SKRIPSI
OLEH:
RENI DIOSI
NIM. 16591057
Tidak ada kata tidak mungkin jika kita ingin berusaha dan
berdoa”
v
PERSEMBAHAN
Pertama-tama puji syukur saya panjatkan pada Allah SWT. Taburan cinta dan
kasih sayangmu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan
akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terlesaikan. Sholawat dan salam selalu
terlimpahkan kehadiran Rasulullah Muhammad SAW. Kupersembahkan Karya
sederhana ini kepada orang yang sangat kusayangi :
1. Ayahanda Anton dan Ibunda Amelia Sisrini Sebagai tanda bakti, hormat,dan rasa
terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada ibu dan
ayah yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang
tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang
tertuliskan kata cinta dan persembahan.
2. Untuk Saudaraku Wahyu Mektori terimaksi telah memotivasi dan menasehati selama
dalam mengerjakan tugas akhir ini
3. Untuk Teman PPL SDN 97 Rejang Lebong (Lasteri, Maya Sari, Meri Hartati, Puspita
Sari, Siti Khairunmahmudah) yang telah memberi saran serta masukkan dan
dukungan.
4. Untuk Teman KKN Pagar Gunung (Monika, Arum, Nilam, Mifta, Amrul) terimaksih
atas memotivasi dan bantuannya selama ini.
5. Untuk Sahabatku (Rinda Puspita, Mela Aprilian, Ade Nislawati, Weni Septiana,
Nadiyah Mufidah) terimaksih selalu menasehati saya serta memberikan saran dan
bantuan untuk saya selama ini aku tak akan melupakan semua yang telah kamu
berikan selama ini.
6. Untuk Teman Seperjuangan ( Rika Damayanti, Riza Amelia, Susi Lastri, Uci Listari,
Zahratul Fitria, Reni Novita) terimaksih atas motivasi dan bantuannya selama ini.
7. Dra. Ratnawati, M.Pd., Wiwin Arbani W, M.Pd selaku dosen pembimbing tugas
akhir saya, terima kasih banyak bu, saya sudah dibantu selama ini, sudah dinasehati,
sudah diajari, saya tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari ibu
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGATAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan menulis skripsi
yang berjudul “Peran Guru dalam Membentuk Karakter Peduli Lingkungan Siswa SDN
97 Rejang Lebong”. Yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar (S.1)
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah pada Institut
Shalawat beriring salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi besar
Muhammad SAW berserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman yang
senantiasakita nantikan syafaatnya kelak di akhir Yaumil Qiyamah. Bukanlah suatu hal
yang mudah bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, karena keterbatasan
pengetahuan dan sedikitnya ilmu yang dimiliki oleh seorang penulis. Oleh karena itu
penulis dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Dr. Rahmad Hidayat, M. Ag, M. Pd, selaku Rektor Institut Agama
viii
4. Bapak Dr. H. Ifnaldi, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Curup.
Akademik
penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari khilaf dan salah. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kebaikan skripsi
ini. Atas segala bantuan dari berbagai pihak, penulis ucapkan terima kasih,
semoga Allah SWT membalas kebaikan dan bantuan dengan nilai pahala disisi-
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Reni Diosi
NIM. 16591057
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Fokus Penelitian ............................................................................. 5
C. Pertanyaan Penelitian ..................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
x
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 27
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 29
E. Teknik Analisis Data..................................................................... 31
F. Kreadilitas penelitian..................................................................... 33
B. Temuan-temuan Penelitian............................................................ 40
1. Peran Guru dalam Membentuk Karakter
Peduli Lingkungan Siswa SDN 97 Rejang Lebong ................ 40
2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Peran Guru dalam Membentuk Karakter
Peduli Ligkungan Siswa SDN 97 Rejang Lebong .................. 49
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Bahkan ada yang mengatakan
“Bangsa yang besar dapat dilihat dari kualitas, karakter bangsa (manusia) itu
sendiri”1
menegaskan bahwa:
1
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Prespektif Islam, ( Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002), h. 2
2
Anwar arifin, Memahami Paradikma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undang-undang
Sisdiknas, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI, 2003), Cet 3,
h.23
1
2
berperan sebagai “kemudi” dan kekuatan sehingga bangsa ini tidak terombang-
ambing. Karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dibangun dan
dan pengembangan karakter siswa mudah dilihat dan diukur4 Lingkungan sekolah
(guru) saat ini memiliki peran sangat besar dalam pembentukan karakter anak/siswa.
Peran guru tidak sekedar sebagai pengajar semata, pendidik akademis tetapi juga
merupakan seorang yang hubungannya paling dekat dengan peserta didik. Sebagian
besar interaksi yang terjadi di sekolah, adalah interakasi guru dengan peserta didik.
guru merupakan figur yang diharapkan mampu mendidik anak yang berkarakter,
berbudaya dan bermoral.6 Guru menduduki posisi penting dalam berhasil atau
mempunyai esensi yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak.
3
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 13
4
Aris Shoimin, Guru Berkarakter: untuk Implementasi Pendidikan Karakter, (Yogyakarta:
Penerbit Gava media, 2014).h. 29
5
Daryanto dan Suryatri Darmiatun, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah, (Yogyakarta:
Gava Media, 2013), Cet. 1, h. 11
6
Zubaedi. 2013. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan cetakan 3.J(akarta : Kencana), h.164
3
Dengan guru yang patut untuk dijadikan teladan, pendidikan karakter akan mudah
satu jenis pendidikan karakter yang perlu diterapkan di sekolah yaitu karakter
peduli lingkungan. Karakter peduli lingkungan perlu di terapkan sejak dini kepada
siswa. Nilai karakter tersebut berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya
yang sudah terjadi. Kerusakan lingkungan terjadi diakibatkan dari sikap peduli
lingkungan yang masih rendah, sikap manusia yang akan menentukan baik atau
sampah dan pencemaran. Hal ini senada dengan pendapat Hapsari yang mengatakan
bahwa lingkungan yang sehat merupakan lingkungan yang memiliki air bersih ,
sampah yang dikelola dengan baik, serta pengelolaan limbah yang baik. Lingkungan
yang bersih dapat tercipta dengan cara menjaga kebersihan lingkungan. Penanaman
sikap peduli lingkungan sejak dini adalah cara paling efektif untuk menciptakan
7
Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia, (Yogyakarta: Ar-Ruz
Media, 2013), h. 37
8
Dwi Hapsari dan Julianty Pradono, Pengaruh Lingkungan Sehat, Dan Perilaku Hidup Sehat
Terhadap Status Kesehatan. Journal of Envirotment., 2009 , h.42.
4
Menurut hasil penelitian yang di lakukan oleh Dini Mustika Wati, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, yang
berjudul Peran Guru PAI dalam Mendidik Karakter Peduli Lingkungan di SMPN 1
piket kelas, piket mingguan pada hari Sabtu bersih, piket khusus bagi para siswa
yang melanggar dan piket OSIS. (2) Guru PAI di SMP Negeri 1 Siman sangat
berperan dalam mendidik karakter peduli lingkungan pada siswa. Terdapat tiga
peran yang dilakukan guru PAI yaitu sebagai pengajar (pendidik), sebagai
karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 1 Siman tak lepas dari berbagai hal,
seperti kebijakan lembaga, dukungan dari seluruh guru dan komite sekolah serta
fasilitas sekolah yang sangat memadai. Selain tak lepas dari hal-hal yang dapat
menghambat, seperti faktor intern dari siswa dan penggunaan sampah plastik yang
berlebihan9
yang bersih dan menjaga lingkungan yang ada di sekolah seperti telihat pada
9
Dini Mustika Wati, Peran Guru PAI dalam Mendidik Karakter Peduli Lingkungan di SMPN 1
Siman Ponorogo, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2019
5
kegiatan setiap pagi siswa-siswi melaksanakan kegiatan piket rutin yaitu menjaga
lingkungan kelas serta menjaga lingkungan seperti diluar kelas yang di koordinir
oleh guru secara langsung. Namun masi terdapat siswa yang kurang karakter peduli
lingkungannya seperti masih ada siswa yang membuang sampah sembarang, dan
tidak melaksanakn piket. Pada saat di sekolah siswa lebih banyak berinteraksi oleh
guru, guru merupakan tokoh yang menjadi panutan dan teladan oleh siswa, guru
memegang peran yang penting dalam membentuk karakter terutama karakter peduli
lingkungan.
Dari uraian di atas peneliti tertarik membahas tentang Peran Guru dalam
B. Fokus Penelitian
membentuk karakter peduli lingkungan siswa SDN 97 Rejang Lebong, serta faktor
pendukung dan faktor penghambat peran guru dalam membentuk karakter peduli
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana peran guru dalam membentuk karakter peduli lingkungan siswa SDN
97 Rejang Lebong?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat peran guru dalam membentuk
D. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat peran guru dalam
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
peserta didik
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, sebagai wawasan dan intropeksi sudah sejauh mana peran guru
Lebong
c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat menjadi masukkan dalam rangka upaya
dapat mengetahui nilai-nilai dalam karakter siswa yang dapat peneliti jadikan
LANDASAN TEORI
A. Peran Guru
1. Pengertian Peran
tugas, suatu bagian atau yang memegang pimpinan utama dalam terjadinya hal
atau peristiwa.10 Menurut Abu Ahmadi yang dikutip didalam buku karangannya
yang berjudul psikologi sosial, beliau berpendapat bahwa “Peran berarti suatu
berjudul menjadi guru yang professional beliau berpendapat bahwa: “Peran guru
yang berkaitan yang saling dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan
menjadi tujuannya”. 12
10
Bambang Marhijani, Kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya: Terbit Terang, 2000) h.271
11
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991)h. 115
12
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset, 1998), Cet
.IX, h. 4
8
9
serangkaian perasaan, ucapan dan tindakan sebagai pola hubungan unik yang
dilakukan oleh seseorang sesuai dengan hak dan kewajibanya karena telah
2. Pengertian Guru
Guru adalah keratabasa, akronim dari kata digugu dan ditiru .digugu
merupakan sosok yang digugu dan harus ditiru oleh karena itu guru bertanggung
jawab untuk mencetak para peserta didik yang memiliki karakter pendidikan
yang berakhlakul karimah. Guru adalah arsitektur yang dapat membentuk jiwa
masyarakat. Guru juga berarti orang dewasa yang bertanggung jawab untuk
13
Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005).h.140
14
Sri Narwanti S.Pd, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta : Familia, 2011),h.74
15
Syaiful Bahri Djamarah Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010) Cet 3, h.36
10
yang mandiri.16 Dalam Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan
peserta didik, pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal,
teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih adalah tugas guru sebagai suatu
profesi.17 Selain mengajar seorang guru harus dapat menjadi panutan dan contoh
karakter yaitu:
guru. Sifat-sifat positif pada guru merupakan modal yang dapat dijadikan
sebagai guru, seperti: tekun bekerja, rajin belajar, bertanggung jawab, dan
16
Uyoh Sadulloh, dkk, Pedagogik Ilmu Mendidik, (Bandung: ALFABETA, 2010),h. 85
17
Djamarah Op. Cit., h.37
11
kelas rendah Sekolah Dasar juga akan dijadikan model atau teladan di
yang dimiliki untuk meraih prestasi spektakuler bagi diri dan masyarakat
karena sudah pernah jatuh bagun dalam meraih prestasi dan kesuksesan yang
luar biasa.
motivator. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kemampuan guru dalam
membangkitkan spirit, etos kerja, dan potensi yang luar biasa dalam diri
peserta didik.
