Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Pernyataan Tanggung Jawab iii
Ringkasan Laporan iv
I Laporan Realisasi Anggaran 1
II Neraca 2
III Laporan Operasional 3
IV Laporan Perubahan Ekuitas 5
V Catatan Atas Laporan Keuangan
A. Penjelasan Umum 5
A.1 Profil dan Kebijakan Teknis
A.2 Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.3 Basis Akuntansi
A.4 Dasar Pengukuran
A.5 Kebijakan Akuntansi
B. Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 10
B.1 Pendapatan
B.1.2 Penerimaan Pajak
B.1.3 Penerimaan Negara Bukan Pajak
B.2 Belanja
B.2.1 Belanja Pegawai
B.2.2 Belanja Barang
B.2.3 Belanja Modal
B.2.4 Belanja Bantuan Sosial
B.2.5 Catatan Penting Lainnya Laporan Realisasi Anggaran
C. Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca 17
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
C.2 Kas di Bendahara Penerimaan
C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas
C.4 Beban Dibayar Dimuka (prepaid)
C.5 Uang Muka Belanja (prepayment)
C.6 Pendapatan yang Masih Harus Diterima
C.7 Piutang Bukan Pajak
C.8 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
C.9 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
C.10 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
C.11 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
C.12 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
C.13 Persediaan
C.14 Persediaan yang Belum Diregister
C.15 Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
C.16 Piutang Tagihan Penjualan Angsuran
C.17 Piutang Jangka Panjang lainnya
C.18 Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jgk Panjang
C.19 Tanah
C.20 Tanah Belum Diregister
C.21 Peralatan dan Mesin
C.22 Peralatan dan Mesin Belum Diregister
C.23 Gedung dan Bangunan
C.24 Gedung dan Bangunan Belum Diregister
C.25 Jalan, Irigasi dan Jaringan
C.26 Jalan, Irigasi dan Jaringan Belum Diregister
C.27 Aset Tetap Lainnya
ii
C.28 Aset Tetap yang Belum Diregister
C.29 Konstruksi Dalam Pengerjaan
C.30 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
C.31 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
C.32 Aset Tak Berwujud
C.33 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan
C.34 Aset Lain-lain
C.35 Aset Lainnya yang Belum Diregister
C.36 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
C.37 Utang kepada Pihak Ketiga
C.38 Utang Yang Belum Ditagihkan
C.39 Hibah Yang Belum Disahkan
C.40 Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan
C.41 Pendapatan Diterima Dimuka
C.42 Uang Muka dari KPPN
C.43 Utang Jangka Pendek Lainnya
C.44 Ekuitas
C.45 Catatan Penting Lainnya neraca
D. Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Operasional 31
D.1 Pendapatan Negara Bukan Pajak
D.2 Beban Pegawai
D.3 Beban Persediaan
D.4 Beban Barang dan Jasa
D.5 Beban Pemeliharaan
D.6 Beban Perjalanan Dinas
D.7 Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat
D.8 Beban Bantuan Sosial
D.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi
D.10 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
D.11 Surplus (Defisit) Penjualan Aset Non Lancar
D.12 Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang
D.13 Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasinal Lainnya
D.14 Pos Luar Biasa
D.15 Catatan Penting Lainnya Laporan Operasional
E. Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas 37
E.1 Ekuitas Awal
E.2 Surplus (Defisit) LO
E.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar
E.4 Koreksi yang Menambah/Mengurangi Ekuitas
E.5 Transaksi Antar Entitas
E.6 Ekuitas Akhir
F. Pengungkapan Penting Lainnya Ekuitas 40
VI. Lampiran dan Daftar
ii
RINGKASAN LAPORAN
Laporan Keuangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2023 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Keuangan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat
di lingkungan pemerintahan.
Laporan Keuangan ini meliputi :
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban dan ekuitas
pada 31 Desember 2023 . Nilai Aset per 31 Desember 2023 dicatat dan disajikan sebesar
Rp2.815.959.302 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp2.815.959.302; Piutang Jangka
Panjang sebesar Rp0; Aset Tetap (neto) sebesar Rp0 dan Aset Lainnya (neto) sebesar
Rp0.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp0 dan Rp2.815.959.302
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari
operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa,
pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp0
sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp66.982.421 sehingga
terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional sebesar Rp-66.982.421, Defisit Kegiatan Non
Operasional dan Defisit Pos Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0 sehingga
entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp-66.982.421.
