Anda di halaman 1dari 84

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2016
(Audited)

Nomor : LAP-14/K/SU/2017
Tanggal : 20 April 2017
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Daftar Lampiran iv
Pernyataan Reviu v
Pernyataan Tanggung Jawab vi
Ringkasan Laporan Keuangan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 3
II. Neraca 4
III. Laporan Operasional 6
IV. Laporan Perubahan Ekuitas 7
V. Catatan atas Laporan Keuangan 8
A. Penjelasan Umum 8
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis 8
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 9
A.3. Basis Akuntansi 10
A.4. Dasar Pengukuran 10
A.5. Kebijakan Akuntansi 10
B. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 18
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 19
B.2. Belanja Negara 20
C. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca 26
C.1. Aset Lancar 26
C.2. Aset Tetap 29
C.3. Piutang Jangka Panjang 38
C.4. Aset Lainnya 43
C.5. Kewajiban Jangka Pendek 48
C.6. Ekuitas 50
D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional 51
D.1. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional 51
D.2. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional 59
E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas 64
E.1. Ekuitas Awal 64
E.2. Surplus/(Defisit) LO 64
E.3. Koreksi Yang Menambah/(Mengurangi) Nilai Ekuitas 64
E.4. Transaksi Antar Entitas 66
E.5. Ekuitas Akhir 68
F. Pengungkapan Penting Lainnya 69
F.1. Informasi Dana Penugasan Beban Mitra Kerja 69
F.2. Informasi Gugatan Hukum Terhadap BPKP 69

Daftar Isi - ii -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1 : Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP Tahun 2016 19


Tabel 2 : Perbandingan Realisasi PNBP Tahun 2016 dan 2015 19
Tabel 3 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program Tahun 2016 20
Tabel 4 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Tahun 2016 21
Tabel 5 : Perbandingan Realisasi Belanja Tahun 2016 dan 2015 21
Tabel 6 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2016 22
Tabel 7 : Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2016 dan 2015 22
Tabel 8 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Tahun 2016 23
Tabel 9 : Perbandingan Realisasi Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015 23
Tabel 10 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Tahun 2016 24
Tabel 11 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tahun 2016 dan 2015 24
Tabel 12 : Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2016 dan 2015 26
Tabel 13 : Rincian Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) per 31 Desember 2016 27
Tabel 14 : Rincian Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 28
Tabel 15 : Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 29
Tabel 16 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 38
Tabel 17 : Rincian Tagihan TP/TGR per 31 Desember 2016 dan 2015 39
Tabel 18 : Rincian Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 44
Tabel 19 Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 45
Tabel 20 : Rincian Aset Lain-Lain per 31 Desember 2016 47
Tabel 21 : Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2016 dan 2015 48
Tabel 22 : Rincian Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2016 49
Tabel 23 : Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 dan 2015 51
Tabel 24 : Perbandingan Realisasi Pendapatan Operasional Tahun 2016 Menurut LO dan LRA 52
Tabel 25 : Rincian Beban Operasional Tahun 2016 dan 2015 52
Tabel 26 : Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015 53
Tabel 27 : Perbandingan Realisasi Beban/Belanja Pegawai Tahun 2016 Menurut LO dan LRA 53
Tabel 28 : Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015 54
Tabel 29 : Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015 55
Tabel 30 : Perbandingan Realisasi Beban/Belanja Barang dan Jasa Tahun 2016 55
Menurut LO dan LRA
Tabel 31 : Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015 56
Tabel 32 : Perbandingan Realisasi Beban/Belanja Pemeliharaan Tahun 2016 Menurut LO dan LRA 57
Tabel 33 : Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015 58
Tabel 34 : Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015 59
Tabel 35 : Rincian Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar Tahun 2016 dan 2015 60
Tabel 36 : Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2016 dan 2015 62
Tabel 37 : Perbandingan Realisasi Pendapatan Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2016 62
Menurut LO dan LRA
Tabel 38 : Rincian Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2016 dan 2015 63

Daftar Tabel - iii-


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan BPKP


2. Laporan Keuangan Pokok dari Aplikasi E-Rekon
A. Neraca Saldo Awal
B. Neraca Percobaan Basis Kas
C. Neraca Percobaan Basis Akrual
D. Laporan Realisasi Anggaran
E. Neraca
F. Laporan Operasional
G. Laporan Perubahan Ekuitas
H. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah
I. Laporan Realisasi Anggaran Belanja
3. Laporan dari Aplikasi SIMAK BMN
4. Lampiran Pendukung Lainnya
A. Daftar Rekening Satuan Kerja per 31 Desember 2016
B. Daftar Persediaan per 31 Desember 2016
C. Daftar Tanah per 31 Desember 2016
D. Daftar Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016
E. Daftar Peralatan dan Mesin Ekstrakomptabel per 31 Desember 2016
F. Daftar Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016
G. Daftar Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2016
H. Daftar Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016
I. Daftar Belanja Pegawai Yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2016
J. Daftar Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2016
K. Daftar Koreksi Nilai Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2016
L. Rekapitulasi Dana Penugasan Beban Mitra Kerja per 31 Desember 2016
M. Rekapitulasi Risiko Tuntutan Hukum Terhadap BPKP

Daftar Lampiran - iv -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 ini telah
disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan yang sehat dalam pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan


realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama Tahun 2016.

Realisasi Pendapatan Negara Tahun 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp34.658.015.507,00 atau mencapai 113,45 persen dari estimasi pendapatan sebesar
Rp30.548.341.250,00.

Realisasi Belanja Negara Tahun 2016 adalah sebesar Rp1.451.897.346.317,00 atau mencapai
89,29 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp1.625.999.190.000,00 (termasuk self blocking
sebesar Rp50.000.373.000,00).

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas per
31 Desember 2016 dan 2015.

Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp1.879.407.771.273,00 yang
terdiri atas Aset Lancar sebesar Rp9.565.640.121,00, Aset Tetap (netto setelah akumulasi
penyusutan) sebesar Rp1.855.788.839.885,00, Piutang Jangka Panjang (netto setelah
penyisihan piutang tidak tertagih) sebesar Rp197.905.500,00, dan Aset Lainnya (netto setelah
akumulasi penyusutan) sebesar Rp13.855.385.767,00.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp2.904.407.630,00 dan


Rp1.876.503.363.643,00.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/(defisit)


dari kegiatan operasional, surplus/(defisit) dari kegiatan non-operasional, dan
surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Surplus/(Defisit)-LO s.d. 31 Desember 2016 sebesar minus Rp1.399.774.343.307,00, terdiri
atas:
 Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional sebesar minus Rp1.396.522.358.303,00 yang
merupakan selisih antara Pendapatan Operasional sebesar Rp32.122.961.009,00
dikurangi dengan Beban Operasional sebesar Rp1.428.645.319.312,00.

Ringkasan -1-
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

 Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional sebesar minus Rp3.251.985.004,00 yang


merupakan Surplus/(Defisit) dari Pelepasan Aset Non Lancar sebesar minus
Rp5.073.238.718,00 ditambah Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
sebesar Rp1.821.253.714,00.

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016
adalah sebesar Rp1.871.222.738.969,00 dikurangi Surplus/(Defisit)-LO sebesar minus
Rp1.399.774.343.307,00, ditambah dengan Koreksi Yang Menambah/(Mengurangi) Nilai
Ekuitas sebesar minus Rp13.011.573.346,00, ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar
Rp1.418.066.541.327,00. Dengan demikian Ekuitas BPKP pada tanggal 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp1.876.503.363.643,00.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula
dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar
Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan
untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir 31 Desember
2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional,
dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode s.d. 31 Desember 2016 disusun dan disajikan
dengan basis akrual.

Ringkasan -2-
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

(dalam Rupiah)

31 DESEMBER 2016
CATA 31 DES 2015
URAIAN
TAN REALISASI
ANGGARAN REALISASI % TASE

PENDAPATAN NEGARA B.1


DAN HIBAH

 Penerimaan Negara 30.548.341.250 34.658.015.507 113,45 23.655.917.183


Bukan Pajak

Jumlah Pendapatan 30.548.341.250 34.658.015.507 113,45 23.655.917.183

BELANJA B.2

Rupiah Murni 1.366.652.118.000 1.261.049.786.356 92,27 1.366.099.035.351

 Belanja Pegawai 893.520.751.000 833.535.228.510 93,29 817.121.792.474

 Belanja Barang 415.176.146.000 370.733.732.073 89,30 413.528.989.074

 Belanja Modal 57.955.221.000 56.780.825.773 97,97 135.448.253.803

Pinjaman Luar Negeri 259.347.072.000 190.847.559.961 73,59 161.056.056.157

 Belanja Pegawai - - - -

 Belanja Barang 255.010.854.000 188.357.559.961 73,86 144.628.876.157

 Belanja Modal 4.336.218.000 2.490.000.000 57,42 16.427.180.000

Jumlah Belanja 1.625.999.190.000 1.451.897.346.317 89,29 1.527.155.091.508

 Belanja Pegawai B.2.1 893.520.751.000 833.535.228.510 93,29 817.121.792.474

 Belanja Barang B.2.2 670.187.000.000 559.091.292.034 83,42 558.157.865.231

 Belanja Modal B.2.3 62.291.439.000 59.270.825.773 95,15 151.875.433.803

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan ini.

Laporan Realisasi Anggaran- 3 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

II. N E R A C A

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


NERACA
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

(dalam Rupiah)

NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DES 2016 31 DES 2015

ASET

ASET LANCAR C.1


 Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 - 55.914.380
 Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) C.1.2 1.189.019.683 1.178.866.301
 Pendapatan Yang Masih Harus Diterima C.1.3 11.799.031 9.017.362
 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan C.1.4 53.040.000 4.889.000
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar C.1.5 (265.200) (24.445)
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan
Ganti Rugi
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ 52.774.800 4.864.555
Tuntutan Ganti Rugi (Netto)
 Persediaan C.1.6 8.312.046.607 8.746.019.409

JUMLAH ASET LANCAR 9.565.640.121 9.994.682.007

ASET TETAP C.2


 Tanah C.2.1 1.041.532.486.075 1.044.359.436.558
 Peralatan dan Mesin C.2.2 315.487.604.150 310.669.492.725
 Gedung dan Bangunan C.2.3 899.674.199.559 808.458.385.816
 Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 15.317.578.738 15.317.578.738
 Aset Tetap Lainnya C.2.5 2.454.615.492 2.481.645.492
 Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.6 1.440.077.500 45.218.093.911
 Akumulasi Penyusutan C.2.7 (420.117.721.629) (375.102.288.434)

JUMLAH ASET TETAP 1.855.788.839.885 1.851.402.344.806

PIUTANG JANGKA PANJANG C.3


 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan C.3.1 28.870.458.234 30.223.151.509
Ganti Rugi (TP/TGR)
 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan C.3.2 (28.672.552.734) (30.223.151.509)
TP/TGR
 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan 197.905.500 -
Ganti Rugi (TP/TGR) (Netto)

JUMLAH PIUTANG JANGKA PANJANG 197.905.500 -

Neraca - 4 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DES 2016 31 DES 2015

ASET LAINNYA C.4


 Aset Tak Berwujud C.4.1 24.111.675.470 14.391.215.470
 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan C.4.2 3.127.824.000 -
 Aset Lain-lain C.4.3 2.940.600.855 2.529.430.988
 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.4.4 (16.324.714.558) (2.003.046.095)

JUMLAH ASET LAINNYA 13.855.385.767 14.917.600.363

JUMLAH ASET 1.879.407.771.273 1.876.314.627.176

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.5


 Utang Kepada Pihak Ketiga C.5.1 2.362.317.058 4.672.479.584
 Pendapatan Diterima Dimuka C.5.2 542.090.572 363.494.243
 Uang Muka dari KPPN C.5.3 - 55.914.380
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 2.904.407.630 5.091.888.207

JUMLAH KEWAJIBAN 2.904.407.630 5.091.888.207

EKUITAS C.6
 Ekuitas C.6 1.876.503.363.643 1.871.222.738.969

JUMLAH EKUITAS 1.876.503.363.643 1.871.222.738.969

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.879.407.771.273 1.876.314.627.176

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan ini.

Neraca - 5 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

III. LAPORAN OPERASIONAL

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

(dalam Rupiah)

NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DES 2016 31 DES 2015


KEGIATAN OPERASIONAL D.1
PENDAPATAN OPERASIONAL D.1.1
 Pendapatan Negara Bukan Pajak D.1.1.1 32.122.961.009 21.343.583.670
Jumlah Pendapatan Operasional (D.1.1.1) D.1.1 32.122.961.009 21.343.583.670
BEBAN OPERASIONAL D.1.2
 Beban Pegawai D.1.2.1 833.238.973.290 818.269.725.451
 Beban Persediaan D.1.2.2 18.381.408.721 16.701.905.256
 Beban Barang dan Jasa D.1.2.3 241.525.175.063 243.436.661.762
 Beban Pemeliharaan D.1.2.4 32.023.410.822 32.747.048.686
 Beban Perjalanan Dinas D.1.2.5 254.745.766.266 279.210.364.913
 Beban Barang Utk Diserahkan Kepada D.1.2.6 - 313.260.100
Masyarakat/Pemda
 Beban Penyusutan dan Amortisasi D.1.2.7 50.249.786.343 44.834.800.877
 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.1.2.8 (1.519.201.193) 449.283.820
Jumlah Beban Operasional (D.1.2.1 s.d. D.1.2.8) D.1.2 1.428.645.319.312 1.435.963.050.865
Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional
D.1 (1.396.522.358.303) (1.414.619.467.195)
(D.1.1–D.1.2)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.2
SURPLUS / (DEFISIT) DARI PELEPASAN ASET
D.2.1
NON LANCAR
 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.1 46.303.000 177.152.600
 Beban Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.2 5.119.541.718 7.149.458.383
Jumlah Surplus/(Defisit) dari Pelepasan Aset Non
D.2.1 (5.073.238.718) (6.972.305.783)
Lancar (D.2.1.1–D.2.1.2)
SURPLUS /(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON
D.2.2.
OPERASIONAL LAINNYA
 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional D.2.2.1 3.429.123.958 2.671.974.132
Lainnya
 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2.2 1.607.870.244 170.669.706
Jumlah Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non
D.2.2 1.821.253.714 2.501.304.426
Operasional Lainnya (D.2.2.1-D.2.2.2)
Surplus /(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional
D.2 (3.251.985.004) (4.471.001.357)
(D.2.1+D.2.2)
SURPLUS/(DEFISIT) – LO (D.1+D.2) (1.399.774.343.307) (1.419.090.468.552)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
ini.

Laporan Operasional - 6 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

(dalam Rupiah)

NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DES 2016 31 DES 2015

EKUITAS AWAL E.1 1.871.222.738.969 1.755.600.021.038

SURPLUS/(DEFISIT) – LO E.2 (1.399.774.343.307) (1.419.090.468.552)

KOREKSI YANG MENAMBAH/(MENGURANGI)


E.3
NILAI EKUITAS

 Penyesuaian Nilai Aset E.3.1 - 680.477.550

 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.3.2 (2.026.900.093) 3.989.992.582

 Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi E.3.3 (10.984.673.253) -

Jumlah Koreksi Yang Menambah/(Mengurangi)


(13.011.573.346) 4.670.470.132
Nilai Ekuitas

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4

 Ditagihkan ke Entitas Lain E.4.1 1.451.897.346.317 1.527.155.091.508

 Diterima dari Entitas Lain E.4.2 (34.658.015.507) (23.655.917.183)

 Transfer Masuk E.4.3 3.484.654.028 27.873.132.780

 Transfer Keluar E.4.4 (3.432.654.028) (7.334.590.754)

 Pengesahan Hibah Langsung E.4.5 775.210.517 6.005.000.000

Jumlah Transaksi Antar Entitas 1.418.066.541.327 1.530.042.716.351

KENAIKAN/(PENURUNAN) EKUITAS (E.2+E.3+E.4) 5.280.624.674 115.622.717.931

EKUITAS AKHIR (E.1+E.2+E.3+E.4) E.5 1.876.503.363.643 1.871.222.738.969

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan ini.

Laporan Perubahan Ekuitas - 7 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A. PENJELASAN UMUM

Profil dan A.1. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS


Kebijakan Teknis
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah
lembaga pemerintah non kementerian, yang dibentuk berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983, kemudian diperbarui
dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 192 Tahun 2014.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, BPKP merupakan
aparat pengawasan intern pemerintah yang berada dan bertanggung
jawab kepada Presiden. Tugas BPKP adalah menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional.

