Anda di halaman 1dari 13

Introduction

Di Bandung, Jawa Barat, dampak COVID-19 juga


memicu bentuk baru dari solidaritas. Banyak seniman*,
yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan mereka
selama pandemi, dan mendukung kota mereka dengan
cara yang sangat berbeda. Bagaimana seniman
memanfaatkan momentum ini dan pada saat yang
sama menciptakan model baru kerja sama dan aliansi
antar disiplin ilmu untuk mengembangkan bentuk baru
solidaritas berkelanjutan dalam jangka panjang?
Selama tahun 2021 Goethe-Institut bandung, Institut Français
Indonesia dan Rakarsa Foundation bekerja sama dalam Rubicon,
dimana kolaborasi ini mengeksplorasi bentuk-bentuk baru dari
solidaritas yang berkelanjutan.

Seniman, pekerja kreatif, mahasiswa dan inisiatif organisasi


masyarakat atau komunitas dari Jawa Barat, Jerman dan Prancis
bersama-sama mengembangkan proyek seni dan budaya untuk
memperkuat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainability
Development Goals (SDGs).

Melalui serangkaian program seperti Unconferences Ngopi,


Hackathon dan Pameran, para peserta lintas disiplin akan bekerja
sama mencari solusi pasca-Covid-19 untuk tantangan perkotaan di
Bandung dan berhubungan dengan SDGs.
Yori Papilaya (Rakarsa), menggambarkan situasi saat ini sebagai momen
"Rubicon": "Kami telah mencapai titik tanpa harapan di mana kami secara kolektif harus
membentuk realitas "baru" kami untuk bertahan hidup. di satu sisi, RUBICON menawarkan
platform untuk memperkuat jaringan interdisipliner dan di sisi lain, menyediakan ruang untuk
menguji bersama atas tiga titik fokus yang ditentukan oleh Rakarsa yang mencerminkan
berbagai aspek SDGs:
- Reform - Keberlanjutan Ekologis
- Redefine - Identitas budaya dan keanekaragaman
- Reconnect - Keadilan dan Pemberdayaan Sosial
rubicon terdiri dari tiga
rangkaian
• Ngopi
• Kotaton
• Pameran
ngopi
Rangkaian Ngopi dua bulan sekali adalah bagian dari
Rubicon, sebuah inisiatif budaya oleh Goethe-Institut
Bandung, Institut Français d'Indonésie Bandung dan
Rakarsa Foundation yang berlangsung sepanjang
tahun 2021. Ngopi berupaya untuk mengeksplorasi
lebih jauh pengalaman kolaboratif seni / kreatif /
aktivis dari para pelaku lokal dalam proses kreatifnya
serta tantangan, kendala dan potensi yang ada untuk
bekerja bersama dalam isu-isu terkini di kota
Bandung.
Terdiri dari sembilan sesi diskusi terbuka dengan gaya
unconference, masing-masing Ngopi menyajikan pemicu diskusi
- masukan dari pakar dan praktisi setempat -yang menghasilkan
diskusi terbuka dan percakapan yang lancar dengan penonton-
peserta. Seri Ngopi akan menekankan tiga topik utama: identitas
dan keragaman kolektif, lingkungan dan keberlanjutan, serta
keadilan sosial dan pemberdayaan di ruang perkotaan kita
bersama. Dengan percakapan informal namun mendalam ini,
kami berusaha membangun landasan untuk tahap selanjutnya
dari keseluruhan proyek.
Kotaton
Setelah sembilan sesi diskusi (uncoverence) dalam
Ngopi, hasilnya yang merupakan landasan atau
masalah konkret dari tiga topik utama: identitas dan
keragaman kolektif, lingkungan dan keberlanjutan,
serta keadilan sosial dan pemberdayaan di ruang
perkotaan akan menjadi bahan diskusi dan
persoalan yang dipecahkan melalui Hackathon.
(“Kota” adalah bahasa Indonesia untuk kota) adalah rangkaian
setelah Ngopi, dimana untuk mencari solusi dari masalah
konkret yang terkumpul dari Ngopi. Ini adalah hackathon
hybrid, sebuah format di mana para praktisi dari seni, industri
kreatif, dan inisiatif oraganisasi masyarakat juga mahasiswa
berkumpul untuk memecahkan tantangan di area terbatas
dalam kerangka waktu yang terbatas. Tujuannya adalah untuk
memprakarsai proyek-proyek aktivis seni yang memajukan
pembangunan budaya dan berkelanjutan di kota Bandung.
Dalam proses 72 jam, kelompok lintas disiplin akan mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang
terkumpul dari Ngopi dengan topik utama: identitas dan keragaman kolektif, lingkungan dan
keberlanjutan, serta keadilan sosial dan pemberdayaan di ruang perkotaan dan membuat
proposal proyek yang konkret. Para mentor dari Perancis, Indonesia, dan Jerman mengikuti
acara ini secara virtual. Mereka akan memberikan paparan dan lokakarya. Peserta akan
memiliki waktu dua hari untuk bertukar pikiran dan membuat konsep. Akan dipilih tiga
pemenang proyek oleh juri yang masing-masing mewakili topik utama Rubicon. Pemenang
proyek akan mendapatkan dana untuk merealisasikan proyeknya dan pada akhir tahun akan
mempresentasikan perkembangan proyeknya kepada publik Bandung dan praktisi seni budaya
lainnnya.

Kotaton akan berlangsung pada 15-17 September 2021.


Pameran
Dalam kurun waktu kurang lebih tiga bulan
pemenang di Kotaton mengerjakan
proyeknya dan diakhir tahun 2021
proyeknya akan di presentasikan secara
artistik di Lawangwangi Creative Space
selama dua minggu kepada publik Bandung
dan praktisi seni budaya di Kota Bandung.
Timeline
4 Februari – 10 Juni 2021 18 September – 3 Desember
Ngopi series Pembuatan karya Pameran tim pemenang Kotaton

1 Juli – 31 Agustus 10 Desember – 23 Desember


Open Call Kotaton Pameran karya pemenang Kotaton

15-17 September Kotaton


Goethe-Institut adalah institut kebudayaan Republik Federal Jerman yang aktivitasnya ada
di banyak negara. Kami turut mengembangkan pengetahuan mengenai bahasa Jerman di
luar Jerman dan memelihara kerjasama internasional dalam bidang budaya.

Sejak berdiri 45 tahun yang lalu, Institut Français Indonesia - Bandung merupakan salah
satu dari 4 cabang IFI yang tersebar di seluruh Indonesia sekaligus menjadi bagian dari
jaringan Institut Français yang ada di lebih dari 98 negara dengan misi utama
mempromosikan budaya, bahasa, serta pendidikan tinggi di Prancis .

Rakarsa Foundation didirikan pada tahun 2018 sebagai basis kolektif untuk mempromosikan
seni visual kepada masyarakat luas. Rakarsa Foundation telah menghubungkan seniman dan
pekerja kreatif dengan institusi dan perusahaan seperti di LPPM ITB, Bekraf, Danone, dan
Gojek; menyediakan jasa sebagai konsultan seni, manajemen seni, pembinaan dan pelatihan.
Pada tahun 2020, Rakarsa Foundation bergeser untuk menonjolkan aspek interdisipliner
dalam praktik seni dan budaya kolektif di Bandung.

Anda mungkin juga menyukai