Anda di halaman 1dari 8

SEBARAN PELUANG NORMAL (NORMAL DISTRIBUTIONS)

(merupakan distribusi peluang kontinu)


(Chapter: 6.2, 6.3, 6.4, dan 6.5)

1. Sebaran Peluang Normal (N)


2. Sebaran Peluang Normal Baku (Z)
3. Pendekatan Normal untuk Sebaran Binomial

1. Sebaran Peluang Normal (N/Gauss)

Sebaran yang memiliki 2 parameter:  (mean/nilai tengah) dan  (variance/ragam/varians)


2

Sering ditulis dengan: f ( x) = f ( x;  ,  2 ) = n( x;  ,  2 ) atau X N ( , 2 )

Bentuk umum secara visual:

Berbagai bentuk sebaran normal:


2. Sebaran Peluang Normal Baku/Standar (Z)

Luas area di bawah normal (baku) ini sudah ada tabelnya: A3 halaman 735-736 → Tabel Z di Appendix A3

Contoh untuk membaca tabel Z:


Contoh Aplikasi 1:

Diketahui:
Jika usia bohlam dinyakan dengan peubah acak X, maka X N (  ,  2 ) dengan X N (800,1600)
atau  = 800 dan  = 40 (atau  = 1600 )
2

Ditanya:
P (778  X  834) = ?

Jawab:
x1 − 
778 − 800 −22
x1 = 778 → z1 = = = = −0,55
 40 40
x −  834 − 800 34
x2 = 834 → z2 = 2 = = = 0,85
 40 40
P(778  X  834) = P(−0,55  Z  0,85) = P( Z  0,85) − P( Z  −0,55) = 0,8023 − 0, 2912 = 0,5111
Peluang mendapatkan bohlam lampu berumur 778 sampai 834 jam adalah sebesar 0,5111 atau 51,11%

Contoh Aplikasi 2: halaman 184

Contoh Aplikasi 3:
Pada suatu ujian memberikan hasil rata-rata 74 dengan simpangan baku 7. Jika 12% diantara peserta ujian akan diberi
nilai A, berapakah nilai terkecil agar mahasiswa mendapatkan nilai A tersebut? Diasumsikan nilai ujian itu berdistriibusi
normal.

Diketahui:
Nilai ujian X dengan  = 74 dan  = 7

Ditanya: minimum X agar dapat A sebasar 12%

Jawab:
dari tranformasi
x−
z= → P( Z  z ) = 0,12 → P ( Z  z ) = 1 − P ( Z  z ) = 1 − 0,12 = 0,88 → z=1,175 (1,17 atau 1,18)

x− x − 74
z= → 1,175 = → x − 74 = 7(1,175) → x = 74 + 7(1,175) = 82, 225
 7
Jadi minimal untuk dapat nilai A, skor ujian minimal 82,225 atau 83
3. Pendekatan (aproksimasi) Normal untuk Sebaran Binomial

X − X − n. p
Z= = N (0,1)
 n. p.q

Contoh Ilustrasi:
Contoh 1:
Contoh 2:
X=9 → koreksi kekontinuitasan 8,5 atau 9,5 (tidak dikoreksi 9)
X=9,2 → koreksi kekontinuitasan 9,15 (bukan 8,7) atau 9,25 (bukan 9,7) (tidak dikoreksi 9,2)

Anda mungkin juga menyukai