Sebagai aparat pengawasan internal pemerintah, BPKP berperan untuk


membantu pemerintah dalam membangun pemerintahan yang baik
dan bersih, membantu menghadapi permasalahan yang terjadi dan
memberikan masukan/solusi. Penegasan jati diri sebagai pengawas
internal pemerintah adalah dalam arti BPKP lebih mengedepankan
peran proaktif untuk dapat memberikan nilai tambah kepada
stakeholder dan shareholder. Dalam hal ini, BPKP berperan untuk
meningkatkan proses governance, manajemen risiko dan penerapan
sistem pengendalian guna mencapai tujuan nasional. Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, menyatakan BPKP berperan dalam mendukung
akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan Keuangan
Negara melalui fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Susunan organisasi dan pejabat pimpinan unit kerja di lingkungan


BPKP adalah sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan - 8 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Kepala BPKP : DR. Ardan Adiperdana, Ak., MBA


Sekretaris Utama (membawahi 5 Biro) : Dadang Kurnia, Ak, MBA

Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah : DR. Nurdin, Ak.MBA


Bidang Perekonomian dan Kemaritiman
(membawahi 5 Direktorat)

Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah : DR. Binsar H. Simanjuntak, Ak., MBA


Bidang Politik, Hukum, Keamanan,
Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (membawahi 4 Direktorat)

Deputi Pengawasan Bidang : Drs. Gatot Darmasto, MBA


Penyelenggaraan Keuangan Daerah
(membawahi 3 Direktorat)

Deputi Bidang Akuntan Negara : Meidyah Indreswari, S.E., Ak., M.Sc,


(membawahi 5 Direktorat) Ph.D., CKM, CCSA, CCMM

Deputi Bidang Investigasi (membawahi : Iswan Helmi, Ak., MS.Acc


3 Direktorat)
33 Perwakilan, 4 Pusat, dan Inspektorat

Pendekatan A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


Penyusunan
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan per 31 Desember 2016 ini merupakan laporan yang
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh BPKP. Laporan
Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai
dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan
pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian
Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
(SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan
Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan
SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap,
persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan
barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

Jumlah satuan kerja yang menyusun laporan keuangan dan


dikonsolidasikan menjadi laporan keuangan BPKP sebanyak satu
Eselon Satu yang terdiri dari 39 satuan kerja yaitu 33 satuan kerja
Kantor Daerah (KD) dan 6 satuan kerja Kantor Pusat (KP).

Catatan atas Laporan Keuangan - 9 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Basis Akuntansi A.3. BASIS AKUNTANSI

BPKP menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian


Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta
basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi
Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan
peristiwa itu terjadi, tanpa memerhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi
yang mengakui pengaruh transaksi atau peristiwa lainnya pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.

Dasar Pengukuran A.4. DASAR PENGUKURAN

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui


dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar
pengukuran yang diterapkan BPKP dalam penyusunan dan penyajian
Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi


atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar
sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi
kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang


rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi
terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan
Akuntansi
A.5. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan BPKP telah mengacu


pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi
merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-
aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas
pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh BPKP. Di samping itu,
dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Catatan atas Laporan Keuangan - 10 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam


penyusunan Laporan Keuangan BPKP adalah sebagai berikut:
Pendapatan-LRA (1) Pendapatan-LRA
 Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan yang menambah
ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah pusat.
 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas
Umum Negara (KUN).
 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
 Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber
pendapatan.

Pendapatan-LO (2) Pendapatan-LO


 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas
pendapatan dan/atau pendapatan direalisasi, yaitu adanya
aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan
pendapatan-LO pada BPKP adalah sebagai berikut:
 Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan.
 Pendapatan Sewa Aset Tetap diakui secara proporsional
antara nilai dan periode waktu sewa.
 Pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan
diakui pada saat ditetapkan surat keputusan denda atau
dokumen lain yang dipersamakan.
 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
 Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Catatan atas Laporan Keuangan - 11 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Belanja (3) Belanja


 Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas
dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat.
 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,
pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN).
 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban (4) Beban


 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat
berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban.
 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya
konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau
potensi jasa.
 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset (5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang
Jangka Panjang, dan Aset Lainnya.
Aset Lancar a. Aset Lancar
 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal
dengan satuan mata uang Rupiah.
 Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
 Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/
Ganti Rugi diakui apabila telah timbul hak tagih yang
didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab
Mutlak (SKTM) dan/atau telah dikeluarkannya surat
keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
 Piutang yang timbul dari perikatan, diakui apabila telah
ada peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung
dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan

Catatan atas Laporan Keuangan - 12 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur secara


handal.
 Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat
direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan
dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih.
Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang
ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan
yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya
adalah sebagai berikut:
Kualitas Tarif
Uraian
Piutang Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0,5%
Kurang Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
10%
Lancar Pertama tidak dilakukan pelunasan
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua
Diragukan 50%
tidak dilakukan pelunasan
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Ketiga tidak dilakukan pelunasan
Macet 100%
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan
Piutang Negara/DJKN

 Piutang Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh


tempo dua belas (12) bulan setelah tanggal pelaporan
disajikan sebagai Bagian Lancar Tagihan TGR.
 Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan harga pembelian terakhir.

Aset Tetap b. Aset Tetap


 Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau
harga wajar.
 Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
 Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih
dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);
 Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya
sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah);
 Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai
minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan
sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa

Catatan atas Laporan Keuangan - 13 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.


 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena
aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan
organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai
dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa
kegunaannya telah berakhir, direklasifikasi ke Aset Lain-
Lain pada pos Aset Lainnya.
 Aset tetap yang secara permanen dihentikan
penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada
penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan di bidang BMN/BMD.
 Pengembalian belanja modal tahun anggaran yang lalu
dicatat sebagai koreksi terhadap nilai aset yang
bersangkutan pada saat pengembalian tersebut telah
disetorkan ke Kas Negara.

Penyusutan Aset c. Penyusutan Aset Tetap


Tetap
 Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset
tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara
Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
 Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap Tanah,
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP), dan Aset Tetap yang
dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau
dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah
diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
 Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap
dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan
adanya nilai residu.
 Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan
metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang
dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap
semester selama Masa Manfaat.
 Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor

Catatan atas Laporan Keuangan - 14 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam


Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap
pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa
manfaat adalah sebagai berikut:

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun

Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

Piutang Jangka d. Piutang Jangka Panjang


Panjang
 Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh
tempo atau akan direalisasikan lebih dari dua belas (12)
bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang
Jangka Panjang adalah Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari
satu tahun.
 TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh BPK kepada
bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan
hukum mengakibatkan kerugian negara/daerah.
 TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai
negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan
tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian
yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun
tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum
yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam
pelaksanaan tugasnya.

Aset Lainnya e. Aset Lainnya


 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset
tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset
Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan
angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan,
aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas
yang dibatasi penggunaannya.
 Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat
netto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi
akumulasi amortisasi.

Catatan atas Laporan Keuangan - 15 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

 Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan


dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan
atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
 Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan
berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor
620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka
Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud
pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa
manfaat adalah sebagai berikut:
Masa Manfaat
Kelompok Aset Tak Berwujud
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit 10
Terpadu
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,
20
Perlindungan Varietas Tanaman Semusim
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
25
Varietas Tanaman Tahunan
Hak Cipta atas Ciptaan Gol. II, Hak Ekonomi Pelaku
50
Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram
Hak Cipta atas Ciptaan Gol. I 70

 Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah dalam kondisi


rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional
pemerintahan, disajikan sebesar nilai buku yaitu harga
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban (6) Kewajiban
 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber
daya ekonomi pemerintah.
 Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban
jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek


Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak
Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan
Diterima Dimuka, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

Catatan atas Laporan Keuangan - 16 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Pembelian Persediaan yang belum dibayar dari Kas Negara


(belum terbit SP2D) diakui sebagai Belanja yang Masih
Harus Dibayar pada tanggal Neraca.

b. Kewajiban Jangka Panjang


Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo
dalam waktu lebih dari dua belas (12) bulan setelah tanggal
pelaporan.

 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai


kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi
berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas


Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam
satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Catatan atas Laporan Keuangan - 17 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Pagu anggaran BPKP Tahun 2016 semula sebesar Rp1.633.413.914.000,00.


Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 terdapat
penghematan/pemotongan pagu anggaran BPKP Tahun 2016 sebesar
Rp19.934.883.000,00, sehingga pagu anggaran BPKP menjadi sebesar
Rp1.613.479.031.000,00. Selanjutnya, terdapat luncuran pagu Pinjaman Luar
Negeri sebesar Rp1.135.268.000,00 dan penambahan pagu anggaran PNBP
sebesar Rp11.384.891.000,00, sehingga pagu anggaran BPKP menjadi sebesar
Rp1.625.999.190.000,00. Pagu tersebut termasuk anggaran yang diblokir (self
blocking) sebesar Rp50.000.373.000,00 sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor
8 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Penghematan Belanja Kementerian/
Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan APBN Perubahan Tahun Anggaran 2016.

Rincian pagu Pendapatan dan Belanja BPKP Tahun 2016 adalah sebagai
berikut:
Jumlah Pagu
Uraian
Semula (Rp) Menjadi (Rp)
PENDAPATAN
Pendapatan dari Pengelolaan BMN 2.863.300.000 2.689.250.000

Pendapatan Jasa 16.004.000.000 27.859.091.250

Total Pendapatan 18.867.300.000 30.548.341.250


BELANJA

Belanja Pegawai 893.504.251.000 893.520.751.000

Belanja Barang 678.925.253.000 670.187.000.000

Belanja Modal 60.984.410.000 62.291.439.000


Total Belanja 1.633.413.914.000 1.625.999.190.000

Sedangkan apabila dilihat dari program, maka pagu belanja adalah sebagai
berikut:

Jumlah Pagu
Uraian Program
Semula (Rp) Menjadi (Rp)

Program Dukungan Manajemen dan


1.140.168.940.000 1.134.113.286.000
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP

Program Pengawasan Intern Akuntabilitas


Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional 493.244.974.000 491.885.904.000
serta Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

Total 1.633.413.914.000 1.625.999.190.000

CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 18 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Pendapatan Negara B.1. Pendapatan Negara dan Hibah


dan Hibah
Rp34.658.015.507
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2016 adalah sebesar
Rp34.658.015.507,00 atau 113,45 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp30.548.341.250,00. Keseluruhan Pendapatan Negara
di BPKP merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya.
Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP Lainnya Tahun 2016 disajikan pada
Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1
Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP Tahun 2016

Jenis Pendapatan Estimasi (Rp) Realisasi (Rp) %tase


Pendapatan Penjualan 10.950.000 11.600.000 105,94
Pendapatan Pemindahtanganan BMN - 46.303.000 -
Pendapatan Pemanfaatan BMN 2.678.300.000 4.315.300.080 161,12
Pendapatan Jasa 27.859.091.250 27.678.141.250 99,35
Pendapatan Iuran dan Denda - 293.310.967 -
Pendapatan Pelunasan Piutang - 618.728.658 -
Penerimaan Kembali Belanja TAYL - 1.694.208.181 -

Pendapatan Lain-Lain - 423.371 -


Total 30.548.341.250 34.658.015.507 113,45

Dibandingkan dengan Tahun 2015, terdapat kenaikan realisasi


Pendapatan Negara sebesar Rp11.002.098.324,00 atau 46,51 persen yang
berasal dari pendapatan jasa diklat pada Pusdiklatwas BPKP.
Perbandingan realisasi PNBP Tahun 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 2
berikut ini:
Tabel 2
Perbandingan Realisasi PNBP Tahun 2016 dan 2015

Realisasi PNBP (Rp) Naik / (Turun)


Uraian Jenis PNBP
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Pendapatan Penjualan 11.600.000 23.100.000 (11.500.000) (49,78)
Pendapatan Pemindahtanganan
46.303.000 177.152.600 (130.849.600) (73,86)
BMN
Pendapatan Pemanfaatan BMN 4.315.300.080 3.832.494.510 482.805.570 12,60

Pendapatan Jasa 27.678.141.250 17.085.441.100 10.592.700.150 62,00

Pendapatan Iuran dan Denda 293.310.967 257.018.946 36.292.021 14,12

Pendapatan Pelunasan Piutang 618.728.658 497.885.278 120.843.380 24,27


Penerimaan Kembali Belanja
1.694.208.181 1.729.574.842 (35.366.661) (2,04)
TAYL
Pendapatan Lain-Lain 423.371 53.249.907 (52.826.536) (99,20)

Total 34.658.015.507 23.655.917.183 11.002.098.324 46,51

CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 19 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Pendapatan Penjualan merupakan pendapatan yang diperoleh atas


penjualan modul/bahan diklat. Pendapatan Pemindahtanganan BMN
merupakan pendapatan atas penjualan aset yang tidak digunakan lagi
dalam kegiatan operasional. Pendapatan Pemanfaatan BMN merupakan
pendapatan yang diperoleh atas sewa BMN oleh pihak ketiga. Pendapatan
Jasa merupakan pendapatan yang diperoleh melalui jasa penyelenggaraan
diklat oleh Pusdiklatwas BPKP.

Pendapatan Iuran dan Denda merupakan pendapatan atas denda


keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Pendapatan Pelunasan Piutang
merupakan pendapatan yang berasal dari piutang tuntutan ganti rugi non
bendahara terhadap pegawai yang mengundurkan diri/diberhentikan
sebagai pegawai negeri.

Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu merupakan


realisasi penerimaan atas kelebihan pembayaran belanja pada tahun 2015
dan baru disetorkan ke Kas Negara pada tahun 2016. Pendapatan Lain-
Lain merupakan pendapatan atas pengembalian belanja persekot/uang
muka gaji pegawai, dan pendapatan anggaran lainnya.

Belanja Negara B.2. Belanja Negara


Rp1.451.897.346.317

Realisasi belanja BPKP Tahun 2016 setelah dikurangi pengembalian


belanja adalah sebesar Rp1.451.897.346.317,00 atau 89,29 persen dari
anggaran sebesar Rp1.625.999.190.000,00. Rincian anggaran dan realisasi
belanja menurut program Tahun 2016 disajikan pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program Tahun 2016

Anggaran Realisasi Netto


Program %
(Rp) (Rp)
Program Dukungan Manajemen dan
1.134.113.286.000 1.056.041.420.397 93,12
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional 491.885.904.000 395.855.925.920 80,48
Serta Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

Total 1.625.999.190.000 1.451.897.346.317 89,29

Sedangkan menurut jenis belanja, anggaran dan realisasinya disajikan


pada Tabel 4 berikut ini:

CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 20 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Tabel 4
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Tahun 2016

Jenis Belanja Anggaran Realisasi Netto


% tase
Kode Uraian (Rp) (Rp)

51 Belanja Pegawai 893.520.751.000 833.535.228.510 93,29


52 Belanja Barang 670.187.000.000 559.091.292.034 83,42

53 Belanja Modal 62.291.439.000 59.270.825.773 95,15

Total 1.625.999.190.000 1.451.897.346.317 89,29

Komposisi anggaran dan realisasi belanja Tahun 2016 disajikan pada


grafik berikut ini:

Realisasi belanja Tahun 2016 mengalami penurunan sebesar


Rp75.257.745.191,00 atau 4,93% dibandingkan Tahun 2015 sebesar
Rp1.527.155.091.508,00 disebabkan adanya penghematan anggaran di
tahun 2016. Perbandingan realisasi belanja Tahun 2016 dan 2015 disajikan
pada Tabel 5 berikut ini:
Tabel 5
Perbandingan Realisasi Belanja Tahun 2016 dan 2015

Jenis Belanja Realisasi Netto (Rp) Naik / (Turun)

Kode Uraian Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %


51 Belanja Pegawai 833.535.228.510 817.121.792.474 16.413.436.036 2,01
52 Belanja Barang 559.091.292.034 558.157.865.231 933.426.803 0,17

53 Belanja Modal 59.270.825.773 151.875.433.803 (92.604.608.030) (60,97)


Total 1.451.897.346.317 1.527.155.091.508 (75.257.745.191) (4,93)

CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 21 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Realisasi B.2.1. Belanja Pegawai


Belanja Pegawai
Rp833.535.228.510
Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp833.535.228.510,00 dan Rp817.121.792.474,00. Rincian
anggaran dan realisasi Belanja Pegawai Tahun 2016 disajikan pada
Tabel 6 berikut ini:
Tabel 6
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2016

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi Netto (Rp) %

Belanja Gaji dan Tunj. PNS 468.058.007.000 421.329.577.339 90,02

Belanja Lembur 7.878.861.000 5.703.077.000 72,38


Belanja Tunj. Khusus dan
417.583.883.000 406.502.574.171 97,35
Belanja Pegawai Transito
Total 893.520.751.000 833.535.228.510 93,29

Realisasi Belanja Pegawai (netto) sebesar Rp833.535.228.510,00


berasal dari Belanja Pegawai (bruto) sebesar Rp836.744.128.648,00
setelah dikurangi dengan pengembalian belanja sebesar
Rp3.208.900.138,00.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015, terdapat kenaikan
realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp16.413.436.036,00 atau 2,01
persen karena adanya pengangkatan PNS dari CPNS yang diterima
pada tahun sebelumnya. Perbandingan realisasi Belanja Pegawai
Tahun 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 7 berikut ini:
Tabel 7
Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2016 dan 2015

Realisasi Netto (Rp) Naik / (Turun)


Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Belanja Gaji dan Tunj. PNS 421.329.577.339 402.190.063.215 19.139.514.124 4,76

Belanja Lembur 5.703.077.000 5.675.139.600 27.937.400 0,49


Belanja Tunj. Khusus dan
406.502.574.171 409.256.589.659 (2.754.015.488) (0,67)
Belanja Pegawai Transito
Total 833.535.228.510 817.121.792.474 16.413.436.036 2,01

Realisasi B.2.2. Belanja Barang


Belanja Barang
Rp559.091.292.034
Realisasi Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp559.091.292.034,00 dan Rp558.157.865.231,00. Rincian
anggaran dan realisasi Belanja Barang Tahun 2016 disajikan pada
Tabel 8 berikut ini:

CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 22 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Tabel 8
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Tahun 2016

