SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat
RPJM-Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang
memuat arah kebijakan pembangunan desa, strategi pembangunan desa dan
program kerja desa dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah.
Perencanaan pembangunan desa merupakan upaya untuk menjamin keterkaitan
dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan. Dengan demikian diharapkan pembangunan yang dilakukan di
desa dapat sesuai dengan kebutuhan, potensi dan kondisi masyarakat.
Selain itu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang mendasarkan
pada aspek pemberdayaan dan partisipasi masyarakat merupakan suatu wujud
pembelajaran bagi masyarakat dan dapat menimbulkan perasaan memiliki
terhadap program pembangunan yang ada.
RPJM Desa Kenteng sebagai rencana induk untuk melakukan kegiatan
pembangunan desa, disusun oleh semua elemen masyarakat yang ada di Desa
Kenteng atau yang mewakilinya serta semua pihak yang berkepentingan.
Dokumen ini pula sebagai penjabaran dari visi dan misi Kepala Desa, juga
memuat kerangka ekonomi desa, arah kebijakan keuangan desa, strategi
pembangunan desa, kebijakan umum, dan disertai berbagai program kegiatan
dengan pendanaan yang bersifat indikatif.
Dokumen perencanaan ini dapat pula menjadi tolak ukur penilaian kinerja Kepala
Desa Kenteng dalam melaksanakan pemerintahan, pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat selama jabatannya. Dengan demikian dokumen
RPJMDes ini sangat penting dan sudah seharusnya dimiliki setiap desa.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
Disusunnya rencana pembangunan jangka menengah desa memiliki tujuan
sebagai berikut :
1. Untuk mengindentifikasi berbagai permasalahan dan potensi yang ada di Desa
Kenteng mencakup bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan, sarana dan
prasarana, ekonomi produktif, sosial budaya dan kelembagaan dan sosial
kependudukan.
2. Untuk menentukan peringkat masalah, pemecahan masalah serta prioritas
tindakan berdasarkan identifikasi permasalahan dan potensi.
3. Untuk menyusun rencana program pembangunan desa dalam jangka waktu
lima tahun berdasarkan bidang kegiatan.
4. Dengan demikian diharapkan dokumen perencanaan yang disusun dapat
dijadikan pedoman pemerintah desa dalam melaksanakan kegiatan
pembangunan bidang pemerintahan, bidang pembangunan maupun bidang
pemberdayaan masyarakat guna mewujudkan visi pemerintahan desa.
I PENDAHULUAN
II GAMBARAN UMUM DESA
III VISI DAN MISI
IV PERMASALAHAN, POTENSI dan PROGRAM PEMBANGUNAN
budaya Jawa. Hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di Kabupaten
Semarang masih kuat terpengaruh dengan adanya pusat kebudayaan Jawa yang
tercermin dari keberadaan Keraton Kasultanan maupun Pakualaman yang ada di
Yogyakarta. Dari latar belakang budaya, kita bisa melihat aspek budaya dan
sosial yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Di dalam hubungan
masyarakat di Desa Kenteng sebagian masyarakat sangat kental dengan tradisi
budaya Jawa seperti kenduri/kondangan yang sering dilaksanakan untuk
memperingati hari-hari besar maupun peringatan-peringatan lainnya.
Desa Kenteng memiliki kegiatan tradisional yang sudah menjadi kegiatan rutin
dan sudah menjadi agenda dari pemerintah Desa Kenteng yaitu Kegiatan
Upacara Adat yang dikenal dengan istilah merti deso
B. KONDISI EKONOMI
1. Struktur Perekonomian Desa
Struktur perekonomian Desa Kenteng terbagi menjadi beberapa sektor. Sektor
utama adalah sektor pertanian termasuk di dalamnya perikanan dan peternakan.
Untuk sektor perikanan didominasi di dusun yang berada di dataran rendah yaitu
Dusun Krajan, Dusun Sukorejo, dan Dusun Tegalsari dengan produk unggulan
berupa Perikanan Lele.
Sektor peternakan terdiri dari peternakan sapi, kerbau, kambing,
bebek/itik/Puyuh, dan ayam potong. Data mengenai potensi sektor peternakan
Desa Kenteng secara rinci dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel potensi sektor peternakan Desa Kenteng tahun 2010
Jenis ternak Jumlah kandang Jumlah ekor rata-rata /kandang Jumlah total
Sapi 152 2 354
Kerbau 22 2 44
Kambing 160 3 480
Puyuh 1 5.000 5.000
Bebek/Itik 6 75 450
Ayam potong 11 7.500 80.500
Ayam Kampung 1.451 7 10.157
Sumber : Data Potensi Desa 2010
Dari tabel diatas terlihat bahwa ayam merupakan hewan ternak yang paling
banyak, hal ini disebabkan karena beternak ayam modalnya lebih terjangkau
oleh masyarakat dari pada ternak-ternak yang lain. Selain itu, hampir di setiap
keluarga mempunyai ayam karena harga ayam yang terjangkau dan
pemeliharanya mudah dan murah.
