Anda di halaman 1dari 1

Assalamu’alaikum wr. wb.

Yang saya hormati, Bapak dan Ibu Guru yang ada di Sekolah.
Dan teman-teman yang saya cintai semuanya.

Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur akan kehadiran Allah swt yang memberikan
karunianya kepada kita semua sehingga bisa berkumpul pada kesempatan ini. Pada hari ini izinkan
saya untuk membacakan sebuah karangan pidato untuk mengisi perayaan hari Kartini yang jatuh
pada hari ini.

Habis gelap terbitlah terang, kalimat istimewa yang tidak bisa kita lepaskan dari Raden Ayu Kartini.
Sosok wanita hebat pejuang kemerdekaan bagi kaum wanita yang ada di Indonesia. Dulu, semuanya
berpikir bahwasannya wanita lahir itu hanya untuk direndahkan dan hanya sebagai pemuas nafsu
belaka bagi para kaum laki-laki.

Namun, pemikiran itu runtuh dan dilawan sungguh-sungguh oleh wanita yang lahir di Jepara ini.
Bahwasannya, sebagai manusia, baik itu laki-laki maupun wanita semuanya memiliki derajat
maupun status sosial yang sama. Tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah, semuanya sama,
semuanya seimbang, semuanya sama-sama membutuhkan. Laki-laki butuh wanita, sedangkan
wanita juga butuh laki-laki. Jadi, kenapa harus ada perbedaan status sosial?

Itulah, inti merah pemikiran merdeka dari sosok wanita yang suka berpakaian batik ini. Beliau yang
sungguh peduli akan nasib para wanita pribumi yang pada kala itu status sosialnya sangat rendah
sekali. Hadirnya yang kerap sekali disepelekan yang hanya dijadikan sebagai obyek pemuas laki-laki
semata.

Benih-benih itu muncul, ketika wanita Jepara ini mulai menulis dari selembar surat hingga puluhan
surat yang ditulisnya, semata-mata untuk menuangkan keluh kesahnya akan nasib wanita pribumi.
Dimana surat-surat itu akan selalu dikenang sepanjang masa oleh para penerusnya.

Habis gelap terbitlah terang memang benar adanya, hasil buah pemikiran-pemikiran Kartini dimasa
gelap tersampaikan kepada para generasi-generasi dimasa yang benderang ini. Perjuangannya
mampu menginspirasi banyak kaum wanita pribumi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan
bersama-sama sampai hari ini.

Sekian pidato yang bisa saya bawakan pada kesempatan perayaan hari Kartini ini, jika ada kesalahan
kata maupun kesalahan yang saya buat. Mohon untuk dimaafkan, terima kasih atas kesempatan dan
waktunya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai