Anda di halaman 1dari 108

PERAN GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER PEDULI

LINGKUNGAN SISWA SDN 97 REJANG LEBONG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.1)
dalam Ilmu Tarbiyah

OLEH:

RENI DIOSI
NIM. 16591057

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) CURUP
2020
ii
iii
iv
MOTTO

“Selalu ada harapan bagi mereka yang mau mencoba

Tidak mudah bukan berarti tidak mungkin

Tidak ada kata tidak mungkin jika kita ingin berusaha dan

berdoa”

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum

sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka

sendiri” (QS. Ar. Ra’ad: 11)

v
PERSEMBAHAN
Pertama-tama puji syukur saya panjatkan pada Allah SWT. Taburan cinta dan
kasih sayangmu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan
akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terlesaikan. Sholawat dan salam selalu
terlimpahkan kehadiran Rasulullah Muhammad SAW. Kupersembahkan Karya
sederhana ini kepada orang yang sangat kusayangi :
1. Ayahanda Anton dan Ibunda Amelia Sisrini Sebagai tanda bakti, hormat,dan rasa
terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada ibu dan
ayah yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang
tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang
tertuliskan kata cinta dan persembahan.
2. Untuk Saudaraku Wahyu Mektori terimaksi telah memotivasi dan menasehati selama
dalam mengerjakan tugas akhir ini
3. Untuk Teman PPL SDN 97 Rejang Lebong (Lasteri, Maya Sari, Meri Hartati, Puspita
Sari, Siti Khairunmahmudah) yang telah memberi saran serta masukkan dan
dukungan.
4. Untuk Teman KKN Pagar Gunung (Monika, Arum, Nilam, Mifta, Amrul) terimaksih
atas memotivasi dan bantuannya selama ini.
5. Untuk Sahabatku (Rinda Puspita, Mela Aprilian, Ade Nislawati, Weni Septiana,
Nadiyah Mufidah) terimaksih selalu menasehati saya serta memberikan saran dan
bantuan untuk saya selama ini aku tak akan melupakan semua yang telah kamu
berikan selama ini.
6. Untuk Teman Seperjuangan ( Rika Damayanti, Riza Amelia, Susi Lastri, Uci Listari,
Zahratul Fitria, Reni Novita) terimaksih atas motivasi dan bantuannya selama ini.
7. Dra. Ratnawati, M.Pd., Wiwin Arbani W, M.Pd selaku dosen pembimbing tugas
akhir saya, terima kasih banyak bu, saya sudah dibantu selama ini, sudah dinasehati,
sudah diajari, saya tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari ibu

vi
ABSTRAK

PERAN GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN


SISWA SDN 97 REJANG LEBONG
Oleh
RENI DIOSI
16591057
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya pembentukkan karakter peduli
lingkungan. Karakter peduli lingkungan merupakan sebuah usaha untuk menanamkan
rasa peduli terhadap lingkungan. Karakter peduli lingkungan sangat dibutuhkan oleh
setiap orang karena dengan menjaga lingkungan dan peduli akan lingkungan akan
menyebabkan lingkungan menjadi terasa nyaman, terhindar dari penyakit dan mencegah
kerusakan lingkungan. Melihat pentingnya karakter peduli lingkungan ini sangat perlu di
tanamkan sejak dini kepada siswa dimulai dari sekolah dasar. Guru memegang peran
yang sangat penting dalam membentuk karakter di sekolah karena proses interaksi siswa
di sekolah banyak terjadi dengan guru, guru merupakan sosok yang digugu dan ditiru
oleh peserta didik. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih
dalam bagaimana peran guru dalam membentuk karakter peduli lingkungan siswa, faktor
pendukung dan pengambat peran guru dalam membentuk karakter peduli lingkungan
siswa
Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dan subjek penelitian yang
meliputi, Guru kelas V, Guru Kelas IV, Guru Kelas III di SDN 97 Rejang Lebong.
Penggunaan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis
data menggunakan model interaktif dari Miles & Huberman yang meliputi langkah-
langkah: reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam membentuk karakter
peduli lingkungan siswa dilaksanakan dengan kegiatan rutin, kegiatan spontan,
keteladanan, pengkondisian, pengintegrasian dalam mata pelajaran. Faktor pendukung
dan penghambat dalam pembentukkan karakter peduli peduli lingkungan. Faktor
pendukung yaitu, kegitan rutin, peran guru. Sedangkan faktor penghambatnya adalah
siswa yang kurang antusias dalam bekontribusi dalam kegiatan kebersihan, kurangnya
fasilitas yang memadai, kurangnya kerjasama orang tua dengan guru di sekolah.
Kata Kunci : Peran Guru, Karakter Peduli Lingkungan

vii
KATA PENGATAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan menulis skripsi

yang berjudul “Peran Guru dalam Membentuk Karakter Peduli Lingkungan Siswa SDN

97 Rejang Lebong”. Yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar (S.1)

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah pada Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Curup.

Shalawat beriring salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi besar

Muhammad SAW berserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman yang

senantiasakita nantikan syafaatnya kelak di akhir Yaumil Qiyamah. Bukanlah suatu hal

yang mudah bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, karena keterbatasan

pengetahuan dan sedikitnya ilmu yang dimiliki oleh seorang penulis. Oleh karena itu

penulis dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Bapak Dr. Rahmad Hidayat, M. Ag, M. Pd, selaku Rektor Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Curup.

2. Bapak Dr. H. Beni Azwar, M.Pd Kons selaku Wakil Rektor I

3. Bapak Dr. Hamengkubuwono, M.Pd selaku Wakil Rektor II dan Bapak

Dr.Kusen, M.Pd selaku Wakil Rektor III.

viii
4. Bapak Dr. H. Ifnaldi, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Curup.

5. Bapak H Kurniawan, S.Ag,M.Pd, selaku Ketua Prodi PGMI dan Pembimbing

Akademik

6. Ibu Dra. Ratnawati M.Pd selaku Pembimbing I

7. Ibu Wiwin Arbani W, M.Pd Selaku Pembimbing II.

8. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan karyawan IAIN Curup yang memberikan

pengetahuan, kemudahan dan pelayanan prima kepada penulis dalam

aktivitas perkuliahan sampai selesai.

9. Kepala Sekolah dan Dewan Guru SDN 97 Rejang Lebong.

Penulis menyadari karya ilmiah ini jauh dari kesempurnaan, karena

penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari khilaf dan salah. Penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kebaikan skripsi

ini. Atas segala bantuan dari berbagai pihak, penulis ucapkan terima kasih,

semoga Allah SWT membalas kebaikan dan bantuan dengan nilai pahala disisi-

Nya. Amin ya rabbal’aalamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Curup, 10 Juli 2020


Penulis

Reni Diosi
NIM. 16591057

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI...................................................... ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ........................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Fokus Penelitian ............................................................................. 5
C. Pertanyaan Penelitian ..................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI


A. Peran Guru ..................................................................................... 8
1. Pengertian Peran....................................................................... 8
2. Pengertian Guru ...................................................................... 9
3. Peran Guru dalam Membentuk Karakter Siswa ....................... 10
B. Karakter Peduli Lingkungan Siswa ................................................ 12
1. Pengertian Karakter ........................................................ ........ 12
2. Pengertian Karakter Peduli Lingkungan .................................. 13
3. Indikator-indikator Karakter Peduli Lingkungan ..................... 15
4. Proses Pembentukkan Karakter Peduli Lingkungan
di Sekolah ................................................................................. 16
5. Faktor Pengambat dan Faktor pendukung Karakter
Peduli Lingkungan ................................................................... 19
6. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pembentukkan
Karakter .................................................................................... 20
C. Penelitian Relevan ......................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian .............................................................................. 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 27

x
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 27
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 29
E. Teknik Analisis Data..................................................................... 31
F. Kreadilitas penelitian..................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Wilayah Setting Penelitian ............................................................ 35
1. Identitas Sekolah.......... ........................................................... 35
2. Sejarah singkat sdn 97 Rejang Lebong ................................... 35
3. Visi dan Misi SDN 97 Rejang Lebong................................... 36
4. Tujuan Sekolah ....................................................................... 37
5. Keadaan Dewan Guru............................ ................................. 38
6. Keadaan Siswa ........................................................................ 39
7. Keadaan Sarana dan Prasarana ................................................ 39

B. Temuan-temuan Penelitian............................................................ 40
1. Peran Guru dalam Membentuk Karakter
Peduli Lingkungan Siswa SDN 97 Rejang Lebong ................ 40
2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Peran Guru dalam Membentuk Karakter
Peduli Ligkungan Siswa SDN 97 Rejang Lebong .................. 49

C. Pembahasan Penelitian .................................................................. 55


1. Peran Guru dalam Membentuk Karakter
Peduli Lingkungan Siswa SDN 97 Rejang Lebong ................ 55
2. Faktor penghambat dan faktor pendukung
Peran Guru dalam Membentuk Karakter
Peduli Lingkungan Siswa SDN 97 Rejang Lebong ................ 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 57
B. Saran .............................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59


LAMPIRAN .................................................................................................... 62

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar nama-nama guru SDN 97 Rejang Lebong .......................... 38

Tabel 4.2 Keadaan siswa SDN 97 Rejang Lebong ....................................... 39

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana SDN 97 Rejang Lebong .............................. 40

xii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Bimbingan ............................................................................ 63

2. Surat Izin Penelitian .......................................................................................... 64

3. Kartu Konsultasi Pembimbing Skripsi ............................................................... 65

4. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ....................................................... 66

5. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Wawancara Guru Kelas III ................. 67

6. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Wawancara Guru Kelas IV ................. 68

7. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Wawancara Guru Kelas V................... 69

8. Pedoman Wawancara ......................................................................................... 70

9. Transkip Wawancara Guru Kelas III ................................................................. 73

10. Transkip Wawancara Guru Kelas IV ................................................................. 75

11. Transkip Wawancara Guru Kelas V .................................................................. 78

12. Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan ........................................................ 81

13. Dokumentasi Penelitian ..................................................................................... 90

14. Riwayat Hidup ................................................................................................... 98

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendiddikan sangat dibutuhkan dalam suatu lembaga pendidikan agar dapat

meningkatkan suatu perubahan baik tingkah laku maupun pengetahuan yang

diharapkan dan mampu mencapai tujuan pendidikan. Keberhasilan suatu bangsa

sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Bahkan ada yang mengatakan

“Bangsa yang besar dapat dilihat dari kualitas, karakter bangsa (manusia) itu

sendiri”1

Pembangunan karakter bangsa merupakan kebutuhan asasi dalam proses

berbangsa dan bernegara. Secara eksplisit pendidikan karakter adalah amanat

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3

menegaskan bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan
yang maha ESA, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab 2

Karakter merupakan hal sangat penting dalam berbangsa dan bernegara,

hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa. Karakter

1
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Prespektif Islam, ( Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002), h. 2
2
Anwar arifin, Memahami Paradikma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undang-undang
Sisdiknas, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI, 2003), Cet 3,
h.23

1
2

berperan sebagai “kemudi” dan kekuatan sehingga bangsa ini tidak terombang-

ambing. Karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dibangun dan

dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat3

Lingkungan Sekolah adalah lembaga pendidikan yang paling depan dalam

mengembangkan pendidikan karakter. Melalui sekolah proses-proses pembentukan

dan pengembangan karakter siswa mudah dilihat dan diukur4 Lingkungan sekolah

(guru) saat ini memiliki peran sangat besar dalam pembentukan karakter anak/siswa.

Peran guru tidak sekedar sebagai pengajar semata, pendidik akademis tetapi juga

merupakan pendidik karakter, moral dan budaya bagi siswanya 5

Guru merupakan personalia penting dalam pendidikan, selain itu guru

merupakan seorang yang hubungannya paling dekat dengan peserta didik. Sebagian

besar interaksi yang terjadi di sekolah, adalah interakasi guru dengan peserta didik.

Baik melalui proses pembelajaran akademik kulikuler, ekstra kulikuler. Di sekolah

guru merupakan figur yang diharapkan mampu mendidik anak yang berkarakter,

berbudaya dan bermoral.6 Guru menduduki posisi penting dalam berhasil atau

tidaknya pendidikan karakter di sekolah. Karena pendidikan karakter sesungguhnya

mempunyai esensi yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak.