Potensi sektor kehutanan Desa Kenteng adalah pada jenis tanaman kayu jati,
dan tanaman pohon Sengon yang tersebar diseluruh Desa Kenteng baik yang
ditanam secara kelompok maupun ditanam sendiri oleh warga masyarakat.
Potensi sektor perkebunan di Desa Kenteng yang paling banyak berupa tanaman
Kopi, Cengkeh, Kelapa, dan Pisang yang hampir semua warga masyarakat Desa
Kenteng memiliki tanaman tersebut.
2. Lembaga-Lembaga Perekonomian Desa
Kegiatan perekonomian yang terdapat di Desa Kenteng di antaranya, kelompok
simpan pinjam disetiap RT dengan keanggotaan sekitar 40 orang. Selain itu,
terdapat berbagai macam usaha kelontong, anyaman bambu yang tersebar
disetiap Dusun yang ada di wilayah Desa Kenteng. selain itu juga banyak
kelompok-kelompok usaha perikanan, perkebunan, pengrajin, dan pertukangan.
Adapun di Desa Kenteng juga terdapat Usaha Keuangan Mikro (UKM), Koperasi,
dan Lembaga Keuangan diantaranya adalah :
a. Usaha Keuangan Mikro GAPOKTAN KARYA MANDIRI
b. Koperasi DHAMA SASANA
c. Koperasi WANITA TANI
d. Koperasi WANDANI
e. Lembaga Keuangan Desa
3. Kemampuan Keuangan Desa
Keadaan keuangan desa dan sumber-sumber keuangan desa tahun 2010 dapat
dijabarkan sebagai berikut:
PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
DESA KENTENG KECAMATAN SUSUKAN
TAHUN ANGGARAN 2010
KODE URAIAN SEBELUM SETELAH BER KURANG BER TAMBAH
REK PERUBAHAN PERUBAHAN
1 PENDAPATAN 226.385.000 306.598.000 0 80.213.000
1,1 Pendapatan Asli Desa 113.710.000 113.710.000 0 0
1.1.1 Hasil Usaha Desa 2.250.000 2.250.000 0 0
1.1.1.1 Pemberian dan ligalisir Surat Keterangan 650.000 650.000 0 0
1.1.1.2 Badan Usaha Milik Desa 1.600.000 1.600.000 0 0
1.1.2 Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa 75.450.000 75.450.000 0 0
1.1.2.1 Tanah Kas Desa 6.200.000 6.200.000 0 0
1.1.2.1.1 Tanah Bengkok Desa 68.000.000 68.000.000 0 0
1.1.2.1.2 Tanah Bondo Desa 1.200.000 1.200.000 0 0
1.1.2.2 Pasar Desa 50.000 50.000 0 0
1.1.2.3 Bangunan Desa 0 0 0 0
1.1.2.4 Lain-lain Kekayaan Milik Desa 0 0 0 0
1.1.3 Hasil Swadaya dan Partisipasi Masyarakat 22.010.000 22.010.000 0 0
1.1.4 Hasil Gotong-royong 14.000.000 14.000.000 0 0
1.1.5 Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah 0 0 0 0
1,4 Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah 105.675.000 185.888.000 0 80.213.000
1.4.1 Bagi Hasil Pajak Daerah 0 0 0 0
1.4.2 Bagi Hasil Retribusi Daerah 0 0 0 0
1.4.3 DAUD 105.675.000 185.888.000 0 80.213.000
1,5 Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi, 7.000.000 7.000.000 0 0
Kabupaten/Kota dan Desa Lainya
1.5.1 Bantuan Keuangan Pemerintah 0 0 0 0
000
dari Pemerintah 0 0 0 0
dari Pemerintah Provinsi 0 0 0 0
dari Pemerintah abupaten/Kota 0 0 0 0
dari badan/Lembaga/organisasi swasta 0 0 0 0
dari Kelompok Masyarakat/Perorangan 0 0 0 0
2. Kesehatan
Kesehatan adalah sesuatu yang penting yang dapat mencerminkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data potensi Desa Kenteng tahun 2010,
maka dapat dilihat fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada dan dimanfaatkan oleh
masyarakat, seperti jumlah puskesmas sebanyak 1 buah, jumlah posyandu balita
sebanyak 7 buah.
3. Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan sosial dapat dlihat dari pemberdayaan kelembagaan yang ada di
Desa Kenteng, seperti LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa), BPD
(Badan Permusyawaratan Desa), KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa),
TP2K (Tim Pengelola dan Pengendali Kegiatan) dan PKK. Melalui lembagalembaga tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan sosial
dengan program-programnya.
KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa) dan TP2K (Tim Pengelola dan
Pengendali Kegiatan) merupakan bagian dari PNPM yang merunjuk pada
pemberantasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat melalui Lembaga ini
di harapkan dapat meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan Lembaga yang beranggotan dari partisipasi ibu-ibu yaitu lembaga
PKK, melalui lembaga ini aspirasi dan pemberdayaan perempuan ditingkatkan
untuk mencapai kesetaraan Gender. Aktivitas lembaga ini meliputi, simpan
pinjam, demo masak, dan sebagainya.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan upaya dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui
bimbingan, pengajaran, dan atau peranannya di masa yang akan datang.
