII, XIII,
Parameter 230.000 92.000 138.000
penetapan kadar
5) Fibrinogen, penetapan kadar Parameter 130.000 52.000 78.000
6) Masa pembekuan,CT Parameter 5.000 2.000 3.000
7) Masa pendarahan, BT Parameter 5.000 2.000 3.000
8) Protrombin plasma, masa /
Parameter 110.000 44.000 66.000
Protombin Time (PT)
9) Trombin, masa / Thrombin Time
Parameter 98.000 39.200 58.800
(TT)
10) Tromboplastin, masa partial
Parameter 51.000 20.400 30.600
teraktivasi / APTT
11) INR Parameter 90.000 36.000 54.000
12) Activated Partial Protrombin
Parameter 51.000 20.400 30.600
Time (APPT)
E. Pemeriksaan Lain
1) Hematokrit Parameter 7.000 2.800 4.200
2) Hemoglobin Eritrosit Rata-rata
(HER) / Mean Corpuscular Parameter 5.000 2.000 3.000
Hemoglobin (MCH)
3) Kensentrasi Hemoglobin
Eritrosit Rata-rata (KHER) /
Parameter 5.000 2.000 3.000
Mean Corpuscular Hemoglobin
Cocentration (MCHC)
4) Laju Endap Darah Parameter 5.000 2.000 3.000
5) Volume Eritrosit Rata-rata (VER)
/ Mean Corpuscular Volume Parameter 5.000 2.000 3.000
(MCV)
6) Paket darah lengkap (Hb, Ht,
Leuko, Trombo, Eri, Hitung Parameter 50.000 20.000 30.000
Jenis, MCV,MCH,MCHC).
2 KIMIA KLINIK KI
2. Karbohidarat
a. Glukosa sewaktu Parameter 13.000 5.200 7.800
b. Glukosa puasa/2jam pp, 2 kali
Parameter 18.000 7.200 10.800
c. Tes Toleransi Glukosa Parameter 30.000 12.000 18.000
4. Enzim
a. Alkali Fosfatase Parameter 15.000 6.000 9.000
b. Cholinesterase Parameter 70.000 28.000 42.000
c. Creatinine Kinase, MB Iso
Parameter 135.000 54.000 81.000
enzym
d. Creatinin, Phosphokinase CPK-
Parameter 100.000 40.000 60.000
NAC = Creatinin Kinase - CK
e. Gamma GT Parameter 23.000 9.200 13.800
f. Glukosa 6 fosfodehidrogenase Parameter 85.000 34.000 51.000
g. Glutamat Oksaloasetik
Transaminase/GOT= Aspartat Parameter 15.000 5.600 8.400
Amino Trasferase
h. Glutamat Piruvat
Transaminase/GPT= Alanin Parameter 15.000 5.600 8.400
Amino Trasferase
i. Laktat Dehidrogenase/LDH Parameter 90.000 36.000 54.000
j. Heart fatty acid binding protein
Parameter 200.000 80.000 120.000
/ H-FABP
5. Mikronutrien danMonitoring
kadar Terapi obat
a. Asam Folat Parameter 335.000 134.000 201.000
b. Serum Iron (Fe) Parameter 65.000 26.000 39.000
c. Besi, TIBC
Parameter 85.000 34.000 51.000
d. Vitamin B12 Parameter 325.000 130.000 195.000
e. Transferrin Parameter 115.000 46.000 69.000
- 13 -
6. Elektrolit
a. Kalium Parameter 70.000 28.000 42.000
b. Kalsium Parameter 70.000 28.000 42.000
c. Klorida Parameter 70.000 28.000 42.000
d. Natrium
Parameter 70.000 28.000 42.000
e. Magnesium Parameter 70.000 28.000 42.000
7. Fungsi Organ
a. Creatinin clereance Parameter 50.000 20.800 30.000
b. Tes Kekuatan Otot dan Sendi /
Parameter 150.000 60.000 90.000
Tulang
8. Hormon dan Fungsi Endokrin
a. Estradiol, 17 Beta Parameter 150.000 60.000 90.000
b. Follicle Stimulating Hormon /
Parameter 184.000 73.600 110.400
FSH
c. Hb glikosilat/HbA1c Parameter 110.000 44.000 66.000
d. Human Chorionic Gonadotropin
Parameter 184.000 73.600 110.400
(hCG)
e. Luteinizing Hormon /LH Parameter 184.000 73.600 110.400
f. Progesteron Parameter 323.000 129.200 193.800
g. Prolaktin
Parameter 200.000 80.000 120.000
h. Testosterone Parameter 187.000 74.800 112.200
i. Thyroxin dalam serum / T4 Parameter 141.000 56.400 84.600
j. Thyroid Stimulating
Parameter 135.000 54.000 81.000
Hormon/TSH
k. Triiodotironin dalam serum / T3 Parameter 142.000 56.800 85.200
l. Free Thyroxin dalam serum /
Parameter 240.000 96.000 144.000
FT4
m. Free Triiodotironin dalam serum
Parameter 212.000 84.800 127.200
/ FT3
n. TSH3
Parameter 252.000 100.800 151.200
o. Anti-TPA Parameter 274.000 109.600 164.400
p. Anti-Tg Parameter 274.000 109.600 164.400
q. Estradiol II Parameter 176.000 70.400 105.600
r. Cortisol s Parameter 240.000 96.000 144.000
s. Ferritin Parameter 184.000 73.600 110.400
t. B2 Microglobulin
Parameter 233.000 93.200 139.800
u. vWF Parameter 170.000 68.000 102.000
v. 25 OH Vitamin D Total Parameter 475.000 190.000 285.000
w. Chlostridium Dificiale A/B Parameter 472.000 188.800 283.200
x. H. pylory Parameter 170.000 68.000 102.000
y. Free Human Serum Parameter 75.000 30.000 45.000
z. Myoglobin Parameter 181.000 72.400 108.600
- 14 -
9. Pemeriksaan Lainnya
a. Analisa Sperma, volume, bau,
warna, liquefaksi, viskositas, Parameter 25.000 10.000 15.000
mortilitas, jumlah, morfologi
b. Analisa Tinja Parameter 35.000 14.000 21.000
c. Tes Kehamilan
Parameter 15.000 6.000 9.000
d. Urine lengkap / Urinalisis Parameter 11.000 3.300 7.700
e. Reduksi Parameter 3.000 1.200 1.800
f. Sedimen Urin Parameter 11.000 4.400 6.600
g. Troponin T/I Parameter 250.000 100.000 150.000
h. Tes Darah Samar (FOB) Parameter 35.000 14.000 21.000
i. Pemeriksaan IVA
Parameter 25.000 10.000 15.000
3 MIKROBIOLOGI
A. Mikroskopi
1) Mycobacterium leprae/
Parameter 10.000 4.000 6.000
Pewarnaan differential
2) Mycobacterium tuberculosa
Parameter 10.000 4.000 6.000
(BTA) / Pewarnaan differential
3) Cross Check BTA Parameter 5.000 2.000 3.000
4) Pewarnaan Gram Negatif/ Positif Parameter 10.000 4.000 6.000
5) Pemeriksaan sediaan hapusan
Parameter 60.000 18.000 42.000
Papsmear
B. Isolasi dan Identifikasi
1) Biakan Mycobacterium
Parameter 100.000 40.000 60.000
tuberculosa (BTA)
C. Hitung Koloni:
1) MPN Coliform Air
Parameter 60.000 18.000 42.000
Bersih/sumur
2) MPN Coli Tinja Air
Parameter 60.000 18.000 42.000
Bersih/sumur
3) MPN Coliform Air Minum Parameter 40.000 16.000 24.000
4) MPN Coli Tinja Air Minum Parameter 40.000 16.000 24.000
5) MPN Coliform Air Kolam
Parameter 60.000 18.000 42.000
Renang
6) MPN Coli Tinja Air Kolam
Parameter 60.000 18.000 42.000
Renang
- 15 -
E. Jamur
1) Candida
Parameter 10.000 4.000 6.000
2) Jamur Sistemik Parameter 10.000 4.000 6.000
3) Jamur Subkutan/dibawah kulit Parameter 10.000 4.000 6.000
4 IMUNOLOGI
C. Parasit
1) Toxoplasma, Anti Toxo IgG
Parameter 120.000 48.000 72.000
2) Toxoplasma, Anti Toxo IgM Parameter 120.000 48.000 72.000
D. Virus
1) Campak Jerman/Rubella anti
Parameter 175.000 70.000 105.000
IgG Aviditas
2) Campak Jerman/Rubella IgG Parameter 130.000 52.000 78.000
3) Campak Jerman/Rubella IgM Parameter 120.000 48.000 72.000
4) Cytomegalo virus Parameter 165.000 66.000 99.000
5) IgG/IgM anti Denguee (Rapid) Parameter 60.000 18.000 42.000
6) HBV, Anti HBc
Parameter 160.000 64.000 96.000
7) HBV, Anti HBc IgG Parameter 145.000 58.000 87.000
8) HBV, Anti HBc IgM Parameter 145.000 58.000 87.000
9) HBV, Anti HBe/HbeAg Parameter 160.000 64.000 96.000
10) HBV, Anti Hbs (Rapid ) Parameter 33.000 9.900 23.100
11) HBV, Anti Hbs Ag (Rapid) Parameter 25.000 7.500 17.500
12) HCV, Anti HCV (Rapid)
Parameter 55.000 16.500 38.500
13) HIV, Anti HIV (Rapid) Parameter 35.000 10.500 24.500
14) HSV I, Anti HSV I IgG Herpes Parameter 175.000 70.000 105.000
15) HSV I, Anti HSV I IgM Herpes Parameter 175.000 70.000 105.000
16) HSV II, Anti HSV II IgG Herpes Parameter 150.000 60.000 90.000
17) HSV II, Anti HSV II IgM Herpes Parameter 150.000 60.000 90.000
18) Chikhungunya (Rapid)
Parameter 60.000 18.000 42.000
19) Typhi dan Paratyphi ( Rapid
Parameter 60.000 18.000 42.000
Tes )
20) Ns1 Antigen
Parameter 80.000 32.000 48.000
21) Antigenemia CMV Parameter 200.000 80.000 120.000
22) Chikungunya Parameter 150.000 60.000 90.000
23) HBsAg Ultra Parameter 121.000 48.400 72.600
24) HBsAg Ultra Confirmation Parameter 150.000 60.000 90.000
25) Anti HBs Total II Parameter 238.000 95.200 142.800
26) Anti HBc Total
Parameter 205.000 82.000 123.000
27) HBc IgM Parameter 203.000 81.200 121.800
28) Anti HBe/HbeAg Parameter 156.000 62.400 93.600
29) Anti HAV IgM Parameter 176.000 70.400 105.600
- 18 -
5 TOKSIKOLOGI
A. Bahan Napsa
1) Amphetamine Parameter 28.000 8.400 19.600
2) Alkohol Parameter 28.000 8.400 19.600
3) Benzodiazepin Parameter 28.000 8.400 19.600
4) Canabinoid / THC Parameter 28.000 8.400 19.600
5) Cocaina Parameter 28.000 8.400 19.600
6) Morphin
Parameter 28.000 8.400 19.600
7) Methamphetamine Parameter 28.000 8.400 19.600
8) Paket Napza (Amphetamine,
Benzodiazepin, Canabinoid /
Parameter 150.000 45.000 105.000
THC, Cocain, Morphin,
Methampetamine)
B. Organik lain
1) Etanol