3
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 13
4
Aris Shoimin, Guru Berkarakter: untuk Implementasi Pendidikan Karakter, (Yogyakarta:
Penerbit Gava media, 2014).h. 29
5
Daryanto dan Suryatri Darmiatun, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah, (Yogyakarta:
Gava Media, 2013), Cet. 1, h. 11
6
Zubaedi. 2013. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan cetakan 3.J(akarta : Kencana), h.164
3

Dengan guru yang patut untuk dijadikan teladan, pendidikan karakter akan mudah

dibangun dalam sebuah lembaga pendidikan atau sekolah7

Guru perlu mengajarkan pendidikan karakter di sekolah kepada siswa

karena tidak semua siswa mendapatkan pendidikan karakter di rumahnya, salah

satu jenis pendidikan karakter yang perlu diterapkan di sekolah yaitu karakter

peduli lingkungan. Karakter peduli lingkungan perlu di terapkan sejak dini kepada

siswa. Nilai karakter tersebut berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya

mencegah kerusakan lingkungan dan berupaya untuk memperbaiki kerusakan alam

yang sudah terjadi. Kerusakan lingkungan terjadi diakibatkan dari sikap peduli

lingkungan yang masih rendah, sikap manusia yang akan menentukan baik atau

buruknya kondisi yang ada di lingkungan. Apabila manusia peduli terhadap

lingkungan maka akan terjaga lingkungan tersebut begitupun sebaliknya

Kebersihan lingkungan merupakan kondisi lingkungan yang terbebas dari

sampah dan pencemaran. Hal ini senada dengan pendapat Hapsari yang mengatakan

bahwa lingkungan yang sehat merupakan lingkungan yang memiliki air bersih ,

sampah yang dikelola dengan baik, serta pengelolaan limbah yang baik. Lingkungan

yang bersih dapat tercipta dengan cara menjaga kebersihan lingkungan. Penanaman

sikap peduli lingkungan sejak dini adalah cara paling efektif untuk menciptakan

generasi masyarakat yang gemar menjaga lingkungannya.8

7
Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia, (Yogyakarta: Ar-Ruz
Media, 2013), h. 37
8
Dwi Hapsari dan Julianty Pradono, Pengaruh Lingkungan Sehat, Dan Perilaku Hidup Sehat
Terhadap Status Kesehatan. Journal of Envirotment., 2009 , h.42.
4

Menurut hasil penelitian yang di lakukan oleh Dini Mustika Wati, Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, yang

berjudul Peran Guru PAI dalam Mendidik Karakter Peduli Lingkungan di SMPN 1

Siman Ponorogo, hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan karakter peduli

lingkungan sudah diterapkan di SMP Negeri 1 Siman. Pelaksanaan pendidikan

karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 1 Siman dilaksanakan melalui program

piket kelas, piket mingguan pada hari Sabtu bersih, piket khusus bagi para siswa

yang melanggar dan piket OSIS. (2) Guru PAI di SMP Negeri 1 Siman sangat

berperan dalam mendidik karakter peduli lingkungan pada siswa. Terdapat tiga

peran yang dilakukan guru PAI yaitu sebagai pengajar (pendidik), sebagai

pembimbing dan sebagai administrasi. (3) Keberhasilan pelaksanaan pendidikan

karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 1 Siman tak lepas dari berbagai hal,

seperti kebijakan lembaga, dukungan dari seluruh guru dan komite sekolah serta

fasilitas sekolah yang sangat memadai. Selain tak lepas dari hal-hal yang dapat

menghambat, seperti faktor intern dari siswa dan penggunaan sampah plastik yang

berlebihan9

Adapun hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SDN 97 Rejang

Lebong sekolah tersebut telah menerapkan karakter peduli lingkungan

disekolahnya, semua elemen yang ada di sekolah berupaya menciptakan lingkungan

yang bersih dan menjaga lingkungan yang ada di sekolah seperti telihat pada

9
Dini Mustika Wati, Peran Guru PAI dalam Mendidik Karakter Peduli Lingkungan di SMPN 1
Siman Ponorogo, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2019
5

kegiatan setiap pagi siswa-siswi melaksanakan kegiatan piket rutin yaitu menjaga

lingkungan kelas serta menjaga lingkungan seperti diluar kelas yang di koordinir

oleh guru secara langsung. Namun masi terdapat siswa yang kurang karakter peduli

lingkungannya seperti masih ada siswa yang membuang sampah sembarang, dan

tidak melaksanakn piket. Pada saat di sekolah siswa lebih banyak berinteraksi oleh

guru, guru merupakan tokoh yang menjadi panutan dan teladan oleh siswa, guru

memegang peran yang penting dalam membentuk karakter terutama karakter peduli

lingkungan.

Dari uraian di atas peneliti tertarik membahas tentang Peran Guru dalam

Membentuk Karakter Peduli Lingkungan Siswa SDN 97 Rejang Lebong

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini peneliti hanya memfokuskan pada peran guru dalam

membentuk karakter peduli lingkungan siswa SDN 97 Rejang Lebong, serta faktor

pendukung dan faktor penghambat peran guru dalam membentuk karakter peduli

lingkungan siswa SDN 97 Rejang Lebong


6

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian diatas maka permasalahan yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana peran guru dalam membentuk karakter peduli lingkungan siswa SDN

97 Rejang Lebong?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat peran guru dalam membentuk

karakter peduli lingkungan siswa SDN 97 Rejang Lebong?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui peran guru dalam membentuk karakter peduli lingkungan

siswa SDN 97 Rejang Lebong

2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat peran guru dalam

membentuk karakter peduli lingkungan siwa SDN 97 Rejang Lebong

E. Manfaat Penelitian

Merunjuk pada tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat sebagai berikut

1. Manfaat Teoritis

a. Solusi alternatif dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan pada

peserta didik

b. Menyediakan informasi bagi peneliti selanjutnya


7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, sebagai wawasan dan intropeksi sudah sejauh mana peran guru

dalam membentuk karakter peduli lingkungan siswa di SDN 97 Rejang

Lebong

b. Bagi siswa, diharapkan dapat menerapkan pendidikan karakter peduli

lingkungan baik pada lingkungan sekolah maupun diluar sekolah

c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat menjadi masukkan dalam rangka upaya

meningkatkan nilai karakter siswa

d. Bagi peneliti, Peneliti dapat mempelajari model karakter siswa di SDN 97

Rejang Lebong melalui pengamatan ilmiah secara langsung. Peneliti juga

dapat mengetahui nilai-nilai dalam karakter siswa yang dapat peneliti jadikan

teladan dalam berperan sebagai pendidik di kemudian hari.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peran Guru

1. Pengertian Peran

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, peran adalah yang diperbuat,

tugas, suatu bagian atau yang memegang pimpinan utama dalam terjadinya hal

atau peristiwa.10 Menurut Abu Ahmadi yang dikutip didalam buku karangannya

yang berjudul psikologi sosial, beliau berpendapat bahwa “Peran berarti suatu

kompleks penghargaan manusia terhadap cara individu harus bersikap dan

berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya”.11

Uzer Usman juga mendefinisikan peran didalam buku karangannya yang

berjudul menjadi guru yang professional beliau berpendapat bahwa: “Peran guru

secara terminology mempunyai pengertian terciptanya serangkaian tingkah laku

yang berkaitan yang saling dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan

dengan kemajuan perubahan tingakah laku dan perkembangan siswa yang

menjadi tujuannya”. 12

Menurut Mulyasa juga mendefinisikan peran didalam buku karangannya

yang berjudul implementasi kurikulum 2004 bahwa “Peran merupakan suatu

10
Bambang Marhijani, Kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya: Terbit Terang, 2000) h.271
11
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991)h. 115
12
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset, 1998), Cet
.IX, h. 4

8
9

serangkaian perasaan, ucapan dan tindakan sebagai pola hubungan unik yang

ditunjuk oleh individu terhadap individu lain”.13

Jadi dapat disimpulakan bahawa peran adalah suatu tindakan yang

dilakukan oleh seseorang sesuai dengan hak dan kewajibanya karena telah

memperoleh tanggung jawab sesuai dengan kedudukannya.

2. Pengertian Guru

Guru adalah keratabasa, akronim dari kata digugu dan ditiru .digugu

mengandung arti percaya, diikuti, dan dilaksanakan petunjuk serta perintahnya,

sementara ditiru bermakna dicontoh sebagai panutan muridnya. 14 Guru

merupakan sosok yang digugu dan harus ditiru oleh karena itu guru bertanggung

jawab untuk mencetak para peserta didik yang memiliki karakter pendidikan

yang berakhlakul karimah. Guru adalah arsitektur yang dapat membentuk jiwa

dan watak anak didik.15

Guru merupakan tenaga kependidikan yang berasal dari masyarakat dan

mengabdikan dirinya yang menunjang penyelenggaraan pendidikan dalam

masyarakat. Guru juga berarti orang dewasa yang bertanggung jawab untuk

membimbing anak baik dalam perkembangan jasmani dan ruhaninya agar

mencapai tujuan yaitu kedewasaan sehingga memenuhi kebutuhan individual

13
Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005).h.140
14
Sri Narwanti S.Pd, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta : Familia, 2011),h.74
15
Syaiful Bahri Djamarah Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010) Cet 3, h.36
10

yang mandiri.16 Dalam Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan

dosen, guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik, pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk

mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih adalah tugas guru sebagai suatu

profesi.17 Selain mengajar seorang guru harus dapat menjadi panutan dan contoh

sri tauladan untuk peserta didiknya dalam membentuk dan mengembangkan

karakter peserta didik.

3. Peran Guru dalam Membentuk Karakter Siswa

Menurut Jamal Ma’mur Asmani, Peran guru dalam pembentukkan

karakter yaitu:

a. Guru Sebagai Model dan Keteladanan

Guru sebagai model dan teladan bagi peserta didik. Dengan

keteladanan yang diberikan orang-orang menempatkan ia sebagai figur

guru. Sifat-sifat positif pada guru merupakan modal yang dapat dijadikan

sebagai guru, seperti: tekun bekerja, rajin belajar, bertanggung jawab, dan

sebagainya. Sebaliknya sifat-sifat negatif yang ada pada guru khususnya di

16
Uyoh Sadulloh, dkk, Pedagogik Ilmu Mendidik, (Bandung: ALFABETA, 2010),h. 85
17
Djamarah Op. Cit., h.37
11

kelas rendah Sekolah Dasar juga akan dijadikan model atau teladan di

kalangan siswa. Guru harus meminimalisir sifat-sifat dan prilaku negative

yang ada di dalam dirinya.

b. Guru Sebagai Inspirator

Seorang akan menjadi sosok inspiratory jika ia mampu

membangkitkan semangat untuk maju dengan menggerakkan segala potensi

yang dimiliki untuk meraih prestasi spektakuler bagi diri dan masyarakat

karena sudah pernah jatuh bagun dalam meraih prestasi dan kesuksesan yang

luar biasa.

c. Guru Sebagai Motivator

Setelah menjadi sosok inspirator, peran guru selanjutnya adalah

motivator. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kemampuan guru dalam

membangkitkan spirit, etos kerja, dan potensi yang luar biasa dalam diri

peserta didik.

d. Guru Sebagai Dinamisator

Peran guru selanjutnya motivator adalah admisator. Artinya, seorang

guru tidak hanya membangkitkan semangat tetapi juga menjadi lokomotif

yang benar-benar mendorong gerbong kea rah tujuan dengan kecepatan,

kecerdasan, dan kearifan yang tinggi. Dalam konteks sosial, dinamisator

lebih efektif menggunakan organisasi.


12

e. Guru Sebagai Evaluator

Guru sebagai evaluator untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan

jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek ekstrinsik.

Penilaian aspek instrinsik lebih menyentuh dari pada aspek kepribadiaan

anak didik, yakni aspek nilai (values). Berdasarkan hal ini, guru harus

memberikan penilaian dalam dimensi yang luas. Penilaian terhadap

kepribadian anak didik tentu lebih diutamakan dari pada penilaian jawaban

anak didik ketika diberikan tes. Anak didik yang berprestasi baik belum tentu

memiliki kepribadian yang baik. Jadi penilaian itu hakikatnya diarahkan pada

perubahan kepribadian anak didik agar menjadi manusia yang cakap dan

trampil .18

Dapat disimpulkan bahwa tugas sebagai guru apabila telah menerapkan

poin-poin yang ada di atas di terapkan di sekolah guru akan dapat

menghasilkan siswa yang berkarakter.

B. Karakter Peduli Lingkungan Siswa

1. Pengertian Karakter

Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character,

yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan

akhlak. Secara terminologi (istilah), karakter diartikan sebagai sifat manusia pada

18
Jamal Ma’mur Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah,
(Yogyakarta: DIVA Press, 2011) h.79-83
13

umumnya yang bergantung pada faktor kehidupannya sendiri19 Menurut

Kemendiknas, “karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang

yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues), yang diyakini

dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan

bertindak”20

Menurut David Wijaya ”karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau

keperibadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi kebajikan yang

diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir bersikap,

serta bertindak”21

Menurut Rizal dalam bukunya Agus Wibowo,”karakter seseorang itu


pada dasarnya sulit diubah. Namun demikian, lingkungan dapat
menguatkan atau memperlemah karakter tersebut. Senada dengan Rizal,
Taryana dan Rinaldi mengemukakan bahwa karakter itu terbentuk dari
proses meniru, yaitu melalui proses melihat, mendengar, dan
mengikuti.”22

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah

ciri khas yang ada pada setiap individu yang telah menjadi kebiasaan dalam

kehidupan sehari-hari yang tecerminkan dalam bentuk perilaku dan perbuatan.

2. Pengertian Karakter Peduli Lingkungan

Menurut A. Mustofa lingkungan adalah semua faktor luar, fisik, dan


biologis yang secara langsung berpengaruh terhadap ketahanan hidup,
pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi organisme, sedangkan yang
19
Anas Salahudin dan Irwanto Alkrieniehie,Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama
dan Budaya Bangsa, (Bandung: Pustaka, Setia,2013) h.255
20
Ibid. h.255
21
David Wijaya S.E.,M.M., Pendidikan Budaya dan Karakter Bangs Untuk Sekolah dan
Perguruan Tinggi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2017), h. 34
22
Agus Wibowo, Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
2013), h. 36
14

dimaksud lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,


daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.23

Menurut Pupuh Fathurrohma, Peduli lingkungan adalah “sikap dan

tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakkan pada lingkungan alam di

sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaik kerusakan alam

yang sudah terjadi.24 Menurut Muhammad Yaumi, Peduli lingkungan adalah

“suatu sikap keteladanan yang bertujuan untuk mewujudkan keselarasan,

keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup,

menciptakan insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi

dan membina lingkungan hidup.”25

Menurut Purwanti, D, Karakter peduli lingkungan merupakan karakter


yang wajib diimplementasikan bagi sekolah di setiap jenjang pendidikan.
Semua warga sekolah harus mempunyai sikap peduli terhadap lingkungan
dengan cara meningkatkan kualitas lingkungan hidup, meningkatkan
kesadaran warga sekolah tentang pentingnya peduli lingkungan serta
mempunyai inisiatif untuk mencegah kerusakan lingkungan. Pendidikan
karakter peduli lingkungan ditanamkan sejak dini kepada siswa sehingga
dapat mengelola secara bijaksana sumber daya alam yang ada di sekitar,
serta untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan
generasi penerus yang akan datang. Ketika karakter peduli lingkungan
sudah tumbuh menjadi mental yang kuat, maka akan mendasari perilaku
seseorang dalam kehidupan sehari-hari26

23
A. Mustofa, .Kamus lingkungan. (jakarta: ptrinekacipt, 2000). h. 72
24
Prof. H. Pupuh Fathurrohman, et all, Pengembangan Pendidikan Karakter,(Bandung: PT
Refika Aditama, 2017), h.191
25
Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum.,M.A. Pendidikan Karakter: Landasan dan Pilar dan
Implementasi. (Jakarta: Prenadamedia Grub, 2016) h.111
26
Purwanti, D. (2017). Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dan Implementasinya. DWIJA
CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik, 1(2).
15

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakter peduli

lingkungan merupakan suatu perilaku yang ada pada diri seseorang yang

tecerminkan dalam bentuk perbuatan yang berupaya mencegah kerusakan pada

lingkungan.