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan
pada umumnya, dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat
pendidikan akan mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan. Dan pada
gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya
akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru
guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam
sistematika pikir atau pola pikir individu, selain itu dapat mempermudah
penerimaan informasi yang lebih maju.
Peran pendidikan dalam pembangunan sangat penting dalam rangka upaya
penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas, mampu berkompetisi dalam
tatanan kehidupan global serta menghadapi persaingan dimasa depan. Dalam
bidang pendidikan ini kita menyadari bahwa Desa Kenteng masih dihadapkan
pada berbagai persoalan yang menyangkut kualitas yang masih
memprihatinkan. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut, antar lain
mutu guru, sarana dan prasarana yang ada, manejemen pendidikan dan
peranserta masayarakat. Namun disisi lain program-program pelayanan
pendidikan yang dikembangkan antar pemerintah dan masyarakat secara
bertahap sedang berupaya meningkatkan pelayanan kegiatan belajar mengajar.
Untuk mengetahui lebih lanjut keadaan bidang pendidikan, di bawah ini terdapat
tabel yang menunjukkan kondisi pendidikan secara umum di Desa Kenteng:Tabel
Jumlah Jenis Fasilitas Pendidikan Desa Kenteng
No Jenis Gedung Jml Siswa Jumlah Guru
1 PAUD 2 51 4
2 TK / RA 3 56 8
3 SD / MI 4 380 40
4 MTs 1 160 19
5 SMA 1 118 18
6 PONPES 3 130 28
7 TPQ 3 210 15
Jumlah 17 1105 132
Selain fasilitas tersebut, masih terdapat fasilitas pelayanan publik yang ada di
Desa Kenteng berupa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yaitu sekolah
Minggu untuk agama Budha yang mempunyai warga belajar sebanyak 61 orang.
5. Ketenagakerjaan
Mata pencaharian penduduk sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan
penduduk. Semakin bagus mata pencaharian maka semakin sejahtera penduduk
tersebut. Mata Pencaharian penduduk Desa Kenteng beraneka ragam.
Diantaranya adalah :
a. Pegawai Negeri : 42 Orang
b. Swasta : 178 Orang
c. Petani punya sawah : 1.149 Orang
d. Buruh Tani : 571 Orang
e. Buruh bangunan : 178 Orang
f. Pedagang : 205 Orang
g. Lain-lain : 186 Orang
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduknya
bekerja sebagai buruh tani, yaitu 1.149 jiwa. Hal ini disebabkan karena adanya
sistem fragmentasi lahan pertanian yaitu adanya sistem pewarisan lahan
pertanian sehingga semakin lama lahan pertanian yang dimiliki oleh petani
semakin kecil dan tidak subur sehingga para petani gurem tersebut tidak bisa
mengandalkan pencaharian dari hasil pertaniannya, sehingga banyak warga
masyarakat yang menambah penghasilan dengan usaha lain maupun dengan
menambah garapan lahan dengan cara menjadi buruh tani.
6. Kesenian dan Kebudayaan
Di desa Kenteng ini terdapat beberapa jenis kesenian daerah yang masih ada
sampai sekarang. Kesenian jathilan merupakan kesenian asli daerah Kenteng.
Selain hal tersebut penduduk di Desa Kenteng banyak yang masih tertarik
dengan kesenian jathilan sehingga sampai saat ini keberadaan kesenian jathilan
masih exist Selain itu, masyarakat juga masih mempertahakan adat seperti;
masih menjalankan berbagai upacara tradisi yang berkaitan dengan daur hidup
atau live circle, diantaranya adalah :
1. Upacara Mitoni, yaitu selamatan pada saat usia kehamilan mencapai genap
tujuh bulan.
2. Upacara puputan, yaitu upacara selamatan pada saat tali pusar bayi sudah
lepas/ mengering.
3. Jagongan, yaitu acara wungon ( tidak tidur semalam suntuk )atau bertandang
di rumah keluarga yang baru melahirkan bayi pada malam hari selama kurang
lebih 7 malam ( satu minggu ).
4. Selapanan, yaitu acara kenduri atau Selamatan bertepatan dengan usia bayi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Kades
Sehingga dari awal terbentuknya Desa Kenteng, desa ini baru dipimpin oleh
enam orang kepala desa.
BAB III
VISI DAN MISI
A. DASAR FILOSOFIS
Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah memerlukan suatu filosofi
yang memiliki wawasan yang luas yang mampu menjadi pedoman bagi desa
dalam menentukan visi, misi dan arah pembangunan. Filosofi harus digali dari
filosofi luhur yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Dalam hal ini dasar
filosofi yang dapat digunakan adalah Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo
Mangun Karso, Tutwuri Handayani yang memiliki makna sebagai berikut :
Ing Ngarso Sung Tulodho : implementasi dari seorang pemimpin / tokoh /
perangkat yang harus mempunyai moralitas yang luhur sehingga harus mampu
memberikan contoh/teladan dalam segala kegiatan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat.