Parameter 90.000 27.000 63.000
2) Fenol Parameter 90.000 27.000 63.000
3) Metil alkohol Parameter 90.000 27.000 63.000
C. Anorganik logam
1) Arsen Parameter 60.000 18.000 42.000
2) Kadmium Parameter 60.000 18.000 42.000
3) Krom
Parameter 60.000 18.000 42.000
4) Raksa Parameter 60.000 18.000 42.000
5) Seng Parameter 60.000 18.000 42.000
6) Tembaga Parameter 60.000 18.000 42.000
7) Timah Parameter 60.000 18.000 42.000
8) Timbal Parameter 60.000 18.000 42.000
9) Karbon Monoksida
Parameter 60.000 18.000 42.000
10) Nitrat Parameter 60.000 18.000 42.000
11) Nitrit Parameter 60.000 18.000 42.000
12) Sianida Parameter 60.000 18.000 42.000
13) Sulfida Parameter 60.000 18.000 42.000
14) Jenis Pemeriksaan Lain Parameter 60.000 18.000 42.000
6 KIMIA KESEHATAN
A. FIsika
- 19 -
D. Pestisida
1) Bipiridil, Paraquant Parameter 90.000 27.000 63.000
2) Bipiridil Lain Parameter 90.000 27.000 63.000
3) Karbamat, Aldikarb Parameter 90.000 27.000 63.000
4) Karbamat, BPMC Parameter 90.000 27.000 63.000
5) Karbamat, Karbaril Parameter 90.000 27.000 63.000
6) Karbamat, Karbofuran Parameter 90.000 27.000 63.000
7) Karbamat, MIPC Parameter 90.000 27.000 63.000
8) Karbamat, Propoksur Parameter 90.000 27.000 63.000
9) Karbamat Lain Parameter 90.000 27.000 63.000
10) Organofosfat, Diazinon Parameter 90.000 27.000 63.000
11) Organofosfat, Diklorvos /DDVP Parameter 90.000 27.000 63.000
12) Organofosfat, Dikrotofos Parameter 90.000 27.000 63.000
13) Organofosfat, Dimetoat Parameter 90.000 27.000 63.000
14) Organofosfat, Fenitrorion Parameter 90.000 27.000 63.000
15) Organofosfat, Fention Parameter 90.000 27.000 63.000
16) Organofosfat, Fentoat Parameter 90.000 27.000 63.000
- 21 -
A.1.3. STRUKTUR DAN BESARAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT DAERAH KOTA
PALANGKA RAYA
1.8 TARIF PENGGUNAAAN PENGGUNAAN ALAT ELEKTROMEDIK / MAINTENANCE ELEKTROMEDIK UNTUK RAWAT INAP
IRIGASI
31 MULUT/MATA/HIDUNG/TELINGA/RECT TINDAKAN Rp 45.000 Rp 30.000 Rp 75.000
AL
PENYULIT
COMPREHENSIVE GERIATRICK
2 TINDAKAN Rp 30.000 Rp 20.000 Rp 50.000
ASSESMENT (CGA)
PENGELOLAAN CEDERA
60 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
DENTOALVEOLAR
- 35 -
SCRINING PERKEMBANGAN
8 TINDAKAN Rp 90.000 Rp 60.000 Rp 150.000
(DENVER,CAT/LAMPs,dll)
PEMERIKSAAN PSIKIATRI
7 MENGGUNAKAN TES KEPRIBADIAN TINDAKAN Rp 60.000 Rp 40.000 Rp 100.000
(MMPI)
2.12 TARIF TINDAKAN RUANG POLI TELINGA, HIDUNG, DAN TENGGOROKAN (THT)
RINOLARINGOSKOPI FLEKSIBEL /
51 TINDAKAN Rp 189.000 Rp 126.000 Rp 315.000
TELELARINGOSKOPI RIGID
PEMERIKSAAN DENGAN
126 TINDAKAN Rp 270.000 Rp 180.000 Rp 450.000
ELECTROCOCHLEOGRAPHY (ECOG)
PEMERIKSAAN DENGAN
127 TINDAKAN Rp 279.000 Rp 186.000 Rp 465.000
ELECTRONYSTAGMOGRAPHY
PEMERIKSAAN DENGAN
135 TINDAKAN Rp 144.000 Rp 96.000 Rp 240.000
RHINOMANOMETRY
2 OK HARI Rp - Rp - Rp -
PENGAMBILAN SAMPEL
38 TINDAKAN Rp 27.000 Rp 18.000 Rp 45.000
DARAH/KULTUR/SWAB (Rg. ISOLASI)
ADENOIDEKTOMI (SEDANG)
3 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
ADENOIDEKTOMI (SEDANG)
4 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
ADENOLISIS (KHUSUS)
7 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
ADENOLISIS (KHUSUS)
8 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
ADENOLISIS(KHUSUS)
9 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
ADHESIOLISIS PERITONEAL
12 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
LAPAROSKOPI (KHUSUS) KELAS 1/2/3
ADHESIOLISIS PERITONEAL
13 LAPAROSKOPI (KHUSUS) KELAS 1/2/3 + TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
CITO
ADHESIOLISIS PERITONEAL
14 LAPAROSKOPI (KHUSUS) TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
ADHESIOLISIS PERITONEAL
15 LAPAROSKOPI (KHUSUS) TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
ADHESIOLISIS PERITONEAL(BESAR)
16 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
ADHESIOLISIS PERITONEAL(BESAR)
17 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
CITO
AMPUTASI TRANSMETETATARSAL /
42 TRANSMETACARPAL / PERGELANGAN TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
(SEDANG) KELAS 1/2/3
AMPUTASI TRANSMETETATARSAL /
43 TRANSMETACARPAL / PERGELANGAN TINDAKAN Rp 1.950.000 Rp 1.300.000 Rp 3.250.000
(SEDANG) KELAS 1/2/3 + CITO
AMPUTASI TRANSMETETATARSAL /
TRANSMETACARPAL /
44 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
PERGELANGAN(SEDANG)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
AMPUTASI TRANSMETETATARSAL /
TRANSMETACARPAL /
45 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
PERGELANGAN(SEDANG)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
ANTERIOR / POSTERIOR
56 SKLEROTOMI(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
ANTERIOR / POSTERIOR
57 SKLEROTOMI(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
APENDEKTOMI KRONIS
64 (ELEKTIF)(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
APENDEKTOMI KRONIS
65 (ELEKTIF)(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
APENDEKTOMI LAPAROSKOPI
70 (ELEKTIF)(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
APENDEKTOMI LAPAROSKOPI
71 (ELEKTIF)(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
APENDEKTOMI LAPAROSKOPI(BESAR)
72 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
APENDEKTOMI LAPAROSKOPI(BESAR)
73 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
APENDIKTOMI PERFORASI(BESAR)
80 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
APENDIKTOMI PERFORASI(BESAR)
81 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
SECTIE(KECIL) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
BEFROLITOTOMI(BESAR)
96 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
BEFROLITOTOMI(BESAR)
97 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
BIOPSI ANUS(KECIL)
104 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
BIOPSI ANUS(KECIL)
105 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
142 BIOPSI PROSTAT (SEDANG) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
BIOPSI PROSTAT(SEDANG)
144 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
BIOPSI PROSTAT(SEDANG)
145 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
178 BIOPSI TERBUKA TUMOR DINDING DADA TINDAKAN Rp 450.000 Rp 300.000 Rp 750.000
BIOPSI TESTIS(KECIL)
184 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
BIOPSI TESTIS(KECIL)
185 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
CATARACTA, DECISIOLANTIS,
230 EKSTRAKSI CATARACT EXTRA TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
CAPSULAR (BESAR) KELAS 1/2/3
CATARACTA, DECISIOLANTIS,
231 EKSTRAKSI CATARACT EXTRA TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
CAPSULAR (BESAR) KELAS 1/2/3 + CITO
CATARACTA, DECISIOLANTIS,
EKSTRAKSI CATARACT EXTRA
232 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
CAPSULAR(BESAR)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
CATARACTA, DECISIOLANTIS,
EKSTRAKSI CATARACT EXTRA
233 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
CAPSULAR(BESAR)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
278 DEBRIDEMENT LUKA BAKAR < 15% TINDAKAN Rp 450.000 Rp 300.000 Rp 750.000
DEKOMPRESI (KHUSUS)
292 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
DEKOMPRESI (KHUSUS)
293 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
DEKORTIKASI PULMONAR(BESAR)
296 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
DEKORTIKASI PULMONAR(BESAR)
297 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
310 DISEKSI AKSILA (BESAR) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
DISEKSI AKSILA(BESAR)
312 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
DISEKSI AKSILA(BESAR)
313 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
DISEKSI SUBMANDIBULA(BESAR)
324 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
DISEKSI SUBMANDIBULA(BESAR)
325 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
DIVERTIKULEKTOMI BULI(BESAR)
328 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
DIVERTIKULEKTOMI BULI(BESAR)
329 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSENTERASI (KHUSUS)
352 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSENTERASI (KHUSUS)
353 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EKSISI ANEURISME A.