3. Indikator- indikator Karakter Peduli Lingkungan

Menurut Daryanto dan Suryatri Darmiatun indikator kelas yang harus

dicapai dalam menanamkan karakter peduli lingkungan adalah:

a. Kelas 1 – 3
1) Membuang air besar dan kecil di WC
2) Membuang sampah di tempatnya
3) Membersihakan halaman sekolah
4) Tidak memtik bunga di taman sekolah
5) Tidak menginjak rumput di taman sekolah
6) Menjaga kebersihan rumah.
b. Kelas 4-6
1) Membersihkan WC
2) Membersihkan tempat sampah
3) Membersihkan lingkungan sekolah
4) Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman
5) Ikut memelihara taman di halaman sekolah
6) Ikut dalam menjaga kebersihan lingkungan.27

Menurut Pupuh Fathurrohman, mengemukakan bahwa indikator

keberhasilan sekolah dan kelas dalam pengembangan karakter peduli lingkungan

terbagi menjadi dua yaitu:

a. Indikator Sekolah
1) Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan
sekolah
2) Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan
3) Menyediakan kamar mandi dan air bersih

27
Drs. Daryanto dan Suryatri Darmiatun, S.Si,MT, Implementasi Pendidikan Karakter di
Sekolah (Yogyakarta: Gava Media, 2013) h.150
16

4) Pembiasaan hemat energy


5) Membuat biopori di area sekolah
6) Membangun saluran pembuangan air limbah dengan baik
7) Melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan
anorganik
8) Penugasan pembuatan kompos dan sampah organik
9) Menyediakan peralatan kebersihan
b. Indikator Kelas
1) Memelihara lingkungan kelas
2) Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas
3) Pembiasaan hemat energy
4) Memasang stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air
pada setiap ruangan apabila selesai digunakan 28

Jadi dengan adanya indikator karakter peduli lingkungan di sekolah dapat

mewujudkan keseimbangan antara siswa dengan lingkungan hidup, dapat

menciptakan manusia yang memiliki sikap peduli terhadap lingkungan sekitar

dan juga dapat menjaga lingkungan dan berupaya menjaga dari kerusakan

lingkungan.

4. Proses Pembentukkan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah

Menurut Kementrian Pendidikan Nasional mengemukakan

pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilaksanakan melalui:

a. Program Pengembangan Diri

Di dalam program pengembangan diri, perencanaan, dan pelaksanaan

pendididikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian

dalam kegiatan sehari-hari di sekolah melalui hal-hal berikut:

28
Fathurrohman, Op.Cit., h.191
17

1) Kegiatan rutin sekolah

Kegiatan rutin sekolah merupakan kegiatan yang dilakukan secara

terusmenerus dan konsisten setiap saat. Kegiatan rutin sekolah merupakan

implementasi karakter peduli lingkungan. Kegiatan rutin sekolah bisa

berupa kegiatan kebersihan diri sendiri seperti cuci tangan sebelum dan

sesudah makan, cuci tangan dengan sabun setelah buang air, menggosok

gigi, memotong rambut dan kuku secara berkala dan mencucui rambut

dengan shampoo

2) Kegiatan spontan,

Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat

itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga

pendidik yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari

peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Kegiatan spontan

yang dilakukan bisa berupa teguran maupun nasehat.

3) Keteladanan

Ketela danan adalah perilaku dan sikap kepala sekolah, guru dan tenaga

pendidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-

tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta

didik untuk mencontohnya. Keteladanan yang dilakukan oleh tenaga

pendidik dengan memberikan contoh perilaku yang mencerminkan

perilaku peduli lingkungan. Bentuk keteladanan yang dilakukan misalnya


18

berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata

sopan, serta merawat dan membersihkan lingkungan sekolah.

4) Pengkondisian

Pengkondisian merupakan usaha sekolah untuk mendukung penanaman

dan pelaksanaan karakter peduli lingkungan. Pengkondisian yang

dilakukan oleh sekolah diantaranya berupa penyediaan fasilitas

kebersihan yang memadahi, penyediaan toilet yang bersih, tempat sampah

yang diletakkan di tempat yang strategis dilengkapi dengan pemisahan

jenis sampah, penyediaan tempat cuci tangan, tempat pembuangan

sampah, serta taman dan kolam sekolah sebagai cerminan dari sanitasi

sekolah yang baik.

5) Pengintegrasian dalam Mata Pelajaran

Kementerian Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pengembangan

nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan dalam

pengintegrasian dalam mata pelajaran, tidak terkecuali pendidikan

karakter peduli lingkungan. Pengintegrasian pendidikan karakter peduli

lingkungan dalam (a) Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) untuk menentukan nilai

pendidikan karakter peduli lingkungan sudah tercakup didalamnya. (b)

Memperlihatkan keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator

untuk menentukan nilai pendidikan karakter peduli lingkungan yang

dikembangkan. (c) Mencatumkan nilai-nilai yang berkaitan dengan


19

pendidikan karakter peduli lingkungan pada silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). (d) Mencantumkan kegiatan peduli lingkungan

dalam mata pelajaran muatan lokal sekolah. (e) Mengembangkan proses

pembelajaran yang aktif, sehingga peserta didik dapat secara langsung

mempraktikan nilai atau perilaku peduli lingkungan. (f)

Menyelenggarakan lomba kebersihan lingkungan antar kelas pada even-

even tertentu. (g) Pemberian penghargaan kepada sisiwa yang peduli

lingkungan29

5. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Karakter Peduli Lingkungan

Faktor Pendukung dan Penghambat Karakter Peduli Lingkungan sebagai

berikut:

a. Faktor pendukung

1) Kegiatan Rutin di Sekolah

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilaksanakan peserta didik secara

terus menerus dan konsisten setiap saat

2) Peran guru

Guru merupakan personalia penting dalam pendidikan karakter di

sekolah. Sebagian besar interaksi yang terjadi di sekolah adalah interaksi

peserta didik dengan guru, pendidik merupakan figur yang di harapkan

mampu mendidik anak yang bekarakter. Pendidik merupakan teladan

29
Kemendiknas. Kementerian Pendidikan Nasinal tentang pengembangan Pendidikan Budaya
dan karakter Bangsa. (Jakarta: Kemendiknas, 2010) , h.15
20

bagi siswa dan memiliki peran yang sanagat besar dalam pembentukkan

karakter.30

b. Faktor Penghambat

Adapun faktor penghambat dalam pembentukkan karakter peduli

lingkungan adalah:

1) Faktor Internal

Siswa yang kurang antusias dalam berkontribusi dalam kegiatan

kebersihan.

2) Faktor eksternal

Kurangnya fasilitas yang memadai dan Kurangnya kerjasama orang tua

dengan guru sekolah.31

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter siswa

di sekolah. Dalam hal ini Gunawan menjelaskan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi pembentukan karakter. Faktor tersebut digolongkan menjadi dua

bagian, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

a. Faktor Intern

Terdapat banyak hal yang mempengaruhi faktor internal ini,

diantaranya adalah:

30
Agus Zaenul Fitri, Reinventing Human Character: Pendidikan Karakter Berbasis Nilai &
Etika di Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Russ Media, 2012), h.51
31
Nofriz Efendia JPIS. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, (Universitas Negeri Padang: Vol. 29,
2019) h.163
21

1) Insting atau Naluri

Setiap perbuatan manusia lahir dari suatu kehendak yang

dilahirkan oleh naluri (insting). Naluri merupakan tabiat yang dibawa

sejak lahir yang merupakan suatu pembawaan yang asli. Pengaruh naluri

pada diri seseorang sangat tergantung pada penyalurannya. Naluri dapat

menjerumuskan manusia kepada kehinaan, tetapi dapat juga mengangkat

kepada derajat yang mulia, jika disalurkan kepada hal yang baik dengan

tuntunan kebenaran.

2) Adat atau Kebiasaan (Habit)

Sikap dan perilaku yang menjadi karakter sangat erat dengan

kebiasaan. Kebiasaan adalah perbuatan yang selalu diulang-ulang

sehingga mudah untuk dikerjakan. Dan hendaknya manusia memaksakan

diri untuk mengulang-ulang perbuatan baik sehingga

menjadi kebiasaan dan terbentuklah karakter yang baik pula.

3) Kehendak/ Kemauan (Iradah)

Salah satu kekuatan yang berlindung dibalik tingkah laku adalah

kehendak atau kemauan yang keras. Itulah yang menggerakkan dan

merupakan kekuatan yang mendorong manusia dengan sungguhsungguh

untuk berperilaku, sebab dari kehendak itulah akan menjelma suatu niat

yang baik dan buruk dan tanpa kemauan, ide dan keyakinan akan pasif

tiada gunanya.
22

4) Suara Batin

Suara bantin berfungsi memperingatkan bahayanya perbuatan

buruk dan berusaha untuk mencegahnya, disamping dorongan untuk

melakukan hal yang baik.

5) Keturunan

Sifat yang diturunkan pada garis besarnya ada dua macam, yaitu

sifat jasmaniyah (kekuatan dan kelemahan otot-otot dan urat syaraf orang

tua dapat diwariskan kepada anaknya) dan sifat ruhaniyah (naluri).

b. Faktor Ekstern

Faktor ekstern atau faktor yang bersifat dari luar adalah:

1) Pendidikan

Pendidikan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan

karakter, akhlak, dan etika seseorang. Sehinggga baik buruknya karakter

seseorang dipengaruhi oleh pendidikian, baik formal maupun non formal.

2) Lingkungan

Dalam hidup manusia selalu berhubungan dengan manusia

lainnya atau juga dengan alam sekitar. Itulah sebabnya manusia harus

bergaul dan dan dalam pergaulan itusaling mempengaruhi pikiran, sifat

dan tingkah laku. Manusia yang hidup di lingkungan yang baik secara
23

langsung maupun tidak langsung dapat membentuk karakternya menjadi

baik, begitu pula sebaliknya. 32

Dari Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang

mempengaruhi pembentukkan karakter yaitu faktor intern dan faktor ekstern,

factor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri manusia sedangkan faktor

ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia yang dapat

mempengaruhi perilaku seseorang.

C. Penelitian Relevan

1. Dini Mustika Wati, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Ponorogo, Peran Guru PAI dalam Mendidik Karakter Peduli

Lingkungan di SMPN 1 Siman Ponorogo, 2019 , Hasil penelitian ini adalah (1)

Pendidikan karakter peduli lingkungan sudah diterapkan di SMP Negeri 1

Siman. Pelaksanaan pendidikan karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 1

Siman dilaksanakan melalui program piket kelas, piket mingguan pada hari

Sabtu bersih, piket khusus bagi para siswa yang melanggar dan piket OSIS. (2)

Guru PAI di SMP Negeri 1 Siman sangat berperan dalam mendidik karakter

peduli lingkungan pada siswa. Terdapat tiga peran yang dilakukan guru PAI

yaitu sebagai pengajar (pendidik), sebagai pembimbing dan sebagai

administrasi. (3) Keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter peduli

lingkungan di SMP Negeri 1 Siman tak lepas dari berbagai hal, seperti kebijakan

32
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta, 2012),
h.22
24

lembaga, dukungan dari seluruh guru dan komite sekolah serta fasilitas sekolah

yang sangat memadai. Selain tak lepas dari hal-hal yang dapat menghambat,

seperti faktor intern dari siswa dan penggunaan sampah plastik yang

berlebihan.33

2. Melia Rimadhani Trahati, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, “Implementasi

Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Tritih Wetan 05 Jeruklegi Cilacap”

2015. Hasil penelitiannya yaitu pendidikan karakter peduli lingkungan di

Sekolah Negeri Tritih Wetan 05 dilaksanakan melalui: (1) pengembangan

kurikulum sekolah meliputi program pengembangan diri, pengintegrasian dalam

mata pelajaran, dan budaya sekolah, (2) pengembangan proses pembelajaran

kelas, sekolah, dan luar sekolah, (3) pengembangan kesehatan sekolah meliputi

pemeliharaan ruang bangunan, pencahayaan dan ventilasi udara ruang kelas

yang memadai, pengolaan fasilitas sanitasi, kantin/warung, pencegahan

lingkungan dari jentik nyamuk, larangan dan penyuluhan bahaya rokok, dan

promosi hygini dan sanitasi.34

3. Dewi Yuni Purwasari tahun 2011, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul

Skripsi Peran Guru dalam Pembentukan Karakter Anak di Play Group Budi

Mulya 1 Depok Sleman Yogyakarta, Dalam skripsi ini menyimpulkan bahwa

33
Dini Mustika Wati, Peran Guru PAI dalam Mendidik Karakter Peduli Lingkungan di SMPN 1
Siman Ponorogo, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2019
34
Melia Rimadhani Trahati, Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Tritih Wetan
05 Jeruklegi Cilacap, 2015
25

peran guru dalam pembentukan karakter anak adalah sebagai fasilitator, sebagai

teladan bagi anak, dan sebagai penasehat.35

Penelitian di atas memiliki persamaan dan perbedaan yang di lakukan

pada penelitian penulis perbedaannya yaitu pada penelitian pertama

memfokuskan pada peran guru pai dalam membentuk karakter peduli lingkungan

dan pada penelitian ke dua memfokuskan pada proses implementasi karakter

peduli lingkungan, namun pada penelitian yang pertama dan kedua memiliki

persamaan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama membahas

tentang karakter peduli lingkungan. Sedangakan pada penelitian ketiga memiliki

persamaan yaitu meneliti peran guru dalam membentuk karakter sedangkan

perbedaanya penulis meneliti peran guru dalam membentuk karakter peduli

lingkungan.

35
Dewi Yuni Purwasari, Peran Guru dalam Pembentukan Karakter Anak di Play Groub Budi
Mulya 1 Depok, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini peneliti mengguanakan jenis penelitian kualitatif, jenis

penelitian field research. Metode penelitian kualitatif adalah metode yang

mengumpulakan dan menganalisis data dengan kata-kata (lisan maupun tulisan)

dan metode penelitian kualitatif ini tidak menggunakan cara anlisis dengan angka-

angka atau berhitung.36 Bisa dikatakan dalam penelitian ini menggambarkan

fenomena secara detail.

Pada penelitian ini peneliti mengunakan pendekatan deskriptif kualitatif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia deskriptif diartikan dengan

menggambarkan.37 Dengan itu penelitian ini adalah menggambarkan suatu keadaan

dengan kata-kata. Deskriptif adalah metode yang digunakan sifat atau keadaan yang

sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari

gejala tertentu. Pendekatan ini digunakan karena data yang dibutuhkan penulis

dalam menyusun skripsi ini hanya berupa keterangan, penejelasan dan informasi-

informasi lisan. Penelitian kualitatif membuka lebih besar terjadi hubungan

langsung antara peneliti dan sumber data. Dengan demikian akan menjadi lebih

mudah bagi peneliti dan memahami fenomena yang dideskripsikan dibanding

dengan yang hanya didasarkan atas pandangan peneliti sendiri.

36
Afrizal, metode penelitian kualitatif : Sebuah Upuya Mendukung Penggunaan Penelitian
Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu ( Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2014) h 13
37
Depdikbut Kamus Besar Bahasa Indonesia , (jakarta : Balai Pustaka, 1994) h 288

26
27

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 97 Rejang Lebong, terletak di jalan KH.

Hasyim Azhari Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang

Lebong. Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama tiga bulan.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelian ini adalah Guru Kelas V, Guru Kelas IV, Guru Kelas III SDN

97 Rejang lebong.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yakni data yang

bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang ditunjukkan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,


38
kepercayaan, persepsi, pemikiran seseorang individu maupun kelompok.

Data kualitatif yaitu data yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dan

dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan seperti data

tentang keadaan sekolah, prosedur, dan mekanisme kepercayaan, dan lain-lain.

2. Sumber Data

a. Data Primer

38
Nana Syodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2007) , h. 60
28

Data primer yaitu data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data dan sumber data ini diperoleh secara langsung dari lapangan.

Jadi, data primer ini diperoleh secara langsung melalui pengamatan dan

pencatatan di lapangan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari guru

kelas V, guru kelas IV, guru kelas III SDN 97 Rejang Lebong. Peneliti

menggunakan sumber data tersebut adalah untuk mendapatkan informasi

langsung mengenai peran guru dalam pembentukan karakter peduli

lingkungan siswa SDN 97 Rejang Lebong.

b. Data Skunder

Data sekunder atau data pendukung yaitu data yang diperoleh dalam

bentuk publikasi yaitu berupa buku-buku perpustakaan dan dokumentasi

data. Jadi data sekunder yang dimaksud peneliti ini adalah buku-buku

referensi yang berhubungan dengan permasalahan objek yang akan diteliti,

dengan fungsi sebagai penunjang data primer agar hasil penelitian ini dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah39 Adapun data sekunder pada

penelitian ini yaitu seperti buku dan artikel yang berkaitan dengan penelitian

ini, serta dokumen-dokumen penting di sekolah.

D. Teknik Pengumpulan Data

39
Iskandar, Metedelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta : Gaung Persada Press,
2010) h. 77
29

Teknik pengumpulan data adalah cara yang di gunakan peneliti untuk

menghasilkan data yang valid, dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga jenis

pengumpulan data. Adapun teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Observasi (Pengamatan)

Guna memperoleh data yang akurat secara langsung dan valid maka

obervasi lapangan perlu dilakukan. Observasi dapat disebut pengamatan yang

meliputi pemusatan perhatian pada suatu objek dengan menggunakan seluruh

alat indera.40 Dalam hal ini peneliti menggunakan obervasi partisipatif, yakni

peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang

digunakan sebagai sumber penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti mengacu pada proses observasi participant

(pengamatan berperan serta). Menurut Sutrisno Hadi mendefinisikan obeservasi

participant yaitu: “Dengan cara peneliti melibatkan secara langsung dan

berinteraksi pada kejadian yang dilakukan oleh subyek penelitian dalam

lingkungannya, selain itu juga mengumpulkan data secara sistematik dalam

bentuk catatan lapanagan. “41

Observasi adalah pengamatan lansung yang dilakukan dengan sistematika

fenomenal yang diselidiki dengan cara mengamati objek yang diteliti. Observasi

yang dilakukan di SDN 97 Rejang Lebong penulis melakukan pengamatan

secara langsung ke lapangan, hal yang penulis amati dalam metode observasi ini

40
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai (Jakarta:LP3ES,1989) h.192
41
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, (Yogyakarta : Andi Offsct, 1989) h.91
30

yaitu penilis mengamati secara langsung proses pembentukkan siswa SDN 97

Rejang Lebong.

Adapun yang akan di observasi pada penelitian ini yaitu kegiatan

kebersihan yang ada di sekolah meliputi:

1. Membersihakan halaman sekolah

2. Memelihara taman di halaman sekolah

3. Memelihara lingkungan kelas

4. Membersihakan lingkungan sekolah

2. Wawancara

Suharismi Arikunto didalam bukunya yang berjudul prosedur penelitian

mendefinisikan wawancara yaitu “ wawancara adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pe-wawancara (interview) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara.”42

Medote ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan mendatangi

responden, dengan cara bertatap muka langsung dengan cara bertanya, dalam

bentuk seperti percakapan. penulis ingin mengetahui bagaimana persepsi

responden dengan kenyataan yang ada. Untuk itu perlunya adanya wawancara,

guna memperkuat data yang diperoleh dari metode observasi yang menjadi

obejek wawancara Guru kelas V, Guru Kelas IV, Guru Kelas III SDN 97

Rejang Lebong

42
Suharni Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006) h.206
31

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,. dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara.43 Dokumentasi pada penelitian ini berupa foto dan dokumen yang

lainnya yang berhubungan dengan peran guru dalam membentuk karakter siswa.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis

terhadap jawaban yang di wawancarai. Bila jawaban yang di wawancarai setelah

dianalisis terasa belum memuaskan maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan

lagi samapai tahap tertentu diperoleh data yang dianggap kredibel.44

Teknik analisis data pada penelitian ini mengunakan teknik analis Miles

dan Huberman yaitu sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang di peroleh dilapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semangkin lama peneliti ke

lapangan maka jumlah data akan mangkin banyak, kompleks dan rumid.

Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

43
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2017) h. 240
44
Ibid, h.246
32

Mereduksi data yaitu merangkum dan memilih apa saja hal-hal pokok serta

memfokuskan hal-hal penting, dengan demikian data yag sudah di reduksi

akan dapat memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti

mengumpulkan data45

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan

data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami

tersebut.46

3. Conclusion Drawing /Verification (Penarikan Kesimpulan dan

Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analis data kualitatif menurut Miles dan Huber

man adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

45
Ibid. h. 247
46
Ibid, h. 249
33

awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kribel. 47

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan

baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi

atau gambaran suatu objek yang masih remang-remang atau gelap sehingga

setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,

hipotesis atau teori.

F. Kreadibilitas Penelitian

Penelitian ini menggunakan uji kreadibilitas penelitian akan menggunakan

triangulasi. Triangulasi merupakan keabsahan data yang diperoleh melalui berbagai

sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Trigulasi yang digunakan dalam

penelitian ini ada dua yaitu:

1. Triangulasi Sumber

Trigulasi Sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini yang menjadi

sumbernya yaitu: kepala sekolah, guru, dan siswa.48

2. Triangulasi Teknik

47
Ibid, h. 252
48
Ibid, h.273
34

Trigulasi Teknik dilakukan dengan cara mengecek suatu data dengan

teknik yang berbeda namun kepada sumber yang sama. Untuk mengecek suatu

kebenaran data dalam penelitian yaitu dengan cara membandingkan dari berbagai

teknik seperti wawancara, observasi dan dokumentasi. Bila dari ketiga cara

tersebut mengasilkan data yang berbeda maka peneliti akan melakukan diskusi

lebih lanjut kepada sumber yang bersangkutan untuk dapat menghasilkan data

yang dianggap benar49

49
Ibid, h. 274
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tentang Sekolah

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SD Negeri 97 Rejang Lebong

b. NPSN / NSS : 10700718

c. Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar

d. Status Sekolah : Negeri

e. Akreditasi :A

f. Alamat Sekolah : Suka Raja

g. Kode Pos : 39121

h. Kelurahan : Suka Raja

i. Kecamatan : Curup Timur

j. Kabupaten / Kota : Rejang Lebong

k. Provinsi : Bengkulu

l. Negara : Indonesia

2. Sejarah Singkat SDN 97 Rejang Lebong

SD Negeri 97 Rejang Lebong terletak di jalan KH Hasyim Azhari

Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong. Berdiri

pada tahun 1979. Pada awalnya SD ini bernama SD Negeri 15 Curup dan

berubah nama SDN 02 Curup Timur. Karena perkembangan wilayah dan

otonomi daerah, sesuai SK Bupati Tahun 2016 tentang perubahan nomor urut

35
36

SD, SMP, SMA, SMK Negeri dan Swasta, yang kemudian diperbaharui lagi

dengan SK Bupati Nomor 180.381.VII Tahun 2016 tentang Penetapan Nomor

urut SD, SMP, SMA, SMK Negeri Swasta, maka SD ini berubah menjadi SD

Negeri 97 Rejang Lebong.

3. Visi da Misi SDN 97 Rejang Lebong

a. Visi

1) “TERDIDIK, TERAMPIL, SEHAT, BERKARAKTER, DAN MANDIRI

BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA”

b. Misi

1) Mengoptimalkan kegiatan pembelajaran melalui penerapan model-model

pembelajaran bernuansa PAKEM secara konsisten

2) Meningkatkan pengembagan bakat keterampilan, olah raga dan seni

budaya islam meningkatkan kegiatan olahraga dalam rangka kebugaran

dan kesehatan serta kebersihan lingkungan

3) Meningkatkan kegiatan keperamukaan dalam rangka untuk meningkatkan

karakter dan kepribadian siswa

4) Meningkatkan kegiatan yang positif dalam rangka untuk meningkatkan

kemandirian siswa dalam kehidupan sehari-hari.

5) Meningkatkan pelaksanaan pembelajaran keagamaan dan islami dalam

rangka meningkatkan keimanaan dan ketakwaan di kalangan warga

sekolah.
37

6) Menumbuhkan semangat untuk mencapai visi sekolah kepada seluruh

warga sekolah.

4. Tujuan Sekolah

Tujuan sekolah ini secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi dan

dikendalikan setiap kurun waktu tertentu untuk mencapai Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) Sekolah Dasar yang dibakukan nasional sebagai berikut:

a. Sekolah mampu menghasilkan lulusan dengan pencapaian rata-rata UASBN

dan UAS 5,00.

b. Sekolah mampu berprestasi minimal tingkat kabupaten dalam lomba bidang

akademik.

c. Dapat menyelenggarakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenagkan .

d. Sekolah mampu berperstasi minimal tingkat kabupaten dalam lomba

kreativitas, olahraga, dan seni.

e. Sekolah yang memiliki kebiasaan pola hidup bersih, bugar dan sehat.

f. Sekolah mampu menghasilkan lulusan yang mampu mengamalkan nilai-nilai

dalam kehidupan sehari-hari secara mandiri.

g. Pada akhir Tahun sekolah mampu berprestasi minimal tingkat kabupaten

dalam lomba bidang kreativitas, olahraga dan seni.

h. Pada akhir Tahun tercipta sekolah yang memiliki kebiasaan pola hidup

bersih, bugar dan sehat.


38

i. Sekolah mampu menghasilkan lulusan yang berkarakter, dan bekepribadian

yang baik.

j. Sekolah mampu menghasilakan lulusan yang mampu menguasai IPTEK yang

berdasarkan Iman dan Taqwa.

5. Keadaan Dewan Guru

Sekolah Dasar Negeri 97 Rejang Lebong memiliki dewan guru yang

jumlahnya tercantum sebagai berikut:

Tabel 4.1

Daftar Nama-Nama Guru SDN 97 Rejang Lebong

No Nama Jabatan

1. Hermandani, S.Pd Ka Sekolah

2. Hanifa, S.Pd Guru Kelas 1

3. Sidarwati, S.Pd Guru Kelas II

4. Sri Hartati, S,Pd Guru Kelas III

5. Nursida, S.Pd Guru Kelas IV

6. Hasnawati, S.Pd Guru Kelas V

7. Rohim, S.Pd Guru Kelas VI

8. Makruf H. S, S.Pd Guru Penjas


39

9. Ervi Sundari, S.PdI Guru Agama

10. Hatija, S.Pd Guru SBK

11. Neti Khaironi, S.pd Guru Perpus

Sumber: TU SDN 97 Rejang Lebong

6. Keadaan siswa

Keadaan siswa di SDN 97 Rejang Lebong dari hasil dokumentasi dan

sumber yang dapat di amati adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Keadaan siswa SDN 97 Rejang Lebong

No Kelas Rombel Jumlah

1. I 1 7

2. II 1 9

3. III 1 11

4. IV 1 16

5. V 1 18

6. VI 1 20
40

Jumlah 81

Sumber : TU SDN 97 Rejang Lebong

7. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana juga merupakan factor yang tidak kalah

pentingnya dalam menunjang kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana dan

prasarana di SDN 97 Rejang Lebong dalam keadaan yang cukup memadai

seiring berjalannya usia yang semangkin penting untuk menunjang pendidikan

yang semangkin maju dan berorientasi pada pendidikan berbasis KTSP dan

K13 adapun sarana dan prasarana tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.3

Sarana dan Prasarana SDN 97 Rejang Lebong

No Jenis Jumlah Keadaan

1 Ruang Kelas 6 Baik

2 Ruang Guru 1 Baik

3 Perpustakaan 1 Baik

4 Rumah Penjaga 1 Baik

5 WC Umum 2 Baik

6 WC Siswa 2 Baik
41

7 Komputer 1 Baik

Sumber : TU SDN 97 Rejang Lebong

B. Temuan-temuan Penelitian

1. Peran Guru dalam Membentuk Karakter Peduli Lingkungan Siswa SDN

97 Rejang Lebong

Peran guru dalam membentuk karakter sangat dominan terutama karakter

peduli lingkungan. Didalam proses pendidikan kususnya di sekolah proses

interaksi siswa lebih banyak dengan guru. Disini guru juga berperan penting

dalam proses pembentukan karakter pada anak, kususnya karakter peduli

lingkungan.