Ing Madyo Mangun Karso : sebagai warga masyarakat harus menjunjung tinggi
dan melaksanakan jiwa kebersamaan, kegotongroyongan, bahu membahu dalam
pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan bersama.
Tutwuri Handayani : seluruh elemen masyarakat yang ada harus memberikan
dorongan/support pada suatu kegiatan agar pelaksanaan kegiatan yang sudah
direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.
Berdasarkan filosofi tersebut rencana pembangunan jangka menengah Desa
Kenteng selama 5 tahun dapat disepakati bersama yang tertuang dalam visi dan
misi pembangunan Desa Kenteng.
B. VISI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tahun 2010-2014 menetapkan
visi yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai, yaitu : Kenteng membangun
Masyarakat Agamis Berwawasan Mandiri dan Tangguh berbasis pada usaha
Pertanian, Perikanan dan Peternakan menjadi desa yang Maju dan Sejahtera
(KENTENG MAWAS DARMA). Penjelasan visi adalah sebagai berikut:
MASYARAKAT AGAMIS : Maknanya bahwa Desa Kenteng ingin membangun
masyarakat yang memiliki perilaku dan sifat sesuai dengan yang diajarkan
didalam agama
MASYARAKAT BERWAWASAN : Maknanya bahwa Desa Kenteng ingin membangun
masyarakat yang memiliki kemauan untuk memperluas pengetahuan sehingga
mampu mendorong kesejahteraan diri, keluarga dan masyarakat
MASYARAKAT MANDIRI : Maknanya bahwa Desa Kenteng ingin membangun
masyarakat yang mandiri dengan asas swadaya dan gotong royong untuk
membangun kehidupan yang lebih baik
No
Masalah
Potensi Lokasi
1 Sebagian besar masyarakat belum punya MCK
Swadaya masyarakat cukup besar
Lahan yang tersedia cukup luas
Bantuan dana dari pemerintah desa
Adanya sumber daya alam batu dan pasir untuk pembangunan
Dusun Kragoan
Dusun Talok
2 Jaminan kesehatan yang belum merata Adanya puskesmas induk,
Pengecekan kesehatan di posyandu dan penyuluhan
Seluruh Dusun di Desa Kenteng
4 Minimnya kesadaran masyarakat akan lingkungan yang sehat
Adanya penyuluhan dari kader-kader PKK dan Posyandu eluruh Dusun di Desa
Kenteng
5 Pemberian gizi balita masih kurang. Adanya puskesmas induk
Pengecekan kesehatan di posyandu
Terdapatnya Kader kesehatan puskesmas,
Terdapatnya Kader posyandu
eluruh Dusun di Desa Kenteng
6 Kebun masyarakat yang luas susah dijaga kebersihannya
Kuatnya kegiatan gotong royong untuk membersihkan dan memelihara
kebersihan lingkungan dusun eluruh Dusun di Desa Kenteng
7 Biaya kesehatan yang mahal mahal
Tersedianya Puskesmas induk yang memberikan pelayanan kesehatan.
Adanya posyandu dan kader yandhu yang juga membantu memberikan info
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
eluruh Dusun di Desa Kenteng
c. Bidang Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan aspek penting dalam suatu wilayah.
Kelengkapan sarana dan prasarana dapat menjadi faktor pendorong majunya
suatu wilayah. Oleh karena itu sarana dan prasarana sangat penting untuk
menjadi perhatian. Sebagian besar permasalahan di bidang sarana prasarana
Desa Kenteng yaitu belum baiknya fasilitas jalan yang merupakan denyut nadi
utama transportasi meliputi perkerasan serta masih banyak jalan yang perlu di
rehabilitasi akibat kerusakan seperti lubang-lubang di jalan. Tentunya
permasalahan jalan yang rusak sudah seharusnya menjadi perhatian. Jalan
sebagai sendi utama dalam segala hal terutama dalam memperlancar
pergerakan barang, jasa dan orang sehingga nantinya mampu untuk
menggerakkan perekonomian desa.
Jika melihat kondisi di lapangan banyak terlihat jalan yang berlubang. Hal ini
mengganggu aktivitas warga yang akan melewati jalan tersebut. Selain itu pula
dimungkinkan jika musim penghujan datang, maka kondisi jalan akan tergenang
air dan sulit untuk dilewati kendaraan bermotor. Tentunya hal ini secara tidak
langsung menghambat perekonomian desa. Sebenarnya jika melihat potensi
seperti kenduri/kondangan yang sering dilaksanakan untuk memperingati harihari besar Islam maupun peringatan-peringatan lainnya.
