Anda di halaman 1dari 98

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

Laporan Keuangan
(Audited)
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019

Buku 1

Jl. Raya Kendangsari Industri 43-44 Surabaya


Telp : (031) 8439343/ Fax : (031) 8494007, E-mail : bps3500@bps.go.id
Kata Pengantar

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas
antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga
yang dipimpinnya. BPS Provinsi Jawa Timur adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Badan Pusat Statistik yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu
pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas
Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan BPS Provinsi Jawa Timur mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-
kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah
disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi
keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para
pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada BPS
Provinsi Jawa Timur. Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk
memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Surabaya, 16 April 2020


Kepala,

Dadang Hardiwan S.Si, M.Si


NIP.197206091994121001
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iv
Indeks Calk vi
Daftar Grafik viii
Daftar Lampiran ix
Index Singkatan x
Pertanyaan Tanggung Jawab xi
Ringkasan 1
Laporan Realisasi Anggaran Perbandingan 3
Neraca Perbandingan 4
Laporan Operasional Perbandingan 6
Laporan Perubahan Ekuitas Perbandingan 7
Penjelasan Umum 8
CaLK
Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan Anggaran Belanja 21
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak 26
Belanja 33
Belanja Pegawai 34
Belanja Barang 37
Belanja Modal 41
Belanja Modal Peralatan Dan Mesin 42
Neraca
Kas Lainnya Dan Setara Kas 43
Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) 44
Persediaan 45
Tanah 46
Peralatan Dan Mesin 48
Gedung Dan Bangunan 50
Aset Tetap Lainnya 52
Konstruksi Dalam Pengerjaan 53
Akumulasi Penyusutan 54
Aset Tak Berwujud 54
Aset Lain-Lain 55
Akumulasi Penyusutan/amortisasi Aset Lainnya 57
Utang Kepada Pihak Ketiga 58
Pendapatan Diterima Dimuka 59
Ekuitas 59
Laporan Operasional
Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya 60
Beban Pegawai 61
Beban Persediaan 63
Beban Barang dan Jasa 63
Beban Pemeliharaan 66
Beban Perjalanan Dinas 67
Beban Penyusutan dan Amortisasi 68
KEGIATAN NON OPERASIONAL 69
Laporan Perubahan Ekuitas
Ekuitas awal 70
Surplus/defisit-LO 70
Koreksi Atas Reklasifikasi 71
Selisih Revaluasi Aset Tetap 71
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi 71
Transaksi Antar Entitas 72

Diterima dari entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL) 72

Transfer Masuk/Transfer Keluar 73


Ekuitas Akhir 79
Pengungkapan Lainnya 80
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kualitas Piutang 16


Tabel 2 : Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap 18
Tabel 3 : Penggolongan Masa Manfaat Aset Lainnya 19
Tabel 4 : Rincian Anggaran 21
Tabel 5 : Rincian Anggaran Berdasarkan Program dan Jenis Belanja 22
Tabel 6 : Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 26
Tabel 7 : Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2019 dan 31 Desember
26
2018
Tabel 8 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Per Program 33
Tabel 9 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja 31 Desember 2019 33
Tabel 10 : Perbandingan Realisasi Belanja sampai dengan 2019 dan 31 Desember
34
2018
Tabel 11 : Perbandingan Belanja Pegawai sampai dengan 31 Desember 2019
35
dan 31 Desember 2018
Tabel 12 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Gaji dan Tunjangan 36
Tabel 13 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Lembur 36
Tabel 14 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tunj. Khusus & Belanja
37
Pegawai Transito
Tabel 15 : Perbandingan Belanja Barang Sampai dengan 31 Desember 2019 dan
37
31 Desember 2018
Tabel 16 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Operasional 38
Tabel 17 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Non Operasional 39
Tabel 18 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Persediaan 39
Tabel 19 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Jasa 40
Tabel 20 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Pemeliharaan 40
Tabel 21 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Perjalanan Dalam Negeri 41
Tabel 22 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal sampai dengan 31 Desember
41
2019 dan 31 Desember 2018
Tabel 23 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin sampai
42
dengan 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Tabel 24 : Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas 31 Desember 2019 dan 31
43
Desember 2018
Tabel 25 : Rincian Belanja di Bayar Dimuka 31 Desember 2019 dan 31 Desember
44
2018
Tabel 26 : Rincian Belanja di Bayar Dimuka 31 Desember 2019 44
Tabel 27 : Rincian Persediaan Sampai 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2018 45
Tabel 28 : Rincian Saldo Tanah 47
Tabel 29 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 31 Desember 2019 54
Tabel 30 : Rincian Aset Tak Berwujud 30 Juni 2019 54
Tabel 31 : Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya 57
Tabel 32 : Rincian Utang Pada Pihak Ketiga 2019 dan 2018 58
Tabel 33 : Rincian Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar 58
Tabel 34 : Rincian Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar 58
Tabel 35 : Rincian Pendapatan Diterima di Muka 31 Desember 2019 dan 31
59
Desember 2018
Tabel 36 : Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak 31 Desember 2019 dan 31
60
Desember 2018
Tabel 37 : Perbandingan Nilai LO dan LRA Pendapatan Negara Bukan Pajak
60
sampai 31 Desember 2019
Tabel 38 : Rincian Beban Pegawai 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 61
Tabel 39 : Perbandingan Nilai LO dan LRA Beban Pegawai 31 Desember 2019 62
Tabel 40 : Rincian Beban Persediaan 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 63
Tabel 41 : Rincian Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2019 dan 31 Desember
63
2018
Tabel 42 : Perbandingan Nilai LO dan LRA Beban Barang dan Jasa sampai 31
64
Desember 2019
Tabel 43 : Rincian Beban Pemeliharaan 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 66
Tabel 44 : Perbandingan Nilai LO dan LRA Beban Pemeliharaan sampai 31
66
Desember 2019
Tabel 45 Rincian Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2019 dan 31 Desember
67
2018
Tabel 46 : Perbandingan Nilai LO dan LRA Beban Perjalanan Dinas sampai 31
67
Desember 2019
Tabel 47 : Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Sampai 31 Desember 2019
68
dan 31 Desember 2018
Tabel 48 : Rincian Kegiatan Non Operasional Sampai 31 Desember 2019 dan 31
69
Desember 2018
Tabel 49 : Rincian Koreksi yang Menambah /Mengurangi Ekuitas 70
Tabel 50 : Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi Tahun 2019 71
Tabel 51 : Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas 72
Tabel 52 : Rincian Transfer Masuk Per 31 Desember 2019 73
Tabel 53 : Rincian Transfer Masuk Per 31 Desember 2019 74
INDEKS CALK

Halaman

B.1 Pendapatan

Catatan B.1 Pendapatan Negara Bukan Pajak 26

Pendapatan Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha


Catatan B.1.1 27
(MA.4251)
Catatan B.1.2 Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (M.A. 4254) 29
Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan, dan
Catatan B.1.3 30
Pengelolaan Keuangan (M.A. 4257)
Catatan B.1.4 Pendapatan Denda (MA.4258) 30
Catatan B.1.5 Pendapatan Lain-Lain (MA.4259) 31

B.2 BELANJA
Catatan B.2 Belanja 33
Catatan B.3 Belanja Pegawai 34
Catatan B.3.1 Belanja Gaji dan Tunjangan (5111) 35
Catatan B.3.2 Belanja Lembur (5122) 36
Catatan B.3.3 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito (5124) 37
Catatan B.4 Belanja Barang 37
Catatan B.4.1 Belanja Barang Operasional (5211) 38
Catatan B.4.2 Belanja Barang Non Operasional (5212) 38
Catatan B.4.3 Belanja Barang Persediaan (5218) 39
Catatan B.4.4 Belanja Jasa (5221) 39
Catatan B.4.5 Belanja Pemeliharaan (5231) 40
Catatan B.4.6 Belanja Perjalanan Dalam Negeri (5241) 41
Catatan B.5 Belanja Modal 41
Catatan B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 42
NERACA
Catatan C.1. Kas Lainnya dan Setara Kas 43
Catatan C.2 Belanja Dibayar Dimuka 44
Catatan C.3 Persediaan 45
Catatan C.4 Tanah 46
Catatan C.5 Peralatan dan Mesin 48
Catatan C.6 Gedung dan Bangunan 50
Catatan C.7 Aset Tetap Lainnya 52
Catatan C.8 Konstruksi Dalam Pengerjaan 53
Catatan C.9 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 54
Catatan C.10 Aset Tak Berwujud 54
Catatan C.11 Aset Lain-Lain 55
Catatan C.12 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya 57
Catatan C.13 Utang kepada Pihak Ketiga 58
Catatan C.14 Pendapatan diterima Dimuka 59
Catatan C.15 Ekuitas 59

LO
Catatan D.1 Pendapatan Negara Bukan Pajak 60
Catatan D.2 Beban Pegawai 61
Catatan D.3 Beban Persediaan 63
Catatan D.4 Beban Barang dan Jasa 63
Catatan D.5 Beban Pemeliharaan 66
Catatan D.6 Beban Perjalanan Dinas 67
Catatan D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi 68
Catatan D.8 Kegiatan Non Operasional 69

LPE
Catatan E.1 Ekuitas Awal 70
Catatan E.2 Surplus(Defisit) LO 70
Koreksi yang Menambah/Mengurangi Ekuitas
Catatan E.3 71

Catatan E.3.1 Koreksi Atas Reklasifikasi 71


Catatan E.3.2 Selisih Revaluasi Aset Tetap 71
Catatan E.3.3 Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi 71

Catatan E.4 Transaksi Antar Entitas 72

Catatan E.4.1 Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain 72


Catatan E.4.2 Transfer Masuk/Transfer Keluar 73
Catatan E.5 Ekuitas Akhir 79
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 : Perbandingan Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2019 dan 2018 27
Grafik 2 : Komposisi Anggaran dan Belanja Tahun 2019 34
DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Akumulasi Penyusutan A1 84


Rincian KDP A2 85
Laporan SAI 86
CaLBMN 87
Laporan Barang Milik Negara (LBMN) 88
BAR 89
Surat Pernyataan Rekening Bendaharawan 90
Rekap Monitoring UP/TUP 91
Rekap Kerjasama dan Hibah 92
Mou dan PKS 93
Rekap Daftar Rekening 94
Rekening Koran Satker 95
Rincian Belanja Barang Persediaan 96
Memo Penyesuaian dan Dokumen Sumber 97
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara 98
Lampiran Lainnya 99
Telaah Laporan Keuangan 100
DIPA Awal dan DIPA Revisi 101
Lampiran Monitoring Utang Pihak Ketiga 102
INDEKS SINGKATAN

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara


BPS : Badan Pusat Statistik
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
LKKL : Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga
LKPP : Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
CaLK : Catatan atas Laporan Keuangan
SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan
SAPP : Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAIBA : Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual
SAK : Sistem Akuntansi Keuangan

SIMAK BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
LRA : Laporan Realisasi Anggaran
LO : Laporan Operasional
LPE : Laporan Perubahan Ekuitas
KUN : Kas Umum Negara
PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
TP : Tuntutan Perbendaharaan
TGR : Tuntutan Ganti Rugi
KDP : Konstruksi Dalam Pengerjaan
UP : Uang Persediaan
SSBP : Surat Setoran Bukan Pajak
SATKER : Satuan Kerja
KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
PPAKP : Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah
RKP : Rencana Kerja Pemerintah
RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
RENSTRA : Rencana Strategis
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan BPS Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019 sebagaimana terlampir, adalah
merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan
secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Surabaya, 24 Januari 2020


Kepala,

Dadang Hardiwan S.Si, M.Si


NIP.197206091994121001
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan BPS Provinsi Jawa Timur Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember
2019 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini
meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan


realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2019.

Realisasi Pendapatan Negara Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019 adalah berupa
Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp464.815.359 atau mencapai 0,00 persen dari
estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp0.

Realisasi Belanja Negara Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp53.012.353.764 atau mencapai 93,78 persen dari alokasi anggaran sebesar
Rp56.526.142.000.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada
31 Desember 2019. Nilai Aset per 31 Desember 2019 dicatat dan disajikan sebesar
Rp92.370.727.935 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp4.216.871.369; Piutang Jangka
Panjang (neto) sebesar Rp0,00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp87.954.691.017; dan Aset
Lainnya (neto) sebesar Rp199.165.549.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp726.492.956 dan Rp91.644.234.979.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari


operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa,
pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp54.401.088, sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar
Rp51.062.858.772 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai
Rp51.008.457.684. Surplus Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa
masing-masing sebesar Rp406.220.303 dan sebesar Rp0 sehingga entitas mengalami Defisit-
LO sebesar Rp50.602.237.381.
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2019
adalah sebesar Rp88.925.567.377 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp50.602.237.381 ditambah
dengan koreksi-koreksi senilai Rp1.400.134.775 dan Transaksi Antar Entitas sebesar
Rp51.920.770.208 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2019 adalah senilai
Rp91.644.234.979.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar
terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK
adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian
yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember
2019 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional,
dan Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019 disusun dan
disajikan dengan basis akrual.
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BPS Provinsi Jawa Timur


LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

(Dalam Rupiah)

31 Desember
31 Desember 2019 %
2018
URAIAN CATATAN terhadap
Anggaran
ANGGARAN REALISASI REALISASI

PENDAPATAN

Pendapatan
Penerimaan Negara B.1 0 464.815.359 0,00 131.211.222
Bukan Pajak

JUMLAH
0 464.815.359 0,00 131.211.222
PENDAPATAN

Belanja Negara B.2 56.526.142.000 53.012.353.764 93,78 77.498.411.749

Belanja Pegawai B.3 18.451.212.000 18.234.883.976 98,83 16.350.643.405

Belanja Barang B.4 37.607.730.000 34.310.299.788 91,23 59.013.459.744

Belanja Modal B.5 467.200.000 467.170.000 99,99 2.134.308.600

JUMLAH BELANJA 56.526.142.000 53.012.353.764 93,78 77.498.411.749

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
II. NERACA

BPS Provinsi Jawa Timur


NERACA
Per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

(Dalam Rupiah)
31 Desember 31 Desember
URAIAN CATATAN
2019 2018

ASET

ASET LANCAR

Kas Lainnya dan Setara Kas C.1 456.500 467.873.450

Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) C.2 91.702.771 185.929.000

Persediaan C.3 4.124.712.098 485.399.205

Jumlah Aset Lancar 4.216.871.369 1.139.201.655

PIUTANG JANGKA PANJANG

Jumlah Piutang Jangka Panjang 0 0

ASET TETAP

Tanah C.4 63.877.454.000 63.978.695.000

Peralatan Dan Mesin C.5 22.632.414.801 22.443.773.969

Gedung Dan Bangunan C.6 22.395.155.441 21.131.870.441

Aset Tetap Lainnya C.7 949.974.579 886.856.195

Konstruksi Dalam Pengerjaan C.8 16.940.000 16.940.000

Akumulasi Penyusutan C.9 (21.917.247.804) (19.928.486.558)

Jumlah Aset Tetap 87.954.691.017 88.529.649.047

ASET LAINNYA

Aset Tak Berwujud C.10 4.077.799.344 4.086.230.844

Aset Lain-lain C.11 1.567.567.779 0

Akumulasi Penyusutan/amortisasi Aset


C.12 (5.446.201.574) (3.710.977.955)
Lainnya
Jumlah Aset Lainnya 199.165.549 375.252.889

JUMLAH ASET 92.370.727.935 90.044.103.591

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang kepada Pihak Ketiga C.13 725.783.130 1.117.886.506

Pendapatan Diterima Dimuka C.14 709.826 649.708

JUMLAH KEWAJIBAN 726.492.956 1.118.536.214

EKUITAS

Ekuitas C.15 91.644.234.979 88.925.567.377

JUMLAH EKUITAS 91.644.234.979 88.925.567.377

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 92.370.727.935 90.044.103.591

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
III. LAPORAN OPERASIONAL

BPS Provinsi Jawa Timur


LAPORAN OPERASIONAL
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

(Dalam Rupiah)
31 Desember 31 Desember
URAIAN CATATAN
2019 2018

KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN

Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya D.1 54.401.088 40.490.226

JUMLAH PENDAPATAN 54.401.088 40.490.226

BEBAN

Beban Pegawai D.2 18.295.244.906 16.521.788.604

Beban Persediaan D.3 347.755.714 319.030.303

Beban Barang dan Jasa D.4 11.762.975.740 26.492.681.876

Beban Pemeliharaan D.5 927.636.943 1.008.656.042

Beban Perjalanan Dinas D.6 17.254.376.905 30.912.791.792

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 2.474.868.564 2.966.311.388

JUMLAH BEBAN 51.062.858.772 78.221.260.005

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN


(51.008.457.684) (78.180.769.779)
OPERASIONAL

KEGIATAN NON OPERASIONAL D.8 0 0

Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 389.867.154 89.638.888

Beban Pelepasan Aset Non Lancar 0 0

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional


78.798.849 12.170.980
Lainnya

Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 62.445.700 4.986.025

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON


406.220.303 96.823.843
OPERASIONAL

SURPLUS/DEFISIT (50.602.237.381) (78.083.945.936)


IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

BPS Provinsi Jawa Timur


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

(Dalam Rupiah)