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, adapun dari hasil wawancara

dan observasi mengenai peran guru dalam membentuk kara kter peduli

lingkungan siswa di SDN 97 Rejang Lebong yaitu sebagai berikut:

a. Kegiatan rutin sekolah

Kegiatan rutin yaitu suatu kegiatan yang dilakukan secarara terus

menerus serta konsisten, dengan adanya kegiatan rutin kususnya kegiatan

yang berhubungan dengan kebersihan hendaknya akan membentuk karakter

siswa yang peduli terhadap lingkungan dan selalu menjaga lingkungan

karena telah menjadi kebiasaan yang di lakukan terus menerus. Adapun

peneliti melakukan wawancara dengan Guru Kelas V ibu Hasnawati, ia

mengatakan bahwa:
42

“Kegiatan rutin di sekolah seperti piket kelas, piket terjadwal


perkelas dan piket lapangan”50

Selanjutnya peneliti wawancara dengan Guru Kelas IV ibu Nursida

S.Pd ia mengatakan bahwa:

“Kegiatan piket setiap pagi piket kelas seperti membersihkan rumput


di taman menyapu kelas, membersihkan papan tulis dan
membersihakan halaman.”51

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Guru Kelas III ia

mengatakan bahwa:

“Kegiatan yang ada di sekolah yang termasuk kegiatan peduli


lingkungan seperti membersihkan lingkungan sekolah yaitu piket
pagi yang dilakukan setiap hari”52

Hasil wawancara diatas dengan Guru Kelas V, Guru Kelas IV dan

Guru Kelas III diperkuat dengan observasi peneliti pada saat dilapangan

siswa yang bertugas piket datangnya lebih awal dan pada saat piket pagi

siswa yang bertugas membersihkan kelas, seperti menyapu dan menghapus

papan tulis, membersihkan rumput ditaman serta membersihkan lapangan. 53

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat

menyimpulakan bahwa kegiatan di SDN 97 Rejang Lebong adalah piket

pagi seperti membersihkan kelas, membersihkan halaman, membersihkan

rumput ditaman dan membersihkan papan tulis.


50
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati, Tanggal 20 Juni
2020
51
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida , Tanggal 20 Juni
2020
52
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati Tanggal 20 Juni
2020
53
Observasi di SDN 97 Rejang Lebong 24 januari 2020 Pukul 07.10 Wib
43

Dalam kegitan rutin siswa diterapkan bagaimana bisa menjaga

lingkungan dengan baik dengan program-program yang ada di sekolah seperti

menurut ibu Sri Hartati S.Pd ia mengatakan bahwa:

“Guru harus memiliki rasa peduli akan lingkungan jadi setiap siswa
harus kita terapkan bagaimana bisa menjaga lingkungan dengan baik
seperti pada setiap pagi kita harus siap melihat lingkungan kelas
terlebih dahulu kemudian lingkungan sekolah agar tetap terjaga
bersih indah dan rapi kita utamakan agar siswa-siswi harus terbiasa
dan menjadi kebiasaan dalam membersihkan lingkungan setiap hari
jadi di setiap masuk kelas kita harus ada motivasi kita setiap hari
harus dapat memberi contoh yang baik”54

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Guru Kelas IV Ibu

Nursida S.Pd ia mengatakan bahwa:

“Merubah karakter pada diri sesorang itu tidaklah mudah adapun


peran guru yaitu harus bisa menjaga lingkungan kelas harus bisa
menghargai sesama teman menjaga lingkungan agar tetap indah
seperti contoh bunga agar tumbuh dengan bagus kita jaga dengan
baik tidak boleh langsung dipetik Guru beperan seperti memberi
contoh agar selalu peduli akan lingkungan serta merawat
lingkungan”55

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan rutin

guru memantau proses kegiatan rutin dan juga memberikan motivasi dan

contoh yang baik.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Hasnawati

selaku Guru Kelas V dengan pertanyaan yang sama tentang peran guru dalam

kegiatan rutin ia mengatakan bahwa:

54
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati Tanggal 20 Juni
2020
55
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida Tanggal 20 Juni 2020
44

“Peran guru dalam setiap kegiatan kebersihan yang ada di sekolah,


kami sebagai guru mengawasi siswa dan siswi serta mengontrol
setiap paginya seperti kegiatan piket ibu selalu mengecek apakah di
kelas V sudah melaksanakan piket dengan baik atau belum”56

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa peran guru

dalam kegiata rutin mengontrol proses pelaksanaan kegitan kebersihan yang

dilakukan di sekolah seperti kegiatan piket pagi.

b. Kegiatan spontan

Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang di lakukan secara spontan yang

dilakukan pada saat itu juga. Adapun kegiatan spontan yang di lakukan guru

dalam pembentukkan karakter peduli lingkungan yaitu dengan bentuk teguran

dan nasehat. Seperti penjelasan Ibu Hasnawati, S.Pd selaku Guru Kelas V ia

mengatakan bahwa:

“Ya yang pertama kita harus memperhatikan setiap hari ibu selalu
memperhatikan yang mana yang terlambat piket akan ibu panggil serta
ibu tegur dan juga yang memtik tanaman ibu tegur agar anak itu
supaya berubah dan tidak mengulangi yang akan datang 57

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Nursida, Guru

kelas IV SDN 97 Rejang Lebong ia mengatakan bahwa:

“Iya ibu biasanya memberikan teguran kepada siswa apabila siswa


kurang peduli terhadap lingkungan seperti tidak melaksanakan piket
saya biasanya memanggil siswa yang bersangkutan dan menjelaskan
hal itu perbuatan tidak baik di lakukan.”58

56
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati Tanggal 20 Juni
2020
57
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu HasnawatiTanggal 20 Juni
2020
58
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
45

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Sri Hartati S.Pd

selaku Guru Kelas III ia mengatakan bahwa:

“Saya apabila melihat siswa yang melakukan perbuatan yang kurang


baik seperti tidak peduli terhadap lingkungan dan tidak menjaga
lingkungan saya akan memanggil siswa tersebut dengan baik dan
memberi masukkan serta teguran dengan baik agar tidak mengulagi
perbuatan yang kurang baik itu “59

Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa pada kegaiatan

spontan peran guru yaitu memberikan teguran serta nasehat yang mendidik

untuk siswanya agar selalu peduli terhadap lingkungan.

c. Keteladanan

Keteladanan adalah sikap atau perilaku seorang guru dan tenaga

pendidikan dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindaan yang baik

sehingga dapat menjadi panutan peserta didiknya. Dalam proses

pembentukkan karakter peduli lingkungan keteladanan seorang guru sangat

dibutuhkan karena seorang guru di gugu dan ditiru, jadi semua bentuk

tindakan dan perbuatan guru akan menjadi panutan bagi peserta didiknya baik

dalam kegiatan merawat serta menjaga lingkungan sekolah.

Menurut Ibu Hasnawati S.Pd selaku Guru Kelas V, ia mengatakan

bahwa:

“Guru harus menjadi panutan muridnya bukan hanya murid yang harus
merawat lingkungan tetapi kita sebagai pendidik juga harus menjaga

59
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati Tanggal 20 Juni
2020
46

dan merawat lingkungan cara yang dapat digunakan untuk merawat


lingkungan yaitu bekontribusi pada setiap kegiatan kebersihan”60

Menurut Ibu Nursida, S.Pd selaku Guru Kelas IV, ia mengatakan


bahwa:
“Ada banyak cara yang dapat di gunakan untuk merawat lingkungan
sekolah yaitu dengan cara membuang sampah pada tempatnya, selalu
membersihakan lingkungan sekolah seperti kelas, taman, dan halaman
sekolah agar terlihat bersih, nyaman, dan indah.”61

Menurut Ibu Sri Hartati, S.Pd selaku Guru Kelas III, ia mengatakan
bahwa:
“Cara yang dapat digunakan guru merawat lingkungan sekolah yaitu
dapat menjadi tauladan dan memberikan contoh yang baik dalam
merawat lingkungan misalnya apabila terdapat sampah kita harus
membuangnya di kotak sampah dan juga ikut serta dalam kegiatan
kebersihan bukan hanya mengontrol kita juga harus bepartisipasi”62

Sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala

sekolah, guru dan siswa-siswi peneliti juga melakukan observasi pada saat

melaksanakan kegiatan PPL di SDN 97 Rejang Lebong. Hasil observasi

pengamatan peneliti pada saat dilapangan guru memberikan contoh keteladan

yang baik seperti datang tepat waktu selalu bekontribusi dalam kegiatan

kebersihan dan memberi arahan dan contoh yang baik kepada murid.

d. Pengkondisian

Pengkondisian adalah upaya sekolah dalam mendukung pelaksanaan

pendidikan karakter peduli lingkungan berupa fasilitas dan alat kebersihan

yang memadai seperti terdapat kotak sampah,, taman, menyediakan tempat


60
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati, Tanggal 20 Juni
2020
61
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
62
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati, Tanggal 20 Juni
2020
47

cuci tangan dan toilet yang bersih. Menurut Ibu Hasnawati selaku Guru Kelas

V SDN 97 Rejang Lebong, ia mengatakan bahwa:

“Memanfaatkan peralatan dan fasilitas kebersihan yang ada di sekolah


dengan cara menggunakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
kegunaannya” 63

Menurut Ibu Nursida S,Pd selaku Guru Kelas IV SDN 97 Rejang

Lebong, ia mengatakan bahwa:

“Alat-alat kebersihan dan fasilitas di sekolah seperti toilet, taman di


depan kelas, alat-alat kebersihan, tempat cuci tangan itu semuanya
perlu kita jaga kita juga harus memberikan arahan kepada murid agar
selalu menggunkan fasilitas dengan baik” 64

Menurut Ibu Sri Hartati S.Pd, Selaku Guru Kelas III SDN 97 Rejang

Lebong, ia mengatakan bahwa:

“Cara yang ibu gunakan dalam memanfaatkan fasilitas yang ada di


sekolah dengan mengkondisikan agar alat-alat tersebut di gunkan
semestinya dan merawatnya” 65

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti fasilitas yang ada

di sekolah sudah ada numun tidak begitu lengkap seperti tidak adanya tempat

sampah organic dan non organik.

Dari hasil wawancara yang di lakukan peneliti di sekolah SDN 97

Rejang Lebong sudah terdapat fasilitas dan alat-alat kebersihan sudah ada

adapun cara yang di gunakan pendidik dan warga di lingkungan sekolah

63
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati, Tanggal 20 Juni
2020
64
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
65
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati, Tanggal 20 Juni
2020
48

dalam memanfaatkan fasilitas dengan cara menggunakan semestinya dan

selalu menjaga dan merawatnya.

e. Pengintegrasian dalam mata pembelajaran

Dalam pengintegrasian dalam pembelajaran nilai-nilai karakter peduli

lingkungan di cantumkan di dalam silabus dan RPP dan di silipkan dalam

proses pembelajaran berlangsung. Menurut Ibu Hasnawati, S.Pd selaku Guru

Kelas V SDN 97 Rejang Lebong, Ia mengatakan bahwa:

“Dalam peroses belajar mengajar kususnya kurikulum K13 aspek


sikap yang di utamakan dalam tujuan belajar jadi pada saat
pembelajaran kita sebagai guru hendaknya dapat menyelipkan
karakter dalam pembelajaran seperti memberikan contoh dikehidupan
nyata bukan hanya aspek sikap karakter peduli lingkungan tersebut
berada di dalam RPP silabus saja tapi kita merealisasikan dalam
mengajar ”66

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Nursida S.Pd,

selaku Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong, Ia mengatakan bahwa:

“Saya biasanya pada saat sebelum memulai pembelajaran saya


mengintruksikan kepada murid untuk mengecek apakah ruangan kelas
sudah bersih atau belum dan apabila masi terdapat sampah di bawah
meja saya mengintruksikan pada siswa tersebut untuk membuangnya
di kotak sampah sehingga apabila rungan sudah bersih baru saya
memulai proses belajar mengajar”67

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Sri Hartati

selaku Guru Kelas III, ia mengatkan bahwa:

66
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati, Tanggal 20 Juni
2020
67
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
49

“Menyelipakan karakter peduli lingkungan pada pembelajaran yang


berhubungan dengan lingkungan di buku tematik terdapat tema-tema
salah satu buku tema ada yang berhubungan dengan lingkungan ibu
biasnya pada saat pembelajaran yang berhubungan dengan lingkungan
ibu mengajarkan pembelajaran di luar kelas supaya anak-anak tidak
bosan dan dapat melihat contoh nyata seperti tema cuaca ibu
memberikan soal dan ibu menyuhkan anak-anak untuk melihat
keadaan alam secara langsung”68

Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa guru di SDN 97

Rejang Lebong telah mengintegrasikan karakter peduli lingkungan pada

proses pembelajaran berlangsung dengan cara proses mengajar masing-

masing.

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Penghambat Peran Guru

dalam Membentuk Karakter Peduli Lingkungan

a. Faktor Pendukung

Suatu pendidikan yang diselengarakan mempunyai tujuan yang ingin

dicapai seperti itu juga dengan karakter peduli lingkungan memiliki tujuan

agar siswa dapat tertanam dalam jiwanya untuk selalu peduli terhadap

lingkungan dan menjaga lingkungan yang selalu di aplikasikan dalam

kehidupanya dimanapun ia berada. Oleh karena itu guru harus dapat

mengetahui faktor pendukung maka guru perlu mengembangkan dan

memanfaatkan faktor penunjang tersebut dalam kegiatan pendidikan.

Diantara faktor pendukung pendidikan karakter peduli lingkungan di SDN

97 Rejang Lebong adalah:

68
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati, Tanggal 20 Juni
2020
50

1) Kegiatan rutin

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilaksanakan peserta didik

secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Menurut ibu Sri Hartati

Selaku Guru Kelas III ia mengatakan bahwa:

“Iya adanya kegitan rutin yang dilakukan di sekolah dilakukan


secara terus menerus diharapkan dapat membuat siswa-siswi
menjadi terbiasa dan menjadi kebiasaan yang baik yang dapat di
terapkan di manapun ia berada69

Menurut Ibu Nursida Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ia

mengatkan bahwa:

“Ya kegiatan rutin yang ada di sekolah ini adalah hal yang bisa
mendukung proses pembentukan karakter peduli lingkungan
karena dengan siswa dibiasakan untuk untuk peduli dan menjaga
kebersihan secara terus menerus sehingga diharapkan dapat
terwujudkan dalam perilaku anak itu dan menjadi kebiasaannya 70

Menurut Ibu Hasnawati S.Pd selaku Guru Kelas V SDN 97

Rejang Lebong ia mengatakan bahwa:

“Kegiatan kebersihan adalah termasuk kegiatan rutin yang ada di


sekolah SDN 97 Rejang Lebong ini dalam kegiatan itu siswa dan
siswi setiap harinya di wajibkan membersihkan sekolah seperti
pada kegiatan piket setiap harinya menjadi salah satu faktor
pendukung dari membentuk karakter peduli lingkungan71

Dari hasil wawancara di atas dapat peneliti simpulkan adalah

kegiatan rutin merupakan kegiatan yang menjadi pendukung dalam

69
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati Tanggal 20 Juni
2020
70
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida Tanggal 20 Juni 2020
71
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati Tanggal 20 Juni
2020
51

proses pembentukkan karakter peduli lingkungan dengan adanya

kegiatan rutin ini siswa di harapkan dapat menjadi kebiasaan dalam

bentuk prilakunya.