Guru sebagai evaluator untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan
anak didik, yakni aspek nilai (values). Berdasarkan hal ini, guru harus
kepribadian anak didik tentu lebih diutamakan dari pada penilaian jawaban
anak didik ketika diberikan tes. Anak didik yang berprestasi baik belum tentu
memiliki kepribadian yang baik. Jadi penilaian itu hakikatnya diarahkan pada
perubahan kepribadian anak didik agar menjadi manusia yang cakap dan
trampil .18
1. Pengertian Karakter
yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan
akhlak. Secara terminologi (istilah), karakter diartikan sebagai sifat manusia pada
18
Jamal Ma’mur Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah,
(Yogyakarta: DIVA Press, 2011) h.79-83
13
yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues), yang diyakini
dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan
bertindak”20
diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir bersikap,
serta bertindak”21
ciri khas yang ada pada setiap individu yang telah menjadi kebiasaan dalam
menciptakan insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi
23
A. Mustofa, .Kamus lingkungan. (jakarta: ptrinekacipt, 2000). h. 72
24
Prof. H. Pupuh Fathurrohman, et all, Pengembangan Pendidikan Karakter,(Bandung: PT
Refika Aditama, 2017), h.191
25
Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum.,M.A. Pendidikan Karakter: Landasan dan Pilar dan
Implementasi. (Jakarta: Prenadamedia Grub, 2016) h.111
26
Purwanti, D. (2017). Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dan Implementasinya. DWIJA
CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik, 1(2).
15
lingkungan merupakan suatu perilaku yang ada pada diri seseorang yang
lingkungan.
a. Kelas 1 – 3
1) Membuang air besar dan kecil di WC
2) Membuang sampah di tempatnya
3) Membersihakan halaman sekolah
4) Tidak memtik bunga di taman sekolah
5) Tidak menginjak rumput di taman sekolah
6) Menjaga kebersihan rumah.
b. Kelas 4-6
1) Membersihkan WC
2) Membersihkan tempat sampah
3) Membersihkan lingkungan sekolah
4) Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman
5) Ikut memelihara taman di halaman sekolah
6) Ikut dalam menjaga kebersihan lingkungan.27
a. Indikator Sekolah
1) Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan
sekolah
2) Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan
3) Menyediakan kamar mandi dan air bersih
27
Drs. Daryanto dan Suryatri Darmiatun, S.Si,MT, Implementasi Pendidikan Karakter di
Sekolah (Yogyakarta: Gava Media, 2013) h.150
16
dan juga dapat menjaga lingkungan dan berupaya menjaga dari kerusakan
lingkungan.
28
Fathurrohman, Op.Cit., h.191
17
berupa kegiatan kebersihan diri sendiri seperti cuci tangan sebelum dan
sesudah makan, cuci tangan dengan sabun setelah buang air, menggosok
gigi, memotong rambut dan kuku secara berkala dan mencucui rambut
dengan shampoo
2) Kegiatan spontan,
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat
itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga
pendidik yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari
peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Kegiatan spontan
3) Keteladanan
Ketela danan adalah perilaku dan sikap kepala sekolah, guru dan tenaga
berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata
4) Pengkondisian
sampah, serta taman dan kolam sekolah sebagai cerminan dari sanitasi
Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) untuk menentukan nilai
lingkungan29
berikut:
a. Faktor pendukung
2) Peran guru
29
Kemendiknas. Kementerian Pendidikan Nasinal tentang pengembangan Pendidikan Budaya
dan karakter Bangsa. (Jakarta: Kemendiknas, 2010) , h.15
20
bagi siswa dan memiliki peran yang sanagat besar dalam pembentukkan
karakter.30
b. Faktor Penghambat
lingkungan adalah:
1) Faktor Internal
kebersihan.
2) Faktor eksternal
a. Faktor Intern
diantaranya adalah:
30
Agus Zaenul Fitri, Reinventing Human Character: Pendidikan Karakter Berbasis Nilai &
Etika di Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Russ Media, 2012), h.51
31
Nofriz Efendia JPIS. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, (Universitas Negeri Padang: Vol. 29,
2019) h.163
21
sejak lahir yang merupakan suatu pembawaan yang asli. Pengaruh naluri
kepada derajat yang mulia, jika disalurkan kepada hal yang baik dengan
tuntunan kebenaran.
untuk berperilaku, sebab dari kehendak itulah akan menjelma suatu niat
yang baik dan buruk dan tanpa kemauan, ide dan keyakinan akan pasif
tiada gunanya.