356 BRACHIALIS(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSISI ANEURISME A.
357 BRACHIALIS(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSISI ANEURISME A.
361 FEMORALIS(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EKSISI CHORDAE /
372 CHORDEKTOMI(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSISI CHORDAE /
373 CHORDEKTOMI(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
+ CITO
EKSISI KELENJAR
404 SUBMANDIBULA(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSISI KELENJAR
405 SUBMANDIBULA(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSISI KOMPARTEMEN(BESAR)
420 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSISI KOMPARTEMEN(BESAR)
421 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
433 EKSISI LOKAL ATAU DESTRUKSI LAIN TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
LESI PADA KULIT DAN JARINGAN
- 62 -
SUBKUTAN(KECIL)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EKSISI PSEUDOANEURISMA(BESAR)
488 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSISI PSEUDOANEURISMA(BESAR)
489 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
500 EKSISI TANGESIAL DINI DENGAN SKIN TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
GRAFT (KHUSUS)
- 65 -
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSKOKLEASI EPULIS(SEDANG)
552 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSKOKLEASI EPULIS(SEDANG)
553 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EKSKOKLEASI KISTA
556 FOLIKULER(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSKOKLEASI KISTA
557 FOLIKULER(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EKSKOKLEASI KISTA
560 RADIKULER(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSKOKLEASI KISTA
561 RADIKULER(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EKSPLORASI ABSES
568 MANDIBULA(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSPLORASI ABSES
569 MANDIBULA(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EKSPLORASI ABSES
572 PARAFANGEAL(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EKSPLORASI KISTA
584 BRANCHIAL(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSPLORASI KISTA
585 BRANCHIAL(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EKSTIPASI ADENOMIOSIS(BESAR)
620 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSTIPASI ADENOMIOSIS(BESAR)
621 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EKSTIRPAS PAPILOMA(SEDANG)
624 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
- 70 -
EKSTIRPAS PAPILOMA(SEDANG)
625 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EKSTIRPASI KISTA
632 BRONCHIALIS(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSTIRPASI KISTA
633 BRONCHIALIS(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EKSTIRPASI PTERIGIUM,
642 TRUNUPLASTASI KONJUNGTIVA (BESAR) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
KELAS 1/2/3
EKSTIRPASI PTERIGIUM,
643 TRUNUPLASTASI KONJUNGTIVA (BESAR) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
KELAS 1/2/3 + CITO
EKSTIRPASI PTERIGIUM,
644 TRUNUPLASTASI KONJUNGTIVA(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSTIRPASI PTERIGIUM,
645 TRUNUPLASTASI KONJUNGTIVA(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EKSTRAKSI CORPUS
664 SCHIZONIUM(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EKSTRAKSI CORPUS
665 SCHIZONIUM(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EMBOLEKTOMI / TROMBEKTOMI
670 PEMBULUH DARAH ARTERI EKTERMITAS TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
BAWAH (SEDANG) KELAS 1/2/3
EMBOLEKTOMI / TROMBEKTOMI
671 PEMBULUH DARAH ARTERI EKTERMITAS TINDAKAN Rp 1.950.000 Rp 1.300.000 Rp 3.250.000
BAWAH (SEDANG) KELAS 1/2/3 + CITO
EMBOLEKTOMI / TROMBEKTOMI
PEMBULUH DARAH ARTERI EKTERMITAS
673 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
BAWAH(SEDANG)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EMBOLEKTOMI / TROMBEKTOMI
674 PEMBULUH DARAH EKSTERMITAS ATAS TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
(SEDANG) KELAS 1/2/3
EMBOLEKTOMI / TROMBEKTOMI
675 PEMBULUH DARAH EKSTERMITAS ATAS TINDAKAN Rp 1.950.000 Rp 1.300.000 Rp 3.250.000
(SEDANG) KELAS 1/2/3 + CITO
EMBOLEKTOMI / TROMBEKTOMI
PEMBULUH DARAH EKSTERMITAS
676 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
ATAS(SEDANG)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EMBOLEKTOMI / TROMBEKTOMI
PEMBULUH DARAH EKSTERMITAS
677 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
ATAS(SEDANG)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EMBOLEKTOMI / TROMBEKTOMI
678 PEMBULUH DARAH EKSTERMITAS TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
BAWAH (SEDANG) KELAS 1/2/3
EMBOLEKTOMI / TROMBEKTOMI
679 PEMBULUH DARAH EKSTERMITAS TINDAKAN Rp 1.950.000 Rp 1.300.000 Rp 3.250.000
BAWAH (SEDANG) KELAS 1/2/3 + CITO
EMBOLEKTOMI / TROMBEKTOMI
PEMBULUH DARAH EKSTERMITAS
680 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
BAWAH(SEDANG)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EMBOLEKTOMI / TROMBEKTOMI
PEMBULUH DARAH EKSTERMITAS
681 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
BAWAH(SEDANG)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
ENDOSKOPI POLIPEKTOMI
688 REKTUM(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
ENDOSKOPI POLIPEKTOMI
689 REKTUM(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
ETHMOIDEKTOMI (INTRANASAL)
694 TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
(SEDANG) KELAS 1/2/3
ETHMOIDEKTOMI (INTRANASAL)
695 TINDAKAN Rp 1.950.000 Rp 1.300.000 Rp 3.250.000
(SEDANG) KELAS 1/2/3 + CITO
ETHMOIDEKTOMI
696 (INTRANASAL)(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
ETHMOIDEKTOMI
697 (INTRANASAL)(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EVISARETIO BULBI(BESAR)
712 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EVISARETIO BULBI(BESAR)
713 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
EXENTERATIO BULBI(BESAR)
716 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
EXENTERATIO BULBI(BESAR)
717 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
722 FARE HEAD FLAP (BESAR) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
FARINGOTOMI(BESAR)
728 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
FARINGOTOMI(BESAR)
729 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
FASCIOTOMI(SEDANG)
732 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
FASCIOTOMI(SEDANG)
733 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
744 FIKSASI INTERNA FRAKTUR COLLES DAN TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
- 75 -
PERGELANGAN TANGAN
LAINNYA(SEDANG)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
FISTULEKTOMI ANAL/PERIANAL
806 TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
(SEDANG) KELAS 1/2/3
FISTULEKTOMI ANAL/PERIANAL
807 TINDAKAN Rp 1.950.000 Rp 1.300.000 Rp 3.250.000
(SEDANG) KELAS 1/2/3 + CITO
FISTULEKTOMI
808 ANAL/PERIANAL(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
FISTULEKTOMI
809 ANAL/PERIANAL(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
FLAP ADVANCEMENT
815 TINDAKAN Rp 585.000 Rp 390.000 Rp 975.000
SEDERHANA(KECIL) KELAS 1/2/3 + CITO
FLAP ADVANCEMENT
816 SEDERHANA(KECIL) TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
FLAP ADVANCEMENT
817 SEDERHANA(KECIL) TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
FRONTOETHMOIDEKTOMI (EKSANASAL)
838 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
(BESAR) KELAS 1/2/3
FRONTOETHMOIDEKTOMI (EKSANASAL)
839 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
(BESAR) KELAS 1/2/3 + CITO
(EKSANASAL)(BESAR)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
FRONTOETHMOIDEKTOMI
841 (EKSANASAL)(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
GASTROSTOMI ANAK(SEDANG)
869 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
GASTROSTOMI ANAK(SEDANG)
870 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
GASTROSTOMI(KECIL)
872 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
GASTROSTOMI(KECIL)
873 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
GLOSEKTOMI PARSIAL(BESAR)
880 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
GLOSEKTOMI PARSIAL(BESAR)
881 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
GONIOPLASTY (KECIL)
884 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
GONIOPLASTY (KECIL)
885 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
GONIOPLASTY(SEDANG)
888 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
GONIOPLASTY(SEDANG)
889 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
891 GONIOTOMI (KECIL) KELAS 1/2/3 + CITO TINDAKAN Rp 585.000 Rp 390.000 Rp 975.000
GONIOTOMI (KECIL)
892 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
GONIOTOMI (KECIL)
893 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
- 81 -
GONIOTOMI(SEDANG)
896 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
GONIOTOMI(SEDANG)
897 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
HEMIGLOSEKTOMI THT(BESAR)
902 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
HEMIGLOSEKTOMI THT(BESAR)
903 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
HEMIGLOSEKTOMI(BESAR)
904 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
HEMIGLOSEKTOMI(BESAR)
905 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
HEMITIROIDEKTOMI/ISTMOLOBEKTOMI
914 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
(BESAR) KELAS 1/2/3
HEMITIROIDEKTOMI/ISTMOLOBEKTOMI
915 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
(BESAR) KELAS 1/2/3 + CITO
HEMITIROIDEKTOMI/ISTMOLOBEKTOMI(
916 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
BESAR) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
HEMITIROIDEKTOMI/ISTMOLOBEKTOMI(
917 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
BESAR) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
HIDROKELEKTOMI PER
958 INGUINAL/APMUTASI PENIS (BESAR) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
KELAS 1/2/3
HIDROKELEKTOMI PER
959 INGUINAL/APMUTASI PENIS (BESAR) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
KELAS 1/2/3 + CITO
HIDROKELEKTOMI PER
960 INGUINAL/APMUTASI PENIS(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
HIDROKELEKTOMI PER
961 INGUINAL/APMUTASI PENIS(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
HIRIKELEKTOMI TESTIS/
964 FUNIKULI(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
HIRIKELEKTOMI TESTIS/
965 FUNIKULI(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
HISTERECTOMY SUPRAVAGINAL
970 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
(KHUSUS) KELAS 1/2/3
HISTERECTOMY SUPRAVAGINAL