Di desa Kenteng ini terdapat beberapa jenis kesenian daerah yang masih ada
sampai sekarang. Misalnya kesenian kuda lumping merupakan salah satu
kesenian yang tetap bertahan dari dulu hingga sekarang di daerah Kenteng.
Permasalahan yang ada yang terkait dengan bidang sosial budaya di Desa
Kenteng meliputi masih ada konflik interen karena masalah sosial, masih ada
kesenjangan sosial dalam masyarakat, kurangnya pementasan seni di tingkat
Dusun, kurangnya kesadaran akan partisipasi untuk turut merawat bangunan
publik/fasilitas umum, kurangnya minat, terutama generasi muda, akan kesenian
lokal dan pemeliharaannya, kurangnya tenaga pengajar untuk TPA, sehingga
kegiatan TPA tidak bisa berjalan dengan maksimal.
Sedangkan potensi kelembagaan atau kesejahteraan sosial dapat dilihat dari
pemberdayaan kelembagaan yang ada di Desa Kenteng, seperti LPMD (Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa), KPD (Kader Pembangunan Desa)KPMD (Kader
pemberdayaan masyarakat Desa) TP2K (Tim Pengelola dan pengendaki
kegiatan ) dan PKK. Melalui lembaga-lembaga tersebut diharapkan mampu
meningkatkan kesejahteraan sosial dengan program-programnya.
Permasalahan yang ada yang terkait dengan bidang kelembagaan di Desa
Kenteng meliputi masih ada kelompok pemuda yang tidak aktif, SDM pengurus
kelembagaan yang masih rendah serta tidak semua pengurus aktif, kurang
terkoordinasikannya kerjasama antar RT/RW, organisasi pemuda
kepengurusannya kurang jelas, kegiatan banyak yang langsung diselenggarakan
di RT masing-masing, kurangnya ilmu mengenai kelembagaan, dan organisasi
PKK ada yang masih pasif.
Dari berbagai permasalahan sosial, budaya dan kelembagaan, permasalahan
yang diangkat menjadi prioritas adalah permasalahan yang paling banyak
ditemukan di dusun-dusun di Desa Kenteng, yaitu kurangnya minat, terutama
generasi muda, akan kesenian lokal dan pemeliharaannya. SDM pengurus
kelembagaan yang masih rendah serta tidak semua pengurus aktif.
Permasalahan ini rata-rata terdapat di seluruh Dusun.
Berikut tabel rincian permasalahan dan potensi di bidang sosial, budaya dan
kelembagaan di Desa Kenteng beserta lokasinya:
Tabel 4.6. : Potensi dan Masalah Bidang Sosial Budaya Kelembagaan
No. Masalah Potensi Lokasi
1. Menurunnya rasa kegotong -royongan masyarakat Organisasi kelembagaan
berjalan dengan baik, kerukunan masyarakat cukup baik, keinginan untuk
membangun lingkungan cukup tinggi Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng
2. Masih ada kelompok pemuda yang tidak aktif Organisasi kelembagaan di
Dusun sudah baik, misalnya: Perkumpulan PKK, Arisan,karang taruna.
Solidariatas tinggi
Gotong royong bagus Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng
4. Masih ada kesenjangan sosial dalam masyarakat Organisasi kelembagaan di
semua Dusun rata-rata berjalan dengan baik,.
Solidariatas tinggi
Gotong royong bagus
Tidak ada keributan dalam Dusun maupun antar Dusun Semua Dusun diwilayah
Desa Kenteng
5. SDM pengurus kelembagaan yang masih rendah serta tidak semua pengurus
aktif Jumlah SDM yang cukup tinggi
Terdapatnya program pelatihan dan penyuluhan tentang organisasi kepemudaan
Jumlah pengurus yang cukup proporsional
Struktur Pengurus lengkap
Dukungan dari masyarakat Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng
6. Kurangnya pembinaan seni di tingkat Dusun Minat masyarakat terhadap
kesenian tradisional masih cukup tinggi
Adanya program revitalisasi kebudayaan yang diselenggarakan oleh pemerintah
kabupaten Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng
7. Kurangnya kesadaran akan partisipasi untuk turut merawat bangunan
publik/fasilitas umum Terdapat struktur organisasi dalam masyarakat
Kelompok tani LPMD RT/RW PKK
Takmir Masjid
Adat istiadat lokal masih cukup terjaga (kenduren, mitoni, yasinan, dll)
Rendahnya tingkat kesenjangan sosial yang terjadi Semua Dusun diwilayah Desa
Kenteng
8. Kurangnya minat, terutama generasi muda, akan kesenian lokal dan
pemeliharaannya Struktur kelembagaan masyarakat tersusun baik
Adat istiadat masyarakat masih terjaga dengan baik
Masyarakat Dusun sangat kompak
Masih berjalannya kegiatan kerjabakti masyarakat
Solidaritas atau swadaya masyarakat untuk pembangunan dusun sangat tinggi
Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng
9. Kurang terkoordinasikannya kerjasama antar RT / RW Adanya kelompok tani
Sering adanya rembuk dusun sebagai ajang untuk mengaspirasikan pendapat
Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng
10. Organisasi pemuda kepengurusannya kurang jelas Kesadaran pemuda untuk
berorganisasi cukup tinggi, sudah ada wadah bagi kegiatan pemuda.