2) Peran guru

Guru merupakan personalia penting dalam pendidikan karakter di

sekolah. Sebagian besar interaksi yang terjadi di sekolah adalah interaksi

peserta didik dengan guru, pendidik merupakan figur yang di harapkan

mampu mendidik anak yang bekarakter. Pendidik merupakan teladan bagi

siswa dan memiliki peran yang sanagat besar dalam pembentukkan

karakter

Menurut ibu Hasnawati S.Pd selaku Guru Kelas V ia mengatakan

bahwa:

“Ya sebagai guru kita harus mengawasi siswa dan siswi serta
mengontrol kegiatan kebersihan yang ada supaya kegitan
kebersihan berjalan dengan lancar”.72

Menurut ibu Nursida S.Pd selaku Guru Kelas IV SDN 97 Rejang

Lebong ia mengatakan bahwa:

“Ya dengan adanya peran dari guru di sekolah seperti kita selalu
memotivasi secara terus meners agar selalu peduli lingkungan
memberikan contoh yang baik dan selalu memantau kegiatan
kebersihan yang ada di sekolah hendaknya dapat membuat siswa
tersebut dapat peduli terhadap lingkungan”.73

72
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati Tanggal 20 Juni
2020
73
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
52

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SDN 97

Rejang Lebong guru sangat beperan dalam kegiatan kebersihan seperti

mengawasi proses pelaksanaan piket dan memberikan contoh dan teladan

yang baik kepada anak didik.

b. Faktor penghambat

Faktor pengambat peran guru dalam membentuk karakter peduli

lingkungan terdiri dari dua jenis yaitu faktor interanal (siswa kurang

antusias dalam mengikuti kegiatan kebersihan) dan eksternal (kurangnya

fasilitas yang memadai, kurangnya kerjasama orang tua dengan guru

disekolah).

1) Siswa yang kurang antusias dalam mengikuti kegiatan kebersiahan

Menurut ibu Hasnawati Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong ia

mengatakan bahwa:

“Ya menjadi kendala sifat anak-anak di sekolah ini berbeda-beda


jadi sebagai guru harus mengenali karakteristik siswa yang ada
disekolah kususnya sebagai guru kelas harus mengenali karakter
siswa di kelasnya yang di pegang ada yang memiliki sifat rajin
dan nurut dan ada juga yang malas, untuk yang sifatnya malas
seperti tidak mau melakukan kegiatan kebersihan di sekolah hal
itu bisa mempengaruhi siswa yang lain jadi anak tersebut harus
kita beri arahan yang baik agar menjadi lebih baik”74

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Guru Kelas IV

ibu Nursida S.Pd ia mengatakan bahwa:

74
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati Tanggal 20 Juni
2020
53

“Ya seringkali ada beberapa siswa yang malas itu menjadi


kendala”75

Selanjutnya peneliti wawancara dengan Ibu Sri Hartati Guru

Kelas III ia mengatakan bahwa:

“Siswa yang tidak berantusis dan bahkan tidak ingin megikuti


kegiatan kebersihan yang harus di marah dahulu baru bergerak itu
menjadi kendala dan hambatan dalam membentuk karakter peduli
lingkungan”76

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti di atas dapat

disimpulkan bahwa siswa yang kurang berantusias dalam megikuti

kegitan kebersihan merupakan hal pengambat dalam pembentukkan

karakter peduli lingkungan di SDN 97 Rejang Lebong.

2) Kurangnya fasilitas yang memadai

Menurut Ibu Sri Hartati S.Pd selaku Guru Kelas III ia mengatakan

bahwa:

“Ya kurangnya fasilitas yang ada di sekolah menjadi sebuah


kendala terutama dalam kegiatan kebersihan di sekolah ini
fasilitasnya cukup namun fasilitas di sekolah ini belum selengkap
di sekolah-sekolah lain seperti belum adanya tong sampah sesuai
jenis sampah”77

Senada dengan pendapat Ibu Nursida S.Pd bahwa:

75
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
76
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati, Tanggal 20 Juni
2020
77
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati, Tanggal 20 Juni
2020
54

“Ya tempat sampah perlu diperbanyak lagi di setiap sisi sekolah


seperti di dalam kelas terkadang siswa itu menjadi malas
membuang sampah karena tempat sampahnya kejauhan78

Berdasarkan observasi yang dilakukan tempat sampah di sekolah

memang sudah ada namun kotak sampah tersebut dalam membuang

sampahnya tidak ada pemisahan antara jenis sampah organic maupun

anorganik semunya dijakan satu

3) Kurangnya kerjasama orang tua dengan guru disekolah

Kurangnya kerjasama orang tua dalam pembinaan peduli

lingkungan menyebabkan kurang optimalnya kesadaran peserta didik

terhadap peduli lingkungan seperti Menurut Ibu Sri Haratati selaku

Guru Kelas III ia mengatkan bahwa:

“Ya ada bebera siswa yang orang tuanya sibuk dan mayoritas
di sekolah ini orang tuanya bekerja sebagai pedagang di pasar
sehingga kurangnya optimalnya kesadaran peserta didik
terhadap peduli lingkungan terlihat sebagian orang tua juga
tidak memperhatikan kebersihan diri dan kerapian anaknya
seperti kuku anak panjang-panjang dan baju yang tidak di
gosok”79

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Nursida

selaku Guru Kelas IV ia mengatakan bahwa:

“Menjadi kendala apabila di sekolah guru mendidik siswa agar


selalu peduli akan kebersihan hendaknya dirumah siswa juga
diajarkan demikian apabila siswa hanya dididik di sekolah saja
namun di rumah orang tua acuh dan tak acuh dan orang tua

78
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
79
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati, Tanggal 20 Juni
2020
55

tidak mengajarkan tentang perlu nya kebersihan dan orang tua


memberikan contoh kurang baik seperti membuang sampah
sembarangan maka anak akan menyebabkan tidak pedulinya
lingkungan juga80

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Ibu

Hasnawati S.Pd selaku Guru Kelas V, ia mengatakan bahwa:

“Ya, Kerjasama yang baik akan menghasilkan hasil yang baik


jika guru dan orang tua dapat bekerjasama mendidik peserta
didik dengan nilai-nilai karakter maka peserta didik akan
semngakin dibiasakan akan hal tersebuttidak hanya di sekolah
tetapi juga di rumah mereka”81

Dari pernyataan diatas peneliti dapat menyimpulakan bahwa faktor

penghamabat terdiri dari dua jenis yaitu faktor internal berasal dari siswa

yaitu siswa yang kurang antusias dalam mengikuti kegiatan kebersihan

sedangkan faktor eksternal yaitu kurangnya fasilitas yang memadai serta

kurangnya kurangnya kerjasama orang tua dengan guru disekolah.

C. Pembahasan Penelitian

1. Peran Guru dalam Membentuk Karakter Peduli Lingkungan Siswa SDN

97 Rejang Lebong

Berdasarkan wawancara, observasi dan dokumentasi yang peneliti

lakukan dengan beberapa narasumber yaitu: Guru Kelas V, Guru Kelas IV, Guru

Kelas III di SDN 97 Rejang Lebong. Guru sangat beperan penting dalam

pembentukkan karakter peduli lingkungan siswa.

80
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
81
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati Tanggal 20 Juni
2020
56

Peran Guru dalam membentuk karakter peduli lingkungan dengan cara

yaitu: (1) Kegiatan rutin sekolah, guru mengontrol dan bekontribusi dalam

kegiatan kebersihan (2) Kegiatan Spontan, guru memberikan teguran dan nasehat

kepada siswa agar selalu peduli terhadap lingkungan (3) Teladan, guru

memberikan contoh teladan seperti ikut bepartisipasi dalm kegiatan rutin yang

ada di sekolah. (4) pengkondisian, guru mengontrol dan memantau kegiatan-

kegiatn yang di sekolah yang dapat membentuk karakter peduli lingkungan. (5)

pengintegrasian dalam mata pelajaran, guru menyelipkan karakter peduli

lingkungan dengan cara memberikan contoh sikap peduli lingkungan kepada

siswa saat proses pembelajaran.

2. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Peran Guru dalam Membentuk

Karakter Peduli Lingkungan Siswa SDN 97 rejang Lebong

Dari data yang di dapatkan di lapangan, berdasarkan wawancara,

observasi dan dokumentasi yang telah di dapat oleh beberapa sumber yaitu

kepala sekolah, guru, siswa-siswi di SDN 97 Rejang Lebong adalah sebagai

beerikut.

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung peran guru dalam membentuk karakter peduli lingkungan

yaitu: (1) kegiatan-kegiatan rutin, seperti piket pagi dalam membersihkan

kelas, serta lingkungan sekolah (3) adanya peran guru, yaitu keikut sertaan

guru dalam berkontribusi dalam kegiatan kebersihan maupun kegiatan

pembelajaran.
57

b. Faktor Penghambat

Faktor penghambat dalam peran guru dalam membentuk karakter peduli

lingkungan siswa yaitu: (1) Kondisi siswa siswa itu sendiri seperti ada siswa

yang kurang berantusias dalam berkontribusi pada kegiatan-kegiatan

kebersihan. (2) Kurangnya fasilitas yang memadai (3) kurangnya kerjasama

orang tua dengan guru di sekolah .


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di SDN 97 Rejang penelitian yang telah

memaparkan pada bab sebelumya dengan menggunakan metode wawancara,

observasi dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa:

1. Peran guru dalam membentuk karakter peduli lingkungan siswa SDN 97 Rejang

Lebong melalui: kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian,

pengintegrasian dalam mata pelajaran.

2. Faktor pendukung dan faktor pengambat peran guru dalam membentuk karakter

peduli lingkungan siswa SDN 97 Rejang Lebong. Faktor pendukung: kegiatan

rutin, peran guru, sedangkan faktor penghambat: siswa yang kurang berantusias

dalam bekontribusi pada kegiatan-kegiatan kebersihan, kurangnya fasilitas yang

memadai, kurangnya kerjasama orang tua dengan guru di sekolah

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan peneliti, sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-

pihak terkait, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah SDN 97 Rejang Lebong

Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih giat dan memsimalkan

lagi pelaksanaan pendidikan karakter peduli lingkungan

58
59

2. Bagi guru SDN 97 Rejang Lebong

Jagan pernah berhenti memberi motivasi dan bimbingan serta mengontrol

siswa agar selalu peduli terhadap lingkungan dan menjaga lingkungan.

3. Bagi seluruh siswa/siswi di SDN 97 Rejang Lebong,

Diharapkan kepada seluruh siswa/siswi untuk lebih giat lagi dalam

mengikuti kegiatan-kegiatan kebersihan dan pembelajatan, dan agar

meningkatkan kecintaan mereka terhadap kebersihan, selalu merawat taman yang

ada di sekolah dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat merusak

keindahan dan kelestarian lingungan sekolah.

4. Bagi peneliti berikutnya

Diharapkan pada peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian agar

lebih memperluas dalam menggunakan metode, memperluas teori memperluas

ide yang sekiranya bisa memberikan dampak yang positif dan dapat menjadi

acuan teoritik yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA
A. Mustofa, Kamus lingkungan. jakarta: ptrinekacipt, 2000.

Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif :Sebuah Upuya Mendukung Penggunaan


Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta : Rajagrafindo
Persada, 2014.
Anwar, arifin, Memahami Paradikma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undang-
undang Sisdiknas, Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam,
Departemen Agama RI, 2003.
Arikunto, Suharni Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 2006.
Asmani, Jamal Ma’mur, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah,.
Yogyakarta: DIVA Press, 2011.
Azzet, Akhmad Muhaimin, Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia, Yogyakarta: Ar-
Ruz Media, 2013.
David Wijaya S.E.,M.M., Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Untuk Sekolah dan
Perguruan Tinggi, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2017.
Daryanto, et al, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: Gava
Media, 2013.
Daryanto Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media, 2013
Depdikbut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 1994.
Efendia Nofriz Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang: Vol.29, 2019
Fathurrohman,, Pupuh et all, Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika
Aditama, 2017.
Fitri, Agus Zaenul, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah,
Yogyakarta: Ar-Russ Media, 2012
Gunawan, Heri, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi, Bandung: Alfabeta,
2012.
Hadi, Sutrisno Metodelogi Research, Yogyakarta : Andi Offsct, 1989
Hapsari, Dwi. Pengaruh Lingkungan Sehat, Dan Perilaku Hidup Sehat Terhadap Status
Kesehatan. Journal of Envirotment., 2009.

60
61

Iskandar, Metedelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta : Gaung Persada


Press, 2010.
Kemendiknas. Kementerian Pendidikan Nasinal tentang pengembangan Pendidikan
Budaya dan karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas, 2010.
L Prastowo, A. Metode penelitian kualitatif dalam perspektif rancangan penelitian.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015.
Majid, Abdul, et al, Pendidikan Karakter Prespektif Islam, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002
Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Narwanti, Sri, Pendidikan Karakter. Yogyakarta : Familia, 2011.
Purwanti, D, Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dan Implementasinya, DWIJA
CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik, 2017.
Salahudin, Anas, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya
Bangsa, Bandung: Pustaka, Setia, 2013.
Sadulloh, Uyoh et al, Pedagogik Ilmu Mendidik. Bandung: ALFABETA, 2010.
Shoimin Aris, Guru Berkarakter: untuk Implementasi Pendidikan Karakter, Yogyakarta:
Penerbit Gava media, 2014
Singarimbun, Masri et al, Metode Penelitian Survai Jakarta: LP3ES,1989.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta,
2017.
Sukmadinata, Nana Syodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007.
Trahati, Melia Rimadhani, ”Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan”
Tritih Wetan 05 Jeruklegi Cilacap, 2015.
Wati, Dini Mustika, “ Peran Guru PAI dalam Mendidik Karakter Peduli Lingkungan di
SMPN 1 Siman Ponorogo”, Skripsi Fak Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri Ponorogo, 2019.
Wibowo, Agus, Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2013.
62

Yaumi, Muhammad. Pendidikan Karakter: Landasan dan Pilar dan Implementasi.