971 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
(KHUSUS) KELAS 1/2/3 + CITO
HISTERECTOMY SUPRAVAGINAL
972 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
(KHUSUS) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
HISTERECTOMY SUPRAVAGINAL
973 (KHUSUS) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
CITO
ILEOSTOMI PERMANEN(BESAR)
1004 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
ILEOSTOMI PERMANEN(BESAR)
1005 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
ILEOSTOMI TEMPORER(BESAR)
1008 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
ILEOSTOMI TEMPORER(BESAR)
1009 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KANALOPLASTI / PENGANGKATAN
1058 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
MASSA TULANG (KHUSUS) KELAS 1/2/3
KANALOPLASTI / PENGANGKATAN
1059 MASSA TULANG (KHUSUS) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
+ CITO
KANALOPLASTI / PENGANGKATAN
1060 MASSA TULANG (KHUSUS) TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KANALOPLASTI / PENGANGKATAN
1061 MASSA TULANG (KHUSUS) TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KAPSULEKTOMI POSTERIOR(BESAR)
1064 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KAPSULEKTOMI POSTERIOR(BESAR)
1065 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KERATOPLASTI, PTOSIS(BESAR)
1068 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KERATOPLASTI, PTOSIS(BESAR)
1069 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KERATOPLASTIE LAMELAR(BESAR)
1072 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KERATOPLASTIE LAMELAR(BESAR)
1073 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KISTEKTOMI :(BESAR)
1076 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KISTEKTOMI :(BESAR)
1077 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KISTEKTOMI + KROMOTUBASI(BESAR)
1080 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KISTEKTOMI + KROMOTUBASI(BESAR)
1081 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KISTEKTOMI + MIOMEKTOMI +
1084 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
KROMOTUBASI (BESAR) KELAS 1/2/3
KISTEKTOMI + MIOMEKTOMI +
1085 KROMOTUBASI (BESAR) KELAS 1/2/3 + TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
CITO
KISTEKTOMI + MIOMEKTOMI +
1086 KROMOTUBASI(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KISTEKTOMI + MIOMEKTOMI +
1087 KROMOTUBASI(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KISTEKTOMI + MIOMEKTOMI(BESAR)
1088 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KISTEKTOMI + MIOMEKTOMI(BESAR)
1089 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KISTEKTOMI BILATERAL(BESAR)
1092 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KISTEKTOMI BILATERAL(BESAR)
1093 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
1094 KLIPING KOSTA (BESAR) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
KLIPING KOSTA(BESAR)
1096 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KLIPING KOSTA(BESAR)
1097 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KOLEDOKOPLASTI (KHUSUS)
1100 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KOLEDOKOPLASTI (KHUSUS)
1101 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KOLESISTEKTOMI LAPARASKOPI(BESAR)
1106 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KOLESISTEKTOMI LAPARASKOPI(BESAR)
1107 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KOLESISTEKTOMI(BESAR)
1108 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KOLESISTEKTOMI(BESAR)
1109 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KOLOSTOMI PERMANEN(BESAR)
1120 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KOLOSTOMI PERMANEN(BESAR)
1121 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KOLOSTOMI TEMPORER(BESAR)
1124 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KOLOSTOMI TEMPORER(BESAR)
1125 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KONKOPLASTI(BESAR)
1132 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KONKOPLASTI(BESAR)
1133 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KOREKSI SYMBLEPHARON(SEDANG)
1160 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
KOREKSI SYMBLEPHARON(SEDANG)
1161 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
LABIOPALATOPLASTI(BESAR)
1168 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
LABIOPALATOPLASTI(BESAR)
1169 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
LABIOPLASTI UNILATERAL(SEDANG)
1172 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
LABIOPLASTI UNILATERAL(SEDANG)
1173 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
LABIOPLASTI/CHEILORAPHY BILATERAL
1174 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
(BESAR) KELAS 1/2/3
LABIOPLASTI/CHEILORAPHY BILATERAL
1175 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
(BESAR) KELAS 1/2/3 + CITO
LABIOPLASTI/CHEILORAPHY
1176 BILATERAL(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
LABIOPLASTI/CHEILORAPHY
1177 BILATERAL(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
LABIOPLASTI/CHEILORAPHYUNILATERA
1178 TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
L (SEDANG) KELAS 1/2/3
LABIOPLASTI/CHEILORAPHYUNILATERA
1179 TINDAKAN Rp 1.950.000 Rp 1.300.000 Rp 3.250.000
L (SEDANG) KELAS 1/2/3 + CITO
LABIOPLASTI/CHEILORAPHYUNILATERA
1180 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
L (SEDANG) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
LABIOPLASTI/CHEILORAPHYUNILATERA
1181 L (SEDANG) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
CITO
LAPARASKOPI(BESAR)
1188 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
LAPARASKOPI(BESAR)
1189 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
LAPARATOMI EKSPLORASI(BESAR)
1212 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
LAPARATOMI EKSPLORASI(BESAR)
1213 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
LAPAROTOMY OPERATIF /
1226 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
HISTEROSCOPY (BESAR) KELAS 1/2/3
LAPAROTOMY OPERATIF /
1227 HISTEROSCOPY (BESAR) KELAS 1/2/3 + TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
CITO
LAPAROTOMY OPERATIF /
1228 HISTEROSCOPY(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
LAPAROTOMY OPERATIF /
1229 HISTEROSCOPY(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
LAPAROTOMY PERCOBAAN(BESAR)
1232 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
LAPAROTOMY PERCOBAAN(BESAR)
1233 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
LARINGEKTOMI (KHUSUS)
1236 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
LARINGEKTOMI (KHUSUS)
1237 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
LARINGOLISURE(SEDANG)
1244 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
LARINGOLISURE(SEDANG)
1245 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
LARINGOSKOPI DENGAN
1248 EKSTIRPASI(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
LARINGOSKOPI DENGAN
1249 EKSTIRPASI(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
LIGASI HEMOROID(SEDANG)
1264 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
LIGASI HEMOROID(SEDANG)
1265 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
MAKSILEKTOMI PARTIALIS(BESAR)
1284 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MAKSILEKTOMI PARTIALIS(BESAR)
1285 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
MANDIBULEKTOMI PARSIAL /
1286 HEMIMANDIBULEKTOMI (KHUSUS) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
KELAS 1/2/3
MANDIBULEKTOMI PARSIAL /
1287 HEMIMANDIBULEKTOMI (KHUSUS) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
KELAS 1/2/3 + CITO
MANDIBULEKTOMI PARSIAL /
1288 HEMIMANDIBULEKTOMI (KHUSUS) TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MANDIBULEKTOMI PARSIAL /
1289 HEMIMANDIBULEKTOMI (KHUSUS) TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
CITO
MASTEKTOMI SIMPEL
1328 UNILATERAL(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MASTEKTOMI SIMPEL
1329 UNILATERAL(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
MASTOIDEKTOMI SEDERHANA(BESAR)
1346 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MASTOIDEKTOMI SEDERHANA(BESAR)
1347 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
MASTOIDEKTOMI(BESAR)
1348 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MASTOIDEKTOMI(BESAR)
1349 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
MEATOPLASTI(SEDANG)
1354 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MEATOPLASTI(SEDANG)
1355 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MEATOPLASTI(SEDANG)
1356 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
MEATOPLASTI(SEDANG)
1357 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
MEATOTOMI (KECIL)
1360 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MEATOTOMI (KECIL)
1361 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
MEDIASTINOSTOMI (KHUSUS)
1364 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MEDIASTINOSTOMI (KHUSUS)
1365 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
MIRINGOPLASTI(BESAR)
1368 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MIRINGOPLASTI(BESAR)
1369 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
MYMECTOMY(BESAR)
1372 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MYMECTOMY(BESAR)
1373 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
MYOMECTOMY + KROMOTUBASI(BESAR)
1380 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MYOMECTOMY + KROMOTUBASI(BESAR)
1381 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
MYOMECTOMY MULTIPLE(BESAR)
1384 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MYOMECTOMY MULTIPLE(BESAR)
1385 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
MYRINGOPLASTY(BESAR)
1388 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
MYRINGOPLASTY(BESAR)
1389 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
NEFREKTOMI PARSIAL(BESAR)
1400 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
NEFREKTOMI PARSIAL(BESAR)
1401 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
NEFROLITOTOMI ANATROPIK
1408 (BIVALVE)(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
NEFROLITOTOMI ANATROPIK
1409 (BIVALVE)(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
NEFROSTOMI PERKUTAN/
1412 TEMPORER(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
NEFROSTOMI PERKUTAN/
1413 TEMPORER(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
NEFROSTOMI TERBUKA/PERMANEN
1414 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
(BESAR) KELAS 1/2/3
NEFROSTOMI TERBUKA/PERMANEN
1415 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
(BESAR) KELAS 1/2/3 + CITO
NEFROSTOMI
1416 TERBUKA/PERMANEN(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
NEFROSTOMI
1417 TERBUKA/PERMANEN(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
NEFROURETERTOMI (KHUSUS)
1420 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
NEFROURETERTOMI (KHUSUS)
1421 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
OPERASI LARINGOSCOPI
1472 BIOPSI(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
OPERASI LARINGOSCOPI
1473 BIOPSI(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
ORBITOTOMI ANTERIOR(BESAR)
1492 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
ORBITOTOMI ANTERIOR(BESAR)
1493 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
ORKIDEKTOMI (SEDANG)
1500 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
ORKIDEKTOMI (SEDANG)
1501 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
KELAS 1/2/3
ORKIDEKTOMI SUBKAPSURE(SEDANG)
1516 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
ORKIDEKTOMI SUBKAPSURE(SEDANG)
1517 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
1526 OTOPLASTY THT (BESAR) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
OTOPLASTY THT(BESAR)
1528 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
OTOPLASTY THT(BESAR)
1529 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PALATOPLASTI(SEDANG)
1532 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PALATOPLASTI(SEDANG)
1533 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PARASENTESA(BESAR)
1544 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PARASENTESA(BESAR)
1545 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PARATIDEKTOMI PARTIALIS(BESAR)
1548 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PARATIDEKTOMI PARTIALIS(BESAR)
1549 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PARATIROIDEKTOMI SUBTOTAL
1550 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
(KHUSUS) KELAS 1/2/3
PARATIROIDEKTOMI SUBTOTAL
1551 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
(KHUSUS) KELAS 1/2/3 + CITO
PARATIROIDEKTOMI SUBTOTAL
1552 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
(KHUSUS) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PARATIROIDEKTOMI SUBTOTAL
1553 (KHUSUS) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
CITO
1586 PELEPASAN (ROI) PLAT DAN SCREW TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
MAKSILOFASIAL 3 TEMPAT ATAU LEBIH
- 108 -
PEMASANGAN CONTINOUS
AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS
1606 TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
(CAPD) CATHETER (SEDANG) KELAS
1/2/3
PEMASANGAN CONTINOUS
AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS
1607 TINDAKAN Rp 1.950.000 Rp 1.300.000 Rp 3.250.000
(CAPD) CATHETER (SEDANG) KELAS
1/2/3 + CITO
PEMASANGAN CONTINOUS
1608 AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
(CAPD) CATHETER(SEDANG)
- 109 -
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PEMASANGAN CONTINOUS
AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS
1609 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
(CAPD) CATHETER(SEDANG)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PEMASANGAN T TUBE(SEDANG)
1632 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PEMASANGAN T TUBE(SEDANG)
1633 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PEMBEDAHAN TELEANGIECTASIS
1634 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
(BESAR) KELAS 1/2/3
PEMBEDAHAN TELEANGIECTASIS
1635 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
(BESAR) KELAS 1/2/3 + CITO
PEMBEDAHAN
1636 TELEANGIECTASIS(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PEMBEDAHAN
1637 TELEANGIECTASIS(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PEMBUATAN THORACIC
1640 WINDOW(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PEMBUATAN THORACIC
1641 WINDOW(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PENEKTOMI PARSIAL(SEDANG)
1648 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PENEKTOMI PARSIAL(SEDANG)
1649 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PENEKTOMI TOTAL/AMPUTASI
1652 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
PENIS(BESAR) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PENEKTOMI TOTAL/AMPUTASI
1653 PENIS(BESAR) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
+ CITO
PENJAHITAN PERITONEUM(BESAR)
1680 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PENJAHITAN PERITONEUM(BESAR)
1681 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PENJAHITAN URETER(BESAR)
1688 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PENJAHITAN URETER(BESAR)
1689 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PENUTUPAN FISTULA
1696 APENDIKS(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PENUTUPAN FISTULA
1697 APENDIKS(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
1/2/3 + CITO
PENUTUPAN KOLESISTOSTOMI(SEDANG)
1712 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PENUTUPAN KOLESISTOSTOMI(SEDANG)
1713 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PENUTUPAN STOMA
1720 INTESTINAL(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PENUTUPAN STOMA
1721 INTESTINAL(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PERIKARDIOSENTESIS (SEDANG)
1722 TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
KELAS 1/2/3
PERIKARDIOSENTESIS (SEDANG)
1723 TINDAKAN Rp 1.950.000 Rp 1.300.000 Rp 3.250.000
KELAS 1/2/3 + CITO
PERIKARDIOSENTESIS (SEDANG)
1724 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PERIKARDIOSENTESIS (SEDANG)
1725 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PERIKARDIOTOMI / PERICARDIAL
1726 TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
WINDOW (SEDANG) KELAS 1/2/3
PERIKARDIOTOMI / PERICARDIAL
1727 TINDAKAN Rp 1.950.000 Rp 1.300.000 Rp 3.250.000
WINDOW (SEDANG) KELAS 1/2/3 + CITO
- 114 -
PERIKARDIOTOMI / PERICARDIAL
1728 WINDOW(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PERIKARDIOTOMI / PERICARDIAL
1729 WINDOW(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PHACOEMULSIFIKASI (KHUSUS)
1732 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PHACOEMULSIFIKASI (KHUSUS)
1733 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PIELOLITOTOMI (BESAR)
1736 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PIELOLITOTOMI (BESAR)
1737 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PIONEFROSIS(BESAR)
1740 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PIONEFROSIS(BESAR)
1741 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PLEUREKTOMI(BESAR)
1752 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PLEUREKTOMI(BESAR)
1753 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PLEURODESIS (KECIL)
1756 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PLEURODESIS (KECIL)
1757 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PLIKASI DIAFRAGMA(BESAR)
1764 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PLIKASI DIAFRAGMA(BESAR)
1765 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PROSTATEKTOMI RETROPUBIL(BESAR)
1788 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PROSTATEKTOMI RETROPUBIL(BESAR)
1789 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PROSTATEKTOMI TERBUKA(BESAR)
1792 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PROSTATEKTOMI TERBUKA(BESAR)
1793 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PTERIGIUM + CLG(SEDANG)
1796 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PTERIGIUM + CLG(SEDANG)
1797 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
1803 PTOSIS (KHUSUS) KELAS 1/2/3 + CITO TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
PTOSIS (KHUSUS)
1804 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
PTOSIS (KHUSUS)
1805 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
REKONSTRUKSI VASKULAR
EKSTERMITAS INFERIOR (ARTEI
1922 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
FEMORALIS DAN POPLITEA) (KHUSUS)
KELAS 1/2/3
REKONSTRUKSI VASKULAR
EKSTERMITAS INFERIOR (ARTEI
1923 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
FEMORALIS DAN POPLITEA) (KHUSUS)
KELAS 1/2/3 + CITO
REKONSTRUKSI VASKULAR
EKSTERMITAS INFERIOR (ARTEI
1924 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
FEMORALIS DAN POPLITEA) (KHUSUS)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
- 122 -
REKONSTRUKSI VASKULAR
EKSTERMITAS INFERIOR (ARTEI
1925 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
FEMORALIS DAN POPLITEA) (KHUSUS)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
REKONSTRUKSI VASKULAR
EKSTERMITAS SUPERIOR (ARTERI
1926 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
BRAKIALIS , RADIALIS DA ULNARIS)
(KHUSUS) KELAS 1/2/3
REKONSTRUKSI VASKULAR
EKSTERMITAS SUPERIOR (ARTERI
1927 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
BRAKIALIS , RADIALIS DA ULNARIS)
(KHUSUS) KELAS 1/2/3 + CITO
REKONSTRUKSI VASKULAR
EKSTERMITAS SUPERIOR (ARTERI
1928 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
BRAKIALIS , RADIALIS DA ULNARIS)
(KHUSUS) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
REKONSTRUKSI VASKULAR
EKSTERMITAS SUPERIOR (ARTERI
1929 BRAKIALIS , RADIALIS DA ULNARIS) TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
(KHUSUS) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU +
CITO
REKONSTRUSI FRAKTUR
1932 KOMPLEKS(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
REKONSTRUSI FRAKTUR
1933 KOMPLEKS(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
RELEASE KONTRAKTUR
1968 MANDIBULA(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
RELEASE KONTRAKTUR
1969 MANDIBULA(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
RELEASE TORTIKOLIS(BESAR)
1976 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
RELEASE TORTIKOLIS(BESAR)
1977 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
2018 REPAIR FISTER (KHUSUS) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
2019 REPAIR FISTER (KHUSUS) KELAS 1/2/3 + TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
- 126 -
CITO
PROSTESA / MESH(SEDANG)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
2190 REPARASI PENIS (BESAR) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
REPARASI PENIS(BESAR)
2192 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
REPARASI PENIS(BESAR)
2193 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
2199 REPOSISI IOL (SEDANG) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
2210 REPOSISI IRIS (SEDANG) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
REPOSISI IRIS(SEDANG)
2212 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
