Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KETERLAMBATAN AKTA YANG DIBUAT NOTARIS

TINJAUAN PRINSIP PERSAMAAN DAN KEPASTIAN HUKUM

1. Latar Belakang

Notaris merupakan suatu profesi yang juga menempati posisi sebagai


pejabat umum. Dalam posisinya sebagai profesional di bidang hukum, notaris
berperan dalam menciptakan kepastian hukum bagi masyarakat dalam rangka
penegakan hukum Menurut Habib Adjie, Notaris merupakan suatu profesi yang
tercipta secara tidak langsung dari hasil interaksi antar masyarakat yang kemudian
berkembang dalam memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri. Peran notaris
sebagai ranah pencegahan (preventif) agar tidak terjadi permasalahan hukum
dilakukan dengan menerbitkan akta otentik sebagai alat bukti tertulis dengan
kekuatan pembuktian sempurna, yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam
penyelesaian sengketa apabila terjadi sengeketa di kemudian hari.1

Dalam menjalan jabatannya maka ada beberapa asas atau prinsip yang
menjadi dasar pelaksanaan tugas seorang Notaris. Asas ini mengandung nilai-
nilai dan tuntutan-tuntutan etis, sehingga ia merupakan jembatan antara peraturan-
peraturan hukum dengan cita-cita sosial dan pandangan etis masyarakatnya. Asas
yang harus dijadikan pedoman dalam menjalankan tugas jabatan Notaris yang baik
yaitu asas kepastian hukum, asas persamaan, asas kepercayaan, asas kehati-hatian,
dan asas profesionalitas. Dalam tulisan ada tiga asas yang menjadi fokus utama
penulis, yaitu :2

a. Prinsip Kepastian Hukum, yakni notaris dalam menjalankan jabatannya


wajib berpedoman secara normatif kepada aturan hukum, dengan
berpedoman kepada aturan hukum maka akan memberikan kepastian
kepada para pihak.
b. Asas persamaan, asas ini sangat erat kaitannya dengan prinsip keadilan
yang mana adanya perlakuan yang sama terhadap situasi yang sama.
H.L.A Hart menyatakan bahwa keadilan tidak lain dari menempatkan
setiap individu yang berhak dalam hubungan dengan sesamanya. Prinsip
ini diatur dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a UUJN yang mengatur bahwa
notaris dalam menjalankan jabatannya wajib menjaga kepentingan para
1
Luh Putu Cynthia Gitayani. 2018. Penerapan Etika Profesi oleh Notaris dalam Memberikan
Pelayanan Jasa Kepada Klien. Acta Comitas Jurnal Hukum Kenotariatan. Vol. 3 No. 3. H. 427
2
Hartanti Sulihandari, Nisya Rifani. 2013. Prinsip-Prinsip Dasar Profesi Notaris. Dunia Cerdas. Jakarta
Timur. H. 78-79
pihak yang terkait dalam perbuatan hukum. Notaris wajib
mengutamakan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban para
pihak .

Notaris sebagai pejabat umum yang berwenang dalam melaksanakan


sebagian tugas kenegaraan, ia tidak hanya bekerja untuk kepentingannya sendiri,
melainkan ia juga dituntut untuk dapat bertanggung jawab memenuhi kebutuhan
akan pelayanan dan jasa kepada masyarakat terkait dengan perbuatan hukum
perdata. Seiring dengan keberlakuan asas tersebut juga tidak mengurangi
banyaknya laporan terhadap Notaris atas dugaan pelanggaran kode etik Notaris di
wilayah Sulawesi Selatan pada kantor Kanwil Kementrian Hukum dan HAM
Sulawesi Selatan. Laporan tersebut didominasi oleh laporan terkait dengan adanya
akta notaris yang dibuat tidak sesuai dengan waktu yang dijanjikan kepada klien
sementara kewajiban klien telah dipenuhi.

Hal ini tentu menjadi permasalah bahwa dibuatnya akta notaris yang tidak
sesuai dengan waktu yang dijanjikan mengenyampingkan asas kepastian hukum
yang seharusnya tidak hanya menjadi prosedural dan subtansi aktanya melainkan
dijadikan sebagai tujuan pemberian kepastian hukum kepada klien. Pihak yang
berkepentigan membuat akta notaris sebagai akta otentik untuk menjamin
kepastian hukum bagi dirinya sehingga akta tersebut seharusnya ada pada waktu
yang dijanjikan oleh notaris. Selain itu, keterlambatan akta tersebut juga
mengenyampingkan asas persamaan yang bertujuan pada pemberian keadilan
kepada pihak yang berkepentingan dengan dasar Pasal 16 ayat (1) huruf a UUJN
yang mengatur bahwa notaris wajib menjaga kepentingan pihak yang terkait
dengan perbuatan hukum, yang seharusnya ada keseimbangan antara hak dan
kewajiban kepentingan piha tersebut. Klien berhak menerima akta tersebut dalam
waktu yang telah dijanjikan.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam usulan penelitian ini
adalah :

a. Bagaimanakah batasan keberlakuan asas kepastian hukum dalam


pembuatan akta notaris ?
b. Bagaimanakah prinsip keadilan terhadap keterlambatan akta yang dibuat
oleh Notaris dalam menjaga kepentingan pihak yang terkait dengan
perbuatan hukum ?
3. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian hukum normatif

Anda mungkin juga menyukai