Jakarta: Prenadamedia Grub, 2016.
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2013.
L
A
M
P
I
R
A
N
TRANSKIP WAWANCARA GURU KELAS III
Nama Informan : Sri Hartati S.Pd
Tanggal : 20 Juni 2020
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa saja kegiatan-kegiatan Kegiatan yang ada di sekolah yang termasuk
peduli lingkungan di sekolah? kegiatan peduli lingkungan seperti
membersihkan lingkungan sekolah yaitu piket
yang dilakukan siswa setiap pagi hari
2. Apa peran guru dalam Guru harus memiliki rasa peduli akan
kegitan rutin? lingkungan jadi setiap siswa harus kita terapkan
bagaimana bisa menjaga lingkungan dengan baik
seperti pada setiap pagi kita harus siap melihat
lingkungan kelas terlebih dahulu kemudian
lingkungan sekolah agar tetap terjaga bersih
indah dan rapi kita utamakan agar siswa-siswi
harus terbiasa dan menjadi kebiasaan dalam
membersihkan lingkungan setiap hari jadi di
setiap masuk kelas kita harus ada motivasi kita
setiap hari harus dapat memberi contoh yang
baik
3. Apakah ibu memberikan Saya apabila melihat siswa yang melakukan
teguran kepada siswa yang perbuatan yang kurang baik seperti tidak peduli
kurang peduli terhadap terhadap lingkungan dan tidak menjaga
lingkungan, Bentuk teguran lingkungan saya akan memanggil siswa tersebut
seperti apa yang di gunakan dengan baik dan memberi masukkan serta
dalam menegur siswa yang teguran dengan baik agar tidak mengulagi
kurang peduli terhadap perbuatan yang kurang baik itu
lingkungan?
4. Cara apa yang di gunakan Cara yang dapat digunkan guru untuk merawat
untuk merawat lingkungan lingkungan sekolah yaitu dapat menjadi tauladan
sekolah? dan memberikan contoh yang baik dalam
merawat lingkungan misalnya terdapat sampah
kita harus membuangnya di kotak sampah dan
juga ikut serta dalam kegiatan kebersihan bukan
hanya mengontrol saja kita juga harus
bepartisipasi
5. Bagaimana cara ibu Cara yang digunkan dalam memanfatkan fasilitas
memanfaatkan peralatan yang ada di sekolah dengan mengkondisikan
kebersihan yang sudah ada di agar alat-alat tersebut di gunakan semestinya dan
sekolah? merawatnya
6. Apakah ibu menyelipkan Menyelipkan karakter peduli lingkungan pada
karakter peduli lingkungan pembelajaran yang berhubungan dengan
pada pembelajaran, Cara apa lingkungan di buku tematik terdapat tema-tema
yang digunkan untuk salah satu buku tema ada yang berhubungan
menerapkan karakter peduli dengan lingkungan ibu biasanya pada saat proses
lingkungan pada pembelajaran yang berhubungan dengan
pembelajaran? lingkungan ibu mengajarkan pembelajaran diluar
kelas supaya anak-anak tidak bosan dan dapat
melihat contoh nyata seperti tema cuaca ibu
memberikan soal dan ibu menyuruh anak untuk
keluar kelas untuk melihat keadaan alam atau
cuaca yang ada di luar kelas secara langsung
7. Apakah kegiatan rutin Iya adanya kegitan rutin yang dilakukan di
merupakan faktor pendukung sekolah dilakukan secara terus menerus
dari karakter peduli diharapkan dapat membuat siswa-siswi menjadi
lingkungan? terbiasa dan menjadi kebiasaan yang baik yang
dapat di terapkan di manapun ia berada
8. Apakah peran guru -
merupakan faktor pendukung
dari karakter peduli
lingkungan?
9. Apakah sifat siswa yang Siswa yang tidak berantusis dan bahkan tidak
kurang antusias dalam ingin megikuti kegiatan kebersihan yang harus di
berkontribusi dalam kegiatan marah dahulu baru bergerak itu menjadi kendala
kebersihan merupakan dan hambatan dalam membentuk karakter peduli
kendala dalam membentuk lingkungan
karakter peduli lingkungan?
10 Apakah kurangnya fasilitas Ya kurangnya fasilitas yang ada di sekolah
yang memadai menjadi menjadi sebuah kendala terutama dalam kegiatan
kendala di sekolah dalam kebersihan di sekolah ini fasilitasnya cukup
membentuk karakter peduli namun fasilitas di sekolah ini belum selengkap di
lingkungan? sekolah-sekolah lain seperti belum adanya tong
sampah sesuai jenis sampah
11. Apakah kurangnya kerjasama Ya ada bebera siswa yang orang tuanya sibuk
orang tua dengan guru dan mayoritas di sekolah ini orang tuanya
menjadi kendala dalam bekerja sebagai pedagang di pasar sehingga
membentuk karakter peduli kurangnya optimalnya kesadaran peserta didik
lingkungan? terhadap peduli lingkungan terlihat sebagian
orang tua juga tidak memperhatikan kebersihan
diri dan kerapian anaknya seperti kuku anak
panjang-panjang dan baju yang tidak di gosok
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN GURU KELAS IV
Nama Informan : Nursida S.Pd
Tanggal : 20 Juni 2020
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa saja kegiatan- Kegiatan piket setiap pagi piket kelas seperti
kegiatan peduli membersihkan rumput di taman menyapu kelas,
lingkungan di sekolah? membersihkan papan tulis dan membersihakan
halaman
2. Apa peran guru dalam Merubah karakter pada diri sesorang itu tidaklah
membentuk karakter mudah adapun peran guru yaitu harus bisa menjaga
peduli lingkungan lingkungan kelas harus bisa menghargai sesama
disekolah? teman menjaga lingkungan agar tetap indah seperti
contoh bunga agar tumbuh dengan bagus kita jaga
dengan baik tidak boleh langsung dipetik Guru
beperan seperti memberi contoh agar selalu peduli
akan lingkungan serta merawat lingkungan
3. Apakah ibu Iya ibu biasanya memberikan teguran kepada siswa
memberikan teguran apabila siswa kurang peduli terhadap lingkungan
kepada siswa yang seperti tidak melaksanakan piket saya biasanya
kurang peduli terhadap memanggil siswa yang bersangkutan dan
lingkungan, Bentuk menjelaskan hal itu perbuatan tidak baik di lakukan
teguran seperti apa
yang di gunakan dalam
menegur siswa yang
kurang peduli terhadap
lingkungan?
4. Cara apa yang di Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk
gunakan untuk merawat merawat lingkungan sekolah dengan cara membuang
lingkungan sekolah? sampah pada tempatnya, selalu membersihkan
lingkungan seperti kelas, taman dan halaman sekolah
agar terlihat bersih dan nyaman dan indah
5. Bagaimana cara ibu Alat-alat kebersihan dan fasilitas di sekolah seperti
memanfaatkan toilet, taman di depan kelas, alat-alat kebersihan,
peralatan kebersihan tempat cuci tangan itu semuanya perlu kita jaga kita
yang sudah ada di juga harus memberikan arahan kepada murid agar
sekolah? selalu menggunkan fasilitas dengan baik
6. Apakah ibu Saya biasanya pada saat sebelum memulai
menyelipkan karakter pembelajaran saya mengintruksikan kepada murid
peduli lingkungan pada untuk mengecek apakah ruangan kelas sudah bersih
pembelajaran, Cara apa atau belum dan apabila masih terdapat sampah di
yang digunkan untuk bawah meja saya mengintruksikan siswa tersebut
menerapkan karakter untuk membuangnya di kotak sampah sehingga
peduli lingkungan pada apabila ruangan sudah bersih baru saya memulai
pembelajaran? proses belajar mengajar

7. Apakah kegiatan rutin Ya kegiatan rutin yang ada di sekolah ini adalah hal
merupakan faktor yang bisa mendukung proses pembentukan karakter
pendukung dari peduli lingkungan karena dengan siswa dibiasakan
karakter peduli untuk untuk peduli dan menjaga kebersihan secara
lingkungan? terus menerus sehingga diharapkan dapat
terwujudkan dalam perilaku anak itu dan menjadi
kebiasaannya
8. Apakah peran guru Ya dengan adanya peran dari guru di sekolah seperti
merupakan faktor kita selalu memotivasi secara terus meners agar
pendukung dari selalu peduli lingkungan memberikan contoh yang
karakter peduli baik dan selalu memantau kegiatan kebersihan yang
lingkungan? ada di sekolah hendaknya dapat membuat siswa
tersebut dapat peduli terhadap lingkungan
9. Apakah sifat siswa Ya seringkali ada beberapa siswa yang malas itu
yang kurang antusias menjadi kendala
dalam berkontribusi
dalam kegiatan
kebersihan merupakan
kendala dalam
membentuk karakter
peduli lingkungan?
10. Apakah kurangnya Ya tempat sampah perlu diperbanyak lagi di setiap
fasilitas yang memadai sisi sekolah seperti di dalam kelas terkadang siswa
menjadi kendala di itu menjadi malas membuang sampah karena tempat
sekolah dalam sampahnya kejauhan
membentuk karakter
peduli lingkungan?
11. Apakah kurangnya menjadi kendala apabila di sekolah guru mendidik
kerjasama orang tua siswa agar selalu peduli akan kebersihan hendaknya
dengan guru menjadi dirumah siswa juga diajarkan demikian apabila siswa
kendala dalam hanya dididik di sekolah saja namun di rumah orang
membentuk karakter tua acuh dan tak acuh dan orang tua tidak
peduli lingkungan? mengajarkan tentang perlu nya kebersihan dan orang
tua memberikan contoh kurang baik seperti
membuang sampah sembarangan maka anak akan
menyebabkan tidak pedulinya lingkungan juga
TRANSKIP WAWANCARA GURU KELAS V
Nama Informan : Hasnawati S.Pd
Tanggal : 20 Juni 2020
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa saja kegiatan- Kegiatan rutin, piket kelas, piket terjadwal perkelas dan
kegiatan peduli piket lapangan
lingkungan di
sekolah?
2. Apa peran guru Peran guru dalam setiap kegiatan kebersihan yang ada di
dalam membentuk sekolah, kami sebagai guru mengawasi siswa dan siswi
karakter peduli serta mengontrol setiap paginya seperti kegiatan piket
lingkungan ibu selalu mengecek apakah di kelas V sudah
disekolah? melaksanakan piket dengan baik atau belum
3. Apakah ibu Ya yang pertama kita harus memperhatikan setiap hari
memberikan teguran ibu selalu memperhatikan yang mana yang terlambat
kepada siswa yang piket akan ibu panggil serta ibu tegur dan juga yang
kurang peduli memtik tanaman ibu tegur agar anak itu supaya berubah
terhadap lingkungan, dan tidak mengulangi yang akan datang
Bentuk teguran
seperti apa yang di
gunakan dalam
menegur siswa yang
kurang peduli
terhadap
lingkungan?
4. Cara apa yang di Guru harus menjadi panutan muridnya bukan hanya
gunakan untuk murid yang harus merawat lingkungan sekolah tetapi
merawat lingkungan kita sebagai pendidik juga harus menjaga dan merawat
sekolah? lingkungan yaitu berkontribusi pada setiap kegiatan
kebersihan
5. Bagaimana cara ibu memanfaatkan alat kebersihan serta fasilitas yang ada
memanfaatkan yaitu dengan cara menggunkannya dengan semesti nya
peralatan kebersihan supaya dapat terus digunkan
yang sudah ada di
sekolah?
6. Apakah ibu Dalam proses belajar mengajar kususnya kurikulum k13
menyelipkan aspek sikap yang diutamakan dalam tujuan belajar jadi
karakter peduli pada saat pembelajaran kita sebagai guru hendaknya
lingkungan pada dapat menyelipkan karakter dalam pembelajaran seperti
pembelajaran, Cara memberikan contoh dikehidupan nyata bukan hanya
apa yang digunkan aspek sikap peduli lingkungan tersebut berada di RPP
untuk menerapkan saja tapi kita merealisasikan dalam proses belajar
karakter peduli mengajar
lingkungan pada
pembelajaran?
7. Apakah kegiatan Kegiatan kebersihan adalah termasuk kegiatan rutin
rutin merupakan yang ada di sekolah SDN 97 Rejang Lebong ini dalam
faktor pendukung kegiatan itu siswa dan siswi setiap harinya di wajibkan
dari karakter peduli membersihkan sekolah seperti pada kegiatan piket setiap
lingkungan? harinya itu menjadi salah satu faktor pendukung dari
membentuk karakter peduli lingkungan
8. Apakah peran guru Ya sebagai guru kita harus mengawasi siswa dan siswi
merupakan faktor serta mengontrol kegiatan kebersihan yang ada supaya
pendukung dari kegitan kebersihan berjalan dengan lancar
karakter peduli
lingkungan?
9. Apakah sifat siswa Ya menjadi kendala sifat anak-anak di sekolah ini
yang kurang antusias berbeda-beda jadi sebagai guru harus mengenali
dalam berkontribusi karakteristik siswa yang ada disekolah kususnya sebagai
dalam kegiatan guru kelas harus mengenali karakter siswa di kelasnya
kebersihan yang di pegang ada yang memiliki sifat rajin dan nurut
merupakan kendala dan ada juga yang malas, untuk yang sifatnya malas
dalam membentuk seperti tidak mau melakukan kegiatan kebersihan di
karakter peduli sekolah hal itu bisa mempengaruhi siswa yang lain jadi
lingkungan? anak tersebut harus kita beri arahan yang baik agar
menjadi lebih baik
10. Apakah kurangnya Ya tentu menjadi kendala
fasilitas yang
memadai menjadi
kendala di sekolah
dalam membentuk
karakter peduli
lingkungan?
11. Apakah kurangnya Ya, Kerjasama yang baik akan menghasilkan hasil yang
kerjasama orang tua baik jika guru dan orang tua dapat bekerjasama
dengan guru menjadi mendidik peserta didik dengan nilai-nilai karakter maka
kendala dalam peserta didik akan semngakin dibiasakan akan hal
membentuk karakter tersebut tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah
peduli lingkungan? mereka
Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan
HASIL WAWANCARA PERAN GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER
PEDULI LINGKUNGAN
No Wawancara Wawancara Wawancara Reduksi Kesimpulan
dengan Guru dengan Guru dengan Guru
Kelas III Kelas IV Kelas V
1. Kegiatan Kegiatan piket Kegiatan - Piket Kegiatan
yang ada di setiap pagi rutin, piket terjadwal rutin yang
sekolah yang piket kelas kelas, piket perkelas ada di
termasuk seperti terjadwal - Piket setiap sekolah
kegiatan membersihkan perkelas dan pagi yaitu
peduli rumput di piket - Piket kegiatan
lingkungan taman lapangan lapangan piket di pagi
seperti menyapu hari
membersihka kelas,
n lingkungan membersihkan
sekolah yaitu papan tulis dan
piket yang membersihaka
dilakukan n halaman
siswa setiap
pagi hari
2. Guru harus Merubah Peran guru - Memberikan Guu
memberikan karakter pada dalam setiap contoh memberikan
contoh diri sesorang kegiatan - Memberikan contoh,
terlebih itu tidaklah kebersihan motivasi memberikan
dahulu dalam mudah adapun yang ada di - Merawat motivasi,
menjaga peran guru sekolah, kami lingkungan merawat
lingkungan yaitu harus sebagai guru - Mengontrol lingkungan
guru harus bisa menjaga mengawasi kegiatan dan
memiliki rasa lingkungan siswa dan kebersihan mengontrol
peduli akan kelas harus siswi serta kegiatan
lingkungan bisa mengontrol kebersihan
jadi setiap menghargai setiap
siswa harus sesama teman paginya
kita terapkan menjaga seperti
bagaimana lingkungan kegiatan
bisa menjaga agar tetap piket ibu
lingkungan indah seperti selalu
dengan baik contoh bunga mengecek
seperti pada agar tumbuh apakah di
setiap pagi dengan bagus kelas V
kita harus kita jaga sudah
siap melihat dengan baik melaksanaka
lingkungan tidak boleh n piket
kelas terlebih langsung dengan baik
dahulu dipetik Guru atau belum
kemudian beperan seperti
lingkungan memberi
sekolah agar contoh agar
tetap terjaga selalu peduli
bersih indah akan
dan rapi kita lingkungan
utamakan serta merawat
agar siswa- lingkungan
siswi harus
terbiasa dan
menjadi
kebiasaan
dalam
membersihka
n lingkungan
setiap hari
jadi di setiap
masuk kelas
kita harus ada
motivasi kita
setiap hari
harus dapat
memberi
contoh yang
baik
3. Saya apabila Iya ibu Ya yang - Memberi Guru
melihat siswa biasanya pertama kita teguran memberi
yang memberikan harus dengan cara teguran dan
melakukan teguran kepada memperhatik baik memberi
perbuatan siswa apabila an setiap hari - Memberikan pengarahan
yang kurang siswa kurang ibu selalu pengarahan apabila ada
baik seperti peduli memperhatik siswa yang
tidak peduli terhadap an yang mana kurang
terhadap lingkungan yang peduli
lingkungan seperti tidak terlambat lingkungan
dan tidak melaksanakan piket akan
menjaga piket saya ibu panggil
lingkungan biasanya serta ibu
saya akan memanggil tegur dan
memanggil siswa yang juga yang
siswa bersangkutan memtik
tersebut dan tanaman ibu
dengan baik menjelaskan tegur agar
dan memberi hal itu anak itu
masukkan perbuatan supaya
serta teguran tidak baik di berubah dan
dengan baik lakukan tidak
agar tidak mengulangi
mengulagi yang akan
perbuatan datang
yang kurang
baik itu