31 Desember 31 Desember
URAIAN CATATAN
2019 2018

Ekuitas awal E.1 88.925.567.377 90.161.982.576

Surplus/defisit-LO E.2 (50.602.237.381) (78.083.945.936)

Koreksi menambah/mengurangi nilai ekuitas E.3 1.400.134.775 61.672.907

Koreksi Atas Reklasifikasi E.3.1 63.118.384 0

Selisih Revaluasi Aset E.3.2 1.099.752.000 0

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.3.3 237.264.391 61.672.907

Transaksi Antar Entitas E.4 51.920.770.208 76.785.857.830

Diterima dari entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan


E.4.1 52.547.538.405 77.367.200.527
ke Entitas Lain (DKEL)

Transfer Masuk/Transfer Keluar E.4.2 (626.768.197) (581.342.697)

Kenaikan/Penurunan Ekuitas 2.718.667.602 (1.236.415.199)

Ekuitas Akhir E.5 91.644.234.979 88.925.567.377

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan

Dasar Hukum A.1. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2019;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Negara;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
8. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali
Barang Milik Negara/Daerah;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang
Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara sebagaimana
diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
532/KMK.6/2015 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010;
10. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi
Pemerintahan;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 219/PMK.05/2013 tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat sebagaimana diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 224/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
219/PMK.05/2013;
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan
Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Pada Kementerian
Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara;
13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang
Milik Negara;
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015;
15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
251/PMK.06/2015 tentang Tata Cara Amortisasi BMN Berupa Aset
Tak Berwujud Pada Entitas Pemerintah Pusat;
16. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
52/PMK.06/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 244/PMK.06/2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Negara;
17. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
57/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sewa Barang Milik
Negara;
18. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
65/PMK.06/2017 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa
Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat;
19. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
118/PMK.06/2018 tentang Tata Cara Rekonsiliasi Barang Milik
Negara dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat;
20. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
71/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pengelolaan Barang Milik
Negara Yang Tidak Digunakan Untuk Menyelenggarakan Tugas dan
Fungsi Kementerian Negara/Lembaga;
21. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
75/PMK.06/2016 tentang Penyelesaian Piutang Instansi Pemerintah
yang Diurus/Dikelola oleh Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN;
22. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan
Penghapusan Barang Milik Negara;
23. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
87/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang
Milik Negara;
24. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan BMN;
25. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Pusat;
26. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
240/PMK.06/2016 tentang Pengurusan Piutang Negara;
27. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
99/PMK.05/2017 tentang Administrasi Pengelolaan Hibah;
28. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
107/PMK.06/2019 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Penilaian Kembali Barang Milik Negara;
29. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
182/PMK.05/2017 tentang Pengelolaan Rekening Milik Satuan Kerja
Kementerian Negara/Lembaga;
30. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.6/2013 tentang Tabel
Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat;
31. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KM.6/2013 tentang Modul
Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas
Pemerintah Pusat sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 145/KM.6/2014 tentang Perubahan atas Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 94/KM.6/2013;
32. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 81/KM.6/2018 Tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan 620/KM.6/2015
tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik
Negara Berupa Aset Tak Berwujud Pada Entitas Pemerintah Pusat;
33. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KM.6/2016 tentang Modul
Amortisasi Barang Milik Negara Berupa Aset Tak Berwujud Pada
Entitas Pemerintah Pusat;
34. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 385/KM.6/2016 tentang Modul
Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara dan Pemutakhiran Data
Barang Milik Negara;
35. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-43/PB/2015
tentang Pedoman Akuntansi Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada
Kementerian Negara/Lembaga;
36. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-85/PB/2011
tentang Pedoman Penatausahaan Piutang Penerimaan Negara Bukan
Pajak Pada Satuan Kerja Kementerian Negara/Lembaga; dan
37. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor.PER-16/PB/2014
tentang Tata Cara Koreksi Data Transaksi Keuangan Pada Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara.
38. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor.PER-13/PB/2018
tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara
Pada Akhir Tahun Anggaran 2018.
Entitas dan A.2. Profil dan Kebijakan Teknis BPS Provinsi Jawa Timur
Rencana
Strategis

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah institusi pemerintah yang memiliki


kewenangan melakukan kegiatan statistik berupa sensus dan survei, untuk
menghasilkan data dan statistik yang dibutuhkan baik oleh pemerintah,
swasta, maupun masyarakat pada umumnya sesuai Undang-undang Nomor
16 Tahun 1997 dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999. Sebagai
rujukan dalam perencanaan, pemantauan, dan evaluasi terhadap hasil-hasil
pembangunan, penyediaan data statistik yang berkualitas menjadi sangat
menentukan karena akan berdampak kepada efektifitas pengambilan
keputusan yang dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang baik
untuk menentukan arah kebijakan dan strategi yang tepat dalam mencapai
tujuan dan mewujudkan visi BPS. Untuk menyongsong pembangunan
nasional jangka menengah tahun 2015-2019, BPS menyusun Rencana
Strategis yang mencerminkan upaya peningkatan dan kemampuan BPS
menyediakan data statistik yang berkualitas, serta upaya untuk menjalankan
perannya sebagai pembina dan koordinator kegiatan statistik dalam kerangka
pembangunan Sistem Statistik Nasional (SSN) secara lebih efektif. Rencana
Strategis Badan Pusat Statistik (Renstra BPS) Tahun 2015-2019 disusun
berlandaskan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan
RPJM Nasional Tahun 2015-2019, serta memperhatikan masukan dari para
pemangku kepentingan (stakeholders). BPS Provinsi Jawa Timur terletak di
Jalan Raya Kendangsari Industri No 43-44 Surabaya.
Dalam mencapai tujuannya, BPS memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:

Visi BPS :
"Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua,"
("The Agent of Trustworthy Statistical Data for All")

Misi BPS:

1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang


terintegrasi, berstandar nasional dan internasional;
2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan
melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik; dan
3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan
amanah untuk kemajuan perstatistikan.

Melalui visi dan misi tersebut, BPS memiliki aspirasi untuk mencapai tujuan
strategis. Tujuan strategis ini mencerminkan fokus perubahan yang akan
dilakukan oleh BPS dalam periode Renstra 2015-2019, yakni bahwa BPS
berupaya terus menerus untuk meningkatkan :
1. Kualitas dari produk yang dihasilkannya (data statistik).
2. Kualitas dari pelayanan untuk mendiseminasi data statistik kepada
penggunanya.
3. Efektifitas di dalam melakukan pembinaan dan koordinasi kegiatan
statistik.
4. Kualitas dari proses tata kelola (governance) di dalam organisasinya.

Untuk mencapai tujuan strategis tersebut diwadahi dalam sejumlah program,


yakni:

1. Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS).


Program teknis BPS ini bertujuan untuk menyediakan informasi
statistik melalui kegiatan pengumpulan data, pengolahan data,
pengkajian dan analisis statistik, serta diseminasi data dan informasi
statistik secara terus menerus guna menjamin kesinambungan
penyediaan data statistik yang lengkap, akurat, dan tepat waktu
dibidang sosial budaya, ekonomi, kependudukan, dan lingkungan.
2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya BPS (DMPTTL). Program Generik BPS ini bertujuan untuk
memberi dukungan manajemen dan kelancaran pelaksanaan kegiatan
teknis di bidang penyediaan data dan informasi statistik yang
berkualitas dengan strategi yang dilakukan adalah: (a) Meningkatkan
Kapasitas SDM; (b) Penataan Kelembagaan dalam rangka reformasi
birokrasi dan mewujudkan good governance; dan (c) Peningkatan
akuntabilitas penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan.
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA).
Program Generik ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan
sarana dan prasarana fisik yang telah ada di BPS, antara lain
kenyamanan dan kelengkapan fasilitas ruang kerja, serta penyediaan
rumah dinas dan sarana transportasi untuk pusat dan daerah.

Pendekatan A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan


Penyusunan
Laporan
Keuangan
Laporan Keuangan Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019 ini
merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola
oleh BPS Provinsi Jawa Timur. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui
Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun
yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-
BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja
yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional,
dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem
yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk
penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial
lainnya.

Basis A.4. Basis Akuntansi


Akuntansi
BPS Provinsi Jawa Timur menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan
penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas
serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.

Dasar A.5. Dasar Pengukuran


Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan BPS Provinsi Jawa Timur dalam penyusunan dan penyajian
Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau


sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.


Transaksi yang menggunakan mata uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan A.6. Kebijakan Akuntansi
Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan BPS Provinsi Jawa Timur
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019 telah mengacu pada Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-
prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik
spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
laporan keuangan ini adalah kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Pusat
Statistik. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-
kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan


Laporan Keuangan BPS Provinsi Jawa Timur Untuk Periode yang Berakhir
31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Pendapatan- (1) Pendapatan- LRA


LRA
 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan (2) Pendapatan- LO


LO
 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
dan tidak perlu dibayar kembali.
 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan
/atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada BPS
Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan.
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara
nilai dan periode waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan.
 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja

 Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara


yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran
yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh pemerintah.
 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban (4) Beban

 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam


periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Aset (5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka


Panjang dan Aset Lainnya.

Aset Lancar a. Aset Lancar

 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas


dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
 Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
 Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
o Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
o Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
 Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya
penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya
adalah sebagai berikut:

Tabel 1
Rincian Penyisihan Piutang Berdasarkan Kualitas Piutang
Kualitas
Uraian Penyisihan
Piutang
Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal
Lancar 0,5%
jatuh tempo
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Kurang
Tagihan Pertama tidak dilakukan 10%
Lancar
pelunasan
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Diragukan 50%
Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
Macet 2. Piutang telah diserahkan kepada 100%
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan


Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
 Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
o harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan
pembelian;
o harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
o harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
Aset Tetap b. Aset Tetap

 Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh


pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 tahun.
 Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
 Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
o Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp1.000.000 (satu juta ribu rupiah);
o Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp25.000.000 (dua puluh lima juta
rupiah);
o Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya
kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan
aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang
bercorak kesenian.
 Pada Tahun 2017 dan 2018, Pemerintah melakukan penilaian kembali
(revaluasi) berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik
Negara/Daerah. Revaluasi dilakukan terhadap aset tetap berupa
Tanah, Gedung dan Bangunan, serta Jalan, Jaringan, dan Irigasi pada
Kementrian Negara/Lembaga sesuai kodefikasi Barang Milik Negara
yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2015. Pelaksanaan
revaluasi dilakukan dengan pendekatan pasar, pendekatan biaya, dan
/ atau pendekatan pendapatan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara, Kementrian Keuangan. Penilaian dalam rangka revaluasi
dilakukan dengan pendekatan data pasar, pendekatan biaya, dan/atau
pendekatan pendapatan oleh Penilai Pemerintah di lingkungan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementrian Keuangan.
Revaluasi dilakukan pada tahun 2017 dan 2018.
 Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan baru
dan nilai akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai aset
tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya maka
selisih tersebut diakui sebagai penambah ekuitas pada Laporan
Keuangan. Namun, apabila nilai aset tetap hasil revaluasi lebih rendah
dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut diakui sebagai
pengurang ekuitas pada Laporan Keuangan.
 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
 Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.

Penyusutan c. Penyusutan Aset Tetap


Aset Tetap
 Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
 Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
o Tanah
o Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
o Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang
yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk
dilakukan penghapusan
 Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap
akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
 Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis
lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari
Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
 Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa
Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset
Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa
manfaat adalah sebagai berikut:

Tabel 2
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan, dan Irigasi 5 s.d. 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Piutang Jangka d. Piutang Jangka Panjang
Panjang
 Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

Aset Lainnya e. Aset Lainnya

 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan
piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak
berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12
(dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan),
dan kas yang dibatasi penggunaannya.
 Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
 Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
 Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa
Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset
Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel
masa manfaat adalah sebagai berikut:

Tabel 3
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Masa Manfaat
Kelompok Aset Tak Berwujud
(Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit 10
Terpadu.
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,
20
Perlindungan Varietas Tanaman Semusim.
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
25
Varietas Tanaman Tahunan
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku
50
Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
 Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Kewajiban (6) Kewajiban

 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
 Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
o Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan
sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk
dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah
tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang
Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar,
Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
o Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan
sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk
dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas
bulan setelah tanggal pelaporan.
 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam


satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI
ANGGARAN

Selama periode berjalan, BPS Provinsi Jawa Timur telah mengadakan


revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.

Tabel 4
Rincian Anggaran
2019
ANGGARAN
Uraian ANGGARAN
SETELAH
AWAL
REVISI
(Rp)
(Rp)
Pendapatan
Pendapatan Dari Penjualan,
Pengelolaan BMN, dan Iuran 0 0
Badan Usaha
Pendapatan Pendidikan,
0 0
Budaya, Riset, dan Teknologi
Pendapatan Bunga,
Pengelolaan Rekening
0 0
Perbankan, dan Pengelolaan
Keuangan
Pendapatan Denda 0 0
Pendapatan Lain-Lain 0 0
Jumlah Pendapatan 0 0
Belanja
BELANJA PEGAWAI 12.485.130.000 18.451.212.000
BELANJA BARANG 55.757.492.000 37.607.730.000
BELANJA MODAL 472.468.000 467.200.000
Jumlah Belanja 68.715.090.000 56.526.142.000
Tabel 5
Rincian Anggaran Berdasarkan Program dan Jenis Belanja
2019
ANGGARAN
Uraian ANGGARAN
SETELAH
AWAL
REVISI
(Rp)
(Rp)
Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis 16.530.225.000 22.598.418.000
Lainnya BPS
BELANJA PEGAWAI 12.485.130.000 18.451.212.000
BELANJA BARANG 4.045.095.000 4.147.206.000
Program Peningkatan Sarana
472.468.000 467.200.000
dan Prasarana Aparatur BPS
BELANJA MODAL 472.468.000 467.200.000
Program Penyediaan dan
51.712.397.000 33.460.524.000
Pelayanan Informasi Statistik
BELANJA BARANG 51.712.397.000 33.460.524.000
BELANJA MODAL 0 0
Jumlah Belanja 68.715.090.000 56.526.142.000

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa secara keseluruhan anggaran


pada DIPA mengalami penurunan atau adanya pengurangan pagu
sebesar Rp12.188.948.000 atau 0,11 persen dari DIPA awal. Jika
ditinjau dari anggaran per jenis belanja diketahui bahwa anggaran
belanja pegawai terdapat penambahan anggaran sebesar
Rp5.966.082.000 atau 0,16 persen, anggaran pada belanja barang
terdapat pengurangan pagu sebesar Rp18.149.762.000 atau 0,24 persen,
dan belanja modal terdapat pengurangan pagu sebesar Rp5.268.000 atau
0,01 persen.

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui perubahan anggaran DIPA per jenis


program dan jenis belanja. Jika ditinjau dari program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (DMPTTL)
terdapat kenaikan sebesar Rp5.348.088.000 atau 26,85 persen.
Kenaikan ini disebabkan adanya penambahan pagu pada belanja
pegawai dan barang yaitu sebesar Rp5.966.082.000 atau 32,33 persen
dan Rp102.111.000 atau 2,46 persen. Jika ditinjau dari program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA) terdapat
pengurangan pagu sebesar Rp5.268.000 atau 1,13 persen yang berasal
dari belanja modal. Jika ditinjau dari program Penyediaan dan
Pelayanan Informasi Statistik (PPIS) terdapat pemgurangan pagu
sebesar Rp18.251.873.000 atau 54,55 persen yang berasal dari belanja
barang.
Anggaran pada DIPA BPS Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 telah
mengalami revisi sebanyak 6 (enam) kali untuk periode yang berakhir 31
Desember 2019.

1. Revisi ke-1

Progra m DMPTTL PSPA PPIS DMPTTL PSPA PPIS


Jeni s Bel a nja Semul a Menja di
Bel a nja Pega wa i 12.485.130.000 12.485.130.000 - -
Bel a nja Ba ra ng 4.045.095.000 51.712.397.000 4.670.627.000 - 51.318.299.000
Bel a nja Moda l - 472.468.000 - - 467.200.000
Tota l 16.530.225.000 472.468.000 51.712.397.000 17.155.757.000 467.200.000 51.318.299.000
Semul a Menja di
68.715.090.000 68.941.256.000

Revisi ke-1 dilakukan pada tanggal 02 Mei 2019. Berdasarkan surat dari
Kepala BPS RI No. B-078/BPS/2000/02/2019 tanggal 26 Februari 2019,
adapun alasan atau pertimbangan perlunya efisiensi anggaran dan
perubahan (pengurangan) pada belanja barang (52) dikarenakan adanya
perubahan alokasi sampel maupun teknis pelaksanaan untuk beberapa
kegiatan yaitu
1. Pemetaan dan Pemutakhiran Wilayah Kerja Statistik TA 2019
2. Penyusunan Statistical Business Register (SBR)
3. Survei Sosial Ekonomi Nasional Kor dan Konsumsi
4. Survei Industri Besar/Sedang Tahunan
5. Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Tahunan
6. Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan
7. Survei Pola Distribusi Barang dan Jasa
8. Pengembangan Data Hortikultura Potensi Dengan Menggunakan
Frame ST2013 Per Komoditas Per Rumah Tangga
9. Implementasi Pengumpulan Data Komoditas Pertanian Strategis
Melalui Rumah Tangga
10. Survei Wisatawan Nusantara
11. Survei E-Commerce
12. Survei Penggunaan dan Pemnafaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
13. Rate fullboard pelatihan beberapa survei untuk Provinsi Lampung,
Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY.
2. Revisi ke-2

Progra m DMPTTL PSPA PPIS DMPTTL PSPA PPIS


Jeni s Bel a nja Semul a Menja di
Bel a nja Pega wa i 12.485.130.000 - - 13.643.472.000 - -
Bel a nja Ba ra ng 4.670.627.000 - 51.318.299.000 4.440.329.000 - 51.506.966.000
Bel a nja Moda l - 467.200.000 - 467.200.000
Tota l 17.155.757.000 467.200.000 51.318.299.000 18.083.801.000 467.200.000 51.506.966.000
Semul a Menja di
68.941.256.000 70.057.967.000

Revisi ke-2 dilakukan pada tanggal 10 Juli 2019. Berdasarkan surat dari
Kepala BPS RI No. B-205/BPS/2000/06/2019 tanggal 11 Juni 2019,
adapun alasan pemenuhan kekurangan anggaran penyesuaian Tunjangan
Kinerja di seluruh Satuan Kerja BPS.

3. Revisi ke-3

Progra m DMPTTL PSPA PPIS DMPTTL PSPA PPIS


Jeni s Bel a nja Semul a Menja di
Bel a nja Pega wa i 13.643.472.000 - - 13.643.472.000 - -
Bel a nja Ba ra ng 4.440.329.000 - 51.506.966.000 4.440.329.000 - 39.647.074.000
Bel a nja Moda l - 467.200.000 - 467.200.000
Tota l 18.083.801.000 467.200.000 51.506.966.000 18.083.801.000 467.200.000 39.647.074.000
Semul a Menja di
70.057.967.000 58.198.075.000

Revisi ke-3 dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2019. Berdasarkan surat


dari Kepala BPS RI No. B-465/BPS/2100/08/2019 tanggal 14 Agustus
2019, adapun alasan untuk rencana pengadaan instrument SP2020
realokasi anggaran pengadaan instrument SP2020 antar provinsi
diperlukan akibat adanya penyesuaian volume dan harga satuan
instrument SP2020.

4. Revisi ke-4

Progra m DMPTTL PSPA PPIS DMPTTL PSPA PPIS


Jeni s Bel a nja Semul a Menja di
Bel a nja Pega wa i 13.643.472.000 - - 17.731.107.000 - -
Bel a nja Ba ra ng 4.440.329.000 - 39.647.074.000 4.147.206.000 - 39.680.915.000
Bel a nja Moda l - 467.200.000 - 467.200.000
Tota l 18.083.801.000 467.200.000 39.647.074.000 21.878.313.000 467.200.000 39.680.915.000
Menja di Menja di
58.198.075.000 62.026.428.000
Revisi ke-4 dilakukan pada tanggal 26 September 2019. Berdasarkan
surat dari Kepala BPS RI No. B-323/BPS/2000/09/2019 tanggal 02
September 2019, adapun alasan untuk pemenuhan kekurangan anggaran
belanja pegawai di seluruh Satuan Kerja BPS.

5. Revisi ke-5
Progra m DMPTTL PSPA PPIS DMPTTL PSPA PPIS
Jeni s Bel a nja Semul a Menja di
Bel a nja Pega wa i 17,731,107,000 - - 18,451,212,000 - -
Bel a nja Ba ra ng 4,147,206,000 - 39,680,915,000 4,147,206,000 - 33,460,524,000
Bel a nja Moda l - 467,200,000 - 467,200,000
Tota l 21,878,313,000 467,200,000 39,680,915,000 22,598,418,000 467,200,000 33,460,524,000
Menja di Menja di
62,026,428,000 56,526,142,000

Revisi ke-5 dilakukan pada tanggal 11 November 2019. Berdasarkan surat


dari Kepala BPS RI No. B-398/BPS/2000/10/2019 tanggal 28 Oktober
2019, adapun alasan untuk pemenuhan kekurangan anggaran belanja
pegawai di seluruh Satuan Kerja BPS.

6. Revisi ke-6

Progra m DMPTTL PSPA PPIS DMPTTL PSPA PPIS


Jeni s Bel a nja Semul a Menja di
Bel a nja Pega wa i 17,731,107,000 - - 18,451,212,000 - -
Bel a nja Ba ra ng 4,147,206,000 - 39,680,915,000 4,147,206,000 - 33,460,524,000
Bel a nja Moda l - 467,200,000 - 467,200,000
Tota l 21,878,313,000 467,200,000 39,680,915,000 22,598,418,000 467,200,000 33,460,524,000
Menja di Menja di
62,026,428,000 56,526,142,000

Revisi ke-6 dilakukan pada tanggal 27 Desember 2019. Berdasarkan surat


dari Kepala DJPB No. S-5237/WPB.16/2019 tanggal 30 Desember 2019,
adapun alasan untuk pengesahan revisi pagu minus Tahun 2019.
Realisasi PNBP B.1 Pendapatan Negara Bukan Pajak
Rp464.815.359
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019
adalah sebesar Rp464.815.359 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi
pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp0. Rincian Pendapatan BPS Provinsi
Jawa Timur sebagai berikut:

Tabel 6
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
2019
Uraian Anggaran % Real
Realisasi(Rp)
(Rp) Anggaran
Pendapatan Dari Penjualan,
Pengelolaan BMN, dan Iuran 0 430.015.667 0,00
Badan Usaha
Pendapatan Pendidikan,
0 1.824.057 0,00
Budaya, Riset, dan Teknologi
Pendapatan Bunga,
Pengelolaan Rekening
0 378.323 0,00
Perbankan, dan Pengelolaan
Keuangan
Pendapatan Denda 0 12.110.313 0,00
Pendapatan Lain-Lain 0 20.486.999 0,00
Jumlah 0 464.815.359 0,00

Tabel 7
Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Realisasi 31 Realisasi 31 Naik
Uraian Desember Desember (Turun)
2019(Rp) 2018(Rp) %
Pendapatan Dari Penjualan,
Pengelolaan BMN, dan Iuran 430.015.667 121.749.710 253,20
Badan Usaha
Pendapatan Pendidikan,
1.824.057 5.651.300 (67,72)
Budaya, Riset, dan Teknologi
Pendapatan Bunga,
Pengelolaan Rekening
378.323 3.377.812 (88,80)
Perbankan, dan Pengelolaan
Keuangan
Pendapatan Denda 12.110.313 0 0,00
Pendapatan Lain-Lain 20.486.999 432.400 4.637,97
Jumlah 464.815.359 131.211.222 254,25
Realisasi Pendapatan 31 Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar
254,25 persen dibandingkan realisasi pendapatan pada 31 Desember 2018.

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa realisasi pendapatan untuk


periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp464.815.359 dan TA 2017 adalah sebesar Rp131.211.222. Realisasi
Pendapatan Negara dan Hibah 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
seperti dilihat pada grafik 1:

Pendapatan Negara Bukan Pajak


500000000
450000000
400000000
350000000
300000000
250000000
200000000
150000000
100000000
50000000
0
2019 2018

Grafik 1: Perbandingan Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah


TA 2019 dan 2018

B.1.1. Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan


Usaha (M.A. 4251)

Berdasarkan DIPA T.A. 2019, BPS mengestimasi PNBP yang berupa


pendapatan dari penjualan, pengelolaan BMN dan iuran badan usaha adalah
sebesar Rp0,-. Realisasi PNBP yang berupa pendapatan dari penjualan,
pengelolaan BMN dan iuran badan usaha 31 Desember 2019 sebesar
Rp430.015.667 atau 0,00 persen.

Adapun rincian perolehan realisasi pendapatan PNBP yang berupa


pendapatan dari penjualan, pengelolaan BMN dan iuran badan usaha adalah
sebagai berikut:
Estimasi Realisasi
Akun Uraian %
(Rp) (Rp)

425129 Pendapatan dari pemindahtangan 0,- 389.867.154,- 0,00


BMN Lainnya
425131 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung 0,- 40.148.513,- 0,00
dan Bangunan
Jumlah 0,- 430.015.667,- 0,00
Pendapatan dari pemindahtangan BMN Lainnya pada Provinsi Jawa Timur
terdiri dari atas transaksi dibawah ini :

No Transaksi NTPN/Tanggal Nilai

1 Penjualan Sepeda Motor Win 1 4F11E1ADUCSB1DGO 5.450.450


unit 05-07-2019
2 Penjualan Mobil Dinas Panther 61D8A11P6M1M2OIO 60.555.555
1 unit 09-07-2019
3 Penjualan Dokumen SE 1A9938NMNL0F68IO 135.511.000
09-07-2019
4 Penjualan Mobil Dinas Kijang 7AF924HR58MCQ0IO 109.600.050
2 unit 09-07-2019
5 Penjualan Mobil Dinas Vitara E48A91JNEGV3C6A1 78.750.099
unit 04-10-2019

Pendapatan Sewa tanah, Gedung dan Bangunan terdiri dari atas transaksi
dibawah ini :

No Transaksi SP2D/NTPNN Nilai


Tanggal (Rp)
1 Sewa Rumah Dinas 190311502000019 2.167.477
Bulan Januari 02-01-2019
2 Sewa Rumah Dinas 190311502000142 2.167.477
Bulan Februari 01-02-2019
3 Sewa Rumah Dinas 190311502000248 2.167.477
Bulan Maret 01-03-2019
4 Sewa Rumah Dinas 190311502000397 2.995.414
Bulan April 01-04-2019
5 Sewa Koperasi 5798A710H3P79SKG 7.796.500
01-04-2019
6 Sewa Rumah Dinas 190311502000527 2.995.414
Bulan Mei 01-05-2019
7 Sewa Rumah Dinas 190311502000777 2.995.414
Bulan Juni 01-06-2019
8 Sewa Rumah Dinas 190311502000939 2.995.414
Bulan Juli 01-07-2019
9 Sewa Rumah Dinas 190311502001202 2.995.414
Bulan Agustus 01-08-2019
10 Sewa Rumah Dinas 190311502001371 2.995.414
Bulan September 01-09-2019
11 Sewa Rumah Dinas 190311502001489 2.995.414
Bulan Oktober 01-10-2019
12 Sewa Rumah Dinas 190311502001646 2.945.678
Bulan November 01-11-2019
13 Sewa Rumah Dinas 190311502001810 1.936.006
Bulan Desember 01-12-2019
B.1.2. Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (M.A.
4254)

Berdasarkan DIPA T.A. 2019, BPS mengestimasi PNBP yang berasal dari
pendapatan pendidikan, budaya, riset dan teknologi sebesar Rp0,-. Realisasi
atas PNBP yang berasal dari penjualan publikasi cetakan, penjualan
publikasi elektronik/softcopy, penjualan data mentah yaitu sebesar
Rp1.824.057. Adapun rincian perolehan realisasi pendapatan jasa adalah
sebagai berikut:

Estimasi Realisasi
Akun Uraian %
(Rp) (Rp)

425435 Pendapatan Hasil Survey dan Pemetaan 0,- 1.824.057,- 0,00


Jumlah 0,- 1.824.057,- 0,00

Pendapatan hasil survey dan pemetaan terdiri dari atas transaksi dibawah ini

No Transaksi SP2D/NTPN Nilai


Tanggal (Rp)
1 Penjualan publikasi data 427 5500SCLL73VCG 200.300
Mikro Sakernas Tahun 2017 13-03-2019
2 Penjualan publikasi data 44B3400SCCB6C6CG 188.700
mikro Sakernas Tahun 2017 13-03-2019
3 Penjualan publikasi data 6BCB00SCUV7ROC 468.600
mikro Susenas Tahun 2016 13-03-2019
4 Penjualan publikasi data D5D5000SC315KDG 29.100
mikro Susenas Tahun 2017 13-03-2019
5 Penjualan raw data Susenas 448FB86FDP6JV9DG 50.000
Tahun 2016 11-04-2019
6 Penjualan raw data Sakernas F961D86FBO0EOQDG 157.500
dan SUPAS 1575 KB 11-04-2019
7 Penjualan raw data Sakernas 4D0EF0QJ4S05QMM0 486.157
2015 dan 2018 08-05-2019
8 Penjualan raw data PODES CEE1E0QJ76GBOUM0 80.700
Tahun 2018 08-05-2019
9 Penjualan publikasi data 8E30C48VU0MI7DGO 40.800
mikro PODES Tahun 2018 14-10-2019
10 Penjualan publikasi raw data 8DDC91JNEGVQKTM 11.800
mikro Susenas Tahun 2017 28-10-2019
Kab. Pasuruan
11 Penjualan publikasi data CE0DA48VU0PLIJH6 110.400
PODES 2018 18-11-2019
B.1.3. Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan, dan
Pengelolaan Keuangan (M.A. 4257)

Berdasarkan DIPA T.A. 2019, BPS mengestimasi PNBP yang berasal dari
pendapatan Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan, dan
Pengelolan Keuangan sebesar Rp0,-. Realisasi atas PNBP yang berasal
dari pendapatan bunga, pengelolaan rekening perbankan dan pengelolaan
keuangan sebesar Rp378.323,-.

Adapun rincian perolehan realisasi pendapatan bunga, pengelolaan


rekening perbankan, dan pengelolaan keuangan adalah sebagai berikut:

Estimasi Realisasi
Akun Uraian %
(Rp) (Rp)

425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan 0,- 378.323,- 0,00


(Jasa Giro)
Jumlah 0,- 378.323,- 0,00

Pendapatan jasa lembaga keuangan (jasa giro) terdiri dari atas transaksi
dibawah ini :

No Transaksi SP2D/NTPNN Nilai


Tanggal (Rp)
1 Jasa giro rekening kerjasama 35B4721U8PJ7ALOI 193.588
InMakro 28-01-2019
2 Jasa giro rekening kerjasama IKU 5295221T0KC0OROI 184.735
Kesalehan Sosial 28-01-2019

B.1.4 Pendapatan Denda (M.A. 4258)

Berdasarkan DIPA T.A. 2019, BPS tidak mengestimasi PNBP yang


berasal dari pendapatan denda sebesar Rp0,-. Realisasi atas PNBP yang
berasal dari pendapatan denda sebesar Rp12.110.313,-.

Adapun rincian realisasi pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut:


Estimasi Realisasi
Akun Uraian %
(Rp) (Rp)

425811 Pendapatan Denda Penyelasaian 0,- 12.110.313,- 0,00


Pekerjaan Pemerintah
Jumlah 0 12.110.313,- 0,00

Pendapatan denda ini diperoleh atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan


pencetakan buku pedoman dan kuisioner pemetaan dan pemutakhiran
muatan Wilkerstat SP2020 oleh rekanan CV. Delina dengan No SP2D
190311301006566 tanggal 29 April 2019.
B.1.5 Pendapatan Lain-lain (M.A. 4259)

Berdasarkan DIPA T.A. 2019, BPS tidak mengestimasi PNBP yang


berasal dari pendapatan lain-lain sebesar Rp0,-. Realisasi atas PNBP yang
berasal dari pendapatan lain-lain sebesar Rp20.486.999,-.

Adapun rincian realisasi pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut:


Estimasi Realisasi
Akun Uraian %
(Rp) (Rp)

425911 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai 0,- 3.723.099,- 0,00


TAYL

425912 Penerimaan Kembali Belanja Barang 0,- 16.763.900,- 0,00


TAYL
Jumlah 0 20.486.999,- 0,00

Penerimaan kembali Belanja Pegawai TAYL terdiri dari atas transaksi


dibawah ini :

No Transaksi SP2D/NTPN Nilai


Tanggal (Rp)
1 Pengembalian Uang Makan bulan 888EE06ILC0J2AM0 175.700
Desember 2018 sebanyak 4 orang 24-01-2019
2 Kekurangan Gaji Pegawai bulan 190311302003008 555.299
Oktober-Desember 2018 sebanyak 20-03-2019
7 pegawai
3 Pengembalian belanja pegawai 70A640AU9LV7NDC0 2.992.100
bulan Desember 2018 a.n. Ayuning 24-04-2019
Dinar

Penerimaan kembali Belanja Barang TAYL terdiri dari atas transaksi


dibawah ini :

No Transaksi SP2D/NTPN Nilai


Tanggal (Rp)
1 Pengembalian honor pokja 70FBD1UO8POOJI10 360.000
SUTAS 14-01-2019
2 Pengembalian Perjadin a.n. EF1581UONBDTOK10 2.005.000
Roessy S 14-01-2019
3 Pengembalian honor pejabat D81D106IPECTF8M0 700.000
pengadaan bln November - 24-01-2019
Desember
4 Pengembalian perjadin KSA 4B976C42UUAK1J0 1.050.000
14-02-2019
5 Pengembalian hotel perjadin a.n. 6978E6C43HIC3JJ0 2.400.000
Nur Wulan dan Bambang 14-2-2019
Budiono
6 Pengembalian honohr HPB Tr 4 69CA36C42CA94FJ0 380.000
Kota Blitar 14-02-2919
7 Pengembalian honor pengolahan D860C6C4388BBQJ0 809.900
SOUH 14-02-2019
8 Pengembalian honor KSA Kab. E93426C42LK9S8J0 1.920.000
Sampang 14-02-2019
9 Pengembalian Perjadin HPS D51772CFB8BV9PBG 640.000
bulan Agustus – Desember Kan. 15-02-2019
Bangkalan
10 Pengembalian Perjadin Survei 2E79F42D8N945DG0 75.000
Bidang Pariwisata a.n. Moh. 04-03-2019
Ismail
11 Pengembalian Perjadin STB 08A4900TT8V37ECG 170.000
Kota Malang 13-03-2019
12 Pengembalian upah pencacahan 201FF00TTI93V7CG 500.000
STB Tr 3 Kab. Gresik 13-03-2019
13 Pengembalian perjadin SUTAS 5F8C000TSMB1NSCG 160.000
a.n. Suyanto Kab. Lamongan 13-03-2019
14 Pengembalian transport briefing 864336M3QDCQHBR0 100.000
pengolahan SOUH 22-04-2019
15 Pengembalian transport briefing 950206M3PQOP1PR0 80.000
editor SOUH 22-04-2019
16 Pengembalian konsumsi briefing FA0596M3Q42PPIR0 414.000
pengolahan SOUH 22-04-2019
17 Pengembalian translok 379DD6FLBR5LHR70 1.100.000
pencacahan SKNP Kab. 10-05-2019
Banyuwangi, perjadin
pencacahan dan revisit SKNP
Kab. Pamekasan, perjadin revisit
SMAK Kota Kediri
18 Pengembalian konsumsi dan 3964C6FLC4FM9K70 2.620.000
transport petugas SUTAS Kab. 10-05-2019
Blitar, konsumsi evaluasi
pelaksanaan lapangan SKGB
Kab. Blitar
19 Pengembalian perjadin 1C02C196Q22CBR4O 1.280.000
pemeriksaan listing dan 17-06-2019
pencacahan VIMK Tahunan
Kab. Bangkalan
Realisasi Belanja B.2 Belanja
Negara
Rp53.012.353.764 Realisasi Belanja instansi per 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp53.012.353.764 atau 93,78 persen dari anggaran belanja sebesar
Rp56.526.142.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja 31 Desember
2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 8
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Per Program
Kode Uraian Jenis Anggaran Realisasi (%)
Jenis Belanja (Rp) Belanja Realisasi
Belanja (Netto) (Rp) Angg.
01 Rupiah
Murni
Program
Dukungan
Manajemen
01.2886 dan 22.598.418.000 21.931.205.385 97,05
pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya BPS
Program
Peningkatan
Sarana
02.2891 dan 467.200.000 467.170.000 99,99
Prasarana
Aparatur
BPS
Program
Penyediaan
dan
06.2895 33.460.524.000 30.613.978.379 91,49
Pelayanan
Informasi
Statistik

Tabel 9
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja 31 Desember 2019
2019
Uraian Anggaran % Real
Realisasi(Rp)
(Rp) Anggaran
BELANJA PEGAWAI 18.451.212.000 18.234.883.976 98,83
BELANJA BARANG 37.607.730.000 34.310.299.788 91,23
BELANJA MODAL 467.200.000 467.170.000 99,99
Jumlah Netto 56.526.142.000 53.012.353.764 93,78
Tabel 10
Perbandingan Realisasi Belanja sampai dengan 2019 dan 31 Desember 2018
Realisasi 31 Realisasi 31
Tabel Naik
Desember 2019 Desember 2018
Uraian (Turun) %
(Rp) (Rp)
BELANJA PEGAWAI 18.244.949.261 16.355.394.778 11,55
BELANJA BARANG 34.318.012.876 59.028.386.358 (41,86)
BELANJA MODAL 467.170.000 2.134.308.600 (78,11)
Jumlah Bruto 53.030.132.137 77.518.089.736 (31,59)
Pengembalian Belanja 17.778.373 19.677.987 (9,65)
Jumlah 53.012.353.764 77.498.411.749 (31,60)

Realisasi Belanja 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar 31,60


dibandingkan realisasi belanja pada 31 Desember 2018.

Komposisi Anggaran dan Belanja


57,000,000,000
56,000,000,000
55,000,000,000
54,000,000,000
53,000,000,000
52,000,000,000
51,000,000,000
anggaran belanja

Grafik 2
Komposisi Anggaran dan Belanja Tahun 2019

Belanja Pegawai B.3 Belanja Pegawai


Rp18.234.883.976
Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
adalah masing-masing sebesar Rp18.234.883.976 dan Rp16.350.643.405.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang
maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan
pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan
yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Tabel 11
Perbandingan Belanja Pegawai
Sampai dengan 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Realisasi 31 Realisasi 31
Naik
Uraian Desember 2019 Desember 2018
(Turun) %
(Rp) (Rp)
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 9.153.846.951 8.207.151.872 11,54
Belanja Lembur 86.253.000 127.805.000 (32,51)
Belanja Tunj. Khusus & Belanja
9.004.849.310 8.020.437.906 12,27
Pegawai Transito
Jumlah Bruto 18.244.949.261 16.355.394.778 11,55
Pengembalian Belanja 10.065.285 4.751.373 111,84
Jumlah 18.234.883.976 16.350.643.405 11,52

Realisasi belanja sampai dengan 31 Desember 2019 mengalami kenaikan


sebesar 11,52 persen dari 31 Desember 2018. Hal ini disebabkan antara lain
oleh :

- Belanja Gaji dan Tunjangan PNS mengalami peningkatan sebesar 11,54


persen dikarenakan oleh hal yang biasa dari tahun ke tahun banyak
pegawai aktif yang mengalami kenaikan pangkat. Selain itu, adanya
kenaikan gaji PNS tahun 2019 sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP)
No 15 tahun 2015 pada tanggal 13 Maret 2019 serta adanya penambahan
pegawai yang masuk ke Prov. Jawa Timur.
- Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito mengalami kenaikan
sebesar 12,27 persen dikarenakan adanya penambahan penambahan
pegawai yang masuk ke Prov. Jawa Timur. Ada beberapa pegawai aktif
yang mengalami kenaikan grade (fungsional).

Belanja lembur mengalami penurunan sebesar 32,51 persen dari tahun


sebelumnya dikarenakan pada Tahun 2019 realisasi belanja lembur hanya
pada pegawai Penjaga Kantor PNS.

B.3.1 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS (5111)

Realisasi belanja gaji dan tunjangan PNS per 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp9.153.846.951. Pada tahun 2019, terdapat pengembalian belanja
sebesar Rp10.065.285. Adapun rincian realisasi belanja gaji dan tunjangan
PNS adalah sebagai berikut :
Tabel 12
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Gaji dan Tunjangan
Akun Uraian Anggaran Realisasi Pengembalian Belanja %
(Rp) (Rp) Belanja (Rp) (Netto) (Rp)

511111 Belanja Gaji Pokok 6.518.520.000 6.489.720.000 2.392.618 6.487.327.582 99,56


PNS

511119 Belanja Pembulatan 101.000 100.054 8.507 91.547 99,06


Gaji PNS

511121 Belanja 470.764.000 470.417.040 269.620 470.147.420 99,93


Tunj.Suami/Istri PNS

511122 Belanja Tunj. Anak 135.196.000 135.182.136 0 135.182.136 99,99


PNS

511123 Belanja Tunj. Struktural 294.440.000 292.810.000 0 292.810.000 99,45


PNS

511124 Belanja Tunj. 403.200.000 403.200.000 3.840.000 399.360.000 100,00


Fungsional PNS

511125 Belanja Tunj. PPh PNS 26.555.000 26.241.381 0 26.241.381 98,82

511126 Belanja Tunj. Beras 309.048.000 309.016.140 144.840 308.871.300 99,99


PNS

511129 Belanja Uang Makan 936.813.000 860.290.000 69.700 860.220.300 91,83


PNS

511151 Belanja Tunj. Umum 189.590.000 166.870.000 3.340.000 163.530.000 88,02


PNS

B.3.2 Belanja Lembur (5122)

Realisasi belanja lembur PNS per 31 Desember 2019 adalah sebesar


Rp86.253.000. Pada tahun 2019, tidak terdapat pengembalian belanja pada
belanja lembur. Adapun rincian realisasi belanja lembur PNS adalah sebagai
berikut :
Tabel 13
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Lembur

Akun Uraian Anggaran Realisasi Pengembalian Belanja %


(Rp) (Rp) Belanja (Rp) (Netto) (Rp)

512211 Belanja Uang Lembur 100.000.000 86.253.000 0 86.253.000 86,25


B.3.3 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito (5124)

Realisasi belanja tunj. Khusus & belanja pegawai transito PNS per 31
Desember 2019 adalah sebesar Rp9.004.849.310. Pada tahun 2019, tidak
terdapat pengembalian belanja pada belanja tunj. Khusus & belanja pegawai
transito PNS. Adapun rincian realisasi belanja tunj. Khusus & belanja
pegawai transito PNS adalah
Tabel 14
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito
Akun Uraian Anggaran Realisasi Pengembalian Belanja %
(Rp) (Rp) Belanja (Rp) (Netto) (Rp)

512411 Belanja tunj. Khusus & 9.066.985.000 9.004.849.310 0 9.004.849.310 98,88


belanja pegawai transito

Belanja Barang B.4 Belanja Barang


Rp34.310.299.788
Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
adalah masing-masing sebesar Rp34.310.299.788 dan Rp59.013.459.744.

Tabel 15
Perbandingan Belanja Barang
Sampai dengan 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Realisasi 31 Realisasi 31
Naik
Uraian Desember 2019 Desember 2018
(Turun) %
(Rp) (Rp)
Belanja Barang
1.045.781.288 1.059.949.415 (1,34)
Operasional
Belanja Barang Non
8.050.878.177 23.793.974.808 (66,16)
Operasional
Belanja Barang
4.487.479.023 1.154.093.200 288,83
Persediaan
Belanja Jasa 2.561.078.102 1.140.684.306 124,52
Belanja Pemeliharaan 911.406.293 962.117.112 (5,27)
Belanja Perjalanan Dalam
17.261.389.993 30.917.567.517 (44,17)
Negeri
Jumlah Bruto 34.318.012.876 59.028.386.358 (41,86)
Pengembalian Belanja 7.713.088 14.926.614 (48,33)
Jumlah 34.310.299.788 59.013.459.744 (41,86)

Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar


41,86 dari Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2018. Kontribusi
penurunan realisasi anggaran tahun 2019 ini jika dibandingkan dengan
realisasi 2018 adalah belanja barang operasional turun sebesar 1,34 persen;
belanja barang non operasional turun sebesar 66,16 persen; belanja
Pemeliharaan turun sebesar 5,27%; dan Belanja Perjalanan Dalam Negeri
turun sebesar 44,17%. Hal tersebut terkait adanya efisiensi anggaran dan
pada Tahun 2019 pada belanja barang operasional tepatnya belanja
penambah daya tahan tubuh tidak boleh direalisasikan.

Sementara Belanja Persediaan meningkat sebesar 288,83%; Belanja Jasa


meningkat sebesar 124,52%; Belanja Barang Persediaan meningkat sebesar
75,16%; dan Belanja Jasa meningkat sebesar 10,09%. Hal tersebut terjadi
karena pada Tahun 2020 akan ada kegiatan besar pada seluruh BPS yaitu
Sensus Penduduk (SP) 2020. Pelaksanaan kegiatan akan dilaksanakan pada
Tahun 2020 tetapi pengadaan barang yang terkait dengan Sensus Penduduk
(SP) 2020 seperti backdrop, goodie, kaos, poster, spanduk, kemeja dan lain-
lain di Tahun 2019.

B.4.1 Belanja Barang Operasional (5211)

Realisasi Belanja Barang Operasional per 31 Desember 2019 adalah sebesar


Rp1.045.781.288. Pada tahun 2019, tidak terdapat pengembalian belanja
pada belanja barang operasional. Adapun rincian realisasi belanja barang
operasional adalah sebagai berikut:
Tabel 16
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Operasional
Akun Uraian Anggaran Realisasi Pengembalian Belanja %
(Rp) (Rp) Belanja (Rp) (Netto) (Rp)

521111 Belanja barang 654.408.000 530.878.481 0 530.878.481 81,12


operasional

521114 Belanja Pengiriman 342.852.000 258.647.807 0 258.647.807 75,44


Surat Dinas Pos Surat

521115 Belanja Honor 261.466.000 256.255.000 0 256.255.000 98,01


Operasional Satuan
Kerja
B.4.2 Belanja Barang Non Operasional (5212)

Realisasi Belanja Barang Non Operasional per 31 Desember 2019 adalah


sebesar Rp8.050.878.177. Pada tahun 2019, terdapat pengembalian
belanja pada belanja barang non operasional sebesar Rp700.000. Adapun
rincian realisasi belanja barang non operasional adalah sebagai berikut:
Tabel 17
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Non Operasional

Akun Uraian Anggaran Realisasi Pengembalian Belanja %


(Rp) (Rp) Belanja (Rp) (Netto) (Rp)

521211 Belanja bahan 6.298.519.000 5.873.378.677 0 5.873.378.677 93,25

521213 Belanja honor output 2.276.128.000 2.127.230.500 700.000 2.126.530.500 93,46


kegiatan

521219 Belanja barang 167.216.000 50.269.000 0 50.269.000 30,06


operasional lainnya

B.4.3 Belanja Barang Persediaan (5218)

Realisasi Belanja Barang Persediaan per 31 Desember 2019 adalah


sebesar Rp4.487.479.023. Pada tahun 2019, tidak terdapat pengembalian
belanja pada belanja barang persediaan. Adapun rincian realisasi belanja
barang operasional adalah sebagai berikut:
Tabel 18
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Persediaan

Akun Uraian Anggaran Realisasi Pengembalian Belanja %


(Rp) (Rp) Belanja (Rp) (Netto) (Rp)

521811 Belanja barang 5.258.749.000 4.487.479.03 0 4.487.479.03 85,33


persediaan
B.4.4 Belanja Jasa (5221)

Realisasi Belanja Jasa per 31 Desember 2019 adalah sebesar


Rp2.561.078.102. Pada tahun 2019, tidak terdapat pengembalian belanja
pada belanja barang persediaan. Adapun rincian realisasi belanja barang
operasional adalah sebagai berikut:
Tabel 19
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Jasa

Akun Uraian Anggaran Realisasi Pengembalian Belanja %


(Rp) (Rp) Belanja (Rp) (Netto) (Rp)

522111 Belanja langganan 534.720.000 474.945.434 0 474.945.434 88,82


listrik

521112 Belanja langganan 23.592.000 8.933.311 0 8.933.111 37,87


telepon

521113 Belanja langganan air 18.432.000 17.547.907 0 17.547.907 95,2

522141 Belanja Sewa 432.110.000 389.802.200 0 389.802.200 90,21

522151 Belanja Jasa Profesi 536.700.000 386.098.000 0 386.098.000 71,94

522191 Belanja Jasa Lainnya 1.414.041.000 1.283.751.250 0 1.283.751.250 90,79

B.4.5 Belanja Pemeliharaan (5231)

Realisasi Belanja Pemeliharaan per 31 Desember 2019 adalah sebesar


Rp911.406.293. Pada tahun 2019, tidak terdapat pengembalian belanja
pada belanja barang persediaan. Adapun rincian realisasi belanja
pemeliharaan adalah sebagai berikut:
Tabel 20
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Pemeliharaan
Akun Uraian Anggaran Realisasi Pengembalian Belanja %
(Rp) (Rp) Belanja (Rp) (Netto) (Rp)

523111 Belanja Pemeliharaan 314.179.000 314.008.415 0 314.008.145 99,95


Gedung dan Bangunan

523121 Belanja Pemeliharaan 715.959.000 588.097.878 0 588.097.878 82,14


Peralatan dan Mesin

523123 Belanja Barang 13.320.000 9.300.000 0 9.300.000 69,82


Persediaan
Pemeliharaan Peralatan
dan Mesin
B.4.6 Belanja Perjalanan Dalam Negeri (5241)

Realisasi Belanja Perjalanan Dalam Negeri per 31 Desember 2019 adalah


sebesar Rp17.261.389.993. Pada tahun 2019, terdapat pengembalian
belanja pada belanja perjalanan dalam negeri adalah sebesar
Rp7.013.088. Adapun rincian realisasi belanja perjalanan dalam negeri
adalah sebagai berikut:
Tabel 21
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Perjalanan Dalam Negeri
Akun Uraian Anggaran Realisasi Pengembalian Belanja %
(Rp) (Rp) Belanja (Rp) (Netto) (Rp)

524111 Belanja Perjalanan 2.415.770.000 1.996.299.647 998.088 1.995.301.559 82,64


Biasa

524113 Belanja Perjalanan 2.440.538.000 2.205.240.000 2.480.000 2.202.760.000 90,36


Dinas Dalam Kota

524114 Belanja Perjalanan 8.740.975.000 8.360.278.100 3.040.000 8.357.238.100 95,64


Dinas Paket Meeting
Dalam Kota

524119 Belanja Perjalanan 4.748.056.000 4.699.572.246 495.000 4.699.077.246 98,98


Dinas Paket Meeting
Luar Kota

Belanja Modal B.5 Belanja Modal


Rp467.170.000
Realisasi Belanja Modal per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
adalah masing-masing sebesar Rp467.170.000 dan Rp2.134.308.600.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset
tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode
akuntansi.