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi Netto (Rp) %


Belanja Barang Operasional 50.578.290.000 47.417.493.330 93,75
Belanja Barang Non Operasional 198.120.125.000 164.588.029.295 83,07
Belanja Barang Persediaan 23.055.721.000 17.307.171.043 75,07
Belanja Jasa 54.963.949.000 43.088.742.741 78,39
Belanja Pemeliharaan 33.801.424.000 31.944.089.359 94,51
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 295.234.707.000 246.790.411.560 83,59
Belanja Perjalanan Luar Negeri 14.432.784.000 7.955.354.706 55,12
Total 670.187.000.000 559.091.292.034 83,42

Realisasi Belanja Barang (netto) sebesar Rp559.091.292.034,00 berasal


dari Belanja Barang (bruto) sebesar Rp561.000.193.328,00 setelah
dikurangi dengan pengembalian belanja sebesar Rp1.908.901.294,00.
Realisasi Belanja Jasa sebesar Rp43.088.742.741,00 termasuk realisasi
sebesar Rp11.528.534.000,00 yang dicatat sebagai perolehan Aset
Tak Berwujud. Realisasi Belanja Pemeliharaan sebesar
Rp31.944.089.359,00 termasuk realisasi sebesar Rp29.981.600,00 yang
dicatat sebagai perolehan Peralatan dan Mesin, dan sebesar
Rp103.230.000,00 yang dicatat sebagai perolehan Gedung dan
Bangunan. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat dalam Catatan atas
Neraca.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015, terdapat kenaikan
realisasi Belanja Barang sebesar Rp933.426.803,00 atau 0,17 persen,
disebabkan peningkatan realisasi Belanja Jasa dalam rangka
pembayaran kepada pihak ketiga untuk pembangunan aplikasi.
Perbandingan realisasi Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015
disajikan pada Tabel 9 berikut ini:
Tabel 9
Perbandingan Realisasi Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015

Realisasi Netto (Rp) Naik / (Turun)


Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %

Belanja Barang Operasional 47.417.493.330 39.203.975.108 8.213.518.222 20,95

Belanja Barang Non Operasional 164.588.029.295 160.149.427.120 4.438.602.175 2,77

Belanja Barang Persediaan 17.307.171.043 16.615.778.065 691.392.978 4,16

Belanja Jasa 43.088.742.741 29.747.773.660 13.340.969.081 44,85

Belanja Pemeliharaan 31.944.089.359 33.230.546.365 (1.286.457.006) (3,87)

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 246.790.411.560 274.906.333.241 (28.115.921.681) (10,23)

Belanja Perjalanan Luar Negeri 7.955.354.706 4.304.031.672 3.651.323.034 84,83

Total 559.091.292.034 558.157.865.231 933.426.803 0,17

CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 23 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Dalam realisasi Belanja Barang Tahun 2016 sebesar


Rp559.091.292.034,00 termasuk realisasi dari Pinjaman Luar Negeri
(ADB 2127-INO) sebesar Rp188.357.559.961,00 atau 33,69% dari total
realisasi Belanja Barang.

Realisasi B.2.3. Belanja Modal


Belanja Modal
Rp59.270.825.773
Realisasi Belanja Modal Tahun 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp59.270.825.773,00 dan Rp151.875.433.803,00. Rincian
anggaran dan realisasi Belanja Modal Tahun 2016 disajikan pada
Tabel 10 berikut ini:
Tabel 10
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Tahun 2016

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi Netto (Rp) %


Belanja Modal Peralatan dan
10.745.216.000 8.736.721.858 81,31
Mesin
Belanja Modal Gedung dan
51.496.223.000 50.485.103.915 98,04
Bangunan
Belanja Modal Lainnya 50.000.000 49.000.000 98,00

Total 62.291.439.000 59.270.825.773 95,15

Realisasi Belanja Modal (netto) sebesar Rp59.270.825.773,00 berasal


dari realisasi Belanja Modal (bruto) sebesar Rp59.376.250.141,00
setelah dikurangi dengan pengembalian belanja sebesar
Rp105.424.368,00.

Dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015, terdapat penurunan


realisasi Belanja Modal sebesar Rp92.604.608.030,00 atau 60,97
persen, antara lain disebabkan penurunan anggaran pembangunan
gedung kantor perwakilan. Perbandingan realisasi Belanja Modal
Tahun 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 11 berikut ini:
Tabel 11
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tahun 2016 dan 2015
Realisasi Netto (Rp) Naik / (Turun)
Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %

Belanja Modal Tanah - 35.000.000 (35.000.000) (100,00)

Belanja Modal Peralatan dan


8.736.721.858 52.771.946.237 (44.035.224.379) (83,44)
Mesin
Belanja Modal Gedung dan
50.485.103.915 96.357.152.056 (45.872.048.141) (47,61)
Bangunan
Belanja Modal Jalan, Irigasi
- 2.248.729.300 (2.248.729.300) (100,00)
dan Jaringan
Belanja Modal Lainnya 49.000.000 462.606.210 (413.606.210) (89,41)

Total 59.270.825.773 151.875.433.803 (92.604.608.030) (60,97)

CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 24 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Dalam realisasi Belanja Modal Tahun 2016 sebesar


Rp59.270.825.773,00 termasuk realisasi dari Pinjaman Luar Negeri
(ADB 2127-INO) sebesar Rp2.490.000.000,00 atau 4,20% dari total
realisasi Belanja Modal.

Realisasi Belanja Modal Tahun 2016 telah dicatat sebagai


perolehan/penambahan nilai aset dengan rincian sebagai berikut:
Belanja Modal Belanja Modal Belanja
Jenis Aset Tetap Peralatan dan Gedung dan Modal Jumlah
Mesin Bangunan Lainnya
Peralatan dan Mesin 8.028.440.458 960.514.250 - 8.988.954.708
Gedung dan
123.031.400 49.375.089.665 - 49.498.121.065
Bangunan
KDP - 149.500.000 - 149.500.000

Software 530.650.000 - 49.000.000 579.650.000


Peralatan dan Mesin
54.600.000 - - 54.600.000
Ekstrakomptabel
Total 8.736.721.858 50.485.103.915 49.000.000 59.270.825.773

CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 25 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA


Aset Lancar C.1. Aset Lancar
Rp9.565.640.121

Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp9.565.640.121,00 dan Rp9.994.682.007,00. Aset Lancar
merupakan aset yang diharapkan segera dapat direalisasikan atau dimiliki
untuk dipakai atau dijual dalam waktu dua belas (12) bulan sejak tanggal
pelaporan.

Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel
12 berikut ini:
Tabel 12
Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2016 dan 2015
No Aset Lancar 31 Des 2016 (Rp) 31 Des 2015 (Rp)
1 Kas di Bendahara Pengeluaran - 55.914.380
2 Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) 1.189.019.683 1.178.866.301
Pendapatan Yang Masih Harus
3 11.799.031 9.017.362
Diterima
4 Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 53.040.000 4.889.000
Penyisihan Piutang Tidak
5 Tertagih- Bagian Lancar Tagihan (265.200) (24.445)
TP/TGR
6 Persediaan 8.312.046.607 8.746.019.409
Total 9.565.640.121 9.994.682.007

Kas di Bendahara C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran


Pengeluaran Nihil

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 2015


masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp55.914.380,00. Saldo per
31 Desember 2015 telah disetor ke Kas Negara tanggal 5 Januari 2016
dengan bukti NTPN 0709021412010407 sebesar Rp55.614.380,00 dan
pada tanggal 15 Januari 2016 dengan NTPN E6AB17NC5ELJ0V1O
sebesar Rp300.000,00.

Seluruh satker di lingkungan BPKP telah menggunakan rekening


tunggal (single account), dan secara periodik telah menyampaikan
laporan penggunaan rekening sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Daftar Rekening Satuan Kerja per 31 Desember 2016 dapat
dilihat pada Lampiran 4-A.

CaLK-Neraca - 26 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Belanja Dibayar C.1.2. Belanja Dibayar Dimuka (prepaid)


Dimuka (prepaid)
Rp1.189.019.683 Saldo Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) per 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp1.189.019.683,00 dan
Rp1.178.866.301,00. Belanja Dibayar Dimuka merupakan hak yang
masih harus diterima dari pihak ketiga setelah tanggal neraca
sebagai akibat dari telah dibayarkannya secara penuh belanja dan
membebani anggaran tahun berjalan namun barang atau jasa belum
diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) per
31 Desember 2016 disajikan pada Tabel 13 berikut ini:.
Tabel 13
Rincian Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) per 31 Desember 2016

Sewa Gedung dan Kupon BBM Jumlah


No Nama Satuan Kerja
Kendaraan (Rp) (Rp) (Rp)

1 Kantor Pusat BPKP 198.891.000 89.974.000 288.865.000

2 Perw. BPKP Prov. Jambi - 11.975.000 11.975.000

3 Perw. BPKP Prov. D.I. Yogyakarta - 9.750.000 9.750.000

4 Perw. BPKP Prov. Bali - 57.676.685 57.676.685

5 Perw. BPKP Prov. Kepulauan Riau 107.625.000 - 107.625.000

6 Perw. BPKP Prov. Kep. Bangka Belitung 69.045.833 - 69.045.833

7 Perw. BPKP Prov. Nusa Tenggara Barat 130.033.333 - 130.033.333

8 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Tengah 176.210.916 - 176.210.916

9 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Barat 48.382.500 - 48.382.500

10 Perw. BPKP Prov. Gorontalo 87.383.333 - 87.383.333

11 Perw. BPKP Prov. Maluku Utara 87.770.000 - 87.770.000

12 Perw. BPKP Prov. Papua Barat 114.302.083 - 114.302.083

Total 1.019.643.998 169.375.685 1.189.019.683

Pendapatan Yang C.1.3. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima


Masih Harus
Diterima
Rp11.799.031 Saldo Pendapatan Yang Masih Harus Diterima per 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp11.799.031,00 dan
Rp9.017.362,00. Saldo per 31 Desember 2016 merupakan pendapatan
sewa gedung dan bangunan yang belum diterima s.d. 31 Desember
2016 pada Kantor Pusat BPKP sebesar Rp3.475.531,00, Perwakilan
BPKP Provinsi Jambi sebesar Rp225.000,00, dan Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Selatan sebesar Rp8.098.500,00.

Bagian Lancar C.1.4. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan


Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/ Ganti Rugi
Tuntutan Ganti Rugi
Rp53.040.000
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp53.040.000,00 dan Rp4.889.000,00. Saldo Bagian

CaLK-Neraca - 27 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Lancar Tagihan TP/TGR per 31 Desember 2016 sebesar


Rp53.040.000,00 merupakan piutang atas ganti rugi bea siswa yang
akan dilunasi/jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan sejak
tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai berikut:
Total Piutang Bagian Jangka
No Nama Debitur
per 31/12/2106 Lancar Panjang
1 Adhitya Yudhatama 62.985.000 13.260.000 49.725.000
2 Rista Christian Hastary Putra 62.985.000 13.260.000 49.725.000
3 Ruben Meyer Pandapotan 62.985.000 13.260.000 49.725.000
4 Tresna Sahabakti 62.985.000 13.260.000 49.725.000

Total 251.940.000 53.040.000 198.900.000

Penyisihan Piutang C.1. 5. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan


Tidak Tertagih -
Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan
(Rp265.200)
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing sebesar minus Rp265.200,00 dan
minus Rp24.445,00. Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-
Bagian Lancar Tagihan TP/TGR per 31 Desember 2016 sebesar
minus Rp265.200,00 adalah 0,5% dari saldo Bagian Lancar Tagihan
TP/TGR sebesar Rp53.040.000,00.

Persediaan C.1.6. Persediaan


Rp8.312.046.607

Saldo Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing


sebesar Rp8.312.046.607,00 dan Rp8.746.019.409,00. Persediaan
merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan
(supplies) pada tanggal neraca, yang diperoleh dengan maksud
untuk mendukung kegiatan operasional dan tidak untuk dijual
dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Rincian Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan pada
Tabel 14 berikut ini:
Tabel 14
Rincian Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015

Jenis Persediaan 31 Des 2016 (Rp) 31 Des 2015 (Rp)

Barang Konsumsi 6.234.765.580 6.762.821.931


Bahan untuk Pemeliharaan 473.765.775 495.537.675
Suku Cadang 19.011.220 31.621.365
Bahan Baku 3.725.000 297.071.440
Persediaan Lainnya 1.580.779.032 1.158.966.998
Total 8.312.046.607 8.746.019.409

CaLK-Neraca - 28 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Semua jenis persediaan dengan nilai sebesar Rp8.312.046.607,00


berada dalam kondisi baik.
Daftar Persediaan per 31 Desember 2016 dapat dilihat pada
Lampiran 4-B.

Aset Tetap C.2. Aset Tetap


Rp1.855.788.839.885
Nilai buku Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp1.855.788.839.885,00 dan Rp1.851.402.344.806,00, yang
merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua
belas (12) bulan, dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas.
Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel
15 berikut ini:
Tabel 15
Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015

No. Uraian 31 Des 2016 (Rp) 31 Des 2015 (Rp)


1 Tanah 1.041.532.486.075 1.044.359.436.558
2 Peralatan dan Mesin 315.487.604.150 310.669.492.725
3 Gedung dan Bangunan 899.674.199.559 808.458.385.816
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 15.317.578.738 15.317.578.738
5 Aset Tetap Lainnya 2.454.615.492 2.481.645.492
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 1.440.077.500 45.218.093.911
Nilai Perolehan 2.275.906.561.514 2.226.504.633.240
7 Akumulasi Penyusutan (420.117.721.629) (375.102.288.434)
Nilai Buku 1.855.788.839.885 1.851.402.344.806

Tanah C.2.1. Tanah


Rp1.041.532.486.075

Nilai Aset Tetap berupa Tanah yang dimiliki BPKP per


31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp1.041.532.486.075,00 dan Rp1.044.359.436.558,00.

Mutasi nilai perolehan Tanah dapat dijelaskan sebagai berikut:


Uraian Jumlah (Rp)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 1.044.359.436.558
Mutasi Tambah:
- Hibah 41.576.517
- Reklasifikasi dari KDP 1.916.576.000
Jumlah Mutasi Tambah 1.958.152.517
Mutasi Kurang: Penghapusan (4.785.103.000)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 1.041.532.486.075

CaLK-Neraca - 29 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Transaksi penambahan dan pengurangan nilai Tanah Tahun 2016


adalah sebagai berikut:
 Hibah sebesar Rp41.576.517,00 merupakan realisasi penerimaan
hibah dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
kepada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
 Reklasifikasi dari KDP sebesar Rp1.916.576.000,00 merupakan
pencatatan atas realisasi belanja modal tahun 2015 untuk
pematangan lahan gedung kantor pada Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
 Penghapusan sebesar Rp4.785.103.000,00 merupakan BMN Idle
yang telah diserahkan ke Kementerian Keuangan, yaitu pada
Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta sebesar Rp404.000.000,00,
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan sebesar
Rp4.107.453.000,00, dan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku
sebesar Rp273.650.000,00.

Dalam saldo Tanah per 31 Desember 2016 sebesar


Rp1.041.532.486.075,00, termasuk:
 Tanah yang dipinjam pakai oleh Perwakilan Ombudsman RI
Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan Perjanjian Nomor
PRJ-9/PW16/1/2016 tanggal 21 November 2016 berupa 5 bidang
tanah untuk gedung kantor dan rumah negara dengan nilai
perolehan sebesar Rp3.370.500.000,00.
 Tanah dalam proses angsuran sewa beli rumah negara kepada
Syamsuddin dan Soedibyo yang merupakan bagian dari
Sertifikat Hak Pakai Nomor 00288 Rawasari.
 Tanah dalam proses penyelesaian sengketa kepemilikan yaitu:
 Sertifikat Hak Pakai Nomor 42 seluas 980 M2 di Jl. Kasuari
Nomor 5, Makassar dengan nilai Rp1.185.800.000,00. Hasil
sengketa di tingkat Banding sesuai Keputusan Pengadilan
Tinggi Makassar Nomor 97/PDT/2016/PT. Mks tanggal 15 Juli
2016, pihak penggugat dinyatakan kalah, dan sampai saat ini
masih dalam proses Kasasi.
 Tanah seluas 92 M2 di Desa Wua-Wua yang merupakan bagian
dari Sertifikat Hak Pakai Nomor 202 seluas 1.000 M2 dengan
nilai Rp172.000.000,00. Hasil sengketa di tingkat Banding
sesuai Keputusan Pengadilan Tinggi Kendari Nomor
35/Pdt/2015/PT. Sultra tanggal 24 Juni 2015, pihak penggugat
dinyatakan kalah, dan sampai saat ini masih dalam proses
Kasasi.
Daftar Tanah per 31 Desember 2016 dapat dilihat pada Lampiran 4-C.

CaLK-Neraca - 30 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Peralatan dan Mesin C.2.2. Peralatan dan Mesin


Rp315.487.604.150

Nilai perolehan Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan


2015 masing-masing sebesar Rp315.487.604.150,00 dan
Rp310.669.492.725,00. Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
per 31 Desember 2016 sebesar Rp259.356.024.842,00, sehingga nilai
buku pada tanggal pelaporan adalah sebesar Rp56.131.579.308,00.

Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai


berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 310.669.492.725
Mutasi Tambah:
- Pembelian 9.018.936.308
- Transfer Masuk 3.342.923.233
- Hibah 50.100.000
Jumlah Mutasi Tambah 12.411.959.541
Mutasi Kurang:
- Transfer Keluar (3.342.923.233)
- Penghentian Aset dari Penggunaan (1.882.956.184)
- Penghapusan (2.367.968.699)
Jumlah Mutasi Kurang (7.593.848.116)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 315.487.604.150
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2016 (259.356.024.842)
Nilai Buku per 31 Desember 2016 56.131.579.308

Transaksi penambahan dan pengurangan nilai Peralatan dan Mesin


Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
 Pembelian sebesar Rp9.018.936.308,00 merupakan realisasi dari
Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp8.028.440.458,00,
Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp960.514.250,00
dan kapitalisasi belanja pemeliharaan sebesar Rp29.981.600,00.
 Transfer Masuk dan Transfer Keluar sebesar Rp3.342.923.233,00
merupakan perpindahan Peralatan dan Mesin antar satuan kerja
di lingkungan BPKP, sebagaimana akan dijelaskan pada Catatan
atas Laporan Perubahan Ekuitas.

 Hibah sebesar Rp50.100.000,00 merupakan realisasi penerimaan


Peralatan dan Mesin dari pihak ketiga pada Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung sebesar Rp25.100.000,00, dan Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp25.000.000,00.

CaLK-Neraca - 31 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

 Penghentian Aset dari Penggunaan sebesar Rp1.882.956.184,00


merupakan reklasifikasi ke Aset Lain-Lain melalui transaksi
“penghentian aset tetap dari penggunaan” yang disebabkan BMN
kondisinya Rusak Berat sesuai dengan hasil inventarisasi,
dengan rincian sebagai berikut:
Nilai Akumulasi Nilai Buku
No. Nama Satuan Kerja
Perolehan (Rp) Penyusutan (Rp) (Rp)
1 Pusdiklatwas 14.203.750 7.609.149 6.594.601
2 Perw. BPKP Prov. Sumatera Utara 78.276.600 78.131.400 145.200
3 Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat 339.064.553 339.064.553 -
4 Perw. BPKP Prov. Jambi 313.916.375 313.916.375 -
5 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Selatan 551.163.620 543.122.620 8.041.000
6 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Tengah 386.890.509 385.313.373 1.577.136
7 Perw. BPKP Prov. Nusa Tenggara Timur 199.440.777 185.241.536 14.199.241
Total 1.882.956.184 1.852.399.006 30.557.178

 Penghapusan sebesar Rp2.367.968.699,00 merupakan


penghapusan dari Neraca atas aset yang telah dilelang dengan
rincian sebagai berikut:
Akumulasi
Nilai Perolehan Nilai Buku
No. Nama Satuan Kerja Penyusutan
(Rp) (Rp)
(Rp)
1 Puslitbangwas 511.888.003 507.296.635 4.591.368
2 Perw. BPKP Prov. DKI Jakarta 669.607.565 667.239.845 2.367.720
3 Perw. BPKP Prov. Jambi 8.745.000 8.745.000 -
4 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan 359.979.330 359.107.032 872.298
5 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Tenggara 363.341.174 360.599.101 2.742.073
6 Perw. BPKP Prov. Nusa Tenggara Timur 432.220.627 430.058.226 2.162.401
7 Perw. BPKP Prov. Kep. Bangka Belitung 22.187.000 20.293.900 1.893.100
Total 2.367.968.699 2.353.339.739 14.628.960

Daftar Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dapat dilihat


pada Lampiran 4-D.

Selain nilai Peralatan dan Mesin tersebut di atas, terdapat Peralatan


dan Mesin yang tidak dicatat di Neraca, namun dicatat secara
ekstrakomptabel karena nilainya tidak memenuhi syarat
kapitalisasi sebesar Rp1.840.888.125,00, termasuk realisasi Belanja
Modal Peralatan dan Mesin Tahun 2016 pada Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp54.600.000,00.

Daftar Peralatan dan Mesin Ekstrakomptabel per 31 Desember 2016


dapat dilihat pada Lampiran 4-E.

CaLK-Neraca - 32 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Gedung dan C.2.3. Gedung dan Bangunan


Bangunan
Rp899.674.199.559
Nilai perolehan Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan
2015, masing-masing sebesar Rp899.674.199.559,00 dan
Rp808.458.385.816,00. Akumulasi Penyusutan Gedung dan
Bangunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp152.738.765.942,00,
sehingga nilai buku pada tanggal pelaporan adalah sebesar
Rp746.935.433.617,00.

Mutasi nilai Gedung dan Bangunan tersebut dapat dijelaskan


sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 808.458.385.816
Mutasi Tambah:
 Pembangunan Gedung Baru 31.951.656.750
 Reklasifikasi dari KDP 41.389.483.817
 Pengembangan Nilai Aset 17.649.694.315
 Hibah 683.534.000
 Transfer Masuk 1.107.821.000
Jumlah Mutasi Tambah 92.782.189.882
Mutasi Kurang:
 Transfer Keluar (1.055.821.000)
 Penghapusan (433.941.874)
 Koreksi Nilai Perolehan Aset Tetap (76.613.265)
Jumlah Mutasi Kurang (1.566.376.139)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 899.674.199.559
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2016 (152.738.765.942)
Nilai Buku per 31 Desember 2016 746.935.433.617

Transaksi penambahan dan pengurangan nilai Gedung dan


Bangunan per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
 Pembangunan gedung baru sebesar Rp31.951.656.750,00
merupakan realisasi Belanja Modal Tahun 2016 untuk
pembangunan gedung kantor baru pada Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp20.065.661.100,00 yaitu dari
Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar
Rp19.942.629.700,00, dan Belanja Modal Peralatan dan Mesin
sebesar Rp123.031.400,00, dan Perwakilan BPKP Provinsi Nusa
Tenggara Barat sebesar Rp11.885.995.650,00 dari Belanja Modal
Gedung dan Bangunan.
 Reklasifikasi dari KDP sebesar Rp41.389.483.817,00 merupakan
pencatatan atas gedung kantor yang fisiknya telah 100% pada
pada Kantor Pusat BPKP sebesar Rp36.900.000,00, Perwakilan

CaLK-Neraca - 33 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

BPKP Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp15.674.682.699,00,


dan Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar
Rp25.677.901.118,00.
 Pengembangan Nilai Aset sebesar Rp17.649.694.315,00
merupakan pencatatan atas rehabilitasi gedung kantor dan
rumah dinas pada satuan kerja di lingkungan BPKP yang
berasal dari realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan,
termasuk realisasi Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
sebesar Rp103.230.000,00 pada Perwakilan BPKP Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
 Hibah sebesar Rp683.534.000,00 merupakan realisasi
penerimaan Gedung dan Bangunan dari pihak ketiga pada
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sebesar Rp308.534.000,00,
dan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur sebesar
Rp375.000.000,00.
 Transfer Masuk dan Transfer Keluar masing-masing sebesar
Rp1.107.821.000,00 dan Rp1.055.821.000,00 merupakan
perpindahan Gedung dan Bangunan dari Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan ke Pusdiklatwas dalam rangka
pembentukan Balai Diklat di Makassar. Selisih Transfer Masuk
dengan Transfer Keluar sebesar Rp52.000.000,00 merupakan
Transfer Masuk pada Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan dari Ombudsman RI berupa rehab gedung yang
dipinjam pakai oleh Perwakilan Ombudsman RI Provinsi
Kalimantan Selatan.
 Penghapusan sebesar Rp433.941.874,00 merupakan
penghapusan Gedung dan Bangunan karena BMN Idle dan
diserahkan ke Kementerian Keuangan, terdiri atas:
Nilai Perolehan Akumulasi Nilai Buku
Nama Satuan Kerja
(Rp) Penyusutan (Rp) (Rp)

Perw. BPKP D.I. Yogyakarta 112.613.000 24.774.860 87.838.140

Perw. BPKP Prov. Sumatera Selatan 266.711.000 63.047.953 203.663.047


Perw. BPKP Prov. Maluku 54.617.874 36.473.751 18.144.123
Total 433.941.874 124.296.564 309.645.310

 Koreksi Nilai Perolehan Aset Tetap sebesar Rp76.613.265,00


merupakan koreksi nilai perolehan karena pengembalian
realisasi belanja modal tahun anggaran yang lalu, terdiri atas:

CaLK-Neraca - 34 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Nilai Perolehan Akumulasi Nilai Buku


Nama Satuan Kerja
(Rp) Penyusutan (Rp) (Rp)
Pusdiklatwas 8.262.194 1.239.329 7.022.865
Perw. BPKP Prov. Gorontalo 67.812.871 678.129 67.134.742
Perw. BPKP Prov. Bengkulu 538.200 100.342 437.858
Total 76.613.265 2.017.800 74.595.465

Dalam saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016


sebesar Rp899.674.199.559,00, termasuk nilai bangunan yang
digunakan sementara oleh:
 Kementerian Keuangan berdasarkan Perjanjian Nomor
PRJ-1668/SU/05/2016 tanggal 22 Juli 2016, yaitu 4 buah
bangunan kantor di Jalan Hayam Wuruk Nomor 7, Jakarta
dengan nilai perolehan Rp62.863.895.219,00.
 Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Selatan
berdasarkan Perjanjian Nomor PRJ-9/PW16/1/2016 tanggal
21 November 2016 berupa 5 buah gedung kantor dan rumah
negara dengan nilai perolehan sebesar Rp298.913.500,00.

Daftar Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dapat dilihat


pada Lampiran 4-F.

Jalan, Irigasi dan C.2.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan


Jaringan
Rp15.317.578.738
Nilai perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2016
dan 2015 masing-masing sebesar Rp15.317.578.738,00. Akumulasi
Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp7.681.620.340,00, sehingga nilai buku pada
tanggal pelaporan sebesar Rp7.635.958.398,00.

Sampai dengan 31 Desember 2016 tidak terdapat mutasi


tambah/kurang aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan.

Daftar Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2016 dapat


dilihat pada Lampiran 4-G.

Aset Tetap Lainnya C.2.5. Aset Tetap Lainnya


Rp2.454.615.492

Nilai perolehan Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan


2015 masing-masing sebesar Rp2.454.615.492,00 dan
Rp2.481.645.492,00 yang merupakan Aset Tetap yang tidak dapat
dikelompokkan dalam Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan
Bangunan, serta Jalan, Irigasi dan Jaringan. Akumulasi Penyusutan
Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 sebesar Rp341.310.505,00,
sehingga nilai buku pada tanggal pelaporan adalah sebesar
Rp2.113.304.987,00.

CaLK-Neraca - 35 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Mutasi nilai Aset Tetap Lainnya tersebut dapat dijelaskan sebagai


berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 2.481.645.492
Mutasi Tambah: -
Mutasi Kurang: Penghentian Aset dari Penggunaan (27.030.000)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 2.454.615.492
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2016 (341.310.505)
Nilai Buku per 31 Desember 2016 2.113.304.987

 Penghentian Aset dari Penggunaan sebesar Rp27.030.000,00


merupakan reklasifikasi ke Aset Lain-Lain, terdiri atas:
Nilai Perolehan Akumulasi Nilai Buku
Nama Satuan Kerja
(Rp) Penyusutan (Rp) (Rp)
Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat 2.150.000 2.150.000 -
Perw. BPKP Prov. Jambi 24.880.000 - 24.880.000
Total 27.030.000 2.150.000 24.880.000

Daftar Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dapat dilihat


pada Lampiran 4-H.

Konstruksi Dalam C.2.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)


Pengerjaan
Rp1.440.077.500
Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) per 31 Desember 2016
dan 2015 masing-masing sebesar Rp1.440.077.500,00 dan
Rp45.218.093.911,00. Mutasi nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 45.218.093.911
Mutasi Tambah: Realisasi Belanja Modal 149.500.000
Mutasi Kurang:
­ Koreksi Nilai Perolehan Aset Tetap (621.456.594)
­ Reklasifikasi ke Gedung dan Bangunan (41.389.483.817)
­ Reklasifikasi ke Tanah (1.916.576.000)
Jumlah Mutasi Kurang (43.927.516.411)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 1.440.077.500

 Mutasi Tambah sebesar Rp149.500.000,00 merupakan perolehan


KDP dari Belanja Modal Gedung dan Bangunan pada
Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara yang masih dalam
proses pengerjaan.
 Koreksi Nilai Perolehan Aset Tetap sebesar Rp621.456.594,00
merupakan koreksi nilai perolehan karena pengembalian
belanja modal tahun anggaran yang lalu pada Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp438.430.212,00 dan
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar
Rp183.026.382,00.

CaLK-Neraca - 36 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

 Reklasifikasi ke Gedung dan Bangunan sebesar


Rp41.389.483.817,00 merupakan pencatatan perolehan Gedung
dan Bangunan yang pekerjaan fisiknya telah selesai 100%, yaitu
pada Kantor Pusat BPKP sebesar Rp36.900.000,00, Perwakilan
BPKP Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp15.674.682.699,00 dan
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar
Rp25.677.901.118,00.
 Reklasifikasi ke Tanah sebesar Rp1.916.576.000,00 merupakan
pencatatan realisasi belanja modal tahun 2015 berupa
pematangan lahan/tanah untuk pembangunan gedung kantor
pada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Nilai KDP tersebut merupakan realisasi Belanja Modal Gedung dan


Bangunan yang sampai dengan tanggal neraca pekerjaan fisiknya
belum selesai 100%.
Rincian saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
No. Nama Satuan Kerja Jumlah (Rp)
1 Perw. BPKP Prov. Kep. Bangka Belitung 693.110.000
2 Perw. BPKP Prov. Maluku Utara 149.500.000
3 Perw. BPKP Prov. Papua Barat 597.467.500
Total 1.440.077.500

KDP pada Perwakilan BPKP Provinsi Kep. Bangka Belitung dan


Provinsi Papua Barat merupakan realisasi belanja tahun 2015
berupa kontrak perencanaan untuk pembangunan gedung kantor
baru yang pelaksanaan fisiknya ditunda, sesuai dengan surat
Menteri Keuangan Nomor S-841/MK.02/2014 tanggal 16 Desember
2014 hal Penundaan/Moratorium Pembangunan Gedung Kantor
K/L. KDP pada Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara
merupakan pekerjaan rehab gedung kantor pada tahun 2016, yang
sisa pekerjaannya dilanjutkan di tahun 2017.

Akumulasi C.2.7. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap


Penyusutan Aset
Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan
Rp420.117.721.629
2015 masing-masing sebesar Rp420.117.721.629,00 dan
Rp375.102.288.434,00.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset
Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas
penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam
Pengerjaan (KDP).

CaLK-Neraca - 37 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016


disajikan pada Tabel 16 berikut ini:
Tabel 16
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016
Nilai Perolehan Akumulasi
No Uraian Nilai Buku (Rp)
(Rp) Penyusutan (Rp)
1 Tanah 1.041.532.486.075 - 1.041.532.486.075

2 Peralatan dan Mesin 315.487.604.150 259.356.024.842 56.131.579.308


3 Gedung dan Bangunan 899.674.199.559 152.738.765.942 746.935.433.617
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 15.317.578.738 7.681.620.340 7.635.958.398
5 Aset Tetap Lainnya 2.454.615.492 341.310.505 2.113.304.987
6 KDP 1.440.077.500 - 1.440.077.500
Total 2.275.906.561.514 420.117.721.629 1.855.788.839.885

Perbandingan mutasi akumulasi penyusutan dengan beban penyusutan


Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Saldo per Saldo per Beban
No Uraian Mutasi (Rp) Selisih (Rp)
31/12/2015 (Rp) 31/12/2016 (Rp) Penyusutan (Rp)

1 Peralatan dan Mesin 240.376.801.439 259.356.024.842 18.979.223.403 23.109.752.574 (4.130.529.171)

Gedung dan
2 127.415.402.050 152.738.765.942 25.323.363.892 24.177.071.813 1.146.292.079
Bangunan
Jalan, Irigasi dan
3 6.976.267.190 7.681.620.340 705.353.150 721.560.507 (16.207.357)
Jaringan
4 Aset Tetap Lainnya 333.817.755 341.310.505 7.492.750 9.642.750 (2.150.000)
Total 375.102.288.434 420.117.721.629 45.015.433.195 48.018.027.644 (3.002.594.449)

Penjelasan atas selisih tersebut di atas adalah sebagai berikut:


Normalisasi Pengembalian Penghapusan Reklasifikasi ke
No Uraian Jumlah (Rp)
Penyusutan (Rp) Belanja TAYL (Rp) (Rp) Aset Lain (Rp)
Peralatan dan
1 75.209.574 - (2.353.339.739) (1.852.399.006) (4.130.529.171)
Mesin
Gedung dan
2 1.272.606.443 (2.017.800) (124.296.564) - 1.146.292.079
Bangunan
Jalan, Irigasi dan
3 (16.207.357) - - - (16.207.357)
Jaringan
Aset Tetap
4 - - - (2.150.000) (2.150.000)
Lainnya

Total 1.331.608.660 (2.017.800) (2.477.636.303) (1.854.549.006) (3.002.594.449)

Piutang Jangka C.3. Piutang Jangka Panjang


Panjang
Rp197.905.500
Saldo Piutang Jangka Panjang per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp197.905.500,00 dan Rp0,00. Piutang tersebut merupakan
tuntutan penggantian atas kerugian yang diderita negara terhadap
pegawai negeri atau bukan pegawai negeri non bendahara.

