Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERSALINAN

DENGAN KESIAPAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

DI PMB ANA NUR HABIBAH, A.Md., Keb.

DESA PACUH KECAMATAN BALONGPANGGANG

KABUPATEN GRESIK

DI SUSUN OLEH :

SITI JULAIKAH

1230123030

DOSEN PEMBIMBING :

NUR MASRUROH, SST., BDN., M.KEB

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS KEPRAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2024
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persalinan merupakan salah satu proses alami yang kompleks dan penting

dalam kehidupan seorang wanita. Persalinan yang normal atau disebut juga

persalinan spontan adalah proses kelahiran bayi yang terjadi tanpa campur

tangan medis yang signifikan (Ayumarias, 2022). Persalinan normal

membutuhkan persiapan fisik, mental, dan emosional yang baik baik dari ibu

maupun pasangannya. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi proses

persalinan normal adalah pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil tentang

persiapan persalinan (Qiftiyah, 2018).

Pengetahuan ibu hamil tentang persiapan persalinan dapat mempengaruhi

persepsi, keputusan, dan tindakan selama proses persalinan (Monika &

Septiawan, 2021). Semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang persiapan

persalinan, semakin siap mental dan fisik ia dalam menghadapi proses

persalinan normal. Namun, di sisi lain menurut Naha dan Handayani (2018),

kurangnya pengetahuan atau pemahaman yang salah tentang persiapan

persalinan dapat mengakibatkan kecemasan, ketakutan, dan kurangnya

kesiapan dalam menghadapi proses persalinan.

Kesehatan ibu hamil dan proses persalinan merupakan dua aspek yang

sangat penting dalam perawatan kesehatan maternal (Ahmad dkk., 2021).

Persalinan normal adalah kejadian alamiah yang dapat terjadi pada setiap

wanita hamil, dan pengetahuan yang cukup tentang persiapan dan proses
persalinan normal menjadi kunci keberhasilan dan keselamatan dalam

menghadapi momen tersebut (Adiluhung, 2023). Di Indonesia, upaya untuk

meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang persiapan persalinan dan proses

persalinan normal telah menjadi fokus utama dalam upaya menurunkan angka

kematian ibu dan bayi serta meningkatkan kualitas hidup ibu hamil

(Suarayasa, 2020).

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kematian ibu dan

bayi yang masih cukup tinggi (Purpasari & Pawitaningtyas, 2020).

Berdasarkan data dari Maternal Perinatal Death Notification (MPDN),

sistem pencatatan kematian ibu Kementerian Kesehatan, jumlah kematian ibu

pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun 2023 meningkat menjadi

4.129. Sementara itu, untuk kematian bayi pada 2022 sebanyak 20.882 dan

pada tahun 2023 tercatat 29.945. Terjadi peningkatan angka kematian

maternal dan neonatal dalam beberapa tahun terakhir, tantangan dalam

meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan maternal masih sangat

besar, terutama di wilayah pedesaan. Faktor-faktor seperti akses terbatas

terhadap fasilitas kesehatan, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan

maternal, dan norma budaya yang memengaruhi pemilihan jenis persalinan

menjadi beberapa hal yang sangat perlu diperhatikan dalam upaya

meningkatkan kesehatan ibu dan bayi di Indonesia (Akbar dkk., 2021).

Dalam rangka mencapai target pembangunan berkelanjutan, Pemerintah

Indonesia telah mengimplementasikan berbagai program dan kebijakan untuk

meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Salah satu program yang sangat

penting adalah promosi persalinan normal melalui peningkatan pengetahuan


dan kesadaran masyarakat tentang manfaat persalinan normal dibandingkan

dengan persalinan dengan intervensi medis yang tidak perlu (Sumiaty dkk.,

2023). Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat membantu ibu hamil

dalam mempersiapkan diri secara optimal untuk menghadapi proses

persalinan normal. Bidan desa memiliki peran yang sangat penting dalam

memberikan pelayanan kesehatan maternal di wilayah pedesaan. Mereka

sering menjadi satu-satunya tenaga kesehatan yang tersedia di wilayah

tersebut, dan bertanggung jawab atas pemantauan kehamilan, persiapan

persalinan, serta pendampingan selama proses persalinan dan nifas.

Keterlibatan bidan desa dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi

sangat vital untuk mencapai target-target pembangunan berkelanjutan terkait

dengan kesehatan maternal dan neonatal (Nasriyah dkk., 2022).

Kecamatan Pacuh Balongpanggang, Kabupaten Gresik, merupakan salah

satu wilayah pedesaan di Indonesia yang memiliki tantangan tersendiri dalam

hal akses terhadap layanan kesehatan, termasuk layanan maternal. Di tengah

keterbatasan tersebut, bidan desa memiliki peran yang sangat penting dalam

memberikan pelayanan kesehatan maternal kepada ibu hamil, termasuk

persiapan persalinan dan pendampingan selama proses persalinan.