Tabel 22
Perbandingan Realisasi Belanja Modal
sampai dengan 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Realisasi 31 Realisasi 31
Naik
Uraian Desember Desember
(Turun) %
2019 (Rp) 2018 (Rp)
Belanja Modal Peralatan
467.170.000 2.134.308.600 (78,11)
dan Mesin
Jumlah Bruto 467.170.000 2.134.308.600 (78,11)
Pengembalian Belanja 0 0 0,00
Jumlah 467.170.000 2.134.308.600 (78,11)
Realisasi Belanja Modal mengalami penurunan pada 31 Desember 2019
sebesar 78,11 persen dibandingkan 31 Desember 2018 disebabkan oleh
pada tahun 2019 pengadaan berupa kendaraan bermotor sebanyak 1 (satu)
unit mobil dinas.

B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2019 dan
31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp467.170.000 dan
Rp2.134.308.600.

Tabel 23
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin
31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Realisasi 31 Realisasi 31 Naik
Uraian Jenis
Desember 2019 Desember 2018 (Turun)
Belanja
(Rp) (Rp) %
Belanja Modal
467.170.000 2.134.308.600 (78,11)
Peralatan dan Mesin
Jumlah Bruto 467.170.000 2.134.308.600 (78,11)
Pengembalian
0 0 0,00
Belanja
Jumlah 467.170.000 2.134.308.600 (78,11)

Realisasi tersebut pada 31 Desember 2019, mengalami penurunan sebesar


78,11 persen bila dibandingkan dengan realisasi 31 Desember 2018
sebesar Rp2.134.308.600. Pada tahun 2019 pengadaan berupa kendaraan
bermotor sebanyak 1 (satu) unit mobil dinas.
C.PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas Lainnya dan C.1 Kas Lainnya dan Setara Kas
Setara Kas
Rp456.500 Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2019 dan 31
Desember 2018 masing-masing sebesar Rp456.500 dan Rp467.873.450.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran
yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas
yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam
jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian
sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:

Tabel 24
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
31 Desember 31 Desember
Jenis
2019 (Rp) 2018(Rp)
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran 456.500 467.873.450
Kas Lainnya di Kementerian Negara/
0 0
Lembaga dari Hibah
Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum
0 0
Disahkan
Jumlah Netto 456.500 467.873.450

Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran ini merupakan transaksi atas


pengembalian uang makan pegawai pada Prov. Jawa Timur yang belum
dilakukan penyetoran pada periode 31 Desember 2019. Pada bulan
Februari Tahun 2020 sudah dilakukan penyetoran pengembalian tersebut
ke negara melalui setoran SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak). Berikut ini
daftar nama pegawai yang menyetorkan pengembalian uang makan bulan
Desember 2019 antara lain :

No Nama Pegawai Jumlah Hari Kerja Nilai (Rp)

1 Hadi Santoso 20 Desember 2019 (1 hari) 34.850

2 Bambang Yulianto 20 Desember 2019 (1 hari) 35.150

3 Makrufah 30 - 31 Desember 2019 (2 hari) 70.300

4 Citra K 31 Desember 2019 (1 hari) 35.150

5 Rahayu 26 – 31 Desember 2019 (4 hari) 140.600


6 Febby 26 Desember 2019 (1 hari) 35.150
7 Dwi Winarno 23 Desember 2019 (1 hari) 35.000
8 Edwin 18 Desember 2019 (1 hari) 35.150
9 Eko Hadiyanto 18 Desember 2019 (1 hari) 35.150
Belanja Dibayar di C.2 Belanja Dibayar di Muka
Muka Rp91.702.771
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2019 dan 31
Desember 2018 masing-masing sebesar Rp91.702.771 dan
Rp185.929.000. Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih
harus diterima setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah
dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima
seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka adalah sebagai berikut :

Tabel 25
Rincian Belanja Dibayar di Muka 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Jenis 31 Desember 2019 (Rp) 31 Desember 2018(Rp)
Belanja Barang yang
Dibayar Dimuka 91.702.771 185.929.000
(prepaid)
Jumlah 91.702.771 185.929.000

Rincian belanja dibayar dimuka pada BPS Provinsi Jawa Timur yaitu

Tabel 26
Rincian Belanja Dibayar di Muka 31 Desember 2019
No Transaksi Rekanan Nilai (Rp)

1 Sewa Gudang PT.SIER 74.649.205


Kota Surabaya
2 Penayangan Publisitas PT. Dhoho Media Televisi 666.667
(Sosialisasi) Kab. Kediri
3 Penayangan Publisitas PT. Radio Kharisma Swara Mulya 666.667
(Sosialisasi) Kab. Kediri
4 Penayangan Publisitas Radio Mahardhika 1.325.581
(Sosialisasi) Kab. Bondowoso
5 Penayangan Publisitas Radio Pasuruan Warna Pesona 1.647.059
(Sosialisasi) Kota Pasuruan
6 Penayangan Publisitas Jumlah Sumenep Televisi 645.161
(Sosialisasi) Kab. Pamekasan
7 Penayangan Publisitas Radio Swara Karimata Permai 666.667
(Sosialisasi) Kab. Pamekasan
8 Penayangan Publisitas PT. Jati Magetan Televisi 1.000.000
(Sosialisasi) Kab. Ngawi
9 Penayangan Publisitas Zakiyah Puspita Virgiana 3.709.677
(Sosialisasi) Kab. Banyuwangi
10 Penayangan Publisitas Radio Star FM 6.726.087
(Sosialisasi) Kab. Pasuruan
Persediaan C.3 Persediaan
Rp4.124.712.098
Nilai Persediaan per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 masing-
masing sebesar Rp4.124.712.098 dan Rp485.399.205. Persediaan adalah
aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.Rincian Persediaan per 31 Desember 2019 dan 31 Desember
2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 27
Rincian Persediaan Sampai 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
31 Desember 31 Desember
Jenis
2019 (Rp) 2018 (Rp)
Barang Konsumsi 4.124.712.098 403.902.405
Bahan untuk Pemeliharaan 0 81.496.800
Jumlah 4.124.712.098 485.399.205

Mutasi Nilai Persediaan 31 Desember 2019 dijelaskan sebagai berikut :

Saldo Nilai Perolehan Per 31


485.399.205
Desember 2018
Mutasi Tambah :
Pembelian 4.496.779.023
Transfer Masuk 326.262.913
Koreksi Tambah 59.781.150
Hasil Opname Fisik 281.783.200
Total Mutasi Tambah : 5.164.606.286
Mutasi Kurang :
Pemakaian 655.069.564
Transfer Keluar 809.549.529
Koreksi Kurang 59.781.150
Koreksi Penyesuaian
893.150
Persediaan
Total Mutasi Kurang : 1.525.293.393
Kenaikan(Penurunan) 3.639.312.893
Saldo Nilai Perolehan Per 31
4.124.712.098
Desember 2019
Dari jumlah nilai saldo akhir barang persediaan diatas terdapat 0 barang
persediaan yang dihentikan penggunaannya karena tidak dapat digunakan
lagi disebabkan oleh kondisi rusak senilai Rp0 dan kondisi using senilai
Rp0.

Tanah C.4 Tanah


Rp63.877.454.000
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki 31 Desember 2019 dan 31
Desember 2018 adalah sebesar Rp63.877.454.000 dan Rp63.978.695.000.
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan Per 31


63.978.695.000
Desember 2018
Mutasi Tambah :
Total Mutasi Tambah : 0
Mutasi Kurang :
Koreksi Kesalahan Input IP (101.241.000)
Total Mutasi Kurang : (101.241.000)
Kenaikan(Penurunan) (101.241.000)
Saldo Nilai Perolehan 31
63.877.454.000
Desember 2019

Rincian mutasi pengurangan transaksi koreksi kesalahan input IP pada


tanah dapat dilihat dibawah ini :

No Barang Satuan Kuantitas Nilai

Tanah Bangunan Rumah


1 M2 0 Rp (414,685,000)
Negara Golongan I
Tanah Bnagunan Kantor
2 M2 0 Rp 313,444,000
Pemerintah
Jumlah Rp (101,241,000)
Tabel 28
Rincian Saldo Tanah

No. KIB Luas Nilai No Sertifikat Alamat

1 20101010011 1.307 m2 Rp 9.370.279.000 Hak Pakai Jl. Kutisari Selatan II


No 8 No. 49-55, Surabaya

2 20101010012 128 m2 Rp 1.007.912.000 Hak Pakai Jl. Manukan Tengah


No 14 No.42, Surabaya

20101010013 200 m2 Rp 710.221.000 Hak Pakai Jl.Pumpungan gg.Masjid


3
No 00003 No.18, Surabaya

4 20101010014 128 m2 Rp 1.007.912.000 Pakai No 15 Jl. Manukan Tengah


No.40, Surabaya

20101040011 1.000 m2 Rp 21.760.109.000 Pakai No 14 Jl. Raya Kendangsari


5
Industri 43-44, Surabaya

20101040012 626 m2 Rp 18.888.984.000 Pakai No 3 Jl. Raya Kendangsari


6
Industri 43-44, Surabaya

20101040013 1.152 m2 Rp 11.233.278.000 Pakai No 2 Jl. Raya Kendangsari


7
Industri 43-44, Surabaya

Jumlah Rp 63.978.695.000 -

Dari jumlah tanah di atas yang sebagian daripadanya sedang dimanfaatkan


oleh pihak ke-3 adalah 0 bidang/Rp 0, sedang dalam proses penghapusan
adalah 0 bidang/Rp0.

Kuantitas Nilai
Uraian Kondisi
(m2) (Rp)
Baik 4.541 m2 63.978.695.000
Rusak Ringan 0 m2 0
Rusak Berat 0m 2 0

Terdapat permasalahan pada BMN tanah Pada BPS Provinsi Jawa Timur,
yaitu:

Kuantitas Nilai
Permasalahan Tanah
(bidang/m2) (Rp)
Sengketa 0 m2 0
Tidak terdapat bukti
Kepemilikan 0 m2 0
Dikuasai pihak lain 0 m2 0

Seluruh tanah milik BPS Provinsi Jawa Timur telah bersertipikat atas
nama Pemerintah RI cq. Badan Pusat Statistik.
Peralatan dan C.5 Peralatan dan Mesin
Mesin
Rp22.632.414.801 Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2019 dan 31
Desember 2018 adalah Rp22.632.414.801 dan Rp22.443.773.969. Mutasi
nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan Per


22.443.773.969
31 Desember 2018
Mutasi Tambah :
Pembelian 467.170.000
Transfer Masuk 3.144.498.341
Total Mutasi Tambah : 3.611.668.341
Mutasi Kurang :
Reklasifikasi Dari Aset
(1.824.067.759)
Tetap ke Aset Lainnya
Transfer Keluar (1.598.959.750)
Total Mutasi Kurang : (3.423.027.509)
Kenaikan(Penurunan) 188.640.832
Saldo Nilai Perolehan 31
22.632.414.801
Desember 2019
Akumulasi Penyusutan
sampai dengan 31 (20.360.888.251)
Desember 2019
Nilai Buku sampai dengan
2.271.526.550
31 Desember 2019

Rincian mutasi transaksi penambahan Peralatan dan Mesin dapat dilihat


dibawah ini :

a. Pembelian

Jml. SP2D
No Aset Dari Nilai (Rp)
(Unit) Nomor/ Tgl.
PT Astra 190311301002749
1 Jeep 1 467.170.000
Internasional Tbk Tgl 13-03-2019

Total Rp467.170.000
b. Transfer Masuk

Jml.
No Aset Dari No. Bukti Perolehan Nilai (Rp)
(Unit)

BPS PPIS/2901/01.03.02/BAST/2019
1 Tablet PC 1 12.500.000
RI

Storage BPS PPIS/2905/27.12.02/BAST/2019


2 1 36.463.620
Modul Disk RI

Ultra Mobile BPS P2HP/2015/TI/26.12/01


3 38 543.400.000
PC RI
Ultra Mobile
BPS PPIS/2015/TI/26.12/01
4 PC 80 390.280.000
RI
Ultra Mobile
BPS P2HP/2015/TI/26.12/01
5 PC 179 873.251.500
RI
Alat Bantu
BPS
6 Uji Tumbuh 380 606.846.700
RI
Alat
Pengukur
BPS PPIS/2903/24.05.01/BAST/2019
7 Kadar Air 2 18.119.200
RI
(Moisture
Tester)
Alat Bantu
BPS PPIS/2910/19.09.02/BAST/2019
8 Uji Tumbuh 303 574.882.506
RI

BPS PPIS/2905/09.12.02/BAST/2019
9 PC Unit 5 88.754.815
RI

Total Rp3.144.498.341

Rincian mutasi transaksi pengurangan Peralatan dan Mesin dapat dilihat


pada tabel :

a. Reklasifikasi dari Aset Tetap ke Aset Lainnya

No Aset Satuan Kuantitas Nilai


(Rp)
1 Jeep Unit 1 256.499.980
2 Global Positioning System buah 48 110.880.000
3 Alat Pengukur Kadar Air buah 1 11.456.390
4 Alat Bantu Uji Tumbuh buah 302 482.283.430
5 Mesin Hitung Elektronik buah 4 886.236
6 Filling Cabinet Besi buah 1 642.000
7 Papan Visual buah 2 118.000
8 Overhead Projector buah 1 29.000.000
9 LCD Projector buah 1 17.357.476
10 Alat Perekem Suara buah 1 2.310.000
11 Meja Komputer buah 2 220.000
12 Tabung Gas buah 1 5.000
13 Loudspeaker buah 8 1.168.000
14 Microphone buah 1 5.445.000
15 Unit Power Supply buah 19 34.343.961
16 Slide Projector buah 1 17.662.841
17 Pesawat Telephone buah 4 199.000
20 Handy Talky buah 4 3.000.000
21 Facsimile buah 1 1.870.000
22 Local Area Network buah 6 744.000
23 PC Unit buah 47 480.981.470
24 LapTop buah 4 57.014.076
25 Note Book buah 1 15.510.000
26 Ultra Mobile PC buah 8 56.529.456
27 Auto Switch buah 2 1.445.840
28 Printer buah 19 133.406.194
29 Plotter buah 1 55.556.820
30 External buah 11 22.832.089
31 Server buah 1 13.486.000
32 Switch buah 1 11.214.500
Total 1.824.067.759

b. Transfer Keluar

No Aset Satuan Kuantitas Nilai


(Rp)
1 Alat Pengukur Kadar Air buah 2 10.673.000
2 Alat Bantu Uji Tumbuh buah 581 1.289.445.776
3 Rak Besi buah 12 24.024.000
4 Unit Power Supply buah 21 40.916.515
5 PC Unit buah 21 233.177.539
6 Auto Switch buah 1 722.9200
Total 1.598.959.750

Gedung dan C.6 Gedung dan Bangunan


Bangunan
Rp22.395.155.441 Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
adalah Rp22.395.155.441 dan Rp21.131.870.441. Mutasi transaksi terhadap
Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut :

Saldo Nilai Perolehan Per 31


21.131.870.441
Desember 2018
Mutasi Tambah :
Koreksi Kesalahan Input IP 1.200.993.000
Total Mutasi Tambah : 1.200.993.000
Mutasi Kurang :
Total Mutasi Kurang : 0
Kenaikan(Penurunan) 1.200.993.000
Saldo Nilai Perolehan 31
22.332.863.441
Desember 2019
Akumulasi Penyusutan sampai
(1.556.359.553)
dengan 31 Desember 2019
Nilai Buku sampai dengan 31
20.776.503.888
Desember 2019

Rincian mutasi penambahan transaksi koreksi kesalahan input IP pada


gedung dan bangunan dapat dilihat dibawah ini :

No Barang Satuan Kuantitas Nilai

Bangunan Gedung Kantor


1 Unit 0 Rp 862,930,000
Permanen
Rumah Negara Golongan I
2 Unit 0 Rp 281,105,000
Tipe C Permanen
Rumah negara Golongan I Tipe
3 Unit 0 Rp 56,958,000
D Permanen

Jumlah Rp 1,200,993,000

Dari jumlah Bangunan Gedung di atas yang statusnya sedang dimanfaatkan


oleh pihak ke-3 adalah 0 unit/Rp 0, sedang dalam proses penghapusan
adalah 0 unit/Rp 0.

Dari jumlah Bangunan Gedung di atas berdasarkan status kondisinya adalah


sebagai berikut :

Kuantitas Nilai
Uraian Kondisi
(unit) (Rp)
Baik 12 22.395.155.441
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0

BPS Provinsi Jawa Timur memiliki 2 bangunan rumah negara golongan I


yang berdiri di atas tanah milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur
dengan dasar hukum Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
188/30/KPTS/013/2017 tentang Pinjam Pakai Tanah Milik Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Timur oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa
Timur.
Rincian 2 bangunan rumah negara golongan I berdiri diatas tanah
Pemerintah Daerah sebagai berikut :

No Keterangan Luas NUP Nilai Alamat


M2 Perolehan
1 Rumah Negara 243 7 216.928.000 Jl. Ngagel Jaya
Gol I tipe C No 51 Surabaya
Permanen
2 Rumah Negara 120 8 111.995.000 Jl. Ngagel Jaya
Gol I tipe C No 51 Surabaya
Permanen

Aset Tetap C.7 Aset Tetap Lainnya


Lainnya
Rp949.974.579 Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan
dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2019 dan 31 Desember
2018 adalah Rp949.974.579 dan Rp886.856.195. Nilai mutasi atas aset tetap
per 31 Desember 2019 disajikan pada tabel berikut :

Saldo Nilai Perolehan Per 31


886.856.195
Desember 2018
Mutasi Tambah :
Reklasifikasi Masuk 63.118.384
Total Mutasi Tambah : 63.118.384
Mutasi Kurang :
Total Mutasi Kurang : 0
Kenaikan(Penurunan) 63.118.384
Saldo Nilai Perolehan 31
949.974.579
Desember 2019
Akumulasi Penyusutan sampai
0
dengan 31 Desember 2019

Nilai Buku sampai dengan 31


949.974.579
Desember 2019
Rincian mutasi transaksi penambahan pada aset tetap lainnya (reklasifikasi
masuk) dapat dilihat dibawah ini :

No Barang Satuan Kuantitas Nilai

1 Serial Lainnya 580 Rp 63.118.384

Jumlah Rp 63.118.384

Dari jumlah Bahan Perpustakaan (Serial Lainnya) di atas yang statusnya


sedang dimanfaatkan oleh pihak ke-3 adalah 0 eksemplar/Rp 0, sedang
dalam proses penghapusan adalah 0 eksemplar/Rp 0.