iv
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan Atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci
atau analisis suatu nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CALK adalah
penyajian informasi yan diharuskan dan diajurkan oleh Standar AKuntansi Pemerintahan
serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar
atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2023, disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan
Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2023 disusun dan disajikan
perdasarkan basis akrual
NERACA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2023 DAN 31 DESEMBER 2022
PROPERTI INVESTASI
Properti Investasi C.21 - -
Akumulasi Penyusutan Properti Investasi C.22 - -
ASET TETAP
Tanah C.23 - -
Tanah Belum Diregister C.24 - -
Peralatan dan Mesin C.25 - -
Peralatan dan Mesin Belum Diregister C.26 - -
Gedung dan Bangunan C.27 - -
Gedung dan Bangunan Belum Diregister C.28 - -
Jalan, Irigasi dan Jaringan C.29 - -
Jalan, Irigasi dan Jaringan Belum Diregister C.30 - -
Aset Tetap Lainnya C.31 - -
Aset Tetap yang Belum Diregister C.32 - -
Konstruksi Dalam Pengerjaan C.33 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.34 - -
Aset Konsesi Jasa C.35
Akumulasi Penyusutan Aset Konsesi Jasa C.36
ARI.V(DES23) 2
Uang Muka dari KPPN C.50 - -
Utang Jangka Pendek Lainnya C.51 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek - -
Kewajiban Konsesi Jasa C.52 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang - -
JUMLAH KEWAJIBAN - -
EKUITAS
Ekuitas C.53 2.815.959.302 -
JUMLAH EKUTAS 2.815.959.302 -
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.815.959.302 -
ARI.V(DES23) 3
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis
Dasar hukum Entitas
dan Rencana Strategis
ARI.V(DES23) 5
A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Pendekatan Laporan Keuangan periode 30 September 2023 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek
Penyusunan Laporan keuangan yang dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan . Laporan Keuangan ini dihasilkan
Keuangan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI atau Sistem Akuntansi Instansi saat ini sudah menggunakan aplikasi terintegrasi berbasis web yaitu
SAKTI. SAIBA dan SIMAK digantikan modul-modul yang ada di SAKTI yatu kelompok modul pelaporan
yang terdiri dari modul piutang, modul persediaan, modul aset dan modul GLP.
Basis Akuntansi A.3 BASIS AKUNTANSI
Menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis
akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayarhal ini sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemeirntah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan
mata uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
ARI.V(DES23) 5
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2023 telah mengacu pada Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi,
aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan yang merupakan entitas pelaporan
dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan . Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan
kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 187/PB/2017 tentang Kodefikasi
Segmen Akun pada Bagan Akun Standar, terdapat perubahan akun-akun terutama pada akun pendapatan
negara bukan pajak.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan adalah
sebagai berikut:
Pendapatan-LRA (1) Pendapatan- LRA
- Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
- Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
- Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LO (2) Pendapatan- LO
- Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
- Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan / atau Pendapatan
direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan
pendapatan-LO pada adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan.
b. Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa.
c. Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain
yang dipersamakan.
- Akuntansi Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
- Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja
- Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo
Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
- Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN
- Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN)
- Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi bersadarkan
organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
ARI.V(DES23) 6
Aset (5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar a. Aset Lancar
- Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing
disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
- Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan
sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.
- Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang
didukung sengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya
surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak
tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
- Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value) . Hal ini
diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan
atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang
dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:
- Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang
akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
- Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:
* harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
* harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
* harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.
ARI.V(DES23) 7
Aset Tetap b. Aset Tetap
- Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk
kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
- Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
- Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapasitas sebagai berikut :
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olahraga yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp 1.000.000 (satu juta rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp.25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapasitas tersebut di atas,
diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset
tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
- Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara
lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa
kegunaannya telah berakhir direklafikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
- Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat
ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang
pengelolaan BMN / BMD.
Penyusutan Aset Tetap c. Penyusutan Aset Tetap
- Penyusutan Aset Tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
manfaat dari suatu aset tetap.
- Penyusutan Aset Tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah;
b. Konstruksi dalam pengerjaan (KDP); dan
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi
rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
- Perhitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa
memperhitungkan adanya nilai residu.
- Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan
mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester
selama Masa Manfaat.
- Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
ARI.V(DES23) 8
Piutang Jangka Panjang d. Piutang Jangka Panjang
- Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam
jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
- Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang direalisasikan.