Mempunyai solidaritas tinggi Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng
11. Kurangnya ilmu mengenai kelembagaan (tupoksi). Perangkat dan sarana
dusun lengkap.Terdapat Dasawisma, PKK, LPMD, RT/RW
Organisasi pemuda kepengurusannya jelas.
Terdapat anggota dari masyarakat yang aktif dalam organisasi formal di tingkat
universitas. Yang dapat menularkan ilmu-ilmu kelembagaan Semua Dusun
diwilayah Desa Kenteng
12. Kegiatan banyak yang langsung diselenggarakan di RT / RW masing-masing
Masyarakat relatif kompak Semua Dusun diwilayah Desa Kenteng
13. Adanya kekerasan dalam rumah tangga serta banyaknya anak muda yang
mabuk-mabukan Kepedulian dan Kesadaran warga Semua Dusun diwilayah Desa
Kenteng
yandu
27 Pada musim penghujan terjadi luapan air sehigga jalan becek Saluran tidak
ada/rusak, tanah tidak boleh untuk di buat saluran lembaga, Swadaya,
Gotongroyong, bantuan pemerintah pembuatan saluran/drainase pembuatan
saluran/drainase
28 Perlunya Pembangunan Balai Dusun Diperlukannya balai pertemuan di Dusun
Lembaga Dusun, Swadaya, Gotongroyong Pembangunan Balai Dusun
Pembangunan Balai Dusun
29 Kurangnya peran tokoh Agama dalam kegiatan Pemerintahan Kurangnnya
pertemuan antara Tokoh agama dengan pemerintah desa Tokoh agama, Fasilitas
Bantuan / Pembinaan terhadap lembaga / pengurus keagamaan Bantuan /
Pembinaan kepada pengurus keagamaan
30 Bantuan, Pembinaan dan kegiatan Lembaga Desa perlu ditingkatkan
Kembagaan masih banyak yang belum aktif dan tidak ada pertemuan dan
kurang mengethui tentang tupoksinya Kelembagaan ada, pengurus lengkap,
Swdaya Bantuan / Pembinaan lembaga Bantuan / Pembinaan lembaga
31 Jalan Desa yang menghubungkan antar Desa Transportasi terganggu, Jalan
berlobang dan rusak, Terkikis oleh aliran sungai Swadaya, Gotongroyong,
bantuan pemerintah Melakukan perbaikan jalan, membuat talud saluran dan
jalan Melakukan perbaikan jalan / aspal
32 Perbaikan/perawatan Tempat Ibadah Bangunan kurang terawat Jamaah besar,
Pengurus lengkap, Swdaya, Gotongroyong, bantuan pemerintah Menggalakkan
kebersihan lingkungan masjid dan Viharra Melakukan perbaikan
33 Pada saat musim pancaroba banyak timbul berbagai macam penyakit dan
hama Adanya perubahan iklim, Puskesmas, Posyandu, swadaya gotong royong,
bantuan pemerintah Penyuluhan kesehatan Penyuluhan kesehatan
34 Minimnya Fasilitas sarana prasarana pendidikan dan terjadinya putus sekolah
Beban biaya hidup yang tinggi, pendapatan yang rendah Usia Sekolah Banyak,
bantuan pemerintah Bantuan Pemerintah Bantuan Pemerintah
35 Adanya rumah tinggal yang tidak layak huni Kemampuan ekonomi /
pendapatan yang rendah Swadaya, gotongroyong, Lembaga, Bantuan
pemerintah Bantuan Pugar Rumah Bantuan Pugar Rumah
36 Perlunya Peningkatan Prestasi Olahraga Prestasi olah raga masih kecil Klub
Olahraga ada, pemuda banyak, fasilitas ada Pembinaan Olahraga Pembinaan
Olahraga
37 Mulai menurunya rasa kegotong royongan masyarakat Pengaruh budaya,
kesibukan dari setiap warga kesadaran warga tinggi, Pembinaan melalui
pertemuan pentingnya gotongroyong Pembinaan melalui pertemuan
38 Adanya kekerasan dalam Rumah Tangga perlu adanya penyuluhan Pengaruh
budaya, kurangnya pengetahuan tentang KDRT, Himpitan/Kebutuhan Ekonomi
Perempuan dan anak banyak, swadaya, kesadaran masyarakat tinggi
Penyuluhan dan pembinaan tentang KDRT Penyuluhan dan pembinaan tentang
KDRT
39 Perlunya penataan pagar pekarangan / jalan lingkungan Jalan becek dan
menggangu transportasi Swadaya, Gotongroyong, Bantuan pemerintah
Pembangunan pagar pekarangan / jalan dan drainase Pembangunan pagar
pekarangan / jalan dan drainase
BAB V
RENCANA PEMBANGUNAN DESA TAHUN 2011-2015
Data program pembangunan jangka menengah Desa Kenteng disusun
berdasarkan alternatif tindakan yang layak yang disusun pada tabel sebelumnya.