Dari jumlah Bahan Perpustakaan di atas berdasarkan status kondisinya


adalah sebagai berikut:
Kuantitas Nilai
Uraian Kondisi
(Eksemplar) (Rp)
Baik 15.741 921.187.579
Rusak Ringan 806 28.787.000
Rusak Berat 0 0

Bahan Perpustakaan yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional


pemerintah adalah 0 eksemplar/Rp 0.

Konstruksi Dalam C.8 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)


Pengerjaan
Rp16.940.000 Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2019 dan 31
Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp16.940.000 dan
Rp16.940.000.

Nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan tersebut merupakan pencatatan


terhadap realisasi belanja modal untuk perencanaan rehabilitasi bangunan
gedung kantor BPS Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016 yang
dihentikan sementara karena adanya kebijakan pemerintah untuk
melakukan self blocking atas belanja modal di seluruh
Kementerian/Lembaga pada tahun tersebut. Tahun 2019 BPS Provinsi
Jawa Timur telah mengajukan penghapusan konstruksi dalam pengerjaan
tersebut karena anggaran pekerjaan fisik atas rehabilitasi bangunan
gedung kantor tidak ada dan perencanaan tersebut sudah tidak relevan
dengan kondisi saat ini.
Akumulasi C.9 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan Aset
Tetap Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2019 dan 31
Rp21.917.247.804 Desember 2018 adalah masing-masing Rp21.917.247.804 dan
Rp19.928.486.558. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi
sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat
aset yang bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam
Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31
Desember 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 29
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 31 Desember 2019
Nilai Akumulasi
Aset Tetap Nilai Buku
Perolehan Penyusutan
Peralatan dan Mesin 22.632.414.801 20.360.888.251 2.271.526.550
Gedung dan
22.395.155.441 1.556.359.553 20.838.795.888
Bangunan
Aset Tetap Lainnya 949.974.579 0 949.974.579
Jumlah 45.977.544.821 21.917.247.804 24.060.297.017

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap disajikan pada Lampiran


Laporan Keuangan ini.

Aset Tak Berwujud C.10 Aset Tak Berwujud


Rp4.077.799.344
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2019 dan 31 Desember
2018 adalah Rp4.077.799.344 dan Rp4.086.230.844. Aset Tak Berwujud
merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak
mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Rincian Aset Tak
Berwujud per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 30
Rincian Aset Tak berwujud 31 Desember 2019
Uraian Nilai Perolehan
Software 4.016.111.344
Lisensi 61.688.000
Jumlah 4.077.799.344
Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan Per 31


4.086.230.844
Desember 2018
Mutasi Tambah :
Total Mutasi Tambah : 0
Mutasi Kurang :
Transfer Keluar (8.431.500)
Total Mutasi Kurang : (8.431.500)
Kenaikan(Penurunan) (8.431.500)
Saldo Nilai Perolehan Per 31
4.077.799.344
Desember 2019
Akumulasi Penyusutan sampai
(3.880.365.843)
dengan 31 Desember 2019
Nilai Buku sampai dengan 31
197.433.501
Desember 2019

Rincian mutasi pengurangan transaksi transfer keluar pada aset tak


berwujud dapat dilihat dibawah ini

No Barang Satuan Kuantitas Nilai

1 Software Komputer 14 Rp 8.431.500

Jumlah Rp 8.431.500

Dari jumlah Aset Tak Berwujud di atas yang statusnya sedang dalam
proses penghapusan adalah 0 unit/Rp 0.

Aset Tak Berwujud yang statusnya dihentikan dari penggunaan


operasional pemerintah adalah 0 unit/Rp 0.

Aset Lain-lain C.11 Aset Lain-lain


Rp1.567.567.779
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
adalah Rp1.567.567.779 dan Rp0. Aset Lain-lain merupakan Barang
Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak
lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset lain-lain
adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah :
Reklasifikasi Dari Aset Tetap
1.824.067.759
ke Aset Lainnya
Total Mutasi Tambah : 1.824.067.759
Mutasi Kurang :
Usulan Barang Rusak Berat ke
Pengelola (BMN Yang (256.499.980)
Dihentikan)
Total Mutasi Kurang : (256.499.980)
Kenaikan(Penurunan) 1.567.567.779
Saldo Nilai Perolehan Per 31
1.567.567.779
Desember 2019
Akumulasi Penyusutan sampai
(1.565.835.731)
dengan 31 Desember 2019
Nilai Buku sampai dengan 31
1.732.048
Desember 2019

Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi


penyusutan dan nilai buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Rincian mutasi penambahan pada aset lainnya (Reklasifikasi dari Aset


Tetap ke Aset Lainnya) dapat dilihat dibawah ini :

No Aset Satuan Kuantitas Nilai


(Rp)
1 Jeep Unit 1 256.499.980
2 Global Positioning System buah 48 110.880.000
3 Alat Pengukur Kadar Air buah 1 11.456.390
4 Alat Bantu Uji Tumbuh buah 302 482.283.430
5 Mesin Hitung Elektronik buah 4 886.236
6 Filling Cabinet Besi buah 1 642.000
7 Papan Visual buah 2 118.000
8 Overhead Projector buah 1 29.000.000
9 LCD Projector buah 1 17.357.476
10 Alat Perekem Suara buah 1 2.310.000
11 Meja Komputer buah 2 220.000
12 Tabung Gas buah 1 5.000
13 Loudspeaker buah 8 1.168.000
14 Microphone buah 1 5.445.000
15 Unit Power Supply buah 19 34.343.961
16 Slide Projector buah 1 17.662.841
17 Pesawat Telephone buah 4 199.000
20 Handy Talky buah 4 3.000.000
21 Facsimile buah 1 1.870.000
22 Local Area Network buah 6 744.000
23 PC Unit buah 47 480.981.470
24 LapTop buah 4 57.014.076
25 Note Book buah 1 15.510.000
26 Ultra Mobile PC buah 8 56.529.456
27 Auto Switch buah 2 1.445.840
28 Printer buah 19 133.406.194
29 Plotter buah 1 55.556.820
30 External buah 11 22.832.089
31 Server buah 1 13.486.000
32 Switch buah 1 11.214.500

Rincian mutasi pengurangan pada aset lainnya (Usulan Barang Rusak


Berat ke Pengelola/BMN yang Dihentikan) dapat dilihat di bawah ini :

No Aset Satuan Kuantitas Nilai


(Rp)
1 Jeep Unit 1 256.499.980

Akumulasi C.12 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya


Penyusutan dan
Amortisasi Aset Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2019 dan
Lainnya 31 Desember 2018 adalah masing-masing Rp5.446.201.574 dan
Rp5.446.201.574 Rp3.710.977.955. Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan
kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian
atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per
31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 31
Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Nilai Akumulasi
Aset Tetap Nilai Buku
Perolehan Penyusutan/Amortisasi
Software 4.016.111.344 3.852.606.243 163.505.101
Lisensi 61.688.000 27.759.600 33.928.400
Aset Tetap
yang tidak
digunakan 1.567.567.779 1.565.835.731 1.732.048
dalam Operasi
Pemerintahan
Jumlah 5.645.367.123 5.446.201.574 199.165.549

Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode


garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat
tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Utang kepada Pihak C.13 Utang kepada Pihak Ketiga
Ketiga Rp725.783.130
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2019 dan 31
Desember 2018 masing-masing sebesar Rp725.783.130 dan
Rp1.117.886.506. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban
yang masih harus dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak ketiga
lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan) sejak tanggal
pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada BPS Provinsi Jawa
Timur per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Tabel 32
Rincian Utang Pada Pihak Ketiga 2019 dan 2018
31 Desember 31 Desember
Jenis
2019 (Rp) 2018 (Rp)
Belanja Pegawai yang Masih
661.762.668 600.945.238
Harus Dibayar
Belanja Barang yang Masih
64.020.462 52.308.518
Harus Dibayar
Utang kepada Pihak Ketiga
0 464.632.750
Lainnya
Jumlah 725.783.130 1.117.886.506

Rincian transaksi belanja pegawai yang masih harus dibayar dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 33
Rincian Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar
No Uraian Nilai (Rp)
1 Pembayaran Tunjangan Kinerja bulan Desember 2019 661.762.668
Total 661.762.668

Rincian transaksi belanja barang yang masih harus dibayar dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

Tabel 34
Rincian Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar
No Uraian Nilai (Rp)
1 Pembayaran air bulan Desember 2019 1,143,800
2 Pembayaran listrik bulan Desember 2019 42,637,820
3 Pembayaran telepon bulan Desember 2018 650,245
4 Pembayaran internet bulan Desember 2018 19,588,597
Total 64,020,462
Nilai utang kepada pihak ketiga (belanja pegawai yang masih harus
dibayar dan belanja barang yang masih harus dibayar) sudah dilakukan
pembayaran pada bulan Januari 2020.

Pendapatan Diterima C.14 Pendapatan Diterima di Muka


di Muka Rp704.889
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2019 dan 31
Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp704.889 dan
Rp649.708. Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang
sudah diterima pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan.
Keseluruhan Pendapatan Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa
konsultasi akuntansi yang jangka waktu kontraknya lebih dari satu tahun,
dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 35
Rincian Pendapatan Diterima Dimuka
31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
31 Desember 2019 31 Desember 2018
Jenis
(Rp) (Rp)
Pendapatan diterima
704.889 649.708
dimuka
Jumlah 704.889 649.708

Pendapatan diterima dimuka ini merupakan transaksi atas sewa koperasi


Setia Tuhu yang berada di dalam gedung Prov. Jawa Timur. Berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 281 Tahun 2019
tentang Sewa Barang Milik Negara pada Badan Pusat Statistik Provinsi
Jawa Timur dengan jangka waktu sewa terhitung 03 Februari 2019 s.d.
02 Februari 2020.

Ekuitas C.15 Ekuitas


Rp91.644.239.916
Ekuitas per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-
masing sebesar Rp91.644.239.916 dan Rp88.925.567.377. Ekuitas adalah
kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
D.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan PNBP D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya
Rp54.406.025
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019
dan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp54.401.088 dan Rp40.490.226.
Pendapatan tersebut terdiri dari:

Tabel 36
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak
31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
31 Desember 31 Desember
Uraian Naik(Turun)%
2019 2018
Pendapatan Sewa
Tanah, Gedung, dan 40.093.332 31.461.114 27,42
Bangunan
Pendapatan Hasil
Survey dan 1.824.057 5.651.300 (67,72)
Pemetaan
Pendapatan Jasa
Lembaga Keuangan 378.323 3.377.812 (88,80)
(Jasa Giro)
Pendapatan Denda
Penyelesaian
12.110.313 0 0,00
Pekerjaan
Pemerintah
Jumlah 54.401.088 40.490.226 34,36

Tabel 37
Perbandingan Nilai LO dan LRA Pendapatan Negara Bukan Pajak
Sampai 31 Desember 2019
Uraian Nilai LO Nilai LRA Selisih
Pendapatan Sewa Tanah,
40.088.395 40.148.513 60.118
Gedung, dan Bangunan
Pendapatan Hasil Survey
1.824.057 1.824.057 0
dan Pemetaan
Pendapatan Jasa Lembaga
378.323 378.323 0
Keuangan (Jasa Giro)
Pendapatan Denda
Penyelesaian Pekerjaan 12.110.313 12.110.313 0
Pemerintah
Jumlah 54.401.088 54.461.206 60.118
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai perbandingan antara LO dan
LRA masing-masing pendapatan, terdapat selisih sebesar Rp60.118 pada
pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan. Nilai sebesar Rp60.118
merupakan nilai selisih antara pendapatan sewa diterima dimuka 2019
dan 2018 atas transaksi sewa koperasi “Setia Tuhu”.

No Uraian Akrual 2019 Akrual 2018 Selisih


Pendapatan Sewa
1 Tanh, Gedung dan 709.826 649.708 60.118
Bangunan

Beban Pegawai D.2 Beban Pegawai


Rp18.295.244.906
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2019 dan 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp18.295.244.906 dan Rp16.521.788.604. Beban Pegawai adalah
beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan
kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan
atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan
dengan pembentukan modal.

Tabel 38
Rincian Beban Pegawai 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
31 Desember 31 Desember Naik
Uraian
2019 2018 (Turun)%
Beban Gaji Pokok PNS 6.487.327.582 5.822.711.900 11,41
Beban Pembulatan Gaji PNS 91.547 76.529 19,62
Beban Tunj. Suami/Istri
470.147.420 412.510.590 13,97
PNS
Beban Tunj. Anak PNS 135.182.136 119.852.140 12,79
Beban Tunj. Struktural PNS 292.810.000 296.420.000 (1,22)
Beban Tunj. Fungsional
399.360.000 292.290.000 36,63
PNS
Beban Tunj. PPh PNS 26.241.381 14.761.370 77,77
Beban Tunj. Beras PNS 308.871.300 290.838.720 6,20
Beban Uang Makan PNS 859.763.800 778.264.150 10,47
Beban Tunjangan Umum
163.530.000 175.135.000 (6,63)
PNS
Beban Uang Lembur 86.253.000 127.169.400 (32,17)
Beban Pegawai (Tunjangan
9.065.666.740 8.191.758.805 10,67
Khusus/ Kegiatan)
Jumlah 18.295.244.906 16.521.788.604 10,73
Tabel 39
Perbandingan Nilai LO dan LRA Beban Pegawai Sampai 31 Desember 2019
Uraian Nilai LO Nilai LRA Selisih
Beban Gaji Pokok PNS 6.487.327.582 6.487.327.582 0
Beban Pembulatan Gaji
91.547 91.547 0
PNS
Beban Tunj. Suami/Istri
470.147.420 470.147.420 0
PNS
Beban Tunj. Anak PNS 135.182.136 135.182.136 0
Beban Tunj. Struktural
292.810.000 292.810.000 0
PNS
Beban Tunj. Fungsional
399.360.000 399.360.000 0
PNS
Beban Tunj. PPh PNS 26.241.381 26.241.381 0
Beban Tunj. Beras PNS 308.871.300 308.871.300 0
Beban Uang Makan PNS 859.763.800 860.220.300 (456.500)
Beban Tunjangan Umum
163.530.000 163.530.000 0
PNS
Beban Uang Lembur 86.253.000 86.253.000 0
Beban Pegawai
(Tunjangan Khusus/ 9.065.666.740 9.004.849.310 60.817.430
Kegiatan)
Jumlah 18.295.244.906 18.234.883.976 60.360.930

Dari tabel diatas dapat diketahui selisih nilai LO dan LRA Beban Pegawai
adalah sebesar Rp60.360.930. Nilai Rp60.360.930 terdiri atas transaksi
a. Beban uang makan PNS sebesar Rp(456.500) merupakan transaksi atas
pengembalian uang makan pegawai PNS bulan Desember 2019 yang
belum dilakukan penyetoran sampai dengan 31 Desember 2019 dan
dibayarkan pada bulan Januari 2020.
b. Beban pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) sebesar Rp60.817.430
merupakan merupakan nilai selisih antara nilai penyesuaian 2019 (TK
bulan Desember 2019) yang dibayarkan bulan Januari 2020 dengan
nilai penyesuaian 2018 (TK bulan Desember 2018) yang dibayarkan
bulan Januari 2019.

Akrual Akrual
No Uraian Selisih
2019 2018
Beban Uang Makan
1 456.500 0 (456.500)
PNS
Beban Pegawai
2 (Tunjangan 661.762.668 600.945.238 60.817.430
Khusus/Kegiatan)
Beban Persediaan D.3 Beban Persediaan
Rp347.755.714
Jumlah Beban Persediaan sampai 31 Desember 2019 dan 31 Desember
2018 adalah masing-masing sebesar Rp347.755.714 dan Rp319.030.303.
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas
barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi
baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban
Persediaan untuk 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut:

Tabel 40
Rincian Beban Persediaan 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Uraian 31 Desember 2019 31 Desember 2018 Naik(Turun)%
Beban
Persediaan 347.755.714 319.030.303 9,00
konsumsi
Jumlah 347.755.714 319.030.303 9,00

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat kenaikan beban


persediaan Tahun 2019 sebesar 9,00 dari 2018. Tidak terdapat perbedaan
antara nilai LO dan LRA beban persediaan konsumsi dikarenakan tidak
dilakukan pencatatan penyesuaian atas beban persediaan konsumsi.