- Aset Lain-Lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban (6) Kewajiban
- Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
- Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban
jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk
dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban Jangka Pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus
Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang
Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar
atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
- Kewajiban dicatat sebesai nilai normal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat
pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih
lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
ARI.V(DES23) 9
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Selama periode berjalan telah melakukan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA
awal. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta
kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja,
antara lain :
Pendapatan
Penerimaan Negara Bukan Pajak - -
Jumlah Pendapatan - -
Belanja
Belanja Pegawai - -
Belanja Barang - -
Belanja Modal - -
Belanja Bantuan Sosial - -
Jumlah Belanja - -
Realisasi Penerimaan Pajak sebesar 0,00 persen dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar 0,00
persen dibanding tahun sebelumnya. Rincian pendapatan adalah sebagai berikut :
Penerimaan Pajak - - -
Penerimaan Pajak - - -
Jumlah - - -
ARI.V(DES23) 5
Adapun rincian Penerimaan Pajak adalah sebagai berikut :
Perbandingan Rincian Realisasi Penerimaan Pajak Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
ARI.V(DES23) 6
Realisasi Penerimaan B.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak
Negara Bukan Pajak
Rp0
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak untuk periode yang berakhir pada 30 September 2023 dan
2022 adalah masing- masing sebesar Rp0 dan Rp0. Penerimaan Negara Bukan Pajak TA 2023 sebesar
0,00 dari TA 2022 setoran sitaan hasil korupsi di tahun 2020 meningkat drastis . Rincian Penerimaan
Negara Bukan Pajak adalah sebagai berikut :
Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
Jumlah - - -
ARI.V(DES23) 7
Realisasi Belanja B.2 Belanja
Rp2.882.941.723
Realisasi Belanja pada TA 2023 adalah sebesar Rp2.882.941.723 atau 0,00 % dari anggaran belanja
sebesar Rp.0 Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2023 adalah sebagai berikut:
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Anggaran
2.882.941.723 Realisasi
- -
-
- - - -
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bantuan Sosial
Dibandingkan dengan TA 2022, Realisasi Belanja TA 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,00% ditahun
sebelumnya tidak memiliki belanjasehingga tidakada realisasi belanja. Ditahun 2023 memiliki belanja dan
ada relisasi. Berikut rincian realisasi belanja TA 2023 dan TA 2022.
Perbandingan Realisasi Belanja Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
Belanja Pegawai - - -
Belanja Barang 2.882.941.723 - -
Belanja Modal - - -
Belanja Bantuan Sosial - - -
Jumlah 2.882.941.723 - -
ARI.V(DES23) 8
Realisasi Belanja B.2.1 Belanja Pegawai
Pegawai Rp0
Realisasi Belanja Pegawai per tanggal 30 September 2023 dan 2022 adalah masing-masing sebesar
Rp0 dan Rp0. Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi baik dalam bentuk uang maupun barang
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara,
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus
sebagai PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan
dengan pembentukan modal.
Realisasi Belanja Pegawai TA 2023 sebesar 0,00 % dari TA 2022. Hal ini disebabkan tidak memiliki akun
belanja pegawai
Perbandingan Belanja Pegawai Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
- - -
Jumlah Belanja kotor - - -
Pengembalian Belanja Pegawai - - -
Jumlah Belanja - - -
Hal ini antara lain disebabkan oleh tahun sebelumnya tidak ada belanja barang
ARI.V(DES23) 9
Adapun informasi alokasi anggaran belanja untuk penanganan pandemi covid-19 adalah sebagai
berikut :
Jumlah pagu anggaran yang dialokasikan untuk penanganan pandemi covid-19 adalah sebesar Rp0.
Anggaran tersebut terserap sebesar Rp0 dengan rincian sebagai berikut :
Rincian Pagu dan Realisasi Belanja Barang untuk Penangan Pandemi Covid-19 TA 2023
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
Jumlah Belanja - - -
ARI.V(DES23) 10
Realisasi Belanja Modal B.2.3 Belanja Modal
Rp0
Realisasi Belanja Modal per tanggal 30 September 2023 dan 2022 adalah masing-masing sebesar
Rp0 dan Rp0. Belanja Modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset
lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2023 sebesar 0,00% dibandingkan TA 2022 disebabkan oleh tidak
ada akun belanja covid.
