Perkembangan Konseling Berbasis Kekuatan Kelompok 1 Anggota Kelompok 1
Wahyu Fitriyani (1301420006)
Kamilatulhuda (1301420007) Sinta Wahidah F.T (1301420014) Terapi Berbasis Kekuatan: Paradigma Baru Merupakan salah satu pendekatan konseling yang fokus pada individu yang berisiko dan mendorong pandangan optimis bagi setiap individu. Tidak hanya mencegah atau mengurangi dalam jangka pendek untuk masalah tertentu tetapi juga membangun dalam jangka panjang (Cowen, 1998; Lerner & Benson, 2003). Strength Based Counseling berarti menemukan bagaimana mengenali dan membantu konseli mengidentifikasi kekuatan mereka sehingga mereka dapat membangun kompetensi yang ada (Norman, 2000). Bukti yang berkembang dengan Strength Based Counseling menunjukkan bahwa kekuatan mengenai karakter, misalnya, harapan, kebaikan, kecerdasan sosial, kontrol diri, dan perspektif dapat menyangga dalam melawan efek negatifnya stres dan trauma, mencegah atau mengurangi gangguan di belakang mereka (Park & Peterson, 2006). Kontribusi dari Donald Clifton : Bapak Psikologi Kekuatan Studinya tentang kesuksesan. Clifton mempelajari apa yang membuat orang sukses di tempat kerja dan dalam kehidupan. Sebagai hasil dari penelitiannya, ia mengembangkan model tripartit untuk mempelajari kekuatan: kekuatan, bakat, keterampilan (Hodges & Clifton, 2004). Clifton telah mengembangkan StrengthsFinder, yang dirancang untuk mengukur 34 bakat yang mungkin dimiliki oleh setiap individu. Kontribusi Dari Pekerjaan Sosial Perspektif kekuatan dalam pekerjaan sosial ditelusuri secara langsung pada tahun 1980-an di University of Kansas Dari sudut pandangnya, konselor harus mengetahui apa yang telah dilakukan konseli, bagaimana mereka melakukannya, apa yang mereka pelajari dari pengalaman mereka, dan sumber daya apa yang mereka gunakan dalam perjuangan mereka untuk mengatasi kesulitan. ditemukan pula jika praktisi berfokus pada gangguan mental atau diagnosis konseli, konseli mungkin menjadi putus asa dan merasa bahwa mereka adalah korban masalah yang tidak dapat mereka kendalikan. Tujuan membantu harus memberdayakan konseli untuk menemukan kekuatan dirinya dan keluarga mereka sendiri. Kontribusi Dari Psikologi Positif Visi Maslow untuk psikologi positif menekankan konsep-konsep seperti peningkatan harga diri positif di kalangan remaja, pengalaman puncak, dan aktualisasi diri. Dalam studinya tentang optimisme yang dipelajari, Seligman (1991) menemukan bahwa orang yang pesimis menanggapi kesulitan dengan ketidakberdayaan; mereka menyerah lebih awal daripada bertahan. Sebaliknya, orang yang optimis tetap bertahan. Gaya berpikir optimis membantu seseorang mempertahankan harapan, meningkatkan ketahanan, dan meningkatkan peluang seseorang untuk mencapai hasil yang sukses. Seligman (1998, 1999) menantang para psikolog untuk mempelajari lebih lanjut tentang pengaruh optimisme dan pemikiran positif terhadap perkembangan manusia. Kontribusi Dari Psikologi Konseling Para psikolog konseling menekankan pola perkembangan yang normal, meskipun mereka juga dilatih untuk mengenali pola-pola ketidaknormalan dan patologi (Brown & Lent, 2000). Tujuan utama dari psikologi konseling adalah untuk memfasilitasi pertumbuhan manusia dengan berfokus pada “akar yang kokoh” dari individu. Terdapat kekuatan terhadap perpektif kontribusi psikologi konseling 1. Secara historis berfokus pada aset dan kekuatan individu 2. Psikologi konseling menekankan pentingnya keragaman budaya dan dampak budaya terhadap ekspresi kekuatan individu. Konseling ini berfokus pada pemuda dan kekuatan budaya kelompok etnis. 3. Psikologi konseling secara tradisi berada di garis depan dalam mendorong perubahan sosial. Kontribusi Dari Terapi Berfokus Solusi - Penekanan utama dari terapi berfokus solusi adalah untuk menemukan solusi terhadap masalah klien daripada berfokus pada masalah mereka. - Teori membangun solusi dipelopori oleh Steve de Shazer (1985, 1988, 1994), Insoo Berg (1994), dan rekan-rekannya, yang melihat adanya perubahan yang dramatis dalam fungsi keluarga -Dua teknik konseling yang dipinjam oleh terapi berbasis kekuatan dari terapi yang berfokus pada solusi adalah pertanyaan ajaib dan pertanyaan pengecualian. Kontribusi Dari Terapi Narasi - Michael White dan David Epston, dua terapis keluarga, memperkenalkan terapi naratif pada profesi bantuan. - terapis ini mengamati bagaimana konseli mereka terpengaruh oleh makna yang mereka berikan pada trauma kehidupan dan peristiwa- peristiwa kehidupan yang penuh tekanan. Cerita-cerita konseli biasanya melibatkan deskripsi tentang diri mereka sendiri sebagai korban, bukan sebagai penyintas. - White dan Epston (1990) mendorong pemikiran konseli agar dapat menceritakan kembali kisah pribadi mereka tentang rasa sakit dan penolakan dengan cara baru yang membebaskan dan memberdayakan mereka. -Demikian pula, konseling berbasis kekuatan yang meminta konseli untuk menceritakan kembali kisah mereka dengan menekankan pada kekuatan mereka. Any Question?
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Albert Bandura dan faktor efikasi diri: Sebuah perjalanan ke dalam psikologi potensi manusia melalui pemahaman dan pengembangan efikasi diri dan harga diri