4. Cara yang Ada banyak Guru harus - Menjadi Cara guru


dapat cara yang menjadi tauladan dalam
digunkan dapat panutan - Memberikan merawat
guru untuk digunakan muridnya contoh lingkungan
merawat untuk merawat bukan hanya perilaku dengan
lingkungan lingkungan murid yang yang baik menjadi
sekolah yaitu sekolah harus - Menjadi teladan,
dapat dengan cara merawat panutan memberikan
menjadi membuang lingkungan contoh yang
tauladan dan sampah pada sekolah tetapi baik serta
memberikan tempatnya, kita sebagai menjadi
contoh yang selalu pendidik juga panutan
baik dalam membersihkan harus
merawat lingkungan menjaga dan
lingkungan seperti kelas, merawat
misalnya taman dan lingkungan
terdapat halaman yaitu
sampah kita sekolah agar berkontribusi
harus terlihat bersih pada setiap
membuangny dan nyaman kegiatan
a di kotak dan indah kebersihan
sampah dan
juga ikut
serta dalam
kegiatan
kebersihan
bukan hanya
mengontrol
saja kita juga
harus
bepartisipasi
5. Cara yang Alat-alat memanfaatka - Alat-alat Menjaga
digunkan kebersihan dan n alat kebersihan fasilitas
dalam fasilitas di kebersihan digunakan Menggunka
memanfatkan sekolah seperti serta fasilitas sesuai n fasilitas
fasilitas yang toilet, taman di yang ada kegunaan dengan baik
ada di depan kelas, yaitu dengan - Fasilitas
sekolah alat-alat cara dan alat-
dengan kebersihan, menggunkan alat
mengkondisi tempat cuci nya dengan kebersihan
kan agar alat- tangan itu semesti nya sudah
alat tersebut semuanya supaya dapat cukup
di gunakan perlu kita jaga terus memadai
semestinya kita juga harus digunkan
dan memberikan
merawatnya arahan kepada
murid agar
selalu
menggunkan
fasilitas
dengan baik
6. Menyelipkan Saya biasanya Dalam proses - Pembelajaran Guru dalam
karakter pada saat belajar diluar kelas menyelipka
peduli sebelum mengajar - Menjaga n karakter
lingkungan memulai kususnya kelas supaya peduli
pada pembelajaran kurikulum tetap bersih lingkungan
pembelajaran saya k13 aspek - Memberikan memberikan
yang mengintruksik sikap yang contoh contoh
berhubungan an kepada diutamakan dikehidupan dikehidupan
dengan murid untuk dalam tujuan nyata nyata dan
lingkungan di mengecek belajar jadi menjaga
buku tematik apakah pada saat supaya
terdapat ruangan kelas pembelajaran kelas tetap
tema-tema sudah bersih kita sebagai bersih dan
salah satu atau belum dan guru pembelajran
buku tema apabila masih hendaknya dilakukan di
ada yang terdapat dapat luar kelas
berhubungan sampah di menyelipkan
dengan bawah meja karakter
lingkungan saya dalam
ibu biasanya mengintruksik pembelajaran
pada saat an siswa seperti
proses tersebut untuk memberikan
pembelajaran membuangnya contoh
yang di kotak dikehidupan
berhubungan sampah nyata bukan
dengan sehingga hanya aspek
lingkungan apabila sikap peduli
ibu ruangan sudah lingkungan
mengajarkan bersih baru tersebut
pembelajaran saya memulai berada di
diluar kelas proses belajar RPP saja tapi
supaya anak- mengajar kita
anak tidak merealisasika
bosan dan n dalam
dapat melihat proses belajar
contoh nyata mengajar
seperti tema
cuaca ibu
memberikan
soal dan ibu
menyuruh
anak untuk
keluar kelas
untuk melihat
keadaan alam
atau cuaca
yang ada di
luar kelas
secara
langsung
7. Iya adanya Ya kegiatan Kegiatan -Kegiatan rutin Kegiatan
kegitan rutin rutin yang ada kebersihan dilakukan rutin
yang di sekolah ini adalah terus menerus menjadi
dilakukan di adalah hal termasuk -Kegiatan rutin pendukung
sekolah yang bisa kegiatan rutin fator
dilakukan mendukung yang ada di pendukung
secara terus proses sekolah SDN karakter
menerus pembentukan 97 Rejang peduli
diharapkan karakter peduli Lebong ini lingkungan
dapat lingkungan dalam
membuat karena dengan kegiatan itu
siswa-siswi siswa siswa dan
menjadi dibiasakan siswi setiap
terbiasa dan untuk untuk harinya di
menjadi peduli dan wajibkan
kebiasaan menjaga membersihka
yang baik kebersihan n sekolah
yang dapat di secara terus seperti pada
terapkan di menerus kegiatan
manapun ia sehingga piket setiap
berada diharapkan harinya itu
dapat menjadi salah
terwujudkan satu faktor
dalam perilaku pendukung
anak itu dan dari
menjadi membentuk
kebiasaannya karakter
peduli
lingkungan
8. - Ya dengan Ya sebagai - Guru Guru sangat
adanya peran guru kita memberikan beperan di
dari guru di harus motivasi sekolah
sekolah seperti mengawasi - Guru
kita selalu siswa dan mengawasi
memotivasi siswi serta kegiatan
secara terus mengontrol kebersihan
meners agar kegiatan
selalu peduli kebersihan
lingkungan yang ada
memberikan supaya
contoh yang kegitan
baik dan selalu kebersihan
memantau berjalan
kegiatan dengan lancer
kebersihan
yang ada di
sekolah
hendaknya
dapat membuat
siswa tersebut
dapat peduli
terhadap
lingkungan
9. Siswa yang Ya seringkali Ya menjadi Siswa yang Siswa yang
tidak ada beberapa kendala sifat memiliki sifat tidak mau
berantusis siswa yang anak-anak di malas tidak berkontribu
dan bahkan malas itu sekolah ini mau si kegiatan
tidak ingin menjadi berbeda-beda melakukan kebersihan
megikuti kendala jadi sebagai kegiatan menjadi
kegiatan guru harus kebersihan penghambat
kebersihan mengenali
yang harus di karakteristik
marah dahulu siswa yang
baru bergerak ada disekolah
itu menjadi kususnya
kendala dan sebagai guru
hambatan kelas harus
dalam mengenali
membentuk karakter
karakter siswa di
peduli kelasnya
lingkungan yang di
pegang ada
yang
memiliki sifat
rajin dan
nurut dan ada
juga yang
malas, untuk
yang sifatnya
malas seperti
tidak mau
melakukan
kegiatan
kebersihan di
sekolah hal
itu bisa
mempengaru
hi siswa yang
lain jadi anak
tersebut harus
kita beri
arahan yang
baik agar
menjadi lebih
baik
10. Ya Ya tempat Ya tentu - Kurangnya Kurangnya
kurangnya sampah perlu menjadi fasilitas yang fasilitas
fasilitas yang diperbanyak kendala ada di yang ada
ada di lagi di setiap sekolah disekolah
sekolah sisi sekolah - Fasilitas di menjadi
menjadi seperti di sekolah kendala
sebuah dalam kelas belum seperti
kendala terkadang fasilitas di
terutama siswa itu sekolah-
dalam menjadi malas sekolah lain
kegiatan membuang - Belum
kebersihan di sampah karena terdapat
sekolah ini tempat tempat
fasilitasnya sampahnya sampah
cukup namun kejauhan sesuai jenis
fasilitas di sampah
sekolah ini
belum
selengkap di
sekolah-
sekolah lain
seperti belum
adanya tong
sampah
sesuai jenis
sampah
11. Ya ada menjadi Ya, - Orang tua Kurangnya
beberapa kendala Kerjasama tidak kerjasama
siswa yang apabila di yang baik memperhatik orang tua
orang tuanya sekolah guru akan an dengan guru
sibuk dan mendidik menghasilkan kebersihan menjadi
mayoritas di siswa agar hasil yang diri anak kendala
sekolah ini selalu peduli baik jika guru - Kurangnya
orang tuanya akan dan orang tua kerjasama
bekerja kebersihan dapat antara orang
sebagai hendaknya bekerjasama tua dan guru
pedagang di dirumah siswa mendidik
pasar juga diajarkan peserta didik
sehingga demikian dengan nilai-
kurangnya apabila siswa nilai karakter
optimalnya hanya dididik maka peserta
kesadaran di sekolah saja didik akan
peserta didik namun di semngakin
terhadap rumah orang dibiasakan
peduli tua acuh dan akan hal
lingkungan tak acuh dan tersebut tidak
terlihat orang tua tidak hanya di
sebagian mengajarkan sekolah tetapi
orang tua tentang perlu juga di rumah
juga tidak nya kebersihan mereka
memperhatik dan orang tua
an kebersihan memberikan
diri dan contoh kurang
kerapian baik seperti
anaknya membuang
seperti kuku sampah
anak sembarangan
panjang- maka anak
panjang dan akan
baju yang menyebabkan
tidak di tidak
gosok pedulinya
lingkungan
juga
DOKUMENTASI PENELITIAN

Lokasi SDN 97 Rejang Lebong

Wawancara dengan Ibu Hasnawati S.Pd Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong
Wawancara dengan Ibu Nursida S.Pd Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong

Wawancara dengan Ibu Sri Hartati S.Pd Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong
Dokumentasi Kegiatan Kebersihan di Sekolah

Ibu Hasnawati memantau pelaksanaan piket kelas

Ibu Hasnawati memberikan contoh kepada siswa dalam membersihkan lingkungan

zn
jm

Ibu Sri Hartati memberi contoh teladan membersikan teras kelas

Ibu Nursida memantau pelaksanaan piket lapangan


Siswa membersihkan halaman sekolah

Siswa membersihkan taman di halaman sekolah


Siswa membersihkan kelas

Siswa membersihkan papan tulis


h

pp

d dddd ddd j djjd ddd

P ro fisssss
Profil SDN 97 Rejang Lebong
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Reni Diosi, adalah anak kedua dari dua bersaudara, pasangan dari bapak
Anton dan Ibu Amelia Sisrini, lahir di Curup tanggal 25 Juni 1998 kabupaten
Rejang Lebong tempat tinggal Gang Pinang kelurahan Talang Rimbo Baru.
Penulis menempuh Pendidikan dimulai dari TK Ummatan Wahidah
kemudian SDN 01 Curup Tengah di kabupaten Rejang Lebong lulus tahun 2010,
melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Curup Timur lulus tahun 2013, dan
melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Curup Timur lulus tahun 2016, kemudian
tahun 2016 melanjutkan di perguruan tinggi IAIN Curup mengambil jurusan
PGMI.

Anda mungkin juga menyukai