Bidan Ana Nur Habibah, A.Md., Keb., merupakan salah satu bidan yang

praktik mandiri Desa Pacuh Kecamatan Balongpanggang. Sebagai tenaga

kesehatan yang bertugas di wilayah pedesaan, perannya sangat vital dalam

memberikan layanan kesehatan maternal kepada ibu hamil di daerah tersebut.

Dalam praktik mandirinya, Bidan Ana Nur Habibah berkomitmen untuk


memberikan informasi dan pendampingan yang komprehensif kepada ibu

hamil, termasuk tentang persiapan persalinan dan proses persalinan normal.

Kehamilan adalah fase penting dalam kehidupan seorang wanita, di mana

tubuhnya mengalami berbagai perubahan fisik dan hormonal untuk

mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin (Saras, 2023). Proses

kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu, dimulai dari pembuahan sel telur

oleh sperma hingga lahirnya bayi (Aprilia, 2023). Selama kehamilan, ibu

hamil diharapkan untuk mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental

untuk menghadapi proses persalinan, yang merupakan tahap akhir dari

perjalanan kehamilan.

Persalinan adalah proses alami di mana bayi, plasenta, dan selaput ketuban

keluar dari rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika terjadi pada usia

kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), dengan bayi lahir secara spontan,

presentasi belakang kepala, dan berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi

baik pada ibu maupun janinnya (Mutmainnah dkk., 2021). Proses persalinan

normal biasanya disertai dengan tahap-tahap yang terdiri dari empat kala,

yaitu kala I (pembukaan), kala II (pengeluaran bayi), kala III (pengeluaran

plasenta), dan kala IV (pemulihan pasca persalinan) (Putri, 2021).

Meskipun persalinan normal adalah proses alamiah yang diharapkan

terjadi pada kebanyakan wanita hamil, beberapa faktor seperti komplikasi

medis atau keadaan kesehatan tertentu dapat memerlukan intervensi medis

seperti persalinan melalui operasi sesar (Qiftiyah, 2018). Namun, upaya untuk

mempromosikan persalinan normal tetap menjadi prioritas dalam upaya

meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, karena persalinan normal memiliki


manfaat yang lebih besar bagi kesehatan ibu dan bayi dibandingkan dengan

persalinan dengan intervensi medis yang tidak perlu (Hariyani dkk., 2019).

Penelitian tentang hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang

persiapan persalinan dan proses persalinan normal dengan praktik mandiri

bidan memiliki relevansi yang sangat penting dalam konteks kesehatan ibu

dan bayi (Pariani, 2018). Berdasarkan latar blkg diatas peneliti tertarik

meneliti ttg hubungan…….. Melalui penelitian ini, diharapkan akan

terungkap faktor-faktor apa saja yang memengaruhi pengetahuan ibu hamil

tentang tentang persalinan dengan kesiapan ibu dalam menghadapi

persalinan. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga

bagi pengambil kebijakan, tenaga kesehatan, dan masyarakat umum dalam

upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi di Indonesia, khususnya di

wilayah pedesaan seperti Desa Pacuh Kecamatan Balongpanggang,

Kabupaten Gresik.

B. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini berdasarkan faktor-faktor yang

berperan terhadap hubungan pengetahuan ibu hamil tentang persalinan

dengan kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan di PMB Ana Nur

Habibah, A.Md., Keb., di Desa Pacuh Kecamatan Balongpanggang,

Kabupaten Gresik. Berdasarkan terori bahwa hal yg berpengarh thd kesiapan

ibu dalam persalinan diantaranya adalah……, maka dalam penelitian ini akan

dibatasi tentang pengetahuan ibu….


C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“bagaimana apakah terdapat hubungan antara hubungan pengetahuan ibu

hamil tentang persalinan dengan kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan

di PMB Ana Nur Habibah, A.Md., Keb., di Desa Pacuh Kecamatan

Balongpanggang, Kabupaten Gresik?”

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang

persalinan dengan kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan di PMB Ana

Nur Habibah, A.Md., Keb., di Deda Pacuh Kecamatan Balongpanggang,

Kabupaten Gresik.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang proses

persalinan.

b. Mengidentifikasi tingkat kecemasan kesiapan ibu hamil terkait dengan

dalam menghadapi persalinan.

c. Menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang

persalinan dengan tingkat kesiapan mental dan fisik ibu dalam

menghadapi persalinan.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang persalinan normal di wilayah pedesaan, khususnya di Desa

Pacuh Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik.

2. Memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang praktik mandiri bidan

dalam memberikan layanan kesehatan maternal kepada ibu hamil di

wilayah tersebut.

3. Membantu dalam pengembangan program-program edukasi dan intervensi

yang lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang

persalinan normal dan mendukung praktik mandiri bidan dalam

memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

4. Menyediakan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan

keputusan oleh pihak terkait dalam perumusan kebijakan kesehatan

maternal di tingkat lokal maupun nasional.

Anda mungkin juga menyukai