Rincian Piutang Jangka Panjang per 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai
berikut:

CaLK-Neraca - 38 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

No. Uraian 31 Des 2016 (Rp) 31 Des 2015 (Rp)

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan


1 28.870.458.234 30.223.151.509
Ganti Rugi (TP/TGR)
Pernyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan
2 Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (28.672.552.734) (30.223.151.509)
(TP/TGR)
Total 197.905.500 -

Tagihan TP/TGR C.3.1. Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)


Rp28.870.458.234

Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi


(TP/TGR) per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp28.870.458.234,00 dan Rp30.223.151.509,00. Tuntutan
Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat
kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang
mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi
adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) per 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 17
sebagai berikut:
Tabel 17
Rincian Tagihan TP/TGR per 31 Desember 2016 dan 2015

No. Uraian 31 Des 2016 (Rp) 31 Des 2015 (Rp)

1 Tagihan TGR atas Tuntutan GRID 28.456.229.534 30.007.822.809

2 Tagihan TGR atas Kelebihan Pembayaran Gaji 201.328.700 201.328.700

3 Tagihan TGR atas Hilangnya BMN 14.000.000 14.000.000

4 Tagihan TGR atas Pengembalian Bea Siswa 198.900.000 -

Total 28.870.458.234 30.223.151.509

Sedangkan mutasi Tagihan TP/TGR s.d. 31 Desember 2016


adalah sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Saldo per 31 Desember 2015 30.223.151.509
Mutasi Tambah:
- Reklasifikasi dari Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 4.889.000
- Penetapan Tagihan GRID 215.678.000
- Penetapan Tagihan Ganti Rugi Bea Siswa 265.200.000
- Pencatatan Piutang Sebelum Tahun 2016 120.769.068
Jumlah Mutasi Tambah 606.536.068
Mutasi Kurang:
- Koreksi Saldo Awal (31.156.827)
- Pembayaran s.d. 31 Desember 2016 (480.014.974)

CaLK-Neraca - 39 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Uraian Jumlah (Rp)


- Selisih Kurs (1.395.017.542)
- Reklasifikasi ke Bagian Lancar Tagihan TP/TGR (53.040.000)
Jumlah Mutasi Kurang (1.959.229.343)
Saldo per 31 Desember 2016 28.870.458.234

Mutasi Tambah sebesar Rp606.536.068,00 terdiri atas:

 Reklasifikasi dari Bagian Lancar Tagihan TP/TGR sebesar


Rp4.889.000,00 merupakan piutang macet atas nama Rochardi
yang sampai dengan tanggal pelaporan belum dilakukan
penyetoran ke Kas Negara.
 Penetapan Tagihan GRID sebesar Rp215.678.000,00 merupakan
tagihan ganti rugi ikatan dinas terhadap sepuluh (10) orang
pegawai yang mengundurkan diri sebagai PNS pada tahun
2016, namun periode ikatan dinasnya belum selesai, yaitu:
No Nama Jumlah (Rp)
1 Hery Muryanto 3.945.000
2 Bambang Arifin 52.493.000
3 Septian Wildan Mujaddid 71.750.000
4 Maria Ulfa 20.417.000
5 Cita Yulia Mayasari 15.000.000
6 Ridhoni Marisson H H 6.750.000
7 Ali Imran Zuhri Siregar 15.000.000
8 Balqis Ayudiawati 15.000.000
9 Patricia Nindi Anggita 15.000.000
10 Bernadetha Rosari 323.000
Jumlah 215.678.000

Terhadap tagihan tersebut, seluruhnya telah disetorkan ke Kas


Negara oleh yang bersangkutan pada tahun 2016.
 Penetapan Tagihan Ganti Rugi Bea Siswa sebesar
Rp265.200.000,00 merupakan tagihan ganti rugi pengembalian
bea siswa terhadap pegawai yang gagal menyelesaikan tugas
belajar program gelar STAR BPKP sebanyak empat (4) orang,
yaitu:
No Nama Jumlah (Rp)
1 Adhitya Yudhatama 66.300.000
2 Rista Cristian Hastary Putra 66.300.000
3 Ruben Meyer Pandapotan 66.300.000
4 Tresna Sahabakti 66.300.000
Jumlah 265.200.000

 Pencatatan Piutang yang terjadi sebelum tahun 2016 yang telah


diserahkan ke KPKNL Jakarta IV sebanyak delapan (8) orang
dengan nilai Rp120.769.068,00, yaitu:

CaLK-Neraca - 40 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

No Nama Jumlah (Rp)


1 Muhamad Gunawan 30.000.000
2 Syafrial Firdaus 3.564.815
3 Didin Amrudin 26.616.541
4 Pramono 5.787.037
5 Denny Ismawan 20.778.700
6 Yudi Rusriyanto 9.074.100
7 Tri Agung Hudiyono 18.393.000
8 Ricky Tupanwael 6.554.875
Jumlah 120.769.068

Mutasi kurang sebesar Rp1.959.229.343,00 terdiri atas:

 Koreksi Saldo Awal sebesar Rp31.156.827,00, terdiri atas


koreksi pembayaran angsuran pada tahun 1994 sebesar
USD2.318,78 ekuivalen rupiah dengan kurs per
31 Desember 2016 sebesar Rp31.155.128,00 yang belum dicatat,
yaitu atas nama Rahardjo, dan koreksi kesalahan pencatatan
dalam Aplikasi GRID atas nama empat (4) orang pegawai
sebesar Rp1.699,00.
 Pembayaran sebesar Rp480.014.974,00, terdiri atas:
No. Uraian Jumlah (Rp)

1 Pembayaran atas Tagihan GRID Tahun 2016 215.678.000

2 Pembayaran atas Tagihan GRID Sebelum Tahun 2016 251.076.974

3 Angsuran atas Tagihan Pengembalian Bea Siswa STAR 13.260.000

Total 480.014.974

Pembayaran atas tagihan GRID sebelum tahun 2016 terdiri atas:


 Pelunasan dari delapan (8) orang pegawai dengan nilai
Rp226.986.063,00, yaitu:
No. Nama Debitur Jumlah (Rp)

1 Andreas Roy Ginting 33.636.363


2 Zulhamedi 5.416.700
3 Muda Seudang 10.000.000
4 Eko Purnomo 33.333.000
5 Zuadi Gazali 30.000.000
6 Zainuddin 50.000.000
7 M Nur Sodiq 35.454.000
8 Teten Kustiawan 29.146.000
Total 226.986.063

 Angsuran dari empat (4) orang pegawai dengan nilai


Rp24.090.911,00, yaitu:

CaLK-Neraca - 41 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

No. Nama Debitur Jumlah (Rp)

1 Yodi Armawidiatmo 1.363.636


2 Tri Ashadi 1.818.182
3 Holili Supriadi 19.090.911
4 Gunawan 1.818.182
Total 24.090.911

Angsuran atas Tagihan Pengembalian Bea Siswa STAR sebesar


Rp13.260.000,00 merupakan realisasi pembayaran dari empat
(4) orang pegawai sejak bulan Oktober s.d. Desember 2016,
dengan jumlah angsuran per orang setiap bulan sebesar
Rp1.105.000,00 yang dipotong langsung dari gaji pegawai yang
bersangkutan.

 Selisih Kurs sebesar Rp1.395.017.542,00, merupakan penurunan


nilai piutang karena penurunan kurs atas penyajian piutang
dalam valuta asing yang menggunakan Kurs Tengah BI per
31 Desember 2016 dibandingkan dengan per 31 Desember 2015.
 Reklasifikasi ke Bagian Lancar TP/TGR sebesar Rp53.040.000,00
adalah piutang ganti rugi beasiswa STAR yang jatuh tempo
pada tahun 2017, yang pembayarannya dipotong dari gaji
pegawai tersebut.

Piutang sebesar Rp28.870.458.234,00 terdiri atas:


 Piutang dengan kategori piutang macet dan penagihannya
telah diserahkan ke DJKN, yaitu:
 Tagihan Ganti Rugi Ikatan Dinas sebanyak 335 debitur
dengan nilai Rp28.451.340.534,00, yaitu:

Jenis Jumlah Saldo per Kurs per


Jumlah (Rp)
Valuta Debitur 31/12/2016 31/12/2016

IDR 313 5.673.704.130 1,00 5.673.704.130

US $ 5 521.291,87 13.436,00 7.004.077.565

GB £ 4 199.156,00 16.507,51 3.287.569.662

CA $ 1 39.423,09 9.971,43 393.104.582

AUD $ 12 1.243.572,51 9.724,31 12.092.884.595

Total 335 28.451.340.534

 Tagihan Tuntutan Ganti Rugi atas Kelebihan Pembayaran


Gaji sebanyak tiga (3) debitur dengan nilai
Rp201.328.700,00.

Terhadap piutang yang telah diserahkan ke DJKN, setiap


semester dilakukan konfirmasi data terkait dengan pelunasan
untuk dilakukan pencatatan di dalam LRA dan Neraca BPKP.

CaLK-Neraca - 42 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

 Piutang yang masih dikelola BPKP, yaitu:


 Tagihan Ganti Rugi Ikatan Dinas sebanyak satu (1) debitur
dengan nilai Rp4.889.000,00, dan dikategorikan sebagai
piutang macet yaitu atas nama Rochardi.
 Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Hilangnya BMN sebanyak
satu (1) debitur dengan nilai Rp14.000.000,00, dan
dikategorikan piutang macet.
 Tagihan pengembalian bea siswa sebanyak empat (4) debitur
dengan nilai sebesar Rp198.900.000,00 dan dikategorikan
sebagai piutang lancar.

Penyisihan C.3.2. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih–Tagihan Tuntutan


Piutang Tidak
Tertagih –Tagihan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
TP/TGR
(Rp28.672.552.734)
Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar minus
Rp28.672.552.734,00 dan minus Rp30.223.151.509,00 yang
merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang
ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang TP/TGR.

Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan


Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
31 Desember 2016 sebagai berikut:
% Jumlah Jumlah
No Uraian Kategori
Penyisihan Piutang (Rp) Penyisihan (Rp)

1 Tagihan TGR atas Tuntutan GRID Macet 100 28.456.229.534 28.456.229.534

Tagihan TGR atas Kelebihan


2 Macet 100 201.328.700 201.328.700
Pembayaran Gaji

3 Tagihan TGR atas Hilangnya BMN Macet 100 14.000.000 14.000.000

4 Tagihan TGR Bea Siswa STAR Lancar 0,5 198.900.000 994.500

Jumlah 28.870.458.234 28.672.552.734

Aset Lainnya C.4. Aset Lainnya


Rp13.855.385.767

Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing


sebesar Rp13.855.385.767,00 dan Rp14.917.600.363,00, yang merupakan
aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam Aset Lancar maupun
Aset Tetap. Rincian Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015
disajikan pada Tabel 18 berikut ini:

CaLK-Neraca - 43 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Tabel 18
Rincian Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015

No. Uraian 31 Des 2016 (Rp) 31 Des 2015 (Rp)


1 Aset Tak Berwujud 24.111.675.470 14.391.215.470
2 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan 3.127.824.000 -
3 Aset Lain-Lain 2.940.600.855 2.529.430.988
Nilai Perolehan 30.180.100.325 16.920.646.458
4 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi (16.324.714.558) (2.003.046.095)
Nilai Buku 13.855.385.767 14.917.600.363

Aset Tak Berwujud C.4.1. Aset Tak Berwujud


Rp24.111.675.470

Nilai perolehan Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp24.111.675.470,00 dan
Rp14.391.215.470,00. Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud per
31 Desember 2016 sebesar Rp13.616.428.167,00, sehingga nilai buku
pada tanggal pelaporan adalah sebesar Rp10.495.247.303,00.

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan


dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik, yang digunakan
untuk menunjang operasional kantor, berupa Software.

Mutasi nilai Aset Tak Berwujud dapat dijelaskan sebagai berikut:


Uraian Jumlah (Rp)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 14.391.215.470
Mutasi Tambah:
 Pengadaan Aplikasi 9.145.430.000
 Pembelian Software 579.650.000
Jumlah Mutasi Tambah 9.725.080.000
Mutasi Kurang: Penghapusan (4.620.000)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 24.111.675.470
Akumulasi Amortisasi s.d. 31 Desember 2016 (13.616.428.167)
Nilai Buku per 31 Desember 2016 10.495.247.303

Transaksi penambahan dan pengurangan nilai Aset Tak Berwujud


per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
 Pengadaan Aplikasi sebesar Rp9.145.430.000,00 merupakan
realisasi Belanja Jasa Konsultan untuk pembayaran jasa
konsultan dalam rangka pembuatan aplikasi SIMA pada
Pusinfowas dari dana Pinjaman Luar Negeri.
 Pembelian Software sebesar Rp579.650.000,00 merupakan realisasi
pengadaan yang berasal dari Belanja Modal Lainnya pada
Pusbin JFA sebesar Rp49.000.000,00, dan Belanja Modal Peralatan
dan Mesin pada Pusdiklatwas sebesar Rp530.650.000,00.

CaLK-Neraca - 44 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

 Penghapusan sebesar Rp4.620.000,00 merupakan penghapusan


software yang tidak digunakan lagi pada Perwakilan BPKP
Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 disajikan pada


Tabel 19 berikut ini:
Tabel 19
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016

Nilai Amortisasi Nilai Buku


No. Nama Satuan Kerja
Perolehan (Rp) (Rp) (Rp)
1 Kantor Pusat BPKP 3.458.374.100 3.100.321.602 358.052.498
2 Pusdiklatwas BPKP 664.215.000 154.642.500 509.572.500
3 Puslitbangwas 54.400.000 54.400.000 -
4 Pusinfowas 19.809.933.681 10.230.115.126 9.579.818.555
5 Pusbin JFA 49.000.000 6.125.000 42.875.000
6 Perw. BPKP Prov. Jawa Barat 11.099.000 11.099.000 -
7 Perw. BPKP Prov. Jawa Tengah 55.403.689 53.849.939 1.553.750
8 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Timur 3.850.000 3.850.000 -
9 Perw. BPKP Prov. Kepulauan Riau 5.400.000 2.025.000 3.375.000
Total 24.111.675.470 13.616.428.167 10.495.247.303

Aset Tak Berwujud C.4.2. Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan


Dalam Pengerjaan
Rp3.127.824.000
Nilai perolehan Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan per
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp3.127.824.000,00 dan Rp0,00. Saldo tersebut merupakan realisasi
Belanja Jasa Konsultan dalam rangka pembuatan aplikasi e-learning
pada Pusdiklatwas dari dana Pinjaman Luar Negeri, yaitu pada
tahun 2015 sebesar Rp744.720.000,00, dan tahun 2016 sebesar
Rp2.383.104.000,00.

Aplikasi tersebut sampai dengan tanggal pelaporan masih dalam


proses pengerjaan, yang direncanakan selesai pada tahun 2017.

Aset Lain-Lain C.4.3. Aset Lain-Lain


Rp2.940.600.855

Nilai perolehan Aset Lain-Lain per 31 Desember 2016 dan 2015


masing-masing sebesar Rp2.940.600.855,00 dan Rp2.529.430.988,00
yang merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam
kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional
BPKP serta dalam proses penghapusan dari BMN, sehingga tidak
digolongkan dalam kategori Aset Tetap, tetapi digolongkan ke
dalam Aset Lain-Lain.
Akumulasi Penyusutan Aset Lain-Lain per 31 Desember 2016

CaLK-Neraca - 45 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

sebesar Rp2.708.286.391,00, sehingga nilai buku Aset Lain-Lain


pada tanggal pelaporan sebesar Rp232.314.464,00.
Mutasi nilai Aset Lain-Lain dapat dijelaskan sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 2.529.430.988
Mutasi Tambah: Penghentian Aset Tetap dari Penggunaan 1.909.986.184
Mutasi Kurang: Penghapusan BMN (1.498.816.317)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 2.940.600.855
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2016 (2.708.286.391)
Nilai Buku per 31 Desember 2016 232.314.464

Nilai perolehan per 31 Desember 2016 sebesar Rp2.940.600.855,00


seluruhnya merupakan Aset Tetap Yang Tidak Digunakan Dalam
Operasi Pemerintahan

Transaksi penambahan dan pengurangan Aset Lain-Lain dijelaskan


sebagai berikut:

 Mutasi Tambah karena Penghentian Aset Tetap dari


Penggunaan sebesar Rp1.909.986.184,00 merupakan reklasifikasi
dari Peralatan dan Mesin sebesar Rp1.882.956.184,00 dan Aset
Tetap Lainnya sebesar Rp27.030.000,00 yang tidak digunakan
lagi dalam operasional kantor serta dalam kondisi rusak berat
dengan rincian sebagai berikut:
Peralatan dan Aset Tetap
No. Nama Satuan Kerja Jumlah (Rp)
Mesin (Rp) Lainnya (Rp)
1 Pusdiklatwas 14.203.750 - 14.203.750
2 Perw. BPKP Prov. Sumatera Utara 78.276.600 - 78.276.600
3 Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat 339.064.553 2.150.000 341.214.553
4 Perw. BPKP Prov. Jambi 313.916.375 24.880.000 338.796.375
5 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Selatan 551.163.620 - 551.163.620
Perw. BPKP Prov. Sulawesi
6 386.890.509 - 386.890.509
Tengah
Perw. BPKP Prov. Nusa Tenggara
7 199.440.777 - 199.440.777
Timur
Total 1.882.956.184 27.030.000 1.909.986.184