22
4) Suara Batin
5) Keturunan
Sifat yang diturunkan pada garis besarnya ada dua macam, yaitu
sifat jasmaniyah (kekuatan dan kelemahan otot-otot dan urat syaraf orang
b. Faktor Ekstern
1) Pendidikan
2) Lingkungan
lainnya atau juga dengan alam sekitar. Itulah sebabnya manusia harus
dan tingkah laku. Manusia yang hidup di lingkungan yang baik secara
23
Dari Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang
factor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri manusia sedangkan faktor
ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia yang dapat
C. Penelitian Relevan
1. Dini Mustika Wati, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Ponorogo, Peran Guru PAI dalam Mendidik Karakter Peduli
Lingkungan di SMPN 1 Siman Ponorogo, 2019 , Hasil penelitian ini adalah (1)
Siman dilaksanakan melalui program piket kelas, piket mingguan pada hari
Sabtu bersih, piket khusus bagi para siswa yang melanggar dan piket OSIS. (2)
Guru PAI di SMP Negeri 1 Siman sangat berperan dalam mendidik karakter
peduli lingkungan pada siswa. Terdapat tiga peran yang dilakukan guru PAI
lingkungan di SMP Negeri 1 Siman tak lepas dari berbagai hal, seperti kebijakan
32
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta, 2012),
h.22
24
lembaga, dukungan dari seluruh guru dan komite sekolah serta fasilitas sekolah
yang sangat memadai. Selain tak lepas dari hal-hal yang dapat menghambat,
seperti faktor intern dari siswa dan penggunaan sampah plastik yang
berlebihan.33
kelas, sekolah, dan luar sekolah, (3) pengembangan kesehatan sekolah meliputi
lingkungan dari jentik nyamuk, larangan dan penyuluhan bahaya rokok, dan
3. Dewi Yuni Purwasari tahun 2011, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul
Skripsi Peran Guru dalam Pembentukan Karakter Anak di Play Group Budi
33
Dini Mustika Wati, Peran Guru PAI dalam Mendidik Karakter Peduli Lingkungan di SMPN 1
Siman Ponorogo, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2019
34
Melia Rimadhani Trahati, Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Tritih Wetan
05 Jeruklegi Cilacap, 2015
25
peran guru dalam pembentukan karakter anak adalah sebagai fasilitator, sebagai
memfokuskan pada peran guru pai dalam membentuk karakter peduli lingkungan
peduli lingkungan, namun pada penelitian yang pertama dan kedua memiliki
lingkungan.
35
Dewi Yuni Purwasari, Peran Guru dalam Pembentukan Karakter Anak di Play Groub Budi
Mulya 1 Depok, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dan metode penelitian kualitatif ini tidak menggunakan cara anlisis dengan angka-
dengan kata-kata. Deskriptif adalah metode yang digunakan sifat atau keadaan yang
sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari
gejala tertentu. Pendekatan ini digunakan karena data yang dibutuhkan penulis
dalam menyusun skripsi ini hanya berupa keterangan, penejelasan dan informasi-
langsung antara peneliti dan sumber data. Dengan demikian akan menjadi lebih
36
Afrizal, metode penelitian kualitatif : Sebuah Upuya Mendukung Penggunaan Penelitian
Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu ( Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2014) h 13
37
Depdikbut Kamus Besar Bahasa Indonesia , (jakarta : Balai Pustaka, 1994) h 288
26
27
1. Tempat Penelitian
2. Subjek Penelitian
Subjek penelian ini adalah Guru Kelas V, Guru Kelas IV, Guru Kelas III SDN
97 Rejang lebong.
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yakni data yang
Data kualitatif yaitu data yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dan
2. Sumber Data
a. Data Primer
38
Nana Syodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2007) , h. 60
28
pengumpul data dan sumber data ini diperoleh secara langsung dari lapangan.
Jadi, data primer ini diperoleh secara langsung melalui pengamatan dan
pencatatan di lapangan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari guru
kelas V, guru kelas IV, guru kelas III SDN 97 Rejang Lebong. Peneliti
b. Data Skunder
Data sekunder atau data pendukung yaitu data yang diperoleh dalam
data. Jadi data sekunder yang dimaksud peneliti ini adalah buku-buku
dengan fungsi sebagai penunjang data primer agar hasil penelitian ini dapat
penelitian ini yaitu seperti buku dan artikel yang berkaitan dengan penelitian
39
Iskandar, Metedelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta : Gaung Persada Press,
2010) h. 77
29
menghasilkan data yang valid, dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga jenis
1. Observasi (Pengamatan)
Guna memperoleh data yang akurat secara langsung dan valid maka
alat indera.40 Dalam hal ini peneliti menggunakan obervasi partisipatif, yakni
peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang
fenomenal yang diselidiki dengan cara mengamati objek yang diteliti. Observasi
secara langsung ke lapangan, hal yang penulis amati dalam metode observasi ini
40
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai (Jakarta:LP3ES,1989) h.192
41
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, (Yogyakarta : Andi Offsct, 1989) h.91
30
Rejang Lebong.
2. Wawancara
terwawancara.”42
responden, dengan cara bertatap muka langsung dengan cara bertanya, dalam
responden dengan kenyataan yang ada. Untuk itu perlunya adanya wawancara,
guna memperkuat data yang diperoleh dari metode observasi yang menjadi
obejek wawancara Guru kelas V, Guru Kelas IV, Guru Kelas III SDN 97
Rejang Lebong
42
Suharni Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006) h.206
31
3. Dokumentasi
wawancara.43 Dokumentasi pada penelitian ini berupa foto dan dokumen yang
lainnya yang berhubungan dengan peran guru dalam membentuk karakter siswa.
Teknik analisis data pada penelitian ini mengunakan teknik analis Miles
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semangkin lama peneliti ke
lapangan maka jumlah data akan mangkin banyak, kompleks dan rumid.
Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2017) h. 240
44
Ibid, h.246
32
Mereduksi data yaitu merangkum dan memilih apa saja hal-hal pokok serta
mengumpulkan data45
data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
tersebut.46
Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analis data kualitatif menurut Miles dan Huber
45
Ibid. h. 247
46
Ibid, h. 249
33
awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi
atau gambaran suatu objek yang masih remang-remang atau gelap sehingga
setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,
F. Kreadibilitas Penelitian
sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Trigulasi yang digunakan dalam
1. Triangulasi Sumber
2. Triangulasi Teknik
47
Ibid, h. 252
48
Ibid, h.273
34
teknik yang berbeda namun kepada sumber yang sama. Untuk mengecek suatu
kebenaran data dalam penelitian yaitu dengan cara membandingkan dari berbagai
teknik seperti wawancara, observasi dan dokumentasi. Bila dari ketiga cara
tersebut mengasilkan data yang berbeda maka peneliti akan melakukan diskusi
lebih lanjut kepada sumber yang bersangkutan untuk dapat menghasilkan data
49
Ibid, h. 274
BAB IV
1. Identitas Sekolah
e. Akreditasi :A
k. Provinsi : Bengkulu
l. Negara : Indonesia
pada tahun 1979. Pada awalnya SD ini bernama SD Negeri 15 Curup dan
otonomi daerah, sesuai SK Bupati Tahun 2016 tentang perubahan nomor urut
35
36
SD, SMP, SMA, SMK Negeri dan Swasta, yang kemudian diperbaharui lagi
urut SD, SMP, SMA, SMK Negeri Swasta, maka SD ini berubah menjadi SD
a. Visi
b. Misi
sekolah.
37
warga sekolah.
4. Tujuan Sekolah
akademik.
menyenagkan .
e. Sekolah yang memiliki kebiasaan pola hidup bersih, bugar dan sehat.
h. Pada akhir Tahun tercipta sekolah yang memiliki kebiasaan pola hidup
yang baik.
Tabel 4.1
No Nama Jabatan
6. Keadaan siswa
Tabel 4.2
1. I 1 7
2. II 1 9
3. III 1 11
4. IV 1 16
5. V 1 18
6. VI 1 20
40
Jumlah 81
yang semangkin maju dan berorientasi pada pendidikan berbasis KTSP dan
K13 adapun sarana dan prasarana tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.3
3 Perpustakaan 1 Baik
5 WC Umum 2 Baik
6 WC Siswa 2 Baik
41
7 Komputer 1 Baik
B. Temuan-temuan Penelitian
97 Rejang Lebong
interaksi siswa lebih banyak dengan guru. Disini guru juga berperan penting
lingkungan.
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, adapun dari hasil wawancara
dan observasi mengenai peran guru dalam membentuk kara kter peduli
mengatakan bahwa:
42
mengatakan bahwa:
Guru Kelas III diperkuat dengan observasi peneliti pada saat dilapangan
siswa yang bertugas piket datangnya lebih awal dan pada saat piket pagi
“Guru harus memiliki rasa peduli akan lingkungan jadi setiap siswa
harus kita terapkan bagaimana bisa menjaga lingkungan dengan baik
seperti pada setiap pagi kita harus siap melihat lingkungan kelas
terlebih dahulu kemudian lingkungan sekolah agar tetap terjaga
bersih indah dan rapi kita utamakan agar siswa-siswi harus terbiasa
dan menjadi kebiasaan dalam membersihkan lingkungan setiap hari
jadi di setiap masuk kelas kita harus ada motivasi kita setiap hari
harus dapat memberi contoh yang baik”54
guru memantau proses kegiatan rutin dan juga memberikan motivasi dan
selaku Guru Kelas V dengan pertanyaan yang sama tentang peran guru dalam
54
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati Tanggal 20 Juni
2020
55
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida Tanggal 20 Juni 2020
44
b. Kegiatan spontan
dilakukan pada saat itu juga. Adapun kegiatan spontan yang di lakukan guru
dan nasehat. Seperti penjelasan Ibu Hasnawati, S.Pd selaku Guru Kelas V ia
mengatakan bahwa:
“Ya yang pertama kita harus memperhatikan setiap hari ibu selalu
memperhatikan yang mana yang terlambat piket akan ibu panggil serta
ibu tegur dan juga yang memtik tanaman ibu tegur agar anak itu
supaya berubah dan tidak mengulangi yang akan datang 57
56
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati Tanggal 20 Juni
2020
57
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu HasnawatiTanggal 20 Juni
2020
58
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
45
spontan peran guru yaitu memberikan teguran serta nasehat yang mendidik
c. Keteladanan
dibutuhkan karena seorang guru di gugu dan ditiru, jadi semua bentuk
tindakan dan perbuatan guru akan menjadi panutan bagi peserta didiknya baik
bahwa:
“Guru harus menjadi panutan muridnya bukan hanya murid yang harus
merawat lingkungan tetapi kita sebagai pendidik juga harus menjaga
59
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati Tanggal 20 Juni
2020
46
Menurut Ibu Sri Hartati, S.Pd selaku Guru Kelas III, ia mengatakan
bahwa:
“Cara yang dapat digunakan guru merawat lingkungan sekolah yaitu
dapat menjadi tauladan dan memberikan contoh yang baik dalam
merawat lingkungan misalnya apabila terdapat sampah kita harus
membuangnya di kotak sampah dan juga ikut serta dalam kegiatan
kebersihan bukan hanya mengontrol kita juga harus bepartisipasi”62
sekolah, guru dan siswa-siswi peneliti juga melakukan observasi pada saat
yang baik seperti datang tepat waktu selalu bekontribusi dalam kegiatan
kebersihan dan memberi arahan dan contoh yang baik kepada murid.
d. Pengkondisian
cuci tangan dan toilet yang bersih. Menurut Ibu Hasnawati selaku Guru Kelas
Menurut Ibu Sri Hartati S.Pd, Selaku Guru Kelas III SDN 97 Rejang
di sekolah sudah ada numun tidak begitu lengkap seperti tidak adanya tempat
Rejang Lebong sudah terdapat fasilitas dan alat-alat kebersihan sudah ada
63
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati, Tanggal 20 Juni
2020
64
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
65
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati, Tanggal 20 Juni
2020
48
66
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati, Tanggal 20 Juni
2020
67
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
49
masing.
a. Faktor Pendukung
dicapai seperti itu juga dengan karakter peduli lingkungan memiliki tujuan
agar siswa dapat tertanam dalam jiwanya untuk selalu peduli terhadap
68
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati, Tanggal 20 Juni
2020
50
1) Kegiatan rutin
secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Menurut ibu Sri Hartati
mengatkan bahwa:
“Ya kegiatan rutin yang ada di sekolah ini adalah hal yang bisa
mendukung proses pembentukan karakter peduli lingkungan
karena dengan siswa dibiasakan untuk untuk peduli dan menjaga
kebersihan secara terus menerus sehingga diharapkan dapat
terwujudkan dalam perilaku anak itu dan menjadi kebiasaannya 70
69
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati Tanggal 20 Juni
2020
70
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida Tanggal 20 Juni 2020
71
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati Tanggal 20 Juni
2020
51
bentuk prilakunya.
2) Peran guru
karakter
bahwa:
“Ya sebagai guru kita harus mengawasi siswa dan siswi serta
mengontrol kegiatan kebersihan yang ada supaya kegitan
kebersihan berjalan dengan lancar”.72
“Ya dengan adanya peran dari guru di sekolah seperti kita selalu
memotivasi secara terus meners agar selalu peduli lingkungan
memberikan contoh yang baik dan selalu memantau kegiatan
kebersihan yang ada di sekolah hendaknya dapat membuat siswa
tersebut dapat peduli terhadap lingkungan”.73
72
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati Tanggal 20 Juni
2020
73
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
52
b. Faktor penghambat
lingkungan terdiri dari dua jenis yaitu faktor interanal (siswa kurang
disekolah).
mengatakan bahwa:
74
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati Tanggal 20 Juni
2020
53
Menurut Ibu Sri Hartati S.Pd selaku Guru Kelas III ia mengatakan
bahwa:
75
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
76
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati, Tanggal 20 Juni
2020
77
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati, Tanggal 20 Juni
2020
54
“Ya ada bebera siswa yang orang tuanya sibuk dan mayoritas
di sekolah ini orang tuanya bekerja sebagai pedagang di pasar
sehingga kurangnya optimalnya kesadaran peserta didik
terhadap peduli lingkungan terlihat sebagian orang tua juga
tidak memperhatikan kebersihan diri dan kerapian anaknya
seperti kuku anak panjang-panjang dan baju yang tidak di
gosok”79
78
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
79
Wawancara dengan Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong Ibu Sri Hartati, Tanggal 20 Juni
2020
55
penghamabat terdiri dari dua jenis yaitu faktor internal berasal dari siswa
C. Pembahasan Penelitian
97 Rejang Lebong
lakukan dengan beberapa narasumber yaitu: Guru Kelas V, Guru Kelas IV, Guru
Kelas III di SDN 97 Rejang Lebong. Guru sangat beperan penting dalam
80
Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong Ibu Nursida, Tanggal 20 Juni
2020
81
Wawancara dengan Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong Ibu Hasnawati Tanggal 20 Juni
2020
56
yaitu: (1) Kegiatan rutin sekolah, guru mengontrol dan bekontribusi dalam
kegiatan kebersihan (2) Kegiatan Spontan, guru memberikan teguran dan nasehat
kepada siswa agar selalu peduli terhadap lingkungan (3) Teladan, guru
memberikan contoh teladan seperti ikut bepartisipasi dalm kegiatan rutin yang
kegiatn yang di sekolah yang dapat membentuk karakter peduli lingkungan. (5)
observasi dan dokumentasi yang telah di dapat oleh beberapa sumber yaitu
beerikut.
a. Faktor Pendukung
kelas, serta lingkungan sekolah (3) adanya peran guru, yaitu keikut sertaan
pembelajaran.
57
b. Faktor Penghambat
lingkungan siswa yaitu: (1) Kondisi siswa siswa itu sendiri seperti ada siswa
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Peran guru dalam membentuk karakter peduli lingkungan siswa SDN 97 Rejang
2. Faktor pendukung dan faktor pengambat peran guru dalam membentuk karakter
rutin, peran guru, sedangkan faktor penghambat: siswa yang kurang berantusias
B. Saran
58
59
ide yang sekiranya bisa memberikan dampak yang positif dan dapat menjadi
60
61
7. Apakah kegiatan rutin Ya kegiatan rutin yang ada di sekolah ini adalah hal
merupakan faktor yang bisa mendukung proses pembentukan karakter
pendukung dari peduli lingkungan karena dengan siswa dibiasakan
karakter peduli untuk untuk peduli dan menjaga kebersihan secara
lingkungan? terus menerus sehingga diharapkan dapat
terwujudkan dalam perilaku anak itu dan menjadi
kebiasaannya
8. Apakah peran guru Ya dengan adanya peran dari guru di sekolah seperti
merupakan faktor kita selalu memotivasi secara terus meners agar
pendukung dari selalu peduli lingkungan memberikan contoh yang
karakter peduli baik dan selalu memantau kegiatan kebersihan yang
lingkungan? ada di sekolah hendaknya dapat membuat siswa
tersebut dapat peduli terhadap lingkungan
9. Apakah sifat siswa Ya seringkali ada beberapa siswa yang malas itu
yang kurang antusias menjadi kendala
dalam berkontribusi
dalam kegiatan
kebersihan merupakan
kendala dalam
membentuk karakter
peduli lingkungan?