Kemudian dari tiap tindakan tersebut dikelompokkan kedalam tipe ataupun jenis
program yang memiliki tema dan bersifat lebih global. Secara umum, program
yang ada pada RPJM Desa Kenteng dikelompokkan dalam tiga bidang, yaitu
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
Setelah jenis kegiatan terbentuk, kemudian dilakukan pendataan lokasi yang
akan menjadi fokus kegiatan yang akan dilakukan. Lokasi yang ada meliputi
dusun-dusun di Desa Kenteng sehingga dapat ditentukan banyak tidaknya
masyarakat dusun yang mengikuti dan membutuhkan kegiatan tersebut.
Langkah berikutnya yaitu penentuan sifat dan sasaran kegiatan. Sifat kegiatan
dibedakan menjadi kegiatan yang bersifat lama, baru, lanjutan atau rehap. Sifat
kegiatan lama yaitu kegiatan yang sudah pernah dicanangkan oleh pemerintah
desa. Dengan demikian kegiatan yang bersifat lama hanya melanjutkan program
pemerintah desa agar program desa dapat berjalan secara berkesinambungan.
Sedangkan program yang bersifat baru yaitu kegiatan yang belum dicanangkan
oleh pemerintah. Kegiatan yang akan direkomendasikan merupakan kegiatan
yang masih baru dan perlu diadakan pengkajian lebih lanjut. Dengan demikian
diharapkan program tersebut walaupun masih bersifat baru dapat berjalan
berkesinambungan. Pendataan sasaran kegiatan dapat diartikan sebagai
komunitas penerima kegiatan yang nantinya dapat merasakan dampak dari
kegiatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sasaran
kegiatan meliputi sarana dan prasarana fisik, komunitas atau perkumpulan
masyarakat, dll.
Setelah bidang, tema program, kegiatan sifat dan sasaran terbentuk, di susunlah
target untuk tiap-tiap kegiatan berdasarkan data kebutuhan program setiap
tahunnya. Target kegiatan tersebut meliputi tiga variabel, yaitu:
1. Volume
Yaitu banyaknya variabel baik komunitas orang, jumlah bahan, total kebutuhan
dalam pembangunan sarana dan prasarana fisik yang disertai dengan
perhitungan rancangan biaya. Biaya ini didapat berdasarkan keperluan
pengeluaran berdasarkan anggaran yang ada.
2. Harga
Yaitu biaya yang diperlukan untuk penyelesaian kegiatan dalam satu variabel
waktu atau banyaknya bahan baku (untuk kegiatan sarana dan prasarana fisik)
dalam satu satuan tertentu.
3. Biaya
Yaitu jumlah harga di kalikan jumlah volume yang dapat berupa variabel
komunitas dan jumlah agenda pertemuan (bila kegiatan tersebut diadakan lebih
dari satu kali dalam lima tahun).
Setelah target di tentukan, maka tindakan yang selanjutnya dilakukan adalah
penentuan post anggaran (sumber biaya) yang dapat digunakan dalam
melaksanakan kegiatan tersebut. Sumber biaya tersebut meliputi:
I. PAD (pendapatan anggaran desa)
PAD adalah post finansial/ pendapatan desa yang akan digunakan sebagai
anggaran kegiatan yang berada di desa, PAD untuk desa Kenteng dari tahun
ketahun selalu berubah.
II. APBD II (Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tingkat Kabupaten)
APBD II yaitu pos anggaran dari pemerintah Kabupaten Semarang yang nantinya
dapat digunakan untuk kegiatan di tingkat desa, sehingga dengan rancangan
anggaran kegiatan yang menggunakan sumber dana dari pemerintah kabupaten
Semarang menggunakan mekanisme pangajuan proposal maupun dapat
berwujud bantuan yang memang sudah dianggarkan untuk keperluan
pemerintah desa.
III. APBD I (Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tingkat Provinsi)
APBD I yaitu pos anggaran dari pemerintah provinsi Jawa Tengah yang nantinya
dapat digunakan untuk kegiatan di tingkat desa, sehingga dengan rancangan
anggaran kegiatan yang menggunakan sumber dana dari pemerintah provinsi
Jawa Tengah menggunakan mekanisme pangajuan proposal maupun dapat
berwujud bantuan yang memang sudah dianggarkan untuk keperluan
pemerintah desa.
IV. APBN (Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tingkat Pusat)
APBN yaitu pos anggaran dari pemerintah pusat yang nantinya dapat digunakan
untuk kegiatan di tingkat desa, sehingga dengan rancangan anggaran kegiatan
yang menggunakan sumber dana dari pemerintah pusat menggunakan
mekanisme pangajuan proposal maupun dapat berwujud bantuan yang memang
sudah dianggarkan untuk keperluan pemerintah desa.