 Mutasi Kurang karena Penghapusan Barang Milik Negara


sebesar Rp1.498.816.317,00, dengan rincian sebagai berikut:
Nilai Perolehan Akumulasi Nilai Buku
No. Nama Satuan Kerja
(Rp) Penyusutan (Rp) (Rp)

1 Kantor Pusat 289.460.397 - 289.460.397

2 Perw. BPKP Aceh 263.176.000 263.176.000 -

3 Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat 916.801.587 916.801.587 -

4 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan 3.696.000 2.587.200 1.108.800

5 Perw. BPKP Prov. Kepulauan Riau 25.682.333 21.246.685 4.435.648

Total 1.498.816.317 1.203.811.472 295.004.845

CaLK-Neraca - 46 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Rincian Aset Lain-Lain per 31 Desember 2016 disajikan pada Tabel


20 berikut ini:
Tabel 20
Rincian Aset Lain-Lain per 31 Desember 2016

Nilai Akumulasi Nilai Buku


No. Nama Satuan Kerja
Perolehan (Rp) Penyusutan (Rp) (Rp)
1 Kantor Pusat BPKP 234.100.000 47.202.385 186.897.615
2 Pusdiklatwas BPKP 887.861.378 881.083.863 6.777.515
3 Perw. BPKP Prov. Sumatera Utara 78.276.600 78.276.600 -
4 Perw. BPKP Aceh 264.071.596 264.071.596 -
5 Perw. BPKP Prov. Jambi 338.796.375 313.916.375 24.880.000
6 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Selatan 551.163.620 550.393.620 770.000
7 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Tengah 386.890.509 385.707.657 1.182.852
8 Perw. BPKP Prov. Nusa Tenggara Timur 199.440.777 187.634.295 11.806.482
Total 2.940.600.855 2.708.286.391 232.314.464

C.4.4. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya


Akumulasi
Penyusutan/
Amortisasi Aset Saldo Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya per
Lainnya
Rp16.324.714.558 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp16.324.714.558,00 dan Rp2.003.046.095,00. Saldo per
31 Desember 2016 dan 2015 terdiri atas:
No. Uraian 31 Des 2016 (Rp) 31 Des 2015 (Rp)
1 Akumulasi Amortisasi Software 13.616.428.167 -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Yang Tidak
2 2.708.286.391 2.003.046.095
Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan
Total 16.324.714.558 2.003.046.095

Akumulasi Amortisasi Software per 31 Desember 2016 sebesar


Rp13.616.428.167,00 terdiri dari amortisasi pertama kali sebesar
Rp11.439.932.856,00 dan beban amortisasi tahun 2016 sebesar
Rp2.176.495.311,00.

Jika saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Yang Tidak


Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan per 31 Desember 2016
dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2015, terdapat
mutasi sebesar Rp705.240.296,00. Saldo Beban Penyusutan Aset
Tetap Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan per
31 Desember 2016 sebesar Rp55.263.388,00, sehingga terdapat
selisih sebesar Rp649.976.908,00 dengan penjelasan sebagai
berikut:
No Uraian Jumlah (Rp)
1 Reklasifikasi dari Aset Tetap (1.854.549.006)

2 Penghapusan 1.203.811.472
3 Normalisasi Penyusutan 760.626
Total (649.976.908)

CaLK-Neraca - 47 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya merupakan


kontra akun Aset Lainnya berupa Aset Tak Berwujud, dan Aset
Lain-Lain, dan disajikan berdasarkan pengakumulasian atas
penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
manfaat aset tersebut.

Kewajiban Jangka
Pendek
C.5. Kewajiban Jangka Pendek
Rp2.904.407.630
Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp2.904.407.630,00 dan Rp5.091.888.207,00. Kewajiban
Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan segera
diselesaikan dalam waktu kurang dari dua belas (12) bulan setelah tanggal
pelaporan.

Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2016 dan 2015


disajikan pada Tabel 21 berikut ini:
Tabel 21
Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2016 dan 2015

No. Uraian 31 Des 2016 (Rp) 31 Des 2015 (Rp)


1 Utang Kepada Pihak Ketiga 2.362.317.058 4.672.479.584
2 Pendapatan Diterima Dimuka 542.090.572 363.494.243
3 Uang Muka dari KPPN - 55.914.380
Total 2.904.407.630 5.091.888.207

Utang Kepada Pihak C.5.1. Utang Kepada Pihak Ketiga


Ketiga
Rp2.362.317.058
Nilai Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp2.362.317.058,00 dan Rp4.672.479.584,00.
Saldo Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 dan 2015
terdiri atas:
31 Des 2016 31 Des 2015
Uraian
(Rp) (Rp)
Belanja Pegawai Yang Masih Harus Dibayar:
Gaji dan Tunjangan 83.214.982 441.362.972
Uang Makan 1.010.836.600 641.466.000
Uang Lembur 3.404.000 10.375.000
Tunjangan Kinerja 124.735.440 425.242.270
Jumlah Belanja Pegawai Yang Masih Harus Dibayar 1.222.191.022 1.518.446.242
Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar:
Belanja Operasional Kantor 47.294.349 10.576.930
Belanja Non Operasional (Bea Siswa STAR) - 2.013.436.000
Langganan Listrik 987.733.783 1.018.456.291
Langganan Telepon 64.046.303 76.604.284

CaLK-Neraca - 48 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

31 Des 2016 31 Des 2015


Uraian
(Rp) (Rp)
Langganan Air 40.481.031 34.391.767
Langganan Daya dan Jasa Lainnya 570.570 568.070
Jumlah Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar 1.140.126.036 3.154.033.342
Total Utang Kepada Pihak Ketiga 2.362.317.058 4.672.479.584

Daftar Belanja Pegawai Yang Masih Harus Dibayar per


31 Desember 2016 dapat dilihat pada Lampiran 4-I, dan Daftar
Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2016
dapat dilihat pada Lampiran 4-J.
Pendapatan
Diterima Dimuka C.5.2. Pendapatan Diterima Dimuka
Rp 542.090.572
Nilai Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp 542.090.572,00 dan Rp363.494.243,00
merupakan pengakuan kewajiban perhitungan akrual per tanggal
Neraca atas pendapatan dari transaksi sewa Barang Milik Negara
(BMN) yang diterima terlebih dahulu. Rincian Pendapatan
Diterima Dimuka per 31 Desember 2016 disajikan pada Tabel 22
berikut ini:
Tabel 22
Rincian Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2016

No Nama Satuan Kerja Jumlah (Rp)


1 Kantor Pusat BPKP 364.798.333
2 Perw. BPKP Prov. Banten 9.440.662
3 Perw. BPKP Prov. Jawa Barat 13.406.250
4 Perw. BPKP Prov. D.I. Yogyakarta 14.264.833
5 Perw. BPKP Prov. Jawa Timur 24.059.977
6 Perw. BPKP Prov. Sumatera Utara 19.979.616
7 Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat 17.182.500
8 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Barat 20.400.000
9 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan 23.100.000
10 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Selatan 35.458.401
Total 542.090.572

Uang Muka dari C.5.3. Uang Muka dari KPPN


KPPN Nihil
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp55.914.380,00. Saldo Uang
Muka dari KPPN per 31 Desember 2015 merupakan saldo UP/TUP
yang masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran
pada tanggal pelaporan. Saldo tersebut merupakan akun
penyeimbang Kas di Bendahara Pengeluaran. Saldo per
31 Desember 2015 sebesar Rp55.914.380,00 telah disetor ke Kas
Negara pada tahun 2016.

CaLK-Neraca - 49 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Ekuitas
Rp1.876.503.363.643
C.6. Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara
Aset dan Kewajiban. Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp1.876.503.363.643,00 dan Rp1.871.222.738.969,00.
Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.

CaLK-Neraca - 50 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL


Surplus/(Defisit) D.1. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional
dari Kegiatan
Operasional
(Rp1.396.522.358.303) Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional Tahun 2016 dan 2015
masing-masing sebesar minus Rp1.396.522.358.303,00 dan minus
Rp1.414.619.467.195,00. Jumlah Tahun 2016 tersebut merupakan selisih
antara Pendapatan Operasional sebesar Rp32.122.961.009,00 dikurangi
dengan Beban Operasional sebesar Rp1.428.645.319.312,00.
Pendapatan D.1.1. Pendapatan Operasional
Operasional
Rp32.122.961.009
Pendapatan Operasional Tahun 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp32.122.961.009,00 dan Rp21.343.583.670,00. Jumlah
tersebut seluruhnya merupakan Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Pendapatan Negara D.1.1.1. Pendapatan Negara Bukan Pajak
Bukan Pajak
Rp32.122.961.009
Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun
2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp32.122.961.009,00 dan Rp21.343.583.670,00. Rincian
PNBP Tahun 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 23
berikut ini:
Tabel 23
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 dan 2015

Realisasi (Rp) Naik / (Turun)


Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Pendapatan Penjualan 11.600.000 23.100.000 (11.500.000) (49,78)
Pendapatan Pemanfaatan BMN 4.139.485.420 3.939.464.188 200.021.232 5,08
Pendapatan Jasa 27.678.141.250 17.085.441.100 10.592.700.150 62,00
Pendapatan Iuran dan Denda 293.310.967 257.018.946 36.292.021 14,12
Pendapatan Lain-Lain 423.372 38.559.436 (38.136.064) (98,90)
Total 32.122.961.009 21.343.583.670 10.779.377.339 50,50

Jika realisasi Tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi


menurut LRA pada periode yang sama, terdapat selisih
sebesar Rp175.814.659,00 sebagaimana disajikan pada
Tabel 24 berikut ini:

CaLK-Laporan Operasional - 51 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Tabel 24
Perbandingan Realisasi Pendapatan Operasional Tahun 2016
Menurut LO dan LRA

Realisasi Menurut
Uraian Selisih (Rp)
LO (Rp) LRA (Rp)
Pendapatan Penjualan 11.600.000 11.600.000 -
Pendapatan Pemanfaatan BMN 4.139.485.420 4.315.300.080 (175.814.660)
Pendapatan Jasa 27.678.141.250 27.678.141.250 -
Pendapatan Iuran dan Denda 293.310.967 293.310.967 -
Pendapatan Lain-Lain 423.372 423.371 1
Total 32.122.961.009 32.298.775.668 (175.814.659)

Selisih Pendapatan Pemanfaatan BMN menurut LO dan


LRA sebesar Rp175.814.660,00 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Pembayaran pada tahun 2016 dan sebelumnya, namun
(542.090.572)
masa pemanfaatan aset melewati tahun 2016
Pembayaran sebelum tahun 2016, namun masa
363.494.243
pemanfaatan tahun 2016
Pembayaran tahun 2016, atas piutang tahun 2015 (9.017.362)
Pemanfaatan aset tahun 2016, namun belum dilakukan
11.799.031
pembayaran
Total (175.814.660)

Selisih Pendapatan Lain-Lain sebesar Rp1,00 disebabkan


adanya kelebihan pelunasan Piutang TP/TGR yang
telah disetor ke Kas Negara sebagai Pendapatan
Pelunasan Piutang TP/TGR.

Beban Operasional D.1.2. Beban Operasional


Rp1.428.645.319.312

Jumlah Beban Operasional Tahun 2016 dan 2015 masing-masing


sebesar Rp1.428.645.319.312,00 dan Rp1.435.963.050.865,00.
Jumlah tersebut merupakan realisasi beban yang terjadi dalam
rangka pelaksanaan kegiatan operasional. Rincian Beban
Operasional Tahun 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 25 berikut
ini:
Tabel 25
Rincian Beban Operasional Tahun 2016 dan 2015

Realisasi (Rp) Naik / (Turun)


Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Beban Pegawai 833.238.973.290 818.269.725.451 14.969.247.839 1,83
Beban Persediaan 18.381.408.721 16.701.905.256 1.679.503.465 10,06
Beban Barang dan Jasa 241.525.175.063 243.436.661.762 (1.911.486.699) (0,79)
Beban Pemeliharaan 32.023.410.822 32.747.048.686 (723.637.864) (2,21)

CaLK-Laporan Operasional - 52 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Realisasi (Rp) Naik / (Turun)


Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Beban Perjalanan Dinas 254.745.766.266 279.210.364.913 (24.464.598.647) (8,76)
Beban Barang Untuk
Diserahkan Kepada - 313.260.100 (313.260.100) (100,00)
Masyarakat/Pemda
Beban Penyusutan dan
50.249.786.343 44.834.800.877 5.414.985.466 12,08
Amortisasi
Beban Penyisihan
(1.519.201.193) 449.283.820 (1.968.485.013) (438,14)
Piutang Tak Tertagih
Total 1.428.645.319.312 1.435.963.050.865 (7.317.731.553) (0,51)

Beban Pegawai D.1.2.1 Beban Pegawai


Rp833.238.973.290

Jumlah Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015 masing-


masing sebesar Rp833.238.973.290,00 dan
Rp818.269.725.451,00. Rincian Beban Pegawai Tahun
2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 26 berikut ini:
Tabel 26
Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015

Realisasi (Rp) Naik / (Turun)


Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Beban Gaji dan Tunjangan
421.340.799.949 402.930.217.669 18.410.582.280 4,57
PNS
Beban Lembur 5.696.106.000 5.685.514.600 10.591.400 0,19
Beban Tunjangan Khusus
406.202.067.341 409.653.993.182 (3.451.925.841) (0,84)
dan Beban Pegawai Transito
Total 833.238.973.290 818.269.725.451 14.969.247.839 1,83

Jika realisasi tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi


menurut LRA pada periode yang sama, terdapat selisih
sebesar Rp296.255.220,00 sebagaimana disajikan pada
Tabel 27 berikut ini:
Tabel 27
Perbandingan Realisasi Beban/Belanja Pegawai Tahun 2016
Menurut LO dan LRA
Realisasi Menurut
Uraian Selisih (Rp)
LO (Rp) LRA (Rp)
Beban Gaji dan Tunjangan PNS 421.340.799.949 421.329.577.339 11.222.610
Beban Lembur 5.696.106.000 5.703.077.000 (6.971.000)
Beban Tunjangan Khusus dan
406.202.067.341 406.502.574.171 (300.506.830)
Beban Pegawai Transito
Total 833.238.973.290 833.535.228.510 (296.255.220)

Selisih realisasi sebesar Rp296.255.220,00 tersebut dapat


dijelaskan sebagai berikut:

CaLK-Laporan Operasional - 53 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Uraian Nilai (Rp)


Pembayaran Belanja Pegawai Tahun 2016 atas beban Tahun 2015 (1.518.446.242)
Belanja Pegawai yang belum dibayarkan pada Tahun 2016 1.222.191.022
Total (296.255.220)

Beban Persediaan D.1.2.2. Beban Persediaan


Rp18.381.408.721

Jumlah Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015 masing-


masing sebesar Rp18.381.408.721,00 dan
Rp16.701.905.256,00. Beban Persediaan merupakan
beban untuk mencatat pemakaian/konsumsi atas
barang-barang yang habis pakai.

Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015


disajikan pada Tabel 28 berikut ini:
Tabel 28
Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015

Realisasi (Rp) Naik / (Turun)


Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Beban Persediaan Konsumsi 15.601.749.108 14.269.250.992 1.332.498.116 9,34
Beban Persediaan Bahan Baku 293.346.440 565.474.783 (272.128.343) (48,12)
Beban Persediaan Lainnya 2.486.313.173 1.867.179.481 619.133.692 33,16
Total 18.381.408.721 16.701.905.256 1.679.503.465 10,06

Realisasi Belanja Barang Persediaan Tahun 2016


menurut Laporan Realisasi Anggaran sebesar
Rp17.307.171.043,00, sedangkan menurut Laporan
Operasional sebesar Rp18.381.408.721,00. Perbedaan
tersebut disebabkan Belanja Barang Persediaan dicatat
sebagai perolehan Persediaan di Neraca, sedangkan
Beban Persediaan merupakan pemakaian Persediaan
selama tahun 2016.

Beban Barang dan D.1.2.3. Beban Barang dan Jasa


Jasa
Rp241.525.175.063
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp241.525.175.063,00 dan
Rp243.436.661.762,00. Beban Barang dan Jasa adalah
konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan
kegiatan entitas.
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015
disajikan pada Tabel 29 berikut ini:

CaLK-Laporan Operasional - 54 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Tabel 29
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015

Realisasi (Rp) Naik / (Turun)


Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Beban Barang Operasional 47.454.210.749 39.182.696.198 8.271.514.551 21,11
Beban Barang Non
162.574.593.295 174.869.555.520 (12.294.962.225) (7,03)
Operasional

Beban Jasa 31.441.771.019 29.380.739.244 2.061.031.775 7,01

Beban Aset Ekstrakomtabel 54.600.000 3.670.800 50.929.200 1.387,41

Total 241.525.175.063 243.436.661.762 (1.911.486.699) (0,79)

Jika realisasi tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi


menurut LRA pada periode yang sama, terdapat selisih
sebesar Rp13.569.090.303,00 sebagaimana disajikan pada
Tabel 30 berikut ini:
Tabel 30
Perbandingan Realisasi Beban/Belanja Barang dan Jasa Tahun 2016
Menurut LO dan LRA

Realisasi Menurut
Uraian Selisih (Rp)
LO (Rp) LRA (Rp)
Beban Barang Operasional 47.454.210.749 47.417.493.330 36.717.419
Beban Barang Non Operasional 162.574.593.295 164.588.029.295 (2.013.436.000)
Beban Jasa 31.441.771.019 43.088.742.741 (11.646.971.722)
Beban Aset Ekstrakomtabel 54.600.000 - 54.600.000
Total 241.525.175.063 255.094.265.366 (13.569.090.303)

Selisih realisasi Beban Barang Operasional sebesar


Rp36.717.419,00 dengan penjelasan sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Pembayaran belanja operasional pada tahun 2016 atas
(10.576.930)
beban yang belum dibayarkan pada tahun 2015
Beban barang operasional tahun 2016 yang belum
47.294.349
dibayarkan
Total 36.717.419

Selisih realisasi Beban Barang Non Operasional sebesar


Rp2.013.436.000,00 yaitu pembayaran bea siswa pada
tahun 2016 atas beban yang belum dibayarkan pada
tahun 2015.