- - -
- - -
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja - - -
Jumlah Belanja - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
- - -
- - -
- - -
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja - - -
ARI.V(DES23) 11
Realisasi Belanja Modal B.2.3.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Gedung dan Bangunan
Rp0
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per tanggal 30 September 2023 dan 2022 adalah
masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0 Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2023 sebesar
0,00% dibandingkan Realisasi TA 2022. Belanja Gedung dan Bangunan ini berasal dari belanja gedung
tahun sebelunya tidak ada dan ada ditahun ini .
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
- - -
- - -
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja - - -
Jumlah Belanja - - -
Realisasi Belanja Modal, B.2.3.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Jalan, Irigasi dan
Realisasi Belanja Modal, Jalan, Irigasi dan Jaringan per tanggal 30 September 2023 dan 2022 adalah
Jaringan Rp0
masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0, sebesar 0,00 % dibandingkan Realisasi TA 2022. Hal ini
disebabkan .
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi & Jaringan Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
ARI.V(DES23) 12
Realisasi Belanja B.2.4 Belanja Bantuan Sosial
Bantuan Sosial Rp0
Realisasi Belanja Bantuan Sosial per tanggal 30 September 2023 dan 2022 adalah masing-masing
sebesar Rp0 dan Rp0. Realisasi tersebut pada TA 2023 sebesar 0,00 % dibandingkan TA 2022. Belanja
Bantuan Sosial tidak ada akun belanja sosial.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
ARI.V(DES23) 13
ARI.V(DES23) 5
D. PENJELASAN ATAS POS-POS OPERASIONAL
Pendapatan Perpajakan D.1 Pendapatan Perpajakan
Rp0
Jumlah Pendapatan Perpajakan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2023 dan 2022 adalah
sebesar Rp0 dan Rp0. Realisasi pendapatan perpajakan dari tahun sebelumnya sebesar 0,00. Hal
tersebut disebabkan oleh . Rincian Pendapatan perpajakan tersebut adalah sebagai berikut :"
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
ARI.V(DES23) 6
Beban Tunj. Struktural PNS - - -
Beban Tunj. Fungsional PNS - - -
Beban Tunj. PPh PNS - - -
- - -
- - -
Jumlah - - -
ARI.V(DES23) 7
Beban Persediaan D.4 Beban Persediaan
Rp2.674.000
Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2023 dan 2022 adalah
masing-masing sebesar Rp2.674.000 dan Rp0
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat komsumsi barang-barang yang habis dipakai,
termasuk barang-barang hasil produksi baik dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Beban Persediaan
Tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,00 persen dibandingkan dengan Tahun 2022 disebabkan
oleh Penurunan beban persediaan disebabkan karena berkurangnya pagu anggaran belanja persediaan
konsumsi. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2023 dan 2022 adalah sebagai berikut:
- - -
Beban Persediaan konsumsi 2.674.000 - -
- - -
Jumlah Beban Persediaan 2.674.000,00 - -
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
ARI.V(DES23) 8
Beban Pemeliharaan D.6 Beban Pemeliharaan
Rp0
Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2023 dan 2022 adalah masing-
masing sebesar Rp0 dan Rp0.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset
lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Beban Pemeliharaan Tahun 2023 sebesar 0,00 persen
dibandingkan dengan Tahun 2022 disebabkan oleh Kenaikan beban pemeliharaan disebabkan adanya
beban terkait asuransi pesawat yang memiliki nilai cukup besar. Rincian Beban Pemeliharaan untuk
Tahun 2023 dan 2022 adalah sebagai berikut :
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
Jumlah - - -
Beban Barang Untuk D.8 Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Diserahkan kepada
Masyarakat Rp0 Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk periode yang berakhir pada 30 September
2023 dan 2022 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0
Beban Barang untuk diserahkan kepada Masyarakat/ Pemda merupakan beban pemerintah dalam bentuk
barang dan jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai tujuan entitas. Beban Barang Untuk
Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2023 sebesar 0,00 dibandingkan dengan Tahun 2022 disebabkan
oleh. Rincian Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2023 dan 2022 adalah sebagai
berikut :
ARI.V(DES23) 9
Rincian Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
Jumah Penyusutan - - -
- - -
Jumlah Amortisasi - - -
Jumlah - - -
ARI.V(DES23) 10
Beban Penyisihan D.11 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Piutang Tak Tertagih
Rp0 Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk periode yang berakhir pada 30 September 2023
dan 2022 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi ketidaktertagihan
piutang dalam suatu periode. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2023 dan 2022
adalah sebagai berikut :
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
- - -
Jumlah - - -
Rincian Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
- - -
- - -
Jumlah - - -
ARI.V(DES23) 11
Surplus (Defisit) dari D.14 Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Kegiatan Non
Operasinal Lainnya Rp0 Jumlah Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasinal Lainnya untuk untuk periode yang berakhir pada