REPOSISI IRIS(SEDANG)
2213 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
PANGGUL(SEDANG)
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
CITO
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
RETCAM + NARKOSE(SEDANG)
2280 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
RETCAM + NARKOSE(SEDANG)
2281 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
REVISI AV SHUNT(SEDANG)
2292 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
REVISI AV SHUNT(SEDANG)
2293 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
REVISI TRAKEOSTOMI(SEDANG)
2320 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
REVISI TRAKEOSTOMI(SEDANG)
2321 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
2330 RINOPLASTY THT (BESAR) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
RINOPLASTY THT(BESAR)
2332 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
RINOPLASTY THT(BESAR)
2333 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
SCLERAL BUCKLING(BESAR)
2357 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
SEIKOSTOMI(BESAR)
2364 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
SEIKOSTOMI(BESAR)
2365 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
SEPTOPLASTY EC TRAUMA
2372 HIDUNG(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
SEPTOPLASTY EC TRAUMA
2373 HIDUNG(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
SEPTOPLSTY(BESAR)
2376 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
SEPTOPLSTY(BESAR)
2377 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
SEPTUM RESEKSI(SEDANG)
2384 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
SEPTUM RESEKSI(SEDANG)
2385 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
SIGMOIDEKTOMI (KHUSUS)
2392 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
SIGMOIDEKTOMI (KHUSUS)
2393 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
2399 SIRKLASE (KECIL) KELAS 1/2/3 + CITO TINDAKAN Rp 585.000 Rp 390.000 Rp 975.000
SIRKLASE (KECIL)
2400 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
SIRKLASE (KECIL)
2401 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
SIRKUMSI (DEWASA)(KECIL)
2404 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
SIRKUMSI (DEWASA)(KECIL)
2405 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
SISTOSTOMI PERKUTAN(SEDANG)
2416 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
SISTOSTOMI PERKUTAN(SEDANG)
2417 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
SISTOSTOMI TERBUKA(SEDANG)
2420 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
SISTOSTOMI TERBUKA(SEDANG)
2421 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
HEMOROID)
SOMNOPLASTY (KECIL)
2440 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
SOMNOPLASTY (KECIL)
2441 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
SPLENEKTOMI TOTAL(BESAR)
2452 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
SPLENEKTOMI TOTAL(BESAR)
2453 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
STAPEDEKTOMI (KHUSUS)
2480 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
STAPEDEKTOMI (KHUSUS)
2481 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
STRABISMUS CORRECTION(BESAR)
2484 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
STRABISMUS CORRECTION(BESAR)
2485 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
SYNDROMA BLEFAROPHIMOSIS
2494 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
(KHUSUS) KELAS 1/2/3
SYNDROMA BLEFAROPHIMOSIS
2495 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
(KHUSUS) KELAS 1/2/3 + CITO
SYNDROMA BLEFAROPHIMOSIS
2496 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
(KHUSUS) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
SYNDROMA BLEFAROPHIMOSIS
2497 (KHUSUS) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
CITO
2499 TAG LASER (KECIL) KELAS 1/2/3 + CITO TINDAKAN Rp 585.000 Rp 390.000 Rp 975.000
TARSOTOMI(BESAR)
2504 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TARSOTOMI(BESAR)
2505 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
THORAKOSENTESIS(SEDANG)
2512 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
THORAKOSENTESIS(SEDANG)
2513 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
- 146 -
TIROIDEKTOMI SUBTOTAL/TOTAL
2546 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
(BESAR) KELAS 1/2/3
TIROIDEKTOMI SUBTOTAL/TOTAL
2547 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
(BESAR) KELAS 1/2/3 + CITO
TIROIDEKTOMI
2548 SUBTOTAL/TOTAL(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TIROIDEKTOMI
2549 SUBTOTAL/TOTAL(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
TIROIDEKTUMI THT(BESAR)
2556 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TIROIDEKTUMI THT(BESAR)
2557 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
TONSILEKTOMI (KECIL)
2560 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TONSILEKTOMI (KECIL)
2561 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
TONSILO ADENOLDECTOMI(SEDANG)
2564 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TONSILO ADENOLDECTOMI(SEDANG)
2565 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
- 148 -
TORAKOTOMI/STERNOTOMI
2566 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
EKSPLORASI (BESAR) KELAS 1/2/3
TORAKOTOMI/STERNOTOMI
2567 EKSPLORASI (BESAR) KELAS 1/2/3 + TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
CITO
TORAKOTOMI/STERNOTOMI
2568 EKSPLORASI(BESAR) TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TORAKOTOMI/STERNOTOMI
2569 EKSPLORASI(BESAR) TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
2570 TORAKTOMI REDO (BESAR) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
TORAKTOMI REDO(BESAR)
2572 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TORAKTOMI REDO(BESAR)
2573 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
TRABECULEKTOMI(BESAR)
2576 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TRABECULEKTOMI(BESAR)
2577 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
TRABEKULEKTOMI (SEDANG)
2580 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TRABEKULEKTOMI (SEDANG)
2581 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
TRABEKULEKTOMI (KHUSUS)
2584 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TRABEKULEKTOMI (KHUSUS)
2585 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
TRABEKULEKTOMI + ECCE /
2586 PHACHOEMULSIFIKASI (KHUSUS) KELAS TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
1/2/3
TRABEKULEKTOMI + ECCE /
2587 PHACHOEMULSIFIKASI (KHUSUS) KELAS TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
1/2/3 + CITO
TRABEKULEKTOMI + ECCE /
2588 PHACHOEMULSIFIKASI (KHUSUS) TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TRABEKULEKTOMI + ECCE /
2589 PHACHOEMULSIFIKASI (KHUSUS) TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
TRACHEOSTOMI(SEDANG)
2592 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TRACHEOSTOMI(SEDANG)
2593 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
TRAKEOSTOMI TEMPORER(KECIL)
2604 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TRAKEOSTOMI TEMPORER(KECIL)
2605 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
TUBEKTOMI(SEDANG)
2620 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TUBEKTOMI(SEDANG)
2621 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
2622 TUMOR PALPEBRA (BESAR) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
TUMOR PALPEBRA(BESAR)
2624 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TUMOR PALPEBRA(BESAR)
2625 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
TURBINEKTOMI (KECIL)
2628 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TURBINEKTOMI (KECIL)
2629 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
TURBINOPLASTY (KECIL)
2632 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
TURBINOPLASTY (KECIL)
2633 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
URETERILITOTOMI DISTAL(BESAR)
2636 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
URETERILITOTOMI DISTAL(BESAR)
2637 TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
URETEROLITOTOMI PROKSIMAL
2638 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
(BESAR) KELAS 1/2/3
URETEROLITOTOMI PROKSIMAL
2639 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
(BESAR) KELAS 1/2/3 + CITO
URETEROLITOTOMI PROKSIMAL
2640 TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
(BESAR) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
URETEROLITOTOMI PROKSIMAL
2641 (BESAR) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
CITO
VARIKOKELEKTOMI (PALOMO)(SEDANG)
2648 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
VARIKOKELEKTOMI (PALOMO)(SEDANG)
2649 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
2651 VASEKTOMI (KECIL) KELAS 1/2/3 + CITO TINDAKAN Rp 585.000 Rp 390.000 Rp 975.000
VASEKTOMI (KECIL)
2652 TINDAKAN Rp 600.000 Rp 400.000 Rp 1.000.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
VASEKTOMI (KECIL)
2653 TINDAKAN Rp 780.000 Rp 520.000 Rp 1.300.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
VASEKTOMI DENGAN
2656 NARKOSE(SEDANG) TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
VASEKTOMI DENGAN
2657 NARKOSE(SEDANG) TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
VESIKOLITOTOMI / SECTIO
2664 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
ALTA(SEDANG) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
VESIKOLITOTOMI / SECTIO
2665 ALTA(SEDANG) VIP/HCU/ICU/PICU/NICU TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
+ CITO
VIREKTOMI (KHUSUS)
2668 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
VIREKTOMI (KHUSUS)
2669 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
VITREKTOMI + ENDOLASER + SB +
2670 SILIKON OIL/ GAS (KHUSUS) KELAS TINDAKAN Rp 3.900.000 Rp 2.600.000 Rp 6.500.000
1/2/3
VITREKTOMI + ENDOLASER + SB +
2671 SILIKON OIL/ GAS (KHUSUS) KELAS TINDAKAN Rp 5.070.000 Rp 3.380.000 Rp 8.450.000
1/2/3 + CITO
- 152 -
VITREKTOMI + ENDOLASER + SB +
2672 SILIKON OIL/ GAS (KHUSUS) TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
VITREKTOMI + ENDOLASER + SB +
2673 SILIKON OIL/ GAS (KHUSUS) TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
VULVEKTOMI (KHUSUS)
2676 TINDAKAN Rp 5.100.000 Rp 3.400.000 Rp 8.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
VULVEKTOMI (KHUSUS)
2677 TINDAKAN Rp 6.630.000 Rp 4.420.000 Rp11.050.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
2682 YAG LASER (SEDANG) KELAS 1/2/3 TINDAKAN Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000
YAG LASER(SEDANG)
2684 TINDAKAN Rp 2.700.000 Rp 1.800.000 Rp 4.500.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU
YAG LASER(SEDANG)
2685 TINDAKAN Rp 3.510.000 Rp 2.340.000 Rp 5.850.000
VIP/HCU/ICU/PICU/NICU + CITO
6 PERSONAL HYGINE PER HARI (RG. PICU) TINDAKAN Rp 60.000 Rp 40.000 Rp 100.000
7 ORAL HYGIENE PER HARI (RG. PICU) TINDAKAN Rp 90.000 Rp 60.000 Rp 150.000
22 PASANG NGT & LEPAS NGT (RG. PICU) TINDAKAN Rp 60.000 Rp 40.000 Rp 100.000
ABDOMEN DEWASA/POSISI
7 TINDAKAN Rp 102.000 Rp 68.000 Rp 170.000
(VIP/ICU/NICU)
ABDOMEN DEWASA/POSISI
8 TINDAKAN Rp 112.200 Rp 74.800 Rp 187.000
(VIP/ICU/NICU) + CITO
EKSTREMITAS ATAS/POSISI
27 TINDAKAN Rp 96.000 Rp 64.000 Rp 160.000
(VIP/ICU/NICU)
EKSTREMITAS ATAS/POSISI
28 TINDAKAN Rp 105.600 Rp 70.400 Rp 176.000
(VIP/ICU/NICU) + CITO
EKSTREMITAS BAWAH/POSISI
31 TINDAKAN Rp 96.000 Rp 64.000 Rp 160.000
(VIP/ICU/NICU)
EKSTREMITAS BAWAH/POSISI
32 TINDAKAN Rp 105.600 Rp 70.400 Rp 176.000
(VIP/ICU/NICU) + CITO
MANDIBULA PERBANDINGAN
49 TINDAKAN Rp 144.000 Rp 96.000 Rp 240.000
(VIP/ICU/NICU)
MANDIBULA PERBANDINGAN
50 TINDAKAN Rp 158.400 Rp 105.600 Rp 264.000
(VIP/ICU/NICU) + CITO
MASTOID PERBANDINGAN
53 TINDAKAN Rp 144.000 Rp 96.000 Rp 240.000
(VIP/ICU/NICU)
MASTOID PERBANDINGAN
54 TINDAKAN Rp 158.400 Rp 105.600 Rp 264.000
(VIP/ICU/NICU) + CITO
1/2/3) + CITO
OS COCCYGES/POSISI (VIP/ICU/NICU) +
117 TINDAKAN Rp 105.600 Rp 70.400 Rp 176.000
CITO
134 SURVEY TULANG BAWAH (KELAS 1/2/3) TINDAKAN Rp 150.000 Rp 100.000 Rp 250.000
THORAX DEWASA/POSISI
144 TINDAKAN Rp 102.000 Rp 68.000 Rp 170.000
(VIP/ICU/NICU)
THORAX DEWASA/POSISI
145 TINDAKAN Rp 112.200 Rp 74.800 Rp 187.000
(VIP/ICU/NICU) + CITO
- 161 -
USG DOPPLER/EKSTREMITAS
160 TINDAKAN Rp 240.000 Rp 160.000 Rp 400.000
(VIP/ICU/NICU)
USG DOPPLER/EKSTREMITAS
161 TINDAKAN Rp 264.000 Rp 176.000 Rp 440.000
(VIP/ICU/NICU) + CITO
USG KANDUNGAN/GINEKOLOGI
164 TINDAKAN Rp 180.000 Rp 120.000 Rp 300.000
(VIP/ICU/NICU)
USG KANDUNGAN/GINEKOLOGI
165 TINDAKAN Rp 198.000 Rp 132.000 Rp 330.000
(VIP/ICU/NICU) + CITO
167 USG KEPALA (KELAS 1/2/3) + CITO TINDAKAN Rp 181.500 Rp 121.000 Rp 302.500
175 USG MAMMAE (KELAS 1/2/3) + CITO TINDAKAN Rp 214.500 Rp 143.000 Rp 357.500
179 USG MATA (KELAS 1/2/3) + CITO TINDAKAN Rp 148.500 Rp 99.000 Rp 247.500
USG MUSCULOSKLETAL/EKST
184 TINDAKAN Rp 225.000 Rp 150.000 Rp 375.000
(VIP/ICU/NICU)
USG MUSCULOSKLETAL/EKST
185 TINDAKAN Rp 247.500 Rp 165.000 Rp 412.500
(VIP/ICU/NICU) + CITO
187 USG SCROTUM (KELAS 1/2/3) + CITO TINDAKAN Rp 214.500 Rp 143.000 Rp 357.500
191 USG SUPERFICIAL (KELAS 1/2/3) + CITO TINDAKAN Rp 181.500 Rp 121.000 Rp 302.500
194 USG THORAX MARKER (KELAS 1/2/3) TINDAKAN Rp 165.000 Rp 110.000 Rp 275.000
203 USG UROLOGI (KELAS 1/2/3) + CITO TINDAKAN Rp 165.000 Rp 110.000 Rp 275.000
206 USG WHOLE ABDOMEN (KELAS 1/2/3) TINDAKAN Rp 225.000 Rp 150.000 Rp 375.000
V. CERVICAL/POSISI (VIP/ICU/NICU) +
213 TINDAKAN Rp 95.700 Rp 63.800 Rp 159.500
CITO
V. LUMBOSACRAL/POSISI
216 TINDAKAN Rp 96.000 Rp 64.000 Rp 160.000
(VIP/ICU/NICU)
V. LUMBOSACRAL/POSISI
217 TINDAKAN Rp 105.600 Rp 70.400 Rp 176.000
(VIP/ICU/NICU) + CITO
V. THORACAL/POSISI (VIP/ICU/NICU) +
221 TINDAKAN Rp 105.600 Rp 70.400 Rp 176.000
CITO
223 WATERS 1 POSISI (KELAS 1/2/3) + CITO TINDAKAN Rp 72.600 Rp 48.400 Rp 121.000
BIAKAN KOLONI/ISOLAT
66 M.TUBERCULOSIS (IDENTIFIKASI + TINDAKAN Rp 960.000 Rp 640.000 Rp 1.600.000
RESISTENSI LINI 1 DAN LINI 2)
BIAKAN KOLONI/ISOLAT
67 M.TUBERCULOSIS (IDENTIFIKASI + TINDAKAN Rp 660.000 Rp 440.000 Rp 1.100.000
RESISTENSI LINI 2)
BIAKAN KOLONI/ISOLAT
68 M.TUBERCULOSIS (IDENTIFIKASI + TINDAKAN Rp 660.000 Rp 440.000 Rp 1.100.000
RESISTENSI LINI 1)
156 PCR DETEKSI TOKSIN DIPTERI + CITO TINDAKAN Rp 528.000 Rp 352.000 Rp 880.000
159 PCR EIPSTEN BAR VIRUS (EBV) TINDAKAN Rp 870.000 Rp 580.000 Rp 1.450.000
- 168 -
KUANTITATIF
180 PCR HIV TANPA RESISTENSI + CITO TINDAKAN Rp 891.000 Rp 594.000 Rp 1.485.000
219 PCR VARICELLA ZOSTER VIRUS (VZV) TINDAKAN Rp 870.000 Rp 580.000 Rp 1.450.000
CITO
240 UJI JUMLAH MIKROBA DI UDARA + CITO TINDAKAN Rp 231.000 Rp 154.000 Rp 385.000
3 VISITE AHLI GIZI PER ORANG / HARI TINDAKAN Rp 6.000 Rp 4.000 Rp 10.000
- 171 -
(KELAS 3)
42 UDD NON VIP NON RACIKAN + CITO TINDAKAN Rp 900 Rp 600 Rp 1.500
CUCI SELENDANG/WASHLAP/KAOS
17 TINDAKAN Rp 900 Rp 600 Rp 1.500
KAKI
LATIHAN KETAHANAN
13 TINDAKAN Rp 38.160 Rp 25.440 Rp 63.600
KARDIOPULMONAR
HD 8 JAM
b. Gedung swasta:
1) Kelompok I (G1) 80.000,-/bulan
2. Rumah Tangga/kost/Barak
a. Ruko 60.000,-/bulan
b. Toko 50.000,-/bulan
c. 100.000.-/bulan
Mini Market
d. Super Market 150.000,-/bulan
e. Hypermarket 200.000,-/bulan
5. Tempat Penginapan
b. Sedang 300.000,-/bulan
c. Besar 500.000,-/bulan
7. Rumah Makan
8. Fasilitas Kesehatan
- 182 -
f. Apotik 100.000,-/bulan
g. Optik 75.000,-/bulan
9. Bengkel/Otomotif
a. Mobil
Kecil 75.000,-/bulan
Sedang 100.000,-/bulan
Besar 200.000,-/bulan
b. Motor
Kecil 60.000,-/bulan
Sedang 75.000,-/bulan
Besar 100.000,-/bulan
c. Bengkel Las
Kecil 60.000,-/bulan
Sedang 100.000,-/bulan
Besar 200.000,-/bulan
e. Showroom/Dealer
A.3. STRUKTUR DAN BESARAN TARIF PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM
1. Umum
1 2 3 4
1. Gerobak, Becak Tarif tersebut
1.000,-
dikenakan
2. Sepeda Motor roda 2 dan sejenisnya 2.000,- setiap
melakukan
3. Kendaraan Roda 3/Tosa dan sejenisnya parkir
2.500,- kendaraan.
2. Insidentil
1 2 3 4
Tarif tersebut
1. Gerobak, Becak 2.000,-
dikenakan
2. Sepeda Motor roda 2 dan sejenisnya 5.000,- setiap
melakukan
parkir
3. Kendaraan Roda 3/Tosa dan sejenisnya 5.000,- kendaraan.
1 2 3 4
1. Kios 1.000 /hari
1 2 3 4
1. Pasar Grosir
a. Kios Mini Jl. Jawa dan 25.000/m2/Bulan
Jl Halmahera
Modern
d. Pasar Kelas I
v. Lapak/Los 20.000/m2/Bulan
e. Pasar Kelas II
i. Toko/Ruko 12.000/m2/Bulan
Permanen
i. Toko/Ruko 11.000/m2/Bulan
Permanen
Payung)
4. Usaha Pariwisata
a. Kios Kuliner dan 200.000/unit/Bulan Di kawasan Wisata Kereng
Souvenir Bangkirai
B.3. STRUKTUR DAN BESARAN TARIF PELAYANAN PENYEDIAAN TEMPAT KHUSUS PARKIR
DI LUAR BADAN JALAN
1 2 3 4
1. LINGKUNGAN PARKIR
sejenisnya
3. PELATARAN PARKIR
Sepeda Motor roda 2 dan sejenisnya 3.000,-/3 Jam 500,- untuk tiap
pertama jam berikutnya
4. GEDUNG PARKIR
5. TEMPAT PENITIPAN
1 2 3 4
1. Sewa Kamar Biasa 150.000,- per Malam
1 2 3 4
1. 1 s/d 10 GT Sekali tambat/hari 4.000,-
11 s/d 30 GT
2. Sekali tambat/hari 6.000,-
31 s/d 50 GT
3. Sekali tambat/hari 8.000,-
51 s/d 100 GT
4. Sekali tambat/hari 12.000,-
1 2 3 4
1. Kapal Wisata/Pondok Terapung Bermesin Sekali tambat/hari 6.000,-
dan sejeinisnya
Getek Mesin
2. Sekali tambat/hari 3.000,-
Bebek Mesin
3. Sekali tambat/hari 3.000,-
Bebek Gowes
4. Sekali tambat/hari 2.000,-
B.7. STRUKTUR DAN BESARAN TARIF PELAYANAN TEMPAT REKREASI, PARIWISATA, DAN
OLAHRAGA
B.7.1. REKREASI
1 2 3 4
B.7.2. PARIWISATA
B.7.3. OLAHRAGA
1 2 3
A. GEDUNG OLAH RAGA
STADION
LAPANGAN VOLLY
- 190 -
LAPANGAN TENIS
1. Untuk Pagi Hari (06.00-12.00)
a. Hari Kerja 20.000,-/Jam/lapangan
b. Hari Libur 30.000,-/Jam/lapangan
c. Pemakian Khusus Event 60.000,-/Jam/lapangan
f. Kendaraan Golongan VI (mobil bus, mobil Per unit sekali masuk 10.000,-
barang/truck atau tangki dengan ukuran
panjang lebih 7 m s/d 10 m dan sejenisnya,
dan kereta penarik tanpa gandeng)
B. Jasa Sandar/Tambat
1. Dermaga Beton Per Sandar per jam 3.000,-
2. Dermaga Ponton / Kayu Per Sandar per jam 5.000,-
3. Kapal istirahat di Dermaga Per Sandar per jam 3.000,-
B.9. STRUKTUR DAN BESARAN TARIF PELAYANAN PENJUALAN HASIL PRODUKSI USAHA
PEMERINTAH DAERAH
1 2 3 5
1. PADI
2. BIBIT SEBAR
b Kelengkeng
f Durian
3. BUAH-BUAHAN
4. BENIH IKAN
a Ikan Nila
Ukuran 2 cm -3 cm 200/ekor
Ukuran 3 cm -5 cm 350/ekor
Ukuran 5 cm -8 cm 550/ekor
Ukuran 8 cm -12 cm 1,000/ekor
b Ikan Lele
Ukuran 2 cm -3 cm 150/ekor
Ukuran 3 cm -5 cm 350/ekor
Ukuran 5 cm -8 cm 450/ekor
Ukuran 8 cm -12 cm 600/ekor
c Ikan Patin
Ukuran 2 cm -3 cm 350/ekor
Ukuran 3 cm -5 cm 600/ekor
Ukuran 5 cm -8 cm 700/ekor
Ukuran 8 cm -12 cm -
d Gurami
Ukuran 2 cm -3 cm 500/ekor
Ukuran 3 cm -5 cm 1.600/ekor
Ukuran 5 cm -8 cm 3.600/ekor
Ukuran 8 cm -12 cm 4.500/ekor
e. Papuyu
Ukuran 2 cm -3 cm 250/ekor
Ukuran 3 cm -5 cm 500/ekor
Ukuran 5 cm -8 cm 600/ekor
Ukuran 8 cm -12 cm 1,000/ekor
f. Baung
Ukuran 2 cm -3 cm 350/ekor
- 193 -
Ukuran 3 cm -5 cm 900/ekor
Ukuran 5 cm -8 cm -
Ukuran 8 cm -12 cm 1,000/ekor
g Gabus
Ukuran 2 cm -3 cm -
Ukuran 3 cm -5 cm 600/ekor
Ukuran 5 cm -8 cm 900/ekor
Ukuran 8 cm -12 cm 1,000/ekor
h. KOI
Ukuran 2 cm -3 cm 2.000/ekor
Ukuran 3 cm -5 cm 2.500/ekor
Ukuran 5 cm -8 cm 3.000/ekor
Ukuran 8 cm -12 cm -
i. Nila Merah
Ukuran 2 cm -3 cm 150/ekor
Ukuran 3 cm -5 cm 350/ekor
Ukuran 5 cm -8 cm 550/ekor
Ukuran 8 cm -12 cm 1,000/ekor
5. IKAN KONSUMSI
1 2 4 5
1 SEKRETARIAT DAERAH
1. KEGIATAN KOMERSIL
1. Gedung 1.750.000,-/Hari
2. Kursi 2.500/unit/hari
3. Meja 25.000/unit/hari
5. AC 750.000,-/Hari
c Mikro Bis
1. Gedung 1, 250.000,-/Hari
2. Kursi 2,000/unit/hari
- 195 -
3. Meja 15.000/unit/hari
5. AC 500.000,-/Hari
5. GENSET 750.000,-/Hari
4 OPD yang membidangi Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah Dan Perindustrian
C Work Shop
1. Lantai I 300.000,-/Unit/Perbulan
2. Lantai II 250.000,-/Unit/Perbulan
4. Lantai IV 150.000,-/Unit/Perbulan
2. Toilet 50.000,-/Unit/bulan
2. Type 27 m2 270.000,-/Unit/bulan
3. Type 36 m2 360.000,-/Unit/bulan
4. Type 45 m2 450.000,-/Unit/bulan
5. Type 70 m2 700.000,-/Unit/bulan
6. Type 90 m2 900.000,-/Unit/bulan
2. Kursi 2.000/Buah/Hari
6. AC 250.000/Buah/Hari
8. Keyboard 250.000/Buah/Hari
150.000/unit/Hari
10. Proyektor dan LCD
1,000.000/set/Hari
11. Alat Band Standar
4.000/Buah/Hari
12. Sarung Kursi
- 197 -
KEGIATAN SOSIAL
b Kursi 1.500/Buah/Hari
g Sound System:
Kecil 300.000/Buah/Hari
Sedang 500.000/Buah/Hari
Besar 750.000/Buah/Hari
h AC 250.000/Buah/Hari
Mobil Skylift
Mobil Pick Up
Pemakaian Apar
d Helm 85.000,-/set/hari
e SCBA 230.000,-/set/hari
TSP )
B.10.1 STRUKTUR DAN BESARAN TARIF PELAYANAN PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH UPTD
LABORATORIUM BAHAN KONSTRUKSI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
RUANG
a. Uji Lapangan
15. Pressuremeter
1. Semen
2. Agregat
3. Benda Uji
2 PEMUKIMAN
a. Agregat halus/Pasir
1. Analisa Kimia
2. Analisa Fisis
1. Analisa Fisis
c. Beton
1. Beton Segar
2. Beton Keras
c) Permeabilitas
d) Pemdatan Proktor
i) Klasifikasi tanah
4 PRASARANA TRANSPORTASI
1. Aspal Keras
5 GEOTEKNIK JALAN
1. Indeks Protis
2. Soil Compaction
5. Beton Aspal
3. Pengujian baja
KETERANGAN :
1. Tarif retribusi diatas tetap/tidak berubah karena masih dianggap sesuai dengan kondisi
peralatan pengujian yang ada di UPTD Laboratorium Bahan Konstruksi.