Beban Barang dan D.4 Beban Barang dan Jasa


Jasa
Rp11.762.975.740 Jumlah Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
adalah masing-masing sebesar Rp11.762.975.740 dan Rp26.492.681.876.
Beban Barang dan Jasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa
konsumsi atas barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan
kegiatan entitas serta beban lain-lain berupa beban yang timbul karena
penggunaan alokasi belanja modal yang tidak menghasilkan aset tetap.

Tabel 41
Rincian Beban Barang dan Jasa
sampai 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
31 Desember 31 Desember
Uraian Naik(Turun)%
2019 2018
Beban Keperluan
550.467.078 609.879.900 (9,74)
Perkantoran
Beban Penambah
0 18.464.000 (100,00)
Daya Tahan Tubuh
Beban Pengiriman
Surat Dinas Pos 258.647.807 88.719.515 191,53
Pusat
Beban Honor
Operasional Satuan 256.255.000 345.585.000 (25,85)
Kerja
Beban Bahan 5.873.378.677 4.691.856.009 25,18
Beban Honor Output
2.126.530.500 19.052.182.400 (88,84)
Kegiatan
Beban Barang Non
50.269.000 38.505.000 30,55
Operasional Lainnya
Beban Langganan
467.538.672 498.819.285 (6,27)
Listrik
Beban Langganan
8.721.120 12.255.867 (28,84)
Telepon
Beban Langganan
17.290.207 15.940.100 8,47
Air
Beban Sewa 501.081.995 998.224.800 (49,80)
Beban Jasa Profesi 386.098.000 52.500.000 635,42
Beban Jasa Lainnya 1.266.697.684 69.750.000 1.716,05
Jumlah 11.762.975.740 26.492.681.876 (55,60)

Tabel 42
Perbandingan Nilai LO dan LRA Beban Barang dan Jasa
Sampai 31 Desember 2019
Uraian Nilai LO Nilai LRA Selisih
Beban Keperluan
550.467.078 530.878.481 19.588.597
Perkantoran
Beban Penambah Daya
0 0 0
Tahan Tubuh
Beban Pengiriman Surat
258.647.807 258.647.807 0
Dinas Pos Pusat
Beban Honor Operasional
256.255.000 256.255.000 0
Satuan Kerja
Beban Bahan 5.873.378.677 5.873.378.677 0
Beban Honor Output
2.126.530.500 2.126.530.500 0
Kegiatan
Beban Barang Non
50.269.000 50.269.000 0
Operasional Lainnya
Beban Langganan Listrik 467.538.672 474.945.434 (7.406.762)
Beban Langganan Telepon 8.721.120 8.933.311 (212.191)
Beban Langganan Air 17.290.207 17.547.907 (257.700)
Beban Sewa 501.081.995 389.802.200 111.279.795
Beban Jasa Profesi 386.098.000 386.098.000 0
Beban Jasa Lainnya 1.266.697.684 1.283.751.250 (17.053.566)
Jumlah 11.762.975.740 11.657.037.567 105.938.173
Dari tabel diatas dapat diketahui selisih nilai LO dan LRA Beban Barang
dan Jasa adalah sebesar Rp108.701.238. Nilai Rp60.360.930 terdiri atas
transaksi
a. Beban keperluan perkantoran sebesar Rp19.588.597 merupakan
transaksi atas pemakaian internet bulan Desember 2019 yang
dibayarkan pada bulan Januari 2020.
b. Beban langgan listrik sebesar Rp(7.406.762) merupakan nilai selisih
antara nilai penyesuaian 2019 (pemakaian bulan Desember 2019) yang
dibayarkan bulan Januari 2020 dengan nilai penyesuaian 2018
(pemakaian bulan Desember 2018) yang dibayarkan bulan Januari
2019.
c. Beban langgan telepon sebesar Rp(212.191) merupakan nilai selisih
antara nilai penyesuaian 2019 (pemakaian bulan Desember 2019) yang
dibayarkan bulan Januari 2020 dengan nilai penyesuaian 2018
(pemakaian bulan Desember 2018) yang dibayarkan bulan Januari
2019.
d. Beban langgan air sebesar Rp(257.700) merupakan nilai selisih antara
nilai penyesuaian 2019 (pemakaian bulan Desember 2019) yang
dibayarkan bulan Januari 2020 dengan nilai penyesuaian 2018
(pemakaian bulan Desember 2018) yang dibayarkan bulan Januari
2019.
e. Beban sewa sebesar Rp111.279.795 merupakan nilai selisih atas sewa
gudang pada PT. SIER Tahun 2018 yang berakhir di Tahun 2019
dengan sewa gudang Tahun 2019 yang berakhir di Tahun 2020.
f. Beban jasa lainnya sebesar Rp14.284.001 merupakan nilai penyesuaian
atas transaksi penayangan publisitas video Sensus Penduduk 2020 yang
berakhir di Tahun 2020 pada Kab/Kota di Jawa Timur.

Akrual Akrual
No Uraian Selisih
2019 2018
Beban Keperluan
1 19.588.597 0 19.588.597
Perkantoran
Beban Langganan
2 42.637.820 50.044.582 (7.406.762)
Listrik
Beban Langganan
3 650.245 862.436 (212.191)
Telepon
4 Beban Langganan Air 1.143.800 1.401.500 (257.700)
5 Beban Sewa 185.929.000 74.649.205 111.279.795
6 Beban Jasa Lainnya 17.053.566 0 (17.053.566)
Beban Pemeliharaan D.5 Beban Pemeliharaan
Rp927.636.943
Beban Pemeliharaan Sampai 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
adalah masing-masing sebesar Rp927.636.943 dan
Rp1.008.656.042.Beban Pemeliharaan merupakan beban yang
dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang
sudah ada ke dalam kondisi normal.

Tabel 43
Rincian Beban Pemeliharaan
Sampai 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
31 Desember 31 Desember
Uraian Naik(Turun)%
2019 2018
Beban Pemeliharaan
Gedung dan 314.008.415 361.575.504 (13,16)
Bangunan
Beban Pemeliharaan
588.097.878 588.940.738 (0,14)
Peralatan dan Mesin
Beban Persediaan
bahan untuk 25.530.650 58.139.800 (56,09)
pemeliharaan
Jumlah 927.636.943 1.008.656.042 (8,03)

Tabel 44
Perbandingan Nilai LO dan LRA Beban Pemeliharaan
Sampai 31 Desember 2019
Uraian Nilai LO Nilai LRA Selisih
Beban Pemeliharaan
314.008.415 314.008.415 0
Gedung dan Bangunan
Beban Pemeliharaan
588.097.878 588.097.878 0
Peralatan dan Mesin
Beban Persediaan bahan
25.530.650 0 25.530.650
untuk pemeliharaan
Jumlah 927.636.943 902.106.293 25.530.650

Beban pemeliharaan senilai Rp25.530.650 yang disajikan di Laporan


Oprasional berasal dari pemakaian persediaan untuk pemeliharaan yang
diperoleh dari realisasi belanja persediaan barang pemeliharaan,
sedangkan nilai LRA sebesar Rp0 pada akun Beban bahan persediaan
untuk pemeliharaan berdasarkan akuntansi berbasis akrual tidak
menimbulkan beban pemeliharaan pada Laporan Operasional. Pada tahun
2019 tidak terdapat pemyesuaian atas transaksi beban pemeliharaan.
Beban Perjalanan D.6 Beban Perjalanan Dinas
Dinas
Rp17.254.376.905 Beban Perjalanan Dinas sampai 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
adalah masing-masing sebesar Rp17.254.376.905 dan Rp30.912.791.792.
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas
dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.

Tabel 45
Rincian Perjalanan Dinas sampai 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
31 Desember 31 Desember
Uraian Naik(Turun)%
2019 2018
Beban Perjalanan
1.995.301.559 1.240.949.305 60,79
Biasa
Beban Perjalanan
2.202.760.000 4.986.394.000 (55,82)
Dinas Dalam Kota
Beban Perjalanan
Dinas Paket
8.357.238.100 16.827.899.421 (50,34)
Meeting Dalam
Kota
Beban Perjalanan
Dinas Paket 4.699.077.246 7.857.549.066 (40,20)
Meeting Luar Kota
Jumlah 17.254.376.905 30.912.791.792 (44,18)

Tabel 46
Perbandingan Nilai LO dan LRA Beban Perjalanan Dinas Sampai 31
Desember 2019
Uraian Nilai LO Nilai LRA Selisih
Beban Perjalanan Biasa 1.995.301.559 1.995.301.559 0
Beban Perjalanan Dinas
2.202.760.000 2.202.760.000 0
Dalam Kota
Beban Perjalanan Dinas
Paket Meeting Dalam 8.357.238.100 8.357.238.100 0
Kota
Beban Perjalanan Dinas
Paket Meeting Luar 4.699.077.246 4.699.077.246 0
Kota
Jumlah 17.254.376.905 17.254.376.905 0

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat selisih antara nilai
LO dengan LRA pada beban perjalanan dinas, hal ini dikarenakan pada
tahun 2019 tidak dilakukan pencatatan penyesuaian atas transaksi tersebut
Beban Penyusutan D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi
dan Amortisasi
Rp2.474.868.564 Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi sampai 31 Desember 2019 dan
31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp2.474.868.564 dan
Rp2.966.311.388. Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat
alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan
(depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi
penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.

Tabel 47
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi
Sampai 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
31 Desember 31 Desember
Uraian Naik(Turun)%
2019 2018
Beban Penyusutan
1.672.773.306 1.976.406.605 (15,36)
Peralatan dan Mesin
Beban Penyusutan
Gedung dan 622.543.821 739.192.082 (15,78)
Bangunan
Beban Amortisasi
171.650.588 244.543.901 (29,81)
Software
Beban Amortisasi
6.168.800 6.168.800 0,00
Lisensi
Beban Penyusutan
Penyusutan Aset
Tetap yang Tidak
1.732.049 0 0,00
Digunakan dalam
Operasional
Pemerintah
Jumlah 2.474.868.564 2.966.311.388 (16,57)

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat selisih antara nilai
LO dengan LRA pada beban penyusutan dan amortisasi, hal ini
dikarenakan pada tahun 2019 dan 2018 tidak dilakukan pencatatan
penyesuaian atas transaksi tersebut
Surplus dari D.8 Kegiatan Non Operasional
Kegiatan Non
Operasional Pos dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
Rp406.220.303 sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional sampai 31 Desember 2019 dan 31
Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 48
Rincian Kegiatan Non Operasional
sampai 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
31 Desember 31 Desember
Uraian Naik(Turun)%
2019 2018
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar
Pendapatan dari
Pemindahtanganan BMN 389.867.154 89.638.888 334,93
Lainnya
Beban Pelepasan Aset Non Lancar
Beban Kerugian Pelepasan
0 0 0,00
Aset
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Penerimaan Kembali
Belanja Pegawai Tahun 3.547.399 432.400 720,40
Anggaran Yang Lalu
Penerimaan Kembali
Belanja Barang Tahun 13.698.900 0 0,00
Anggaran Yang Lalu
Pendapatan Penyesuaian
61.552.550 11.738.580 424,36
Nilai Persediaan
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Beban Penyesuaian Nilai
62.445.700 4.986.025 1.152,41
Persediaan
Jumlah 406.220.303 96.823.843 319,55

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat kenaikan kegiatan non
operasional tahun 2019 yaitu sebesar 319,55 persen. Kenaikan paling
signifikan terdapat pada beban penyesuaian nilai persediaan sebesar
1.152,41 persen, penerimaan kembali belanja pegawai TAYL sebesar
720,40 persen, pendapatan penyesuaian nilai persediaan sebesar424,36
persen, serta pendapatan dari pemindahtangan BMN Lainnya.
E.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS

Ekuitas Awal E.1 Ekuitas Awal


Rp88.925.567.377
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2019 dan 1 Januari 2018 adalah
masing-masing sebesar Rp88.925.567.377 dan Rp90.161.982.576.

Defisit LO E.2 Surplus (Defisit) LO


Rp50.602.237.38
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019
dan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp50.602.237.381 dan
Rp78.083.945.936. Defisit LO merupakan selisih kurang antara
surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non
operasional, dan pos luar biasa.

E.3 Koreksi yang Menambah/Mengurangi Ekuitas

Nilai koreksi yang menambah/mengurangi ekuitas untuk periode yang


berakhir 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp1.400.134.775 dan Rp61.672.907. Rincian saldo koreksi yang
menambah/mengurangi ekuitas adalah sebagai berikut :

Tabel 49
Rincian Koreksi yang Menambah/Mengurangi Ekuitas
31 Desember 31 Desember
Uraian
2019 (Rp) 2018(Rp)
Koreksi Atas
63.118.384 0
Reklasifikasi
Selisih Revaluasi Aset 1.099.752.000 0
Koreksi Nilai Aset
237.264.391 61.672.907
Tetap Non Revaluasi
Jumlah 1.400.134.775 61.672.907

Koreksi ini terjadi akibat dampak kumulatif perubahan kebijakan


akuntansi/kesalahan mendasar pada LPE dan adanya revaluasi aset.
Koreksi Atas E.3.1 Koreksi Atas Reklasifikasi
Reklasifikasi
Rp63.118.384 Koreksi Atas Reklasifikasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar Rp63.118.384
dan Rp0.

Koreksi ini dihasilkan dari transaksi reklasifikasi masuk dan keluar BMN
dari aplikasi Persediaan versi 19.0.1 dan SIMAK BMN versi 19.1.

Selisih Revaluasi E.3.2 Selisih Revaluasi Aset Tetap


Aset Tetap
Rp1.099.752.000 Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat
dilakukan penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk
periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
adalah masing-masing sebesar Rp1.099.752.000 dan Rp0.

Revaluasi ini sebenarnya dapat dilakukan tidak hanya untuk aset tetapi juga
kewajiban dan bentuk kekayaan yang lain. Namun seringkali revaluasi
dikaitkan dengan aset khususnya aset tetap. Revaluasi dapat
mengakibatkan nilai aset menjadi lebih besar atau lebih kecil dari nilai
tercatatnya.

Koreksi Aset Tetap E.3.3 Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi


Non Revaluasi
Rp237.264.391 Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp237.264.391 dan
Rp61.672.907. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan
aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai.

Tabel 50
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi Tahun 2019
Tabel Tabel
Jenis Aset Tetap Nilai Koreksi(Rp)
Akumulasi Penyusutan Gedung dan
174.972.391
Bangunan
Gedung dan Bangunan 62.292.000
Jumlah 237.264.391

*) nilai minus pada tabel didefinisikan koreksi pada aset tersebut


merupakan koreksi pengurangan. Jenis aset tetap yang masuk dalam
koreksi aset tetap non revaluasi pada Tahun 2019 yaitu gedung dan
bangunan dan akumulasi penyusutan gedung dan bangunan.
Transaksi Antar E.4 Transaksi Antar Entitas
Entitas
Rp51.920.770.208 Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember
2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp51.920.770.208 dan Rp76.785.857.830. Transaksi antar Entitas adalah
transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas yang berbeda baik internal
KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.

Tabel 51
Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas
31 Desember 31 Desember
Jenis
2019 (Rp) 2018(Rp)
Ditagihkan ke Entitas
53.012.353.764 77.498.411.749
Lain
Diterima dari Entitas
(464.815.359) (131.211.222)
Lain
Transfer Keluar (1.907.352.659) (3.886.755.816)
Transfer Masuk 1.280.584.462 3.305.413.119
Jumlah 51.920.770.208 76.785.857.830

E.4.1 Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL)

Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi


antar entitas atas pendapatan dan belanja pada satuan kerja yang melibatkan
kas negara (BUN). Pada periode hingga 31 Desember 2019, DDEL sebesar
minus Rp464.815.359 sedangkan DKEL sebesar Rp53.012.353.764.

 Diterima Dari Entitas Lain (DDEL) merupakan Realisasi Anggaran


Pendapatan Negara dan Hibah, diantaranya :
Nilai
No Akun Uraian
(Rp)
1 425129 Pendapatan dari Pemindahtanganan 389.867.154
BMN Lainnya
2 425131 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, 40.148.513
dan Bangunan
3 425435 Pendapatan Hasil Survey dan 1.824.057
Pemetaan
4 425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan 378.323
(Jasa Giro)
5 425811 Pendapatan Denda Penyelesaian 12.110.313
Pekerjaan Pemerintah
6 425911 Penerimaan Kembali Belanja 3.723.099
Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu
7 425912 Penerimaan Kembali Belanja Barang 16.763.900
Tahun Anggaran Yang Lalu
Total 464.815.359
 Diterima Dari Entitas Lain (DKEL) merupakan Realisasi Anggaran
Belanja, diantaranya :

Nilai
No Akun Uraian
(Rp)
1 5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 9.143.781.666
2 5122 Belanja Lembur 86.253.000
3 5124 Belanja Tunj. Khusus & Belanja 9.004.849.310
Pegawai Transito
4 5211 Belanja Barang Operasional 1.045.781.288
5 5212 Belanja Barang Non Operasional 8.050.178.177
6 5218 Belanja Barang Persediaan 4.487.479.023
7 5221 Belanja Jasa 2.561.078.102
8 5231 Belanja Pemeliharaan 911.406.293
9 5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 17.254.376.905
10 5321 Belanja Modal Peralatan dan 467.170.000
Mesin
Total 53.012.353.764

E.4.2 Transfer Masuk/Transfer Keluar

Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban


dari satu entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL
dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 sebesar
Rp1.280.584.462. Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31
Desember 2019 sebesar Rp1.907.352.659.