30 September 2023 dan 2022 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0.
Rincian Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasinal Lainnya Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
Pendapatan PNBP - - -
Beban Perjalanan Dinas - - -
Beban Persediaan - - -
- - - -
Jumlah - - -
ARI.V(DES23) 12
D.16 Rincian Beban Khusus Penanganan Pandemi Covid-19
Beban-beban yang khusus digunakan dalam rangka penganan pandemi COVID-19 dirinci sebagai berikut:
Rincian Beban Khusus Penanganan Covid-19 Tahunan (Unaudited) 2023 dan 2022
ARI.V(DES23) 13
ARI.V(DES23) 5
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp0,00 E. 1 Ekuitas Awal
Nilai Ekuitas Awal pada tanggal 30 September 2023 dan 30 September 2022 adalah masing-masing
sebesar Rp.0,00 dan Rp.0,00
ARI.V(DES23) 6
Selisih Revaluasi Aset E.4.4 Selisih Revaluasi Aset
Rp.0,00
Selisih Revaluasi Aset untuk periode yang berakhir pada 30 September 2023 dan 30 September 2022
adalah masing-masing sebesar Rp.0,00 dan Rp.0,00.
Revaluasi tersebut berasal dari
Selisih Revaluasi Nilai Aset Tetap mencerminkan koreksi atas kesalahan pencatatan kuantitas aset pada
laporan keuangan Rincian untuk tahun 2023 adalah sebagai berikut:
Rincian Selisih Revaluasi Aset Tahun 2023
ARI.V(DES23) 7
Koreksi Aset Tetap Non E.4.5 Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Revaluasi Rp0
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2023 dan 30
September 2022 adalah masing-masing sebesar Rp.0 dan Rp.0. .
Koreksi ini
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi per 30 September 2023
Koreksi Lainnya -
- -
Jumlah -
ARI.V(DES23) 8
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
E.5.1 Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL)
Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL) merupakan transaksi antar entitas
atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN). Pada periode hingga 30
September 2023, DKEL sebesar Rp 2.882.941.723, sedangkan DDEL sebesar minus Rp 0
- - -
- - -
Jumlah -
Sedangkan Transfer Masuk sampai dengan 30 September 2023 sebesar Rp0 yang terdiri dari :
- - -
- - -
Jumlah -
- - -
- - -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah
- -
Langsung
Jumlah -
ARI.V(DES23) 9
F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
F.1 KEJADIAN-KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
ARI.V(DES23) 10
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di Bendahara C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Pengeluaran Rp0
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 September 2023 dan 2022 adalah masing-masing
sebesar Rp.0 dan Rp.0. Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas
yang dikuasai, dikelola, dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari
sisa UP/TUP yang belum dipertanggung jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening Kas Negara per
tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
Keterangan TAHUN 2023 TAHUN 2022
- - -
- - -
- - -
- - -
Jumlah - -
ARI.V(DES23) 5
ARI.V(DES23) 6
Piutang Bukan Pajak C.9 Piutang Bukan Pajak
Rp0
Nilai Piutang Bukan Pajak per tanggal 30 September 2023 dan 2022 adalah sebesar Rp0 dan Rp0.