2. UPTD Laboratorium Bahan Konstruksi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Palangka Raya baru di fungsikan untuk menarik jasa retribusi pengujian setelan ada
target PAD di DPA TA 2023 dengan mengacu daftar tarif retribusi diatas.
200.000 1.500.000
7. VIBRATOR ROLER (8-10 ton)
1 2 3
1 Retribusi Sewa Kendaraan Derek Dalam Kota 350.000,- / Satu Kali Pakai
2 Retribusi Sewa Kendaraan Derek Luar Kota 750.000,- / Satu Kali Pakai
Maksimum 50 Km
3 Retribusi Sewa Kendaraan Derek Luar Kota 1.000.000,- / Satu Kali Pakai
Lebih dari 50 Km
V x I x Ibg x HSpbg
If x ∑ (bp x Ip) x Fm
Indeks Bangunan
Jenis Pembangunan
Gedung Terbangun
Bangunan Gedung Baru 1
Rehabilitasi/Renovasi Bangunan Gedung
a. Sedang 0,45 x 50% = 0,225
b. Berat 0,65 x 50% = 0,325
Pelestarian/Pemugaran
a. Pratama 0,65 x 50% = 0,325
b. Madya 0,45 x 50% = 0,225
c. Utama 0,30 x 50% = 0,150
14 1,445
15 1,468
16 1,489
17 1,508
18 1,525
19 1,541
20 1,556
21 1,570
22 1,584
23 1,597
24 1,610
25 1,622
26 1,634
27 1,645
28 1,656
29 1,666
30 1,676
31 1,686
32 1,695
33 1,704
34 1,713
35 1,722
36 1,730
37 1,738
38 1,746
39 1,754
40 1,761
41 1,768
42 1,775
43 1,782
44 1,789
45 1,795
46 1,801
47 1,807
48 1,813
49 1,818
50 1,823
51 1,828
52 1,833
53 1,837
54 1,841
55 1,845
56 1,849
57 1,853
58 1,856
59 1,859
60 1,862
60 + (n) 1,862 + 0,003 (n)
- 217 -
Keterangan:
a. Untuk basemen disebut Koefisien jumlah lapis.
b. Untuk lantai disebut Koefisien jumlah lantai.
c. Koefisien jumlah lantai/lapis digunakan sesuai dengan jumlah lantai atau lapis
basemen pada bangunan gedung.
d. Diatas 3 lapis basemen, koefisien ditambahkan 0,1 setiap lapisnya.
e. Diatas 60 lantai, koefisien ditambahkan 0,003 setiap lantainya.
Rusak
Rusak Berat/Pekerjaan
Sedang/Pekerjaan
Harga Satuan Retribusi Pembangunan Konstruksi Sebesar
No. Jenis Prasarana Bangunan Konstruksi Sebesar
Prasarana (HSpras) Baru 65% dari Bangunan
45% dari Bangunan
Gedung
Gedung
1. Konstruksi pembatas/ Pagar Rp. 7.500,- /M¹ 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
penahan/pengaman
Tanggul/ retaining wall Rp. 5.000,- /M¹ 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Turap Batas Kavling Persil Rp. 5.000,- /M¹ 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
2. Konstruksi Penanda Masuk Gapura Rp. 20.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Gerbang Rp. 20.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
3. Konstruksi Perkerasan Jalan/Halaman/Beton Rp. 5.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Lapangan Upacara Rp. 2.500,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Lapangan Olah Raga Terbuka Rp. 2.500,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
4. Konstruksi Perkerasan Aspal Rp. 10.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Beton
5. Konstruks Perkerasan Rp. 5.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Grassblock/Pavingblock
6. Konstruksi Perhubung Jembatan Rp. 10.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Buis Beton Rp. 10.000,- /M’ 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Box Culvert Rp. 25.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
7. Konstruksi Penghubung Rp. 10.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
(Jembatan Antar Gedung)
8. Konstruksi Penghubung Rp. 25.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
(Jemb. Penyeberangan
Orang/Barang)
9. Konstruksi Penghubung Rp. 50.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
(Jemb. Bawah Tanah/
Underpass)
- 219 -
10. Konstruksi Kolam/Reservoir Kolam Renang Rp. 50.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Bawah Tanah
Kolam Pengolahan Air Reservoir Rp. 50.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
bawah tanah
Kolam Penampungan Rp. 20.000,-/M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
11. Konst. Septic Tank, Sumur Rp. 25.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Resapan
12. Konst. Menara Menara Reservoir Rp. 100.000,- / Per 5 M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Cerobong Rp. 100.000,- /Per 5 M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Menara Lainnya Rp. 100.000,- /Per 5 M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
13 Konst. Menara Air Tandon air/Water Tank Rp. 100.000,- /Per 5 M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
14 Konst. Monumen Tugu Rp. 2.000.000,-/Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Patung Rp. 1.000.000,- /Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Di dalam Persil Rp. 250.000,- /Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Diluar Persil Rp. 500.000,- /Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
15. Konst. Instalasi / Gardu Instalasi Listrik Rp. 1. 500.000,-/Unit) 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Listrik (luas maksimum 10 m2.
apabila ada
penambahan luas unit,
dikenakan biaya
tambahan Rp.500.000,-
/m2)
Instalasi Telepon/Komunikasi Rp. 1.500.000,-/Unit) 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
(luas maksimum 10 m2.
apabila ada
penambahan luas unit,
dikenakan biaya
tambahan Rp.500.000,-
/m2)
Instalasi Pengolahan Rp. 1.500.000,-/Unit) 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
(luas maksimum 10 m2.
- 220 -
apabila ada
penambahan luas unit,
dikenakan biaya
tambahan Rp.500.000,-
/m2)
16. Konstruksi Reklame/Papan Billboard Papan Iklan Rp. 1.000.000,-/Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Nama
Papan Nama (Berdiri sendiri atau Rp. 1.000.000,-/Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
berupa tembok pagar)
17. Pondasi Mesin (Diluar Rp. 1.000.000,-/Unit Mesin 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Bangunan)
18. Konstruksi Menara Televisi Rp. 5.000.000,- /Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Tinggi Maksimal 100 m,
selebihnya dihitung
kelipatan
19. Konstruksi Antena Radio 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
1) Standing tower dengan Ket. 25-50 m Rp. 5.000.000,-/ Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
konstruksi 3-4 kaki:
*Berlaku Kelipatan Rp. Ket. 51-75 m Rp. 10.000.000,-/ Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
250.000 setiap penambahan
ketinggian setinggi 25 m) Ket. 76-100 m Rp. 15.000.000,-/ Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Ket. 101-125 m Rp. 20.000.000,-/ Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Ket. 126-150 m Rp. 25.000.000,-/ Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Ketinggian Diatas 150 m Rp. 35.000.000,-/ Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
2) Sistem Guy Wire (Bentang Ket. 0-50 m Rp. 3.000.000,-/ Unit
Kawat)
Ket. 51-75 m Rp. 6.000.000,-/ Unit
*Berlaku Kelipatan Rp.
1.000.000 setiap Ket. 76-100 m Rp. 10.000.000,-/ Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
penambahan ketinggian Ketinggian Diatas 100 m Rp. 15.000.000,-/ Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
setinggi 100 m)
20. Konstruksi antena (tower Menara Bersama
telekomunikasi) a. Ket. Kurang dari 25 m Rp. 10.000.000,-/Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
*) Berlaku Kelipatan
b. Ketinggian 25-50 m Rp. 20.000.000,-/Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
- 221 -
Rp. 1.000.000 setiap c. Ketinggian diatas 50 m Rp. 30.000.000,-/Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
penambahan ketinggian
setinggi 25 m) Menara Mandiri
a. Ketinggian Kurang dari 25 m Rp. 10.000.000,-/Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
b. Ketinggian 25-50 m Rp. 20.000.000,-/Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
c. Ketinggian diatas 50 m Rp. 30.000.000,-/Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
21. Tangki Tanam Bahan Bakar Rp. 1.500.000,-/ Unit 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
22. Pekerjaan Drainase dalam
persil
1) Saluran Rp. 2.500,-/ M¹ 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
2) Kolam Tampung Rp. 100.000,- /M² 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
23. Konst. Penyimpanan Silo Rp. 100.000,-/M³ 1,00 0,65 x 50% 0,45 x 50%
Contoh Simulasi
a. Rumah hunian
b. Luas Bangunan 36 m2
c. Ketinggian 1 lantai
d. Lokasi di Kota Palangka Raya
Data Prasarana
Fungsi : Hunian
Panjang : 36 m2
Lokasi : Palangka Raya
Kepemilikan : Pribadi
DHST : Rp. 5.490.000
Ilo : 0.5 %
Cara perhitungan : Luas Total Lantai (Llt) x Ilo x SHST x Indeks BG Terbangun
: 36 x 0.5 x 5.490.000 x 0.18 x 1
: Rp.177.876.00