10. Apakah kurangnya Ya tempat sampah perlu diperbanyak lagi di setiap
fasilitas yang memadai sisi sekolah seperti di dalam kelas terkadang siswa
menjadi kendala di itu menjadi malas membuang sampah karena tempat
sekolah dalam sampahnya kejauhan
membentuk karakter
peduli lingkungan?
11. Apakah kurangnya menjadi kendala apabila di sekolah guru mendidik
kerjasama orang tua siswa agar selalu peduli akan kebersihan hendaknya
dengan guru menjadi dirumah siswa juga diajarkan demikian apabila siswa
kendala dalam hanya dididik di sekolah saja namun di rumah orang
membentuk karakter tua acuh dan tak acuh dan orang tua tidak
peduli lingkungan? mengajarkan tentang perlu nya kebersihan dan orang
tua memberikan contoh kurang baik seperti
membuang sampah sembarangan maka anak akan
menyebabkan tidak pedulinya lingkungan juga
TRANSKIP WAWANCARA GURU KELAS V
Nama Informan : Hasnawati S.Pd
Tanggal : 20 Juni 2020
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa saja kegiatan- Kegiatan rutin, piket kelas, piket terjadwal perkelas dan
kegiatan peduli piket lapangan
lingkungan di
sekolah?
2. Apa peran guru Peran guru dalam setiap kegiatan kebersihan yang ada di
dalam membentuk sekolah, kami sebagai guru mengawasi siswa dan siswi
karakter peduli serta mengontrol setiap paginya seperti kegiatan piket
lingkungan ibu selalu mengecek apakah di kelas V sudah
disekolah? melaksanakan piket dengan baik atau belum
3. Apakah ibu Ya yang pertama kita harus memperhatikan setiap hari
memberikan teguran ibu selalu memperhatikan yang mana yang terlambat
kepada siswa yang piket akan ibu panggil serta ibu tegur dan juga yang
kurang peduli memtik tanaman ibu tegur agar anak itu supaya berubah
terhadap lingkungan, dan tidak mengulangi yang akan datang
Bentuk teguran
seperti apa yang di
gunakan dalam
menegur siswa yang
kurang peduli
terhadap
lingkungan?
4. Cara apa yang di Guru harus menjadi panutan muridnya bukan hanya
gunakan untuk murid yang harus merawat lingkungan sekolah tetapi
merawat lingkungan kita sebagai pendidik juga harus menjaga dan merawat
sekolah? lingkungan yaitu berkontribusi pada setiap kegiatan
kebersihan
5. Bagaimana cara ibu memanfaatkan alat kebersihan serta fasilitas yang ada
memanfaatkan yaitu dengan cara menggunkannya dengan semesti nya
peralatan kebersihan supaya dapat terus digunkan
yang sudah ada di
sekolah?
6. Apakah ibu Dalam proses belajar mengajar kususnya kurikulum k13
menyelipkan aspek sikap yang diutamakan dalam tujuan belajar jadi
karakter peduli pada saat pembelajaran kita sebagai guru hendaknya
lingkungan pada dapat menyelipkan karakter dalam pembelajaran seperti
pembelajaran, Cara memberikan contoh dikehidupan nyata bukan hanya
apa yang digunkan aspek sikap peduli lingkungan tersebut berada di RPP
untuk menerapkan saja tapi kita merealisasikan dalam proses belajar
karakter peduli mengajar
lingkungan pada
pembelajaran?
7. Apakah kegiatan Kegiatan kebersihan adalah termasuk kegiatan rutin
rutin merupakan yang ada di sekolah SDN 97 Rejang Lebong ini dalam
faktor pendukung kegiatan itu siswa dan siswi setiap harinya di wajibkan
dari karakter peduli membersihkan sekolah seperti pada kegiatan piket setiap
lingkungan? harinya itu menjadi salah satu faktor pendukung dari
membentuk karakter peduli lingkungan
8. Apakah peran guru Ya sebagai guru kita harus mengawasi siswa dan siswi
merupakan faktor serta mengontrol kegiatan kebersihan yang ada supaya
pendukung dari kegitan kebersihan berjalan dengan lancar
karakter peduli
lingkungan?
9. Apakah sifat siswa Ya menjadi kendala sifat anak-anak di sekolah ini
yang kurang antusias berbeda-beda jadi sebagai guru harus mengenali
dalam berkontribusi karakteristik siswa yang ada disekolah kususnya sebagai
dalam kegiatan guru kelas harus mengenali karakter siswa di kelasnya
kebersihan yang di pegang ada yang memiliki sifat rajin dan nurut
merupakan kendala dan ada juga yang malas, untuk yang sifatnya malas
dalam membentuk seperti tidak mau melakukan kegiatan kebersihan di
karakter peduli sekolah hal itu bisa mempengaruhi siswa yang lain jadi
lingkungan? anak tersebut harus kita beri arahan yang baik agar
menjadi lebih baik
10. Apakah kurangnya Ya tentu menjadi kendala
fasilitas yang
memadai menjadi
kendala di sekolah
dalam membentuk
karakter peduli
lingkungan?
