Anda di halaman 1dari 3

HKUM4403

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Ilmu Perundang-Undangan
HKUM4403

No. Soal Skor


1. Dalam sistem perundang-undangan Indonesia, Pancasila berkedudukan sebagai staatsidee dan 20
filosofigrondslag. Dalam ketentuan Pasal 2 UU Nomor 12 Tahun 2011, kedudukan Pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum.

Pertanyaan:
1. Bagaimana analisis Saudara terkait makna Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hokum?
2. Bagaimana UUD NRI Tahun 1945 mengatur keberadaan Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hokum?
3. Berikan analisis Saudara bagaimana mekanisme atau upaya judicial review yang bisa
dilakukan jika suatu peraturan perundang-undangan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila!

2. Dalam Pasal 7 ayat (1) UU Nomor 12 Tahun 2011 sudah diatur mengenai jenis dan hierarki 25
peraturan perundang-undangan. Namun, ternyata ketentuan tersebut tidak mengatur mengenai
keberadaan peraturan desa.

Pertanyaan:
1. Berikan analisis Saudara apakah peraturan desa tetap merupakan jenis peraturan
perundang-undangan yang diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum
mengikat!
2. Berikan analisis Saudara terkait upaya yang bisa dilakukan jika peraturan desa bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan di atasnya atau bertentangan dengan kepentingan
umum!

3. Pasal 15 ayat (1) UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan 25


PerundangUndangan menyebutkan bahwa, “Materi muatan mengenai ketentuan pidana hanya
dapat dimuat dalam: a. Undang-Undang; b. Peraturan Daerah Provinsi; atau c. Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota”.

Pertanyaan:
1. Berikan analisis Saudara mengapa materi muatan ketentuan pidana hanya dapat diatur atau
dimuat dalam undang-undang, peraturan daerah provinsi dan peraturan daerah
kabupaten/kota? Jangan lupa juga mencantumkan asas hukum yang menjadi dasar berfikir
dalam jawaban Saudara!
2. Dalam rangka menjaga keutuhan negara kesatuan, pada awalnya pembatalan peraturan
daerah yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di atasnya dilakukan oleh
pemerintah pusat. Namun, setelah dikeluarkannya Putusan MK No. 137/PUU-XIII/2015 dan
Putusan MK No. 56/ PUU-XIV/2016 maka Menteri (pusat) tidak memiliki kewenangan lagi
untuk membatalkan peraturan daerah. Berikan analisis Saudara mengapa kewenangan
pemerintah pusat membatalkan peraturan daerah dicabut!

1 dari 2
HKUM4403

4. Kasus: 30

PEMBATASAN USAHA SWALAYAN MODERN

Akhir-akhir ini, tempat-tempat perbelanjaan swalayan modern semakin marak. Tidak hanya di
kota-kota besar, namun juga merambah hingga pelosok negeri. Toko-toko perbelanjaan tersebut
beraneka ragam bentuk dan tipenya. Mulai dari yang bertipe terkecil seperti minimarket hingga
yang berukuran besar seperti supermarket, hypermarket, department store, perkulakan dan
usaha-usaha pusat perbelanjaan lainnya yang dikelola secara modern.

Dipandang dari sudut pelayanan publik dan efektivitas kemudahan masyarakat, kehadiran pusat
perbelanjaan modern dengan berbagai tipe tersebut menjadi angin segar. Apalagi tempat
perbelanjaan modern tersebut biasanya dilengkapi dengan fasilitas yang modern yang selalu
diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik juga, sehingga memudahkan para
pelanggan ataupun konsumen untuk berbelanja kebutuhan masing-masing.

Namun begitu, kehadiran usaha swalayan modern ini dianggap sebagai bentuk liberalisasi sektor
perdagangan hilir (eceran). Kehadiran usaha swalayan modern juga menjadi ancaman bagi
eksistensi pasar tradisional dan berbagai usaha ekonomi mikro lainnya seperti toko kelontong,
warung, koperasi dan usaha sejenis. Apalagi beberapa minimarket sudah menjangkau hingga ke
berbagai pelosok pedesaan dan telah membuat warung dan toko kelontong serta pedagang
tradisional kehilangan pelanggan, sepi pembeli dan akhirnya berujung pada kondisi gulung tikar.
Apalagi usaha mikro seperti warung, toko kelontong dan pedagang tradisional di Indonesia
tergolong jenis usaha marginal yang ditandai dengan penggunaan teknologi yang relatif
sederhana, tingkat modal dan akses terhadap kredit yang rendah, serta cenderung berorientasi
pada pasar lokal. Sehingga akan sangat sulit bagi kelompok ini untuk meningkatkan kualitas
pelayanannya untuk dapat bersaing dengan usaha swalayan modern yang memiliki modal
(capital) lebih besar dan akses lebih kuat. Padahal, jika usaha ekonomi mikro benar-benar
colaps, maka dampaknya akan sangat besar dalam pembangunan ekonomi nasional.

Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam
menjaga perkembangan dan pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu, jika pemerintah
menganggap bahwa warung, toko kelontong, pasar tradisional adalah beberapa contoh usaha
mikro yang eksistensinya harus dijaga dan dilindungi untuk menopang pembangunan ekonomi
nasional, maka pemerintah harus mampu dan mau membuat serta menerapkan
kebijakankebijakan, termasuk kebijakan yang tidak populer, dalam upaya perlindungan tersebut.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Medan mengambil
langkah dan kebijakan yang tepat dan cepat untuk menanggulangi permasalahan yang dialami
usaha ekonomi mikro sebagai dampak hadirnya pusat perbelanjaan swalayan modern melalui
pembentukan peraturan daerah.

Peraturan daerah tersebut akan mengatur antara lain perlu adanya pembatasan keberadaan
minimarket, terutama di lokasi yang berdekatan dengan usaha ekonomi mikro, agar tidak merebut
pasar atau konsumen usaha ekonomi mikro tersebut. Pembatasan keberadaan minimarket
tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti: 1) selektivisasi pemberian izin usaha
minimarket; 2) pengaturan jarak antar minimarket atau usaha swalayan modern maupun
antarminimarket atau swalayan modern dengan warung, kelontong, koperasi atau pasar
tradisional.

Pertanyaan:
Susunlah suatu konsideran peraturan daerah berdasarkan contoh kasus di atas yang meliputi
dasar filosofis, dasar sosiologis dan dasar yuridis!

Skor Total 100

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai