ABSTRAK
Desa mempunyai wewenang yang penting dalam membantu pemerintah daerah dalam
pelaksanaan pemerintahan, termasuk pembangunan. Semua ini dilakukan sebagai langkah nyata
pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat efektivitas Dana desa di desa Simpang Agung. Dewan otonomi daerah berarti memberikan
kewenangan dan keleluasaan (diskreksi) kepada daerah untuk mengelola dan memanfaatkan sumber
daya daerah secara optimal. Pembangunan desa masih bergantung pada pendapatan asli desa dan
swadaya masyarakat yang jumlah, dan sifatnya tidak dapat diprediksi. Desa Simpang Agung adalah
sebuah desa yang terletak di daerah pedesaan dengan akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan.
Alokasi dana desa dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Alokasi dana
desa dapat digunakan untuk membangun dan meningkatkan fasilitas kesehatan, memberikan akses
terhadap pelayanan kesehatan, dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. aktivitas
di desa simpang agung sangat beragam, banyak program-progam yang di jalanjan untuk menunjang
kesehatan masyarakat di desa. Dana desa yang di berikan pemerintah pusat untuk membangun desa
sudah di gunakan secara efektif dan efisien oleh setiap desa, hal tersebut sesuai dengan pemaparan
data di atas. Melalui dana desa pemerintah desa melakukan pemerintah desa juga memanfaatkan
dana desa untuk membangun sarana pengecekan kesehatan secara rutin terutama untuk balita, ibu
hamil, dan lansia. Selain untuk membangun infrastruktur dana desa juga di gunakan untuk membayar
insentif yang di berikan kepada bidan desa yang di realisasikan oleh pemerintah desa bukan hanya
pengecekan kesehatan pemerintah desa juga mengaanggarkan dana desa untuk peralatan kesehatan
dan obat-obatan, serta pengadaan bimbingan untuk para kader berupa pelatihan untuk standar
kesehatan.
ABSTRACT
Villages have important authority in assisting local government in carrying out activities
implementation of government, including development. All of this is done as a concrete step for the
regional government to support the implementation of regional autonomy. This research aims to see
the effectiveness of village funds in Simpang Agung village. Regional autonomy council means giving
authority and freedom (discretion) to regions to manage and utilize regional resources optimally.
Village development still depends on the village's original income and community self-help, the
amount of which is unpredictable. Simpang Agung Village is a village located in a rural area with
limited access to health facilities. Allocation of village funds can be a solution to overcome these
problems. Village fund allocations can be used to build and improve health facilities, provide access
to health services, and increase community knowledge about health. Activities in Simpang Agung
village are very diverse, many programs are being run to support community health in the village.
Village funds provided by the central government to develop villages have been used effectively and
efficiently by each village, this is in accordance with the data presented above. Through village funds,
the village government also utilizes village funds to build routine health check facilities, especially for
toddlers, pregnant women and the elderly. Apart from building infrastructure, village funds are also
used to pay incentives given to village midwives which are realized by the village government instead
of health checks. The village government also budgets village funds for health equipment and
medicines, as well as procurement guidance for cadres in the form of training for health standards.
PENDAHULUAN
Pemberian otonomi daerah seluas luasnya berarti pemberian kewenangan dan
keleluasaan (diskreksi) kepada daerah untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya
daerah secara optimal. Agar tidak terjadi penyimpangan dan penyelewengan, pemberian
wewenang dan keleluasaan yang luas tersebut harus diikuti dengan pengawasan yang
kuat. Meskipun titik berat otonomi diletakkan pada tingkat Kabupaten/Kota, namun secara
esensi sebenarnya kemandirian tersebut harus dimulai dari level pemerintahan ditingkat
paling bawah, yaitu Desa. Selama ini, pembangunan desa masih banyak bergantung dari
pendapatan asli desa dan swadaya masyarakat yang jumlah maupun sifatnya tidak dapat
diprediksi
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa mengatur berbagai aspek berkait
dengan Desa. UU Desa memberikan kewenangan yang lebih luas kepada Desa sehingga
dapat mendorong prakarsa dan kemandirian Desa untuk mewujudkan kesejahteraan bagi
masyarakatnya. Pada tanggal 18 Desember 2013, DPR telah mengesahkan UU tersebut.
UU Desa resmi diberlakukan mulai awal tahun 2015.
Salah satu alasan munculnya UU Desa 2014 ini adalah adanya ketimpangan
pembangunan Desa dibanding dengan wilayah perkotaan. Pada tahun 2014 hanya terdapat
3,92 persen Desa yang tergolong desa mandiri, sementara yang tergolong desa tertinggal
sebanyak 27,22 persen, dan yang tergolong desa berkembang sebanyak 68,89 persen
(Nata Irawan, 2015).
Guna mengatasi masalah tersebut maka diberikan kewenangan yang sangat penting
kepada Desa yaitu kewenangan pengelolaan Keuangan Desa. UU Desa mengamanatkan
adanya Dana Desa dan Alokasi Dana Desa yang harus dikelola oleh Desa. Dalam
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5
Tahun 2015, telah ditetapkan Prioritas Penggunaan Dana Desa yaitu untuk membiayai
belanja pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa.
Dengan demikian, Desa tidak bisa sembarangan dalam pemanfaatan Dana Desa. Desa
dituntut untuk mampu menyusun perencanaan program dan melaksanakan program
tersebut sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan yaitu program yang bertujuan guna
pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa. Desa harus cerdas dalam
menentukan program-program yang akan dilaksanakan agar sesuai kebutuhan,
kemampuan, dan potensi Desa itu sendiri. Namun, program-program juga harus sejalan
dengan prioritas yang telah ditetapkan. Padahal Desa juga harus menghadapi kendala-
kendala dalam pengelolaan Dana Desa ini, misalnya minimnya Sumber Daya Manusia,
kurangnya partisipasi Masyarakat Desa, dan kendala lainnya.
Desa Simpang Agung adalah sebuah desa yang terletak di daerah pedesaan dengan
e e e e e e e e e
akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, alokasi dana desa dapat
e e e e e e e e
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa kesehatan merupakan salah satu aspek
e e e e e e e
yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat. Kesehatan yang baik memengaruhi e e e e e
produktivitas, kualitas hidup, dan pembangunan suatu daerah. Namun, di banyak desa di e e e
Indonesia, termasuk Desa Simpang Agung, masih banyak masalah te rkait kesehatan,
e e e e e e
seperti kurangnya fasilitas kesehatan, akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan, dan
e e e e e e e e e e
Alokasi dana desa dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. e e e e e
Dana desa merupakan dana yang dialokasikan ole h pemerintah kepada desa-desa untuk
e e e e e e e e
membiayai pembangunan dan pelayanan publik. Dalam konteks ini, alokasi dana desa
e e e e e
puskesmas, posyandu, dan rumah sakit desa. Selain itu, dana desa juga dapat digunakan
e e e e
Namun, dalam pengelolaan alokasi dana desa untuk kesehatan, terdapat beberapa e e e e e e e e
tantangan dan hambatan yang perlu dihadapi. Pertama, masalah administrasi dan e e
pengawasan. Pengelolaan dana desa yang efektif membutuhkan sistem administrasi yang
e e e e e e e e
baik dan pengawasan yang ketat agar dana tersebut benar-benar digunakan untuk
e e e e e e
pentingnya investasi dalam kesehatan. Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang lebih
e e e e e e e e
baik tentang manfaat dan pentingnya memprioritaskan kesehatan dalam penggunaan dana
e e e e e e
desa. e
Selain itu, pengelolaan alokasi dana desa juga perlu memperhatikan kebutuhan nyata
e e e e e e e e
kesehatan yang sebenarnya, sehingga dana tersebut tidak efektif dan efisien dalam
e e e e e e e e e e e
yang intensif untuk memastikan bahwa alokasi dana desa benar-benar digunakan untuk
e e e e e
METODE PENELITIAN
Penetian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Dalam arti sebenarnya,
e e e e e e e e e e
penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan gambaran suatu
e e e e e e e
keadaan atau peristiwa. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menciptakan gambaran
e e e e e e
yang secara sistematik, faktual, dan akurat tentang fakta dan karakteristik suatu kelompok
e e e e e
1. Mendefinisikan dengan jelas dan spesifik tujuan yang akan dicapai beserta fakta dan
e e e e e e e
sifat-sifat apa saja yang dite mukan dalam penelitian tersebut. Penelitian ini bertujuan e e e e e e e e
2. Rancang cara pendekatannya, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara e e e e e e e
lain:
(1) Cara mengumpulkan data, terdapat 2 (dua) sumber data dalam penelitian ini yaitu
e e e e e
data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan ole h
e e e e e
peneliti langsung dari sumber peneliti pertama atau tempat objek penelitian
e e e e e e e e e e
dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer dengan teknik e e e e e e e e
(interview), serta dokumentasi. Data sekunder yaitu sumber data yang tidak
e e e e e e e
langsung memberikan data kepada pengumpul data, seperti dokumen atau situs e e e e e e e
(2) Teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terdiri
e e e e e e e
dari teknik observasi atau pengamatan secara langsung di lapangan serta teknik
e e e e e e
3. Mendeskripsikan data. Setelah semua data telah diperoleh, maka langkah selanjutnya
e e e e e e e e e
Aktivitas Pemantauan Dana Desa untuk Kesehatan seperti progam kesehatan apa saja e e e e e e e e
penggunaan dana desa dalam peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan di
e e e e e e
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2023, telah dialokasikan
e e e e
Tambahan Dana Desa pada tahun anggaran 2023 yang ditetapkan lebih lanjut dengan e e e e
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 98 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Dana Desa.
e e e e e e e e
2. Penyaluran tambahan Dana Desa dilakukan secara sekaligus paling cepat bulan
e e e e e
surat pernyataan kepala Desa terkait komitmen penganggaran tambahan Dana Desa
e e e e e e e
3. Selanjutnya, Pemerintah Desa yang mendapat tambahan Dana Desa TA 2023 agar
e e e e e e
bencana El Nino dan dampaknya, antara lain kekeringan dan sulitnya air bersih,
e e e e e
desa, selain itu juga pemanfaatan dana desa ini untuk peningkatan kualitas kehidupan
e e e e e e
masyarakat desa misalkan kesehatan. Di desa Simpang Agung alokasi dana yang e e e e
Dana desa sangat membantu dan memberikan manfaat kepada masyarakat, masyarakat
e e e e e
Simpang Agung. Pemberian dana desa diharapkan mampu mengatasi masalah yang terjadi e e e e e
di desa. Hal itu pula sejalan dengan hasil wawancara pada tanggal 10 Desember 2023
e e e e e e
dengan Bapak Pramono selaku Kepala Kampung Desa Simpang Agung yang mengatakan
e e e e e
bahwa:
Dana desa dari pemerintah di desa Simpang Agung langsung diberikan ke
e e e e e e
warga melalui kader-kader posyandu di tiap dusun dan bidan desa untuk e e e e
Peningkatan kesehatan masyarakat desa Simpang Agung juga merupakan salah satu
e e e e e
dampak dari penyaluran dana desa. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya e e e
pemenuhan kebutuhan dasar untuk pengembangan pos kesehatan desa, polindes dan
e e e e e e e e e
posyandu yang ada di kecamatan Seputih Agung khususnya desa Simpang Agung. Hasil e e e
penelitian ini sesuai dengan Undang-undang No. 11 Tahun 2009, yang menyatakan bahwa
e e e e e
sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga e e e e
dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Dari Undang–Undang tersebut di atas dapat kita
e e e
cermati bahwa salah satu ukuran tingkat kesejahteraan dapat dinilai dari kemampuan
e e e e e
Pemerintah perlu melaksanakan sosialisasi kepada seluruh masyarakat desa dalam hal
e e e e e e e
desa. Dengan dengan demikian dana desa dapat di manfaatkan dengan baik sesuai tujuan
e e e e e e e
penggunaan dana desa yaitu untuk meningkatkan pelayanan publik di desa, mengentaskan
e e e e e e e
kesehatan digunakan dengan efisien dan efektivitas sehingga dapat dirasakan langsung
e e e e e e e e
oleh masyarakat di desa tersebut. Hal ini selaras dengan hasil wawancara oleh Bapak
e e e e e e e
Pramono selaku Kepala Kampung Desa Simpang Agung yang mengatakan bahwa: e e e e
disana dari dana desa, pemerintah yang memberikan dikirim ke sana, begitu e e e e e e e
juga alat kesehatan untuk ibu hamil, balita, lansia dan juga peralatan bayi.
e e e
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana desa dapat mendorong kesejahteraan desa melalui
e e e e e e e e e e
bantuan rakyat miskin, kesehatan warga terutama lansia, ibu hamil, anak se rta balita dan e e e e
masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan perangkat desa disebutkan bahwa desa Simpang Agung
e e e e e e
melatih kelompok kader untuk mendukung kesehatan masyarakat. Partisipasi masyarakat juga
e e e e e e
sangat penting untuk mendukung perkembangan setiap desa sehingga dapat mencapai
e e e e e e e e
program yang diinginkan. Kami sangat me mbutuhkan ide dan pendapat masyarakat untuk e e e
membangun desa.
e e
Berdasarkan hasil wawancara yang ada di ke camatan Seputih Agung terutama desa Simpang
e e e e e
Agung maka jawaban yang di berikan oleh responden rata- rata 95% masyarakat desa e e e e e
menyatakan setuju bahwa dengan adanya dana desa pendapatan masyarakat di desa
e e e e e e
meningkat. dari hasil wawancara bersama dengan masyarakat desa mereka mengatakan
e e e e e e e
bahwa dengan adannya dana desa maka sejumlah warga telah mendapat pengetahuan akan
e e e e e e e
menjaga kesehatan dan akses masyarakat dalam menunjang kesehatan masyarakat di desa,
e e e e e e e e
karena rata-rata masyarakat desa sebelumnya belum atau kurang akan pengetahuan menjaga
e e e e e e e e
kesehatan. berbagai program yang telah di bangun dengan adanya dana desa antara lain
e e e e e e
penyelenggaraan Posyandu seperti makan Tambahan yang dibutuhkan untuk ibu hamil dan
e e e e e
asupan untuk anak dan juga balita, Kls Bumil untuk me ningkatkan pengetahuan tentang e e e e
menjaga pola hidup sehat dan cara merawat anak, bantuan lansia yang kurang/tidak memiliki
e e e e
Kegiatan e : 2.2.02. Penyelenggaraan Posyandu (Mkn Tambahan, Kls Bumil, Lansia, Insentif) e e e e
Dana desa yang di berikan pemerintah pusat untuk membangun desa tentunya di gunakan
e e e e e e e
secara efektif dan efisien oleh setiap desa, hal tersebut sesuai dengan pemaparan data di
e e e e e e e e e e e e e
atas. Melalui dana desa pemerintah desa melakukan pemerintah desa juga memanfaatkan
e e e e e e e e e e
dana desa untuk membangun sarana pengecekan kesehatan secara rutin terutama untuk
e e e e e e e e e
balita, ibu hamil, dan lansia. Se lain untuk membangun infrastruktur dana desa juga di e e e
gunakan untuk membayar insentif yang di berikan kepada bidan desa yang di realisasikan
e e e e e e
oleh pemerintah desa bukan hanya pengecekan kesehatan pemerintah desa juga
e e e e e e e e e e e e
mengaanggarkan dana desa untuk peralatan kesehatan dan obat-obatan, serta pengadaan
e e e e e e e
bimbingan untuk para kader berupa pelatihan untuk standar kesehatan. Berbagai program e e e e e e
tempat untuk belajar. Untuk itu dengan adanya dana desa tentunya sangat membantu
e e e e e e
berikut :
e
1. Dari hasil uji efektivitas Dana Desa khsusnya di desa Simpang Agung sudah e e e e
berada dalam kategori sangat efektif menunjukan bahwa dana desa yang di
e e e e e e
2. Dari hasil sampel wawancara aparatur kampung menunjukan bahwa dana desa e e e
Agung Kabupaten Lampung Tengah. Dengan adanya dana desa juga dapat di e e e e
simpulkan bahwa dana desa dapat menurunkan angka kematian terutama untuk e e e e
sasaran serta mampu di realisasikan kepada fasilitas desa dan masyarakat sesuai
e e e e e
Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini e e e e e
pekerja juga harus diperhatikan agar kegiatan perekonomian dapat dikelola secara
e e e e e e e e
efektif dan efisien, stabilitas keuangan dapat terjaga, serta serangkaian terobosan
e e e e e e e e e
2. Bagi Warga
Dengan hasil penelitian ini diharapkan kepada masyarakat agar selalu aktif dalam
e e e e e
Hasil penelitian ini diharapkan kiranya dapat menjadi pembelajaran dan acuan
e e e e e
Aslichati, Lilik. (2022). Metode Penelitian Sosial (BMP). Tangerang Selatan: Universitas
e e e e e e e
Terbuka.
e
Bastian, Indra. (2019). Materi Pokok Akuntansi Kecamatan dan Desa. Tangerang Selatan: e e e e e
Universitas Terbuka.
e e
Widayati, N., & Aco,F.(2019). Pemanfaatan Dana Desa (DD) Di Desa Argomulyo e e e
Pangalo, T., Rotinsulu, D. C., & Tumangkeng S. Y. L.(2020). Efektivitas Pemanfaatan Dana e e e e
Antou, P., Rumate, V. A., & Maramis, M. T. B. (2019). Efektivitas Dana Desa Terhadap
e e e e e
Tumaji, T., & Putro, G. (2018). Pemanfaatan Dana Desa Untuk Pembangunan Kesehatan Di e e e e e
Kabupaten Pasuruan Dan Sampang. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(3), 141-
e e e e e e e
151.
Ismawati, L., Sriatmi, A., & Fatmasari, E. Y. (2017). Analisis Peran Pemerintah Desa dalam e e e e e
Peraturan-Peraturan
e e
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa mengatur berbagai aspek berkait dengan e e e e e e e
Desa. https://peraturan.bpk.go.id/Details/38582/uu-no-6-tahun-2014.
e e e
Pasal 14 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2022 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja e e e
tahun-2022.
https://peraturan.bpk.go.id/Details/38601/uu-no-11-tahun-2009.
e e