11. Apakah kurangnya Ya, Kerjasama yang baik akan menghasilkan hasil yang
kerjasama orang tua baik jika guru dan orang tua dapat bekerjasama
dengan guru menjadi mendidik peserta didik dengan nilai-nilai karakter maka
kendala dalam peserta didik akan semngakin dibiasakan akan hal
membentuk karakter tersebut tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah
peduli lingkungan? mereka
Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan
HASIL WAWANCARA PERAN GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER
PEDULI LINGKUNGAN
No Wawancara Wawancara Wawancara Reduksi Kesimpulan
dengan Guru dengan Guru dengan Guru
Kelas III Kelas IV Kelas V
1. Kegiatan Kegiatan piket Kegiatan - Piket Kegiatan
yang ada di setiap pagi rutin, piket terjadwal rutin yang
sekolah yang piket kelas kelas, piket perkelas ada di
termasuk seperti terjadwal - Piket setiap sekolah
kegiatan membersihkan perkelas dan pagi yaitu
peduli rumput di piket - Piket kegiatan
lingkungan taman lapangan lapangan piket di pagi
seperti menyapu hari
membersihka kelas,
n lingkungan membersihkan
sekolah yaitu papan tulis dan
piket yang membersihaka
dilakukan n halaman
siswa setiap
pagi hari
2. Guru harus Merubah Peran guru - Memberikan Guu
memberikan karakter pada dalam setiap contoh memberikan
contoh diri sesorang kegiatan - Memberikan contoh,
terlebih itu tidaklah kebersihan motivasi memberikan
dahulu dalam mudah adapun yang ada di - Merawat motivasi,
menjaga peran guru sekolah, kami lingkungan merawat
lingkungan yaitu harus sebagai guru - Mengontrol lingkungan
guru harus bisa menjaga mengawasi kegiatan dan
memiliki rasa lingkungan siswa dan kebersihan mengontrol
peduli akan kelas harus siswi serta kegiatan
lingkungan bisa mengontrol kebersihan
jadi setiap menghargai setiap
siswa harus sesama teman paginya
kita terapkan menjaga seperti
bagaimana lingkungan kegiatan
bisa menjaga agar tetap piket ibu
lingkungan indah seperti selalu
dengan baik contoh bunga mengecek
seperti pada agar tumbuh apakah di
setiap pagi dengan bagus kelas V
kita harus kita jaga sudah
siap melihat dengan baik melaksanaka
lingkungan tidak boleh n piket
kelas terlebih langsung dengan baik
dahulu dipetik Guru atau belum
kemudian beperan seperti
lingkungan memberi
sekolah agar contoh agar
tetap terjaga selalu peduli
bersih indah akan
dan rapi kita lingkungan
utamakan serta merawat
agar siswa- lingkungan
siswi harus
terbiasa dan
menjadi
kebiasaan
dalam
membersihka
n lingkungan
setiap hari
jadi di setiap
masuk kelas
kita harus ada
motivasi kita
setiap hari
harus dapat
memberi
contoh yang
baik
3. Saya apabila Iya ibu Ya yang - Memberi Guru
melihat siswa biasanya pertama kita teguran memberi
yang memberikan harus dengan cara teguran dan
melakukan teguran kepada memperhatik baik memberi
perbuatan siswa apabila an setiap hari - Memberikan pengarahan
yang kurang siswa kurang ibu selalu pengarahan apabila ada
baik seperti peduli memperhatik siswa yang
tidak peduli terhadap an yang mana kurang
terhadap lingkungan yang peduli
lingkungan seperti tidak terlambat lingkungan
dan tidak melaksanakan piket akan
menjaga piket saya ibu panggil
lingkungan biasanya serta ibu
saya akan memanggil tegur dan
memanggil siswa yang juga yang
siswa bersangkutan memtik
tersebut dan tanaman ibu
dengan baik menjelaskan tegur agar
dan memberi hal itu anak itu
masukkan perbuatan supaya
serta teguran tidak baik di berubah dan
dengan baik lakukan tidak
agar tidak mengulangi
mengulagi yang akan
perbuatan datang
yang kurang
baik itu
Wawancara dengan Ibu Hasnawati S.Pd Guru Kelas V SDN 97 Rejang Lebong
Wawancara dengan Ibu Nursida S.Pd Guru Kelas IV SDN 97 Rejang Lebong
Wawancara dengan Ibu Sri Hartati S.Pd Guru Kelas III SDN 97 Rejang Lebong
Dokumentasi Kegiatan Kebersihan di Sekolah
zn
jm
pp
P ro fisssss
Profil SDN 97 Rejang Lebong
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Reni Diosi, adalah anak kedua dari dua bersaudara, pasangan dari bapak
Anton dan Ibu Amelia Sisrini, lahir di Curup tanggal 25 Juni 1998 kabupaten
Rejang Lebong tempat tinggal Gang Pinang kelurahan Talang Rimbo Baru.
Penulis menempuh Pendidikan dimulai dari TK Ummatan Wahidah
kemudian SDN 01 Curup Tengah di kabupaten Rejang Lebong lulus tahun 2010,
melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Curup Timur lulus tahun 2013, dan
melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Curup Timur lulus tahun 2016, kemudian
tahun 2016 melanjutkan di perguruan tinggi IAIN Curup mengambil jurusan
PGMI.