Tabel 52
Rincian Transfer Masuk Per 31 Desember 2019
Entitas Aset Akumulasi Nilai Buku
Jenis
Asal Diterima Transaksional Aset (Rp)
Barang
Sestama 326.262.913 0 326.262.913
Konsumsi
Peralatan
Sestama 3.144.498.341 2.190.176.792 954.321.549
dan Mesin
Jumlah 3.470.761.254 2.190.176.792 1.280.584.462
Tabel 53
Rincian Transfer Keluar Per 31 Desember 2019
Entitas Aset Akumulasi Nilai Buku
Jenis
Tujuan Ditransfer Transaksional Aset (Rp)
BPS
Barang
Kabupaten 28.576.567 0 28.576.567
Konsumsi
Gresik
BPS Kota Barang
32.769.862 0 32.769.862
Surabaya Konsumsi
BPS
Barang
Kabupaten 24.257.896 0 24.257.896
Konsumsi
Mojokerto
BPS Kota Barang
11.272.276 0 11.272.276
Mojokerto Konsumsi
BPS
Barang
Kabupaten 33.480.402 0 33.480.402
Konsumsi
Sidoarjo
BPS
Barang
Kabupaten 23.191.925 0 23.191.925
Konsumsi
Jombang
BPS
Barang
Kabupaten 24.781.187 0 24.781.187
Konsumsi
Bojonegoro
BPS
Barang
Kabupaten 22.878.347 0 22.878.347
Konsumsi
Tuban
BPS
Barang
Kabupaten 24.113.283 0 24.113.283
Konsumsi
Lamongan
BPS
Barang
Kabupaten 20.959.998 0 20.959.998
Konsumsi
Bondowoso
BPS
Barang
Kabupaten 30.153.674 0 30.153.674
Konsumsi
Jember
BPS
Barang
Kabupaten 26.706.118 0 26.706.118
Konsumsi
Banyuwangi
BPS
Barang
Kabupaten 21.048.797 0 21.048.797
Konsumsi
Situbondo
BPS
Barang
Kabupaten 26.114.108 0 26.114.108
Konsumsi
Kediri
BPS Kota Barang
13.451.664 0 13.451.664
Kediri Konsumsi
BPS
Barang
Kabupaten 21.764.471 0 21.764.471
Konsumsi
Tulungagung
BPS
Barang
Kabupaten 19.559.459 0 19.559.459
Konsumsi
Trenggalek
BPS
Barang
Kabupaten 22.360.373 0 22.360.373
Konsumsi
Blitar
BPS Kota Barang
11.087.241 0 11.087.241
Blitar Konsumsi
BPS
Barang
Kabupaten 21.235.943 0 21.235.943
Konsumsi
Nganjuk
BPS Kota Barang
12.217.323 0 12.217.323
Pasuruan Konsumsi
BPS
Barang
Kabupaten 32.759.951 0 32.759.951
Konsumsi
Pasuruan
BPS
Barang
Kabupaten 29.967.065 0 29.967.065
Konsumsi
Malang
BPS Kota Barang
17.300.039 0 17.300.039
Malang Konsumsi
BPS
Barang
Kabupaten 22.468.167 0 22.468.167
Konsumsi
Probolinggo
BPS Kota Barang
13.066.836 0 13.066.836
Probolinggo Konsumsi
BPS
Barang
Kabupaten 21.611.194 0 21.611.194
Konsumsi
Lumajang
BPS
Barang
Kabupaten 19.199.405 0 19.199.405
Konsumsi
Madiun
BPS Kota Barang
11.779.907 0 11.779.907
Madiun Konsumsi
BPS
Barang
Kabupaten 20.585.291 0 20.585.291
Konsumsi
Ponorogo
BPS
Barang
Kabupaten 18.297.156 0 18.297.156
Konsumsi
Magetan
BPS
Barang
Kabupaten 20.075.785 0 20.075.785
Konsumsi
Ngawi
BPS
Barang
Kabupaten 17.329.758 0 17.329.758
Konsumsi
Pacitan
BPS
Barang
Kabupaten 19.009.387 0 19.009.387
Konsumsi
Bangkalan
BPS
Barang
Kabupaten 23.742.907 0 23.742.907
Konsumsi
Sumenep
BPS
Barang
Kabupaten 19.171.883 0 19.171.883
Konsumsi
Sampang
BPS
Barang
Kabupaten 19.207.690 0 19.207.690
Konsumsi
Pamekasan
BPS Kota Barang
11.996.194 0 11.996.194
Batu Konsumsi
BPS Peralatan
Kabupaten dan 58.571.115 28.589.147 29.981.968
Gresik Mesin
Peralatan
BPS Kota
dan 134.392.753 129.914.201 4.478.552
Surabaya
Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 25.804.034 2.197.920 23.606.114
Mojokerto Mesin
Peralatan
BPS Kota
dan 9.694.604 737.500 8.957.104
Mojokerto
Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 98.379.236 79.251.674 19.127.562
Sidoarjo Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 41.764.252 5.406.430 36.357.822
Jombang Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 50.858.182 9.337.860 41.520.322
Bojonegoro Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 73.835.238 6.057.438 67.777.800
Tuban Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 55.009.530 3.318.750 51.690.780
Lamongan Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 31.168.637 9.459.825 21.708.812
Bondowoso Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 56.062.228 3.687.500 52.374.728
Jember Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 74.274.914 18.105.582 56.169.332
Banyuwangi Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 31.225.044 5.037.680 26.187.364
Situbondo Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 46.856.822 4.582.438 42.274.384
Kediri Mesin
Peralatan
BPS Kota
dan 9.694.604 737.500 8.957.104
Kediri
Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 28.031.114 1.843.750 26.187.364
Tulungagung Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 28.031.114 1.843.750 26.187.364
Trenggalek Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 28.031.114 1.843.750 26.187.364
Blitar Mesin
Peralatan
BPS Kota
dan 9.694.604 737.500 8.957.104
Blitar
Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 46.367.624 2.950.000 43.417.624
Nganjuk Mesin
Peralatan
BPS Kota
dan 7.797.302 737.500 7.059.802
Pasuruan
Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 56.522.497 32.232.435 24.290.062
Pasuruan Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 59.330.867 22.973.045 36.357.822
Malang Mesin
Peralatan
BPS Kota
dan 7.797.302 737.500 7.059.802
Malang
Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 52.755.484 9.337.860 43.417.624
Probolinggo Mesin
Peralatan
BPS Kota
dan 15.805.302 8.745.500 7.059.802
Probolinggo
Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 59.387.274 18.550.900 40.836.374
Lumajang Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 45.954.473 13.391.255 32.563.218
Madiun Mesin
Peralatan
BPS Kota
dan 9.694.604 737.500 8.957.104
Madiun
Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 38.965.939 10.197.325 28.768.614
Ponorogo Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 42.704.136 14.619.470 28.084.666
Magetan Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 64.591.320 12.900.540 51.690.780
Ngawi Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 61.912.720 27.452.200 34.460.520
Pacitan Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 39.866.950 5.406.430 34.460.520
Bangkalan Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 24.780.777 3.071.965 21.708.812
Sumenep Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 43.417.624 2.581.250 40.836.374
Sampang Mesin
BPS Peralatan
Kabupaten dan 18.336.510 1.106.250 17.230.260
Pamekasan Mesin
Peralatan
BPS Kota
dan 11.591.906 737.500 10.854.406
Batu
Mesin
BPS
Kabupaten Software 1.204.500 1.204.500 0
Gresik
BPS Kota
Software 3.613.500 3.613.500 0
Surabaya
BPS
Kabupaten Software 2.409.000 2.409.000 0
Sidoarjo
BPS
Kabupaten Software 1.204.500 1.204.500 0
Banyuwangi
Jumlah 2.416.940.779 509.588.120 1.907.352.659

Pada tabel diatas dapat diketahui rincian transfer masuk dan transfer keluar
pada Provinsi Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur melakukan transfer keluar
ke seluruh Satker Kab/Kota dengan jenis barang konsumsi dan peralatan
dan mesin. Provinsi Jawa Timur juga mendapat transfer masuk dari
Sestama berupa barang konsumsi dan peralatan dan mesin. Pada Calk
Neraca sudah dijelaskan lebih jelas dan rinci jenis barangnya.

Ekuitas Akhir E.5 Ekuitas Akhir


Rp91.644.234.979
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
adalah masing-masing sebesar Rp91.644.234.979 dan Rp88.925.567.377.
F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA

1. Kerjasama
BPS Provinsi Jawa Timur memiliki kerjasama PNBP dan Swakelola serta
lainnya Tahun anggaran 2019 BPS RI dengan lembaga/Dinas/Institusi di
tingkat pusat yang pelaksanaan lapangannya dilakukan di wilayah BPS
Provinsi Jawa Timur. Anggaran kegiatan kerjasama tersebut di kirim
langsung oleh BPS RI ke BPS Provinsi Jawa Timur melalui rekening
Bendahara Pengeluaran.
 BPS Provinsi Jawa Timur terdapat kegiatan SPIP (Survei Penyusunan
Profil Industri Pariwisata) dimana kegiatan tersebut merupakan
kerjasama BPS RI dengan Kemendagri, pagu sebesar Rp279.111.000 dan
realisasi Rp235.024.748 atau mencapai 84,20 persen. Pencairan dana
ditransfer melalui Rekening Mandiri rekening Bendahara Pengeluaran.
 BPS Provinsi Jawa Timur terdapat kegiatan Survei IDI (Indeks
Demokrasi Indonesia) dimana kegiatan tersebut merupakan kerjasama
BPS RI dengan Kemenkumham, pagu sebesar Rp98.680.000 dan realisasi
Rp88.139.000 atau mencapai 89,32 persen. Pencairan dana ditransfer
melalui Rekening Mandiri rekening Bendahara Pengeluaran.
 BPS Provinsi Jawa Timur terdapat kegiatan Survei SHPRB dimana
kegiatan tersebut merupakan kerjasama BPS RI dengan Kemenpan RB,
pagu sebesar Rp925.552.000 dan realisasi belanja Rp734.636.567 atau
mencapai 77,38 persen. Pencairan dana ditransfer melalui Rekening
Mandiri rekening Bendahara Pengeluaran.
 BPS Provinsi Jawa Timur terdapat kegiatan Pengumpulan Data Dalam
Rangka Survei Penilaian Integritas Tahun 2019 di Provinsi Jawa Timur
dimana kegiatan tersebut merupakan kerjasama BPS Provinsi Jawa Timur
dengan Inspektorat Provinsi Jawa Timur dengan swakelola tipe I dengan
pagu sebesar Rp133.950.000.

2. Pada bulan Desember 2019 terdapat perubahan pejabat pengelola


anggaran pada KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) dikarenakan memasuki
masa purna bakti.
Semula
KPA : Teguh Pramono, MA
PPK : Thomas Wunang Tjahjo, M.Sc, M.Eng
PPSPM : Drs. Hadi Santoso, MM
Bendahara : Isnan Mahardi Fajar

Menjadi
KPA : Dr. Margo Yuwono, S.Si, M.Si
PPK : Thomas Wunang Tjahjo, M.Sc, M.Eng
PPSPM : Drs. Hadi Santoso, MM
Bendahara : Isnan Mahardi Fajar
3. Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, menyatakan bahwa:
(1) “Dalam kondisi tertentu, Pengelola Barang dapat melakukan
Penilaian kembali atas nilai Barang Milik Negara/Daerah yang
telah ditetapkan dalam neraca Pemerintah Pusat/Daerah.”
(2) “Keputusan mengenai Penilaian Kembali atas nilai Barang Milik
Negara dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pemerintah yang
berlaku secara nasional.”
Dalam rangka mewujudkan penyajian nilai BMN pada Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat yang akuntabel sesuai dengan nilai
wajarnya, Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi) BMN
berupa aset tetap berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik
Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali
Barang Milik Negara. Revaluasi dilakukan atas BMN berupa Aset Tetap:
a. Tanah,
b. Gedung dan bangunan, dan
c. Jalan, irigasi dan jaringan yang meliputi
1. Jalan dan jembatan, dan
2. Bangunan air
Pada Kementerian/Lembaga sesuai dengan kodefikasi BMN yang
diperoleh sampai dengan 31 Desember 2015.
Selain Aset Tetap tersebut, Penilaian Kembali BMN juga dilaksanakan
terhadap Aset Tetap pada Kementerian/Lembaga yang sedang
dilaksanakan Pemanfaatan (Aset yang dikerjasamakan dengan pihak
ketiga).
Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN tersebut dilaksanakan pada Tahun
Anggaran 2017 sampai dengan Tahun Anggaran 2018. Sesuai surat
Menteri Keuangan Nomor S-761/MK.06/2017 tanggal 14 September
2017 hal Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara,
pelaksanaan Penilaian Kembali BMN dilakukan setelah pencanangan
pada tanggal 29 Agustus 2017.
Pelaksanaan penilaian dalam rangka revaluasi dilakukan dengan
pendekatan data pasar, pendekatan biaya, dan/atau pendekatan
pendapatan oleh Penilai Pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan. Berdasarkan pertimbangan
efisiensi anggaran dan waktu penyelesaian, pelaksanaan penilaian
dilakukan dengan survey lapangan untuk objek penilaian berupa Tanah
dan tanpa survey lapangan untuk objek penilaian selain Tanah.
Untuk Satuan Kerja BPS Provinsi Jawa Timur, pelaksanaan Penilaian
Kembali BMN mulai tahun 2017 dan selesai tahun 2017. Hasil
pelaksanaan Penilaian Kembali BMN yang dilakukan oleh Tim Pelaksana
Penilaian Kembali BMN menunjukkan bahwa sampai dengan tanggal 31
Desember 2019, dari 17 NUP dengan total nilai kenaikan/(penurunan)
nilai BMN sebesar Rp 52.384.186.925 yang berasal dari nilai buku tercatat
(administrasi) sebesar Rp 32.455.306.075 dan nilai wajar hasil penilaian
sebesar Rp 84.839.493.000.
Sehubungan dengan simpulan awal yang disampaikan oleh BPK melalui
surat nomor 173/S/I/12/2018 tanggal 28 Desember 2018 yang
menyatakan belum dapat menerima hasil Revaluasi BMN tahun 2017-
2018 dikarenakan masih terdapat beberapa masalah terkait dengan
inventarisasi dan penilaian BMN, Direktur Jenderal Kekayaan Negara
melalui surat nomor S-44/KN/2019 tanggal 29 Januari 2019 perihal
Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI dalam Laporan Hasil Pemeriksaan
atas Penilaian Kembali BMN Tahun 2017-2018 telah menginstruksikan
untuk:
a. Melakukan reviu dan perbaikan data hasil inventarisasi untuk
kemudian dilakukan penilaian kembali oleh Kemenkeu sbb:
b. Menelusuri kembali hasil inventarisasi dan memperbaiki pelaksanaan
pencatatan BMN yang telah dilakukan.
c. Memastikan seluruh form pendataan telah sesuai dengan keadaan objek
revaluasi di lapangan.
d. Memastikan seluruh data hasil inventarisasi pada Aplikasi SIMAN telah
sesuai dengan form pendataan.
e. Berkoordinasi dengan KPKNL setempat dan menyampaikan hasil reviu
serta perbaikan data hasil inventarisasi ke KPKNL disertai dengan
dokumen pendukung.
1. Menelusuri kembali Aset Tetap yang menjadi objek Revaluasi BMN.
Apabila dari hasil penelusuran masih terdapat objek Revaluasi yang
belum dinilai maka segera diajukan permintaan Revaluasi kepada
KPKNL setempat.
2. Melakukan tindak lanjut atas barang tidak ditemukan dan barang
dalam sengketa sesuai Lampiran V PMK Nomor 118/PMK.06/2017.
Sestama BPS melalui surat nomor B-091/BPS/2520/02/2019 tanggal 1
Februari 2019 perihal Kebijakan Penyajian Hasil Revaluasi BMN dan
Tindak Lanjut Rekomendasi BPK atas Laporan Hasil Pemeriksaan
Revaluasi BMN, telah menginstruksian kepada Seluruh Satker BPS untuk
melaksanakan tindak lanjut sebagaimana surat Direktur Jenderal
Kekayaan Negara di atas.
Sampai dengan 31 Desember 2019, Satuan Kerja BPS Provinsi Jawa Timur
telah menindaklanjuti rekomendasi BPK atas Laporan Hasil Pemeriksaan
Revaluasi BMN sebagai berikut:
1. Perbaikan Form Pendataan Revaluasi dan perbaikan data luas fasilitas
perkerasan Bangunan Gedung Kantor dan Rumah Negara.
2. Menambahkan objek revaluasi berupa Bangunan Rumah Genset dan Pos
Jaga Kantor sebagai Barang Berlebih dalam Revaluasi BMN.
3. Penyampaian Laporan Hasil Inventarisasi ke KPKNL untuk
ditindaklanjuti menjadi Laporan Hasil Inventarisasi dan Penilaian.
4. Melakukan Penyesuaian Nilai Obyek Revaluasi dalam aplikasi SIMAK
BMN dan SIMAN periode 31 Desember 2019.

Anda mungkin juga menyukai