V. Swadaya warga Desa Kenteng
Yaitu seberapa besar pembiayaan yang berasal dari masyarakat Desa Kenteng
yang dapat berupa tenaga dan biaya. Post dana yang digunakan dari swadaya
yaitu kegiatan yang bersifat sukarela dan hanya berada dalam lingkup dusun.
VI. Bantuan Lain Yang Sah
Yaitu seberapa besar pembiayaan yang berasal dari bantuan pihak lain seperti
perusahan, LSM, dan lainya baik berupa barang atau pun berupa yang lain yang
semuanya dipergunakan untuk kepentingan pembangunan di wilayah Desa
Kenteng baik itu yang langsung di ketahui oleh Pemerintah Desa maupun yang
langsung diberikan ke Dusun / Kelompok yang ada.
5.1. Bidang Pemerintahan
Salah satu bidang dalam rencana pembangunan jangka menengah desa yang
menjadi fokus dalam pembangunan desa adalah bidang pemerintahan. Bidang
pemerintahan merupakan kegiatan-kegiatan atau program yang melibatkan
perangkat desa. Jenis kegiatan yang ada meliputi :
Peningkataan Profesionalisme Perangkat Desa
Peningkatan keamanan dan ketertiban
Peningkatan tertib penguasaan, pemanfaatan dan penggunaan tanah
Peningkatan Pelayanan Kepada masyarakat
Perlindungan Perempuan dan Anak
5.2. Bidang Pembangunan
Bidang pembangunan merupakan salah satu fokus dalam rencana pembangunan
jangka menengah Desa Kenteng. Rencana anggaran biaya (RAB) bidang
pembangunan adalah salah satu anggaran bidang di dalam RPJM yang dilakukan
oleh pemerintah desa adapun untuk kegiatan pembanguna secara garis besar
terdiri dari:
Peningkatan Prasarana dan sarana perumahan dan permukiman dan
Lingkungan
Pembangunan sarana perdagangan dan sistem distribusi (Pemasaran)
Peningkatan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (Perhubungan)
Peningkatan dan pemeliharaan prasarana dan sarana pengairan (Produksi)
Peningkatan Pembangunan Prasarana Pemerintah Desa
Peningkatan Pembangunan Prasarana Kelembagaan
Peningkatan pembangunan Prasarana Sosial
Kegiatan pembanguna ini terbagi antara pembangunan fisik dan non fisik,
Sedangkan sumber dana ini direncnakan berasal dari berbagai sumber baik
swadaya, APBDes, APBD II, APBD I maupun APBN karena kita menyadari setiap
pembangunan bertujuan untuk selalu mensejahterakan masyarakat sehingga
peran serta dari masyarakat merupakan salah satu modal utama keberhasilan
dari pelaksanaan pembangunan yang kita rencanakan.
Dengan demikian untuk mewujudkan hal tersebut swadaya dari masyarakat
sangat diperlukan. Apalagi saat ini paradigma pembangunan sudah berganti dari
top-down menjadi bottom-up, yakni masyarakat dituntut untuk lebih aktif dan
partisipatif dalam pembangunan dan salah satu caranya ialah dengan
menggerakan swadaya masyarakat. Secara umum khusus untuk bidang
pembangunan semua kegiatan yang ada membutuhkan dana yang tidak sedikit,
sebab pembangunan fisik memang membutuhkan biaya yang cukup besar.
5.3. Bidang Kemasyarakatan
Pembangunan dalam rangka memajukan desa tidak hanya diartikan sebagai
pembangunan fisik. Akan tetapi pembangunan dapat berarti pula membangun
masyarakat yang berwawasan dan memiliki moral. Dengan demikian
pembangunan yang ada akan tercapai secara menyeluruh. Dalam rencana
pembangunan jangka menengah Desa Kenteng kegiatan dalam bidang
kemasyarakatan meliputi
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Peningkatan Pendidikan
Peningkatan Pembinaan Genersai Muda, Olahraga dan Penyalahgunaan Napza
Penanganan permasalahan Sosial, Kemiskinan dan peran perempuan (gender)
Peningkatan kualitas hidup masyarakat dan keagamaan
Peningkatan / pelestarian nilai luhur budaya
BAB VI
PENUTUP
Demikianlah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Kenteng Tahun
2010-2014 ini disusun sebagai acuan arah kebijakan pembangunan lima
tahunan. Dengan tersusunnya RPJMDes ini diharapkan program kegiatan
pembangunan di Desa Kenteng dapat terwujud sesuai dengan potensi dan
permasalahan sehingga mampu mendorong kesejahteraan serta kemajuan desa.
RPJM Desa Kenteng ini memuat program pembangunan dalam tiga bidang yakni
Catetan:
1 yen males survei meneh ngo makalah
ki tinggal di edit2 di bagi2 wae
2 ku njaluk tulung di ketik ulang soal e
rak so d ganti rata kanan kiri
3 meh ngarap kpn ? neng ndi ?
4 di pilih i ndi wae seng meh d ngo
5 di cicil sek