Selisih realisasi Beban Jasa sebesar Rp11.646.971.722,00


dengan penjelasan sebagai berikut:

CaLK-Laporan Operasional - 55 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Uraian Jumlah (Rp)


Pembayaran langganan daya dan jasa tahun 2016 atas
(1.130.020.412)
beban yang terutang tahun 2015
Beban langganan daya dan jasa tahun 2016 yang belum
1.092.831.687
dibayarkan
Pembayaran biaya sewa pada tahun 2015 untuk masa
938.395.001
pemakaian s.d. tahun 2016
Pembayaran biaya sewa tahun 2016 untuk masa
(1.019.643.998)
pemakaian melewati tahun 2016
Dicatat sebagai perolehan Aset Tak Berwujud (11.528.534.000)
Total (11.646.971.722)

Beban Aset Ekstrakomptabel sebesar Rp54.600.000,00


merupakan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin
pada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau untuk
pembelian Peralatan dan Mesin yang harga satuannya
tidak memenuhi syarat kapitalisasi aset.

Beban D.1.2.4. Beban Pemeliharaan


Pemeliharaaan
Rp32.023.410.822
Jumlah Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp32.023.410.822,00 dan
Rp32.747.048.686,00. Beban Pemeliharaan merupakan
beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset
tetap dan aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi
normal.
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015
disajikan pada Tabel 31 berikut ini:
Tabel 31
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015

Realisasi (Rp) Naik / (Turun)


Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Beban Pemeliharaan
15.562.951.555 16.513.042.458 (950.090.903) (5,75)
Gedung dan Bangunan
Beban Pemeliharaan
13.540.123.441 12.928.455.941 611.667.500 4,73
Peralatan dan Mesin
Beban Pemeliharaan
1.144.639.900 1.711.070.900 (566.431.000) (33,10)
Jaringan
Beban Persediaan
1.775.695.926 1.594.479.387 181.216.539 11,37
Pemeliharaan
Total 32.023.410.822 32.747.048.686 (723.637.864) (2,21)

Jika realisasi tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi


menurut LRA pada periode yang sama, terdapat selisih
sebesar Rp79.321.463,00 sebagaimana disajikan pada
Tabel 32 berikut ini:

CaLK-Laporan Operasional - 56 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Tabel 32
Perbandingan Realisasi Beban/Belanja Pemeliharaan Tahun 2016
Menurut LO dan LRA

Realisasi Menurut
Uraian Selisih (Rp)
LO (Rp) LRA (Rp)
Beban Pemeliharaan Gedung
15.562.951.555 15.666.181.555 (103.230.000)
dan Bangunan
Beban Pemeliharaan Peralatan
13.540.123.441 13.503.259.426 36.864.015
dan Mesin
Beban Pemeliharaan Jaringan 1.144.639.900 1.144.639.900 -
Beban Persediaan Pemeliharaan 1.775.695.926 1.630.008.478 145.687.448
Total 32.023.410.822 31.944.089.359 79.321.463

Selisih realisasi Beban Pemeliharaan Gedung dan


Bangunan sebesar Rp103.230.000,00 merupakan realisasi
belanja yang dicatat sebagai perolehan Gedung dan
Bangunan pada Perwakilan BPKP Provinsi Nusa
Tenggara Timur.

Selisih realisasi Beban Pemeliharaan Peralatan dan


Mesin sebesar Rp36.864.015,00 dijelaskan sebagai
berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Kupon BBM yang dibeli tahun 2015 namun digunakan pada
240.471.300
tahun 2016
Kupon BBM yang belum digunakan s.d. tahun 2016 (169.375.685)
Realisasi belanja dicatat sebagai perolehan Peralatan dan Mesin (29.981.600)
Realisasi belanja dicatat sebagai perolehan Persediaan (4.250.000)
Total 36.864.015

Realisasi Belanja Persediaan Pemeliharaan Tahun 2016


menurut Laporan Realisasi Anggaran sebesar
Rp1.630.008.478,00, sedangkan menurut Laporan
Operasional sebesar Rp1.775.695.926,00. Perbedaan
tersebut disebabkan Belanja Persediaan dicatat sebagai
perolehan Persediaan di Neraca, sedangkan Beban
Persediaan merupakan pemakaian Persediaan selama
tahun 2016.

Beban Perjalanan D.1.2.5. Beban Perjalanan Dinas


Dinas
Rp254.745.766.266
Jumlah Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp254.745.766.266,00 dan
Rp279.210.364.913,00. Beban tersebut merupakan beban
yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka
pelaksanaan tugas, fungsi dan jabatan.

CaLK-Laporan Operasional - 57 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015


disajikan pada Tabel 33 berikut ini:
Tabel 33
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015

Realisasi (Rp) Naik / (Turun)


Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Beban Perjalanan Biasa 192.408.988.048 236.970.011.013 (44.561.022.965) (18,80)
Beban Perjalanan Dinas
18.822.107.629 17.605.145.638 1.216.961.991 6,91
Dalam Kota
Beban Perjalanan Dinas Paket
16.788.028.113 18.162.169.140 (1.374.141.027) (7,57)
Meeting Dalam Kota
Beban Perjalanan Dinas Paket
18.771.287.770 2.169.007.450 16.602.280.320 765,43
Meeting Luar Kota

Beban Perjalanan Biasa Luar


2.034.751.517 2.072.302.280 (37.550.763) (1,81)
Negeri

Beban Perjalanan Lainnya -


5.920.603.189 2.231.729.392 3.688.873.797 165,29
Luar Negeri
Total 254.745.766.266 279.210.364.913 (24.464.598.647) (8,76)

Realisasi Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 sama


dengan realisasi menurut LRA pada periode yang sama.

Beban Barang Untuk D.1.2.6. Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada


Diserahkan Kepada
Masyarakat/Pemda Masyarakat/Pemda
Nihil

Jumlah Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada


Masyarakat/Pemda Tahun 2016 dan 2015 sebesar
Rp0,00 dan Rp313.260.100,00. Jumlah pada tahun 2015
tersebut merupakan realisasi belanja untuk rehabilitasi
gedung dan bangunan (Aset Tetap Renovasi) milik
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang dipinjam/
digunakan sebagai Gedung Kantor Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Utara.
Beban Penyusutan D.1.2.7. Beban Penyusutan dan Amortisasi
dan Amortisasi
Rp50.249.786.343
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi
Tahun 2016 dan 2015 sebesar Rp50.249.786.343,00 dan
Rp44.834.800.877,00. Beban Penyusutan merupakan
beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets)
selama masa manfaat aset yang bersangkutan.

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016


dan 2015 disajikan pada Tabel 34 berikut ini:

CaLK-Laporan Operasional - 58 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Tabel 34
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015

Realisasi (Rp) Naik / (Turun)


Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Beban Peny. Peralatan dan Mesin 23.109.752.574 21.437.777.332 1.671.975.242 7,80
Beban Peny. Gedung dan
24.177.071.813 22.456.644.221 1.720.427.592 7,66
Bangunan
Beban Peny. Jalan, Irigasi, dan
721.560.507 835.371.803 (113.811.296) (13,62)
Jaringan
Beban Peny. Aset Tetap Lainnya 9.642.750 11.517.750 (1.875.000) (16,28)
Beban Amortisasi Software 2.176.495.311 - 2.176.495.311 -
Beban Peny. Aset Tetap Yang
Tidak Digunakan Dalam Operasi 55.263.388 93.489.771 (38.226.383) (40,89)
Pemerintahan

Total 50.249.786.343 44.834.800.877 5.414.985.466 12,08

Beban Penyisihan D.1.2.8. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih


Piutang Tak
Tertagih
(Rp1.519.201.193)
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun
2016 dan 2015 sebesar minus Rp1.519.201.193,00 dan
Rp449.283.820,00. Jumlah minus Rp1.519.201.193,00
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Uraian Nilai (Rp)

Penyisihan Piutang Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 240.755

Penyesuaian Penyisihan Piutang Tagihan TP/TGR


karena pembayaran dan selisih kurs yang belum (1.519.441.948)
terealisasi Tahun 2016

Jumlah (1.519.201.193)

Surplus/(Defisit) D.2. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional


dari Kegiatan Non
Operasional
(Rp3.251.985.004) Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015
masing-masing sebesar minus Rp3.251.985.004,00 dan minus
Rp4.471.001.357,00. Jumlah Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non
Operasional Tahun 2016 sebesar minus Rp3.251.985.004,00 tersebut
merupakan Surplus/(Defisit) dari Pelepasan Aset Non Lancar sebesar
minus Rp5.073.238.718,00 dan Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya sebesar Rp1.821.253.714,00.

Surplus/(Defisit) D.2.1. Surplus/(Defisit) dari Pelepasan Aset Non Lancar


dari Pelepasan Aset
Non Lancar Surplus/(Defisit) dari Pelepasan Aset Non Lancar Tahun 2016
(Rp5.073.238.718)
dan 2015 masing-masing sebesar minus Rp5.073.238.718,00, dan
minus Rp6.972.305.783,00. Jumlah Surplus/(Defisit) dari
Pelepasan Aset Non Lancar Tahun 2016 tersebut merupakan
selisih antara Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar sebesar

CaLK-Laporan Operasional - 59 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Rp46.303.000,00 dikurangi Beban Pelepasan Aset Non Lancar


sebesar Rp5.119.541.718,00.

Pendapatan D.2.1.1. Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar


Pelepasan Aset Non
Lancar
Rp46.303.000 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar Tahun 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp46.303.000,00 dan
Rp177.152.600,00. Jumlah Pendapatan Pelepasan Aset
Non Lancar Tahun 2016 sebesar Rp46.303.000,00
merupakan penerimaan atas penjualan aset yang tidak
digunakan lagi dalam kegiatan operasional, terdiri atas:
No Nama Satuan Kerja Jumlah (Rp)
1 Kantor Pusat BPKP 5.000.000
2 Puslitbangwas 17.500.000
3 Perw. BPKP Prov. DKI Jakarta 3.000.000
4 Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat 9.700.000
5 Perw. BPKP Prov. Jambi 2.000.000
6 Perw. BPKP Prov. Riau 2.200.000
7 Perw. BPKP Prov. Lampung 1.100.000
8 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan 850.000
9 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Tenggara 2.500.000
10 Perw. BPKP Prov. Nusa Tenggara Timur 400.000
11 Perw. BPKP Prov. Kepulauan Riau 653.000
12 Perw. BPKP Prov. Kep. Bangka Belitung 1.400.000
Total 46.303.000

Rincian Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar Tahun


2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 35 berikut ini:
Tabel 35
Rincian Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar Tahun 2016 dan 2015

Realisasi (Rp) Naik / (Turun)


Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Pendapatan dari Penjualan Tanah,
- 6.883.600 (6.883.600) (100,00)
Gedung dan Bangunan
Pendapatan dari Penjualan
- 49.200.000 (49.200.000) (100,00)
Peralatan dan Mesin
Pendapatan dari Pemindah-
46.303.000 121.069.000 (74.766.000) (61,75)
tanganan BMN Lainnya
Total 46.303.000 177.152.600 (130.849.600) (73,86)

Beban Pelepasan D.2.1.2. Beban Pelepasan Aset Non Lancar


Aset Non Lancar
Rp5.119.541.718
Beban Pelepasan Aset Non Lancar Tahun 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp5.119.541.718,00 dan
Rp7.149.458.383,00. Jumlah Beban Pelepasan Aset Non

CaLK-Laporan Operasional - 60 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Lancar Tahun 2016 sebesar Rp5.119.541.718,00


merupakan selisih antara nilai perolehan dengan
akumulasi penyusutan atas aset yang telah dihapus dan
dikeluarkan dari Neraca pada tanggal pelaporan, yang
terdiri atas:
Nilai Perolehan Akumulasi Nilai Buku
No Nama Satuan Kerja
(Rp) Penyusutan (Rp) (Rp)

1 Puslitbangwas 511.888.003 507.296.635 4.591.368

2 Perw. BPKP Prov. DKI Jakarta 669.607.565 667.239.845 2.367.720

3 Perw. BPKP Aceh 263.176.000 263.176.000 -

4 Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat 916.801.587 916.801.587 -

5 Perw. BPKP Prov. Jambi 8.745.000 8.745.000 -

6 Perw. BPKP Prov. Sumatera Selatan 4.374.164.000 63.047.953 4.311.116.047

7 Perw. BPKP D.I. Yogyakarta 516.613.000 24.774.860 491.838.140

8 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan 363.675.330 361.694.232 1.981.098

9 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Tenggara 363.341.174 360.599.101 2.742.073

10 Perw. BPKP Prov. Nusa Tenggara Timur 436.840.627 430.058.226 6.782.401

11 Perw. BPKP Prov. Maluku 328.267.874 36.473.751 291.794.123

12 Perw. BPKP Prov. Kepulauan Riau 25.682.333 21.246.685 4.435.648

13 Perw. BPKP Prov. Kep. Bangka Belitung 22.187.000 20.293.900 1.893.100

Total 8.800.989.493 3.681.447.775 5.119.541.718

Surplus/(Defisit) D.2.2. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya


dari Kegiatan Non
Operasional
Lainnya Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun
Rp1.821.253.714
2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp1.821.253.714,00 dan
Rp2.501.304.426,00. Jumlah Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya Tahun 2016 sebesar Rp1.821.253.714,00
merupakan selisih antara Pendapatan dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya sebesar Rp3.429.123.958,00 dikurangi Beban
dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar
Rp1.607.870.244,00.

Pendapatan dari D.2.2.1. Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya


Kegiatan Non
Operasional
Lainnya Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Rp3.429.123.958
Tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp3.429.123.958,00 dan Rp2.671.974.132,00.

Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional


Lainnya Tahun 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 36
berikut ini:

CaLK-Laporan Operasional - 61 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Tabel 36
Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Tahun 2016 dan 2015
Realisasi (Rp) Naik / (Turun)
Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Pendapatan Pelunasan Piutang 740.360.751 264.149.000 476.211.751 180,28
Penerimaan Kembali Belanja Tahun
1.694.208.181 1.705.823.192 (11.615.011) (0,68)
Anggaran Yang Lalu
Pendapatan Selisih Kurs Yang Belum
- 702.001.940 (702.001.940) (100,00)
Terealisasi
Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 994.555.026 - 994.555.026 -
Total 3.429.123.958 2.671.974.132 757.149.826 28,34

Jika realisasi tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi


menurut LRA pada periode yang sama, terdapat selisih
sebesar Rp1.116.187.119,00 sebagaimana disajikan pada
Tabel 37 berikut ini:
Tabel 37
Perbandingan Realisasi Pendapatan Kegiatan Non Operasional
Lainnya Tahun 2016 Menurut LO dan LRA
Realisasi Menurut
Uraian Selisih (Rp)
LO (Rp) LRA (Rp)
Pendapatan Pelunasan Piutang 740.360.751 618.728.658 121.632.093
Penerimaan Kembali Belanja Tahun
1.694.208.181 1.694.208.181 -
Anggaran Yang Lalu
Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 994.555.026 - 994.555.026
Total 3.429.123.958 2.312.936.839 1.116.187.119

Selisih realisasi Pendapatan Pelunasan Piutang sebesar


Rp121.632.093,00 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Penetapan Tagihan GRID 215.678.000
Penetapan Tagihan Ganti Rugi Bea Siswa 265.200.000
Pencatatan Piutang Sebelum Tahun 2016 120.769.068
Pembayaran atas Tagihan GRID Tahun 2016 (215.678.000)
Pembayaran atas Tagihan GRID Sebelum Tahun 2016 (251.076.974)
Angsuran atas Tagihan Pengembalian Bea Siswa (13.260.000)
Kelebihan Pembayaran Tagihan GRID Sebelum Tahun 2016 (1)
Total 121.632.093

Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan merupakan


selisih lebih nilai persediaan pada setiap akhir bulan
dibandingkan dengan nilai menurut pembukuan,
sehubungan dengan kebijakan akuntansi yang
menggunakan harga terakhir untuk mencatat nilai
persediaan.

CaLK-Laporan Operasional - 62 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Beban dari D.2.2.2. Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya


Kegiatan Non
Operasional
Lainnya Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun
Rp1.607.870.244
2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp1.607.870.244,00 dan Rp170.669.706,00.

Rincian Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya


disajikan pada Tabel 38 berikut ini:
Tabel 38
Rincian Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Tahun 2016 dan 2015
Realisasi (Rp) Naik / (Turun)
Uraian
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah (Rp) %
Beban Kerugian Selisih Kurs
1.395.017.542 - 1.395.017.542 -
Belum Terealisasi
Kerugian Persediaan
- 170.669.706 (170.669.706) (100,00)
Rusak/Usang
Beban Penyesuaian Nilai
212.852.702 - 212.852.702 -
Persediaan
Jumlah 1.607.870.244 170.669.706 1.437.200.538 842,09

Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi


merupakan selisih kurs atas Piutang TP/TGR dalam
mata uang asing yang pada tanggal pelaporan disajikan
dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan Kurs
Tengah BI pada tanggal 31 Desember 2016, terdiri atas:
Mata Uang Saldo per Kurs Tengah BI (Rp) Selisih Nilai Selisih
Asing 31/12/2016 31 Des 2016 31 Des 2015 Kurs (Rp) (Rp)

US $ 521.291,87 13.436,00 13.795,00 359,00 187.143.781


GB £ 199.156,00 16.507,51 20.451,11 3.943,60 785.391.602
CA $ 39.423,09 9.971,43 9.948,09 23,34 (920.135)
AUD $ 1.243.572,51 9.724,31 10.064,16 339,85 422.628.118
Koreksi Saldo
2.318,78 13.436,00 13.795,00 359,00 832.442
US $
Jumlah Selisih Kurs 1.395.075.808
Koreksi Karena Pembayaran Dalam IDR:
Mata Uang Jumlah Dibayar Konversi ke Saldo dengan Kurs per Nilai Selisih
Asing Dalam IDR CA $ 31/12/2015 (Rp)
CA $ 1.818.182 176,91 1.759.916 (58.266)
Jumlah Koreksi Karena Pembayaran Dalam IDR (58.266)
Total Selisih Kurs 1.395.017.542
Catatan: Nilai Selisih merupakan hasil pembulatan.

Beban Penyesuaian Nilai Persediaan merupakan selisih


kurang nilai persediaan pada setiap akhir bulan
dibandingkan dengan nilai menurut pembukuan,
sehubungan dengan kebijakan akuntansi yang
menggunakan harga terakhir untuk mencatat nilai
persediaan.

CaLK-Laporan Operasional - 63 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Ekuitas Awal E.1. Ekuitas Awal


Rp1.871.222.738.969

Jumlah Ekuitas Awal per 1 Januari 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp1.871.222.738.969,00 dan Rp1.755.600.021.038,00.

Surplus/(Defisit) LO E.2. Surplus/(Defisit) LO


(Rp1.399.774.343.307)
Jumlah Surplus/(Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar minus
Rp1.399.774.343.307,00 dan minus Rp1.419.090.468.552,00. Jumlah
tersebut merupakan selisih kurang pendapatan dibandingkan dengan
beban sebagaimana telah dijelaskan pada Penjelasan atas Pos-Pos
Laporan Operasional.

Koreksi Yang E.3. Koreksi Yang Menambah/(Mengurangi) Nilai Ekuitas


Menambah/
(Mengurangi) Nilai
Ekuitas
Jumlah Koreksi Yang Menambah/(Mengurangi) Nilai Ekuitas per
(Rp13.011.573.346)
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar minus Rp13.011.573.346,00
dan Rp4.670.470.132,00. Jumlah per 31 Desember 2016 dan 2015
tersebut terdiri atas:
Uraian 31 Des 2016 (Rp) 31 Des 2015 (Rp)
Penyesuaian Nilai Aset - 680.477.550
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi (2.026.900.093) 3.989.992.582
Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi (10.984.673.253) -
Total (13.011.573.346) 4.670.470.132

Penyesuaian Nilai E.3.1. Penyesuaian Nilai Aset


Aset Nihil
Jumlah Penyesuaian Nilai Aset per 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp0,00 dan Rp680.477.550,00. Penyesuaian
Nilai Aset merupakan hasil penyesuaian nilai perolehan
persediaan akibat penerapan kebijakan akuntansi, yaitu
persediaan dinilai dengan menggunakan harga
pembelian/perolehan terakhir. Pada tahun 2015, penyesuaian
nilai persediaan diakui sebagai koreksi nilai ekuitas,
sedangkan pada tahun 2016 diakui sebagai bagian dari
surplus/(defisit) LO.

Koreksi Nilai Aset E.3.2. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
Tetap Non Revaluasi
(Rp2.026.900.093)
Jumlah Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi per
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar minus
Rp2.026.900.093,00 dan Rp3.989.992.582,00. Jumlah per
31 Desember 2016 terdiri atas:

CaLK – Laporan Perubahan Ekuitas - 64 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Uraian Jumlah (Rp)

Koreksi Nilai Perolehan Aset Tetap (698.069.859)

Koreksi Akumulasi Penyusutan (1.328.830.234

Total (2.026.900.093)

Koreksi Nilai Perolehan Aset Tetap merupakan koreksi


kurang nilai Gedung dan Bangunan dan Konstruksi Dalam
Pengerjaan (KDP) karena pengembalian belanja modal tahun
anggaran 2015, yang dilaksanakan pada tahun 2016, terdiri
atas:
Nama Satuan Kerja Jenis Aset Tetap Jumlah (Rp)

Pusdiklatwas Gedung dan Bangunan (8.262.194)

Perw. BPKP Prov. Gorontalo Gedung dan Bangunan (67.812.871)

Perw. BPKP Prov. Bengkulu Gedung dan Bangunan (538.200)

Perw. BPKP Prov. Kep. Riau KDP (438.430.212)

Perw. BPKP Prov. NTB KDP (183.026.382)

Total (698.069.859)

Koreksi Akumulasi Penyusutan merupakan koreksi atas


kesalahan pencatatan dan/atau normalisasi akumulasi
penyusutan sehubungan dengan update aplikasi SIMAK BMN
dan koreksi karena pengurangan nilai perolehan, dengan
rincian sebagai berikut:
Normalisasi Koreksi Nilai
Uraian Penyusutan Perolehan Jumlah (Rp)
(Rp) (Rp)
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (75.209.574) (75.209.574)
Akumulasi Penyusutan Gedung dan
(1.272.606.443) 2.017.800 (1.270.588.643)
Bangunan
Akumulasi Jalan, Irigasi dan Jaringan 16.207.357 16.207.357
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Yang
Tidak Digunakan Dalam Operasional 760.626 760.626
Pemerintahan
Total (1.330.848.034) 2.017.800 (1.328.830.234)

Daftar Koreksi Nilai Akumulasi Penyusutan per 31 Desember


2016 dapat dilihat pada Lampiran 4-K.

Koreksi Nilai Aset E.3.3. Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi
Lainnya Non
Revaluasi
(Rp10.984.673.253) Jumlah Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi per
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar minus
Rp10.984.673.253,00 dan Rp0,00.

Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi merupakan koreksi


atas penghapusan nilai perolehan Aset Lain-Lain pada Kantor
Pusat BPKP sebesar Rp289.460.397,00, dan kesalahan

CaLK – Laporan Perubahan Ekuitas - 65 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

pencatatan nilai perolehan Aset Tak Berwujud yang


perolehannya berasal dari tahun sebelumnya, serta koreksi
sebagai akibat dari penerapan amortisasi Aset Tak Berwujud,
dengan rincian sebagai berikut:
Koreksi Nilai Koreksi
Nama Satuan Kerja Jumlah (Rp)
Perolehan (Rp) Amortisasi (Rp)

Pusdiklatwas 744.720.000 (54.933.750) 689.786.250

Kantor Pusat BPKP - (2.863.676.081) (2.863.676.081)

Pusinfowas - (8.410.456.586) (8.410.456.586)

Puslitbangwas - (44.500.000) (44.500.000)

Perw. BPKP Prov. Jawa Barat - (11.099.000) (11.099.000)

Perw. BPKP Prov. Jawa Tengah - (50.742.439) (50.742.439)

Perw. BPKP Prov. Kalimantan Timur - (3.850.000) (3.850.000)

Perw. BPKP Prov. Kep. Riau - (675.000) (675.000)

Total 744.720.000 (11.439.932.856) (10.695.212.856)

Transaksi Antar E.4. Transaksi Antar Entitas


Entitas
Rp1.418.066.541.327
Jumlah Transaksi Antar Entitas per 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp1.418.066.541.327,00 dan
Rp1.530.042.716.351,00. Jumlah Transaksi Antar Entitas per
31 Desember 2016 dan 2015 terdiri atas:
Uraian 31 Des 2016 (Rp) 31 Des 2015 (Rp)

Ditagihkan ke Entitas Lain 1.451.897.346.317 1.527.155.091.508

Diterima dari Entitas Lain (34.658.015.507) (23.655.917.183)

Transfer Masuk 3.484.654.028 27.873.132.780

Transfer Keluar (3.432.654.028) (7.334.590.754)

Pengesahan Hibah Langsung 775.210.517 6.005.000.000

Total 1.418.066.541.327 1.530.042.716.351

Ditagihkan ke E.4.1. Ditagihkan ke Entitas Lain


Entitas Lain
Rp1.451.897.346.317
Jumlah Ditagihkan ke Entitas Lain per 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp1.451.897.346.317,00 dan
Rp1.527.155.091.508,00. Jumlah per 31 Desember 2016
merupakan realisasi belanja yang telah diterima
pembayarannya dari Kas Negara setelah dikurangi
pengembalian belanja sampai dengan 31 Desember 2016 .

CaLK – Laporan Perubahan Ekuitas - 66 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

Diterima dari E.4.2. Diterima dari Entitas Lain


Entitas Lain
Rp34.658.015.507
Jumlah Diterima dari Entitas Lain per 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar minus Rp34.658.015.507,00 dan
minus Rp23.655.917.183,00. Jumlah per 31 Desember 2016
merupakan realisasi penerimaan negara yang telah disetorkan
ke Kas Negara setelah dikurangi pengembalian pendapatan
sampai dengan 31 Desember 2016 .
Transfer Masuk E.4.3. Transfer Masuk
Rp3.484.654.028
Jumlah Transfer Masuk per 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp3.484.654.028,00 dan
Rp27.873.132.780,00. Jumlah per 31 Desember 2016 merupakan
nilai buku aset yang ditransfer antar satuan kerja di lingkungan
BPKP, terdiri atas:
 Peralatan dan Mesin sebesar Rp2.556.322.598,00, dengan
rincian sebagai berikut:
Nilai Perolehan Akumulasi Nilai Buku
Nama Satuan Kerja Transfer Dari
(Rp) Penyusutan (Rp) (Rp)
Perw. BPKP Prov. DKI
6.495.000 811.875 5.683.125
Jakarta
Kantor Pusat
Perw. BPKP Prov. Banten 23.670.000 2.958.750 20.711.250 BPKP

Perw. BPKP Prov. Riau 6.495.000 811.875 5.683.125

Kantor Pusat
Perw. BPKP Prov. 96.100.000 96.100.000 -
BPKP
Kalimantan Timur
38.940.000 15.576.000 23.364.000 Pusdiklatwas

17.258.200 6.455.820 10.802.380 Pusinfowas


Perw. BPKP Prov.
Sulawesi Tenggara Kantor Pusat
277.220.000 - 277.220.000
BPKP

Perw. BPKP Prov. Bali 128.710.000 118.301.250 10.408.750

Inspektorat 186.767.756 80.043.324 106.724.432

Pusdiklatwas 154.702.277 154.702.277 -


Perw. BPKP Prov.
172.375.000 37.169.464 135.205.536
Kalimantan Barat
Perw. BPKP Prov. Bangka
88.870.000 88.870.000 -
Belitung
Perw. BPKP Prov.
84.000.000 84.000.000 -
Bengkulu
Perw. BPKP Prov. Nusa
100.800.000 100.800.000 -
Tenggara Barat
Kantor Pusat
Perw. BPKP Aceh 277.220.000 - 277.220.000 BPKP
Perw. BPKP Prov.
297.200.000 - 297.200.000
Lampung
Perw. BPKP Prov.
277.220.000 - 277.220.000
Kalimantan Tengah
Perw. BPKP Prov.
277.220.000 - 277.220.000
Sulawesi Tengah
Perw. BPKP Prov.
277.220.000 - 277.220.000
Sulawesi Utara
Perw. BPKP Prov. Papua 277.220.000 - 277.220.000
Perw. BPKP Prov. Papua
277.220.000 - 277.220.000
Barat
Total 3.342.923.233 786.600.635 2.556.322.598

CaLK – Laporan Perubahan Ekuitas - 67 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

 Gedung dan Bangunan dari Perwakilan BPKP Provinsi


Sulawesi Selatan ke Pusdiklatwas dengan nilai perolehan
sebesar Rp1.055.821.000,00, akumulasi penyusutan sebesar
Rp179.489.570,00, sehingga nilai buku sebesar
Rp876.331.430,00.
 Gedung dan Bangunan dari Ombudsman RI ke Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp52.000.000,00
berupa rehabilitasi gedung kantor yang dipinjam pakai oleh
Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Selatan.

Transfer Keluar E.4.4. Transfer Keluar


Rp3.432.654.028
Jumlah Transfer Keluar per 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp3.432.654.028,00 dan
Rp7.334.590.754,00. Jumlah per 31 Desember 2016 merupakan
transfer aset antar satuan kerja di lingkungan BPKP,
sebagaimana telah dijelaskan pada pos Transfer Masuk.
Pengesahan Hibah E.4.5. Pengesahan Hibah Langsung
Langsung
Rp775.210.517
Jumlah Pengesahan Hibah Langsung per 31 Desember 2016
dan 2015 masing-masing sebesar Rp775.210.517,00 dan
Rp6.005.000.000,00. Jumlah per 31 Desember 2016 merupakan
penerimaan hibah aset, dengan rincian sebagai berikut:
Nama Satuan Nilai Hibah
No Jenis Aset Hibah Dari
Kerja (Rp)
Perw. BPKP Prov. Pemerintah Provinsi Kep.
1 Tanah 41.576.517
Bangka Belitung Bangka Belitung

Perw. BPKP Prov. Peralatan dan Mesin 25.100.000 Pihak Ketiga


2
Lampung Gedung dan Bangunan 308.534.000 Pihak Ketiga

Perrw. BPKP Prov. Peralatan dan Mesin 25.000.000 Pihak Ketiga


3
Kalimantan Timur Gedung dan Bangunan 375.000.000 Pihak Ketiga
Total 775.210.517

Seluruh hibah tersebut telah memperoleh register hibah dari


Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko
(DJPPR) dan telah disahkan oleh KPPN setempat.

Ekuitas Akhir E.5. Ekuitas Akhir


Rp1.876.503.363.643
Jumlah Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp1.876.503.363.643,00 dan Rp1.871.222.738.969,00.
Jumlah per 31 Desember 2016 merupakan kekayaan bersih pada
tanggal neraca yaitu selisih antara nilai Aset sebesar
Rp1.879.407.771.273,00 dikurangi nilai Kewajiban sebesar
Rp2.904.407.630,00.

CaLK – Laporan Perubahan Ekuitas - 68 -


Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2016 (Audited)

F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA

Dana Penugasan F.1. Informasi Dana Penugasan Beban Mitra Kerja


Beban Mitra Kerja

Selama tahun 2016 kegiatan pengawasan BPKP selain didanai dari


DIPA BPKP, juga berasal dari mitra kerja. Kegiatan tersebut berupa
pendampingan, bimbingan teknis dan sosialisasi berdasarkan
permintaan dari Pemerintah Daerah, dan Kementerian/Lembaga
yang menjadi mitra kerja masing-masing satuan kerja, yang
anggarannya tidak tersedia dalam DIPA. Jumlah penugasan yang
dibiayai dari dana mitra kerja sebanyak 4.261 penugasan dengan
realisasi dana sebesar Rp56.226.186.341,00. Rekapitulasi Dana
Penugasan Beban Mitra Kerja dapat dilihat pada Lampiran 4-L.

Dana tersebut seluruhnya dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh


pihak mitra kerja sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada
masing-masing mitra kerja. Pegawai BPKP yang diberi tugas oleh
pimpinan unit masing-masing diterbitkan Surat Perjalanan Dinas
(SPD) Nihil dengan beban anggaran mitra kerja, dan pada akhir
kegiatan/penugasan pegawai dimaksud menerima dan
menandatangani kuitansi penggantian biaya perjalanan dinas/
transport lokal, dan selanjutnya dipertanggungjawabkan oleh
masing-masing mitra kerja sesuai dengan mekanisme yang berlaku

Gugatan Hukum F.2. Informasi Gugatan Hukum Terhadap BPKP


Terhadap BPKP

Sampai dengan akhir tahun 2016, terdapat 16 kasus hukum (gugatan)


yang berisiko tuntutan hukum kepada BPKP, dengan nilai gugatan
materiil sebesar Rp10.015.504.318.612,00 dan gugatan immateriil
sebesar Rp22.512.228.282,00. Secara umum, gugatan tersebut
merupakan gugatan dari pihak ketiga atas hasil audit yang dilakukan
BPKP, dan tersebar pada beberapa provinsi.

Dari 16 kasus hukum tersebut, berpotensi terjadi pengeluaran negara


sebesar Rp10.360.946.662,00, dan Tanah seluas 92 M2. Status perkara
saat ini adalah 4 kasus proses Banding, 9 kasus proses Kasasi, dan
3 kasus proses Peninjauan Kembali. Rekapitulasi Risiko Tuntutan
Hukum Terhadap BPKP dapat dilihat pada Lampiran 4-M.

CaLK – Pengungkapan Lainnya - 69 -

Anda mungkin juga menyukai