Piutang Bukan Pajak merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap
pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang Bukan Pajak
pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut :
Penyisihan Piutang C.10 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
Tidak Tertagih - Piutang
Bukan Pajak Rp0
Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak per tanggal 30 September 2023 dan
2022 masing-masing adalah sebesar Rp0 dan Rp0. Piutang Bukan Pajak merupakan hak atau
pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum
diselesaikan pembayarannya. Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak per 30
September 2023 adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak Tahunan (Unaudited) TA 2023
Nilai Piutang Jangka %
Kualitas Piutang Nilai Penyisihan
Pendek penyisihan
Rincian Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
- - -
Jumlah - -
Penyisihan Piutang C.12 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Tidak Tertagih - Bagian
Lancar Tagihan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran per tanggal 30
Penjualan Angsuran September 2023 dan 2022 masing masing adalah sebesar masing-masing adalah sebesar Rp0 dan
Rp0
Rp0. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran merupakan
estimasi atas ketidaktertagihan bagian lancar TPA&. Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian
Lancar Tagihan Penjualan Angsuran tersebut adalah sebagai berikut :
ARI.V(DES23) 7
Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Tahunan
(Unaudited) TA 2023 dan 2022
Bagian Lancar Tagihan C.13 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Tuntutan
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 30
Perbendaharaan/Tuntut
an Ganti Rugi Rp0 September 2023 dan 2022 masing-masing adalah sebesar Rp0 dan Rp0. Bagian Lancar Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi merupakan TP/TGR yang belum direalisasikan pada
tanggal pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal
pelaporan. Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi tersebut
adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan
2022
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
Jumlah - -
Penyisihan Piutang C.14 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Tidak Tertagih - Bagian
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Lancar Tagihan
Tuntutan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
Perbendaharaan/Tuntut Rugi per tanggal 30 September 2023 dan 2022 masing masing adalah sebesar masing-masing adalah
an Ganti Rugi Rp0 sebesar Rp0 dan Rp0. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi merupakan estimasi atas ketidaktertagihan bagian lancar tagihan
TP/TGR &. Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi tersebut adalah sebagai berikut :
ARI.V(DES23) 8
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi Tahunan
(Unaudited) TA 2023 dan 2022
Barang Konsumsi - -
Bahan untuk Pemeliharaan - -
Jumlah - -
1
2
3
4
Jumlah - -
ARI.V(DES23) 9
Persediaan yang Belum C.16 Persediaan yang Belum Diregister
Diregister Rp0
Nilai Persediaan yang Belum Diregister per tanggal30 September 2023 dan 2022 masing-masing adalah
sebesar Rp0 dan Rp0.
Piutang Tagihan C.17 Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntut
Nilai Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per 30 September 2023 dan 2022
an Ganti Rugi Rp0 masing-masing adalah sebesar Rp0 dan Rp0. Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
Rugi adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum
yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai
bukan bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena kelalaiannya.
Rincian Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per 30 September 2023 dan
2022 adalah sebagai berikut:
Rincian Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
- - -
Jumlah - -
Rincian Piutang Tagihan Penjualan Angsuran Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
- - -
- - -
- - -
Jumlah - -
ARI.V(DES23) 10
Penyisihan Piutang Tak C.20 Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jgk Panjang
Tertagih-Piutang Jgk
Panjang Rp0
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jgk Panjang per 30 September 2023 dan 2022 masing-
masing adalah sebesar Rp0 dan Rp0. Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jgk Panjang adalah
merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jgk Panjang per 30 September
2023 untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jgk Panjang Tahunan (Unaudited) TA 2023 dan 2022
%
Nilai Piutang Jangka
Kualitas Piutang penyisiha Nilai Penyisihan
Panjang
n
Tagihan TP/TGR
Lancar - 0% -
Kurang Lancar - 0% -
Diragukan - 0% -
Macet - 100% -
Jumlah - -
Tagihan PA
Lancar - - -
Kurang Lancar - - -
Diragukan - - -
Macet - - -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak
- -
Tertagih
- -
- - -
- - -
- - -
- - -
Jumlah - -
ARI.V(DES23) 11
Akumulasi Penyusutan C.21 Akumulasi Penyusutan Properti Investasi
Properti Investasi Rp0
Nilai Akumulasi Penyusutan Properti Investasi per 30 September 2023 dan 2022 masing-masing adalah
sebesar Rp0 dan Rp0. Akumulasi Penyusutan Properti Investasi merupakan kontra akun Aset Properti
Investasi yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Properti Investasi.
Tanah Rp0 C.23 Tanah
Nilai aset tetap berupa Tanah yang dimiliki per 30 September 2023 dan 2022 adalah sebesar Rp0 dan
Rp0. Nilai Tanah tersebut . Mutasi nilai Tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
ARI.V(DES23) 12
Tanah Belum Diregister C.24 Tanah Belum Diregister
Rp0
Nilai aset tetap berupa Tanah Belum Diregister yang dimiliki per per 30 September 2023 dan 2022
adalah sebesar Rp0 dan Rp0.
Peralatan dan Mesin C.25 Peralatan dan Mesin
Rp0
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 30 September 2023 dan 2022 adalah Rp0 dan Rp0.
Nilai Peralatan dan Mesin dan mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
ARI.V(DES23) 13
Peralatan dan Mesin C.26 Peralatan dan Mesin Belum Diregister
Belum Diregister Rp0
Nilai Peralatan dan Mesin Belum Diregister per 30 September 2023 dan 2022 adalah Rp0 dan Rp0.
ARI.V(DES23) 14
Jalan, Irigasi dan C.29 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Jaringan Rp0
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 30 September 2023 dan 2022 adalah Rp.0 dan Rp.0. Mutasi
transaksi terhadap Jalan, Irigasi dan Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Jalan, Irigasi dan C.30 Jalan, Irigasi dan Jaringan Belum Diregister
Jaringan Belum
Diregister Rp0 Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan Belum Diregister per 30 September 2023 dan 2022 adalah masing-
masing sebesar Rp0 dan Rp0. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi dan Jaringan Belum Diregister
pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah/kurang:
0
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Aset Tetap yang Belum C.32 Aset Tetap yang Belum Diregister
Diregister Rp0
Saldo Aset Tetap yang Belum Diregister per 30 September 2023 dan 2022 adalah Rp.0 dan Rp.0.
ARI.V(DES23) 15
Konstruksi Dalam C.33 Konstruksi Dalam Pengerjaan
Pengerjaan Rp0
Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 30 September 2023 dan 2022 adalah masing-masing
sebesar Rp.0 dan Rp.0. Konstruksi Dalam Pengerjaan merupakan aset tetap yang sedang dalam proses
pengerjaan atau pembangunan, yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya. Mutasi
transaksi pada Konstruksi Dalam Pengerjaan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut :
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap disajikan pada Lampiran Laporan keuangan ini.
Aset Konsesi Jasa Rp0 C.35 Aset Konsesi Jasa
Saldo Aset Konsesi Jasa per 30 September 2023 dan 2022 adalah masing-masing Rp0 dan Rp0. Aset
Konsesi Jasa merupakan aset yang digunakan untuk menyediakan jasa publik atas nama pemberi
konsesi dalam suatu perjanjian konsesi jasa baik yang disediakan oleh mitra atau disedikan oleh pemberi
konsesi. Rincian Aset Konsesi Jasa per 30 September 2023 adalah sebagai berikut :
- -
- -
- -
- -
- -
Jumlah - -
ARI.V(DES23) 17
Aset Tak Berwujud Rp0 C.38 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 30 September 2023 dan 2022 adalah Rp0 dan Rp0. Aset Tak
Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset
Tak Berwujud pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan berupa Software.
Dana Lainnya - -
- - -
ARI.V(DES23) 18
- - -
- - -
Total - -
- - -
- - -
- - -
- - -
Total - -
ARI.V(DES23) 19
Aset Lain-lain Rp0 C.42 Aset Lain-lain
Saldo Aset Lain-lain per 30 September 2023 dan 2022 adalah Rp0 dan Rp0. Aset Lain-lain
merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan
dalam operasional entitas. Adapun mutasi Aset Lain-lain adalah sebagai berikut:
ARI.V(DES23) 20
Transaksi penambahan dan pengurangan Aset Lain-lain dapat dijelaskan sebagai berikut:
Mutasi Tambah
- -
- -
- -
Mutasi Kurang
- -
- -
- -
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku tersaji pada
lampiran Laporan Keuangan ini.
- -
- -
- -
- -
- -
Total - -
ARI.V(DES23) 21
Utang Yang Belum C.46 Utang Yang Belum Ditagihkan
Ditagihkan Rp0
Nilai Utang Yang Belum Ditagihkan per 30 September 2023 dan 2022 masing-masing sebesar Rp0 dan
Rp0. Utang Yang Belum Ditagihkan merupakan transaksi atas pengakuan utang karena adanya BAST
dari pihak ketiga. Adapun rincian Utang Yang Belum Ditagihkan per tanggal pelaporan adalah sebagai
berikut :
- -
- -
- -
Total - -
- -
- -
- -
ARI.V(DES23) 22
Total - -
- -
- -
- -
- -
Total - -
ARI.V(DES23) 23
Saldo Uang Muka dari KPPN per 30 September 2023 dan 2022 masing-masing sebesar Rp0 dan
Rp0.Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP)
yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerja dan masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara
Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
ARI.V(DES23) 24
F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
F.1 KEJADIAN-KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
ARI.V(DES23) 5